kata pengantar - ppid.bnn.go.id filekata pengantar puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat...

76
i KATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan Badan Narkotika Nasional (BNN) Tahun Anggaran 2012 ini berhasil disusun dan dipublikasikan. Laporan Tahunan BNN ini berisi tentang penyelenggaraan dan hasil penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi BNN selama satu tahun, sebagai bentuk pertanggungjawaban BNN sebagai vokal point dalam penanganan permasalahan Narkoba di tanah air. Hal ini tentunya sudah sejalan dengan amanat dari Pasal 70 (j) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang menyatakan BNN mempunyai tugas membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang. Dalam kurun waktu 12 (dua belas) tahun terakhir ini Badan Narkotika Nasional telah berkali-kali mengalami perubahan status kelembagaan, yang terakhir adalah dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika pada tanggal 12 Oktober 2009, sebagai Lembaga Pemerintah Non- Kementerian (LPNK) yang vertikal ke bawah hingga tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota. Lembaga BNN yang sekarang ini telah memiliki kewenangan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana Narkotika. Diharapkan dengan statusnya sekarang ini, BNN akan semakin dapat meningkatkan kemampuannya lebih optimal sesuai peran sebagai vokal point yang profesional dalam penanganan permasalahan narkoba di tanah air. Semoga Laporan Tahunan ini dapat lebih mensinergikan komitmen bersama segenap komponen masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia dalam memerangi permasalahan narkoba. Jakarta, Januari 2013 Kepala Badan Narkotika Nasional TTD Anang Iskandar

Upload: dinhliem

Post on 30-Apr-2019

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan Badan Narkotika

Nasional (BNN) Tahun Anggaran 2012 ini berhasil disusun dan dipublikasikan.

Laporan Tahunan BNN ini berisi tentang penyelenggaraan dan hasil

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi BNN selama satu tahun, sebagai bentuk

pertanggungjawaban BNN sebagai vokal point dalam penanganan permasalahan

Narkoba di tanah air.

Hal ini tentunya sudah sejalan dengan amanat dari Pasal 70 (j) UU Nomor 35

Tahun 2009 tentang Narkotika, yang menyatakan BNN mempunyai tugas

membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang.

Dalam kurun waktu 12 (dua belas) tahun terakhir ini Badan Narkotika

Nasional telah berkali-kali mengalami perubahan status kelembagaan, yang

terakhir adalah dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang

Narkotika pada tanggal 12 Oktober 2009, sebagai Lembaga Pemerintah Non-

Kementerian (LPNK) yang vertikal ke bawah hingga tingkat Propinsi dan

Kabupaten/Kota. Lembaga BNN yang sekarang ini telah memiliki kewenangan

penyelidikan dan penyidikan tindak pidana Narkotika.

Diharapkan dengan statusnya sekarang ini, BNN akan semakin dapat

meningkatkan kemampuannya lebih optimal sesuai peran sebagai vokal point yang

profesional dalam penanganan permasalahan narkoba di tanah air.

Semoga Laporan Tahunan ini dapat lebih mensinergikan komitmen bersama

segenap komponen masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia dalam memerangi

permasalahan narkoba.

Jakarta, Januari 2013

Kepala Badan Narkotika Nasional

TTD

Anang Iskandar

Page 2: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i KATA SAMBUTAN ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG ………………………………………………….. 1

B. DASAR HUKUM ……………………………………………………… 2

C. MAKSUD DAN TUJUAN …………………………………………….. 3

D. RUANG LINGKUP …………………………………………………… 4

E. SISTEMATIKA ………………………………………………………... 4 BAB II SITUASI PERMASALAHAN NARKOBA …………………………….. 5

A. PERMASALAHAN NARKOBA GLOBAL …………………………... 5

B. PERMASALAHAN NARKOBA REGIONAL ……………………….. 6

C. PERMASALAHAN NARKOBA NASIONAL ……………………….. 8 BAB III PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN P4GN

TAHUN 2012 ……………………………………………………………...

11

A. PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN P4GN …………… 11 1. Bidang Pencegahan ……………………………………………… 11 2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat ……………………………. 15 3. Bidang Rehabilitasi ………………………………………………. 22 4. Bidang Pemberantasan ………………………………………….. 28 5. Bidang Hukum dan Kerja sama ………………………………… 45 6. Kegiatan Pendukung Layanan Administrasi di BNN …………. 56

B. HAMBATAN DAN UPAYA YANG DILAKUKAN …………………... 69 1. Hambatan …………………………………………………………. 69 2. Upaya yang Dilakukan …………………………………………... 69

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………....... 71

Page 3: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejak perubahan Badan Koordinasi Narkotika Nasional (BKNN) menjadi

Badan Narkotika Nasional (BNN) bulan Agustus 2002 atau sejak satu dekade

(10 tahun) pemerintah bersama masyarakat menanggulangi masalah

penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan

Bahan Adiktif Lainnya kecuali Tembakau dan Alkohol) telah banyak upaya

Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkoba (P4GN) yang dicapai. Namun demikian, permasalahan Narkoba tidak

berhenti begitu saja, tetapi terus tumbuh dan menggunakan modus operandi

terkini melewati lintas batas negara.

Sebagaimana diketahui bersama, kejahatan Narkoba merupakan

kejahatan yang bersifat lintas negara (transnational crime), kejahatan

terorganisir (organized crime), dan kejahatan serius (serious crime) yang

dapat menimpa dan mengancam setiap negara dan bangsa dengan dampak

kerugian yang sangat besar, terutama dari segi kesehatan, sosial ekonomi,

dan keamanan bahkan ketahanan suatu bangsa, terbukti generasi muda

bangsa dapat dilemahkan dengan kejahatan Narkoba. Oleh karena itu,

sebagaimana pesan Presiden RI, bahwa Negara tidak boleh kalah melawan

sindikat kejahatan Narkoba.

Berdasarkan kajian dan pertimbangan seksama, Pemerintah merevisi

Undang-undang Narkotika Nomor 22 Tahun 1997 menjadi Undang-undang

Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 yang lebih keras dalam menghukum dan

memberikan efek jera sindikat dan kejahatan namun lebih humanis dalam

merawat korban-korban Narkoba yang terus berjatuhan. Seiring dengan revisi

UU tersebut, Pemerintah juga memperkuat Kelembagaan BNN menjadi

Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) berdasarkan Peraturan

Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional.

Page 4: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

2

Sebagai LPNK, BNN memegang posisi yang sangat strategis dalam

menyatukan langkah untuk menggerakkan seluruh komponen masyarakat

dengan lebih serius, aktif, dan ambisius melalui implementasi Instruksi

Presiden Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi

Nasional di Bidang P4GN Tahun 2011-2015. Dalam kurun waktu yang relatif

singkat, BNN telah mampu membawa perubahan cukup signifikan terutama

dalam penataan visi dan misi, kebijakan dan strategi nasional tentang

akselerasi di bidang penyidikan, serta upaya ekstensifikasi dan intensifikasi

dalam menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat akan arti dan

pentingnya kesehatan yang bebas dari pengaruh penyalahgunaan Narkoba.

Saat ini, BNN telah memiliki perwakilan daerah di 33 Provinsi.

Sedangkan di tingkat kabupaten dan kota, BNN telah memiliki 75 BNNK/Kota.

Secara bertahap, perwakilan ini akan terus bertambah seiring dengan

perkembangan tingkat kerawanan penyalahgunaan Narkoba di daerah.

Dengan adanya perwakilan BNN di setiap daerah, memberi ruang gerak yang

lebih luas dan strategis bagi BNN dalam upaya P4GN. Dalam upaya

peningkatan performa pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan

serta peredaran gelap Narkoba, dan demi tercapainya visi “Indonesia Bebas

Narkoba Tahun 2015”.

Oleh karena itu, dalam rangka mempertanggungjawabkan program,

kegiatan dan capaian kinerja BNN, setiap tahun disusun Laporan Tahunan

BNN yang dimaksudkan agar semua capaian program dan kegiatan BNN

setiap tahun dapat didokumentasikan dan disosialisasikan kepada

masyarakat sebagai pertanggungjawaban badan publik, secara transparan

dan akuntabel. Diharapkan pula dengan laporan tahunan ini upaya P4GN

dapat diapresiasi masyarakat melalui peran serta yang aktif dalam upaya

P4GN menuju masyarakat Indonesia yang imun dari Narkoba, masyarakat

yang sehat, sejahtera dan maju.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Dasar 1945, pasal 30 tentang Pertahanan Negara.

Page 5: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

3

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional tahun 2005 – 2025.

4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

5. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika

Nasional.

6. Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan

dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan

dan Peredaran Gelap Narkoba Tahun 2011 – 2015.

7. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 03 Tahun 2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional.

8. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 04 Tahun 2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Provinsi

dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud.

Maksud penyusunan laporan tahunan ini sebagai

pertanggungjawaban BNN kepada masyarakat tentang pemberian

informasi kegiatan, khususnya P4GN secara jelas, transparan,

akuntabel dan faktual. Selain itu, sebagai implementasi

mendokumentasikan seluruh kegiatan P4GN ke dalam sebuah media

cetak yang dapat dipelajari, dipahami dan disikapi masyarakat tentang

bahaya Narkoba dan upaya penanggulangannya oleh BNN.

2. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan laporan tahunan ini untuk

meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang

perkembangan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba

serta pentingnya upaya P4GN bagi seluruh anak bangsa untuk

berkomitmen, bersinergi secara komprehensif dan terintegrasi dalam

mewujudkan Indonesia Negeri Bebas Narkoba.

Page 6: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

4

D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dalam laporan tahunan ini memberikan gambaran terkini

yang komprehensif dan faktual tentang tren masalah Narkoba baik di tingkat

global, regional dan nasional yang disikapi dengan penanggulangan P4GN

oleh BNN selama setahun. Dengan situasi dan kondisi serta besaran

permasalahan Narkoba yang dihadapi, diharapkan mendapatkan perhatian

dari semua pihak untuk lebih meningkatkan peran serta, khususnya dalam

implementasi kebijakan dan strategi P4GN sesuai Inpres Nomor 12 Tahun

2011.

E. SISTEMATIKA

Bab I Pendahuluan

Bab II Situasi Permasalahan Narkoba.

Bab III Pelaksanaan Program dan Kegiatan P4GN TA 2012

Bab IV Penutup

Page 7: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

5

BAB II

SITUASI PERMASALAHAN NARKOBA

A. PERMASALAHAN NARKOBA GLOBAL.

Sejak lama dunia telah dilanda masalah Narkoba. Masalah

penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba sudah mewabah di hampir

semua negara di dunia dan tidak satu bangsa pun yang terbebas dari

penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba, yang mengakibatkan jutaan

jiwa, menghancurkan kehidupan keluarga, mengancam keamanan dan

ketahanan berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya, upaya P4GN telah

disepakati dunia sebagai gerakan bersama yang terus dilakukan kerjasama

dalam pelaporan dan upaya penanggulangannya.

Berdasarkan Laporan Badan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk

urusan kejahatan narkotika (United Nations Office on Drugs Crimes/UNODC)

World Drugs Report 2012, diketahui bahwa upaya pengawasan Narkoba

yang ketat oleh negara-negara di dunia telah dapat mengendalikan

peredaran Narkoba di Eropa, Amerika dan Asia. Namun demikian transaksi

dan peredaran gelap Narkoba yang dilakukan oleh pelaku kejahatan

terorganisir (organized crime) ternyata terus meningkat, sehingga diperlukan

berbagai macam upaya untuk melindungi masyarakat dari bahaya Narkoba.

Diperkirakan antara 153 – 300 juta jiwa atau sebesar 3,4%-6,6%

penyalahguna Narkoba dunia usia 15-64 tahun pernah mengkonsumsi

Narkoba sekali dalam setahun, di mana hampir 12% (15,5 juta jiwa sampai

dengan 38,6 juta jiwa) dari pengguna adalah pecandu berat.

Laporan UNODC, juga menunjukkan bahwa perkiraan produksi opium

meningkat dari 4.700 ton tahun 2010 menjadi 7.000 ton tahun 2011. Sedang

produksi Kokain meningkat dari 13,3 juta ton tahun 2010 menjadi 19,7 juta

ton tahun 2011. Peningkatan barang sitaan methamphetamine meningkat

dari 31 ton tahun 2008 menjadi 45 ton tahun 2009 atau dengan peningkatan

sebesar 45%.

Page 8: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

6

Dari sisi jenis narkotika, ganja menduduki peringkat pertama yang

disalahgunakan di tingkat global dengan angka prevalensi 2,3% dan 2,9% per

tahun dari total populasi penduduk usia 15-64 tahun. Pasar terbesar ganja

Oceania (9,3%-14,8%) dan USA (6,3%-6,6%). Ganja diketahui memiliki efek

yang paling merusak dibanding jenis narkotika yang lainnya.

Sementara peringkat kedua, diikuti dengan penyalahgunaan kokain

dengan angka prevalensi sebesar 15%-19% per tahun. Amerika Utara

menjadi wilayah penyalahguna Kokain dengan angka prevalensi paling tinggi

sebesar 2%, diikuti Oceania (1,4%-1,7%) dan Eropa Barat (1,5%). Kokain

jika digunakan secara bersamaan dengan minumal beralkohol dapat memicu

terjadinya penyimpangan perilaku dan kekerasan.

Amphetamine-Type Stimulants (ATS) menduduki peringkat ketiga,

sebagai Narkoba yang disalahgunakan dengan estimasi sebesar 3,7 juta jiwa

sampai dengan 52,9 juta jiwa usia 15-64 tahun. Oceania, Asia Selatan,

Amerika Utara dan Eropa Barat dan Eropa Tengah telah menjadi wilayah

penyalahgunaan ATS dengan angka prevalensi paling tinggi. Narkotika

sintetis adalah jenis narkotika yang paling sering diproduksi gelap guna

memberikan efek eupforia bagi penyalahgunanya.

Dari perspektif dampak buruk, penyalahgunaan Narkoba menduduki

rangking ke-20 dunia sebagai penyebab angka kematian dan menduduki

rangking ke-10 di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia.

Penyalahguna Narkoba diketahui sangat rentan dan mudah terjangkit

HIV/AIDS, Hepatitis dan Tuberculosis (TBC), yang lebih mudah menularkan

ke masyarakat umum. Berdasarkan alasan ini UNODC menganggap bahwa

penyalahgunaan Narkoba sebagai masalah kesehatan.

B. PERMASALAHAN NARKOBA REGIONAL.

Di kawasan regional, sebagaimana dilaporkan dalam World Drug

Report 2012 bahwa 238 juta orang (5% dari populasi global memakai

Narkoba dalam setahun). Kawasan Afghanistan, Pakistan dan Iran memiliki

prevalensi tertinggi dari penggunaan opium, sementara Afrika Barat memiliki

lebih dari 2 juta pengguna kokain. Produksi opium global telah melonjak

menjadi 7.000 ton pada 2011, dibandingkan 2010, ketika penyakit tanaman

telah menghancurkan setengah tanaman.

Page 9: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

7

Berdasarkan Laporan UNODC Asia Pasifik, Global Smart Update 2012,

sepertiga dari ATS global dan setengah dari metamfetamin global yang disita

pada tahun 2010 berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara. Sejumlah besar

ATS terus diproduksi di Cina, Myanmar dan Filipina. Selain itu, produksi ATS

gelap terus berkembang di negara-negara yang sebelumnya menjadi negara

transit untuk ATS seperti Kamboja, Indonesia dan Malaysia. Diversi sediaan

farmasi yang mengandung pseudoephedrine, yang akan disalahgunakan

untuk produksi metamfetamin secara ilegal, terus terjadi di wilayah. Kelompok

kejahatan transnasional terorganisir dari Afrika dan Iran terus terlibat dalam

perdagangan metamfetamin ke Asia Timur dan Asia Tenggara.

Sementara di wilayah Asia Selatan, tetap menjadi target kelompok

kejahatan terorganisir sebagai sumber ATS, terutama ephedrine dan

pseudoephedrine. Fasilitas produksi ATS ilegal diungkap secara teratur.

