kemampuan mengomunikasikan data hasil percobaan …
TRANSCRIPT
i
KEMAMPUAN MENGOMUNIKASIKAN DATA HASIL PERCOBAAN
DALAM FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA
MA MUALLIMIN MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Unismuh Makassar
ARIFUDDIN
10539136215
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Mimpi yang Kuat dengan Kerja Keras
Dan Optimisme akan mengantarkanmu pada sisi
Kehidupan yang sebenarnya.
Persembahan Skripsi ini Untuk :
Ayahanda Daamin dan Ibunda Hasania
Yang teramat kusayangi. Dalam setiap langkah senantiasa diiringi doa dan
nasehat yang menyejukkan jiwa. Senyuman yang menjadi candu dan pelejit
semangat untuk terus berusaha maksimal menyelesaikan jejak-jejak pendidikanku.
Tak ada keluhan terdengar selama ini menjalani pendidikan ditingkat Universitas.
Hanya tetesan peluh yang menghiasi wajah mereka serta keikhlasan untuk
memenuhi segala tuntutan di kehidupan ini.
vii
ABSTRAK
Arifuddin.2021. Kemampuan Mengomunikasikan Data Hasil Percobaan dalam
Fisika Peserta Didik Kelas XI MIA MA Muallimin Kota Makassar. Skripsi Program
Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Abd. Haris dan Pembimbing II Yusri
Handayani.
Masalah utama penelitian ini yaitu penggunaan metode ilmiah dalam proses
pembelajaran seperti melakukan kegiatan diskusi, tanya jawab, demonstrasi.
eksperimen telah dilaksanakan di sekolah, akan tetapi proses pengkomunikasian
data hasil eksperimen belum pernah diteliti karena peserta didik lebih difokuskan
pada hasil praktikum yakni tingkat kognitif peserta didik sehingga perlu
mengadakan penelitian tentang keterampilan proses sains terutama pada
kemampuan mengomunikasikan data hasil percobaan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana kemampuan mengomunikasikan data hasil percobaan
oleh peserta didik kelas XI MA Muallimin ditinjau dari kemampuan mengubah data
menjadi grafik. Jenis penelitian yang digunakan adalah Ex-Post Facto bersifat
deskriptif-survei.
Prosedur dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan yakni tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Subjek dalam penelitian ini adalah
Peserta didik kelas XI MA Muallimin kota Makassar yang berjumlah 20 orang.
Peneliti menggunakan teknik observasi, tes dan survey dalam pengumpulan data
penelitian. Serta aplikasi Virtual lab. Kemampuan mengomunikasikan data hasil
percobaan hukum hooke secara virtual atau dengan menggunakan aplikasi Phet
berada pada kategori tinggi pada indikator kemampuan mengomunikasikan data
dengan persentase 46-75 %. Meskipun dalam penyajian data tiap peserta didik
hampir ada kesamaan.
Kata Kunci : Aplikasi Phet, Hukum Hooke, Kemampuan Mengomunikasikan,
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT, sang pengatur semesta serta pengatur scenario
terbaik segala yang terjadi di muka bumi. Pemberi rahmat, taufik, dan hidayah bagi
seluruh mahluk ciptaan-Nya termasuk manusia sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Kemampuan mengomunikasikan Data
Hasil Percobaan dalam Fisika peserta didik Kelas XI MIA MA Muallimin
Kota Makassar. Skripsi ini hanyalah bagian kecil dari deretan Rahmat-Nya yang
tidak akan mampu dihitung dan dilogikakan manusia.
Salam serta shalawat senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW, kekasih Allah yang menjelma menjadi sosok innovator,
motivator, serta pemuda paripurna pembawa risalah Nur di tengah-tengah
kegelapan yang mencengkram manusia. Pemimpin bijak dalam setiap langkah
kepemimpinannya sehingga beliau akan selalu layak dijadikan role model dalam
kepemimpinan.
Manusia dan kesempurnaan layaknya dua sisi yang sangat susah
disandingkan. Layaknya fatamorgana oase di gurun pasir, terlihat dekat namun
semakin dikejar maka akan terlihat semakin menjauh. Penggambaran ini sesuai
dengan kondisi penulis berupaya menjadikan tulisan ini sempurna untuk diajukan
sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada
program studi pendidikan fisika fakultas keguruan dan illmu pendidikan. Kehendak
hati ingin sempurna namun sisi keterbatasan manusia akan selalu menjadi celah.
Selama penyusuan skripsi ini, sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi
ini takkan terwujud tanpa adanya uluran tangan dari orang-orang yang telah
digerakkan hatinya oleh sang pencipta untuk memberikan dukungan, bantuan,
bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung bagi penulis, oleh karena
itu disamping rasa syukur kehadirat Allah SWT, penulis juga menyampaikan
ix
ucapan terima kasih yang tulus kepada pihak yang selama ini memberikan doa dan
bantuan hingga terselesainya skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada kedua
orang tuaku tercinta, Ayahanda Daamin dan Ibunda Hasaniah atas segala jerih
payah, pengorbanan dalam mendidik, membimbing, dan mendoakan penulis dalam
setiap langkah menjalani hidup selama ini hingga selesainya studi (S1) penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada adik-adik yang senantiasa nemberi semangat,
dukungan, perhatian dan kebersamaan serta doa untuk penulis.
Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini, penulis
mengalami hambatan dan cobaan hidup, namun berkat bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Olehnya itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
:Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar, Erwin Akib, M.Pd., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Nurlina, S.Si., M.Pd. dan
Ma’ruf, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika,
Drs. Abd. Haris, M.Si, selaku pembimbing pertama dan Yusri Handayani, S.Pd.,
M.Pd. selaku pembimbing kedua yang dengan penuh kesabaran telah meluangkan
waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk mulai
dari membuat proposal hingga rampungnya skripsi ini. Penulis juga menyampaikan
rasa terima kasih kepada bapak dan Ibu Dosen yang selama ini telah mengajari
penulis kebaikan dan ilmu sekaligus menjadi orangtua penulis selama kuliah di
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Sekolah, guru,
serta staff MA Muallimin Kota Makassar, yang telah memberi izin dan bantuan
untuk melakukan penelitian serta untuk Teman-teman dan sahabat-sahabat
angkatan 2015 yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu-persatu. Terima
kasih banyak atas persaudaraan, keakraban, motivasi dan partisipasinya selama
penulis menempuh pendidikan di universitas Muhammadiyah Makassar. Serta
seluruh pihak yang tak sempat penulis tuliskan namanya satu per satu. Hal ini tidak
mengurangi rasa terima kasihku atas segala bantuannya.
x
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tulisan
ini sangatlah jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang dapat
menyempurnakannya sangat penulis harapkan. Semoga Allah swt membalas
seluruh kebaikan dengan Ridho-Nya. Akhir kata, penulis memohon maaf atas
segala kekurangan dalam penulisan dan penyajian skripsi ini, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin Yaa Rabbal Alamiin.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, 27 Januari 2021
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v
MOTTO PERSEMBAHAN ....................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 5
A. Landasan teori ................................................................................... 6
1. Keterampilan Proses Sains .......................................................... 6
2. Komunikasi ................................................................................. 8
3. Keterampilan Berkomunikasi dalam Fisika ................................ 9
B. Kerangka Pikir .................................................................................. 13
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 15
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 15
B. Subjek dan Lokasi Penelitian ............................................................ 15
1. Subjek Penelitian ......................................................................... 15
2. Lokasi Penelitian ......................................................................... 15
C. Variabel Penelitian ............................................................................ 15
D. Defenisi Operasional Variabel .......................................................... 15
xii
E. Prosedur Penelitian............................................................................ 16
1. Tahap Persiapan .......................................................................... 16
2. Tahap Pelaksanaan ...................................................................... 16
3. Tahap Akhir ................................................................................ 16
F. Instrumen Penelitian.......................................................................... 17
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 18
H. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 22
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 22
B. Pembahasan ....................................................................................... 26
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 29
A. Simpulan ........................................................................................... 29
B. Saran .................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 30
LAMPIRAN ................................................................................................. 32
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... 98
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Jenis- jenis Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya ..................... 7
3.1 Jumlah Item pada Instrumen Angket Kemampuan Berkomunikasi ...... 17
3.2 Kriteria Relialibilitas ............................................................................. 20
3.3 Kategorisasi Kemampuan Mengomunikasikan Data Peserta Didik ...... 21
4.1 Data Hasil Praktikum Kelompok I ....................................................... 22
4.2 Data Hasil Praktikum Kelompok II ...................................................... 23
4.3 Kategorisasi Skor Kemampuan Mengomunikasikan ............................ 25
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Skema Kerangka Pikir ........................................................................... 14
4.1 Grafik kelompok I ................................................................................. 23
4.2 Grafik kelompok III ............................................................................... 24
4.3 Diagram Batang Persentase Skor Perindividu ....................................... 25
4.4 Diagram Batang Persentase Kemampuan Berkomunikasi berdasarkan Sub
Indikator................................................................................................. 26
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Instrumen Penelitian................................................................................ 32
2. Lembar Validasi .................................................................................... 62
3. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................ 71
4. Persuratan ................................................................................................ 78
5. Dokumentasi ........................................................................................... 85
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada mulanya adalah untuk mencerdaskan seluruh rakyat
Indonesia ternyata mengalami berbagai permasalahan. Diantaranya ialah
permasalahan infrastruktur, pemerataan, bahkan dari segi media dan proses
pembelajaran. Dari 214.409 sekolah SD/SMP/SMA (negeri dan swasta), hanya
50.150 sekolah yang memiliki laboratorium science. (Data: Pusat Data dan
Statistik Kemendikbud | Rangkuman Statistik Persekolahan 2017-2018) ini
merupakan salah satu permasalahan yang sangat menunjang proses belajar
mengajar di sekolah namun belum terpenuhi, selain permasalahan itu, berdasarkan
tes yang meliputi Matematika, sains dan membaca yang dilakukan Programme for
International Student Assessment (PISA) tahun 2015, 42% murid asal Indonesia
gagal memenuhi standar di semua bidang. Dikalahkan oleh murid-murid dari
Malaysia, Vietnam dan Thailand. Hal ini sangat mencengangkan dengan tingkat
pendidikan Negara Indonesia yang hanya 42%. Hal ini tentunya menjadi perhatian
serius dari pemerintah daerah dan maupuan pemerintah pusat.
Pendidikan abad 21 merupakan era kompetisi yang lebih menekankan pada
kreativitas dan kemampuan melakukan inovasi. Kreativitas merupakan modal
utama dalam menghadapi persaingan di era modernitas dan era digitalisasi. Salah
satunya adalah penerapan kurikulum 2013 merupakan salah satu karakteristik
pembelajaran abad 21 dengan tujuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional :
“Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab. Selain itu pendidikan abad 21 merupakan pendidikan yang lebih
menitikberatkan pada kemampuan peserta didik dalam pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang sesuai serta memuat keterampilan dalam ranah psikomotor yang
harus dikuasai peserta didik.
Metode dalam Fisika ataupun IPA yakni dengan metode eksperimen yang
sering dilakukan dalam kegiatan praktikum dan tidak terlepas dari tujuan
2
pembelajaran abad 21, dalam mempelajari fisika, peserta didik dituntut bukan
hanya untuk memahami konsep, tetapi juga fenomena, hukum, teori, persamaan,
grafik, tabel, grafik, diagram, dan juga perhitungan matematis. Selain itu, salah satu
tujuan dari pembelajaran fisika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan
antara lain : mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang instrumen
percobaan, mengumpulkan menafsirkan data serta mengomunikasikan hasil
percbaan tersebut merupakan bagian dari proses keterampilan proses sains.
Praktikum dilakukan biasanya berkelompok ataupun individu namun
penulisan laporan dibuat secara invidu, dan melakukan pembahasan secara individu
sesuai dengan data yang telah didapat pada saat praktikum secara kelompok
ataupun individu.
Kemampuan peserta didik dalam menulis laporan hasil praktikum
merupakan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi ilmiah. Jenis
komunikasi ada dua yaitu : komunikasi Ilmiah secara lisan dan komunikasi ilmiah
secara tertulis. Dalam praktikum akan dilakukan komunikasi ilmiah 2 yaitu Menulis
laporan lengkap sesuai dengan aturan dan mempresentasekan hasil laporan yang
melibatkan proses komunikasi ilmiah secara lisan.
Berdasarkan data observasi dari peserta didik MA Muallimin Makassar
bahwa di sekolah ini sudah menerapkan kegiatan praktikum dalam pembelajaran
khususnya materi fisika seperti tekanan, gaya, getaran dan gelombang sehingga
peserta didik setelah melakukan percobaan dituntut untuk membuat laporan data
hasil percobaan sehingga dalam proses itu melibatkan proses metode ilmiah yang
merupakan bagian dari Keterampilan Proses Sains. Diketahui bahwa penggunaan
metode ilmiah dalam proses pembelajaran seperti melakukan kegiatan diskusi,
tanya jawab, demonstrasi. Dan eksperimen telah dilaksanakan di sekolah, akan
tetapi proses pengkomunikasian data hasil eksperimen belum pernah diteliti karena
peserta didik lebih difokuskan pada hasil praktikum yakni tingkat kognitif peserta
didik sehingga perlu mengadakan penelitian tentang keterampilan proses sains
terutama pada kemampuan mengomunikasikan data hasil percobaan. Dalam
penelitian ini akan dikaji adalah terkait dengan kemampuan peserta didik dalam
mengomunikasikan hasil percobaan dalam bentuk laporan hasil praktikum.
3
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dari itu, penulis akan
melakukan penelitian dengan judul “Kemampuan Mengomunikasikan Data
Hasil Percobaan dalam Fisika Peserta didik Kelas XI MIA MA Muallimin
Makassar
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kemampuan peserta didik dalam
mengomunikasikan data hasil percobaan dalam fisika?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menngetahui kemampuan peserta didik
dalam mengomukasikan data hasil percobaan dalam fisika!
