kebenaran dan keyakinan tentang siksa kubur, adzab kubur, nikmat kubur, azab kubur, himpitan kubur
DESCRIPTION
Setiap kita sebagai kaum muslimin wajib beriman bahwa manusia akan diuji di dalam kubur mereka setelah mati, ujian ini disebut dengan fitnah kubur. Hal ini tersebut di dalam Al-Kitab dan As-Sunnah dan ia merupakan kebenaran yang harus diimani. Karena, setelah usai fitnah kubur -kita berlindung kepada Allah dari fitnah dan azab kubur- ada dua kemungkinan: Memperoleh azab atau nikmat. Barangsiapa yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan ujian dalam kubur, maka ia selamat dan berbahagia di kuburnya dan pada Hari Mahsyar. Sebaliknya, barangsiapa yang tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, maka ia benar-benar merugi dengan kerugian yang nyata. Kita memohon kesentausaan kepada Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Ringkasnya, azab dan nikmat kubur adalah benar, berdasarkan petunjuk Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, serta ijma' umat Islam.TRANSCRIPT
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
i
KEBENARAN DAN
KEYAKINAN TENTANG
“SIKSA KUBUR”
DITULIS OLEH:
HIZRED AL-CHEMY
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
ii
ك١ حش ك هللا حش رغ
“KEBENARAN DAN KEYAKINAN
TENTANG
SIKSA KUBUR”
DITULIS OLEH:
Hizred AL-CHEMY
FREEBOOK
©HZ CYBER LIBRARY DZULHIJJAH, 1432 H
NOVEMBER, 2011 M
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
i
MUKADIMAH
Semakin banyaknya firqoh dan golongan yang mengatasnamakan Islam membuat
perpecahan kaum muslimin semakin menguat. Bagaimana tidak ?, setiap firqoh dan golongan
memiliki visi dan misi tersendiri untuk menyebarluaskan pendapat mereka. Selain itu, berbagai
firqoh dan golongan ini juga meneruskan cita-cita pendahulu mereka yang telah mendirikan
firqoh dan golongan tersebut, bahkan terkadang mereka memiliki kitab referensi tersendiri
yang telah dikarang sendiri oleh tokoh mereka. Setiap firqoh dan golongan ini memiliki
pendapat yang berseberangan satu sama lain yang mana perbedaan pendapat ini tidak hanya
mencakup masalah cabang ilmu fiqh, namun juga telah mencakup masalah agama yang pokok
yaitu aqidah.
Setiap muslim tentunya memiliki keinginan untuk menjalankan syariat agamanya
dengan jalan dan cara yang benar dalam rangka meraih ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Keinginan inilah yang membuat mereka terus berusaha dan belajar, membaca dan juga
bertanya kepada orang yang mengerti tentang Islam, termasuk salah satunya adalah memasuki
organisasi atau firqoh yang mengatasnamakan Islam. Memang hal ini tidaklah suatu hal yang
buruk ketika setelah mereka memasuki organisasi Islam itu keilmuan dan ’amalan mereka
semakin meningkat. Namun jeleknya, mungkin beberapa dari kaum muslimin yang masuk ke
dalam firqoh dan ormas itu terlalu ta’at pada Imam, ‘ulama dan tokoh mereka sehingga tidak
menghargai pendapat selain pendapat tokoh mereka. Masalah ini tidaklah berat jika perbedaan
pendapat hanya mencakup masalah cabang dan fiqh, namun masalah besarnya adalah ketika
mereka berpendapat bahwa ada Nabi setelah Nabi Muhammad sebagaimana yang dianut
paham Ahmadiyah, ketika mereka berpendapat bahwa ‘Ali adalah khalifah yang sah setelah
Nabi Muhammad sebagaimana yang dianut Syi’ah, dan lain sebagainya.
Perpecahan dalam kubu kaum Muslimin memang telah dikabarkan oleh Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam dalam haditsnya yang berarti:
“Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian masih hidup (Sepeninggalku) niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus (mendapat petunjuk) dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua bid'ah itu sesat." (HR. Abu Daud, no. 4607;HR. Tirmidzi, no. 2676)
Kebenaran hadits ini telah terbukti sejak zaman khulafa Ar-Rasyidin seperti murtadnya
Kaum Muslimin, terbunuhnya Umar, Utsman, dan ‘Ali Radhiallahu’anhum. Hingga setelah
mereka pun kaum muslimin pun berpecah dan terjadi perebutan dan pendIrian Negara baru
yang berpisah dari Negara kaum muslimin, ini adalah contoh perselisihan dalam politik.
Sedangkan perselisihan dalam hal aqidah yang terjadi di masa ‘Ulama Ahlu Sunnah seperti
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
ii
pengingkaran Khawarij dan sebagian pengikut Mu’tazilah tentang siksa kubur. Pendapat
mereka ini selalu mendapat perlawanan dari ‘Ulama ahlu Sunnah sedari dahulu akan tetapi
beberapa firqoh dan golongan yang sependapat dengan mereka tentang pengingkaran
terhadap siksa kubur tetap ada sampai saat ini walaupun dengan nama dan metode firqoh yang
baru.
Kehebatan dan kemajuan dakwah firqoh dan kelompok yang tidak meyakini siksa kubur
secara mutlak berkembang pesat termasuk di Negara Indonesia yang kita cintai ini. Hujjah dan
dalil mereka begitu kuat hingga tak jarang orang-orang intelek pun bisa termakan oleh syubhat
yang mereka sebarkan. Aktivitas dakwah mereka memasuki areal kampus, tulisan dan bulletin
pemikiran mereka yang tersebar luas bahkan banyak beredar di dunia maya. Oleh karenanya,
sebagai seorang Muslim yang istiqomah, kita harus waspada tentang pemikiran dan syubhat
yang mereka luncurkan tentang keraguan mereka pada siksa kubur.
Telah banyak beredar Kitab dan artikel karya ‘Ulama tentang bantahan terhadap orang
yang meragukan siksa kubur. Ebook ini sebagai salah satunya menjawab secara ‘ilmiah semua
soal dan permasalahan tentang keraguan mereka terhadap siksa kubur. Ebook ini dibuat
dengan sangat teliti, dan hadits-hadits yang ada di dalam Bab-bab Ebook ini memiliki derajat
sekurang-kurangnya “Hasan” menurut ‘ulama hadits. Kebanyakan hadits-hadits yang dituliskan
dalam ebook ini menampilkan sanad secara lengkap dalam lafazh teks Arabnya, walaupun
dalam terjemahannya sanadnya tidak ditulis secara lengkap. Dengan demikian para pembaca
bisa meneliti ulang semua hadits-hadits yang disajikan.
Harapan kita semua adalah beragama sesuai dengan Pemahaman Rasulullah, para
sahabat, dan para pengikut mereka yang lurus. Tentunya kita juga berharap agar kita tidak
termakan syubhat yang disebarkan oleh kalangan dan golongan tertentu yang merusak
pemahaman agama kita. Oleh karenanya, kita memang harus banyak belajar, dan semoga
ebook ini bisa membuka cakrawala kita tentang kebenaran dan keyakinan siksa kubur. Semoga
pembaca bisa mengambil manfaat dari ebook ini, dan jangan ragu untuk menjalankan
kebenaran bila telah disampaikan kepada kita.
Riau, 14 Dzulhijjah 1432
Penulis
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
iii
DAFTAR ISI
MUKADIMAH ................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... iii
Alasan-alasan Kaum Pengingkar Siksa Kubur ......................................................................... 1
Dalil-dalil Qur’an Tentang Siksa Kubur ................................................................................... 6
Berita dari Rasulullah Tentang Siksa Kubur ............................................................................ 11
Beberapa Hal yang Bisa Menyebabkan Siksa Kubur ............................................................... 23
Beberapa Hal yang Bisa Menyelamatkan Seseorang dari Siksa Kubur ................................... 27
Berlindunglah dari Siksa Kubur ............................................................................................... 30
Pemahaman Sahabat Tentang Siksa Kubur ............................................................................ 38
Macam-macam Siksa Kubur .................................................................................................... 45
Macam-macam Nikmat Kubur ................................................................................................ 46
Pelajaran Berharga Tentang Fitnah Kematian ........................................................................ 47
PENUTUP ....................................................................................................................................... 51
DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................................................... 52
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
1
ALASAN BAHWA SIKSA KUBUR TIDAK ADA
Mereka yang mengingkari adanya ujian dan siksa kubur atau pun tidak meyakininya 100 %
mengemukakan alasan-alasan mereka, seperti:
1. Tidak ada satupun ayat Qur’an yang menunjukkan adanya siksa kubur.
Tanggapan:
Tidak semua berita yang tidak ada dalam Qur’an tidak kita ‘amalkan karena adanya
beberapa syari’at yang tidak dijelaskan dalam Al-Qur’an akan tetapi dijelaskan dalam
hadits yang shohih seperti tentang tata cara ibadah fardhu seperti sholat, pelaksanaan
hukum rajam, bahkan dalam hal-hal yang pokok seperti Syafa’at Nabi di Padang
Mahsyar, turunnya ‘Isa ‘alaihissalam di akhir zaman, Pertanyaan malaikat Munkar dan
Nakir di dalam kubur, adanya beberapa golongan Umat Islam yang masuk Surga tanpa
hisab, dan lain sebagainya yang hanya dijelaskan dalam hadits yang shohih.
2. Asbabun Nuzul ayat siksa kubur adalah surat Makkiyah seperti Ayat 46 surat Al Mukmin
dan ayat 27 surat Ibrahim, sedangkan Rasulullah tidak mengetahui siksa kubur sebelum
hijrah ke Madinah sebagaimana Hadits yang bersumber dari ‘Aisyah bahwasanya Nabi
tidak mengetahui siksa kubur, kecuali ketika di Madinah dan pada saat terakhir.
Tanggapan:
Bisa saja dikatakan, bahwa ayat ini hanya menunjukkan pada azab kubur bagi orang-
orang kafir dalam barzakh. Dan tidak ada kelaziman bila orang mukmin akan mendapat
azab di kuburnya karena dosa. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Aisyah yang terdapat pada
Muslim, no. 584. Juga riwayat Imam Ahmad, bahwa Nabi menjawab: “Sesungguhnya
orang Yahudi yang dikenai fitnah kubur,” lalu setelah beberapa malam barulah Rasul
bersabda: “Sesungguhnya kalian diuji di dalam kubur,” (Tafsir Ibnu Katsir)
Imam Ibnu Hajar mengatakan "Masalah azab kubur yang disebutkan pada ayat pertama
(Q.S Ibrahim: 27) hanya diambil dari makna implisit bagi mereka yang tidak memiliki
keimanan. Demikian pula dengan makna tekstual ayat berikutnya (Q.S Ghafir: 46)
tentang keluarga Fir'aun, meskipun dimasukkan juga orang-orang yang memiliki hukum
yang sama dengan mereka dalam hal kekufuran. Sebenarnya masalah yang diingkari
oleh Nabi Sholallahu'alaihi wa sallam adalah azab kubur bagi para muwahhidin (Orang-
orang yang mengesakan Allah). Kemudian setelah itu Nabi diberitahu bahwa azab kubur
akan menimpa pula kepada orang-orang yang dikehendaki Allah Subhanahu wa Ta'ala di
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
2
antara para muwahhidin. Maka, Nabi Sholallahu'alaihi wa sallam memastikan
keberadaannya serta mengingatkan manusia agar waspada dan bersungguh-sungguh
mohon perlindungan darinya. Dengan demikian, tidak ada pertentangan dalam masalah
ini”. (Fathul Baari)
3. Ayat Qur’an menerangkan bahwa siksa hanya ada di neraka.
Tanggapan:
Allah berfirman dalam Q.S At-Thuur: 47 yang artinya “Dan sesungguhnya untuk orang-
orang yang zalim ada azab selain daripada itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui”
Beberapa ayat yang mengatakan siksa kubur tidak ada adalah Q.S Ibrahim:42 yang
berbunyi:
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang
diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada
mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak” (Q.S Ibrahim: 42)
Tanggapan:
Ayat di atas tidaklah menafikkan adanya fitnah dan siksa kubur, di sini dikatakan Allah
memberi tangguh, artinya tidak mengadzab mereka, sampai hari dimana mata manusia
terbelalak, yaitu hari kiamat. Demikian logika mereka. Padahal jika kita melihat
penjelasan para ulama tafsir, Al Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan makna ‘Allah memberi
tangguh kepada mereka‘ : “dikatakan demikian karena kedahsyatan dan kengerian serta
huru-hara yang terjadi di hari kiamat” (Tafsir Ibnu Katsir)
“Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; "mereka
tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)." Seperti demikianlah mereka
selalu dipalingkan (dari kebenaran)” (Q.S Al-Ruum: 55)
Tanggapan:
Imam Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan “Ayat ini (di atas) tidak menolak adanya
siksa kubur”. (Tafsir Qurthubi)
Karena kedahsyatan dan ngerinya azab kubur, Imam Suyuthi menafsirkan Surat Yunus
ayat 45:
(Dan di hari ketika Allah mengumpulkan mereka, seakan-akan) artinya keadaan
mereka seolah-olah (tidak pernah tinggal) di dunia atau di alam kubur (melainkan
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
3
hanya sesaat saja di siang hari) mengingat kengerian yang mereka lihat pada saat itu.
Jumlah tasybih atau kalimat ka-allam yalbatsuu illaa saa'atan minan nahaar menjadi hal
atau kata keterangan daripada dhamir maf'ul yang terdapat di dalam lafal
yahsyuruhum (mereka saling berkenalan di antara sesama mereka) sebagian di antara
mereka berkenalan dengan sebagian yang lain bila mereka dibangkitkan dari
alam kubur, kemudian terputuslah perkenalan mereka mengingat ngerinya keadaan
yang sedang mereka hadapi. Kalimat ayat ini menjadi jumlah hal yang muqaddarah
atau berta'alluq pada zharaf. (Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan
pertemuan mereka dengan Allah) yaitu mereka yang tidak mempercayai adanya hari
berbangkit (dan mereka tidak mendapat petunjuk). (Tafsir Jalalain).
Imam Suyuthi juga mengatakan bahwa azab akhirat jauh lebih hebat daripada azab
dunia dan azab kubur, dalam Tafsir Jalalain ia menafsirkan surat Thoha ayat 127:
(Dan demikianlah) sebagaimana Kami membalas kepada orang yang berpaling
daripada Alquran (Kami membalas orang yang melampaui batas) orang yang musyrik
(dan tidak percaya kepada ayat-ayat Rabbnya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu
lebih berat) daripada azab di dunia dan azab kubur (dan lebih kekal) lebih abadi. (Tafsir
Jalalain)
“Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya
(menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah
yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?." Inilah yang dijanjikan
(Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya)” (Q.S Yaasiin: 51-52)
Tanggapan:
Imam Suyuthi menafsirkan ayat ini:
(Dan ditiuplah sangkakala) yaitu tiupan yang kedua untuk membangkitkan makhluk
supaya hidup kembali; jarak antara dua tiupan, yakni tiupan pertama dengan tiupan
kedua lamanya empat puluh tahun (maka tiba-tiba mereka) orang-orang yang telah
terkubur itu (dari kuburnya) dari tempat mereka dikubur (Keluar dengan segera
menuju kepada Rabb mereka) mereka keluar dengan cepat lalu menuju kepada-Nya.
(Mereka berkata) orang-orang kafir di antara manusia, ("Aduhai!) Ya di sini
menunjukkan makna Tanbih (celakalah kami) binasalah kami lafal Wailun adalah
Mashdar yang tidak mempunyai Fi'il dari lafalnya. (Siapakah yang membangkitkan kami
dari tempat tidur kami -kubur-?") karena mereka seolah-olah dalam keadaan tidur
di antara kedua tiupan itu, maksudnya mereka tidak diazab. (Inilah) kebangkitan ini
(yang) telah (dijanjikan yang Maha Pemurah dan benarlah) mengenainya (Rasul-rasul-
Nya) mereka mengakui atas kebenaran yang telah dikatakan oleh para rasul, tetapi
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
4
pengakuan mereka tidak bermanfaat lagi. Menurut pendapat yang lain, bahwa kalimat
tersebut dikatakan kepada mereka. (Tafsir Jalalain).
Al-Hafidz Ibnu Katsir juga menjelaskan: “Ayat ini (Q.S Yaasiin: 51-52) tidak menafikan
adanya adzab kubur, karena jika dibandingkan dengan apa yang terjadi setelahnya, yang
terjadi di alam kubur seperti tidur” (Tafsir Ibnu Katsir).
Orang kafir telah berputus asa di dalam kuburnya, ini dijelaskan dalam Q.S Al-
Mumtahanah ayat 13. Imam Suyuthi menafsirkan: (Hai orang-orang yang beriman!
Janganlah kalian jadikan penolong kalian kaum yang Allah murka terhadap mereka)
yaitu orang-orang Yahudi (sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri
akhirat) yakni dari pahala akhirat, padahal mereka meyakini adanya hari akhirat;
demikian itu karena mereka ingkar kepada Nabi padahal mereka mengetahui,
bahwa Nabi. itu adalah benar (sebagaimana telah berputus asa orang-orang kafir)
yang kini berada (dalam kubur) yaitu orang-orang kafir yang telah mati
terkubur, telah putus asa dari kebaikan akhirat. Demikian itu karena di
dalam kubur diperlihatkan kepada mereka tempat kedudukan mereka di surga
seandainya mereka beriman, sebagaimana diperlihatkan pula kepada mereka
tempat kembali yang akan mereka tempati, yaitu neraka. (Tafsir Jalalain)
4. Hadits yang menceritakan Siksa kubur adalah Hadits Ahad, bukan Mutawatir.
Tanggapan:
Begitu banyaknya hal-hal penting yang selain siksa kubur terdapat dalam hadits ahad,
seperti:
Keutamaan kenabian Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam atas seluruh nabi
dan rasul, Beriman bahwa Allah mengharamkan atas bumi untuk memakan jasad para
nabi, Syafa’at Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang terbesar di padang Mahsyar,
Syafa’at Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk para pelaku dosa besar dari umatnya,
Banyak mu’jizat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam selain mu’jizat Al Qur’an, Banyaknya
kriteria tentang Surga dan Neraka, serta rincian berita hari kiamat, Beriman kepada
Qadha’ dan Qadar, baik buruknya, dan Allah menulis atas setiap manusia kebahagiaan
dan kesengsaraannya, rizki dan ajalnya, Sepuluh orang sahabat Nabi yang dijamin masuk
surga, dan lain sebagainya.
Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Semoga Allah mencerahkan
wajah seseorang yang mendengarkan hadits dariku, lalu dia menghafalnya, lalu
menyampaikannya kepada orang lain. Terkadang orang yang disampaikan itu lebih
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
5
paham dari orang yang menyampaikan. Dan terkadang orang yang menyampaikan itu
tidak paham” (HR. Tirmidzi 2868, ia (Imam Tirmidzi) berkata: “Hadits hasan”)
Ini merupakan dalil bahwa setiap hadits yang memang terjamin keshohihannya baik
mutawatir ataupun ahad wajib diterima dalam semua permasalahan agama.
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
6
DALIL-DALIL QUR’AN TENTANG SIKSA KUBUR
1. Q.S. Al An’am ayat 93 ..... ض ـ ط ١ ح أخشؿح أفغى ٣ثىش رخعطح أ٠ذ٠ ح ص شحص ح ف غ ار حظخ
.....ػزحد ح“…. di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut,
sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah
nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan …” (Q.S. Al
An’am: 93)
Imam Bukhari meletakkan ayat ini di dalam kitab shohihnya pada awal permulaan bab “Maa
ja a fi ‘adzabil qobri” sebelum meriwayatkan hadits-hadist tentang siksa kubur.
