kutipan buku online etos

4
Nama : Syaiful Adli Angkatan : 2014 Judul : Prestasi sebagai Kunci Pembuka Pintu Kemudahan Tema : Bersahabat dengan Keterbatasan Aku adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga buruh tani. Dengan keadaan yang penuh keterbatasan aku selalu berusaha tetap tegar menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Karena aku masih memiliki satu hal yang dapat membuatku tetap tegar, yaitu keharmonisan keluarga yang tak pernah kering kurasakan. Dengan demikian aku tidak pernah berfokus pada keadaan finansial kami yang lemah, aku tetap memilki semangat dan tidak merasa minder dengan teman-teman yang lain. Sejak dari SD hingga saat sekarang ini aku menjalani pendidikan dengan beasiswa, baik beasiswa dari pemerintah, swasta, maupun dari orang-orang dermawan yang peduli pada pendidikan. Dengan adanya beasiswa yang kuterima, aku selalu berusaha membuktikan bahwa aku tidak sia-sia menerima beasiswa tersebut. Hal ini kutunjukkan dengan berbagai macam prestasi. Sewaktu SD aku pernah menjadi utusan untuk mengikuti lomba PASIAD Matematika tingkat provinsi, juara 3 lomba mata pelajaran tingkat kabupaten, dan juara 2 lomba Sinopsis Cerpen tingkat kecamatan. Ketika SMP aku pernah mendapatkan juara 3 Lomba Cipta Puisi se-Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh dan juara 1 Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten. Pada saat SMA aku pernah menjadi juara 2 FLSSN bidang cipta puisi tingkat SMA se-Kabupaten Limapuluh Kota dan

Upload: syaiful-adli

Post on 12-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kutipan Buku Online Etos

Nama : Syaiful Adli

Angkatan : 2014

Judul : Prestasi sebagai Kunci Pembuka Pintu Kemudahan

Tema : Bersahabat dengan Keterbatasan

Aku adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga buruh tani. Dengan keadaan yang penuh

keterbatasan aku selalu berusaha tetap tegar menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Karena

aku masih memiliki satu hal yang dapat membuatku tetap tegar, yaitu keharmonisan keluarga yang

tak pernah kering kurasakan. Dengan demikian aku tidak pernah berfokus pada keadaan finansial

kami yang lemah, aku tetap memilki semangat dan tidak merasa minder dengan teman-teman yang

lain.

Sejak dari SD hingga saat sekarang ini aku menjalani pendidikan dengan beasiswa, baik beasiswa

dari pemerintah, swasta, maupun dari orang-orang dermawan yang peduli pada pendidikan. Dengan

adanya beasiswa yang kuterima, aku selalu berusaha membuktikan bahwa aku tidak sia-sia

menerima beasiswa tersebut. Hal ini kutunjukkan dengan berbagai macam prestasi. Sewaktu SD

aku pernah menjadi utusan untuk mengikuti lomba PASIAD Matematika tingkat provinsi, juara 3

lomba mata pelajaran tingkat kabupaten, dan juara 2 lomba Sinopsis Cerpen tingkat kecamatan.

Ketika SMP aku pernah mendapatkan juara 3 Lomba Cipta Puisi se-Kabupaten Limapuluh Kota

dan Kota Payakumbuh dan juara 1 Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten. Pada saat SMA aku pernah

menjadi juara 2 FLSSN bidang cipta puisi tingkat SMA se-Kabupaten Limapuluh Kota dan juara 2

lomba Storry Telling tingkat kabupaten. Jika saja aku berfikiran bahwa seseorang yang tidak

mampu dalam ekonomi juga tidak mampu meraih prestasi, mungkin aku tidak akan mau ikut-ikutan

dalam berbagai lomba dan tidak akan pernah menorehkan nama dalam prestasi tersebut.

