konseling transaksional analisis

36
T.A. Transactional Analysis BY SITI BAHIYAH, S.Pd

Upload: bahiyah-mahiz

Post on 15-Jan-2017

170 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konseling Transaksional Analisis

T.A.Transactional Analysis

BY SITI BAHIYAH, S.Pd

Page 2: Konseling Transaksional Analisis

BIOGRAFI ERIC BERNE Eric Berne mengembangkan Analisis Transaksional ( 1910 – 1970 ) setelah ia

mendapatkan gelar M.D ( Medical Doctor ). Eric Berne menyelesaikan pendidikan di McGill University di Montreal pada

tahun 1935 kemudian menyelesaiakan spesialis psikiatri di yale University. Tahun 1943 – 1946 ) mengabdi di Tentara Amerika Serikat ( US Army ), ia

bereksperimen tentang terapi kelompok. Praktek psikiatri di Carmel. Tahun 1950-an, Berne membuat kesimpulan tentang struktur dan fungsi

kepribadian yang bertentangan dengan sebagian besar psikiatri pada zaman itu. Pada usia 46 tahun mengundurkan diri dari keangotaan Psychoanalytic Institute. Tahun 1946, ia menerbitkan buku Games People Play yang menjadi

Internasional Best – Seller.

Page 3: Konseling Transaksional Analisis

Analisis Transaksional (TA) TA adalah salah satu pendekatan neo-Freudian. Perbedaan dengan psikoanalisis klasik:

1. Penekanan pada “transaksi” yang observable.

2. Problem yang dialami individu bisa diatasi dengan mengubah pola transaksinya.

3. Struktur psikis terdiri dari 3 “ego-states” (Parent, Adult, Child) yang terbentuk pada masa dini.

Saat ini sebagian praktisi TA menggunakan model yang mirip dengan CBT.

Page 4: Konseling Transaksional Analisis

SEJARAH PERKEMBANGAN Tahap Pertama ( 1955 – 1962 ) Pada tahap ini Berne mengidentifikasi ego state yang terdiri dari orang tua ( parent ), dewasa ( adult ), dan anak-anak ( Child ). Ego state ini yang memberikan perspektif dalam berpikir, merasa dan bertingkah laku.

Tahap Kedua ( 1962 – 1966 ) Tahap ini berfokus pada transaksi dan games . Pada tahap ini Analisis transaksional menjadi lebih populer karena pendekatan ini menggunakan kosa kata yang direktif dan karena individu secara langsung dapat mengetahui games yang dimainkan. Pada tahap ini Analisis Transaksional dikenal sebagai pendekatan kognitif dan hanya sedikit menyentuh aspek afektif.

Page 5: Konseling Transaksional Analisis

SEJARAH PERKEMBANGAN Tahap Ketiga ( 1966 – 1970 ) Pada tahap ini perhatian berne pada naskah hidup ( life scripts ) dan analisis naskah hidup ( script analysis ). Naskah hidup adalah rencana internal yang menentukan arah hidup individu. Konselor mengarahkan konseli untuk merasakan kembali pengalaman secara emosional ( emotionally reexperience ) dan menganalisis peristiwa-peristiwa penting yang mendasari pengambilan keputusan.

Tahap Keempat ( 1970 – sekarang ) Tahap ini dikarakteristikan sebagai tahap penggabungan teknik-teknik analisa transaksional yang baru dari pendekatan lain. Karena mengkombinasikan pendekatan analisis transaksional dengan prinsip dan teknik-teknik pendekatan gestalt dan modifikasi perilaku.

Page 6: Konseling Transaksional Analisis

PANDANGAN TENTANG MANUSIA1. Individu memiliki kapasitas untuk

berpikir. 2. Individu dapat memilih kisah

hidupnya sendiri, dan pilihan ini selalu dapat diubah.

3. Individu perlu membebaskan diri dari kecenderungan terus memainkan ulang skenario di masa dini (life/childhood script).

Page 7: Konseling Transaksional Analisis

KONSEP DASAR ANALISIS TRANSAKSIONALPendekatan analsis transaksional memiliki asumsi dasar bahwa : 1. Perilaku komunikasi seseorang dipengaruhi oleh ego state yang dipilihnya 2. Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai sebuah transaksi yang di dalamnya melibatkan egostate serta sebagai hasil pengalaman dari masa kecilnya. 3. Setiap individu cenderung memilih salah satu dari kemungkinan posisi hidup.