Diriwayatkan oleh Ath-Thobari dan Ibnu Abi Hatim dari jalur Ali bin Abi Thalhah, dari Ibnu
Abbas tentang ayat di atas, beliau berkata, “Hal ini terjadi saat kematian, dan yang
dimaksud dengan membentangkan tangan adalah pukulan yang mereka timpakan ke wajah
dan punggung mereka”. Meski hal ini terjadi sebelum pemakaman, namun ia termasuk
bagian azab yang terjadi sebelum hari kiamat. Hanya saja azab tersebut dikatakan sebagai
azab kubur, karena kebanyakan terjadi di dalam kubur dan manusia yang meninggal
umumnya dikuburkan, juga karena orang-orang kafir serta pelaku maksiat yang dikehendaki
oleh Allah Subhanahu wa ta’ala untuk diazab akan diazab setelah meninggal meski belum
dikuburkan. Akan tetapi, yang demikian itu terjadi tanpa diketahui oleh manusia kecuali
siapa yang dikehendaki-Nya. (Fathul Baari)
2. Q.S At-Taubah ayat 101
شدح ػ حفخق ال طؼ ذ٠ش ح أ خفم ح٤ػشحد ى ك ل
ا ػزحد ػظ١ ٠شد ػ ط١ ش ر عؼز ؼ
“Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan
(juga) di antara penduduk Madinah. mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. kamu
(Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) kamilah yang mengetahui mereka. nanti
mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang
besar.” (Q.S At-Taubah: 101)
Dari Ibnu Abbas, dia berkata tentang makna ayat "Mereka akan kami azab dua kali": Maka
azab pertamanya adalah ketika mereka (orang munafik) diusir dari mesjid, azab yang kedua
adalah di kubur. (Tafsir Ibnu Katsir)
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
7
Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman di atas adalah dibunuh dan ditawan.
Dalam riwayat lain disebutkan dengan kelaparan dan siksa kubur. (Tafsir Ibnu Katsir)
"Kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar"
Menurut Ibnu Juraij adalah azab dunia dan azab kubur, kemudian mereka dikembalikan
kepada azab yang besar, yaitu neraka. Menurut Al-Hasan Al-Basri adalah azab di dunia dan
azab kubur. (Tafsir Ibnu Katsir)
Sa'id telah meriwayatkan dari Qatadah tentang "Nanti mereka akan Kami azab dua kali"
adalah azab di dunia dan azab di alam kubur. (Tafsir Ibnu Katsir)
3. Q.S Ibrahim ayat 27
٠١ؼ هللا حظخ ٠ن ف ح٢خشس ١خ ل١خس حذ ي حؼخرض ف ح م ح رخ آ زض هللا حز٠ ٠فؼ
خ ٠ؾخء هللا “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu
dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim
dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.”
Dari Barra' bin Azib, bahwa Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Seorang
muslim jika ditanya di dalam kuburnya, maka ia akan bersaksi bahwa tiada Tuhan selain
Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya. Demikianlah penjabaran dari
firman Allah, "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang
teguh .”.(HR. Abu Dawud, no. 4750)
Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari ayahnya, dari Khaisamah, dari Al-Barra
sehubungan dengan ayat di atas adalah bermakna azab kubur. (Tafsir Ibnu Katsir)
Ibnu Abi Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Usman, dari
Hakim Al-Audi, telah menceritakan kepada kami Syuraih ibnu Muslimah, telah menceritakan
kepada kami Ibrahim ibnu Yusuf, dari ayahnya, dari Abu Ishaq, dari Amir ibnu Sa'd Al-Bajali,
dari Abu Qatadah Al-Anshori sehubungan dengan ayat di atas: Bahwa sesungguhnya orang
mukmin itu apabila mati (dan telah dimakamkan), maka ia didudukkan di dalam kuburnya
dan dikatakan kepadanya, "Siapakah Tuhanmu ?" Ia menjawab, "Allah". Dikatakan lagi
kepadanya, "Siapakah nabimu ?". Ia menjawab, "Muhammad ibnu Abdullah". Pertanyaan
tersebut diajukan kepadanya berkali-kali, kemudian dibukakan baginya sebuah pintu yang
menuju ke neraka, lalu dikatakan kepadanya, "Lihatlah tempatmu di neraka itu seandainya
kamu salah dalam jawabanmu". Kemudian dibukakan baginya sebuah pintu menuju surga,
lalu dikatakan kepadanya, "Lihatlah tempat tinggalmu di surga, karena kamu benar dalam
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
8
jawabanmu". Aapabila orang kafir mati, maka ia didudukkan di dalam kuburnya, lalu
dikatakan kepadanya, "Siapakah Tuhanmu ? Siapakah nabimu ?". Ia menjawab, "Saya tidak
tahu, hanya saya mendengar orang-orang mengatakan sesuatu tentangnya". Dikatakan
kepadanya, "Kamu tidak tahu". Kemudian dibukakan baginya sebuah pintu menuju surga,
lalu dikatakan kepadanya, "Lihatlah tempatmu jika kamu benar dalam jawabanmu".
Kemudian dibukakan baginya sebuah pintu ke neraka, dan dikatakan kepadanya, "Lihatlah
tempatmu sekarang, karena kamu salah dalam jawabanmu". (Tafsir Ibnu Katsir)
Qatadah mengatakan, "Adapun dalam kehidupan di dunia, maka Allah meneguhkan mereka
dengan kebaikan dan amal saleh, sedangkan dalam kehidupan akhirat maksudnya
diteguhkan dalam kuburnya". (Tafsir Ibnu Katsir)
4. Q.S Thoha ayat 124
ؼ١ؾ أػشك ػ روش فب ش أػ م١خ ح لؾش ٠ ش مىخ “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”
(Q.S Thoha: 124)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu: “Firman Allah “Penghidupan yang sempit” (Q.S Thoha:
124) adalah siksa kubur” (HR. Hakim, no. 1405)
Dari Abu Sa’id Al-Khudry mengatakan: “Firman Allah “Penghidupan yang sempit” (Q.S
Thoha: 124) adalah siksa kubur (HR. Hakim, no. 3439. Shohih menurut syarat Imam Muslim)
5. Q.S Al-Mukminun ayat 100
٠ رشصم ا ٠ سحث لخثخ ش خ و خ طشوض ول ا فخلخ ف١ ؼ أػ زؼؼ
“Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada
dinding sampal hari mereka dibangkitkan”(Q.S Al-Mukminun: 100)
Mengenai Firman Allah Ta'ala yang berarti "Dan di hadapan mereka ada dinding", terdapat
ancaman bagi orang-orang zhalim yang mengalami adzab alam barzakh. Sebagaimana
difirmankan-Nya yang bermakna "Dan di hadapan mereka ada jahannam"(Q.S Al-Jaatsiyah:
10). Firman-Nya yang bermakna "Sampai hari mereka dibangkitkan" Yakni adzab itu akan
berlangsung terus padanya sehingga datang hari kebangkitan. (Tafsir Ibnu Katsir)
6. Q.S As-Sajadah ayat 21
٠شؿؼ ؼزحد ح٤وزش ؼ ح ؼزحد ح٤د د ح ز٠م
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
9
Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat sebelum
azab yang lebih besar (di akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).”
(QS. As-Sajadah: 21)
لخي حزشحء ر ػخصد ـخذ أر ػز١ذس ٠ؼ ر ػذحد حمزشBerkata Al-Barra bin ‘Azib, Mujahid, dan Abu Ubaidah tentang ayat ini adalah ‘azab kubur.
(Tafsir Ibnu Katsir).
7. Q.S Ghafir / Al Mu’min ayat 45-46
ؼزحد عء ح كخق رآي فشػ ىشح خ ع١جخص لخ هللا ػ١خ . ف ح حخس ٠ؼشم غذ
ؼزحد أؽذ ح خػش أدخح آي فشػ حغ طم ٠ ػؾ١خ “Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Firaun beserta kaumnya
dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan
petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah
Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”.” (QS. Ghafir/ Al Mu’min: 45-46)
ز ح٠٢ش أف وز١ش ف حعظذالي أ حغش ػ ػزحد حزشصم ف حمزسAl-Hafizh Ibnu Katsir berkata “Ayat-ayat ini adalah landasan kuat bagi Ahlussunnah tentang adanya
azab barzakh dalam kubur” (Tafsir Ibnu Katsir)
8. Q.S Ath-Thuur ayat 47
ال ٠ؼ أوؼش ى ره ح ػزحرخ د ظ ز٠ ا “Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. Tetapi kebanyakan
mereka tidak mengetahui”( Q.S Ath-Thuur : 47)
. حر ػزخط: حمظ. ػ: ػزحد حمزش
Firman Allah Ta’ala “Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim” Orang-orang kafir
“Ada azab selain itu” Berkata, Ibnu Abbas: yaitu (azab itu) adalah pembunuhan, dia juga
mengatakan azab kubur. (Tafsir Qurthubi)
9. Q.S At-Takatsur ayat 2 – 3
و ػ ف طؼ ول ع ف طؼ ل ع
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
10
“Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu,
kelak kamu akan mengetahui” (Q.S At-Takatsur: 2 – 3)
"ول عف طؼ"؛ ارح ضي رى حص، ؿخءطى سع ظضع أسحكى. "ػ ول عف
: ارح دخظ لزسو، ؿخءو ىش ى١ش، كخه رى ي حغئحي، حمطغ ى طؼ
حـحد"Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui" Adalah di dalam kubur, ; ketika datang
kepadamu kematian, maka datanglah utusan mencabut rohmu, "dan janganlah begitu,
kelak kamu akan mengetahui": Ketika kamu telah masuk ke dalam kuburmu, dan datanglah
Munkar dan Nakir dan bertanya kepadamu, lalu kamulah yang menjawab pertanyaan
tersebut. (Tafsir Qurthubi)
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
11
BERITA DARI RASULULLAH TENTANG AZAB KUBUR
Hadits ke-1
كذػخ خس ر عؼ١ذ كشش ر ٠ل١ )لخي خس: كذػخ. لخي كشش: أخزشخ حر ذ(
أخزش ٠ظ حر ٠ض٠ذ ػ حر ؽخد. لخي: كذػ ػشس ر حضر١ش؛ أ ػخثؾش لخض:
دخ ػ سعي هللا ف هللا ػ١ ع ػذ حشأس ح١د. طمي: ؽؼشص أى
حمزس؟ لخض: فخسطخع سعي هللا ف هللا ػ١ ع لخي "اخ طفظ ٠د" لخض طفظ ف
ػخثؾش: فزؼخ ١خ. ػ لخي سعي هللا ف هللا ػ١ ع " ؽؼشص أ أك ا أى
طفظ ف حمزس؟" لخض ػخثؾش: فغؼض سعي هللا ف هللا ػ١ ع، رؼذ، ٠غظؼ١ز
ػزحد حمزش.
Sesungguhnya Aisyah telah berkata: “Seorang Yahudi masuk menemuiku seraya berkata,
“Apakah engkau mengetahui bahwa kalian akan difitnah (diuji) di dalam kubur?” Aisyah
berkata, “Maka Rasulullahh Sholallahu’alaihi wa sallam terkejut seraya bersabda,
‘Sesungguhnya yang difitnah hanyalah orang-orang Yahudi’. Aisyah berkata, “Maka berlalu
beberapa malam, kemudian Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, ‘Apakah engkau
mengetahui bahwa telah diwahyukan kepadaku sesungguhnya kalian akan difitnah (diuji) di
kubur-kubur kalian’. Aisyah berkata, “Setelah itu, aku pun mendengar Rasulullah
Sholallahu’alaihi wa sallam meminta perlindungan dari azab kubur”. (HR. Muslim, no. 584)
Hadits ke-2
ػخثؾش أ ٠د٠ش كذػخ ػزذ هللا كذػ أر ػخ خؽ لخي ػخ اعلخق ر عؼ١ذ لخي ػخ عؼ١ذ ػ
وخض طخذخ فل طقغ ػخثؾش ا١خ ؽ١جخ حؼشف اال لخض خ ح١د٠ش لخن هللا ػزحد
حمزش لخض فذخ سعي هللا ف هللا ػ١ ع ػ فمض ٠خ سعي هللا مزش ػزحد لز ٠
ؽ١جخ اال لخض لخن هللا حم١خش لخي ال ػ رحن لخض ز ح١د٠ش ال قغ ا١خ حؼشف
ػزحد حمزش لخي وزرض ٠د ػ هللا ػض ؿ وزد ال ػزحد د ٠ حم١خش لخض ػ ىغ
رؼذ رحن خ ؽخء هللا أ ٠ىغ فخشؽ رحص ٠ قف حخس ؾظل رؼر لشس ػ١خ
خط طؼ خ أػ ٠خد رؤػ فط أ٠خ حخط أظظى حفظ ومطغ ح١ حظ أ٠خ ح
زى١ظ وؼ١شح ملىظ ل١ل أ٠خ حخط حعظؼ١زح رخهلل ػزحد حمزش فب ػزحد حمزش كك
Dari Aisyah, Seorang wanita Yahudi yang biasa melayaninya berkata, “Semoga Allah
melindungimu dari azab kubur”. Aisyah berkata, “Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah ada
azab dalam kubur?’ Beliau Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, ‘Orang Yahudi telah berdusta,
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
12
tidak ada azab sebelum hari kiamat’. Setelah berlalu sebagaimana yang dikehendaki Allah, pada
suatu hari beliau Sholallahu’alaihi wa sallam keluar saat tengah hari seraya menyeru dengan
suara lantang, ‘Wahai sekalian manusia akan diletakkan kepada kalian fitnah seperti memotong
malam yang gelap gulita, wahai sekalian manusia anadaikan kalian tahu apa yang aku tahu
niscaya kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis, wahai sekalian manusia, mohonlah
perlindungan kepada Allah dari azab kubur, karena sesungguhnya azab kubur itu benar
adanya". (HR. Ahmad, no.24564; Shohih, menurut kriteria Imam Bukhari)
Hadits ke-3
ػخثؾش ل غشق ػ ػ حث أر قس ػ ػخ ؿش٠ش ػ أر ؽ١زش كذ ر خ ػخ ػؼ خض كذ
ف لزس ر مزس ٠ؼز ح أ ذ٠ش فمخظخ ا ض ٠د ح ـ ػ صح ـ ػ ، دخض ػ
حز ػ دخ خ ، فخشؿظخ ل أفذ أ ؼ أ خ ، رظ ض ٠خ -ف هللا ػ١ ع -فىز فم
ؼ ػزحرخ طغ ر ٠ؼز روشص ، فمخي فذلظخ ، ا ص٠ ـ ػ ا خ سعي هللا خ. ف و زخث ح
مزش ػزحد ح ر .سأ٠ظ رؼذ ف فلس اال طؼ
Dari Aisyah dia menuturkan, "Dua orang wanita tua dari golongan yahudi Madinah datang ke
tempatku, lalu keduanya berkata, 'Semoga Allah menyelamatkanmu dari adzab kubur.
Sesungguhnya para penghuni kuburan akan disiksa di dalam kuburan mereka.' Lalu aku
mendustakan mereka dan tidak bersikap baik dengan membenarkan mereka. Lalu keduanya
keluar. Kemudian Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam datang kepadaku, maka aku pun berkata,
'Wahai Rasulullah! Tadi ada dua wanita tua. dan aku ceritakan peristiwa tadi, beliau pun
bersabda, 'Mereka berdua benar. Sesungguhnya mereka (para penghuni kuburan) disiksa yang
dapat didengar oleh semua binatang’ Sejak itu aku tidak pernah melihat beliau di dalam shalat
kecuali memohon perlindungan dari siksa kubur." (HR. Bukhari, no.6366; HR. Muslim, no. 586)
Hadits ke-4
ف هللا ػ١ ع: خء خطذ حز أع لخض ػخثؾش
ف هللا ػ ؽ حز ػخثؾش ص ف هللا ػ ظ ف ك١خس حز ١ ع لخض خغفض حؾ
ذ ) ـ غ )6401ػ١ ع فخشؽ ا ح ؼش، فظمذ لس ؿخ خد٠خ رخق ( فقف 6411( فزؼغ
سحء ) 6401٠حخط أخش ػخ : أ ف هش٠ك د٠ش ؿخءص طغؤخ فمخض خ أػخرن (
مزش فغؤض ػخثؾش سم هللا ػخ سعي هللا ػزحد ح أ٠ؼزد حخط ف هللا ػ١ ع هللا
؟ فمخي سعي هللا ف هللا ػ١ ع ف لزس سوذ سعي 6401 ره )ػخثزح رخهلل ( ػ
ف هللا ػ١ ع هللا ش سعي هللا ظ ، فشؿغ مل ، ف شوزخ ، فخغفض حؾ ف رحص غذحس
٠ق )هللا ػ١ ع لخ ش ، ػ ـ ل ح شح ظ 6404ر١ ف هللا ػ١ ( فخلظشأ سعي هللا
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
13
ع ذ . فمخ ك غ هللا لخي ع ٠ل ، ػ وزش فشوغ سوػخ ه ٠ش ، ػ ذ ، لشحءس ه ـ ٠غ
سوغ س وزش مشحءس ح٤ ، ػ ح أد ٠ش ، لشأ لشحءس ه أد ٠ل ، وػخ ه
لخي ف ذ ، ػ ـ ع ذ . ػ ل ه ح خ ذ ، سر ك غ هللا لخي ع ي ، ػ وع ح٤ وؼش حش حش
ذ ـ أسرغ سوؼخص ف أسرغ ع ره ، فخعظى ؼ قشف ، ح٢خشس ٠ أ ظ لز ض حؾ ـ ح حص ،
، ال ٠خغفخ آ٠خص هللا خ آ٠ظخ لخي: ػ أ خ ر فؤػ ػ هللا لخ ال ػ ص أكذ
خ فخفضػح ا ح ، فبرح سأ٠ظ لس )ل١خط لح )6401ق طقذ ( مذ سأ٠ض ف 6400(
سأ٠ظ ش ك١ ـ ح آخز لطفخ ػذط ، كظ مذ سأ٠ظ أس٠ذ أ ء ؽ زح و مخ ض ؿؼ
رؼن ٠لط مذ سأ٠ض ؿ ، أطمذ ش ر سأ٠ض ف١خ ػ شص ، طؤخ سأ٠ظ خ رؼنخ ك١
حثذ ) حز ع١ذ حغ 6161ل أ هللا أكذ أغ١ش خ هللا ذ ، ل ش لخي: ٠خ أ ( ػ
ظ أ طض ػزذ أ وؼ١شح ٠ض زى١ظ ل١ل نلىظ خ أػ طؼ هللا ذ ، ل ش ، ٠خ أ
مزش )6400) ػزحد ح رح ٠ظؼ أ ش أ ( 6404( ػ
Telah berkata Aisyah dan Asma’ bahwa Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam berkhutbah, Dari
Aisyah istri Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam berkata "Ketika masa Nabi Sholallahu’alaihi wa
sallam terjadi gerhana matahari. Kemudian Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam pergi ke
masjid.(HR. Bukhari, no. 1046) Beliau mengutus seseorang untuk menyerukan, 'AshShalatu
Jami'ah.' Kemudian beliau melangkah maju (HR. Bukhari, no. 1066) dan orangorang membuat
barisan di belakang beliau. (HR. Bukhari, no. 1046) Dalam riwayat lain darinya, "Seorang wanita
Yahudi datang kepadanya, seraya bertanya, 'Apakah Allah akan mel indungimu dari adzab
kubur?' Kemudian dia bertanya kepada Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam, 'Apakah manusia
akan disiksa dalam kubur mereka?" Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam menjawab,
'Mohonlah perlindungan kepada Allah dari hal tersebut.'(HR. Bukhari, no. 1049) Kemudian pada
suatu pagi Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam berangkat dengan menunggang
kendaraannya, dimana hal itu berkaitan dengan kematian seseorang. Akan tetapi tibatiba ketika
itu terjadi gerhana matahari. Kemudian beliau pergi melewati kamar kamar , dan berdiri lalu
shalat (HR. Bukhari, no. 1050). Dalam shalatnya beliau membacakan ayat Al Qur 'an, lalu beliau
ruku' dan sujud cukup lama sekali. Lalu Beliau mengangkat kepalanya, seraya membaca
'Sami'allahu Liman Hamidah lalu berdiri kembali dan ketika itu beliau tidak langsung sujud,
tetapi membaca lagi ayat Al Qur 'an selain ayat Al Qur'an yang pertama , bertakbir, dan ruku'
lama sekali selain ruku' yang pertama. Setelah itu beliau membaca, 'Sami'allahu Liman
Hamidah. Rabbana Wa lokal Hamd' (i'tidal). Lalu beliau bersujud (lama sekali) /dua kali sujud.
