kulit

Upload: strawberry-pie

Post on 15-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kulit

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 kulit

    1/8

    1

    TUGASAN

    Nama : Nuraihan Bt Mohd Jalaludin

    NIM : 11.2012.061

    FK UKRIDA

    Pembimbing : dr.Juliana Sp.KK

    1. Patogenesis varicellaMenyebar Hematogen.Virus Varicella Zoster juga menginfeksi sel satelit di

    sekitar Neuron pada ganglion akar dorsal Sumsum Tulang Belakang. Dari sini virus

    bisa kembali menimbulkan gejala dalam bentuk Herpes Zoster. Sekitar 250 -

    50 benjolan akan timbul menyebar diseluruh bagian tubuh, tidak terkecuali pada

    muka, kulikepala, mulut bagian dalam, mata , termasuk bagian tubuh yang paling

    intim. Namun dalam waktu kurang dari seminggu , lesi teresebut akan mengering dan

    bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam waktu 1 3 minggu bekas pada kulit yang

    mengering akan terlepas. Virus Varicella Zoster penyebab penyakit cacar air ini

    berpindah dari satu orang ke orang lain melalui percikan ludah yang berasal dari

    batuk atau bersin penderita dan diterbangkan melalui udara atau kontak langsung

    dengan kulit yang terinfeksi. Virus ini masuk ke tubuh manusia melalui paru-paru dan

    tersebar kebagian tubuh melalui kelenjar getah bening. Setelah melewati periode 14

    hari virus ini akan menyebar dengan pesatnya ke jaringan kulit. Memang sebaiknya

    penyakit ini dialami pada masa kanak-kanak dan pada kalau sudah dewasa. Sebab

    seringkali orang tua membiarkan anak-anaknya terkena cacar air lebih dini. Varicella

    pada umumnya menyerang anak-anak ; dinegara-negara bermusin empat, 90% kasus

    varisela terjadi sebelum usia 15 tahun. Pada anak-anak , pada umumnya penyakit ini

    tidak begitu berat. Namun di negara-negara tropis, seperti di Indonesia, lebih banyak

    remaja dan orang dewasa yang terserang Varisela. Lima puluh persen kasus varisela

    terjadi diatas usia 15 tahun. Dengan demikian semakin bertambahnya usia pada remaja

    dan dewasa, gejala varisela semakin bertambah berat.

  • 5/25/2018 kulit

    2/8

    2

    2. Perbedaan morbili dan rubellaMorbili Rubella

    Campak disebabkan olehparamiksovirus

    Penularan terjadi melalui percikanludah dari hidung, mulut maupun

    tenggorokan penderita campak.

    Masa inkubasi adalah 10-14 hari

    sebelum gejala muncul.

    Panas badan - nyeri tenggorokan -hidung meler ( Coryza ) - batuk (

    Cough ) - Bercak Koplik - nyeri

    otot - mata merah ( conjuctivitis )

    2-4 hari kemudian muncul bintik

    putih kecil di mulut bagian dalam

    (bintik Koplik). Ruam (kemerahan

    di kulit) yang terasa agak gatal

    muncul 3-5 hari setelah timbulnya

    gejala diatas. Ruam ini bisa

    berbentuk makula (ruam

    kemerahan yang mendatar)

    maupun papula (ruam kemerahan

    yang menonjol).

    Proses penyembuhan lebih lama

    Rubella disebabkan olehsuatu RNA Virus, genusRubivirus,famili Togaviridae

    Masa inkubasi adalah 14-21 hari.Dalam beberapa laporan lain

    waktu inkubasi minimum 1 2

    h a r i d a n m a k s i m u m

    1 3 s a m p a i 2 1 h a r i

    Keluhan yang dirasakanbi asanya leb ih ringan dar i

    penyaki t ca mpak . Bercak-bercak

    mungkin juga akan timbul tapi

    warnanya lebih muda dari

    campak biasa. Biasanya, bercak

    timbul pertama kali di muka dan

    leher, berupa titik-itik kecil berwarna

    merah muda. Dalam waktu 4 jam,be rcak ter sebu t menyebar ke

    badan, lengan, tun gkai , dan

    warnanya menjadi lebih gelap.

    Bercak-bercak ini biasanya hilang

    dalam waktu 1 sampai 4 hari.

