ktsp smk al-kautsar terbaru
TRANSCRIPT
KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK) AL-KAUTSAR
BIDANG STUDI KEAHLIAN :TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKAKOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN (070)
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTASEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AL-KAUTSAR
Jalan Jembatan Selatan No. 6 Blok A Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
Telpon. (021) 7229789 Fax.021-72796383JAKARTA
2010
i
P E N E T A P A N
Berdasarkan pertimbangan Yayasan Sekolah Al-kautsar Jakarta, dengan ini Kurikulum SMK Al-Kautsar Jakarta ditetapkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran 2010-2011
Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 1 Juni 2010
Ketua Yayasan Al-Kautsar Kepala SMK Al-Kautsar Jakarta
Dra. Hj. Astuti Muchtar Hetty Noviyanti, S.TP
Menyetujui/MengesahkanAn.Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi DKI JakartaKepala Bidang SMK
Dra.H.j.Rita Ariani,MMNip.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Modul Pembelajaran. Penyusunan materi tersebut dimaksudkan untuk membuat suatu
Sruktur pengembangan kurikulum yang sudah ada untuk dijadikan Kurikulum di SMK Al-
Kautsar Jakarta.
Sebagaimana ketentuan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, setiap sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan berpedoman kepada panduan yang
ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada Permendiknas Nomor 22, 23 dan 24
tahun 2010 serta memperhatikan Kurikulum SMK Edisi 2004. Pembelajaran Berbasis
Kompetensi ditentukan Standar Kompetensi Minimum dan Kompetensi Dasar yang harus
dikuasai siswa, komponen pokok pembelajaran Berbasis Kompetensi meliputi, kompetensi
yang akan dicapai, strategi penyampaian untuk mencapai kompetensi dan sistem evaluasi
atau pengujian yang digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai
kompetensinya.
Kurikulum, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Modul Pembelajaran
ini diharapkan menjadi acuan pengembangan kurikulum yang diadopsi sesuai keperluan
dan kondisi di masing-masing sekolah khususnya di SMK Al-Kautsar Jakarta.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
yang telah memberikan kepercayaan kepada SMK Al-Kautsar untuk penyusunan
kurikulum ini.
Jakarta, 1 Juni 2010 Kepala SMK Al-Kautsar Jakarta
Hetty Noviyanti, S.TP
3
D A F T A R I S I
Judul Kurikulum ................................................................. iPenetapan ................................................................. iiKata Pengantar ................................................................. iiiDaftar Isi ................................................................. ivGlosarium ................................................................. v
BAB.I PENDAHULUAN :A. Rasional
- Latar Belakang Penyusunan Kurikulum ................................. 1B. Landasan
1. Landasan Filosofis ....................................................... 22. Landasan Yuridis ....................................................... 3
C. Tujuan1. Tujuan Pendidikan SMK ....................................................... 42. Visi dan Misi SMK ....................................................... 53. Tujuan Program Keahlian ....................................................... 6
BAB.II MUATAN KURIKULUM :A. Mata Pelajaran dan Struktur Kurikulum ................................. 7B. Muatan Lokal ................................. 8C. Pengembangan Diri ................................. 9D. Keunggulan Sekolah ................................. 10E. Kecakapan Hidup ................................. 11F. Silabus dan RPP
BAB.III STRATEGI PELAKSANAAN PEMBELAJARANA. Strategi Pembelajaran
1. Pengaturan Beban Belajar ........................................... 122. Pendekatan Pembelajaran ........................................... 133. Tempat Pembelajaran ........................................... 14
B. Kalender Pendidikan1. Hari Belajar Efektif ........................................... 152. Kalender Akademik Sekolah ........................................... 16
BAB.IV PENILAIAN ........................................... 20
BAB. V PENUTUPAN .......................................... 25
LAMPIRANA. Standar Kompetensi LulusanB. Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar Mata PelajaranC. Silabus Mata PelajaranD. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
4
E. Jadual PelajaranF. Tata Tertib Sekolah
GLOSARIUM
1. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.
3. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
5. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.
6. Keunggulan lokal dan global adalah potensi unggulan daerah dan atau internasional dalam bentuk sumberdaya alam dan sosial budaya (seni, produk, jasa, kerajinan, bahasa, teknologi dan lain-lain).
7. Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
8. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
9. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
10. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.
11. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.
12. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.
5
13. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.
14. Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri.
15. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
16. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
17. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.
18. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan
19. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
20. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud.
21. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan matapelajaran-matapelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan pendidikan yang dimaksud.
22. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
23. Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
24. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
6
25. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
26. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur khusus.
27. Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan.
28. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
BAB I
7
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
- Latar Belakang Penyusunan Kurikulum.
Era globalisasi ditandai dengan perubahan-perubahan yang tidak menentu.
Masyarakat kita dihadapkan pada persaingan yang ketat dengan negara lain, khususnya
dengan persaingan pasar bebas di lingkungan negara-negara ASEAN, seperti AFTA
(Asean Free Trade Area), dan AFLA (Asean Free Labour Area), maupun di kawasan
negara-negara Asia Pasifik (APEC). Hal tersebut telah mengakibatkan hubungan yang
tidak linear antara pendidikan dan lapangan kerja, karena apa yang terjadi dalam
lapangan kerja tidak diikuti oleh dunia pendidikan, sehingga terjadi kesenjangan.
Pembangunan nasional tidak hanya melihat kepada kepada kebutuhan internal
masyarakat dan bangsa, tetapi juga perlu dijalin dengan pandangan ke luar dan ke
depan, karena masyarakat dan bangsa kita adalah bagian dari suatu masyarakat dunia
yang semakin menyatu.
Pendidikan nasional di negara kita dewasa ini sedang dihadapkan pada empat
krisis pokok, yang berkaitan dengan kuantitas, relevansi atau efisiensi eksternal,
elitisme, dan manajemen. Sedikitnya ada enam masalah pokok sistem pendidikan
nasional sistem pendidikan nasional : (1) menurunnya akhlak dan moral peserta didik;
(2) pemerataan kesempatan belajar; (3) masih rendahnya efisiensi internal sistem
pendidikan; (4) status kelembagaan; (5) manajemen pendidikan yang tidak sejalan
dengan pembangunan nasional; (6) sumber daya yang belum profesional.
Menyadari hal tersebut, pemerintah telah melakukan upaya penyempurnaan
sistem pendidikan, antara lain dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 22 dan
25 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Bila sebelumnya pengelolaan pendidikan
merupakan wewenang pusat, maka dengan berlakunya undang-undang tersebut
kewenangannya berada pada pemerintah daerah kota/kabupaten. Kantor Departemen
Pendidikan Nasional pada tingkat kota/kabupaten harus dapat mempertimbangkan
dengan bijaksana kondisi nyata organisasi maupun lingkungannya, dan harus
mendukung pula misi pendidikan nasional.
Perubahan seperti tersebut di atas berkaitan dengan kurikulum yang dengan
sendirinya menuntut dan mempersyaratkan berbagai perubahan pada komponen-
8
komponen pendidikan lain. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab
itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
kelompok pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :
a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. belajar untuk memahami dan menghayati,
c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Otonomi dalam pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi sekolah untuk
meningkatkan kinerja para staf, menawarkan partisipasi langsung kepada kelompok-
kelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan.
Otonomi sekolah juga berperan dalam menampung konsensus umum tentang
pemberdayaan sekolah. Pemberdayaan sekolah dengan memberikan otonomi yang
lebih besar, di samping menunjukkan sikap tanggap pemerintah terhadap tuntutan
masyarakat juga dapat ditujukan sebagai sarana peningkatan efisiensi, mutu dan
pemerataan pendidikan.
Keterlibatan kepala sekolah dan guru dalam pengambilan keputusan-keputusan
sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih tinggi terhadap sekolahnya yang
9
pada akhirnya mendorong mereka untuk menggunakan sumber daya yang ada seefisien
mungkin untuk mencapai hasil yang optimal. Sekolah juga harus mampu mencermati
kebutuhan peserta didik yang bervariasi, keinginan staf yang berbeda, kondisi
lingkungan yang beragam, harapan masyarakat yang menitipkan anaknya pada sekolah
agar kelak bisa mandiri, serta tuntutan dunia kerja untuk memperoleh tenaga kerja
yang produktif, potensial, dan berkualitas.
B. LANDASAN.
a. Landasan Filosofis.
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat
penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan
merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber
daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih
menghadapi masalah pendidkan yang berat, terutama berkaitan dengan kualitas,
relevansi, dan efisiensi pendidikan.
Mentalitas sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama pada masyarakat
agraris, dengan ketertinggalannya sebagai akibat penjajahan, belum mendukung
tercapainya cita-cita pembangunan nasional. Berbagai kekurangan dan kelemahan
mentalitas masyarakat Indonesia tersebut antara lain : suka melakukan terobosan
dengan mengabaikan mutu, kurang rasa percaya diri, tidak berdisiplin murni, tidak
berorientasi ke masa depan, dan suka mengabaikan tanggung jawabtanpa rasa malu.
