konsep manajemen tenaga kerja
DESCRIPTION
ManagementTRANSCRIPT
-
5/20/2018 Konsep Manajemen Tenaga Kerja
1/8
Konsep Manajemen Tenaga Kerja
TUJUAN DALAM MENGELOLA TENAGA KERJA
Dari permulaan harus dinyatakan bahwa tujuan manajemen tenaga kerja bukanlah untuk
memaksimumkan prestasi. Sebaliknya tujuan manajemen tenaga kerja adalah untuk
memaksimumkan prestasi di dalam kendala yang berlaku. Kendala kerap kali mencegah manajer
tenaga kerja untuk melaksanakan pemecahan sosial, psikologis, atau lingkungan yang tidak
diinginkan yang mungkin tidak diperlihatkan oleh tujuan prestasi itu sendiri.
Pandangan lain tentang tujuan tenaga kerja adalah untuk mencapai prestasi yang
memuaskan, bukan prestasi maksimum, Herbert Simon (1960) menyebut hal ini pemuasan.
Prestasi yang memuaskan dapat diidentifikasikan sebagai tingkat prestasi yang memungkinkan
organisasi bisa bertahan di dalam bisnis dan menarik orang, modal, dukungan pemerintah, dan
langganan yang dibutuhkannya agar bisa bertahan hidup. Oleh sebab itu, prestasi yang
memuaskan berkaitan dengan kelangsungan hidup jangka panjang dari organisasi, bukan dengan
prestasi maksimum itu sendiri.
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN TENAGA KERJA
1. Cocokkan pekerja dengan pekerjaan.
Prinsip ini mengandung arti bahwa seseorang dapat dipilih untuk suatu pekerjaan
berdasarkan perbedaan dan preferensi individu akan pekerjaan.
2. Definisikan tanggung jawab pekerja secara jelas
Hal ini biasanya akan dilakukan melalui uraian tugas penulis atau perumusan tentang tujuan
yang selalu dimutakhirkan.
3. Tetapkan standar prestasi
Apabila standar prestasi tidak ditetapkan, maka pekerja bisa menjadi bingung tentang
tanggung jawab kerjanya dan terlalu tergantung pada penyelia.
-
5/20/2018 Konsep Manajemen Tenaga Kerja
2/8
4. Komunikasi harus ada dan karyawan harus terlibat
Gagasan tentang manajemen partisipatif (atau pelibatan karyawan) telah mendapat dukungan
luas dari studi riset sebagai suatu cara untuk memperbaiki prestasi. Prestasi juga diperbaiki
apabila terdapat komunikasi dua arah antara manajemen dan tenaga kerja.
5. Adakan pelatihan.
Pelatihan haruslah yang pertama dilakukan di dalam pekerjaan guna menjamin bahwa
karyawan kompeten di dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan sebelum mulai kerja.
6. Pastikan adanya penyeliaan yang baik
Seorang penyelia harus kompeten baik dalam keahlian teknologi maupun keahlian
manajemen dan harus memiliki rasa adil dalam menghadapi orang.
7. Berikan imbalan kepada orang atas prestasinya.
Karena tanggung jawab utama manajer tenaga kerja adalah mencapai hasil, maka pemberian
imbalan bagi prestasi merupakan metode utama untuk memotivasi orang terhadap sasaran.
Imbalan bisa mencakup semua bentuk kompensasi (upah, promosi, status, tepukan di
punggung dan sebagainya).
Tujuan utama manajer tenaga kerja haruslah prestasi (mutu, biaya, fleksibilitas, dan
penyerahan). Kepuasan pekerja itu sendiri bukanlah tujuan utama tetapi kepuasan bisa dicapai
bersamaan dengan prestasi.
Banyak orang terlibat dalam mengelola tenaga kerja, manajer puncak, penyelia, manajer
menengah, serikat pekerja, dan staf spesialis. Akibatnya penyelia bisa terperangkap di tengah-
tengah kepentingan yang berlawanan. Guna mencegah situasi ini, manajer tenaga kerja harus
memiliki wewenang yang konsisten dengan tanggung jawab yang dilimpahkan kepada mereka.