    Seperti pada rubeola, eksantemamulai retro aurikular atau pada

    muka dan dengan cepat meluas

    secara kraniokaudal ke bagian

    lain dari tubuh.

    T a n d a y a n g p a l i n gk h a s a d a l a h

    a d e n o p a t i ret roaurikul er,

    servikal posterior, dan di

    belakang oksipi tal .

  • 5/25/2018 kulit

    3/8

    3

    Proses penyembuhan hanya 3 hari

    3. Dermatom pada herpes zoster

    4. Jelaskan mengenai hand,foot and mouth diseaseDefinisi

    Dalam masyarakat infeksi virus tersebut sering disebut sebagai "Flu

    Singapura". Dalam dunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease

    (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan dan Mulut ( KTM ). KTM adalah penyakit yang

    disebabkan oleh sekelompok enterovirus yang disebut coxsackievirus, anggota dari

    familiPicornaviridae; dengan gejala klinis berupa lepuhan di mulut, tangan , dan kaki,

    terutama di bagian telapak, terkadang di bokong. Lepuhan di mulut segera pecah dan

    membentuk ulser yang dirasakan sangat nyeri dan perih oleh penderitanya sedangkan

  • 5/25/2018 kulit

    4/8

    4

    lepuhan di telapak kaki, tangan, dan beberapa bagian tubuh lain tidak terasa sakit atau

    gatal, tapi sedikit nyeri jika ditekan.

    Etiologi

    Penyakit KTM ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA

    yang masuk dalam family Picornaviridae, Genus Enterovirus. Genus yang lain adalah

    Rhinovirus, Cardiovirus, Apthovirus. Didalam Genus enterovirus terdiri dari

    Coxsackie A virus, Coxsackie B virus. Penyebab KTM yang paling sering pada pasien

    rawat jalan adalah Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan

    karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah

    Enterovirus 71.

    Coxsackie virus yang dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu A dan B, yang

    didasarkan pada pengaruhnya terhadap tikus yang baru lahir (Coxsackie A

    menyebabkan cedera otot, kelumpuhan, dan kematian,. Coxsackie B mengakibatkan

    kerusakan organ, tetapi hasil kurang parah). Ada lebih dari 24 berbeda serotipe virus

    dimana masing-masing virus memiliki protein yang berbeda pada permukaannya.

    Virus Coxsackie menginfeksi sel inang dan menyebabkan sel inang menjadi lisis.

    Patofisiologi

    Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas. KTM

    adalah penyakit umum yang biasa terjadi pada kelompok masyarakat yang sangat

    padat dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun. Orang dewasa

    umumnya kebal terhadap enterovirus. Penularannya melalui kontak langsung dari

    manusia ke manusia yaitu melalui droplet, air liur, tinja, cairan dari vesikel atau

    ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, pakaian, peralatan

    makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekret tersebut. Tidak ada vektor

    tetapi ada pembawa penyakit seperti lalat dan kecoa.

    Penyakit KTM ini mempunyai imunitas spesifik, namun anak dapat terkena

    KTM lagi oleh virus strain Enterovirus lainnya. Penyakit tangan, kaki dan mulut

    adalah penyakit umum dan penyebarannya dapat terjadi di antara kelompok anak,

    misalnya di sekolah atau di tempat penitipan anak. Penyakit tangan, kaki dan mulut

    biasanya tersebar melalui hubungan sesama manusia. Virus ini tersebar melalui fekal-

    oral pada tangan yang tercemar, namun bisa juga disebarkan melalui lendir mulut atau

    sistem pernapasan dan kontak langsung dengan cairan di dalam lepuhnya. Sesudah

    berhubungan dengan orang yang terkena, biasanya di antara 3-5 hari lepuh baru akan

  • 5/25/2018 kulit

    5/8

    5

    timbul. Selama masih ada cairannya, lepuh ini bisa menular dan virus ini juga bisa

    berminggu-minggu berada di dalam kotoran.