Pendekatan ini memfokuskan pada pengambilan keputusan awal yang dilakukan oleh konseli dan menekankan pada kapasitas konseli untuk membuat keputusan baru, menekankan pada aspek kognitif, rasional dan tingkah laku dari kepribadian, serta beorientasi pada peningkatan kesadaran sehingga konseli dapat membuat keputusan baru dan mengganti arah hidupnya.

Page 8: Konseling Transaksional Analisis

BEBERAPA KONSEP PENTING Beberapa konsep penting dalam

pendekatan analisis transaksional adalah : Ego State Injungsi (Injuction ) dan Pengambilan

keputusan Awal ( Early Desicion ) Strokes ( Pengakuan ) Life Script ( Naskah Hidup ) Life Position ( Posisi Hidup ) Redecisions ( membuat Keputusan ulang ) Games

Page 9: Konseling Transaksional Analisis

Konsep Ego StatesEgo state adalah salah satu

bagian dari sekumpulan kelompok yang mempunyai kesetaraan keadaan atau

kondisi emosi, yang dibedakan berdasarkan tugas khusus perasaan

(mood) dan fungsi mental khusus, saat kesadaran

diasumsikan sebagai identitas dari orang

tersebut.

Page 10: Konseling Transaksional Analisis

Ego States

Parent (P): Meniru figur orang

tua

Nurturing mode: Mendukung dan

mengarahkan

Critical/ controlling mode: Menghakimi,

mengontrol, mencari-cari kesalahanAdult (A) :

Respons here-and-now. Rasional,

bertanggung jawab

Child (C): Mengulangi masa

kanak-kanak

Natural mode: Ceria, spontan, kreatif,

ekspresif

Not OK mode: Lemah,

memberontak, tak bertanggung jawab

Parent, Adult, Child

Page 11: Konseling Transaksional Analisis

Injungsi ( Injuction ) dan Pengambilan Keputusan Awal ( Early Desicion )

Injuction atau Don’ts adalah pesan yang disampaikan kepada anak oleh parent’s internal child out dari kondisi kesakitan orang tua seperti kecemasan, kemarahan, frustasi dan ketidakbahagiaan.

Goulding dan Goulding (1978, 1979) mengemukakan injunction yang biasa terjadi dan beberapa kemungkinan keputusan yang dibuat untuk merespon injunction tersebut, di antaranya adalah:

1 Don’t atau don’t do anything (jangan berbuat apa-apa) 2 Don’t be (don’t exist) 3 Don’t be close (jangan dekat) 4 Don’t be important (jangan menjadi orang penting) 5 Don’t be a child (jangan seperti anak kecil)

Page 12: Konseling Transaksional Analisis

6) Don’t grow (jangan jadi besar) 7) Don’t succeed atau don’t make it (jangan berhasil) 8) Don’t be you (jangan begitu) 9) Don’t be sane and don’t be well 10) Don’t belong (jangan jadi orang kita) 11) Don’t think (jangan berpikir) 12) Don’t feel (jangan merasa)

Page 13: Konseling Transaksional Analisis

Strokes ( Pengakuan )

Strokes adalah bentuk dari pengakuan. Individu menggunakan strokes untuk berkomunikasi dengan orang lain. Strokes dapat berupa sentuhan fisik atau bentuk simbolik seperti pandangan mata, kata-kata, bahasa tubuh dan verbalisasi.

Strokes baik positif maupun negative memberikan pengaruh pada individu. Akan tetapi strokes positif merupakan bagian penting dalam perkembangan kondisi psikologis yang sehat. Strokes ini membentuk ekspresi kasih sayang (affection) dan penghargaan (appreciation). Adapun strokes negative menghambat perkembangan individu. Strokes negative mengambil harga diri individu denga menghilangkan mempermalukan, dan mempermainkan individu.