Gaya manajemen tenaga kerja Jepang adalah mendayagunakan tanggung jawab pekerja
atas produksi, pekerjaan seumur hidup, pelatihan berkesinambungan, dan promosi yang seragam.
Sebagian dari pendekatan ini sedang diterapkan di Amerika Serikat.
Filosofi manajemen yang baru sedang muncul, yang sifatnya kewiraswastaan dan
berorientasi tindakan. Filosofi manajemen ini menekankan manajemen yang dekat dengan
-
5/20/2018 Konsep Manajemen Tenaga Kerja
3/8
pelanggan dan bisa mencapai produktivitas melalui orang. Filosofi ini mengabaikan
pengendalian yang kaku, perencanaan yang rumit atau analisis yang berlebihan.
Kinerja manusia merupakan sumbangan yang sangat penting bagi kinerja organisasi.
Organisasi tidak akan unggul tanpa orang-orang yang andal dan termotivasi.
mutu kehidupan kerja yang baik adalah suatu pekerjaan yang tidak hanya aman dan
kompensasinya sebanding, tetapi juga pekerjaan yang memenuhi kebutuhan fisik dan
psikologis yang cukup.
Desain Pekerjaan
enam komponen dari suatu desain pekerjaan yang harus diperhatikan yaitu:
1. Spesialisasi tenaga kerja
2.
Perluasan pekerjaan:
Job enlargement (pembesaran pekerjaan)
Dimana pada pekerjaan yang bersangkutan ditambahkan tugas-tugas yang membutuhkan
keahlian yang sama.
Job rotation (rotasi pekerjan)
Dapat dilakukan dengan cara memberikan karyawan pengalaman dengan pekerjaan lain,
dimana karyawan dapat berpindah dari satu pekerjaan terspesialisasi ke pekerjaan terspesialisasi
lainnya.
Job enrichment (pengayaan pekerjaan)
Dimana pada pekerjaan ditambah unsur perencanaan dan pengendalian.
-
5/20/2018 Konsep Manajemen Tenaga Kerja
4/8
Pemberdayaan karyawan
dimana karyawan memperoleh tanggung jawab yang lebih besar terhadap berbagai
keputusan yang biasanya berkaitan dengan pekerjaan, diberikan kepada staf yang spesialis.
3. Unsur kejiwaan
4. kelompok-kelompok kerja yang mandiri
5. Motivasi dan system insentif
6. Ergonomi dan metode kerja
Metode kerja dikembangkan oleh FW Taylor, dia mengemukakan pentingnya pemakaian
cara-cara ilmiah dalam pemecahan masalah manajemen operasi. Selain itu manajer operasi
tertarik untuk membangun hubungan yang baik antara manusia dengan mesin. Studi mengenai
hubungan ini dikenal dengan istilah Ergonomi.
Standar Tenaga Kerja dan Pengukuran Kerja
Standar tenaga kerja diperlukan untuk menentukan hal-hal berikut:
Kandungan tenaga kerja untuk satu unit produk yang diproduksi
Kebutuhan penugasan staf organisasi
Estimasi biaya dan waktu sebelum produksi dilakukan
Dasar dari rencana insentif upah
Efisiensi karyawan
Cara Penetapan Standar kerja
1. Pengalaman masa lalu
2. Studi waktu
Suatu studi waktu mencakup penetapan waktu bagi sampel dari kinerja para pekerja dan
menggunakannya untuk menetapkan standar. Sedangkan tahapannya adalah:
-
5/20/2018 Konsep Manajemen Tenaga Kerja
5/8
Mendefinisikan tugas yang akan dijadikan objek studi
Memilah tugas tersebut menjadi elemen dasar
Menentukan berapa kali tugas akan diukur
Menentukan waktu dan mencatat waktu pelaksanaan elemen dasar tugas itu dan
menetapkan peringkat bagi kinerja pelaksanaannya.
Menghitung waktu suklus actual rata-rata
Menghitung waktu normal untuk setiap elemen
Waktu normal = (waktu siklus actual rata-rata) x (faktor peringkat)
Menjumlahkan waktu normal untuk setiap elemen, agar diperoleh waktu normal
total untuk suatu pelaksanaan tugas.
