kelompok 9_pemicu 1 blok etika dan hukum kedokteran
DESCRIPTION
etikaTRANSCRIPT
No
Nama NIM Peran
1 Riodian Saputra 405070056 Ketua
2 Yunita Widyaningsih 405080004 Anggota
3 Nina Apriyana 405080028 Sekretaris
4 Lucretya Yeniwati 405080048 Anggota
5 Johan Yap 405080063 Anggota
6 Yuannita Rahmawati 405080072 Anggota
7 Hendro Suryadi 405080084 Anggota
8 Thomas Kosasih 405080111 Penulis
9 Chelly Regina 405080143 Anggota
10 Gloria Putrianita 405080170 Anggota
11 Isabell Virginia 405080193 Anggota
12 Kartikasari Pratiwi 405080213 Anggota
Kelompok 9
Tutor : dr. Roro
KEJAR TARGETSeorang mahasiswa salah satu Universitas swasta di Jakarta baru saja dilantik dan
diambil sumpahnya sebagai seorang dokter. Sebelum dilantik, ia telah mengikuti UKDI (Ujian Kompetensi Dokter Indonesia) dengan hasil yang sangat memuaskan. Ia berencana mengambil spealisasi di bidang Obstretri dan Ginekologi. Untuk itu, ia bekerja keras supaya dari segi keuangan memungkinkannya untuk kuliah lagi
Saat ini, ia menjalankan praktik kedokteran di empat klinik 24 jam yang berbeda selama 6 hari berturut-turut tanpa jeda. Kadang di hari libur pun ia masih menerima pekerjaan dari seniornya untuk menggantikannya praktik. Sering kali ia tidak dapat berkonsentrasi menangani pasiennya terutama yang datang berobat pada tengah malam karena sudah terlalu lelah.
Dalam praktik sehari-hari, ia melayani pasien dengan cukup ramah, namun memasang tarif pengobatan yang lumayan mahal. Dengan keramahannya, ia sering membujuk pasien untuk menyetujui tindakan medis yang seharusnya tidak perlu dilakukan, misalnya melakukan pemeriksaan laboratorium atau menyuntik pasien tanpa indikasi yang jelas. Bila pasien menolak tindakan medis yang dianjurkannya, ia akan menasehati pasien tersebut dengan mengatakan penyakitnya akan sukar sembuh. Bahkan demi mendapatkan keuntungan lebih, ia tak segan membuatkan surat keterangan sakit atas permintaan pasien dengan imbalan sejumlah uang
Walaupun begitu, banyak pasien yang tetap datang berobat kepadanya. Hal ini terjadi karena ia sering meyakinkan pasiennya dan memuji dirinya sebagai dokter yang berkompeten dan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan serta memajang sertifikat kelulusannya di meja praktik. Selain itu, ia juga menjelek-jelekkan metode pengobatan dokter lain di depan pasiennya
Apa yang dapat Anda pelajari dari pemicu di atas?
Learning Objectives1. Menjelaskan tentang Sumpah Dokter
Indonesia (isi beserta tujuannya)2. Menjelaskan tentang Kode Etik Kedokteran3. Menjelaskan tentang 7 area kompetensi
dokter sesuai standar Kompetensi Dokter Indonesia
4. Menjelaskan tentang kewajiban dan hak seorang dokter dan pasien
5. Menjelaskan tentang Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP) serta penyelenggaraan praktek kedokteran menurut UU no. 29 tahun 2004
6. Menjelaskan surat keterangan yang dapat dibuat oleh dokter serta sanksi bila mengeluarkan surat keterangan palsu
DefinisiSumpah dokter adalah pernyataan yang diucapkan
secara resmi oleh seorang dokter yang baru dengan bersaksi kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang dianggap suci, bahwa dia bertekad teguh akan menjalankan profesi dokter degan sebaik-baiknya sesuai degan hakikat, martabat dan tujuan luhur profesi itu
Sumpah dokter juga bisa diartikan sebagai “pengikraran Kontrak sosial” dimana dokter mengikat diri untuk menjalankan profesi pelayanannya dengan sebaik-baiknya kepada umat manusia dengan dasar kaidah-kaidah moral dan etika
Kontrak sosial ini berlaku sepanjang hidup
SejarahTradisi sumpah dokter dimulai oleh
Hippokrates lebih dari 23 abad yang lalu dengan murid-muridnya
Ada beberapa penulis yang mengatakan sumpah ini sudah ada sebelum era hippokrates
PerkembanganSumpah itu adalah asas-asas etika medis
“tradisional”Dijadikan tradisi, pedoman serta panutan profesi
bagi seluruh bagian dunia sejak 4 abad sebelum masehi
Tradisi ini sempat hilang sama sekali selama “abad-abad gelap” atau sering disebut “Dark Ages” di eropa. Abu Ali Al-Husain Ibn Abdallah Ibn Sina menyelamatkan
karya-karya Hippokrates dan tulisan-tilisan kedokterannya
Dimuat menjadi ensiklopedia medis Qanun Fi’ll-Tib yang kemudian diterjemahkan oleh Geraldus dari bahasa arab ke bahasa latin,
Isi sumpah Hippokrates
Dibagi menjadi 2 bagian 1.Bagian pertama sumpah kepada dewa-
dewi mitologi Yunani kuno dan pengalihan ilmu pengobatan
2.Bagian kedua berisikan tentang etika medisnya sendiri
Isi sumpah Hippokrates (1)Naskah sumpah
HippokratesAsas etika
medis• Saya akan menetapkan aturan diet untuk
kebaikan yang sakit sesuai dengan penilaian saya; saya akan menjaga mereka terhadap cidera dan ketidakadilan
• Asas berbuat baik (benefience)
- asas tidak menimbulkan mudharat (nonmalefience)
• Saya tidak akan memberikan obat yang mematikan kepada siapapun jika diminta, saya juga tidak akan mengajukan saran tentang itu
• Demikian juga saya tidak akan memberikan kepada perempuan obat untuk terjadinya keguguran. Dalam kemurnian dan kesucian saya akan menjaga hidup dan seni saya
• Asas menghormati hidup manusia
• Saya tidak akan menggunakan pisaum juga tidak pada penderita batu, tapi saya menarik diri dan menyerahkan pekerjaan kepada orang-orang yang memang biasa melakukannya
• Asas menyadari keterbatasan diri sendiri
Isi sumpah Hippokrates (2)
Naskah sumpah Hippokrates
Asas etika medis
• Di rumah manapun saya berkunjung, saya darang utnuk kebaikan yang sakit, menjauhkan diri dari semua ketidakadilan yang disengaja, dari semua perbuatan jahat dan khusus hubungan kelamin degnan perempuan maupun laki-laki, apakah mereka orang-orang bebas atau bidak belian
• Asas benefience, berakhlak dan berbudi luhur
• Apapun yang saya lihat atau dengar selama menjalankan pengobatan atau malahan itu yang berhubungan dengan hidup orang, yang dengan alasan apapun tidak boleh diumumkan akan saya simpan untuk saya sendiri karena hal-hal seperti itu memalukan untuk dibicarakan
• Asas menjaga kerahasiaan pasien (asas kofidensialitas)
