kekeliruan berpikir & contoh baru

Upload: fadillah-islami-chaniago

Post on 18-Oct-2015

196 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

KEKELIRUAN BERPIKIRKelompok 9 : Fadillah IslamiFariz Mafazi MasdalifahWidy Widya

1Dalam logika dikenal istilah strategems atau fallacies; yakni kesalahan argumentasi karena kerancuan menggunakan bahasa atau kekeliruan berpikir. Bila logika mengajarkan kepada kita teknik berpikir kritis, strategems adalah teknik berpikir tidak kritis.

Mundiri (Logika, 1994) membagi jenis-jenis kekeliruan itu ke dalam 3 kelompok besar ;Kekeliruan FormalKekeliruan InformalKekeliruan Karena Penggunaan Bahasa

2Kekeliruan FormalAda delapan jenis kekeliruan formal, yaitu ;Kekeliruan Karena Menggunakan Empat TermKekeliruan Karena Kedua Term Penengah Tidak MencakupKekeliruan Karena Proses Tidak BenarKekeliruan Karena Menyimpulkan dari Dua Premis yang NegatifKekeliruan Karena Mengakui AkibatKekeliruan Karena Menolak SebabKekeliruan dalam Bentuk DisjungtifKekeliruan Karena tidak Konsisten

1. Kekeliruan Karena Menggunakan Empat TermContoh : Semua perbuatan mengganggu orang lain diancam dengan hukuman. Menjual barang di bawah harga tetangganya adalah mengganggu kepentingan orang lain. Jadi menjual harga di bawah tetangganya diancam dengan hukuman.2. Kekeliruan Karena Kedua Term Penengah Tidak MencakupContoh : Orang yang terlalu banyak belajar kurus. Dia kurus sekali, karena itu tentulah ia banyak belajar. 3. Kekeliruan Karena Proses Tidak BenarContoh : Kura-kura adalah binatang melata. Ular bukan kura-kura, karena itu ia bukan binatang melata.

4. Kekeliruan Karena Menyimpulkan dari Dua Premis yang NegatifContoh : Tidak satu pun barang yang baik itu murah dan semua barang di toko itu adalah tidak murah, jadi semua barang di toko itu adalah baik.5. Kekeliruan Karena Mengakui AkibatContoh : Bila kita bisa berkendara secepat cahaya, maka kita bisa mendarat di bulan. Kita telah dapat mendarat di bulan berarti kita telah dapat berkendara secepat cahaya.6. Kekeliruan Karena Menolak SebabContoh : Bila permintaan bertambah harga naik. Nah, sekarang permintaan tidak bertambah, jadi harga tidak naik.

7. Kekeliruan dalam Bentuk DisjungtifContoh : Dia lari ke Jakarta atau ke Bandung. Ternyata tidak di Bandung, berarti dia ada di Jakarta. (Dia bisa tidak di Bandung maupun di Jakarta)8. Kekeliruan Karena tidak KonsistenContoh : Anggaran Dasar organisasi kita sudah sempurna, kita perlu melengkapi beberapa pasal agar komplit.

Kekeliruan InformalAda 15 jenis kekeliruan Informal, yaitu :Kekeliruan Karena Membuat Generalisasi yang Terburu-buruKekeliruan Karena Memaksakan PradugaKekeliruan karena Mengundang PermasalahanKekeliruan Karena Menggunakan Argumen yang BerputarKekeliruan Karena Berganti DasarKekeliruan Karena Mendasarakan pada OtoritasKekeliruan Karena Mendasarkan Diri pada Kekuasaan

7Kekeliruan Karena Menyerang PribadiKekeliruan Karena Kurang TahuKekeliruan Karena Pertanyaan yang RuwetKekeliruan Karena Alasan Terlalu SederhanaKekeliruan Karena Menetapkan SifatKekeliruan Karena Argumen yang Tidak RelevanKekeliruan Karena Salah Mengambil AnalogiKekeliruan Karena Mengundang Belas KasihanSambungan

1. Kekeliruan Karena Membuat Generalisasi yang Terburu-buruContoh : Dia orang Islam mengapa membunuh. Kalau begitu orang Islam memang jahat.2. Kekeliruan Karena Memaksakan PradugaContoh : Seorang pegawai datang ke kantor dengan luka goresan di pipinya. Seseorang menyatakan bahwa istrinyalah yang melukainya dalam suatu percekcokan karena diketahuinya selama ini orang itu kurang harmonis hubungannya dengan istrinya, padahal sebenarnya karena goresan besi pagar.3. Kekeliruan karena Mengundang PermasalahanContoh : Allah itu mesti ada karena ada bumi. (Disini orang akan membuktikan bahwa Allah itu ada dengan dasar adanya bumi, tetapi tidak dibuktikan bahwa bumi adalah ciptaan Allah).

