kepemimpinan dalam manajemen dakwah

20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan dalam dakwah adalah sifat dan ciri tingkah laku pemimpin yang mengandung kemampuan untuk mempengaruhi dan mengarahkan daya kemampuan seseorang atau kelompok guna mencapai tujuan dakwah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain pemimpin dakwah adalah orang yang menggerakkan orang lain yang ada di sekitarnya untuk mengikutinya dalam proses mencapai tujuan dakwah. Seorang pemimpin dakwah harus harus berusaha mengembangkan motif-motif dalam diri sasaran dakwah serta mengarahkan motif-motif tersebut kearah tujuan dakwah. Seorang pemimpin dakwah harus memiliki sifat-sifat dan cirri-ciri dinamis yang dapat mempengaruhi dan menggerakkan orang kea rah satu tujuan sehingga terciptalah suatu dinamika di kalangan pengikutnya yang terarah dan bertujuan. Selain cirri- ciri pemimpin secara umum islam menggariskan cirri pemimpin yang paling esensial yaitu keimanan dan ketaatan kepada Allah. 1

Upload: mayora-ulfa

Post on 08-Jul-2016

400 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

TRANSCRIPT

Page 1: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepemimpinan dalam dakwah adalah sifat dan ciri tingkah laku pemimpin

yang mengandung kemampuan untuk mempengaruhi dan mengarahkan daya

kemampuan seseorang atau kelompok guna mencapai tujuan dakwah yang telah

ditetapkan. Dengan kata lain pemimpin dakwah adalah orang yang menggerakkan

orang lain yang ada di sekitarnya untuk mengikutinya dalam proses mencapai

tujuan dakwah. Seorang pemimpin dakwah harus harus berusaha

mengembangkan motif-motif dalam diri sasaran dakwah serta mengarahkan

motif-motif tersebut kearah tujuan dakwah. Seorang pemimpin dakwah harus

memiliki sifat-sifat dan cirri-ciri dinamis yang dapat mempengaruhi dan

menggerakkan orang kea rah satu tujuan sehingga terciptalah suatu dinamika di

kalangan pengikutnya yang terarah dan bertujuan. Selain cirri-ciri pemimpin

secara umum islam menggariskan cirri pemimpin yang paling esensial yaitu

keimanan dan ketaatan kepada Allah.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan pemasalahan yang akan dibahas

yaitu:

1. Apa definisi Kepemimpinan Dakwah?

2. Bagaimana sifat-sifat Kepemimpinan Dakwah?

3. Bagaimana Kemampuan Kepemimpinan Dakwah?

4. Bagaimana Ciri Ciri Kepemimpinan Dakwah yang Baik ?

1

Page 2: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

C. Tujuan Pembahasan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui Definisi Kepemimpinan Dakwah

2. Mengetahui Sifat-sifat Kepemimpinan Dakwah

3. Mengetahui Kemampuan Kepemimpinan Dakwah

4. Mengetahui Ciri Ciri Kepemimpinan Dakwah yang Baik

2

Page 3: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan Dakwah

Kepemimpinan dalam pengertian umum adalah suatu proses ketika seseorang

memimpin, membimbing, dan atau mengontrol pikiran, perasaan, atau tingkah

laku orang lain. Sedangkan pengertian secara khusus dapat dilihat dari beberapa

pendapat berikut:1

1. Menurut Prof. Dr. Mr. Prajudi Atmosudirjo kepemimpinan adalah

kepribadian seseorang yang menyebabkan sekelompok orang lain mencontoh

atau mengikutinya.

2. Menurut Haiman, kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang

memimpin, membimbing, mempengaruhi pikiran, perasaan, atau tingkah laku

orang lain.

3. Menurut Edwin A. Locke, kepemimpinan adalah proses menbujuk orang lain

untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama.

4. Menurut John Pfifner, kepemimpinan adalah seni untuk mengkoordinasi dan

memberikan dorongan terhadap individu atau kelompok untuk mencapai

tujuan yang diinginkan.