Terdapat ciri-ciri manusia Indonesia yang menghambat, yaitu hipokrit atau
munafik, segan dan enggan bertanggungjawab atas perbuatannya, putusannya,
kekuatannya, pikirannya, berjiwa feodal, percaya pada takhayul, boros, lebih suka
tidak bekerja keras kecuali kalau terpaksa, ingin cepat kaya, berpangkat, cepat
cemburu, dengki dan tukang meniru, Di samping itu terdapat kelemahan lain yang
kurang menunjang pembangunan.
Menghadapi kondisi masyarakat Indonesia sebagaimana diuraikan di atas,
pembangunan pendidikan merupan suatu keharusan dan amat penting untuk
dilakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi guna meningkatkan taraf hidup
dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
10
b. Landasan Yuridis.
Pasal 31 ayat (2) Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945,
mengamanatkan agar Pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional. Ketentuan ini terkait dengan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa
serta meningkatkan kesejahteraan umum, dan dapat diperolehnya pekerjaan dan
kehidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan
Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom, berimplikasi terhadap kebijaksanaan
pengelolaan pendidikan dari yang bersifat sentralistik ke desentralistik dan
berimplikasi pula terhadap penyempurnaan kurikulum pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Standar nasional pendidikan
terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan, dan penilaian
pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala (PP No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan). Pengembangan kurikulum
dilakukan dengan mengacu pada standar nasional dan tujuan pendidikan, serta
memeperhatikan prinsip diversifikasi sesuai dengan potensi peserta didik.
Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan
oleh Pemerintah, dan peran koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah dalam pengembangan kurikulum pendidikan dasar dan
menengah sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan komite sekolah.
11
C. TUJUAN.
a. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai
Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Tujuan pendidikan SMK adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
b. Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Visi SMK Al-Kautsar Jakarta :
Menjadikan SMK Al-Kautsar Jakarta sebagai lembaga pendidikan yang
profesional dan mandiri dalam mewujudkan COMPETENCE, CONSCIENCE,
COMPASSION.
Misi SMK Al-Kautsar Jakarta :
Melalui keterbukaan, kemitraan dan pelayanan prima, SMK AL-KAUTSAR
Jakarta ;
a. Mengembangkan keunggulan KETRAMPILAN dan KETELITIAN
b. Menerapkan KEDISIPLINAN dan KEJUJURAN yang dilandasi oleh jiwa dan
semangat KEIMANAN DAN KETAQWAAN
c. Mengembangkan KEPEDULIAN terhadap sesama dan lingkungan dalam
Kegiatan DIKLAT
d. Menghasilkan TAMATAN yang memenuhi harapan STAKEHOLDERS.
Tujuan Sekolah :
a. SMK Al-Kautsar Jakarta menjadi Lembaga Pendidikan yang mandiri dan
Profesional dalam bidang Teknologi dan Industri
b. SMK Al-Kautsar Jakarta menjadi pusat pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan
Terpadu yang mengembangkan keunggulan, ketrampilan dan ketelitian dengan
mengutamakan kedisiplinan dan kejujuran yang dilandasi dzikir, pikir dan
12
karya dan kekeluargaan serta kepedulian terhadap sesama dan lingkungan
untuk menghasilkan tamatan yang memenuhi harapan stakeholders.
3. Tujuan Kompetensi Keahlian :
Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) bertujuan ;
Mencetak tenaga ahli madya profesional dalam bidang Rekayasa Perangkat
Lunak (RPL) yang mampu menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar,
Menerapkan algoritma pemrograman tingkat dasar, Menerapkan algoritma
pemrograman tingkat lanjut Membuat basis data Menerapkan aplikasi basis data
Memahami pemrograman visual berbasis desktop Membuat paket software aplikasi
berbasis desktop Mengoperasikan sistem operasi jaringan komputer Menerapkan
bahasa pemrograman SQL tingkat dasar Menerapkan bahasa pemrograman SQL
tingkat lanjut Menerapkan dasar-dasar pembuatan web statis tingkat dasar
Membuat halaman web dinamis tingkat dasar Membuat halaman web dinamis
tingkat lanjut Merancang aplikasi teks dan desktop berbasis objek
13
BAB II
MUATAN KURIKULUM
A. Mata Pelajaran dan Struktur Kurikulum.
Mata Pelajaran dibagi 3 kelompok:
Normatif: P Agama, PKn, B Indonesia, Penjasorkes, Seni Budaya.
Adaptif: B Inggris, Matematika, IPA, IPS, KKPI, Kewirausahaan.
Produktif: sejumlah Mapel Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi
Kejuruan.
Alokasi waktu kelompok adaptif dan produktif disesuaikan dengan kebutuhan PK,
dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
Materi Dasar dan Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan PK untuk
memenuhi standar kompetensi kerja.
Evaluasi dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa
kompetensi dasar.
Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.
Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah
dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam
pelajaran per minggu.
Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu.
Lama penyelenggaraan pendidikan SMK 3 tahun, maksimum 4 tahun.
Struktur Kurikulum ( Generik) Program Keahlian : Teknik Komputer Jaringan (TKJ)
NO. KomponenDurasi Waktu (Jam)
A. Kelompok Program :
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 1921.2 Pendidikan Kewarganegaraan 1921.3 Bahasa Indonesia 1921.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 1921.5 Seni Budaya 128
2. Adaptif
14
NO. KomponenDurasi Waktu (Jam)
2.1 Matematika 516 a)
2.2 Bahasa Inggris 440 a)
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192 a)
2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a)
2.5 Fisika 276 a)
2.6 Kimia 192 a)
2.7 KKPI 2022.8 Kewirausahaan 192
Kelompok Keahlian Teknik Komputer Jaringan bertujuan untuk :
Mencetak tenaga ahli madya profesional dalam bidang Rekayasa Perangkat
Lunak (RPL) yang berbasis Komputer yang berorientasi pada kebutuhan dunia
usaha dan industri Entertaiment, Publising, penyiaran dan broadcasting
A. Struktur Kurikulum Kelompok Normatif
NoKode
Komp.
KELOMPOK Mata Pelajaran/ Kompetensi
TahunKur.SMK Al Kautsar
Kur.Nas
I II III18 18 18 18 18 18
I.KELOMPOK NORMATIF
1. AG-01-06 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 (2) 204 1922. PS-01-06 PKn 2 2 2 2 2 (2) 204 1923. BI-01-06 Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 (2) 204 1924. OR-01-06 Penjasor dan Kesehatan 2 2 2 2 2 2 204 1925. SB-01-04 Seni Budaya 2 2 (2) (2) - - 144 128
B. Struktur Kurikulum Kelompok Adaptif
NoKode
Komp.
KELOMPOK Mata Pelajaran/ Kompetensi
TahunKur. SMK Al Kautsar
Kur.Nas
I II III
18 18 18 18 18 18
I.KELOMPOK NORMATIF
1. MT-01-06 Matematika 4(1) 4(1) 4(1) 4(1) 4(1) 4(2) 522 5162. IG-01-06 Bahasa Inggris 4 4 4 4 4(1) 4(1) 438 4403. PI-03-06 KKPI 2(1) 2(1) 2(1) 2(1) - - 216 2024. KU-05-06 Kewirausahaan - - 2(1) 2(1) 2(1) 2(1) 216 1925. PS-01-03 IPS 2(1) 2(1) (2) - - - 144 128
15
NoKode
Komp.