Kemudian pada rakaat yang terakhir, beliau melakukan hal yang sama, sebagaimana pada
rakaat yang pertama. Beliau menyempurnakan shalat tersebut dengan 4 kali ruku' (dalam 2
rakaat), dan 4 kali sujud. Pada saat itu matahari telah terang kembali sebelum shalat beliau
selesai (lalu beliau salam). Setelah itu beliau berdiri [berkhutbah di hadapan orangorang
(jamaah). Setelah beliau menuturkan pujian dan sanjungan kepada Allah Pemilik segala pujian
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
14
dan sanjungan, seraya bersabda, Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari
tandatanda kekuasaan Allah (yang diperlihatkannya kepada hambahambaNya), dimana
keduanya tidak akan bertemu yang menyebabkan gerhana dan, bukan karena kematian
seseorang, dan tidak juga karena kelahirannya. Ketika kamu melihat gerhana bulan atau
matahari, maka mohonlah perlindungan dengan cara mengerjakan shalat (HR. Bukhari, no.
1046), dan bersedekahlah (HR. Bukhari, no. 1044). Sungguh aku melihat dalam posisiku ini,
bahwa segala sesuatu niscaya diperlihat kepadaku. Dimana aku melihat diriku mendapat
setandan buah anggur dari surga pada saat kamu melihatku bersemangat, dan aku melihat
neraka Jahannam dinyalakan ketika kamu melihatku ketakutan, dimana di dalam neraka
Jahannam aku melihat Amr bin Luhay digiring menuju tiang gantungan, karena dia orang yang
menelantarkan keluarganya' (HR. Bukhari, no. 1212). Lalu beliau bersabda, ' Wahai umat
Muhammad! Demi Allah, tidak ada seorangpun yang Allah lebih cemburu kepadanya daripada
yang budak lakilakinya berzina, atau budak perempuannya. Wahai umat Muhammad! Demi
Allah, jika kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan sedikit tertawa dan
banyak menangis' (HR. Bukhari, no. 1044).Kemudian beliau menyuruh mereka berlindung dari
adzab kubur (HR. Bukhari, no. 1050). (Untuk lebih jelasnya lihat Shohih Bukhari, no. 1044, 1046,
1049, 1050, 1066, 1212)
Hadits ke-5
ؾخ ػخ ش لخي كذ ػخ أر أعخ د كذ ل لخي زس ػ ض ح ش ر س لخي أخزشط فخه ػش ر
ض ػ ػخثؾش ض أر رىش لخض دخ خء ر -سم هللا ػخ -أع خ ؽؤ ض ل حخط ٠ق
ض آ٠ش خء . فم حخط فؤؽخسص رشأعخ ا حغ . لخض فؤهخي سعي هللا ؼ -فؤؽخسص رشأعخ أ
ض أفذ -ف هللا ػ١ ع ؼ ـ خء ففظلظخ ف ز لشرش ف١خ ا ؿ غؾ ح ل ـ ح كظ ط ؿذ
قشف سعي هللا خ ػ سأع ، فخ ظ ، فخطذ -ف هللا ػ١ ع - ض حؾ ـ لذ ط
قخس ، فخ ح٤ س غو غ خ رؼذ . لخض لخي أ ػ أ خ ر ذ هللا ك حخط ، ىفؤص ا١
خ لخي لخ ض ؼخثؾش فم ظ زح » ض لخي ٤عى مخ أس٠ظ اال لذ سأ٠ظ ف أو ء ؽ خ
ؼ مزس ف ح طفظ أى ا لذ أك ا حخس ، ش ـ -كظ ح لش٠ذ غ١ق -أ فظش ح
خي ، ٠ حذؿ ئ خ ح فؤ ؿ ه رزح حش خ ػ ، ف١مخي -ئط أكذو ؾخ ؽه ل لخي ح -أ
ذ ل ، سعي هللا أؿزخ -ف هللا ػ١ ع -ف١مي خ ذ فآ ح خص ز١ ؿخءخ رخ
خ ح أ . ر ض ظئ و ا فخلخ ، لذ وخ ؼ لخ . ف١مخي فذ حطزؼخ لخي -خفك أ
ؾخ شطخد ؽه ؼض ح -ح ف١مي ال أدس ، ع ؿ ه رزح حش خ ػ ؽ١جخ ف١مخي خط ٠م
ظ فم
Dari Asma binti Abu Bakar, berkata, "Aku datang kepada Aisyah, Saat itu orangorang
melaksanakan shalat, lalu aku bertanya, 'Kenapa orangorang itu?' Aisyah memberi isyarat
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
15
dengan kepalanya ke langit. Lalu aku berkata, 'Apa?' Aisyah mengisyaratkan (dengan
kepalanya) yang maksudnya ya'. Dia berkata 'Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam
memanjangkan shalatnya, sangat panjang sampai aku lemas. Sementara di sandingku ada
tempat berisi air, lalu aku membukanya, kemudian aku menuangkan air di atas kepalaku,
Selesai shalat Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam berbalik, sementara matahari sudah terang
kambali, lalu beliau berkhutbah di hadapan orangorang. Beliau memuji Allah dan
mengagungkanNya [dengan pengagungan yang pantas bagiNya], lalu berkata, ['Amma ba 'du,'
Asma mengatakan bahwa, para wanita Anshar berisik, lalu aku menghampiri mereka untuk
menenangkan mereka, aku bertanya kepada Aisyah, 'Apa yang dikatakan beliau?' Aisyah
menjawab, beliau [Nabi] berkata "Tidak ada sesuatu pun yang belum pernah aku lihat, kecuali
aku telah melihatnya dari tempatku ini, termasuk surga dan neraka, sungguh telah diwahyukan
kepadaku, bahwa kalian akan diuji dalam kubur yang bobotnya seperti fitnah dajjal, atau
mendekati itu, di mana seseorang di antara kalian akan didatangkan lalu dikatakan kepadanya,
"Apa yang engkau ketahui tentang orang ini? " Adapun orang yang beriman atau meyakini,
aku tidak tahu pasti mana yang diucapkan Asma" [ini merupakan keraguan Hisyam dalam
menuturkan riwayat ini] maka ia akan berkata, "Dia utusan Allah, dia Muhammad dialah yang
telah datang kepada kami dengan membawa keteranganketerangan dan petunjuk lalu kami
menerimanya, beriman kepadanya dan mengikutinya, serta membenarkannya, Lalu dikatakan
kepadanya, 'Tidurlah dengan tenang, kami telah mengetahui bahwa engkau telah beriman
kepadanya. Adapun orang munafik atau pendosa aku tidak tahu pasti mana yang benar.
Demikian keraguan Hisyam maka akan dikatakan kepadanya, "Apa yang engkau ketahui
tentang orang ini? ". Ia menjawab, "Aku tidak tahu. Aku dengar orangorang mengatakan
sesuatu, maka aku pun menirukannya'." (HR. Bukhari, no. 922)
Hadits ke-6
كذػخ ػؼخ ر أر ؽ١زش ػخ ؿش٠ش ف ػخ خد ر حغش خ أر ؼخ٠ش زح فع خد ػ
حرح ػ حزشحء ر ػخصد لخي خشؿخ غ سعي هللا ف هللا ػ١ ح٤ػؼ ػ حخي ػ ص
ع ف ؿخصس سؿ ح٤قخس فخظ١خ ا حمزش خ ٠لذ فـظ سعي هللا ف هللا ػ١
ع ؿغخ ك وؤخ ػ سإعخ حط١ش ف ٠ذ ػد ٠ىض ر ف ح٤سك فشفغ سأع
مزش شط١ أ ػلػخ صحد ف كذ٠غ ؿش٠ش خخ لخي ا ١غغ فمخي حعظؼ١زح رخهلل ػزحد ح
خفك ؼخ ارح ح ذرش٠ ك١ ٠مخي ٠خ زح سره خ د٠ه ز١ه لخي خد لخي ٠ؤط١
ىخ ف١ـغخ ف١مال سره ف١مي سر هللا ف١مال خ د٠ه ف١مي د٠ ح٦عل
ؿ حز رؼغ ف١ى لخي ف١مي سعي هللا ف هللا ػ١ ع ف١مال ف١مال خ زح حش
خ ٠ذس٠ه ف١مي لشأص وظخد هللا فآض ر فذلض صحد ف كذ٠غ ؿش٠ش فزه لي هللا ػض
ؿ } ٠ؼزض هللا حز٠ آح { ح٠٢ش ػ حطفمخ لخي ف١خد خد حغخء أ لذ فذق ػزذ
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
16
ح رخرخ ا حـش أزغ حـش لخي ف١ؤط١ سكخ ه١زخ لخي فخفشؽ حـش حفظل
٠فظق ف١خ ذ رقش لخي ا حىخفش فزوش ط لخي طؼخد سك ف ؿغذ ٠ؤط١ ىخ
ف١ـغخ ف١مال سره ف١مي خ خ خ ال أدس ف١مال خ د٠ه ف١مي خ خ ال أدس
ح حشؿ حز رؼغ ف١ى ف١مي خ خ ال أدس ف١خد خد حغخء أ وزد ف١مال خ ز
فخفشؽ حخس أزغ حخس حفظلح رخرخ ا حخس لخي ف١ؤط١ كشخ عخ لخي
٠ن١ك ػ١ لزش كظ طخظف ف١ أملػ صحد ف كذ٠غ ؿش٠ش لخي ػ ٠م١ل أػ أرى
كذ٠ذ مشد رخ ؿز قخس طشحرخ لخي ف١نشر رخ مشر ٠غؼخ خ ر١ ؼ شصرش
حؾشق حغشد اال حؼم١ ف١ق١ش طشحرخ لخي ػ طؼخد ف١ حشف
Dari Al-Barra bin 'Azib, dia berkata: "Kami bersama Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam
pernah mengiringi jenazah seorang yang berasal dari kalangan Anshar. Kemudian kami tiba di
pemakaman. Setelah dimakamkan, beliau duduk di sisi kuburan dan kami mengelilingi beliau.
Kami diam tidak bergerak seakan-akan di atas kepala kami ada seekor burung. Saat itu,
Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam memegang sebatang kayu. Kemudian mengangkat
kepalanya dan berkata,“Mohonlah perlindungan kepada Allah dari azab kubur” Rasulullah
mengulangi pernyataannya sampai tiga kali. 'Ketika mayit mendengar suara sandal orang-orang
yang meninggalkan areal pemakaman, ia akan ditanya, 'Siapakah Tuhanmu ? apa agamamu ?
dan siapakah nabimu ? '(Dalam riwayat lain disebutkan dengan redaksi, "Datanglah dua
malaikat dan mendudukkannya, kemudian keduanya bertanya, 'Siapakah Tuhanmu ?' Ia
menjawab, 'Tuhanku adalah Allah') Kemudian, keduanya bertanya lagi, 'Apa agamamu ?' Ia
menjawab, 'Agamaku Islam" Kemudian ditanya lagi, "Siapakah laki-laki yang diutus kepadamu?"
Ia menjawab, 'Dia adalah Rasulullah'. Ditanya lagi, 'Apa yang kamu ketahui?' Ia menjawab, 'Aku
membaca Kitabullah, aku mengimaninya dan membenarkannya'. Inilah makna firman Allah,
'Allah memantapkan orang-orang yang beriman...(Q.S Ibrahim:27)'. Rasulullah Sholallahu'alaihi
wa sallam melanjutkan sabdanya, "Kemudian ada suara dari langit, 'Benarlah apa yang
dikatakan oleh hamba-Ku? Berilah ia hamparan permadani dari surga, bukakanlah baginya
pintu menuju surga, berilah ia pakaian dari surga'." Kemudian Nabi Rasulullah Sholallahu'alaihi
wa sallam berkata, "Saat itu, didatangkan untuknya wewangian surga dan kuburnya diluaskan
seluas mata memandang." Kemudian Rasulullah Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam
menjelaskan lagi, "Jika seorang kafir meninggal dunia, maka ruhnya, maka ruhnya akan
dikembalikan kepada jasadnya. Saat itu datanglah dua malaikat dan mendudukkannya.
Keduanya bertanya, 'Siapakah Tuhanmu?' Ia menjawab, 'Ha, ha, ha,... aku tidak tahu.'Apa
agamamu?' Ia menjawab, 'Ha, ha, ha... aku tidak tahu.' Kemudian kedua malaikat bertanya lagi,
'Siapakah laki-laki yang diutus kepadamu?' Ia menjawab, 'Ha, ha, ha... aku tidak tahu.' Setelah
itu, terdengar suara dari langit,' Ia telah berbohong. Berilah hamparan permadani dari neraka,
berikanlah pakaian dari neraka dan bukakanlah pintu neraka untuknya'." Kemudian Rasulullah
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
17
Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam melanjutkan sabdanya, "Setelah itu, didatangkan
untuknya rasa panas dan baunya neraka. Dan kuburnya disempitkan hingga tulang belulangnya
berhimpitan". Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa saat itu ia akan dibelenggu dalam
kondisi buta dan bisu disiksa dengan sebuah alat yang jika alat tersebut digunakan untuk
memukul gunung, maka gunung tersebut akan hancur menjadi debu. Kemudian ia dipukul
dengan alat tersebut. Pukulan tersebut terdengar oleh makhluk dari ujung masyrik hingga ujung
maghrib; kecuali manusia dan jin yang tidak mendengarnya. Dan ia hancur menjadi debu”. (H.R.
Abu Dawud no. 4753; Ahmad, no. 18557; Hakim, no. 107)
Hadits ke-7
كذػخ لذ ر رؾخس ر ػؼخ حؼزذ. كذػخ لذ ر ؿؼفش. كذػخ ؽؼزش ػ ػمش ر شػذ،
خصد،ػ عؼذ ر ػز١ذس، ػ حزشحء ر ػ
[" 72/ارشح١ / 41ػ حز ف هللا ػ١ ع لخي "}٠ؼزض هللا حز٠ آح رخمي حؼخرض{ ]
لخي "ضض ف ػزحد حمزش. ف١مخي : سره؟ ف١مي: سر هللا ز١ لذ ف هللا ػ١
ف ح٢خشس{". ع فزه ل ػض ؿ: }٠ؼزض هللا حز٠ آح رخمي حؼخرض ف حل١خس حذ١خ
Dari Al Barra bin Azib Radhiallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam
bersabda, "Allah akan meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang
teguh" Beliau berkata, "Ayat ini diturunkan berkenaan dengan adzab kubur, ia (mayit) akan
ditanya, 'Siapa Tuhanmu?.' Dia menjawab, 'Tuhanku adalah Allah dan Nabiku adalah
Muhammad Sholallahu’alaihi wa sallam,' dan jawaban itu sesuai firman Allah (Allah akan
meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan
dunia dan akhirat (Q.S Ibrahim (14): 27) (HR. Muslim no. 2871; HR. Bukhari, no. 4699; HR.
Nasa’i, no. 2057; HR. Ahmad, no. 18598)
Hadits ke-8
كذػخ ػزذ ر ك١ذ. كذػخ ٠ظ ر لذ. كذػخ ؽ١زخ ر ػزذحشك ػ لظخدس. كذػخ أظ ر
خه لخي:
لخي ز هللا ف هللا ػ١ ع "ا حؼزذ ارح مغ ف لزش، ط ػ أفلخر، ا ١غغ
لشع ؼخ" لخي "٠ؤط١ ىخ ف١مؼذح ف١مال : خ وض طمي ف زح حشؿ؟" لخي "فؤخ
لذ أرذه حئ ف١مي: أؽذ أ ػزذ هللا سع" لخي "ف١مخي : حظش ا مؼذن حخس.
هللا ر مؼذح حـش" لخي ز هللا ف هللا ػ١ ع "ف١شحخ ؿ١ؼخ"
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
18
Dari Anas bin Malik Radhiallahu’anhu, dia berkata, "Rasulullah bersabda, "Ketika seorang
hamba dikuburkan dan yang mengantarkannya telah kembali, maka sesungguhnya ia
mendengar suara derap langkah mereka'. (ditambahkan dalam sebuah riwayat, "Jika mereka
telah kembali) Kemudian beliau berkata, 'Ia akan di datangi dua malaikat penjaga kubur, lalu
keduanya mendudukkannya. Kemudian salah satu malaikat ini berkata pada temannya,
"Bagaimana menurutmu dengan orang ini? "' Ia berkata, 'Jika ia seorang mukmin, maka ia akan
berkata; "Saya bersaksi bahwa ia adalah hamba Allah dan Rasulnya.'" Lalu beliau berkata,
'Dikatakan padanya, "Lihatlah tempatmu di Neraka, kemudian Allah telah menggantinya
dengan tempat di surga:" Selanjutnya Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, 'Maka dia
melihat keduanya secara keseluruhan" (HR. Muslim no. 2870; HR. Bukhari, no. 1374)
Hadits ke-9
كذػخ ػزذ هللا كذػ أر ػخ ر أر ػذ ػ ك١ذ ػ أظ لخي دخ حز ف هللا ػ١
ع كخثطخ ك١طخ حذ٠ش ز حـخس فغغ فطخ لزش فغؤي ػ ظ دف زح فمخح ٠خ
سعي هللا دف زح ف حـخ١ش فؤػـز ره لخي ال أ ال طذحفح ذػص هللا ػض ؿ أ
٠غؼى ػزحد حمزش
Dari Anas bin Malik, dia berkata: “Nabi Sholallahu'alaihi wa sallam masuk ke sebuah kebun
kepunyaan Bani Najar di Madinah Kemudian beliau mendengar suara lalu bertanya, “Apa ini?”
Mereka menjawab: “Kubur seseorang yang dimakamkan pada masa jahiliyah.” Rasulullah
Sholallahu'alaihi wa sallam lalu bersabda “Kalau saja kamu tidak akan berlarian sembunyi, tentu
aku akan memohon Allah Azza Wa Jalla agar memperdengarkan kepada kalian siksa kubur yang
aku dengar.” (HR. Ahmad, no. 12026)
Hadits ke-10
كذػخ أر رىش ر أر ؽ١زش. كذػخ و١غ. ف كذػخ ػز١ذهللا ر ؼخر. كذػخ أر. ف كذػخ لذ
ر حؼ حر رؾخس. لخال: كذػخ لذ ر ؿؼفش. و ػ ؽؼزش، ػ ػ ر أر ؿل١فش. ف
ض١ش(. كذػ ص١ش ر كشد لذ ر حؼ حر رؾخس. ؿ١ؼخ ػ ٠ل١ حمطخ )حفع
كذػخ ٠ل١ ر عؼ١ذ. كذػخ ؽؼزش. كذػ ػ ر أر ؿل١فش ػ أر١، ػ حزشحء، ػ أر
أ٠د لخي:
خشؽ سعي هللا ف هللا ػ١ ع رؼذخ غشرض حؾظ. فغغ فطخ. فمخي "٠د طؼزد ف
لزسخ".
