kmb urothelial ca

42
NURSINGPUSTAKA.BLOGSPOT.COM MAKALAH UROTHELIAL CA Zahid Fikri,S.Kep.Ns 23/01/2013 Urothelial carcinoma of the transitional epithelium is the most frequent bladder cancer in Europe and in the USA, representing 90-95 % of cases, while sqamous cell carcinoma represents only 5% in these countries, but up to 70-80% of cases in the Middle East; annual incidence: 250/106, 2% of cancers, the fourth cancer in males, the seventh in females, 3M/1F; occurs mainly in the 6th-8th decades of life; risk factors: cigarette smoking and occupational exposure (aniline, benzidine, naphtylamine); 20 to 30 yrs latency after exposure.

Upload: khikmatul-mujizah

Post on 08-Aug-2015

191 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Keperawatan Medikal Bedah yang membahas tentang penyakit Urothelial Ca, serta mengulas asuhan keperawatan yang harus diberikan pada pasien dengan kasus tersebut.

TRANSCRIPT

Page 1: KMB Urothelial Ca

NURSINGPUSTAKA.BLOGSPOT.COM

MAKALAH UROTHELIAL CA

Zahid Fikri,S.Kep.Ns

23/01/2013

Urothelial carcinoma of the transitional epithelium is the most frequent bladder cancer in Europe and in the USA, representing 90-95 % of cases, while sqamous cell carcinoma represents only 5% in these countries, but up to 70-80% of cases in the Middle East; annual incidence: 250/106, 2% of cancers, the fourth cancer in males, the seventh in females, 3M/1F; occurs mainly in the 6th-8th decades of life; risk factors: cigarette smoking and occupational exposure (aniline, benzidine, naphtylamine); 20 to 30 yrs latency after exposure.

Page 2: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gangguan pada sistem urinarius bervariasi dari infeksi yang mudah ditangani

sampai gangguan yang mengancam kehidupan yang memerlukan penggantian organ

atau penanganan jangka panjang dengan dialisis.

Komunitas kanker di Amerika (2002) diperkirakan bertambah pada setiap

kejadian dan jumlah kematian dari seluruh kanker, dilaporkan lebih meningkat dari

sebelumnya. Bagaimanapun, disaat perkiraan jumlah kasus baru pada kanker kandung

kemih telah meningkat, telah berkurang kelalaian pada jumlah kasus baru pada ginjal

dan kanker renal pelvis dibeberapa tahun terakhir. Kanker saluran kemih termasuk

diantaranya ginjal, renal pelvis, ureter, dan pembentuk saluran kemih lainnya termasuk

prostat.

Kemajuan teknologi dan farmakoterapeutik akhir-akhir ini telah memperbaiki

diagnostik dan penanganan yang mungkin untuk gangguan ini. Selain itu, gangguan ini

yang dahulu memerlukan intervensi bedah dan penyembuhan dalam waktu lama,

sekarang dapat ditangani dengan teknik nonbedah dan noninvasif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana anatomi dan fisiologi pada sistem urinarius?

2. Apa definisi dari Urothelial Ca?

3. Bagaimana Jenis-jenis Urothelial Ca?

4. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan Urothelial Ca?

5. Bagaimana Web Of Caution (WOC) Urothelial Ca?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi sistem

urinarius.

2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti definisi Urothelial Ca.

Page 3: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 2

3. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi Urothelial Ca.

4. Mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Urothelial

Ca secara terampil dan benar.

5. Mahasiswa dapat mengetahui Web Of Caution (WOC) dari Urothelial Ca.

Page 4: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 3

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Urinarius

Ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra membentuk sistem urinarius. Ginjal

merupakan organ berpasangan dan setiap ginjal memiliki berat kurang lebih 125g,

terletak pada posisi di sebelah lateral vertebra torakalis bawah. Organ ini terbungkus

oleh jaringan ikat tipis yang dikenal sebagai kapsula pelvis. Di sebelah anterior, ginjal

dipisahkan dari kavum abdomen dan isinya oleh lapisan peritoneum. Di sebelah

posterior, organ tersebut dilindungi oleh dinding toraks bawah. Fungsi utama ginjal

adalah mengatur cairan serta elektrolit dan komposisi asam-basa cairan tubuh,

mengeluarkan produk akhir metabolic dari dalam darah, dan mengatur tekanan darah.

Pelvis renalis merupakan resevoar utama sistem pengumpul ginjal. Ureter mempunyai

dua saluran yang panjangnya sekitar 10 sampai 12 inchi (25 hingga 30 cm), terbentang

dari ginjal sampai vesika urinaria. Fungsi satu-satunya adalah menyalurkan urin ke

vesika urinaria. Kandung kemih atau vesika urinaria merupakan organ berongga yang

terletak di sebelah anterior tepat di belakang ospubis. Organ ini berfungsi sebagai

wadah sementara untuk menampung urin. Vesika urinaria mempunyai tiga muara, dua

dari ureter dan satu menuju uretra. Dua fungsi vesika urinaria adalah sebagai tempat

penyimpanan urin sebelum meninggalkan tubuh dan berfungsi mendorong urin keluar

tubuh (dibantu uretra). Uretra adalah saluran kecil yang dapat mengembang, berjalan

dari vesika urinariasampai keluar tubuh. Uretra pada laki-laki panjangya sekitar 8 inchi

(20 cm), uretra berjalan lewat penis. Sedangkan pada wanita panjangnya sekitar 1,5

inchi (4 inchi), bermuara tepat di sebelah anterior vagina. Sfingter urinarius eksterna

merupakan otot volunter yang bulat untuk mengendalikan proses awal urinasi. Muara

uretra keluar tubuh disebut meatus urinarius.

Page 5: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 4

2.2 Definisi Urothelial Ca

Kanker (Ca) adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan

gangguan pertumbuhan selular dan merupakan kelompok penyakit dan bukan hanya

penyakit tunggal. Karena kanker adalah penyakit selular, ini dapat timbul dari jaringan

tubuh mana saja, dengan manifestasi yang mengakibatkan kegagalan untuk mengontrol

proliferasi dan maturasi sel.

Epitel dari selaput lendir dijalan urine, piala ginjal, saluran kemih, dan kandung

kemih yang disebut urotel, harus menghadapi banyak hal. Sebenarnya keadaan itu

sendiri bukan sesuatu yang istimewa, karena tugas epitel adalah untuk menangkis atau

meniadakan semua yang tidak diharapkan. Epitel kulit merupakan contoh dari keadaan

tersebut. Urotel terkenal sebagai epitel peralihan karena merupakan bentuk peralihan

dari epitel dari selaput lendir terdifensiasi kearah epitel selenteng. Urotel berhubungan

dengan ampas, termasuk juga zat beracun dan yang menimbulkan kanker serta

khemikala sisa asap rokok dan zat warna tertentu yang terkenal jahat. Terutama pada

pemajanan jangka panjang, seperti dialami oleh selaput lendir kandung kemih, resiko

terjadinya tumor ganas tentu meningkat. Kanker itu adalah kanker urotel. Kanker

urotel biasanya dimulai sebagai polip, tubuhan jinak yang agak menonjol diatas

permukaan, bertangkai dan tumbuh lamban. Atau mungkin juga pertumbuhannya lebih

meluas dan melebar tanpa timbul bengkak diatas permukaan. Perubahan sifat menjadi

ganas secara teratur muncul dikandung kemih, tetapi di piala ginjal dan saluran kemih

jarang terjadi, disini urine hanya lewat saja. Gambaran klinisnya bercirikan perdarahan

atau penutupan. (kanker, apakah itu?, pengobatan, harapan hidup dan keluarga.

Heerdson hal.369-370)

2.3 Jenis-jenis Urothelial Ca

2.2.1 Kanker Ginjal

Definisi

Kanker ginjal menyebabkan 2% dari semua penyakit kanker yang

menyerang orang dewasa di Amerika Serikat; penyakit ini menyerang laki-laki

hampir dua kali lebih banyak daripada wanita. Faktor risikonya mencakup

penggunaan tembakau, pajanan oksupasional dengan zat kimia industri, obesitas

Page 6: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 5

dan dialisis (insidens kista renal serta tumor renal meningkat pada pasien-pasien

yang mengalami terapi dialisis dalam waktu lama).