KELOMPOK Mata Pelajaran/ Kompetensi
Tahun Kur. SMK Al Kautsar
Kur.Nas
I II III18 18 18 18 18 18
6. PA-03-05 IPA - - 2(1) 2(1) 2(1) 2(1) 216 1927. FS-01-04 Fisika 2(1) 2(1) 2(1) 2(1) 2(1) 270 2768. KM-01-04 Kimia 2(1) 2(1) 2(1) 2(1) - - 216 192
C. Struktur Kurikulum Kelompok Produktif :
1. Kompetensi Kejuruan Teknik Komputer dan Jaringan
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar
1.1 Menerapkan teori kelistrikan
1.2 Mengenal komponen elektronika
1.3 Menggunakan komponen elektronika
1.4 Menerapkan konsep elektronika digital
1.5 Menerapkan sistem bilangan digital
1.6 Menerapkan elektronika digital untuk komputer
2. Menerapkan fungsi peripheral dan instalasi PC
2.1 Mengidentifikasi macam-macam periferal dan fungsinya
2.2 Menyambung/memasang periferal (secara fisik) dan periferal setup menggunakan software
2.3 Melakukan tindakan korektif
3. Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan periferal
3.1 Mengidentifikasi masalah melalui gejala yang muncul
3.2 Mengklasifikasikan masalah berdasarkan kelompoknya
3.3 Mengisolasi permasalahan
4. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang sistem PC
4.1 Menjelaskan langkah perbaikan PC
4.2 Memperbaiki PC
4.3 Memeriksa hasil perbaikan sistem PC.
5. Melakukan perbaikan periferal 5.1 Menjelaskan langkah perbaikan periferal yang bermasalah
5.2 Memperbaiki periferal
16
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
5.3 Memeriksa hasil perbaikan periferal
6. Melakukan perawatan PC 6.1 Menjelaskan langkah perawatan PC
6.2 Melakukan perawatan PC
6.3 Memeriksa hasil perawatan PC
6.4 Melakukan tindakan korektif
7. Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GUI) dan command line interface (CLI)
7.1 Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi berbasis GUI (Graphical User Interface)
7.2 Melaksanakan instalasi sistem operasi berbasis GUI sesuai Installation Manual
7.3 Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi berbasis command line interface (CLI)
7.4 Melaksanakan instalasi sistem operasi berbasis text sesuai Installation Manual
8. Melakukan instalasi software 8.1 Menjelaskan langkah instalasi software
8.2 Melaksanakan instalasi software sesuai Installation Manual
8.3 Mengecek hasil instalasi menggunakan software (sampling)
8.4 Melakukan troubleshooting
9. Melakukan instalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network)
9.1 Menentukan persyaratan pengguna
9.2 Membuat desain awal jaringan
9.3 Mengevaluasi lalu lintas jaringan
9.4 Menyelesaikan disain jaringan
10. Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan
10.1 Mengidentifikasi masalah melalui gejala yang muncul
10.2 Menganalisa gejala kerusakan
10.3 Melokalisasi daerah kerusakan
10.4 Mengisolasi permasalahan
11. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan
11.1 Menjelaskan langkah persiapan untuk setting ulang koneksi jaringan
11.2 Melakukan perbaikan koneksi jaringan
11.3 Melakukan setting ulang koneksi jaringan
17
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
11.4 Memeriksa hasil perbaikan koneksi jaringan
12. Melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI (Graphical User Interface) dan Text
12.1 Menjelaskan langkah instalasi software
12.2 Melaksanakan instalasi software sesuai Installation Manual
12.3 Mengkonfigurasi jaringan pada sistem operasi
12.4 Mengecek hasil instalasi menggunakan software (sampling)
12.5 Melakukan troubleshooting
13. Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
13.1 Menjelaskan persyaratan WAN
13.2 Mengidentifikasi spesifikasi WAN
13.3 Membuat disain awal jaringan WAN
13.4 Mengevaluasi lalu lintas jaringan
13.5 Menyelesaikan disain jaringan
14. Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
14.1 Mengidentifikasi masalah melalui gejala yang muncul
14.2 Memilah masalah berdasarkan kelompoknya
14.3 Melokalisasi daerah kerusakan
14.4 Mengisolasi masalah
14.5 Menyelesaikan masalah yang timbul
15. Membuat desain sistem keamanan jaringan
15.1 Menentukan jenis-jenis keamanan jaringan
15.2 Memasang firewall
15.3 Mengidentifikasi pengendalian jaringan yang diperlukan
15.4 Mendesain sistem keamanan jaringan
16. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
16.1 Menjelaskan langkah persiapan untuk setting ulang koneksi jaringan
16.2 Melakukan perbaikan koneksi jaringan
16.3 Melakukan setting ulang koneksi jaringan
16.4 Memeriksa hasil perbaikan koneksi jaringan
18
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
17. Mengadministrasi server dalam jaringan
17.1 Memilih aplikasi untuk server
17.2 Memilih sistem operasi untuk jaringan
17.3 Memilih komponen server
17.4 Menetapkan spesifikasi server
17.5 Membangun dan mengkonfigurasi server
17.6 Menguji server
17.7 Memonitor kinerja jaringan
18. Merancang bangun dan menganalisa Wide Area Network
18.1 Mengkonfirmasi kebutuhan klien dan perangkat jaringan
18.2 Meninjau masalah keamanan
18.3 Memasang dan mengkonfigurasi produk dan perangkat gateway
18.4 Mengkonfigurasi dan menguji titik jaringan
18.5 Mengimplementasi perubahan
19. Merancang web data base untuk content server
19.1 Menentukan kebutuhan sistem
19.2 Menentukan prosedur recovery
19.3 Merancang arsitektur basis data
19.4 Mengklasifikasikan penggunaan basis data.
B. Muatan Lokal.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada
atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal
setiap semester. Dalam satu tahun dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran
muatan lokal.
Satuan pendidikan mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
19
C. Pengembangan Diri.
1. Pengembangan Kreativitas. Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui
kegiatan ekstrakurikuler antara lain pramuka, paskibra, PMR, Karate, karya ilmiah
siswa, pameran hasil karya siswa, lomba karya ilmiah siswa, dan pentas seni.
2. Pengembangan Karir. Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui
pemberian informasi lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan,
bimbingan profesi, pengenalan serta pengembangan kepribadian.
D. Keunggulan Sekolah.
1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dll, yang
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
2. Kurikulum SMK dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan
global.
3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
4. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh dari satuan
pendidikan yang bersangkutan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal.
E. Kecakapan Hidup.
1. Kurikulum SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu pendidikan
yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat
(3) UU Nomor 20 Tahun 2003).
2. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan
semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.
3. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan
20
organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal,
seperti kegiatan kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.
F. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
- Silabus
1. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber/bahan/alat belajar.
2. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian.
3. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (Kriteria Kinerja)
a. Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
b. Indikator dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.
c. Indikator berisi 3 komponen yaitu :
Perilaku yang dituntut
Kondisi (persyaratan)
Tingkat penguasaan
d. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
1. RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di
kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar
2. RPP mengacu pada silabus yang telah duisusun
3. RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam
upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.
4. Dalam RPP harus dicantumkan Standar kompetensi yang memayungi Kompetensi
Dasar dan secara rinci harus memuat Tujuan pembelajaran, Materi Pembelajaran,
21
Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar,
dan Penilaian.
5. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a. Mencantumkan identitas
Nama sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Catatan:
RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus
yang disusun oleh satuan pendidikan
Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar
yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya
pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar
dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung
pada karakteristik kompetensi dasarnya.
b. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional
yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari
kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional,
rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau
beberapa tujuan.
22
c. Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu
pada materi pokok yang ada dalam silabus.
d. Mencantumkan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula
diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada
karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
e. Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-
langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan
memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai
dengan karakteristik model yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai
dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
f.Mencantumkan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam
silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup
sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber
belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam
silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks
tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
g. Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan
instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat
ituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian
menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang
berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
23
BAB III
STRATEGI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Strategi Pembelajaran.
a. Pengaturan Beban Belajar.
Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan
program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit
semester. Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan
pendidikan yang bersangkutan. Satuan pendidikan SMK/MAK kategori mandiri
menggunakan sistem kredit semester.
Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti
seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk
setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan
pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan
dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka
per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai
berikut:
SMK / MAK berlangsung selama 45 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan
adalah sebagai berikut:
Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMK / MAK adalah 38
s.d. 39 jam pembelajaran.
24
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan pendidikan
adalah sebagaimana tertera pada Tabel :
Tabel . Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk setiap Satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan
Kelas
Satu jam pemb. tatap muka (menit)
Jumlah jam pemb. Per minggu
Minggu Efektif per tahun ajaran
Waktu pembelajaran per tahun
Jumlah jam per tahun (@ 60 menit)
SMK/MAK X s.d XII 45 36 38
1368 jam pelajaran
(61560 menit)
1026
(standar minimum)
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur
sendiri oleh peserta didik.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
terdiri dari:
Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
bagi peserta didik pada SMK / MAK maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan
tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket
adalah tiga sampai dengan empat tahun untuk SMK/MAK. Program percepatan
dapat diselenggarakan untuk mengakomodasi peserta didik yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa.
Sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan
yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang
diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran
25
pada sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban
belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan
terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur.
i. SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem
paket dan dapat menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit
semester (SKS).
ii. Jam pembelajaran setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana pada struktur kurikulum.
iii. Satuan pendidikan dapat 4 jam pelajaran per minggu secara keseluruhan.
iv. Penambahan 4 jam pelajaran dapat dilakukan terhadap satu atau lebih mata
pelajaran yang ada, atau menambah mata pelajaran baru.
v. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi.
vi. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka.
vii. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik
di luar sekolah setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka yang
tercantum pada struktur kurikulum.
b. Pendekatan Pembelajaran.
