konsep keimanan menurut agama khonghucu...

56
KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU (Studi Analisis) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tasawuf Terapi (TP) Disusun Oleh: SIGIT TRI PRASETYO NIM : 4103060 FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008

Upload: lynhi

Post on 05-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU (Studi Analisis)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Ushuluddin

Jurusan Tasawuf Terapi (TP)

Disusun Oleh:

SIGIT TRI PRASETYO

NIM : 4103060

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2008

Page 2: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

ب

KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU (Studi Analisis)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Ushuluddin

Jurusan Tasawuf Terapi (TP)

Oleh :

SIGIT TRI PRASETYO NIM : 4103060

Semarang, 16 Januari 2008

Disetujui oleh:

Pembimbing II Pembimbing I (Rokhmah Ulfa, M.Ag.) (Dr. Ahmad Suriadi, MA) NIP. 150 289 731 NIP. 150 263 849

Page 3: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

ج

PENGESAHAN :

Skripsi saudari Sigit Tri Prasetyo

dengan nomor induk mahasiswa

(NIM) 4103060 di munaqosahkan

oleh penguji skripsi Fakultas

Ushuluddin Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang, pada

tanggal:

30 Januari 2008

Dan telah di terima dan di sahkan

sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar sarjana dalam ilmu

Ushuluddin

Pembantu Dekan III/ Ketua Sidang

Dr. Yusuf Suyono, MA. NIP. 150 203 668

Pembimbing I Penguji I

Dr. Ahmad Suriadi, MA. Dr. Muhyar Fanani. M.Ag. NIP. 150 263 849 NIP. 150 318 451

Pembimbing II Penguji II

Rohmah Ulfah, M.Ag. Fitriyati, S.Psi,M.Si NIP. 150 289 731 NIP. 150 374 353

Sekretaris Sidang

Sulaiman al Kumayi, M.Ag. NIP. 150 327 163

Page 4: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

د

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi

yang terdapat dalam referensi yang dijadikan rujukan.

Semarang, 20 Januari 2008

Deklarator

Nur Latifah NIM 4103050

Page 5: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

ه

MOTTO

ö/ä3s9 ö/ä3ãΨƒÏŠ u’Í< uρ È⎦⎪ ÏŠ ∩∉∪

“Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku.”

(QS. Al-Kafirun:6)

Page 6: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

و

PERSEMBAHAN

Dengan kesederhanaan dan kerendahan hati, simpul-simpul kata

dalam jilidan kertas ini, penulis persembahkan kepada:

• Abah (alm) dan Ibu tercinta

• Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) serta

keponakanku tercinta (Dafa)

• Temen-temenku seperjuangan (Fahmi, Aji, Dian, Irfan, Sutrisno, Refi)

• Temanku nan jauh disana

• Temen-teman IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) yang selalu

memberi dukungan dan pengertiannya

• Temen-temen Wisma al-Faruqi (Kang Joyo, Kang Rifen, Tajib,

Sudargono)

Page 7: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

ز

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha penyayang, sebab

atas hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Salam

tadhim teruntuk kekasih Allah Muhammad SAW yang kehadirannya melahirkan

peradaban yang santun dan agung. Tak lupa salam sejahtera juga teruntuk

keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Skripsi yang berjudul "Diskusi Kelompok Terarah (DKT) dalam

Penanganan Juvenile Delinquency (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Anak

Kutoarjo)" disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar S1,

pada fakultas Ushuluddin, IAIN Walisongo Semarang.

Penulis sadar sepenuhnya, bahwa skripsi ini tidak akan mungkin dapat

terselesaikan tanpa uluran tangan, bimbingan dan bantuan dari semua pihak baik

yang bersifat materiil maupun spirituil. Oleh karena itu, penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Jamil, MA, selaku rektor IAIN Walisongo

Semarang beserta staf. Yang telah bertanggung jawab penuh terhadap

berlangsungnya proses belajar-mengajar di lingkungan IAIN Walisongo.

2. Bapak Dr. Abdul Muhaya, MA, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN

Walisongo Semarang beserta staf. Yang telah memberikan sarana dan

prasarana dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Ahmad. Suriadi, MA dan Ibu Rohmah Ulfah, M.Ag, selaku

dosen pembimbing. Yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Bapak, Ibu dosen pengajar dan staf karyawan di lingkungan fakultas

Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang yang membekali berbagai ilmu

pengetahuan dan stimulan intelektual yang sangat berharga selama studi.

5. Bapak dan Ibu tercinta, Wagimin, BA dan Sulastri atas cinta, bimbingan,

doa serta segala buai tak terhingga yang tiada tara putusnya.

Page 8: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

ح

6. Bapak Kepala Departemen Hukum dan HAM Wilayah Jawa Tengah

beserta staf. Yang telah memberikan izin untuk penelitian di Lembaga

Pemasyarakatan Anak Kutoarjo.

7. Bapak Nur salim, BC.IP.SPd.Msi, selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan

Anak Kutoarjo beserta staf. Yang telah membantu dalam proses

penyusunan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabatku di Metamorfosa house yang setia menemani dan

mencurahkan perhatiannya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. New Comp. Yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Harapan dan doa penulis, semoga amal dan jasa baik dari semua pihak

dapat menjadi amal yang baik dan semoga mendapat balasan dari Allah SWT.

Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum

mencapai kesempurnaan dalam makna yang sesungguhnya. Akan tetapi penulis

berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun

pembaca pada umumnya.

Semarang, 20 Januari 2008

Penulis

Sigit Tri Prasetyo

Page 9: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

ط

ABSTRAKSI Juvenile delinquency merupakan perilaku anak-anak atau remaja yang bersifat pelanggaran hukum yang berlaku dan nilai-nilai moral yang bertentangan dengan norma sosial yang ada dalam lingkungan masyarakat dan banyak merujuk pada masalah sosiopsikologis, kadang pula digolongkan penyakit sosial. Kejahatan anak remaja (juvenile delinquency) makin hari makin menunjukkan kenaikan jumlah dalam kualitas kejahatan dan peningkatan kegarangan serta kebengisan yang dilakukan dalam aksi-aksi kelompok seperti kebut-kebutan di jalan raya yang membahayakan, ugal-ugalan, perkelahian antar gang, kecanduan dan ketagihan bahan narkoba dan sebagainya. Gejala ini akan berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi, industrialisasi dan urbanisasi. Sehingga menimbulkan dampak negatif pada dirinya, keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, harus ada yang bertanggung jawab penuh terhadap juvenile delinquency. Salah satunya yakni lembaga pemasyarakatan anak Kutoarjo yang merupakan tempat untuk menangani juvenile delinquency. Penanganan juvenile delinquency di lembaga pemasyarakatan anak Kutoarjo diantaranya yakni melalui kegiatan diskusi kelompok terarah (DKT).

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui gambaran umum diskusi kelompok terarah (DKT) di lembaga pemasyarakatan anak Kutoarjo, 2) Untuk mengetahui penanganan juvenile delinquency di lembaga kemasyarakatan anak Kutoarjo dan 3) Untuk mengetahui faktor munculnya juvenile delinquency di lembaga pemasyarakatan anak Kutoarjo. Berangkat dari permasalahan di atas penulis ingin mengkajinya dengan metode analisa kualitatif deskriptif yaitu suatu teknik yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan mengenai apa yang ada tentang kondisi suatu obyek , setting sosial, sistem penelitian atau suatu peristiwa pada masa sekarang. Data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan teknik analisis kualitatif dan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diskusi kelompok terarah (DKT) di LP anak merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya menangani juvenile delinquency. Penanganan juvenile delinquency di Lembaga Pemasyarakatan anak Kutoarjo menggunakan dua cara; yakni penanganan secara khusus (diskusi) dan penanganan secara umum (pendidikan). Pelaksanaan diskusi kelompok terarah (DKT) yang diadakan di LP anak Kutoarjo, mempunyai pengaruh yang positif terhadap penanganan juvenile delinquency. Dan faktor munculnya juvenile delinquency di lembaga pemasyarakatan anak Kutoarjo yakni: faktor internal anak didik, faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor lingkungan.

Page 10: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

ي

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

ABSTRAKS ............................................................................................... vii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Pokok Masalah ....................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan Skripsi .......................................................... 5

D. Manfaat Penulisan Skripsi ........................................................ 5

E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 5

F. Metode Penelitian Skripsi ........................................................ 6

G. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................. 8

BAB II KAJIAN AGAMA KHONGHUCU

A. Siapa Itu Nabi Khonghucu ....................................................... 10

1. Masa Kecil Nabi Khonghucu ............................................. 10

2. Masa Muda Nabi Khonghucu ............................................ 13

B. Bagaimana Ajaran-Ajaran Agama Khonghucu ........................ 17

1. Ajaran Metafisika .............................................................. 18

2. Ajaran Etika ....................................................................... 20

3. Ajaran Tentang Peribadatan .............................................. 23

BAB III KONSEP KEIMANAN AGAMA KHONGHUCU

A. Pengertian Agama .................................................................... 27

B. Pengertian Keimanan Menurut Agama Khonghucu ................ 32

Page 11: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

ك

C. Macam-Macam Keimanan ....................................................... 35

1. Delapan Ajaran Iman ......................................................... 35

2. Konsep Ketuhanan Dalam Agama Khonghucu ................. 38

BAB IV ANALISIS

A. Tentang Konsep Keimanan Menurut Agama Khonghucu ...... 42

B. Implikasi Konsep Keimanan Dalam Kehidupan Sehari-hari ... 45

C. Konsep Keimanan Agama Khonghucu dalam Perspektif

Islam ......................................................................................... 48

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 51

B. Saran ......................................................................................... 52

C. Penutup ..................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

Judul : Konsep Keimanan Menurut Agama Konghucu Dan Agama

Islam (Studi Komperatif)

Nama : Sigit Tri Prasetyo

NIM : 4103060

Jurusan : Perbandingan Agama

A. Latar Belakang

Berbagai kepercayaan dan peribadatan agama sudah menjadi ciri

universal masyarakat manusia. namun manusia tidak hanya berdoa

menyembah (Tuhan) dan berkorban, mereka juga memikirkan secara

mendalam peribadatan-peribadatan mereka sendiri, dengan demikian

berkembang kajian-kajian mengenai keagamaan.

Agama merupakan kebutuhan manusia yang pokok, agama juga bisa

memberikan rasa berani dan rasa takut. Agama menurut E.B. Taylor yaitu

suatu kepercayaan terhadap wujud-wujud spiritual. Agama bisa diartikan suatu

ekspresi yang berbentuk ketergantungan kepada kekuatan di luar diri kita

sendiri, yakni kekuatan yang dapat kita katakan sebagai kekuatan spiritual

atau kekuatan moral. Keagamaan adalah lambang-lambang masyarakat,

kesakralan bersumber pada kekuatan yang dinyatakan berlaku oleh

masyarakat secara keseluruhan, dan berfungsi untuk mempertahankan dan

memperkuat rasa solidaritas dan kewajiban sosial.

Berbicara masalah agama tentu berkaitan dengan masalah keimanan

seseorang, iman bisa diartikan sebagai percaya pada hal-hal yang tidak

nampak, tidak bisa diterima oleh akal tapi kita percaya bahwa di dunia ini

adanya Kausa Prima. Setiap agama di Indonesia boleh hidup dan berkembang

selama agama tersebut tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945,

apalagi bangsa ini dikenal dengan pluralis keberagamaan dan hidup

berdampingan antar pemeluk agama.

Page 13: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perbedaan dan persamaan iman menurut agama Konghucu dan

agama Islam ?

2. Bagaimana implementasi terhadap kehidupan sehari-hari ?

3. Bagaimana implementasi dalam kehidupan beragama ?

C. Sumber Data

1. Sumber data primer

Adalah sumber data yang memberikan data langsung. Dalam hal ini

yang menjadi sumber data primer adalah kitab suci agama Konghucu dan

Wu Jing) dan kitab suci agama Islam (al-Qur'an dan Hadist).

2. Sumber data sekunder

Adalah data-data yang mendukung untuk melengkapi sumber data

primer (buku-buku yang berkaitan dengan judul)

D. Metode pengumpulan data

Data kepustakaan yaitu mengumpulkan data-data yang berasal dari

buku-buku pendapat yang intinya akan dijadikan sebagai landasan dalam teori.

Data kepustakaan ini dipakai untuk mencari dan mengumpulkan data atau

keterangan dengan cara membaca buku yang ada hubungannya dengan

permasalahan yang dibahas.