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah wawasan keilmuan peneliti dan pembaca yang berkaitan
dengan kemampuan peserta didik dalam mengomunikasikan data hasil
percobaan dalam fisika.
b. Menjadi rujukan bagi guru atau peneliti berikutnya yang ingin
melakukan penelitian yang mendalam tentang kemampuan peserta didik
dalam mengomunikasikan data hasil percobaan dalam fisika.
c. Menambah wawasan terkait kemampuan peserta didik dalam
mengomunikasikan data hasil percobaan dalam fisika.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Menambah Wawasan, pengetahuan, dan keterampilan penulis yang
terkait dengan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan peserta
didik dalam mengomunikasikan data hasil percobaan dalam fisika.
b. Bagi guru
4
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi ataupun masukan
tentang kemampuan mengomunikasikan data hasil percobaan dalam
fisika.
c. Bagi peserta didik
Dapat menumbuh kembangkan berpikir kreatif dan aktif, meningkatkan
motivasi peserta didik dan daya tarik terhadap mata pelajaran Fisika.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan Proses sains merupakan keterampilan yang dipelajari siswa
saat melakukan penemuan ilmiah. Saat siswa aktif melakukan penyelidikan atau
penemuan maka mereka menggunkan berbagai macam keterampilan sains yang
dikembangkan (pengembangan kemampuan berfikir), prinsip interaksi ( interaksi
antara siswa dengan siswa, interaksi siswa dengan guru bahkan interaksi siswa
dengan lingkungan), prinsip bertanya (guru sebagai penanya), Prinsip belajar untuk
berfikir (Learning How To Think), prinsip keterbukaan (menyediakan ruang
memberikan kesempatan kepada siswa pengembangan hipotesis dan secara terbuka
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan).
Menurut Isnaini tahun 2018 Keterampilan Proses sains merupakan
kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dengan suatu
kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuwan dapat menemukan sesuatu yang baru
bahwa keterampilan proses melibatkan keterampilan intelektual, manual dan sosial.
Sehingga dapat disimpulkan keterampilan proses sains adalah kemampuan
yang mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dengan dasar metode
ilmiah, sehingga dapat melahirkan sesuatu yang baru melalui proses intelektual,
sosial dan lingkungan. Keterampilan proses sains digunakan untuk menemukan
konsep atau prinsip dan teori dalam rangka mengembangkan konsep yang telah ada
atau menyangkal penemuan sebelumnya.
Keterampilan proses memiliki 2 keterampilan yaitu keterampilan proses
sains terintegrasi dan keterampilan proses sains dasar. Menurut Mudjiono
(2016:95-96) keterampilan proses sains dasar (basic Skill) meliputi : Mengamati,
Mengukur, Mengelompokkan, Melakukan Eksperimen, Mengomunikasikan, dan
menyimpulkan.
1. Mengamati meliputi pengamatan dengan indra serta mengumpulkan fakta yang
relevan
6
2. Memprediksi merupakan proses membuat hipotesis, mengenal pola untuk
memprediksi serta mencari hubungan antara fakta, konsep, dan prinsip dalam
ilmu pengetahuan.
3. Mengukur merupakan mengukur data yang diperlukan dalam percobaan.
4. Mengklasifikasi yakni mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri,
membandingkan serta mencari dasar penggolongan
5. Menyimpulkan yakni memutuskan keadaan atau peristiwa berdasarkan fakta,
konsep, atau prinsip dalam pengamatan.
6. Mengomunikasikan yaitu menyusun dan mneyampaikan laporan,
mendiskusikan hasil percobaan, serta menggambarkan data dengan tabel grafik.
Sedangkan Keterampilan Proses Terintegrasi meliputi Mengamati,
membuat tabel data, membuat grafik, menggambarkan hubungan antar variabel,
mengumpulkan dan mengolah data, menganlisis penelitian, menyusun hipotesis,
mendefenisikan variabel, merancang penelitian dan melakukan percobaan.
1. Mengamati yaitu mengenal variabel
2. Membuat tebel data yaitu dengan memasukkan data dalam tabel percobaan
3. Membuat grafik yaitu membaca data dalam tabel, memvisusalisasikan data
dalam bentuk grafik, garis, balok, ataupun grafik lainnya.
4. Menggambarkan hubungan antar variabel
5. Mengumpulkan dan mengolah data dengan membuat instrumen pengumpulan
data, mentabulasi data, dan menentukan hasil perhitungan.
6. Mengalisis penelitian yaitu mengenali variabel serta mengenali rumusan
hipotesis.
7. Menyusun hipotesis denga membuat hipotesis praktikum serta memperbaiki
rumusan suatu hipotesis.
8. Mendefenisikan variabel yaitu mengenal atribut variabel bebas, mendefenisikan
variabel bebas, serta membatasi lingkup variabel terikat.
9. Merancang penelitian dengan mengenali rumusan masalah dan menyusun
hipotesis.
10. Melakukan percobaan dengan melaksanakan kegiatan sesuai langkah kerja.
Adapun jenis-jenis Keterampilan Proses Sains dan Indikator-indikatornya
menurut Rustaman (2005:86) yaitu:
7
Tabel 2.1 : Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya
Indikator KPS Sub Indikator KPS
Mengamati/Observasi a. Menggunakan sebanyak Mungkin
indra
b. Mengumpulkan/Menggunakan fakta
yang relevan
Mengelompokkan/Mengklasifikasi a. Mencatat setiap pengamatan secara
terpisah
b. Mencari perbedaan dan persamaan
c. Mengontraskan ciri-ciri
d. Membandingkan
e. Mencari dasar pengelompokan atau
penggolongan
Menafsirkan/Interprestasi a. Menghubung-hubungkan hasil
pengamatan
b. Menemukan pola/keteraturan dalam
satu seri pengamatan
c. Menyimpulkan
Meramalkan/prediksi a. Menggunkan pola-pola atau
keteraturan hasil pengamatan
b. Mengukakan apa yang mungkin terjadi
pada keadaan yang belum diamati
Mengajukan pertanyaan a. Bertanya apa, bagaimana, dan
mengapa
b. Bertanya untuk meminta penjelasan
mengajukan pertanyaan yang berlatar
belakang hipotesis
Mengajukan hipotesis a. Mengetahui bahwa ada lebih dari 1
kemungkinan penjelasan dari suatu
kejadian
b. Menyadari bahwa suatu penjelasan
perlu diuji kebenarannya dengan
memperoleh bukti banyak atau
melakukan cara pemecahan masalah.
Merencanakan
percobaan/penyelidikan
a. Menentukan alat, bahan atau sumber
yang akan digunakan
b. Menentukan variabel atau faktor-
faktor penentu.
c. Menentukan apa yang akan diatur,
diamati, dicatat, menentukan apa yang
akan dilaksanakan berupa langkah
kerja.
Menggunkan Alat/Bahan a. Memakai alat dan bahan
b. Mengetahui alasan mengapa
menggunkan alat atau bahan/sumber
c. Mengetahui bagaimana menggunakan
alat/bahan.
8
Menerapkan Konsep a. Menggunakan konsep/prinsip yang
telah dipelajari dalam situasi baru
b. Menggunakan konsep atau prinsip
pada pengalaman baru untuk
menjelaskan apa yang sedang terjadi
Berkomunikasi a. Mengubah bentuk penyajian
b. Menggambarkan data empiris hasil
percobaan atau pengamatan dengan
grafik atau tabel diagram.
c. Menyusun dan menyimpulkan laporan
sistematis
d. Menjelaskan hasil percobaan atau
penelitian
e. Membaca grafik atau tabel diagram
f. Mendiskusikan hasil kegiatan suatu
masalah atau peristiwa.
Melaksanakan
Percobaan/penyelidikan
Melakukan percobaan sesuai langkah-
langkah percobaan yang sudah
direncanakan.
2. Komunikasi
Komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata depan yang berarti
dengan, bersama dengan, dan unus yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari
kedua kata itu terbentuk kata benda communio yang dalam bahasa Inggris menjadi
communion dan berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan,
pergaulan, hubungan, karena untuk ber-communio diperlukan usaha dan kerja, dari
kata itu dibuat kata kerja communicare yang berarti membagi sesuatu dengan
seseorang, memberikan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar
pikiran, berhubungan, berteman. Sementara menurut Fathurrohman (2015:160-
161) secara harfiah komunikasi berarti pemberitahuan, pembicaraan, percakapan,
pertukaran pikiran, atau hubungan.
Menurut Norfion (2018:22) fungsi komunikasi ada dua yaitu:
1. Fungsi Sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, menunjukkan ikatan dengan
orang lain, membangun, dan memelihara hubungan.
2. Fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak
sesuatu pada waktu tertentu seperti apa yang akan dimakan hari ini, pergi kuliah
atau tidak, masuk kantor atau bolos.
Adapun menurut Nofrion (2018:23) fungsi komunikasi ada dua, yaitu :
9
1. Untuk kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi: keselamatan fisik,
meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang
lai, dan mencapai ambisi pribadi.
2. Untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan
sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan mekanisme
untuk menyosialisasikan norma- norma dan budaya pada suatu masyarakat ataupun
kelompok serta mewariskannya pada generasi selanjutnya, dari generasi ke
generasi. Sehingga dalam pendidikan komunikasi sangatlah diperlukan untuk
menunjang pembelajaran. Sebagaimana menurut Nofrion (2018:57-58) bahwa ada
5 aspek yang menjadi tujuan pembelajaran sebagai hasil belajar yaitu :
1. Informasi Verbal ditandai dengan kemampuan siswa memberi respons verbal
setelah diberikan stimulus vercal seperti menyebutkan, menjelaskan, serta
mengingat dan menghapal sesuatu.
2. Keterampilan motorik yang ditandai dengan aktivitas fisik baik dengan alat
maupun tidak serta didasari juga oleh aktivitas mental.
3. Sikap yang ditandai dengan keyakinan dan pilihan seseorang yang akan
memengaruhi cara seseorang bertindak dalam menghadapi sebuah situasi dan
kondisi.
4. Keterampilan intelektual yang ditandai dengan kemampuan seseorang
melakukan aktivitas kognitif yang unik.
5. Strategi kognitif merupakan kompetensi tertinggi dari taksonomi yang
dikemukakan oleh Gagne. Kemampuan ini merupakankemampuan
metakognitif yang diperlihatkan dalam bentuk kemampuan berpikir tentang
proses berpikir dan belajar bagaimana belajar.
3. Keterampilan Berkomunikasi dalam Fisika
Keterampilan berkomunikasi dalam Fisika adalah upaya menginformasikan
hasil pengamatan, hasil prediksi, atau hasil eksperimen kepada orang lain. Bentuk
komunikasi ini dapat berbentuk lisan, tulisan, grafik, table, diagram, ataupun
sebagian informasi dari suatu hasil pengamatan. Ridwan (2016:66)
10
Keahlian atau keterampilan berkomunikasi itu meliputi tujuh sikap yakni :
cekatan, kecepatan, ketekunan, fleksibilitas, penguasaan, kemampuan untuk
memperhatikan, dan meminimlkan tenaga. (Jamal Mahdi dalam
Faturrohman.(2015:165).
Sementara menurut Tawil.(2014:24) komunikasi tidak hanya menggunakan
komunikasi verbal saja, melainkan dapat menggunakan grafik, gambar, peta,
simbol-simbol, diagram, persamaan matematika, dan demonstrasi visual.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi ialah upaya untuk
menginformasikan hasil pengamatan, hasil prediksi, atau hasil eksperimen kepada
orang lain dengan menggunakan dua Bahasa yakni Bahasa verbal maupun Bahasa
nonverbal atau dengan menggunakan grafik, simbol, diagram, persamaan
matematika dan demonstrasi visual dengan sikap tertentu.
4. Penelitian relevan
a. Kemampuan Mahasiswa dalam Mengomunikasikan Hasil Praktikum
Fisika Dasar (Joko. S, 2014)
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester 1 program studi
pendidikan fisika Universitas PGRI semarang tahun 2014/2015. Metode penelitian
yang digunakan adalah deskriptif. Dengan kajian kemampuan mahasiswa
mengomunikasikan hasil praktikum yang terdiri dari penulisan laporan,
kemampuan membuat grafik, dan kemampuan melakukan pembahasan. Adapun
hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa 1. Dalam menulis laoran
mahasiswa sudah mengikuti sistematika dengan baik dan benar. 2. Kualitas
penulisan laporan mahasiswa menuai perbedaan dalam melakukan analisis data,
pembahasan hasil praktikum, dan pengambilan kesimpulan. Sehingga dalam hal ini
mahasiswa telah dapat menyusun laporan praktikum sesuai format yang telah
ditetapkan, namun mahasiswa dalam menulis pembahasan dan menyatakan
keberhasilan penelitian hanya bertumpu pada persentase ketelitian pengambilan
data, belum menggunakan konsep fisika yang mendasari.
11
b. Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri
24 Bone ( Nurtang. Dkk, 2020)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa Keterampilan Proses Sains fisika peserta didik kelas XI MIA 1 SMA Negeri
24 Bone tahun ajaran 2018/2019 berada pada kategori tinggi. Dilihat dari setiap
indikator KPS diperoleh skor rata-rata secara berturut-turut adalah indikator
menginterpretasi data dengan skor rata-rata sebesar 3,81, indikator
mengklasifikasikan dengan skor rata-rata sebesar 3,38, indikator memprediksikan
dengan skor rata-rata sebesar 3,35 sedangkan indikator menerapkan konsep dengan
skor rata-rata sebesar 2,31 dan indikator mengkomunikasikan dengan skor rata-rata
sebesar 2,23 %.
c. Analisis Kebiasaan Bekerja Ilmiah Mahasiswa Fisika pada
Pembelajaran Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar (Nasrodin,
dkk.2013)
Berdasarkan hasil penelitian ini menyatakan Praktikum Fisika Dasar adalah
mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa Fisika FMIPA Unnes. Mahasiswa
dituntut untuk melakukan kerja ilmiah dalam praktikum. Kerja ilmiah mencakup
sikap ilmiah, keterampilan proses dan komunikasi ilmiah. Permasalahan yang
dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkatan kebiasaan bekerja
ilmiah mahasiswa fisika pada Praktikum Fisika Dasar. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui tingkatan kebiasaan bekerja ilmiah mahasiswa fisika pada Praktikum
Fisika Dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Data
penelitian didapatkan melalui lembar angket dan lembar observasi. Analisis
persentase digunakan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan kebiasaan
bekerja ilmiah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebiasaan
bekerja ilmiah yang dilakukan dapat dikatakan baik. Hasil tersebut
menggambarkan bahwa praktikan mempunyai kemampuan yang tinggi dalam
melakukan praktikum secara runtut, bersikap positif dan mengomunikasikan hasil
praktikum.