    Penyakit KTM mempunyai masa inkubasi 3-6 hari. Selama masa epidemik,

    virus menyebar dengan sangat cepat dari satu anak ke anak yang lain atau dari ibu

    kepada janin yang dikandungnya. Virus menular melalui kontak langsung dengan

    sekresi hidung dan mulut, tinja, maupun virus yang terhisap dari udara. Implantasi dari

    virus di dalam bukal dan mukosa ileum segera diikuti dengan penyebaran menuju

    nodus-nodus limfatik selama 24 jam. Setelah itu segera timbul reaksi berupa bintik

    merah yang kemudian membentuk lepuhan kecil mirip dengan cacar air di bagian

    mulut, telapak tangan, dan telapak kaki. Selama 7 hari kemudian kadar antibodi

    penetral akan mencapai puncak dan virus tereliminasi.

    Gejala klinis

    Penyakit tangan, kaki dan mulut yang ringan biasanya disebabkan oleh

    Coxsackievirus. Anak usia di bawah 5 tahun sering terkena infeksi virus ini, meskipun

    pada orang dewasa dapat juga terjadi. Infeksi Coxsackievirus mungkin sama sekali

    tidak menunjukkan gejala atau hanya ringan.

    Gejala penyakit diawali dengan demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti nyeri

    tenggorokan atau faringitis, sulit makan dan minum karena nyeri akibat luka di mulut

    dan lidah. Kadang disertai sedikit pilek atau gejala seperti flu.

    Timbul lepuhan atau vesikel yang kemudian pecah selama 5-10 hari. Lepuhan di

    mulut berukuran 2-3 mm yang segera pecah dan membentuk ulkus yang dirasakan

    sangat perih terutama saat makan/minum, sehingga sukar untuk menelan. Jumlah

    ulkus di mulut mencapai 5-10 yang tersebar di daerah bukal, palatal, gusi, dan lidah

    seperti ditunjukkan pada. Ulkus di lidah paling lama sembuh.

    Ulkus juga dapat menyebar hingga saluran cerna yang lebih dalam sampai ke

    lambung. Pada kondisi pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang baik, seluruh

    gejala dapat membaik selama 5 7 hari. Bersamaan dengan itu timbul rash atau ruam

    atau vesikel (lepuh kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak

    gatal ditelapak tangan dan kaki. Kadang-kadang rash atau ruam (makulopapul) ada

    pada daerah bokong.

    Pada bayi atau anak usia di bawah 5 tahun yang timbul gejala berat harus dirujuk

    ke rumah sakit. Gejala yang dianggap berat adalah hiperpireksia (suhu lebih dari

    39O

    C) atau demam tidak turun-turun, takikardi, sesak, anoreksia, muntah atau diare

    dengan dehidrasi, badan sangat lemas, kesadaran menurun dan kejang.

  • 5/25/2018 kulit

    6/8

    6

    Lepuhan atau vesikel di kaki dan tangan dijumpai pada 2/3 penderita, yang

    terutama tumbuh di bagian dorsal dan sisi-sisi jari serta telapak tangan seperti

    ditunjukkan pada. Lepuhan/vesikel yang dikenal dalam istilah kedokteran sebagai

    erythema multiforma ini secara khas berbentuk bulat atau elips yang akan mengering

    sendiri selama 3-7 hari.

    Pemeriksaan laboratorium

    Pasien biasanya didiagnosis dengan penampilan klinis mereka. Secara klinis,

    ruam yang tampak biasanya pada tangan, kaki, dan mulut pada anak dengan demam

    dianggap diagnostik infeksi virus Coxsackie. Biasanya, diagnosis HFM dibuat pada

    kombinasi dari sejarah klinis dan temuan fisik karakteristik. Konfirmasi laboratorium

    jarang diperlukan kecuali pada komplikasi berat. Namun, dalam kasus yang jarang

    terjadi, tes virus dapat dilakukan untuk mengidentifikasi virus, tetapi tes ini sangat

    mahal, biasanya perlu dikirim ke laboratorium diagnostik khusus virus yang

    menggunakan RT-PCR dan sering memakan waktu sekitar dua minggu untuk

    mendapatkan hasilnya. Pengujian ini hampir tidak pernah dilakukan karena sebagian

    besar infeksi diri terbatas dan biasanya ringan, tapi situasi ini bisa berubah karena

    wabah di Alabama (38 anak, 12% dirawat di rumah sakit namun tidak ada kematian

    pada tahun 2011-2012) dan Enterovirus 71 epidemi terbaru (sekitar 905 anak-anak

    dirawat di rumah sakit telah meninggal) di Kamboja. RT-PCR pengujian dapat

    membedakan antara genera virus banyak, spesies, dan subtipe. Strain virus Coxsackie

    Membedakan dari adenovirus, jenis enterovirus lainnya, virus gema, dan lain-lain

    dapat menjadi diperlukan di masa depan.