Page 14: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

KONSEP RUKUN IMAN MENURUT AGAMA KONGHUCU DAN

AGAMA ISLAM (STUDI KOMPERATIF)

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Dan Melengkapi Syarat Pembuatan Skripsi Dalam Ilmu Ushuluddin

Disusun Oleh

SIGIT TRI PRASETYO NIM : 4103060

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2008

Page 15: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

10

BAB II

KAJIAN AGAMA KHONGHUCU

A. Siapa Itu Nabi Khonghucu ?

1. Masa Kecil Nabi Khonghucu

Khonghucu lahir di kota Tsou, di negeri Lu. Leluhurnya adalah

Kung Fang Shu (yang merupakan generasi ke sembilan dari raja muda

negeri Sung dan generasi ke empat sebelum Kong Hu Zu).1 Khonghucu

adalah keturunan bangsawan miskin lahir tahun 551 SM dan wafat tahun

479 SM (dalam usia 72 tahun) berasal dari propinsi Syantung.2 Dari

sebuah keluarga yang sederhana, jujur dan setia berbakti kepada Thian.

Konon lahirnya di iringi oleh peristiwa-peristiwa ajaib, pada tubuhnya

juga tampak juga tampak tanda-tanda yang luar biasa.3 Hut adalah ayah

Khonghucu, istrinya berasal dari seorang wanita dari keluarga Yen, murid-

muridnya pada masa itu menyebut Khonghucu yang berarti “guru Kong”.

Setelah Khonghucu lahir, ayahnya wafat dan dimakamkan di

Fangshon. Yang terletak dibagian paling timur negeri Lo (di Shan-Tung).

Khonghucu ragu atas lokasi kuburan bapaknya yang sebenarnya, sebab itu

ibunya telah merahasiakan hal itu. Ketika Khonghucu masih kanak-kanak

dia membuat mainan penyembahan untuk korban dan nyanyian upacara.4

Pada waktu ayahnya meninggal usia Khonghucu 3 tahun,

kemudian Khonghucu di asuh oleh ibu dan kakeknya.5 Pada saat ibu

Khonghucu wafat, dia dikuburkan sementara waktu, untuk kepentingan

penyembahan. Ibunya wafat pada saat ibu dari Wanfu Tsau

memberitahukan kepada Khonghucu tentang kuburan ayahnya yang

1 M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, Pelita

Kebajikan, Jakarta, 2005, hlm. 12. 2 Hasbullah Bakry, Ilmu Perbandingan Agama, Bumirestu, Jakarta, 1986, hlm. 95. 3 A. Mukti Ali, dkk, Agama-agama di Dunia, IAIN Sunan Kalijaga Press, Yogyakarta,

1988, hlm.219 4 M. Ikhsan Tanggok, op.cit., hlm. 13. 5 M. Nahar Nawawi, Memahami Khonghucu Sebagai Agama, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2003, hlm. 11.

Page 16: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

11

sebenarnya. Setelah ia tahu mengenai lokasi kuburan tersebut, segera

Khonghucu memakamkan ibunya di dekat kuburan ayahnya di Fangshan.

Ketika Khonghucu berusia 4 tahun, ia bermain dengan teman-

teman sebayanya, dalam bermain ia senang memimpin teman-temannya

dalam menirukan orang-orang dewasa melakukan upacara sembahyang.

Pada ibunya, ia pernah meminta alat-alat sembahyang tiruan yang disebut

Coo-Coo dan Too.6 Kedua alat tersebut selalu digunakan orang cina dalam

melakukan sembahyang, ini menunjukkan sejak kecil Khonghucu telah

memperlihatkan sifat-sifat yang mulia, yaitu sangat menghargai atau

menghormati para leluhurnya.7 Pada waktu itu Khonghucu sudah mulai

membantu ibunya untuk memenuhi kebutuhan keuangan, Khonghucu

terpaksa mencari nafkah sendiri, mula-mula dengan melakukan kerja

kasar. Penderitaan dan kemiskinan sejak masa muda menyebabkan beliau

merasa mempunyai ikatan dengan kebanyakan, yang akan terbayang

dalam nada demokratis dari keseluruhan filsafatnya.8

Pada usia 7 tahun, Khonghucu secara formal bersekolah di

Perguruan Yan Ping Tiong sekolah yang dikelola oleh ayah Yan Ping

Tiong. Yan Ping Tion adalah orang yang kemudian terkenal sebagai

Perdana Menteri Negeri Cee. Di sekolah, Khonghucu dan teman-temannya

diajari cara menyiram, membersihkan lantai, tanya jawab, budi pekerti,

musik, naik kuda, memanah, bahasa dan berhitung. Pendidikan formal

Khonghucu hanya berlangsung selama tujuh tahun dan setelah itu pada

saat usia 17 taun ia terpaksa meninggalkan sekolah untuk bekerja demi

meringankan pekerjaan ibunya.9

2. Masa Muda Nabi Khonghucu

Pada usia 19 tahun, Khonghucu menikah dengan seorang gadis dari

keluarga Kian-Kwan dari negeri Song. Acara pernikahan hanya dilakukan

6 Coo adalah sejenis kotak untuk menempatkan manisan dan Too adalah sejenis mangkok 7 M. Ikhsan Tanggok, op.cit., hlm. 13-14. 8 Huston Smith, Agama-Agama Manusia, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2001, hlm.

189. 9 M. Ikhsan Tanggok, op.cit., hlm. 14.

Page 17: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

12

secara sederhana dan tidak terlalu mencolok seperti yang dilakukan orang

pada saat itu. Dari pernikahan tersebut, ia mendapatkan seorang anak laki-

laki yang diberi nama “Li” atau “Pik-Gi”, Li berarti “ikan gurami”

sedangkan “Pik-Gi” adalah putra pertama yang bernama ikan. Pik-Gi

tampaknya tidak secemerlang ayahnya namun anaknya (cucu Khonghucu)

yang bernama Cu Su berhasil meneruskan kakeknya (Khonghucu) dengan

membukukan kitab Tiong Yong (tengah sempurna). Kitab Tiong Yong

tersebut dijadikan tuntunan keimanan bagi umat Khonghucu di Indonesia.

Ketika Khonghucu berusia 20 tahun, ia bekerja kepada keluarga

bangsawan besar Kwi-Sun. hal ini ia lakukan untuk membiayai kehidupan

rumah tangganya.10

Khonghucu sangat cerdas dan suka bergaul serta berminat pada

pengetahuan. Umur 22 tahun Khonghucu telah dapat mendirikan sebuah

sekolah untuk memberi pelajaran bagi anak-anak muda. Sekolahnya

sangat disukai dan pelajarannya sendiri menarik perhatian masyarakat.11

Di kepala keluarga bangsawan besar Kwin-Sun. Khonghucu diberi

tugas sebagai kepala dinas pertanian. Meskipun pekerjaan ini kurang

sesuai dengan keahlian yang dimilikinya, namun Khonghucu tetap dapat

melaksanakan itu sebaik-baiknya. Dalam menguasai seluruh pekerjaan

pengumpulan hasil bumi kepala keluarga bangsawan besar Kwi-Sun,

Khonghucu selalu menjaga jangan sampai ada kekurangan dan pemerasan

yang dapat merugikan para petani. Disamping itu, mereka juga banyak

berdialog dan beramah-tamah dengan para petani. Karena sikapnya yang

ramah ini, ia jadi banyak tahu tentang persoalan yang dihadapi para

petani.12 Berkat ketekunan dan pandai bergaulnya Khonghucu akhirnya

diberi kepercayaan oleh bangsawan besar Kwin-Sun untuk mengelola

Dinas peternakan yang ada pada waktu itu mempunyai banyak masalah.

Semasa kecilnya Khonghucu sudah ditinggalkan oleh ayahnya

pada usia 3 tahun. Pada usia 26 tahun, ibu Khonghucu wafat. Jadi pada

10 Ibid 11 Hasbullah Bakry, op.cit., hlm.95. 12 M. Ikhsan Tanggok, op.cit., hlm.15.

Page 18: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

13

usia 26 tahun ia sudah tidak mempunyai kedua orang tua. Ayahnya

bernama Siok-Ling Hut dan ibunya bernama Tien-cai.

Untuk kepentingan berkabung, terpaksa Khonghucu melepaskan

jabatannya sebagai pemimpin Dinas pertanian dan peternakan sebelum

ibunya wafat. Baru setelah 27 bulan kemudian ia aktif kepada

pekerjaannya.

Selain melakukan perkabungan atas wafat orang tuanya,

Khonghucu pada usia 29 tahun tersebut juga belajar musik dari Su Sing, si

guru musik. Hal ini, di siapkan untuk melaksanakan tugas suci-nya nanti.

Oleh karena itu pada usia 30 tahun ia telah teguh pendiriannya.

Ketika Khonghucu berusia 30 tahun, Cee King Kong, raja muda

generasi Cee dan perdana menterinya Yan Ing atau Yang Ping Tiong,

berkunjung ke negeri Lo. Kepada Khonghucu ia bertanya, mengapa Chien

Bok Kong, raja muda negerinya kecil dan terletak di daerah perbatasan

barat diakui sebagai raja muda pemimpin.

Khonghucu menjelaskan, meskipun negeri Chien itu kecil, terletak

jauh dari pusat dan negeri-negeri yang besar, tetapi Chien Bok Kong

mampu membina rakyat sehingga mempunyai keberanian, cinta tanah air,

dapat menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan sejahtera.

Setelah mengadakan pertemuan dengan Khonghucu di negeri Lo,

Cee King Kong merasa terkesan dengan pertemuan itu. Untuk itulah tidak

lama kemudian ia mengirim utusan ke negeri Lo untuk mengundang

Khonghucu ke negerinya dan memberikan hadiah sawah yang terletak di

daerah Liem Khiu kepada Khonghucu karena merasa belum pantas

menerima pemberian dari Cee King Kong, Khonghucu terpaksa menolak

pemberian tersebut.13

Pada umur 31 tahun Khonghucu diangkat sebagai gubernur dari

propinsi Tyung Tu, kemudian diangkat oleh raja sebagai menteri

kehakiman setelah raja yang mengangkatnya wafat Khonghucu

mengembara beserta tiga orang muridnya yang terkenal, Yen Hwei, Tse

13 Ibid., hlm.15-16

Page 19: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

14

Kung dan Tse Lu. Pada tahun 484 SM (dalam umur 67 tahun), Khonghucu

kembali menetap di kota Lu (mendirikan sekolah) dan menyebarkan

ajarannya sehingga wafat.14

Sejak berumur 35 tahun ia mulai terlihat dalam percaturan

pemerintah yakni sejak raja muda Ciau. Pada usia antara 51-55 tahun

Khonghucu aktif dalam pemerintahan dan terakhir menjabat sebagai

menteri kehakiman merangkap perdana menteri. Dalam waktu relatif

singkat, ia mampu mengangkat martabak negeri Lo sehingga dihormati

oleh negeri-negeri lain. Ia berhasil dan berpengalaman dalam memperbaiki

pemerintahan Lo yang kacau, penuh peperangan, korupsi dan

kesengsaraan rakyat, melalui perbaikan sistem pemerintahan, filsafat dan

etika, dengan tetap berakhir pada tradisi kepercayaannya.

Pengalaman birokrasi pemerintahan dan politik itu tidak begitu

lama, karena raja muda Tiang jatuh karena mengabaikan sistem

pemerintahan yang telah lama dibina oleh Khonghucu. Dalam usia 56 taun

ia meninggalkan negeri Lo dan mengembara ke dalam dunia spiritual serta

memposisikan sebagai BOK TOK (genta rohani).

Selama 13 tahun Khonghucu mengembara dan menyampaikan

ajaran ke berbagai negeri, sambil menyempurnakan agama Li Kau yang

saat itu mulai pudar karena kekalutan zaman.15 Ketika di izinkan ke

negerinya, ia sudah berumur 68 tahun, sisa hidupnya dihabiskan untuk

mengajarkan pahamnya dan meneliti warisan-warisan lama. Ia

menghasilkan sebuah karya yang disebut Ch’un-Tsi’in, “Sejarah Musim

Semi dan Musim Gugur”.16 Kemudian ia wafat pada usia 72 tahun.