Rangkuman naskah Hippokrates1. Berbuatlah yang baik (benefience, Amar Ma’ruf)2. Jangan melakukan hal-hal yang dapat menciderai atau
merugkan pasien (nonmalifience, Nahi Mungkar)3. Hormati hidup manusia : janagan melakukan aborsi dan
jangn berikan racun kepada pasien untuk euthanasia atau bunuh diri
4. Sadari keterbatasan diri. Jangan melakukan hal-hal di luar kemampuan. Serahkan pelaksaanan tindakan medis tertentu kepada mereka yang memang ahli dalam bidang itu
5. Berakhlak dan berbudi luhur. Secara khusus jangan melakukan hubungan seks dengan pasien atau keluarga dan anggita rumah tangganya, dan
6. Jagalah kerahasiaan pasien
Sumpah HippokratesEnam asas medis yang universal itu terus
berlaku sampai sekarangDiadopsi oleh profesi kesehatan yang lain
dan juga oleh profesi-profesi bukan kesehatan sebagai pedoman moral
Seiring waktu berjalan, asas-asas ini tidak cukup lagi untuk diterapkan untuk masalah-masalah etika dan bioetika yang timbul setelah Perang Dunia II
Sumpah dokter Internasional 1948Sumpah ini tercipta karena adanya
kejahatan atau kekejaman medis yang dilakukan olah dokter Jozef Mengele, dkk terhadap tawanan-tawanan perang dalam kamp konsestrasi Nazi Jerman dengan dalih ilmu pengetahuan
Manusia dijadikan obyek percobaan tanpa sedikitpun memperhatikan hak, harkat, martabat, keselamatanm dan derita mereka sebagai sesama manusia
Sumpah dokter Internasional 1948Setelah perang dunia II dokter-dokter
terkemuka bergabung dalam World Medical Association (WMA)
Dalam pertemuan ini mereka mengumumkanMenegaskan kembali perlunya asas-asas etika
Hippokrates dihormati dan dilaksanakan oleh para dokter
Pada saat yang sama menyempurnakan sumpah dokter dengan tambahan asas etika yang baru, karena sumpah Hippokrates sudah tidak memadai lagi untuk kondisi modern
Naskah sumpah dokter internasionalSaya dengan khidmat berjanji pada diri sendiri akan mengabdikan kehidupan saya
untuk memberikan pelayanan kemanusiaan
Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan terima kasih yang menjadi hak mereka
Saya akan mempraktikkan profesi saya menurut suara hati dan dengan keagungan: kesehatan pasien saya akan menjadi pertimbangan saya yang pertama
Saya akan menghormati rahasia-rahasia yang dipercayakan kepada saya sekalipun pasien meninggal
Saya akan memelihara dengan segala cara dalam kekuasaan saya, kehormatan dan tradisi profesi medis; sejawat-sejawat saya adalah saudara saya
Saya tidak memberikan pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial menjadi penghalan antara tugas saya dan pasien saya
Saya akan memelihara hormat yang setinggi-tingginya terhadap hidup manusia sejak saat konsepsi, sekalipun diancam, saya tidak akan menggunakan pengetahuan medis saya bertentangan dengan hukum-hukum kemanusiaan
Saya membuat janji-janji ini dengan khidmat, secara bebas dan kehormatan saya
Hal yang baru dalam Sumpah Dokter Internasional 19481. Kata-kata bersumpah pada dewa-dewi
Yunani dihilangkan dan digantikan dengan berjanji pada diri sendiri
2. Asas keadilan yang berarti perlakuan yang sama terhadap kasus yang sama ‘tanpa pandang bulu’
3. Pernyataan , sekalipun diancam, saya tidak akan menggunakan pengetahuan medis saya bertentangan dengan hukum-hukum kemanusiaan mengarah ke kekejaman medis oleh Nazi Jerman terhadap tawanan
Sumpah Dokter IndonesiaDemi Allah saya bersumpah, bahwa :
1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan
2. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter
3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran
4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprofesian saya
5. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan dokter saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam
6. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan
7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat
8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien
9. Saya akan memberi kepada guru guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya
10.Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara sekandung
11.Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia
12.Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya
Sumpah Dokter IndonesiaPengambilan sumpah :
Berikrar bahwa dlm mengamalkan profesinya, ia akan selalu mendasarinya dgn kesanggupan yg telah diucapkannya sebagai sumpah
Islam “ Demi Allah saya bersumpah”; non-muslim sesuai agamanya
Tidak mengucapkan kata sumpah diganti dgn kata janji
Pengambil sumpah : semua dokter indonesia (lulusan dlm negeri), lulusan luar negeri, mahasiswa asing yg belajar di FK indonesia
Dokter asing (dr luar negeri; WNA) yg mberi playanan langsung kepada masyakarat Indoneisa HARUS tunduk pd KODEKI
Pedoman Pelaksanaan KODEKI
Mukadimah KODEKI menunjukkan bahwa profesi dokter sejak perintisannya telah membuktikan sebagai profesi yang luhur dan mulia
Keluhuran dan kemuliaan ini ditunjukkan oleh 6 sifat dasar yang harus ditunjukkan oleh setiap dokter yaitu :
Sifat ketuhanan Kemurnian niat Keluhuran budi Kerendahan hati Kesungguhan kerja Integritas ilmiah dan sosial
Dalam mengamalkan profesinya, setiap dokter akan berhubungan dengan manusia yang sedang mengharapkan pertolongan dalam suatu hubungan kesepakatan terapeutik
Agar dalam hubungan tersebut keenam sifat dasar di atas dapat tetap terjaga, maka disusun Kode Etik Kedokteran Indonesia yang merupakan kesepakatan dokter Indonesia bagi pedoman pelaksanaan profesi
Kode Etik Kedokteran Indonesia didasarkan pada asas-asas hidup bermasyarakat, yaitu Pancasila yang telah sama-sama diakui oleh Bangsa Indonesia sebagai falsafah hidup bangsa
KodekiKewajiban Umum
Pasal 1Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter
Pasal 2Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi
Pasal 3Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi
Pasal 4Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri
• Pasal 5Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien
