ziarah kubur 2010

6
DKM Assalaam Bandung Ziarah Wali Songo 17-20 Juli 2010 1 ZIARAH KUBUR A. HUKUM ZIARAH KUBUR Ziarah kubur ialah mengunjungi kuburan untuk mendo’akan agar senantiasa mayat yang di dalam kubur itu diampuni dosa dan kesalahannnya oleh Allah SWT. Rasulullah pada awalnya melarang manusia ziarah kubur, mengingat kondisi masyarakat saat itu sangat rentan keimanannya, sehingga dihawatirkan mereka cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama, seperti menangis sampai menggaruk-garuk kepalanya, menangis sambil merobek-robek bajunya (terutama bagi wanita), berhiruk pikuk, bermaki-maki dipekuburan. Di samping itu juga mereka dihawatirkan datang ke kuburan untuk menyembah dan memujanya atau meminta wangsit kepada orang yang di dalam kubur tersebut seperti yang dilakukan oleh masyarakat jahiliyah. Tetapi setelah mereka meninggalkan perbuatan yang dilarang itu, maka Rasulullah menganjurkan untuk ziarah kubur, sebagaimana hadits beliau : Artinya :”Sesungguhnya (dahulu) aku pernah melarang kamu sekalian ziarah kubur, tetapi (sekarang) ziarahlah kalian”. (HR Muslim) Dalam ilmu Ushul Fiqih, apabila ada perintah setelah larangan maka hukumnya menunjukkan mubah/boleh, sebagaimana dalam kaidah Ushul : Artinya : “Perintah setelah larangan menunjukkan boleh”. Jadi hukum asalnya bahwa ziarah kubur itu hukumnya mubah/boleh. Rasulullah SAW sendiri pernah menziarahi kubur ibunya dan menangis. Maka menangislah para sahabat yang bersamanya. Beliau berkata, “Saya meminta izin kepada Allah agar saya boleh memohon ampunan dosa bagi ibu saya. Allah tidak mengizinkan. Kemudian saya memohon izin agar saya boleh menziarahi kubur ibu saya. Allah mengizinkannya. Karena itu ziarahilah kubur, karena menziarahi kubur itu mengingatkan kita akan kematian”. Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan Ashabus Sunan lainnya selain Turmudzy. Namun jika kita lihat darpada unsur-unsur lainnya, maka ziarah kubur itu menunjukkan sunnah (dikerjakan dapat pahala, ditinggalkan tidak berdosa). Oleh karena itu ziarah kubur itu HUKUMNYA SUNNAT, apabila : 1. Mengingatkan kita akan kematian. Kita sadar bahwa kitapun akan mati, hanya tinggal menunggu waktunya.seperti orang yang kita ziarahi itu sebagaimana hadits Rasulullah SAW: Artinya :”Rasulullah SAW bersabda,”Perbanyaklah mengingat akan hal yang membinasakan kelezatan (yaitu kematian)”. (HR.Turmudzi) 2. Menyadari akan kematian itu, maka kita mudah-mudahan dapat mengoreksi diri kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. 3. Mengingat kematian akan melahirkan sifat zuhud (tidak rakus/hidup sederhana) di dunia. 4. Meyakini dengan hak bahwa dibalik kehidupan dunia, ada lagi kehidupan yang lebih kekal yaitu akhirat. 5. Dapat menambah tingkat keimanan kepada Allah SWT. B. TATA CARA ZIARAH KUBUR 1. Apabila seorang penziarah telah sampai ke kubur, hendaklah ia berdiri menghadap bertepatan di depan muka orang yang di dalam kubur dan mengucapkan salam : Artinya :”Semoga keselamatan dilimpahkan atas kamu sekalian wahai penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, dan kami insya Allah akan menyusul kalian. Kalian bagi kami adalah pendahulu dan kami bagi kalian adalah pengikut. Kami memohon afiyah kepada Allah bagi kami dan kamu sekalian”. (HR. Ahmad) Pada hadits lain dijelaskan dari Abu Hurairoh berkata,”Abu Rozin berkata, Ya Rasulallah di perjalanannku ini melalui kubur orang mati, maka apakah ada kata-kata yang harus saya katakan jika melalui mereka ? Jawaban Nabi SAW ;”Katakanlah : Selamat sejahtera kamu wahai ahli kubur dari kaum muslimin dan mukminin, kamu mendahului kami dan kami mengikutimu, dan kami insya Allah akan mengeraj kamu. Abu Rozin bertanya : Apakah mereka mendengar ? Jawab Nabi SAW : Mereka