12
d. Studi Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Fisika Materi
Getaran Dan Gelombang Di Kelas VIII SMP Negeri 18 Palembang
(Sudirman, dkk. 2016)
Berdasarkan hasil data observasi pada penelitian ini terlihat bahwa
keterampilan proses sains dengan menggunakan model discovery learning dapat
terlaksana dengan baik, khususnya pada keterampilan merumuskan masalah,
merumuskan hipotesis, merancang penelitian, melakukan percobaan, mengelola
data, menganalisis data, menyimpulkan, dan mengomunikasikan. Keterampilan
merumuskan hipotesis mempunyai skor penilaian tertinggi, sedangkan
keterampilan menganalisis data percobaan mempunyai skor penilaian terendah.
Hal ini dikarenakan siswa lebih cenderung dapat mengidentifikasi masalah yang
akan mereka temukan melalui percobaan dibandingkan dengan menganalisis data
berdasarkan percobaan yang mereka lakukan.
e. Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Melalui Penggunaan Media
Laboratorium Virtual Pada Mata Kuliah Fisika Dasar Universitas Papua
(Sri Wahyu Widyaningsih dan Irfan Yusuf. 2016)
Berdasarkan Penelitian ini yang menggunakan desain One-Shot Case Study
yaitu menerapkan media laboratorium virtual (Lab-Vir) dalam pembelajaran,
selanjutnya mengukur KPS mahasiswa berdasarkan soal KPS yang diberikan pada
akhir pembelajaran. Purposive sample digunakan untuk memilih kelas jurusan
pendidikan fisika dan matematika yang memprogram mata kuliah fisika dasar yaitu
berjumlah 35 orang. KPS mahasisnya yang diukur meliputi mengidentifikasi
variabel, mengungkapkan pengertian variabel, menginterpretasi data,
mengklasifikasi data, menghubungkan antar data, memformulasikan model,
menarik kesimpulan, dan menyatakan praduga sementara. Hasil penelitian
menujukkan bahwa KPS mahasiswa secara keseluruhan 70,9 ± SD 11,6 atau berada
dalam kategori baik.
f. Analisis Keterampilan Proses Sains Pada Pelaksanaan Praktikum
Fisika Di Sman 9 Makassar ( Usman, dkk. 2020)
Variabel dalam penelitian ini adalah keterampilan proses sains dengan lima
indikator yang akan diukur yaitu mengamati, menyusun hipotesis, merencanakan
13
percobaan, menginterpretasi data dan mengomunikasikan. Sampel penelitian
adalah peserta didik kelas X MIA 9 yang berjumlah 23 orang. Data hasil penelitian
diperoleh dengan melakukan tes kinerja pelaksanaan praktikum fisika materi
getaran harmonis sederhana kemudian memberikan tes tertulis dalam bentuk
uraian. Teknik analisis data yaitu analisis deskriptif dengan menggunakan
persentase skor. Berdasarkan hasil analisis data tes tertulis diperoleh bahwa rata-
rata perolehan skor keterampilan proses sains peserta didik termasuk dalam
kategori tinggi dengan persentase sebesar 71.56%. Hasil tersebut diperkuat dengan
hasil analisis data tes kinerja keterampilan proses sains peserta didik pada
pelaksanaan praktikum fisika yang juga termasuk dalam kategori tinggi dengan
persentase sebesar 61.30%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa peserta didik
sudah mampu menerapkan keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum
fisika.
B. Kerangka Pikir
Kerangka pikir memberikan gambaran bagaimana alur penelitian ini berlanjut.
Diawali dengan observasi ke sekolah dengan mengamati aktivitas belajar mengajar
yang berkaitan dengan kegiatan laboratorium atau kegiatan percobaan sederhana
kemudian peserta didik diberikan percobaan terkait hukum hooke melalui aplikasi
Phet secara online kemudian peserta didik diarahkan untuk mengisi tabel dan
menjawab soal yang berkaitan dengan percobaan tersebut kemudian mengirim hasil
kegiatan ke peneliti melalui aplikasi WhatsApp. Langkah selanjutnya ialah peserta
didik diarahkan untuk mengisi tes kemampuan berkomunikasi yang berkaitan
dengan kemampuan mengomunikasikan data hasil percobaan kepada peserta didik
kemudian hasilnya akan dianalisis. Dengan analisis maka akan melahirkan sebuah
kesimpulan bagaimana kemampuan mengomunikasikan data hasil praktikum oleh
peserta didik.
14
Skema 2.1 : Kerangka Berpikir
Observasi Proses Belajar Mengajar
Percobaan Sederhana
Laporan Sederhana dan mengisi Tes
Kemampuan berkomunikasi
Peneliti Peserta Didik
Kemampuan
Berkomunikasi
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini yaitu Ex-Post Facto bersifat deskriptif-
survei Karena peneliti tidak melakukan perlakuan terhadap subjek penelitian tetapi
meneliti efek dari suatu perlakuan yang telah terjadi secara alami. Dalam hal ini
perlakuan yang terjadi secara alami adalah proses pembelajaran fisika yang telah
dialami oleh subjek penelitian.
B. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XIMIA
MAMuallimin cabang Makassar yang berjumlah 20 orang dan terdiri dari 12 orang
Perempuan dan 8 orang laki-laki.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di MA Muallimin Cabang Makassar yang
beralamat di jalan Muhammadiyah No. 51 B.
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan mengomunikasikan data
hasil percobaan.
D. Defenisi Operasional Variabel
Kemampuan mengomunikasikan merupakan kemampuan peserta didik
mengomunikasikan data hasil percobaan yaitu dalam dalam bentuk tulisan,
indikator yang akan diukur ialah kemampuan Mengubah bentuk penyajian data,
menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau
tabel diagram, menyusun dan menyimpulkan data hasil percobaan secara narasi,
menjelaskan hasil percobaan atau penelitian melalui penjelasan secara tertulis,
membaca grafik atau tabel diagram, mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah
atau peristiwa.
16
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a) Berkomunikasi dengan kepala sekolah atau guru bidang studi Fisika MA
Muallimin Kota Makassar
b) Membuat instrumen penelitian dalam bentuk tes kemampuan
mengomunikasianberjumlah 28butir soal pilihan ganda.
c) Membuat Instrumen penelitian yang berbentuk percobaan sederhana
tentang Hukum Hooke dengan menggunakan Aplikasi Phet Virtual Lab
yang berkaitan dengan kemampuan mengomunikasikan data hasil
percobaan dalam fisika yang telah divalidasi terlebih oleh validator
yang ditentukan oleh pihak prodi.
2. Tahap pelaksanaan
a) Menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah sebelum melakukan
percobaan sederhana secara onlinemelalui aplikasi WhatsApp.
b) Menjelaskan Percobaan sederhana secara berkelompok dengan
menggunakan aplikasi Phet Virtual dengan memperlihatkan cara
melakukan percobaan dengan menonton video dari Youtube.
c) Membagikan tesyang berkaitan dengan kemampuan
mengomunikasikan data hasil percobaan Fisika
3. Tahap Akhir
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Pengambilan data: Data diperoleh dengan melaksanakan percobaan
sederhana dengan menggunakan aplikasi Phet Virtual Lab dan menjawab
tes kemampuan mengomunikasikan yang telah dibagikan.
b. Pengolahan data: Data yang diperoleh dari percobaan hukum hooke serta
tes kemampuan mengomunikasikan dan kemudian diolah dengan
ketentuan jika benar maka skornya 1 dan jika salah maka skornya 0.
17
c. Menganalisis data: Data yang diperoleh dari tes kemudian dianalisis
menggunakan teknik analisis deskriptif. Analisis deskriptif hal ini
dimaksudkan untuk menyajikan tes kemampuan mengomunikasikan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
kemampuanmengomunikasikan data hasil percobaan dalam fisika. Tes disusun
berdasarkan indikator dalam bentuk soal pilihan ganda dengan butir soal sebanyak
23 Nomor.
Tabel 3.1 Jumlah Item Tiap Indikator pada Instrumentes Kemampuan
Mengomunikasikan
Indikator Keterampilan
Proses Sains
Sub. Indikator
Keterampilan Proses Sains
Soal Butir
Berkomunikasi
1. Mengubah bentuk
penyajian data
1, 4, 20, 23,
2. Menggambarkan data
empiris hasil percobaan
atau pengamatan dengan
grafik atau tabel
diagram.
2, 11, 14, 16,
3. Menyusun dan
menyimpulkan laporan
sistematis
17, 19, 22,
4. Menjelaskan hasil
percobaan atau
penelitian
3, 6, 9, 15,
5. Membaca grafik atau
table diagram
8, 10, 12, 13,
18
6. Mendiskusikan hasil
kegiatan suatu masalah
atau peristiwa
5, 7, 18, 21,
G. Analisis Data
Untuk mengolah data yang telah terkumpul dalam penelitian digunakan
teknik statistik.yaitu :
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen penelitian
tes kemampuan mengomunikasikan data hasil percobaan sebagai berikut:
Semua item yang telah disusun dikonsultasikan ke dosen pembimbing,
kemudian dilakukan validasi Instrumen oleh tim validator yang selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan uji Gregory yang dimaksudkan untuk melihat tes
kemampuan mengomunikasikan data hasil percobaan peserta didik dalam bentuk
soal pilihan ganda yang berjumlah 28 butir soal layak atau tidak layak digunakan,
dalam artian apakah tes tersebut valid dan dapat dipercaya.
Persamaan dari uji Gregory menurut Robert.J.Grerory (dalam Heri Ratnawati,
2016:97-98) dapat diuraikan sebagai berikut:
𝑉𝑖 =𝐷
𝐴 + 𝐵 + 𝐶 + 𝐷
Keterangan:
Vi = Validitas Isi
A = sel yang menunjukkan ketidak setujuan antara kedua validator
B = Sel yang menunjukkan persetujuan validator 1 setuju, validator 2
tidak setuju
C = Sel yang menunjukkan persetujuan validator 1 setuju, validator 2
tidak setuju
D = Sel yang menunjukkan persetujuan yang valid antara kedua
penilai
Jika r ≥ 0,75, maka instrumen layak untuk digunakan.
Kriteria validitas isi :
0,8-1 = validitas sangat tinggi
0,6-0,79 = valitidas tinggi
0,4-0,59 = validitas sedang
19
0,2-0,39 = validitas rendah
0,00-0,19 = validitas sangat rendah
Adapun rumus yang digunakan dalam Uji Instrumen, yaitu sebagai berikut:
a. Validitas butir soal
Instrumen yang digunakan terlebih dahulu diuji cobakan untuk menentukan
validitas dan realibilitas tes. Untuk pengujian validitas digunakan rumus yaitu :
Rpbi = 𝑀𝑝−𝑀𝑡
𝑆𝑡√
𝑝
𝑞
Dengan :
Rpbi = Koefisien korelasi biserial
Mp = Rerata skor dan subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasinya
Mt = Rerata skor total
St = Standar deviasi dan skor total
p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar
pbi =Banyak peserta didik benar
Jumlah seluruh peserta didik
q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah (q=1-p)
Valid tidaknya item ke-i ditunjukkan dengan membandingkan nilai Rpbi
(i)dengan nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan ɑ = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut
:
a. Jika nilai Rpbi (i)≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, item dinyatakan valid
b. Jika nilai Rpbi (i)<𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, item dinyatakan tidak valid
Item yang memenuhi kriteria valid dan dan mempunyai reiabilitas tes yang
tinggi selanjutnya dapat digunakan pada peserta didik.
b. Reliabilitas butir soal
Untuk mengetahui konsistensi instrumen yang digunakan maka harus
ditentukan reliabilitasnya. Untuk menghitung reliabilitas tes pemahaman konsep
fiiska digunakan rumus :
𝑟11 = (𝑛
𝑛 − 1) (
𝑠2−Σ𝑝𝑞
𝑠2)
Dengan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar
20
q = proporsi subyek yang menjawab salah (q=1-p)
Σpq =jumlah perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
s2 = standar deviasi
Item yang memenuhi kriteria valid dan mempunyai koefisien reliabilitas tes
tinggi digunakan untuk tes.
Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas
Rentang Nilai Kriteria
0,800-1,000 Tinggi
0,700-0,800 Cukup tinggi
0,400-0,600 Sedang
0,200-0,400 Rendah
0.000-0,200 Sangat rendah
(Sugiyono, 2016:186)
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dipaparkan pada lampiran diperoleh
nilai r11 = 1,03 maka Instrumen ini dikatakan memiliki nilai reliabel dengan
kategori tinggi.
H. Analisis Statistika Deskriptif
Analisis deskriptif yang digunakan adalah penyajian data berupa nilai rata-
rata, standar deviasi dan distibutif frekuensi. Analisis ini dimaksudkan untuk
menyajikan atau mengungkapkan/mendeskrisikan skor hasil kemampuan
mengomunikasikan yang diperoleh dari hasil penilaian peserta didik.
Adapun rumus yang digunakan untuk setiap sub sebagai berikut :
1. Menghitung Rentang Rata-rata
Rentang Data ( R ) = 𝑋𝑓 - 𝑋𝑟
Keterangan :
𝑋𝑓 = Skor Maksimum
𝑋𝑟= Skor Minimum
21
2. Menghitung Jumlah Kelas Interval
Jumlah kelas interval ( K ) = 1 + 3,3 Log n
3. Menghitung panjang kelas
Panjang Kelas = 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑎𝑡𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙
4. Menghitung rata-rata
Rata-rata ( X ) = ∑𝑓𝑖.𝑋𝑖
∑𝑛
5. Menghitung stadar deviasi = √∑𝑓𝑖−𝑋𝑖2−
( ∑𝑓𝑖−𝑋𝑖)2
𝑛
( 𝑛−1 )
6. Kategori Penilaian
Untuk mengelompokkan tingkat hasil tes kemampuan mengomunikasikan
dengan menggunakan 5 kategori atau 5 skala yakni sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah, dan sangat rendah yang diperoleh berdasarkan data hasil tes peserta didik.
