kepedulian masyarakat
TRANSCRIPT
Tugas Kelompok Mata Kuliah ADKL dan Pengendalian Vektor tentang
Kepedulian Masyarakat
Paper
Diajukan sebagai tugas kelompok mata kuliah ADKL dan Pengendalian Vektor oleh dosen
Vitria, SKM., M.Biomed Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas
Oleh :
Kelompok 1
1. Anisa Rosandali 0810331004
2. Elvira Yunita 0810332016
3. Novida Yanti 0810332035
4. Meitika Triyustitia 0810332039
5. Wilda Delfia 0810333071
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-
Nyalah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah ADKL dan
Pengendalian Vektor. Selain untuk melengkapi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing,
pembuatan makalah ini bertujuan untuk memaparkan tentang Kepedulian Masyarakat terhadap
Lingkungan Hidup.
Dalam pembuatan makalah ini penulis mengalami banyak kesulitan terutama disebabkan
oleh kekurangan ilmu pengetahuan dan. Namun, berkat bimbingan dari beberapa pihak akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan, walaupun masih banyak kekurangan. Karena itu, sepantasnya
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa
dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya
guna di masa yang akan datang.
Padang, 16 Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………… 1
1.2. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………. 1
1.3. Rumusan Masalah……………………………………………………………… 2
1.4. Metode Penulisan ……………………………………………………………… 2
Bab 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Kepedulian Masyarakat. ........……………………………………… 3
2.2. Sebelum Kunjungan Lapangan .......................................................................... 4
2.3 Selama Kunjungan Lapangan...............................................................................8
2.4 Setelah Kunjungan Lapangan..............................................................................9
2.5 Periode Penerimaa Sara dari Masyarakat............................................................10
2.5 Laporan...............................................................................................................11
Bab 3 Penutup
3.1. Simpulan ………………………………………………………………………
3.2 Saran ...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya jaman dan teknologi, lingkungan adalah salah satu yang
mengalami dampak buruk. Eksploitasi dilakukan secara besar-besaran, dengan tanpa
memperhatikan efeknya terhadap lingkungan. Banyak hutan yang ditebangi, lalu diganti hutan-
hutan beton yang menjulang tinggi. Setelah itu daerah sekitar hutan tidak mempunyai peresapan
air yang cukup, dan akhirnya bencana tanah longsor dan banjir pun datang, ketika musim hujan
tiba. Hal itulah yang sekiranya terjadi di era globalisai seperti saat ini. Di tengah sibuknya
kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhanya, banyak hutan dan lingkungan lainnya yang
menjadi korban dari tangan-tangan manusia.Hal yang dapat kita lakukan saat ini adalah ikut
menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kita, seperti ikut menjaga kebersihan lingkungan, ikut
menyerukan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan, dan melestarikan keanekaragaman
hayati yang semakin berkurang saja dari hari ke hari. Agar pada akhirnya alam tidak berbalik
menyerang kita.
Sebagai orang yang bijak, sudah sepantasnya kita bisa merasakan fenomena yang sedang
terjadi ini. Untuk melestarikan lingkungan demi anak dan cucu kita di masa yang akan datang
Selain itu juga ada penghargaan-penghargaan seperti adipura atau pun kalpataru, yang kaitanya
dengan kebersihan dan pelestarian lingkungan. Dan masih banyak lagi, kesadaran dari banyak
pihak untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga akan ada keseimbangan paling tidak
antara pencemaran dan pencegahannya.
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan kepedulian masyarakat?
Bagaimana menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya?
Bagaimana strategi komunikasi kepada masyarakat dalam membangun kepeduliannya
terhadap lingkungan?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
kepedulian masyarakat, bagaimana kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya, upaya apa
yang dilakukan untuk menumbuhakan rasa kepedulian masyarakat terhadap lingkungan,
langkah-langkah apa yang dilakukan sebelum kunjungan ke lapangan, selama kunjungan ke
lapangan dan sesudah kunjungna ke lapangan.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah yang berjudul “ Menumbuhkan Kepedulian masyarakat”, tim
penulis melakukan studi pustaka, baik dengan menggunakan referensi dari bahan kuliah yang
diberikan oleh dosen, maupun berasal dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepedulian Masyarakat
Kepedulian masyarakat merupakan informasi penting yang akan mengarahkan kegiatan
ADKL. Kepedulian itu dapat berubah keluhan tetapi bisa juga berupa pernyataan tekat atau
bahkan sudah menjadi program. Kepedulian dan respon tentang kejadian pencemaran dari
masyarakat, LSM, masmedia, para pakar maupun kepedulian dari sector perlu diketahui dan
digali untuk memperoleh kesamaan pemahaman.