Upload: assalaambandung

Post on 23-Jun-2015

447 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: ZIARAH KUBUR 2010

DKM Assalaam Bandung Ziarah Wali Songo

17-20 Juli 2010 1

ZIARAH KUBUR

A. HUKUM ZIARAH KUBUR Ziarah kubur ialah mengunjungi kuburan untuk mendo’akan agar senantiasa mayat yang di dalam kubur itu diampuni dosa dan kesalahannnya oleh Allah SWT. Rasulullah pada awalnya melarang manusia ziarah kubur, mengingat kondisi masyarakat saat itu sangat rentan keimanannya, sehingga dihawatirkan mereka cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama, seperti menangis sampai menggaruk-garuk kepalanya, menangis sambil merobek-robek bajunya (terutama bagi wanita), berhiruk pikuk, bermaki-maki dipekuburan. Di samping itu juga mereka dihawatirkan datang ke kuburan untuk menyembah dan memujanya atau meminta wangsit kepada orang yang di dalam kubur tersebut seperti yang dilakukan oleh masyarakat jahiliyah. Tetapi setelah mereka meninggalkan perbuatan yang dilarang itu, maka Rasulullah menganjurkan untuk ziarah kubur, sebagaimana hadits beliau :

Artinya :”Sesungguhnya (dahulu) aku pernah melarang kamu sekalian ziarah kubur, tetapi (sekarang) ziarahlah kalian”. (HR Muslim) Dalam ilmu Ushul Fiqih, apabila ada perintah setelah larangan maka hukumnya menunjukkan mubah/boleh, sebagaimana dalam kaidah Ushul :

Artinya : “Perintah setelah larangan menunjukkan boleh”. Jadi hukum asalnya bahwa ziarah kubur itu hukumnya mubah/boleh. Rasulullah SAW sendiri pernah menziarahi kubur ibunya dan menangis. Maka menangislah para sahabat yang bersamanya. Beliau berkata, “Saya meminta izin kepada Allah agar saya boleh memohon ampunan dosa bagi ibu saya. Allah tidak mengizinkan. Kemudian saya memohon izin agar saya boleh menziarahi kubur ibu saya. Allah mengizinkannya. Karena itu ziarahilah kubur, karena menziarahi kubur itu mengingatkan kita akan kematian”. Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan Ashabus Sunan lainnya selain Turmudzy. Namun jika kita lihat darpada unsur-unsur lainnya, maka ziarah kubur itu menunjukkan sunnah (dikerjakan dapat pahala, ditinggalkan tidak berdosa). Oleh karena itu ziarah kubur itu HUKUMNYA SUNNAT, apabila : 1. Mengingatkan kita akan kematian. Kita sadar bahwa kitapun akan mati, hanya tinggal

menunggu waktunya.seperti orang yang kita ziarahi itu sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

Artinya :”Rasulullah SAW bersabda,”Perbanyaklah mengingat akan hal yang membinasakan kelezatan (yaitu kematian)”. (HR.Turmudzi)

2. Menyadari akan kematian itu, maka kita mudah-mudahan dapat mengoreksi diri kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

3. Mengingat kematian akan melahirkan sifat zuhud (tidak rakus/hidup sederhana) di dunia. 4. Meyakini dengan hak bahwa dibalik kehidupan dunia, ada lagi kehidupan yang lebih kekal yaitu

akhirat. 5. Dapat menambah tingkat keimanan kepada Allah SWT.

