karinaap lbm1 eh
DESCRIPTION
lbm 1TRANSCRIPT
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
STEP 1
-
STEP 2
1. Anatomi dan fisiologi organ hepar?2. Anatomi dan fisiologi vesica fellea?3. Anatomi dan fisiologi dari pankreas dan lien?4. Hubungan organ sistem enterohepatik5. Apa yang terjadi jika ada salah satu organ sistem enterohepatik mengalami kerusakan?apakah itu
mempengaruhi organ lain dalam satu sistem EH?6. Bagaimana embriologi dari sistem enterohepatik?7. Fungsi lien sebagai RES?
STEP 3
1. Anatomi dan fisiologi organ hepar? Anatomi : mempunyai 2 fascies : diaphragmatica (pars superior,anterior,dex,pos) dan
visceralis.pars superior,inferior.mempunyai 2 lobus di bag.anterior dextra(lebih besar) dan sinistra.dari posterior dextra sinistra caudatus quadratus.ada porta hepatis (celah diantara fissura sagitalis sinistra dan fossa sagitalis dextra) celah transversal kira2 5cm memisahkan lobus caudatus dan quadratus.adanya impressio di lobus dextra(sulcus vena cava,colica,duodenalis,vesica fellea,renalis) dan sisnistra (impressio gastrica dan oesophagea,tuber omentale).letaknya di regio hipochondriaca dextra hingga epigastrium kadang melebar sampai hipochondriaca sinistra.vaskularisasi dari a.hepatica dan v.porta hepatis,penggantung : lig.falciformis,lig.coronaria,lig.triangulare dex et sinistra,lig.teres hepatis,omentum minus,lig.venosum
Fisiologi : - membantu proses metabolismeKarbohidrat : menyimpan kelebihan glukosa dalam bentuk glikogen.berperan dalam glukoneogenesis Protein : mendeaminasi asam amino untuk sumber energi dalam tubuhPenyimpan beberapa vitamin seperti vit.A,K,B12Sekresi asam empedu.
- Menyimpan darah.menampung darah 10% total darah tubuh.- Kemampuan regenerasi.ex : hepatektomi.regenerasi 5-7 hari pada tikus dibantu
dengan HGF (untuk pembelahan hepatosit).ketika cukup,di hambat oleh transforming growth factor
- Penyimpanan besi dlm bentuk feritin.memecah apoferitin feritinFeritin?kenapa disimpan di hepar?
2. Anatomi dan fisiologi vesica fellea? Anatomi : di fascies visceralis hepar.ada 3 bagian : corpus,fundus,collum.vaskularisasi :
a.cystika(cabang dari a.hepatika dextra) dan v.cystika(bermuara ke vena porta).innervasi : simpatis (T6-10) parasimpatis (truncus vagalis anterior)
Fisiologi : - Emulsi lemak
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
- Menyimpan cairan empedu : hepatosit mengentalkan cairan empedu.ketika ada makanan berlemak,cairan empedu akan dikeluarkan ke
- Makanan berlemak CCK kontraksi vesica fellea dan relaksasi sfingter odi duktus cystikus ampula vater tuberkulum vater pars descenden duodenum
3. Anatomi dan fisiologi dari pankreas dan lien?o Anatomi :
pankreas : organ ekstraperitoneal.letaknya pada cavum abdomen di regio epigastrium hingga hipochondriaca sinistra.bagian : caput,collum,corpus,cauda.Lien :
o Fisiologi : pankreas : endokrin : menghasilkan hormon insulin (Sel B) dan glukagon (sel A) untuk kontrol kadar gula dalam daraheksokrin : enzim enzim pencernaanfase pengeluaran : sefalik (saat makan) ,gastric (makanan sampai gaster,keluar 10%) ,intestine (enzim keluar lebih banyak daripada keduanya)bagaimana mekanisme perangsangan keluarnya?dalam bentuk apa?interaksi dengan makanan?
4. Hubungan organ sistem enterohepatik? Apa yang terjadi jika ada salah satu organ sistem enterohepatik mengalami kerusakan?apakah itu mempengaruhi organ lain dalam satu sistem EH?
5. Bagaimana embriologi dari sistem enterohepatik?o
6. Fungsi lien sebagai RES?o Retikuloendothelial system : hemoglobin yg dipecah akan di fagosit.saat eritrosit
rapuh,akan ruptur.difagositosis makrofag.heme dan globin.cincin heme akan terbuka,mengeluarkan besi bebas yg di transpor oleh transferin.