Dari pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan behwa seseorang dapat

disebut pemimpin apabila seseorang itu dapat mempengaruhi pikiran, perasaan,

dan prilaku orang lain, baik individu maupun kelompok untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

Adapun pengertian kepemimpinan manajemen dakwah dan kepemimpinan

dakwah ini berbeda. Kepemimpinan manajemen dakwah adalah suatu

kepemimpinan yang fungsi dan peranannya sebagai manajer suatu organisasi

atau lembaga dakwah yang bertanggung jawab atas jalannya semua fungsi

1 Antonio, Muhammad Syafii. tt. Muhammad SAW The Super Leader Super Manager. Jakarta: Prenada Media. Hal 99

3

Page 4: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

manajemen, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan.

Sedangkan kepemimpinan dakwah adalah suatu sifat atau sikap

kepemimpinan yang dimiliki oleh seseorang yang menyampaikan dakwah (Da’i)

yang mendukung fungsinya untuk menghadapi publik dalam berbagai kondisi

dan situasi. Da’I dengan sifat dan sikapnya dalam kehidupan sehari-hari

dipandang sebagai pemimpin masyarakat. Oleh karena itu, boleh dikatakan

bahwa kepemimpinan dakwah merupakan syarat yang harus dimiliki oleh

seorang da’i. 2

B. Sifat-sifat Kepemimpinan Dakwah

Sebagai pemimpin dakwah harus mempunyai sifat-sifat mulia dalam

melaksanakan dakwahnya, sebagaimana Fungsi kenabian dan kerasulan yang

diemban Muhammad saw menuntutnya untuk memiliki sifat-sifat yang mulia agar

apa yang disampaikannya dapat diterima dan diikuti oleh umat manusia. Ada

banyak sifat-sifat mulia yang seharusnya dimiliki seorang ‘pemimpin dakwah’.

Antara lain:

1.       Disiplin Wahyu

Seorang Rasul pada dasarnya adalah pembawa pesan Ilahiyah untuk

disampaikan kepada umatnya. Oleh karena itu tugasnya hanya menyampaikan

firman-firman Tuhan. Ia tidak mempunyai otoritas untuk membuat-buat

aturan keagamaan tanpa bimbingan wahyu, tidak juga menambah atau

mengurangi apa yang telah disampaikan kepadanya oleh Allah SWT. Ia juga

tidak boleh menyembunyikan firman-firman Tuhan meskipun itu merupakan

suatu teguran kepadanya, atau sesuatu yang mungkin saja menyulitkan

posisinya sebagai manusia biasa di tengah umatnya. Muhammad saw

menjalankan fungsi ini dengan baik. Beliau tidak berbicara kecuali sesuai

2 Antonio, Muhammad Syafii. tt. Muhammad SAW The Super Leader Super Manager. Jakarta: Prenada Media. Hal 99

4

Page 5: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

dengan wahyu. Beliau tidak membuat-buat ayat-ayat suci dengan mengikuti

hawa nafsunya, tidak menambah atau mengurangi apa yang telah disampaikan

kepadanya. Hal seperti ini sebaiknya bisa diikuti oleh para pemimpin dakwah

saat ini. 3

2.      Memberikan Teladan

Sebagai seorang pemimpin keagamaan, seorang pemimpin dakwah

harus memberikan teladan yang baik kepada umatnya, khususnya dalam

melaksanakan ritual-ritual keagamaan dan melaksanakan code of

conductkehidupan sosial masyarakat.

3.      Komunikasi yang Efektif

Dakwah adalah proses mengkomunikasikan pesan-pesan Ilahiyah

kepada orang lain. Agar pesan itu dapat disampaikan dan dipahami dengan

baik, maka diperlukan adanya penguasaan terhadap teknik berkomunikasi

yang efektif. Mehammad saw merupakan seorang komunikator yang efektif.