Pendekatan belajar di SMK mencakup tatap muka, praktik normatif, adaptif
maupun produktif, praktek kerja industri (prakerin), penugasan mandiri, dan
layanan bimbingan konseling. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran produktif
mengacu pada diagram pencapaian kompetensi program keahlian.
a. Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap PK. PK
yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.
b. Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan
kebutuhan program keahlian.
c. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan standard
kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari
1000 jam.
d. Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu.
26
e. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam
pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat
jam pembelajaran praktik di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.
f. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
c. Tempat Pembelajaran Pengaturan pembelajaran di institusi berisi uraian tentang pelaksanaan
pembelajaran di institusi dan industri yang meliputi kompetensi, durasi, strategi
dan kelas/semester.
a. Beban belajar SMK:
tatap muka (t), praktik di sekolah, dan praktik di DU/DI,
36-40 jam/minggu @ 45 menit,
maksimal 38 mg/tahun.
b. Penetapan beban belajar:
menetapkan jam tatap muka (teori), praktik di sekolah dan praktik di
industri.
mengkonversi jumlah jam praktik di sekolah dan praktik di industri ke
dalam jam tatap muka.
menetapkan jumlah jam mata pelajaran (jam tatap muka dan jumlah jam
hasil konversi) yang dicantumkan pada struktur kurikulum.
Jumlah jam semua mata pelajaran dan muatan lokal menentukan lamanya
penyelenggaraan pendidikan di SMK.
B. Kalender Pendidikan.
1. Hari Belajar Efektif.
Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap PK. PK
yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.
Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan
kebutuhan program keahlian.
Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan standard
kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari
1000 jam.
Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu.
27
Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam
pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat
jam pembelajaran praktik di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.
Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi
waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
2. Kalender Akademik Sekolah.
Setiap SMK menetapkan kalender pendidikan sesuai karakteristik PSG, CBT,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
Ketentuan:
1. Awal tahun pelajaran bulan Juli dan berakhir bulan Juni.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Mendiknas dan/atau
Menteri Agama, Kepala Daerah Kab/Kota.
3. Organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
4. Pemerintah dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan
pendidikan.
5. Kalender pendidikan disusun oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar
Isi.
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
28
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
Tabel 26.
Tabel 26. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif belajar
Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu
Satu minggu setiap semester
3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu
Antara semester I dan II
4. Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
6. Hari libur umum/nasional
Maksimum 2 minggu
Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing
8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk kegiatan yang diKELOMPOKkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
B. Penetapan Kalender Pendidikan
29
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan,
Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak
untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen
Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah
daerah.
Alokasi waktu tersebut dapat diuraikan kelompok masing-masing semester sebagai berikut
ALOKASI PROGRAM SEMESTER
Kelas/KELOMPOK : I (Satu)/ Semua KELOMPOKSemester : 1 (Satu) Tahun Pemelajaran : 2010/2011
I. Jumlah (∑) Minggu/Semester :
No. Nama Bulan Jumlah Minggu1 Juli 5 Minggu2 Agustus 5 Minggu3 September 5 Minggu4 Oktober 5 Minggu5 November 5 Minggu6 Desember 5 Minggu
Jumlah 30 Minggu
II. Jumlah (∑) Minggu tidak Efektif ;
No. Nama Bulan Jumlah Minggu1 Juli 3 Minggu2 Agustus 0 Minggu3 September 1 Minggu4 Oktober 2 Minggu5 November 1 Minggu6 Desember 2 Minggu
Jumlah 9 Minggu
30
III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester 30 – ∑ minggu tidak efektif 9 = 21 minggu/jam tatap muka
IV. Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 21 x 4 jam tatap muka = 84 jam tatap muka.
Catatan:
1. Jumlah jam tatap muka disesuaikan dengan jumlah SKS masing-masing Mata
Pelajaran/kompetensi yang tertera pada Jadual tatap muka, tiap semester jumlah SKS
satu Mata Pelajaran/kompetensi kemungkinan berbeda.
2. Untuk menentukan jumlah SKS dari masing-masing Mata Pelajaran/kompetensi
bedasarkan analisis/pemetaan kurikulum implementatif yang telah divalidasi.
ALOKASI PROGRAM SEMESTER
Kelas/KELOMPOK : II (Dua)/ Semua KELOMPOKSemester : 3 (Tiga) Tahun Pemelajaran : 2010/2011
I. Jumlah (∑) Minggu/Semester ;
No. Nama Bulan Jumlah Minggu1 Juli 5 Minggu2 Agustus 5 Minggu3 September 5 Minggu4 Oktober 5 Minggu5 November 5 Minggu6 Desember 5 Minggu
Jumlah 30 Minggu
II. Jumlah (∑) Minggu tidak Efektif ;
No. Nama Bulan Jumlah Minggu1 Juli 3 Minggu2 Agustus 0 Minggu3 September 1 Minggu4 Oktober 2 Minggu5 November 1 Minggu6 Desember 2 Minggu
Jumlah 9 Minggu
III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester 30 – ∑ minggu tidak efektif 9 = 21 minggu/jam tatap muka
IV. Jumlah (∑) jam efektif/semester 3= 21 x 2jam tatap muka = 42 jam tatap muka.
31
Catatan:
1. Jumlah jam tatap muka disesuaikan dengan jumlah SKS masing-masing Mata Pelajaran/kompetensi yang tertera pada Jadual tatap muka, tiap semester jumlah SKS satu Mata Pelajaran/kompetensi kemungkinan berbeda.
2. Untuk menentukan jumlah SKS dari masing-masing Mata Pelajaran/kompetensi bedasarkan analisis/pemetaan kurikulum implementatif yang telah divalidasi.
ALOKASI PROGRAM SEMESTER
Kelas/KELOMPOK : I (Satu)/ Semua KELOMPOKSemester : 2 (Dua) Tahun Pemelajaran : 2010/2011
I. Jumlah (∑) Minggu/Semester ;
No. Nama Bulan Jumlah Minggu1 Januari 5 Minggu2 Februari 5 Minggu3 Maret 5 Minggu4 April 4 Minggu5 Mei 5 Minggu6 Juni 5 Minggu
Jumlah 29 Minggu
II. Jumlah (∑) Minggu tidak Efektif ;
No. Nama Bulan Jumlah Minggu1 Januari 2 Minggu2 Februari 0 Minggu3 Maret 0 Minggu4 April 2 Minggu5 Mei 2 Minggu6 Juni 2 Minggu
Jumlah 8 Minggu
III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester 29 – ∑ minggu tidak efektif 8 = 21 minggu/jam tatap muka
IV. Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 21 x 4 jam tatap muka = 84 jam tatap muka.
Catatan:1. Jumlah jam tatap muka disesuaikan dengan jumlah SKS masing-masing Mata
Pelajaran/kompetensi yang tertera pada Jadual tatap muka, tiap semester jumlah SKS
satu Mata Pelajaran/kompetensi kemungkinan berbeda.
32
2. Untuk menentukan jumlah SKS dari masing-masing Mata Pelajaran/kompetensi
bedasarkan analisis/pemetaan kurikulum implementatif yang telah divalidasi.
ALOKASI PROGRAM SEMESTER
Kelas/KELOMPOK : II (Dua)/ Semua KELOMPOKSemester : 4 (Empat) Tahun Pemelajaran : 2010/2011
I. Jumlah (∑) Minggu/Semester ;
No. Nama Bulan Jumlah Minggu1 Januari 5 Minggu2 Februari 5 Minggu3 Maret 5 Minggu4 April 4 Minggu5 Mei 5 Minggu6 Juni 5 Minggu
Jumlah 29 Minggu
II. Jumlah (∑) Minggu tidak Efektif ;
No. Nama Bulan Jumlah Minggu1 Januari 2 Minggu2 Februari 0 Minggu3 Maret 0 Minggu4 April 2 Minggu5 Mei 2 Minggu6 Juni 2 Minggu
Jumlah 8 Minggu
III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester 29 – ∑ minggu tidak efektif 8 = 21 minggu/jam tatap muka
IV. Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 21 x 2 jam tatap muka = 42 jam tatap muka.
Catatan:
1. Jumlah jam tatap muka disesuaikan dengan jumlah SKS masing-masing Mata
Pelajaran/kompetensi yang tertera pada Jadual tatap muka, tiap semester jumlah SKS
satu Mata Pelajaran/kompetensi kemungkinan berbeda.
2. Untuk menentukan jumlah SKS dari masing-masing Mata Pelajaran/kompetensi
bedasarkan analisis/pemetaan kurikulum implementatif yang telah divalidasi.