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
STEP 4
STEP 7
1. Anatomi dan fisiologi organ hepar? Feritin?kenapa disimpan di hepar?
Hepara. Anatomi
Hepar tampak ventral :
Hepar tampak dorsal :
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Hepar terletak di REGIO HYPOCHONDRIACA SINISTRE, EPIGASTRICA dan HYPOCHONDRIACA DEXTRE.
Merupakan organ INTRAPERITONEAL kecuali bagian AREA NUDA (daerah yang tidak tertutup oleh peritoneum).
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Mempunyai ligamentum-ligamentum antara lain :o Lig. falciformeo Lig. coronariumo Lig. triangulare dextre & sinistero Lig. teres hepatiso Lig. Venosum
Mempunyai 2 fascies :o Fascies Diafragmatica, terdiri dari beberapa pars :
Pars superior Terdapat cekungan datar yng dinamakan IMPRESSIO
CARDIACA. Sebagian besar merupakan AREA NUDA.
Pars anterior Terdapat perlekatan Lig. falciforme Lig. falciforme membagi hepar menjadi 2 lobus yaitu
LOBUS DEXTRE & LOBUS SINISTRE. Pars posterior
Terdapat lobus caudatus (diantara lobus dextre & sinister hepatis).
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Terdapat sulcus vena cava yang ditempati oleh VCI diantara lobus hepatis dextre & caudatus.
Ke arah kanan juga terdapat area nuda hepatis, yang berbentuk triangular.
Pada apex hepatis disebelah kanan terdapat lig. triangulare dextre.
Pars dextre Merupakan permukaan dari lobus dextre hepatis yang
menempel pada costa-costa dextre terbawah.o Fascies Visceralis
Terdapat 2 celah sagittal, yaitu : Fissure Sagittalis Sinister
Pemisah lobus sinister dengan lobus caudatus & quadrates.
Ditempati oleh lig. teres hepatis dan lig. venosum. Fossa Sagittalis Dextre
Terdiri dari FOSSA VESICA BILLIARIS & FOSSA VENA CAVA.
Pemisah lobus dextre di sebelah kanan dengan lobus qaudatus & qudratus di sebelah kirinya.
Terdapat celah transversal (PORTA HEPATIS) Terletak di tengah Fissura Sagittalis Sinistre & Fossa
Sagittalis Dextre. Bangunan-bangunan yang melewati Porta Hepatis :
Arteri Hepatica Propria Vena Porta Ductus Hepaticus Nervus dan Pembuluh Limfe
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Terdapat impressio-impressio : Pada Lobus Dextre :
Impressio colica Impressio duodenalis Impressio renalis Impressio suprarenalis
Pada Lobus Sinistre : Impressio gastric Impressio oesophagea
Pada lobus Quadratus : Impressio duodenalis
Innervasi N. vagus
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Vascularisasio Arteri Hepatica Propria cabang dari Arteri Hepatica Communis.o Vena Porta dimuarai oleh 2 cabang utama, yaitu Vena
Mesenterica Superior dan Vena Lienalis.
Pembagian Hepar1)Secara Struktural (Anatomis)
Fissura Sagitalis Sinistra (Lig. Falciforme)Pembagian menjadi lobus hepatis sinister dan lobus hepatis dextra. Sehingga lobus caudatus dan lobus quadrates termasuk ke dalam lobus hepatis dextra.
2)Secara Fungsional (Fisiologis)Fissura Sagitalis Dextra (Fossa Biliaris dan Sulcus Vena Cava Inferior)Pembagian ini berdasarkan perdarahan, inervasi, aliran lymphe dan distribusi ductus hepaticus.
3)Celah TrasversalMemisahkan lobus quadrates dan lobus caudatus.
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
o Batas hepar o Lobus kanan atas : setinggi kosta 5, 2 cm sebelah medial
line midklavikula dekstrao Lobus kiri atas : setinngi tepi atas kosta 6, dilinea mid
klavikula.o Batas bawah miring ke atas : dari kartilago kosta kanan ke
kartilago kosta 7 biasanya lobus kiri meluas sampe 5cm dari sternum.
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
- Anastomosis Porta-Sistemik1. 1/3 bawah esophagus r. esofagealis v. gastrica sinistra (porta)
beranastomosis dengan v. esofageales (sistemik).Anatomi klinik : varises esophagus.