Sejumlah besar ketamine, suatu zat yang tidak termasuk dalam pengawasan

internasional, dikirim dari India ke Asia Timur dan Amerika Utara.

Maraknya produksi dan peredaran gelap ATS di Kawasan Asia Pasifik,

mengancam Negara-negara di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia

sebagai jalur peredaran gelap dan pangsa pasar yang menjanjikan. Dengan

nilai jual narkotika yang tinggi dan jumlah permintaan yang terus tumbuh,

menyebabkan kawasan ASEAN menjadi sasaran penyelundupan narkotika

dan bahan-bahan prekursor dari berbagai jenis dan kemasan. Sebagaimana

terjadi di Malaysia, penyelundupan besar-besaran prekursor dari padat

menjadi cair telah menggunakan berbagai modus operandi.

Dari narkotika jenis Opiat, Afghanistan masih menempati rangking

pertama produksi dan peredaran gelap Opium. Kemudian Myanmar adalah

"nomor dua" dalam hal budidaya opium dan produksi global. Pada 2010,

ketika terjadi penurunan tajam produksi opium di Afghanistan, pangsa pasar

opium Myanmar telah tumbuh dengan cepat. Sementara "Segitiga Emas"

hanya memproduksi sekitar 10% dari opium dunia, masalah ini harus

ditangani secara serius.

Page 10: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

8

Berdasarkan hasil pertemuan International Drugs Enforcement

Conference Far East Working Group di Da Nang, Viet Nam (2012), diketahui

bahwa sindikat Narkoba di kawasan Asia Timur Jauh terus tumbuh, antara

lain: sindikat Iran-Nigeria (heroin dan shabu), sindikat China dan Malaysia

(ATS), sindikat Amerika Latin (Kokain), Sindikat Australia dan sindikat dalam

Negeri (Ganja). Meskipun sindikat Nepal semakin berkurang namun sindikat-

sindikat yang lain terus merekrut TKI sebagai kurir Narkoba baik ras Asia

maupun Eropa. Mereka telah banyak yang ditangkap serta diproses hukum di

berbagai negara, sebagai agen sindikat Indonesia di Luar Negeri.

C. PERMASALAHAN NARKOBA NASIONAL.

Dari hasil Survey Nasional, Indonesia juga termasuk negara yang

mengalami permasalahan tersebut, terbukti dari data hasil Survei BNN-UI

(2011) tentang Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba di

Indonesia, diketahui bahwa angka prevalensi penyalahguna Narkoba di

Indonesia telah mencapai 2,2% atau sekitar 3,8 juta orang dari total populasi

penduduk (berusia 10-60 tahun). Hal ini mengalami peningkatan sebesar

0,21% bila dibandingkan dengan prevalensi pada tahun 2008, yaitu sebesar

1,99% atau sekitar 3,3 juta orang. Dengan semakin maraknya peredaran gelap

Narkoba, maka diestimasikan jumlah penyalahguna Narkoba akan meningkat

4,58 juta pada tahun 2013, apabila upaya P4GN tidak berjalan se-efektif

mungkin.

Dari hasil pengungkapan kejahatan Narkotika, situasi peredaran shabu

(methamphetamine) selama 5 (lima) tahun terakhir (2007-2011) meningkat,

yang digambarkan dengan bertambahnya jumlah kasus dan tersangka jenis

shabu dengan peningkatan rata-rata sebesar 21,23% yaitu dari 5.456 kasus

pada tahun 2007 menjadi 11.764 kasus pada tahun 2011, sedangkan

tersangka mengalami peningkatan rata-rata sebesar 16,47% yaitu dari 8.651

orang pada tahun 2007 menjadi 15.683 orang pada tahun 2011. Barang

bukti jenis shabu mengalami peningkatan yang sangat tajam yaitu sebesar

208,4% dari 354.065,84 gram (2010) menjadi 1.092.029,09 gram (2011).

Hasil penyitaan shabu oleh Ditjen Bea dan Cukai tahun 2011 juga

menunjukkan peningkatan.

Page 11: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

9

Maraknya sindikat luar negeri yang beroperasi di Indonesia terbukti

dengan Jumlah tersangka Warga Negara Asing yang mengalami kenaikan

dari tahun 2007-2010 yaitu dari 68 tersangka pada tahun 2007 menjadi 134

tersangka pada tahun 2010 dengan persentase kenaikan sebesar rata-rata

26,1% atau 22 tersangka, sedangkan tahun 2011 mengalami penurunan

sebesar 10,4% atau sebesar 14 tersangka dari tahun 2010. Berturut-turut

mayoritas WNA yang tertangkap di Indonesia karena Narkoba adalah : WN

Malaysia, WN Iran, WN Nigeria, WN China, WN Perancis dan WN Australia.

Sindikat Narkoba telah menebar jaringan sindikasinya dengan

membangun laboratorium gelap (clandestine laboratory). Faktor penyebab

maraknya peredaran Narkotika jenis ATS di kota-kota besar bersumber dari

adanya laboratorium gelap yang dibuat oleh sindikat Narkotika baik berskala

rumahan dan pabrikan. ATS merupakan Narkoba jenis sintetis yang dibuat

dari bahan-bahan kimia (prekursor) yang diperdagangkan dengan prosedur

ketat namun disimpangkan ijin dan penggunaannya. Bahkan prosedur

peracikannya dapat dipelajari melalui internet dengan peralatan yang tersedia

di pasaran. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia yang semula hanya

sebagai negara transit narkotika, telah berubah menjadi negara penghasil

ATS, terbukti dengan kecenderungan naiknya jumlah laboratorium atau

pabrik ATS dalam lima tahun terakhir.

Pada tahun 2006 jumlah pabrik ATS yang berhasil dibongkar sebanyak

12 kasus (4 pabrik berskala besar dan 8 pabrik berskala kecil), namun di

tahun 2010 meningkat menjadi 25 kasus (7 pabrik berskala besar dan 18

pabrik berskala kecil). Kecenderungannya para pabrikan ATS membangun

dengan skala kecil, agar dapat cepat berpindah. Sementara modus operandi

lokasi laboratorium gelap umumnya di lokasi yang dekat dengan para penya-

lah guna, seperti lingkungan perumahan mewah, tempat hiburan, tempat

terapi dan rehabilitasi atau apartemen yang agak rendah tingkat interaksi

antar warganya dan sistem keamanan yang tidak rumit, termasuk kawasan

rawan narkotika di perkotaan. Pembangunan pabrik ATS tidak hanya di

Jakarta saja, tetapi telah menyebar ke berbagai ibukota Provinsi seperti

Surabaya, Medan, Batam, Pekanbaru, dan Bajarmasin. Bahkan di beberapa

kabupaten/kota juga ditemukan seperti : Jepara (Jateng), Tulung Agung,

Malang dan Banyuwangi (Jatim). Di Luar Jawa di temukan di Maros (Sulsel).

Page 12: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

10

Berdasarkan dampak sosial dan ekonomi, bisnis Narkoba merupakan

bisnis besar yang melibatkan banyak jaringan sindikat. Jumlah uang yang

beredar omzetnya sangat besar, jika diasumsikan itu senilai biaya konsumsi

Narkoba maka uang berputar di bisnis ini minimal Rp.17,5 trilyun. Tingkat

keuntungan yang dijanjikan sangat besar, di tingkat pengedar antara 40%

sampai 100% dari modal tergantung jenis Narkoba, misalkan shabu beli 1

gram sekitar 1,2 juta, maka setelah dijual per paket akan dihasilkan uang

minimal Rp. 2,2 juta. Inilah fakta mengapa bisnis ini marak di kota-kota besar.

Kompleksitas permasalahan Narkoba menyangkut aspek sikap/perilaku

individu (nilai-nilai, kepribadian, dll) dan lingkungan (teman sebaya, keluarga,

dll). Individu dan lingkungan yang terbiasa menyalahgunakan Narkoba

perlahan tapi pasti telah mengancam nilai-nilai dan etika yang tumbuh dalam

kearifan lokal masyarakat. Hal itu nampak dari berbagai kejadian kekerasan,

kecelakaan, tawuran, perkelahian antar geng, tawuran antara kampung,

mahasiswa dengan penegak hukum dan kejadian lain, dimana para pelaku

tersebut dalam pengaruh Narkoba sebelum melakukan aksinya.

Dengan mencermati kejadian dan ulasan di atas, perlu kiranya

Pemerintah dan jajarannya untuk terus mengajak dan meningkatkan

kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama bertanggung

jawab melakukan P4GN menciptakan masyarakat yang imun (kebal) dari

penyalahgunaan Narkoba sekaligus membantu para korban untuk dapat

dirawat di tempat-tempat yang telah disediakan Pemerintah serta ikut

berpartisipasi aktif melaporkan setiap tindak pidana Narkoba kepada aparat

yang berwajib.

Page 13: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

11

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN P4GN

TAHUN 2012

A. PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN P4GN.

1. Bidang Pencegahan.

Sebagai upaya untuk meminimalisir jumlah penyalahguna Narkoba

dan untuk meningkatkan imunitas (daya tangkal) masyarakat agar

senantiasa menolak penyalahgunaan Narkoba, Deputi Bidang

Pencegahan BNN bersama BNNP dan BNNK/Kota telah melakukan

berbagai langkah preventif, melalui rangkaian kegiatan sebagai berikut :

a. Melaksanakan sosialisasi dan kampanye P4GN bidang

pencegahan melalui media elektronik dalam bentuk Talkshow

Interaktif P4GN (Program Indonesia Bergegas) di televisi swasta

nasional dan TVRI, serta di berbagai radio swasta nasional.

Penayangan berbagai iklan layanan masyarakat P4GN bidang

pencegahan di berbagai televisi swasta nasional dan TVRI serta

33 televisi lokal dan penayangan film Anti Narkoba di televisi

swasta nasional.

Gambar 1. Iklan Anti Penyalahgunaan Narkoba

Versi Remaja, Pekerja dan Keluarga

Page 14: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

12

b. Membangun website Indonesia Bergegas, dengan mengakses

www.indonesiabergegas.com, sebagai salah satu referensi informasi

pencegahan Narkoba. Berdasarkan hasil review terhadap 30 juta

domain name di dunia, website www.indonesiabergegas.com masuk

dalam peringkat ke 5 juta dari 30 juta domain name di dunia atau

mendapat angka peringkat tertulis 2,5* dengan kategori website

aman untuk diakses oleh siapa saja. Hingga saat ini website

tersebut telah diakses oleh 17.000 orang. Sedangkan total

pengakses www.youtube.com/user/indonesia bergegas mencapai

11.600 orang (per tgl 31 Desember 2012, pukul 12.00 WIB).

c. Pagelaran Seni Budaya Anti Penyalahgunaan Narkotika melalui

atraksi Lenong, campur sari, wayang gaul, reog ponorogo, calung,

operet, lawak, musik, teater kontemporer, dan kebudayaan

lainnya. Kegiatan ini telah memberikan tontonan sekaligus

tuntunan anti Narkoba kepada kurang lebih 46.292 orang yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Gambar 2. Tayangan Talkshow Interaktif P4GN (Live) “Coffee Break”

Page 15: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

13

d. Kampanye Nasional Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran

Gelap Narkoba bertepatan dengan HANI (Hari Anti Narkoba

Internasional) pada tanggal 26 Juni 2012 di Balai Rehabilitasi BNN

Baddoka, Makassar sekaligus peresmian operasional Balai

Rehabilitasi BNN oleh Bapak Wakil Presiden RI. Kegiatan ini

diikuti ± 2.600 orang, terdiri dari : unsur Menteri Kabinet Indonesia

Bersatu dan Wakil Menteri, Jaksa Agung, Duta Besar, Perwakilan

Organisasi Luar Negeri, Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu

(SIKIB), Kwarnas Gerakan Pramuka, Anggota TNI dan POLRI,

Pramuka, Pelajar, serta Pejabat Pemprov Sulawesi Selatan.

e. Penerbitan berbagai media cetak sebagai referensi maupun media

kampanye P4GN bidang pencegahan (buku, majalah, buletin,

artikel, leaflet, poster, dan kaos), serta pembuatan media luar

ruang (spanduk, umbul-umbul, balon udara, banner, handbag,

neon box, billboard, running text) yang disebarluaskan kepada

masyarakat.

f. Forum Komunikasi Diseminasi Informasi Bidang Pencegahan

tingkat Provinsi dan Kabupaten / Kota di 7 Provinsi (Bali, Bengkulu,

Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sumatera

Utara, dan Sulawesi Selatan).

Gambar 3. FTV Anti Penyalahgunaan Narkoba

Page 16: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

14

g. Pembentukan 15.419 kader di

lingkungan pelajar dan

mahasiswa, serta 6.153 kader

di lingkungan pekerja.

Sebanyak 42.306 pekerja

pada instansi pemerintah,

BUMN maupun swasta juga

telah mendapatkan advokasi

dan sosialisasi tentang

pencegahan penyalahgunaan

Narkoba. Sedangkan di

lingkungan pelajar dan

mahasiswa, telah dilakukan advokasi dan sosialisasi kepada

55.394 orang.

h. Sosialisasi dan TOT (Training of Trainer) kepada 36.950 peserta

dari berbagai instansi pemerintah (TNI, POLRI, PNS, BUMN,

SWASTA) kelompok masyarakat dan organisasi masyarakat yang

berada di wilayah DKI Jakarta.

i. Melaksanakan kerja sama dengan berbagai kementerian/lembaga

dan organisasi masyarakat dengan sasaran pelajar/mahasiswa

dan pekerja, sesuai dengan INPRES Nomor 12 tahun 2011

tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional di Bidang

P4GN, antara lain :

1) Kementrian Kominfo

2) Kementerian Perhubungan

3) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

4) Kementerian PDT

5) BKKBN

6) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

7) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak (KP3A)

8) Bhayangkari dan Jalasenastri

Gambar 4. Pembentukan Kader Anti Narkoba

Page 17: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

15

9) IPP NU, BAZIS DKI, LKCI (Lembaga Cegah Kesehatan

Indonesia), Gereja Advent Indonesia, INACA dan KONI.

10) Pemuda Muhammadiyah, IMM (Ikatan Mahasiswa Muslim),

PGI (Persatuan Gereja Indonesia), PMKRI (Persatuan

Mahasiswa Katholik Indonesia), Peradam (Persatuan

Pemuda Hindu Indonesia), Perhimpunan Indonesia

Tionghoa, GP. Anshor, PORPI (Persatuan Mahasiswa Putri

NU), IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), Fatayat NU,

Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, Kesatuan Aksi

Mahasiswa Muslim Indonesia, BSMI (Bulan Sabit Merah

Indonesia), Gerakan Pemuda Sehat (GPS), KOSGORO, PP

Al Hidayah, PP GPI (Gerakan Pemuda Islam), PP Matakin,

Gema Budi (Gerakan Mahasiswa Budha), PP Walubi,

Persatuan Gereja Pantekosta, DPP GAMKI (Gerakan

MahasiswaKristen Indonesia), Wanita Khatolik, KOWANI,

PKK, PP Aisyiyah, MDI (Majelis Dakwah Islamiyah), PP

Remaja Mesjid Indonesia, PP Al Wasliyah.

2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh BNN,

berorientasi pada upaya peningkatan peran serta masyarakat dalam

mendukung program P4GN dan pemberdayaan alternatif baik di wilayah

perkotaan maupun di pedesaan. Kegiatan yang telah dilaksanakan

antara lain :

a. Pemberdayaan Melalui Peran Serta Masyarakat

Dalam rangka melakukan optimalisasi penanggulangan

bahaya penyalahgunaan Narkoba melalui peningkatan peranserta

masyarakat, BNN menggulirkan program pemberdayaan peran

serta masyarakat, yang terdiri dari kegiatan-kegiatan seperti :

Penyuluhan, Advokasi, Pembentukan Satuan Tugas (Satgas),

Pemberdayaan Lingkungan dalam rangka mengantisipasi bahaya

narkoba dan test rambut.

Page 18: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

16

Gambar 5. Kegiatan Dayamas Peranserta Masyarakat

di Lingkungan Pendidikan

Adapun kegiatan pemberdayaan peran serta masyarakat

yang dilakukan Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN,

yaitu :

1) Di Lingkungan Pendidikan Sekolah Menengah, sebanyak 17

sekolah dan menjangkau 2.400 siswa.