Dari Abu Ayub Radhiallahu’anhu, dia berkata, "Suatu hari Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam
keluar setelah matahari terbenam, lalu dia mendengar suara, maka beliau berkata, "Yaitu
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
19
seorang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya" (HR. Muslim, no. 2869; HR. Bukhari, no.
1375)
Hadits ke-11
ذػخ رؾش ر حفن ػ ػزذ حشك ر اعلخق ػ عؼ١ذ ر كذػخ أر عش ٠ل١ ر خف ك
أر عؼ١ذ حمزش ػ أر ش٠شس لخي لخي سعي هللا ف هللا ػ١ ع ارح لزش ح١ض أ لخي
أكذو أطخ ىخ أعدح أصسلخ ٠مخي ٤كذخ حىش ح٢خش حى١ش ف١مال خ وض طمي ف
ػزذ هللا سع أؽذ أ ال ا اال هللا أ لذح ػزذ زح حشؿ ف١مي خ وخ ٠مي
سع ف١مال لذ وخ ؼ أه طمي زح ػ ٠فغق ف لزش عزؼ رسحػخ ف عزؼ١ ػ ٠س
ف١ ػ ٠مخي ف١مي أسؿغ ا أ فؤخزش ف١مال وش حؼشط حز ال ٠لظ اال
٠زؼؼ هللا نـؼ ره ا وخ خفمخ لخي عؼض حخط ٠م فمض أكذ أ ا١ كظ
ؼ ال أدس ف١مال لذ وخ ؼ أه طمي ره ف١مخي ٥سك حظج ػ١ فظظج ػ١ فظخظف
ف١خ أملػ فل ٠ضحي ف١خ ؼزرخ كظ ٠زؼؼ هللا نـؼ ره ف حزخد ػ ػ ص٠ذ ر
حزشحء ر ػخصد أر أ٠د أظ ؿخرش ػخثؾش أر عؼ١ذ و سح ػخرض حر ػزخط
ػ حز ف هللا ػ١ ع ف ػزحد حمزش
Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, 'Apabila mayit
telah dikuburkan (atau beliau bersabda, 'Salah satu di antaramu dikuburkan), maka datanglah
dua malaikat yang hitam dan biru. Salah satunya bernama Munkar dan yang kedua Nakir. Kedua
malaikat itu berkata, "Apa yang kamu katakan tentang lelaki ini (Nabi Muhammad)?" Mayit
menjawab seperti sebelum ia mati, "Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, Aku bersaksi
bahwa tiada Dzat yang berhak diibadahi selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan
utusanNya " Kedua malaikat itu berkata lagi, "Kami tahu engkau akan berkata begitu"
Kemudian diluaskanlah kuburannya; lebar dan panjangnya tujuh puluh hasta, serta diterangi
cahaya Lalu diucapkan kepadanya, "Tidurlah." Mayit itu berkata, "Aku mau pulang kepada
keluargaku dan memberitahukan (keadaanku) kepadanya." Kedua malaikat berkata, "Tidurlah
seperti tidurnya pengantin yang tidak dibangunkan kecuali oleh keluarganya yang paling
dicintainya, sampai Allah membangunkannya dari tempat pembaringannya itu." Kalau mayit itu
orang munafik, maka ia akan menjawab dengan berkata, "Aku mendengar orangorang
mengatakan demikian, maka akupun mengatakan seperti yang mereka katakan. Aku tidak tahu.
" Kedua malaikat itu berkata, "Aku tahu kamu akan menjawab seperti itu." Lalu dikatakan
kepada bumi, "Jepitlah dia! " Maka bumi menjepitnya sehingga tulang rusuknya remuk dan ia
terus menerus dalam siksaan tersebut sampai Allah membangunkannya dari tempat siksaannya
itu." (HR. Tirmidzi, no.1071). Didalam bab ini ada hadits yang diriwayatkan dari Ali, Zaid bin
Tsabit, Ibnu Abbas, Al Barra' bin Azib, Abu Ayyub, Anas, Jabir, Aisyah, dan Abu Sa'id. Semuanya
diriwayatkan dari Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam tentang siksa kubur.
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
20
Hadits ke-12
خذس غ أرخ عؼ١ذ ح ع أ أر١ أر عؼ١ذ ػ عؼ١ذ ر ػخ ح١غ ػ ػخ لظ١زش كذ سم هللا - كذ
٠مي لخي سع -ػ ؿخي ػ -ف هللا ػ١ ع -ي هللا خ حش خصس فخكظ ـ مؼض ح ارح
٠ وخض غ١ش فخلش لخض ٠خ ا . لذ وخض فخلش لخض لذ ، فب أػخل خ أ٠
رخ قؼك ٠غ .٠زز غخ ؼخ ح٦ ع ، غخ ء اال ح٦ ؽ طخ و غ ف
Dari Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata: Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila
jenazah telah diletakkan lalu dipikul oleh kaum lelaki di atas pundak-pundak mereka, apabila ia
seorang yang shalih akan berkata 'Segerakanlah aku'. Sedangkan jika ia tidak shalih, maka akan
berkata, 'Wahai celakalah ia, kemanakah mereka akan membawanya ?' Suaranya didengar oleh
segala sesuatu kecuali manusia. Apabila manusia mendengarnya, niscaya mereka akan jatuh
pingsan". (HR. Bukhari, no. 1380)
Hadits ke-13
س ؽخد أخزش ػش حر ذ لخي أخزش ٠ظ ػ ػخ حر كذ خ ع١ ػخ ٠ل١ ر كذ ر
غ أ ع ر١ش أ ض أر رىش حض خء ر -سم هللا ػخ -ع سعي هللا ف هللا ػ١ -طمي لخ
ش -ع ـ م غ خ روش ره مؾ ح شء ، ف ف١خ ح مزش حظ ٠فظظ خط١زخ فزوش فظش ح
Dari Asma’ binti Abu Bakar Radhiallahu’anha, Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam berkhutbah
dan menyebutkan tentang fitnah kubur, yang akan dialami oleh seseorang di dalam kubur,
sehingga kaum muslimin merasakan ketakutan yang sangat” (HR. Bukhari, no. 1373)
Hadits ke-14
ذ ر ع١خ ح٤زخس ػخ ػزذ حخد ر ػطخء حخفخف أر قش ػ عؼ١ذ ػ لظخدس كذػخ ل
ػ أظ ر خه لخي ا ز هللا ف هللا ػ١ ع دخ خل ز حـخس فغغ فطخ ففضع
فمخي أفلخد ز حمزس لخح ٠خ سعي هللا خط خطح ف حـخ١ش فمخي طؼدح رخهلل
خس فظش حذؿخي لخح رحن ٠خ سعي هللا لخي ا حئ ارح مغ ف لزش أطخ ػزحد ح
ه ف١مي خ وض طؼزذ فب هللا ذح لخي وض أػزذ هللا ف١مخي خ وض طمي ف زح حشؿ
١مخي ف١مي ػزذ هللا سع فخ ٠غؤ ػ ؽء غ١شخ ف١طك ر ا ر١ض وخ ف حخس ف
زح ر١ظه وخ ه ف حخس ى هللا ػقه سكه فؤرذه ر ر١ظخ ف حـش ف١مي دػ
كظ أرذ فؤرؾش أ ف١مخي حعى ا حىخفش ارح مغ ف لزش أطخ ه ف١ظش ف١مي
ح حشؿ خ وض طؼزذ ف١مي ال أدس ف١مخي ال دس٠ض ال ط١ض ف١مخي فخ وض طمي ف ز
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
21
ف١مي وض ألي خ ٠مي حخط ف١نشر رطشحق كذ٠ذ ر١ أر١ ف١ق١ق ف١لش ٠غؼخ
حخك غ١ش حؼم١
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam pernah
masuk ke sebuah perkebunan Bani Najjar. Kemudian beliau mendengar suara sesuatu dan
beliau terkejut. Setelah itu beliau bertanya, “Siapakah penghuni kuburan ini ?’ Beberapa orang
yang saat itu bersama Nabi menjawab, ‘Wahai Rasulullah, mereka adalah orang-orang yang
meninggal dunia pada masa jahiliah’. Maka Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Berlindunglah kalian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari siksa neraka dan dari fitnah
Dajjal”. Mereka bertanya, “Dan selain itu wahai Rasulullah ?”. Rasulullah Sholallahu’alaihi wa
sallam menjawab, “Apabila seorang mukmin telah diletakkan di dalam kuburnya, maka
datanglah seorang malaikat kepadanya dan bertanya, ‘Apakah yang telah kau sembah ?’ apabila
Allah memberinya petunjuk, maka ia akan menjawab, ‘Aku menyembah Allah!’. Kemudian ia
ditanya lagi, ‘Siapakah laki-laki ini?’ Ia menjawab, ‘Ia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.
‘Setelah itu, ia tidak ditanya lagi. Kemudian ia dibawa menuju neraka, dan dikatakan
kepadanya, ‘Ini adalah rumah yang semula disediakan untukmu, namun Allah melindungi dan
memberimu rahmat lalu menggantikannya untukmu sebuah istana di surga!” Kemudian orang
mukmin tersebut berkata, ‘Biarkanlah aku pergi untuk mengabarkan berita ini kepada
keluargaku’. Maka dikatakan kepadanya, ‘Tetaplah di tempatmu’. Dan apabila seorang kafir
telah diletakkan di dalam kuburnya, maka seorang malaikat mendatanginya dan menghardiknya
seraya berkata, ‘Siapakah yang kau sembah ?’ ia menjawab, ‘Aku tidak tahu’. Maka dikatakan
kepadanya, ‘Kamu tidak tahu dan tidak akan mengikuti orang yang tahu!’ Kemudian ditanyakan
lagi kepadanya, ‘Siapakah laki-laki ini ?’ Ia menjawab, ‘Jawabanku sama seperti yang lain’. Maka
malaikat menghantamnya dengan gada besi di antara kedua telinganya, hingga ia melolong dan
menjerit kesakitan dengan jeritan yang dapat didengar oleh makhluk selain jin dan manusia”.
(HR. Abu Dawud, no. 4751)
Hadits ke-15
ش ػ ر ػزذ هللا خفغ ػ خه ػ ػ لخي كذ خػ١ ػخ اع -سم هللا ػخ -كذ سعي هللا ف - أ
:لخي –هللا ػ١ ع
« ش ف ـ ح أ وخ ، ا ؼؾ ح غذحس مؼذ رخ خص ػشك ػ١ ارح أكذو ش ا ـ ح أ
مؼذن كظ ٠زؼؼه هللا حخس ، ف١مخي زح أ حخس ف أ وخ ا ش ، م١خ ح ٠
Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari
kalian mati, maka akan diperlihatkan kepadanya bangkunya pada pagi dan sore hari. Kalau dia
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
22
sebagai ahli surga, maka adalah bangkunya di surga, sedangkan kalau dia ahli neraka maka akan
diperlihatkan bangkunya di neraka”. (HR. Bukhari, no. 1379; HR. Muslim, no. 2866)
Hadits ke-16
ػ ؿخرش، لخي "ا شسص رمزش٠ ٠ؼزرخ. فؤكززض، –ف هللا ػ١ ع -سعي هللا
ح حغقخ سهز١".رؾفخػظ، أ ٠شف ػخ، خ د
Dari Jabir Radhiallahu’anhu, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya aku tadi melewati dua
kuburan yang sedang disiksa kedua penghuninya, maka aku ingin memberikan syafa'at agar
siksa keduanya diringankan selama dua dahan tersebut masih basah." (HR. Muslim, no. 3012;
Ini adalah potongan dari hadits yang panjang)
Hadits ke-17
ثينب اننجي صهى هللا عهيو سهى في نخم ننب نخم ألثي طهحة تجزس ػ أظ ر خه لخي :
نحبجتو ثالل يشي راءه يكزو اننجي صهى هللا عهيو سهى أ يشي إنى جنجو فز اننجي
صهى هللا عهيو سهى ثقجز فقبو حتى تى إنيو ثالل فقبل يحك يب ثالل ىم تسع يب أسع قبل يب
عذة فجذ ييديب أسع شيئب فقبل صبحت انقجز ي
Dari Anas bin Malik, dia berkata: "Ketika Nabi shallalllahu 'alaihi wasallam berada di kebun kurma
kami (kebun Abu Thalhah) untuk memenuhi kebutuhannya, dan Bilal berjalan (di belakang Nabi
untuk menghormatinya agar dia berjalan) di sampingnya. Kemudian Nabi melewati sebuah
kuburan lalu beliau berdiri sehingga Bilal sejajar dengan beliau. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkata, 'Kesinilah wahai Bilal! apakah kamu mendengar apa yang saya dengar?' Dia menjawab,
'Saya tidak mendengar sesuatu.' Beliau berkata, 'Ahli kubur ini sedang disiksa.'" Lalu diketahui
bahwa orang tersebut adalah Yahudi." (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, no. 655)
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
23
BEBERAPA HAL YANG BISA MENYEBABKAN SIKSA KUBUR
Hadits ke-18
حؼلء اعلخق ر ارشح١ )لخي اعلخق: أخزشخ. كذػخ أر عؼ١ذ ح٤ؽؾ أر وش٠ذ لذ ر
لخي ح٢خشح: كذػخ و١غ(. كذػخ ح٤ػؼ. لخي:
عؼض ـخذح ٠لذع ػ هخط، ػ حر ػزخط؛ لخي: ش سعي هللا ف هللا ػ١ ع
أخ ػ لزش٠. فمخي "أخ اخ ١ؼزرخ. خ ٠ؼزرخ ف وز١ش. أخ أكذخ فىخ ٠ؾ رخ١ش.
ح٢خش فىخ ال ٠غظظش ر" لخي فذػخ رؼغ١ذ سهذ فؾم رخػ١. ػ غشط ػ زح حكذح،
ػ زح حكذح. ػ لخي "ؼ أ ٠خفف ػخ. خ ١٠زغخ".
Dari Ibnu Abbas Radhiallahu’anhuma, bahwa Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam pernah
melewati dua kuburan. Kemudian beliau bersabda: “Kedua penghuni ini sungguh sedang
mendapat adzab. Dan tidaklah keduanya diadzab karena melakukan dosa besar. Adapun salah
satunya karena berbuat namimah (adu domba) dan yang kedua karena tidak membersihkan air
kecingnya, Ibnu Abbas berkata, “Kemudian Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam meminta
pelepah kurma yang basah. lalu beliau membelahnya menjadi dua bagian. Beliau menancapkan
salah satunya pada kuburan yang pertama dan yang satunya lagi di kuburan yang kedua.
Kemudian beliau bersabda, 'Mudah-mudahan pelepah ini bisa meringankan siksa keduanya
selama belum kering.” (HR. Muslim no. 292; HR. Bukhari, no. 216; HR. Abu Dawud, no. 20; HR.
Ibnu Majah, no. 347; HR. Nasa’i, no. 31)
Hadits ke-19
كذػخ أر رىش ر أر ؽ١زش ػخ ػفخ ػخ أر ػحش ػ ح٤ػؼ ػ أر فخق ػ أر ش٠شس
لخي لخي سعي هللا ف هللا ػ١ ع أوؼش ػزحد حمزش حزي
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Kebanyakan siksa kubur itu berasal darinya." (HR. Ibnu Majah, no. 348; HR.
Daruquthni dalam Bulughul Maram dalam Bab Qodhoi Al-Hajajah, Hadits no. 109; HR. Ahmad,
no. 9021; HR. Hakim, no)
Hadits ke-20
كذػخ أر رىش ر أر ؽ١زش ػخ أر ؼخ٠ش ػ ح٤ػؼ ػ ص٠ذ ر ذ ػ ػزذ حشك ر
كغش لخي خشؽ ػ١خ سعي هللا ف هللا ػ١ ع ف ٠ذ حذسلش فمؼخ ػ ؿظ فزخي
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
24
ا١خ فمخي رؼن حظشح ا١ ٠زي وخ طزي حشأس فغؼ حز ف هللا ػ١ ع فمخي
خ ػض خ أفخد فخكذ ر اعشحث١ وخح ارح أفخر حزي لشم رخمخس٠ل ٠له أ
فخ ػ ره فؼزد ف لزش
Dari Abdurrahman bin Hasanah, dia berkata “Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam ada
bersama kami, sedangkan beliau membawa perisai kulit di tangannya. Lalu beliau
meletakkannya, kemudian duduk dan terus kencing ke arahnya”. Beberapa sahabat berkata,
“Lihatlah, beliau kencing seperti perempuan yang sedang kencing!”. Rasulullah Sholallahu’alaihi
wa sallam mendengar ucapan tersebut, seraya bersabda, “Celaka kamu! Apakah kamu tidak
mengerti apa yang membinasakan pengikut Bani Israil? Yaitu, apabila air kencing mengenai
mereka, maka mereka mengeriknya dengan alat pengerik, kemudian mereka mencegah dari
perbuatan demikian. Oleh karena itulah mereka disiksa dalam kuburnya.” (HR. Ibnu Majah, no.
346; HR. Nasa’i, no. 30; HR. Hakim, no. 657)
Hadits ke-21
كذػخ أر رىش ر أر ؽ١زش ػخ و١غ ػخ ح٤عد ر ؽ١زخ كذػ رلش ر شحس ػ ؿذ أر
خ رىشس لخي ش حز ف هللا ػ١ ع رمزش٠ فمخي اخ ١ؼزرخ خ ٠ؼزرخ ف وز١ش أ
أكذخ ف١ؼزد ف حزي أخ ح٢خش ف١ؼزد ف حغ١زش
Dari Abu Bakrah, dia berkata, “Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam melewati dua buah kuburan,
lalu beliau bersabda, ‘Sesungguhnya keduanya tengah disiksa. Dan bukanlah keduanya
(penghuninya) disiksa dalam masalah besar. Adapun salah satu (penghuninya) disiksa karena
(masalah) kencing. Sedangkan yang lainnya, ia disiksa karena mengumpat”. (HR. Ibnu Majah,
no. 349; HR. Ahmad, no. 20389)
Hadits ke-22
ػز١ذس حغخ أ ػ١خ كذػخ خد كذػخ ػزذس ػ عؼ١ذ ػ لظخدس ػ أر كغخ ح٤ػشؽ ػ
كذػ أ حز ف هللا ػ١ ع لخي ٠ ح٤كضحد ح ح٥ لزس ر١ط خسح وخ ؽغخ
ػ فلس حعط كظ غخرض حؾظ
Hannad menceritakan kepada kami, Abdah menceritakan kepada kami, dari Said, dari Qatadah,
dari Abu Hassan Al A'raj, dari Abidah As-Salmani. Ali menceritakan kepadanya. Bahwasanya
Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam pernah berdoa pada saat perang Ahzab, "Ya Allah, penuhilah
kuburan mereka (orang kafir) dan rumah mereka dengan api neraka, sebagaimana mereka
telah mempersulit kami untuk dapat melakukan shalat wustha hingga matahari terbenam."
(HR. Tirmidzi, no. 2984; HR. Abu Dawud, no. 409; HR. Muslim, no. 627)
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
25
Hadits ke-23
كذػخ ػ ر عل حىف. أخزشخ لذ ر هلش ح١خ ػ صر١ذ، ػ شس، ػ ػزذهللا؛
لخي:
سعي هللا ف هللا ػ١ ع ػ فلس حؼقش. كظ حكشص حؾظ أ كزظ حؾشو
حففشص. فمخي سعي هللا ف هللا ػ١ ع "ؽغخ ػ حقلس حعط فلس حؼقش. ٥
هللا أؿحف لزس خسح" أ لخي "كؾخ هللا أؿحف لزس خسح".