Seperti organ tubuh lainnya, ginjal kadang bisa mengalami kanker. Pada

dewasa jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel

ginjal (adenokarsinoma renalis, hipernefroma) yang berasal dari sel-sel yang

melapisi tubulus renalis. Sebagian tumor ginjal yang solid (padat) adalah kanker,

sedangkan kista (rongga berisi cairan) biasanya jinak. (www.medicastore.com)

Etiologi

Dalam keadaan normal, sel-sel di dalam saluran kemih tumbuh dan

membelah secara wajar. Tetapi kadang sel-sel mulai membelah diluar kendali dan

menghasilkan sel-sel baru meskipun tubuh tidak memerlukannya. Hal ini akan

menyebabkan terbentuknya suatu massa yang terdiri jaringan berlebihan, yang

dikenal sebagai tumor.

Tidak semua tumor merupakan kanker (keganasan). Tumor yang ganas

disebut tumor maligna. Sel-sel dari tumor ini menyusup dan merusak jaringan

sekitarnya. Sel-sel ini juga keluar dari tumor asalnya dan memasuki aliran darah

atau sistem getah bening dan akan terbawa ke bagian tubuh lainnya (proses ini

dikenal sebagai metastase tumor).

Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Tetapi penelitian

telah menemukan faktor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan resiko

terjadinya

kanker ginjal. Resiko terjadinya karsinoma sel ginjal meningkat sejalan

dengan bertambahnya usia. Kanker ini paling sering terjadi pada usia 50-70

tahun. Pria memiliki resiko dua kali lebih besar dibandingkan wanita.

Faktor resiko lainnya adalah:

Merokok

Kegemukan

Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Page 7: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 6

Lingkungan kerja (pekerja perapian arang di pabrik baja memiliki resiko

tinggi, juga pekerja yang terpapar oleh asbes)

Dialisa (penderita gagal ginjal kronis yang menjalani dialisa menahun

memiliki resiko tinggi)

Penyinaran

Penyakit Von Hippel-Lindau.

Manifestasi Klinis

Banyak tumor renal tidak menimbulkan gejala dan baru diketahui sebagai

massa abdomen yang teraba setelah dilakukan pemeriksaan fisik yang rutin. Trias

klasik yang terjadi kemudian dalam perjalanan penyakitnya terdiri atas hematuria,

rasa nyeri dan massa di daerah pinggang. Tanda yang biasanya menjadi petunjuk

pertama ke arah tumor renal adalah hematuria tanpa rasa nyeri. Hematuria ini bisa

intermiten dan

mikroskopis atau kontinyu dan tampak nyata (makroskopis). Mungkin di daerah

punggung terasa pegal (nyeri yang tumpul) sebagai akibat dari tekanan balik yang

ditimbulkan oleh kompresi ureter, peluasan tumor ke daerah perirenal atau

perdarahan ke dalam jaringan ginjal. Nyeri yang bersifat kolik terjadi jika bekuan

darah atau massa sel tumor bergerak turun melalui ureter. Gejala akibat metastasis

dapat menjadi manifestasi pertama tumor renal dan bisa mencakup penurunan berat

badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, peningkatan perasaan lemah serta

anemia.

Pada stadium dini, kanker ginjal jarang menimbulkan gejala. Pada stadium

lanjut, gejala yang paling banyak ditemukan adalah hematuria (adanya darah di

Page 8: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 7

dalam air kemih). Hematuria bisa diketahui dari air kemih yang tampak

kemerahan atau diketahui melalui analisa air kemih. Dan tekanan darah tinggi

terjadi akibat tidak adekuatnya aliran darah ke beberapa bagian atau seluruh

ginjal, sehingga memicu dilepaskannya zat kimia pembawa pesan untuk

meningkatkan tekanan darah.

Polisitemia sekunder terjadi akibat tingginya kadar hormon eritropoietin,

yang merangsang sumsum tulang untuk meningkatkan pembentukan sel darah

merah.

Gejala lainnya yang mungkin terjadi:

o Nyeri pada sisi ginjal yang terkena

o Penurunan berat badan

o Kelelahan

o Demam yang hilang-timbul

Diagnosa

Pada pemeriksaan fisik, kadang bisa diraba atau dirasakan benjolan di perut.

Jika dicurigai kanker ginjal, maka dilakukan beberapa pemeriksaan berikut:

o Urografi intravena

Adalah suatu teknik rontgen yang digunakan untuk menampilkan ginjal dan

saluran kemih bagian bawah.

Suatu zat radioopak disuntikan melalui pembuluh vena. Zat tersebut akan

terdapat dalam ginjal biasanya dalam waktu kurang dari 5 menit. Kemudian

dilakukan pemotretan, yang hasilnya akan menunjukkan gambaran ginjal serta

perjalanan zat radioopak ke dalam kandung kemih. Jika ginjal tidak berfungsi

dengan baik, maka urografi vena tidak akan memberikan hasil yang baik, karena

ginjal tidak dapat mengkonsentrasikan zat radioopak di dalam ginjal. Sebagia

Page 9: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 8

efek samping dari penyuntikan radioopak, terjadi gagal ginjal akut pada 1 dari

200 kasus. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi resikonya lebih tinggi pada:

- Usia lanjut atau memiliki riwayat gangguan ginjal

- Diabetes mellitus

- Dehidrasi

- Myeloma multiple

Kepada orang-orang tersebut, sebelum zat radioopak disuntikkan, diberikan

cairan infus dan dosis yang rendah atau sebagai pilihan, kadang digunakan

pemeriksaan CT Scan.

o USG

Menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran struktur anatomi

ginjal, teknik ini sederhana, tidak menimbulkna nyei dan aman. USG bisa

digunakan untuk:

- Mempelajari ginjal, ureter dan kandung kemih; dengan gambaran yang baik

meskipun ginjal tidak berfungsi baik.

- Memperkirakan ukuran ginjal dan mendiagnosis sejumlah kelainan ginjal,

termasuk perdaran ginjal.

- Menentukan lokasi yang terbaik guna mengambil contoh jaringan untuk

keperluan biopsi. USG merupakan metode diagnostic terbaik untuk penderita

gagal ginjal stadium lanjut, yang ginjalnya tidak dapat mengambil atau

mentolerir zat radioopak. Kandung kemih yang terisi dengan urin bisa

terlihat dengan jelas pada USG. USG juga dapat digunakan untuk

mendeteksi tumor kandung kemih, tetapi hasilnya lebih baik jika digunakan

CT Scan.

o CT Scan

Merupakan pemeriksaan yang lebih mahal dibandingkan dengan USG dan

Urografi Intravena, tetapi mempunyai beberapa keuntungan:

- CT Scan dapat membedakan struktur padat dengan cairan, sehingga sangat

berguna dalam menilai jenis dan luasnya tumor ginjal atau massa lainnya

yang menyebabkan perubahan pada saluran kemih. Untuk memberikan

gambaran yang lebih jelas, bisa disuntikkan zat radioopak melalui pembuluh

vena.

Page 10: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 9

- CT Scan dapat membantu menentukan penyebaran tumor ke luar ginjal.

- Campuran air dan zat radioopak yang dimasukkan ke dalam kandung kemih

selama pemeriksaan CT Scan dapat dengan jelas menggambarkan tumor

kandung kemih.

o MRI

Dapat memberikan informasi mengenai massa ginjal yang tidak dapat

ditampilkan oleh teknik lainnya. Bentuk suatu tumor dapat digambarkan secara 3

dimensi. Massa padat dapat dibedakan dari massa berrongga (kista), cairan di

dalam kista bisa dibedakan antara perdarahan dengan infeksi. MRI juga

memberikan gambaran yang sempurna dari pembuluh darah dan struktur di

sekitar ginjal, tetapi endapan kalsium dan batu ginjal akan lebih jelas terlihat

pada CT Scan.

Jika tumornya berupa kista, bisa diambil contoh cairan untuk dilakukan

analisa. Aortografi dan angiografi arteri renalis bisa dilakukan sebagai persiapan

pembedahan untuk memberikan keterangan tambahan mengenai tumor dan arteri

renalis. Pada angiografi disuntikkan zat radioopak ke dalam arteri. Angiografi

merupakan pemeriksaan yang paling invasive dan hanya dilakukan pada keadaan

tertentu, misalnya untuk menilai aliran darah ke ginjal. Komplikasi dari

angiografi adalah cedera pada arteri dan organ di sekitarnya, reaksi terhadap zat

radioopak serta perdarahan.

Penatalaksanaan

Saat ini pengobatan standar untuk kanker yang masih terbatas di ginjal

adalah pembedahan untuk mengangkat seluruh ginjal (nefrektomi simplek atau

nefrotomi radikal). Pada nefrektomi simplek dilakukan pengangkatan ginjal saja

sedangkan pada

nefrotomi radikal dilakukan pengangkatan ginjal dan kelenjar adrenal diatasnya,

jaringan disekitar ginjal serta beberapa kelenjar getah bening.

