ke simp ulan

6
KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilakukan di Waduk Sempor, Kebumen diketahui data dengan pembahasan yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa ada komponen abiotik sebagai berikut : 1. Suhu pada daerah inlet 1 pada kedalaman 1 meter rata- ratanya adalah 30 0 C, sedangkan pada kedalaman 3 meter rata-rata suhunya adalah 30 0 C dan pada kedalaman 5 meter rata-rata suhunya adalah juga 30 0 C. Suhu pada daerah inlet 2 pada kedalaman 1 meter rata- ratanya adalah 30 0 C, sedangkan pada kedalaman 3 meter rata-rata suhunya adalah 29,67 0 C dan pada kedalaman 5 meter rata-rata suhunya adalah juga 30 0 C. Suhu pada daerah outlet pada permukaan air suhunya 29,67 0 C pada kedalaman 1 meter rata-ratanya adalah 30 0 C, sedangkan pada kedalaman 2 meter rata-rata suhunya adalah 29,33 0 C dan pada kedalaman 4 meter rata-rata suhunya adalah juga 29 0 C. Suhu pada daerah litoral kanan pada permukaann air rata- rata dari ketiga pengulangan adalah 30 0 C. Suhu pada daerah litoral kiri pada permukaan air rata- rata dari ketiga pengulangan adalah 31 0 C. 2. Intensitas cahaya Inlet 165.000 lux, Intensitas cahaya tengah 79.733,33 lux Intensitas cahaya pada litoral kiri yaitu dengan rata-rata 408.300 lux, dan pada litoral kanan dengan rata-rata 61.433,33 lux, Intensitas cahaya pada outlet 78.333,33 lux

Upload: nicole-brown

Post on 30-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bjdhk

TRANSCRIPT

Page 1: Ke Simp Ulan

KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan di Waduk Sempor, Kebumen diketahui data dengan

pembahasan yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa ada komponen abiotik

sebagai berikut :

1. Suhu pada daerah inlet 1 pada kedalaman 1 meter rata-ratanya adalah 300 C,

sedangkan pada kedalaman 3 meter rata-rata suhunya adalah 300 C dan pada

kedalaman 5 meter rata-rata suhunya adalah juga 300 C.

Suhu pada daerah inlet 2 pada kedalaman 1 meter rata-ratanya adalah 300 C,

sedangkan pada kedalaman 3 meter rata-rata suhunya adalah 29,670 C dan pada

kedalaman 5 meter rata-rata suhunya adalah juga 300 C.

Suhu pada daerah outlet pada permukaan air suhunya 29,670 C pada kedalaman 1

meter rata-ratanya adalah 300 C, sedangkan pada kedalaman 2 meter rata-rata suhunya

adalah 29,330 C dan pada kedalaman 4 meter rata-rata suhunya adalah juga 290 C.

Suhu pada daerah litoral kanan pada permukaann air rata-rata dari ketiga pengulangan

adalah 30 0C.

Suhu pada daerah litoral kiri pada permukaan air rata-rata dari ketiga pengulangan

adalah 31 0C.

2. Intensitas cahaya Inlet 165.000 lux, Intensitas cahaya tengah 79.733,33 lux Intensitas

cahaya pada litoral kiri yaitu dengan rata-rata 408.300 lux, dan pada litoral kanan

dengan rata-rata 61.433,33 lux, Intensitas cahaya pada outlet 78.333,33 lux

3. Pada daerah inlate 1 dan inlate 2 di kawasan perairan memiliki pH rata-rata 6 yang

berarti pada kawasan perairan bagian itu bersifat asam sampai netral.

Pada daerah outlet dari kedalaman 1 meter, 3 meter, dan 5 meter memiliki rata-rata

pH 6,67.

Pada zona litoral kanan, pengambilan sample dilakukan pukul 14.00 hanya pada

kedalaman 1 meter dengan tiga kali pengulangan memilili rata-rata pH 6,67.

Pada zona litoral kiri dilakukan pada pukul 10.00. pengambilan data pH dilakukan di

air dengan kedalaman 1-5 m dengan tiga kali pengulangan memiliki rata-rata pH 6,33.

Pada zona bagian tengah dilakukan pada daerah kedalaman permukaan air dengan

rentang 1-5 m memiliki rata-rata pH yaitu 7.

4. Pada daerah litoral kanan dan litoral kiri penetrasi cahaya sampai dasar perairan.

Pada daerah litoral tengah penetrasi cahaya mencapai kedalaman 2,66 m.

