kec.reaksi

Upload: michael-lim

Post on 10-Jul-2015

175 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ABSTRAKPercobaan ini bertujuanuntukmencari konstanta kecepatan reaksi dari penyabunan etil asetat dengan NaOH. Sampel yang digunakan dalam percobaan ini adalah etil asetat 0,4 M 300 ml, NaOH 250 ml 0,8 M, dan pentiter yang digunakan adalah HCl 0,2 M. Percobaan dilakukan dengan menuangkan larutan etil asetat ke dalam beaker glass yang telah berisi NaOHsecara perlahan-lahan dan diaduk dengan pengaduk. Setelah itu stopwatchdihidupkandansetiap5menit, sampel diambil sebanyak5ml untuk dititrasi denganHCl. Titrasi ini dilakukan dengan bantuan indikator phenolftalein. Titrasi dihentikan bila warna larutan berubah dari merah rosa menjadi bening. Volume HCl yang digunakan untuk titrasi dicatat. Percobaan ini dilakukan berulang-ulangsampai diperolehvolumeyangkonstan. Adapunperalatanyangdigunakan adalahbeaker glass, erlenmeyer, gelasukur, corongglass, pipet tetes, pengaduk buret, statif dan klem.Dari percobaan, setelah 15 menit volume titrasi HCl telah konstan. Untuk percobaankecepatanreaksidenganpengadukan, hargakonstantakecepatanreaksi (M-1menit-1) untuk setiap 5 menit adalah 852,4 ; 700,84 ; 650,33. Sedangkan harga lajureaksi dalamM/dt tiap5menit adalah8,04; 1,94; 0,55. Hargakonstanta kecepatan reaksi rata-rata dengan pengadukan adalah 75,7 M-1menit-1. Dan percobaan kecepatan reaksi tanpa pengadukan , harga konstanta kecepatan reaksi (M-1menit-1) untuk setiap 5 menit adalah 125,7 ; 84,64 ; 59,14. Sedangkan harga laju reaksi dalam M/dt tiap 5 menit adalah 11,16 ; 6,21 ; 4,2. Harga konstanta kecepatan reaksi rata-rata adalah 20,53 M-1menit1DAFTAR ISILembar PengesahaniKata PengantariiAbstrak...iiiDaftar Isi.ivDaftar Gambar....viDaftar Tabel...viiBab I Pendahuluan11.1 Latar Belakang ...11.2 Perumusan Masalah ...11.3 Tujuan Percobaan ...11.4 Manfaat Percobaan 21.5 Ruang Lingkup Percobaan .2Bab II Tinjauan Pustaka...3Bab III Metodologi Percobaan133.1Prosedur Percobaan133.2Bahan Percobaan153.3Peralatan.17Bab IV Hasil Percobaan..194.1Hasil Percobaan.194.2Pembahasan19Bab V Kesimpulan..22Daftar Pustaka..23Lampiran A Data Percobaan..LA-1Lampiran B Perhitungan.LB-1Lampiran C Grafik Penentuan Harga K Rata-rata..LC-1Lampiran D Lembar Penugasan.LD-1DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Propil Konsentrasi Terhadap Waktu3Gambar 3.1 Flowchart Prosedur Percobaan Kecepatan Reaksi..14Gambar 3.2 Gambar Rangkaian Alat Percobaan.18Gambar 4.1 Grafik Konversi Terhadap Waktu19Gambar 4.2 Grafik Konsentrasi Terhadap Waktu..20Gambar 4.3 Grafik Konstanta Kecepatan Reaksi Terhadap Waktu20Gambar 4.4 Grafik Laju Reaksi Terhadap Waktu..21DAFTAR TABELTabel 4.1 Hasil Percobaan..19Tabel LA.1 Data Percobaan dengan Pengadukan LA-1BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangKecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan atau produk persatuan waktu. Di manaterjadi penurunankonsentrasi reaktandankenaikankonsentrasi produk. Disaat kita berbicara tentang kinetika kimia dan teknik-teknik yang mendukungnya, hal ini telah terbukti bahwa study atau pengkajian ini erat hubungannya dengan perkembangan pengertian mekanisme reaksi.Reaksi kimia berlangsung dengan cepat yang berbeda-beda, dari reaksi yang berlangsungsangat cepat, seperti meledaknyabom, sampai reaksi sangat lambat seperti perkaratan besi atau fosfolisasi sisa-sisa organisme.Untuk memahami bagaimana perubahan kimia berlangsung, perlu dipelajari perubahan bertahap yang dialami atom, molekul radikal dan ion ketika diubah dari pereaksi ke produk. Untuk reaksi tertentu, penjumlahan tahap-tahap ini disebut mekanisme reaksi.Dalambidang teknik kimia pengetahuan akan kecepatan reaksi sangat penting. Industri kimia yang menghasilkan suatu produk sudah tentu memanfaatkan rekasi kimia. Hal inilah yang melatarbelakangi kita untuk mempelajari dan mengetahui dasar-dasar pengetahuan tentang kecepatan reaksi.Tidaksemuareaksi kimiadapat dipelajari secara kinetik. Reaksi reaksi yang berjalan sangat cepat seperti reaksi reaksi ion atau pembakaran dan reaksi reaksi yang sangat lambatseperti pengkaratan, tidak dapat dipelajari secara kinetik. Diantarakeduajenisini, banyakreaksi reaksiyangkecepatannyadapat diukur. Kecepatan reaksi tergantung dari : 1. Jenis zat pereaksi2. Temperatur reaksi3. Konsentrasi zat pereaksiKenaikan temperatur 100 C rata rata mempercepat reaksi 2 atau 3 kali lebih besar, hinggareaksi yangberjalanlambat padatemperatur kamar dapat berjalan cepat pada temperatur tinggi.V (kecepatan reaksi)0 waktuGambar 1.1. Variasi kecepatan reaksi terhadap waktu. Sebaliknya reaksi yang pada suhu kamar berjalan cepat, dapat dibekukan padatemperatur rendah. Konsentrasi pereaksi besar pengaruhnyapadakecepatan reaksi. Reaksi berjalan cepat pada awal reaksi, akan semakin lambat setelah waktu tertentu dan akan berhenti pada waktu yang tidak terhingga. Kecepatanreaksi biasanyadipelajari padatemperatur tetap, denganmenggunakantermostat. Untuk mengetahui koefisien temperatur terhadap kecepatan reaksi, dapat diadakan percobaan pada berbagai bagai temperatur.Reaksi yang