Tabel 3.3 Kategori Kemampuan Mengomunikasikan Data Peserta Didik
Persentase ( % ) Kategori
0 – 20 Sangat Rendah
21 – 40 Rendah
41 – 60 Sedang
61 – 80 Tinggi
81 - 100 Sangat Tinggi
(Riduwan. 2013:41)
Cara yang digunakan untuk menghitung panjang kelas atau rentang skor adalah
dengan rumus :
Persentase = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘 x 100 %
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Muallimin Kota Makassar
Sulawesi Selatan, penelitian dilakukan dengan melibatkan satu kelas yang
berjumlah 20 orang dengan menggunakan metode survey. Dengan 2 cara
pengumpulan data yakni pernyataan dengan menggunakan tes kemampuan
mengomunikasikan serta tes dengan metode percobaan berbasis virtual
menggunakan aplikasi Phet Virtual.
Peneliti memperoleh data penelitian, melalui beberapa teknik, yaitu tes,
observasi dan survey. Instrumen yang digunakan adalah tes dan Instrumen
percobaan sederhana secara online. Untuk mendapatkan Instrumen yang valid dan
efektif, dilakukan kegiatan seperti validasi sebagai alat ukur keefektifan perangkat
pembelajaran sesuai aturan dan kriteria yang telah ditetapkan.
Data yang dianalisis diperoleh dari nilai tes dan percobaan yang diberikan.
Analisis data sesuai dengan Teknik analisis data yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, yaitu menggunakan analisis statistic diskriptif.
Percobaan yang telah dilakukan oleh peserta didik di tuliskan dalam bentuk
laporan praktikum sesuai dengan sistematika penulisan laporan yang telah di
tentukan. Adapun hasil pekerjaan peserta didik pada kelompok I pada tabel 4.1
yakni :
Tabel 4.1 : Data hasil Praktikum Kelompok
No Massa,
m (kg)
Gaya,
F (N)
Panjang Pegas, Ɩ (m) Pertambahan
Panjang Pegas,
(∆l)
Konsta
nta
Pegas,
k(N/m)
Awal, Ɩ˳ Akhir, Ɩt
1. 0.050 0.49 0.46 0.66 0.20 2.45
2. 0.070 0.74 0.46 0.77
0.31 2.38
3. 0.100 0.98 0.46 0.78 0.32 3.06
4. 0.125 1.22 0.46 0.84 0.38 3.21
5. 0.150 1.47 0.46 0.90 0.44 3.34
23
Kemudian Adapun hasil pekerjaan peserta didik yang di gambarkan dalam
bentuk grafik pada data hasil prktikum kelompok 1 agar lebih mudah dipahami.
Grafik 4.1 : Grafik Hubungan antara Gaya dan Pertambahan Panjang Pegas
kelompok I
Tabel 4.2 : Hasil Pengambilan Data Kelompok III
No Massa,
m (kg)
Gaya, F
(N)
Panjang Pegas, Ɩ
(m)
Pertambaha
n Panjang
Pegas, (∆l)
Konsta
nta
Pegas,
k(N/m)
Awal, Ɩ˳ Akhir, Ɩt
1. 0.050 0.49 0.45 0.54 0.09 5.4
2. 0.070 0.74 0.45 0.58 0.13 5.7
3. 0.100 0.98 0.45 0.62 0.17 5.8
4. 0.125 1.22 0.45 0.66 0.21 5.8
5. 0.150 1.47 0.45 0.70 0.25 5.9
Dari penyajian tabel yakni tabel 4.1 dan tabel 4.2 termasuk sudah
komunikatif dari penulisan datanya sudah dilengkapi dengan satuan yang sesuai
dan mudah dipahami meskipun ada perbedaan dalam pengambilan titik awal pada
saat praktikum. Pada tabel 4.1 menggunakan titik awal 0.46 sementara pada tabel
4.2 menggunakan titik awal 0.45. Jelas akan berpengaruh pada data yang
didapatkan, hal ini disebabkan titik pembacaan skala yang kurang tepat. Hal ini
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sarwanto, 2016) pada penyajian
data didapatkan penyajian data yang kurang komunikatif karena data pada tabel
y = 4.1826x + 0.3287R² = 0.9411
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
Gay
a F
(N)
Pertambahan Panjang Pegas (Δl)
Hubungan Antara Gaya dan Pertambahan Panjang Pegas
24
misalnya waktu tidak disertai dengan satuan, sedangkan jarak memiliki satuan
artinya tidak ada konsistensi dalam penulisan satuan tiap besaran.(Studi Kasus
Mahasiswa Pendidikan IPA FKIP Universitas Sebelas Maret).
Grafik 4.2 : Grafik Hubungan antara Gaya dan Pertambahan Panjang Pegas
Kelompok III
Dari cara penulisan laporan, peserta didik telah memahami bagaimana
mengubah bentuk data dari hasil percobaan ke bentuk grafik dengan grafik yang
sama namun dengan data yang berbeda. Penulisan laporan pun telah sesuai dengan
sistematika praktikum secara umumnya yang terdiri dari judul, tujuan praktikum,
dasar teori, alat dan bahan, langkah kerja, data hasil percobaan, analisis data,
pembahasan dan kesimpulan. Sehingga dapat di simpulkan bahwa seluruh peserta
didik telah mengikuti format yang telah ditetapkan.
Kualitas penulisan atau penggambaran grafik pada peserta didik hampir
sama namun ada beberapa perbedaan yang terjadi baik dari segi pengambilan data,
pembahasan hasil, maupun kesimpulan grafik.
Dalam melakukan pembahasan ataupun kesimpulan peserta didik sudah
sangat baik dalam mengaitkan teori dengan hasil praktikum. Serta menyajikan
datanya dalam bentuk grafik yang sesuai dengan tujuan percobaan.
y = 4.1826x + 0.3287R² = 0.9411
0
0.5
1
1.5
2
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
Gay
a F
(N)
Pertambahan Panjang Pegas (Δl)
Hubungan Antara Gaya dan Pertambahan Panjang Pegas
25
Grafik 4.3 : Grafik Persentase Skor Per Individu
Berdasarkan grafik 4.3 diketahui skor perindividu terkait kemampuan
mengomunikasikan data hasil percobaan, memiliki persentase skor tertinggi pada
responden ke-6 dengan persentase yakni 78,3 %, kemudian nilai terendah pada
responden ke-2 dengan persentase nilai 34,8 %.
Tabel 4.3 : Kategorisasi Skor Kemampuan Mengomunikasikan
Persentase (%) Kategori Frekuensi
0-15 Sangat Rendah -
16-30 Rendah -
31-45 Sedang 5
46-75 Tinggi 14
76-100 Sangat Tinggi 1
Berdasarkan grafik 4.3 dan tabel 4.3 dapat dikemukakan bahwa kemampuan
mengomunikasikan sesuai dengan sub indikator kemampuan berkomunikasi yakni
pada ketegori rendah itu sebanyak 5 orang sementara pada kategori tinggi sebanyak
14 orang dan yang berada pada ketegori sangat tinggi hanya ada 1 orang. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengomunikasikan pada peserta didik
berada pada kategori tinggi dengan jumlah frekuensi 14 pada kisaran 46-75 %.
Jika skor peserta didik dijabarkan dalam masing-masing indikatornya
seperti mengubah bentuk penyajian, menggambarkan data empiris hasil percobaan
atau pengamatan dengan grafik atau tabel diagram, menyusun dan menyimpulkan
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
47.8
34.8
69.669.665.2
78.3
60.9
47.8
56.556.5
39.1
56.560.9
39.1
60.965.2
39.1
65.2
43.5
52.2
Per
sen
tase
Responden
Skor Perindividu
26
laporan sistematis, menjelaskan hasil percobaan atau penelitian, membaca grafik
atau tabel diagram, dan mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau peristiwa.
Mengubah bentuk penyajian
Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik
atau tabel diagram
Menyusun dan menyimpulkan laporan sistematis
Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
Membaca grafik atau tabel diagram
Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau peristiwa.
Grafik 4.4 : Persentase Kemampuan berkomunikasi berdasarkan sub
indikator kemampuan berkomunikasi
Sesuai dengan digram diatas dapat dilihat bahwa sub indikator yang memiliki
skor paling tinggi ialah sub indikator ke-2 yakni pada sub menggambarkan data
empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau table diagram dengan
persentase 18,8% dari 100 %. Kemudian skor sub indikator yang memiliki nilai
paling rendah ialah sub indikator ke-3, yaitu Menyusun dan menyimpulkan laporan
sistematis dengan nilai persentase 12,2 % dari 100 %.
B. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan di MA Muallimin Cabang Makassar dengan
subjek Penelitian yakni kelas XI MIA dengan jumlah siswa 20 orang peserta didik
yang terdiri dari 12 orang perempuan dan 8 orang laki-laki. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan kemampuan peserta didik dalam mengomunikasikan data
hasil percobaan fisika yang dilihat dari kemampuan peserta didik dalam mengubah
bentuk data hasil percobaan menjadi grafik, yang diperoleh dari percobaan Phet
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
1 2 3 4 5 6
18.4 18.8
12.2
15.718.0 16.9
Per
senta
se
Sub Indikator
Per Sub Indikator
27
Virtual Lab serta hasil dari praktikum telah dilakukan telah sesuai dengan konsep
Hukum Hooke yang menyatakan bahwa gaya berbanding lurus dengan
pertambahan panjang pegas.
Berdasarkan hasil penelitian, indikator yang skornya paling tinggi ialah sub
indikator ke-2 yakni pada sub menggambarkan data empiris hasil percobaan atau
pengamatan dengan grafik atau table diagram dengan persentase 18,8% dari 100 %.
Kemudian skor sub indikator yang memiliki nilai paling rendah ialah sub indikator
ke-3, yaitu Menyusun dan menyimpulkan laporan sistematis dengan nilai
persentase 12,2 % dari 100 %. Hal ini selaras denga penelitian yang dilakukan oleh
Isnaini, M. dkk. 2018) diantara semua indikator Keterampilan Proses Sains pada
indikator kemampuan mengomunikasikan adalah indikator yang memiliki
persentase paling tinggi yaitu 82 % ( Kasus pada Siswa MAN 2 Kota Mataram
Kelas XI-2).
Meski demikian pada proses pengisian dan pengerjaan tes masih ada
beberapa peserta didik yang kurang memperhatikan intruksi sehingga pengisian tes
untuk beberapa peserta didik mengalami keterlambatan dari waktu yang telah di
ditentukan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal salah satunya yaitu keterbatasan
dalam kuota dan keterjangkauan jaringan seluler.
Peneliti menggunakan teknik observasi, tes dan survey dalam pengumpulan
data penelitian. Serta menggunakan aplikasi Virtual lab yakni Phet Virtual yang di
ujikan secara online. Phet Virtual merupakan aplikasi lab virtual yang bisa di
operasikan secara online maupun offline namun menggunakan komputer.
Dalam menuliskan hasil percobaan peserta didik telah mengikuti
sistematika yang ditetapkan meliputi judul percobaan, tujuan percobaan dasar teori,
alat dan bahan, langkah kerja, data hasil percobaan, analisis data, pembahasan dan
kesimpulan.
Peserta didik dalam menuliskan dan menyimpulkan pembahasan pada
percobaan hampir sama, namun ada beberapa perbedaan yang terletak pada
pengambilan data. Namun secara keseluruhan bahwa bahwa peserta didik
kemampuan mengomunikasikan data hasil percobaan dalam fisika sudah baik
ditinjau dari kemampuan peserta didik dalam mengubah data menjadi bentuk grafik
serta menuliskan dan menarasikan maksud dari grafik melalui kegiatan diskusi. Hal
28
tersebut tidak jauh berbeda dengan penelitian yang serupa yang dilakukan oleh
(Siswanto, J. 2014) dimana dalam hasil penelitianya menyatakan bahwa mahasiswa
telah mampu melakukan percobaan sesuai dengan format yang telah ditetapkan,
namun pada pembahasan dan menyatakan keberhasilan penelitian belum
menggunakan konsep fisika yang mendasari ( Kasus Mahasiswa Pendidikan Fisika
Unversitas PGRI Semarang.
29
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Melalui Penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
mengkomunikasikan data hasil percobaan hukum hooke secara virtual atau dengan
menggunakan aplikasi Phet beserta dengan angket mendapatkan skor perindividu
dengan persentase skor pada reponden ke-9 dengan persentase yakni 69,6 %,
kemudian nilai terendah pada responden ke-16 dengan persentase nilai 39,2 %
dengan skor rata-rata adalah 61,24 % sementara kemampuan mengomunikasikan
sesuai dengan sub indikator kemampuan berkomunikasi berada pada kategori tinggi
yakni pada kisaran persentase 46-75 % dengan frekuensi 19.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya pada saat melakukan
praktikum diawasi secara lansung oleh guru sebab kemungkinan ketika tidak
diawasi siswa tidak akan kerja sama melainkan kerja sendiri-sendiri. Selain itu
praktikum berbasis virtual ini sangat baik digunakan sebab lebih mengikuti tren
atau zaman.
30
DAFTAR PUSTAKA
Amanah Ayu Pratama, Sudirman, N. A. 2011. Studi Keterampilan Proses Sains
Pada Pembelajaran Fisika Materi Getaran Dan Gelombang Di Kelas VIII
SMP Negeri 18 Palembang. Edumatica,
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta
Rineka Cipta
Pusat Data dan Statistik Kemendikbud. 2017. Rangkuman Statistik Persekolahan
2017-2018. Jakarta : Kemendikbud
Khaerunnisa. 2017. Analisis Keterampilan Proses Sains (Fisika) SMA Di
Kabupaten Jeneponto. Jurnal Penelitian, 1:1.