2) Di Lingkungan Pendidikan Tinggi (Kampus), sebanyak 18

kampus dan menjangkau 2.400 mahasiswa.

3) Di Lingkungan Kerja Pemerintah, sebanyak 20 Instansi

Pemerintah dan menjangkau 800 PNS.

Gambar 6. Kegiatan Dayamas Peranserta Masyarakat di Lingkungan Pemerintah

4) Di Lingkungan Kerja BUMN, sebanyak 18 Instansi BUMN dan

menjangkau 800 Pegawai.

5) Di Lingkungan Kerja Swasta, sebanyak 18 Instansi Swasta

dan menjangkau 800 Pekerja.

Page 19: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

17

6) Di Lingkungan Masyarakat, sebanyak 26 Lingkungan dan

menjangkau 2.400 masyarakat.

7) Kegiatan Pemberdayaan peran serta Masyarakat melalui

ABT (Anggaran Belanja Tambahan) dengan Test Urine, yang

menyasar 28 lingkungan dan 4.075 orang, antara lain :

a) Lingkungan Kerja Pemerintah : Kopassus (1.260 orang),

Dit Hukum TNI AD (75 orang), CPNS BNN (311 orang),

LAPAN (219 orang), MK (190 orang) dan Pusat

Penerbangan TNI AD (30 orang).

b) Lingkungan Kerja BUMN : PT KAI (Persero) DAOP 1

Jakarta (100 orang), DAOP 2 Bandung (50 orang),

DAOP 3 Cirebon (50 orang), DAOP 4 Poncol Semarang

(50 orang), DAOP 5 Purwokerto (50 orang), DAOP 6

Yogyakarta (50 orang), DAOP 8 Surabaya (50 orang);

PT KAI Lampung (305 orang), PT KAI Palembang (365

orang), PT Garuda Airline (14 orang).

c) Lingkungan Kerja

Swasta : PT Nusa

Flying Indonesia (50

orang), PT JNE (150

orang), PT Airasia

Indonesia Bandung (52

orang), PT Airasia

Indonesia Medan (31

orang), PT Airasia

Indonesia Denpasar (99

orang), PT Airasia

Indonesia Surabaya (26

orang), PT Inti Shell (47 orang), PT Fastfood Indonesia

(40 orang), PT BKJ Tanjung Priok (230 orang),

Sriwijaya Air (21 orang), Batavia Air (25 orang), Lion Air

(135 orang).

Gambar 7. Kegiatan Dayamas Peranserta Masyarakat di Lingkungan Kerja Sawsta

Page 20: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

18

b. Pemberdayaan Alternatif

1) Pemberdayaan Alternatif Masyarakat Perkotaan

(community development)

Dalam rangka memberdayakan Masyarakat Perkotaan

pada daerah-daerah rawan penyalahgunaan dan peredaran

gelap Narkoba di wilayah Komplek Permata Jakarta Barat,

Kampung Bali, dan Kampung Bonang Jakarta Pusat,

Direktorat Pemberdayaan Alternatif BNN telah melakukan

serangkaian upaya terobosan kegiatan agar dapat tercipta

lingkungan yang bersih dari Narkoba.

Gambar 8. Kegiatan Dayamas Alternatif di Kampung Permata

Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah :

a) Memberikan kegiatan life skill berupa service HP yang

diikuti oleh para Pemuda di 3 Kawasan (Komplek

Permata, Kampung Bali dan Kampung Bonang)

sebanyak 300 orang.

b) Pelatihan sablon di Komplek Permata sebanyak 100

orang.

c) Ketrampilan instalasi Listrik di Komplek Permata

sebanyak 100 orang.

Page 21: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

19

d) Pelatihan keterampilan Aksesoris di Komplek Permata

sebanyak 30 orang.

e) Pelatihan keterampilan salon tingkat mahir di Komplek

Permata sebanyak 30 orang.

f) Keterampilan menjahit tingkat mahir di Komplek

Permata sebanyak 25 orang.

g) Pembinaan kesenian rakyat di wilayah Kampung Bali

dan Kampung Bonang sebanyak 200 orang.

h) Masyarakat Kampung Bali dan Kampung Bonang telah

berikrar untuk menciptakan lingkungan bebas dan

bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap

Narkoba yang diikuti 200 orang dari seluruh elemen

masyarakat.

2) Pemberdayaan Alternatif Masyarakat Pedesaan

(alternative development)

Kegiatan pemberdayaan alternative masyarakat

pedesaan diarahkan untuk melakukan penciptaan kawasan

pedesaan, khususnya basis penanaman ganja di Aceh, yang

bebas narkoba. Kegiatannya meliputi penyuluhan anti

narkoba, pelatihan ketrampilan pertanian dan non pertanian

di lahan-lahan bekas ganja dan pada petani ganja. Kegiatan

itu dilaksanakan BNN dan BNNP Aceh.

Gambar 9. Kegiatan Alih Fungsi Lahan di Lamteuba, Aceh

Page 22: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

20

BNN telah melaksanakan pelatihan pada petani di 8

Kawasan/desa di Mukim Lamteuba, Aceh Besar, dalam

rangka alih fungsi lahan ganja, alih profesi petani ganja dan

alih usaha penyalahguna Narkoba. Sebagaimana diketahui,

hingga kini Aceh masih menjadi wilayah penghasil Narkotika

Alami jenis Ganja, Khususnya yang berasal dari Lamteuba,

Aceh Besar. Untuk mengatasi hal tersebut, BNN bersama

seluruh jajaran Polda Aceh, Pemerintah Provinsi dan

Komponen Masyarakat Aceh terus berupaya melakukan

pemberdayaan alternatif bagi masyarakat pedesaan

(Alternative Development).

Selama TA 2012, telah berhasil dialihfungsikan lahan

ganja menjadi Lahan Nilam, Jabon dan Kunyit seluas 80

hektar. Telah berhasil mengalihprofesikan petani Ganja

menjadi petani tanaman perkebunan Nilam, jabon dan Kunyit

sebanyak 80 orang. Selain itu juga telah berhasil

mengalihusahakan penyalahguna narkoba menjadi

wirausaha dengan ketrampilan Service HP, Pengelasan besi

dan Pertukangan sebanyak 140 orang.

Gambar 10. Deputi Memberikan Bantuan Modal Kerja & Hasil

Minyak Atsiri Nilam

Page 23: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

21

Kini dengan beralihfungsinya lahan menjadi lahan nilam,

petani dapat panen nilam selama 6 bulan. Tanaman nilam ini

disuling dengan ketel (bantuan BNN) dan menghasilkan

minyak atsiri (bahan dasar parfum) dengan kadar Pachouli

Alcohol (PA) sebesar 31,5% yang mampu memberikan

pendapatan kepada petani untuk setiap liternya sebesar Rp 1

juta Rupiah. Tanaman Kunyit yang dipanen selama 9 bulan

telah banyak agen yang akan memasarkannya baik di Aceh

mauapun ke Malaysia, sebagai bahan obat-obatan. Sedang

tanaman jabon, kelak akan dapaat dipanen setelah 5-6

tahun.

Pada kawasan Kemukiman Lamteuba, Kecamatan

Seulimeum, Kabupatean Aceh Besar (kira-kira berjarak 52

km arah tenggara Banda Aceh) dalam perkembangan

setahun ini telah banyak dampak positif dari program AD ini,

antara lain : sarana jalan semakin bagus, akses kendaraan

yang melintasi wilayah ini semakin banyak, mulai banyak

Dinas Pemerintah Kabupaten yang melakukan program di

wilayah ini. Dari 5 kawasan / desa yang disasar dalam

program ini berhasil mewujudkan situasi yang kondusif untuk

P4GN mulai dari alih fungsi lahan hingga penyuluhan di 8

kawasan/Desa.

Kemudian dengan alihusaha di bidang non pertanian,

para penyalahguna dan mantan Warga Binaan kasus

narkoba, dapat berusaha menambah kesibukan yang positif

dan mengembangkan wirausaha bidang jasa servis HP,

Pengelasan dan Pertukangan yang peralatannya (modal

kerja) dibantu dari BNN.

Page 24: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

22

Sementara BNNP Aceh juga telah melaksanakan

alternative development di kabupaten Bireuen pada lahan

bekas Ganja seluas 25 Hektar yang dialihfungsikan menjadi

pengembangan tanaman pisang, karet dan sayuran oleh 27

orang mantan petani. Di kawasan tersebut, kini telah

dibangun fasilitas jalan yang memudahkan petani

mengangkut hasil usaha taninya.

3. Bidang Rehabilitasi.

BNN melalui Deputi Bidang Rehabilitasi memiliki dokumen cetak

biru program Rehabilitasi Berkelanjutan (Sustainability Rehabilitation)

sebagai pedoman dalam melaksanakan rehabilitasi bagi penyalahguna

dan atau pecandu Narkoba. Deputi Bidang Rehabilitasi melakukan

berbagai upaya penguatan lembaga rehabilitasi yang dikelola instansi

pemerintah maupun komponen masyarakat dan pelaksanaan

rehabilitasi melalui dua pusat rehabilitasi BNN, yakni Unit Pelayanan

Teknis (UPT) Terapi dan Rehabilitasi di Lido – Jawa Barat dan Balai

Rehabilitasi di Baddoka – Sulawesi Selatan serta pelaksanaan program

pasca rehabilitasi.

Wakil Presiden memberikan arahan pada Hari Anti Narkoba

Internasional (HANI) 2012 di Badokka – Makassar untuk meningkatkan

kewaspadaan dalam mengantisipasi dampak negatif dari permasalahan

bertambahnya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba, antara

lain :

1. Meningkatkan intensitas dan ekstensitas pencegahan dan

pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba

dimulai dari diri dan lingkungan kita masing-masing, secara

proaktif untuk segera mungkin melakukan apa yang bisa dilakukan

demi menciptakan dan memelihara lingkungan yang bebas dari

penyalahgunaan Narkoba.

Page 25: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

23

2. Memperkuat komitmen, melalui pelaksanaan Kebijakan dan

Strategi Nasional di Bidang P4GN dengan pencapaian target atau

sasaran yang telah ditetapkan sampai tahun 2015. Masing-masing

Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian,

Gubernur dan Bupati/Walikota, Pimpinan Organisasi Non

Pemerintah, Pimpinan Lembaga Swasta serta Pimpinan Kelompok

Masyarakat terdepan dimulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan, dan

Desa bertanggung jawab terhadap lingkungan masing-masing

bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.

Sejauh ini, terdapat + 303.000 penyalah guna dan/atau pecandu

Narkoba yang ada di wilayah Indonesia Bagian Timur. Khusus di

Provinsi Sulawesi Selatan terdapat 124.443 orang pecandu dan mereka

semua memerlukan perawatan rehabilitasi. Dengan dibangunnya Balai

Rehabilitasi yang memiliki kapasitas 200 orang residen ini, diharapkan

dapat mengatasi permasalahan penyalahgunaan Narkoba di wilayah

Indonesia Bagian Timur dan secara bertahap dapat memberikan

pelayanan terhadap para penyalah guna dan/atau pecandu Narkoba

yang ada di wilayah tersebut.

BNN terus melakukan pembenahan dalam pengembangan

pelayanan rehabilitasi ke arah pelayanan pasca rehabilitasi. Terdapat

91 lembaga rehabilitasi komponen masyarakat yang menyelenggarakan

program pasca rehabilitasi bagi mantan pecandu Narkoba, dan sejauh

ini jumlah mantan residen yang mengikuti program pasca rehabilitasi

sebanyak 2.127 orang. BNN sendiri melakukan pengembangan

pelayanan pasca rehabilitasi dengan menggunakan pendekatan

berbasis konservasi alam.

Pada tahun 2012 ini, BNN telah mengembangkan 4 (empat)

program pascarehabilitasi, yakni :

a. Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Program Pascarehabilitasi berbasis konservasi kelautan di Pulau

Hoga Taman Nasional Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara

yang diikuti oleh 30 pecandu, hasil kerjasama dengan Kementerian

Kehutanan dan Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Page 26: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

24

b. Pulau. Sebaru – Kepulauan Seribu, Jakarta

Program Pascarehabilitasi berbasis konservasi kelautan di Pulau

Sebaru, Taman Nasional Kep. Seribu Prov. DKI Jakarta yang

diikuti oleh 120 orang mantan pecandu dengan para trainer dari

Kementrian Kelautan dan Perikanan serta Arta Graha Peduli

c. Tambling, Lampung.

Program Pascarehabilitasi berbasis konservasi alam/hutan di

Taman Nasional Bukit Barisan, Tambling, Lampung Selatan yang

diikuti oleh 240 orang pecandu dengan trainer dari Kementrian

Kehutanan dan Arta Graha Peduli.

d. Bengo-Bengo, Sulawesi Selatan.

Program pasca rehabilitasi ini bertujuan agar para mantan

penyalah guna Narkoba yang baru menyelesaikan program Therapeutic

Community di tempat rehabilitasi dapat semakin memantapkan bakat

dan ketrampilannya melalui pendekatan berbasis konservasi alam,

sehingga mereka mampu kembali menjadi manusia yang mandiri dan

produktif.

Setelah menyelesaikan program pascarehabilitasi, para mantan

penyalahguna Narkoba tinggal di Rumah Dampingan dan Rumah

Mandiri. BNN menyediakan sarana dan prasarana untuk itu sebagai

tempat transisi sebelum bergabung kembali dengan keluarga atau

masyarakat. Selama masa transisi, mereka akan bekerja di beberapa

tempat. BNN telah menjalin kerja sama dengan pihak swasta, BUMN

dan kelompok organisasi kemasyarakatan lainnya guna memfasilitasi

lapangan kerja bagi mereka.

Pembenahan di bidang rehabilitasi bertujuan mengajak

masyarakat untuk hidup sehat dan merubah mindset bahwa

penyalahgunaan Narkoba merupakan penyakit yang dapat dipulihkan.

Melalui Institusi Penerima Wajib Lapor (IPLW) diharapkan para

penyalah guna dan/atau pecandu Narkoba atau keluarganya bagi yang

belum cukup umur dapat memanfaatkan sarana yang sudah ada

sehingga selanjutnya mengikuti program perawatan rehabilitasi.

Page 27: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

25

Jumlah penyalah guna dan atau pecandu Narkoba yang tengah

menjalani rehabilitasi (residential) di pusat rehabilitasi milik BNN dalam

kurun waktu Januari s/d November 2012 yaitu sejumlah 837 orang. Data

tersebut terdiri dari UPT Terapi dan Rehabilitasi BNN Lido sebanyak

740 residen (695 laki-laki, 45 perempuan) dan di Balai Rehabilitasi

Baddoka sebanyak 97 residen (83 laki-laki, 14 perempuan).

Kebanyakan mereka berada di rentang usia 25 – 30 tahun dengan

pendidikan terakhir SMU dan jenis pekerjaan yang tidak tetap.

Sedangkan jenis Narkoba yang banyak disalahgunakan adalah

methampetamine (shabu).

Jika dilihat dari data keseluruhan, terdapat 6.373 orang pecandu

Narkoba yang mengikuti terapi dan rehabilitasi yang tersebar di

berbagai lembaga rehabilitasi pemerintah dan komponen masyarakat.

Hal ini masih harus dikembangkan, mengingat jumlah panti rehabilitasi

di Indonesia masih belum mampu menampung jumlah penyalah guna

yang ada di Indonesia.

Program rehabilitasi lainnya yang dilakukan oleh BNN sepanjang

tahun 2012, adalah sebagai berikut :

a. Program Gerakan Tanam Pelihara (PGTP) di Cipule, Karawang,

Jawa Barat, yang diikuti oleh 50 orang pecandu perempuan

bekerjasama dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu

(SIKIB).

b. Pada tahun ini BNN juga telah melaksanakan perjanjian nota

kesepahaman atau MoU dengan Universitas Hasanuddin.