Embolisasi Arteri Renalis, pada pasien dengan karsinoma renal yang sudah

bermetastasis, embolisasi arteri renalis dilakukan untuk menyumbat aliran darah

ke dalam tumor dan dengan demikian akan membunuh sel-sel tumor. Beberapa

hari setelah pemeriksaan angiografi selesai dilakukan, sebuah kateter dimasukkan

ke dalam arteri renalis dan bahan yang membentuk emboli (Gelfoam, bekuan

darah autolog, kumparan baja) diinjeksikan ke dalam pembuluh arteri tersebut

Page 11: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 10

serta dibiarkna terbawa oleh aliran darah untuk menyumbat pembuluh darah

tumor secara mekanis. Penyumbatan ini akan menurunkan suplai darah setempat

yang membuat pengangkatan ginjal (nefrektomi) lebih mudah dilakukan. Terapi

embolisasi juga menstimulasi respon imun, karena infark pada jaringan kanker sel

renal akan melepaskan antigen yang berkaitan dengan tumor dan kemudian

meningkatkan respon pasien terhadap lesi metastatik. Prosedur ini dapat pula

mengurangi jumlah sel-sel tumor yang masuk ke dalam sirkulasi vena ketika

dilakukan tindakan manipulasi selama pembedahan. Setelah embolisasi arteri

renalis dan membuat infark jaringan tumor, kompleks gejala yang khas serta

diberi nama “sindrom pascainfark” akan terjadi selama 2 hingga 3 hari. Pasien

akan merasa nyeri yang terlokalisir di daerah pinggang serta abdomen,

mengalami kenaikan suhu tubuh dan mengemukakan keluhan gastrointestinal.

Rasa nyeri diatasi dengan preparat analgetik parenteral sementara aspirin

diberikan untuk mengendalikan panas. Antiemetik, pembatasan masukan oral dan

terapi rumatan dengan cairan infuse dilakukan untuk mengatasi keluhan

gastrointestinal.

Terapi Biologi, keberhasilan dalam dalam mengatasi tumor renal dengan

cara memodifikasi respons biologi pernah dilaporkan. Pasien dapat diobati

dengan interleukin-2 (IL-2), yaitu suatu protein yang mengatur pertumbuhan sel.

Cara ini dapat dilakukan secara tunggal atau dalam bentuk kombinasi bersama

dengan sel-sel pembunuh yang diaktifkan oleh limfokin (LAK; Lymphokines-

Activated Killer cells); LAK merupakan sel darah putih yang sudah distimulasi

oleh IL-2 untuk meningkatkan kemampuannya dalam membunuh sel-sel kanker.

Interferon, yaitu pengubah respons biologi lainnya, juga sedang diselidiki sebagai

suatu bentuk terapi untuk menangani kanker ginjal yang sudah lanjut.

Terapi Penyinaran, biasanya digunakan untuk mengurangi nyeri pada

kanker yang telah menyebar ke tulang. Efek samping dari terapi penyinaran

adalah kulit di tempat penyinaran menjadi merah atau gatal, mual dan muntah.

Imunoterapi, menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.

Diberikan suatu zat yang dikenal sebagai pengubah respon biologis, misalnya

interferon tau interleukin-2. Secara normal, zat tersebut dihasilkan oleh tubuh dan

juga dibuat di laboratorium untuk membantu mengobati penyakit. Efek samping

Page 12: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 11

yang timbul berupa menggigil, demam, mual, muntah, dan penurunan nafsu

makan.

Prognosis

Jika kanker belum menyebar, maka pengangkatan ginjal yang terkena dan

pengangkatan kelenjar getah bening akan memberikan peluang untuk sembuh.

Jika tumor telah menyusup ke dalam vena renalis dan bahkan telah mencapai

vena kava, tetapi belum menyebar sisi tubuh yang jauh, maka pembedahan masih

bisa memberikan harapan kesembuhan. Tetapi kanker ginjal cenderung menyebar

dengan cepat, terutama ke paru-paru. Jika kanker telah menyebar ke tempat yang

jauh, maka prognosisnya jelek karena tidak dapat diobati dengan penyinaran,

kemoterapi maupun hormone.

2.2.2. Kanker Pelvis Renalis dan Ureter

Definisi:

Kanker dapat terjadi pada sel-sel yang melapisi pelvis renalis dan ureter.

Kanker pada sel-sel yang melapisi pelvis renalis disebut karsinoma sel

transisional.

Pelvis renalis adalah bagian ginjal yang berfungsi sebagai corong yang

mengalirkan air kemih ke ureter.

Ureter adalah tabung atau saluran yang menghubungkan ginjal dengan

kandung kemih.

Etiologi:

Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui, adapun faktor resiko

terjadinya karsinoma sel transisional adalah:

- Kanker kandung kemih

- Pemakaian obat penghilang nyeri fenacetin jangka panjang.

Manifestasi Klinis

Page 13: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 12

Gejala awal biasanya berupa hematuria (darah di dalam air kemih).

Jika aliran air kemih tersumbat, bisa terjadi nyeri kram di daerah antara tulang

rusuk dan tulang pinggul, atau di perut bagian bawah.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan urografi intravena

atau urografi retrograd. Pada urografi retrograde, zat radioopak dimasukkan

melalui kateter ke dalam ureter. Dengan tehnik ini akan diperoleh gambaran yang

jelas dari kandung kemih, ureter dan ginjal bagian bawah, jika urografi intravena

gagal. Urografi retrograd juga bisa digunakan untuk menemukan adanya

penyumbatan ureter atau untuk menilai seseorang yang alergi terhadap zat

radioopak intravena. CT Scan dapat membantu membedakan tumor dengan batu

ginjal atau bekuan darah dan menunjukkan pertumbuhan kanker. Pemeriksaan

mikroskopik terhadap air kemih bisa menunjukkan adanya sel-sel kanker.

Ureteroskopi atau nefroskopi digunakan untuk mengamati atau kadang untuk

mengobati tumor yang kecil.

Penatalaksanaan

Jika kanker belum menyebar, maka dilakukan pengangkatan ginjal dan

ureter (nefroureterektomi). Tetapi jika ginjal tidak berfungsi dengan baik atau jika

penderita hanya memiliki satu ginjal, maka tidak dilakukan pengangkatan ginjal,

karena penderita akan tergantung kepada dialisa. Jika telah menyebar dilakukan

kemoterapi.

Prognosis

Page 14: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 13

Jika kanker belum menyebar dan bisa diangkat seluruhnya melalui

pembedahan, maka prognosisnya baik. Setelah pembedahan, penderita menjalani

pemeriksaan sitoskopi (pengamatan kandung kemih) secara rutin, karena

penderita kanker sel transisional memiliki resiko untuk menderita kanker

kandung kemih. Jika kanker kandung kemih ditemukan pada stadium dini, maka

kandung kemih diangkat atau diobati dengan obat anti kanker yang dimasukkan

ke dalam kandung kemih.

2.2.3 Kanker Kandung Kemih

Definisi

Kanker kandung kemih lebih sering ditemukan pada pasien-pasien yang

berusia diatas 50 tahun dan lebih banyak mengenai laki-laki daripada wanita

(3:1). Statistik menunjukkan bahwa tumor ini menyebababkan hampir 1 dari 25

kasus kanker yang terdiagnosis di Amerika serikat. Ada dua bentuk kanker

kandung kemih, yaitu: bentuk superfisial (yang cenderung kambuhan) dan bentuk

invasif. Sekitar 80% hingga 90% dari semua kanker kandung kemih merupakan

sel transisional (yang berarti bahwa tumor tersebut berasal dari sel-sel transisional

kandung kemih), sementara tipe lainnya tumor tersebut adalah sel skuamosa dan

adenokarsinoma.

Dinding kandung kemih dilapisi oleh sel transisional dan sel skuamosa,

lebih dari 90% kanker kandung kemih berasal dari sel transisional disebut

karsinoma sel transisional, sisanya adalah karsinoma sel skuamosa.

(www.medicastore.com)

Etiologi

Penyebab yang pasti dari kanker kandung kemih tidak diketahui, tetapi

penelitian telah menunjukkan bahwa kanker ini memiliki beberapa faktor resiko:

1. Usia

Resiko terjadinya kanker kandung kemih meningkat sejalan dengan

pertambahan usia.

2. Merokok

Merupakan faktor resiko yang utama, kanker kandung kemih dua kali lebih

banyak menyerang perokok daripada yang bukan perokok.

3. Lingkungan pekerjaan

Page 15: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 14

Beberapa pekerja memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker

ini karena tempatnya bekerja ditemukan bahan-bahan karsinogenik (penyebab

kanker). Misalnya pekerja industri karet, kimia, bahan kulit, pewarna, tinta

atau cat.