Maryani Ika & Fatmawati Laila. 2018. Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran
di Sekolah (Teori dan Praktek). Yogyakarta: Deepublish
Maolani Rukaesih A & Cahyana Ucu. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Badan Penerbit PT Raja Grafindo Persada.
Nofrion. 2018. Komunikasi Pendidikan (Penerapan Teori dan Konsep Komunikasi
dalam Pembelajaran). Jakarta : Prenadamedia Group
Ni’matuzahroh & Prasetyaningrum Susanti. 2018. Observasi (Teori dan Aplikasi
dalam Psikologi). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Nurtang, N. 2020. Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Kelas XI SMA
Negeri 24 Bone. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
Papua, U. 2016. Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Melalui Penggunaan
Media Laboratorium Virtual Pada Mata Kuliah Fisika Dasar. Universitas
Papua’, Pancaran Pendidikan.
Priansa Donni Juni. 2017. Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran.
Bandung: Badan Penerbit CV Pustaka Setia.
Riduwan & Akdon. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.
Bandung:ALFABETA
Roebyanto Goenawan, 2014. Geometri Pengukuran dan Statistik. Malang: Gunung
Samudera
Samatowa Usman. 2017. Model Inovasi Pembelajaran Herbarium. Tangerang:
Badan Penerbit Tira Smart Anggota IKAPI.
Sartika. 2014. Penerapan Keterampilan Proses Sains disertai Outdoor Learning
Terhadap Hasil Belajar Materi Ekosistem Di SMA. Jurnal Penelitian, 1:2.
31
Siswanto, J. 2014. Kemampuan Mahasiswa Dalam Mengkomunikasikan Hasil
Praktikum Fisika Dasar. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas PGRI Semarang. Semarang.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
ALFABETA
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:ALFABETA
98
98
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENELITIAN
98
INSTRUMEN TES KEMAMPUAN
MENGOMUNIKASIKAN
Satuan Pendidikan : MA MUALLIMIN Semester : Ganjil
Mata Pelajaran : IPA Fisika Tahun Pelajaran : 2019/2020
Kelas : XI MIA Bentuk Soal : Pilihan
Ganda
No Sub Indikator Mengomunikasikan Butir Soal
1. Mengubah Bentuk Penyajian Data 1, 4, 20, 23,
2. Menggambarkan Data Empiris Hasil Percobaan atau
Pengamatan dengan Grafik atau Tabel
2, 11, 14, 16,
3. Menyusun dan Menyimpulkan Laporan Sistematis 17, 19, 22,
4. Menjelaskan Hasil Percobaan atau Penelitian 3, 6, 9, 15,
5. Membaca Grafik atau Tabel Diagram 8, 10, 12, 13,
6. Mendiskusikan Hasil Kegiatan Suatu Masalah atau Peristiwa 5, 7, 18, 21,
Materi :
Elastisitas
Nomor
Soal
Kunci Soal Aspek
Kognitif
Buku
Sumber
1
A
C4
Fisika SMA
kelas XI
Tiga pegas identik dengan konstanta 1000 N/m disusun seperti gambar.
Jika susunan pegas diberi beban sehingga bertambah panjang 6 cm, maka pertambahan
panjang masing-masing pegas adalah…
98
Pembahasan :
Data :
a. Terlebih dahulu hitung konstanta gabungan ketiga pegas
k1=k 2=k 3 = 1000 N/m ktotal
∆x = 6 cm = 0,06 m 1
𝑘𝑡𝑜𝑡=
1
𝑘1+
1
𝑘2+
1
𝑘3
1
𝑘𝑡𝑜𝑡=
1
1000𝑁 𝑚⁄+
1
1000𝑁 𝑚⁄+
1
1000𝑁 𝑚⁄
Ditanyakan :
∆x1 ∆x2 dan ∆x3 1
𝑘𝑡𝑜𝑡=
3
1000𝑁 𝑚⁄
𝑘𝑡𝑜𝑡 =1000 𝑁 𝑚⁄
3
b. Hitung gaya F
F = ktotal . ∆x
F = 1000 𝑁 𝑚⁄
3. 0,06 𝑚 = 20 𝑁
c. Menghitung ∆x1 ∆x2 dan ∆x3
∆𝑥1 =𝐹1
𝑘1=
20 𝑁
1000 𝑁 𝑚⁄= 0,02 𝑚 = 2 cm
∆𝑥2 =𝐹2
𝑘2=
20 𝑁
1000 𝑁 𝑚⁄= 0,02 𝑚 = 2 cm
∆𝑥3 =𝐹3
𝑘3=
20 𝑁
1000 𝑁 𝑚⁄= 0,02 𝑚 = 2 cm
Skor
Benar:1
Salah :
0
Saran Perbaikan :
Jadi Ketika pegas di susun seri maka,
f1 f2 dan f3 = f = 20 N
98
Materi :
Elastisitas
No Soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
2
E C3
SKM
Fisika
Kelas
XI,
Lima buah pegas diberi beban yang sama. Hasil pengukuran yang dilakukan dibuat dalam
bentuk grafik. Grafik yang menunjukkan nilai konstanta pegas terbesar yaitu …
a. F
∆x
b. F
∆x
c.
F
∆x
d.
F
∆x
e.
e. F
∆x
98
Pembahasan :
F F = k ∆x
∆x
Skor
Benar:
1
Salah :
0
Saran Perbaikan :
Materi :
Elastisitas
No Soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
3 E C2
Fisika
SMA
kelas
XI
Sebuah pegas akan bertambah panjang 10 cm jika diberi gaya 30 N. Berapakah pertambahan
panjang pegas jika diberi gaya 21 N adalah …….
a. 3 cm
b. 4 cm
c. 5 cm
d. 6 cm
e. 7 cm
98
Pembahasan :
Data :
∆𝑥1 = 10 𝑐𝑚
𝐹1 = 30 𝑁 𝐹1 = 21 N
𝑘1 = 𝑘2 ( 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑎)
Ditanya
∆𝑥2 = …….
Skor
Benar:
1
Salah :
0
Saran Perbaikan :
Materi :
Elastisitas Nomor Soal Kunci Soal Aspek Kogniif
Buku
Sumber
4 B C4
Rangku
man
Fisika
SMA
Membandingkan rumus gaya pegas.
𝐹1
𝐹2=
𝑘1∆𝑥1
𝑘2∆𝑥2 =
∆𝑥1
∆𝑥2 ( k1 dan k2 sama)
30 𝑁
21 𝑁=
10 𝑐𝑚
∆𝑥2
30 N . ∆𝑥2 = 10 𝑐𝑚. 21 𝑁
30 N . ∆𝑥2 = 10 𝑐𝑚. 21 𝑁
30 N . ∆𝑥2 = 210 𝑁. 𝑐𝑚
∆𝑥2 = 21𝑜 𝑁.𝑐𝑚
30 𝑁 = 7 cm
98
Percobaan menggunakan pegas yang digantung menghasilkan data sebagai berikut :
Percobaan F (N) ∆x (cm)
1 88 11
2 64 8
3 40 5
Energi potensial yang dihasilkan ketika pegas bertambah panjang 2 cm adalah ………
a. 0,32 J
b. 0,16 J
c. 0,08 J
d. 0,06 J
e. 0,04 J
Pembahasan :
Data :
𝐸𝑝 = ⋯ (∆𝑥 = 2 𝑐𝑚 = 0,02 𝑚)
Skor
Benar:
1
Salah
: 0
Saran Perbaikan :
a. Terlebih dahulu tentukan nilai konstanta
pegas k.
𝑘 =𝐹
∆𝑥=
88 𝑁
11 𝑐𝑚=
88 𝑁
0,11 𝑚= 800 𝑁 𝑚⁄
b. Menghitung energi potensial 𝐸𝑝
𝐸𝑝 =1
2𝑘. ∆𝑥2=
1
2800 𝑁 𝑚⁄ (0,02𝑚)2
𝐸𝑝 = 400 𝑁 𝑚.⁄ 0,0004 𝑚2
= 0,16 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
98
Saran Perbaikan :
Materi :
Modulus young
Nomor
Soal Kunci Soal Aspek Kogniif
Buku
Sumber
5 E C4
Fisika
SMA
kelas XI
Dua buah kawat x dan y panjangnya masing-masing 1 m dan 2 m kemudian ditarik dengan
gaya yang sama sehingga terjadi pertambahan panjang masing-masing 0,5 mmdan 1 mm. Jika
diameter kawat y dua kali diameter kawat x, perbandingan modulus young kawat x terhadap y
adalah ….
a. 1:1
b. 1:2
c. 1:4
d. 2:1
e. 4:1
Pembahasan :
Data :
𝑙𝑥 = 1 𝑚
𝑙𝑦 = 2 𝑚 = 2𝑙𝑥
∆𝑙𝑥 = 0,5 mm
∆𝑙𝑦 = 1 𝑚 = 2𝑙𝑥
𝑑𝑦 = 2 𝑑𝑥
Ditanya
𝐸𝑥 = 𝐸𝑦 = …….
Skor
Benar: 1
Salah : 0
𝐸𝑥 = 𝐸𝑦
𝐹𝑙𝑥
𝜋1
4𝑥𝑑𝑥2 ∆𝑙𝑥
= 𝐹𝑙𝑥
𝜋1
4𝑥𝑑𝑦2𝑑𝑦
𝑙𝑥
𝑑2𝑥 ∆𝑙𝑥
=𝑙𝑦
𝑑2𝑦 ∆𝑙𝑦
𝑙𝑥
𝑑2𝑥 ∆𝑙𝑥
=2𝑙𝑥
(2𝑑𝑥)2 ∆𝑙𝑥
1
𝑑2𝑥
=2
4𝑑2𝑥2
1
1=
1
4 jadi, 𝐸𝑥 ∶ 𝐸𝑦 ∶ 4 = 1
98
Materi :
Elastisitas Nomor Soal Kunci Soal
Aspek
Kogniif
Buku
Sumber
6
B C4
1001
Bank
Soal
fisika
Dari percobaan menentukan elastisitas karet dengan menggunakan karet ban diperoleh data
seperti tabel berikut. Maka dapat dilihat nilai konstanta terbesar berdasarkan percobaan
adalah…..
No F (N) ∆x (cm)
A 6 2,0. 10−2
B 7 3,5. 10−2
C 8 2,5. 10−2
D 9 4,5. 10−2
E 10 3,3. 10−2
Pembahasan :
Konstanta pegas merupakan perbandingan
antara gaya yang bekerja pada pegas
tersebut terhadap pertambahan
panjangnya.
𝑘 = 𝐹
∆𝑥
Berdasarkan rumus tersebut, mari kita
lengkapi tabel di samping
Untuk menentukan nilai konstanta
Pegas terbesar
No F ∆𝑥 𝑘 =
𝐹
∆𝑥
A 6 2,0. 10−2 200
B 7 3,5. 10−2 320
C 8 2,5. 10−2 300
D 9 4,5. 10−2 200
E 10 3,3. 10−2 303
Skor
Benar:
1
Salah :
0
Saran Perbaikan :
Materi :
Elastisitas Nomor Soal Kunci Soal Aspek Kogniif
Buku
Sumber
7 C C4
Guru
muda.ne
t
98
Grafik hubungan gaya (F) terhadap pertambahan panjang (x) dari dua pegas A dan pegas B
seperti pada gambar berikut, maka …..
a. Konstanta A = konstanta B
b. Konstanta A < konstanta B
c. Konstanta A 2x konstanta B
d. Konstanta A 1
2 konstanta B
e. Konstanta A 4x konstanta B
Pembahasan :
Pegas A bertambah panjang 10 m ketika dikenai gaya 40 N. Sedangkan pegas B
bertambah pegas B bertambah panjang 20 meter. Jadi konstanta pegas A lebih besar
dibandingkan konstanta pegas B dengan factor dua kali lipatnya.
Skor
Benar:
1
Salah :
0
Saran Perbaikan :
Materi :
Elastisitas
Nomor Soal Kunci soal Aspek kognitif Buku
Sumber
8 E C4
Super
Modul
Fisika
98
Dua buah benda yang terbuat dari bahan sejenis memeiliki massa jenis yang sama, dicelupkan ke
dalam zat cair yang berbeda (ρf A> ρf B). Benda diikat dengan tali yang sama panjang dan
dikaitkan pada dasar bejana. Jika ρbenda<ρZat Cair,
Maka pernyataan yang benar mengenai tegangan tali (T) adalah…
a. 𝑇𝐴 >𝑇𝐵 karena 𝜌𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 < 𝜌𝑧𝑎𝑡 𝐶𝑎𝑖𝑟
b. 𝑇𝐴 = 𝑇𝐵 karena ρf A> ρfB menghasilkan gaya apung yang besar
c. 𝑇𝐴 = 𝑇𝐵 karena benda mempunyai volume yang sama
d. 𝑇𝐴 = 𝑇𝐵 karena kedua benda memiliki berat yang sama
e. 𝑇𝐴 >𝑇𝐵 karena ρf A> ρfB menghasilkan gaya apung yang besar
Pembahasan :
Dua buah benda yang terbuat dari bahan sejenis memeiliki massa jenis yang sama,
dicelupkan ke dalam zat cair yang berbeda (ρf A> ρf B). Benda diikat dengan tali yang
sama panjang dan dikaitkan pada dasar bejana. Jika ρbenda<ρZat Cair, maka dapat
disimpulkan bahwa :
𝑇𝐴 >𝑇𝐵 karena ρf A> ρfB menghasilkan gaya apung yang besar
Skor
Benar:
1
Salah
:0
Saran Perbaikan :
Materi :
Kalor
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
98
9 A C2
Super
Modul
Fisika
Perhatikan gambar grafik di bawah ini
Grafik diatas menunjukkan 5 tahapan perubahan wujud mulai dari fase es sampai fase uap,
arti dari grafik tahap ke-2 adalah…
a. Sebagian es mencair dan suhunya tetap
b. Sebagian es mencair dan suhunya meningkat
c. Sebagian es mencair dan suhunya turun
d. Sebagian es mencair dan suhunya meningkat
e. Semua es mencair dan suhunya tetap
Pembahasan :
Pada grafik I yaitu titik suhu es menjadi suhu 0 °C
Pada grafik II yaitu yaitu es menjadi air
Pada grafik III yaitu air suhu 0 °C – 100 °C
Pada grafik IV yaitu air suhu 100 °C - menjadi Uap
Skor
Benar: 1
Salah :0
Saran Perbaikan :
Materi :
Elastisitas
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
10 B C4 Fisika SMA
kelas XI
98
Grafik hubungan gaya dengan pertambahan panjang pegas P dan Q ditunjukkan oleh grafik
berikut :
Jika kedua pegas digunakan Untuk menggantung beban Sebesar 500 N, maka pertambahan
panjang pegas P dan Q adalah ……….
a. 2,5 cm dan 1 cm
b. 2,5 cm dan 10 cm
c. 10 cm dan 2,5 cm
d. 25 cm dan 1 cm
e. 1 cm dan 25 cm
Pembahasan :
Pada pegas P diperoleh :
𝑘𝑝 = 2𝑥 104𝑁𝑚−1, sehingga
pertambahan panjang pegas P adalah
∆𝑥𝑝 =𝐹
𝑘𝑝
=500
2 𝑥 104
= 2,5𝑥 10−2𝑚
= 2,5 𝑐𝑚
Skor
Benar: 1
Salah :0
Saran Perbaikan :
Pada pegas Q diperoleh :
𝑘𝑄 = 5 𝑥 103𝑁𝑚−1, sehingga
pertambahan panjang pegas P adalah
∆𝑥𝑄 =𝐹
𝑘𝑄
=500
5 𝑥 103
= 1𝑥 10−1𝑚
= 10 𝑐𝑚
= 2,5 𝑐𝑚
98
98
Materi :
Elastisitas
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
11 E C4
Big Bank
Fisika
SMA
.