Menghitung waktu standar
faktor kelonggaran adalah waktu yang diberikan untuk keperluan pribadi sering
ditetapkan pada selang 4% - 7%.
Contoh:
Management Science mempromosikan seminar pengembangan manajemennya dengan
mengirim beribu-ribu surat yang diketik satu per satu kepada berbagai perusahaan. Studi waktu
dilakukan pada tugas penyiapan surat untuk dikirim. Dengan dasar pengamatan dibawah ini,
-
5/20/2018 Konsep Manajemen Tenaga Kerja
6/8
Management science mengembangkan waktu standar untuk tugas tersebut. Allowance factor
(factor kelonggaran) 15%
Siklus yang diobservasi (dalam menit)
Peringkat Kerja
Elemen pekerjaan 1 2 3 4 5
A. mengetik surat 8 10 9 21* 11
120%
B. mengetik alamat di amplopnya 2 3 2 1 3 105%
C. mengisi amplop denagn surat, 2 1 5* 2 1 110%
Memberi perangko dan menyortir
Prosedur setelah data dikumpulkan adalah:
Menghapus pengamatan yang tidak biasa dan tidak terjadi berulang kali
Menghitung waktu siklus rata-rata untuk setiap elemen pekerjaan:
Waktu siklus rata-rata untuk A = 8 + 10 + 9 + 11
4
= 9,5 menit
Waktu siklus rata-rata untuk B = 2 + 3 + 2 + 1 +3
5
= 2,22 menit
Waktu siklus rata-rata untuk C = 2 + 1 + 2 + 1
4
= 1,5 menit
-
5/20/2018 Konsep Manajemen Tenaga Kerja
7/8
Menghitung waktu normal untuk setiap elemen pekerjaan:
Waktu normal untuk A = 9,5 X 1,2 = 11,4 menit
Waktu normal untuk B = 2,2 X 1,05 = 2,31 menit
Waktu normal untuk C = 1,5 X 1,1 = 1,65 menit
Menjumlahkan waktu normal setiap elemen untuk mengetahui waktu normal total
Waktu normal total = 11,4 + 2,31 + 1,65 = 15,36 menit
Menghitung waktu standart
Waktu standar = 15,36
10,15
= 18,07 menit
3. Standar waktu yang ditetapkan sebelumnya
Dengan membagi pekerjaan manual menjadi elemen-elemen dasar yang lebih kecil yang
waktunya lebih solid (berdasarkan sampel pekerja dengan jumlah yang sangat besar). Standar
waktu yang ditetapkan sebelumnya yang paling umum dipakai yaitu MTM (Methods Time
Measurement) yang merupakan produk MTM Assocation. Kegiatan-kegiatan dinyatakan dalam
TMU (time measurement unit) yang sama dengan 0,0006 menit
Contoh:Setiap papan sirkuit pada Micro manufacturing Inc mempunyai semikonduktor yang
harus dilekatkan. Gerakan elemen pekerjaan utntuk waktu normal yang diberlakukan pada micro
manufacturing Inc adalah:
Mengambil semikonduktor 10,5 TMU
Pegang semikonduktor 8 TMU
Pindahkan semikonduktor ke papan sirkuit 9,5 TMU
Tempatken semikonduktor 20,1 TMU
-
5/20/2018 Konsep Manajemen Tenaga Kerja
8/8
Tekan semikonduktor ke dalam celah 20,3 TMU
Geser papan ke samping 15,8 TMU
Tentukan waktu normal untuk pekerjaan ini dalam menit dan detik
Jawab:
JUmlah TMU untuk masing-masing elemen pekerjaan:
(10,5 + 8 + 9,5 +20,1 +20,3 +15,8) = 84,2
Waktu dalam menit = 84,2 X 0,0006 menit = 0,05052
Waktu dalam detik = 0,05052 X 60 detik = 3,0312 detik
4. Sampel kerja
Dengan memperkirakan prosentase waktu yang dihabiskan pekerja untuk mengerjakan
berbagai tugas. Metode ini mencakup pengamatan acak untuk mencatat kegiatan yang sedang
dikerjakan pekerja.
Waktu total X Prosentase waktu X Faktor
Waktu normal = Yang dipakai bekerja Peringkat
Jumlah unit yang selesai diproduksi