Mempelajari kepedulian masyarakat yang muncul kepermukaan merupakan masalah
yang cukup krusial karena akan melibatkan berbagai factor yang cukup kompleks, antara lain
factor: psikologi social, social kemasyarakatan, social-ekonomi, budaya, strategi pembangunan
social dan kesehatan, dan politik. Kegiatan ini sebaiknya diarahkan pada terjadinya pemajanan
oleh pencemaran lingkungan atau dampak kesehatan atau keduanya. Untuk itu tentunya
diperlukan informasi yang berkaitan dengan kesehatan dan seringkali memerlukan investigasi
secara aktif dan pengamatan dilapangan. Dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan hirearki
struktur pemerintahan maupun social dari setiap kelompok masyarakat.
Pekerjaan pengamatan lapangan itu sendiri, mencakup kegiatan antara lain:
a. identifikasi anggota masyarakat yang akan dilibatkan
b. melibatkan masyarakat dalam proses ADKL pada kesempatan pertama
c. memelihara hubungan dengan masyarakat dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses ADKL
d. mencari dan menjawab aspirasi dan komentar masyarakat tentang hasil akhir ADKL
Dalam uraian selanjutnya di bawah akan membahas langkah-langkah yang digunakan
untuk mempelajari kepedulian masyarakat dan bagaimana menyikapi kepedulian tersebut.
Langkah-langkah umum yang digunakan untuk mengetahui atau menggali kepedulian ini
dikatagorikan dalam 5 bagian :
Sebelum kujungan lapangan
Selama kunjungan lapangan
Setelah kunjungan lapangan
Komunikasi
Laporan
2.2 Sebelum Kunjungan Lapangan
Sebelum kunjungan lapangan dimaksudkan untuk memperoleh informasi selengkap-
lengkapnya yang tersedia tentang hal-hal yang berkaitan dengan pencemaran dan dukungan atas
rencana kunjungan ke lapangan. Sebelum kunjungan dilakukan, paling tidak ada tiga langkah
pokok yang perlu dipersiapkan, yaitu :
Menentukan instansi atau organisasi yang dapat menyediakan informasi dan
dukungan
Menentukan masyarakat atau individu yang akan dikunjungi, masyarakat atau
individu yang paling tepat untuk dikunjungi tergantung pada issue spesifik di lokasi,
fitrah kepedulian, dan sejauh mana mereka dilibatkan
Menyusun strategi dan jadwal serta metoda kunjungan
a. Instansi Penyedia Informasi dan Pendukung
Agar informasi dan dukungan dapat diperoleh dengan efektif, maka perlu dibuat
daftar instansi atau organisasi termasuk jenis data dan informasi yang mungkin dapat
diperoleh, dan dukungan yang dapat diharapkan serta menunjuk pejabat pada tiap tingkat
instansi yang akan dihubungi. Misalnya: akses kepada system file, partisipasi dalam
kunjungan lapangan, mempelajari draft dokumen AMDAL, catatan-catatan pertemuan/rapat
kerja, jaringan informasi di masyarakat, membantu partisipasi masyarakat dalam proses
pengumpulan informasi dan berperan dalam diseminasi informasi kepada masyarakat. Daftar
tersebut akan sangat tergantung pada issue spesifik yang muncul.
Instansi penting yang perlu dimasukkan kedalam daftar adalah Bapelda atau Biro
KLH. Paling tidak ada dua jenis informasi yang mungkin tersedia di BKLH:
(a) peraturan perundangan atau juklak/juknis tentang pengelolaan lingkungan, suatu
dokumen yang menjadi acuan pokok BKLH atau menjadi rujukan bila memilih
tindakan penanggulangan
(b) catatan atau informasi mengenai pelayanan masyarakat sehubungan dengan
pengelolaan lingkungan, termasuk rencana spesifik lokasi.
