kumpulan khutbah

20
GIZI MENURUT ISLAM 1 Sidang Jumat yang berbahagia! Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat ke Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya. Kemudian marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa, dengan cara selalu mengerjakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT, serta meninggalkan segala larangan-Nya. setiap orang sudah tentu menginginkan agar senantiasa sehat, jauh dari penyakit. karena dengan demikian akan dapat berbuat apa saja yang dikehendaki dengan leluasa dalam bekerja mencari nafkah, menuntut ilmu menghibur diri, berolah raga serta melakukan ibadah dengan khusyu dan tumakninah. Untuk mencapai kondisi sehat seperti tersebut tadi, maka unsur utama yang harus diperhatikan adalah makanan yang disantap sehari-hari. Kalau kita perhatikan soal makan, maka sungguh Allah SWT menciptakan manusia dengan cara makan yang paling baik di antara makhluk lain yang ada di alam semesta. Sebab manusia adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dengan sempurna, sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur'an Surat At-Tiin, ayat 1 - 4 : 2 "Demi (buah) Tin dan (buah) zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi negeri (Mekkah) ini yang aman, sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." Selain bentuk yang sempurna dan baik itu, manusia diberi kelebihan lain yaitu akal. Dengan kelengkapan akal maka keadaan manusia menjadi amat berbeda dengan makhluk lain. Sidang Jumat yang berbahagia! Para ahli gizi membagi zat makanan dalam tiga kelompok, Pertama, kelompok pembakar atau yang menghasilkan tenaga seperti: padi- padian, kacang-kacangan, kentang, ubi-ubian. Kedua, kelompok pembangun atau bahan untuk pertumbuhan badan, terutama bagi balita, anak-anak dan remaja yang terdiri dari: telor, air susu, daging dan yang berminyak. Ketiga, kelompok pelindung, bertugas menangkal penyakit, seperti: sayur- mayur, buah-buahan, pepaya, tomat, wortel dan lain-lain. Menurut ahli gizi kalau makanan kita teratur dan lengkap mengandung unsur- unsur tersebut tadi, maka tubuh kita akan bertenaga, tumbuh secara normal serta tahan dari segala penyakit. Itulah makanan yang dianjurkan bagi orang yang mendambakan kesehatan jasmani. Islam sangat memperhatikan soal makan- minum umatnya, jauh sebelum para ahli gizi itu lahir. Bahkan ilmu gizi itu

Upload: sulaimantanjung

Post on 03-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zxfcsdgfsdf gdsfg asfdgas fgsdfg

TRANSCRIPT

GIZI MENURUT ISLAM1

Sidang Jumat yang berbahagia!

Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat ke Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya. Kemudian marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa, dengan cara selalu mengerjakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT, serta meninggalkan segala larangan-Nya.

setiap orang sudah tentu menginginkan agar senantiasa sehat, jauh dari penyakit. karena dengan demikian akan dapat berbuat apa saja yang dikehendaki dengan leluasa dalam bekerja mencari nafkah, menuntut ilmu menghibur diri, berolah raga serta melakukan ibadah dengan khusyu dan tumakninah.

Untuk mencapai kondisi sehat seperti tersebut tadi, maka unsur utama yang harus diperhatikan adalah makanan yang disantap sehari-hari. Kalau kita perhatikan soal makan, maka sungguh Allah SWT menciptakan manusia dengan cara makan yang paling baik di antara makhluk lain yang ada di alam semesta. Sebab manusia adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dengan sempurna, sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur'an Surat At-Tiin, ayat 1 - 4 :

2

"Demi (buah) Tin dan (buah) zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi negeri (Mekkah) ini yang aman, sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."

Selain bentuk yang sempurna dan baik itu, manusia diberi kelebihan lain yaitu akal. Dengan kelengkapan akal maka keadaan manusia menjadi amat berbeda dengan makhluk lain.

Sidang Jumat yang berbahagia!

Para ahli gizi membagi zat makanan dalam tiga kelompok,

Pertama, kelompok pembakar atau yang menghasilkan tenaga seperti: padi-padian, kacang-kacangan, kentang, ubi-ubian.Kedua, kelompok pembangun atau bahan untuk pertumbuhan badan, terutama bagi balita, anak-anak dan remaja yang terdiri dari: telor, air susu, daging dan yang berminyak.

Ketiga, kelompok pelindung, bertugas menangkal penyakit, seperti: sayur-mayur, buah-buahan, pepaya, tomat, wortel dan lain-lain.

Menurut ahli gizi kalau makanan kita teratur dan lengkap mengandung unsur-unsur tersebut tadi, maka tubuh kita akan bertenaga, tumbuh secara normal serta tahan dari segala penyakit. Itulah makanan yang dianjurkan bagi orang yang mendambakan kesehatan jasmani. Islam sangat memperhatikan soal makan-minum umatnya, jauh sebelum para ahli gizi itu lahir. Bahkan ilmu gizi itu sendiri berasal dan bersumber dari ajaran Islam yang terkandung dalam Al Quran. Dalam Al Quran, Surat Al An'aam, ayat 95 Allah SWT berfirman:

3

Artinya:

"Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Yang memiliki sifat-sifat demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?"

Kemudian selain biji-bijian yang dapat dimakan, ditambah pula dengan buah-buahan serta binatang ternak potong, sebagaimana tertera dalam Surat Al-An'aam ayat 142:

4

Artinya:

"Dan di antara binatang ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rizki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu."

Sidang Jumat yang berbahagia!