Page 14: Konseling Transaksional Analisis

Life Script ( Naskah Hidup )

Naskah Hidup ( Life Script ) adalah sebuah lakon hidup yang disusun pada masa kecil, kemudian diperkuat oleh orang tua, lalu dibenarkan oleh pengalaman selanjutnya memuncak pada pilihan tertentu. ( De Bolt, 2002, p.25 )

Pembentukan naskah hidup dipengaruhi oleh: - Injunction, yaitu pesan ini menyuruh atau meminta anak untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan secara verbal dan tingkah laku. Diterima melalui pesan orang tua, penemuan sendiri dan misin terpretasi atas pesan orang tua. - Strokes yaitu berupa penghargaan dan penerimaan baik positif maupun negative. - Hunger yaitu kekurangan stroke positif.

Page 15: Konseling Transaksional Analisis

Life Positions Berdasarkan jenis transaksi, terbentuk life

position (perasaan umum yang bersifat unconscious tentang kehidupan dan mewarnai setiap transaksi diadik)

Awalnya, ada 4 life positions:1. "I'm Not OK, You're OK" (I- U+)

2. "I'm Not OK, You're Not OK" (I- U-)

3. "I'm OK, You're Not OK" (I+ U-)

4. "I'm OK, You're OK" (I+ U+)

Page 16: Konseling Transaksional Analisis

I am not OKYou are OK

One down position

Get away from Helpless

I am not OKYou are not OKhopeless position

Get nowhere with Helpless

I am OKYou are not OK

One-up position

Get rid of Angry

I am OKYou are OK

healthy position

Get on with Happy

You are Okay with Me

You are Not Okay with Me

I am

Not

Oka

y w

ith M

e I am O

kay with M

e

Page 17: Konseling Transaksional Analisis

Redecisions ( membuat Keputusan ulang )

The Gouldings menekanakan bahwa ketika keputusan awal telah dibuat, keputusan tersebut tidak dapat diubah. Menurut mereka individu terlibat dalam membuat keputusan awal tentang arah hidup, sehingga individu dapat membuat keputusan baru yang lebih sesuai dan memungkinkan individu untuk mengalami kehidupan yang baru.

Dalam proses membuat keputusan ulang (redecision), konseli di ajak kembali ke masa kecil disat mereka membuat keputusan, kemudian membentuk ego state anak-anak dan memfasilitasi konseli untuk membuat keputusan baru. Dengan kegiatan ini konseli di ajak untukj merasakan kembali situasi masa kecil secara emosional dan membuat keputusan baru secara emosional dan intelektual.

Page 18: Konseling Transaksional Analisis

Games

Kebanyakan manusia mengikuti naskah hidup mereka dan belajar menggunakan transaksi terselubung. Dengan kata lain manusia memainkan games.

Games adalah seri berkelanjutan dari transaksi ulterior yang saling melengkapi yang mengarah pada tujuan yang dapat dipredeksi individu.

Barne percaya bahwa keuntungan game adalah fungsi stabilisasi (homeostatic). Homeostatic adalah kecenderungan individu untuk mempertahankan keseimbangan psikologis untuk mengatur proses intrapcychic.

Games berfungsi untuk mepertahankan keseimbangan biologis, eksestensial, psikologis, area sosial internal dan eksternal. Games merupakan bagian yang penting dalam interaksi individu dengan orang lain dan individu harus memahami games yang dimainkannya untuk hidup lebih otentik.

Page 19: Konseling Transaksional Analisis

Asumsi Tingkah Laku Yang Bermasalah

Pendekatan analisis transaksional berlandaskan suatu teori kepribadian yang berkenaan dengan analisis struktural dan transaksional.

Teori ini menyajikan suatu kerangka bagi analisis terhadap tiga kedudukan ego yang terpisah, yaitu: orang tua, dewasa, anak.

Page 20: Konseling Transaksional Analisis

1. Ada unsur tidak Ok dalam diri 2. Kecenderungan untuk menggunakan ego state yang

tunggal 3. Ego state yang ditampilkannya terlalu cair 4. Ego statenya tercemar.

KEPRIBADIAN TIDAK SEHAT

Page 21: Konseling Transaksional Analisis

Ciri-ciri kepribadian yang sehat menurut Hansen (dalam Taufik, 2009;111) adalah:

1. Individu dapat menampilkan ego statenya secara luwes sesuai

dengan tempat ia berada 2. Individu berusaha menemukan naskah hidupnya secara bebas serta

memungkinkan pula ia memperoleh sentuhan secara bebas pula. 3. Memilih posisi hidup revolusioner, saya OK kamu Ok 4. Ego statenya bersifat fleksibel tidak kaku dan tidak pul cair.