33
KALENDER PENDIDIKAN TAHUN 2010-2011
BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
JULI 2010 AGUSTUS 2010 SEPTEMBER 2010 xOKTOBER 2010 ®NOVEMBER 2010 xDESEMBER 2010 JANUARI 2011 ® FEBRUARI 2011 x x xMARET 2011 ® APRIL 2011 xMEI 2011 JUNI 2011 ® xJULI 2011 Tahun Pelajaran 2011 – 2008
Keterangan: = Hari Pertama Sekolah / MOS = Libur Umum
=Hari Ahad / Minggu
= Perkiraan Ujian Nasional
=Libur Semester
® = Laporan hasil Belajar
= = Uji Kompetensi / Project Work Kelas III
=
Hari Efektif Belajar
= Perkiraan Ujian Sekolah
34
BAB IV
PENILAIAN
1. Kenaikan Kelas, Kelulusan, dan Penjurusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan
kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
Sesuai ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus
setelah:
menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
memperoleh nilai minimal baik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;
lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi; dan
lulus Ujian Nasional.
Penjurusan pada SMK didasarkan pada spektrum pendidikan kejuruan yang diatur
oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Penilaian adalah penentuan nilai hasil pengukuran dibandingkan dengan acuan atau
standar tertentu.
Pengukuran adalah proses kuantifikasi atau pengumpulan bukti-bukti suatu gejala
atau obyek menurut aturan tertentu, dengan cara tes maupun nontes.
Penilaian hasil belajar berbasis kompetensi merupakan proses penentuan untuk
memastikan peserta didik apakah sudah kompeten atau belum. Dilakukan dengan
cara membandingkan bukti-bukti hasil belajar (learning evidence) yang diperoleh
dengan kriteria kinerja (performance criteria) yang ditetapkan pada standar
kompetensi.
Bukti hasil belajar dikumpulkan sebagai bagian dari langkah pengukuran baik
melalui tes maupun cara lain (penugasan, wawancara, perekaman proses dan hasil
kegiatan) yang dapat membuktikan seseorang telah kompeten, berasal dari berbagai
sumber dan dalam bentuk yang bervariasi.
Bukti langsung; bukti-bukti yang dikumpulkan berdasarkan pengamatan
penilai.
35
Bukti tidak langsung; bukti-bukti yang diperoleh dari pihak ketiga, seperti
guru, pembimbing, orang tua, teman sekelas dll.
Bukti tambahan; bukti-bukti yang diperoleh selain dari kedua sumber di atas,
seperti kertas kerja, laporan, produk benda kerja, rekaman video dsb.
2. Tujuan Penilaian Hasil Belajar (PHB) adalah :
Mengetahui sejauhmana telah terjadi kemajuan hasil belajar pada diri peserta
didik, sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan bimbingan belajar
selanjutnya;
Mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik, sebagai bahan pertimbangan
dalam menetapkan apakah yang bersangkutan berhasil (lulus) atau tidak
(belum) berhasil dalam menempuh suatu program pembelajaran;
Menetapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi suatu
keahlian tertentu sesuai dengan yang dipersyaratkan standar kompetensi.
3. Prinsip Dasar Penilaian Hasil Belajar adalah :
Prinsip Umum
– sahih dan handal, adil, terbuka, menyeluruh, terpadu, berkesinambungan,
dan bermakna
Prinsip Khusus
– Mengacu standar
Aspek yang dinilai, instrumen, dan kriteria yang digunakan dikembangkan
berdasarkan standar atau patokan yang ditetapkan dan diakui oleh dunia kerja.
– Individualisasi
Perolehan hasil belajar secara perseorangan, tidak dibandingkan dengan
peserta didik yang lainnya. Tidak ada rata-rata nilai subkompetensi untuk
menentukan kelulusan kompetensi.
– Tuntas (Mastery)
Keberhasilan hanya ditentukan oleh ketuntasan (mastery) menguasai
kompetensi sesuai dengan standar atau kriteria kompetensi yang telah
ditetapkan.
36
– Pengakuan kemampuan awal
Ada mekanisme pengakuan hasil belajar awal (recognition of prior learning
– RPL) atau pengakuan kompetensi yang telah dikuasai (recognition of current
competency – RCC).
– Maju berkelanjutan
Hanya mereka yang telah kompeten yang boleh melanjutkan ke kompetensi
berikutnya.
4. Penilaian Berbasis Kelas.
Fungsi/Manfaat
mengetahui tingkat penguasaannya suatu kompetensi, agar memotivasi
untuk meningkatkan/memperbaiki hasil belajar.
memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar, untuk
dilakukan pengayaan atau remedial.
masukan untuk memperbaiki strategi pemelajaran.
menentukan pencapaian kompetensi.
bahan informasi bagi masyarakat (stakeholders) untuk memotivasi
partisipasi.
Dilaksanakan terpadu dengan pemelajaran
minimal pada setiap akhir pembelajaran. Bila satu subkompetensi terdiri
atas beberapa kegiatan belajar, penilaian dilakukan terhadap setiap kegiatan
belajar.
jika sepenuhnya menggunakan bahan ajar bentuk “modul”, penilaian
dilaksanakan mengikuti rancangan penilaian yang telah disiapkan dalam
modul.
penilaian pada setiap akhir kegiatan belajar, merupakan penilaian formatif
yang dimaksudkan untuk menjadi bahan masukan perbaikan berkelanjutan.
Sedangkan penilaian yang disediakan pada akhir modul/kompetensi merupakan
penilaian sumatif untuk menentukan kelulusan kompetensi.
37
5. Penilaian Kompetensi.
a. Dilaksanakan dijadualkan secara secara khusus sebagai bagian tidak
terpisahkan dari jadual kegiatan akademik.
b. Digunakan untuk:
memantau dan mengendalikan kualitas proses dan hasil pemelajaran;
sertifikasi atau pemberian sertifikat;
menentukan ketercapaian penguasaan tujuan pemelajaran sesuai dengan
standar nasional untuk jenjang SMK.
c. Hal-hal khusus
o Bahan representatif mewakili materi yang telah dipelajari mencakup
suatu kompetensi tertentu secara utuh.
o Penilaian dapat berupa verifikasi terhadap hasil penilaian berbasis
kelas.
o Perangkat uji yang digunakan harus sudah distandarkan sesuai dengan
kepentingan sertifikasi kompetensi.
o Hasil penilaian mendapat pengakuan dalam bentuk Sertifikat
Kompetensi.
o Peuji harus memenuhi persyaratan sesuai dengan karakteristik ujian
kompetensi yang ditempuhnya.
6. Prosedur dan Mekanisme Penilaian.
Penilaian dapat dilakukan dengan prosedur:
Tes lisan
Tes tertulis
Tugas
Kuis
Project work
Observasi
Tes perbuatan
Wawancara
Simulasi
Portfolio
Penilaian berbasis kelas dilaksanakan selama proses pemelajaran
berlangsung oleh sekolah/guru, tanpa banyak melibatkan pihak DU/DI.
38
Penilaian kompetensi diselenggarakan dengan melibatkan sekolah
(termasuk dinas dan pusat) dan pihak eksternal terutama DU/DI.
Penilaian kompetensi idealnya dilaksanakan oleh lembaga independen/
lembaga sertifikasi yang tidak dapat diintervensi oleh unsur/ lembaga lain.
7. Administrasi dan Pelaporan.
a. Pengertian
Administrasi dan pelaporan hasil belajar adalah aktivitas
mengadministrasikan seluruh data hasil belajar peserta didik dengan cara-
cara yang dapat memudahkan untuk menyimpan, memeriksa, dan
melaporkan data tersebut sesuai dengan tujuan masing-masing aktivitas.
b. Tujuan
1) Mencatat, menyimpan, dan memelihara data penilaian hasil belajar peserta
didik secara cermat, akurat, aman, dan mudah digunakan;
2) Menyediakan informasi tentang kemajuan dan prestasi hasil belajar peserta
didik bagi kepentingan pembinaan dan pengembangan dalam bentuk/
format yang sesuai dengan kepentingannya;
3) Menginformasikan kemajuan dan prestasi hasil belajar peserta didik kepada
pihak-pihak yang berkepntingan, sebagai pertanggungjawaban sekolah
dalam rangka akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
8. Jenis Administrasi dan Pelaporan.
Leger
Rapor (Buku Laporan)
Transkrip
Skill Passport
Sertifikat Kompetensi/Profesi
Ijazah dan STL
9. Syarat naik tingkat / mengikuti program semester tahun berikutnya
adalah ;
a. Kehadiran Komulatifnya minimal 80 %.
b. Minimal Tidak ada 6 SKS (± 3 mata pelajaran ) yang sampai batas akhir
tahun ajaran belum mencapai Ketuntasan Kompetensi Minimal (KKM),
c. Nilai Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia minimal (7,0)
BAIK.
