keperawatan gawat darurat

31
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Upload: jinan-bachri

Post on 02-Jul-2015

210 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keperawatan gawat darurat

KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT

Page 2: Keperawatan gawat darurat

Pendahuluan...

Geografis Indonesia, seperti

apakah??

Bencana gempa bumi, letusan

gunung berapi,

tingkat kecelakan yang tinggi.

Bencana ada 2 umum

(menyangkut orang

banyak) dan hanya terjadi pada

bbrpa org saja.

Setiap peristiwa terkadang tidak

Page 3: Keperawatan gawat darurat

GAWAT ....??

DARURAT ....??

Page 4: Keperawatan gawat darurat

GAWAT MENGANCAM NYAWA

DARURAT PERLU

MENDAPATKAN

PENANGANAN/ TINDAKAN

DENGAN SEGERA UNTUK

MENGHILANGKAN ANCAMAN

NYAWA KORBAN.

Page 5: Keperawatan gawat darurat

KEMATIAN....

KONDISI GADAR

TIDAK

T’TANGANI

KEMATIAN

1. MATI KLINIS

PENDERITA HENTI NAFAS &

HENTI JANTUNG, WAKTUNYA 6-8

MENIT SETELAH BERHENTINYA

SISTEM PERNAFASAN &

KARDIOVASKULER

2. MATI BIOLOGIS

MULAI TERJADINYA KERUSAKAN

SEL- SEL OTAK

Page 6: Keperawatan gawat darurat

KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT PELAKSANAAN KEPERAWATAN YG

DIBERIKAN KEPADA INDIVIDU, KLG,

YG DIPERKIRAKAN MENGALAMI

KEADAAN YG MENGANCAM

KEHIDUPAN TERJADI SCR

MENDADAK DLM SUATU

LINGKUNGAN YG TDK DPT

DIKENDALIKAN

CAKUPAN KGD MELIPUTI

MENETAPKAN DIAGNOSIS

KEPERAWATAN& MANAJEMEN

RESPON KLIEN/KLG THD KONDISI

KESH YG MENDADAK

Page 7: Keperawatan gawat darurat

Menurut The American Hospital Association

(AHA)

An emergency is any condition that in theopinion of the patient, his family, orwhoever assumes the responsibility ofbringing the patient to the hospital-requires immediate medical attention.This condition continues until adetermination has been made by a healthcare professional that the patient’s life orwell-being is not threatened.

Page 8: Keperawatan gawat darurat

PROSES KEP GAWAT

DARURAT

• WAKTU YG TERBATAS

• KONDISI KLIEN YG

MEMERLUKAN BANTUAN

SEGERA

• INFORMASI TERBATAS

• PERAN DAN SUMBER DAYA

Page 9: Keperawatan gawat darurat

SASARAN GA-DAR

KETEPATAN RESUSITASI EFEKTIF & STABILISASI KLIEN GAWAT YG

MENGALAMI PERLUKAAN

Page 10: Keperawatan gawat darurat

FUNGSI UTAMA GA-DARURAT

• 1. FILTRASI.

– MENYELEKSI PS YG DATANG

• 2. STABILISASI

– MEMBERIKAN TINDAKAN DASAR(INITIAL

BASIC TREATHMENT)

• 3. DISTRIBUSI

– SEGERA MERUJUK/MELIBATKAN KE

RUANG TINDAKAN

Page 11: Keperawatan gawat darurat

Karakteristik Yanan Gawat Darurat

Segi hukum dan medikolegal, pelayanan

gawat darurat berbeda dengan pelayanan

non-gawat darurat karena memiliki

karakteristik khusus.

Isu khusus dalam pelayanan gawat

darurat membutuhkan pengaturan

hukum yang khusus dan akan

menimbulkan hubungan hukum yang

berbeda dengan keadaan bukan gadar.

Page 12: Keperawatan gawat darurat

PP yang Berkaitan dengan Pelayanan Gawat Darurat

PP yang berkaitan dengan pelayanan gawat

darurat adalah UU No 23/1992 tentang

Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan

No.585/1989 tentang Persetujuan Tindakan

Medis, dan Peraturan Menteri Kesehatan

No.159b/1988 tentang Rumah Sakit.

Page 13: Keperawatan gawat darurat

Pengaturan Penyelenggaraan Pelayanan Gawat Darurat

Ketentuan tentang pemberian pertolongan dalam keadaan darurat telah tegas diatur dalam pasal 5l UUNo.29/2004 tentang Praktik Kedokteran, di mana seorang dokter wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan.

Page 14: Keperawatan gawat darurat

UU No.23/1992 tentang Kesehatan tidak disebutkanistilah pelayanan gawat darurat namun secara tersiratupaya penyelenggaraan pelayanan tersebut sebenamyamerupakan hak setiap orang untuk memperoleh derajatkesehatan yang optimal (pasal 4) Selanjutnya pasal 7mengatur bahwa “Pemerintah bertugasmenyelenggarakan upaya kesehatan yang merata danterjangkau oleh masyarakat” termasuk fakir miskin,orang terlantar dan kurang mampu. Tentunya upaya inimenyangkut pula pelayanan gawat darurat, baik yangdiselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat(swasta).