Orang diluar Islam dalam menyantap makanan akan mengikuti cara-cara nenek moyang mereka atau meniru bangsa lain, yang dianggap sesuai. Tetapi karena tuntutan haram dan halal tidak mereka ketahui, jenis makanan mereka sangat beragam, tidak terbatas sesuai dengan aturan tertentu. Mereka dapat saja selain makan nasi, daging dan lain-lain yang dihalalkan oleh ajaran Islam mereka dapat saja makan makanan lainnya yang haram. Sedangkan bila umat Islam menyantap makanan tertentu sesuai dengan tuntutan Al Quran dan Sunnah Nabi SAW. Umat Islam hanya diizinkan makan makanan yang jenis dan asalnya yang halal, sebagaimana Surat Al Baqarah ayat 168, Allah SWT berfiman:

5

Artinya:

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Bagi umat Islam ada beberapa jenis makanan yang diharamkan Allah SWT sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al Maidah ayat 3:

6

Artinya:

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekek, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya."

Umat Islam selain dianjurkan oleh Allah SWT makan makanan yang bersih dan halal, juga diperintahkan-Nya agar tidak makan berlebihan. Allah SWT tidak menyukai umat yang melampaui batas, sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al A'raf, ayat 31 sebagai berikut:

7

Artinya:

"Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."

Sidang Jumat yang berbahagia!Pemerintah Indonesia sangat memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan rakyatnya. Ini membuktikan dengan berbagai penerangan baik melalui cetak maupun radio dan televisi, agar masyarakat memperhatikan makanan sehari-hari. Makanan sehari-hari sebaiknya mengikuti anjuran ahli gizi, dengan memperhatikan unsur pembakar atau tenaga, unsur pembangun dan unsur pencegah penyakit. Dengan makan menurut anjuran tersebut, diharapkan manusia Indonesia akan menjadi bangsa yang sehat dan kuat dan menjadi pelaksana pembangunan bangsa dan pembangunan nasional yang tangguh, kuat dan tahan uji.

Sebagaimana diuraikan diatas, jauh sebelum anjuran pemerintah dan pengetahuan soal gizi ini berkembang, Islam sudah lebih dulu menganjurkan umatnya agar makan makanan yang baik dan halal. Halal keadaannya dan halal pula asalnya. Dengan batasan makanan halal baik keadaannya maupun asalnya maka umat Islam akan terhindar dari makan makanan yang berasal dari barang haram dan merugikan orang lain atau negara. Umat Islam akan terhindar dari makanan berasal dari pencurian, hasil penggarongan, hasil penodongan, hasil korupsi dan manipulasi dan lain sebagainya.

Memakan makanan yang haram menyebabkan daging kita diharamkan masuk surga, sebagaimana Sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Turmudzi:8

Artinya:

"Tiap jasad yang tumbuh dari yang haram, maka neraka lebih utama baginya."

Dari uraian diatas kiranya dapat disimpulkan bahwa Islam sangat memperhatikan masalah gizi. Islam menuntun umatnya untuk hidup sejahtera didunia ini dan berbahagia diakhirat. Dengan makan makanan yang halal baik keadaannya maupun asalnya, maka tubuh kita akan sehat, kuat dalam melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya.9

PENINGKATAN EKONOMI UMAT1

Jamaah Jumat yang berbahagia!

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang beriman, yang selalu mengharapkan kedamaian, ketentraman dan rizki dari Allah SWT. Marilah kita bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib diibadati, kecuali Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Dan kitapun bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan Rasul-Nya, semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepad beliau dan keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Selanjutnya marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa.Sidang Jumat yang berbahagia!

Islam yang sudah kita yakini kebenarannya, mempunyai ajaran keseimbangan antara kepentingan dunia dan kepentingan akhirat. Kehidupan yang serba seimbang itulah yang menyebabkan Islam menjadi agama besar pengaruhnya terhadap umat manusia. Kepentingan dunia menyangkut kehidupan ekonomi dan kepentingan akhirat menyangkut kehidupan beragama. Oleh karena itu doa kita selalu menekankan perlunya kehidupan dunia yang baik dan kehidupan akhirat yang baik, harus diikuti dengan tindakan dan sikap yang benar.

Kehidupan yang baik tentulah harus didukung dengan sikap hidup yang tepat, mulai dari peningkatan pengetahuan, keterampilan, kesungguhan dan kesabaran. Banyaknya kegagalan kehidupan ekonomi umat adalah karena kurangnya unsur-unsur yang mendukung.Dalam Al Quran Surat Al Ashr, Allah SWT berfirman:

2

Artinya:

1. Demi masa.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian.

3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

Dari ayat-ayat tersebut di atas dapat dipahami bahwa apabila seseorang tidak percaya kepada Allah SWT, kepada diri sendiri dan juga kepada orang lain, kemudian bekerja tidak tepat guna, karena tidak ada kemampuan serta tidak mau menerima saran dan nasihat dari orang lain tentu ia akan rugi kehidupannya.

Selanjutnya dalam Surat Al Hasyr, ayat 18 Allah SWT berfirman:

3

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Maksud dari ayat ini ada 2 segi: yaitu segi kehidupan duniawi dan ukhrawi. Pertama segi kehidupan duniawi, bahwa segala hal yang telah kita perbuat dalam mengisi hidup ini setiap saat harus diteliti dan direnungkan, kemudian dijadikan dasar merencanakan kehidupan masa depan yang lebih baik. Kesalahan, kekeliruan apalagi kegagalan tidak boleh terulang kembali, agar kehidupan ekonomi lebih meningkat. Sebab kehancuran dan kegagalan ekonomi baik pribadi dan keluarga, apalagi ekonomi umat akan sangat mempengaruhi kehidupan ketaqwaan dan keimanan kita. Kedua segi kehidupan akhirat, bahwa hari akhirat itu diumpamakan hari esok, artinya dekat sekali. Apakah telah kita persiapkan bekal berupa amal saleh selama di dunia ini untuk kehidupan hari esok, yakni kehidupan akhirat. Agar kehidupan dihari esok nanti tidak merugi? Apabila kita ambil pengertian yang pertama kita mempunyai kewajiban meningkatkan ekonomi kuat, dengan cara yang halal. Karena cara yang halal akan membawa berkah.