KEPRIBADIAN YANG SEHAT

Page 22: Konseling Transaksional Analisis

1. Mendekontaminasikan ego state yang terganggu 2. Membantu mengunakan ketiga ego state yang

terganggu 3. Membantu menggunakan ego state adult secara

optimal 4. Mendorong berkembangnya life position SOKO dan life script

baru dan produktif.

TUJUAN KONSELING

Page 23: Konseling Transaksional Analisis

FUNGSI DAN PERAN KONSELOR

Harris (1967) yang dikutip dalam Corey (1988) memberikan gambaran peran terapis, seperti seorang guru, pelatih atau narasumber dengan penekanan kuat pada keterlibatan.

Sebagai guru, terapis menerangkan konsep-konsep seperti analisis struktural , analisi transaksional, analisis skenario, dan analisis permainan.

Page 24: Konseling Transaksional Analisis

hal-hal yang harus diperhatikan konselor dalam melakukan konseling dengan menggunakan analisis transaksional.

1. Analisis struktur

Menjelaskan kepada klien bahwasanya kita sebagai indvidu mengemban tiga ego state dan menjelaskan tentang ego state itu satu persatu, sehingganya individu itu sadar ego state yang mana yang lebih dominan dalam dirinya. 2. Analisis transaksional

Konselor menganalisis pola transaksi dalam kelompok, sehingganya konselor dapat mengetahui ego state yang mana yang lebih dominan dan apakah ego state yang ditampilkan tersebut sudah tepat atau belum.

TIPE – TIPE ANALISIS

Page 25: Konseling Transaksional Analisis

3. Analisis permainan

Konselor menganalisis suasana permainan yang diikuti oleh klien untuk mendapat sentuhan, setelah itu dilihat apakah kline mampu menanggung resiko atau malah bergerak kearah resiko yang tingkatnya lebih rendah. 4. Analisis naskah hidup

Hal ini dilakukan apabila konselor sudah meyakini bahwasanya kliennya terjangkiti posisi hidup yang tidak sehat.

Page 26: Konseling Transaksional Analisis

Sifat Transaksi Dalam transaksi interpersonal maupun intrapersonal

(inner dialogue), terjadi transaksi antara satu status ego dengan status ego lainnya.

Sebuah transaksi dapat bersifat:1. Reciprocal (komplementer)2. Crossed (menyilang)3. Duplex / Covert (terselubung)

Page 27: Konseling Transaksional Analisis

Gerald Corey (dalam Taufik, 2009:108) membagi jenis transaksi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Transaksi sejajar

Individu yang berkomunikasi dengan menggunakan ego state tertentu sehingganya respon yang ditampilakan oleh orang lain sesuai dengan yang diharapkan 2. Transaksi silang

Penampilan ego state seseorang sehingganya respon yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan. 3. Transaksi terselubung

Penampilan ego state seseorang yang dalam komunikasi yang memiliki tujuan terselubung dari maksud pembicaraannya.

JENIS – JENIS TRANSAKSI

Page 28: Konseling Transaksional Analisis

HUBUNGAN KONSELOR DENGAN KONSELIPelaksanaan terapi AT berdasarkan kontrak, kontrak tersebut menjelaskan keinginan klien untuk berubah, di dalam kontrak berisi kesepakatan-kesepakatan yang spesifik, jelas, dan ringkas. Kontrak menyatakan apa yang dilakukan oleh klien, bagaimana klien melangkah ke arah tujuan-tujuan yang telah ditetapkannya dan kapan kontrak tersebut akan berakhir.Kontrak dapat diperpanjang, konselor akan mendukung dan bekerja sesuai kontrak yang telah menjadi kesepakatan bersama. Pentingnya keberadaan kontrak, karena umumnya dalam terapi, klien seringkali keluar dari kesepakatan awal.

Page 29: Konseling Transaksional Analisis

TEKNIK-TEKNIK KONSELING Teknik konseling Analisis Transaksional banyak menggunakan teknik-teknik Gestalt.