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Orang-orang Musyrik pernah
menghalangi Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam untuk shalat Ashar sehingga matahari telah
memerah atau menguning, maka Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda. 'Mereka
telah menghalangi kita untuk melakukan shalat Wustha, yaitu shalat Ashar. Semoga Allah
memenuhi rongga mulut dan kuburan mereka dengan api."" (HR. Muslim, no. 628)
Hadits ke-24
كذػخ لذ ر رؾخس. كذػخ لذ ر ؿؼفش. كذػخ ؽؼزش لخي: عؼض لظخدس ٠لذع ػ عؼ١ذ ر
ز ف هللا ػ١ ع، لخي:حغ١ذ، ػ حر ػش، ػ ح
"ح١ض ٠ؼزد ف لزش رخ ١ق ػ١ ".
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam, dia berkata “Mayit itu akan disiksa
karena ada yang menangisinya” (HR. Muslim, no. 927; HR. Ibnu Majah, no. 1593; HR. Nasa’i, no.
1853)
Hadits ke-25
كذػخ ؾخ ر ػخس ػخ عف١خ ر ػ١١ش ػ ػش ػ ر أر ١ىش ػ ػخثؾش لخض اخ
وخض ٠د٠ش خطض فغؼ حز ف هللا ػ١ ع ٠زى ػ١خ لخي فب أخ ٠زى ػ١خ
اخ طؼزد ف لزشخ
Dari Aisyah, dia berkata, “Ada seorang wanita yahudi meninggal dunia lalu Nabi
Sholallahu’alaihi wa sallam mendengar orang-orang menangisinya, beliau pun bersabda,
“Sesungguhnya mereka menangisinya, dan sesungguhnya mayit itu akan disiksa di dalam
kuburnya” (HR. Ibnu Majah, no. 1595; HR. Bukhari, no. 1289)
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
26
Hadits ke-26
كذػخ ٠ؼمد ر ك١ذ ر وخعذ ػخ ػزذ حؼض٠ض ر لذ حذسحسد ػخ أع١ذ ر أر أع١ذ ػ
ع ر أر ع ح٤ؽؼش ػ أر١ أ حز ف هللا ػ١ ع لخي ح١ض ٠ؼزد رزىخء
أض وزه أض حل ارح لخح ح ػنذح ح وخع١خ ح خفشح حؿزل ل زح ٠ظؼظغ ٠مخي
وزه
Dari Abu Musa Al Asy’ari, bahwa Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, Mayit akan disiksa
karena tangisan orang yang hidup (keluarganya), dimana mereka berkata, oh pelindungku, oh
pelindungku, oh pahlawanku dan pemimpinku, serta kalimat lain yang sejenisnya, lalu gagap
dan dikatakan: “Kamu juga demikian, kamu juga demikian (Bermaksud menjelekkan)” (HR. Ibnu
Majah, no. 1594; HR. Ahmad, no. 19731)
Hadits ke-27
ش ػ أر١ كذػخ حف١ ػخ غى١ ػخ ؽؼزش ػ ٠ض٠ذ ر خ١ش ػ ػزذ حشك ر ؿز١ش ر ف١
ػ أر حذسدحء أ سعي هللا ف هللا ػ١ ع وخ ف غضس فشأ حشأس ـلخ فمخي ؼ
فخكزخ أ رخ لخح ؼ فمخي مذ ض أ أؼ ؼش طذخ ؼ ف لزش و١ف ٠سػ ال
٠ل و١ف ٠غظخذ ال ٠ل
Dari Abu Darda’, bahwa sesungguhnya Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam sedang berada
dalam suatu peperangan, kemudian beliau melihat seorang wanita yang akan melahirkan,
beliau berkata, “Nampaknya orang yang menawannya telah menyetubuhinya.” Mereka
menjawab, “benar”, Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam kemudian berkata, “aku ingin
melaknatnya dengan laknat yang terus akan menemaninya sampai ia masuk ke dalam
kuburnya, bagaimana ia bisa mewariskan kepada anak yang lahir, sedangkan anak tersebut
bukanlah anaknya, atau bisa jadi ia akan menjadikannya budak, sedangkan hal tersebut tidak
halal baginya”. (HR. Abu Dawud, no. 2156; HR. Muslim, no. 1441; HR. Hakim, no. 2789).
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
27
BEBERAPA HAL YANG BISA MENYELAMATKAN SESEORANG DARI SIKSA
KUBUR
Hadits ke-28
أر كذػخ أر عخ حؾ١زخ ػ أر كذػخ ػز١ذ ر أعزخه ر لذ حمشؽ حىف كذػخ
اعلخق حغز١ؼ لخي لخي ع١خ ر فشد خخذ ر ػشفطش أ خخذ غ١خ أخ عؼض سعي
هللا ف هللا ػ١ ع ٠مي لظ رط ٠ؼزد ف لزش فمخي أكذخ قخكز ؼ
Ubaid bin Asbath bin Muhammad Al Qurasyi Al Kufi menceritakan kepada kami, ayahku
menceritakan kepada kami, Abu Sinan AsSyaibani memberitahukan kepada kami dari Abu
Ishak AsSubai'i, ia berkata, "Sulaiman bin Shurad berkata kepada Khalid bin Urfuthah atau
Khalid bin Sulaiman (rawi ragu), 'Bukankah kamu mendengar Rasulullah Sholallahu’alaihi wa
sallam bersabda,"Barangsiapa mati karena sakit perut, maka ia tidak akan disiksa dalam
kuburnya"?' Lalu salah satunya berkata (kepada temannya), 'Ya' ." (HR. Tirmidzi, no. 1064)
Hadits ke-29
شك ر ذ أر ػخش حؼمذ لخال كذػخ ؾخ ر عؼذ كذػخ لذ ر رؾخس كذػخ ػزذ ح
ػ عؼ١ذ ر أر لي ػ سر١ؼش ر ع١ف ػ ػزذ هللا ر ػش لخي لخي سعي هللا ف هللا
ػ١ ع خ غ ٠ص ٠ حـؼش أ ١ش حـؼش اال لخ هللا فظش حمزش
Dari Abdullah bin Amr, ia berkata, "Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, 'Orang
Islam yang mati pada hari atau malam Jum 'at akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur. (HR.
Tirmidzi, no. 1074)
Hadits ke-30
خت كذػخ أكذ ر لذ أخزشخ ػزذ هللا ر حزخسن أخزشخ ك١س ر ؽش٠ق لخي أخزش أر
حخال أ ػش ر خه حـز أخزش ح عغ فنخش ر ػز١ذ ٠لذع ػ سعي هللا ف
هللا ػ١ ع ح لخي و ١ض ٠خظ ػ ػ اال حز خص شحرطخ ف عز١ هللا فب ٠
مي حـخذ ػ ا ٠ حم١خش ٠ؤ فظش حمزش عؼض سعي هللا ف هللا ػ١ ع ٠
ؿخذ فغ
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
28
Fadhalah bin Ubaid menceritakan bahwa Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda,
"Setiap orang yang meninggal dunia itu dicap sesuai dengan amal perbuatannya, kecuali orang
yang meninggal dalam keadaan menjaga (dari serangan musuh) dijalan Allah. Sesungguhnya
amal perbuatannya akan dikembangkan untuknya sampai hari Kiamat, dan ia (pun) akan
diselamatkan dari fitnah *siksa+ kubur". Aku juga mendengar Rasulullah Sholallahu’alaihi wa
sallam bersabda, "Orang yang berjihad (dijalan Allah) adalah orang yang memerangi diri
sendiri". (HR. Tirmidzi, no. 1621; HR. Hakim, no. 2417; HR. Abu Dawud, no. 2500)
Hadits ke-31
كذػخ ػزذ هللا ر ػزذ حشك كذػخ ؼ١ ر كخد كذػخ رم١ش ر ح١ذ ػ رل١ش ر عؼذ ػ
٠ىشد لخي لخي سعي هللا ف هللا ػ١ ع ؾ١ذ ػذ هللا خخذ ر ؼذح ػ حمذح ر ؼذ
عض خقخي ٠غفش ف أي دفؼش ٠ش مؼذ حـش ٠ـخس ػزحد حمزش ٠ؤ
حفضع ح٤وزش ٠مغ ػ سأع طخؽ حلخس ح١خلطش خ خ١ش حذ١خ خ ف١خ ٠ضؽ حػظ١
ف عزؼ١ ألخسر عزؼ١ صؿش حلس حؼ١ ٠ؾفغ
Dari Al Miqdam bin Ma'di Karib, ia berkata, Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda,
"Bagi orang yang mati syahid itu —di sisi Allah— ada enam (balasan): (1) akan diampuni baginya
(dosadosanya) sejak pertama kali cucuran darah (nya keluar), (2) ia akan melihat tempatnya di
surga, (3) ia akan diselamatkan dari siksa kubur dan kedahsyatan yang besar (pada hari Kiamat),
(4) akan diletakkan di atas kepalanya mahkota kewibawaan, satu yagut pada mahkota tersebut
lebih baik daripada dunia dan apa yang ada di dalamnya, (5) ia akan dikawinkan dengan tujuh
puluh dua istri yang berupa (dari jenis) bidadari, dan (6) ia akan diterima syafa 'atnya untuk
tujuh puluh orang keluarganya." (HR. Tirmidzi, no. 1663; HR. Ibnu majah, no. 2799)
Hadits ke-32
كذػخ ر أر ػش كذػخ عف١خ ر ػ١١ش كذػخ لذ ر حىذس لخي ش عخ حفخسع
رؾشكز١ ر حغو ف شحرو لذ ؽك ػ١ ػ أفلخر لخي أال أكذػه ٠خ ر حغو
رلذ٠غ عؼظ سعي هللا ف هللا ػ١ ع لخي ر لخي عؼض سعي هللا ف هللا ػ١
ع ٠مي سرخه ٠ ف عز١ هللا أفن سرخ لخي خ١ش ف١خ ؽش ل١خ خص ف١
ل فظش حمزش ػ ا ٠ حم١خش
Muhammad bin Al Munkadir menceritakan kepada kami. ia berkata, "Salman Al Farisi pernah
bertemu dengan Syurahbil bin AsSimth yang sedang berada di tempat penjagaannya. Syurahbil
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
29
dan sahabatnya sedang merasa kesulitan. Salman kemudian berkata, 'Wahai Ibnu Simth,
maukah engkau aku ceritakan (sebuah hadits) yang aku dengar dari Rasulullah Sholallahu’alaihi
wa sallam?' Syurahbil menjawab, 'Ya. ' Salman berkata, 'Aku mendengar Rasulullah
Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, ribath sehari di jalan Allah itu lebih utama —boleh jadi
Salman mengatakan: lebih baik— daripada puasa dan beribadah malam selama satu bulan.
Barangsiapa yang meninggal dalam (melaksanakan) itu, maka ia akan diselamatkan dari fitnah
[siksa] kubur dan amal perbuatannya akan ditumbuhkan sampai hari Kiamat" " (HR. Tirmidzi,
no.1665)
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
30
BERLINDUNGLAH DARI SIKSA KUBUR
Hadits ke-33
كذػخ ػزذ هللا كذػ أر ػخ خؽ لخي ػخ اعلخق ر عؼ١ذ لخي ػخ عؼ١ذ ػ ػخثؾش أ ٠د٠ش
وخض طخذخ فل طقغ ػخثؾش ا١خ ؽ١جخ حؼشف اال لخض خ ح١د٠ش لخن هللا ػزحد
ز ٠ حمزش لخض فذخ سعي هللا ف هللا ػ١ ع ػ فمض ٠خ سعي هللا مزش ػزحد ل
حم١خش لخي ال ػ رحن لخض ز ح١د٠ش ال قغ ا١خ حؼشف ؽ١جخ اال لخض لخن هللا
ػزحد حمزش لخي وزرض ٠د ػ هللا ػض ؿ وزد ال ػزحد د ٠ حم١خش لخض ػ ىغ
خ رؼذ رحن خ ؽخء هللا أ ٠ىغ فخشؽ رحص ٠ قف حخس ؾظل رؼر لشس ػ١
٠خد رؤػ فط أ٠خ حخط أظظى حفظ ومطغ ح١ حظ أ٠خ حخط طؼ خ أػ
زى١ظ وؼ١شح ملىظ ل١ل أ٠خ حخط حعظؼ١زح رخهلل ػزحد حمزش فب ػزحد حمزش كك
Dari Aisyah, Seorang wanita Yahudi yang biasa melayaninya berkata, “Semoga Allah
melindungimu dari azab kubur”. Aisyah berkata, “Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah ada
azab dalam kubur?’ Beliau Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, ‘Orang Yahudi telah berdusta,
tidak ada azab sebelum hari kiamat’. Setelah berlalu sebagaimana yang dikehendaki Allah, pada
suatu hari beliau Sholallahu’alaihi wa sallam keluar saat tengah hari seraya menyeru dengan
suara lantang, ‘Wahai sekalian manusia akan diletakkan kepada kalian fitnah seperti memotong
malam yang gelap gulita, wahai sekalian manusia anadaikan kalian tahu apa yang aku tahu
niscaya kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis, wahai sekalian manusia, mohonlah
perlindungan kepada Allah dari azab kubur, karena sesungguhnya azab kubur itu benar
adanya". (HR. Ahmad, no.24564; Shohih, menurut kriteria Imam Bukhari)
Hadits ke-34
كذػخ ٠ل١ ر أ٠د أر رىش ر أر ؽ١زش. ؿ١ؼخ ػ حر ػ١ش. لخي حر أ٠د: كذػخ حر
ػ١ش. لخي: أخزشخ عؼ١ذ حـش٠ش ػ أر نشس، ػ أر عؼ١ذ حخذس، ػ ص٠ذ ر ػخرض.
ػ١ ع. ى كذػ١ ص٠ذ ر ػخرض لخي:لخي أر عؼ١ذ: أؽذ حز ف هللا
ر١خ حز ف هللا ػ١ ع ف كخثو ز حـخس، ػ رغش ، ل ؼ، ار كخدص ر
فىخدص طم١. ارح ألزش عظش أ خغش أ أسرؼش )لخي: وزح وخ ٠مي حـش٠ش( فمخي " ٠ؼشف
خص ئالء؟" لخي: خطح ف ح٦ؽشحن. فمخي أفلخد ز ح٤لزش؟" فمخي سؿ: أخ. لخي "فظ
"ا ز ح٤ش طزظ ف لزسخ. فال أ ال طذحفح، ذػص هلل أ ٠غؼى ػزحد حمزش حز
أعغ " ػ ألز ػ١خ رؿ، فمخي "طؼرح رخهلل ػزحد حخس" لخح: ؼر رخهلل ػزحد
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
31
حمزش" لخح: ؼر رخهلل ػزحد حمزش. لخي "طؼرح رخهلل حخس. فمخي "طؼرح رخهلل ػزحد
حفظ، خ ظش خ خ رط" لخح: ؼر رخهلل حفظ، خ ظش خ خ رط. لخي "طؼرح
رخهلل فظش حذؿخي" لخح: ؼر رخهلل فظش حذؿخي.
Dari Zaid bin Tsabit Radhiallahu’anhu, dia berkata, "Disaat Rasulullah berada di kawasan
perbatasan bani Najjar di atas keledai dan kami saat itu bersamanya, tiba-tiba keledai itu
meronta dan hampir menjatuhkannya, ternyata di sana terdapat 6 atau 5 atau 4 makam (dia
berkata, seperti inilah yang diceritakan Jurairi). Kemudian beliau bertanya, "Siapa yang
mengetahui penghuni makam-makam itu? Seorang pemuda menjawab, 'Saya.' Lalu beliau
bertanya, 'Kapan mereka meninggal?' Pemuda itu menjawab, 'Mereka seluruhnya meninggal
pada zaman kemusyrikan: Lalu beliau bersabda, 'Sesungguhnya penghuni makam-makam ini
akan menerima bencana atau siksaan di kuburnya. Kalau mereka belum dimakamkan, maka aku
akan memohon kepada Allah agar kalian dapat mendengarkan siksa kubur seperti yang aku
dengar.' Lalu beliau menghadapkan mukanya kepada kami, seraya bersabda. 'Mohonlah
perlindungan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dari siksa api Neraka. Lalu mereka berkata,
'Kami berlindung kepada Allah dari siksa api Neraka.' Kemudian beliau berkata,'Berlindunglah
kalian kepada Allah dari siksa kubur. Mereka berkata, 'Kami berlindung kepada Aliah dari siksa
kubur.Lalu beliau bersabda, 'Berlindunglah kepada Allah dari fitnah yang nyata dan yang
tersembunyi. mereka berkata, 'Kami berlindung dari fitnah yang nyata dan yang tersembunyi.'
Kemudian Rasulullah bersabda, 'Berlindunglah dari fitnah Dajjal' Maka mereka berkata, "Kami
berlindung dari fitnah Dajjal” (HR. Muslim, no. 2867)
Hadits ke-35
كذػخ أر رىش ر أر ؽ١زش أر وش٠ذ )حفع ٤ر رىش(. لخال: كذػخ و١غ ػ غؼش، ػ
حغ١شس ر ػزذهللا ح١ؾىش، ػ حؼشس ر ع٠ذ، ػ ػزذهللا. لخي:ػمش ر شػذ، ػ
لخض أ كز١زش، صؽ حز ف هللا ػ١ ع "ح! أظؼ رضؿ، سعي هللا ف هللا
ػ١ ع. رؤر أر عف١خ. رؤخ، ؼخ٠ش. لخي فمخي حز ف هللا ػ١ ع "لذ عؤض هللا
، أ٠خ ؼذدحص، أسصحق مغش. ٠ؼـ ؽ١جخ لز ك. أ ٠ئخش ؽ١جخ ػ ٢ؿخي نشرش
ك. وض عؤض هللا أ ٠ؼ١زن ػزحد ف حخس، أ ػزحد ف حمزش، وخ خ١شح أفن".
Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiallahu’anhu , dia berkata, "Ummu Habibah pernah berdoa
sebagai berikut, 'Ya Allah, berikanlah aku kenikmatan {panjangkanlah usiaku} bersama suamiku,
Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam, ayahku, Abu Sufyan, dan saudaraku, Muawiyah.'
Mendengar doa itu, Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam berkata kepada istrinya, Ummu
Habibah, "Sesungguhnya kamu memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala; ajal, kematian,
dan rezeki yang telah ditentukan, di mana Allah tidak akan mengajukan ataupun memundurkan
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
32
sebelum waktunya. Apabila kamu memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar Dia
menyelamatkanmu dari siksa neraka dan siksa kubur, maka hal itu lebih baik bagimu" (HR.
Muslim, no. 2663; HR. Ahmad, no. 4254; HR. Hakim, no. 3440)
Hadits ke-36
كذػخ ػزذ هللا كذػ أر ػخ أر ؼخ٠ش لخي ػخ ح٤ػؼ ػ أر عف١خ ػ ؿخرش ػ أ زؾش
ػ سعي هللا ف هللا ػ١ ع أخ ف كخثو كحثو ر حـخس ف١ لزس لخض دخ
لذ خطح ف حـخ١ش فغؼ ٠ؼزر فخشؽ ٠مي حعظؼ١زح رخهلل ػزحد حمزش
لخض لض ٠خ سعي هللا ح ١ؼزر ف لزس لخي ؼ ػزحرخ طغؼ حزخث
Dari Ummu Mubasyir, dia berkata bahwa Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam masuk ke
sebuah kebun Bani Najar yang di dalamnya ada kuburan mereka yang mati di masa jahiliyah,
maka terdengarlah mereka sedang disiksa, maka beliau bersabda: “Berlindunglah kalian kepada
Allah dari adzab kubur: Dia bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah mereka akan diadzab di kubur
mereka ?” Rasulullah menjawab: Ya, dengan adzab yang bisa didengar oleh hewan” (HR.