Jamaah Jumat yang berbahagia!

Umat diwajibkan shalat, tentunya memerlukan pakaian yang bersih dan baik; kewajiban zakat itu menuntut adanya harta; kewajiban wajib haji, berarti perlu biaya; kewajiban berpuasa perlu persediaan makanan yang cukup, karena tidak bekerja berat pada bulan itu.

Para ahli ushul Fiqih merumuskan kaidah:

4

Artinya:

"Bahwa sesuatu pekerjaan yang wajib tidak akan sempurna, kecuali memenuhi kewajiban yang lain maka memenuhi kewajiban yang lain itupun menjadi wajib hukumnya."Misalnya shalat itu tidak sempurna, kecuali apabila telah berwudhu pada saat itu hukumnya wajib. Oleh karena itu memiliki sesuatu untuk menyempurnakan ibadah itu hukumnya wajib. Dengan perkataan lain peningkatan ekonomi umat sangat diperlukan, baik secara pribadi, keluarga maupun umat pada umumnya. Kita wajib ijtihad, wajib jihad, wajib bersungguh-sungguh untuk mencari peluang, menggunakan kesempatan dan menggunakan dana yang ada untuk peningkatan ekonomi umat. Pemahaman ajaran Islam tentang kehidupan sangat luas, sehingga Nabi SAW menegaskan, bahwa urusan dunia diserahkan kepada kita.

Kita wajib mengerahkan dana dan daya untuk mengejar ketinggalan dalam bidang ekonomi, tidak boleh bermalas-malasan, apalagi hanya meminta-minta dan menunggu pemberian orang. Umar Ibnu Khattab sangat membenci sikap orang yang demikian. Pemahaman terhadap ajaran Islam perlu dikembangkan terus, memacu kepada peningkatan kesejahteraan lahir dan bathin. Disaat umat Islam memahami agama sebagai pendorong untuk maju, maka disaat itu umat Islam akan jaya. Tetapi sebaliknya apabila salah pemahaman tentang Islam tentu akan mundur dan akan hancur bersama zaman. Dalam kaitan ini Allah SWT berfirman dalam Surat Ath Thalaq ayat 4:5

Artinya:

"Barang siapa yang taqwa kepada Allah SWT, maka Allah akan menjadikan baginya urusannya menjadi mudah."

Kemudian dalam Al Quran Surat An Nahl, ayat 97 Allah SWT berfirman:

6

Artinya:

"Barang siapa yang memerlukan amal saleh, baik laki-laki maupun permpuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang lebih baik."

Selanjutnya Allah SWT berfirman pula dalam Surat Az Zukhuf ayat 32:

7

Artinya:

"Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia."

Sidang Jumat yang berbahagia!

Dari uraian diatas kiranya dapat disimpulkan bahwa tingkat penghidupan ekonomi berkaitan erat dengan kesempurnaan pelaksanaan ibadah. Oleh karena itu marilah terus meningkatkan penghidupan ekonomi kita, agar dapat melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya.8

TEKNOLOGI DAN KEMASLAHATAN UMAT1

Hadirin sidang Jumat yang berbahagia.

Perkembangan ilmu dan teknologi, terutama bidang sarana perhubungan dan penerangan dipenghubung abad ke XX ini, telah membawa manusia kepada tingkat kemajuan material dan kecerdasan yang demikian tinggi. Berbarengan dengan itu disana sini telah menimbulkan merosotnya nilai-nilai kepribadian dan keyakinan agama pada umat manusia. Keadaan ini hendaknya menyadarkan kita akan pentingnya tuntunan Allah SWT yang telah diterima oleh Nabi Muhammad SAW dari Al-Khaliq, melalui wahyu, selama kurun waktu 23 tahun dalam bentuk Al Quran. Karena Al Quran telah memberikan dasar-dasar berpikir yang sangat sesuai dengan akal yang sehat untuk memahami ilmu pengetahuan serta alam lingkungannya. Manusia ditantang untuk berusaha mengerahkan segenap kemampuan akalnya. Allah SWT membuka kesempatan kepada manusia untuk memahami bahagian lain dari alam semesta yang tak terukur dan tidak terjangkau melainkan dengan kemampuan yang cukup. Dalam hal ini ditegaskan Allah SWT dalam Surat Ar Rahman, ayat 33-34 sebagai berikut:

2

Artinya:

"Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan."

Al Quran memberikan andil yang sangat besar dan luas terhadap pemahaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dikenal oleh umat manusia saat ini dan yang akan datang. Umat manusia tidak bisa bergerak lebih maju tanpa ilmu pengetahuan. Oleh karenanya memiliki ilmu pengetahuan merupakan kewajiban yang paling mendasar bagi setiap orang, dan hal ini merupakan sunatullah. Dengan hanya melihat satu sisi saja dari kenyataan alam semesta, seperti aspek pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ikut mengantarkan kemajuan dan kemakmuran banyak bangsa-bangsa didunia tanpa membedakan warna kulit dan agama yang dianut, membuktikan kebenaran misi kerasulan Muhammad SAW, sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al Anbiyaa ayat 107:3

Artinya:

"Dan tiadalah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."