Tepatnya pada tanggal 18 bulan dua Imlek, 479 SM dan dimakamkan di

kota Chii Fu, Shantung. Misi genta rohani (Bok Tok) dilanjutkan oleh

murid-muridnya dan para penganut. Salah satu penganut yang terkenal

berjasa ialah Bing Cu, seorang penulis terakhir kitab suci Khonghucu,

yang diberi gelar A Sing (wakil Nabi). Penulis, serta penafsir, juga penerus

14 Hasbullah Bakry, op.cit., hlm.95 15 M. Nahar Nawawi, op.cit., hlm.11-12 16 A. Mukti Ali, op.cit., hlm.219

Page 20: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

15

ajaran Khonghucu. Ia lair 107 tahun sesudah Khonghucu meninggal atau

tepatnya 375 SM. Ia berhasil menulis kitab suci Mencius (ajaran Bing Cu)

dan berjuang dengan gigih menjaga kelurusan ajaran agama Khonghucu

menanggapi berbagai ajaran yang muncul pada zaman peperangan antar

negeri.17

B. Bagaimana Ajaran-Ajaran Agama Khonghucu

1. Ajaran Khonghucu

Bila kita membicarakan ajaran agama-agama seperti Hindu atau

Budha, maka tidak akan lengkap bila kita tidak membahas tentang ajaran

agama Khonghucu. Konfucianisme adalah suatu pandangan hidup yang

pernah diajarkan Khonghucu. Di dalam ajaran Khonghucu menuangkan

hasil pikirannya dalam bentuk filsafat yang mengandung tendensi

psikologis, sosial dan kebudayaan pada zamannya. Dengan ajaran-

ajarannya itu dia terkenal dengan “guru kung” karena ia memang pantas

dipandang demikian terutama pengikut-pengikutnya.18

Ajaran-ajaran Khonghucu berisi pandangan yang banyak

berhubungan dengan masalah humanisme (kemanusiaan), tata susila dan

watak-watak kemanusiaan yang berguna untuk hidup bermasyarakat.

Dengan kata lain dapatlah dianggap bahwa ajaran Khonghucu tersebut

mengandung unsur pembentukan akhlak yang mulia bagi bangsa Tiongkok

serta konsepsi yang mempedomani cara-cara mengatur pemerintahan yang

sebaik-baiknya pada masa itu.19

Dilihat dari ajarannya, Khonghucu merupakan kumpulan agama

ajaran agama yang bersumber dari ajaran klasik sebelum Khonghucu lahir.

Menurut penganut-Nya, Khonghucu merupakan ajaran yang telah

diturunkan oleh Thian (Tuhan Yang Maha Esa) lewat para Nabi dan raja

suci purba, ribuan tahun sebelum Khonghucu lahir. Sejak raja suci Tong

17 Muh. Nahar Nawawi, op.cit., hlm.12-13 18 M. Arifin, Menguak Misteri Ajaran Agama-agama Besar, (Jakarta: Golden Terayon

Press, 1990), hlm.25 19 Ibid., hlm.29

Page 21: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

16

Giau (2357 SM -2255 SM) dan Gi Sun (2255 SM -2205 SM) telah

diletakkan dasar-dasar agama Khonghucu. Dengan didampingi oleh Nabi

Koo You dan Nabi Ik yang sekarang tersusun dan dapat dalam Su King

(kitab dokumentasi sejarah suci). Disamping Su King (ajaran klasik)

terdapat juga kitab Siking (sajak), Ya King (kejadian), Lee King

(kesusilaan dan kepribadian) dan Chun Chin King (sejarah zaman Chun

Chin). Kelima kitab ini merupakan kitab suci (Ngo King) klasik yang

sudah ada di abad sebelum Khonghucu lahir. Khonghucu lebih berperan

sebagai penghimpun, penyusun dan penerus ajaran raja suci dan Nabi

purba, ia bukan pencipta ajaran klasik Ji Kau, sebagaimana diajarkan

dalam kitab sabda suci VII, 1.2 :

“Aku hanya meneruskan, tidak menciptakan. Aku sangat menaruh

percaya dan suka pada yang kuno itu”.

Dengan demikian apa yang sekarang yang disebut ajaran

Khonghucu atau agama Khonghucu (Ji Kau : Ru Chioo) bukanlah agama

yang ada dan lahir pada zaman Khonghucu hidup, tetapi sudah ada 2068

tahun sebelumnya. Khonghucu berperan menghidupkan kembali ajaran

klasik.

Komponen kedua, tetapi merupakan pokok dari ajaran Khonghucu

ialah semua ajaran yang termaktub dalam kitab suci atau kitab yang empat

yakni Thai Hak (kitab ajaran besar), Tiong Young (kitab tengah sempurna)

Lung Gi (kitab sabda suci) dan kitab Mancius (kitab Bingsu) sebenarnya

yang murni ajaran Khonghucu adalah 3 kitab, sedang kitab Plencius

merupakan ajaran dari Bingsu yang hidup satu abad setelah Khonghucu

wafat. Isinya merupakan percakapan Bingsu dengan raja-raja, tokoh-tokoh

aliansi dan pemikir yang ada pada waktu itu. Meskipun Bing Su terpisah

dengan Khonghucu oleh waktu yang lama, tetapi Bing Cu diyakini sebagai

(wakil). Wakil Nabi yang telah berjasa menegakkan meluruskan kembali

Page 22: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

17

kemurnian ajaran Khonghucu. Oleh karena itu ajarannya dimasukkan

dalam bagian kitab suci.20

2. Ajaran Metafisika

Nabi Khonghucu menghindari membicarakan hal-hal yang

metafisika dan abstrak.21 Namun ia tidak meragukan tentang adanya tuhan

Yang Maha Esa yang dianut masyarakatnya. Bahkan ia lebih meneguhkan

pemujaan terhadap leluhur, dengan kesetiaan pada sanak keluarga dan

penghormatan pada orang tua.22

Ajaran metafisika justru banyak bersumber pada kitab klasik, kitab

yang sudah ada sebelum Khonghucu lahir. Yang dimaksud disini ialah

ajaran yang mencakup konsep tentang Tuhan, manusia, alam semesta dan

konsep tentang hidup sesudah mati.

Tuhan dalam ajaran Khonghucu sering disebut dengan istilah Thisu

atau Tee artinya tuhan yang maha besar atau tuhan yang menguasai langit

dan bumi. Di dalam kitab Ngo King biasa diberi kata sifat sebagai berikut :

- Siang Thian artinya thisu yang maha tinggi

- Hoo Thian artinya thisu yang maha besar

- Chong thian artinya thisu yang maha suci

- Bien thisu artinya thisu yang maha pengasih

- Hong thisu artinya thisu yang maha kuasa, maha pencipta

- Sing tee artinya tee yang menciptakan alam semesta

Khonghucu sendiri percaya adanya thisu yang selalu harus

dihormati dan dipuja karena dialah yang menjaga alam semesta. Oleh

karena itu, manusia harus melakukan upacara keagamaan sederhana dan

senikmat mungkin akan mendapatkan berkah dari thisu. Dalam kaitan ini,

20 Muh. Nahar Nawawi, op.cit., hlm.33-35 21 A. Mukti Ali, dkk., op.cit., hlm.220 22 Hilman Hadikusuma, Antropologi Agama Bagian I, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,

19930, hlm.252

Page 23: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

18

umat manusia harus mencermati dan melandasi tingkah laku orang tua,

karena menurut Khonghucu orang tua adalah wakil thisu.23

Selain kepercayaan terhadap thisu dalam ajaran Khonghucu

terdapat juga terdapat kepercayaan terhadap malaikat (dewa-dewa), roh-

roh suci dan para Nabi, para penganutnya perlu melakukan penghormatan,

sesaji dna kepribadian pada mereka, pada prinsipnya manusia dilahirkan

dalam kondisi yang baik. Manusia berkewajiban merealisasikan kodrat

yang baik dan memelihara yang sudah mati. Selain itu manusia terdiri dari

kehidupan jasad (phik) tempat berkembangnya nyawa (kwi) dan semangat

(khi) sebagai tempat berkembangnya roh yang harmonis itulah yang

hendak dicapai dalam bimbingan agung.24

Suatu ketika, Chung Yu, salah seorang muridnya bertanya kepada

Khonghucu tentang jiwa, yang dijawabnya: “Jika kamu tidak dapat

mengetahui orang bagaimana kamu dapat mengetahui jiwa?” Apabila ia

ditanya tentang kematian; ia menjawab: “Jika kamu belum mengerti

tentang hidup, bagaimana kamu bisa mengetahui tentang kematian?” Juga

dikatakan tentang dia, bahwa dia tidak pernah berbicara tentang keajaiban,

kekuatan, atau masalah ketuhanan. Tetap tidak ada keraguan bahwa

Khonghucu percaya pada Tuhan dan ia adalah seorang monoteis yang etis.

Ia menyatakan bahwa kehendak Tuhan telah dibukakan untuknya dan

karena itu misinya adalah membuat kehendak tersebut berlaku di dunia

ini.25

3. Ajaran Etika

Ajaran Khonghucu sangat menekankan etika. Etika menempati

posisi yang sangat sentral dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam

dunia politik. Khonghucu selalu mengacu kepada etika yang

dikembangkan oleh kaum bijak kuno (Nabi dan Raja Suci).26

23 Muh. Nahar Nawawi, op.cit., hlm.37-38 24 Ibid., hlm.41-42 25 A. Mukti Ali, dkk, op.cit., hlm.220 26 Muh. Nahar Nawawi, op.cit., hlm.43

Page 24: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

19

Khonghucu percaya bahwa di dunia ii dibangun atas dasar moral.

Jika masyarakat dan negara secara moral rusak, maka tatanan alam

tersebut juga akan terganggu, sehingga terjadilah perang, banjir, gempa,

kemarau panjang, penyakit dan sebagainya. Khonghucu memberi

penghormatan yang sangat tinggi kepada manusia, yang diyakininya untuk

diberkahi dengan cahaya ketuhanan. Ia berkata: “Orang-orang yang

membuat sistem-sistem itu menjadi hebat, bukan sistem-sistem yang

membuat mereka hebat.” Khonghucu percaya bahwa seseorang itu asalnya

adalah baik dan akan kembali ke sifat yang baik. Ia percaya bahwa orang

tidak memerlukan juru selamat. Apa yang diperlukan oleh manusia adalah

guru berbudi, dengan melakukan sungguh-sungguh ajarannya, serta

menjadi contoh teladan bagi orang lain.27

Khonghucu mengatakan bahwa ada tiga hal yang menjadi tempat

orang besar, yaitu kagum terhadap perintah Tuhan, kagum terhadap orang-

orang penting dan kagum terhadap kata-kata yang bijaksana. Orang yang

tidak kagum terhadap tiga hal tersebut atau malahan perilaku tidak sopan

dan menghina kata-kata bijaksana adalah orang-orang yang picik (Lun Yu

16 : 8). Ia berkeyakinan bahwa adanya negara itu tidak lain untuk

(penguasa) negara maka penguasa pemerintahan harus memberi contoh

suri tauladan yang moralitas terhadap rakyat dan bukan bertindak zalim.

Khonghucu berkata apa yang kamu tidak suka orang lain berbudi atas

dirimu jangan lakukan.28

Yang perlu bagi manusia adalah adanya guru yang berbudi. Guru

yang berbudi akan berusaha sungguh-sungguh mengajarkan ajarannya

serta menjadi contoh teladan yang baik bagi orang lain. Khonghucu sendiri

menyatakan dirinya adalah seorang guru yang mendapat petunjuk dari

Tuhan. Sebagaimana dikemukakan dalam kitab Lun Yu tentang budi luhur

antara lain sebagai berikut:

27 A. Mukti Ali, dkk, op.cit., hlm.220. 28 Hilman Hadikusuma, op.cit., hlm.252

Page 25: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

20

1. Laksanakan yang diajarkan, baru kemudian ajarkan yang dilaksanakan

(Lun Yu 2 : 13)

2. Orang yang unggul (cerdas) mengerti apa yang benar, orang yang

kurang cerdas (hanya) mengerti apa yang dijual (Lun Yu 4 : 16)

3. Orang yang unggul (berada) mencintai jiwanya, orang yang

kekurangan mencintai miliknya.

4. Orang atasan selalu teringat bagaimana ia dihukum karena salahnya.

Orang rendah selalu teringat pada hadiah yang diterimanya (Lun Yu 4

: 11)

5. Orang atasan akan menyalahkan diri sendiri, orang rendahan akan

menyalahkan orang lain (Lun Yu 15 : 20)

6. Orang atasan jika dihargai akan merasa senang tetapi tidak bangga,

orang bawahan bangga tetapi tidak dihargai (Lun Yu 13 : 26)

7. Orang unggul bersifat liberal terhadap pendapat orang lain, tetapi tidak

menyetujuinya dengan sempurna, orang rendahan hanya menyetujui

dengan sempurna pendapat orang lain, tetapi tidak liberal terhadap

mereka (Lun Yu 13 : 23)

8. Orang-orang cerdas berpandangan universal, jujur dan adil, orang-

orang awam tidak jujur dengan pandangan yang tidak universal (Lun

Yu 12 : 14)

Ajaran Khonghucu di bidang kesusilaan menekankan pada rasa

setia kawan secara timbal balik, menanamkan rasa simpati dan kerja sama

yang harus dimulai dari lingkungan keluarga sampai pada masyarakat luas.