4. Infeksi

Terutama infeksi parasit yang mengiritasi kandung kemih (skistosomiasis

kronis)

5. Pemakaian siklofosfamid atau arsenic untuk mengobati kanker dan penyakit

lainnya.

6. Ras

Orang kulit putih memiliki resiko dua kali lebih besar, resiko terkecil terdapat

pada orang Asia.

7. Pria, memiliki resiko 2-3 kali lebih besar.

8. Riwayat keluarga

Orang-orang yang keluarganya ada yang menderita kanker kandung kemih

memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker ini. Peneliti sedang

mempelajari adanya perubahan gen tertentu yang mungkin meningkatkan

resiko terjadinya kanker ini.

Manifestasi Klinis

Tumor ini biasanya muncul dari basis vesika urinaria dan meliputi orifisium

uretra serta kolumna vesika urinaria (leher kandung kemih). Hematuria berat dan

tanpa nyeri adalah gejala kanker kandung kemih yang paling sering ditemukan.

Infeksi saluran kemih merupakan komplikasi yang lazim terdapat dan

menyebabkan gejala berkemih yang sering, urgensi dan disuria. Namun

demikian, setiap perubahan pada urinasi atau perubahan urin dapat menunjukkan

adanya kenker kandung kemih. Nyeri di daerah panggul atau punggung dapat

terjadi pada metastasis kanker tersebut.

Diagnosa

Pemeriksaan air kemih menunjukkan adanya darah dan sel-sel kanker.

Sistografi atau Urograi Intravena bisa menunjukkan adanya ketidakteraturan pada

garis luar dinding kandung kemih. USG, CT Scan atau MRI bisa menunjukkan

Page 16: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 15

adanya kelainan dalam kandung kemih. Sistokopi dilakukan untuk melihat

kandung lemih secara langsung dan mengambil contoh jaringan untuk

pemeriksaan mikroskopik. Kadang sistokopi digunakan untuk mengangkat

kanker.

Penatalaksanaan

Penanganan kanker kandung kemih bergantung derajat tumornya (yang

didasarkan pada derajat diferensiasi sel), stadium pertumbuhan tumor ( derajat

invasi lokal serta ada tidaknya metastase) dan multisentrisitas tumor tersebut

(apakah tumor tersebut memiliki banyak pusat). Usia pasien dan status fisik,

mental serta emosional harus dipertimbangkan dalam menemukan bentuk

terapinya.

Reseksi transuretra atau fulgurasi (kauterisasi) dapat dilakukan pada

pipiloma yang tunggal (tumor epitel benigna). Prosedur ini akan melenyapkan

tumor lewat insisi bedah atau arus listrik dengan menggunakan instrument yang

dimasukkan melalui uretra.

Penatalaksanaan kanker kandung kemih superfisial merupakan suatu

tantangan karena biasanya sudah terjadi abnormalitas yang meluas pada mukosa

kandung kemih. Keseluruhan lapisan dinding saluran kemih atau urotelium

menghadapi risiko mengingat perubahan karsinomatosa bukan hanya ditemukan

dalam mukosa kandung kemih tetapi juga dalam mukosa pelvis renal, ureter dan

uretra. Kekambuhan merupakan masalah yang serius; kurang lebih 25% hingga

40% tumor superfisial akan kambuh kembali sesudah dilakukan fulgerasi atau

reaksi transuretra.

Penderita papiloma benigna harus menjalani tindak lanjut dengan pemeriksaan

sitologi dan sistoskopi secara berkala sepanjang hidupnyakarena kelainan

malignansi yang agresif dapat timbul dari tumor ini.

Kemoterapi dengan menggunakan kombinasi metotreksat, vinblastin,

dexorubisin (Adriamisin) dan cisplatin (M-VAC) terbukti efektif untuk

menghasilkan remisi parsial karsinoma sel transisional kandung kemih pada

sebagian pasien. Kemoterapi intravena dapat dilakukan bersama dengan terapi

radiasi.

Page 17: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 16

Kemoterapi topikal (kemoterapi intravesikal atau terapi dengan

memasukkan larutan obat antineoplastik ke dalam kandung kemih yang membuat

obat tersebut mengenai dinding kandung kemih) dapat dipertimbangkan jika

terdapat risiko kekambuhan yang tinggi, jika terdapat kanker in situ atau jika

reseksi tumor tidak tuntas. Kemoterapi topikal adalah pemberian medikasi

dengan konsentrasi tinggi (thiotepa, doxorubisin, mitomisin, ethoglusid, dan

Bacillus Calmette-Guerin atau BCG) untuk meningkatkan penghancuran jaringan

tumor. BCG kini dianggap sebagai preparat intravesikal yang paling efektif untuk

kanker kandung kemih yang kambuhan karena preparat ini akan menggalakkan

respns imun tubuh terhadap kanker. Pasien dibolehkan makan dan minum

sebelum prosedur pemasukan (instilasi) obat dilaksanankan, setelah kandung

kemih terisi penuh, pasien harus menahan larutan preparat intravesikal tersebut

selama 2 jam sebelum mengalirkannya keluar dengan berkemih. Pada akhir

prosedur, pasien dianjurkan untuk buang air kecil dan meminum cairan

sekehendak hati (adlibitum) untuk membilas preparat tersebut dari dalam

kandung kemih.

Radiasi tumor dapat dilakukan sebelum pembedahan untuk mengurangi

mikroekstensi neoplasma dan viabilitas sel-sel tumor sehingga kemungkinan

kambuhnya kanker tersebut di daerah sekitarnya atau kemungkinan penyebaran

sel-sel kanker lewat sistem sirkulasi darah atau sistem limfatik dapat dikurangi.

Terapi radiasi juga dilakukan bersama pembedahan atau dilakukan untuk

mengendalikan penyakit pada pasien dengan tumor yang tidak bisa dioperasi.

Sistektomi sederhana (pengangkatan kandung kemih) atau sistektomi radikal

dilakukan pada kanker kandung kemih yang invasif atau multifocal.

Sistektomi radikal pada pria meliputi pengangkatan kandung kemih, prostat serta

vesikulus seminalis dan jaringan vesikal disekitarnya. Pada wanita, sistektomi

radikal meliputi pengangkatan kandung kemih, ureter bagian bawah, uterus, tuba

falopii, ovarium, vagina anterior dan uretra. Operasi ini dapat mencakup pula

limfadenektomi (pengangkatan nodus limfatikus). Pengangkatan kandung kemih

memerlukan prosedur diversi urin.

Page 18: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 17

Kanker kandung kemih varietas sel transisional memiliki respons yang

buruk terhadap kemoterapi. Cisplatin, doxorubisin dan siklofosfamid sudah

digunakan dengan berbagai takaran serta jadwal pemberian dan tampaknya

merupakan kombinasi yang paling efektif.

Kanker kandung kemih juga dapat diobati dengan infuse langsung preparat

sitotoksik melalui suplai darah arterial organ yang terkena sehingga bisa tercapai

konsentrasi preparat kemoterapeutik yang lebih tinggi dengan efek toksik

sistemik yang lebih kecil. Untuk kanker kandung kemih yang lebih lanjut atau

untuk pasien dengan hematuria yang membandel (khususnya setelah terapi

radiasi), sebuah balon besar berisi air yang ditempatkan dalam kandung kemih

akan membuat nekrosis tumor dengan mengurangi suplai darah ke dinding

kandung kemih (terapi hidrostatik). Terapi instilasi dengan cara memasukkan

larutan formalin, fenol dan perak nitrat dapat meredakan gejala hematuria dan

stranguria (pengeluaran urin yang lambat dan nyeri) pada sebagian pasien.

2.2.4 Kanker Urethra

Definisi :

Kanker urethra adalah suatu keganasan yang jarang terjadi, yang ditemukan

di dalam urethra. Urethra merupakan saluran tempat keluarnya air kemih dari

kandung kemih. Pada wanita, panjang urethra adalah sekitar 3,75 cm dan

ujungnya adalah berupa lubang yang terletak diatas vagina. Pada pria, panjang

urethra adalah sekitar 20 cm menembus kelenjar prostat dan berakhir sebagai

sebuah lebang di ujung penis.

Kanker urethra lebih sering terjadi pada wanita. Bagian dari urethra yang

terletak di dekat lubang keluarnya disebut urethra anterior dan kanker yang

bermula dari daerah ini disebut kanker urethra anterior. Bagian dari urethra yang

Page 19: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 18

terletak di dekat kandung kemih disebut urethra posterior dan kanker yang

berawal di daerah ini disebut kanker urethra posterior.

Kadang penderita kanker kandung kemih juga menderita kanker urethra

yang disebut sebagai kanker urethra yang berhubungan dengan kanker kandung

kemih.