Hadirin Sidang Jumat yang berbahagia!

Teknologi sebagai perwujudan dari ilmu terapan, telah memungkinkan banyak persoalan yang dihadapi manusia dapa diselesaikan dengan baik. Teknologi ialah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal, seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindera dan otak manusia. Kalau biji kenari dipecahkan manusia dengan tangannya sendiri, maka hidup manusia masih sangat alamiah. Tetapi jika biji kenari itu diletakkan diatas batu besar kemudian dipukul dengan sebuah batu yang lain, manusia sudah mulai menggunakan akal dalam kerangka penggunaan teknologi berdasarkan ilmu yang dimilikinya. Kalau demikian halnya, maka teknologi telah dikenal manusia puluhan ribu tahun yang lalu, karena manusia di Afrika Timur pada waktu itu telah menggunakan alat-alat pemukul dan pemotong yang terbuat dari batu-batu yang diasah.Apa yang mendorong manusia memakai teknologi? Yang mendorong manusia menggunakan teknologi ialah keinginan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Dengan menggunakan alam dan mengubah unsur alam kelilingnya, manusia akan mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam memenuhi hajat hidupnya, termasuk kebutuhan makan dan minum, serta lebih mudah lagi dapat membangun pondok untuk melindungi dirinya dari hujan, dingin dan panas. Setiap kali manusia menemukan cara untuk mendapatkan sesuatu dengan lebih mudah, maka cara yang lebih mudah itulah yang dipilih.

Pada zaman mendatang kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang dikenal dengan sebutan IPTEK, akan membawa perubahan dan nilai-nilai kehidupan baru disemua sudut kehidupan. Seseorang yang menentang kemajuan IPTEK atau yang tidak memperhitungkannya, akan tertinggal dan selanjutnya terpencil dari seluruh gerak kemajuan dan perubahan yan terjadi untuk seterusnya.

Kemajuan dan penemuan baru dibidang misalnya yang dikenal dengan sebutan teknologi informasi, bioteknologi, teknologi antariksa, dan teknologi kemiliteran/persenjataan, hendaknya seharusnya tidak disalah gunakan oleh pihak-pihak yang ahli dibidangnya masing-masing itu. Karena kemajuan dan penemuan baru ini, sebagaimana yang ditujukan pada masa munculnya gerakan industri pada abad lampau, dapat mempengaruhi pola dan cara hidup masyarakat dunia. Sistim nilai akan timbul, yang selanjutnya membentuk pola pikir, pola tindak dan perilaku yang baru pula pada masyarakat secara keseluruhan.

Hadirin sidang Jumat yang berbahagia!

Kemajuan teknologi sering disalahgunakan oleh manusia yang tidak bertanggung-jawab untuk menghancurkan peradaban manusia sendiri dan untuk memenuhi hasrat dan kebuasan nafsu mereka untuk merusak alam. Akibatnya terjadi malapetaka dan bencana yang mengakibatkan kesengsaraan umat manusia. Dalam Surat Ar Ruum ayat 41 Allah SWT telah memperingatkan kepada kita:

4

Artinya:

"Telah nampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka kembali (ke jalan yang benar)."

Allah SWT telah menganugerahkan alam ini kepada manusia sebagai tempat hidup dan berkarya. Alam diamanatkan-Nya kepada manusia untuk dipelihara dan digali serta dimanfaatkan isinya untuk mendapatkan kemakmuran yang sebesar-besarnya. Dalam Al Quran Surat Al Jaatsiyah, ayat 13 Allah SWT berfirman:

5

Artinya:

"Dan dia menundukkan untukmu apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi semuanya (sebagai suatu rahmat) dari pada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir."

Oleh karena itu, teknologi harus diarahkan penggunaannya untuk kemaslahatan umat manusia. Misalnya kemajuan dalam bidang teknologi nuklir dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik. Teknologi obat-obatan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan manusia dan maningkatkan kesehatan manusia dan peningkatan hasil pertanian. Teknologi komunikasi dimanfaatkan sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran moral dan pembinaan akhlak, demikian pula teknologi dalam bidang-bidang lainnya.

Dengan demikian kemajuan teknologi tidak akan membawa bencana, melainkan akan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran dimuka bumi serta akan memberikan kebahagiaan bagi umat manusia. Demikianlah khutbah saya sekitar teknologi dan kemaslahatan umat semoga bermanfaat bagi kita semua.

6DENGAN IMUNISASI MEMBANGUN BANGSA YANG TANGGUH1

Sidang Jumat yang berbahagia!

Marilah kita panjatkan puji syukur kita kepada Allah SWT karena hanya berkat rahmat dan inayah-Nya kita semua dapat hadir dalam sidang jumat yang berbahagia ini.

Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan para pengikut beliau. Selanjutnya pada kesempatan yang baik ini kita bulatkan tekad untuk senantiasa meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT.

Sidang Jumat yang berbahagia!

Pemerintah kita, terutama setelah Orde Baru memang memperhatikan kesejahteraan rakyat. Hal ini memang sejalan dengan janji pemerintah seperti dimaksud dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang intinya pemerintah akan selalu meningkatkan kesejahteraan rakyat lahir dan batin.

Hal tersebut dilaksanakan dengan konsekuen. Sejak kemerdekaan negara ini kita rebut dari tangan penjajah, kemudian kita pertahankan dari para perongrong bangsa, pemerintah terus menerus melakukan perbaikan dan pembangunan di segala bidang dibandingkan dengan keadaan 30 tahun yang lalu, keadaan saat ini sungguh sangat berbeda. Hasil pembangunan saat ini sudah menampakkan hasilnya luar biasa.