2. Pertengahan atas canalis analis v. rectalis superior (porta) beranastomosis dgn v. rectalis media dan v. rectalis inferior (sistemik).Anatomi klinik : hemorrhoid.
3. Di sekitar umbilicus ramus sinistra v. porta hepatis (porta) beranastomosis dgn vena superficial dinding anterior abdomen (sistemik).Anatomi klinik : caput medusa.
4. Vena-vena di colon ascendens, colon descendens, duodenum, pancreas, hepar (porta) beranastomosis dgn v. lumbalis, v. renalis, dan v. phrenicae (sistemik).Anatomi klinik : perdarahan colon.
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
b. Histologi
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Hepar terdiri atas satuan heksasonal disebut lobulus hati. Di pusat setiap lobulus terdapat vena sentralis yang dikelilingi lempeng2 sel hati yaitu hepatosit dan sinusoid secara radial. Jaringan ikat disini membentuk triad porta / daerah porta tempat cabang arteri hepatika, cabang vena porta dan cabang duktus biliaris. Darah arteri dan darah vena mula – mula bercampur di sinusoid hepar saat mengalir ke arah vena sentral. Dari sini darah memasuki sirkulasi umum melalui vena hepatika.
Sinusoid hepar adalah saluran darah yang berliku – liku dan melebar, dengan diameter tidak teratur, dilapisi sel endotel bertingkat tidak utuh, yang dipisahkan dari hepatosit di bawahnya oleh ruang perisinusoidal. Pada dinding sinusoid terdapat makrofag tetap yaitu sel Kupffer. Sel Kupffer adalah fagosit hati khusus yang berasal dari monosit drah yang berfungsi untuk memfagositosis benda2 renik dan debris selular yang mengalir ke sinusoid.
Hepatosit menyekresikan empedu ke dalam saluran2 halus disebut kanalikuli biliaris yang terletak diantara hepatosit. Kanalikuli ini mengumpul di tepi setiap lobulus di daerah porta sebagai ductus biliaris. Ductus biliaris kemudian menjadi ductus hepatikus yang lebih besar yang membawa empedu keluar dari hepar. Di dalam lobulus hati, empedu mengalir dalam kanalikuli biliaris ke ductus biliaris pada daerah porta dan darah dalam sinusoid mengalir ke vena sentralis. Jadi, empedu dan darah tidak bercampur.
(Atlas Histologi di Fiore)
Hepar dibagi oleh suatu jaringan ikat ( septum interlobular ) menjadi lobulus-lobulus. Lobulus berbentuk poligonal. Pada bagian tertentu dari septum terdapat suatu daerah yang disebut trigonum kiernan= portal triad yang merupakan pertemuan 3 lobulus yaitu a. Interlobularis, v. Interlobularis, duktus biliaris dan pembuluh limfe. Terdapat vena centralis. Diantara vena centralis terdapat hepatosit yang tersusun secara radier. Hepatosit berbentuk poligonal, ukurannya bermacam-macam, nulkeus besar, bulat, kadang berinti dua.Didalam hepatosit terdapat sinosoid yang dilapisi endotel secara tidak lengkap dan terdapat sel lain pada sinosoid seperti, makrofag, sel kupffer, kadang eritrosit dan leukosit.Histologi Dasar
secara umum hepar dibagi oleh suatu jaringan ikat menjadi lobulus lobulus. Lobulus berbentuk polygonal. Pada bagian tertentu dari septum terdapat celah portal yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfe dan saluran empedu
Lobulus hepar :
Pada pembesaran rendah terlihat vena sentralis dan septum interlobular (perifer).Di antaranya terdapat hepatosit yang tersusun radier. Pada pembesaran kuat akan terlihat vena sentralis yang dilapisi endotel. Di dalam lobulus terdapat lempeng yang terdiri dari hepatosit.Lempeng kadang bercabang dan
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
beranastomosis kecuali lamina pada daerah perifer lobulus.Di antara lamina terdapat sinusoid yang mengikuti percabangan dan beranastomosis dari lamina. Sinusoid dilapisi endotel secara tidak lengkap dan terdapat sel sel lain pada sinusoid, seperti makrofag, sel kupfer, kadang eritrosit dan leukosit. Sinusoid akan bermuara ke vena centralis.