berjalandalamsatufase disebut reaksi homogen, misalnya antara gas gas atau reaksi dalam bentuk larutan. Reaksi yang berjalan dalam dua fase, seperti reaksi gas pada permukaan zat padat disebut reaksi heterogen.1.2. Perumusan MasalahPermasalahamyang dihadapi dalampercobaan Kecepatan Reaksi ini adalah bagaimana menentukan harga konstanta kecepatan reaksi pada reaksi penyabunanantara etil asetat danNaOH, faktor yangmempengaruhi kecepatan reaksi, danpengaruhjenis zat yangbereaksi terhadapkecepatanberlangsungnya suatu reaksi, serta pengaruh dalamkegiatan pengadukan dengan yang tanpa pengadukan terhadap perhitungan harga konstanta kecepatan reaksi.1.3. Tujuan PercobaanTujuandari percobaanKecepatanReaksi ini adalahuntukmenentukan konstanta kecepatan reaksi dari reaksi penyabunan etil asetat dan NaOH.1.4. Manfaat PercobaanManfaat dari percobaan kecepatan reaksi ini adalah praktikan dapat mengetahui cara menentukan konstanta kecepatan reaksi dari reaksi safonifikasi antara etil asetat danNaOH. Selainitupengetahuanakankecepatanreaksi dan faktor-faktor yangmempengaruhinya memungkinkankita untukmengendalikan suatu reaksi sesuai dengan yang kita kehendaki.Ditinjaudari segi teknologi danindustri, pengetahuanmengenai masalah kecepatan reaksi sangat penting dalam menentukan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu reaksi secara tepat dan ekonomis.1.5. Ruang Lingkup PercobaanPercobaan Kecepatan Reaksi ini dilakukan dalamruang Laboratorium Kimia Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara dengan keadaan ruang: Tekanan udara : 760 mmHg Temperatur : 300CBahan-bahan yangdigunakan pada percobaan ini adalah NaOH, etil asetat, HCl, phenolptalen dan aquadest. Sedangkan peralatan yang digunakan pada percobaan antara lain motor pengaduk, buret,beaker glass, labu erlenmeyer,gelas ukur, pipet tetes, corong gelas, statip, klem dan stopwatch.Analisadilakukansetiap6menit terhadapcampuranNaOHdanetil asetat lalu dititrasi dengan HCl sampai volume HCl yang dipakai untuk menitrasi besarnya konstan.BAB IITINJAUAN PUSTAKAPadakenyataanya,reaksi yang terlalu cepat atau terlalu lambat tidak dapat dipelajari secara kinetika.Reaksi homogen adalah reaksi yang berjalan dalam satu fase, misalnya reaksi antara gas-gas atau dalambentuk larutan. Percobaan ini menggunakan reaksi dalam bentuk larutan.Laju kecepatan reaksi adala perubahan konsentrasi pereaksi dalamsuatu satuan waktu. Hal ini dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu produk.2.1. Mekanisme RaksiPersamaan reaksi menyatakan keseluruhan keadaan awal pereaksi dan keadaanproduk. Persamaantidakmenunjukkanbagaimanamolekul-molekul yang bereaksi itu.Contoh : 2 H2 (g)+ O2 (g) 2 H2O (g) ..(1)Reaksi umumnya berlangsung dalam beberapa tahap sederhana dimana tiap tahap hanya melibatkan satu, dua, tiga partikel sebagai pereaksi. Tahap-tahap dimana perubahan kimia terjadi disebut denganproses elementer ataureaksi elementer. Reaksi (1) di atas diduga berjalan melalui tahap-tahap sebagai berikut:H2+O2H+ H2OH +O2O+ OHO+H2H + OHH2+HO2 H2O+ OHH2+OHH2O+ HH+OHH2OPartikel seperti H,O,OH dan H2O disebut radikal. Radikal adalah suatu atom atausuatugugusatomyangmempunyai satuelektrontakberpasanganataulebih. Umumnya radikal berumur pendek, mungkin hanya sepersekian detik sebelum bertabrakan dan bereaksi dengan partikel lain untuk membentuk ikatan kovalen lain.2.2. Hukum Aksi MassaDari data yang menguraikan cepatnya suatu reaktan hilang membentuk produk dapat diambil kesimpulan tentang ciri-ciri reaksi tersebut sebagai berikut:a. Mekanisme reaksi, yaitu urutan peristiwa molekuler yang terjadi ketika reaktan diubah menjadi produk di bawah kondisi tertentu.b. Orientasi molekul ketika molekul-molekul merapat satu massa lain.c. Energi aktivasi yang diperlukan untuk terjadinya reaksi.d. Peranan katalisator.e. Efek muatan ion dari sekeliling terhadap laju reaksi.f. Nilai-nilai thermodinamika seperti harga G,H,T,S dan kalor reaksi dari larutan.2.3. Keadaan TransisiPada umumnya suatu reaksi elementer antara dua zat yang berlangsung dengan tabrakan dua partikel untuk membentuk jenis partikel teraktifkan yang berlangsung menimbulkan produk-produk reaksi itu.Contoh reaksi elementer:AB+ AB A2+B2(2)Molekul-molekul pereaksi AB harus memiliki energi yang cukup tinggi dan kecendrungan untuk bereaksi agar reaksi elementer tersebut dapat berjalan. Pada saat molekul-molekul tersebut bertabrakanposisinya harus betul danharus memiliki energi yang tinggi untuk bereaksi. Kondisi-kondisi yang diperlukan agar suatu rekasi terjadi disebut keadaan transisi atau komplek teraktifkan.Pada umunya produk akhir suatu reaksi tidak dihasilkan dari suatu tabrakan yang sederhana, melainkan oleh sederetan tabrakan efektif yang melibatkan sejumlah reaksi elementer, sebagai contoh adalah pembentukan H2O (reaksi 1) yang melalui sederetanreaksi elementer. Radikal-radikal seperti H, HO2danOHakanbereaksi lebih lanjut untuk membentuk produk akhir H2O yang diinginkan. Zat-zat seperti ini disebut zat antara reaksi. Keadaan transisi suatu reaksi hanya disimpulkandari pengandaian mengenai reaksio yang mungkin terjadi (Soekardjo, 1989).2.4. Kecepatan