Sejalan dengan itu perhatian Islam terhadap kesejahteraan umat cukup besar pula. Sejak Rasulullah SAW mengemban amanat menyebarkan ajaran tauhid, soal kesehatan dan kesejahteraan umat sudah mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh. Dalam Al Quran Surat Al Israa, ayat 70:

2

Artinya:

"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. Kami angkut mereka didaratan dan dilautan. Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan."

Jadi manusia oleh Allah SWT diberi keistimewaan dari makhluk yang lain seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang, karena manusia diberi peran penting, yaitu dijadikan sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi ini sebagai pengelola, pemelihara alam semesta, bumi dan sebagainya, sebagaimana difirman oleh Allah SWT dalam Surat Al Baqarah, ayat 30:

3

Artinya:"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi."

Karena itu adalah kewajiban manusia untuk mengolah dan mengatur sebaik-baiknya apa-apa yang ada dimuka bumi untuk kepentingan hidup dan meningkatkan kesejahteraan. Hal ini diungkap juga dalam firman Allah SWT dalam Surat Hud, ayat 61:

4

Artinya:

"Dia (Allah) telah menciptakan kamu (manusia) dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya (mengolah bumi dengan kemakmurannya)."

Sidang Jumat yang berbahagia!

Dari firman Allah SWT dimuka tadi, maka jelas manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan bentuk yang baik dan sempurna, dilengkapi dengan berbagai keistimewaan. Hal ini karena Allah SWT akan memberi beban yang amat berat, yaitu untuk menjadi khalifah, pengelola bumi, kedudukan ini pernah ditawarkan kepada makhluk lain tapi tidak ada yang sanggup menerimanya, sebagaimana tertera dalam Surat Al Ahzab, ayat 72:

5

Artinya:

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh."

Padahal dari sekian makhluk seperti gunung, lautan, bumi dan langit, justru manusia adalah makhluk yang paling lemah, umurnya pendek dan sering terkena penyakit. Jika manusia terkena penyakit maka dia akan layu tanpa daya, dan jika penyakitnya terlalu berat, maka tak tertolong lagi ia akan mati. Kalau demikian tentunya tidak akan berperan lagi, untuk itu manusia hanya akan menjadi khalifah, jika ia sehat, tangguh dan kuat.

Sidang Jumat yang berbahagia!

Namun dimuka bumi ini, apalagi dengan datangnya kemajuan ilmu dan teknologi, makin beragam jenis dan macam penyakit yang mengancam keselamatan manusia. Meskipun obat-obatan yang dihasilkan juga kian manjur, tapi jenis penyakitnya semakin banyak dan kian kebal, terutama dengan banyaknya polusi baik diudara dan di air maupun ditanah sebagai akibat dari kemajuan dibidang industri.

Setiap jenis penyakit yang datang, selalu mengejutkan dan memakan korban yang banyak sekali. Namun karena manusia diberi kelebihan Allah SWT dengan akal, maka usaha untuk mengatasinya selalu berhasil dengan baik. Banyak wabah yang telah diatasi manusia berkat usaha yang dilakukan dengan tekun dan tabah, seperti penyakit pes, malaria, typus.

Penyakit tersebut berhasil ditangkal dengan obat-obatan penemuan manusia. Hal ini membuktikan kebenaran sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Abu Daud:

6

Artinya:

"Obatilah penyakit, karena Allah SWT tidak menciptakan penyakit tanpa menciptakan obatnya, kecuali satu yaitu mati."

Pandangan Islam terhadap suatu penyakit sangat bijaksana, dan hal itu diteruskan sampai sekarang, pada zaman modern ini, yaitu bagi penyakit yang berbahaya dan menular agar dikarantina, dipisahkan dari orang yang sehat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

7

Artinya:

"Orang sakit jangan dibawa berdekatan dengan mereka yang sehat."

Kita sadari dari pengalaman, bahwa jika seseorang menderita penyakit untuk menyembuhkannya memerlukan pengorbanan yang lain. Baik itu berupa biaya, waktu maupun kebutuhan yang lain. Selain dari itu banyak pula orang yang telah sembuh dari suatu penyakit, keadaannya akan berubah dari keadaan sebelum sakit, mungkin cacat atau kekuatannya menurun. Untuk mengatasi hal tersebut maka jalan sebaiknya adalah, dengan mengusahakan pengcegahan terhadap datangnya penyakit.

Hadirin sidang Jumat yang berbahagia!

Mencegah datangnya penyakit ada beberapa cara. Cara yang ditempuh oleh Rasulullah SAW sebagaimana sabdanya yang diriwayatkan Turmudzi dari Sa'ad bin Abi Waqqash:

8

Artinya:"Sesungguhnya Allah itu Maha Baik, menyukai yang baik, Maka bersih menyukai hal yang bersih, Allah SWT maha mulia menyukai kemuliaan, Maka pemurah, menyukai kemurahan, maka bersihkan lingkunganmu jangan mencontoh orang Yahudi (suka Menumpuk Kotoran dimuka rumahnya)."

Rasulullah SAW banyak menganjurkan kebersihan dan memakan makanan yang bersih dan tidak berlebihan. Karena banyak penyakit yang ditimbulkan oleh isi perut yang berlebihan dan hal-hal yang kotor, baik itu tubuh, pakaian atau lingkungannya. Dengan demikian Islam sangat menganjurkan pencegahan terhadap suatu penyakit, karena pencegahan jauh lebih baik dari pada menyembuhkannya.

Sidang Jumat yang berbahagia!