• Pasal 6Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat
• Pasal 7Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya
• Pasal 7aSeorang dokter harus dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia
Pasal 7bSeorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan dalam menangani pasien
Pasal 7cSeorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya dan hak tenaga kesehatan lainnya dan harus menjaga kepercayaan pasien
Pasal 7dSetiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi makhluk insani
• Pasal 8Dalam melakukan pekerjaannya, seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif), baik fisik maupun psikososial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya
Pasal 9Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat harus saling menghormati
KodekiKewajiban Dokter Terhadap PasienPasal 10 Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala
ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yg mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut
Pasal 11 Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar
senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya
Pasal 12 Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia
Pasal 13 Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya
Kodeki Kewajiban Dokter terhadap Teman Sejawat
• Pasal 14Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan
• Pasal 15Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis
Kodeki Kewajiban Dokter terhadap Diri Sendiri
Pasal 16Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik
Pasal 17Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/ kesehatan
Pelanggaran Etik KedokteranPelanggaran di bidang etik kedokteran
yang serius sering disebut sebagai “Serious Professional Misconduct”
Kasus-kasus di bidang ini tidak selalu merupakan pelanggaran terhadap hukum, karena itu lazimnya ditangani oleh badan khusus seperti MKEK IDI ataupun lebih tinggi lagi misalnya Konsil Kedokteran Indonesia
Umumnya tingkah laku dokter yg melanggar etika kedokteran yg dapat digolongkan dalam Serious Professional Misconduct, dapat dibedakan dalam 5 kelompok yaitu :1.Akibat kelalaian atau ketidakpedulian dokter yg
menyangkut tanggung jawabnya terhadap pasien dlm melakukan pengobatan
2.Dokter menyalahgunakan kewenangan atau kepandaian
3.Sikap tindak dokter yang mendiskreditkan reputasi profesi medik
4.Dokter yang mengiklankan diri, mempengaruhi pasien atau merendahkan kepandaian dokter lain
5.Pelanggaran profesi lainnya
Contoh Tindakan yang sering dilakukan dokter & Termasuk Pelanggaran Etik Menentukan tarif tidak wajar dan tidak melihat kemampuan pasien
Memberi resep kepada pasien berdasar sponsor dari perusahaan farmasi
Melakukan tindakan medik yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien
Menganjurkan atau meminta pasien datang berulang-ulang tanpa indikasi jelas
Merujuk pasien ke Dokter Ahli / RS tertentu krn mendapat imbalan jasa
Langsung mengambil alih pasien tanpa persetujuan sejawatnya
Memuji diri sendiri di hadapan pasien
Menjelekkan atau mencela sejawat lain di depan pasien
Membuka rahasia keadaan penyakit pasien, walaupun sudah meninggal sekalipun
Berusaha menyingkirkan sejawat lain krn khawatir akan mengurangi jumlah pasien
Mengabaikan kesehatan diri sendiri, misalnya : dengan menerima pasien di luar batas kewajaran
Sebagian di antara pelanggaran Kode Etik Kedokteran adalah pelanggaran etik murni, tetapi ada pula yg merupakan pelanggaran etik sekaligus pelanggaran hukum.
Contoh pelanggaran etik murni :menarik imbalan yg tidak wajarmengambil alih pasien tanpa persetujuan
sejawatmemuji diri sendiri di hadapan pasienbekerja di luar batas kewajaran
Contoh pelanggaran etik sekaligus pelanggaran hukum :menerbitkan surat keterangan palsumembuka rahasia jabatanpelecehan seks
Kompetensi dokter layanan kedokteran primer termuat dalam dokumen Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tahun 2006 berjudul “STANDAR KOMPETENSI DOKTER” yang menjabarkan dalam 7 area kompetensi
Pengertian Standar Kompetensi DokterMenurut SK Mendiknas No. 045/U/2002 Kompetensi adalah 'seperangkat
tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas- tugas di bidang pekerjaan tertentu'
Elemen-elemen kompetensiLandasan kepribadianPenguasaan ilmu dan keterampilanKemampuan berkaryaSikap dan perilaku dalam berkarya
menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai
Pemahaman kaidah berkehidupan masyarakat sesuai dengan keahlian dalam berkarya.
7 STANDAR KOMPETENSI DOKTER
KETERANGAN (KOMPETENSI INTI)
AREA KOMUNIKASI EFEKTIF
Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain
AREA KETRAMPILAN KLINIS
Melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien dan sesuai kewenangannya
AREA LANDASAN ILMIAH KEDOK
Mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum
AREA PENGELOLAANMASALAH KESEHATAN
Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer
AREA PENGELOLAAN INFORMASI
Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer
7 STANDAR KOMPETENSI DOKTER
KETERANGAN (KOMPETENSI INTI)
AREA MAWAS DIRI & PENGEMBANGAN DIRI
•Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya.•Mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya•Belajar sepanjang hayat.•Merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara berkesinambungan.
AREA ETIKA, MORAL, MEDIKOLEGAL, PROFESIONALISME SERTA KESELAMATAN PASIEN
•Berperilaku professional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan.•Bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik maupun aspek medikolegal dalam praktik kedokteran.•Menerapkan program keselamatan pasien.
7 STANDAR KOMPETENSI DOKTER
PENJABARAN KETERANGAN
AREA KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi dg pasien & anggota keluarganya• bersambung rasa dg pasien & keluarganya.• mengumpulkan info.• memahami perspektif pasien.• memberi penjelasan & info.Berkomunikasi dg teman sejawat, masyarakat & profesi lain.