Pada daerah inlet memiliki rata-rata penetrasi cahaya sampai pada kedalaman 2,50 m.

Pada daerah outlet memiliki rata-rata penetrasi cahaya sampai pada kedalaman2,40 m.

Page 2: Ke Simp Ulan

5. Pada zona inlet diperoleh kekeruhan sebesar 5,17 mg/l, pada zona outlet sebesar 1

mg/l, pada zona litoral sebesar 10 mg/l, pada zona tengah waduk sebesar 3,67mg/l,

dan pada zona litoral kanan sebesar 1,35 mg/l.

6. Salinitas menunjukkan angka 0 berarti air waduk Sempor termasuk air tawar dengan

salinitas > 0,05 % .

7. Pada daerah outlet memiliki rata rata kecepatan angin sebesar 0,93.

Pada daerah inlet memiliki rata-rata kecepatan angin sebesar 1,7.

Pada daerah tengah memiliki rata rata kecepatan angin sebesar 14.

Pada bagian litoral kanan memiliki rata rata kecepatan angin sebesar 0,9.

Pada bagian litoral kiri memiliki rata-rata kecepatan angin sebesar 0,05.

8. Kadar DO yang terdapat di 5 daerah pengamatan yaitu Inlate, Outlate, Tengah, Litoral

kanan dan Litoral kiri yaitu >5 ppm yang menunjukan tingkat pencemaran air rendah.

Kadar BOD yaitu <10 ppm yang menunjukan tingkat pencemaran air rendah.

Sedangkan komponen biotik yang ditemukan di Waduk Sempor pada 5 stasiun yaitu :

1. Pada wilayah inlet ditemukan Cycloid, Nupilus, Oscillatoria, Keratella, Mycrocistis,

Branchionus, Cryptomonas, Ankistrodesmus, Eunotia, Glenodinium, Synura,

Zygnema.

2. Pada wilayah outlet ditemukan Branchiounus sp, Keratella sp, Cyclopoid, Cyclotella

sp, Diatome sp, Nauplius sp, Nauthilus sp, Ganggang biru, Jamur air.

3. Pada wilayah kiri ditemukan 16 plankton yang belum teridentifikasi.

4. Pada wilayah tengah ditemukan Brachionus sp, Nauplius sp, Cyclop sp, Monia sp,

Rotifera, Nostoc.

5. Pada wilayah kanan ditemukan Melania sp, Anggang-anggang, Brachinus sp,

Brachiomus, Cyclop sp, Nauplius sp.

Sedangkan hubungan abiotik dengan biotik, biotik dengan biotik dan abioti dengan abiotik

anatar lain :

. 1. Hubungan antara komponen biotik dan biotik pada stasiun di daerah tengah, inlate,

outlate, dan litoral kiri banyak terdapat plankton sedangkan pada stasiun di daerah litoral

kanan organisme yang ditemukan lebih beragam yaitu plankton, bentos, dan neustron.

Page 3: Ke Simp Ulan

2. Hubungan antar komponen abiotik tersebut adalah perbedaan suhu antar stasiun

pengamatan dipengaruhi oleh perbedaan luas permukaan antar stasiun dan kedalaman.

Semakin dalam zona maka suhu semakin rendah.

3. Hubungan antara abiotik dan biotik yaitu terdapat perubahan komponen abiotik yang

terjadi pada suatu perairan akan mempengaruhi keberadaan komponen biotik baik secara

langsung ataupun tidak langsung. Apabila semua kondisi komponen abiotik sesuai bagi

kehidupan komponen biotik maka semakin banyak organisme yang hidup di dalamnya.

SARAN

Pada praktikum yang dilakukan kurang efisien dan efektif karena alat yang digunakan

kuantitasnya kurang sehingga perlu bergantian dan saat mengambil data abiotik dan biotik

tidak bersamaan sehingga mungkin datanya tidak akurat.

Page 4: Ke Simp Ulan

Klasifikasi Nostoc :

Phylum : Chyanophyta

Ordo : Chroococcales

Sub Ordo : Nostocineae

Famili : Nostocacea

Species : Nostoc sp

Jenis ini tidak bergerak, berbentuk filamen,bentuknya, biasanya bulat, sel-sel penyusun

tubuhnya berbentuk bola yang tersusun seperti rantai. Pada sel-sel tertentu, dindingnya

menebal dan berubah menjadi heterokist. Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang,

atau diselubungi suatu membran. Benang-benang itu melekat pada substratnya, tidak

bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan

semu. Nostoc, dapat menambat N dari udara, seringkali bersimbiosis dengan Fungai

membentuk Lichenes