Usaha umat manusia untuk mencegah penyakit kian maju. Dengan kemajuan zaman itulah berhasil ditemukan serum yang dapat digunakan untuk membuat tubuh menjadi kebal terhadap suatu penyakit, yang dikenal sebagai imunisasi.

Kegiatan imunisasi banyak dilakukan untuk mencegah penyakit berbahaya yang ditujukan kepada ibu-ibu hamil, calon pengantin, bayi dan anak-anak balita (dibawah umur lima tahun) dilaksanakan di Puskesmas, Posyandu, dan tempat-tempat lain yang ditentukan.Imunisasi sangat sejalan dengan anjuran Islam yang mengutamakan pencegahan dari pada usaha penyembuhan suatu penyakit. Sebagai umat Islam dan warga negara Indonesia kita wajib ikut serta membantu kegiatan imunisasi ini. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajurkan kepada keluarga baik itu istri, menantu, anak-anak untuk jangan takut mendatangi Posyandu atau Puskesmas untuk diimunisasi, terutama bagi calon pengantin, ibu-ibu hamil dan anak-anak balita.

Sidang Jumat yang berbahagia!

Dari khutbah ini dapatlah saya simpulkan bahwa bangsa Indonesia sekarang ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan disegala bidang, terutama dibidang kesehatan dan kesejahteraan rakyat. Pemerintah sangat memperhatikan kesehatan rakyat, terbukti makin gencarnya pelaksanaan imunisasi dimana-mana. Hal ini sungguh sejalan dengan ajaran Islam yang juga sangat memperhatikan kesehatan umatnya, bahkan diajarkan bahwa mencegah suatu penyakit adalah lebih baik dan lebih utama dibandingkan dengan mengobatinya. Karena bagaimanapun keadaan seseorang sembuh dari sakit akan lain dibandingkan dengan sebelum terkena penyakit.

Dengan upaya imunisasi diharapkan akan dapat menghasilkan bangsa yang tangguh, kuat dan ulet agar pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah saat ini dapat mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil makmur lahir dan bathin.

Demikianlah khutbah saya tentang imunisasi ini semoga kiranya bermanfaat bagi kita semua.

9AKIBAT PENYALAHGUNAAN OBAT TERLARANG1

Hadirin sidang Jumat yang berbahagia!

Akhir-akhir ini dikalangan masyarakat Indonesia, khususnya kaum remaja, banyak yang dilanda penyakit modern, yaitu perasaan yang jika tidak mau ikut kedalam lingkungan mabuk-mabukan, ugal-ugalan dan lain-lain, dikatakan kolot. Akibatnya ada diantara anak-anak remaja kita sengaja berprilaku tidak senonoh, tidak sedap dipandang mata dan lain-lain. Inilah yang disebut kenakalan remaja. Perkembangan kearah yang tidak baik ini dirasakan sekitar tahun tujuh puluhan.

Kenakalan remaja terjadi, akibat adanya akibat sampingan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita sadap dari negara-negara maju tanpa penyaringan yang ketat, sehingga pengaruh yang tidak baik sangat kita rasakan. Akibat lain, terjadinya kenakalan remaja adalah karena melalaikan masalah pendidikan, termasuk masalah pendidikan agama yang diterlantarkan. Akibatnya watak dan rohani mereka kering dari iman, mereka kurang menghayati agama kebejatan moral semakin meraja lela dimana-mana, seperti penyalahgunaan obat terlarang dikalangan remaja kita.

Pemerintah sudah menyatakan bahwa masalah penyalahgunaan obat terlarang sebagai bahaya nasional yang dapat membahayakan sendi-sendi kehidupan negara dan bangsa, yang harus ditanggulangi secara sungguh-sungguh dan tuntas. Bahkan jika dilihat secara luas bukan hanya merupakan bahaya nasional saja akan tetapi sudah menjadi bahaya internasional, mengingat jangkauannya mencapai belahan dunia.

Oleh karena itu, cara penanggulangannya harus tuntas, baik langkah pencegahan maupun pengamanan, mengingat usaha penyalahgunaannya menunjukkan gejala meningkat. Sehubungan dengan hal itu baik pemerintah maupun lembaga keislaman perlu segera berperan aktif dalam menanggulangi bahaya penyalahgunaan obat terlarang ini secara terus menerus melalui berbagai kegiatan dan pendekatan, antara lain pendekatan melalui pintu agama.

Seseorang yang telah terlibat dalam penyalahgunaan obat terlarang, akan berakibat rusaknya akhlak pribadinya, yang mempengaruhi keluarganya, masyarakat, bangsa dan negaranya. Marilah kita coba perinci satu persatu sebagai berikut:

Kerusakan pribadi: si korban secara cepat, akan menjadi pemurung, pemarah, bahkan melawan kepada siapapun. Ia akan bersikap masa bodoh, walaupun terhadap dirinya sendiri, seperti tidak memperhatikan pakaian kebersihan dan kerapian. Semangat belajarnya sangat menurun, bahkan bisa mengarah kepada sikap tidak normal. Ia tidak akan segan-segan menyiksa dirinya jika keinginannya terhadap obat terlarang tidak terpenuhi.

Bahaya bagi keluarga: Ia tidak segan-segan mencuri uang atau mengambil barang yang ada dirumah untuk dijual, ia tidak mengenal lagi sopan santun dalam keluarga, bahkan berani melawan orang tua. Ia tidak akan menghargai harta benda yang dimiliki orang tuanya, seperti jika mengenderai kendaraan seenaknya, ngebut, dan lain-lain, pokoknya yang penting dirinya puas.