Hal ini ditandai oleh dapat diserapnya ucapan, perbuatan, dan persetujuan

beliau oleh para sahabat yang kemudian ditransmisikan secara turun temurun.

Inilah yang kemudian dikenal dengan hadits atau sunnah. Keahlian dan

kelihaian beliau dapat berkomunikasi telah menarik banyak manusia di

zamannya untuk mengikuti ajarannya. Begitu juga dengan orang-orang yang

tidak pernah bertemu dengannya yang beriman meskipun tidak mendengar

langsung ajaran Islam dari mulut beliau sendiri.

4.      Dekat dengan Umatnya

Rasulullah saw adalah seorang penyeru yang sangat dekat dengan

umatnya. Beliau sering mengunjungi sahabat-sahabatnya, bermain dengan

anak-anak emreka. Beliau turun langsung melihat realitas kehidupan

pengikutnya dan orang-orang yang belum beriman dengannya. Beliau tidak

3 Ardi,Didi Munadi. 2012. Psikologi Dakwah. Bandung: Mimbar Pustaka. Hal 103

5

Page 6: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

sekedar ceramah dari satu masjid ke masjid lain tetapi menyentuh langsung

hati umatnya di tempat mereka berada.

5.      Pengkaderan dan Pendelegasian Wewenang

Rasulullah saw bersabda, “Allah SWT tidak mengangkat ilmu dengan

mencabut ilmu itu dari manusia. Melainkan Allah SWT mencabut ilmu

melalui wafatnya para ulama.” (HR Bukhari Muslim). Secara tidak langsung

hadits ini mengisyaratkan kesadaran beliau tentang perlunya menciptakan

kader-kader yang beliau isi dengan ilmu pengetahuan keagamaan yang akan

meneruskan dakwah beliau.

Pengkaderan ini beliau lakukan terhadap beberapa orang sahabat yang

beliau didik dalam ilmu keagamaan. Beliau juga mendelegasikan wewenang

kepada beberapa orang sahabat yang telah diberinya ilmu yang mencukupi

untuk menyampaikan dan mengajarkan ajaran Islam kepada mereka yang

belum atau baru saja memeluk  Islam. Misalnya, beliau mengutus Mush’ab

bin Umair ke Madinah untuk menyiarkan Islam disana. Pembinaan dan

pendelegasian wewenang ini cukup efektif karena pada gilirannya mereka

juga akan membentuk kader mereka sendiri-sendiri sehingga ajaran Islam

semakin luas syiarnya. 4

C. Kemampuan Pemimpin Dakwah

Sebagai pemimpin dakwah harus memiliki beberapa kemampuan atau

ketrampilan-ketrampilan agar tugasnya dapat diemban dengan baik. Secara umum

kemampuan atau ketrampilan-ketrampilan itu tercermin dalam 3 (tiga) hal, yaitu:

1.      Technical Skill

Ini adalah segala hal yang berkaitan dengan informasi dan kemampuan

khusus tentang pekerjaannya. Seperti pengetahuannya dengan sifat tugasnya,

tuntutan-tuntutannya, tanggung jawabnya, dan juga kewajiban-kewajibannya.

4 Ardi,Didi Munadi. 2012. Psikologi Dakwah. Bandung: Mimbar Pustaka. Hal 103

6

Page 7: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

Dalam hal ini dia harus berusaha untuk belajar dan menguasai informasi-

informasi skill yang harus dikuasai dalam pekerjaannya.

2.      Human skill

Segala hal yang berkaitan dengan prilakunya sebagai individu dan

hubungannya dengan orang lain dan juga cara berinteraksi dengan mereka.

