konsep adaptasi

6
 TUGAS MATA KULIAH FISIOLOGI VETERINER KONSEP ADAPTASI Nama : Farras Shanda NIM : 105130103111003 Kelas : A PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011

Upload: farras-shanda

Post on 22-Jul-2015

1.457 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP ADAPTASI

5/17/2018 KONSEP ADAPTASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-adaptasi 1/5

TUGAS MATA KULIAH

FISIOLOGI VETERINER

KONSEP ADAPTASI

Nama : Farras Shanda

NIM : 105130103111003

Kelas : A

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2011

Page 2: KONSEP ADAPTASI

5/17/2018 KONSEP ADAPTASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-adaptasi 2/5

KONSEP ADAPTASI

Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan psikososial berubah

dalam berespon terhadap stress. Karena banyak stressor tidak dapat dihindari,

promosi kesehatan sering difokuskan pada adaptasi individu, keluarga ataukomunitas terhadap stress. Ada banyak bentuk adaptasi. Adaptasi fisiologis

memungkinkan homeostasis fisiologis. Namun demikian mungkin terjadi proses

yang serupa dalam dimensi psikososial dan dimensi lainnya.

Suatu proses adaptif terjadi ketika stimulus dari lingkungan internal dan

eksternal menyebabkan penyimpangan keseimbangan organisme. Dengan demikian

adaptasi adalah suatu upaya untuk mempertahankan fungsi yang optimal. Adaptasi

melibatkan refleks, mekanisme otomatis untuk perlindungan, mekanisme koping dan

idealnya dapat mengarah pada penyesuaian atau penguasaan situasi.

Reaksi orang terhadap peristiwa tersebut dinamakan respon stress, lalu

Peristiwanya di sebut stressor .Stresor yang menstimulasi adaptasi mungkin

berjangka pendek, seperti demam atau berjangka panjang seperti paralysis dari

anggota gerak tubuh. Agar dapat berfungsi optimal, seseorang harus mampu

berespons terhadap stressor dan beradaptasi terhadap tuntutan atau perubahan

yang dibutuhkan. Stress terjadi jika orang dihadapkan dengan peristiwa yang

dirasakan sebagai mengancam fisik atau psikologisnya

Jadi Indikator fisiologis stress yaitu:

1. Kenaikan tekanan darah

2. Peningkatan ketegangan di leher, bahu, punggung

3. Peningkatan denyut nadi dan frekwensi pernapasan4. Telapak tangan berkeringat Tangan dan kaki dingin

5. Postur tubuh yang tidak tegap

6. Keletihan

7. Sakit kepala

8. Gangguan lambung

9. Suara yang bernada tinggi

10. Mual,muntah dan diare

11. Perubahan nafsu makan

12. Perubahan berat badan13. Perubahan frekwensi berkemih

14. Dilatasi pupil

15. Gelisah, kesulitan untuk tidur atau sering terbangun saat tidur.

ADAPTASI FISIOLOGIS

Indikator fisiologis dari stress adalah objektif, lebih mudah diidentifikasi dan

secara umum dapat diamati atau diukur. Namun demikian, indicator ini tidak selalu

teramati sepanjang waktu pada semua orang yang mengalami stress, dan indicatortersebut bervariasi menurut individunya. Tanda vital biasanya meningkat, dan klien

Page 3: KONSEP ADAPTASI

5/17/2018 KONSEP ADAPTASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-adaptasi 3/5

mungkin tampak gelisah dan tidak mampu untuk beristirahat dan berkonsentrasi.

Indikator ini dapat timbul sepanjang tahap stress.

Riset telah menunjukkan bahwa stress dapat mempengaruhi penyakit dan

pola penyakit. Pada masa lampau,penyakit infeksi adalah penyebab kematian paling

utama, tetapi sejak ditemukan antibiotic, kondisi kehidupan yang meningkat,

pengetahuan tentang nutrisi yang meningkat, dan metode sanitasi yang lebih baik

telah menurunkan angka kematian. Sekarang penyebab utama kematian adalah

penyakit yang mencakup stressor gaya hidup.

CARA PENYESUAIAAN DIRI / ADAPTASI

Bila seseorang mengalami stress maka segera ada usaha untukmengatasinya. Hal ini dikenal sebagai Homeostasis yaitu usaha organisme yang

terus menerus melakukan pertahanan agar keadaan keseimbangan selalu tercapai.

Stress dapat terjadi pada bidang badaniah ( stress fisik atau somatik ).

Misalnya : bila terjadi infeksi atau penyakit, menggerakkan mekanisme

penyesuaian somatik, terjadi reaksi :

•Pembentukan zat anti kuman, zat anti racun 

•Mobilisasi leukosit ke tempat-tempat invasi kuman•Lebih banyak melepaskan kortisol, adrenalin dan sebagainya

atau misalnya dilihat secara physiologis pada seseorang yang sedang mengalami

kegagalan maka bereaksi :

• penyesuaian diri berupa serangan (bekerja lebih keras). 

• menarik diri dan tidak mau tau lagi (tidak berusaha). 

• kompromi atau mengur angi keinginannya lalu memilih jalan tengah.