Bahaya bagi masyarakat: Ia selalu berbuat yang tidak layak, yang dapat mengakibatkan buruk bagi dirinya dan masyarakat sekitarnya, berani mencuri milik orang lain, mengganggu ketertiban umum, mengganggu ketenangan, ketentraman dan keselamatan umum, serta tidak merasa menyesal jika telah berbuat kesalahan.

Bahaya bagi bangsa dan negara: Akan terjadi kewaswasan akibat rusaknya moral pewaris bangsa. Remaja yang seharusnya siap selaku penerus pembangunan, tidak dapa diharapkan. Karena dalam diri mereka, tidak ada rasa cinta bangsa dan tanah air yang pada gilirannya akan mudah dikuasai oleh bangsa lain.Di antara sekian banyak ciptaan Allah SWT, manusia adalah satu-satunya makhluk yang paling istimewa dan luar biasa. Manusia lahir dengan fitrah (kesucian). Ini berarti bahwa sejak lahir telah memiliki kemampuan berprilaku terpuji.

Dengan prilaku terpuji itulah Allah SWT, menetapkan manusia sebagai penguasa bumi, dengan segala isinya, untuk dikelola guna kepentingan bersama. Sebagai penguasa, tentu saja memerlukan pedoman dasar sebagai landasan untuk menjalankan kepemimpinannya. Pedoman dasar dimaksud adalah "Al Islam", yang bersumber dari Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Islam adalah satu-satunya pedoman dalam menetukan sikap hidup, guna mencapai apa yang sebenarnya harus dicapai dalam kehidupan ini, baik secara pribadi atau kehidupan kelompok dalam masyarakat.

Manusia sebagai khalifah Allah SWT dibumi, telah diamanati untuk mengelola bumi ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu bagi manusia dalam menjalankan harus berpedoman pada ajaran "Al Islam", agar tercapai dan terwujud kehidupan yang serasi, seimbang, selaras dan berkesinambungan dalam suasana yang tenang dan damai untuk mencapai kebahagiaan di akhirat. Itulah yang dinamakan "Hasanah (kebaikan) di dunia dan hasanah (kebaikan) di akhirat. Untuk mencapai kehidupan yang baik (hasanah) diperlukan kerja keras yang dilandasi ikhlas, serta melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya-Nya.

Salah satu larangan yang harus ditinggalkan oleh remaja adalah minuman keras. Minuman keras akan berpengaruh buruk dan berbahaya bagi peminumnya dan bagi masyarakat sekelilingnya karena perbuatan ini termasuk perbuatan keji dan perbuatan syaitan. Sebagaimana ditegaskan dalam Al Quran, Surat Al Maidah ayat 90:

2

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan."

Khamar atau minuman keras merupakan sumber keresahan, sumber permusuhan dan kebencian yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan umat serta dapat memalingkan manusia dari taqwa kepada Allah SWT. Dalam ayat berikutnya, Allah SWT menjelaskan pula:

3

Artinya:

"Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantara (meminum) khamat dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingati Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)."

Dari uraian singkat ini, kiranya menjadi jelas bahwa minuman keras atau khamar termasuk barang terlarang yang hukumnya haram, karena itu marilah kita hindari sejauh-jauhnya.

Dengan mengetahui betapa besar bahaya atau madharat yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan obat-obat terlarang, kita harus berupaya menghindarkan anak-anak atau remaja kita dari segala macam jenis obat terlarang tersebut.

Kita semua baik ulama, pemuka masyarakat, tokoh agama, maupun para pengurus lembaga-lembaga Islam harus saling bantu-membantu, secara terpadu dan bersatu untuk menanggulangi masalah yang amat mengerikan, guna kelangsungan generasi muda penerus bangsa dan negara.

Sidang Jumat yang berbahagia!

Allah SWT mengingatkan, agar tidak lalai terhadap kemungkinan tergelincirnya kita ke jalan yang sesat, sebab iblis telah bersumpah akan terus menggoda anak-cucu Adam AS hingga akhir zaman.

Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat At Tahrim ayat 6:

4

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka."

Dan selanjutnya Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 195:

5

Artinya:"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan."

Sidang Jumat yang berbahagia!

Akhirnya marilah kita berdoa, semoga anak-anak kita, generasi muda kita, generasi penerus bangsa dan agama, terhindar dari segala macam godaan dan rayuan yang dapat menjerumuskan kepada kehinaan.

Amin ya Robbal Alamin.6

KHUTBAH IDUL FITRI "PUASA MENUMBUHKAN RASA KASIH SAYANG SESAMA UMAT MANUSIA"

1

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahi hamdu

Para Jamaah rahimakumullah!

Marilah bersama-sama kita meningkatkan mutu ketaqwaan kepada Allah SWT, sehingga semua gerak langkah dan perbuatan kita akan menjadi amal yang shaleh, sebagai bekal utama ketika nanti kita bersama-sama menghadap kepada-Nya di Hari Kebangkitan. Hidup dan kehidupan yang tidak dilandasi dengan ketaqwaan selamanya tidak dapat ditemukan apa yang dikatakan bahagia itu, terutama di negeri akhirat nanti.

Kita panjatkan syukur serta puji kehadirat Allah SWT azza wa jalla, atas limpahan rahmat dan inayah-Nya, sehingga dipagi hari ini kita dapat bersama-sama melaksanakan shalat Idul Fitri, setelah sebulan lamanya kita beribadah puasa ramadhan di siang hari dan menegakkan berbagai amal ibadah dimalam harinya atas dasar ikhlas mengharap ridha Allah SWT, kemudian disusul dengan melaksanakan perintah-Nya untuk melaksanakan zakat.Ibadah puasa dan semua amal ibadah yang dilakukan didalamnya, pada hakekatnya adalah karena perintah Allah SWT yang harus kita laksanakan. Oleh sebab itu hari ini kita bergembira serta bersyukur, karena semua perintah itu dapat kita laksanakan dengan baik, penuh dengan ketabahan dan kesabaran. Ungkapan rasa syukur itu kita wujudkan dengan takbir, tahmid dan tahlil sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Baqarah, ayat 185:

2

Artinya:

"Dan hendaknya kamu membesarkan (nama) Allah SWT, atas petunjuknya yang telah diberikan kepadamu supaya kamu bersyukur."