Termasuk disini adalah perilakunya dalam hubungan dengan kepemimpinan

dan interaksinya dengan kelompok yang berbeda

3.      Conceptual Skill

Kemampuan untuk melihat secara utuh dan luas terhadap berbagai

maalah, dan kemudian mengaitkannya dengan berbagai prilaku yang berbeda

dalam organisasi serta menyelaraskan antara berbagai keputusan yang

dikeluarkan oleh berbagai organisasi yang secara keseluruhan bekerja untuk

meaih tujuan yang telah ditentukan. 5

D. Ciri Ciri Kepemimpinan Dakwah yang Baik

Setiap pemimpin dakwah dalam proses aktivitas dakwah, harus senantiasa

membangun dirinya agar memiliki karakter pemimpin yang baik. Beberapa

karakter pemimpin yang baik di antaranya adalah:

1.      Tidak bergaya instruksional.

Pemimpin yang sesungguhnya bukan sekedar mengumpulkan massa,

lalu memaksa melakukan ini dan itu dengan gaya instruksi.  Hal seperti ini

hanya bisa dilakukan di kantor, yang dilakukan oleh atasan kepada para

karyawannya yang digaji.  Kepemimpinan dalam dakwah dan kepemimpinan

di tengah masyarakat bersifat sosial. 

Jadi, kepemimpinan bergaya instruksional dan diktator, yang

hanyamengandalkan controling dan monitoring tidak akan berhasil. 

Kepemimpinan seperti itu hanya akan menghasilkan suasana penuh

5 Ardi,Didi Munadi. 2012. Psikologi Dakwah. Bandung: Mimbar Pustaka. Hal 103

7

Page 8: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

ketakutan.  Rasa ketakutan akan mematikan potensi seseorang, karena selalu

hidup dalam suasana penuh tekanan dan keterpaksaan, bukan kepatuhan.

2.      Pendekatan ide kepemimpinan berpikir.

Pemimpin yang baik harus melakukan pendekatan yang benar

terhadap sekelilingnya. Dia harus berbaur dan menyatu dengan orang-orang

yang dipimpinnya, bukannya mengambil jarak dan menjadi mercusuar bagi

sekelilingnya. Kepemimpinan dakwah harus menggunakan pendekatan ide,

karena kepemimpinan dakwah adalah kepemimpinan berpikir.  Aktivis

dakwah harus dapat menggerakkan orang-orang di sekitarnya.  Jadi,

pemimpin yang baik harus bisa menjadi inspirator dan motivator, bukan

diktator. Orang-orang yang dipimpinnya pun bergerak karena kepemimpinan

berpikir, bukan karena taklif (instruksi).

3.      Selalu berprasangka baik.

Aktivis dakwah tidak boleh diliputi prasangka buruk (su’uzhan), tetapi

selalu diwarnai prasangka baik (hushnuzhan). Jadi, pemimpin jangan hanya

melihat kesalahan atau kelemahan dari orang-orang di sekelilingnya, tetapi

harus bisa menunjukkan kebaikan mereka sehingga mereka selalu berpikir

optimis dan selanjutnya akan menimbulkan rasa percaya diri untuk bisa

meraih kesuksesan.

4.       Permudahlah, jangan mempersulit.

Buatlah segala sesuatu menjadi mudah, dan jangan dipersulit.

Rasulullah saw. ketika menyeru kepada manusia tidak pernah memaksa, tetapi

selalu mengingatkan pada janji-janji Allah.  Pada saat Perang Khandaq, ketika

Beliau meminta-minta berulang-ulang kepada para Sahabat agar ada yang

memata-matai musuh untuk mencari informasi, dan tidak ada yang merespon,

Beliau tidak mencela para Sahabat, tetapi mengingatkan dan terus

mengingatkan bahwa Allah akan memberikan kebaikan kepada kita kalau kita

melakukan perintah-Nya. Akhirnya Beliau mengutus Huzaifah untuk tugas

spionase tersebut.