39
10. Kriteria Mutu Kompetensi / Lulus
10.1. Standar Nilai Normatif dan Adaptif:
Nilai Angka
Kuaiifikasi Kompetens
Achievement/Hasil Belajar
90 - 100 A Cumlaude/Sangat memuaskan
75 - 89 B Excellent/Memuaskan
60 - 74 C Highly Satisfactory/Baik
40 - 59 D Baraly Satisfactory/Cukup
0 - 39 E Minimal Achiefment/Sangat Kurang
10.2. Standar Nilai Produktif:
Nilai Angka
Kuaiifikasi Kompeten
si
Achievement/Hasil Belajar
90 - 100 A Cumlaude/Sangat memuaskan
80 - 89 B Excellent/Memuaskan
70 - 79 C Highly Satisfactory/Cukup
40 - 69 D Baraly Satisfactory/Kurang
0 - 39 E Minimal Achiefment/ Sangat kurang
40
BAB V
PENUTUP
1. KTSP merupakan Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus.
2. Pengembangan KTSP berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta
kepentingan peserta didik dan lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, relevan dengan kebutuhan
kehidupan, menyeluruh dan berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang
antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
3. Acuan Operasional Penyusunan KTSP adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
e. Tuntutan dunia kerja
f. Perkembangan IPTEKS
g. Agama
h. Dinamika perkembangan global
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
k. Kesetaraan jender
l. Karakteristik satuan pendidikan
3. Komponen KTSP SMK meliputi :
a. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMK
b. Struktur dan Muatan KTSP SMK
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
41
4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
c. Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat
tahun, mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII.
d. Mata pelajaran dan alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK
Menjadi bijak apabila Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai
paradigma baru ini disikapi dengan pandangan terbuka, tidak apriori, apalagi apatis.
Karena harapan kita, keberadaaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan tertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Memang akan terjadi sedikit kesulitan ditingkat praktis, untuk itu pelatihan dan
sosialisasi secara berkesinambungan menjadi yang niscaya. Paradigma Baru Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) akan menjadikan:
1. Sekolah akan menjadi knowledge based centre for excellence
2. Kepala sekolah mampu memberdayakan seluruh potensi school community.
3. Kepala sekolah dan guru akan mampu melaksanakan school reform
4. Guru akan mampu memeberdayakan potensi dirinya untuk melaksakan reformasi
pembelajaran.
Kami yakin seluruh stakeholder SMK telah melakukan sebagian besar dari keempat
aktifitas tersebut. Namun yang belum dilakukan adalah memadukan dan mensinergikan
keempat aktifitas tersebut menjadi satu tujuan dalam merealisasikan tujuan sekolah,
program keahlian dan kompetensi lulusan, sehingga hasil pembelajaran di SMK akan
lebih fungsional.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang program pembelajran dan penilaian perlu
memperhatikan standar proses dan standar penilaian.
42
LAMPIRAN-LAMPIRAN.
A. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
a. Pendidikan Agama Islam SMK/MAK
1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna
3. Berperilaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raza dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabdzir dan fitnah
4. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam
5. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia
b. Pendidikan Agama Kristen SMK
1. Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial
2. Merespon berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen
3. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat dan bangsa
4. Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera
c. Pendidikan Agama Katolik SMK
1. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak secara bertanggung jawab.
2. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadi Yesus Kristus yang diwartakan oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya nyata meneladani dalam hidup sehari-hari.
3. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan sifat-sifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam hidup bergereja.
4. Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam perutusan itu untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi manusia dengan menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan keutuhan lingkungan hidup
d. Pendidikan Agama Hindu SMK
43
1. Memahami Atman sebagai sumber hidup, Hukum Karma dan Punarbhawa, dan ajaran Moksa sebagai tujuan tertinggi
2. Memahami sifat-sifat Tri Guna dan Dasa Mala, ajaran Tat Twam Asi, Catur Warna, Catur Asrama, dan Catur Purusartha
3. Memahami tata cara persembahyangan, pelaksanaan Yadnya dalam kehidupan, dan perkawinan menurut Hindu (Wiwaha)
4. Memahami pokok-pokok ajaran Weda (Weda Sruti dan Smerti) sebagai sumber hukum Hindu
5. Memahami struktur, hakikat dan pelestarian kesucian tempat suci
6. Memahami perhitungan hari-hari suci menurut Hindu
7. Memahami kepemimpinan menurut Niti Sastra dan hakekatnya
8. Memahami proses penciptaan dan pralaya alam semesta
9. Memahami nilai-nilai budaya Dharma Gita, seni keagamaan Hindu dan sejarah perkembangan agama Hindu di India dan negara lainnya
e. Pendidikan Agama Buddha SMK
1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tri Ratna dengan mengetahui fungsi serta terefleksi dalam moralitas (sila), meditasi (samadhi), dan kebijaksanaan (panna)
2. Memiliki kemampuan untuk memahami dan meyakini hukum alam
3. Membaca Paritta dan Dhammapada serta mengerti artinya
4. Beribadah (kebaktian) dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan masing-masing aliran
5. Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Buddha, Bodhisattva, dan para siswa utama Buddha
6. Memiliki kemampuan dasar berpikir logis, kritis, dan kreatif untuk memecahkan masalah
7. Memahami sejarah kehidupan Buddha Gotama
8. Memahami peran agama dalam kehidupan sehari-hari
9. Memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
f. Pendidikan Kewarganegaraan SMK/MAK
1. Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi
3. Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri
4. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI
5. Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi , kedaulatan negara, keterbukaan dan keadilan di Indonesia
6. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional
44
7. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
8. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional, regional, dan kerja sama global lainnya
9. Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional, dan mahkamah internasional
g. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMK/MAK
1. Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga dengan menggunakan peraturan
2. Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
3. Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasnani serta aktivitas lainnya
4. Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnya
5. Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan keselamatan di air
6. Mempraktekkan kegiatan-kegiatn di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain
7. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV.
h. Bahasa Indonesia SMK/MAK
Tingkat Semenjana
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Tingkat Madia
1. Mendengarkan
45
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
46
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan
Tingkat Unggul
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
i. Seni Budaya SMK/MAK
Seni Rupa
1. Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa dalam kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni rupa
Seni Musik
1. Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni musik dalam kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni musik
Seni Tari
1. Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari dalam kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari
Teater
1. Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam kehidupan
47
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater
B. KELOMPOK ADAPTIF
b. Bahasa Inggris SMK/MAK
Level Novice
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Level Elementary
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan.
48
Level Intermediate
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
c. Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian SMK/MAK
1. Memahami konsep operasi bilangan riil serta penerapannya dalam pemecahan masalah
2. Memahami konsep aproksimasi kesalahan serta penerapannya dalam pemecahan masalah
3. Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan persamaan kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami logika matematik dalam pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor serta penerapannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami konsep matriks dan penerapannya dalam pemecahan masalah yang terkait dengan matriks
6. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dan penerapannya dalam pemecahan masalah
7. Memahami konsep persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat dan penerapannya dalam pemecahan masalah
8. Memahami konsep barisan dan deret dan penerapannya dalam pemecahan masalah
9. Memahami konsep kedudukan, jarak, dan besar sudut dalam ruang dimensi dua dan penerapannya dalam pemecahan masalah
10. Memahami konsep vektor dan penerapannya dalam pemecahan masalah
11. Memahami konsep teori peluang dan penerapannya dalam pemecahan masalah
12. Memahami konsep statistik sederhana dan penerapannya dalam pemecahan masalah
49
13. Memahami konsep irisan kerucut dan penerapannya dalam pemecahan masalah
14. Memahami konsep limit fungsi dan turunan fungsi dan penerapannya dalam pemecahan masalah
15. Memahami konsep integral dan penerapannya dalam pemecahan masalah
16. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
17. Menalar secara kritis dan mengembangkan aktivitas kreatif dalam memecahkan masalah serta mengkomunikasikan ide
18. Menerapkan Matematika sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan pengembangan diri
d. Ilmu Pengetahuan Alam SMK/MAK
1. Mampu mengenali gejala-gejala alam melalui pengamatan langsung dan menafsirkannya untuk kepentingan kehidupan sehari-hari
2. Mengenali berbagai jenis polusi dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan
3. Memiliki kesadaran dan mampu berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan ekosistem lingkungan dan sumber daya alam
4. Menerapkan IPA sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan pengembangan diri
e. Fisika Kelompok Teknologi SMK/MAK
1. Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung, tidak langsung, secara cermat, teliti, dan obyektif
2. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum
3. Memahami sifat mekanik bahan serta menentukan kekuatan bahan
4. Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta penerapannya dalam mesin kalor
5. Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelombang dalam berbagai penyelesaian masalah
6. Memahami konsep getaran, gelombang, dan bunyi serta penerapannya untuk pemecahan masalah
7. Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai masalah
8. Menguasai konsep dasar Fisika yang mendukung secara langsung pencapaian kompetensi KELOMPOK keahliannya
9. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mendukung penerapan kompetensi KELOMPOK keahliannya dalam kehidupan sehari-hari
50
10. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mengembangkan kemampuan KELOMPOK keahliannya pada tingkat yang lebih tinggi
f. Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan SMK/MAK
1. Memahami konsep materi dan perubahannya, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan energi
2. Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan elektrolit-non elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya
3. Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam, dan pemisahan bahan (elektrolisis)
4. Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
5. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat
6. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi
7. Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari, dan memiliki kemampuan dasar kimia sebagai landasan dalam mengembangkan kompetensi di masing-masing bidang keahlian.