Kedua dokumen itu akan membantu penganalisis memperoleh informasi penting. Selain
itu, Bapedalda atau BKLH diharapkan dapat membantu menyelesaikan tugas tugas seperti
dibawah:
Mengidentifikasi kontak masyarakat dan saluran distribusi informasi yang ada
Menggali dan mengangkat informasi yang bertentangan
Mengembangkan rencana untuk memanfaatkan pertemuan masyarakat secara efektif
dan mekanisme lain untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terlibat
Menjawab kebutuhan masyarakat atau informasi
Instansi lain yang perlu dimasukkan kedalam daftar untuk mencari tambahan informasi,
antara lain:
Kanwil Departemen: geologi, kehutanan, perikanan, pertanian
Dinas-dinas daerah: dinas kesehatan,
Instansi pelayanan kesehatan: rumah sakit kesehatan kerja.
b. Masyarakat yang Dikunjungi
Masyarakat yang akan dikunjungi haruslah masyarakat yang berkaitan dengan lokasi dan
secara umum dapat didefenisikan sebagai penduduk yang tinggal pada atau sekitar lokasi dan
masyarakat lain yang dapat memberikan informasi yang relevan atau kelompok masyarakat yang
diorganisir dan/atau perwakilannya. Menentukan masyarakat mana yang paling tepat untuk
masuk dalam daftar tidak hanya tergantung pada issue spesifik di lokasi, tetapi juga pada sifat
dasar kepedulian dan tingkat sejauh mana masyarakat akan dilibatkan. Latar belakang lokasi
akan sangat membantu dalam mengidentifikasi orang-orang tersebut. Dalam kaitan itulah,
langkah yang perlu dilakukan adalah membuat daftar selengkap mungkin masyarakat kontak
yang relevan.
c. Strategi Komunikasi Kunjungan Lapangan
Wakil masyarakat yang telah diidentifikasi untuk dikontak hendaknya dberi tahu tentang
rencana dan tujuan kunjungan lapangan tersebut. Masyarakat yang dikontak itu bisa diminta
untuk memberikan cara terbaik bagaimana data dan informasi penting tentang kepedulian dan
tingkat minat masyarakat terhadap okasi dapat disampaikan dan strategi terbaik untuk
berkomunikasi dengan mereka (apakah melalui pertemuan masyarakat secara khusus, mengikuti
pertemuan yang rutin diadakan, pertemuan dengan kelompok kecil, dan lain-lain). Sejauh mana
kepedulian dan minat masyarakat dapat diketahui dengan cara mencatat sifat dasar dan jumlah
pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat.
Melakukan kontak secara individu dengan orang-orang yang tepat dan membangun
hubungan dengan kelompok masyarakat mencakup (tetapi tidak terbatas pada):
Penduduk individual/pencetus masalah
Pejabat yang dipilih (perl mengikuti jalur formal)
Organisasi hobi, industry/pertanian, konversi
Instansi kesehatan dan rumah sakit
Mass media
Pimpinan masyarakat
Organisasi masyarakat termasuk organisasi khusus (Karang Taruna, KNPI)
Kelompok pecinta lingkungan
Universitas dan perguruan tinggi
Kepala sekolah
Kelompok tenaga kerja
Institusi dan unit kegiatan dekat lokasi
Pihak-pihak yang berpotensi bertanggung jawab
Berdasarkan informasi yang terkumpul dan saran-saran yang diterima sebelumnya,
petugas kesehatan melalui kerjasama denga pihak-pihak lain yang terlbat menyusun strategi
untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Hendaknya disusun jadwal pertemuan dan menentukan
jenis pertemuan apa yang akan diselenggarakan. Pada beberapa lokasi, rencana kunjungan
lapangan dapat diumumkan melalui media lokal atau pernyataan press. Melalui pertemuan pers
dapat dibicarakan tujuan dan fungsi ADKL, tujuan kunjungan lapangan, dan pertemuan-
pertemuan dengan masyarakat.