Universitas Hasanuddin merupakan satu-satunya universitas di

Indonesia yang telah mendukung program P4GN dengan

memberikan kepedulian terhadap korban penyalahgunaan

Narkoba, melalui kegiatan :

Page 28: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

26

1) Memfasilitasi hutan pendidikan di Bengo Bengo – Sulawesi

Selatan untuk pelaksanaan program pasca rehabilitasi bagi

korban penyalahgunaan Narkoba melalui konservasi alam

berbasis kehutanan, kerjasama dengan Kementerian

Kehutanan.

2) Memberikan sarana pusat penelitian dan pengkajian kelautan

dan perikanan di Barrang Lompo – Sulawesi Selatan untuk

pelaksanaan program pasca rehabilitasi bagi korban

penyalahgunaan Narkoba melalui konservasi alam berbasis

kelautan, kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan

Perikanan.

3) Memberikan kesempatan dalam bidang pendidikan formal

bagi korban penyalahgunaan Narkoba untuk memperoleh

pendidikan sampai tingkat sarjana.

4) Melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa lintas fakultas

di Pulau Sebatik – Kalimantan Timur yang melibatkan 20

peserta program pasca rehabilitasi korban penyalahgunaan

Narkoba dari Balai Rehabilitasi Baddoka– Makassar untuk

dapat berintegrasi dengan komunitas mahasiswa dan

masyarakat di Pulau Sebatik. Selama 1 bulan mereka

bersama-sama melaksanakan bakti sosial di kalangan

masyarakat yang sangat rentan kondisi keutuhan berbangsa

dan bernegaranya karena hampir seluruh aspek

kehidupannya didominasi oleh Malaysia. Tujuan KKN ini

adalah untuk memelihara semangat kewiraan dalam

bernegara dengan kebangsaan yang utuh.

b. Pendirian Rumah Dampingan di Jl. Cipinang Besar Selatan,

Jakarta Timur dengan jumlah peserta sebanyak 2.400 orang yang

terdiri dari mantan pecandu Narkoba. Rumah tersebut dibuat

dengan tujuan sebagai fasilitas dan sarana program persiapan

pengembalian mantan pecandu kepada keluarga dan masyarakat

dilingkungan mereka masing-masing. Para mantan pecandu

diberikan bekal persiapan mental, fisik, sosial serta keterampilan.

Page 29: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

27

c. Program Magang bagi mantan pecandu Narkoba yang diikuti oleh

15 orang mantan pecandu Narkoba. Program ini berlokasi di 3

(tiga) tempat, yakni Rumah Souvenir - Cipayung, Jakarta; Yayasan

Hikmah Syahadah - Tigaraksa, Banten; dan Tim Kerja

Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA (TKPPN) - Cimahi.

d. Sertifikasi terhadap 5 lembaga rehabilitasi komponen masyarakat

di Prov. Sumatera Utara, Prov. Sumatera Selatan, Prov. Jawa

Barat, Prov. DIY, dan Prov. Jawa Tengah.

e. Pemberian penguatan, dukungan atau fasilitasi (capacity building)

kepada 144 lembaga rehabilitasi milik komponen masyarakat.

f. Pemberian penguatan, dukungan atau fasilitasi (capacity building)

kepada 186 lembaga rehabilitasi milik instansi pemerintah,

termasuk didalamnya Rumah Sakit, Puskesmas, Panti Rehabilitasi

Sosial, dan Lembaga Pemasyarakatan.

g. Menerima delegasi eksekutif Direktur UNODC dari pusat (Vienna,

Austria) di fasilitas program pasca rehabilitasi korban

penyalahgunaan Narkoba berbasis konservasi alam di Tambling-

Lampung Barat. Dinyatakan bahwa program pasca rehabilitasi

berbasis konservasi alam hutan dengan pendekatan pemulihan

fisik, psikis, dan sosial ini dinilai sangat komprehensif, terkait

kondisi Indonesia yang memiliki banyak hutan dan perlu dipelihara

kelangsungannya sesuai dengan Millenium Development Goals

yaitu “Ensuring Environmental Sustainability”.

h. Asemen terhadap 153 penyalah guna Narkoba yang datang

secara suka rela melaporkan diri (voluntary) dan penyalah guna

yang terkait hukum (compulsary) serta asesmen yang dilakukan

BNNP dan BNNKabupaten/Kota di seluruh Indonesia terhadap 337

pecandu Narkoba.

i. Implementasi program Wajib Lapor bagi pecandu Narkoba yang

dilakukan oleh BNNP dan BNN Kota/Kabupaten seluruh Indonesia

dengan mengantarkan 34 orang pecandu Narkoba yang telah

melaporkan dirinya ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) untuk

di rujuk ke Panti Rehabilitasi setempat.

Page 30: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

28

j. Program Pascarehabilitasi yang dilakukan BNNP dan BNN

Kota/Kabupaten terhadap 172 orang pecandu yang telah mengikuti

program rehabilitasi di panti rehabilitasi setempat.

4. Bidang Pemberantasan

BNN melalui Deputi Bidang Pemberantasan berkoordinasi dengan

seluruh BNNP dan BNN Kabupaten/Kota telah melakukan berbagai

langkah dan upaya untuk menghentikan serta memutus mata rantai

jaringan dan pasokan Narkoba di pasaran. Adapun kasus-kasus yang

berhasil diungkap oleh BNN adalah sebagai berikut :

a. Pengungkapan Jaringan Sindikat Narkoba yang Melibatkan

Napi di Lapas

1) Jaringan Obina Nwajagu dan Hillary K. Chimize – Lapas

Nusakambangan

Kasus yang melibatkan seorang calon wartawati

berinisial AC ini menyeret tersangka lainnya yaitu, BD, A, M,

NL alias F (WN Afrika), dan J alias B (WN Kamerun) yang

merupakan suami AC. Dari kasus ini petugas berhasil

menyita 2.609,9 gram sabu yang disembunyikan dalam

guling dan material kertas uang palsu U$ Dollar sebanyak ± 2

dus dan beberapa cairan kimia yang diduga sebagai bahan

pengolah uang palsu.

Dari pengembangan kasus, diketahui bahwa otak di

balik kasus ini adalah Obina Nwajagu (WN Nigeria), seorang

narapidana di Lapas Batu, Nusakambangan. Selain Obina,

diketahui bahwa AC dikendalikan oleh Hillary K. Chimize (WN

Nigeria), yang juga narapidana di Lapas Pasir Putih,

Nusakambangan.

Page 31: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

29

2) Jaringan Silvester Obiekwe Nwaolise als Mustofa, Yadi

Mulyadi als Bule als AA, dan Ruddi Cahyono – Lapas

Nusakambangan

Petugas BNN berhasil menangkap IS di Pos Lintas

Batas Sukauw dengan barang bukti 2.415,5 gram sabu yang

disembunyikan di balik dinding koper. Dari tertangkapnya IS

petugas mengamankan DA, CM alias CN, MS alias A, RG.

Petugas kemudian mengamankan tersangka lainnya

berinisial M, A, dan J (Istri Ruddi Cahyono) karena diduga

ikut terlibat dan diketahui memiliki alat-alat clandestine lab.

Otak dibalik kasus ini adalah tiga orang napi

Nusakambangan, yaitu Silvester Obiekwe Nwaolise alias

Mustofa (Lapas Batu), Yadi Mulyadi alias Bule alias AA

(Lapas Batu), dan Ruddi Cahyono (Lapas Narkotika).

3) Jaringan Humphrey Ejike als Doktor als Koko – Lapas

Nusakambangan

Pada tanggal 13 September 2012, petugas

mengamankan seorang wanita berinisial YPD di bilangan

Depok - Jawa Barat, dengan barang barang bukti 42 (empat

puluh dua) kapsul berisi sabu seberat 536,8 gram.

Dari tertangkapnya YPD, petugas kemudian

mengamankan BKM (WN Kenya) yang membawa sabu dari

Kenya ke Indonesia dengan cara ditelan (swallowed).

Petugas kemudian melakukan penggeledahan di rumah

kontrakan YPD di kawasan Citayam - Depok, dan

menemukan sabu yang sudah dikemas dalam 55 kapsul

dengan berat 713,8 gram.

Page 32: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

30

Otak dari kasus ini adalah seorang Napi bernama

Humphrey Ejike alias Doktor alias Koko, yang mendekam di

Lapas Pasir Putih Nusakambangan.

4) Jaringan Hadi Sunarto als Yoyo – Lapas Nusakambangan

Hadi Sunarto als Yoyo diamankan oleh BNN karena

terkait dengan kasus Marwan Adli, seorang Kepala Lapas

Narkotika di Nusakambangan pada tahun 2011 lalu. Pada 27

November 2012, Yoyo kembali diamankan oleh BNN dari

Lapas Narkotika Nusakambangan karena diduga terlibat

dalam peredaran gelap Narkotika jenis sabu seberat 200

gram, yang dilakukan oleh seorang kurir berinisial YA di

Buaran Plaza – Jakarta Timur. Hingga saat ini, Yoyo

terhitung sudah 4 (empat) kali terlibat dalam kasus peredaran

gelap Narkoba. Sebelumnya Yoyo telah mendapatkan vonis

hukuman 35 tahun penjara.

5) Jaringan Jufriadi Tanjung – Lapas Pekanbaru

Jufriadi Tanjung, seorang Napi Kelas II A Pekanbaru

diduga kuat sebagai pengendali peredaran Narkoba dari

dalam Lapas. Hal ini diketahui setelah BNN menangkap 3

(tiga) orang yang tengah bertransaksi Narkoba di dekat

Bandara Sultan Syarif Kasim II, pada tanggal 1 April 2012. Di

tempat kejadian perkara, aparat BNN menyita sabu seberat

811,40 gram sabu. Dari hasil pemeriksaan, 500 gram

diantaranya merupakan pesanan dari Jufriadi Tanjung. Selain

barang bukti sabu, petugas juga menyita uang tunai senilai

Rp 535.600.000,-. Saat ini, tersangka telah diserahkan ke

Kejaksaan Negeri Pekanbaru atau P21.

Page 33: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

31

6) Jaringan Emma alias Adam Wilson alias Abu Malawi-

Lapas Nusakambangan

BNN membongkar jaringan Narkotika internasional

dengan menangkap seorang terpidana mati Lapas Kembang

Kuning, Nusakambangan, bernama Adam Wilson alias Abu

(WN Nigeria). Abu diduga sebagai otak peredaran dan

kepemilikan sabu seberat 8,7 Kg senilai Rp 17,4 miliar.

Kasus ini berawal dari tertangkapnya tiga orang kurir

berinisial ES, HS, dan SA, di Kupang, NTT dan Medan,

Sumatera Utara. Ketiganya mengaku diperintah oleh Abu

untuk berangkat ke India mengambil sabu, untuk kemudian

dibawa ke Timor Leste.

7) Jaringan Muhammad Javad - Lapas Pemuda Tangerang

Muhammad

Javad alias Javad

(WN Iran)

diamankan di kamar

selnya di Blok F,

Lapas Pemuda

Kelas 2A Tangerang,

karena diduga

sebagai otak

peredaran Narkotika

jenis sabu, jaringan

sindikat Narkoba

Internasional.

Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan atas

tertangkapnya Mahmed Mohammad (WN Iran) di kawasan

Senayan, Jakarta Pusat, saat tengah bertransaksi sabu

seberat 3.103,5 gram dengan Yus (WNI).

Gambar 11. Pengungkapan 3 Kg Shabu yang Dikendalikan dari Lapas Pemuda

Tangerang

Page 34: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

32

8) Jaringan Meirika Franola als Ola – Lapas Wanita

Tangerang

Petugas BNNP Jawa Barat mengamankan seorang

perempuan bernama Nur Aisyah (40) karena kedapatan

membawa satu plastik besar berisi sabu dengan berat 775

gram yang diselipkan di bawah tas ransel. Penumpang

jurusan Kuala Lumpur- Bandung ini ditangkap di Bandara

Husein Sastranegara ketika tengah melakukan pemeriksaan

X-Ray.

Berdasarkan hasil keterangan tersangka, diketahui

bahwa Nur Aisyah dikendalikan oleh Meirika Franola als Ola,

seorang terpidana mati kasus Narkoba yang mendapat grasi

dari Presiden beberapa bulan lalu.

9) Jaringan Jarnawi als Teuku bin M. Tahir - Lapas Madiun

Petugas gabungan dari BNN Pusat, BNNP Jawa Timur,

dan Ditreskoba Polda Jawa Timur berhasil mengungkap

peredaran 588,5 gram sabu senilai Rp 1,5 miliar yang

dikendalikan dari Lapas Madiun. Kasus ini berawal dari

tertangkapnya Bambang Sakti Ariwibowo alias Ari alias

Bambang bin Moch. Djaswari atas kepemilikan 201,4 gram

sabu. Dari keterangan tersangka, diketahui bahwa sabu

berasal dari Moch. Yusuf bin Moch. Ibrahim yang merupakan

penghuni Lapas Madiun. Selanjutnya petugas mengamankan

Agus Tjahjono alias Gan bin Bani dengan barang bukti 387,1

gram sabu. Petugas juga berhasil mengamankan tersangka

lainnya yaitu, Yohanes Andrian bin Atmo Mariun, yang juga

merupakan Napi Lapas Madiun.

Page 35: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

33

b. Pengungkapan Kasus Hasil Kerjasama

1) Operasi Komodo – 1.412.476 Butir Ekstasi

Pengungkapan

kasus ini merupakan

hasil kerjasama BNN

dengan Ditjen Bea dan

Cukai, Ditjen Imigrasi,

POLRI, TNI, dan instansi

terkait lainnya yang

berhasil menggagalkan penyelundupan 1.412.476 butir

ekstasi. Ekstasi dibawa dengan sebuah container dari

Pelabuhan Lianyungan, Shenzhen, Cina, menuju Jakarta

dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Priok.

Penyelundupan

ekstasi ini melibatkan

oknum anggota

Koperasi Primkop Kalta

berinisial S dan AR. S

memalsukan tanda

tangan kepala Koperasi

Primkop Kalta dan menambahkan tulisan institusi ”BAIS TNI”

pada nama koperasi, sehingga alamat tujuan menjadi

Primkop Kalta BAIS TNI, tanpa sepengetahuan dan seijin

pimpinan BAIS.

S juga mengubah data packing list barang berikut

invoice dari fish tank menjadi plastic fish tank part dengan

maksud untuk menurunkan pembayaran bea masuk dan

pajak-pajak impor lainnya.

Dari kasus ini petugas berhasil mengamankan 8

(delapan) orang tersangka dengan inisial S, RS, R, A, M, AR,

MM, dan J.

Gambar 12. Pengungkapan Kasus 1.412.476 Butir Ekstasi Asal Cina

Gambar 13. Barang Bukti 1.412.476 Butir Ekstasi

Page 36: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

34

2) BNN dan Policia Nacional De Timor Leste (PNTL) – 6,7 Kg

Sabu

BNN bekerjasama dengan Policia Nacional de Timor

Leste (PNTL) berhasil mengungkap kasus penyelundupan

Narkoba jenis sabu seberat 6,7 Kg yang disamarkan oleh

para tersangka di dinding koper dan dilaporkan sebagai

bagasi (koper/ransel) yang hilang. Para tersangka kemudian

mengambil koper dan ransel tersebut di counter Lost &

Found Bandara Dili, Timor Leste.

Dari operasi ini, petugas berhasil mengamankan 4

(empat) WNI, masing-masing berinisial RS, SY, AG, AT, dan

1 (satu) orang WN Afrika Selatan berinisial ST.

Rute perjalanan yang digunakan oleh para tersangka

adalah Medan – Jakarta – Kupang – Atambua – Dili.

Sedangkan rute barang bukti sabu melalui India –

Singapura– Dili – Atambua – Kupang – Surabaya – Jakarta –

Medan. Setelah para tersangka berhasil membawa sabu

tersebut, mereka kembali dengan jalur Dili – Atambua –

Kupang – Jakarta – Medan.

3) BNN dan Cina – 500 Gram Heroin

Fabiola Merdeka Darmawan (38), tertangkap di Bandara

Hang Zhow, Cina, pada 10 Februari 2012, karena kedapatan

membawa Narkoba jenis heroin sebanyak 500 gram, yang

disembunyikan di pembalut yang ia gunakan. Heroin tersebut

dibawa dari Malaysia menuju Guang Zou atas perintah

pacarnya bernama Don, WN Nigeria.