Sebagaimana diajarkan di kalangan masyarakat China sudah menjadi

tradisi, adanya lima macam hubungan manusia yaitu:

a. Hubungan antara penguasa dan warga masyarakatnya

b. Hubungan antara ayah dan anak laki-laki

c. Hubungan antara kakak laki-laki dan adik laki-laki

d. Hubungan antara suami dan istri

e. Hubungan antara teman-teman

Page 26: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

21

Menurut Khonghucu timbulnya kekacauan di Tiongkok karena

kelima hubungan tersebut tidak seimbang, jika masing-masing pihak tahu

kedudukan dan memenuhi tempatnya maka keseimbangan tidak

terganggu. Ketika Khonghucu ditanya dengan istilah tunggal apakah yang

sebaiknya digunakan dalam kehidupan yang timbal balik. Ia menjawab:

jangan berbuat terhadap orang lain, jika anda tidak ingin orang lain

berbuat terhadap anda (Lun Yu 15 : 24)29

Men Tze (372 – 289 SM)30 menjabarkan lima asas susila (five

constant virtues) Shu tersebut sebagai berikut:

1. Jen, bersikap asih yaitu hasrat untuk melakukan hal-hal yang

membawa kebajikan bagi bawahan.

2. I, bersikap adil yaitu jangan lakukan terhadap bawahan itu apapun

yang tidak disenangi untuk dilakukan orang lain terhadap diri sendiri.

3. Li, bersikap ramah terhadap bawahan yakni jangan bersikap angkuh,

sombong, congkak.

4. Chih, bersikap bijaksana yakni menetapkan sesuatu keputusan

mestilah didasarkan atas pengetahuan dan hikmah.

5. Hsin, bersikap jujur, karena tanpa kejujuran dari pihak yang berkuasa

akan rusak susunan kemasyarakatan.

Khonghucu menyatakan bahwa kebangsawanan itu tidak

tergantung pada darah dan turunan akan tetapi pada budi dan pekerti.31

4. Ajaran tentang Peribadatan

Ajaran Khonghucu amat mendorong umatnya untuk melaksanakan

peribadatan. Peribadatan sangat penting, bahkan lebih penting dari pada

kesusilaan. Peribadatan yang dilakukan secara khidmat akan memancarkan

kesusilaan. Setiap peribadatan yang dilakukan dengan tulus, penuh

kepercayaan, penuh satya dan penuh hormat akan memperoleh keberkahan

29 Ibid., hlm.253-255 30 Men Tze adalah seorang komentator pada masa cucunya Khonghucu (Tzu Szu) 31 Joesoef Sou’yb, Agama-Agama Besar di Dunia, (Jakarta: PT. Nusna Zikra, 1996),

hlm.177

Page 27: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

22

atau kesempurnaan. Peribadatan dilaksanakan menurut kesusilaan,

dikhidmatkan dengan musik dan lagu, serta disesuaikan dengan musim.32

Peribadatan yang ada diteruskan dan diikuti oleh para pengikut

ajaran Khonghucu hingga sekarang ini. Peribadatan bangsa Tionghua

hanya dipengaruhi sedikit (di belakang hari) oleh agama Budha, yakni

pengorbanan untuk dewa-dewa yang sebelumnya (sebelum Khonghucu)

tidak terdapat di Tionghua.

Peribadatan Tionghua yang diteruskan oleh Khonghucu adalah

sebagai berikut:

1. Raja dan pembesar memimpin pengorbanan hewan dan selamatan pada

hari-hari penting kerajaan atau hari-hari pertanian (musim-musim

gandum dan musim panen)

2. Penguburan jenazah dilakukan dengan upacara besar-besaran, pakaian

tertentu, dan dengan acara-acara kebaktian tertentu pula.

3. Korban-korban untuk kepentingan golongan, kaum, dan keluarga,

tetapi tidak dilakukan oleh perorangan.

4. Perbuatan-perbuatan ibadah ditentukan oleh hubungan

kemasyarakatan, yaitu secara feodal. Apa yang dilakukan raja dan

pembesar serta rakyat umum diatur dalam suatu buku (kode) tertentu,

hal yang dianggap sudah diketahui oleh semua orang Tionghua. Orang

yang paling hafal isi buku tersebut mendapat penghormatan orang arif

atau orang yang terhormat. Yang dalam agama lain disebut Imam,

Pendeta atau Pedanda, merekalah yang memimpin upacara atau

penasehat yang menentukan jalannya upacara yang dilakukan oleh

anggota keluarga.

5. Peribadatan Budhisme di Tiongkok dianggap tidak bertentangan

dengan ajaran Khonghucu, tetapi dianggap malah menguatkan.33

Upacara keagamaan dalam ajaran agama Khonghucu tidak hanya

menyangkut siklus musim tetapi juga berkaitan dengan penghormatan

32 Muh. Nahar Nawawi, op.cit., hlm.47 33 Hasbullah Bakry, op.cit., hlm.98-99

Page 28: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

23

terhadap orang yang dianggap suci, roh orang tua dan leluhurnya serta

malaikat (dewa-dewa) yang dianggap mempengaruhi nasib manusia.

Karena ajaran Khonghucu menekankan pentingnya ritual itulah, wajarlah

jika para penganutnya banyak melakukan ritual keagamaan dan

menyembah berbagai macam objek pemujaan, seperti raja suci, Nabi-

Nabi, malaikat (dewa-dewa) dan para leluhur. Dalam ajaran Khonghucu

tidak ada larangan terhadap pemeluknya untuk menyembah Lao-Tzu (Nabi

Taoisme) atau Budha Gautama karena masih dalam koridor menghormati

orang yang dianggap suci.34

Secara individual mereka mempunyai agama yang diyakini satu

tetapi dalam peribadatan menganut faham pragmatis, sesuai dengan

motivasi hidup mereka yaitu kemakmuran duniawi, usia panjang dan jauh

dari malapetaka. Ritual keagamaan tersebut amat terkait dengan hajat

(kebutuhan) hidup. Karena itu, penyembahan terhadap orang-orang yang

dianggap suci amat sering disertai dengan permintaan. Mereka memilih

dewa-dewa atau orang-orang suci yang dianggap mungkin memperhatikan

kepentingan mereka, sehingga diharapkan juga akan memenuhi

permintaan mereka itu. Menurut persepsi mereka, masing-masing orang

suci mempunyai keutamaan.35

Kebaktian bersama di tempat ibadah, bukan saja merupakan

pelaksanaan persujudan, tetapi juga menjadi sarana pembinaan kehidupan

mental, moral dan spiritual umat memasuki pintu gerbang kebajikan.

Amalan pembinaan diri pribadi meliputi wawas diri (Sing Sien),

berpantang dan bersuci (puasa) dan melatih diri dengan meditasi (Cing

Cou). Upacara sidi dan upacara wajib dilaksanakan umat antara lain di

kelahiran anak, sidi akil balik, sidi pernikahan, sidi pengakuan iman,

upacara kematian dan kebaktian bagi arwah leluhur. Setiap hari, pagi,

siang, sore sesaat sebelum makan, seorang Khonghucu diwajibkan

bersembahyang ucapan syukur. Disamping itu tiap pagi dan sore

34 Muh. Nahar Nawawi, op.cit., hlm.48 35 Ibid., hlm.49

Page 29: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

24

melakukan sembahyang dengan penaikan/menggunakan hio (dupa) di

hadapan altar khusus. Bila tidak ada altar khusus dapat dilaksanakan

dengan menghadap keluar pintu/jendela. Dianjurkan umat untuk berpuasa,

berpantang daging setiap tanggal 1 dan 15 dari penanggalan Imlek (lunar).

Puasa wajib dilakukan mulai hari ketiga setelah tahun baru Imlek dalam

rangka menyongsong sembahyang besar kepada Tuhan yang Maha Esa

pada malam tanggal 8 (menjelang 9) bulan satu penanggalan Imlek

(lunar). Diwajibkan umat Khonghucu untuk melakukan sembahyang

sadranan/ziarah kepada orang yang tua/kakek/nenek yang sudah

meninggal sebagai perwujudan ajaran bhakti pada setiap tanggal 5 April.36

36 Moch. Qosim Mukhtar, Sejarah Teologi dan Etika Agama-agama, (Yogyakarta: Din

Interfidel, 2005), hlm.58-59

Page 30: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

25

BAB III

KONSEP KEIMANAN AGAMA KHONGHUCU

A. Pengertian Keimanan Menurut Agama Khonghucu

1. Pengertian Agama

Sejarah merupakan rangkaian proses yang mencatat tumbuh

kembangnya aneka ragam nilai-nilai sosial religius dan moral, kultur serta

persoalan umat manusia yang sepanjang zaman, yang patut kita syukuri

sebagai jejak wahyu penciptaan alam semesta dan segala bentuk

kehidupan di dalamnya oleh sang Khaliq yang Esa.

Sejarah diturunkan nilai-nilai rokhani lewat aspek religius

berbagai agama merupakan yang tak kunjung padam dari karunia

kehidupan insani, sebagaimana yang dikehendaki Tuhan.1

Semua agama mencerminkan pengalaman manusia, walaupun

masing-masing menurut keaslian adikodrati atau ajaran pokok yang

bersifat wahyu, selayang pandang terhadap sejarah, memberi kesan bahwa

agama-agama itu berbeda-beda, seperti halnya pengalaman manusia.

Laksana musik, pernyataan agama menayangkan rangkaian gejala-gejala

pengalaman manusia yang luas dan beraneka warna.2

Sudah diakui secara umum oleh para pengkaji bahwa semua

masyarakat yang dikenal di dunia ini, sampai batas tertentu, bersifat

religius. Pengakuan ini merupakan kesepakatan mengenai apa sajakah

yang membentuk perilaku keagamaan, namun dalam kenyataannya

kesepakatan mengenai hal ini lebih sulit bisa diperoleh. Argumen yang

dikemukakan mengenai bagaimana cara mendefinisikan agama dan

bagaimana membedakannya di satu pihak dengan magi, sains, dan filsafat

dan dengan beberapa ilmu sosial.3

1 Sidartanto Duanadjaya, Agama Khonghucu, Matakin, Solo, 2002, hlm. 4 2 Lee T. Dei, Khonghucu Adalah Agama, Matakin, Solo, 1994, hlm. 1 3 Betty B. Schart, Kajian Sosiologi Agama, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta, 1995, hlm.29

Page 31: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

26

E.B. Tylor dalam buku perintisnya, Primitive Culture, yang

diterbitkan pada tahun 1871, mengemukakan apa yang dikenal dengan

“definisi minimum” agama yang tidak akan memberikan penilaian lagi

mengenai sumber atau fungsinya. Dia mendefinisikan agama sebagai

“kepercayaan adanya wujud-wujud spiritual. Menurut Red-Cliffe-Brown,

salah seorang ahli antropologi, menawarkan definisi yang berusaha

memperbaiki ketidaksempurnaan. “Agama” didefinisikan sebagai ekspresi

suatu bentuk ketergantungan pada kekuatan di luar diri kita sendiri, yakni

kekuatan yang dapat kita katakan sebagai kekuatan spiritual atau

kekuatan moral. Menurut pendapat Durkheim, agama adalah sistem yang

menyatukan mengenai berbagai kepercayaan dan peribadatan yang

berkaitan dengan benda-benda sakral, yakni katakanlah benda-benda yang

terpisah dan terlarang, kepercayaan dan peribadatan yang mempersatukan

semua orang yang penganutnya ke dalam suatu komunitas moral yang

disebut gereja.4

Ahli sosiologi kontemporer dari Amerika, Yinger, menyatakan

bahwa dia lebih senang dengan definisi fungsional, dan tetap menyatakan

secara dogmatis bahwa “agama merupakan sistem kepercayaan dan

peribadatan yang digunakan berbagai bangsa dalam perjuangan mereka

mengatasi persoalan-persoalan tertinggi dalam kehidupan manusia.