ReaksiDalamsuatu reaksi kimia konsentrasi semua spesies yang ada berubah terhadapwaktu, sehinggasifat-sifat suatusistemjugaberubah, kecepatanreaksi diukur denganmengukur nilai dari sifat-sifat yangtepat yangdapat dihubungkan dengan komposisi sistem sebagai waktu.Sifat yang dipilih harus mudah diukur dan berubah seperlunya untuk menunjukkan perbedaan komposisi sistem seiring dengan perubahan waktu.Ada banyak metode mempelajari reaksi terhadap waktu, perubahan tekanan, perubahan pH, perubahan indeks bias, perubahan penyerapan satu atau lebih gelombang, perubahan resistensi listrik. Metode-metode fisika ini lebih mudah digunakan dari pada metode kimia.Konsentrasi reaktan dan produk berubah terhadap waktu. Konsentrasi reaktan berkurang dari keadaan semula (biasanya nol) ke arah kesetimbangan. Hal ini ditunjukkan oleh gambar 2.1.C (molar) t (menit)Gambar 2.1. Variasi Konsentrasi Terhadap Waktu2.4.1. Laju Reaksi(Produk)(Reaktan)Lajudidefinisikansebagai perubahankonsentrasi per satuanwaktu.satuan yang umum adalah mol/liter. Umumnya laju reaksi meningkat dengan meningkatnya konsentrasi, dan dapat dinyatakan sebagai:Laju f (C1,C2,Ci)AtauLaju = k f (C1,C2,Ci)Dimana k adalah konstanta laju, juga disebut konstanta laju spesifik atau konstanta kecepatan, C1,C2 adalah konsentrasi dari reaktan-reaktan dan produk-produk.2.4.2. Konstanta LajuKonstanta laju didefinisikan sebagai laju reaksi bila konsentrasi dari masing-masing jenis adalah satu. Satuannya tergantung pada orde reaksi.Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah:1. Sifat dasar pereaksiPereaksi yangberbeda akanmemiliki perbedaanlajudalamsuatureaksi kimia. Jika suatu reaksi melibatkan dua spesies molekul dengan ikatan kovalen yang kuat pada atom-atomnya, tabrakan molekul-molekul tidak menyediakan energi yang cukup untuk terjadinya suatu reaksi. Misalnya H2 dan O2 bereaksi membentuk H2O. energi disosiasi H2 ialah 436 Kj/mol dan O2 498,3 Kj/mol, sedangkan F2 157 Kj/mol. Energi disosiasi ini menjelaskan bahwa H2 dan F2 bereaksi lebih cepat dari pada H2 dan O2pada temperatur kamar. Zat-zat pereaksi harus membentuk keadaan transisi agar reaksi dapat berjalan. Energi yang ditambahkan dan harus dimiliki oleh zat-zat yang bereaksi untuk membentuk kompleks teraktifkan atau keadaan transisi disebut energi pengaktifan (E0).2. TemperaturLaju reaksi kimia meningkat dengan meningkatnya temperatur. Biasanya setiap kenaikan 100C akan melibatkan kecepatan reaksi dua atau tiga kali laju reaksi antaramolekul-molekul. Hal ini dapat dijelaskandenganmeninjautabrakanyang terjadi antar molekul. Temperatur yang tinggi menyebabkan molekul-molekul bergeraklebihcepat sehinggaseringbertabrakan. Selainitutabrakanyangterjadi lebih kuat, dengan demikian reaksi lebih mudah terjadi antar molekul tersebut.3. Ada tidaknya zat katalisKatalis adalah meningkatkan kecepatan reaksi kimia tanpa dirinya mengalami perubahan kimia yang permanen. Proses ini disebut katalisis. Katalis mempengaruhi kecepatan reaksi dengan jalan:a. Pembentukan senyawa antara (katalisis homogen)Kadang-kadangsuatui reaksi tidakdapat dilakukanpadatemperatur yang tinggi karenaprodukreaksi akantidakstabil danreaktanakanmudahterbentuk kembali.Untuk itu diperlukan katalis yang dapat bereaksi dengan molekul yang miskin energi maupun yang kaya energi.A + B AB(Reaksi sangat lambat)A + C AC(Reaksi cepat)C adalah katalisAC + B AB +C(Reaksi cepat)Katalis C tidak mengalami perubahan, AC adalah zat antara untuk mendapatkan AB.b. AdsorpsiBanyak zat padat yang bertindak sebagai katalis yang mengkilat sejumlah gas dan cairan pada permukaannya berdasarkan adsorpsi. Molekul yang teradsorpsi lebih reaktif dari padamolekul yangtidakteradsorpsi karenamolekul-molekul tersebut bertabrakan pada permukaan zat padat sehingga lebih mudah terjadi tumbukan antar molekul.4. KonsentrasiLajusuatureaksi dapat dinyatakansebagai lajuberkurangnyakonsentrasi suatu pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Jadi semakin tinggi laju / kecepatan reaksi, semakin kecil konsentrasi pereaksi. Tetapi konsentrasi produk bertambah dengan naiknya kecepatan reaksi.2.5. Persamaan Kecepatan ReaksiKecepatan reaksi ialah kecepatan perubahan konsentrasi pereaksi dan produk terhadapwaktu(-dC/dt). Jumlahmolekul pereaksi yangikut dalamreaksidisebut molekularitas dan yang menentukan kecepatan reaksi disebut tingkat reaksi (Soekardjo,1989).2.5.1. Reaksi Tingkat SatuReaksi tingkat satu ini molekuler dapat dituliskan:A ProdukA 1AC kdtdC- Rate ..(1)Dimana = k1: Tetapan kecepatan reaksiCa: Konsentrasi A pada saat tA Produkt = 0 a0 a = konstanta awalt = t (a x )x (a x) = konstanta saat t) 2 ...( .......... .......... .......... .......... .......... ..........) (ln) (1) () () () () (11010111t kx a adt k dxx ax a kdtdxx a kdtdxdtx a dx a kdtx a ddtdC-ttx xxA

,_