Don memanfaatkan Fabiola yang tengah hamil 4

(empat) bulan untuk menjadi kurir Narkoba menuju Cina

dengan upah US$ 500.

Page 37: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

35

Cina menganut aturan untuk tidak memproses secara

hukum seorang wanita hamil yang berbuat kejahatan. Oleh

karenanya, Fabiola dideportasi ke Indonesia untuk kemudian

diadili.

4) BNNP Jawa Timur Bersama Bea dan Cukai Juanda –

924,1 Gram Sabu

Pada tanggal 4 November 2012, sekitar pukul 18.00

WIB, petugas Bea dan Cukai Juanda berhasil mengamankan

tersangka Nasir Bin Masruki yang tertangkap tangan

membawa 23 bungkus plastik berisi sabu seberat 924,1

gram. Dari keterangan tersangka, diketahui bahwa sabu

tersebut dibawa dari Malaysia yang merupakan pesanan dari

Ali di Sampang - Madura. Rencananya sabu akan diambil

oleh Ali di Terminal Bancaran, Kabupaten Bangkalan

Madura.

Pada tanggal 5 November 2012, petugas melakukan

controlled delivery dan berhasil mengamankan Sudi Pradana

serta Khairil Wana Bin Asmoto. Keduanya merupakan orang

suruhan Ali yang hingga kini masuk dalam Daftar Pencarian

Orang (DPO).

5) BNNP Lampung dan Polres Lampung Selatan – 448 Gram

Sabu

Pada tanggal 15 Oktober 2012, BNNP Lampung

bekerjasama dengan Polres Lampung Selatan melakukan

kegiatan pemeriksaan kendaraan dan orang yang akan

menyebrang dari Pelabuhan Bakauheuni ke Merak yang

dilaksanakan di Seaport Interdiction Bakauheuni. Dalam

operasi ini berhasil diamankan tersangka Thoe Hendryk

Masep Jua Bin Suprapto, Hamdan Wijaya bin Mulyadi, dan

Chandra als Entuk bin M. Yusuf dengan barang bukti berupa

448 gram Narkotika jenis sabu.

Page 38: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

36

c. Pengungkapan Kasus Narkoba yang Dilakukan oleh Jaringan

Sindikat Narkoba Nasional

1) Jaringan Afdar – 12.192,3 Gram Sabu

Pada tanggal 1

Februari 2012, Afdar

dan MY ditangkap

oleh petugas BNN

karena terbukti

menerima sabu dari

AN seberat 12.192,3

gram. Sabu yang

dipesan Afdar dari

seseorang berinisial

M di Medan tersebut

disembunyikan

dalam tas hitam dan

dibawa oleh AN alias D melalui jalur darat dengan

menggunakan truk.

Dari pengembangan kasus yang dilakukan petugas,

berhasil diamankan tersangka lainnya bernama Imam Suhadi

yang diduga terlibat dalam tindak pidana pencucian uang

(money laundering) jaringan ini, dengan total transaksi

mencapai Rp. 410.000.000,-.

Imam Suhadi adalah Direktur PT. Maulana Traders,

yaitu sebuah perusahaan money changer. Perusahaan ini

dimodali oleh seorang WN Malaysia keturunan India berinisial

MM.

Barang bukti yang berhasil disita dari kasus ini adalah

12.192,3 gram sabu, 349 lembar bukti transaksi yang

dilakukan oleh tersangka dari berbagai bank, dan uang tunai

senilai Rp 10.909.841.552,-.

Gambar 14. Pengungkapan Kasus 12 Gram Shabu Jaringan Afdar

Page 39: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

37

2) Jaringan Aceh – Medan – Jakarta – Cirebon

Pada tanggal 31 Oktober 2012, petugas BNN

mengamankan 3 (tiga) orang tersangka berinisial M bin MH,

MY bin MN, dan MMI bin Z, yang diduga kuat terlibat dalam

jaringan peredaran gelap Narkoba. MMI bin Z merupakan

salah satu pembeli dan pengendali bisnis Narkoba yang

berada di Jakarta. Ia mendapatkan Narkoba jenis sabu dari

seseorang yang berada di Aceh, untuk selanjutnya di jual

kepada pembeli yang berada di Jakarta. Jumlah barang bukti

yang disita dari ketiga tersangka ini adalah 765 gram sabu.

Dari pengembangan kasus, petugas kemudian

menangkap SR yang yang sedang melakukan transaksi

dengan seorang pembeli berinisial SN di bilangan Jakarta

Pusat. Petugas berhasil menyita 10,5 gram sabu dan 863,7

gram heroin.

Dari tertangkapnya SR, petugas kemudian

mengamankan F dan U di daerah Cirebon yang merupakan

otak dari peredaran gelap Narkoba jenis sabu ini. Barang

bukti yang disita adalah 6.634,8 gram sabu.

Petugas juga berhasil mengamankan tersangka lainnya,

yaitu RE, AF, P, MA, dan MAZ, yang diduga menyerahkan

sabu ke F. Selanjutnya petugas mengamankan 1 (satu)

tersangka lain berinisial A dengan barang bukti 2.353,68

gram heroin. Total barang bukti yang berhasil disita dari

kasus ini adalah sebanyak 7.410,3 gram sabu dan 3.217,38

gram heroin.

3) Jaringan Z, AA, DAN S – 272.297,1 Gram Ganja

Pada tanggal 16 November 2012, sebuah perusahaan

jasa ekspedisi di Medan menerima 12 paket kardus dari

seseorang untuk dikirimkan ke Jakarta. Menurut data yang

diberikan pengirim, barang tersebut berupa batu marmer.

Page 40: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

38

Namun pada saat petugas ekspedisi mengangkat paket,

timbul kecurigaan karena berat barang yang dianggap terlalu

ringan. Karena posisi paket sudah masuk dalam mobil dan

siap antar, pihak ekspedisi berencana untuk memeriksa

paket tersebut setibanya di Palembang. Selanjutnya pihak

ekspedisi melaporkan kecurigaan tersebut kepada pihak

BNNP Sumatera Selatan (Sumsel).

Petugas BNN dan BNNP Sumsel kemudian mendatangi

kantor perwakilan ekspedisi tersebut dan membuka 12 paket

kardus yang ternyata berisi Narkotika jenis ganja, seberat

272.297,1 gram. Petugas kemudian melakukan controlled

delivery dan berhasil mengamankan Z yang berperan

sebagai supir. Z bertugas mengambil barang di kantor

perwakilan ekspedisi Jakarta dan mengantarkan ke tempat

tujuan di Serpong – Tangerang. Dari tertangkapnya Z,

petugas kemudian juga mengamankan AA. Otak dari tindak

kejahatan ini adalah S, yang hingga saat ini masuk dalam

Daftar Pencarian Orang (DPO).

4) Jaringan Angel Cicilia dan Smith (DPO)-10.126,2 Gram

Heroin.

Pada tanggal 30 April 2012 BNN bersama Bea dan

Cukai Bandara Polonia Medan berhasil menangkap seorang

tersangka yaitu Saning als Saning Sokhib Saji, 39 tahun dan

menyita barang bukti heroin seberat 10.126,2 gram yang

dibawa dengan menggunakan tas koper warna hitam merk

Fendi, keterangan dari dua tersangka bahwa barang tersebut

akan diantar ke Jakarta sebagai pemesan Angel dan Smith,

selanjutnya dilakukan control deleveri ke Hotel Andalas Jl.

Kalipasir Cikini Menteng sesuai petunjuk melalui HP dari

Angel, namun yang bersangkutan tidak dapat ditemui

selanjutnya menerima telepon kembali dari Angel agar keluar

hotel untuk menunju SPBU Galur samping fly over Jl. Letjen

Page 41: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

39

Suprapto, ditempat tersebut sudah ada yang menunggu

seorang perempuan setelah ditangkap bernama Marvelly

Chandra 41 tahun, sedangkan pemesan / pemilik barang

Angel Cicilia dan Smith masih DPO.

5) Jaringan Razali (Batam) – 5.987,3 Gram Sabu.

Pada tanggal 1 April 2012 telah diamankan satu unit

mobil CRV No.Pol, BP-1558-CN di Parkiran Ruko Komplek

Tg. Pantun Blok I Sei Jodok Batuampar Batam, didalamnya

kedapatan sebuah tas warna biru yang berisi 4(empat)

bungkus plastik berisi narkotika jenis kristal shabu dengan

berat brutto 2.273, 5 gram, sebuah pasport atasnama Razali

Awahab, kendaraan tersebut ditinggalkan oleh kedua orang

tersangka yaitu Razali dan Murhadi yang sebelumnya dikejar

oleh Petugas Polri, yang kemudian keduanya ditangkap di

Hotel Kaputra Kamar 334 Jl. Wiratno No.18 Tanjung Pinang

dan kedua orang tersebut mengaku bahwa mobil CRV dan

narkotika tersebut miliknya yang ditinggalkan karena saat itu

dikejar oleh petugas polisi, dari hasil pengembangan petugas

berhasil menangkap Muslim Ismail, 40 tahun dan Novie

Cahyati, 26 tahun;

Gambar 15. Pengungkapan Kasus 5.987,3 Gram Sabu Jaringan Razali

Page 42: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

40

6) Jaringan Fredi Budiman als Osin, dkk – 1.412.476 butir

Ekstasi.

Berawal dari informasi yang disampaikan masyarakat

ada sebuah kontainer dari china yang memuat narkotika jenis

ekstasi dengan nomor kontainer TGHU 0683898, setelah

dilakukan penyelidikan oleh Petugas BNN didapat konteiner

tersebut berada di Terminal JICT Tanjung Priok Jakarta

Utara, selanjutnya dilakukan pengawasan pada tanggal 25

Mei 2012 terlihat truk kontainer tersebut keluar dari

Pelabuhan Tanjung Priok dan menuju alamat alamat yang

dituju, dipinggir jalan tol Kayu Besar Cengkareng ada

seorang laki-laki mengarahkan truk kontainer tersebut ke

gudang kemudian dilakukan penangkapan dengan

mengamankan 9 orang tersangka yaitu :

a) Rudy Suwandi (PT. Bahtera Biru Nusaprima).

b) Mohamad Muchtar (Pegawai PT. Navirimas).

c) Supriadi (TNI AU) sebagai pengurus Dokumen.

d) Aria sebagai pengurus dokumen.

e) Roni Samsuni (supir truk kontainer).

f) Asep Ramlan Hidayat (knek truk kontainer).

g) Muhamad Muhtar (penjemput).

h) Juefri Tajudin Daeng Baco (dokumen).

i) Abdul Syukur (dDokumen).

Hasil pengembangan dari para tersangka tersebut Pada

tanggal 25 Juni 2012 petugas BNN berhasil menangkap

sebagai pemilik barang bernama Fredi Budiman yang

ditangkap bersama dua orang lainnya bernama Chandra

Halim dan Hani Sapta Pribowo.

Page 43: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

41

d. Kasus Penyalahgunaan Narkoba oleh Oknum.

1) SS - Pilot Lion Air

Pilot Lion Air, SS (40), ditangkap petugas BNN saat

mengonsumsi 0,04 gram sabu di sebuah kamar hotel di

Surabaya, tanggal 4 Februari 2012. Kejadian ini dipandang

sangat mempermalukan dunia penerbangan Indonesia di

mata internasional. Setelah terungkapnya kasus ini, BNN

bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan seluruh

maskapai penerbangan melakukan tes urine berkala bagi

seluruh awak pesawat.

2) PW – Hakim PN Bekasi

Pada tanggal 16 Oktober 2012, petugas BNN berhasil

melakukan penangkapan (tertangkap tangan) seorang Hakim

bernama Puji Wijayanto yang menjabat sebagai Hakim di

Pengadilan Negeri Bekasi, saat tengah berpesta Narkoba di

tempat karaoke Illigals, Jakarta Pusat. Puji ditangkap

bersama kedua rekannya berinisial SP dan MF, serta 4

(empat) orang wanita penghibur. Dari kasus ini, petugas

berhasil menyita 5,2 gram ekstasi dan 0,4 gram sabu beserta

bong (alat hisap).

3) S bin HK – Polisi Polres Kuningan

Pada hari selasa, 10 Juli 2012, sekitar pukul 23:30 WIB,

petugas BNNP Jawa Barat berhasil mengamankan S bin HK

yang merupakan anggota Polri yang bertugas di Polres

Kuningan. S diamankan di perumahan puri pelangi,

Kuningan-Jawa Barat, dengan BB berupa sabu. Petugas

melakukan penangkapan dengan under cover buy dengan

berpura-pura menjadi pembeli sabu.

Page 44: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

42

e. Kasus Penyelundupan Narkoba Lainnya.

1) Kasus 2.600 Gram Sabu.

Pada tanggal 11 Oktober 2012, pukul 19.00 WITA, di terminal

kedatangan Bandara Internasional Lombok, terjadi tindak

pidana peredaran gelap Narkoba jenis sabu seberat 2,6 Kg

yang dibawa oleh seorang warga negara Afrika Selatan

bernama Kathlyn Dunn dengan modus operandi false

compartment (disembunyikan dalam dinding koper buatan).

2) Kasus 3.700 Gram Ganja.

Pada tanggal 13 Oktober 2012, pukul 19.00 WITA, di

Bandara Internasional Lombok, berhasil diamankan seorang

WN Jerman bernama Rolf Oscar Josef Schweikert dengan

barang bukti ganja seberat 3,7 Kg dengan modus operandi

false compartment. Tersangka kemudian diamankan oleh

petugas BNNK Lombok.

3) Kasus 500 Gram Ganja

Petugas BNNP Banten berhasil mengamankan tersangka

atas nama Yusuf Maulana Ihsan dan M. Faturohman Tazi

karena kedapatan membawa 500 gram ganja. Dari

pengakuan tersangka diketahui bahwa ganja tersebut

didapatkan dari seorang bandar bernama Cekih (DPO).

Gambar 16. Pengungkapan Kasus 2.600 Gram Sabu

Page 45: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

43

4) Pengungkapan Kasus oleh BNNP DKI Jakarta

BNNP DKI Jakarta berhasil melakukan penangkapan

terhadap beberapa tersangka yang terlibat dalam kasus

peredaran gelap Narkoba, diantaranya :

a) Tanggal 26 April 2012, petugas menangkap seorang

bandar ganja bernama Deni Rahmat als Engkay.

b) Tanggal 8 Mei 2012, petugas menangkap seorang

bandar ganja dan sabu bernama Eko Cipto

Hardiansyah.

c) Tanggal 2 Agustus 2012, petugas menangkap Rikay

seorang pengedar Narkoba.

d) Tanggal 17 Maret 2012, petugas melakukan

penangkapan terhadap seseorang yang dicurigai

menjadi bandar ganja di wilayah Komp. Permata,

Jakarta Barat.

e) Tanggal 7 April 2012, petugas melakukan penangkapan

terhadap dua orang yang dicurigai bandar ekstasi di

wilayah Pangeran Jaya Karta Ruko Kota Indah, Taman

Sari, Jakarta Barat.

f) Tanggal 31 Mei 2012, petugas melakukan penangkapan

terhadap 4 (empat) orang yang dicurigai sebagai bandar

ganja dan sabu di wilayah Kec. Tanah Abang, Jakarta

Pusat.

f. Operasi Eradikasi Lahan Ganja

1) Aceh

Pada tahun 2012, BNN bekerja sama dengan Polda Aceh

berhasil menemukan sejumlah ladang ganja di Provinsi Aceh.

Ada beberapa titik ladang ganja yang berhasil di temukan di

wilayah Lamteuba, Aceh Besar, dengan total lahan seluas ±

164,5 Hektar.

Page 46: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

44

2) Medan.

Selain eradikasi lahan ganja di Aceh, BNN bekerja sama

dengan Polda Sumatera Utara juga melakukan eradikasi

lahan ganja di Kabupaten Mandailing Natal, Medan,

Sumatera Utara. Di kawasan ini berhasil ditemukan lahan

ganja seluas ± 18 Hektar.

g. Rekapitulasi data Kasus Hasil Pengungkapan BNN

Berikut ini rekapitulasi kasus tindak kejahatan Narkotika yang

berhasil di ungkap BNN sepanjang tahun 2012.