Agama merupakan keengganan untuk menyerah dalam menghadapi

frustasi, dan untuk menumbuhkan rasa permusuhan terhadap

penghancuran ikatan-ikatan manusia. Jelas bahwa kedua kalimat dalam

definisi Yinger itu haus dibaca bersama-sama, sebab bila tidak definisi itu

tidak hanya mencakup agama tetapi juga filsafat, sains (ilmu

pengetahuan) dan teknologi. Dengan mengambil utuh rumusan itu, jelas

bahwa definisi itu merupakan definisi yang maksimum, bukan minimum,

karena ia memadukan pandangan yang mengatakan bahwa agama

memberikan kemungkinan manusia untuk berjuang supaya berhasil

4 Ibid., hlm.30

Page 32: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

27

menghadapi kecemasan dan kebencian. Yinger mengatakan bahwa

pemikiran rasional tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang

makna hidup, meski pertanyaan ini hanya bisa diajukan oleh makhluk

rasional. Karena itu loncatan keyakinan agama dianggap sebagai salah

satu alternatif untuk menghadapi keputusasaan.5

Menurut Clifford Geertz agama adalah “sistem lambang yang

berfungsi menegakkan berbagai perasaan dan motivasi yang kuat,

berjangkauan luas dan abadi pada manusia dengan merumuskan berbagai

konsep mengenai keteraturan umum eksistensi, dan dengan menyelubungi

konsepsi ini dengan sejenis tuangan faktualitas sehingga perasaan-

perasaan dan motivasi-motivasi itu secara unik tampak realistik.6

Kita lihat bermacam-macam definisi atau pengertian agama, mulai

dari pengertian menurut ilmu pengetahuan, peristilahannya sampai kepada

definisi agama menurut Agamanya masing-masing. Dalam bahasa

Sansekerta istilah “agama” berasal dari: a = kesini dan gam = gaan, go,

gehen, = berjalan-jalan

Sehingga dapat berarti peraturan tradisional, ajaran, kumpulan-

kumpulan hukum, pendeknya apa saja yang turun temurun dan ditentukan

oleh adat kebiasaan.

Kemudian di kepulauan Nusantara mendapat arti seperti adat,

kepercayaan, upacara, pandangan hidup, sopan santun. Sekarang kata

agama atau igama/ugama hampir sama artinya dengan religi (Latin) atau

din (Arab).7

Pengertian agama menurut masing-masing agama:

a. Pengertian agama menurut agama Hindu

Dalam ajaran agama Hindu “agama’ mengandung pengertian

satya, arta, diksa, tapa, brahma dan yajna. Satya adalah kebenaran

5 Ibid., hlm.31-32 6 Ibid., hlm.32 7 Mudjahadi Abdul Manaf, Sejarah Agama-agama, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

1999, hlm.1-2

Page 33: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

28

yang absolut. Arta adalah dharma atau perundang-undangan yang

mengatur hidup manusia. Diksa adalah penyucian. Tapa adalah semua

perbuatan suci. Brahma adalah doa atau mantra-mantra. Yajna adalah

kurban. Pengertian lain juga disebutkan dharma.

Dharma atau kebenaran abadi yang mencakup seluruh jalan

kehidupan manusia. Agama adalah kepercayaan hidup pada ajaran-

ajaran suci yang diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi yang kekal dan

abadi.

b. Pengertian agama menurut agama Budha

Agama dapat diartikan sebagai “suatu badan dari pelajaran

keSuSilaan dan filsafat dan pengakuan berdasarkan keyakinan

terhadap pelajaran yang diakui baik.” Dalam hal demikian, ajaran

Sang Budha itu adalah suatu agama dan umat Budha memiliki suatu

agama yang sangat mulia untuk dianut.

Selanjutnya dikatakan juga bahwa agama adalah cara tertentu

untuk pemujaan kepada para Dewa-Dewa Agung. Dengan kata para

Dewa Agung mereka maksudkan adanya kekuatan gaya tak terlihat

yang menguasai alam semesta atau sedikit-dikitnya yang bersangkut

paut dengan itu, dengan istilah agama tadi mereka maksudkan sikap

seluruhnya yang harus diusahakan terhadap kekuatan-kekuatan gaya-

gaya itu.

c. Pengertian agama menurut Islam

• Menurut Prof. K.H.M. Taib Thahir Abdul Mu’in agama adalah

suatu peraturan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai

akal, memegang peraturan Tuhan dengan kehendak sendiri, untuk

mencapai hidup di dunia dan kebahagiaan kelak di akhirat.

• Menurut Hadijah Salim agama ialah peraturan Allah SWT yang

diturunkan-Nya kepada rasul-rasul-Nya yang telah lalu yang berisi

perintah, larangan dan sebagainya, yang wajib ditaati oleh umat

manusia dan menjadi pedoman serta pegangan hidup, dan barang

Page 34: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

29

siapa hidupnya tak terkendalikan niscaya manusia itu akan

terjerumus dan tidak akan menentu arah tujuan, maka

membahayakan pada diri mereka sendiri.

d. Pengertian agama menurut Kristen Katholik

Agama adalah segala bentuk hubungan manusia dengan yang

suci. Terhadap yang suci ini manusia kurang pantas, sama sekali

tergantung, takut atau takwa karena sifat-Nya yang dahsyat, tetapi

manusia sekaligus merasa pula tertarik kepadanya karena sifat-sifat

yang mempesonakan.8

e. Pengertian agama menurut Khonghucu

L iman agama Khonghucu atau Ru Jiao, pengertian agama

atau Jiao adalah wahyu Tuhan yang membimbing manusia sebagai

rakyat Tuhan atau Tian Ming agar mampu hidup selaras mengikuti

benih kebajikan dalam watak sejati, Xing, yang merupakan kuasa

firman Tuhan, Tim Ming, agar dengan begitu manusia mampu hidup

menempuh jalan suci Dao, jalan hidup yang tegak menggemilangkan

firman-Nya. Wahyu Tuhan yang turun melalui para Nabi purba/raja

suci itu terangkum sebagai mutiara kebajikan sepanjang sejarah

tumbuh kembang nilai-nilai mulia keagamaan Fujiao, yang kini lebih

dikenal dunia sebagai agama Khonghucu.9

Fungsi agama adalah sebagai tuntunan hidup yang telah Tian

(Tuhan yang Maha Esa) diturunkan melalui para Nabi-Nya untuk

menuntun manusia kembali ke jalan suci, jalan yang diridhoi dan

dirakhmati semasa hidup di dunia maupun bila sudah saatnya kembali

keharibaan kebajikan Tuhan.10

8 Ibid., hlm.2-4 9 Sidarto Buanadjaya, op.cit., hlm.9 10 Setianda Tirtarasa, Menuju Masyarakat Anti Korupsi Perspektif Agama Khonghucu,

Departemen Komunikasi dan Informasi, Jakarta, 2006, hlm.117-118

Page 35: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

30

2. Pengertian Keimanan Menurut Agama Khonghucu

Kita sering menyebut kata “iman”, biasanya yang terlintas dalam

benak kita adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan dan

perkara yang berhubungan dengan hati dan hal-hal yang ghaib.11

Kita juga sering membicarakan tentang keimanan dengan

pengaruhnya dalam jiwa dan dalam kehidupan, keimanan yang mencapai

puncaknya dan tertanam dalam hati, serta terlukis dalam lubuk jiwa, bukan

keimanan yang lemah dan ragu-ragu, keimanan yang terbius dari tidur,

tetapi keimanan yang hidup dan terjaga dan kita tahu bahwa yang

mempunyai keimanan semacam itu tentu sedikit jumlahnya.

Perbincangan tentang segi-segi agama yang dihayati dan diajarkan

agama Khonghucu, bisanya berpusat di sekitar kepercayaan akan adanya

roh-roh yang telah meninggal dan mempercayai adanya Tuhan Yang Maha

Esa. Dalam masa pra Konfucianisme, Tuhan Yang Maha Esa

dimengertikan sebagai tenaga tertinggi yang dipribadikan, yang mendikte

peristiwa-peristiwa alam dan manusia, menjalankan kekuasaan pemberi

hadiah dan hukuman…. Kata Tuhan (Tien).12

Selain memiliki ajaran tentang Thian (Tuhan Yang Maha Esa),

Khonghucu juga memiliki ajaran tentang keimanan. Ajaran tentang

keimanan itu terdapat dalam kitab SuSi. Oleh umat Khonghucu di

Indonesia ajaran Khonghucu yang dapat dalam kitab SuSi, yang

berhubungan dengan keimanan dijadikan landasan utama dalam

menetapkan konsep keimanan umat Khonghucu di Indonesia.

Selain menjelaskan ajaran keimanan yang terdapat dalam kitab

SuSi yaitu kitab yang menjadi dasar agama Khonghucu dewasa ini,

terlebih dahulu akan dijelaskan apa pengertian keimanan dalam pandangan

11 Hepi Anda Bastoni, Beriman dengan Segenap Jiwa Raya, Sabili, 22 Maret 2007,

hlm.87 12 Lee T. Oei, Ketuhanan Keagamaan Cinta Kasih Keibadahan dalam Konfucianisme,

Matakin, Solo, 1994, hlm.11

Page 36: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

31

umat Khonghucu di Indonesia.13 Menurut Tjhie Tjay Ing keimanan berasal

dari kata “iman” yang artinya ialah kepercayaan atau keyakinan yang

berhubungan dengan nilai-nilai keagamaan yang dipeluk: yaitu

menyangkut ketulusan keyakinannya, pengakuan terhadap kebenaran dan

kesungguhan dalam mengamalkannya.14

Menurut istilah iman ialah terjemahan dari kata “cheng” yang

mengandung makna “sempurna kata, batin dan perbuatan”. Maka iman itu

ialah sikap atau suasana batin yang menunjukkan sempurnanya

kepercayaan, keyakinan kepada Tian, Tuhan yang Maha Esa, kepada

Muduo atau Genta Rokhaninya serta kebenaran ajaran agama yang

dibimbingkan.15

Menurut Tjhie Tjay Ing, umat Khonghucu wajib memiliki Sing

(iman) terhadap kebenaran yang mereka anut. Ungkapan-ungkapan

Khonghucu yang erat hubungannya dengan keimanan, yang terdapat

dalam kitab SuSi sebagai berikut : “Iman itulah jalan suci Tuhan, Tuhan

yang Maha Esa, berusaha beroleh iman, itulah jalan suci umat manusia

yang beroleh iman ialah orang yang setelah memilih kepada yang baik lalu

didekap sekokoh-kokohnya” (Bing Cu IVA 12:3)

“Yang mencapai puncak iman tetapi tidak dapat menggerakkan

hati, itu belum pernah ada. Bila tiada iman, takkan pula menggerakkan

hati.” (Bing Cu IVA, 12:2)

Bing Cu berkata, “Bila pihak bawah tidak dapat kepercayaan dari

pihak atas, seperti rakyat pun tidak akan didapat dan pemerintah takkan

berjalan lancar untuk mendapatkan kepercayaan dari pihak atas ada

jalannya. Bila tidak dapat menggembirakan orang tua, niscaya tidak akan

mendapat kepercayaan dari teman-teman. Untuk dapat menggembirakan

orang tua ada jalannya. Bila tidak dapat memenuhi diri dengan iman,

13 M. Ikhsan Tanggoh, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia, Pelita

Kebajikan, Jakarta, 2005, hlm.51 14 Tjhie Tjay Ing, Tanya Jawab Keimanan Konfusiani, Edisi IV, Genta Harmoni, 2004,

hlm.25 15 Ibid., hlm.25

Page 37: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

32

niscaya tidak dapat menggembirakan orang tua; untuk dapat memenuhi

diri dengan iman ada jalannya; bila tidak dapat benar-benar sadar tentang

apa yang baik, niscaya tidak dapat memenuhi diri dengan iman”. (Bing Cu

IVA 12:1). Dari beberapa ayat kitab SuSi yang berhubungan dengan iman

di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang iman. Iman menurut

Khonghucu. Beberapa pengertian tersebut adalah:

a. Iman adalah jalan suci Thian

b. Iman berfungsi menggerakkan hati manusia ke arah yang lebih baik

c. Iman itu dapat diperoleh kalau manusia dapat berbudi hal-hal yang

baik

d. Untuk dapat menggembirakan orang tua, manusia terlebih dahulu

memenuhi dirinya dengan iman.16

B. Macam-macam Keimanan

1. Delapan Ajaran Iman

Agama Khonghucu di Indonesia mengajak umat mengutamakan

perlunya menegakkan iman (Cheng) sebagaimana disuratkan dalam kitab

Tengah Sempurna, “iman itu harus disempurnakan sendiri dan jalan suci

(TAO) itu harus dijalani sendiri. Iman itulah pangkal suatupun tiada. Maka

seorang Susilawan memuliakan iman” (Zhong Yong XXIV: 1&2),

“Berlaksana benda tersedia lengkap di dalam diri, kalau memeriksa diri

ternyata penuh iman, sesungguhnya tiada kebahagiaan yang lebih besar

dari ini.” (Meng Zi VIIA : 4).

Seorang umat Khonghucu wajib beriman akan kebenaran yang

dikaruniakan Tian sebagaimana tersurat dalam kitab Zhong Young firman

Tuhan itu dikatakan firman sejati (Xing), hidup mengikuti watak sejati

itulah dinamai dalam suci (DAD), bimbingan menempuh jalan suci itulah

dinamai agama (JIAO). Adapun jalan suci yang dibawakan ajaran besar

(agama) ini, ialah menggemilangkan kebajikan yang bercahaya (Ming De),

16 M. Ikhsan Tanggok, op.cit., hlm.51-52

Page 38: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

33

mengasihi rakyat (Tian), dan berhenti pada puncak kebaikan (Zhi Shan).