Kanker urethra kambuhan adalah kanker urethra yang kambuh kembali

setelah diobati, bisa kambuh ditempat yang sama atau di bagian tubuh lain.

Karunkulus urethra adalah pertumbuhan jinak (non-kanker) yang lebih

sering terjadi, berupa pertumbuhan kecil, berwarna merah dan menimbulkan

nyeri di samping lubang urethra pada wanita. Karunkulus urethra menyebabkan

adanya darah dalam air kemih dan keadaan ini diatasi dengan pengangkatan

melalui pembedahan.

Etiologi

Penyebab terjadinya keganasan pada sel-sel urethra belum diketahui.

Manifestasi Klinis

Gejala pertama biasanya adanya darah di dalam air kemih (hematuria), yang

mungkin hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan mikroskopik atau bisa juga

tampak sebagai air kemih yang berwarna kemerahan. Aliran air kemih bisa

tersumbat,

sehingga penderita mengalami kesulitan dalam berkemih atau aliran kemih

menjadi

lambat atau sedikit.

Diagnosa

Dilakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui dan merasakan adanya

benjolan di dalam urethra. Pada pria, sebuah sitoskopi bisa dimasukkan ke dalam

penis untuk melihat urethra. Jika ditemukan sel atau tanda-tanda kelainan, maka

diambil contoh jaringan untuk diperiksa dengan mikoskop (biopsi).

Penatalaksanaan

Page 20: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 19

Pengobatan untuk kanker urtrhra bisa dilakukan dengan cara:

1. Pembedahan untuk mengangkat kanker urethra terdiri dari:

1. Elektrofulgurasi, menggunakan arus listrik untuk mengangkat kanker.

Tumor dan daerah di sekitarnya dibakar lalu diangkat dengan pisau bedah.

2. Terapi laser.

3. Sistouretrektomi (pengangkatan kandung kemih dan uretra).

Pada pria, sebagian penis yang mengandung kanker urethra bisa diangkat

melalui pembedahan yang disebut penektomiparsial. Kadang dilakukan

pengangkatan seluruh penis (penektomi). Setelah sebagian atau seluruh

penisnya diangkat, bisa dilakukan bedah plastic untuk membuat penis yang

baru. Pada wanita bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat urethra,

kandung kemih dan vagina. Setelah itu dapat dibuat vagina baru dengan

bedah plastik.

2. Terapi penyinaran. Menggunakan sinar X dosis tinggi atau sinar energy tinggi

lainnya untuk membunuh sel-sel kanker.

3. Kemoterapi, menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.

Kanker Urethra Anterior

Untuk wanita:

sternal atau internal

mengangkat uretra dan organ di panggul bawah (eksanterasi anterior) atau

untuk mengangkat tumornya saja (jika kecil). Dibuat saluran baru untuk

membuang air kemih (diversi uriner).

Untuk Pria:

Page 21: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 20

Kanker Urethra Posterior

Untuk wanita, dilakukan terapi penyinaran yang diikuti oleh pembedahan atau

pembedahan saja untuk mengangkat urethra, organ panggul bawah

(eksenterasi anterior) atau tumornya saja (jika kecil). Kelenjar getah bening

di dalam panggul biasanya diangkat (diseksi kelenjar getah bening) dan

kelenjar getah bening dipaha bagian atas bisa diangkat atau bisa juga

dibiarkan. Di buat saluran baru untuk

membuang air kemih.

Untuk pria, pengobatan terdiri dari terapi penyinaran yang diikuti dengan

pembedahan atau pembedahan saja untuk mengangkat kandun kemih dan

prostat (sistoprostatektomi) serta penis dan urethra (penektomi) kelenjar getah

bening di dalam pelvis diangkat, kelenjar getah bening dip aha bagian atas

bisa diangkat bisa tidak. Dibuat saluran baru untuk membuang air kemih.

Kanker Urethra yang berhubungan dengan kanker kandung kemih

Dapat dilakukan pengangkatan kandung kemih dan urethra (sistourektomi).

Kanker Urethra Kambuhan

Pengobatan tergantung kepada teknik pengobatan yang pernah dijalani

penderita sebelumnya. Jika sebelumnya telah dilakukan pembdahan, maka

pengobatannya berupa terapi penyinaran dan pembedahan untuk mengengkat

Page 22: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 21

kanker. Jika sebelumnya telah dilakukan terapi penyinaran, maka

pengobatannya berupa pembedahan.

2.4 Asuhan Keperawatan

2.4.1 Pengkajian

Pengkajian pada klien meliputi:

a. Riwayat kesehatan :

Riwayat penyakit yang pernah di derita:

Apakah klien pernah menderita tumor atau kanker sebelumnya.

Riwayat penyakit keluarga:

Apakah ada keluarganya yang pernah menderita tumor.

Tanyakan gaya hidup klien :

Apakah klien merokok, pola makanan, pekerjaan (apakah berhubungan

langsung dengan radioaktif atau radiasi pada klien)

b. Pemeriksaan Fisik

1. Blood:

Palpitasi nyeri dada pada pengerahan kerja, terjadi perubahan pada

tekanan darah.

2. Breath:

Kemungkinan terjadi dispnoe dan pemajanan abses.

3. Brain:

Klien merasakan nyeri dengan skala yang tinggi rata-rata di atas 5,

kecemasan dan ketakutan.

4. Bowel:

Anoreksia, mual muntah, intoleransi makanan.

Terjadi perubahan pada berat badan; penurunan berat badan hebat,

berkurangnya massa otot.

5. Bladder:

Page 23: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 22

Perubahan eliminasi urinarius, misalnya nyeri atau rasa terbakar pada saat

berkemih, hematuria.

6. Bone:

Adanya benjolan yang mungkin teraba pada ginjal, ureter, kandung

kemih, urethra.

c. Pemeriksaan Diagnostik:

Pada pemeriksaan fisik, ginjal yang normal tidak teraba dari luar, tetapi ginjal

yang membengkak atau tumor ginjal bisa teraba dari luar, kandung kemih yang

membengkak juga bisa teraba dari luar. Pemeriksaan colok dubur dilakukan

untuk merasakan kelenjar prostat. Pemeriksaan dalam vagina bisa membantu

memberi keterangan mengenai kandung kemih dan urethra.

prosedur diagnostik yang dilakukan untuk mendiagnosis kelainan ginjal dan

saluran kemih adalah:

1. Tes seleksi tergantung riwayat, manifestasi klinis, dan indeks kecurigaan untuk

kanker tertentu.

2. Skan (misalnya MRI, CT Scan) dan USG.

Dilakukan untuk tujuan dignostik, identifikasi metastatic, dan evaluasi respons

pada pengobatan.

3. Biopsi (aspirasi, eksisi, jarum melubangi)

Dilakukan untuk diagnosis banding dan menggambarkan pengobatan.

4. Analisa Urin

Terdiri dari analisa kimia (untuk mendeteksi protein, gula , dan keton) dan

pemeriksaan mikroskopik (untuk mendeteksi sel darah merah dan sel darah

putih).

2.4.2 Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (kompresi atau destruksi

jaringan saraf , infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaringan saraf,

inflamasi).

Page 24: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 23

2. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan adanya inflamasi pada sistem

urinarius.

3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan (hematuria).

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

hipermetabolik berkenaan dengan kanker.

5. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan

sekunder dan imunosupresi.

6. Intoleran aktivitas berhubungan dengan penurunan imunologis, perubahan status

nutrisi, anemia.

7. Keletihan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik, peningkatan

kebutuhan energi (status hipermetabolik), kebutuhan psikologis atau emosional

berlebihan.

8. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi (kanker), ancaman atau perubahan

pada status kesehatan atau sosioekonomik, fungsi peran, pola interaksi, dan

ancaman kematian.

2.4.3 Implementasi dan Intervensi

1. Diagnosa: Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (kompresi atau

destruksi jaringan saraf , infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya,

obstruksi jaringan saraf, inflamasi).

Data Subyektif:

- Tanyakan intensitas, lama, awitan, letak dan skala nyeri.

- Tindakan yang dilakukan oleh klien untuk mengatasi nyeri.

Data Obyektif:

- P: Provoks=Nyeri bertambah saat melakukan aktivitas, dan nyeri berkurang

saat klien istirahat.

- Q:Quality=Adanya pengungkapan nyeri, misalnya nyeri yang dirasakan

seperti ditusuk-tusuk.

Page 25: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 24

- R:Region=Adanya nyeri di sekitar abdomen.

- S:Severe+Tingkat keparahan nyeri.

- T:Time=Nyeri muncul ketika melakukan aktivitas.