AREA KETRAMPILAN KLINIS
•Memperoleh dan mencatat info yg akurat & penting tentang pasien dan keluarganya•Melakukan prosedur klinik & lab.•Melakukan prosedur kegawatdaruratan klinis.
AREA LANDASAN ILMIAH ILMU KEDOKTERAN
•Menerapkan konsep² & prinsip² ilmu biomedik, klinik, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer.•Merangkum dari interpretasi anamnesis, pem-fis, lab, & prosedur yg sesuai•Menentukan efektifitas suatu tindakan.
PENJABARAN KETERANGAN
AREA PENGELOLAANMASALAH KESEHATAN
•Mengelola penyakit, keadaan sakit & masalah ps sbg individu yg utuh, bagian dari keluarga & masyarakat.•Melakukan pencegahan penyakit & keadaan sakit.•Melaksanakan pendidikan kesehatan u/ promosi kesehatan & pencegahan penyakit.•Menggerakan & memberdayakan masyarakat u/ meningkatkan derajat kesehatan.•Mengelola SDM & sarana-prasarana scr efektif & efisien dalam pelayanan kesehatan primer dg pendekatan kedok. Keluarga.
AREA PENGELOLAAN INFORMASI
•Menggunakan teknologi info & komunikasi u/ bantu dx, th, pencegahan, & promosi kesehatan, serta penjagaan & pemantauan status kesehatan ps.•Memahami manfaat & keterbatasan teknologi informasi.•Memanfaatkan informasi kesehatan.
AREA MAWAS DIRI & PENGEMBANGAN DIRI
•Menerapkan mawas diri.•Mempraktikan belajar sepanjang hayat.•Mengembangkan pengetahuan baru.
AREA ETIKA, MORAL, MEDIKOLEGAL, PROFESIONALISME SERTA KESELAMATAN PASIEN
•Memiliki sikap profesional.•Berperilaku profesional dalam bekerja sama.•Berperan sbg anggota Tim Pelayanan Kesehatan yg profesional.•Melakukan praktik kedok. Dalam masyarakat multikultural di Indo.•Aspek medikolegal dalam praktik kedokteran.•Aspek keselamatan pasien dalam praktik kedokteran.
Area Komunikasi Efektif1. Berkomunikasi dengan pasien serta
anggota keluarganya2. Berkomunikasi dengan sejawat3. Berkomunikasi dengan masyarakat4. Berkomunikasi dengan profesi lain
Area Keterampilan Klinis5. Memperoleh dan mencatat informasi yang
akurat serta penting tentang pasien dan keluarganya
6. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium
7. Melakukan prosedur kedaruratan klinis
Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran8. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer
9. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai
10. Menentukan efektivitas suatu tindakan
Area Pengelolaan Masalah Kesehatan11. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah
pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat
12. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit
13. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
14. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan
15. Mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga
Area Pengelolaan Informasi16. Menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien
17. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi
18. Memanfaatkan informasi kesehatan
Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri19. Menerapkan mawas diri20. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat21. Mengembangkan pengetahuan baru
Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien22. Memiliki Sikap profesional23. Berperilaku profesional dalam bekerja
sama24. Sebagai anggota Tim Pelayanan Kesehatan
yang profesional25. Melakukan praktik kedokteran dalam
masyarakat multikultural di Indonesia26. Memenuhi aspek medikolegal dalam
praktik kedokteran27. Menerapkan keselamatan pasien dalam
praktik kedokteran
Rights & ResponsibilityAs part of a growing health and cost conscious public, we now take more responsibility for our health. More concerned about what we eat, drink and how we exercise, we also bring a questioning approach to health care. We are now forging new relationships with our doctors and we are less likely to sit passively and accept unquestioningly our doctor’s directions. We want second opinions, alternative treatments or medications.
Patient’s rightsAs one who knows your body, your aches and pains, your specific needs related to your injury, you have the right to two-way communication with your doctor about your long-term care concerns. You have the right to whatever information you need about your injury and possible complications arising from the injury.
Kievman, in her book, For Better or For Worse, suggests that patient also have other rights, such as:
having adequate access to your doctor participating in major decisions related to your care changing doctors if your best interests are not being served knowing whom to contact if your doctor is unavailable having your records handled confidentially knowing what you will be charged for, and how much those charges will be being seen within a reasonable time of your scheduled appointment asking for a second opinion You have a right to know and understand You have a right to express your concerns, doubts and fears, and to be
heard
Patient’s responsibility To tell the doctor your medical history, What other doctors you may be seeing, What medications you use or have used, What is your alcohol or drug history, To tell the doctor everything you know about your injury, Telling your physician about your symptoms Understanding in detail what is wrong with you and what
treatment is available and planned for you Following your doctor’s directions, reporting symptoms or
complications or making sure your doctor knows why you cannot do so
Keeping scheduled appointments, paying bills on time
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 29 TAHUN 2004
TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN
HAK PASIEN
Pasal 52 mendapatkan penjelasan
secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat(3);
meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;
mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;
menolak tindakan medis; dan mendapatkan isi rekam medis
KEWAJIBAN PASIEN
Pasal 53 memberikan informasi yang
lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya;
mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi;
mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; dan
memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
Hak Dokter
1. Hak melakukan praktik dokter setelah memperoleh Surat Tanda Registrasi(STR)dan Surat Ijin Praktik (SIP)
2. Hak menolak melakukan tindakan medisyang bertentangan dengan etika hukum,agama dan hati nuraninya
3. Hak untuk mengakhiri hubungan dengan seorang pasien,jika menurut penilaiannya kerjasama pasien dengannya tidak ada gunanya lagi, kecuali dalam keadaan gawat darurat.