2.5.2. Reaksi Tingkat DuaReaksi tingkat dua biomolekuler dapat dituliskan:a. A + B Produkt = 0 a b 0t = t (a = x) (b x)x) 3 ...( .......... .......... .......... .......... .......... )......... ( ) (2x b x a kdtdx dimana:a= Konsentrasi awal zat A b= Konsentrasi awal zat B x= a dan b yang bereaksi pada waktu t k2= Tetapan kecepatan reaksiHasil integrasi: ) 4 ( .......... .......... .......... .......... .......... ..........) () (ln) (11x b ax a bb a tk b. 2 AProdukt = 0 a 0t = t (a x) x) 5 ......( .......... .......... .......... .......... .......... .......... ) (22x a kdtdx Hasil integrasi:) 6 ( .......... .......... .......... .......... .......... ..........121]1

x a xatk2.5.3. Reaksi Tingkat TigaReaksi tingkat tiga termolekular dapat ditulikan:a. A + B + C Produkt = 0 a b c0t = t (a x) (b x) (c x)x) 7 ...( .......... .......... .......... )......... ( ) ( ) (3x c x b x a kdtdx b. A + B + C Produkt = 0 a b c0t = t (a x) (a x) (c x)x) 7 ...( .......... .......... .......... )......... ( ) (23x c x a kdtdx 2.6. Aplikasi Kecepatan Reaksi Dalam Industri (Safonifikasi Lemak Netral)Pada safonifikasi trigliserida dengansuatualkali, kedua reaktannya agak sukarbercampur, karenasafonifikasi merupakan subsitusi bimolekuler nukleofilik, penambahan kecepatan kinetika dari reaksi ini dapat dicapai dengan high-sheat mixing dan dengan suatu peningkatan temperatur reaksi selama proses. Reaksi safonifikasi sedikit banyaknya dapat terkatalisasi sendiri yaitu pembentukan produk sabunmempengaruhi emulsifikasi dari duareaktanyangtidakdapat bercampur, menyebabkan suatu percepatan dari kecepatan reaksi.Jumlah alkali yang dibutuhkan untuk menyabunkan suatu campuran trigliserida dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:Trigliserida +3 NaOH 3 RCOONa +GliserinNaOH = [ SVx0,000713] x 100 / NaOH (%)[ SV / 1000] x[ MW (NaOH) / MW (KOH)]dimana: SV = Angka safonifikasiMW = Berat molekulKomponen esensial dari industri ini termasuk pompa yang sesuai untuk memasukkanjumlahkomponenreaksi yangtepat kedalamsuatureaktorautoklaf, yang beroperasi pada temperatur dan tekanan yang sesuai untuk suatu reaksiyang cepat dan lengkap. Campuran safonifikasi diresirkulasi ke dalam autoklaf. Temperatur campuran yang tersafonifikasi diturunkan ke dalam suatu mixer pendingin, kemudian dipompakan ke separator statis untuk pemisahan sabun yang tidaktercuci dari sisalarutan alkali. Sabunkemudiandicucidenganpencucilindi didalamsuatu menara pencuci yang memisahkan gliserin (sebagai lindi sisa). Separator sentrifugal menghilangkan sisa-sisa alkali dari sabun. Sabun bersih (60 63 % total lemak) dinetralkan dan dikirim ke vacuum spray dryer untuk menghasilkan sabun dalam bentuk butiran (78 82 % total lemak), siap untuk pengolahan menjadi produk akhir pada tahap finishing (Anonim, 2010a).BABIIIMETODOLOGIPERCOBAAN3.1. Prosedur Percobaan3.1.1. Dengan Pengadukan1. Dibuat larutan 300 ml etil asetat 0,4 M, larutan 250 ml NaOH 0,8 M dan larutan 500 ml HCl 0,2 M.2. Larutan NaOH dimasukkan dalam beaker glass dan diaduk dengan pengaduk.3. Kemudian larutan etil asetat dituangkan ke dalambeaker gelas secara perlahan-lahan dan stopwatch dihidupkan.4. Setelah5menit diambil sampel sebanyak10ml dandititer denganHCl 0,2M sampai diperoleh volume HCl yang konstan.5. Volume HCl yang digunakan pada setiap titrasi dicatat.3.1.2. Tanpa Pengadukan1. Dibuat larutan 300 ml etil asetat 0,4 M, larutan 250 ml NaOH 0,8 M dan larutan 500 ml HCl 0,2 M.2. Larutan NaOHdimasukkan dalambeaker glass dan didiamkan tanpa pengadukan.3. Kemudian larutan etil asetat dituangkan ke dalambeaker gelas secara perlahan-lahan dan stopwatch dihidupkan.4. Setelah5menit diambil sampel sebanyak10ml dandititer denganHCl 0,2M sampai diperoleh volume HCl yang konstan.5. Volume HCl yang digunakan pada setiap titrasi dicatat.3.2. Bahan Percobaan3.2.1.Natrium Hidroksida (NaOH)A. Sifat-sifat Fisika :1. Berat molekul: 40 gr/mol2. Titik lebur : 318,4oC3. Titik didih: 1390oC4. Spesifik graviti (25oC) : 2,1305. Densitas: 2,136. Kelarutan dalam :- air (0oC) : 42 / 100 bagian air- air (100oC) : 347 / 100 bagian air7. Sangat larut dalam etanol 95%, etil eter, gliserol.8. Tidak larut dalam aseton.9. Berupa kristal berwarna putih.B. Sifat-sifat Kimia :1. Menyerap uap air dari udara bebas.2. Merupakan basa kuat.3. Bersifat korosifterhadapkulit danharusditangani denganhati-hati supaya kulit tidak terbakar.4. Merupakan hasil elektrolisis dari natrium klorida.NaCl + H2O NaOH + HCl5. Merupakan hasil reaksi antara kalsium hidroksida dengan natrium karbonat.3.2.2 Asam klorida (HCl)Sifat Fisika :1. Berat molekul :39,06gr/mol2. Massa jenis :1,19 gr/ml3. Titik didih:-84,90C4. Titik lebur :-114,80C5. Bobot jenis :1,186. Energi Ionisasi :1250 KJ/mol7. Bersifat racun8. Tidak berwarna.9. Memiliki bau yang tajam.Sifat Kimia :1. Merupakan asam kuat.2. Membentukcampurandengantitikdidihkonstandengankonsentrasi 20%.3. Dapat larut dalam pelarut organik seperti alkohol, eter dan alkali.4. Jika diencerkan dengan dua bagian volume air asapnya akan hilang.5. Dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air. NaCl + H2ONaOH + HCl3.2.3 Aquadest (H2O)Sifat Fisika :1. Berat molekul :18 gr/mol2. Massa jenis :1 gr/ml (cair) 0,915 gr/ml(beku)3. Titik didih :100C4. Titik beku :0C5. Tidak berbau, tidak berasa.6. Berwarna kuning dalam keadaan cair.7. Berbentuk heksagonal dalam keadaan padat.8. Densitas : 0,998 gr/ml9. Tegangan permukaan : 71,97 dyne/cm10. Indeks bias : 1,332511. Viskositas : 0,8949 cP12. Konstanta ionisasi : 10-413. Energi ionisasi : 55,71 kJ/mol14. Panas pembentukan (18C) : 285,89 kJ/mol15. Panas fusi (0C) : 6,010 kJ/mol16. Panas penguapan (100C) : 40,651 kJ/molSifat Kimia :1. Pelarut yang baik untuk senyawa organic.2. Merupakan senyawa polar, karena memiliki pasangan electron.3. Tidak mengalami dissosiasi yang kuat.4. Konstanta ion yang kecil.5. Tidak bersifat asam maupun basa, tetapi netral pada pH 7.3.2.4 Phenolftalein (C2H14O4)Sifat Fisika :1. Titik lebur :261C2. Massa jenis :1,299 gr/ml3. Kristal berwarna kuning pucat.4. Berupa serbuk hablur, berwarna putih atau putih kekuningan5. Berat Massa 318,33Sifat Kimia :1. Tidak larut dalam air.2. Fenolftalein praktis tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam etanol, dan agak sukar larut dalam eter.3. Mudahlarut dalamlarutanalkali hidroksidadandalamlarutanalkali karbonat panas. Cairanberwarnamerah. Warnalarutanhilangdengan penambahan asam berlebih atau dengan larutan alkali hidroksida.4. Tidak berbau.5. Stabil di udara.3.2.5. Etil AsetatA. Sifat fisika1. BM :88,10 gr/mol2. Titik beku :- 82,40C3. Titik didih :77,10C4. Viscositas :0,45 CP5. Tekanan kritis :37,8 atm6. Suhu kritis :250,10C7. Panas laten : 102,1 kal/gSifat Kimia1. Larut dalam alcohol , ester, keton, kloroform, benzena, dan toluene, dan pelarut organic lain.2. Pelarut yang cepat kering.3. Memiliki pelarutan yang hebat untuk etil selulosa, selulosa asetat dan vinil resins.4. Mudah terbakar dan bersifat stabil.5. Terbentuk dari reaksi penambahan alkohol terhadap asam karboksilat atau asam asetat.6. Memiliki bau yang khas.3.3. Peralatan1. Beaker glassFungsi:Sebagai tempat/ wadah campuran zat diaduk.2. Labu Erlenmeyer Fungsi : Tempat penampungan zat yang diambil setiap 5 menit dan sekaligus digunakan waktu meniter.3. Gelas ukurFungsi : Mengukur volume zat yang akan dicampurdanvolumecampuranyangdiambil tiap 5 menit.4. Pipet tetesFungsi:Untuk mengambil zat dari campuran setiap 5 menit.5. Corong gelasFungsi : Untukmemasukkan zat petiter ke dalam buret.6. PengadukFungsi : ntuk mengaduk dua zat yang dicampur agar terjadilarutan yang homogen.7. BuretFungsi:Untuk mentiter8. Statif dan klemFungsi:Sebagai penyanggah berdirinya buret.Gambar 3.2Gambar Rangkaian Alat PercobaanBAB IVHASIL PERCOBAAN4.1. Hasil Percobaan4.1.1. Dengan PengadukanTabel 4.1. Hasil Percobaan Kecepatan Reaksi dengan PengadukanNo t Konsentrasi (mol / L) Konversi K (M-1 menit-1) rA (-)(menit) CACBXAXB 1/t (CAO-CB0)ln M-XA/M(1-XA) (M / dt)1 5 0,0268 0,352 0,933 0,56 852,4 8,042 10 0,0084 0,33 0,979 0,5875 700,84 1,943 15 -0,00268 0,3168 1,0067 0,604 650,33 0,554 20 -0,00268 0,3168 1,0067 0,604 650,33 0,555 25 -0,00268 0,3168 1,0067 0,604 650,33 0,554.1.2. Tanpa PengadukanTabel 4.2. Hasil Percobaan Kecepatan Reaksi Tanpa PengadukanNo t Konsentrasi (mol / L) Konversi K (M-1 menit-1) rA (-)(menit) CACBXAXB 1/t (CAO-CB0)ln M-XA/M(1-XA) (M / dt)1 5 0,1696 0,5236 0,576 0,3455 125,7 11,162 10 0,14768 0,4972 0,6308 0,3785 84,64 6,213 15 0,144 0,4928 0,64 0,384 59,14 4,24 20 0,144 0,4928 0,64 0,384 59,14 4,25 25 0,144 0,4928 0,64 0,384 59,14 4,24.2. Pembahasan4.2.1. Grafik Konversi terhadap t (menit)A. Dengan PengadukanGrafik Konversi -vs- Waktu-50000500010000150000 5 10 15 20 25 30t (menit)Konversi (X)Knvesi XAKonversiXBGambar 4.1 Grafik Konversi terhadap waktu Dari grafikkonversi terhadapwaktuterlihat bahwa semakinlama reaksi berlangsung, semakin besar konversi pereaksi yang terjadi. Hal ini disebabkan dengan adanya pertambahan waktu, maka jumlah pereaksi yang berubah atau berkonversi membentukprodukakansemakinbanyak. Dengandemikiankonversi tergantung pada lamanya reaksi berlangsung. Pada gambar terlihat bahwa konversi yang paling besar berlangsung pada waktu reaksi antara 10 20 menit. Kecepatan reaksi merupakan perubahan konsentrasi pereaksi terhadap waktu. Menurut hukum kegiatanmassa, kecepatanreaksi padatemperatur tetap, berbandinglurusdengan konsentrasi pengikut pengikutnya danmasingmasing berpangkat sebanyak molekul dalampersamaanreaksi. Jumlahmolekul pereaksi yangkonsentrasinya menentukan kecepatan reaksi, disebut tingkat reaksi. B. Tanpa PengadukanGrafik Konversi -vs- Waktu00.20.40.60.80 10 20 30t (menit)KonversiKnversi XAkonversi XBGambar 4.2. Grafik Konversi terhadap WaktuDari grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin lama reaksi berlangsung, konversi pereaksi akan semakin bertambah, baik untuk NaOH maupun etil asetat. Dengandemikian,jumlah NaOH ataupun etil asetat yang berubah atau berkonversi membentukprodukakansemakinbanyak. Namun, biladibandingkan dengan reaksi dengan pengadukan nilai konversinya jauh lebih kecil. Hal ini menunjukkanreaksi lebihcepat berlangsungbiladilakukandenganpengadukan, karena pengadukan yang dilakukan menghasilkan energi sehingga kecepatan molekul-molekul bertambah dan tumbukan makin sering terjadi. Dengan menyelidiki Waktu yang diperlukan untuk yang bereaksinya sejumlah tertentu pereaksi, biasanya waktusetengahumur yaituwaktuyangdipergunakanuntukbereaksinyaseparoh pereaksi.Untukreaksi tingkat satutidaktergantungpadakonsentrasi awal. Waktu untukreaksi tingkat satubiasanyadinyatakandengandetik, jamatauhari, untuk reaksi reaksiyangsangat lama dapat dengan tahun. Konsentrasi untuk larutan larutan dinyatakan dengan mole/l sedangkan untuk gas- gas dipakai satuan tekanan. 