Keadaan Umum

- Mobilisasi, amati apakah klien merasa terganggu dengan nyeri yang dialami.

- Amati ekpresi wajah, adanya pucat, meringis.

- Palpasi massa dengan lembut ukur pembengkakan jaringan lunak akibat

adanya massa.

- Adanya nyeri tekan.

Tujuan: Setelah diberikan intervensi nyeri yang dirasakan pasien berkurang atau

hilang.

Kriteria Hasil:

- Klien mengatakan nyerinya berkurang.

- Klien menunjukkan mekanisme koping spesifik untuk nyeri dan metode untuk

mengontrol nyeri.

Tindakan atau Intervensi Rasional

Mandiri

Tentukan riwayat nyeri, misal lokasi, nyeri,

frekuensi, durasi, dan intensitas (skala 0-

10), dan tindakan penghilang yang

digunakan.

Berikan tindakan kenyamanan dasar (misal

reposisi, gosokan punggung) dan aktivitas

hiburan (misal musik, televisi).

Informasi memberikan data dasar untuk

mengevaluasi kebutuhan atau keefektifan

intervensi. Catatan: pengalaman nyeri

adalah individual yang digabungkan dengan

baik respons fisik dan emosional.

Meningkatkkan relaksasi dan membantu

memfokuskan kembali perhatian.

Page 26: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 25

Dorong penggunaan keterampilan

manajemen nyeri (misal teknik relaksasi,

visualisasi, bimbingan imajinasi), tertawa,

musik, dan sentuhan terapeutik.

Evaluasi penghilang nyeri atau kontrol.

Nilai aturan pengobatan bila perlu.

Kolaborasi

Kembangkan rencana manajemen nyeri

dengan pasien dan dokter.

Berikan analgesic sesuai indikasi.

Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi

secara aktif dan meningkatkan rasa kontrol.

Tujuannya adalah kontrol nyeri maksimum

dengan pengaruh minimum pada AKS.

Rencana terorganisasi mengembangkan

kesempatan untuk kontrol nyeri. Terutama

dengan nyeri kronis, pasien atau orang

terdekat harus aktif menjadi partisipan

dalam manajemen dirumah.

Nyeri adalah komplikasi sering dari kanker,

meskipun respons individual berbeda. Saat

perubahan penyakit atau pengobatan terjadi,

penilaian dosis dan pemberian akan

diperlukan. Catatan: Adiksi atau

ketergantungan pada obat bukan masalah.

2. Diagnosa: Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan adanya inflamasi pada

sistem urinarius.

Data Subyektif:

Klien mengatakan terjadi penurunan haluaran urin (retensi), rasa terbakar pada

saat berkemih.

Data Obyektif:

- Perubahan pola berkemih

Page 27: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 26

- Hematuria

Tujuan:

Setelah dilakukan intervensi klien dapat berkemih dengan jumlah normal dan

pola biasanya.

Kriteria Hasil:

- Berkemih dengan jumlah normal dan pola bisanya.

- Tak mengalami tanda obstruksi.

Tindakan atau Intervensi Rasional

Mandiri

Awasi pemasukan dan pengeluaran dan

karakteristik urin.

Selidiki adanya keluhan kandung kemih

penuh; palpasi untuk distensi suprapubik.

Perhatikan penurunan keluaran urin.

Kolaborasi

Ambil urin untuk kultur dan sensitivitas.

Siapkan utuk tes diagnostik, prosedur sesuai

indikasi.

Memberikan informasi tentang fungsi ginjal

dan adanya komplikasi, contoh infeksi dan

perdarahan. Perdarah dapat

mengindikasikan peningkatan obstruksi dan

iritasi ureter.

Retensi urin dapat terjadi, menyebabkan

distensi jaringan (kandung kemih atau

ginjal) dan potensial resiko infeksi, gagal

ginjal.

Terdiri dari analisa kimia (untuk mendeteksi

protein, gula, dan keton) dan pemeriksaan

mikroskopik (untuk mendeteksi sel darah

merah dan sel darah putih).

Selang nefrostomi atau kateter dapat

dipegang untuk mempertahankan aliran

urin.

Page 28: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 27

3. Diagnosa: Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan

(hematuria).

Data Subyektif:

- Klien mengatakan ketika berkemih keluar darah.

- Klien merasa dehidrasi.

Data obyektif:

- Turgor kulit jelek

- Tanda-tanda vital tidak stabil

- Mata cowong

Tujuan:

Setelah dilakukan intervensi hematuria berhenti.

Kriteria Hasil:

Menunjukkan perbaikan keseimbangan cairan yang dibuktikan oleh haluaran

urine adekuat dengan berat jenis normal, tanda vital stabil, membrane mukosa

lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler cepat.

Tindakan atau Intervensi Rasional

Mandiri

Awasi tanda vital: bandingkan dengan hasil

normal pasien atau sebelunya. Ukur TD

dengan posisi duduk, berbaring, berdiri bila

mungkin.

Catat respons fisiologis inividual pasien

terhadap perdarahan, mis., perubahan

Perubahan TD dan nadi dapat untuk

perkiraan kasar kehilangan darah (mis.,

TD<90mmHg, dan nadi>110 diduga 25%

penurunan volume atau kurang lebih 1000

ml).Hipotensi postural menunjukkan

penurunan volume sirkulasi.

Simptomatologi dapat berguna dalam

Page 29: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 28

mental, kelemahan, kegelisahan, ansietas,

pucat, berkeringat, takipnea, peningkatan

suhu.

Ukur CVP, bila ada

Kolaborasi

Berikan cairan/darah sesuai indikasi:

- Darah lengkap segar/kemasan sel darah

merah.

Plasma beku segar (FFP) dan/atau

trombosit.

mengukur berat/lamanya episode

perdarahan. Memburuknya gejala dapat

menunjukkan berlanjutnya perdarahan atau

tidak adekuatnya penggantian cairan.

Menunjukkan volume sirkulasi dan respons

jantung terhadap perdarahan dan

penggantian cairan; mis., nilai CVP antara 5

dan 20 cmH2O biasanya menunjukkan

volume adekuat.

Penggantian cairan tergantung pada derajat

hipovolemia dan lamanya perdarahan (akut

atau kronis). Tambahan volume (albumin)

dapat diinfuskan sampai golongan darah dan

pencocokan silang dapat diselesaikan dan

tranfusi darah dimulai.

4. Diagnosa: perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

hipermetabolik berkenaan dengan kanker.

Data Subyektf:

- Klien mengatakan keluhan masukan makanan tidak adekuat.

- Klien mengatakan terjadi perubahan sensasi pengecap.

- Klien kehilangan minat pada makanan.

- Klien tidak mampu untuk mencerna yang dirasakan (aktual).

Data Obyektif:

- Penurunan berat badan.

Page 30: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 29

- Penurunan lemak subkutan atau massa otot.

- Sariawan, rongga mulut terinflamasi.

- Kram abdomen.

Tujuan:

Setelah dilakukan intervensi, terjadi penambahan berat badan pada klien dan

bebas tanda malnutrisi.

Kriteria Hasil:

- Mendemonstrasikan berat badan stabil, penambahan berat badan progresif

kearah tujuan dengan normalisasi nilai laboratorium dan bebas tanda

malnutrisi.

- Pengungkapan pemahaman pengaruh individual pad masukan adekuat.

- Berpartisipasi dalam intervensi spesifik untuk merangsang nafsu makan atau

peningkatan masukan diet.

Tindakan atau Intervensi Rasional

Mandiri

Pantau masukan makanan setiap hari.

Ukur tinggi, berat badan dan ketebalan

lipatan kulit trisep (atau pengukuran

antropometrik lain sesuai indikasi).

Pastikan jumlah penurunan berat

badan saat ini. Timbang berat badan

setiap hari atau sesuai indikasi.

Mengidentifikasi kekuatan atau

defisiensi nutrisi.

Membantu dalam identifikasi melnutrisi

protein-kalori, khususnya bila berat

badan dan pengukuran antropometrik

kurang dari normal.

Page 31: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 30

Dorong pasien untuk makan diet tinggi

kalori kaya nutrient, dengan masukan

cairan adekuat. Dorong penggunaan

suplemen dan makanan sering atau

lebih sedikit.

Dorong penggunaan teknik relaksasi,

visualisasi, bimbingan imajinasi,

latihan sedang sebalum makan.

Kolaborasi

Tinjau ulang pemeriksaan

laboratorium sesuai indikasi, misal

jumlah limfosit total, transferin serum,

dan albumin.

Kebutuhan jaringan metabolik

ditingkatkan begitu juga cairan (untuk

menghilangkan produk sisa). Suplemen

dapat memainkan peran penting dalam

mempertahankan masukan kalori dan

protein adekuat.