Ahmad, no. 27089; Ash-Shahihah, no. 1444)
Hadits ke-37
لشس ع ر هخسق حضر١ذ لخي ػخ ع ر ػمزش ػ أ كذػخ ػزذ هللا كذػ أر ػخ أر
خخذ رض خخذ حخ عؼض سعي هللا ف هللا ػ١ ع ٠ظؼر ػزحد حمزش
Dari Ummu Khalid binti Khalid Radhiallahu’anha, sesungguhnya dia mendengar Rasulullah
Sholallahu’alaihi wa sallam berlindung dari siksa kubur (HR. Ahmad, no. 27101; HR. Bukhari, no.
6364; HR. Hakim, no. 6929)
Hadits ke-38
كذػخ ػزذ هللا كذػ أر ػخ ع١خ ر دحد ػخ ؽؼزش ػ كز١ذ ػ حضر١ش لخي عؼض ػزذ هللا
ر أر حز٠ عغ ر أرض عغ ػزذ هللا ر خزخد عغ أر١خ ٠لذع ح سعي هللا ف هللا
ػ١ ع روش حذؿخي فمخي اكذ ػ١١ وؤخ صؿخؿش خنشحء طؼرح رخهلل طزخسن طؼخ
ػزحد حمزش
Dari Abdullah bin Khabbab mendengar ayahnya memberitahukan bahwa Rasulullah
Sholallahu'alaihi wa sallam mengingat Dajjal, kemudian dia berkata "Satu matanya seperti kaca
berwarna hijau, dan berlindunglah kepada Allah Tabaroka wa ta'ala dari azab kubur" (HR.
Ahmad, no. 21183)
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
33
Hadits ke-39
كذػخ قش ر ػ حـن حر ١ش أر وش٠ذ ص١ش ر كشد. ؿ١ؼخ ػ و١غ. لخي
أر وش٠ذ: كذػخ و١غ. كذػخ ح٤صحػ ػ كغخ ر ػط١ش، ػ لذ ر أر ػخثؾش، ػ
ر ش٠شس؛ لخي:أر ش٠شس. ػ ٠ل١ ر أر وؼ١ش، ػ أر عش، ػ أ
لخي سعي هللا ف هللا ػ١ ع "ارح طؾذ أكذو ف١غظؼز رخهلل أسرغ. ٠مي: ح! ا
أػر ره ػزحد ؿ. ػزحد حمزش. فظش حل١خ حخص. ؽش فظش حغ١ق
حذؿخي".
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Ketika kalian selesai
membaca tasyahhud (akhir), hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari 4 perkara”
Beliau bersabda: “Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari adzab jahannam, dari
azab kubur, dan dari fitnah selama hidup dan sesudah mati, serta dari fitnah Al Masih Ad
Dajjal.” (H.R. Muslim, no. 588; HR. Ahmad, no. 7857; HR. Nasa’i, no. 1310; HR. Hakim, no. 1955;
Hishnul Muslim, Bab. 24, Do’a no. 55)
Hadits ke-40
عؼ١ذ ػ أر كغخ أخزشخ أكذ ر كفـ لخي كذػ أر لخي كذػ ارشح١ ػ عف١خ ر
ػ ؿغشس ػ ػخثؾش أخ لخض لخي سعي هللا ف هللا ػ١ ع ح سد ؿزشحث١ ١ىخث١
سد اعشحف١ أػر ره كش حخس ػزحد حمزش
Aisyah Berkata; "Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam bersabda: " Ya Allah, tuhan Jibril, Mikail
dan tuhan Isrofil, aku berlindung kepada-Mu dari panasnya api neraka dan dari siksa kubur"
(HR. Nasa'i, no. 5519; Ash-Shahihah, no. 1544)
Hadits ke-41
كذػخ عف١خ ر و١غ كذػخ ؿش٠ش ػ حلغ ر ػز١ذ هللا ػ ارشح١ ر ع٠ذ ػ ػزذ
خ حز ف هللا ػ١ ع ارح أغ لخي أغ١خ أغ حشك ر ٠ض٠ذ ػ ػزذ هللا لخي و
حه هلل حلذ هلل ال ا اال كذ ال ؽش٠ه أسح لخي ف١خ حه حلذ ػ و
ؽء لذ٠ش أعؤه خ١ش خ ف ح١ش خ١ش خ رؼذخ أػر ره ؽش ز ح١ش ؽش خ رؼذخ
ىزش أػر ره ػزحد حخس ػزحد حمزش فبرح أفزق لخي ره أػر ره حىغ عء ح
أ٠نخ أفزلخ أفزق حه هلل حلذ هلل
Dari Abdullah bin Mas’ud, dia berkata: “Apabila memasuki waktu sore, Nabi Sholallahu’alaihi
wa sallam membaca "Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala
puji hanya milik Allah. Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Allah Yang
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
34
Mahaesa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang
Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan
kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan
sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua.
Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur. Apabila
beliau memasuki waktu pagi, maka beliau pun mengatakan (do'a) itu, "Kami memasuki waktu
pagi, dan di waktu pagi pula kekuasaan menjadi milik Allah, segala puji (menjadi) milik Allah.”
(HR. Tirmidzi, no. 3390; HR. Muslim, no. 2723; HR. Abu Dawud, no. 5071)
Hadits ke-42
-حفع الر ١ش -كذػخ أر رىش ر أر ؽ١زش اعلخق ر ارشح١ لذ ر ػزذهللا ر ١ش
)لخي اعلخق: أخزشخ. لخي ح٢خشح: كذػخ( أر ؼخ٠ش ػ ػخف، ػ ػزذهللا ر حلخسع؛
ص٠ذ ر أسل. لخي: ػ أر ػؼخ حذ، ػ
ال ألي ى اال وخ وخ سعي هللا ف هللا ػ١ ع ٠مي: وخ ٠مي "ح! ا أػر ره
حؼـض حىغ، حـز حزخ، حش ػزحد حمزش. ح! آص فغ طمحخ. صوخ أض
فغ، لذ ال ٠خؾغ، خ١ش صوخخ. أض ١خ الخ. ح! ا أػر ره ػ ال ٠
فظ ال طؾزغ، دػس ال ٠غظـخد خ".
Dari Zaid bin Arqam Radhiallahu’anhu, dia berkata, "Saya tidak akan mengatakan kepada kalian
kecuali seperti apa yang pernah diucapkan Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam dalam doanya
yang berbunyi, 'Ya Allah ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan,
ketakutan, kekikiran, kepikunan, dan siksa kubur. Ya Allah ya Tuhanku, berikanlah ketakwaan
kepada jiwaku, sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik Dzat yang dapat
mensucikannya, Engkaulah yang menguasai dan yang menjaganya. Ya Allah ya Tuhanku,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak berguna, hati yang tidak khusyu',
diri yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak terkabulkan.” (HR. Muslim, no.2722)
Hadits ke-43
كذػخ ػزذ حشك ر ارشح١ حذؾم ػخ ح١ذ ف ػخ ارشح١ ر ع حشحص أخزشخ ح١ذ
كذ٠غ ػزذ حشك أط ػخ شح ر ؿخف ػ ٠ظ ر ١غشس ر كزظ ػ حػش ر ح٤عمغ
ؼظ ٠مي ح ا لخي ف رخ سعي هللا ف هللا ػ١ ع ػ سؿ حغ١ فغ
فل ر فل ف رظه فم فظش حمزش لخي ػزذ حشك ف رظه كزخ ؿحسن فم فظش حمزش
ػزحد حخس أض أ حفخء حلذ ح فخغفش حسك اه أض حغفس حشك١
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
35
Dari Watsilah bin Asqa’, ia berkata: Saya menyalati seorang laki-laki muslim bersama Rasulullah
Sholallahu’alaihi wasallam, saya mendengar beliau berdo’a, “Ya Allah, sesungguhnya Fulan bin
Fulan dalam tanggungan-Mu, selamatkanlah dia dari fitnah kubur, (dia sekarang) dalam
tanggungan dan jalan menuju sisi-Mu, selamatkanlah dia dari fitnah kubur dan dari azab
neraka; sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Memenuhi (janji) lagi Maha Terpuji. Ya Allah,
berilah kepadanya ampunan dan rahmatilah dia, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang” (HR. Abu Dawud, no. 3202; HR. Ibnu Majah, no. 1499; Hishnul Muslim, no.
158)
Hadits ke-44
( كذػ خس ر عؼ١ذ ح٠٤. أخزشخ حر ذ. أخزش ؼخ٠ش ر فخق ػ كز١ذ ر
ػز١ذ، ػ ؿز١ش ر ف١ش. عؼ ٠مي: عؼض ػف ر خه ٠مي:
دػخث ٠مي "ح ! حغفش ف سعي هللا ف هللا ػ١ ع ػ ؿخصس. فلفظض
حسك ػخف حػف ػ. أوش ض. عغ ذخ حغغ رخخء حؼؾ حزشد. م
حخطخ٠خ وخ م١ض حؼد ح٤ر١ل حذظ. أرذ دحسح خ١شح دحس. أل خ١شح أ
ػزحد حخس(". لخي: كظ صؿخ خ١شح صؿ. أدخ حـش أػز ػزحد حمزش )أ
ط١ض أ أو أخ ره ح١ض.
Dari Auf bin Malik Radhiallahu’anhu, dia berkata, "Suatu ketika Rasulullah menshalatkan
jenazah, dan saya hafal doa yang beliau ucapkan, yaitu 'Ya Allah ampunilah dosanya,
kasihanilah ia, lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakan tempat kembalinya, lapangkan
kuburnya dan cucilah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala
kesalahan, sebagaimana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah
rumahnya (di dunia) dengan rumah yang lebih baik (di akhirat), serta gantilah keluarganya (di
dunia) dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan (di dunia) dengan pasangan yang lebih
baik. Masukkanlah ia ke surgamu dan lindungi ia dari siksa kubur atau siksa api neraka sehingga
saya berangan-angan, seandainya saja saya yang menjadi mayit itu." (HR. Muslim, no. 963; HR.
Ahmad, no. 24021; HR. Nasa’i, no. 1984; HR. Ibnu Majah, no. 1500; Bulughul Maram dalam
Kitab Al-Jana’iz, Hadits no. 587; Hishnul Muslim, no. 156)
Hadits ke-45
كذػخ ػزذ هللا كذػ أر ػخ أر عؼ١ذ كغ١ ر لذ لخال ػخ اعشحث١ ػ أر اعلخق ػ
ػش ر ١ ػ ػش سم هللا طؼخ ػ أ حز ف هللا ػ١ ع وخ ٠ظؼر
خظ حزخ حـز فظش حقذس ػزحد حمزش عء حؼ
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
36
Dari 'Umar Radhiallahu'anhu, bahwasanya Nabi Sholallahu'alaihi wa sallam berlindung dari lima
hal, dari sifat kikir, sifat lemah, fitnah hati, siksa kubur dan keburukan 'amal (HR. Ahmad, no.
145; HR. Hakim, no. 1943)
Hadits ke-46
لخي أخزشخ ؽؼ١ذ خ ١ ػخ أر ح ؽ كذ ػخثؾش ص ر١ش ػ حض س ر لخي أخزشخ ػش ش حض ػ
-ف هللا ػ١ ع -حز سعي هللا ٠ذػ ف -ف هللا ػ١ ع -أخزشط أ وخ
لس . حق أػر ره خي ، غ١ق حذؿ فظش ح أػر ره مزش ػزحد ح ا أػر ره ح
غش ح ؤػ ح ا أػر ره خص ، ح فظش ح ل١خ فظش ح
Dari Aisyah, bahwa Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam berdo’a dalam sholat “Ya Allah,
Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Aku berlindung kepada-Mu dari
fitnah Almasih Dajjal. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati. Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan kerugian”. (HR.
Bukhari, no. 832; HR. Muslim, no. 589; Hishnul Muslim, Do’a no. 56)
Hadits ke-47
كذػخ ػزذ هللا كذػ أر ػخ لذ ر ؿؼفش ػخ ؽؼزش ػ ػزذ حه ر ػ١ش ػ قؼذ ػ
وخ ٠ؤش رئالء حخظ ٠خزش ر ػ سعي هللا ف هللا ػ١ ع عؼذ ر أر لخؿ ح
ح ح أػر ره حزخ أػر ره حـز أػر ره أ أسد أ أسري حؼش أػر ره
فظش حذ١خ أػر ره ػزحد حمزش
Dari Sa'ad bin Abi Waqqosh, sesungguhnya dia menyuruh kami tentang do'a dari lima hal dan
memberitahu kami dari Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam "Ya Allah, aku berlindung kepada-
Mu dari kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, aku berlindung kepada-Mu dari
kepikunan, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlindung kepada-Mu dari
siksa kubur" (HR. Ahmad, no. 1585; HR. Nasa’i, no. 5445; Hishnul Muslim, no. 60)
Hadits ke-48
أخزش اعخػ١ ر لذ حؾؼشح كذػخ ؿذ كذػخ ارشح١ ر كضس حضر١ش كذػخ ر أر
ر ػمزش ػ ػخف ر أر ػز١ذ ػ أ عش ػ ضحك ػ ع١ ر أر فخق ػ ع
سعي هللا ف هللا ػ١ ع أ وخ ٠ذػ رئالء حىخص ح أض ح٤ي فل ؽء لزه
أض ح٢خش فل ؽء رؼذن أػر ره ؽش و دحرش خف١ظخ ر١ذن أػر ره ح٦ػ حىغ
فظش حفمش أػر ره حؤػ حغش ػزحد حمزش ػزحد حخس فظش حغ
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
37
Dari Ummu Salamah Radhiallahu’anha, “Sesungguhnya Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam
berdo’a dengan kalimat ‘Ya Allah, Engkaulah yang Maha Awal tak ada sesuatu pun sebelum
Engkau, dan Engkau yang Maha Akhir tiada sesuatu pun sesudah Engkau, Aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan semua hewan, Engkaulah yang mengendalikannya dengan tangan-
Mu, aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan kemalasan, dari siksa kubur dan siksa neraka, dari
fitnah kekayaan dan fitnah kefakiran, aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang” (HR.
Hakim, no. 2211)
Hadits ke-49
كذػخ ارشح١ ر ع حشحص ػخ ؾخ ػ ػزذ هللا ر رل١ش ػ خ ػؼخ ػ
ػؼخ ر ػفخ لخي وخ حز ف هللا ػ١ ع ارح فشؽ دف ح١ض لف ػ١ فمخي
ظغفشح ٤خ١ى عح حظؼز١ض فب ح٢ ٠غؤي حع
Dari Utsman bin Affan, ia berkata: “Ketika proses pemakaman mayat selesai, Rasulullah
Sholallahu’alaihi wa sallam berhenti sejenak (sebelum meninggalkan kubur), beliau bersabda,
“Beristighfarlah (mohonkanlah ampunan) untuk saudara kalian (ini) dan mohonkanlah
keteguhan iman untuknya, sesungguhnya ia sekarang ini sedang ditanyai (malaikat)”. (HR. Abu
Dawud, no. 3221)
Hadits ke-50
كذػخ غذد أخزشخ حؼظش لخي عؼض أر لخي عؼض أظ ر خه ٠مي وخ سعي هللا ف
هللا ػ١ ع ٠مي ح ا أػر ره حؼـض حىغ حـز حزخ حش أػر ره
ػزحد حمزش أػر ره فظش حل١خ حخص
Dari Anas bin Malik berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa, 'Ya Allah!,
sesungguhnya Saya berlindung kepada-Mu dari sifat lemah, malas, pengecut, serta pikun, dan
Saya berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan mati dan saya berlindung kepada-Mu dari
siksa kubur”. (HR. Abu Dawud, no. 1540; HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, no. 520)
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
38
PEMAHAMAN SAHABAT TENTANG SIKSA KUBUR
Hadits ke-51
كذػخ لذ ر اعلخق كذػ ٠ل١ ر ؼ١ ػخ ؾخ ر ٠عف ػ ػزذ هللا ر رل١ش ػ
خت ػؼخ لخي وخ ػؼخ ر ػفخ ارح لف ػ لزش ٠زى كظ ٠ز ل١ظ فم١
هللا ػ١ ع لخي ا حمزش طزوش حـش حخس ال طزى طزى زح لخي ا سعي هللا ف
أي خصي ح٢خشس فب ـخ فخ رؼذ أ٠غش ا ٠ؾ فخ رؼذ أؽذ لخي لخي
سعي هللا ف هللا ػ١ ع خ سأ٠ض ظش لو اال حمزش أفظغ
Dari Hani' —mantan budak Utsman— mengatakan: Bahwa Utsman jika berdiri di atas kuburan
dia menangis hingga jenggotnya basah. Lalu ada yang berkata kepadanya, "Ketika surga dan
neraka diingatkan kepadamu kamu tidak menangis. Akan tetapi kenapa dirimu menangis
karena (kuburan) ini?" Dia (Utsman) mengatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda,
"Sesungguhnya kuburan itu adalah tempat pertama dari tempattempat di akhirat nanti. Jika
seseorang selamat darinya, maka tempat setelaknya akan lebih mudah baginya. Jika dia tidak
selamat darinya, maka tempat setelaknya akan lebih mengerikan darinya". Utsman
melanjutkan, Rasulullah juga pernah bersabda, "Aku tidak pernah melihat pemandangan yang
lebih mengerikan selain kuburan". (HR. Ibnu Majah, no. 4267)
Hadits ke-52
١خغ ػخ كخد كذػخ أر رىش ر ع١خ حفم١ ػخ أر دحد ع١خ ر ح٤ؽؼغ ػخ أر ح١ذ حط
ر عش ػ لذ ر ػش ػ أر عش ػ أر ش٠شس ف ل ػض ؿ ؼ١ؾش مىخ لخي
(. أخزشخ أر صوش٠خ حؼزش كذػخ لذ ر ػزذ حغل كذػخ اعلخق أزؤ ػزحد حمزش )
أر حنش ر ؽ١ كذػخ كخد ر عش ػ أر كخص حذ ػ حؼخ ر أر ػ١خػ ػ
عؼ١ذ حخذس سم هللا طؼخ ػ لخي لخي سعي هللا ف هللا ػ١ ع ؼ١ؾش مىخ لخي
(.٣) ػزحد حمزش زح كذ٠غ فل١ق ػ ؽشه غ ٠خشؿخ
Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu: “Firman Allah “Penghidupan yang sempit” (Q.S Thoha:
124) adalah siksa kubur” (HR. Hakim, no. 1405); Tafsiran serupa juga diriwayatkan oleh Abu
Sa’id Al-Khudry dalam (HR. Hakim, no. 3439. Shohih menurut syarat Imam Muslim)
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
39
Hadits ke-53
ؿش٠ؾ لخي أخزش أخزشخ حر ػخ ػزذ هللا كذ ػخ ػزذح ١ىش لخي كذ أر ر ػز١ذ هللا ر ػزذ هللا
خ ف١ض حرش ؼؼ ػزخط - سم هللا ػ -ط حر ش ػ كنشخ حر ؿجخ ؾذخ ، ش ى -ر
خ -سم هللا ػ خظ ر١ ـ ا لخي ؿ - ظ ا أ ـ ؿخء ح٢خش ، ف خ . ػ غض ا أكذ
ش ػ ر ز فمخي ػزذ هللا -سم هللا ػخ -ؿ زىخء ، فب ح ػ أال ط خ ػؼ ش ر ؼ
١ض -ف هللا ػ١ ع -سعي هللا ح )لخي : ا ػ١ ١٢ؼزد رزىخء أ (. فمخي حر
ش -سم هللا ػخ -ػزخط ػ كذع لخي -سم هللا ػ -لذ وخ ٠مي رؼل ره ، ػ
ش غ ػ ز١ذحء ، -سم هللا ػ -فذسص ش كظ ارح وخ رخ ى رشوذ طلض ظ ارح
وذ لخي فظشص فبرح ف١ذ ، فؤخزشط فمخي حدػ ئالء حش ظش شس فمخي حرذ ، فخ . ع
خ . ف ١ ئ ١ش ح لك أ فخ ض حسطل ف١ذ ٠زى فشؿؼض ا ف١ذ فم ش دخ أف١ذ ػ
ش حفخكزخ . فمخي ػ حأخخ ، لذ لخي سعي -سم هللا ػ -٠مي ٠خ ف١ذ أطزى ػ
) -ف هللا ػ١ ع -هللا ػ١ ١ض ٠ؼزد رزؼل رىخء أ ح ػزخط ٢١ا -(. لخي حر
ش خص ػ خ فمخض -سم هللا ػخ -روشص ره ؼخثؾش -سم هللا ػ -سم هللا ػخ ف
خ كذع سعي هللا هللا ش ، ػ هللا -ف هللا ػ١ ع -سك د ح ١ؼز هللا رزىخء ا ئ
سعي هللا ى . ػ١ - ف هللا ػ١ ع -أ ىخفش ػزحرخ رزىخء أ ١ض٠ذ ح هللا لخي ا
صس أخش ( . لخي حر حصسس ال طضس ( مشآ ح لخض كغزى . سم هللا -ػزخط ػ١
ش -ػخ ػ خ لخي حر هللا ١ىش أر أرى . لخي حر أمله هللا ذ ره سم هللا -ػ
(.٢٢) ؽ١جخ -ػخ
Abdullah bin Ubaid bin Abi Mulaikah berkata, "Ketika putri Utsman bin Affan Radhiallahu’anhu
meninggal di Makkah, kami datang untuk menyaksikannya. Ketika itu turut menghadiri juga
Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas, dan aku duduk di antara keduanya. Atau Abdullah
berkata, "Aku duduk berdekatan dengan salah seorang di antara keduanya." Kemudian datang
lagi seseorang, dimana dia duduk di sampingku. Ketika itu Abdullah bin Umar Radhiallahu’anhu
berkata kepada Amr bin Utsman, 'Bukankah engkau dilarang menangis, karena Rasulullah
Sholallahu’alaihi wa sallam telah bersabda, "Seorang mayit akan disiksa karena tangisan
keluarganya.'(HR. Bukhari, no. 1286). " Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu berkata ‘ Umar
Radhiallahu’anhu telah menjelaskan sebagian haditsnya, seraya berkata, 'Pada suatu saat aku
bepergian bersama Umar Radhiallahu’anhu dari Makkah. Setelah kami berada di daerah Baida' ,
kami melihat rombongan berkendaraan binatang sedang berteduh di bawah pohon Samurah.