4. Kekeliruan Karena Menggunakan Argumen yang BerputarContoh : Sarjana-sarjana lulusan perguruan tinggi Omega kurang bermutu karena organisasinya kurang baik. Mengapa organisasi perguruan tinggi itu kurang baik? Dijawab karena lulusan perguruan tinggi itu kurang bermutu.5. Kekeliruan Karena Berganti DasarContoh : Pantas ia cantik karena pendidikannya tinggi.6. Kekeliruan Karena Mendasarakan pada OtoritasContoh : Bangunan ini sungguh kokoh, sebab dokter Haris mengatakan demikian. (Dokter Haris adalah ahli kesehatan, bukan insinyur bangunan).7. Kekeliruan Karena Mendasarkan Diri pada KekuasaanContoh : Kau masih juga membantah pendapatku. Kau baru satu tahun duduk dibangku perguruan tinggi, aku sudah lima tahun.

Sambungan

8. Kekeliruan Karena Menyerang PribadiContoh : Dia adalah seseorang yang brutal, jangan dengarkan pendapatnya.9. Kekeliruan Karena Kurang TahuContoh : Kalau kau tidak bisa membuktikan bahwa hantu itu ada maka teranglah pendapatku benar, bahwa hantu itu tidak ada.10. Kekeliruan Karena Pertanyaan yang RuwetContoh : Jadi, anda sekarang berhenti dari kebiasaan menganiaya istri anda?11. Kekeliruan Karena Alasan Terlalu SederhanaContoh : Kendaraan buatan Honda adalah terbaik, karena paling banyak peminatnya.Sambungan

12. Kekeliruan Karena Menetapkan SifatContoh : Daging yang kita makan hari ini adalah dibeli kemarin. Daging yang dibeli kemarin adalah daging mentah. Jadi hari ini kita makan daging mentah.13. Kekeliruan Karena Argumen yang Tidak RelevanContoh : Pisau silet itu berbahaya daripada peluru, karena tangan kita seringkali teriris oleh pisau silet dan tidak pernah oleh peluru.14. Kekeliruan Karena Salah Mengambil AnalogiContoh : Saya heran mengapa banyak orang takut menggunakan kapal terbang dalam bepergian karena banyak orang tewas karena kecelakaan kapal terbang. Kalau begitu sebaiknya orang jangan tidur di tempat tidur, karena hampir semua orang menemui ajalnya di tempat tidur.Sambungan

15. Kekeliruan Karena Mengundang Belas KasihanContoh : Misalnya seorang mahasiswi datang ke seorang dosen untuk memohon agar dapat ikut ujian.Saya tahu bahwa saya salah datang terlambat, namun terus terang kalau saya tidak ikut ujian kali ini, maka saya akan merugikan banyak pihak. Biaya orang tua yang semakin menipis, usia saya yang mulai tidak remaja lagi, demi masa depan saya yang belum pasti.

Sambungan

Kekeliruan Karena Penggunaan BahasaKekeliruan Karena KomposisiKekeliruan dalam PembagianKekeliruan Karena TekananKekeliruan Karena Menggunakan Kata dalam Beberapa Arti.Kekeliruan Karena Amfiboli

1. Kekeliruan Karena KomposisiContoh : Setiap kapal perang telah siap, maka keseluruhan angkatan laut negara itu sudah siap tempur.2. Kekeliruan dalam PembagianContoh : Kompleks ini dibangun di atas tanah yang luas, tentulah kamar-kamar tidurnya juga luas.

Sambungan

3. Kekeliruan Karena TekananContoh : Ibu, ayah pergi (yang hendak dimaksud adalah ibu dan ayah pembicara sedang pergi. Seharusnya tidak ada penekanan pada ibu, sebab maknanya menjadi pemberitahuan pada ibu bahwa ayah baru saja pergi).4. Kekeliruan Karena Menggunakan Kata dalam Beberapa Arti.Contoh : Gajah adalah binatang, jadi gajah kecil adalah binatang yang kecil. (Kecil dalam gajah kecil berbeda pengertiannya dengan kecil dalam binatang kecil).

Sambungan

5. Kekeliruan Karena AmfiboliContoh : Seorang anak muda datang kepada seorang peramal apakah judi yang pertama kali ia ikuti nanti malam akan menang atau kalah, ia mendapat jawaban ; Anda akan mendapat pengalaman bagus. Atas jawaban ini ia sangat puas dan menyimpulkan ia akan menang dalam perjudian. Ternyata ia kalah. Waktu ia kembali ke tempat tukang ramal dan menanyakan kenapa ramalannya meleset, tukang ramal itu menjawab ; Saya benar, sebab dengan kekalahan itu anda mendapat pengalaman yang bagus, bahwa judi itu membawa penderitaan.Sambungan