8

Page 9: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

5.      Memahami realitas manusia sebagai manusia.

Semua manusia punya kelemahan.  Pemimpin harus selalu menasihati,

jangan pernah bosan. Abdurrahman bin Rawahah sebagai komandan perang

tidak pernah mengatakan kepada pasukannya, “Kalian kan para

Sahabat, koktakut berperang.”  Namun,  beliau mengingatkan, “Kita berjuang

dengan kekuatan iman kepada Allah dan bukan dengan kekuatan jumlah atau

fisik.” Jadi, pemimpin yang baik harus memiliki pengertian terhadap orang

yang dipimpinnya, lalu memotivasi dengan mengingatkan tentang ketaatan

kepada Allah.  Dengan demikian, pemimpin tersebut akan mendapat banyak

kepercayaan dari orang-orang di sekelilingnya.

6.      Memberikan kenyamanan kepada yang dipimpin.

Pemimpin yang baik, ketika berada dimanapun dia disukai, dicintai,

bahkan ditunggu-tunggu sebagai tempat curhat, mencari solusi; bukan

sebaliknya, menimbulkan ketakutan. Ia memiliki kemampuan empati kepada

orang lain dan mau mendengarkan masukan-masukan dari yang dipimpinnya.

Ia pun berusaha mencari tahu kesalahannya sebagai pemimpin dari orang lain.

Ketika ada kesalahan, justru mengingatkan bahwa kita masih memiliki banyak

kebaikan-kebaikan lain sehingga setiap kesalahan pasti ada jalan keluarnya,

dan memberikan keyakinan bahwa kita pasti bisa.

7.      Kondisikan selalu hubungan sebuah tim.

Tujuan dakwah yang agung, yaitu melanjutkan kembali kehidupan

Islam, memerlukan sebuah kerjasama tim yang solid.  Oleh karena itu, setiap

pemimpin perlu mengkondisikan hubungan tim dalam dakwahnya. 6

6 Muhyidin, Asep, Agus Ahmad Safe’i. 2002. Metode Pengembangan Dakwah. Bandung: Pustaka Setia. Hal 36

9

Page 10: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

Diperlukan upaya pemetaan terhadap potensi dan kondisi yang ada

pada setiap individu dan di sekitarnya, kemudian merencanakan bersama apa

yang bisa dilakukan dengan potensi dan kondisi yang ada. Selayaknya sebuah

tim, kekurangan dari yang satu akan ditutupi oleh kelebihan dari yang lain.7

7 Muhyidin, Asep, Agus Ahmad Safe’i. 2002. Metode Pengembangan Dakwah. Bandung: Pustaka Setia. Hal 36

10

Page 11: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demikianlah sedikit uraian tentang kepemimpinan dakwah. Tentunya

tulisan ini masih sangat jauh untuk mengungkap secara detail dan sempurna

tentang kepemimpinan dakwah. Untuk itu penulis yakin makalah ini masih

membutuhkan banyak koreksi dan masukan. Sebagai penutup penulis berharap

makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan

saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

11

Page 12: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Kepemimpinan Dalam

Dakwah ”

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah

membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi

motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan

saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Bengkulu,

Penyusun

12

Page 13: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFATR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................................. 2

C. Batasan Masalah................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan Dakwah ........................................................ 3

B. Sifat-sifat Kepemimpinan Dakwah....................................................... 4

C. Kemampuan Pemimpin Dakwah ......................................................... 6

D. Ciri Ciri Kepemimpinan Dakwah yang Baik ...................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 10

B. Kritik dan Saran ................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iii

13ii

Page 14: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

MAKALAHPSIKOLOGI DAKWAH

Kepemimpinan dalam Dakwah

Di susun oleh :Mardiana

1316351567

DosenWira Hadikusuma, M.Si

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMFAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)BENGKULU

2015

14

Page 15: Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah

Daftar Pustaka

Antonio, Muhammad Syafii. tt. Muhammad SAW The Super Leader Super Manager. Jakarta: Prenada Media.

Ardi,Didi Munadi. 2012. Psikologi Dakwah. Bandung: Mimbar Pustaka.

Muhyidin, Asep, Agus Ahmad Safe’i. 2002. Metode Pengembangan Dakwah. Bandung: Pustaka Setia.

15