4. Hak menolak pasien yang bukan bidangmspesialisnya,kecuali dalam keadaan darurat atau tidak ada dokter lain yang mampu menanganinya
5. Hak atas privasi dokter6. Hak atas ketentraman bekerja7.Hak menjadi anggota himpunan profesi8. Hak mengeluarkan surat – surat keterangan
dokter9. Hak menjadi anggota himpunan profesi10. Hak membela diri Hak untuk menolak
memberi kesaksian mengenai pasiennya dipengadilan KUHP psl 170
Kewajiban Dokter• “AEGROTI SALUS LOX SUPREME ”
keselamatan pasienadalah hukum yang tertinggi ( utama ) .Menurut Leenen :1.Kewajiban yang timbul dari sifat perawatan medis
dimana dokter harus bertindak sesuai dengan standar profesi medis atau menjalankan praktek kedokterannya secara lege artis
2.Kewajiban untuk menghormati hak – hak pasien yang bersumber dari hak - hak asasi dalam bidang kesehatan
3.Kewajiban yang berhubungan dengan fungsi sosial pemeliharaan kesehatan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 29 TAHUN 2004
TENTANG PRAKTIK KEDOKTERANHAK DOKTER
Pasal 50 memperoleh perlindungan
hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;
memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional;
memperoleh informasi yang iengkap dan jujur dan pasien atau keluarganya; dan
menerima imbahan jasa.
KEWAJIBAN DOKTER
Pasal 51 memberikan pelayanan medis sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;
merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan;
merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia;
melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila Ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan
menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.
STR (surat tanda registrasi) pasal 29-35
SIP (surat ijin praktik) pasal 36-38
Penyelenggaraan praktek kedokteran pasal 39-42
Pasal 291) Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik
kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi
2) Surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia
3) Untuk memperoleh surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi harus memenuhi persyaratan :
1) memiliki ijazah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter gigi spesialis;
2) mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi;
3) memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;4) memiliki sertifikat kompetensi; dan5) membuat pernyataan akan mematuhi dan
melaksanakan ketentuan etika profesi
4) Surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi berlaku selama 5 (lima) tahun dan diregistrasi ulang setiap 5 (lima) tahun sekali dengan tetap memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dan huruf d
5) Ketua konsil kedokteran dan ketua konsil kedokteran gigi dalam melakukan registrasi ulang harus mendengar pertimbangan ketua divisi registrasi dan ketua divisi pembinaan
6) Ketua konsil kedokteran dan ketua konsil kedokteran gigi berkewajiban untuk memelihara dan menjaga registrasi dokter dan dokter gigi.
Pasal 30 1) Dokter dan dokter gigi lulusan luar negeri
yang akan melaksanakan praktik kedokteran di Indonesia harus dilakukan evaluasi
2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a) kesahan ijazah;b) kemampuan untuk melakukan praktik kedokteran
yang dinyatakan dengan surat keterangan telah mengikuti program adaptasi dan sertifikat kompetensi;
c) mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi;
d) memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental; dan
e) membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi
3) Dokter dan dokter gigi warga negara asing selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga harus melengkapi surat izin kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kemampuan berbahasa Indonesia
4) Dokter dan dokter gigi yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diberikan surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
Pasal 31(1)Surat tanda registrasi sementara dapat
diberikan kepada dokter dan dokter gigi warga negara asing yang melakukan kegiatan dalam rangka pendidikan, pelatihan, penelitian, pelayanan kesehatan di bidang kedokteran atau kedokteran gigi yang bersifat sementara di Indonesia
(2) Surat tanda registrasi sementara berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun berikutnya
(3) Surat tanda registrasi sementara diberikan apabila telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2)
Pasal 32
(1)Surat tanda registrasi bersyarat diberikan kepada peserta program pendidikan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis warga negara asing yang mengikuti pendidikan dan pelatihan di Indonesia
(2) Dokter atau dokter gigi warga negara asing yang akan memberikan pendidikan dan pelatihan dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan teknologi untuk waktu tertentu, tidak memerlukan surat tanda registrasi bersyarat
(3) Dokter atau dokter gigi warga negara asing sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mendapat persetujuan dari Konsil Kedokteran Indonesia
(4) Surat tanda registrasi dan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) diberikan melalui penyelenggara pendidikan dan pelatihan
Pasal 33-34 Pasal 33Surat tanda registrasi tidak berlaku karena :a)dicabut atas dasar ketentuan peraturan
perundang-undangan;b)habis masa berlakunya dan yang bersangkutan
tidak mendaftar ulang;c)atas permintaan yang bersangkutan;d)yang bersangkutan meninggal dunia; ataue)dicabut Konsil Kedokteran Indonesia
Pasal 34Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
registrasi, registrasi ulang, registrasi sementara, dan registrasi bersyarat diatur dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia.
Pasal 35 1) Dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda
registrasi mempunyai wewenang melakukan praktik kedokteran sesuai dengan pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, yang terdiri atas:
a) mewawancarai pasien;b) memeriksa fisik dan mental pasien;c) menentukan pemeriksaan penunjang;d) menegakkan diagnosis;e) menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien;f) melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi;g) menulis resep obat dan alat kesehatan;h) menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi;i) menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkan;
danj) meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang
praktik di daerahk) terpencil yang tidak ada apotek
2) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kewenangan lainnya diatur dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia.
Pasal 36-37Pasal 36
Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin praktik.
Pasal 371)Surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 dikeluarkan oleh pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota tempat praktik kedokteran atau kedokteran gigi dilaksanakan.
2)Surat izin praktik dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) hanya diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat.
3)Satu surat izin praktik hanya berlaku untuk 1 (satu) tempat praktik.
Pasal 38 1) Untuk mendapatkan surat izin praktik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 36, dokter atau dokter gigi harus :a) memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat tanda
registrasi dokter gigi yang masih berlaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Pasal 31, dan Pasal 32;
b) mempunyai tempat praktik; danc) memiliki rekomendasi dari organisasi profesi
2) Surat izin praktik masih tetap berlaku sepanjang :a) surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi
dokter gigi masih berlaku; danb) tempat praktik masih sesuai dengan yang tercantum
dalam surat izin praktik.
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai surat izin praktik diatur dengan Peraturan Menteri
Pasal 39-40 Pasal 39Praktik kedokteran diselenggarakan berdasarkan
pada kesepakatan antara dokter atau dokter gigi dengan pasien dalam upaya untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pasal 401)Dokter atau dokter gigi yang berhalangan
menyelenggarakan praktik kedokteran harus membuat pemberitahuan atau menunjuk dokter atau dokter gigi pengganti.