Data pada tabel merupakan hasil percobaan yang terkait dengan elastisitas benda. Dalam
percobaan digunakan bahan ban dalam sepeda motor. (Percepatan gravitasi = 10 𝑚/𝑠2)
No Benda (kg) Panjang Karet (cm)
1
2
3
4
5
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
05,0
10,0
15,0
20,0
25,0
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa karet memiliki konstanta
elastisitas......
a. 122 N/m
b. 96 N/m
c. 69 N/m
d. 56 N/m
e. 40 N/m
Pembahasan :
Konstanta elastisitas karet ban merupakan perbandingan antara berat beban yang
digantungkan pada karet tersebut terhadap pertambahan panjang karet.
𝐾 =𝐹
∆𝑥 =
𝑚𝑔
∆𝑥
Untuk memasukkan data, bisa diambil dari percobaan mana saja. Misal kita bisa
ambil data dari percobaan 1
𝐾 =0,2 𝑥 10
5. 10−2 = 40
Jadi, karet ban tersebut memiliki konstanta elastisitas sebensar 40 N/m (E).
Skor
Benar:
1
Salah
:0
Saran Perbaikan :
98
Materi :
Elastisitas
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
12 E C4 Guru
Muda.Ne
t
Grafik dibawah ini adalah hubumgan gaya dengan pertambahan panjang dari benda elastis
yang ditarik dengan gaya.
Berdasarkan grafik, benda akan bersifat tidak elastis (plastis) saat besar gaya yang bekerja
antara …….
a. 0 sampai 9 N
b. 0 sampai 18 N
c. 0 sampai 24 N
d. 9 N sampai 18 N
e. 18 N sampai 24 N
Pembahasan :
0 - 18 N adalah daerah elastis atau daerah hokum Hooke yang digambarkan dengan
garis lurus (linear). Cirinya mempunyai perbandingan ∆F terhadap ∆x
18 N adalah batas elastisnya, artinya kurang dari 18 N masih elastis, lebih dari 18 N
tidak elastis
18 N – 24 N adalah daerah plastis, artinya pegasdapat mengalami pertambahan
panjangtetapi tidak bias kembali ke keadaan semula (tidak elastis)
Skor
Benar:
1
Salah
:0
98
24 N adalah titik patah, artinya pegas tidak akan mengalami pertambahan panjang,
jika dipaksa akan putus.
Saran Perbaikan :
Materi :
Elastisitas
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
13 C C4 Big Book
Fisika
Tabel berikut menunjukkan hasil pengukuran pertambahan panjang (∆𝑥) pada percobaan
pengukuran konstanta elastisitas karet dengan menggunakan lima bahan karet ban P, Q,
R, S, dan T.
Karet m (kg) ∆𝒙 (cm)
P 2 1
Q 1 1
R 5 0,1
S 0,5 0,1
T 0,25 1
Konstanta elastisitas karet terbesar dimiliki oleh bahan......
a. P
b. Q
c. R
d. S
e. T
Pembahasan :
Karet M (kg) ∆𝑥 (cm) 𝐾 =
𝐹
∆𝑥
P 2 1 𝑚𝑔
∆𝑥=
2 . 10
10−2= 2000 𝑁/𝑚
Q 1 1 𝑚𝑔
∆𝑥=
1 . 10
10−2= 1000 𝑁/𝑚
R 5 0,1 𝑚𝑔
∆𝑥=
5 . 10
10−3= 50000 𝑁/𝑚
S 0,5 0,1 𝑚𝑔
∆𝑥=
2(5 𝑥 10−1) . 10
10−3= 5000 𝑁/𝑚
T 0,25 1 𝑚𝑔
∆𝑥=
(25 𝑥 10−2) . 10
10−2= 250 𝑁/𝑚
Skor
Bena
r : 1
Salah
: 0
98
Saran Perbaikan :
98
Materi :
Elastisitas
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
14 A C3
Fisika
SMA
kelas XI
Seorang siswa ingin mengkalibrasi termometer sketsa gambar thermometer Nampak seperti
gambar dibawah ini.
Dari ilustrasi diatas, maka penyataan yang sesuai adalah…
a. Jika termometer skala X diganti dengan batas atas yang lebih tinggi maka termometer skala
celcius untuk batas atasnya dinaikkan pula.
b. Untuk mendapatkan nilai skala celcius yang dinyatakan maka dapat digunakan kesetaraan
skala termometer dengan cara membandingkan yaitu
c. Untuk mendapatkan nilai skala celcius maka dapat digunakan persamaan :
d. Tidak dapat digunakan skala thermometer lain (Fahrenheit, Celcius, Kelvin), dalam
membandingkan keseteraan thermometer.
e. Untuk mendapatkan nilai skala celcius dapat digunakan persamaan :
Pembahasan :
Skor
Benar:
1
160 °C
15 °X
100 °C
°C = …?
-40 °X 0 °C
∆𝑋
∆𝑌0 =
Δ𝑌
Δ𝑋0
∆𝑋
∆𝑋0 =
Δ𝑌
Δ𝑌0
∆𝑋 − ∆𝑋0 = ∆𝑌 − ∆𝑌0
98
Jika termometer skala X diganti dengan batas atas yang lebih tinggi maka
termometer skala celcius untuk batas atasnya dinaikkan pula.
Salah
:0
Saran perbaikan :
Materi :
Elastisitas
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
15 E C4 SlideShar
e.net
Perhatikan data hasil percobaan lima jenis karet ban A, B, C, D dan E yang ditarik dengan
gaya F sehingga panjangnya bertambah. Karet ban yang konstanta pegasnya terkecil adalah
……..
Gaya F (N) Perubahan Panjang (m)
A 1 0,05
B 2 0,025
C 1 0,025
D 2 0,05
E 2 0,25
Pembahasan
Rumus Hukum Hooke :
𝑘 = 𝐹∆𝑥
Untuk :
k = konstanta elastisitas
F = gaya
∆𝑥 = pertambahan panjang karet
Skor
Benar:
1
Salah
:0
Saran Perbaikan :
𝑘𝐴 =𝐹
∆𝑥=
1
0,05= 20 𝑁/𝑚
𝑘𝐵 =𝐹
∆𝑥=
2
0,025= 80 𝑁/𝑚
𝑘𝐶 =𝐹
∆𝑥=
1
0,025= 40 𝑁/𝑚
𝑘𝐷 =𝐹
∆𝑥=
2
0,05= 40 𝑁/𝑚
𝑘𝐸 =𝐹
∆𝑥=
2
0,25= 8 𝑁/𝑚
𝑘𝐴 =𝐹
∆𝑥=
1
0,05= 20 𝑁/𝑚
98
98
Materi :
Elastisitas
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
16 D C4
SKM
Fisika
Kelas
X, XI,
dan XII
Perhatikan grafik hubungan antara gaya (F) terhadap pertambahan panjang (∆X) berikut!
Yang manakah yang mempunyai konstanta elastisitas terbesar?
a. d.
b. e.
c.
Pembahasan :
Konstanta elastistas :
𝑘𝐴 =𝐹
∆𝑥=
50
10= 5 N/m
𝑘𝐵 =𝐹
∆𝑥=
50
0,1= 500 𝑁/𝑚
𝑘𝐶 =𝐹
∆𝑥=
5
0,1= 50 N/m
Skor
Benar:
1
Salah
:0
Saran perbaikan :
𝑘𝐷 =𝐹
∆𝑥=
500
0,1= 5000 N/m
𝑘𝐸 =𝐹
∆𝑥=
500
1= 50 N/m
98
Materi :
Elastisitas
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
17 B C4
Guru
Muda.
Net
Perhatikan grafik hubungan gaya ∆F dengan pertambahan panjang ∆x pada suatu pegas
dibawah!
Berdasarkan grafik diatas, maka pegas akan tetap bersifat elastis pada gaya tarik sebesar ……
a. 0 sampai 4 N
b. 0 sampai 8 N
c. 0 sampai 12 N
d. 8 sampai 12 N
e. 8 sampai 16 N
Pembahasan :
Pegas akan tetap bersifat elastis jika pada pegas tersebut masih berlaku hukum
Hooke. Secara matematis, hokum Hooke dinyatan melalui rumus :
𝑘 =∆𝐹
∆𝑥.
Skor
Benar:
1
Sala
h : 0
98
Hukum Hooke menyatakan bahwa perbandingan perubahan gaya (∆𝐹) terhadap
perubahan panjang ((∆𝑥) pegas, selalu bernilai konstan. Jika nilai k berubah
maka hokum Hooke tidak lagi berlaku pada pegas dan hal ini menunjukkan
bahwa pegas tidk lagi bersifat elastis
Amati grafik diatas dan pahami perhitungan berikut ini.
𝑘1 =∆𝐹
∆𝑥=
4
2= 2
𝑘2 =∆𝐹
∆𝑥=
8
4= 2
𝑘3 =∆𝐹
∆𝑥=
12
7= 1,7
Konstanta (k) pegas bernilai konstan hingga gaya tarik sebesar 8 Newton. Jadi
pegas tetap akan bersifat elastis pada gaya taruik sebesar 0 sampai 8 newton
Saran perbaikan :
Materi :
Grafik
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
18 B C3
Bank
soal
fisika
SMA
Randi memanaskan 200 gram air selama 5 menit, Hasil Pengamatan ditulis dalam table
berikut :
Waktu ( Menit ) 0 1 2 3 4 5
Suhu ( °C ) 23 27 31 35 39 43
98
Berdasarkan data dalam tabel diatas, hubungan antara besarnya kalor (Q) dengan
perubahan suhu (∆t) dalam sebuah grafik adalah…
a.
b.
c.
d.
e.
Pembahasan :
Semakin banyak waktu pemanasan maka suhu airnyapun semakin meningkat
sehingga waktu pemanasan berbanding lurus dengan suhu zat tersebut.
Skor
Benar:
1
Salah
:0
Saran perbaikan :
Materi :
Pegas
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
19 A C5
1001
Bank
Soal
Fisika
98
Sebuah pegas yang panjangnya 100 cm dipotong menjadi tiga bagian, dengan perbandingan
panjang 2:3:5. Jika setiap pegas ditarik dengan gaya yang sama besar, perbandingan
pertambahan panjang setiap pegas adalah ….
a. 2:3:5
b. 5:3:2
c. 6:10:15
d. 15:10:6
e. 3:5:10
Pembahasan :
Skor
Benar:
1
Salah
:0
Saran perbaikan :
Materi :
Eastisitas
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
Pegas dengan panjang 100 cm
dipotong menjadi 3 bagian, dengan
perbandingan 2:3:5. Kita temukan
dulu panjang masing-masing bagian.
Bagian 1: 2/10 x100 =20 cm
Bagian 2: 3/10 x100 =30 cm
Bagian 3: 5/10 x100 =50 cm
Konstanta pegas ke 1 = 1/20
Konstanta pegas ke 2 = 1/30
Konstanta pegas ke 3 = 1/50
𝐹 = 𝑘 . ∆𝑥
∆𝑥 =𝐹
𝑘
∆𝑥 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠 𝑘𝑒 1 = 1/20 = 20
∆𝑥 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠 𝑘𝑒 2 = 1/30 = 30
∆𝑥 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠 𝑘𝑒 3 = 1/50 = 50
Maka perbandingan masing-masing
∆𝑥 adalah
2 ∶ 3 ∶ 5
98
20 A C1
Fisika
SMA
kelas
XI
Perubahan bentuk yang dialami sebuah benda jika dua buah gaya yang berlawanan arah
dikenakan pada ujung-ujung benda adalah …..
a. Regangan
b. Konstanta
c. Tegangan
d. Geseran
e. Modulus young
Pembahasan :
Regangan merupakan perubahan bentuk yang dialami sebuah benda jika duah
buah gaya yang berlawanan arah (menjauhi pusat benda) dikenakan pada ujung-
ujung benda.
Skor
Benar:
1
Salah
:0
Saran Perbaikan :
Materi :
Modulus young
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
21 A C3
Fisika
SMA
kelas
XI
98
Tiga pegas identic dengan konstanta 1.000 Nm¯¹ disusun Seri, (∆l = perubahan panjang
pegas). Anggap susunan pegas hanya dipengaruhi oleh beban. Jika susunan pegas diberi
beban sehingga bertambah panjang 6 cm maka pertambahan panjang masig-masing pegas
adalah.