James dan Jongeward ( 1971 ) mengkombinasikan konsep dan proses analisis transaksional dengan eksperimentasi Gestalt dan kombinasi ini memberikan hasil yang menjanjikan pada Self – awareness dan autonomy ( Corey , 1986 )

A. Metode Didaktik ( Didactic Methods ) karena Analisis Transaksional menekankan pada domain kognitif, prosedur mengajar dan belajar merupakan dasar dari pendekatan ini. B. Kursi Kosong ( Empty Chair ) Teknik ini biasanya digunakan untuk struktural analisis. McNeel ( 1976 ) mendeskripsikan bahwa teknik yang menggunakan dua kursi ini merupakan cara yang paling efektif untuk membantu konseli mengatasi konflik masa lalu dengan orang tua atau orang lain pada masa kecil. Tujuannya adalah menyelesaikan unfinished business masa lalu ( Corey, 1986 )

Page 30: Konseling Transaksional Analisis

TEKNIK-TEKNIK KONSELINGC. Bermain Peran ( Role Playing ) Biasanya digunakan dalam konseling kelompok dan melibatkan orang lain. Anggota kelompok lain dapat berperan sebagai ego state yang bermasalah dengan konseli. Dalam kegiatan ini konseli berlatih dengan anggota kelompok untuk bertingkah laku sesuai dengan apa yang akan diuji coba di dunia nyata.D. Penokohan Keluarga ( Family Modeling ) Pendekatan untuk melakukan struktural analisis yang pada umumnya berguna untuk menghadapi constan parent, constant adult, atau constant child.

Page 31: Konseling Transaksional Analisis

Penokohan keluarga ( Family Modeling )- Konseli diminta untuk membayangkan episode yang berisi

orang-orang yang penting baginya di masa lalu. - Konseli bertindak sebagai sutradara, produser dan aktor. - Konseli mendefinisikan situasi dan menggunakan anggota

kelompok sebagai pengganti anggota keluarganya. - Konseli menempatkan mereka sehingga ia mengingat situasinya.- Berdasarkan hasil drama konseli dan konselor mendiskusikan,

bertindak, dan mengevaluasi sehingga dapat meningkatkan kesadaran tentang situasi yang spesifik dan makna personal yang masih dipegang teguh oleh konseli

Page 32: Konseling Transaksional Analisis

Dalam sumber lain menjelaskan teknik – teknik konseling Analisis Transaksional sebagai berikut :

1. Permission

Memperbolehkan klien melakukan apa yang tidak boleh dilakukan oleh orang tuanya 2. Protection

Melindungi klien dari ketakutan karena klien disuruh melanggar terhadap peraturan orang tuanya. 3. Potency

Mendorong klien untuk menjauhkan diri klien dari injuction yang diberikan orang tuanya.

Page 33: Konseling Transaksional Analisis

4. Operation

a). Interrogation

Mengkonfrontasikan kesenjangan-kesenjangan yang terjadi pada diri klien sehingganya berkembang respon adult dalam dirinya.

b). Specification

Mengkhususkan hal-hal yang dibicarakan sehingganya klien paham tentang ego statenya.

c). Confrontation

Menunjukkan kesenjangan atau ketidak beresan pada diri klien

d). Explanation

Transaksi adult-adult yang terjadi antara konselor dengan klien untuk menejlaskan mengapa hal ini terjadi (konselor mengajar klien)

Page 34: Konseling Transaksional Analisis

e). Illustration

Memberikan contoh pengajaran kepada klien agar ego statenya digunakan secara tepat.

f). Confirmation

Mendorong klien untuk bekerja lebih keras lagi.

g). Interpretation

Membantu klien menyadari latar belakang dari tingkah lakunya

h). Crystallization

Menjelaskan kepada klien bahwasanya klien sudah boleh mengikuti games untuk mendapatkan stroke yang diperlukannya.

Page 35: Konseling Transaksional Analisis

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KELEBIHAN a.   Punya Pandangan Optimis dan Realistis tentang Manusia. b.   Penekanan Waktu Sekarang dan Di sini. c.   Mudah Diobservasi d.   Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi

KELEMAHAN a.   Kurang Efisien terhadap Kontrak Treatment b.   Subyektif dalam Menafsirkan Status Ego.

Page 36: Konseling Transaksional Analisis