2)Dokter atau dokter gigi pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dokter atau dokter gigi yang mempunyai surat izin praktik
Pasal 41-42Pasal 411)Dokter atau dokter gigi yang telah mempunyai surat izin
praktik dan menyelenggarakan praktik kedokteran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 wajib memasang papan nama praktik kedokteran.
2)Dalam hal dokter atau dokter gigi berpraktik di sarana pelayanan kesehatan, pimpinan sarana pelayanan kesehatan wajib membuat daftar dokter atau dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran.
Pasal 42Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dilarang mengizinkan dokter atau dokter gigi yang tidak memiliki surat izin praktik untuk melakukan praktik kedokteran di sarana pelayanan kesehatan tersebut
PEDOMAN TATA CARA REGISTRASI BARU DOKTER & DOKTER GIGI BERDASARKAN KEPUTUSAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 27/KKI/KEP/XI/2006
ALUR PERMOHONAN1.Pemohon mengajukan permohonan ke KKI melalui
FK/FKG/Kolegium/ Langsung dengan melengkapi persyaratan yang diperlukan
2.FK/ FGK/ Kolegium mengirimkan berkas pemohon ke KKI dengan melampirkan semua persyaratan
3.KKI meneliti seluruh berkas persyaratan dan apabila disetujui diterbitkan STR selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah permohonan diterima oleh KKI
4.STR asli &3 (tiga) lembar fotokopi STR yang dilegalisir oleh KKI dikirimkan ke pemohon, dengan tembusan ke Biro Kepegawaian DepKes RI, DinKes Provinsi dan PB IDI atau PB PDGI
5.Permohonan STR yang tidak disetujui, akan dikembalikan kepada pemohon selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak berkas diterima KKI
Institusi Pendidikan Kolegium KKI Dinkes Kab/Kota
Sertifikat Kompetensi
Surat Tanda Registrasi (STR) SIP
Mutu
JagaMutu
Praktik
KKI Dinkes Kab/Kota
SIP
FK/PS
Ijazah
Tiap 5 Tahun Registrasi Ulang Sertifikat
Kompetensi Baru
Kolegium KKI Dinkes Kab/Kota
Surat Tanda Registrasi (STR) SIP
Praktik
Keterkaitan Ijazah, Sertifikat Kompetensi, STR, SIP
Sertifikat Kompetensi
Ijazah
Uji Kompetensi
PEDOMAN TATA CARA REGISTRASI BARU DOKTER & DOKTER GIGI BERDASARKAN KEPUTUSAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 27/KKI/KEP/XI/2006
PERSYARATAN Mengisi surat permohonan untuk memperoleh STR
sebagaimana terlampir pada formulir 1a Melampirkan persyaratan sebagai berikut :
Fotokopi ijazah dokter/dokter gigi yang dilegalkan oleh Dekan/Wadek I institusi pendidikan yang bersangkutan
Fotokopi sertifikat kompetensi yang dilegalisir oleh kolegium terkait
Surat keterangan sehat fisik & mental (Asli) dari dokter yang memiliki SIP (dengan mencantumkan nomor SIPnya)
Fotokopi bukti sumpah/janji dokter/dokter gigi Surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi (bermaterai), formulir 1b Pas foto terbaru berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 4
(empat) lembar dan ukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua) lembar
Bukti bayar registrasi dari bank
Ketentuan PidanaNo. Pelanggaran Pidana UU
29/2004
1. Dr/drg praktik tanpa STR Penjara max 3 thnDenda max Rp.100 jt
Ps 75 ay 1
2. Dr/drg praktik tanpa SIP Idem Ps 76
3. Dr/drg WNA praktik tanpa STR sementara/ bersyarat
Idem Ps 75 ay 2,3
4. Dr/drg yang:Tidak memasang papan praktikTidak membuat rekam medis yg baikTidak memenuhi kewajiban(Ps 51)
Kurungan max 1 thn; denda max Rp.50 jt
Ps 79
5. Identitas dan gelar palsu. Tanpa STR dan SIP
Penjara max 5 thn; denda max Rp.150 jt
Ps 77
6. Mempekerjakan dr/drg tanpa SIP
Penjara max 10 thn; denda max Rp.300 jt
Ps 80
Pedoman Dalam Memberikan surat-surat Keterangan
Bab I pasal 7 KODEKI: “Seorang dokter hanya memberi keterangan dan pendapat yg telah diperiksa sendiri kebenarannya.”
Bab II pasal 12 KODEKI: “Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya ttg seorang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal dunia.”
Paragrap 4, pasal 48 UU No.29/2004 ttg praktik kedokteran: kepentingan kesehatan pasien, rahasia kedokteran hanya dapat dibuka untuk memenuhi permintaan aparatur penegak hukum, atas permintaan pasien atau bds ketentuan perundang-undangan
Surat-surat keterangan(SK) dokter yang sering dimintakan antara lain adalah Surat keterangan lahir Surat keterangan meninggal Surat keterangan sehat(u/ asuransi jiwa, SIM, nikah, lamaran
kerja, pendidikan,dsb) Surat keterangan sakit u/ istirahat Surat keterangan cacat Surat keterangan pelayanan medis u/ penggantian biaya dr
asuransi kesehatan Surat keterangan cuti melahirkan Surat keterangan ibu hamil berpergian dengan pesawat udara Visum et Repertum (perkosaan, pembunuhan, trauma, autopsi
forensik, dsb) Laporan penyakit menular kuitansi
Hal-hal yang perlu diperhatikan o/ seorang dokter pada waktu memberikan surat2 keterangan tsb adalah
Surat keterangan lahirBerisi ttg:
Waktu(tanggal & jam) lahirnya bayiKelaminBerat badanNama orang tua
Kewajiban mengeluarkan SK kelahiran hendaklah diisi sesuai dengan keadaan yg sebenarnya
Kadang kala ada ps yg meminta SK kelahiran dr anak yg dipungutnya(adopsi) sb anak kandungnya sendiri
Hal ini berpengaruh thd harta warisan, wali nikah, dan kawin consanguin
Ada pula anak yg lahir di luar negeri diminta SK lahirnya di Indonesia u/ tujuan kewarganegaraan
Hal yg menjadi masalah ialah Sk kelahiran dr:
Anak yg lahir hasil inseminasi buatan dr semen donor(Arteficial Insemination by Donor=AID) yg biasanya hannya dokterlah yg mengetahui siapa donornya.