Dapat mencegah awitan penurunan

anoreksia dan memungkinkan klien

meningkatkan masukan oral.

Membantu mengidentifikasi derajat

ketidakseimbangan biokimia atau

malnutrisi dan mempengaruhi pilihan

intervensi diet. Catatan: pengobatan

antikanker dapat juga mengubah

pemeriksaan nutrisi sehingga semua

hasil harus diperbaiki dengan status

klinis klien.

5. Diagnosa: Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan

ketidakadekuatan pertahanan sekunder dan imunosupresi.

Data Subyektif:

Pasien mengatakan sering lelah, sering sakit.

Data Obyektif:

Keadaan umum pasien terlihat lemah.

Tujuan:

Mencegah dan mengurangi resiko terjadinya infeksi.

Page 32: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 31

Kriteria Hasil:

- Mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam intervensi untuk mencegah

atau mengurangi resiko infeksi.

- Tetap tidak demam dan mencapai pemulihan tepat waktu.

Tindakan atau Intervensi Rasional

Mandiri

Tegakkan hygiene personal.

Kaji semua system (kulit, pernafasan,

genitourinaria) terhadap tanda /gejala

infeksi secara kontinu.

Hindari / batasi prosedur invasive. Dan taati

teknik aseptic.

Kolaborasi

Dapatkan kultur sesuai indikasi.

Berikan antibiotic sesuai indikasi.

Membantu potensial sumber infeksi dan/

atau pertumbuhan skunder.

Pengenalan dini dan intervensi sesegera

mungkin dapat mencegah progresi pada

situasi/ sepsis yang lebih serius.

Menurunkan resiko kontaminasi, membatasi

entri portal terhadap agen infeksius.

Mengidentifikasi organisme penyebab dan

terapi yang tepat.

Antibiotik mampu mengatasi kuman

penyebab infeksi.

6. Diagnosa: Intoleran aktivitas berhubungan dengan penurunan imunologis,

perubahan status nutrisi, anemia.

Data Subyektif:

- Klien mengatakan mudah lelah

- Klien mudah mengantuk

- Klien mengatakan kesulitan melakukan aktivitas berat

Data Obyaktif:

Page 33: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 32

- Peningkatan RR

- Peningkatan TD

- HB menurun dari normal (Normal=12-15 mmHg)

Tujuan:

Klien mampu melakukan kegiatan sehari-hari tanpa batasan aktivitas.

Kriteria Hasil:

- Melaporkan peningkatan toleransi aktivitas

- Menunjukkan penurunan tanda fisiologis intoleran, misal: nadi,

pernafasan, TD masih dalam rentan normal pasien.

Tindakan atau Intervensi Rasional

Mandiri

Kaji kemampuan pasien untuk

melakukan tugas / AKS normal, catat

laporan kelelahan, keletihan, dan

kesulitan menyelsaikan tugas.

Kaji kehilangan/ gangguan

keseimbangan gaya jalan, kelemahan

otot.

Awasi TD, nadi, pernafasan selama

dan sesudah aktivitas. Catat respon

terhadap tingkat aktifitas.

Berikan lingkungan tenang.

Pertahankan tirah baring bila

diindikasikan. Batasi gangguan

berulang yang tidak direncanakan.

Membantu potensial sumber infeksi

dan/ atau pertumbuhan skunder.

Pengenalan dini dan intervensi

sesegera mungkin dapat mencegah

progresi pada situasi/ sepsis yang lebih

serius.

Menurunkan resiko kontaminasi,

membatasi entri portal terhadap agen

infeksius.

Mengidentivikasi organisme penyebab

Rasional

Mempengaruhi pilihan intervensi/

bantuan.

Menunjukkan perubahan neurologi

karena defisiensi vitamin B12

mempengaruhi keamanan pasien/ resiko

cedera.

Manifestasi cidera pulmonal dari upaya

jantung dan paru untuk membawaa

jumlah oksigen adekuat ke jaringan.

Meningkatkan istirahat untuk

menurunkan kebutuhan oksigen tubuh

dan menurunkan regangan jantung da

paru.

Page 34: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 33

Ubah posisi pasien dengan perlahan

dan pantau terhadap pusing.

Prioritaskan jadwal asuhan

keperawatan untuk meningkatkan

istirahat.

Berikan bantuan dalam aktivitas/

ambulasi bila perlu.

Gunakan teknik penghematan energi,

misal : mandi dengan duduk, duduk

untuk melakukan aktivitas.

Anjurkan pasien untuk menghentika

aktivitas bila palpitasi.

dan terapi yang tepat.

Hipotensi postural atau hipoksia serebral

dapat menyebabkan pusing, berdenyt

dan peningkatan resiko cidera.

Menpertahankan tingkat energi da

regangan pada jantung dan sistem

pernafasan.

Membantu bila pelu, harga diri

ditingkatkan bila pasien melakukan

sesuatu sendiri.

Mendorong pasien melakuka banyak

aktifitas denga mematasi penyimpangan

energi dan mencegah kelemahan.

Regangan/ stres kardiopulmonal

berlebih dapat menimbulkan

dekompensasi/ kegagalan.

7. Diagnosa: Keletihan berhubungan dengan penurunan produksi energi

metabolik, kebutuhan psikologis atau emosional berlebihan.

Data Subyektif:

- Penurunan kinerja

- Ketidakmampuan untuk mempertahankan rutinitas biasanya

- Penurunan kemampuan berkonsentrasi

- Letargi atau gelisah

Data Obyektif:

- Klien terlihat lelah dan letih.

Page 35: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 34

Tujuan:

Setelah dilakukan intervensi, klien dapat memperbaiki rasa berenergi.

Kriteria Hasil:

- Melaporkan perbaikan rasa berenergi

- Berpartisispasi dalam aktivitas yang diinginkan pada tingkat

kemampuan

Tindakan atau Intervensi Rasional

Mandiri

Rencanakan perawatan untuk

memungkinkan periode istirahat.

Jadwalkan aktifitas periodic bila pasien

mempunyai energy paling banyak.

Libatkan pasien /orang terdekat dalam

jadwal perencanaan.

Tingkatkan aktivitas sesuai

kemampuan. Dorong pasien untuk

melakukan apa saja bila mungkin,

missal: mandi, duduk, bangun dari

kursi, berjalandll.

Dorong masukan nutrisi

Kolaborasi

Berikan O2 suplemen sesuai indikasi.

Rujuk pada terapi fisik/okupasi.

Periode istirahat sangat diperlukan untuk

memperbaiki/ menghemat energy.

Perencanaan akan memungkinkan pasien

menjadi aktif selama wakti dimana

tingkat energy lebih tinggi, yang dapat

memperbaiki perasaan sejahtera dan rasa

control.

Meningkatkan kekatan/stamina dan

kemampuan pasien untuk lebih aktif

tampa kelelahan yang b erarti.

Nutrisi adekuat diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan energy aktivitas.

Adanya animea/hipoksemia menurunkan

ketersediaan O2 untuk ambilan selular

dan memperberat keletihan.

Page 36: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 35

Latihan yang terprogam mampu

meningkatkan kekuatan dan tonus otot,

mingkatkan rasa sejahtera. Pengunaan

alat adaptasi mampu membantu

menghemat energy.

8. Diagnosa: ansietas berhubungan dengan lingkungan rumah sakit

yang tak dikenal, ketakpastian tentang hasil pengobatan kanker,

perasaan putus asa dan tak berdaya, ketidakcukupan pengetahuan

tentang kanker dan pengobatan, efek proses penyakit

,ketidakadekauatan tindakan penghilangan nyeri

Data subyektif:

Klien mengatakan masalah dengan perubahan dalam kejadian

hidup dan keluhan somatik.

Data Obyektif:

Klien mengekspresikan ketakutan, gemetar, terlihat gelisah.

Tujuan:

Klien menunjukkan rentan yang tepat dari perasaan dan

berkurangnya rasa takut.

Kriteria hasil:

Klien tampak rileks, dan melaporkan ansietas berkurang

Intervensi

Berikan kesempatan untuk klien dan

keuarga mengungkapkan perasaan (marah,

rasa bersalah, kehilangan dan nyeri)

Rasionalisasi

Kontak yang sering oleh perawat

menunjukkan penerimaan dan penumbuhan

rasa percaya. Perawat tidak boleh membuat

asumsi tentang reaksi klien atau anggota

keluarga.

Page 37: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 36

Dorong diskusi terbuka tentang kanker,

pengalaman orang lain, dan potensial

pengontrol dan penyembuhannya.