KC= kupffer cell, Si=sinusoid
c. FisiologiFungsi hepar :
1. Membentuk dan mengekskresi empedu.± 500 – 1000 ml empedu kuning tiap hari.Unsure utama empedu adlh air (97%), elektrolit, garam empedu (utk pencernaan dan absorbs lemak dlm usus halus), fosfolipid (terutama lesitin), kolesterol, garam anorganik, bilirubin terutama bilirubin conjugated.
2. Metabolisme karbohidrat (glikogenesis, glikogenolisis, glukoneogenesis).
Hepar berperan penting dlm mempertahankan kadar glukosa darah normal dan menyediakan energy utk tubuh. KH disimpan dlm hati sebagai glikogen.
3. Metabolisme protein (sintesis asam amino, pembentukan urea, penyimpanan protein).
Deaminasi asam amino (pembuangan gugus NH3).4. Metabolisme lemak (ketogenesis, sintesis kolesterol, penimbunan
lemak).oksidasi asam lemak.
5. Penimbunan vitamin dan mineral vit. larut lemak (A, D, E, K), vit. B 12, besi.
6. Metabolisme steroid menginaktifkan dan menyekresi aldosteron, glukokortikoid, estrogen, progesterone, testosterone.
7. Detoksifikasi zat-zat berbahaya.8. Gudang darah dan filtrasi/penyaring.
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Sumber : Patofisiologi Sylvia A. Price Jilid 1
Fungsi Keterangan
Pembentukan dan ekskresi
empedu
Metabolisme garam
empedu
Garam empedu penting untuk pencernaan
dan absorbsi lemak serta vitamin larut-lemak
didalam usus
Metabolisme pigmen
empedu
Bilirubin (pigmen empedu utama) merupakan
hasil akhir metabolisme pemecahan eritrosit
yang sudah tua, proses konjugasi
berlangsung dalam hati dan diekskresikan
kedalam empedu
Metabolisme karbohidrat
Glikogenesis
Glikogenolisis
Glikoneogenesis
Hati berperanan penting dalam
mempertahankan kadar glukosa darah
normal dan menyediakan energi untuk
tubuh. Karbohidrat disimpan dalam hati
sebagai glikogen
Metabolisme protein
Sintesis protein
Pembentukan urea
Penyimpanan protein (asam amino)
Protein serum yang disintesis oleh hati
adalah albumin serta globulin alfa dan beta
(gama globulin tidak)
Faktor pembekuan darah yang disintesis oleh
hati adalah fibrinogen, protrombin, dan faktor
pembekuan V,VII,IX,dan X. Vitamin K
merupakan kofaktor yang penting dalam
sintesis semua faktor ini kecuali faktor V
Urea dibentuk semata-mata dalam hati dari
amoniak (NH3), yang kemudian diekskresi
dalam urine dan feses. NH3 dibentuk adari
deaminasi asam amino dan kerja bakteri
usus terhadap asam amino
Metabolisme lemak
Ketogenesis
Sintesis kolesterol
Penimbunan lemak
Hidrolisi trigliserida, kolesterol, fosfolipid, dan
lipoprotein (diabsorbsi dari usus) menjadi
asam lebak dan gliserol
Hati memegang peranan utama dalam
sintesis kolesterol, sebagian besar diekskresi
dalam empedu sebagai kolesterol atau asam
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
kolat
Penimbunan vitamin dan
mineral
Vitamin larut lemak (A,D,E,K) disimpan dalam
hati, juga vitamin B12, tembaga dan besi
Metabolisme steroid Hati menginaktifkan dan menyekresi
aldosteron,glukokortikoid,estrogen,progester
on, dan testosteron
detoksifikasi Hati bertanggungjawab atas biotranformasi
zat2 berbahaya yang kemudian diekskresi
oleh ginjal
Gudang darah dan filtrasi Sinusoid hati merupakan depot darah yang
mengalir kembali dari vena kava (gagal
jantung kanan), kerja fagositik sel kupffer
membuang bakteri dan debris dari darah
Price, Sylvia A. Patofisiologi edisi 6.Jakarta : EGC
Sebagai penyimpan darah
Sejumlah besar darah disimpan dalam pembuluh darah hati (volume normal : 450 ml). hati merupakan organ besar, dapat meluas dan organ venosa yang mampu bekerja sebagai tempat penampungan darah yang dapat menampung darah saat volume darah berlebihan dan dapat menyuplai darah ekstra saat kekurangan volume darah.