Demikian mengapa seorang umat Khonghucu wajib mengutamakan

perilaku kebajikan dalam hidupnya dan diimani sebagai perwujudan satya

dan bakti kepada Thian, dan di dalam kebajikan hidupnya ber… dan

diberkati. Hal ini dapat dihayati dalam salam iman yang berbunyi “Hanya

kebajikan berkenan kepada Tian” (Wei De Dong Thian; Shu Jing II, II, III,

21) dan dijawab, “Marilah bersama kita miliki yang satu itu, kebajikan”

(Xian You Yi De, Shu Jing IV, VI, III, 3)

Sesungguhnya, suatu ajaran etika dan moral yang tidak didasari

iman kepada Tian atau kepada ibadah agama, tidak akan memiliki nilai

yang sempurna bagi manusia. Sistematika dan pendidikan moral secara

praktis mungkin dapat memberi tuntunan bagi manusia dalam pergaulan

bermasyarakat dan menjadi pembimbing dan panduan untuk sukses dalam

bekerja dan berusaha, namun tidak akan memberikan kedamaian batin

yang sempurna, karena bagi manusia hidup ini bukan sekedar soal perut,

meskipun benar dikatakan, “Perut tidak dapat menunggu”. Karena,

seorang umat Khonghucu perlu menegakkan pilar agamanya dengan

delapan pengakuan iman.17

Delapan pengakuan iman berisi:

a. Adanya Thian

- Sing Sie Hong Thian (sepenuh iman percaya terhadap Tuhan Yang

Maha Esa)

- Buji Bu Gi (jangan mendua hati, jangan bimbang)

- Siang Tee Liem Li (Tuhan yang Maha Tinggi besertamu)

b. Adanya nilai mutlak pentingnya kebajikan

- Sing Cun Koot Til (Sepenuhnya iman menjunjung kebajikan)

- Bu Wan Hut Kai (tiada jarak jauh tidak terjangkau)

- Khik Hiang Thian Siem (sungguh hati Tuhan merahmati)

17 Tjie Tjy Ing, Beriman Kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah Jiwa Etika dan Moral

Khonghucu, Edisi Kedua, Genta Harmoni, 2004, hlm.40

Page 39: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

34

c. Adanya firman/takdir/watak sejati

- Sing Liep Bing-bing (sepenuh iman menegakkan firman gemilang)

- Cun Siem Yang Sing (jagalah hati, rawatlah watak sejati)

- Cik Ti Su Thian (demikian mengenal/mengabdi Tuhan)

d. Adanya roh (Sien) dan nyawa (Kwi)

- Sing Ti Kwi Sien (sepenuh iman sadar adanya nyawa dan roh)

- Cien Siu Kwa yok (tekunlah membina diri, kurang keinginan)

- Hwat kai Tiong Ciat (bila nafsu timbul, jagalah tetap dibatas

tengah)

e. Adanya perwalian orang tua atas anak-anaknya

- Sing Yang Haw Su (sepenuhnya iman merawat cinta berbakti)

- Liep Sien Hing Too (tegakkan diri menempuh jalan suci)

- I Hian Hu Boo (demi memuliakan ayah bunda)

f. Adanya Thian menjadi Nabi Khonghucu sebagai genta rohani

- Sing Sun Bok Tok (sepenuh iman mengikuti genta rohani)

- Ci Cun Ci Sing (yang terjunjung, Nabi Agung)

- Ing Poo Thian Bing (yang dilindungi firman Tuhan)

g. Adanya Kebenaran kitab suci SuSi

- Sian Khiem SuSi (sepenuh iman memuliakan SuSi)

- Thian He Tsi King (kitab suci besar dunia)

- Liep Bing Tsi Pun (pokok besar tegakkan firman)

h. Adanya jalan suci yang agung

- Sing Hing Tai Too (sepenuh iman menempuh jalan suci yang

agung)

- Su Ji Put Li (sekejap pun tidak terpisah)

- Bung Kiong Ci Hiu (tempat sentosa yang tanpa batas).18

Ini suatu kenyataan, etika dan moral yang tidak didasari iman

kepada Tian yang Maha Esa dan ibadah agama, itu akan tidak ubahnya

18 Tjhie Tjay Ing, Pokok-pokok Keimanan Konfusionisme (Agama Khonghucu), Matakin,

Solo, tth., hlm.2

Page 40: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

35

dengan sebuah bangunan, yang sekalipun betapa megah, tetapi dibangun

di atas pasir dan bila suatu saat ada topan atau gempa, akan mendadak

hancur berantakan.19 Keimanan seseorang bisa juga diibaratkan sebagai

pondasi, apabila pondasi itu kuat maka kuatlah keimanan seseorang dan

apabila pondasi itu tidak kuat maka seseorang akan jauh dari agama.

Agama (JIAO) bukanlah sekedar ajaran tentang pemujaan (Zong

Jiao) atau ajaran untuk orang hidu dalam kerahasiaan dan melakukan

perbuatan aneh-aneh (Zhong Yong X : 1). Agama adalah bimbingan

karunia Tian bagi manusia untuk membangun pribadi atau membina diri,

untuk menempuh jalan suci (DAO), untuk menggenapi tuntunan watak

sejatinya, dengan sepenuh iman menegakkan firman Tian,

menggemilangkan kebajikan yang bercahaya itu, untuk mengamalkan

kebajikan itu dalam hidupnya dan mengusahakan sebaik-baiknya.

Sehingga boleh mencapai puncak baik (Zhi Shan), lewat tuntunan Nabi

sebagai utusan atau genta rokhani (Mu Duo) Tian yang Maha Esa.

Nabi Khonghucu bersabda: “Seorang yang tanpa kepercayaan

(tidak dapat dipercaya), entah apa yang dapat dilakukan? Itu seumpama

kereta besar yang tidak mempunyai sepasang gandaran atau seumpama

kereta kecil yang tidak mempunyai sebuah gandaran, entah bagaimana

menjalankannya? (Lu Yu II: 22).20

Untuk memperteguh iman dalam menempuh jalan suci, harus dapat

meninggalkan 4 larangan:

1) Yang tidak susila jangan dibicarakan (Hwie Lee But Gan)

2) Yang tidak susila jangan dilihat (Hwie Lee But Si)

3) Yang tidak susila jangan didengar (Hwie Lee But Si)

4) Yang tidak susila jangan dilakukan (Hwie Lee But Tong).21

19 Tjhie Tjay Ing, Edisi II, op.cit., hlm.41 20 Ibid., hlm.41 21 Thio Tiong Gie, “Agama Kebajikan; Agama Universal Perspektif Khonghucu”,

Makalah Seminar 3 September 2003, di Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang

Page 41: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

36

2. Konsep ketuhanan dalam agama Khonghucu

Tuhan adalah hakekat yang pertama, tetapi dalam kesadaran kita

yang terang, tidak mengartikan sebagai yang pertama. Dalam kesadaran

dan pengertian kita, yang kita sentuh adalah benda-benda atau jasmaniah.

Dalam pengertian demikian, kita mengerti bahwa diri kita sendiri serba

terhubung dengan alam jasmani.22 Dan kita terkadang terlena dengan

kepentingan dunia, sehingga kita lali terhadap kewajiban sebagai makhluk

Tuhan.

Sebenarnya, pengertian tentang adanya Tuhan itu tidak timbul

melalui kodrat manusia, tetapi timbul karena pengaruh agama-agama.

Pandangan ini berpangkal pada Tuhan, dapat kita mulai suatu pandangan

dengan bertolak pada manusia. Manusia merupakan cinta kasih, cinta

kasih bukan merupakan sesuatu yang pasif melainkan sesuatu yang aktif,

katakanlah cinta kasih sebagai dorongan. Dorongan ini menuju ke arah

sesama manusia. Pada hakekatnya juga ke arah Tuhan. Sebab dorongan itu

berasal dari Tuhan dan merupakan kebahagiaan, pada akhirnya tiada

sesuatu yang dapat memenuhinya, kecuali Tuhan sendiri. Agama juga

merupakan kebutuhan mutlak untuk dijadikan pegangan dalam hidup dan

untuk melawan badai kesukaran yang datang pada manusia. Dalam agama

orang menyerahkan dirinya kepada Tuhan dan dirasakan sebagai syarat

mutlak untuk berbahagia di dunia ini.23

Istilah Tuhan dalam agama Khonghucu pada umumnya disebut

Thian atau Siang Tee, Tuhan/Thian mempunyai sifat-sifat antara lain:

a. Maha Sempurna, Khalik/Pencipta, yang menjadikan alam semesta ini

(Gwon)

b. Maha meliputi, menjalin, menembusi dimanapun (Hing)

c. Maha Murah, yang menurunkan rahmat, yang menjadikan orang

menuai hasil perbuatannya (Li)

22 Lee T. Oei, Kesaksian Adanya Tuhan Yang Maha Esa di Dalam Agama Konfucian,

Matakin, Solo, 1992, hlm.14 23 Ibid., hlm.15-16

Page 42: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

37

d. Yang Maha kokoh, yang mempunyai hukum abadi (Ling). (Kitab Ya

King)

e. Dilihat tiada tampak, di dengar tiada terdengar, namun tiap wujud tiada

yang tanpa Dia.

f. Adapun kenyataan Tuhan itu tidak boleh diperkirakan, lebih-lebih

tidak dapat ditetapkan.

g. Sungguh Maha Besar Dia, sehingga terasakan di atas dan di kanan kiri

kita.

h. Tuhan yang Maha Tinggi dan pendukung semuanya itu tiada bersuara

dan tiada berbau. Demikian Maha kesempurnaan-Nya.

i. Tuhan menjadikan segenap wujud masing-masing selalu dibantu

sesuai dengan sifatnya.

Maka sungguh jelas sifat-Nya yang halus itu, sehingga tidak dapat

disembunyikan dari iman kita. (Kita Tiong Yong Bab XV bab XXXII).24

Selain istilah Thien atau Thian yang banyak dijumpai dalam kitab-

kitab Khonghucu, kita juga mengenal istilah Thian Li dan Thian Ming.

a. Thian Li

Thian adalah Tuhan yang Maha Esa atau sesuatu yang absolut,

yang mutlak dan tidak dijadikan oleh siapapun, segala sesuatu yang

berada di alam semesta ini berjalan menurut hukum-hukumnya.

Pengaturan hukum itu disebut Thien Li ini sebenarnya pada pengertian

Thian yang mengalami perluasan pada masa Neo Konfusionisme. Jadi,

Thian Li itu sendiri bukan nama lain dari Thian, tetapi lebih dekat

dengan pengertian firman Thian atau hukum-hukum dan peraturan

yang bersumber dari Thian.

b. Thim Ming

Thian Ming dapat diartikan sebagai sesuatu yang telah dijadikan

atau sesuatu yang terjadi. Manusia harus menjalankan tugas dan

kewajibannya sesuai dengan kehendak Tuhan atau Thian. Kunci untuk

24 Suryo Hutomo, Tata Ibadah dan Dasar Agama Khonghucu, Jakarta, 1983.

Page 43: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

38

melaksanakan Thian Ming adalah kebajikan. Siapa yang gagal dalam

melaksanakan tugasnya, berarti ia kehilangan mandat (amanat atau

tugas) sedangkan orang yang menumbuhkembangkan kebajikan akan

hidup harmonis dan akan berhasil hidupnya, sebenarnya pengertian

Thian Li dan Thian Ming tidak jauh berbeda, namun pengertian Thian

Ming lebih diarah pada perbuatan yang dilakukan oleh manusia sesuai

dengan mandat atau perintah yang berasal dari Thian. Thian Li juga

berarti perintah namun masih bersifat umum, dan bersifat anjuran yang

harus dilakukan manusia. Dalam Thian Ming anjuran itu sudah

dilakukan manusia, namun ada yang berhasil menumbuhkembangkan

perintah itu dan ada yang tidak.25

25 M. Ikhsan Tanggok, op.cit., hlm.48-49

Page 44: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

39

BAB IV

ANALISIS

A. Menganalisis tentang Konsep Keimanan Menurut Agama Khonghucu

Agama Khonghucu yang asli disebut Ru Jiao atau agama bagi umat

yang lembut. Agama yang disebarkan oleh Khonghucu maka agama ini sering

disebut dengan agama Khonghucu. Agama menurut Khonghucu adalah wahyu

Tuhan yang membimbing manusia sebagai rakyat Tuhan agar mampu hidup

selaras mengikuti kebajikan dan watak sejati yang merupakan kuasa firman

Tuhan, dengan begitu manusia mampu hidup menempuh jalan suci atau

beriman kepada Tuhan yang Maha Esa.