B. TATA CARA ZIARAH KUBUR 1. Apabila seorang penziarah telah sampai ke kubur, hendaklah ia berdiri menghadap bertepatan di

depan muka orang yang di dalam kubur dan mengucapkan salam :

Artinya :”Semoga keselamatan dilimpahkan atas kamu sekalian wahai penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, dan kami insya Allah akan menyusul kalian. Kalian bagi kami adalah pendahulu dan kami bagi kalian adalah pengikut. Kami memohon afiyah kepada Allah bagi kami dan kamu sekalian”. (HR. Ahmad) Pada hadits lain dijelaskan dari Abu Hurairoh berkata,”Abu Rozin berkata, Ya Rasulallah di perjalanannku ini melalui kubur orang mati, maka apakah ada kata-kata yang harus saya katakan jika melalui mereka ? Jawaban Nabi SAW ;”Katakanlah : Selamat sejahtera kamu wahai ahli kubur dari kaum muslimin dan mukminin, kamu mendahului kami dan kami mengikutimu, dan kami insya Allah akan mengeraj kamu. Abu Rozin bertanya : Apakah mereka mendengar ? Jawab Nabi SAW : Mereka

Page 2: ZIARAH KUBUR 2010

DKM Assalaam Bandung Ziarah Wali Songo

17-20 Juli 2010 2

mendengar tetapi tidak dapat menjawab yang dapat didengar oleh orang yang hidup, yakni suara orang mati itu karena tidak memakai alat jasmani, maka tidak dapat didengar oleh telinga. Kemudian Nabi SAW bersabda : Hai Abu Rozin apakah kamu tidak rela bila salammu itu dijawab oleh malaikat sebanyak orang yang mati di kubur itu”. (HR. Al ‘Uqoily). Dan pada hadits lain bahwa orang-orang yang mati itu mengenal orang yang berziarah padanya pada hari Jum’at, sore hari Kamis, dan pagi hari Sabtu. Sebagaimana hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya dan Baihaqi. Artinya :”Barangsiapa yang ziarah ke kubur ayah bundanya atau salah satunya pada tiap hari Jum’at, maka akan diampunkan baginya dan ditulis sebagai anak yang bakti”. (HR. Ibnu Abi Dunya dan Al Baihaqi, hadits Mursal) 2. Kemudian kita membaca bacaan berikut : (Bacaan ziarah tatkala kita sampai dimakam, terutama di

makam-makam orang-orang sholeh)

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

3. Hadloroh fatihah untuk ahli kubur

4. Kemudian baca SURAT YAASIIN (Diturunkan di Mekkah, 83 ayat)

…………….

5. Tahlil

3

Page 3: ZIARAH KUBUR 2010

DKM Assalaam Bandung Ziarah Wali Songo

17-20 Juli 2010 3

7x

Page 4: ZIARAH KUBUR 2010

DKM Assalaam Bandung Ziarah Wali Songo

17-20 Juli 2010 4

3x

100X

3X33X

3X

6. Doa untuk ahli kubur, diantaranya :

Page 5: ZIARAH KUBUR 2010

DKM Assalaam Bandung Ziarah Wali Songo

17-20 Juli 2010 5

Setelah membaca Fatihah, lalu lanjutkan dengan doa berikut :

3

Page 6: ZIARAH KUBUR 2010

DKM Assalaam Bandung Ziarah Wali Songo

17-20 Juli 2010 6

Bandung, 26 April 2004 Penulis :

Drs. H. Supyan Sulaeman Drs. Lukman Hakim

Panitia : H. Bob O. Tedjasulaksana

H. Muhamad Yusuf Husin, B.Sc. H. Muhammad Ropandi

H. Nasutiawan H. Muhammad Suhendi ZA.

Drs. H. Supyan Sulaeman Hj. Atit Sumiati Hj. Rosmalinda

Hj. Nina Siti Hasanah Hj. Erna Setiawati

SEMOGA AMALAN ZIARAH INI BERMANFAAT DUNIA AKHIRAT, AMIIN

MOHON MAAF JIKA TERDAPAT KESALAHAN, PENULIS