khutbah pak wahyu

2
Seringkali kita melewatkan nikmat yang kita dapat. Hal ini terjadi karena seringnya nikmat itu ada bersama kita. Sebagai contoh, kita mungkin tidak pernah memikirkan betapa nikmatnya berkumpul bersama orang tua. Namun, saat kesempatan itu sudah tidak ada tinggal penyesalanlah yang tertinggal. Penyesalan adalah kata kunci bagi mereka yang menentang Allah, yang menentang nikmat-Nya. Seperti halnya kausalitas, kehidupan di dunia akan berhubungan dengan kehidupan di akhirat. Kualitas manusia di akhirat akan berbanding lurus dengan apa yang telah diperbuat manusia di dunia. Dalam Surat Al-Fatir ayat 37 Allah berfirman yang bunyinya Artinya : Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan." Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang- orang yang zalim seorang penolongpun. Ayat ini menekankan tentang betapa pentingnya kita sebagai manusia memanfaatkan karunia hidup yang diberikan. Terlebih lagi karunia masa muda, harusnya bisa dimanfaatkan dengan beramal soleh. Selaras dengan hal itu, Rasulullah bersabda yang artinya “Rebutlah ambillah manfaat dari lima hal dari loma hal sebelum datangnya lima yang lain yaitu masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang sakitmu, masa kayamu sebelum datang fakirmu, masa senggangmu sebelum datang masa sibukmu dan tentu saja masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” Pada dasarnya, kelima hal yang disebutkan dalam hadist tersebut merupakan karunia yang dimiliki oleh masing-masing manusia. Namun, sedikit sekali orang yang mengapresiasinya. Maka dari itu, Rasulullah menyarankan kepada pemuda untuk memanfaatkan masa mudanya. Masa muda yang identik dengan masih banyaknya energi harus dimanfaatkan sebelum antusiasme dan semangat menjadi layu. Karunia sebesar ini tidak akan diberikan lagi setelah masa muda berlalu. Beraktivitaslah untuk Allah, menuntut ilmu bersungguh-sungguh, dan carilah lingkungan yang halal untuk menjaga diri di masa muda.

Upload: ahmad-anwar

Post on 10-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Isi khutbah Pak Wahyu

TRANSCRIPT

Page 1: Khutbah Pak Wahyu

Seringkali kita melewatkan nikmat yang kita dapat. Hal ini terjadi karena seringnya nikmat itu ada bersama kita. Sebagai contoh, kita mungkin tidak pernah memikirkan betapa nikmatnya berkumpul bersama orang tua. Namun, saat kesempatan itu sudah tidak ada tinggal penyesalanlah yang tertinggal. Penyesalan adalah kata kunci bagi mereka yang menentang Allah, yang menentang nikmat-Nya. Seperti halnya kausalitas, kehidupan di dunia akan berhubungan dengan kehidupan di akhirat. Kualitas manusia di akhirat akan berbanding lurus dengan apa yang telah diperbuat manusia di dunia.

Dalam Surat Al-Fatir ayat 37 Allah berfirman yang bunyinya

Artinya : Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan." Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.

Ayat ini menekankan tentang betapa pentingnya kita sebagai manusia memanfaatkan karunia hidup yang diberikan. Terlebih lagi karunia masa muda, harusnya bisa dimanfaatkan dengan beramal soleh. Selaras dengan hal itu, Rasulullah bersabda yang artinya “Rebutlah ambillah manfaat dari lima hal dari loma hal sebelum datangnya lima yang lain yaitu masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang sakitmu, masa kayamu sebelum datang fakirmu, masa senggangmu sebelum datang masa sibukmu dan tentu saja masa hidupmu sebelum datang kematianmu.”

Pada dasarnya, kelima hal yang disebutkan dalam hadist tersebut merupakan karunia yang dimiliki oleh masing-masing manusia. Namun, sedikit sekali orang yang mengapresiasinya. Maka dari itu, Rasulullah menyarankan kepada pemuda untuk memanfaatkan masa mudanya. Masa muda yang identik dengan masih banyaknya energi harus dimanfaatkan sebelum antusiasme dan semangat menjadi layu. Karunia sebesar ini tidak akan diberikan lagi setelah masa muda berlalu. Beraktivitaslah untuk Allah, menuntut ilmu bersungguh-sungguh, dan carilah lingkungan yang halal untuk menjaga diri di masa muda.

Rasulullah juga pernah bersabda yang intinya adalah salah satu dari 7 golongan yang akan mendapat naungan di sisi Allah adalah pemuda yang tumbuh dalam semangat ibadah kepada Allah dalam setiap aktivitasnya.

Menurut pandangan Islam, kehidupan dibagi menjadi beberapa tahap. Shabab atau pemuda adalah masa dimana usia seseorang sebelum mencapai usia 40 tahun. Pada masa itu kekuatan fisik dan mental mencapai puncaknya dan akan menurun secara gradual setelahnya. Meskipun akan mengalami penurunan, hendaknya kesadaran ruhiah harus tetap meningkat hingga tutup usia di hari tua nantinya. Sebagaimana Allah menggambarkan suasana kebatinan Zakaria dalam surat Maryam ayat 4 yang berbunyi

Page 2: Khutbah Pak Wahyu

Artinya

Ia berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.

Agar kita bisa selalu memanfaatkan nikmat terutama masa muda, kita harus selalu waspada pada diri kita sendiri. Rasulullah bersabda dalam hadist Bukhori, ada dua kenikmatan yang membuat mayoritas manusia terlena yaitu nikmat sehat dan waktu luang. Untuk itu, memanfaatkan sehat dan waktu luang menjadi sangat penting. Selain ibadah Mahdoh, segala aktivitas yang dilakukan haruslah bermanfaat.