Anak yg lahir hasil bayi tabung yg telur dan/atau sel maninya berasal dr donor (IN Vitro Fertilization by Donor).
Anak yg lahir hasil konsepsi dr saudara kandung suami (adik atau abang) karena suami adalah steril(azoospermi) dan hub seksual ini atas persetujuan dan permintaan suami isteri yg bersangkutan (pada suku bangsa tt di Indonesia, dibenarkan adatnya)
Ketiga hal tsb di atas bertentangan dengan hukum yg berlaku di Indonesia
Surat Keterangan Meninggal
1. SK u/ keperluan penguburan1. Perlu dicantumkan identitas jenazah, tempat, dan
waktu meninggalnya2. SK (laporan) kematian
Mengenai SK kematian haruslah pula diiisi sebab kematiannya sesuai dengan pengetahuan dokter.
Karena bedah mayat klinik belum dapat dilakukan hingga saat ini, sebab kematian secara klinik saja dilaporkan
Lama menderita sakit hingga meninggal dunia juga harus dicantumkan
Jika jenazah akan diangkut ke luar daerah/negeri, adanya kematian karena penyakit menular harus diperhatikan.
Surat Keterangan Sehata) u/ asuransi jiwa
Dalam menulis laporan pengujian kesehatan u/ keperluan asuransi jiwa, perlu diperhatikan supaya:
1. Laporan dokter harus objektif, jangan dipengaruhi o/ keinginan calon nasabah atau agen perusahaan jiwa yg bersangkutan. Sesuai dengan kepentingan masing2 tentu menghendaki supaya calon nasabah dapat diterima.
2. Sebaliknya jangan menguji kesehatan seorang calon yg masih atau pernah menjadi ps sendiri u/ menghindari timbulnya kesukaran dalam mempertahankan wajib menyimpan rahasia jabatan
3.Jangan diberitahukan kepada calon ttg kesimpulan dr hasil pemeriksaan medik. Serahkan hal itu kepada perusahaan asuransi itu sendiri.
Dokter penguji kesehatan sesungguhnya sb ahli, tidak sebagai orang kepercayaan dr perusahaan asuransi kesehatan
Pada zaman kolonial(tahun tiga puluhan), surat2 kabar memuat iklan2 bbrp perusahaan asuransi yg mengumumkan bahwa orang2 yg hendak mengasuransikan jiwanya u/ pengujian kesehatannya dapat memilih dokternya sendiri yg sudah biasa memeriksa dan mengobati mereka
Tawaran ini rupanya u/ menarik lebih banyak langgananSepintas lalu iklan2 tsb memang menarik karena orang
lebih suka diperiksa o/ dokternya sendiri(dokter keluarga) daripada o/ dokter lain yg tidak dikenal
Akan tetapi, perusahaan asuransi juga mengetahui bahwa dokter keluarga pada umumnya mengetahui lebih banyak ttg kesehatan, penyakit2 dan cacat pasiennya drpd seorang dokter yg memeriksa u/ pertama kali
Jadi, pemeriksaan o/ dokternya sendiri sesungguhnya menguntungkan perusahaan asuransi karena sb dokter penguji kesehtan dokter tsb wajib memberitahukan pd perusahaan asuransi segala sesuatu yg ia ketahui dr org yg kesehatannya diuji, termasuk segala penyakit dan cacat yg sudah ia ketahui sebelum org tsb diperiksa kesehatannya atas permintaan dan biaya perusahaan tsb, yg sebenarnya wajib ia, rahasiakan
Untuk tidak melanggar rahasia pekerjaanya, seharusnya dokter kelurga menolak u/ menguji kesehatan ps
b) U/ memperoleh SIM darat, laut, udara.• Kecelakaan lalu lintas akhir2 ini makin meningkat dengan
bertambah padatnya kendaraan t.u di kota2 besar.• Pengendara atau faktor manusia merupakan faktor utama
penyebab kecelakaan lalin• Oki, pengujian kesehatan u/ memperoleh SIM adalah:
penting terutama u/ mengetahui apakah ada yg menderita penyakit yg membahayakan, epilepsi/penyakit ayan
• Bagi supir2 taksi, bus umum, masinis kereta api, dan pilot pesawat udara diperlukan bukan saja sehat fisik, tapi perlu diperhatikan faktor mentalnya, bahkan bagi calon pilot diverlukan beberapa tes kemampuan dan keterampilan.
• Surat keterangan tsb biasanya diminta o/ perusahaan2 pengangkutan yg bertanggung jawab akan keselamatan penumpang2 dan lat2 pengangkutannya.
c) u/ nikahDahulu, SK kesehatan u/ nikah hanya diminta o/ Kalangan ABRI.Selain pemeriksaan fisik biasanya disusul dengan pemeriksaan labNamun kini SK ini juga diperlukan u/ penduduk sipil.Di negara maju lazim dilakukan pemeriksaan dan konsultasi sebelum
nikah u/ calon suami isteri (premarital councelling).Pada kesempatan itu selain pemeriksaan medik juga dibicarakan
masalah yg akan dihadapi k-2 calon suami istrei, baik mengenai pekerjaan masing2, kegiatan sosial, dan keluarga berencana
Para dokter juga memberikan edukasi reproduksi dan pendidikan seks pada waktu itu.
Bagaimana sikap seorang dokter jika pada waktu pemeriksaan menjumpai kelainan atau penyakut yg diderita o/ salah satu calon suami isteri atau keduanya;apakah dokter boleh memberitahukannya kepada pasangannya mis/ suami ps TBC paru atau hasil analisis semen menunjukkan azoospermi atau isteri dengan aplasia uteri
Sesuai dengan kewajiban dokter merahasiakan segala sesuatu yg diketahuinya ttg seorang ps, rahasia ini harus dipegang teguh
Dokter memberikan hasik pemeriksaannya kepada mereka masing2 dan terserah kepada calon suami isteri itu apakah akan memberitahukan hal itu kepada calon pasangannya
Surat Keterangan Sakit untuk Istirahat
Seorang dokter harus waspada thd kemungkinan simulasi atau agravasi pada waktu memberikan keterangan mengenai cuti sakit seorang karyawan
Ada kalanya cuti sakit disalahgunakan u/ tujuan lain, mis/ u/ mengunjungi keluarga di luar kota, tidak bersedia menghadiri sidang pengadilan, atau suatu kegiatan di kantor, terlambat kembali bekerja dr cuti tahunan, dsb.