4.2.2. Grafik Konsentrasi terhadap t (menit)A. Dengan PengadukanGrafik Konsentrasi -vs- Waktu-0.200.20.40 20 40t (menit)Konsentrasi (mol / L)Konversi XAKonversi XBGambar 4.3. Grafik Konsentrasi terhadap t (waktu)Dari grafik, terlihat bahwakonsentrasi pereaksi akansemakinberkurang seiringdengan pertambahanwaktu.Semakinlama bereaksi, konsentrasietil asetat danNaOHakanmenurunkarena telah terkonversi membentuk sabun, sehingga menghasilkan gambar grafik yang menurun. Hal ini sesuai dengan hukum kekekalan massajumlahmassasebelumreaksi adalahsamadenganjumlahmassas esudah reaksi sehingga pembentukan produk seiring dengan pengurangan reaktan. Akibatnya konsentrasi reaktan akan semakin berkurang terhadap waktu.B. Tanpa PengadukanGrafik Konsentrasi -vs- Waktu00.20.40.60 10 20 30t (menit)KonsentrasiKonversi XAKonversi XBGambar 4.4. Grafik Konsentrasi terhadap WaktuDari grafik, terlihat bahwa konsentrasi NaOH ataupun etil asetat semakin berkurang seiring dengan pertambahan waktu. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya konversi pereaksi membentuk sabun. Tetapi, konsentrasi NaOH maupun etil asetat padareaksi tanpapengadukannilainyalebihkecil biladibandingkanpadareaksi dengan pengadukan karena reaksi dengan pengadukan berlangsung lebih cepat daripada reaksi tanpa pengadukan.4.2.3. Grafik Konstanta Kecepatan Reaksi terhadap t (menit)A. Dengan PengadukanGrafik Konstanta -vs- Waktu050010000 5 10 15 20 25 30t (menit)KonstantaGambar 4.5. Grafik Konstanta Kecepatan Reaksi terhadap waktuDari grafik di atas, terlihat bahwa konstanta kecepatan reaksi akan semakin berkurang sesuai dengan pertambahan waktu. Nilai konstanta kecepatan reaksi akan menurundenganbertambahnyawaktu reaksi sesuaidengankonversireaktan yang semakinbertambahseiringdenganpertambahanwaktu. Penurunannilai konstanta kecepatan reaksi terbesar terjadi antara selang waktu 5 sampai 10 menit.B. Tanpa PengadukanGrafik Konstanta Kecepatan Reaksi -vs- Waktu01002000 10 20 30t (menit)KonstantaGambar 4.6. Grafik Konstanta Kecepatan Reaksi terhadap WaktuDari grafik diatasterlihat bahwa konstanta kecepatan reaksi akan semakin berkuranngsesuai denganpertambahanwaktu. Penururnanterbesar terjadi antara selangwaktu510menit. Biladibandingkandenganreaksidenganpengadukan harga konstanta kecepatan reaksi tanpa pengadukan lebih kecil, karena reaksi tanpa penngadukan berlangsung lebih lambat.4.2.4. Grafik Laju Reaksi terhadap t (menit)A. Dengan PengadukanGrafik Laju Reaksi -vs- Waktu05100 10 20 30t (menit)Laju ReaksiGambar 4.7. Grafik Laju Reaksi terhadap waktuPada grafik di atas, terlihat bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh waktu. Dari grafik di atas menunjukkan laju reaksi akan semakin menurun akibat bertambahnya waktu. Hal ini disebabkankonsentrasi zat yangakandikonversi menurunkarena bertambahnya waktu. B. Tanpa PengadukanGrafik Laju Reaksi -vs- Waktu0510150 10 20 30t (menit)Laju ReaksiGambar 4.8. Grafik Laju Reaksi terhadap WaktuDari grafik di atas terlihat bahwa kecepatan reaksi penyabunan tanpa pengadukan semakin menurun seiring dengan pertamabahn waktu. Penurunan kecepatan reaksi ini disebabkankarena berkurangnyapereaksi yangberkonversi membentuk sabun. Harga kecepatan reaksi tanpa pengadukan lebih kecil bila dibandingkan dengan reaksi dengan pengadukan. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi tanpa pengadukan berlangsung lebih lambat.BABVKESIMPULAN1. Faktor-faktor yangmempengaruhi kecepatanreaksi suatularutanadalahluas permukaan, temperatur , konsentrasi, dan penambahan katalis.2. Semakin lama reaksi berlangsung maka kecepatan reaksi akan semakin menurun karena jumlah pereaksi semakin berkurang.3. Dari hasil pengamatan pada percobaan ini, konstanta reaksi baik dengan pengadukan maupun tanpa pengadukan akan semakin berkurang dengan pertambahan waktu.4. Pengadukan mempercepat berlangsungnya suatu reaksi.5. Hargarata-rata konstanta kecepatan reaksi yang diperoleh dari hasil percobaan dengan pengadukan adalah 75,7 M-1menit-1, dan tanpa pengadukan adalah 20,53 M-1 menit-1.LAMPIRAN ADATAPERCOBAANTabel LA.1Data Percobaan dengan PengadukanNo T (menit) Volume HCl (ml)1234551015202587,57,27,27,2Tabel LA.2Data Percobaan Tanpa PengadukanNo T (menit) Volume HCl (ml)1234551015202511,911,311,211,211,2LAMPIRAN BPERHITUNGANB.1. Pembuatan Larutan yang Dipakaia.Pembuatan larutan 300 ml etil asetat 0,4 M.Konsentrasi etil asetat yang disediakan: etil asetat = 0,901 gr/mlBM= 88,1 gr/mol % Etil asetat= 100 %Dari rumus : tantanlarularuVm tan tan.laru laruV m MrMV MrGrMlaru1000 . %.1000.tan

M 10,2271 , 881000 100 901 , 0Mr1000 %. .M1 M2 (konsentrasi yang diinginkan) =0,4 MV2(volume yang diinginkan) =300 mlV1(volume yang disediakan) =?M1 . V1 = M2 . V2 10,227.V1= 0,4 . 300V1 =11,7 ml V1=65 mlJadi, volume etil asetat yang diambil adalah 11,7 ml dan air yang ditambahkan adalah 288,3 ml.