Apabila tenaga analisis adalah staf teknis di Pusat, maka harus bekerjasama dengan
Kanwil Depkes, Dinas Kesehatan setempat dan Lembaga Organisasi Masyarakat atau personil
dari unit kegiatan di lokasi tersebut. Kanwil Depkes memegang peranan penting dalam
membantu menghubungkan tenaga analisis dengan instansi sektoral di wilayahnya dan dengan
pemerintah daerah. Apabila penganalisis adalah staf teknis di daerah (Dati II), maka dapat
mengikuti tugas dan tanggung jawab dinas-dinas yang berlaku. Umumnya setiap Dati II telah
membentuk TKPPLH sebagai penjabaran UU No. 4/1982 dan PP No. 20 tahun 2990 (pasal 30
ayat 1: pengawasan kualitas lingkungan dilakukan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I)
Penganalisis dapat menjadi salah satu tenaga teknis inti dalam TKPPLH tersebut.
Lembaga organisasi masyarakat dapat diminta untuk membantu kontak antara
penganalisis dengan masyarakat atau sebagai sumber informasi basis masyarakat atau bertindak
untuk menyampaikan informasi bagi masyarakat atau berperan aktif dalam mengatur
penyelenggaraan pertemuan atau menyalurkan aspirasi masyarakat atau berpartisipasi dalam
kunjungan lapangan. Pemberitahuan perlu dilayangkan kepada mereka supaya jadwal dapat
terpenuhi dengan baik. Informasi dan dukungan dari instansi atau organisasi dapat diperoleh
melalui kunjungan langsung individual atau melalui rapat kerja/seminar. Bersama mereka dapat
disusun kerjasama apakah dalam bentuk mekanisme kerja, pembagian tugas dan kewenangan,
produksi bshsn penyuluhan, pertemuan denga masyarakat atau pertemuan dengan wartawan.
Kunjungan lapangan yang berhasil membutuhkan persiapan dan pengorganisasian yang rapi.
Sebelum kunjungan lapangan, penganalisis, wakil daerah, penghubung masyarakat, dan anggota
kunjungan lapangan hendaknya mengatur untuk:
Memberikan penjelasan singkat tentang tujuan kunjungan
Mengirimkan surat kepada kontak tentang rencana kunjungan lapangan, tanggal
pertemuan, waktu, dan tempat
Mengatur pertemuan kelompok untuk memeriksa tugas-tugas yang telah dilaksanakan
Mengundang instansi terkait (Bapedalda, TKPPLH, BKLH, dan lain-lain)
Menyusun bahan-bahan informasi (press release, selebaran, dan sebagainya)
2.3 Selama Kunjungan Lapangan
Tujuan utama kunjungan lapangan adalah mengamati lokasi dan bertemu dengan instansi
kunci sebagaimana yang diuraikan diatas. Pengamatan lapangan hendaknya memperhatikan
informasi yang diperoleh dari wawancara dengan pejabat local yang berhubungan dengan
kesehatan dan lingkungan dan anggota masyarakat yang mempunyai pengetahuan tentang lokasi.
Hal pokok yang perlu disampaikan selama kunjungan lapangan adalah menekankan pentingnya
keterlibatan masyarakat secara terus menerus. Karena itu lebih baik diselenggarakan pertemuan
kecil terpilih dibandingkan menyelenggarakan pertemuan dengan masyarakat dalam skala besar.