SK cuti sakit palsu dapat menyebbakan seorang dokter dituntut menurut pasal 263 dan 267 KUHP
Surat Keterangan CacatSeorang dokter harus waspada thd
kemungkinana simulasi dan agravasi pada waktu memberikan keterangan mengenai tingkat cacat seorang pekerja akibat kecelakaan di tempat kerjanya.
Berapa besar tunjangan atau pensiun yg akan diberikan kepadanya bergantung pada keterangan dokter ttg sifat cacatnya.
Surat Keterangan Penggantian Biaya dari Asuransi Kesehatan
Berisi identitas pasien dan pernyataan pemberian kuasa pasien/wali pasien kepada dokter, u/ memberikan data medisnya kepada perusahaan auransi bersangkutan.
Dalam formulir klaim asuransi perlu dicantumkan penyataan ps/wali, sb berikut:Dengan ini, saya yg bertanda tangan di bawah ini, sb
ps/wali ps yg sah, memberi izin pd pihak penyedia pelayanan kesehatan u/ menjelaskan semua tindakan yg diperlukan, demi kesehatan saya kepada PT Asuransi X dan u/ mendapatkan semua informasi lain yg diperlukan dari penyedia pelayanan kesehatan atau pihak lain sehubungan dengan verifikasi dan penggantian biaya dr pelayanan kesehtaan yg diberikan kepada saya atau pasien yg saya walikan.
SURAT KETERANGAN CUTI HAMILHak cuti hamil seorang ibu adalah 3
bulan, yaitu sekitar 1 bulan sebelum dan 2 bulan setelah persalinan
Tujuan : agar si ibu cukup istirahat dan mempersiapkan dirinya dalam menghadapi proses persalinan, dan mulai kerja kembali setelah masa nifas.
Surat Keterangan Ibu Hamil bepergian dengan Pesawat UdaraSesuai dengan ketentuan internasional
Aviation, Ibu hamil tidak dibenarkan bepergian dengan pesawat udara, jika mengalami :
1. hiperemesis atau emesis gravidarum2. hamil dengan komplikasi
( perdarahan, preeklamsi dsb )3. hamil >36 minggu4. hamil dengan penyakit-penyakit lain
yang beresiko.
VISUM et REPERTUM
Visum et repertum (VeR) adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh dokter untuk penyidik dan pengadilan. VeR mempunyai daya bukti dan alat bukti yang sah dalam perkara pidana.
Kasus Pemerkosaan Kesulitan jika korban dikirim terlambat karena hasil
pemeriksaan tidak menunjukkan keadaan sebenarnyaBedah mayat kedokteran kehakiman
Harus objektif tanpa pengaruh dari mereka yang berkepentingan dalam perkara. Keterangan dibuat dengan istilah yang mudah dipahami, berdasarkan apa yang dilihat dan ditemukan, sehingga tidak berulang kali dipanggil ke pengadilan untuk dimintakan keterangan tambahan.
Laporan penyakit menularDiatur dalam UU No. 6 tahun 1962 tentang
wabah.Kepentingan umum yang diutamakan.Pasal 50 KUHP : “ Tiada boleh dihukum
barang siapa melakukan perbuatan untuk menjalankan aturan undang-undang”
KuitansiSering diminta sebagai bukti pembayaran, tidak
menimbulkan masalah apabila sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Berhubungan dengan penggantian biaya berobat dari perusahaan tempat pasien atau pasangannya bekerja.
Contoh :perusahaan hanya mengganti 50% biaya pengobatan,
pasien minta dibuatkan kuitansi sebesar 2 kali imbalan jasa yang diterima dokter
pasien meminta agar imbalan jasa dokter dinaikkan dengan sisa imbalan dibagi 50-50% antara dokter dan pasien
Pasien meminta agar biaya pengangkutan pulang pergi dari luar kota ke tempat berobat dimasukkan dalam kuitansi berobat (built in), sedangkan dokter tidak menerima bagian dari biaya pengangkutan tersebut.
Ketiga contoh di atas jelas malpraktik etik dan malpraktik kriminil
SANKSI HUKUMPenyimpangan dalam pembuatan surat keterangan,
selain tidak etis juga merupakan pelanggaran terhadap pasal 267 KUHP sebagai berikut:
1. Seorang dokter yang dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu tentang ada atau tidaknya penyakit, kelemahan, atau cacat diancam dengan hukuman penjara paling lama empat tahun.
2. Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan seseorang dalam rumah sakit gila atau untuk menahannya disitu, dijatuhkan hukuman penjara paling lama delapan tahun enam bulan.
3. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu itu seolah-olahisinya sesuai dengan kebenaran
Selanjutnya dalam pasal 179 KUHAP tercantum sebagai berikut:
1. Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli alinnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan
2. Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya
KESIMPULAN Melakukan tindakan medis tanpa indikasi telah melanggar :
UU no. 29 tahun 2004 :pasal 50 (b), pasal 51 (a), pasal 52 (d) KODEKI pasal 7c
Menakuti-nakuti pasien bila menolak tindakan medis yg diberikan telah melanggar: KODEKI: Pasal 5 , pasal 7c
Memuji diri telah melanggar: KODEKI kewajiban umum pasal 4
Menjelek-jelekkan dokter lain di depan pasien telah melanggar: Sumpah dokter ke-10 KODEKI kewajiban umum pasal 7c KODEKI kewajiban umum pasal 9 KODEKI kewajiban dokter terhadap teman sejawat pasal 14
Memasang tarif tinggi telah melanggar:UU-RI no. 29 tahun 2004 pasal 49 ayat 1
SK cuti sakit palsu dapat menyebabkan seorang dokter dituntut menurut pasal 263 dan 267 KUHP