konsep keperawatan gawat darurat

Upload: lidia-nafratilofa

Post on 20-Jul-2015

166 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Konsep keperawatan gawat darurat

MANAJEMEN MASS CASUALTYSalah satu manajemen mass casualty yaitu dilingkungan fasilitas pelayanan kesehatan,diperlukan tindakan yang cepat dan tanggap serta fasilitas dan sumber daya yang profesional (wHO, 2009) Oleh karena itu diperlukan sistem pemilahan korban yang menjadi prioritas TRIAGE

TRIAGE Merupakan prioritas dalam seleksi pasien The Simple Triage And Rapid Treatment ( START) system yang cepat dikembangkanuntuk memungkinkan untuk korban triase ganda dalam 30 detik atau kurang, berdasarkan tigapengamatan utama: Respirasi, Perfusi, dan Status Mental (RPM).

Sistem START dirancang untuk membantu tim penyelamat untuk menemukan pasien yang paling terluka parah. Sebagai personil penyelamatan pasien ak an kembali diprioritaskan untuk evaluasi lebih lanjut. Sistem ini memungkinkan korban dilakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar dan menghentikan pendarahan yang parah dengan cepat.

KLASIFIKASI PASIEN Penandaan dilakukan dengan menggunakan berbagai metode ditentukan untuk memudahkan klasifikasi pasien delayed care / can delay up to three hours urgent care / can delay up to one hour

immediate care / life-threateningvictim is dead / no care required

Stabilisasi pasien1. Primary survey Pada saat pertama kali menemukan pasien/korban adalah melakukan penilaian dini. Jika dalam penilaian dini penolong menemukan gangguan seperti tersumbatnya jalan nafas, tidak menemukan adanya nafas atau tidak ada nadi, maka penolong harus segera melakukan tindakan bantuan hidup dasar (BHD).

Primary survey

CIRCULATION

AIRWAY

BREATHING

TINDAKAN PERAWAT Memanggil pasien untuk mengetahui kesadaran pasien Memastikan ada tidaknya denyut jantung pasien/korban Memberikan bantuan sirkulasi Jika dipastikan tidak ada denyut jantung berikan bantuan sirkulasi atau kompresi jantung luar Pemeriksaan Jalan Nafas Untuk memastikan jalan nafas bebas dari sumbatan karena benda asing. Bila sumbatan ada dapat dibersihkan dengan tehnik cross finger ( ibu jari) . BREATHING (Bantuan Nafas)

BHD(AHA,2010)

SECONDARY SURVEY Anamnesa: mekanisme trauma, riwayat alergi, obat yang diminum saat ini , riwayat penyakit dahulu Selain itu dilakukan pemeriksaan fisik dari kepala adakah luka, fraktur pada tulang kepala, Dada, Abdomen serta bagian ekstremitas

PENANGANAN LUKA Kaji luka ( Apakah luka dalam atau superfisial), jika terjadi perdarahan lakukan penekanan untuk mencegah perdarahan Bersihkan luka dengan NaCl , jika luka tidak dalam cukup tutup dengan kasa Jika luka Dalam atau robek lakukan hecting pada daerah luka

Pada kasus Pasien terdapat jejas dan luka didaerah dada, HR 100 X/mnt,RR : 35 x/mnt,TD: 80 x/palpasi suhu 35C,Tindakan perawat dalam menangani pasien ini yaitu: Pasien termasuk klasifikasi immediate care/ golongan merah/ perlu tindakan segera Ukur kesadaran pasien, jika terdapat tanda- tanda henti napas dan henti jantung perlu dilakukan BHD Jika terdapat luka terbuka beri penekanan untuk mencegah perdarahan

sumberWHO, 2009,Management of mass casualty Brunner & Suddarth. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 (2002). America Heart Association (AHA) 2010