b. Pembuatan 250 ml NaOH 0,8 MBM=40 gr/molMol=0,8 . 250 ml=200 mmol = 0,2 mol Massa =0,2 mol . 40 gr/mol=8 grJadi, ditimbang NaOH sebanyak 8 gr kemudian dilarutkan dalamair sampai 250 ml.c. Pembuatan 500 ml HCl 0,2 M Konsentrasi HCl yang disediakan: 1liter =1,19 kg BM =36,5 gr/mol% HCl = 37% M 125 , 361000 %. 37 . 19 , 1Mr1000 %. .M1 M2 (konsentrasi yang diinginkan) =0,2 MV2(volume yang diinginkan) =500 mlV1(volume yang disediakan) =? M1 . V1 = M2 . V212 . V1=0,2 . 500V1=8,33 ml Jadi, volume HCl yang diambil adalah 8,33 mldan air yang ditambahkan adalah 491,67 ml.B.2. Penentuan Konversi Reaktan yang BereaksiA.DenganPengadukanSaat t = 5 menitVolume etil asetat yang digunakan =300 mlVolume NaOH (0,8 M) awal =250mlVolume titrasi HCl 0,2 M =8 mlMol NaOH (0,8 M) awal =250 . 0,8 =200 mmolMol awal etil asetat =300 . 0,4 =120 mmolMol HCl =0,2 . 8 =1,6 mmol mol HCl = mol NaOH sisa =1,6 mmolVlarutan:Vsampel= molNaOH sampel: mol NaOH sisa 550: 10 =(b-x) : 1,6x =200 88=112 mmolCH3COOC2H5 + NaOH CH3COONa+C2H5OHMula-mula 120 200 0 0Reaksi112 112112112Setimbang888 112 112933 , 01208 120AOA AOANN NX 56 , 020088 200BOB BOBNN NX

Saat t = 10 menitVolume etil asetat yang digunakan =300 mlVolume NaOH (0,8 M) awal =250 mlVolume titrasi HCl 0,2 M =7,5 mlMol NaOH (0,8 M) awal =250 . 0,8 =200 mmolMol awal etil asetat =300 . 0,4 =120 mmolMol HCl =0,2 . 7,5 =1,5 mmol mol HCl = mol NaOH sisa = 1,5 mmolVNaOH sampel:VNaOH sisa=molNaOH sampel:molNaOH sisa 550:10 =(b-x) : 1,5 x =200 82,5=117,5 mmolCH3COOC2H5 + NaOH CH3OONa+C2H5OHMula-mula 120200 00Reaksi117,5 117,5117,5117,5 Setimbang2,582,5 117,5 117,5 979 , 01205 , 2 120AOA AOANN NX 5875 , 02005 , 82 200BOB BOBNN NX

Saat t = 15 menitVolume etil asetat yang digunakan =300 mlVolume NaOH (0,8 M) awal =250 mlVolume titrasi HCl 0,2 M =7,2 mlMol NaOH (0,8 M) awal =250 . 0,8 =200 mmolMol awal etil asetat =300 . 0,4 =120 mmolMol HCl =0,2 . 12,5 =1,44 mmol mol HCl = mol NaOH sisa =1,44 mmolVNaOH sampel:VNaOH sisa= molNaOH sampel: mol NaOH sisa 550: 10 =(b-x) : 1,44x =200 79,2=120,8 mmol CH3COOC2H5 + NaOH CH3OONa+C2H5OHMula-mula 120200 00Reaksi120,8120,8120,8120,8Setimbang-0,879,2 120,8 120,8( )0067 , 11208 , 0 120 AOA AOANN NX 604 , 02002 , 79 200BOB BOBNN NX

B. Tanpa PengadukanSaat t = 5 menitVolume etil asetat yang digunakan =300 mlVolume NaOH (0,8 M) awal =250 mlVolume titrasi HCl 0,2 M =11,9 mlMol NaOH (0,8 M) awal =250 . 0,8 =200 mmolMol awal etil asetat =300 . 0,4 =120 mmolMol HCl =0,2 . 11,9 =2,38 mmol mol HCl = mol NaOH sisa =2,38 mmolVNaOH sampel:VNaOH sisa= molNaOH sampel: mol NaOH sisa 550: 10 =(b-x) : 2,38x =200 130,9=69,1 mmol CH3COOC2H5 + NaOH CH3COONa+C2H5OHMula-mula 120200 00Reaksi69,1 69,1 69,1 69,1Setimbang 50,9 130,9 69,1 69,1( )576 , 01209 , 50 120AOA AOANN NX 3455 , 02009 , 130 200BOB BOBNN NXSaat t = 10 menitVolume etil asetat yang digunakan =300 mlVolume NaOH (0,8 M) awal =250 mlVolume titrasi HCl 0,2 M =11,3 mlMol NaOH (0,8 M) awal =250 . 0,8 =200 mmolMol awal etil asetat =300 . 0,4 =120 mmolMol HCl =0,2 . 11,3 =2,26 mmol mol HCl = mol NaOH sisa =2,26 mmolVNaOH sampel:VNaOH sisa= molNaOH sampel: mol NaOH sisa 550: 10 =(b-x) : 2,26x =200 124,3=75,7 mmol CH3COOC2H5 + NaOH CH3COONa+C2H5OHMula-mula 120200 00Reaksi75,7 75,7 75,7 75,7Setimbang44,3 124,3 75,7 75,7( )6308 , 01203 , 44 120AOA AOANN NX 3785 , 02003 , 124 200BOB BOBNN NXSaat t = 15 menitVolume etil asetat yang digunakan =300 mlVolume NaOH (0,8 M) awal =250 mlVolume titrasi HCl 0,2 M =11,2mlMol NaOH (0,8 M) awal =250 . 0,8 =200 mmolMol awal etil asetat =300 . 0,4 =120 mmolMol HCl =0,2 . 