ke simp ulan
DESCRIPTION
bjdhkTRANSCRIPT
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan di Waduk Sempor, Kebumen diketahui data dengan
pembahasan yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa ada komponen abiotik
sebagai berikut :
1. Suhu pada daerah inlet 1 pada kedalaman 1 meter rata-ratanya adalah 300 C,
sedangkan pada kedalaman 3 meter rata-rata suhunya adalah 300 C dan pada
kedalaman 5 meter rata-rata suhunya adalah juga 300 C.
Suhu pada daerah inlet 2 pada kedalaman 1 meter rata-ratanya adalah 300 C,
sedangkan pada kedalaman 3 meter rata-rata suhunya adalah 29,670 C dan pada
kedalaman 5 meter rata-rata suhunya adalah juga 300 C.
Suhu pada daerah outlet pada permukaan air suhunya 29,670 C pada kedalaman 1
meter rata-ratanya adalah 300 C, sedangkan pada kedalaman 2 meter rata-rata suhunya
adalah 29,330 C dan pada kedalaman 4 meter rata-rata suhunya adalah juga 290 C.
Suhu pada daerah litoral kanan pada permukaann air rata-rata dari ketiga pengulangan
adalah 30 0C.
Suhu pada daerah litoral kiri pada permukaan air rata-rata dari ketiga pengulangan
adalah 31 0C.
2. Intensitas cahaya Inlet 165.000 lux, Intensitas cahaya tengah 79.733,33 lux Intensitas
cahaya pada litoral kiri yaitu dengan rata-rata 408.300 lux, dan pada litoral kanan
dengan rata-rata 61.433,33 lux, Intensitas cahaya pada outlet 78.333,33 lux
3. Pada daerah inlate 1 dan inlate 2 di kawasan perairan memiliki pH rata-rata 6 yang
berarti pada kawasan perairan bagian itu bersifat asam sampai netral.
Pada daerah outlet dari kedalaman 1 meter, 3 meter, dan 5 meter memiliki rata-rata
pH 6,67.
Pada zona litoral kanan, pengambilan sample dilakukan pukul 14.00 hanya pada
kedalaman 1 meter dengan tiga kali pengulangan memilili rata-rata pH 6,67.
Pada zona litoral kiri dilakukan pada pukul 10.00. pengambilan data pH dilakukan di
air dengan kedalaman 1-5 m dengan tiga kali pengulangan memiliki rata-rata pH 6,33.
Pada zona bagian tengah dilakukan pada daerah kedalaman permukaan air dengan
rentang 1-5 m memiliki rata-rata pH yaitu 7.
4. Pada daerah litoral kanan dan litoral kiri penetrasi cahaya sampai dasar perairan.
Pada daerah litoral tengah penetrasi cahaya mencapai kedalaman 2,66 m.
Pada daerah inlet memiliki rata-rata penetrasi cahaya sampai pada kedalaman 2,50 m.
Pada daerah outlet memiliki rata-rata penetrasi cahaya sampai pada kedalaman2,40 m.
5. Pada zona inlet diperoleh kekeruhan sebesar 5,17 mg/l, pada zona outlet sebesar 1
mg/l, pada zona litoral sebesar 10 mg/l, pada zona tengah waduk sebesar 3,67mg/l,
dan pada zona litoral kanan sebesar 1,35 mg/l.
6. Salinitas menunjukkan angka 0 berarti air waduk Sempor termasuk air tawar dengan
salinitas > 0,05 % .
7. Pada daerah outlet memiliki rata rata kecepatan angin sebesar 0,93.
Pada daerah inlet memiliki rata-rata kecepatan angin sebesar 1,7.
Pada daerah tengah memiliki rata rata kecepatan angin sebesar 14.
Pada bagian litoral kanan memiliki rata rata kecepatan angin sebesar 0,9.
Pada bagian litoral kiri memiliki rata-rata kecepatan angin sebesar 0,05.
8. Kadar DO yang terdapat di 5 daerah pengamatan yaitu Inlate, Outlate, Tengah, Litoral
kanan dan Litoral kiri yaitu >5 ppm yang menunjukan tingkat pencemaran air rendah.
Kadar BOD yaitu <10 ppm yang menunjukan tingkat pencemaran air rendah.
Sedangkan komponen biotik yang ditemukan di Waduk Sempor pada 5 stasiun yaitu :
1. Pada wilayah inlet ditemukan Cycloid, Nupilus, Oscillatoria, Keratella, Mycrocistis,
Branchionus, Cryptomonas, Ankistrodesmus, Eunotia, Glenodinium, Synura,
Zygnema.
2. Pada wilayah outlet ditemukan Branchiounus sp, Keratella sp, Cyclopoid, Cyclotella
sp, Diatome sp, Nauplius sp, Nauthilus sp, Ganggang biru, Jamur air.
3. Pada wilayah kiri ditemukan 16 plankton yang belum teridentifikasi.
4. Pada wilayah tengah ditemukan Brachionus sp, Nauplius sp, Cyclop sp, Monia sp,
Rotifera, Nostoc.
5. Pada wilayah kanan ditemukan Melania sp, Anggang-anggang, Brachinus sp,
Brachiomus, Cyclop sp, Nauplius sp.
Sedangkan hubungan abiotik dengan biotik, biotik dengan biotik dan abioti dengan abiotik
anatar lain :
. 1. Hubungan antara komponen biotik dan biotik pada stasiun di daerah tengah, inlate,
outlate, dan litoral kiri banyak terdapat plankton sedangkan pada stasiun di daerah litoral
kanan organisme yang ditemukan lebih beragam yaitu plankton, bentos, dan neustron.
2. Hubungan antar komponen abiotik tersebut adalah perbedaan suhu antar stasiun
pengamatan dipengaruhi oleh perbedaan luas permukaan antar stasiun dan kedalaman.
Semakin dalam zona maka suhu semakin rendah.
3. Hubungan antara abiotik dan biotik yaitu terdapat perubahan komponen abiotik yang
terjadi pada suatu perairan akan mempengaruhi keberadaan komponen biotik baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Apabila semua kondisi komponen abiotik sesuai bagi
kehidupan komponen biotik maka semakin banyak organisme yang hidup di dalamnya.
SARAN
Pada praktikum yang dilakukan kurang efisien dan efektif karena alat yang digunakan
kuantitasnya kurang sehingga perlu bergantian dan saat mengambil data abiotik dan biotik
tidak bersamaan sehingga mungkin datanya tidak akurat.
Klasifikasi Nostoc :
Phylum : Chyanophyta
Ordo : Chroococcales
Sub Ordo : Nostocineae
Famili : Nostocacea
Species : Nostoc sp
Jenis ini tidak bergerak, berbentuk filamen,bentuknya, biasanya bulat, sel-sel penyusun
tubuhnya berbentuk bola yang tersusun seperti rantai. Pada sel-sel tertentu, dindingnya
menebal dan berubah menjadi heterokist. Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang,
atau diselubungi suatu membran. Benang-benang itu melekat pada substratnya, tidak
bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan
semu. Nostoc, dapat menambat N dari udara, seringkali bersimbiosis dengan Fungai
membentuk Lichenes