Keimanan berasal dari kata iman yang artinya ialah kepercayaan atau

keyakinan yang berhubungan dengan nilai-nilai keagamaan yang dipeluk yaitu

menyangkut ketulusan keyakinannya, pengakuan terhadap kebenaran dan

kesungguhan dalam mengamalkannya.

Istilah iman sering disebut dengan kata Cheng yang berarti sempurna

kata, batin dan perbuatan. Maka iman itu adalah sikap atau suasana batin yang

menunjukkan sempurna kepercayaannya, keyakinan kepada Tian (Tuhan

Yang Maha Esa) kepada Genta rohaninya serta kebenaran ajaran agama

Khonghucu.

Iman disini tidak dimaksudkan selesai dengan menyempurnakan diri

sendiri, melainkan menyempurnakan segenap wujud, cinta kasih yang

menyempurnakan diri dan bijaksana itulah untuk menyempurnakan segenap

wujud. Inilah kebajikan watak sejati dan inilah keesaan luar dalam dari jalan

suci.

Di dalam ajaran agama Khonghucu, mereka juga mempercayai adanya

Thian (Tuhan yang Maha Esa) dan ajaran tentang keimanan. Umat

Khonghucu juga melakukan pengakuan iman dengan mempercayai firman

Thian yang sering diumpamakan watak sejati. Hidup mengikuti watak sejati

itulah dinamakan menempuh jalan suci, itulah yang dinamakan dengan agama.

Adapun jalan suci yang dibawakan ajaran ini ialah menggemilangkan

Page 45: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

43

kebajikan yang bercahaya, mengasihi rakyat dan berhenti pada puncak

kebaikan.

Pengertian yang menyangkut iman kepada Tuhan yang Maha Esa. Itu

tersurat di semua kitab agama Khonghucu, baik dalam kitab suci yang lima

atau Wu Jing maupun kitab suci yang empat atau Susi. Mengenai keberadaan

Tuhan, dalam pengertian fisik tidak dapat dikatakan dimana Tian berada.

Hanya di dalam rasa, kesadaran dan iman yang dihayati keberadaan

disebutkan di tempat yang Maha Luhur dan Maha Mulia. Kitab Konfusian

menyebutkan Tuhan Yang Maha Esa mempunyai sifat-sifat yang utama atau

empat kebajikan Tuhan (Si De) yakni Yuan (Maha Kuasa, Maha Sempurna,

Khalik semesta alam, yang menjadi mulia dan berpulang semua makhluk dan

benda). Sifat utama kedua Heng (Yang Maha Besar, Maha Indah, Maha

Luhur). Sifat utama ketiga Li (Maha pemberkah yang menjadikan hukum

sebab akibat, maka ada sifat utama, keempat Zheny (Maha Kuasa, Maka

Kokoh).

Apakah dosa itu? Dosa (Zui) adalah segala perbuatan yang melanggar

jalan suci (Doa), mengingkari kebajikan, yang meninggalkan bahkan

bertentangan dengan cinta kasih, kebenaran, susila dan kebijaksanaan dan

dilakukan secara sadar. Dosa terbesar adalah perbuatan Ni Tian (Melawan

Tian dan melanggar Hukum-Nya) dan Wu Do (meninggalkan jalan suci)

sehingga orang itu akan merusak diri dan menjadi pencuri/perusak

kemanusiaan.1

Di dalam ajaran agama Khonghucu terdapat delapan jalan pengakuan

iman, pertama, sepenuh iman percaya kepada Tian (Tuhan yang Maha Esa),

kedua, sepenuh iman menjunjung kebajikan, ketiga, sepenuh iman

menegakkan firman gemilang, keempat, sepenuh iman menyadari adanya

nyawa dan rokh, kelima, sepenuh iman memupuk cita bakti, keenam, sepenuh

iman mengikuti genta rokhani Nabi Khonghucu, ketujuh, sepenuh iman

1 Khonghucu, Tata Nilai Etika-Moral Berdasarkan Iman, Kedaulatan Rakyat, 7 Mei

2006, hlm.15

Page 46: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

44

memuliakan kitab Wujing dan SuSi, Kedekapan, sepenuh iman menempuh

jalan suci.

Nabi Khonghucu bukanlah pencipta ajaran atau agama baru dan yang

meninggalkan atau menolak ajaran terdahulunya. Apa yang tersurat di dalam

Wujing menjadi pokok dasar di dalam agama Khonghucu dengan SuSi atau

kitab yang empat sebagai kitab suci yang pokok. Sungguh tidak salah kalau

Nabi Khonghucu adalah bukan seorang pendiri sebuah agama baru tetapi Nabi

Khonghucu jelas seorang pembaru dari pada suatu ajaran yang sudah ada.

Hal ini adalah sangat penting dakwah keimanan seorang umat

Khonghucu, khususnya dalam hal bagaimana wajib beriman kepada Tian atau

Shang Di Tuhan yang Maha Esa, yang Maha Kuasa. Dan umat Khonghucu

wajib benar-benar meyakini kebenaran sabda Nabi Khonghucu, “Aku hanya

meneruskan, tidak menciptakan aku sangat menaruh percaya dan suka kepada

yang kuno (kitab-kitab suci pembawa kebenaran itu).2

Ungkapan Khonghucu yang erat hubungannya dengan keimanan, yang

terdapat dalam kitab SuSi adalah sebagai berikut:

“Iman itu adalah jalan suci Tuhan, Tuhan Yang Maha Esa; berusaha

beroleh iman, itulah jalan suci manusia, yang beroleh iman ialah orang yang

telah memilih kepada yang baik lalu didekap sekokoh-kokohnya.” (Bing Cu

IVA, 12:3)

“Yang mencapai puncak iman tetapi tidak dapat menggerakkan hati,

itu belum pernah ada. Bila tiada iman, takkan pula dapat menggunakan hati.”

(Bing Cu IVA, 12 :2)

Khonghucu tidak hanya berbicara mengenai moral atau etika semata

namun juga berbicara mengenai Tuhan yang Maha Esa (Thian). Thian adalah

sumber dari segala yang ada di dunia ini. Konsep Thian yang digambarkan

kitab-kitab Khonghucu atau Thien atau Thim yang bersifat roh (Tiong Yong

XV: 1,2,3), ada Tuhan Yang Maha Esa (Siang Tee) (Tiong Yong XVIII : 6)

2 Tjhie Tjay Ing, Beriman Kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah Jiwa Etika dan Moral

Kofuciani, Edisi II, Genta Harmoni, 2004, hlm.41

Page 47: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

45

Dalam kitab Tiong Yong (tengah sempurna) ada ayat-ayat yang berbicara

tentang Tuhan yang Maha Esa yaitu:

“Firman Thian (Tuhan yang Maha Esa) itulah dinamai watak sejati.

Hidup mengikuti watak sejati itulah dinamai menempuh jalan suci. Bimbingan

menempuh jalan suci itulah dinamai agama” (Tiong Yong Bab Utama: 1)

“Nabi (Khonghucu) bersabda, sungguh Maha Besarlah kebijakan Kwi

Sien (tuhan yang Maha Roh)” (Tiong Yong XV:1)

“Demikianlah menjadikan umat manusia di dunia berpuasa,

membersihkan hati, menggunakan pakaian lengkap, dan sujud bersembah

yang kepada-Nya. Sungguh Maha Besar Dia (Thian) rasanya di atas dan di

kanan kiri kita” (Tiong Yong XV:3)3

B. Implikasi Konsep Keimanan dalam Kehidupan Sehari-hari

Ajaran Khonghucu adalah way of life atau jalan hidup. Ada dua pokok

terpenting dalam ajaran ini, yakni berbakti kepada orang tua dan berbakti pada

agama. Jika kedua hal ini sudah dilaksanakan dengan baik maka kehidupan

akan tercapai, tenang dan tentram jika berbakti terhadap sesama dapat

dilaksanakan dengan baik. Ajaran berbakti merupakan ajaran yang penting

apalagi ada ungkapan segala kebajikan diawali dengan berbakti. Agama

Khonghucu juga mengajarkan kebajikan persaudaraan, kesopanan,

kebijaksanaan dan keyakinan.

Agama Khonghucu juga mengajarkan norma-norma hubungan

keluarga menjadi pilar untuk berbuat kebajikan. Norma-norma hubungan

keluarga dapat secara alami diperluas menjadi norma-norma masyarakat.

Berbakti juga bisa dijabarkan lebih luas menjadi kesetiaan. Umat Khonghucu

yang berbakti artinya hidup di jalan yang benar akan masuk surga. Namun jika

mengabaikan baktinya tentunya akan masuk neraka. Jika umat Khonghucu

tidak berbakti merupakan salah satu dosa.

3 M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat “Agama Khonghucu” di Indonesia, Pelita

Kebijakan, Jakarta, 2005, hlm.45-47

Page 48: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

46

Bentuk dari kesetiaan, antara lain rakyat terhadap pemerintah, hormat

terhadap yang lebih tua dalam hubungan antara saudara dalam keluarga, dapat

diperluas lagi menjadi persaudaraan sesama teman. Agama Khonghucu juga

mengajarkan kasih sayang orang tua, bakti anak terhadap orang tua,

persahabatan antar saudara, penghormatan adik terhadap kakak.4

Ajaran Khonghucu dibidang susila menekankan pada rasa setia kawan

secara timbal balik, menanamkan rasa simpati dan kerja sama yang harus

dimulai dari lingkungan keluarga sampai pada masyarakat luas. Sebagaimana

diajarkan di kalangan mayoritas China.

Dan mereka mengajarkan Sankang (tiga hubungan tata krama), ngalun

(lima norma kesopanan dalam masyarakat).

1. Sankang (tiga hubungan tata krama)

Pengertian dari sankang atau tiga hubungan tata krama ini adalah

sebagai berikut:

a. Hubungan seorang raja dengan menterianya atau hubungan atasan dengan

bawahannya.

“Seorang raja memperlakukan menterinya dengan Li (kesopanan

atau penuh dengan budi pekerti yang baik) seorang menteri mengabdi

kepada raja dengan kesetiaan.” (Lun Gi : III : 19)

Perkataan Khonghucu di atas menggambarkan bahwa seorang

pemimpin haruslah bersifat arif dan bijaksana terhadap orang yang

dipimpinnya, dan begitu juga seorang bawahan haruslah dapat

menghormati siswanya sebagaimana layaknya seorang atasan.

b. Hubungan orang tua dengan anaknya

“Raka berfungsi sebagai raja, menteri berfungsi sebagai menteri,

ayah berfungsi sebagai ayah dan anak berfungsi sebagai anak”. (Lun Gi

XII : 11)

Perkataan Khonghucu di atas menggambarkan bahwa dalam

kehidupan sehari-hari, seorang harus dapat berfungsi sosial dengan baik.

4 Berbakti Kepada Orang Tua dan Agama, Kedaulatan Rakyat, 7 Mei 2006, hlm.15

Page 49: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

47

c. Hubungan suami dengan istri

“Menurut (mengikuti) sifat-sifat yang benar itulah jalan suci bagi

seorang wanita”. (Mencius III, 2 : 2)

Istri yang baik itu adalah istri yang tunduk dan patuh terhadap

perintah suaminya, dan istri yang tidak baik adalah istri yang selalu

melanggar perintah suaminya. Perintah suami yang semestinya diikuti oleh

istri adalah perintah yang tidak bernuansa keburukan.

Dari pengertian Sangkang (tiga hubungan) dengan panjang lebar,

terus ditambah dengan pengertian Ngolun yaitu:

a. Hubungan saudara dengan saudara

“Seorang muda, di rumah hendaklah berlaku bakti, di luar (rumah)

hendahklah bersikap rendah hati, hati-hati sehingga dapat dipercaya,

menaruh cinta kepada masyarakat, dan berhubungan erat dengan seorang

yang berperi cinta kasih.” (Lun Gi, I : 6)

Khonghucu mengatakan :”seorang muda, di rumah hendaklah

berlaku adil…” Perkataan ini bisa diartikan Khonghucu menekankan

Page 50: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

48

bahwa dalam kehidupan keluarga sebaiknya yang tua (saudara yang tua)

hendaklah menghormati yang muda (saudara yang muda). Apabila terjadi,

akan terwujud keharmonisan antara saudara dalam kehidupan rumah

tangga.

b. Hubungan teman dengan teman

“Ada tiga macam sahabat yang manfaat dan ada tiga macam

sahabat yang membawa celaka. Seorang sahabat yang lurus, yang jujur

dan yang berpengetahuan luas, akan membawa manfaat. Seorang sahabat

yang licik, yang lemah dalam hal-hal yang baik, dan hanya pandai

memutar lidah akan membawa celaka.” (Lung Ci XIV: 4) Dari perkataan

itu, tampaknya Khonghucu sanksi menekankan pentingnya memilih teman

yang baik. Salah satu ciri teman yang baik adalah teman yang dapat

manfaat, sedangkan teman yang tidak baik adalah teman yang tidak dapat

memberikan manfaat bagi yang lain.9

Apabila umat Khonghucu melaksanakan sankang dan ngolun akan

terwujud hubungan yang harmonis di keluarga, masyarakat maupun dalam

negara. Karena sangkang dan ngolun merupakan lima kesopanan dalam

hidup bermasyarakat. Jika sankang dan ngolun diterapkan di dalam

kehidupan bermasyarakat maka akan terjadi timbal balik saling

menghargai, saling menghormati, saling percaya dan lain sebagainya.