Metabolisme hatiMetabolisme karbohidrat
Hati melakukan fungsi :- Menyimpan glikogen dalam jumlah besar- Konversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa- Glukoneogenesis untuk mempertahankan konsentrasi normal glukosa darah,
glukoneogenesis terjadi jika konsentrasi glukosa darah mulai menurun. Maka, sejumlah besar as.amino dan gliserol dari TG diubah jadi glukosa, dapat mempertahankan konsentrasi glukosa darah yang relative normal.
- Pembentukan banyak senyawa kimia dari produk antara metabolisme karbohidratHati penting untuk mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal.Penyimpanan glikogen memungkinkan hati mengambil kelebihan glukosa dari darah disimpan dikembalikan lagi ke darah bila konsentrasi glukosa darah menurun terlalu rendah.
Metabolisme lemak Oksidasi as.lemak untuk menyuplai energy bagi fungsi tubuh yang lain. Sintesis kolesterol, fosfolipid, dan sebagian besar lipoprotein. Sintesis lemak dari protein dan karbohidrat.
lemak dipecah menjadi gliserol dan as.lemak as.lemak dipecah oleh oksidasi beta jadi radikal asetil berkarbon 2 yang membentuk asetil Ko-A
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
asetil Ko-A masuk ke siklus asam sitrat dan dioksidasi membebaskan sejumlah energy
80% kolesterol yang disintesis di dalam hati menjadi garam empedu diekskresikan lagi ke empedu. Sisanya diangkut dalam lipoprotein dan dibawa oleh darah ke semua sel jaringan tubuh.
Metabolisme protein Deaminasi as.amino, dibutuhkan sebelum as.amino dapat digunakan untuk
energy atau diubah menjadi karbohidrat atau lemak. Pembentukan ureum untuk mengeluarkan ammonia dari cairan tubuh. Sejumlah
besar ammonia dibentuk melalui proses deaminasi dan jumlahnya masih ditambah pembentukan bakteri di usus secara kontinu kemudian diabsorbsi ke darah.
Pembentukan protein plasma Interkonversi beberapa as.amino dan sintesis senyawa lain dari as.amino
fisiologi Guyton
2. Anatomi dan fisiologi vesica fellea?
Anatomi
Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan
cairan empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan
oleh hati).Kandung empedu memiliki bentuk seperti buah pir dengan panjang 7-10
cm dan merupakan membran berotot.Terletak didalam fossa dari permukaan
visceral hati.Kandung empedu terbagi kedalam sebuah fundus, badan dan leher.
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Bagian-bagian dari kandung empedu, terdiri atas:
Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung empedu yang paling
akhir setelah korpus vesikafelea.
Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya
berisi getah empedu. Getah empedu adalah suatu cairan yang
disekeresi oleh sel hati sebanyak 500-1000 cc setiap harinya,
sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi cairan empedu
dapat meningkat pada saat mencerna lemak.
Leher kandung empedu. Merupakan saluran pertama tempat
masuknya getah empedu ke badan kandung empedu lalu berkumpul
dan dipekatkan dalam kandung empedu.
Duktus sistikus. Panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher
kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus
membentuk saluran empedu ke duodenum.
Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.
1. Histologi
Kandung empedu tidak memiliki submukosa. Pembungkus pada kandung empedu
terdiri dari tiga lapis, yakni permukaan luar dari kandung empedu adalah Visceral
peritoneum, pada bagian tengah, otot dari dindingnya terdiri dari serat otot halus
(sel), dan disebelah dalam merupakan membran mukosa yang tersambung dengan
lapisan saluran empedu. Membran mukosanya terdiri atas sel-sel epitel sederhana
yang berbentuk sel tiang (silinder), disusun menyerupai epitel pada permukaan
lambung yang mengeluarkan sekret musin dan cepat mengabsorpsi air dan
elektrolit, tetapi tidak mensekresikan garam-garamempedu dan pigmen, karena
itu, cairan empedu menjadi pekat. Kontraksi dari otot tersebut dipengaruhi oleh
sistem hormonal yang menyebabkan isi dari kandung empedu (cairan empedu)
masuk ke pembuluh cystic.
2. Fisiologi
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan
memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air
dan elektrolit.
3. Komposisi empedu
Konstituen organic (garam-garam empedu, kolesterol, lesitin dan bilirubin) berasal dari aktivitas hepatosit.