11,2 =2,24 mmol mol HCl = mol NaOH sisa =2,24 mmolVNaOH sampel:VNaOH sisa= molNaOH sampel: mol NaOH sisa 550: 10 =(b-x) : 2,24x =200 123,2=76,8 mmol CH3COOC2H5 + NaOH CH3COONa+C2H5OHMula-mula 120200 00Reaksi76,8 76,8 76,8 76,8Setimbang43,2 123,2 76,8 76,8( )64 , 01202 , 43 120AOA AOANN NX 384 , 02002 , 123 200BOB BOBNN NXB.3. Penentuan Konsentrasi (CA dan CB)A. Dengan PengadukanUntuk t = 5 menit0268 , 04 , 01 933 , 01 AAAOAACCCCX352 , 08 , 01 56 , 01 BBBOBBCCCCXUntuk t = 10 menit0084 , 04 , 01 979 , 01 AAAOAACCCCX33 , 08 , 01 5875 , 01 BBBOBBCCCCXUntuk t = 15 menit00268 , 04 , 01 0067 , 11 AAAOAACCCCX3168 , 08 , 01 604 , 01 BBBOBBCCCCXB. Tanpa PengadukanUntuk t = 5 menit1696 , 04 , 01 576 , 01 AAAOAACCCCX5236 , 08 , 01 3455 , 01 BBBOBBCCCCXUntuk t = 10 menit14768 , 04 , 01 6308 , 01 AAAOAACCCCX4972 , 08 , 01 3785 , 01 BBBOBBCCCCXUntuk t = 15 menit144 , 04 , 01 64 , 01 AAAOAACCCCX4928 , 08 , 01 384 , 01 BBBOBBCCCCXB.4. Penentuan Harga Kecepatan ReaksiReaksi adalah berorde 2: A + B C+DMula-mula(t=0) abReaksixxx xSisa (t=t)a-x b-x x xPersamaan kecepatan reaksinya adalahdtdCrAA = dtdCB = KCACBJadipadapercobaanini, jumlah A dan B yang direaksikan pada saatyang bersamaan, maka :CA0 XA = CB0 XBSehingga :-rA = CA0dtdXA = K (CA0 CA0 XA) (CB0 - CA0 XA)Misalkan : AoBCC0 = M, maka :-rA = CA0 dtdXA = KCA02 (1- XA) (M XA) ) X - (M ) X - (1) X - (1 B A) X - (M X - MB X - 1A ) X - (M ) X - (11dt K C) X - (M ) X - (1dXA AA AA A A AXA0t0A0A AA+ + A + B = 0 AM + B = 1A = - B -BM + B = 1B = M 11A = -,_

M 11( )( ) XAA AAX M X dX01 = M 11 ( )XAAAXdX01+M 11XAAAX MdX0( )( ) XAA AAX M X dX01 = CA0Ktdt00011ABCC ln( )AAX MX M1 = CA0 Kt00001ABAACCCC ln( )AAX MX M1 = CA0 KtK =( )BO AOC C t 1ln ( )AAX MX M1 Dimana: t= waktu (detik)CA0 = konsentrasi awal zat ACB0 = konsentrasi awal zat BXA = konversi atau zat yang bereaksiA. Dengan PengadukanSaat t = 5 menit1 11 1AABO AO4 , 590594 , 0) 933 , 0 1 ( 2933 , 0 2ln) 8 , 0 4 , 0 ( 51) X - (1 MX - Mln) C - (C t 1k menit molmenit mmolSaat t = 10 menit1 11 1AABO AO2 , 660662 , 0) 979 , 0 1 ( 2979 , 0 2ln) 8 , 0 4 , 0 ( 51) X - (1 MX - Mln) C - (C t 1k menit molmenit mmolSaat t = 15 menit1 11 1AABO AO6 , 690696 , 0) 0067 , 1 1 ( 20067 , 1 2ln) 8 , 0 4 , 0 ( 51) X - (1 MX - Mln) C - (C t 1k menit molmenit mmolB. Tanpa PengadukanUntuk t = 5 menit1 11 1AABO AO1 , 100101 , 0) 576 , 0 1 ( 2576 , 0 2ln) 8 , 0 4 , 0 ( 51) X - (1 MX - Mln) C - (C t 1k menit molmenit mmolUntuk t = 10 menit1 11 1AABO AO8 , 150158 , 0) 6308 , 0 1 ( 26308 , 0 2ln) 8 , 0 4 , 0 ( 51) X - (1 MX - Mln) C - (C t 1k menit molmenit mmolUntuk t = 15 menit1 11 1AABO AO7 , 180187 , 0) 64 , 0 1 ( 264 , 0 2ln) 8 , 0 4 , 0 ( 51) X - (1 MX - Mln) C - (C t 1k menit molmenit mmolB.5. Penentuan Kecepatan ReaksiA. Dengan PengadukanSaat t = 5 menit-rA= k. CA. CB= (59,4) (0,0268) (0,352)= 0,56Saat t = 10 menit-rA= k. CA. CB= (66,2) (0,0084) (0,33)= 0,18Saat t = 15 menit-rA= k. CA. CB= (69,6) (-0,00268) (0,3168)= 0,059B. Tanpa PengadukanSaat t = 5 menit-rA= k. CA. CB= (10,1) (0,1696) (0,5236)= 0,896Saat t = 10 menit-rA= k. CA. CB= (15,8) (0,14768) (0,4972)= 1,16Saat t = 15 menit-rA= k. CA. CB= (18,7) (0,144) (0,4928)= 1,32LAMPIRAN CGRAFIK PENENTUAN HARGA K RATA-RATALC-1. Grafik Penentuan Harga K Rata-rata Untuk Reaksi dengan PengadukanGrafik Konstanta -vs- Waktu050010000 5 10 15 20 25 30t (menit)Konstanta( )( )1 17 , 754 , 0 312 , 304 , 0 8 , 05 1084 , 700 4 , 852 menit M kkkk C C SlopeAO BOLC-2. Grafik Penentuan Harga K Rata-rata Untuk Reaksi Tanpa PengadukanGrafik Konstanta Kecepatan Reaksi -vs- Waktu01002000 10 20 30t (menit)Konstanta( )( )1 130454 , 01 , 0 10 . 54 , 45 , 0 4 , 015 20043 , 0 0657 , 0 menit M kkkk C C SlopeAO BO