kelompok dk 5

22
KELOMPOK DK 5

Upload: muhammad-hadi-arwani

Post on 18-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KELOMPOK DK 5

KELOMPOK DK 5Rantai infeksiProses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor yang saling mempengaruhi, yaitu agen infeksi, reservoir, portal of exit, cara penularan, portal of entry dan host atau penjamu yang rentan.

Anggota KelompokDey Shie I11108083Tata RimbaI11110035Fariza AndriawanI11110036M. Hadi ArwaniI11111002RohayatunI11111008Wendy WongsoI11111025Magdalena CI11111026MafisahI11111038M. Luthfi TI11111049Alvin Pratama JI11111063Sri PurwantiI11111065Jenny IsmyatiI11111066

Agen infeksiReservoirHost/ penjamuPortal de exitPortal de entryCara penularan 1. Agen infeksiYang termasuk dalam agen infeksi antara lain : bakteri, jamur, virus dan protozoa. Mikroorganisme di kulit bisa merupakan flora normal, transient maupun resident.Mikroorgnisme dapat menyebabkan infeksi tergantung pada : Jumlah mikroorganisme, virulensi, kemampuan untuk masuk dan bertahan hidup dalam host.2. Reservoir (sumber mikroorganisme)Tempat dimana mikroorganisme patogen dapat hidup dan berkembangbiak. Sebagai contoh : mikroorganisme berkembang pada manusia, hewan, dan benda mati seperti air, permukaan meja dan gagang pintu.

3. Portal of exit mikroorganisme yang hidup dalam reservoir harus menemukan jalan keluar untuk masuk ke dalam host dan menyebabkan infeksi.contohnya : reservoirnya manusia; kuman yang dapat keluar melalui saluran pernapasan, perkemihan, genitalia, kulit, dan membran mukosa yang rusak serta berdarah.

4. Cara penularanBisa melalui oral, fecal, kulit atau darah.5. Portal of entry (pintu gerbang/tempat masuknya organisme ke dalam host)Yang termasuk dalam portal of entry adalah seperti selaput lendir, kateter urin jarum intravena.6. Daya tahan hospes (manusia)Kerentanan seseorang terhadap agen infeksius bergantung pada derajat ketahanan tubuh individu kepada patogen. Beberapa fator yang mempengaruhi kerentanan tubuh terhadap kuman yaitu : usia, keturunan, stres (fisik dan emosional), status nutr.isi, terapi medis, pemeberian obat dan penyakit penyerta

SurveilansSurveilans PasifSurveilans AktifSurveilans Pasifmemantau penyakit secara pasif, dengan menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan (reportable diseases) yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan.

Surveilans PasifKelebihanRelatif MurahMudah dilakukanSurveilans PasifKekuranganKurang sensitif dalam mendeteksi kecenderungan penyakitData yang dihasilkan cenderung under-reportedTingkat pelaporan dan kelengkapan laporan biasanya rendahSurveilans Aktifmenggunakan petugas khusus surveilans untuk kunjungan berkala ke lapangan, desa-desa, tempat praktik pribadi dokter dan tenaga medis lainnya, puskesmas, klinik, dan rumah sakit, dengan tujuan mengidentifikasi kasus baru penyakit atau kematian, disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi laporan kasus indeks.

Surveilans AktifKelebihanlebih akurat daripada surveilans pasifdapat mengidentifikasi outbreak lokalSurveilans AktifKekuranganlebih mahal dari daripada surveilans pasiflebih sulit untuk dilakukan daripada surveilans pasifMetode PenelitianField trialPemilihan ini karena penelitian ini adalah penelitian eksperimental, punya kriteria eksklusi, dan dipilih berdasarkan basic outcome.Ethical ConcernKesediaan sampel untuk diberi vaksinKesediaan sampel untuk tidak mendapatkan proteksi lainnya sampai selesai penelitian (5 tahun)Sampel bersedia untuk tidak melakukan perubahan perilaku selama mengikuti penelitian

Interpretasi HasilVaksinasiInfeksiTotalYaTidakYa4 (a)150 (b)154Tidak11 (c)152 (d)163Rumus RR Cohort= a/ (a+b) : c/ (c+d)= 4/ 154 : 11/163= 0,38489 Interpretasi Hasil (2)Jadi orang yang diberi vaksin beresiko 0,38489x lebih besar terkena infeksi HIV dari orang yang tidak diberi vaksin