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamdu.

Para Jamaah rahimakumullah

Kesyukuran kita pada hari ini tidak boleh diwujudkan dengan pesta pora atau diisi dengan acara yang sangat bertentangan dengan isi kandungan ajaran agama, tetapi semestinya kita isi dengan perbuatan yang mengandung nilai-nilai agama, sehingga syukur itu sendiri lebih mencerminkan keta'atan kita kepada Allah SWT.

Jika pada hari yang penuh kebahagiaan ini kita isi dengan kemaksiatan dan perbuatan dosa, apa perlunya kita berpuasa dengan menahan lapar dan haus serta amalan ibadah lainnya. Karena itu pula ketika Nabi Muhammad SAW pertama kali sampai di Madinah, disyariatkan Allah SWT, untuk mengganti dua hari raya (yang pernah dimiliki oleh orang-orang Madinah yaitu Nairuz dan Mahrajan berasal dari zaman Persia kuno) dengan hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.Salah satu penyebab ditukarnya itu, karena tidak sesuai dengan ruh ajaran Islam. Dalam hal ini Nabi SAW bersabda:

3

Artinya:

"Sesungguhnya Allah SWT telah menukar kedua Hari Raya itu dengan hari raya yang lebih baik ialah Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha." Hadits riwayat Abu Daud.

Para Jamaah rohimakumullah!

Berpuasa sebulan penuh lamanya, merupakan kewajiban yang ditetapkan oleh Allah SWT. Dan kita yakin bahwa perintah Allah SWT itu banyak mengandung hikmah dan manfaat bagi kita semua. Salah satu diantara hikmah puasa yang perlu kita hayati dan resapi adalah, tumbuhnya rasa kasih sayang kepada sesama sebagai makhluk Allah SWT. Dengan lapar dan haus, akan merasakan secara langsung bagaimana kehidupan orang-orang fakir miskin dan orang-orang yang memerlukan bantuan. Dari perasaan inilah tumbuh kesadaran sosial untuk memikirkan mereka bernasib kurang mampu.

Islam adalah agama yang selalu menganjurkan agar memperhatikan nasib dan penderitaan orang lain. Apa yang dirasakan orang lain adalah juga dirasakan oleh kita. Oleh karena itu setelah kita melakukan ibadah puasa, maka kita diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah untuk dibagikan kepada tetangga kita yang fakir miskin, sebagaimana yang dinyatakan dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah:4

Artinya:

"Rasulullah telah mewajibkan zakat fitrah untuk pembersih bagi orang yang berpuasa dan merupakan hidangan bagi orang-orang miskin, maka barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum shalat Ied itulah zakat fitrah yang diterima dan barang siapa yang mengeluarkannya sesudah shalat Ied itulah sedekah dari beberapa shadakah."

Dengan timbulnya rasa kasih sayang sesama umat, maka tumbuh pula kehidupan tolong menolong.

Puasa dan zakat fitrah memperingatkan kita kepada satu segi dari pada hidup berjamaah, hidup rukun sentausa, hidup bersatu dibawah naungan panji-panji keridhaan Allah SWT. Hanya dengan memelihara keutuhan persaudaraan kita dalam ikatan ukhuwah Islamiyah, kita dapat mengharapkan selamat dan sejahtera didalam hidup, baik sebagai perorangan maupun untuk kesejahteraan masyarakat bersama.

Apabila kita benar-benar merasa bahwa hidup bersatu dibawah naungan panji-panji keridhaan Allah SWT, pasti tidak akan ada tempat dalam hidup ini perasaan saling membelakangi, serta tidak saling mengindahkan antara satu dengan yang lain.

Tolong menolong didalam Islam adalah suatu sendi dalam pergaulan. Karena itu wajib atas setiap muslim menolong saudaranya dalam segala perkara yang dapat memberi manfaat kepadanya, baik secara orang perorangan, maupun secara gotong royong.

Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam Surat Al Maidah, ayat 2:

5

Artinya:

"Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat adaz-Nya."

Dalam ayat ini Allah SWT menyuruh kita supaya bantu membantu dalam mengerjakan kebaikan dan kepatuhan, serta ta'at kepada Allah SWT, dan melarang kita bantu membantu dalam mengerjakan dosa dan pelanggaran hukum.

Jika dasar ini dipegang teguh dan dilaksanakan benar-benar oleh kita dalam hubungan bermasyarakat, tentulah akan terdapat kebahagiaan dan perdamaian dalam hubungan umat manusia.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamdu.

Para Jamaah rahimakumullah!Dengan selesainya kita berpuasa, bukan berarti tugas suci kita telah selesai. Apa yang telah kita lakukan dan kendalikan pada bulan puasa, harus lebih kita tingkatkan, serta kita kembangkan dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.

Sebagai penutup, marilah kita berdo'a semoga dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri ini kita dapat meluruskan tekad dan niat untuk lebih baik lagi dalam menempuh masa mendatang serta meningkatkan amal shaleh dan ibadah kita.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhai dan memberikan perlindungan kepada kita semua.

6

Artinya:"Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan."

7