RESPON FISIOLOGI TERHADAP STRESS

Hans Selye (1946,1976) telah melakukan riset terhadap 2 respon fisiologis

tubuh terhadap stress : Local Adaptation Syndrome (LAS) dan General Adaptation

Syndrome (GAS).

Page 4: KONSEP ADAPTASI

5/17/2018 KONSEP ADAPTASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-adaptasi 4/5

1. Local Adaptation Syndrom (LAS) 

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap stress.

Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan penyembuhan luka,

akomodasi mata terhadap cahaya, dll. Responnya berjangka pendek.

Karakteristik dari LAS :

1. respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan semua system

2. respon bersifat adaptif; diperlukan stressor untuk menstimulasikannya.

3. respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus.

4. respon bersifat restorative.

Sebenrnya respon LAS ini sangat berkaitan dalam kehidupan kita sehari – 

hari seperti :

a. Respon inflamasi

Respon ini distimulasi oleh adanya trauma dan infeksi. Respon ini

memusatkan diri hanya pada area tubuh yang trauma sehingga penyebaran

inflamasi dapat dihambat dan proses penyembuhan dapat berlangsung cepat.

Respon inflamasi dibagi kedalam 3 fase :

• fase pertama : 

adanya perubahan sel dan system sirkulasi, dimulai dengan penyempitan

pembuluh darah ditempat cedera dan secara bersamaan teraktifasinyakini,histamin, sel darah putih. Kinin berperan dalam memperbaiki

permeabilitas kapiler sehingga protein, leucosit dan cairan yang lain dapat

masuk ketempat yang cedera tersebut.

• Fase kedua : 

pelepasan eksudat. Eksudat adalah kombinasi cairan dan sel yang telah mati

dan bahan lain yang dihasilkan ditempat cedera.

• Fase ketiga : Regenerasi jaringan dan terbentuknya jaringan parut.

b. Respon refleks nyeri

Respon ini merupakan respon adaptif yang bertujuan melindungi tubuh

dari kerusakan lebih lanjut. Misalnya mengangkat kaki ketika bersentuhan

dengan benda tajam.

2. General Adaptation Syndrom (GAS)

GAS merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres.

Respon yang terlibat didalamanya adalah sistem saraf otonom dan sistem

Page 5: KONSEP ADAPTASI

5/17/2018 KONSEP ADAPTASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-adaptasi 5/5

endokrin. Di beberapa buku teks GAS sering disamakan dengan Sistem

Neuroendokrin. 

a. Fase Alarm ( Waspada)Melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran

untuk menghadapi stressor. Reaksi psikologis “fight or flight” dan reaksi

fisiologis. Tanda fisik : curah jantung meningkat, peredaran darah cepat,

darah di perifer dan gastrointestinal mengalir ke kepala dan ekstremitas.

Banyak organ tubuh terpengaruh, gejala stress memengaruhi denyut nadi,

ketegangan otot dan daya tahan tubuh menurun.

Fase alarem melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari

tubuh seperti pengaktifan hormon yang berakibat meningkatnya volume darah

dan akhirnya menyiapkan individu untuk bereaksi. Hormon lainnya dilepas

untuk meningkatkan kadar gula darah yang bertujuan untuk menyiapkan

energi untuk keperluan adaptasi, teraktifasinya epineprin dan norepineprin

mengakibatkan denyut jantung meningkat dan peningkatan aliran darah ke

otot. Peningkatan ambilan O2 dan meningkatnya kewaspadaan mental.

Aktifitas hormonal yang luas ini menyiapkan individu untuk melakukan “

respons melawan atau menghindar “. Respon ini bisa berlangsung dari menit

sampai jam. Bila stresor masih menetap maka individu akan masuk ke dalam

fase resistensi.

b. Fase Resistance (Melawan)Individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan

psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi. Tubuh berusaha

menyeimbangkan kondisi fisiologis sebelumnya kepada keadaan normal dan

tubuh mencoba mengatasi faktor-faktor penyebab stress. Bila gejala stress

menurun àtau normal maka tubuh akan kembali stabil, termasuk hormon,

denyut jantung, tekanan darah, dan cardiac out put. Individu tersebut

berupaya beradaptasi terhadap stressor, jika ini berhasil tubuh akan

memperbaiki sel – sel yang rusak. Bila gagal maka individu tersebut akan

 jatuh pada tahapa terakhir dari GAS yaitu : Fase kehabisan tenaga.

c. Fase Exhaustion (Kelelahan)

Merupakan fase perpanjangan stress yang belum dapat tertanggulangi

pada fase sebelumnya. Dari sini maka timbul gejala penyesuaian diri

terhadap lingkungan seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri

koroner, dll. Bila usaha melawan tidak dapat lagi diusahakan, maka kelelahan

dapat mengakibatkan kematian.

Tahap ini cadangan energi telah menipis atau habis, akibatnya tubuh

tidak mampu lagi menghadapi stres. Ketidak mampuan tubuh untuk

mepertahankan diri terhadap stressor inilah yang akan berdampak pada

kematian individu tersbut.