∆L1 ∆L2 ∆L3
A 2 cm 2 cm 2 cm
B 2 cm 4 cm 4 cm
C 3 cm 3 cm 3 cm
D 4 cm 2 cm 3 cm
E 4 cm 2 cm 3 cm
Pembahasan :
Susunan pegas adalah seri, maka gaya yang dirasakan masig-masing pegas
adalah sama. Karena konstanta pegas masing-masing bernilai sama maka
pertambahan panjang pegasnyapun sama (∆L1 =∆L2 =∆L3). Pada rangkaian seri
pegas, pertambahan panjang totalnya adalah penjumlahan dari semua
pertambahan panjang masing-masing pegas.
∆L = ∆L1 + ∆L2 + ∆L3
6 cm = 3 ∆L1
∆L1 = 2 cm
Jadi, ∆L1 = ∆L2 = ∆L3 = 2 cm.
Skor
Benar:
1
Salah
:0
Saran Perbaikan :
98
Materi :
Modulus Young
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
22 A C4
Guru
muda.n
et
Ami mempunyai dua buah kawat yaitu kawat A dan kawat B yang sama panjang dengan
perbandingan diameter 1 : 2, masing-masing ditarik oleh gaya sebesar F, sehingga
mengalami pertambahan panjang dengan perbandingan 3:1. Berapa nilai perbandingan dari
modulus young kawat A dan B .......
a. 4:3 b. 3:4 c. 2:1 d. 1:3 e. 4:2
Pembahasan :
Perbandingan diameter A : B = 1:2 maka perbandingan luas penampang
12: 22 = 1:4
Perbandingan ∆𝑙𝐴∶∆𝑙𝐵 = 3:1
Jika melihat rumus modulus young
𝐸 = 𝜎
𝑒=
𝐹𝐴∆𝑙𝑙0
=𝐹. 𝑙0
𝐴. ∆𝑙
Didapat kesimpulan “modulus young sebanding dengan gaya (F) serta panjang
awal (l0) dan berbanding terbalik dengan luas alas (A) dan pertambahan
panjang (∆𝒍)”
𝐸𝐴
𝐸𝐵=
𝐹𝐴
𝐹𝐵 x
𝐴𝐴
𝐴𝐵𝑥
∆𝑙𝐴
∆𝑙𝐵
𝐸𝐴
𝐸𝐵=
1
1𝑥
4
1𝑥
1
3 =
4
3
Skor
Benar:
1
Salah
:0
Saran Perbaikan :
Jadi perbandingan modulus young kawat A dan
kawat B yaitu 4:3
98
Materi :
Konstanta Pegas
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
23 C C3
Kakaja
z.
blogsp
ot.com
Perhatikan tabel eksperimen periode beberapa pegas berikut!
Pegas 10T T T2
P 4 0,4 0,16
Q 6 0,6 0,36
R 2 0,2 0,04
S 3 0,3 0,09
T 8 0,8 0,64
Jika massa beban pada eksperimen tersebut 200 gram, konstanta pegas terbesar diperoleh
pada pegas ….
a. P
b. Q
c. R
d. S
e. T
Pembahasan :
Konstanta pegas yang berkaitan dengan frekuenzi/ periode dirumuskan :
𝑘 = 𝑚𝜔2 𝜔 =2𝜋
𝑇
= 𝑚 (2𝜋
𝑇)
2
Skor
Benar:
1
Salah
:0
98
=4𝜋2𝑚
𝑇2
Dengan demikian, hubungan antara konstanta pegas k dengan periode adalah :
𝑘 ~1
𝑇2 Artinya, semakin kecil nilai 𝑇2 maka harga k semakin besar.
Jadi, konstanta pegas terbesar diperloleh pada pegas (C)
Saran Perbaikan :
Materi :
Penguapan Air
No soal Kunci Soal Aspek Kognitif Buku
Sumber
26 C C3
Fisika
SMA
kelas XI
98
Sekelompok siswa melakukan percobaan tentang penguapan air yang terjadi pada cangkir dan
piring kecil. Percobaan tersebut dimulai dengan menuangkan air panas kedalam cangkir dan piring
kecil secara bersamaan sebanyak 50 ml. Suhu air panas yang berada di cangkir dan piring kecil
dibaca dengan menggunakan thermometer setiap 2 menit (dimulai 0 – 6 menit). Setelah dilakukan
empat kali pengukuran pada cangkir diperoleh hasil sebagai berikut ; 53, 48, 43, dan 35. Sedangkan
pada piring kecil diperoleh hasil sebagai berikut ; 53, 44, 36, dan 30. Data tabel yang sesuai dengan
hasil pengamatan tersebut adalah….
a.
Waktu ( menit) 0 2 4 6
Suhu di cangkir 53 44 36 30
Suhu di Piring Kecil 53 48 43 35
b.
c.
d.
e.
Waktu ( menit) 0 2 4 6
Suhu di cangkir 53 48 43 35
Suhu di Piring Kecil 53 44 36 30
Waktu ( menit) 0 1 3 6
Suhu di cangkir 53 48 43 35
Suhu di Piring Kecil 53 44 36 30
Waktu ( menit) 0 1 3 6
Suhu di cangkir 35 43 48 53
Suhu di Piring Kecil 30 36 44 53
Waktu ( menit) 0 1 3 6
Suhu di cangkir 53 48 43 35
Suhu di Piring Kecil 35 43 48 53
Pembahasan : Skor
98
Benda- benda yang memiliki elastisitas dan benda-benda yang memiliki
ketinggian
Benar
: 1
Salah
:0
Saran Perbaikan :
98
Nama :
NIS :
KELAS :
98
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
HUKUM HOOKE
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI MIA / Ganjil
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
Tujuan Percobaan :
Menyelidiki hubungan antara gaya dan perubahan panjang pegas
Alat dan Bahan :
1. Laptop 1 Buah
2. Aplikasi Phet
3. Microsoft Excel Untuk Pembuatan Grafik
Langkah Kerja :
1. Installah Aplikasi Phet Hukum Hooke pada Laptop!
2. Operasikanlah aplikasi phet pada laptop anda
3. Ukurlah panjang pegas yang di gantung sebelum diberikan beban dan
catat hasilnya pada tabel !
4. Gantungkan beban dengan massa 25 gram pada bagian ujung bawah
pegas
5. Ukurlah panjang pegas setelah diberikan beban dan catat hasilnya pada
tabel
6. Lakukanlah kegiatan 3 dan 4 dengan variasi beban massayang berbeda
(50 gr, 75 gr, 100 gr, dan 125 gr)
Hasil Pengamatan :
98
No
Massa,
m (kg)
Gaya, F
(N)
Panjang Pegas, Ɩ (m) Pertambahan
Panjang Pegas,
(∆l)
Konstanta
Pegas,
k(N/m) Awal, Ɩ˳ Akhir, Ɩt
1.
2.
3.
4.
5.
Catatan : g = Percepatan gravitasi bumi = 9,8 m/s
F = berat beban = gaya tarik beban pada pegas
Pertanyaan
a. Hitunglah rata rata nilai tetapan pegas yang digunakan
b. Apakah dari ketiga macam percobaan diatas diperoleh hasil tetapan
pegas yang sama? Mengapa?
c. Gambarkanlah grafik dengan menggunakan ms office excel hubungan
antara gaya yang bekerja (F) dan
perubahan panjang pegas (∆l). Jelaskan hubungannya !
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………………
..
98
LAMPIRAN 2
LEMBAR VALIDASI
98
98
98
98
98
98
98
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENELITIAN
1. Uji Gregory
2. Analisis Validitas dan Reliabilitas
98
1. Uji Gregori
HASIL VALIDASI DAN ANALISIS UJI GEOGORY
lemah (1-2) kuat (3-4)
A
B
C
D
1. Hasil Validasi
No Perangkat
pembelajaran
R Keterangan
1. Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD)
1 Layak Digunakan
2. Angket Kemampuan
Berkomunikasi
1 Layak Digunakan
2. Analisis Validasi
Tabel 1. Analisis Hasil Validasi
No Aspek Validator Rata-
rata Ket
1 2
1 Format
1. Kejelasan Pembagian Materi
Pembelajaran.
3 3 3 C
2. Sistem Penomoran Jelas 2 4 3 C
3. Jenis dan ukuran huruf yang sesuai 3 4 3,5 D
4. Kesesuaian tata letak gambar, grafik,
maupun tabel 2 4 3 D
5. Teks dan Ilustrasi seimbang 3 4 3.5 D
6. Petunjuk Penyelesaian LKPD
dinyatakan dengan jelas 3 3 3 C
2 Isi
1. Memperhatikan pengetahuan awal
peserta didik dan pengetahuan prasyarat
2 3 3,5 D
Validator 1
Validator 2
Lemah (1-2)
Kuat (3-4)
98
2. Isi LKPD mudah dipahami dan
kontekstual 3 3 3 C
3. Aktivitas peserta didik dirumuskan
dengan jelas dan operasional 2 3 2,5 B
4. Kesesuaian isi materi dan tugas-tugas
dengan alokasi waktu yang ada 3 3 3 C
5. Memperhatikan tingkat kognitif siswa 3 4 3,5 D
3 Bahasa
1. Bahasa dan Istilah yang digunakan
dalam LKPD mudah dipahami
3 4 3,5 D
2. Bahasa yang digunakan benar sesuai
dengan EYD dan menggunakan
arahan/petunjuk yang jelas sehingga
tidak menimbulkan penafsiran ganda
2 4 3 C
4 Manfaat/Kegunaan
1. Penggunaan LKPD sebagai Bahan Ajar
bagi guru 3 4 3,5 D
2. Kesesuaian instrumen penilaian yang
digunakan dengan kompetensi yang
ingin diukur
3 4 3,5 D
Jumlah 2,66 3,6 6,26 Valid
Uji Gregory
𝑟 = 𝐷
𝐴 + 𝐵 + 𝐶 + 𝐷 =
15
0 + 1 + 6 + 8=
15
15= 1
Tabel 3. Analisis hasil validasi angket Kemampuan mengomunikasikan data
No Bidang
Telaah Aspek
Validator Rata-
rata Ket
1 2
1 Soal 1. Soal-soal sesuai dengan
indikator 3 4 3,5 D
2. Soal-soal sesuai dengan
aspek yang diukur 3 4 3,5 D
𝑟 ≥ 0,75 → 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛
98
3. Batasan pernyataan
dirumuskan dengan jelas 4 3 3,5 D
4. Mencakup materi pelajaran
secara representatif 4 3 3,5 D
2 Konstrusi 1. Petunjuk mengerjaan soal
dinyatakan dengan jelas 4 4 4 D
2. Kalimat soal tidak
menimbulkan penafsiran
ganda
4 3 3,5 D
3. Rumusan pernyataan soal
menggunakan kalimat
perintah yang jelas
4 3 3,5 D
4. Panjang rumusan pilihan
jawaban relative sama 4 3 3,5 D
3 Bahasa 1. Menggunakan bahasa
yang sesuai dengan
kaida bahasa indonesia
yang benar
4 4 4 D
2. Menggunakan bahasa
yang sederhana dan
mudah dimengerti
4 4 4 D
3. Menggunakan istilah
(kata-kata) yang
dikenal peserta didik 4 4 4 D
4 Waktu Waktu yang digunakan sesuai 3 4 3,5 D
Jumlah 3,75 3,58 3,66
Sangat
Valid
Uji Gregory
𝑟 = 𝐷
𝐴 + 𝐵 + 𝐶 + 𝐷 =
12
0 + 0 + 0 + 12=
12
12= 1
𝑟 ≥ 0,75 → 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛
98
98
Lampiran 3.1
Analisis Validitas Item
Uji Validitas item no. 1 dari 28 soal telah diteskan kepada 30 orang peserta didik,
dengan menggunakan rumus. Koefisien Bilaserial. Dalam pengujian validitas item
tes kemampuan mengomunikasikan data hasil percobaan dalam fisika digunakan
persamaan berikut:
Rpbii = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝑡 √
𝑝
𝑞
Dengan :
Rpbi = Koefisien Korelasi Biserial
Mp = Rerata skor dan subjek yang menjawab betul begi item yang
dicari validitasnya
Mt = Rerata Skor Total
St = Standar Deviasi dan Skor Total
P = Proporsi peserta didik yang menjawab benar
pbi = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah ( q = 1 – p )
a. Menentukan proporsi menjawab benar (p) dengan persamaan:
P = ∑𝑋
𝑁 =
13
30 = 0,43
b. Menentukan nilai q yang merupakan selisih bilangan 1 dengan p yaitu :
q = 1 – p
98
q = q – 0,43
= 0,57
c. Menentukan rerata skor total dengan persamaan :
𝑀𝑡 = 𝑋𝑡
𝑛
= 356
30
= 11,87
d. Menetukan rerata skor peserta didik yang menjawab benar :
Mp = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
= 192
13
= 14,77
e. Menentukan standa deviasi dengan persamaan :
Standar Deviasi = √∑𝑋𝑡
2 − (∑𝑋𝑡)2
𝑛
𝑛−1
= √4974
− (356)2
30
30−1
= √4974−4224
29
= √25,86
= 5,08
f. Menentukan Validitas dengan persamaan :
Rpbii = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝑡 √
𝑝
𝑞
= 2,90
5,08 √
0,43
0,57
= 0,50
𝑟𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,361 oleh Karena itu item nomor 1 dinyatakan Valid sebab 𝑟𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑟𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,50 > 0,361
98
Lampiran 3. 2
Analisis Relialibitas Item
Uji Reliabilitas tes Instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus
Kuder-Richardson (KR-20) sebagai Berikut :
𝑟11 = (𝑛
𝑛 − 1) (
𝑠2−Σ𝑝𝑞
𝑠2)
Dengan Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subyek yang menjawab salah (q=1-p)
Σpq = jumlah perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
s2 = standar deviasi
𝑟11 = (𝑛
𝑛 − 1) (
𝑠2−Σ𝑝𝑞
𝑠2)
= (30
29) (
5,082−0,2451
5,082)
= (30
29)(
25,58
25,81)
= (1,03) x (0,99)
= 1,01
Jadi reliabilitas tes kemampuan mengomunikasikan data hasil percobaan adalah
1,01 (dengan taraf kepercayaan tinggi). Hal ini menyatakan bahwa instrument
kemampuan mengomunikasikan tersebut Reliabel
98
LAMPIRAN 4
PERSURATAN
98
98
98
98
98
98
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
HUKUM HOOKE
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI MIA / Ganjil
Hari / Tanggal : Senin/09 November 2020
Nama Kelompok : Albert Agus
Anggota Kelompok : 1. Muh. Haidir
2. Arifin
3. Diki Candra
Tujuan :
Menyelidiki hubungan antara gaya dan perubahan panjang pegas
Alat dan Bahan :
4. Laptop 1 Buah
5. Aplikasi Phet
6. Microsoft Excel Untuk Pembuatan Grafik
Langkah Kerja :
7. Installah Aplikasi Phet Hukum Hooke pada Laptop!
8. Operasikanlah aplikasi phet pada laptop anda
9. Ukurlah panjang pegas yang di gantung sebelum diberikan beban dan
catat hasilnya pada tabel !