Sewaktu SMA aku selalu membantu orang tua memberi makan Sapi sepulang dari sekolah. Meski

begitu melelahkan namun aku begitu mencintai pekerjaan tersebut, aku merasakan ketentraman saat

melihat padang rumput yang hijau dan melihat Sapi-sapi yang makan dengan lahap. Terkadang

karena kegiatan tersebut aku tidak bisa berkumpul bersama teman-teman untuk latihan bola kaki di

lapangan. Namun itu bukanlah suatu masalah, karena untuk menggapai sesuatu yang diinginkan

memang butuh pengorbanan. Biarlah kita menyibukkan diri dengan membantu orang tua hari ini

dan mengurangi waktu bermain demi masa depan yang lebih baik.

Page 2: Kutipan Buku Online Etos

Aku juga pernah mengajar private siswa SD sewaktu SMA. Meski hanya memiliki murid satu

orang namun itu sudah cukup untuk menjadi sarana latihan bagiku dalam mendidik disamping juga

sebagai penambah uang saku. Selain itu setiap bulan Ramadhan aku juga berjualan pergi

menjajakan es tebak di seputaran Jorong Subaladung, tempat tinggalku. Meski tidak terlalu banyak

membantu, namun hasil dari penjualan tersebut sudah cukup menjadi uang jajanku pada bulan

Ramadhan tersebut tanpa harus meminta lagi kepada orang tua.

Sekarang di bangku kuliah aku terus memikirkan cara agar dapat memenuhi kebutuhan hidup

sendiri. Memang hari ini belum ada yang bisa kulakukan, namun jika aku terus bertekad dan berdoa

pasti Allah SWT akan memberikan jalan dan memudahkannya. Suasana kuliah yang jauh dari orang

tua memang sangat banyak memberiku pelajaran. Hidup mandiri, bersosialisasi dengan orang yang

memiliki budaya yang berbeda, dan perkuliahan yang super sibuk adalah momen-momen

pembelajaran yang sangat berharga bagiku.

Disaat aku mulai lelah menghadapi kehidupan kuliah yang berat disanalah aku memahami betapa

urgent-nya motivasi dan bimbingan yang diberikan Etos. Sahabat-sahabat yang sudah seperti

keluarga, pembinaan subuh, pembinaan mingguan, pembinaan setiap bulan, dan kegiatan-kegiatan

Etos yang lain mampu membuat motivasi dalam diriku benar-benar terjaga. Sehingga kuliah

bukanlah menjadi hal yang berat melainkan menyenangkan.

Berkaca dengan keadaan yang kumiliki, sudah sewajarnya aku tidak bermain-main dalam kuliah.

Aku harus bisa menunjukkan pada keluarga di rumah bahwa aku kuliah jauh-jauh ke ibukota

provinsi memang membuahkan hasil. Aku harus memiliki momen untuk berkata pada orang tuaku “

Pak, Bu, Alhamdulillah anakmu terpilih sebagai mahasiswa yang mengikuti student exchange ke

luar negeri, menjadi ketua organisasi kampus, aktivis dakwah kampus, IPK > 3.5, terpilih menjadi

mahasiswa berprestasi Unand, mengikuti dan menjuarai berbagai perlombaan, dan prestasi

lainnya.” Ah aku jadi merinding tatkala membayangkan terjadinya hal tersebut. Betapa tidak, orang

tua dan keluarga yang menunggu penuh harap dirumah tidak pernah berhenti memikirkanku siang

dan malam, selalu mengusahakan bagaimana anaknya bisa berkuliah dengan baik tanpa memikirkan

dirinya sendiri.

Page 3: Kutipan Buku Online Etos

Keterbatasan adalah hal yang biasa, namun akan menjadi luar biasa jika dengan keterbatasan kita

mampu meraih berbagai macam prestasi yang tidak terbatas. Allah SWT tidak pernah luput dari

hambanya, jika hambanya istiqamah Allah pasti akan memberikan jalan yang terbaik. Jika tidak

hari ini mungkin besok, jika tidak disini mungkin dilain kesempatan, karena Allah mendatangkan

nikmat pada hambanya bukanlah dari hal yang disangkanya.

Satu kata yang harus dihapus dari kamus kehidupan ini adalah “menyerah.”