Identifikasi mereka yang beresiko terhadap

ketidak berhasilan penyesiaian:

kekuatan ego yang buruk

kemampuan pemecahan

masalah tak efektif

kurang motivasi

control focus eksternal

Tunjukkan adanya harapan

Tingkatkan aktivitas dan latihan fisik.

Bantu dalam identifikasi sumber nyeri.

Berikan inform,asi akurat tentang:

penyebab nyeri

seberapa lama anyeri akan

berlangsung.

Penjelasan dan hasil diskusi tentang kanker

dapat menberikan pengetahuan kepada

klien dan keluarganya serta memberi

dorongan dan harapan.

Klien yang teridentifikasi sebagai resiko

tinggi memerlukan rujukan untuk

konseling .

Harapan diperlukan untuk mengatasi

beratnya beban pengobatan.(McCaughan &

Sexon, 1991)

Aktifitas fisik memberikan pengalihan dan

rasa normal

Tidak semua nyeri berhubungan dengan

distruksi jaringan. nyeri dengan sumber

yang berbeda memerlukan intervensi yang

berbeda.

Klien yang mengerti dan disiapkan

terhadap nyeri dapat meringgankan stress

dan tingkat ketergantungan fisik.

Page 38: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 37

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

1. Urethelial Ca diklasifikasikan menjadi:

a. Kanker Ginjal

b. Kanker Ureter

c. Kanker Kandung Kemih

d. Kanker Urethra

2. Kanker urothelial

Epitel dari slaput lendir dijalan urine, piala ginjal, saluran kemih, dn kndung kemih

yang disebut urotel, harus menghadapi banyak hal. Sebenarnya keadaan itu sendiri

bukan sesuatu yang istimewa, karena tugas epitel adalah untuk menangkis atau

meniadakan semua yang tidak diharapkan. Epitel kulit merupakan ontoh dari keadaan

tersebut. Urotel terkenl sebagai epitel peralihan karena merupakan bentuk peralihan

dari epitel dari selaput lendir terdifensiasi kearah epitel selenteng. Urotel berhubungan

dengan ampas, termasuk juga zat beracun dan yang menimbulkan kanker serta

khemikala sisa asap rokok da zat warna tertentu ang terkenal jahat. Terutama pada

pemajanan jangka panjang, seperti dialami leh selaput lendir kandung kemih, resiko

terjadinya tumor ganas tentu meningkat. Kanker itu adalah kanker urotel. Kanker

urotel biasanya dimulai sebagai polip, tubuhan jinak yang agak menonjol diatas

permukaan, bertangkai dan tumbuh lamban. Atau mungkin juga pertumbuhannya lebih

meluas dan melebar tanpa timbul bengkak diatas permukaan. Perubahan sifat menjadi

ganas secara teratur muncul dikandung kemih, tetapi di piala ginjal dan saluran kemih

jarang terjadi, disini urine hanya lewat saja. Gambaran klinisnya bercirikan perdarahan

atau penutupan.

2.Kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah Carcinoma sel ginjal

(adenocarcinomarenalis, hipernefroma) yang berasal dari sel-sel yang melapisi

tubulus

renalis. Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui tetapi penelitian telah

Page 39: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 38

menemukan faktor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan resiko terjadinya

kanker ginjal, antara lain: merokok, kegemukan,hipertensi, lingkungan kerja, dialisa,

penyinaran, penyakit Van Hippel-Lindau. Pada stadium dini, kanker ginjal jarang

menimbulkan gejala. Pada stadium lanjut, gejala yang paling banyak ditemukan adalah

hematuria, gejala lainnya yang munkin terjadi yaitu nyeri pada sisi ginjal yang terkena,

penurunan berat badan, kelelahan, demam yang hilang timbul. Pemeriksaan diagnostik

jika dicurigai kanker ginjal dapat dilakukan pemeriksaan urografi intravena, USG, CT

Scan, MRI. Saat ini, pengobatan standar untuk kanker yang masih terbatas diginjal

adalah pembedahan untuk mengangkat seluruh ginjal (nefrektomi simpek/nefrotomi

radikal) embolisasi arteri renalis, terapi biologis, terapi penyinaran, imunoterapi.

3. Kanker dapat terjadi pada sel-sel yang melapisi pelvis renalis dan ureter. Kanker pada

sel-sel yang melapisi pelvis renalis disebut carcinoma cell transitional. Penyebab

mengganasnya sel-sel tidak diketahui, adapun faktor resiko terjadinya carcinoma cell

transitional adalah kanker kandung kemih dan pemakaian obat penghilang nyeri vena

cetin jangka panjang. Gejala awal biasanya berupa hematuria. Jika kanker belum

menyebar, maka dapat dilakukan pengangkatan ginjal dan ureter (nefroureterektomi).

4. Sekitar 80% hingga 90% dari semua kanker kandung kemih merupakan cell

transitional (yang berarti bahwa tumor tersebut berasal dari sel-sel transitional kandung

kemih. Dinding kandung dilapisi oleh sel transisional dan sel skuamosa, lebih dari 90%

kanker kandung kemih berasal dari sel transisional disebut karsinoma sel transisional,

sisanya adalah karsinoma sel skuamosa). Penyebab yang pasti dari kanker kandung

kemih tidak diketahui, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa kanker ini memiliki

beberpa faktor resiko antara lain: usia, merokok, lingkungan pekerjaan, infeksi,

pemakaian siklofosfamid atau arsenik untuk mengobati kanker dan penyakit lainnya,

ras, riwayat keluarga. Hematuria berat dan tanpa nyeri adalah gejala kanker kandung

kemih yang sering ditemukan. Adanya perubahan, pada urinasi atau perubahan urin

dapat menunjukkan adanya kanker kemih, nyeri didaerah panggul atau punggung dapat

terjadi pada metastasis kanker tersebut.

Penatalaksanaan kanker kandung kemih dapat dilakukan dengan kemoterapi,

kemoterapi topikal, radiasi, sistektomi.

Page 40: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 39

5. Kanker urethra merupakan suatu keganasan yang jarang terjadi. Kanker urethra lebih

sering terjadi pada wanita. Kanker urethra dapat dibagi menjadi : kanker urethra

anterior, kanker urethra posterior, kanker urethra yang berhubungan dengan kandung

kemih, kanker urethra kambuhan, karunkulus urethra. Penyebab terjadinya keganasan

pada sel-sel urethra belum diketahui. Gejala pertama biasanya adanya darah didalam

air kemih (hematuria). Pengobatan untuk kanker urethra bisa dilakukan dengan cara

pembedahan, terapi penyinaran dan kemoterapi.

SARAN

Merokok, kegemukan, hipertensi, lingkungan kerja, dialisa merupakan faktor resiko

kanker ginjal. Kanker ini paling sering terjadi pada usia 50-70 tahun, jadi diharapkan

masyarakat lebih berhati-hati pada usia tersebut diatas.

Sebagai seorang perawat dan mahasiswa, kita harus memberikan health education

kepada masyarat tentang penyebab serta faktor resiko dari kanker ginjal maupun kanker

saluran kemih lainnya.

Page 41: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 40

WOC Urothelial Ca

Etiologi:

idiopatik

Pembelahan sel diluar

kendali

Massa yang berlebihan

Tumor

Bekuan darah atau massa

sel tumor bergerak turun

melalui ureter

Mengalami

keganasan

Perluasan kedaerah

perirenal

Perdarahan kedalam

jaringan ginjal

Kanker ureter

Kanker kandung

kemih

Mengalami

pembesaran

abdomen

MK: Nyeri

Perfusi jaringan

me↓

MK: Gg.Perfusi jaringan

Mengalami

keganasan

MK: Ansietas

Metastasis

melalui aliran

darah

Infiltrasi kejaringan

tetangga

hematuria

Kanker

urethra

Inflamasi saluran kemih

MK: Gg,eliminasi urine

Kanker ginjal

Faktor Resiko:

Obesitas,hipertensi,lingkungan

kerja,dialisa,penyinaran

Paling sering pada usia 50-

70tahun.Pria 2x lbh rentan

drpd manita

Page 42: KMB Urothelial Ca

Zahid Fikri, S.Kep.Ns

nursingpustaka.blogspot.com Page 41

Mengaami

keganasan

MK: Ansietas

Pemeriksaan

diagnostik

kemoterapi Terapi

penyinaran

pembedahan

Urgrafi

intravena

Imuoterapi Emboliasi

arteri renalis

Terapi

biologi

Pemeriksaan

diagnostik

MRI

CT-Scan

USG

sistouretrektomi

Terapi laser

elektrfulgurasi

Sistektomi

Reseksi

transuretra/fuglurasi

nefroureterectomi

PENATA LAKSANA

Penektomi Topikal