    Virus dapat diisolasi dan diidentifikasi melalui media kultur dan immunoassay

    dari lesi kulit, lesi mukosa, atau sampel tinja. Spesimen oral memiliki tingkat isolasi

    tertinggi. Pada pasien dengan vesikel, penyeka vesikel juga merupakan sumber yang

    baik untuk koleksi virus. Pada pasien tanpa vesikel, penyeka dubur dapat

    dikumpulkan. Untuk isolasi virus, 2 swab koleksi yang direkomendasikan dari

    tenggorokan dan lainnya baik dari vesikel atau rektum.

    Uji serologi (misalnya, akut dan tingkat antibodi sembuh) dapat diperoleh.

    Membedakan coxsackie-terkait dari EV-71-terkait HFMD mungkin memiliki makna

    prognostik. Polymerase chain reaction (PCR) dan teknologi microarray antara

    berbagai cara untuk mengidentifikasi virus penyebab. Tes spesifik bervariasi antara

    rumah sakit.

  • 5/25/2018 kulit

    7/8

    7

    Pengobatan

    Pada kondisi penderita dengan kekebalan dan kondisi tubuh cukup baik,

    biasanya tidak diperlukan pengobatan khusus. Peningkatan kekebalan tubuh penderita

    dilakukan dengan pemberian konsumsi makanan dan cairan dalam jumlah banyak dan

    dengan kualitas gizi yang tinggi, serta diberikan tambahan vitamin dan mineral jika

    perlu. Jika didapati terjadinya gejala superinfeksi akibat bakteri maka diperlukan

    antibiotika atau diberikan antibiotika dosis rendah sebagai pencegahan.

    Secara umum, untuk menekan gejala dan rasa sakit akibat timbulnya luka di

    mulut dan untuk menurunkan panas dan demam, digunakan obat-obatan golongan

    analgetika dan antipiretika. Dari aspek farmakoterapi, hal penting untuk diperhatikan

    dalam pengobatan penyakit KTM adalah bahwa beberapa golongan obat dapat

    menimbulkan sindroma Stenven-Johnson yang menunjukkan gejala mirip dengan

    penyakit KTM dan dapat memperparah ulser. Golongan obat tersebut adalah :

    barbiturat, karbamazepin, diflusinal, hidantoin, ibuprofen, penisilin, fenoftalein,

    fenilbutazon, propranolol, kuinin, salisilat, sulfonamida,sulfonilurea, sulindac, dan

    tiazida.

    Antiseptik oral digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi akibat jamur atau

    bakteri. Beberapa golongan antasida dan pelapis mukosa lambung juga digunakan

    untuk mengatasi ulkus di saluran cerna dan lambung. Berikut adalah daftar obat-

    obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi simptomatik Penyakit Kaki Tangan dan

    Mulut.

    1. Antipiretika : digunakan untuk menurunkan demam, misalnya : asetaminofen. Perludiperhatikan bahwa penggunaan golongan NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory

    Drugs) dapat menimbulkan gejala sindrom Stenven-Johnson yang menunjukkan gejala

    mirip dengan penyakit ini dan dapat memperparah ulser sehingga disarankan untuk

    digunakan dengan golongan antasida, atau jika ada dipilih golongan

    antipiretika/analgetika yang lain.

    2. Antiseptika : berbagai bentuk sediaan kumur, seperti : betadine, rebusan daun sirih,dan tablet hisap, seperti SP troches, FG troches, dsb.

    3. Antibiotika : lokal atau sistemik, digunakan untuk mencegah atau mengatasi infeksikarena mikroba pada ulser di mulut dan kulit, ditentukan oleh dokter, seperti :

    neosporin (lokal), klindamisin, eritromisin,dsb.

    Prognosis

  • 5/25/2018 kulit

    8/8

    8

    Prognosis pada HFMD sangat baik. Dan sebagian besar pasien dengan penyakit ini dapat

    sembuh sepenuhnya.