Apabila selama kunjungan perlu dilakukan suatu pertemuan dengan masyarakat, maka
tujuan pertemuan perlu dirumuskan dengan baik, antara lain untuk:
Mengidentifikasi lebih lanjut karekteristik masyarakat sasaran pengamatan (termasuk
informasi demografi dan distribusi geografik) dan kepedulian mereka terhadap
kesehatn spesifik dan issue kualitas hidup
Menghimpun informasi tentang kepedulian mereka terhadap lokasi baik saat ini
maupun pada waktu-waktu yang telah lewat
Mengidentifikasi lebih lanjut “key person”
Mempelajari status lokasi dan persepsi masyarakat tentang lokasi itu
Mencatat kemungkina cara pemajanan dan potensi untuk terjadinya pemajanan
Membangun kepercayaan masyarakat
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang ADKL dan fungsinya, tujuan
dan ruang lingkup, dan kemungkinan hasil yang diperoleh
Memberikan bantuan kepada masyarakat yang ingin memperoleh pengertian secara
tekhnis lebih lanjut sehubungan dengan pencemar dilokasi dan pemajanan dan
meyediakan informasi tentang sumber-sumber informasi lain yang terjangkau
Membangun mekanisme dan jalur korespondensi
Mengidentifikasi calon penghubung yang menghubungkan tim ADKL dengan
masyarakat dan member kesempatan mereka untuk terlibat dalam proses ADKL
Mengidentifikasi cara-cara yang disukai masyarakat dalam menerima informasi dan
membangun kerangka komunikasi
Mengidentifikasi bentuk keterlibatan yang diinginkan oleh masyarakat dalam proses
ADKL
Wartawan mungkin bisa mengahadiri pertemuan masyarakat yang bersifat forum terbuka.
Tetapi pertemuan dengan masyarakat yang bersifat khusus sebaiknya tidak terbuka untuk
wartawan. Pertemuan itu bersifat informal, pribadi dimana individu masyarakat dapat berbagi
kepedulian dan mengajukan pertanyaan. Walaupun wartawan hadir dalam pertemuan, mereka
dapat diminta untuk tidak memberitakan. Bila ada wartawan hadir, mereka perlu ditemui dan
dijelaskan bahwa pertemuan ini diadakan hanya untuk warga dan bersifat pribadi, nanti ada
acara sendiri untuk wartawan. Untuk menjamin bahwa titik berat pertemuan adalah pada
masyarakat dan kepentingannya, penganilis perlu menjelaskan pada awal pertemuan bahwa
pertemuan ini hanya untuk masyarakat, sementara untuk wartawan diatur kemudian.
2.4 Setelah Kunjungan Lapangan
Mencatat dan melakukan pertukaran informasi. Informasi yang diperoleh saat kunjungan
lapangan harus didokumentasi dalam laporan dan catatan kegiatan dinas. Segera melakukan
pertemuan dengan mengundang orang – orang yang ikut dalam kunjungan lapangan untuk
membicarakan hasil kegiatan tersebut. Hal lain yang segera diputuskan adalah kebutuhan tenaga
pembantu di masyarakat. Informasi yang dihimpun sebelum, selama, sesudah kunjungan
lapangan perlu defile untuk digunakan dalam mempersiapkan draf rencana keterlibatan
masyarakat. Unit pusat mungkin bisa menyiapkan paket rencana melibatkan masyarakat spesifik
lokasi pada setiap lokasi yang memuat tujuan umum, tujuan khusus, strategi melibatkan
masyarakat dalam ARL. Rencana tersebut perlu mencakup unsu-unsur berikut:
Jalur pelayanan informasi
Muatan informasi yang dikeluarkan 4 bulanan
Kelompok masyarakat pemerhati kesehatan lingkungan
Rencana kegiatan pertemuan berkala
Lain – lain yang diperlukan
2.5 Periode Penerimaan Saran dari Masyarakat
Mempublikasikan ADKL untuk memperoleh komentar dari masyarakat merupakan
langkah akhir dari fase ini. Tujuan dari periode ini adalah memberikan kesempatan kepada
masyarakat, terutama masyarakat yang berkaitan dengan lokasi, untuk memberikan komentar
terhadap ADKL., terutam yang berkaitan dengan kesimpulan kesehatan dan rekomendasi dan
efektivitas dari dokumen dalam memperhatikan kepedulian kesehatan masyarakat. Saran-saran
yang masuk bisa dipertimbangkan untuk kemudian ditambahkan kedalam dokumen ADKL.