g. Ilmu Pengetahuan Sosial SMK/MAK
1. Memahami konsep-konsep interaksi antarindividu serta interaksi dengan lingkungan masyarakat sekitar
2. Memahami proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat hingga terjadinya kebangkitan nasional
3. Memahami konsep kebutuhan manusia akan barang serta memahami proses-proses dasar ekonomi dalam rangka pemenuhan kebutuhan
4. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial ekonomi
5. Memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai sosial, budaya, dan kemanusiaan
6. Mampu berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.
h. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi SMK/MAK
1. Mampu mengoperasikan komputer PC
2. Mampu mengoperasikan sistem operasi soft ware
3. Mampu menggunakan teknologi komputer untuk mengolah data, keperluan sehari-hari serta keperluan yang terkait dengan kebutuhan dunia kerja
51
4. Mampu mengoperasikan PC dalam suatu jaringan serta mengoperasikan web design.
h. Kewirausahaan SMK/MAK
1. Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya
2. Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakatnya
3. Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya
4. Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil/mikro dalam bidangnya
C. KELOMPOK DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN
I. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Merakit personal computer 1.1 Merencanakan kebutuhan dan spesifikasi
1.2 Melakukan instalasi komponen PC
1.3 Melakukan keselamatan kerja dalam merakit komputer
1.4 Mengatur komponen PC menggunakan software (melalui setup BIOS dan aktifasi komponen sistem operasi)
1.5 Menyambung periferal menggunakan Software
1.6 Memeriksa hasil perakitan PC dan pemasangan periferal
2. Melakukan instalasi sistem operasi dasar
2.1 Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi
2.2 Melaksanakan instalasi software sesuai Installation Manual
2.3 Mengecek hasil instalasi menggunakan software (sampling)
2.4 Melakukan troubleshooting
3. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
3.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
3.2 Melaksanakan prosedur K3
52
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
3.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup
3.4 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan.