10. Gantungkan beban dengan massa 25 gram pada bagian ujung bawah
pegas
11. Ukurlah panjang pegas setelah diberikan beban dan catat hasilnya
pada tabel
12. Lakukanlah kegiatan 3 dan 4 dengan variasi beban massayang
berbeda (50 gr, 75 gr, 100 gr, dan 125 gr)
Hasil Pengamatan :
98
No
Massa, m
(KG)
Gaya, F
(N)
Panjang Pegas, Ɩ (m) Pertambahan
Panjang Pegas,
(∆l)
Konstanta
Pegas,
k(N/m) Awal, Ɩ˳ Akhir, Ɩt
1. 0.050 0.49 0.45 0.53 0.08 6
2. 0.075 0.74 0.45 0.57 0.12 6.2
3. 0.100 0.98 0.45 0.61 0.16 6.1
4. 0.125 1.22 0.45 0.65 0.20 6.1
5. 0.150 1.47 0.45 0.69 0.24 6.1
Catatan : g = Percepatan gravitasi bumi = 9,8 m/s
F = berat beban = gaya tarik beban pada pegas
Pertanyaan
a. Hitunglah rata rata nilai tetapan pegas yang digunakan
Jawab :
𝐾𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = ∑𝑘
𝑛 =
𝑘1+𝑘2+𝑘3+𝑘4+𝑘5
5 =
6+6.2+6.1+6.1+6.1
5 =
30
5 = 6 𝑁
𝑚⁄
b. Apakah dari ketiga macam percobaan diatas diperoleh hasil tetapan
pegas yang sama? Mengapa?
Jawab ;
Ya, diperoleh hasil tetapn pegas yang sama pada data ke 3,4, dan 5.
Karena pengambilan data dilakukan dengan baik dan teliti.
c. Gambarkanlah grafik dengan menggunakan ms office excel hubungan
antara gaya yang bekerja (F) dan
perubahan panjang pegas (∆l). Jelaskan hubungannya !
Jawab :
Berdasarkan grafik hubungan pertambahan panjang pegas (∆Ɩ) dan gaya
(F) dapat dilihat bahwa semakin besar gaya yang diberikan pada beban,
maka pertambahan panjang pegas juga semakin besar berarti hubungan
antara ∆Ɩ dan F adalah berbanding lurus.
98
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
HUKUM HOOKE
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI MIA / Ganjil
Hari / Tanggal : Senin/09 November 2020
Nama Kelompok : Andi Putri
Anggota Kelompok : 1. Dian Sukardi
2. Nurul Inayah
3. Ahmad Hanafi
Tujuan :
Menyelidiki hubungan antara gaya dan perubahan panjang pegas
Alat dan Bahan :
7. Laptop 1 Buah
8. Aplikasi Phet
9. Microsoft Excel Untuk Pembuatan Grafik
Langkah Kerja :
13. Installah Aplikasi Phet Hukum Hooke pada Laptop!
14. Operasikanlah aplikasi phet pada laptop anda
15. Ukurlah panjang pegas yang di gantung sebelum diberikan beban
dan catat hasilnya pada tabel !
16. Gantungkan beban dengan massa 25 gram pada bagian ujung bawah
pegas
17. Ukurlah panjang pegas setelah diberikan beban dan catat hasilnya
pada tabel
18. Lakukanlah kegiatan 3 dan 4 dengan variasi beban massayang
berbeda (50 gr, 75 gr, 100 gr, dan 125 gr)
Hasil Pengamatan :
98
No
Massa, m
(KG)
Gaya, F
(N)
Panjang Pegas, Ɩ (m) Pertambahan
Panjang Pegas,
(∆l)
Konstanta
Pegas,
k(N/m) Awal, Ɩ˳ Akhir, Ɩt
1. 0.050 0.49 0.46 0.66 0.20 2.45
2. 0.075 0.74 0.46 0.77 0.31 2.38
3. 0.100 0.98 0.46 0.78 0.32 3.06
4. 0.125 1.22 0.46 0.84 0.38 3.21
5. 0.150 1.47 0.46 0.90 0.44 3.34
Catatan : g = Percepatan gravitasi bumi = 9,8 m/s
F = berat beban = gaya tarik beban pada pegas
Pertanyaan
c. Hitunglah rata rata nilai tetapan pegas yang digunakan
Jawab :
F = W = m . g
F = K . x
∑f =
= ∑𝑘
𝑛 =
𝑘1+𝑘2+𝑘3+𝑘4+𝑘5
5 =
2.45+2.38+3.06+3.21+3.34
5 =
14.44
5 = 2.9 𝑁
𝑚⁄
d. Apakah dari ketiga macam percobaan diatas diperoleh hasil tetapan
pegas yang sama? Mengapa?
Jawab ;
Dari Percobaan yang telah dilakukan tidak ditemukan nilai yang sama.
Karena berkaitan dengan beban yang di gunakan dan perubahan (∆Ɩ)
yang menyebabkan nilai tidak sama.
c. Gambarkanlah grafik dengan menggunakan ms office excel hubungan
antara gaya yang bekerja (F) dan
perubahan panjang pegas (∆l). Jelaskan hubungannya !
98
Jawab :
Berdasarkan grafik hubungan pertambahan panjang pegas (∆Ɩ) dan gaya
(F) dapat dilihat bahwa semakin besar gaya yang diberikan pada beban,
maka pertambahan panjang pegas juga semakin besar berarti hubungan
antara ∆Ɩ dan F adalah berbanding lurus.
98
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
HUKUM HOOKE
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI MIA / Ganjil
Hari / Tanggal : Senin/09 November 2020
Nama Kelompok : Muflihah Nailah
Anggota Kelompok : 1. Muh. Burdan
2. Taufik Yulfi
3. Nur Aisyah
Tujuan :
Menyelidiki hubungan antara gaya dan perubahan panjang pegas
Alat dan Bahan :
10. Laptop 1 Buah
11. Aplikasi Phet
12. Microsoft Excel Untuk Pembuatan Grafik
Langkah Kerja :
19. Installah Aplikasi Phet Hukum Hooke pada Laptop!
20. Operasikanlah aplikasi phet pada laptop anda
21. Ukurlah panjang pegas yang di gantung sebelum diberikan beban
dan catat hasilnya pada tabel !
22. Gantungkan beban dengan massa 25 gram pada bagian ujung bawah
pegas
23. Ukurlah panjang pegas setelah diberikan beban dan catat hasilnya
pada tabel
24. Lakukanlah kegiatan 3 dan 4 dengan variasi beban massayang
berbeda (50 gr, 75 gr, 100 gr, dan 125 gr)
Hasil Pengamatan :
98
No
Massa, m
(KG)
Gaya, F
(N)
Panjang Pegas, Ɩ (m) Pertambahan
Panjang Pegas,
(∆l)
Konstanta
Pegas,
k(N/m) Awal, Ɩ˳ Akhir, Ɩt
1. 0.050 0.49 0.49 0.68 0.19 0.72
2. 0.075 0.74 0.49 0.73 0.24 1.01
3. 0.100 0.98 0.49 0.78 0.29 1.26
4. 0.125 1.22 0.49 0.85 0.36 1.44
5. 0.150 1.47 0.49 0.90 0.41 1.63
Catatan : g = Percepatan gravitasi bumi = 9,8 m/s
F = berat beban = gaya tarik beban pada pegas
Pertanyaan
e. Hitunglah rata rata nilai tetapan pegas yang digunakan
Jawab :
F = W = m . g
F = K . x
∑f = ∑𝑘
𝑛 =
𝑘1+𝑘2+𝑘3+𝑘4+𝑘5
5 =
0.72+1.01+1.26+1.44+1.63
5 =
6.06
5 = 1.212 𝑁
𝑚⁄
f. Apakah dari ketiga macam percobaan diatas diperoleh hasil tetapan
pegas yang sama? Mengapa?
Jawab ;
Dengan rentang nilai massa yang bertambah 25 gram setiap percobaan
maka seharusnya tetapan pegas seharusnya sama, akan tetapi dari
percobaan tersebut tetapan pegas mengalami hasil yang berbeda
dikarenakan pembacaan skala pada pengukuran panjang pegas tidak
akurat.
98
c. Gambarkanlah grafik dengan menggunakan ms office excel hubungan
antara gaya yang bekerja (F) dan
perubahan panjang pegas (∆l). Jelaskan hubungannya !
Kesimpulan :
Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan
berubah, semakin besar gaya Tarik yang bekerja semakin besar
pertambahan panjang tersebut, ketika gaya Tarik dihilangkan, pegas akan
kembali ke bentuk semula, jika gaya pegas dengan gaya yang sama,
perubahan panjang pegas akan berbeda. Perbedaanya disebabkan oleh
karakteristik setiap pegas.
98
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
HUKUM HOOKE
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI MIA / Ganjil
Hari / Tanggal : Senin/09 November 2020
Nama Kelompok : Muh. Albar
Anggota Kelompok : 1. Muh. Fauzy
2. Rara
3. Putri Fahisah
Tujuan :
Menyelidiki hubungan antara gaya dan perubahan panjang pegas
Alat dan Bahan :
13. Laptop 1 Buah
14. Aplikasi Phet
15. Microsoft Excel Untuk Pembuatan Grafik
Langkah Kerja :
25. Installah Aplikasi Phet Hukum Hooke pada Laptop!
26. Operasikanlah aplikasi phet pada laptop anda
27. Ukurlah panjang pegas yang di gantung sebelum diberikan beban
dan catat hasilnya pada tabel !
28. Gantungkan beban dengan massa 25 gram pada bagian ujung bawah
pegas
29. Ukurlah panjang pegas setelah diberikan beban dan catat hasilnya
pada tabel
30. Lakukanlah kegiatan 3 dan 4 dengan variasi beban massayang
berbeda (50 gr, 75 gr, 100 gr, dan 125 gr)
Hasil Pengamatan :
98
No
Massa,
m (KG)
Gaya, F
(N)
Panjang Pegas, Ɩ (m) Pertambahan
Panjang Pegas,
(∆l)
Konstanta
Pegas,
k(N/m) Awal, Ɩ˳ Akhir, Ɩt
1. 0.050 0.49 0.45 0.54 0.09 5.4
2. 0.075 0.74 0.45 0.58 0.13 5.7
3. 0.100 0.98 0.45 0.62 0.17 5.8
4. 0.125 1.22 0.45 0.66 0.21 5.8
5. 0.150 1.47 0.45 0.70 0.25 5.9
Catatan : g = Percepatan gravitasi bumi = 9,8 m/s
F = berat beban = gaya tarik beban pada pegas
Pertanyaan
g. Hitunglah rata rata nilai tetapan pegas yang digunakan
Jawab :
F = W = m . g
F = K . x
∑f = ∑𝑘
𝑛 =
𝑘1+𝑘2+𝑘3+𝑘4+𝑘5
5 =
0.09+0.13+0.17+0.21+0.25
5 =
0.85
5 = 0.17 𝑁
𝑚⁄
h. Apakah dari ketiga macam percobaan diatas diperoleh hasil tetapan
pegas yang sama? Mengapa?
Jawab ;
Dengan rentang nilai massa yang bertambah 25 gram setiap percobaan
maka seharusnya tetapan pegas seharusnya sama, akan tetapi dari
percobaan tersebut tetapan pegas mengalami hasil yang berbeda
dikarenakan pembacaan skala pada pengukuran panjang pegas tidak
akurat.
98
c. Gambarkanlah grafik dengan menggunakan ms office excel hubungan
antara gaya yang bekerja (F) dan
perubahan panjang pegas (∆l). Jelaskan hubungannya !
Kesimpulan :
Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan
berubah, semakin besar gaya Tarik yang bekerja semakin besar
pertambahan panjang tersebut, ketika gaya Tarik dihilangkan, pegas akan
kembali ke bentuk semula, jika gaya pegas dengan gaya yang sama,
perubahan panjang pegas akan berbeda. Perbedaanya disebabkan oleh
karakteristik setiap pegas.
98
RIWAYAT HIDUP
A R I F U D D I N. Nama yang disematkan oleh kedua orang tua
sebagai bentuk untaian doa mereka. Lahir di Muhajir, kabupaten
Mamuju Tengah tepatnya 13 Februari 1996, anak ke-Lima dari 7
bersaudara di tengah-tengah keluarga kecil Daamin dan
Hasaniah. Untuk jenjang pendidikan penulis memulai pendidikan
formall di SD Inpres Kalia pada Tahun 2004 dan tamat pada tahun 2009. Di Tahun
yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3 Karossa dan tamat
pada tahun 2012. Setelah tamat ditingkat SMP, penulis kembali melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 2 Majene hingga akhirnya tamat pada tahun 2015. Dan
pada tahun 2015 penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada program studi
pendidikan fisika (S1), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Muhammadiyah Makassar. Selama menempuh perkuliahan penulis juga aktif di
beberapa organisasi seperti HIMAPRODI Pendidikan Fisika, dan juga salah satu
UKM yaitu LKIM-PENA.