ADKL bisa disediakan untuk masyarakat umum melalui kantor dinas kesehatan atau unit
pelayanan kesehatan setempat atau tempat-tempat lain yang strategis. Untuk menunjang
penyebaran draf ADKL dan untuk menggiatakan partisipasi masyarakat, copy bisa diberikan
kepada kelompok-kelompok tertentu. Bahwa dokumen itu telah tersedianya bisa diumumkan
melalui radio atau tempat-tempat umum, melalui surat kepada mereka yang pernah terlibat atau
dengan cara-cara yang lain. Komentar yang diterima disimpan sebagai bagian dari catatan
administrasi ADKL. Komentar (tanpa identitas) dan jawaban dari instansi disertakan dalam
apendiks laporan lengkap ADKL. Untuk setiap lokasi, perlu dibuat file terpisah yang memuat
ADKL, komentar masyarakat, dan jawaban yang bersangkutan.
Bila pertemuan masyarakat diadakan, petugas harus mempersiapkan diri untuk
membicarakan respon masyarakat dan issue lain yang berkaitan dengan ADKL. Petugas harus
menjawab komentar masyarakat, merevisi ADKL kalau perlu. Setelah periode penerimaan saran
ditutup, penganalisa dan pihak lain yang terlibat dalam proses ADKL mengadakan pertemuan
untuk membicarakan perlunya diadakan pertemuan kembali dengan masyarakat untuk
mengumumkan hasil ADKL. Kriteria untuk menetapakan perlunya pertemuan masyarakat antara
lain :
jumlah komentar yang diterima
adanya saran dari kelompok masyarakat/ kader/ pemerhati kesehatan lingkungan
input dari masyarakat kunci yang dikontak dan atau jumlah pernyataan keinginan
masyarakat yang disampaikan dalam pertemuan, telepon atau cara lain.
jumlah dan jenis media yang diliput
catatan minat masyarakat – diperkirakan dengan berbagai factor, jumlah kelompok
lingkungan basis masyarakat, jumlah orang yang mengunjungi kantor penerangan, atau
menghubungi dinas kesehatan
jumlah orang yang menghadiri pertemuan
2.6 Laporan
Permasalahan kesehatan masyarakat yang muncul permukaan hendaknya dibahas dua tahap:
Tahap pembahasan issue kesehatan masyarakat yang muncul
Petugas menyajikan issue kesehatan masyarakat yang muncul kepada masyarakat
setempat, tidak ada penyajian ADKL atau evaluasi terhadap issue.
Tahap dampak kesehatan masyarakat
Jawaban terhadap issue kesehatan masyarakat disajikan pada tahap yang kedua yang akan
dijelaskan pada bagian evaluasi masalah kesehatan yang muncul dipermukaan, dengan
terlebih dahulu melalui langkah-langkah ADKL.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepedulian masyarakat merupakan informasi penting yang akan mengarahkan kegiatan
ADKL. Kepedulian itu dapat berubah keluhan tetapi bisa juga berupa pernyataan tekat atau
bahkan sudah menjadi program. Kepedulian dan respon tentang kejadian pencemaran dari
masyarakat, LSM, masmedia, para pakar maupun kepedulian dari sector perlu diketahui dan
digali untuk memperoleh kesamaan pemahaman. Kepedulian dapat berupa keluhan, pernyataan tekat,
atau bahkan program. Kepedulian dan respons terhadap pencemaran dari masyarakat, LSM, massmedia,
pakar sektor terkait perlu diketahui dan digali untuk memperoleh kesamaan pemahaman. Untuk itu
diperlukan informasi yang relevan dan memerlukan investigasi secara aktif. Langkah umum
yang diambil, dikelompokkan dalam 5 bagian yaitu sebelum kunjungan lapangan, selama
kunjungan lapangan, setelah kunjungan lapangan, komunikasi, dan laporan.
3.2 Saran
Diharapkan pada petugas kesehatan agar dapat menumbuhkan rasa kepedulian
masyarakat terhadap lingkungan sekitar agar mayarakat dapat menjaga dan memelihara
lingkungan disekitar mereka. Namun tidak hanya kepada masyarakat saja, kepedulian terhadap
lingkungan harus ditumbuhkan pada setiap kalangan, karena pemeliharaan kelestarian
lingkungan merupakan tanggung jawab kita bersama.
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan sosial. 2001. Materi Teknis Langkah-langkah
Operasional Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.
“Pentingnya Kesadaran Dan Kepedulian Terhadap Lingkungan Di Era Globalisasi ” dalam
nurhidayanto09.wordpress.com. Diakses 15 desember 2010.