53
II. KOMPETENSI KEJURUAN
1. Rekayasa Perangkat Lunak (070)
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
2. Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar
1.1 Menerapkan teori kelistrikan
1.2 Mengenal komponen elektronika
1.3 Menggunakan komponen elektronika
1.4 Menerapkan konsep elektronika digital
1.5 Menerapkan sistem bilangan digital
1.6 Menerapkan elektronika digital untuk komputer
3. Menerapkan algoritma pemrograman tingkat dasar
2.1 Menjelaskan struktur algoritma
2.2 Membuat alur logika pemrograman
2.3 Menjelaskan Data Flow Diagram (DFD)
2.4 Membuat diagram alir pemrograman
2.5 Menjelaskan varian dan invariant
2.6 Menerapkan pengelolaan array
4. Menerapkan algoritma pemrograman tingkat lanjut
3.1 Menjelaskan prinsip array multi dimensi
3.2 Mengunakan array multi dimensi
3.3 Menggunakan prosedur dan fungsi
3.4 Menggunakan library pemrograman grafik
5. Membuat basis data 4.1 Mengidentifikasi struktur hirarki basis data
4.2 Menjelaskan Entity Relationship Diagram (ERD)
4.3 Menerapkan normalisasi basis data
4.4 Membuat database management system (DBMS)
6. Menerapkan aplikasi basis data
5.1 Menjelaskan jenis perintah SQL
5.2 Membuat table basis data
5.3 Menerapkan query pada basis data
5.4 Membuat form basis data
5.5 Menerapkan macro pada basis data
5.6 Membuat report
54
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
7. Memahami pemrograman visual berbasis desktop
6.1 Menjelaskan IDE aplikasi bahasa pemrograman
6.2 Menjelaskan objek aplikasi bahasa pemograman
6.3 Menjelaskan user interface aplikasi bahasa pemograman
6.4 Menjelaskan tipe file
6.5 Menjalankan aplikasi
8. Membuat paket software aplikasi berbasis desktop
7.4. Menjelaskan menu aplikasi
7.5. Menyiapkan sistem komputer
7.6. Mendemonstrasikan aplikasi paket installer
7.7. Menyimpan installer aplikasi
7.8. Menghubungkan aplikasi dengan basis data
9. Mengoperasikan sistem operasi jaringan komputer
8.1 Menjelaskan fungsi periferal jaringan komputer
8.2 Mengidentifikasikan ketersambungan jaringan
8.3 Mengoperasikan aplikasi jaringan komputer
8.4 Melakukan pemutusan jaringan
10. Menerapkan bahasa pemrograman SQL tingkat dasar
9.1 Menjelaskan konsep pengoperasian bahasa pemrograman (SQL)
9.2 Mempersiapkan perangkat lunak SQL
9.3 Mendeskripsikan menu aplikasi SQL
9.4 Membuat tabel
9.5 Mengoperasikan tabel dan table view
11. Menerapkan bahasa pemrograman SQL tingkat lanjut
10.1 Menentukan formula pembentukan data dengan batasan waktu
10.2 Membuat prosedur dan fungsi
10.3 Menulis kode program pembangkitan data dengan batasan waktu
10.4 Mengoperasikan trigger
55
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
12. Menerapkan dasar-dasar pembuatan web statis tingkat dasar
11.1 Menjelaskan konsep dasar dan teknologi Webpage
11.2 Menjelaskan struktur dokumen HTML
11.3 Menambahkan objek pada web
11.4 Membuat tabel pada web
11.5 Membuat Link pada web
11.6 Menyimpan dokumen
11.7 Menguji dokumen
13. Membuat halaman web dinamis tingkat dasar
12.1 Menjelaskan konsep pembuatan halaman web dinamis
12.2 Mempersiapkan lingkungan teknis
12.3 Membuat halaman web dinamis sederhana
12.4 Menambahkan fungsi-fungsi pada halaman web dinamis
12.5 Menguji halaman web dinamis
14. Membuat halaman web dinamis tingkat lanjut
13.1 Menjelaskan konsep pemrograman web dinamis
13.2 Mempersiapkan pembuatan aplikasi
13.3 Membuat web menggunakan bahasa script
15. Merancang aplikasi teks dan desktop berbasis objek
14.1 Menjelaskan dasar-dasar pemrograman
14.2 Menerapkan fungsi
14.3 Menerapkan pointer
14.4 Menjelaskan class
14.5 Merancang aplikasi berorientasi objek
16. Menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek
15.1 Menggunakan tipe data control program
15.2 Membuat class
15.3 Membuat inheritance, polimorphy, overloading, dan friends
15.4 Membuat interface dan paket
15.5 Mengkompilasi program berorientasi objek
56
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
17. Merancang program aplikasi web berbasis objek
16.1 Menjelaskan file I/O (Input/Output), tipe data dan variable pada java programming
16.2 Menjelaskan exception handling
16.3 Menjelaskan applet
16.4 Menerapkan konektivitas basis data
18. Membuat aplikasi basis data menggunakan SQL
17.1 Menjelaskan kebutuhan software
17.2 Membuat Entity Relationship Diagram (ERD)
17.3 Membuat Data Flow Diagram (DFD)
17.4 Mempersiapkan lembar kerja Basis Data
17.5 Menggunakan sintaks-sintaks khusus SQL
17.6 Membuat Query Basis Data
19. Mengintegrasikan basis data dengan sebuah web
18.1 Menjelaskan prosedur pengintegrasian sebuah basis data dengan sebuah situs web
18.2 Mempersiapkan basis data
18.3 Membuat login pada basis data
18.4 Membuat koneksi basis data pada web
18.5 Menguji konektivitas basis data pada web
20. Membuat program basis data 19.1 Menjelaskan konsep pembuatan DBMS berbasis Client-Server
19.2 Menggunakan SQL
19.3 Menggunakan stored procedures
19.4 Menggunakan triggers
19.5 Menggunakan administrasi SQL
19.6 Menjelaskan struktur program aplikasi
19.7 Menerapkan SQL
21. Membuat aplikasi web berbasis JSP
20.1 Menjelaskan kebutuhan software
20.2 Menjelaskan dasar-dasar JSP
20.3 Membuat aplikasi web berbasis JSP
20.4 Menyiapkan server untuk aplikasi web berbasis JSP
20.5 Menyimpan state (kondisi) ke dalam server dan client.
57
2. Teknik Komputer dan Jaringan (071)
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar
1.1 Menerapkan teori kelistrikan
1.2 Mengenal komponen elektronika
1.3 Menggunakan komponen elektronika
1.4 Menerapkan konsep elektronika digital
1.5 Menerapkan sistem bilangan digital
1.6 Menerapkan elektronika digital untuk komputer
7. Menerapkan fungsi peripheral dan instalasi PC
2.1 Mengidentifikasi macam-macam periferal dan fungsinya
2.2 Menyambung/memasang periferal (secara fisik) dan periferal setup menggunakan software
2.3 Melakukan tindakan korektif
8. Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan periferal
3.4 Mengidentifikasi masalah melalui gejala yang muncul
3.5 Mengklasifikasikan masalah berdasarkan kelompoknya
3.6 Mengisolasi permasalahan
9. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang sistem PC
4.4 Menjelaskan langkah perbaikan PC
4.5 Memperbaiki PC
4.6 Memeriksa hasil perbaikan sistem PC.
10. Melakukan perbaikan periferal 5.4 Menjelaskan langkah perbaikan periferal yang bermasalah
5.5 Memperbaiki periferal
5.6 Memeriksa hasil perbaikan periferal
11. Melakukan perawatan PC 6.5 Menjelaskan langkah perawatan PC
6.6 Melakukan perawatan PC
6.7 Memeriksa hasil perawatan PC
6.8 Melakukan tindakan korektif
58
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
9. Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GUI) dan command line interface (CLI)
7.5 Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi berbasis GUI (Graphical User Interface)
7.6 Melaksanakan instalasi sistem operasi berbasis GUI sesuai Installation Manual
7.7 Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi berbasis command line interface (CLI)
7.8 Melaksanakan instalasi sistem operasi berbasis text sesuai Installation Manual
10. Melakukan instalasi software 8.5 Menjelaskan langkah instalasi software
8.6 Melaksanakan instalasi software sesuai Installation Manual
8.7 Mengecek hasil instalasi menggunakan software (sampling)
8.8 Melakukan troubleshooting
14. Melakukan instalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network)
9.5 Menentukan persyaratan pengguna
9.6 Membuat desain awal jaringan
9.7 Mengevaluasi lalu lintas jaringan
9.8 Menyelesaikan disain jaringan
15. Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan
10.5 Mengidentifikasi masalah melalui gejala yang muncul
10.6 Menganalisa gejala kerusakan
10.7 Melokalisasi daerah kerusakan
10.8 Mengisolasi permasalahan
16. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan
11.5 Menjelaskan langkah persiapan untuk setting ulang koneksi jaringan
11.6 Melakukan perbaikan koneksi jaringan
11.7 Melakukan setting ulang koneksi jaringan
11.8 Memeriksa hasil perbaikan koneksi jaringan
17. Melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI (Graphical User Interface) dan Text
12.6 Menjelaskan langkah instalasi software
12.7 Melaksanakan instalasi software sesuai Installation Manual
12.8 Mengkonfigurasi jaringan pada sistem operasi
59
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
12.9 Mengecek hasil instalasi menggunakan software (sampling)
12.10 Melakukan troubleshooting
18. Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
13.6 Menjelaskan persyaratan WAN
13.7 Mengidentifikasi spesifikasi WAN
13.8 Membuat disain awal jaringan WAN
13.9 Mengevaluasi lalu lintas jaringan
13.10 Menyelesaikan disain jaringan
15. Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
14.6 Mengidentifikasi masalah melalui gejala yang muncul
14.7 Memilah masalah berdasarkan kelompoknya
14.8 Melokalisasi daerah kerusakan
14.9 Mengisolasi masalah
14.10 Menyelesaikan masalah yang timbul
16. Membuat desain sistem keamanan jaringan
15.5 Menentukan jenis-jenis keamanan jaringan
15.6 Memasang firewall
15.7 Mengidentifikasi pengendalian jaringan yang diperlukan
15.8 Mendesain sistem keamanan jaringan
18. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas (Wide Area Network)
16.5 Menjelaskan langkah persiapan untuk setting ulang koneksi jaringan
16.6 Melakukan perbaikan koneksi jaringan
16.7 Melakukan setting ulang koneksi jaringan
16.8 Memeriksa hasil perbaikan koneksi jaringan
19. Mengadministrasi server dalam jaringan
17.8 Memilih aplikasi untuk server
17.9 Memilih sistem operasi untuk jaringan
17.10 Memilih komponen server
17.11 Menetapkan spesifikasi server
17.12 Membangun dan mengkonfigurasi server
17.13 Menguji server
17.14 Memonitor kinerja jaringan
60
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
19. Merancang bangun dan menganalisa Wide Area Network
18.6 Mengkonfirmasi kebutuhan klien dan perangkat jaringan
18.7 Meninjau masalah keamanan
18.8 Memasang dan mengkonfigurasi produk dan perangkat gateway
18.9 Mengkonfigurasi dan menguji titik jaringan
18.10 Mengimplementasi perubahan
20. Merancang web data base untuk content server
19.5 Menentukan kebutuhan sistem
19.6 Menentukan prosedur recovery
19.7 Merancang arsitektur basis data
19.8 Mengklasifikasikan penggunaan basis data.
3. Multi Media (072)
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami etimologi multimedia
1.1 Mendeskripsikan tentang multimedia
1.2 Menjelaskan multimedia content production
1.3 Menjelaskan multimedia communication
2. Memahami alir proses produksi produk multimedia
2.1 Menjelaskan proses pre production multimedia
2.2 Menjelaskan proses production multimedia
2.3 Menjelaskan proses post production multimedia
3. Merawat peralatan multimedia 3.1 Menjelaskan langkah-langkah perawatan peralatan multimedia
3.2 Melakukan perawatan peralatan multimedia
3.3 Membuat kartu perawatan peralatan multimedia
4. Mengelola isi halaman web 4.1 Memeriksa informasi untuk relevansi dan currency
4.2 Memeriksa links dan navigasi
4.3 Mengedit informasi sesuai kebutuhan
61
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
4.4 Menguji dan memastikan perubahan perubahan
5. Menerapkan teknik pengambilan gambar produksi
5.1 Menjelaskan prosedur pengoperasian kamera video
5.2 Mengoperasikan kamera video
5.3 Mengisi dan merawat battery selama pengambilan gambar
5.4 Mengoperasikan kamera
5.5 Menata kabel-kabel kamera
5.6 Mengoperasikan clapper board
6. Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk multimedia
6.1 Menjelaskan kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana)
6.2 Membuat sketsa
6.3 Menggambar perspektif
6.4 Menggambar objek
6.5 Menggambar ilustrasi
7. Menguasai cara menggambar kunci untuk animasi
7.1 Menjelaskan syarat animasi
7.2 Membuat gambar kunci
7.3 Mengatur dan melengkapi gambar kunci
8. Menguasai cara menggambar clean-up dan sisip
8.1 Mendeskripsikan gambar yang asli
8.2 Membuat gambar-gambar asli
8.3 Mendeskripsikan gambar tiga dimensi
8.4 Membuat gambar tiga dimensi
9. Menguasai dasar animasi stop-motion (bidang datar)
9.1 Mendeskripsikan syarat-syarat animasi
9.2 Membuat model warna dan tempat warna
10. Menggabungkan teks kedalam sajian multimedia
10.1 Menggunakan software teks multimedia
10.2 Mendesain teks multimedia
11. Menggabungkan gambar 2D kedalam sajian multimedia
11.1 Mengedit gambar digital
11.2 Menggunakan software grafik multimedia 2D
11.3 Menciptakan design grafik Multimedia 2D
11.4 Menampilkan karya seni digital 2D
12. Menggabungkan fotografi digital 12.1 Menggunakan kamera digital
62
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
kedalam sajian multimedia 12.2 Menggabungkan foto digital ke dalam rangkaian multimedia
12.3 Menciptakan susunan karya seni foto digital dan grafik 2D
13. Menggabungkan audio ke dalam sajian multimedia
13.1 Menjabarkan format audio digital
13.2 Menggunakan software audio digital
13.3 Merancang audio digital
13.4 Membangun track audio digital
14. Membuat story board aplikasi multimedia
14.1 Mengidentifikasi kebutuhan
14.2 Merencanakan alur isi story board
14.3 Medeskripsikan proses pelaksanaan dalam story board
15. Memahami cara penggunaan peralatan tata cahaya
15.1 Menjelaskan dasar tata cahaya
15.2 Menjelaskan efek cahaya
15.3 Menyiapkan operasi lighting
16. Menerapkan efek khusus pada objek produksi
16.1 Mengidentifikasikan materi penunjang efek khusus
16.2 Menginstallasi software efek khusus
16.3 Membuat efek khusus pada obyek
17. Menyusun proposal penawaran 17.1 Menganalisa syarat-syarat proyek
17.2 Mengidentifikasi keterampilan yang sesuai dengan persyaratan laporan
17.3 Membuat rancangan biaya-biaya dan sumber-sumber yang ada
17.4 Membuat proposal
17.5 Membuat pengajuan permohonan tender.
63