Pengaturan Penyelenggaraan

Pelayanan Gawat Darurat

Page 15: Keperawatan gawat darurat

• Pengaturan pelayanan gawat darurat

untuk fase rumah sakit telah terdapat

dalam Peraturan Menteri Kesehatan

No.159b/1988 tentang Rumah Sakit, di

mana dalam pasal 23 telah disebutkan

kewajiban rumah sakit untuk

menyelenggarakan pelayanan gawat

darurat selama 24 jam per hari

Page 16: Keperawatan gawat darurat

Pengaturan tindakan medis secara umumdalam UU No.23/1992 tentang Kesehatanpasal 32 ayat (4) yang menyatakan bahwa“pelaksanaan pengobatan dan atauperawatan berdasarkan ilmu kedokteran danilmu keperawatan hanya dapat dilakukanoleh tenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan kewenangan untuk itu

Page 17: Keperawatan gawat darurat

Setiap tindakan medis harus mendapatkan

persetujuan dari pasien (informed consent).

Hal itu telah diatur sebagai hak pasien dalam UU

No.23/1992 tentang Kesehatan pasal 53 ayat 2

dan Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989

tentang Persetujuan Tindakan Medis. Dalam

keadaan gawat darurat di mana harus segera

dilakukan tindakan medis pada pasien yang

tidak sadar dan tidak didampingi pasien, tidak

perLu persetujuan dari siapapun (pasal 11

Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989).

Dalam hal persetujuan tersbut dapat diperoleh

dalam bentuk tertulis, maka lembar persetujuan

tersebut harus disimpan dalam berkas rekam

medis.

Page 18: Keperawatan gawat darurat

SISTEM PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT

TERPADU(SPGDT)

Page 19: Keperawatan gawat darurat

Adalah ......

Koordinasi berbagai unit kerja

(multi sektor) & didukung berbagai

kegiatan profesi (multi disiplin &

multi profesi) untuk

menyelenggarakan pelayanan

terpadu bagi penderita gadar baik

dalam keadaan bencana maupun

sehari- hari.

Page 20: Keperawatan gawat darurat

Pelayanan medis SPGDT

terdiri

1. Pelayanan pra RS (m’dirikan

PSC, (Public Safety Care),

pelayanan ambulans &

komunikasi)

2. RS & antar RS

Page 21: Keperawatan gawat darurat

Pelayanan sehari- hari :

1. PSC (didirikan masy utk kepmasyarakat)

2. Pelayanan ambulans

3. Komunikasi (jejaring informasi,koordinasi & pelayanan gadar)

4. Pembinaan (pelatihan untukmeningkatkan kemampuan

Page 22: Keperawatan gawat darurat

Pelayanan pd bencana(korban massal)

1. Koordinasi & komando

2. Mobilisasi sumber daya

3. Simulasi

4. Pelaporan, monitoring

Page 23: Keperawatan gawat darurat

Sistem Pelayanan Medik di RS

1. Sarana & prasarana (UGD, HCU, ICU, px penunjang)

2. Transport antar RS

3. Pembiayaan yang cukup

Page 24: Keperawatan gawat darurat

Sistem Pelayanan Medik Antar RS

1. Jejaring rujukan

2. Evakuasi antar RS

3. Sistem Informasi Manajemen (audit pelayanan yg b.d keuangan)

4. Koordinasi dalam pelayanan (rujukan)

Page 25: Keperawatan gawat darurat

FASE DETEKSI

Mencari penyebab timbulnya bencana/ kecelakaan

FASE SUPRESI

Mencari penanganan terhadap penyebab munculnya bencana/ kecelakaan

Page 26: Keperawatan gawat darurat

1. AKSES (akses dari masyarakat ke dalam sistem)

Ex: POLISI (110), PEMADAM KEBAKARAN (113), AGD (118)

FASE PRA RUMAH SAKITKeberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen:

Page 27: Keperawatan gawat darurat

2. KOMUNIKASI

Tugas pusat komunikasi :

a. M’nerima permintaan

pertolongan

b. M’kirim unit2 yg diperlukan

c. M’bimbing kegiatan p’tolongan

d. M’monitor kesiapan RS

FASE PRA RUMAH SAKITKeberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen:

Page 28: Keperawatan gawat darurat

3. ORANG AWAM

org pertama yg menemukan korban.

Orang awam harus mampu ;

a. Cara minta tolong

b. Cara melakukan RJP tanpa alat

c. Cara m’hentikan p’darahan

d. Cara memasang bidai/ balut

e. Cara transportasi yg baik

FASE PRA RUMAH SAKITKeberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen:

Page 29: Keperawatan gawat darurat

4. ORANG AWAN KHUSUS

5. AMBULAN GAWAT DARURAT (118)

FASE PRA RUMAH SAKITKeberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen:

Page 30: Keperawatan gawat darurat

FASE RUMAH SAKIT

1. Trauma center level I spesialis 4 besar ada di tempat 24 jam (pusat gawat darurat, PGD I)

2. Trauma center level II dokter jaga (dr.) (ACLS-ATLS) (PGD II), spesialis datang bersamaan dgn penderita

3. Trauma center level III dokter jaga (dr.) (ACLS-ATLS) (PGD III), spesialis datang 30 menit setelah dipanggil

4. Trauma center level IV tidak ada spesialis, yg ada hanya dokter umum (ACLS- ATLS)

Page 31: Keperawatan gawat darurat

....nuhun....