Gambar 17. Hasil Operasi Ganja di Mandailing Natal

Page 47: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

45

1) Jumlah kasus tindak pidana Narkotika yang berhasil

diungkap sebanyak 120 Laporan Kasus Narkotika (LKN).

Masing-masing LKN terdiri dari beberapa berkas perkara (di

split), sehingga jumlah berkas perkara sebanyak 197 berkas.

2) LKN yang telah selesai disidik serta diserahkan kepada

Kejaksaan Negeri (P21) sebanyak 87 LKN atau 72.5% dan

sebanyak 33 LKN atau sebesar 27.5% masih dalam proses

penyidikan, sedangkan jumlah berkas perkara yang telah

dikirim ke Kejaksaan sebanyak 115 berkas perkara atau

sebesar 58.4%, dan sisanya sebanyak 82 berkas perkara

atau sebesar 41.6% masih dalam proses penyidikan dan

apabila sudah lengkap akan segera dikirim ke Kejaksaan.

3) Jumlah tersangka yang berhasil diamankan oleh BNN

sebanyak 202 tersangka.

4) Dari keseluruhan asset yang berhasil disita setelah dikonversi

ke dalam nilai rupiah, berjumlah Rp 28.977.344.973,-.

5) Nilai aset yang kasusnya telah dilimpahkan ke Kejaksaan

berjumlah Rp 19.504.810.125,-.

6) Nilai aset yang kasusnya belum selesai ditangani berjumlah

Rp 9.472.534.848,-.

7) Jumlah barang bukti Narkotika yang berhasil disita selama

tahun 2012 adalah sebagai berikut :

a) Shabu : 79,24 Kg

b) Ganja : 315,34 Kg

c) Kokain : 858,40 Gram

d) Heroin : 14,41 Kg

e) Ekstasi : 1.420.685 Butir

f) Prekursor Padat : 50,16 Kg dan 11.480 Butir

g) Prekursor Cair : 15.818 ml

Page 48: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

46

h. Pemusnahan barang bukti tindak pidana Narkoba yang sudah

dilaksanakan hingga saat ini sebanyak 27 kali, dengan rincian

sebagai berikut :

1) Shabu : 76,41 Kg

2) Ganja : 314,72 Kg

3) Kokain : 793,90 gram

4) Heroin : 14,05 Kg

5) Ekstasi : Butir

i. Vonis Hukuman Mati di Indonesia

Pelaku tindak pidana Narkotika yang memperoleh vonis hukuman

mati di Indonesia berjumlah 71 orang, terdiri dari :

1) WNI : 20 orang

2) WNA : 51 orang, dengan rincian sebagai berikut :

a) Afrika Selatan : 2 orang

b) Australia : 5 orang

c) Belanda : 3 orang

d) Brazil : 2 orang

e) Cina : 7 orang

f) Filipina : 1 orang

g) Ghana : 1 orang

h) India : 1 orang

i) Malawi : 2 orang

j) Malaysia : 2 orang

k) Nepal : 1 orang

l) Nigeria : 14 orang

m) Pakistan : 2 orang

n) Perancis : 1 orang

o) Senegal : 1 orang

p) Thailand : 2 orang

q) Vietnam : 1 orang

r) Zimbabwe : 2 orang

Page 49: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

47

j. Pengumpulan Data Penegakan Hukum terhadap WNI di Luar

Negeri

Dalam kurun waktu Juli 2011 – Desember 2012, sejumlah 328

WNI di luar negeri terancam hukuman mati. Dari jumlah tersebut,

203 orang atau 61,89% terancaman hukuman mati dengan

dakwaan terkait tindak pidana Narkoba.

Dalam rentang waktu tersebut, sebanyak 63 WNI telah terbebas

dari ancaman hukuman mati terkait tindak pidana Narkoba,

dengan perincian sebagai berikut : 8 WNI dilepaskan dari ancaman

hukuman mati terkait tindak pidana Narkoba di Arab Saudi, 31

WNI di Malaysia, 22 WNI di RRC, dan 2 WNI di Iran.

Dengan demikian, saat ini masih terdapat 140 WNI di luar negeri

yang terancam hukuman mati terakit tindak pidana Narkoba.

5. Bidang Hukum dan Kerja sama.

a. Kegiatan Bantuan Hukum Litigasi.

1) Sidang Ajudikasi

BNN telah melaksanakan sidang ajudikasi di Komisi

Informasi Publik, terkait dengan gugatan Lembaga Bantuan

Hukum Masyarakat dengan nomor perkara 163/V/KIP-PS-M-

A/2012, yang mempertanyakan masalah informasi mengenai

prosedur penyidikan di BNN. LBH menuntut agar BNN

membuka masalah tersebut ke ranah publik.

Sidang ajudikasi tersebut berlangsung hingga empat

kali. Meski putusan dari Komisi Informasi Publik menyatakan

bahwa BNN menang dalam sidang ajudikasi tersebut, namun

pihak LBH tidak menerima putusan tersebut dan

mengajukan gugatan kembali melalui Pengadilan Tata

Usaha Negara (PTUN).

Page 50: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

48

2) Sidang Pra Peradilan

Adapun hasil kegiatan pembelaan hukum (litigasi) yang

dilakukan oleh Direktorat Hukum pada tahun 2012

diantaranya :

a) Pembelaan Hukum dalam Pra Peradilan yang dilakukan

oleh Ariani Hesti Rahayu (Pemohon) dengan BNN

dengan nomor perkara 02/Pid/Pra.Per/2012/

PN.Jkt.Timur yang dimenangkan oleh BNN.

b) Pembelaan Hukum dalam Pra Peradilan yang dilakukan

oleh kuasa hukum dari Rudy Haryanto Kurniawan

(Pemohon) kepada BNN dengan nomor perkara

05/Pid/Pra Per/2012/PN. Jkt. Tim mengenai gugatan

salah alamat yang tidak seharusnya ditujukan ke BNN

karena BNN tidak pernah melakukan penangkapan/

penahanan terhadap Tersangka Rudy Haryanto

Kurniawan. Gugatan tersebut dimenangkan oleh BNN.

c) Pembelaan Hukum dalam Pra Peradilan yang dilakukan

di Pengadilan Negeri Makassar antara Muhammad

Aulia Nasution (Pemohon) kepada Badan Narkotika

Nasional Provinsi Sulawesi Selatan dengan nomor

perkara 11/Pen.Pra/2012/PN.MKS, yang dimenangkan

oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi

Selatan.

b. Kegiatan Bantuan Hukum Non Litigasi.

Kegiatan Bantuan Hukum Non Litigasi yang dilaksanakan di

beberapa Provinsi terdiri dari :

1) Konsultasi hukum terhadap implementasi dari Undang-

Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan

peraturan pelaksana lainnya.

2) Bedah kasus terhadap kasus-kasus Narkotika.

Page 51: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

49

3) Pemberian Bantuan Hukum (asesmen) terhadap penanganan

Tersangka atau Terdakwa Penyalahguna, Korban

Penyalahgunaan dan Pecandu Narkotika, yang dilakukan di

loket bantuan hukum lantai 1 gedung BNN. Selama tahun

2012, Direktorat Hukum telah menangani permohonan

rehabilitasi terhadap Tersangka atau Terdakwa

Penyalahguna, Korban Penyalahgunaan dan Pecandu

Narkotika sebanyak 161 Tersangka.

c. Rancangan Peraturan Perundang-undangan

Pada Kegiatan Perancangan Perundang-Undangan,

Direktorat Hukum telah menyusun 1 (satu) Naskah Akademik

tentang pembahasan perubahan UU Psikotropika, 1 (satu)

Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pelaksanaan UU

No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dan 4 Peraturan Kepala

Badan Narkotika Nasional (PERKA). Pada Kegiatan Perancangan

Peraturan Perundang-undangan Ditkum mentargetkan untuk

menyusun 6 Peraturan Perundanga-undangan yang terdiri dari

1(satu) Naskah Akademik tentang pembahasan perubahan UU

Psikotropika,1 (satu) Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP)

tentang Pelaksanaan UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,

dan 4 (empat) Rancangan PERKA. Untuk PERKA dengan adanya

optimalisasi anggaran, Ditkum yang semula mentargetkan 4

PERKA namun dalam realisasinya dapat menyelesaikan 17

PERKA, yang terdiri dari 5 PERKA menggunakan anggaran dari

DIPA dan 12 PERKA/KEPKA dengan anggaran Non DIPA sebagai

tugas pokok dan fungsi harmonisasi dilingkungan BNN.

Dari ke 17 Peraturan tersebut adalah:

1) Peraturan Bersama antara Menteri Perhubungan dan Kepala

Badan Narkotika Nasional Nomor PM.9 Tahun 2012 dan

Nomor 01/PER-BNN/I/2012 tentang Pencegahan dan Pembe

rantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika

Pada Transportasi Darat, Laut, Udara dan Kereta Api.

Page 52: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

50

2) Peraturan Kepala BNN Nomor 5 Tahun 2012 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Rehabilitasi Badan Narkotika

Nasional.

3) Peraturan Kepala BNN Nomor 9 Tahun 2012 tentang

Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional

Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan

Barang Persediaan Di Lingkungan Badan Narkotika Nasional.

4) Peraturan Kepala BNN Nomor 10 tahun 2012 tentang

Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional

Nomor 03 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Narkotika Nasional.

5) Peraturan Kepala BNN Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Narkotika

Nasional.

6) Peraturan Kepala BNN Nomor 6 Tahun 2012 tentang Kode

Etik Pegawai Badan Narkotika Nasional.

7) Peraturan Kepala BNN Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pokok-Pokok Pengawasan di Lingkungan Badan Narkotika

Nasional.

8) Peraturan Kepala BNN Nomor 13 tahun 2012 tentang

Persyaratan Pendidikan dan Pelatihan Teknik Dasar

Penyelidikan dan Penyidikan Bagi Calon Penyidik Tingkat

"C".

9) Peraturan Kepala BNN Nomor 14 Tahun 2012 tentang

Jabatan Struktural Tertentu di Lingkungan Badan Narkotika

Nasional yang Dapat Diduduki oleh Anggota Kepolisian

Negara Republik Indonesia.

10) Peraturan Kepala BNN Nomor 16 Tahun 2012 tentang

Pengelolaan Hibah di Lingkungan Badan Narkotika Nasional.

11) Peraturan Kepala BNN Nomor 17 Tahun 2012 tentang

Kapitalisasi Barang Milik Negara di Lingkungan Badan

Narkotika Nasional.

Page 53: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

51

12) Peraturan Kepala BNN Nomor 18 Tahun 2012 tentang Tata

Tertib Kerja Pegawai Badan Narkotika Nasional.

13) Peraturan Kepala BNN Nomor 19 Tahun 2012 tentang Tata

Cara Penyelesaian Kerugian Negara di Lingkungan Badan

Narkotika Nasional.

14) Peraturan Kepala BNN Nomor 20 Tahun 2012 tentang

Pedoman Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi

Pegawai Badan Narkotika Nasional.

15) Keputusan Kepala BNN Nomor KEP/515/XI2012/BNN

tentang Nomenklatur dan Kelas Jabatan di Lingkungan

Badan Narkotika Nasional.

16) Keputusan Kepala BNN Nomor KEP/516/XI2012/BNN

tentang Teknis Operasional Pelaksanaan Interdiksi.

17) Keputusan Kepala BNN Nomor KEP/517/XI2012/BNN

tentang Prosedur Pengadaan, Perizinan, Penggunaan , dan

Pengawasan Senjata Api di Lingkungan Badan Narkotika

Nasional.

d. Sosialisasi

Sosialisasi dilaksanakan dengan tujuan agar terwujudnya

persamaan persepsi di antara instansi yang terkait dalam

pelaksanaan P4GN dan implementasi Undang-Undang Nomor 35

Tahun 2009 tentang Narkotika, termasuk sosialisasi Rancangan

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Narkotika dalam hal

optimalisasi penggunaan aset hasil tindak pidana Narkotika dan

pelaksanaan rehablitasi medis/sosial dalam rangka P4GN. Peserta

yang diundang adalah para Dinas terkait di beberapa Provinsi

diantaranya adalah Biro Hukum Pemda, Kejaksaan Negeri,

Pengadilan Negeri, Polda, Polres, Bea Cukai, Kanwil Kumham

(Migrasi dan Pemasyarakatan), Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit

Polri, Rumah Sakit Rujukan, RSUD, Dinas Kesehatan, Balai POM,

Puskesmas terpilih, IPWL terpilih, Dinas Sosial, BNNP, dan BNNK.

Page 54: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

52

Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan

dilaksanakan di beberapa tempat yaitu : di Palembang, Makassar,

Balikpapan, Semarang dan Bali.

e. Penandatanganan Nota Kesepahaman

Dalam hal menggalang peran serta dan komitmen berbagai

pihak, telah dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman

dengan institusi terkait, yaitu :

1) BNN dengan Instansi Pemerintah.

a) POLRI (Korp Lantas)

b) Kementerian BUMN

c) Kementerian Kehutanan

d) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

e) Kementerian Kelautan dan Perikanan

f) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

g) POLRI (Bareskrim)

h) Komisi YudisiaL

i) POLRI (Divhubinter)

j) Badan Informasi Geospasial

2) BNN dengan Lembaga/Instansi Non-Pemerintah :

a) Yayasan Artha Graha Peduli

b) Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI)

c) Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (KWARNAS)

d) PT Pertamina Persero

e) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

f) PT TVK Indonesia (Channel Kemanusiaan)

g) Yayasan Cemara Souvenir

h) Yayasan Hikmah Syahadah

i) Yayasan Tim Penanggulangan Penyalahgunaan Napza

j) Global Dive, Naui Progold Scuba Center Indonesia

k) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)

Page 55: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

53

f. Kerja Sama Luar Negeri

Selain kerjasama tingkat nasional, BNN juga bekerjasama

dengan negara lain dalam hal tukar menukar informasi berbagai

permasalahan Narkoba yang sedang terjadi di dunia. Pada tahun

ini, Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus sebagai Presiden

IDEC (International Drugs Enforcement Conference) XIXX, tahun

2012.

Adapun kegiatan dan kerja sama yang telah dilaksanakan

dengan negara lain, yaitu :

1) Sidang Komisi Narkoba (CND) ke-55 di Wina,12-16 Maret

2012, CND merupakan pertemuan antara Badan-Badan

Internasional PBB dengan Negara anggota serta pengamat

di seluruh dunia. Agenda Komisi dibagi menjadi 2 segmen

yaitu normatif dimana komisi melaksanakan fungsi Treaty-

based termasuk mandat yang diterima dari ECOSOC dan

sidang umum PBB dan menangani isu pengendalian dan

pengawasan Narkoba serta trend masa kini, dan segmen

operasional dimana komisi melaksanakan perannya sebagai

badan utama dari program Narkoba UNODC dalam

mempertimbangkan isu – isu terkait policy guidance.

Pada CND, Delri menyampaikan point of intervention pada

plenary session dan round table discussion sesuai agenda

serta mendukung rancangan solusi yang menguntungkan

Pemerintah Republik Indonesia. Dihadiri oleh anggota CND,

organisasi regional dan internasional serta organisasi non-

pemerintah terkait.

Page 56: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

54

2) Penandatanganan MoU Between the Government of the

People’s Republic of China and the Government of the

Republic of Indonesia on the Cooperation in Narcotic Drugs,

Psychotropic Substances and Precursors Chemicals Control,

di Beijing, China 21-24 Maret 2012. Yang menandatangani

MoU mewakili pemerintah Indonesia adalah Gories Mere

Kepala BNN dan mewakili pemerintah RRT, Meng Hongwei,

Wakil Menteri Keamanan Publik.

