kuliah 2. gagal nafas akut
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
1/38
Gagal Nafas Akut
Dr. Ketut Apang Nrartha, SpAn
Laboratorium Anestesi dan Terapi Intensif
FK UNIVERSITAS WARMADEWA/RSUD SANJIWANI
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
2/38
Pendahuluan
Kegawat daruratan dalam sistem respirasimerupakan kejadian yang sering terjadi
Kejadian ini terjadi sangat cepat
Organ vital mati dalam hitungan menit
Injuri/trauma yang mengganggu jalan nafasdan pernafasan merupakan keadaan yang harus
segera ditangani
11/21/2014
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
3/38
Definisi: Gagal nafas
Kegagalan fungsi sistem respirasi dalam
proses pertukaran gas :
Oksigenasi
Eleminasi Carbon dioksida
Bisa terjadi secara akut maupun kronis
Secara kimiawi didapatkan PaCO2> 50 mm
Hg atau PaO2 < 60 mm Hg.
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
4/38
Organ yang berhubungan dengan sistem
respirasi :
1. Pusat Nafas
2. Jalan nafas
3. Paru paru
4. Otot otot bantu nafas
11/21/2014
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
5/38
Organ yang berhubungan dengan sistem
respirasi :
11/21/2014
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
6/38
Pusat nafas
Pernafasan diatur oleh pusat nafas di otak
(batang otak)
11/21/2014
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
7/38
Jalan nafas bagian atas
Hidung
Dihangatkan (Warms)
Humidifies
Filters
Past epiglottis
Into trachea Anterior dari esophagus
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
8/38
Bronchus Cabang dari trachea
Bronchiolus
cabang dari bronchus terbagi
menjadi 33 cabang
Tidak terjadi pertukaran gas
Dead air space
Untuk mencapai alveoli
diperlukan udara inspirasi
sebesar 500 cc
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
9/38
Alveoli
Otot elastis sekitar bronchiolus bisa menyebabkan terjadinya spasme
Jaringan kapiler sekitar alveoli berfungsi untuk pertukaran gas
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
10/38
Klasifikasi Gagal nafas
Hypoxemia
PaO2 50 mmHg, dapat disertai dengan hypoxemia
Penurunan pH darah (
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
11/38
Penyebab Gagal Nafas
Obstruksi jalan nafas atas
Obstruksi jalan nafas bawah
Penyakit alveolar dan pleural Permasalahan di SSP
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
12/38
1. Obstruksi Jalan nafas atas:
> Laryngomalasia
> Stenosis subglotis
> Laryngotracheobronchitis
> Tracheitis & Epiglottitis
> Retropharyngeal / Peritonsillar abscess
> Acute hypertrophic tonsillitis
> Diphtheria
> Benda asing, trauma, paralisis pita suara
Penyebab Gagal Nafas
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
13/38
2. Obstruksi jalan nafas bawah
> Bronchiolitis, Asthma, Benda asing
3. Penyakit alveolar dan pleural
> pneumonia, pulmonary edema, effusion
empyma, pneumothorax, ARDS
4. SSP
> Infeksi, trauma, penurunan kesadaran> tetanus, Polio
> Injuri nervus phrenikus
> Myasthenia gravis> Muscle dystrophies, Polymyositis
> Congenital myopathies, kelemahan otot
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
14/38
Distress Nafas:
tanda awal gagal nafas
Takipnue
Peningkatan aktivitas otot otot bantu nafas
Retraksi intercostal, supraclavicular dan subcostal
Nafas paradoxical/abdominal
Pada penyakit SSP, respirasi rate menurun
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
15/38
ANALISIS GAS DARAH
Analisis Gas Darah merupakan test yang
sangat penting untuk menilai adanya gagal
nafas
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
16/38
Evaluasi Gagal nafas
Parameter yang penting untuk mengevaluasi gagal
nafas :
1. PaO2
2. PaCO2
3. Alveolar-Arterial PO2 Gradien
4. Blood pH
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
17/38
PaO2 / PaCO2
Nilai normal tergantung pada :
a. Posisi pasien saat dites
b. Umur pasien
PaO2(berdiri) = 104.2 - 0.27 x umur (thn)
PaO2 (telentang) = 103.5 - 0.47 x umur (thn)
PaCO2 : nilai normal = 35-45 mm of Hg
tidak tergantung pada umur/posisi
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
18/38
A - a Gradien
PAO2= FiO2x (PB - PH20) - PaCO2/ R A-a gradien = PAO2- PaO2
PB (Barometric pressure) = 760 mmHg (di atas
permukaan laut) PH20 (Tekanan parsial air) = 47 mmHg
(kelembaban 100%)
(760 - 74) = 713
R (koefisien respirasi) = 0.8
A-a gradien = [FiO2x 713 - (PaCO2/ 0.8)] -
PaO2
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
19/38
Contoh ABG
7.34 / 58 / 92 / 21 / 94% on 100% Fi02
A - a gradien:
[1.0 x 713 - (58 / 0.8)] - 92
[713 - 72.5] - 92
[640.5] - 92 = 548.5
A - a gradien = 548.5
Gangguan pertukaran gas yang berat /
hypoxemia
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
20/38
Alveolar-Arterial O2 gradien
Normal P(A-a)O2 gradien: 5-10 mm of Hg
Indikator sensitif untuk mengetahui adanya
gangguan pertukaran gas
Bermanfaat untuk mengetahui apakah gagal
nafas karena faktor pulmoner atau
ekstrapulmoner
Untuk semua umur, A-a gradien > 20 mm Hg
menunjukkan keadaan abnormal.