C. Konsep Keimanan Agama Khonghucu dalam Perspektif Agama Islam

Tidak dipungkiri lagi bahwa agama adalah hal yang sangat penting

bagi setiap manusia. Hal ini disadari atau tidak bahwa setiap manusia

menginginkan menjadi orang yang soleh dan lurus. Tapi dalam kenyataannya

tidak bisa terwujud dengan mudah karena agama mengajarkan fanatik dan

berprasangka pada golongan lain. Agama juga mengajarkan kepada manusia

untuk saling menghormati, saling menghargai, hidup bertoleransi, hidup

berdampingan dan hidup damai. Ini sesuai dengan al-Quran surat al-Kafirun

ayat 6 yang berbunyi: 9 M. Ikhsan Tanggok, op.cit., hlm.62-66

Page 51: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

49

ö/ä3s9 ö/ä3 ãΨƒÏŠ u’Í< uρ È⎦⎪ ÏŠ ∩∉∪

Artinya: “Bagimu agamamu, dan Bagiku agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 6)

Terkadang agama dijadikan manusia sebagai alat untuk mengklaim

bahwa agamanya yang paling benar. Padahal kebenaran itu tergantung pada

bagaimana manusia “memandang”, apalagi di Indonesia yang masyarakatnya

multikultural mulai dari agama, bahasa, adat istiadat, kebudayaan dan lain-

lain.

Agama Khonghucu adalah agama baru yang diakui oleh pemerintah

dan dilindungi oleh undang-undang. Dalam pandangan Islam agama

Khonghucu termasuk golongan sabiin, artinya orang-orang yang mengikuti

syariat Nabi-Nabi dahulu atau orang-orang yang menyembah bintang atau

dewa-dewa. Dalam al-Quran Allah berfirman surat al-Baqarah ayat 62.

¨β Î) t⎦⎪ Ï% ©! $# (#θãΨtΒ# u™ š⎥⎪Ï% ©! $# uρ (#ρ ߊ$ yδ 3“ t≈|Á̈Ζ9$# uρ š⎥⎫Ï↔ Î7≈¢Á9$# uρ ô⎯tΒ z⎯tΒ#u™ «! $$Î/

ÏΘöθu‹ ø9$# uρ ÌÅz Fψ$# Ÿ≅Ïϑ tãuρ $ [sÎ=≈|¹ öΝ ßγ n= sù öΝ èδ ãô_r& y‰ΨÏã óΟ ÎγÎn/u‘ Ÿωuρ ì∃ öθyz öΝ Íκ ön= tæ Ÿωuρ

öΝ èδ šχθçΡ t“ øt s† ∩∉⊄∪

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari Kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah:62)

Dalam ayat ini Allah menjelaskan keadaan tiap-tiap umat atau bangsa

yang benar-benar berpegang pada ajaran-ajaran Nabi mereka serta beramal

soleh, mereka akan memperoleh ganjaran di sisi Allah, karena rahmat dan

maghfirah Tuhan selalu terbuka bagi hamba-hamba-Nya atau untuk agama

lainnya (Kristen, Hindu, Budha, dan agama Khonghucu). Siapa saja yang

berbuat dosa besar yang membawamu ke Tuhan, kehinaan akan menimpanya,

Page 52: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

50

tetapi bilamana ia beriman dan bertaubat niscaya Allah mengampuni dan

memberikan ganjaran kepadanya di dunia dan di akhirat. Jadi, agama apapun

sepanjang jalan menuju Allah yaitu Islam, Yahudi, Nasrani, Hindu, Budha,

Khonghucu atau tidak beragama sekalipun asalkan dia beriman kepada Allah

dan beramal soleh akan memperoleh ganjaran dari Allah.

Nama-nama seperti Yahudi, Kristen atau Sabi’in, adalah hanya label

yang dipakai manusia, mungkin pada hakekatnya mereka itu adalah

sebenarnya Islam pada pandangan Allah. Islam bermaksud tunduk, patuh

kepada Allah dengan mempercayai dan mentaati ayat-ayat lalu didapati bukan

orang-orang yang melabelkan dirinya sebagai Islam yang tunduk patuh kepada

perintah Allah, dan orang-orang lain juga didapati mentaati perintah Allah,

misalnya pada rezeki yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia, sekiranya

orang-orang yang melabelkan dirinya sebagai Islam menolak atau

mengharamkannya, maka mereka bukanlah Islam dalam perbuatannya itu.

Sebaliknya pula jika orang-orang yang memakai label sebagai Islam dan tidak

mengharamkan rezeki dari pada-Nya, maka mereka adalah Islam dalam

perbuatan tersebut.

Atau dalam amalan sedekah, sekiranya orang-orang yang melabelkan

diri sebagai Islam tidak bersedekah, atau bersedekah dengan orang-orang yang

sebangsa atau seagama saja, maka mereka bukanlah Islam pada amalan

sedekah tersebut. Akan tetapi sekiranya orang yang memakai label lain yang

mengamalkan sedekah tanpa memandang agama atau warna kulit, maka

mereka adalah sebenarnya Islam dalam amalan sedekah mereka.

Page 53: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

46

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Khonghucu dikenal seorang guru yang bijaksana dan dikatakan sebagai

pemimpin pada dewa-dewa, toh leluhur, roh leluhur, sudah ada sejak ada

sebelum Khonghucu lahir. Khonghucu bukanlah sebagai pencipta agama

tetapi hanya sebagai penerus ajaran agama Khonghucu. Menurut Khonghucu

keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh kekuasaan, tetapi yang lebih

penting adalah etika yang mulia. Etika diperoleh melalui proses belajar. Oleh

karena itu, dalam hidupnya Khonghucu menekankan pada pentingnya belajar.

Agama Khonghucu atau Ru Jiao, pengertian agama adalah wahyu Tuhan

yang membimbing manusia sebagai rakyat Tuhan agar mampu hidup selaras

mengikuti benih kebajikan dalam watak sejati, Xing yang merupakan firman

Tuhan dengan begitu manusia mampu hidup menempuh jalan suci dengan

menegakkan firman Tuhan.

Fungsi agama menurut agama Khonghucu adalah sebagai tuntunan yang

telah Thian turunkan melalui para Nabi-Nya untuk menentukan manusia

kembali ke jalan suci, jalan yang diridloi dan dirakhmati semasa hidup

maupun bila sudah saatnya kembali keharibaan kebajikan Tuhan. Dengan

memeluk agama manusia akan mendapatkan pengertian, pemahaman dan

mengimami apa makna hidup manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

Dari ajaran agama Khonghucu mendasarkan pada ajaran bimbingan

keyakinan terhadap Thian, dan firman-Nya yang harus dilaksanakan di dalam

hidupnya. Melaksanakan ajaran Khonghucu sebagai tat nilai etika dan norma

moral tanpa didasari keyakinan, kepercayaan dan iman kepada Thian, itu

dinamai melupakan pokok atau kehilangan akar. Ajaran Nabi Khonghucu

menggenapkan dan menyempurnakan Ru Jiao atau agama Khonghucu di

dalam bimbingan umat beriman kepada Tuhan, melaksanakan Firman-Nya,

takwa dan lurus dalam kehidupan ini.

Page 54: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

47

Keimanan berasal dari kata iman yang artinya atau keyakinan yang

berhubungan dengan nilai-nilai keagamaan yang dipeluk, yaitu menyangkut

ketulusan keyakinan, pengakuan terhadap kebenaran dan kesungguhan dalam

masyarakatnya.

Seorang umat Khonghucu harus menegakkan pilar agamanya dengan

delapan pengakuan iman:

1. Adanya Thian

2. Adanya nilai mutlak kebajikan

3. Adanya Firman / Takdir / watak sejati

4. Adanya roh (sien) dan ngawa (kwi)

5. Adanya penilaian orang tua atas anak-anaknya

6. Adanya Tian menjadi Nabi Khonghucu sebagai genta rokhani

7. adanya kebenaran kitab suci Susi.

B. Saran-saran

Setelah mempelajari sejarah Khonghucu, pengertian agama, konsep,

keimanan maka penulis mempunyai beberapa saran:

1. Untuk umat Khonghucu, agar mau menjalankan Sankang dan Ngolun

yang sering disebut lima kesopanan dalam masyarakat

2. Untuk umat Khonghucu menegakkan, pilar agamanya dengan delapan

pengakuan iman.

3. Persoalan keimanan seyogyanya tidak menyentuh ranah-ranah mistik

akan tetapi diimplementasikan ke dalam ranah sosial karena setiap agama

bertanggung jawab terhadap persoalan bangsa seperti kemiskinan, kaum

marginal dan dampak sosial yang lain diharamkan dengan adanya

tanggung jawa ini akan memunculkan kesalehan yang lain diharapkan

dengan adanya tanggung jawab ini akan memunculkan kesalehan yang

tinggi

C. Penutup

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah, karena dengan hidayah

dan taufiq-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 55: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

DAFTAR PUSTAKA

Ali, A. Mukti, dkk, Agama-agama di Dunia, IAIN Sunan Kalijaga Press,

Yogyakarta, 1988, 219

Arifin, M., Menguak Misteri Ajaran Agama-agama Besar, Jakarta: Golden

Terayon Press, 1990.

Bakry, Hasbullah, Ilmu Perbandingan Agama, Bumirestu, Jakarta, 1986.

Bastoni, Hepi Anda, Beriman dengan Segenap Jiwa Raya, Sabili, 22 Maret 2007.

Dei, Lee T., Khonghucu Adalah Agama, Matakin, Solo, 1994.

Duanadjaya, Sidartanto, Agama Khonghucu, Matakin, Solo, 2002.

Gie, Thio Tiong, “Agama Kebajikan; Agama Universal Perspektif Khonghucu”,

Makalah Seminar 3 September 2003, di Fakultas Ushuluddin IAIN

Walisongo Semarang.

Hadikusuma, Hilman, Antropologi Agama Bagian I, Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, 1999

Hutomo, Suryo, Tata Ibadah dan Dasar Agama Khonghucu, Jakarta, 1983.

Ing, Tjhie Tjay, Beriman Kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah Jiwa Etika dan

Moral Kofuciani, Edisi II, Genta Harmoni, 2004.

_______, Pokok-pokok Keimanan Konfusionisme Agama Khonghucu, Matakin,

Solo, tth.

_______, Tanya Jawab Keimanan Konfusiani, Edisi IV, Genta Harmoni, 2004.

_______, Beriman Kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah Jiwa Etika dan Moral

Khonghucu, Edisi Kedua, Genta Harmoni, 2004.

Kedaulatan Rakyat, 7 Mei 2006.

Khonghucu, Tata Nilai Etika-Moral Berdasarkan Iman, Kedaulatan Rakyat, 7

Mei 2006.

Manaf, Mudjahadi Abdul, Sejarah Agama-agama, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 1999.

Mukhtar, Moch. Qosim, Sejarah Teologi dan Etika Agama-agama, Yogyakarta:

Din Interfidel, 2005.

Page 56: KONSEP KEIMANAN MENURUT AGAMA KHONGHUCU …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/77/jtptiain-gdl... · • Kakak (Eka Agust, Dwi Arie, Anwar) dan adik (Iful) ... kecanduan dan

Nawawi, M. Nahar, Memahami Khonghucu Sebagai Agama, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2003.

Oei, Lee T., Kesaksian Adanya Tuhan Yang Maha Esa di Dalam Agama

Konfucian, Matakin, Solo, 1992.

_______, Ketuhanan Keagamaan Cinta Kasih Keibadahan dalam Konfucianisme,

Matakin, Solo, 1994.

Schart, Betty B., Kajian Sosiologi Agama, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta, 1995.

Smith, Huston, Agama-Agama Manusia, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2001.

Sou’yb, Joesoef, Agama-Agama Besar di Dunia, Jakarta: PT. Nusna Zikra, 1996.

Tanggoh, M. Ikhsan, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia,

Pelita Kebajikan, Jakarta, 2005.

Tirtarasa, Setianda, Menuju Masyarakat Anti Korupsi Perspektif Agama

Khonghucu, Departemen Komunikasi dan Informasi, Jakarta, 2006.