3) Konferensi IDEC (International Drugs Envorcement

Converence) Far East Regional Working Group di Bangkok,

Thailand, 24-25 April 2012. IDEC Far East merupakan

pertemuan para penegak hukum Narkoba sewilayah Timur

Jauh yang membahas target operasi para tersangka

pengedar Narkoba, evaluasi intelijen atas target – target yang

sudah ada dan target – target baru serta pengembangan

inisiatif kerja sama regional, dihadiri oleh anggota IDEC Far

East Working Group dan perwakilan DEA.

Gambar 18. Penandatangan MoU antara BNN dengan China

Page 57: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

55

4) Konferensi IDEC XXIX di Nusa Dua, Bali, 12-14 Juni 2012

merupakan pertemuan para High Level penegak hukum

Narkoba seluruh dunia yang membahas target operasi para

tersangka pengedar Narkoba, evaluasi intelijen atas target –

target yang sudah ada dan target- target baru serta

pengembangan inisiatif kerja sama Regional dan

Internasional untuk memberantas peredaran gelap Narkoba

tingkat global dan dihadiri oleh 71 Negara (50 Negara

anggota dan 21 peninjau).

5) International Conference of Ministerial of Foreign Affairs and

Heads of Specialized National Agencies against the World

Drug Problem, di Lima, Peru 25-26 Juni 2012. Konferensi

diselenggarakan untuk menggalang komitmen politik global

dalam upaya penanggulangan peredaran Narkoba yang

dihadiri 64 negara dan 10 organisasi internasional.

6) SMART Programme Regional Workshop di Pnom Penh,

Cambodia, 24-25 Juli 2012. Pertemuan untuk mendapatkan

gambaran up to date tentang penyalahguna Narkoba

dikawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, dihadiri 13 negara

peserta.

Gambar 19. Foto Bersama Pejabat BNN dengan Peserta IDEC XXIX

Page 58: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

56

7) Special ASEAN Ministerial Meeting on Drug Matters, di

Bangkok, Thailand, 30 Agustus - 1 September 2012.

Pertemuan tingkat Menteri se ASEAN yang menangani

Narkoba untuk menegaskan kembali komitmen masing-

masing negara dalam mewujudkan ASEAN Bebas Narkoba

2015. Dihadiri wakil-wakil tingkat Menteri yang menangani isu

narkotika dan perwakilan dari Secretariat ASEAN.

8) Kerjasama Bilateral antara BNN dan Coordenacao geral de

Policia de Prepressao a Drogas, Departamento de Policia

Federal (DPF), di Sao Paulo, Brasil, 12 November 2012.

Pertemuan membahas upaya peningkatan kerja sama antara

BNN dan DPF Brasil.

Gambar 20. Foto Bersama Pejabat BNN dengan Peserta

Gambar 21. Penandatangan MoU antara BNN dengan Brazil

Page 59: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

57

9) The 33rd ASEAN Senior Officials on Drugs Matters (ASOD),

di Kuala Lumpur, Malaysia, 25-27 September 2012.

Pertemuan tingkat ASEAN para SOM National Agency yang

menangani masalah Narkoba, meliputi 5 working group yaitu

preventive education, therapy and rehabilitation, law

enforcement, research, alternative development. Dihadiri 80

peserta dari seluruh Negara anggota ASEAN serta

perwakilan dari Secretariat ASEAN.

10) 36th Meeting of Heads of National Drug Law Enforcement

Agencies (HONLEA) dan ASEAN+3 Consultation Meeting on

Airport Interdiction Task Force (AITF) di Bangkok, Thailand,

30 Oktober – 2 November 2012. Pertemuan para Kepala

Badan / National Agency di kawasan Asia Pasifik yang

membahas perkembangan terkini tentang situasi peredaran

Narkoba di Negara masing-masing dan trend peredaran

gelap Narkoba tingkat regional serta upaya yang dilakukan

untuk mengatasinya pada tingkat regional. Dihadiri

perwakilan Negara anggota, serta observer.

11) Round Table On Narco-Terorism di Legian, Bali, 12-13

Desember 2012. Pertemuan membahas hubungan dan

perkembangan dari narco-terrorism. Dihadiri 36 peserta dari

14 negara dan 2 organisasi internasional.

Gambar 22. Foto Bersama Pejabat BNN dengan Peserta APICC

Page 60: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

58

12) Menjalankan operasi bersama dengan Polis Diraja Malaysia,

untuk pengungkapan kasus heroin dan sabu pada Agustus-

September 2012 di Kuala Lumpur Malaysia.

5. Kegiatan Pendukung Layanan Administrasi di BNN

a. Bidang Anggaran.

Pada tahun 2012 BNN melaksanakan kegiatan rutin layanan

administrasi keuangan setiap bulannya dalam mendukung

operasional BNN. Kegiatan rutin tersebut adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Pelaksanaan Pembinaan Tata Usaha Keuangan

yang bertujuan meningkatkan kemampuan pengelola

keuangan yang ada di lingkungan BNN, dalam hal ini pada

Satker pusat dengan prioritas para pengelola keuangan. Hal

ini sangatlah penting dan diharapkan dapat ditingkatkan

frekuensi kegiatannya agar tercapai sinergi, persamaan

persepsi, dan update informasi dalam pelaksanaan APBN di

antara pengelola keuangan di BNN. Adapun 5 (lima) kegiatan

yang dicapai adalah :

a) Penatausahaan Pembukuan

b) Pengelolaan Anggaran

c) Rapat Koordinasi Bidang Perencanaan, Keuangan dan

Perlengkapan

d) Sosialisasi dalam Rangka Langkah-langkah

menghadapi Akhir Tahun.

e) Finalisasi Juklak/Juknis Pengelolaan Anggaran

2) Dalam hal penyusunan laporan keuangan yang transparan

dan akuntabel, BNN mengkordinir kegiatan penyusunan

laporan keuangan tingkat BNN melalui kegiatan laporan

keuangan BNN yang disusun, mulai tingkat Satker di

lingkungan BNN Kabupaten/Kota, BNN Provinsi, dan Satker

di lingkungan BNN Pusat.

Page 61: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

59

Adapun dukungan anggaran BNN tahun 2012 sebesar

Rp. 368.199.637.000,- (Tiga Ratus Enam Puluh Delapan

Milyar Seratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Enam

Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu Rupiah) dengan rincian

anggaran dan realisasi sebagai berikut ini:

Pagu Anggaran BNN Tahun Anggaran 2012

NO. JENIS BEL PAGU DIPA REALISASI SISA %

1. Bel. Barang 206.317.379.000 185.847.250.970 20.470.128.030 94,57

2. Bel. Modal 150.152.258.000 146.174.483.644 3.977.774.356 97,35

3. Bel. Pegawai 11.730.000.000 13.069.231.107 1.339,231,107 111,42

JUMLAH 368.199.637.000 345.090.965.721 23.108.671.279 93,72

Dari besaran anggaran maka alokasi untuk Belanja

Barang mendapat porsi yang paling besar yaitu Rp.

206.317.379.000,- (56%), Belanja Modal = Rp.

150.152.258.000,- (41%) sedangkan Belanja pegawai = Rp.

11.730.000.000,- (3%).

Jika dilihat dari sisi pengeluaran maka Belanja Barang

masih tersisa anggaran sebesar Rp. 20.470.128.030,-

(9,92%), Belanja Modal tersisa sebesar Rp. 3.977.774.356,-

(2,65%) sisa anggaran tersebut bukan berarti kegiatan

operasional tidak berjalan maksimal. Sisa anggaran tersebut

sebagai akibat pelaksanaan kegiatan yang lebih transparan

terutama melalui pelelangan umum di bidang pengadaan

barang dan jasa. Disamping itu juga para pelaksana

kegiatan sudah lebih realistis dalam pengelolaan dan

pelaksanaan kegiatan, sudah lebih transparan dan akuntabel.

Sedangkan untuk belanja pegawai realisasinya melebihi

Pagu anggaran yang tersedia, dengan realisasi sebesar

(111,42%). Terjadinya kelebihan realisasi anggaran ini lebih

disebabkan adanya penambahan personil BNN sebagai

konsekuensi perubahan struktur organisasi, juga akibat

(111,42%)

Page 62: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

60

kebijakan pemerintah menaikkan gaji pegawai pada tahun

berjalan serta adanya mutasi kenaikan pangkat dan jabatan

yang di ikuti adanya kenaikan gaji berkala pegawai yang

luput dari perhitungan awal saat penyusunan anggaran.

3) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan

BNNP dan BNNK/Kota melalui kegiatan Laporan

Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan BNNP dan

BNNK/Kota di 33 Provinsi di Indonesia. Adapun teknis

pelaksanaanya dilaksanakan di kantor BNNP dengan

mengundang seluruh pengelola keuangan di BNN

Kabupaten/Kota datang ke kantor BNNP. Dalam kegiatan ini

Biro Keuangan melakukan asistensi, monitoring dan evaluasi

pelaksanaan anggaran, membantu Satker di daerah atas

permasalahan mengenai pengelolaan APBN berikut

mekanisme pelaporannya baik laporan SAI, Laporan Buku

Kas Umum dan LPJ Bendahara, Laporan Pajak, Laporan

hibah, dan laporan pertanggungjawaban keuangan

(Perwabku) atas kegiatan yang dilaksanakan. Melalui

pembinaan ini BNN memperoleh opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP).

b. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Menindaklanjuti upaya optimalisasi program P4GN hingga ke

tingkat daerah, BNN berupaya meningkatkan sarana dan

prasarana bagi 33 BNNP dan 75 BNNK/Kota yang telah terbentuk

guna menunjang kredibilitas dan kinerja setiap perwakilan BNN di

daerah. Salah satu hal yang dilakukan adalah meningkatkan

kwalitas dan kwantitas SDM yang dimiliki BNN dengan

mengadakan pembukaan pendaftaran CPNS Tahun Anggaran

2012. Adapun jumlah CPNS yang berhasil lolos hingga tahap

terakhir berjumlah 322 orang CPNS dengan latar belakang

pendidikan D3, S-1 dan S-2.

Page 63: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

61

Dalam rangka mensukseskan Kebijakan dan strategi nasional

di bidang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkoba tahun 2011-2015, Balai Diklat BNN

sesuai tugasnya melaksanakan kegiatan penyelenggaraan

Pendidikan dan Pelatihan dalam bentuk peningkatan kemampuan

pengetahuan dan wawasan bagi pegawai BNN di bidang P4GN

melalui koordinasi, kerjasama dengan instansi terkait dan lembaga

internasional menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Teknik

Dasar Penyelidikan dan Penyidikan bagi Calon Penyidik Tingkat C

selama 75 (tujuh puluh lima) hari dan dilaksanakan dalam 3 (tiga)

kelas dengan jumlah peserta 85 (delapan puluh lima) orang dari

target pencapaian awal 116 (seratus enam belas) orang. Dalam

kegiatan ini ada 7 (tujuh) orang peserta dari Badan Kawalan

Narkotik Brunei Darussalam. Tujuan dilaksanakannya pendidikan

dan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman di bidang penyidikan. Diharapkan para penyidik akan

dapat bekerja secara profesional, berdedikasi tinggi, serta mampu

mengungkap jaringan narkotika yang satu ke jaringan yang lainnya

secara terus menerus hingga Indonesia bebas dari

penyalahgunaan Narkoba.

c. Bidang Kehumasan

Guna meningkatkan penyampaian informasi kepada

masyarakat di bidang P4GN, BNN telah melakukan

pengembangan sub web BNN melalui layanan perpustakaan

online dan humas online. Sedangkan untuk menjaring kalangan

muda, BNN juga telah mengembangkan sub web Drugs Education

and Drugs Information (DEDI) dan Generasi Bebas Narkoba

(GENBENAR).

Page 64: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

62

d. Pengembangan Data dan Informasi Bidang P4GN.

1) Survei Nasional Pencegahan dan Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di Indonesia

Tahun 2012 (Kelompok Pekerja)

Guna mengetahui perkembangan permasalahan

narkoba di tanah air pada tahun 2012, BNN bekerjasama

dengan Puslitkes UI melaksanakan Survei Nasional

Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkoba di Indonesia pada kelompok

pekerja dengan hasil antara lain:

a) Angka Prevalensi Menurut Jenis Kelamin

Survei pekerja tahun 2012 di 33 provinsi

melaporkan angka prevalensi penyalah-gunaan

Narkoba setahun terakhir 4,7%, juga lebih tinggi pada

laki-laki (5,4%) dibanding perempuan (3,6%).

b) Angka Prevalensi Menurut Sektor

Prevalensi penyalahguna Narkoba tertinggi

setahun terakhir pada pekerja disektor jasa

kemasyarakatan/ sosial sebesar 8,1% tahun 2012

menyusul sektor Kontruksi sebesar 5%. Adapun sektor

perdagangan/ rumah makan/akomodasi sebesar 4,6%.

Sedangkan pada industri pengolahan prevalensinya

4,0%.

Jenis Narkoba Dextro menjadi jenis Narkoba

favorit ditahun 2012, dengan angka Prevalensi sebesar

45,3%. Saat ini jenis dextro paling banyak diminati

pengguna Narkoba di sebagian besar provinsi karena

dapat dibeli bebas di apotik dengan harga yang relatif

terjangkau.

Page 65: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

63

c) Pengetahuan Pekerja dan Paparan Pekerja terhadap

P4GN

Hampir 90% responden menyatakan pernah

mendengar Narkoba, tetapi hanya 70% yang

menyatakan tahu tentang Narkoba. Responden

mendengar Narkoba televisi, koran/ majalah, dan radio.

d) Peredaran Narkoba.

Angka mereka yang pernah ditawari Narkoba

memang masih relatif kecil, namun cenderung

meningkat hampir dua kali lipat, terutama ditawari oleh

teman/tetangga di luar lingkungan kerja atau rumah.

Tempat peredaran Narkoba yang disebut adalah

diskotik, pub, karaoke dan sekolah atau kampus.

e) Kebijakan Penanggulangan Narkoba di Kalangan

Pekerja

Sebagian besar perusahaan belum mempunyai

kebijakan khusus masalah Narkoba. Meskipun dasar

kebijakan program P4GN sudah digulirkan sejak tahun

2005 melalui Permenakertrans nomor: 11 tahun 2005

tentang peraturan penyelenggaraan pendidikan di

lingkungan kerja, tetapi belum dilaksanakan di semua

perusahaan dengan berbagai alasan, termasuk

menganggap kasus Narkoba pada pekerja masih

sedikit, dan upaya P4GN di perusahaan bukan prioritas

karena masih banyak kebutuhan lain.

f) Sangsi Perusahaan terhadap Pekerja Penyalah-guna

Narkoba

Dari hasil survei tahun 2012 menunjukkan kurang

dari 10% perusahaan mempunyai sangsi terhadap

pekerja yang menyalah-gunakan Narkoba. Bentuk

sangsi di setiap perusahaan berbeda-beda. Sebagian

besar perusahaan masih menerapkan sangsi

pemecatan terhadap penyalah-guna.

Page 66: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

64

Grafik Angka Penyalahgunaan Narkoba Setahun terakhir Pada Kelompok Pekerja

Tahun 2009 dan 2012

2) Call Center, SMS Center BNN dan Website BNN.

a) Call Center dan SMS Center BNN

Sejak tahun 2008 Puslitdatin BNN telah

membangun dan mengembangkan Call Center BNN

dengan Nomor : 021-80880011 dan SMS Center BNN

dengan Nomor : 081-221-675-675 yaitu dalam rangka

memberikan dan menerima informasi dari masyarakat.

Sepanjang tahun 2012 tercatat sebanyak 3.474

jumlah penelepon yang masuk, dengan rincian sebagai

berikut :

(1) Rehabilitasi : 183 Telepon

(2) Berantas : 607 Telepon

(3) Cegah : 55 Telepon

(4) Humas : 3 Telepon

(5) Datin : 11 Telepon

(6) Informasi umum : 2.615 Telepon

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

7.00%

Laki - laki (L) Perempuan (P) L+P

6.50%

3.00%

5.20%

5.90%

4.00%

5.10%

2009 2012

Page 67: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

65

Untuk Call Center dan SMS Center infomasi yang

masuk mengalami peningkatan sebanyak 1.475

informasi atau sebesar 73,8% dari tahun sebelumnya,

yaitu dari 1.999 informasi pada tahun 2011 menjadi

3.474 informasi pada tahun 2012.

b) Website BNN.