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
21/38
Penyebab Hypoxemia
1. FiO2 rendah~ pada tempat yang tinggi
2. Hypoventilasi~ A-a gradien normal3. V/Q mismatch~ A-a gradien meningkat
4. R/L shunt~ A-a gradien meningkat
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
22/38
Diagnosis Hypoventilasi
PaO2
PaCO2 meningkat
A-a gradien normal ( 10 mm of Hg)
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
23/38
Diagnosis V/Q mismatch
PaO2
A-a gradien meningkat
PaCO2normal atau meningkat
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
24/38
V/Q Mismatch
Penyebab tersering hypoxemia
Penyebabnya termasuk :
Penurunan ventilasi : COPD
Hypo/hyperperfusion
Dikoreksi dengan hyperoxia/oksigen 100%
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
25/38
Diagnosis R-L shunt
PaO2
PaCO2biasanya normal
A-a gradien
Test Hyperoxia : tidak ada respon/buruk
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
26/38
Shunt Fisiologi
Shunt yang terjadi ketika darah yangmengalami deoksigenasi melewati alveoli yangterventilasi dan bergabung dengan darah yang
teroksigenasi Intracardiak shunt:
ASD, VSD
Intrapulmonar shunts Pulm edema, AVMs
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
27/38
Hypercapnia :
Penyebab
Akut Hypoventilasi
Depresi SSP : obat, stroke, penurunan kesadaran
Penyakit neuromuskuler : Guillain-Barre, MG, C-spineinjury
V/Q mismatch yang berat :
COPD, Asma, ARDS
Kronik hypoventilasi
OSA, kegemukan
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
28/38
Status ABG
Tidak mungkin memprediksi PaO2and PaCO2
secara akurat secara klinis
Sehingga diagnosis dari gagal nafas tergantung
dari hasil ABG
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
29/38
Gagal Nafas:
Intervensi
Therapi Supportive
Tergantung kondisi saat tiba
Cari faktor penyebab gagal nafas
Lakukan pemeriksaan ABG untuk mengetahui tipegagal nafas yang terjadi
Pilihan terapi berdasarkan fisiologi terjadinyagagal nafas dan beratnya gejala
Terapi spesifik
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
30/38
Penilaian dan Terapi Supportif
Amankan Jalan nafas (ABCs)
Pulse oximetry, vital sign
Oksigenasi : dengan sungkup muka, nasal kanul, bag-
valve mask Atur posisi
Nebulizer bila ada indikasi
Pemeriksaan darah : rutin, elektrolit, ABG
Pasang IV line
Thorax foto : AP & lateral
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
31/38
Gagal nafas Hypoxemia / Non -
Hyperkapnia
Masalah utamanya adalah PaO2 Bila penyebabnya adalah V/Q mismatch;
berikan terapi oksigen.
Bila disebabkan karena intra-parenkim shunt(ARDS), diperlukan pemberian ventilasidengan PEEP
Bila disebabkan karena intracardiak R-L shunt:terapi oksigen memberikan manfaat yangsangat kecil. Dibutuhkanpembedahan/intervensi advance.
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
32/38
Gagal nafas Hyperkapnia
Keputusan pemberian ventilasi mekanik sangatpenting.
Pada keadaan asidosis respirasi akut : ventilasi
mekanik harus dilakukan Pada keadaan asidosis respirasi kronik :
dilakukan monitoring pasien secara ketat,
ventilasi mekanik jarang diperlukan Pada keadaan gagal nafas acut-on-kronik,
perkembangan asidosis yang terjadi sangatpenting dimonitor.
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
33/38
Indikasi Ventilasi Mekanik
1. PaO2< 55 mm Hg atau PaCO2> 60 mm Hg
meskipun dengan terapi oksigen 100%
2. Status respirasi memburuk meskipun telah
diberikan terapi oksigen dan nebulizer
3. Pasien yang cemas, berkeringat, atau letargi
disertai status mental yang memburuk
4. Kelelahan respirasi : untuk memperbaiki
stres metabolik akibat usaha nafas atau suatu
kondisi tertentu (sepsis, MI, CHF.)
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
34/38
Strategi Ventilasi Mekanik
Non-Invasive Ventilasi:
CPAP / BIPAP
Invasive Ventilasi:
VC, PC, Bilevel ventilasi
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
35/38
Non-Invasive Ventilation
BIPAP diberikan untuk pasien yangmengalami gagal nafas ringan sedang
Jalan nafas intak, reflek jalan nafas ada
Bukan untuk : pasien dengan sekresi yangbanyak, vomiting, sangat gelisah
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
36/38
Non-Invasive Ventilation
Manfaat yang didapat yang telah dibuktikanmemalui uji klinis :
Eksaserbasi akut COPD, Asthma, CHF
Manfaat untuk kasus ALI belum jelas Membantu otot otot nafas dan usaha nafas
Megembangkan alveoli dengan pemberian
PEEP Dapat meningkatkan cardiac output pada kasus
CHF
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
37/38
Follow-up
Pasien dengan gagal nafas harus dievaluasi
perkembangannya
membutuhkan monitoring ketat
ICU atau ruangan Intermediate
Monitor : Continuous pulse-ox monitoring,
cardiac dan hemodynamic monitoring
-
8/10/2019 Kuliah 2. Gagal Nafas Akut
38/38
TERIMA KASIH