Kemudian Umar Radhiallahu’anhu berkata, "Pergi dan lihatlah, siapakah rombongan yang
berkendaraan itu?"' Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu berkata, 'Aku pun melihatnya, dan ternyata
itu rombongan rombongan Shuhaib. Selanjutnya aku memberi tahukan hal tersebut kepada
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
40
Umar, lalu dia berkata, "Suruhlah mereka menemuiku." Kemudian aku kembali lagi ke Shuhaib,
seraya berkata, 'Berangkat lah, dan temui amirul mukminin.' Ketika Umar Radhiallahu’anhu
mendapat musibah, Shuhaib datang dan menangisinya, seraya berkata, "Duh saudaraku! Duh
sahabatku!" Kemudian Umar Radhiallahu’anhu berkata, "Wahai Shuhaib, apakah kamu
menangisi (kematian)ku padahal Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam telah bersabda,
'Seorang mayit akan disiksa karena tangisan sebagian keluarganya (dalam riwayat lain: karena
tangisan orang hidup) (HR. Bukhari, no. 1287), (dalam riwayat lain: (disiksa) di dalam kuburnya,
karena ratapan kepadanya?')"' Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu berkata, 'Ketika Umar
Radhiallahu’anhu wafat, aku menceritakan hadits tersebut kepada Aisyah Radhiallahu’anha,
maka beliau berkata, "Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada Umar. Demi Allah, Rasulullah
Sholallahu’alaihi wa sallam tidak bersabda, "Allah akan menyiksa mayit orang mukmin karena
tangisan keluarganya, melainkan Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, "Allah akan
menambah siksaan mayit orang kafir karena tangisan keluarganya. " Selanjutnya beliau berkata,
"Cukup bagimu AlQur"an, "Dan seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain."
(QS. Al An' am (6): 164). Ketika itu Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu berkata, 'Dan Allah (Dialah yang
menjadikan orang tertawa dan menangis. "') (Qs. AnNajm (53): 43) Ibnu Abi Mulaikah berkata,
"Demi Allah, ketika itu Ibnu Umar Radhiallahu’anhu tidak berkata (memberikan tanggapan)
sedikitpun." (HR. Bukhari, no. 1288)
Hadits ke-54
ػ أر١، ػ كذػخ لظ١زش ر عؼ١ذ ػ خه ر أظ، ف١خ لشة ػ١، ػ ػزذهللا ر أر رىش،
ػشس رض ػزذحشك ؛ أخ أخزشط ؛ أخ عؼض ػخثؾش، روش خ أ ػزذهللا ر ػش ٠مي:
ا ح١ض ١ؼزد رزىخء حل. فمخض ػخثؾش: ٠غفش هللا ٤ر ػزذحشك. أخ أ ٠ىزد. ى
١خ. فمخي "ا غ أ أخطؤ. اخ ش سعي هللا ف هللا ػ١ ع ػ ٠د٠ش ٠زى ػ
١زى ػ١خ. اخ ظؼزد ف لزشخ".
Dari Amrah binti Abdurrahman Radhiallahu’anha, bahwasanya ia mendengar Aisyah -dan
disampaikan kepadanya bahwa Abdullah bin Umar berkata,"Bahwasanya mayat akan disiksa
sebab tangisan orang hidup- lalu Aisyah berkata, 'Semoga Allah mengampuni Abu
Abdurrahman, karena ia tidak berdusta, hanya saja ia lupa dan tidak sengaja melakukan
kesalahan, sebenarnya Rasulullah pernah melewati mayit seorang wanita Yahudi yang sedang
ditangisi, lalu beliau berkata, 'Mereka itu menangisi mayitnya sesungguhnya mayat itu akan
disiksa di kuburnya" (HR. Muslim, No. 932; HR. Malik dalam Muwatha’, Kitab Al-Jana’iz)
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
41
Hadits ke-55
لخي أر١ ػ ؾخ ش ػ ػخ أر أعخ كذ خػ١ اع ػ ػز١ذ ر ذ ػخثؾش كذ سم هللا -روش ػ
- ػخ ش سفغ ا حز ػ حر » - ف هللا ػ١ ع -أ رزىخء أ د ف لزش ١ض ٠ؼز ح ا
» . خ لخي سعي هللا ١ؼز » - ف هللا ػ١ ع -فمخض ا ا أ ا ، ز ر د رخط١جظ
ح٢ ػ١ « ١زى
Dari Urwah ia berkata, 'Telah disampaikan kepada Aisyah Radhiallahu’anha; Bahwa Ibnu Umar
menyebutkan hadits yang dinisbatkan kepada Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam, 'Bahwa mayat
akan disiksa di dalam kuburnya karena tangisan keluarganya'. Kemudian ia berkata,
'Sesungguhnya Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, 'Bahwa seorang yang telah
meninggal dunia pasti disiksa karena kesalahan dan dosanya, dan keluarganya saat ini pasti
tengah menangisinya'." (HR. Bukhari, no. 3978)
Hadits ke-56
أخزش حلغ ر ك١ حشص أزؤ أر حؿ أزؤ ػزذح أزؤ ػزذ هللا أزؤ عف١خ ػ ػخف
ػ صس ػ ر غؼد سم هللا طؼخ ػ لخي ٠ئط حشؿ ف لزش فظئط سؿل فظمي
ز عز١ وخ ٠م ٠مشأ ر عسس حه ػ ٠ئط لز فذس أ لخي سؿل ١ظ ى ػ خ ل
رط ف١مي ١ظ ى ػ خ لز عز١ وخ ٠مشأ ر عسس حه ػ ٠ئط سأع ف١مي ١ظ ى
ػ خ لز عز١ وخ ٠مشأ ر عسس حه لخي ف حخؼش طغ ػزحد حمزش ف
شأخ ف ١ش فمذ أوؼش أهذحظسحس عسس حه ل
Dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata: "Akan dihadirkan seseorang di dalam kuburnya maka
didatangkan kakinya maka kakinya berkata orang ini bukan untukmu (engkau tidak bisa
menyiksa orang ini) karena dahulu ia bangun dan membaca bersamaku Surat Al-Mulk kemudian
Dihadirkan bagian dadanya –atau beliau berkata- bagian perutnya lalu bagian itu berkata orang
ini bukan untukmu karena dulu sebe dia membaca bersamaku Surat Al-Mulk kemudian
dihadirkan bagian kepalanya maka kepala itu berkata orang ini bukan untukmu karena dulu dia
membaca Surat Al-Mulk” Ibnu Mas’ud berkata “maka Surat Al-Mulk adalah pencegah yang akan
menghalangi dari siksa kubur dan di dalam taurat dinamakan Surat Al-Mulk, dan siapa yang
membacanya pada malam hari maka telah banyak berbuat kebaikan”. (HR. Hakim, no. 3839)
Hadits ke-57
كذػخ لذ ر حؼ حؼـض أر ؼ حشلخؽ اعلخق ر قس. و ػ أر ػخف.
حفع الر حؼ. كذػخ حنلخن )٠ؼ أرخ ػخف( لخي: أخزشخ ك١س ر ؽش٠ق. لخي: كذػ
حر ؽخعش حش، لخي:٠ض٠ذ ر أر كز١ذ، ػ
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
42
كنشخ ػش ر حؼخؿ ف ع١خلش حص. فزى ه٠ل ك ؿ ا حـذحس. فـؼ
حر ٠مي: ٠خ أرظخ أخ رؾشن سعي هللا ف هللا ػ١ ع رىزح ؟ أخ رؾشن سعي هللا ف
س أ ال ا اال هللا أ لذح هللا ػ١ ع رىزح ؟ لخي فؤلز رؿ فمخي: ا أفن خ ؼذ ؽخد
سعي هللا. ا لذ وض ػ أهزخق ػلع. مذ سأ٠ظ خ أكذ أؽذ رغنخ شعي هللا ف هللا
ػ١ ع . ال أكذ ا أ أو لذ حعظىض فمظظ. ف ض ػ طه حلخي ىض
ف هللا ػ١ ع فمض: حرغو ١٠ه أ حخس. فخ ؿؼ هللا ح٦عل ف لز أط١ض حز
ف٥رخ٠ؼه. فزغو ١٠. لخي فمزنض ٠ذ. لخي "خه ٠خ ػش؟" لخي لض: أسدص أ أؽظشه.
لخي" طؾظشه رخرح؟" لض: أ ٠غفش . لخي" أخ ػض أ ح٦عل ٠ذ خ وخ لز؟ أ
خ وخ أكذ أكذ ا سعي هللا حـشس طذ خ وخ لزخ؟ أ حلؾ ٠ذ خ وخ لز؟"
ف هللا ػ١ ع ال أؿ ف ػ١ . خ وض أه١ك أ أ٥ ػ١ اؿلال .
عجض أ أفف خ أهمض. ٤ أو أ٥ ػ١ . ض ػ طه حلخي شؿص أ
أخ ض، فل طقزل خثلش ال أو أ حـش. ػ ١خ أؽ١خء خ أدس خ كخ ف١خ. فبرح
خس. فبرح دفظ فؾح ػ حظشحد ؽخ. ػ أل١ح كي لزش لذس خ طلش ؿضس. ٠مغ
لخ. كظ أعظؤظ رى. أظش خرح أسحؿغ ر سع سر.
Dari Ibnu Syisamah Al Mahri, dia berkata: "Kami mendatangi Amru bin 'Ash radhiyallahu
sebelum menjelang kematiannya, tiba-tiba ia menangis sangat lama dan memalingkan
wajahnya ke dinding sehingga putranya berkata, "Wahai ayah! Bukankah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah memberikan kabar gembira dengan keadaanmu saat ini?" Kata Ibnu
Syimasah, "Kemudian Amru bin Ash membalikkan wajahnya dan berkata, "Sesungguhnya yang
paling utama menurut saya adalah persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah. Sungguh saya dahulu berada pada tiga keadaan. Sesungguhnya saya
menilai, bahwasanya tidak ada seorangpun yang melebihi kebencianku terhadap Rasulullah
shallallahu 'alihi wasallam dan tidak ada seorangpun yang lebih senang dari saya, kalau saya
berhasil menangkap dan membunuhnya. Kalaulah saya mati seperti itu, maka pasti saya
tergolong penghuni neraka. Namun tatkala Allah menanamkan Islam di hati saya, lalu saya
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan saya berkata, "Sodorkan tanganmu maka saya
akan membaiatmu." Nabipun menyodorkan tangan kanannya (sebagai tanda beliau
menerimanya), lalu saya menggenggamkan tanganku. Beliau bertanya, "Ada apa wahai 'Amru?"
Ibnu Syimasah berkata, "Amru menjawab, 'Saya ingin meminta syarat.' Beliau bertanya, 'Apa
yang kamu syaratkan? saya menjawab, 'Hendaklah saya diampuni,' Beliau bersabda, "Tidakkah
kamu tahu bahwa sesungguhnya Islam itu melebur dosa-dosa sebelumnya, bahwa hijrah (ke
agama Islam) itu melebur dosa-dosa sebelumnya, dan bahwa ibadah haji itu melebur dosa-dosa
sebelumnya?.' (Sejak itu) Tidak ada seorangpun yang melebihi kecintaanku padanya dan tidak
ada seorangpun yang lebih mulia menurut saya dari pada Rasulullah shallallahu 'alaihi
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
43
wasallam, serta saya tidak mampu memenuhi ruang mata saya dengan diri Rasulullah karena
saya mengagungkannya. Seandainya saya dimintai untuk menyifatinya niscaya saya tidak akan
mampu, karena saya tidak bisa memenuhi ruang mata saya dengan diri beliau. Kalaulah saya
mati dalam keadaan seperti itu pasti saya berharap menjadi penghuni surga. Kemudian saya
diberi beberapa hal yang tidak saya ketahui bagaimana keadaan saya di dalam hal tersebut.
Kalau saya mati janganlah kamu iringi dengan ratapan dan api. Jika kamu mengubur saya
uruklah dengan tanah, lalu berdoalah di sekitar kuburanku kira-kira selama hewan kurban
disembelih dan dibagikan dagingnya, sehingga saya merasa tenang terhadap apa yang kamu
lakukan dan saya bisa mengetahui untuk menjawab (pertanyaan) para utusan Tuhan.(HR.
Muslim, no. 121)
Hadits ke-58
ؼض عؼ١ذ ر لخي ع أ عؼ١ذ ر ٠ل خه ػ ػ ػ سحة أر كذ غ١ذ ٠مي ف١ض ح
ػزحد حمزش أػز ؼظ ٠مي ح لو فغ خط١جش ٠ؼ ش٠شس ػ فز
Yahya bin Sa'id memeberitahukanku, dia berkata 'sesungguhnya aku telah mendengar Sa'id bin
Musayyab berkata 'Aku pernah Sholat di belakang Abu Hurairah Radhiallahu'anhu untuk anak
kecil yang belum berbuat dosa dan aku mendengarnya berkata "Ya Allah, Lindungilah dia dari
siksa kubur"(HR. Malik dalam Muwattha’; kitab Al-Jana'iz, hadits no. 533; Hishnul Muslim, no.
160)
Hadits ke-59
كذػخ حؼزخط ر ػزذ حؼظ١ لذ ر حؼ لخال ػخ ػزذ حه ر ػش ػ ػزذ حـ١ ر
ػط١ش ػ ؿؼفش ر ١ لخي كذػ ػزذ حشك ر أر رىشس أ لخي ٤ر١ ٠خ أرض ا
ف عؼ ح ػخف ف رقش ال ا أعؼه طذػ و غذحس ح ػخف ف رذ ح ػخف
اال أض طؼ١ذخ ػلػخ ك١ طقزق ػلػخ ك١ طغ فمخي ا عؼض سعي هللا ف هللا ػ١
ع ٠ذػ ر فؤخ أكذ أ أعظ رغظ لخي ػزخط ف١ طمي ح ا أػر ره حىفش
طؼ١ذخ ػلػخ ك١ طقزق ػلػخ ك١ حفمش ح ا أػر ره ػزحد حمزش ال ا اال أض
طغ فظذػ ر فؤكذ أ أعظ رغظ لخي لخي سعي هللا ف هللا ػ١ ع دػحص
حىشد ح سكظه أسؿ فل طى ا فغ هشفش ػ١ أفق ؽؤ و ال ا اال
أض
Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah bahwa ia berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku,
sesungguhnya aku mendengar kamu berdo'a setiap pagi, "Ya Allah Ya Tuhanku perbaikiliah aku
dalam tubuhku Ya Allah Ya Tuhanku perbaikiliah aku dalam pendengaranku, Ya Allah Ya
Tuhanku perbaikiliah aku dalam pandangan hatiku, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, kamu
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
44
mengulanginya tiga kali ketika pagi dan tiga kali pada sore hari'. Kemudian ayahku menjawab,
'Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam membacanya oleh karena
itu aku ingin senantiasa mengikuti sunnah beliau'" dan dalam tambahan riwayat, "Kamu
membaca, Ya Allah Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan
kemiskinan, Ya Allah Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindungkepada-Mu dari siksa kubur,
tiada Tuhan kecuali engkau' kamu mengulanginya tiga kali ketika pagi dan tiga kali pada sore
hari, kemudian kamu berdo'a dengannya, maka aku ingin mengikuti Sunnah beliau. Ia berkata,
"Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam bersabda, 'Do'a-do'a orang yang terkena musibah, "Ya
Allah ya Tuhanku, aku mengharap rahmat-Mu, karena itu janganlah Engkau menyerahkan
urusanku kepada diriku sendiri sekejap matapun, dan perbaikilah seluruh keadaanku, tidak ada
tuhan kecuali Engkau"” (HR. Abu Dawud, no. 5090; Hishnul Muslim, no. 82)
Hadits ke-60
كذػخ لذ ر رؾخس كذػخ أر ػخف كذػخ عف١خ حؾلخ كذػ غ ر أر رىشس لخي عؼ
أر أخ ألي ح ا أػر ره ح حىغ ػزحد حمزش لخي ٠خ ر عؼض زح لض
عؼظه طم لخي حض فب عؼض سعي هللا ف هللا ػ١ ع ٠م
Muslim bin Abu Bakrah berkata, "Ayahku mendengar ketika aku mengatakan, ' Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan, kemalasan, dan siksa kubur’. Ayahku
berkata, 'Duhai anakku, dari siapa engkau mendengar do'a ini?* Aku menjawab, 'Aku
mendengar darimu ketika engkau mengucapkannnya.' Ayahku berkata, 'Bacalah selalu do'a itu.
Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam selalu membacanya”. (HR.
Tirmidzi, no. 3503)
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
45
MACAM-MACAM SIKSA KUBUR
Berikut ini adalah beberapa jenis siksa kubur, yang disimpulkan dari hadits-hadits di atas pada
Bab sebelumnya:
1. Diberikan hamparan permadani neraka, pakaian dari neraka dan dibukakan pintu neraka
untuknya. (HR. Abu Dawud, no. 4753)
2. Didatangkan untuknya rasa panas dan baunya neraka. (HR. Abu Dawud, no. 4753)
3. Kuburnya disempitkan hingga tulang belulangnya berhimpitan. (HR. Abu Dawud, no.
4753), bumi menjepitnya sehingga tulang rusuknya remuk dan ia terus menerus dalam
siksaan tersebut sampai Allah membangunkannya dari tempat siksaannya itu. (HR.
Tirmidzi, no.1071)
4. Dibelenggu dalam kondisi buta dan bisu disiksa dengan sebuah alat yang jika alat
tersebut digunakan untuk memukul gunung, maka gunung tersebut akan hancur
menjadi debu. (HR. Abu Dawud, no. 4753), Malaikat menghantamnya dengan gada besi
di antara kedua telinganya, hingga ia melolong dan menjerit kesakitan dengan jeritan
yang dapat didengar oleh makhluk selain jin dan manusia”. (HR. Abu Dawud, no. 4751)
5. Diperlihatkan tempat duduknya di neraka. (HR. Bukhari, no. 1379; HR. Muslim, no. 2866)
Beberapa hal yang bisa menyebabkan siksa kubur adalah bebagai berikut:
Kekafiran (HR. Abu Dawud, no. 4753)
Kemunafikan (Q.S At-Taubah: 101; HR. Tirmidzi, no. 1071)
Tidak Bersuci dari Buang Air (HR. Ibnu Majah, no. 348)
Mengadu Domba (H.R. Muslim no. 292)
Ghibah (HR. Ibnu Majah, no. 349)
Meratapi mayit (HR. Ibnu Majah, no. 1594)
Mempersulit seseorang melaksanakan Sholat (HR. Muslim, no. 628)
Ini hanyalah sebagian contoh siksa kubur yang diceritakan dari sumber yang shohih, dan dosa
yang memancing siksa kubur tidak terbatas dengan hal di atas, setiap perbuatan dosa dan
maksiat yang diperbuat memiliki ganjaran dan perbuatan masing-masing. Wallahu A’lam.
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
46
MACAM-MACAM NIKMAT KUBUR
Berikut ini adalah beberapa jenis nikmat kubur, yang disimpulkan dari hadits-hadits di atas pada
Bab sebelumnya:
1. Diberikan hamparan permadani dari surga, dibukakan baginya pintu menuju surga,
diberi pakaian dari surga. (HR. Abu Dawud, no. 4753)
2. Didatangkan untuknya wewangian surga dan kuburnya diluaskan seluas mata
memandang. (HR. Abu Dawud, no. 4753)
3. Diperlihatkan tempatnya di Neraka, kemudian Allah telah menggantinya dengan tempat
di surga. Maka dia melihat keduanya secara keseluruhan" (HR. Muslim)
4. Diluaskanlah kuburannya, lebar dan panjangnya tujuh puluh hasta, serta diterangi
cahaya. (HR. Tirmidzi, no. 1071)
5. Tidur seperti tidurnya pengantin. (HR. Tirmidzi, no. 1071)
6. Diperlihatkan tempat duduknya di surga. (HR. Bukhari, no. 1379)
Beberapa macam ‘amalan yang bisa menghantarkan kita agar tidak disiksa di dalam kubur:
Syahid di jalan Allah (HR. Tirmidzi, no. 1663)
Ribath (orang yang meninggal dalam keadaan menjaga dari serangan musuh di jalan
Allah). (HR. Tirmidzi, no. 1621)
Membaca Surat Al-Mulk setiap malam. (HR. Hakim, no. 3839; Ash-Shahihah, no. 1140)
Berdo’a dan berdzikir sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah Sholallahu’alaihi wa
sallam, seperti ketika sebelum salam dan setelah tasyahud di dalam sholat:
فظش مزش، ػزحد ح ، ػزحد ؿ ر ره أػ ا ح خص، ح ل١خ ح
خي غ١ق حذؿ ؽش فظش ح
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari
siksa kubur, dari fitnahnya (cobaan) hidup dan mati, dan dari kejahatan fitnahnya Al-
Masih Ad-Dajjal." (HR. Muslim, no. 588).
Ini hanyalah sebagian beberapa ‘amalan yang bisa mencegah seseorang dari siksa kubur yang
dijelaskan dari sumber yang shohih, dan ‘amalan yang menyelamatkan diri dari siksa kubur
tidak terbatas dengan hal di atas. Hendaknya setiap muslim senantiasa memperbanyak ‘amal
sholeh dan meninggalkan maksiat dan selalu memperbarui tobatnya setiap hari. Semoga kita
dimudahkan untuk melakukan hal demikian, dan semoga kita adalah bagian dari orang-orang
yang mendapatkan nikmat kubur.
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
47
PELAJARAN BERHARGA TENTANG FITNAH KEMATIAN
Anak Adam diumpamakan bahwa di sekitarnya terdapat sembilan puluh sembilan macam
penyebab kematian. Jika ia luput dari penyebabpenyebab kematian itu, maka ia akan menjadi
tua renta 1. Jabir bin Abdillah berkata, "Suatu ketika iringan mayit lewat, lalu Rasulullah
Sholallahu’alaihi wa sallam berdiri dan kamipun ikut berdiri. Kemudian kami berkata, 'Wahai
Rasulullah, mayit itu adalah mayat seorang wanita Yahudi!' Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya
kematian itu sangat menakutkan, maka berdirilah jika kalian menyaksikan mayit.'" 2. Abu
Hurairah berkata, Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, "Perbanyaklah mengingat
pemutus kenikmatan." Maksudnya adalah kematian.3. Abu Hurairah, berkata, "Rasulullah
Sholallahu’alaihi wa sallam telah bersabda, 'Janganlah seseorang mengharapkan kematian dan
janganlah meminta mati sebelum datang waktunya. Karena orang yang mati itu amalnya akan
terputus, sedangkan umur seorang mukmin tidak akan bertambah melainkan menambah
kebaikan".4
Kisah 1
Fitnah Kematian Bagi Sahabat yang Dikabarkan Surga
Al Bara berkata: ‘Dihadiahkan kepada Rasulullah sebuah baju sutera, kemudian mereka (para
sahabat) terkagum-kagum akan kelembutannya. Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam
kemudian bersabda, "Apakah kalian merasa kagum terhadap (baju sutera) ini?" Sesungguhnya
sapu tangan Sa'ad bin Mu'adz di surga adalah lebih baik daripada baju sutera ini'." 5 Nabi
Sholallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Arasy berguncang karena meninggalnya Sa 'd bin Mu
'adz Radhiallahu'anhu" 6. Anas bin Malik berkata: ‘Ketika aku menggotong jenazah Sa'ad bin
Mu'adz, orang-orang munafik berkata, "Alangkah ringan jenazahnya." Itu karena keputusannya
pada Bani Quraidhah. (Perkataan) itu kemudian sampai kepada Nabi Sholallahu'alaihi wa
sallam, maka beliau pun bersabda, "Sesungguhnya para malaikat-lah yang membawa
jenazahnya."7. Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam bersabda "Sesungguhnya di dalam kubur
itu ada himpitan, seandainya seseorang bisa selamat dari himpitan kubur, maka Sa'ad bin
Mu'adz pasti selamat darinya. Namun dia diimpit dengan sekali impitan kemudian dilonggarkan
darinya"8
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
48
Kisah 2
Mayat Orang Sholeh yang Ingin Hidup Kembali
Ada sekelompok orang dari Bani Israil yang keluar mendatangi sebuah kuburan. Mereka
berkata, 'Sebaiknya kita shalat dua rakaat dan berdoa kepada Allah Azza wa Jalla agar
mengeluarkan seorang yang telah mati, lalu kita bertanya kepadanya tentang kematian'. Lalu
mereka melakukannya. Ketika mereka dalam kondisi demikian, tiba-tiba sebuah kepala muncul
dari sebuah kubur di kuburan itu. Ia berwarna coklat dan di keningnya terdapat tanda sujud. Dia
berkata, 'Wahai kalian, apa yang kalian inginkan dariku? Aku telah mati seratus tahun yang lalu
dan panasnya kematian belum reda dariku sampai sekarang. Maka, berdoalah kalian kepada
Allah Azza wa Jalla agar mengembalikan diriku sebagaimana semula.9
Kisah 3
Siksaan Sebelum Kiamat Untuk Orang yang Sombong
Imam Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abdullah bin Umar yang menyampaikan
kepadanya bahwa Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, "Manakala seorang laki-laki
menyeret kain sarungnya dengan kesombongan, dia dibenamkan. Maka dia tenggelam di dalam
bumi sampai hari Kiamat." 10
Abu Hurairah berkata bahwa Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda atau Abul Qasim
berkata, "Ketika seorang laki-laki berjalan dengan pakaiannya, dia mengagumi dirinya.
Rambutnya tersisir rapi. Tiba-tiba Allah membenamkannya, maka dia terbenam sampai hari
Kiamat."11
Dalam salah satu riwayat Muslim, "Sesungguhnya seorang laki-laki dari kalangan umat sebelum
kalian berjalan dengan kesombongan dalam pakaiannya…"12
Kisah 4
Siksaan Sebelum Kiamat Bagi Para Perubah Syari’at
Abu Malik Al Asy'ari bercerita "Demi Allah ia tidak berbohong kepadaku" Ia pernah mendengar
Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda, "Akan ada dari umatku suatu kaum yang
menghalalkan perzinaan, kain sutra, khamar, alat musik dan akan ada suatu kaum yang turun
dari puncak gunung, yang pulang pada sore hari dengan hewan ternak milik mereka, lalu ada
yang datang kepada mereka karena kebutuhan, mereka lalu berkata, "Besok, datanglah kepada
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
49
kami", kemudian Allah menghancurkan mereka pada malam hari, dan menggoncangkan
gunung, serta mengubah bentuk mereka sebagai kera, babi hingga hari kiamat. " 13
Kisah 5
Jasad Kaum Murtad dan Fasik yang Tertolak Bumi
Anas Radhiallahu’anhu berkata, "Ada seorang laki-laki Nashrani masuk Islam dan ia membaca
surat Al Baqarah serta surat Aali Imraan. Ia biasa menulis untuk Nabi Sholallahu’alaihi wa
sallam. Tapi suatu ketika ia kembali menjadi Nashrani dan berkata, 'Tidak ada yang diketahui
Muhammad selain apa-apa yang telah aku tulis padanya?' Kemudian Allah mengambil ruhnya
(ia meninggal dunia) kemudian mereka menguburkannya. Tiba-tiba pada pagi harinya ia
dikeluarkan oleh bumi. Mereka berkata, 'Ini adalah perbuatan Muhammad dan para
sahabatnya. Saat ia lari dari mereka, maka mereka menggali kubur sahabat kita dan
mencampakkan di atas tanah. Kemudian mereka mengembalikannya dan menguburkannya
lebih dalam, tapi dipagi harinya bumi kembali melemparkannya. Mereka kembali berkata, 'Ini
perbuatan Muhammad dan para sahabatnya. Mereka membongkar kubur sahabat kita dan
mencampakkannya di atas tanah, kemudian menguburkannya kembali dengan lubang yang
lebih dalam sebatas yang mereka bisa. Pagi harinya ia kembali dikeluarkan oleh tanah, akhirnya
mereka mengetahui bahwa hal itu bukan perbuatan manusia Kemudian mereka
mencampakkannya begitu saja."14
Kisah 6
Kuburan yang Gelap
Sahabat Nabi yang bernama Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, dia berkata, "Seorang wanita
berkulit hitam —atau pemuda— yang menjadi tukang sapu di masjid, lalu Rasulullah
Sholallahu’alaihi wa sallam tidak melihatnya lagi, maka beliau bertanya keberadaannya dan
para sahabat menjawab, 'la telah meninggal.' Lalu beliau berkata, 'Kenapa kalian tidak
memberitahuku?'" Abu Hurairah berkata, "Seolah-olah mereka menyepelekan perkara ini atau
meremehkannya." Kemudian beliau berkata, "Tunjukkan kepadaku kuburnya" Lalu mereka
menunjukkannya, dan Rasulullah menshalatinya (ghaib) kuburan. Kemudian beliau bersabda,
'Sesungguhnya kuburan ini terasa gelap gulita oleh penghuninya, dan sesungguhnya Allah
Subhanahu wa ta’ala akan menerangi kuburnya dengan shalatku untuk mereka"'.15
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
50
1) HR. Tirmidzi, no. 2456
2) HR. Muslim, no. 960
3) HR. Tirmidzi, no. 2307; HR. Ibnu Majah, no. 4258
4) HR. Muslim, no. 2682
5) HR. Tirmidzi, no. 3847
6) HR. Bukhari, no. 3803
7) HR. Tirmidzi, no. 3849
8) HR. At-Thabrani dalam Al-Kabir; Ash-Shahihah, no. 1695
9) HR. Ahmad; Ibnu Abi Syaibah; Bazzar; Abd bin Humaid; Waki’; Ibnu Abi Dawud; Abu Dawud; Ibnu Hibban;
Kisah ini diambil dari “Shohih Al-Qoshosh”, yang ditulis oleh Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor
10) HR. Bukhari, no. 5790
11) HR. Bukhari, no. 5789
12) HR. Muslim, no. 2088; Kisah ini diambil dari “Shohih Al-Qoshosh”, yang ditulis oleh Syaikh ‘Umar Sulaiman
al-Asyqor
13) HR. Bukhari, no. 5590
14) HR. Bukhari, no. 3617
15) HR. Muslim, no. 956
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
51
PENUTUP
Kebenaran dan keyakinan akan adanya siksa kubur telah diriwayatkan dengan begitu
banyak hadits, bahkan dalam ebook ini saja memuat 60 hadits yang derajatnya sekurang-
kurangnya hasan dan diriwayatkan oleh lebih dari 30 orang sahabat. Bisa jadi lebih banyak lagi
hadits yang menjelaskan tentang kebenaran siksa kubur yang sanad dan matannya juga shohih,
dengan demikian hadits-hadits mengenai adanya siksa kubur adalah “Mutawatir” maknawi
karena banyak sahabat yang meriwayatkannya walaupun berbeda lafazhnya. Sehingga inilah
jalan dan manhaj para sahabat yang dibina langsung oleh Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam.
Jika ditanya tentang bentuk konkret dari siksa kubur, maka ‘ulama berbeda pendapat.
Menurut sebagian ‘ulama, siksa kubur akan dirasakan oleh jasad manusia sebagaimana ia hidup
di dunia. Setelah dikebumikan, mayat akan didudukkan dan didera dengan pertanyaan-
pertanyaan dalam kubur. Sedangkan menurut sebagian ‘ulama lainnya, pertanyaan-pertanyaan
kubur diajukan kepada ruh, bukan jasad. Menurut sebagian ‘ulama lainnya, ruh manusia akan
dimasukkan ke dalam jasadnya, sampai ke dadanya. Sebagian ‘ulama lainnya berpendapat, ruh
berada di antara jasad dan kain kafannya. Pendapat para ‘ulama yang berbeda ini didasarkan
pada riwayat-riwayat yang bisa dipertanggungjawabkan.16
Setiap kita sebagai kaum muslimin wajib beriman bahwa manusia akan diuji di dalam
kubur mereka setelah mati, ujian ini disebut dengan fitnah kubur. Hal ini tersebut di dalam Al-
Kitab dan As-Sunnah dan ia merupakan kebenaran yang harus diimani. Karena, setelah usai
fitnah kubur -kita berlindung kepada Allah dari fitnah dan siksa kubur- ada dua kemungkinan:
Memperoleh siksa atau nikmat. Barangsiapa yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
ujian dalam kubur, maka ia selamat dan berbahagia di kuburnya dan pada Hari Mahsyar.
Sebaliknya, barangsiapa yang tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, maka ia
benar-benar merugi dengan kerugian yang nyata. Kita memohon kesentausaan kepada Allah,
baik di dunia maupun di akhirat. Ringkasnya, siksa dan nikmat kubur adalah benar, berdasarkan
petunjuk Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, serta ijma' umat Islam.17
***Wallahu A’lam***
16) Syaikh ‘Abd Al-Hamid Al-Anquiri dalam 40 Nasihat Langit, hal. 209-210
17) Sa'id bin Ali bin Wahfi Al-Qahtaniy; Syarh Al-'Aqidah Al-Wasithiyah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Pustaka
At-Tibyan. Hal. 83 -84
Kebenaran dan Keyakinan TentangSiksa Kubur
52
DAFTAR RUJUKAN
Ad-Dimasyqi, Isma'il Ibnu Katsir. Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim.
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin. Al-Silsilah Ash-Shahihah (Mukhtashar).
Al-Anquiri, ‘Abd Al-Hamid. 1428 H. Munyah Al-Waizhin wa Ghunyah Al-Mutta’izhzhin. Edisi
Indonesia; 40 Nasihat Langit. Serambi; Jakarta.
Al-Asqolany, Ibnu Hajar. Fathul Baari, Ditahqiq oleh: Syaikh Abdul ‘Aziz Abdullah bin Baz. Edisi
Indonesia; Pustaka Azzam; Jakarta.
Al-Asyqor, 'Umar Sulaiman. Shohih Al-Qoshosh. Edisi Indonesia; Kisah-Kisah Shahih Dalam Al-
Qur'an dan Sunnah. Tim Pustaka ELBA.
Al-Baghdadi, Ahmad bin Muhammad bin Hambal. Al-Musnad.
Al-Bukhory, Muhammad bin Isma'il. Shohih Al-Bukhari.
Al-Khurasani, Abu Abdurrahman Ahmad bin Ali. Al-Majtaby min As-Sunan An-Nasa'i.
Al-Qahthany, Sa'id bin 'Ali. 1428 H. Hishnul Muslim min Adzkar Al-Kitab wa As-Sunnah. Edisi
Indonesia; Kumpulan Do'a Dalam AlQur'an dan Hadits. Maktab Dakwah dan
Bimbingan Jaliyat Rabwah.
Al-Qahtaniy, Said bin Ali bin Wahfi. Syarh Al-'Aqidah Al-Wasithiyah Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah. Edisi Indonesia; Pustaka At-Tibyan; Solo.
Al-Qazwini, Muhammad bin Yazid bin Majah. Sunan Ibnu Majah.
Al-Qur’an Digital versi 2.1. 1425 H. Freeware.© Hak Cipta Milik Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Al-Qurthubi, Muhammad bin Ahmad. Al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an.
An-Naisabury, Abi Al-Husain Muslim bin Hajaj. Shohih Muslim.
An-Naisabury, Abu Abdillah Al-Hakim Muhammad bin Abdullah. Al-Mustadrak 'Ala Ash-
Shohihain.
As-Sijistani, Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy'as. Sunan Abi Dawud.
As-Suyuthi, Jalaluddin dan Jalaluddin Muhammad Ibnu Ahmad Al-Mahally. Tafsir Jalalain.
At-Tirmidzi, Abu Isa Muhammad bin Isa. Al-Jami' Ash-Shohih Sunan At-Tirmidzi.
Ashbani, Malik bin Anas. Al-Muwaththa'. Urdu Islamic Hadith.
Bulughul Maram versi 2.0. 1429 H. Freeware. © Pustaka Al-Hidayah. Tasikmalaya.
Shohih Adabul Mufrad. Freeware.