Website BNN dengan

alamat www.bnn.go.id

dibangun dan

dikembangkan sejak

tahun 2003 adalah agar

masyarakat dapat

melihat dan

memberikan informasi

di Website BNN.

Informasi yang dapat

dilihat antara lain: berita

dalam bentuk video, info lelang pengadaan barang dan

jasa, agenda BNN, Kegiatan BNN, Berita Terkini,

Artikel, Tips, dll. Masyarakat dapat memberikan

informasi kepada BNN seputar informasi Narkoba

melalui suara masyarakat.

Jumlah data kegiatan yang diupload ke website BNN

tahun 2012 adalah sebagai berikut :

(1) Deputi Bidang Pencegahan : 9 Kegiatan

(2) Deputi Bidang Pemberdayaan

Masyarakat : 20 Kegiatan

(3) Deputi Hukum dan Kerjasama : 35 Kegiatan

(4) Puslitdatin : 8 Kegiatan

(5) UPT T & R BNN : 4 Kegiatan

Page 68: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

66

Jumlah data yang masuk ke website BNN melalui suara

masyarakat tahun 2012 adalah sebagai berikut :

(1) Settama : 1.052 Informasi

(2) Pencegahan : 41 Informasi

(3) Pemberdayaan Masyarakat : 20 Informasi

(4) Rehabilitasi : 49 Informasi

(5) Hukum dan Kerjasama : 34 Informasi

(6) Puslitdatin : 29 Informasi

(7) Humas : 307 Informasi

Untuk informasi yang di upload ke website tahun 2012

adalah sebanyak 120 informasi, sedangkan informasi

yang masuk melalui suara masyarakat mengalami

peningkatan sebanyak 42 informasi atau 2,8% dari

tahun sebelumnya, yaitu dari 1.490 informasi tahun

2011 menjadi 1.532 informasi tahun 2012.

e. Pelayanan dibidang Terapi dan Rehabilitasi.

BNN melalui UPT Terapi dan Rehabilitasi melakukan

pelayanan terhadap residen sebanyak 1189 orang dengan rincian

404 orang residen lanjutan dari tahun 2011 dan 785 orang residen

yang masuk pada tahun 2012. Dari jumlah 1189 yang di

rehabilitasi pada tahun 2012, terdapat 430 orang residen yang

melanjutkan rehabilitasi pada bulan januari 2013. Sehingga jumlah

residen yang menyelesaikan rehabilitasi pada tahun 2012

sebanyak 759 orang dengan rincian complete program sejumlah

80,89% (614 Orang) dan premature program sejumlah 19,11%

(145 orang). Dari data tersebut diatas, rara-rata komulatif capaian

kinerja UPT Terapi & Rehabilitasi BNN sebesar 92.43% atau 463

orang.

Page 69: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

67

BNN melalui UPT Terapi dan Rehabilitasi pada tahun 2012

telah melaksanakan kegiatan Laporan Penelitian dan

pengembangan pelayanan terpadu terapi dan rehabilitasi untuk

mengembangkan dan meningkatkan pelayanan terpadu terapi dan

rehabilitasi korban penyalahgunaan Narkoba. Pada tahun 2012

Terdapat 8 (delapan) laporan pengkajian penelitian yang telah

dicapai 100 %. Pengkajian Penelitian ini terdiri dari 4 bidang yaitu

bidang medis dua (2) Penelitian, bidang sosial 2 (dua) penelitian,

bidang Psikologi 2 (dua) penelitian, dan bidang management 1

(satu) penelitian. Adapun judul penelitan adalah :

1) Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Pemilihan

Jenis dari Hasil Narkoba Jenis Narkoba dan Ditunjang dari

Hasil Electroencephalo Graph Pada Residen Penyalahguna

Narkoba di UPT Terapi & Rehabilitasi BNN Tahun 2012.

2) Hubungan Motivasi dengan Kinerja Dokter dan Perawat

dalam Pengisian Rekam Medis Lido Bogor di UPT Terapi &

Rehabilitasi BNN Tahun 2012.

3) Pengaruh Peran Keluarga Family Dialog Terhadap Tingkat

Motivasi Residen Entry Unit dalam Menjalani Program

Rehabilitasi di UPT Terapi & Rehabilitasi BNN Tahun 2012.

4) Nilai Religiusitas dan Makna Hidup Recovering Addict di UPT

Terapi adn Rehabilitasi BNN Lido Kab. Bogor.

5) Pengaruh Optimisme dan Harga Diri Terhadap Psychological

Well being Recovering Addict UPT Terapi & Rehabilitasi BNN

6) Dimensi Religiusitas dan Resilensi Pada Residen Narkoba di

UPT T&R BNN Lido.

7) Gambaran Status Depresi pada Pecandu Narkoba yang

Berada Dalam Pusat Rehabilitasi (12 Steps dan Terapheutic

Community di UPT T & R BNN Lido Bogor.

8) Efektifitas Instalasi Pengolahan Air Limbah di UPT T&R BNN

Lido Kabupaten Bogor Tahun 2008 dan Tahun 2011.

Page 70: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

68

BNN melalui UPT Terapi dan Rehabilitasi pada tahun 2012

telah melaksanakan kegiatan laporan data dan informasi rekam

jejak korban penyalahgunaan Narkoba tahun 2012 dengan data

sebagai berikut :

1) Data Residen Berdasarkan Jenis Kelamin

NO. BULAN JENIS KELAMIN

JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN

1. Januari 74 7 81 2. Februari 56 4 60 3. Maret 48 7 55 4. April 62 3 65 5. Mei 69 2 71 6. Juni 61 2 63 7. Juli 48 3 51 8. Agustus 43 2 45 9. September 68 4 72

10. Oktober 76 7 83 11. November 89 4 93 12. Desember 39 7 46

Jumlah 733 52 785

2) Data Residen Berdasarkan Usia

NO. BULAN USIA

JML <16 TH

16-20 TH

21-25 TH

26-30 TH

31-35 TH

36-40 TH

41-45 TH

>45 TH

1. Januari 3 8 15 27 17 9 1 1 81 2. Februari - 6 17 16 8 11 2 - 60

3. Maret - 5 14 12 17 6 2 - 56 4. April 1 6 16 13 17 5 5 2 65

5. Mei 1 10 11 23 16 8 2 - 71 6. Juni - 4 18 16 19 4 - 2 63

7. Juli 1 6 12 10 18 4 - - 51 8. Agustus - 7 8 12 12 5 1 - 45

9. September 4 8 15 20 19 3 3 - 72 10. Oktober 1 7 25 19 20 6 5 - 83

11. November - 13 26 19 24 9 2 - 93 12. Desember 3 8 7 11 6 5 6 - 46

Jumlah 14 88 184 198 193 75 29 5 786

3) Data Residen Berdasarkan Pendidikan

NO. BULAN PENDIDIKAN

JUMLAH SD SLTP SLTA D3 S1 S2

1. Januari 2 13 18 9 9 - 51

2. Februari 3 7 37 5 8 - 60 3. Maret 1 4 37 8 6 - 56

4. April 4 9 39 7 4 2 65 5. Mei 4 13 38 4 11 1 71

6. Juni 3 7 39 7 7 - 63 7. Juli 2 6 33 5 5 - 51

8. Agustus 1 7 25 9 2 1 45 9. September 4 6 44 7 11 - 72

10. Oktober 6 10 51 8 8 - 83 11. November 5 25 48 5 8 2 93

12. Desember 6 7 25 1 7 - 46 Jumlah 41 114 434 75 86 6 756

Page 71: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

69

4) Data Residen Berdasarkan Pekerjaan

NO. BULAN

PEKERJAAN

PLJR MHS SWASTA/

WIRA-SWASTA

PNS POLRI TDK BE-

KERJA

PEJABAT PEME-

RINTAH JML

1. Januari 5 3 33 3 4 38 - 86

2. Februari 1 1 19 3 1 35 - 60

3. Maret 2 1 24 3 4 22 - 56

4. April 1 2 26 2 7 27 - 65

5. Mei 5 2 26 2 4 32 - 71

6. Juni 1 1 26 4 5 26 - 63

7. Juli 2 2 15 1 5 26 - 51

8. Agustus - 1 26 1 - 17 - 45

9. September 2 1 30 3 4 31 1 72

10. Oktober 1 2 31 3 3 43 - 83

11. November 5 2 37 2 4 43 - 93

12. Desember 1 1 17 1 3 23 46

Jumlah 26 19 310 28 44 363 1 791

5) Data Residen Berdasarkan Jenis Penyalah guna Zat

NO. BULAN

JENIS PENYALAH GUNA ZAT

JML OPIAT

METHAM-PETAMIN

THC MDMA BENZO-

DIAZEPAM KOKA-

IN

1. Januari 37 64 47 38 18 4 208

2. Februari 29 40 37 33 19 2 160

3. Maret 24 34 32 21 16 - 127

4. April 26 48 41 30 8 - 153

5. Mei 33 56 52 31 20 - 192

6. Juni 26 46 47 35 19 - 173

7. Juli 27 40 38 13 18 1 137

8. Agustus 24 35 30 21 11 5 126

9. September 25 63 46 35 21 5 195

10. Oktober 30 65 51 35 23 4 208

11. November 31 77 58 30 30 3 229

12. Desember 8 38 32 15 9 1 103

Jumlah 320 606 511 337 212 25 2011

g. Pelayanan dibidang Laboratorium Uji Narkoba

Pemeriksaaan Uji Narkotika, Psikotropika, Prekursor Dan

Bahan Aditif Lainnya adalah kegiatan rutin pengujian sampel

dalam rangka pembuktian barang bukti hasil pengungkapan kasus

penyalahgunaan dan pemberatasan Narkoba. Kegiatan

dilaksanakan di UPT Laboratorium Uji Narkoba mulai dari Januari

2012 sampai Desember 2012.

Selama tahun 2012, UPT Lab Uji Narkoba telah menguji

15.449 sampel untuk kepentingan pro justicia, selain melakukan

pengujian untuk kepentingan projusticia, UPT Lab Uji Narkoba juga

melaksanakan kegiatan dukungan pengujian terhadap 9.692

sampel rambut dan 5.793 sampel urine dalam kegiatan dukungan

terhadap pemberdayaan masyarakat.

Page 72: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

70

Sebagai salah satu laboratorium rujukan pemeriksaan

Narkoba pro justicia, pada tahun 2012 ini UPT Laboratorium Uji

Narkoba BNN telah berhasil mendapatkan sertifikat akreditas ISO

SNI 17025:2008 sebagai laboratorium pengujian yang berstandar

internasional, sehingga hal ini semakin meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap mutu, prosedur kerja serta hasil pengujian

yang dilakukan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi mendukung kegiatan

pemberantasan peredaran gelap Narkoba, dilakukan juga kegiatan

profiling sampel narkotika. Melalui kegiatan ini dihasilkan profil-

profil sampel narkotika yang dapat digunakan untuk

mengidentifikasi kesamaan barang bukti yang berhasil disita dalam

pengungkapan kegiatan peredaran gelap Narkoba.

Dalam upaya meningkatkan kepercayaan terhadap UPT

Laboratorium Uji Narkoba, aspek kemampuan dalam analisis

laboratorium, UPT Laboratorium Uji Narkoba merupakan salah

satu aspek yang perlu tetap ditingkatkan. Salah satu cara untuk

meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam pengujian

sampel Narkoba adalah dengan melaksanakan pelatihan

peningkatan kemampuan analisis laboratorium “Optimalisasi

Metode Preparasi Sampel Narkotika/Spesimen [Liquid-Liquid

Extraction (LLE) dan Solid Phase Extraction (SPE)]” tanggal 5 s.d

6 November 2012.

Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kemampuan Analisis yang di bimbing oleh Prof Dr. Sudibyo Martono M.S., Apt.

Page 73: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

71

B. HAMBATAN DAN UPAYA YANG DILAKUKAN

1. Hambatan

Beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan

P4GN di tahun 2012 demi mewujudkan Indonesia Negeri Bebas

Narkoba, adalah sebagai berikut :

a. Belum optimalnya kerjasama dan koordinasi dengan dinas atau

instansi terkait dalam melaksanakan program P4GN.

b. Dalam pelaksanaan penyelidikan sering ditemukan kendala

adanya ego sektoral, terkait dengan pertukaran informasi maupun

kerjasama dalam pelaksanaan pemutusan dan pengungkapan

sindikat jaringan Narkotika baik nasional maupun internasional.

c. Tidak adanya payung hukum dan kurang tersosialisasinya produk

peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

pelaksanaan amanat UU Nomor 35 Tahun 2009 untuk dijadikan

pedoman dan petunjuk pelaksanaan di lapangan.

d. Masih melekatnya stigma negatif bagi mantan pecandu di

masyarakat.

e. Masih terbatasnya sarana dan prasana dalam pelaksanaan

program P4GN.

f. Belum intensifnya SDM dalam melaksanakan P4GN.

2. Upaya yang Dilakukan

Adapun upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut di

atas adalah sebagai berikut :

a. Optimalisasi kerja sama dan koordinasi dengan dinas atau instansi

yang terkait dalam melaksanakan program P4GN.

b. Melakukan koordinasi instansi terkait untuk memudahkan

pelaksanaan penyidikan yang biasa dilakukan dengan MoU.

Page 74: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

72

c. Bekerjasama dengan instansi lain untuk membuat Peraturan

Pemerintah sesuai amanat UU No. 35 Tahun 2009 tentang

Narkotika dan mensosialisasikan peraturan-peraturan yang sudah

dibuat.

d. Memfasilitasi para mantan pecandu agar dapat mandiri, produktif,

dan berdayaguna bagi diri sendiri sehingga dapat mengurangi

stigma negatif yang melekat pada mantan pecandu.

e. Pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai dalam

melaksanakan program P4GN.

f. Intensifikasi SDM dalam melaksanakan program P4GN.

Page 75: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

73

BAB IV

P E N U T U P

Buku Laporan Program dan Kegiatan P4GN TA 2012 ini diharapkan dapat

menjadi bentuk pertanggungjawaban BNN sebagai badan publik kepada

masyarakat tentang pemberian informasi kegiatan, khususnya P4GN secara jelas,

transparan, akuntabel dan Faktual. Selain itu, sebagai implementasi

mendokumentasikan seluruh kegiatan P4GN ke dalam sebuah media cetak yang

dapat dipelajari, dipahami dan dipedomani masyarakat tentang bahaya narkoba

dan upaya penanggulaangannya oleh BNN. Capaian Program dan Kegiatan yang

telah diraih, semoga tidak membuat kita puas hati dan menyerah dengan keadaan,

tetapi justru harus menambah optimis dan berkomitmen untuk terus bahu

membahu menciptakan masyarakat yang imun dari bahaya narkoba.

Buku Laporan Program dan Kegiatan P4GN TA 2012 ini juga diharapkan

meningkatkan mampu pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang

perkembangan bahaya narkoba dan pentingnya upaya P4GN sebagai upaya

seluruh anak bangsa untuk berkomitmen dan bersinerji secara komprehensif dan

terintegrasi dalam mewujudkan Indonesia Negeri Bebas Narkoba. Disadari

sepenuhnya, bahwa melakukan upaya P4GN tidaklah mudah, oleh karenanya

setiap komponen dan anak bangsa harus memiliki tanggung jawab dan komitmen

yang terus diinternalisasikan sejak dini dalam nilai-nilai luhur budaya bangsa

bahwa setiap pelanggarnya wajib dihukum dengan tegas dank eras, korbannya

dipulihkan dan masyarakat dalam individu dan keluarganya terus ditingkatkan

imunitas terhadap segala bentuk menyalahgunakan dan mengedarkan gelap

narkoba.

Page 76: KATA PENGANTAR - ppid.bnn.go.id fileKATA PENGANTAR Puji dan syukur layak kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya, Laporan Tahunan

74

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih atas semua upaya mencapai dan

terus mencapai P4GN. Semoga laporan tahunan ini memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi kemajuan upaya P4GN di masa yang akan datang.

Jakarta, Januari 2013

Kepala Badan Narkotika Nasional

TTD

Anang Iskandar