Cairan alkalis encer yang serupa dengan sekresi NaHCO3 pankreas
Air
Garam anorganik lain
4. pembentukan garam-garam empedu dan fungsinya
pembentukan garam empedu
garam empedu merupakan hasil turunan dari kolesterol. Dan
kolesterolnya bisa berasal dari makanan atau kolesterol yang telah
tersimpan dalam hepar.Selain itu garam empedu dapat diperoleh dari
hasil siklus enterohepatik garam-garam empedu.
Fungsi Garam empedu
Membantu pencernaan lemak melalui efek deterjen (emulsifikasi)
Efek deterjen mengacu pada kemampuan garam empedu mengubah globules-globulus lemak berukuran besar menjadi emulsi lemak yang terdiri dari banyak butiran lemak kecil yang terbenam dalam cairan kimus.Dengan demikian luas permukaan yang tersedia untuk aktivitas lipase pancreas meningkat.Karena tidak larut dalam air, molekul-molekul lemak cenderung menggumpal menjadi butir-butir besar dalam lingkungan lumen usus halus yang banyak mengandung air. Jika garam empedu tidak mengemulsifikasi butir-butir lemak ini, lipase hanya dapat bekerja pada lemak yang terdapat di permukaan butiran tersebut, dan pencernaan trigliserida akan berlangsung sangat lama.
Garam empedu memperlihatkan efek deterjen serupa dengan deterjen yang anda gunakan untuk melarutkan minyak sewaktu mencuci piring. Molekul garam empedu mengandung bagian larut lemak dan bagian yang larut air yang bermuatan negatif. Bagian larut lemak akan larut dalam butiran lemak, sehingga bagian larut air yang bermuatan negative menonjol dari permukaan bitiran lemak. Gerakan mencampur usus akan memecah-mecah butiran lemak menjadi butiran yang lebih kecil. Butiran-butiran kecil ini
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
akan kembali menyatu apabila tidak terdapat garam-garam empedu di permukaannya yang membentuk “selaput” bermuatan negative larut air di permukaan setiap butir kecil tersebut. Karena muatan yang sama akan tolak menolak, gugus bermuatan negative dipermukan butiran lemak akan menyebabkan butiran lemak tersebut saling menolak satu sma lain.
Membantu absorbsi lemak melalui pembentukan misel
Dalam suatu misel garam empedu dan lesitin menggumpal dalam kelompok-kelompok kecil dengan bagian larut lemak berkerumun di bagian tengah untuk membentuk inti “hidrofobik” sementara bagian larut air membentuk selaput hidrofilik di bagian luar. Agregat misel mempunyai ukuran sekitar sepersejuta lebih kecil daripada ukuran butir emulsi lemak. Dengan demikian , misel merupakan vehiculum yang praktis untuk mengangkut bahan-bahan yang tidak larut dalam air di dalam lumen usus yang banyak mengandung air. Bahan larut lemak yang paling penting yang diangkut oleh misel adlah produk pencernaan lemak (monogliserida dan asam lemak bebas) serta vitamin-vitamin ynag larut dalam lemak. Jika tidak menumpang di misel yang larut air ini, nutrient-nutrien tersebut mengapung dipermukaan cairan kimus (seperti minyak yang mengapung diatas air) dan tidak pernah mencapai permukaan absorptif usus halus.
5. Fungsi empedu
membantu pencernaan dan absobsi lemak.
Membantu pengeluaran zat sisa yang larut dalam lemak
6. Pengaturan sekresi empedu
Bagian awal diekresikan oleh sel-sel hepatosit hati, sekresi awal ini mengandung sejumlah besar asam empedu, kolesterol, dan zat-zat organic lainnya. Kemudian empedu disekresikan ke dalam kanalikuli biliaris kecil yang terletak diantara sel-sel hati di dalam lempeng hepatic.
Kemudian empedu mengalir ke perifer menuju septa interlobularis, tempat kanalikuli mengosongkan empedu ke dalam duktus biliaris terminal dan kemudian secara progresif ke dalam duktus yang lebih besar, akhirnya mencapai duktus hepatikus dan duktus biliaris komonis, dari sini empedu langsung dikosongkan ke dalam duodenum atau atau dialihkan ke dalam duktus cistikus ke dalam kandung empedu. Dalam perjalanan melalui duktus-duktus biliaris ini, bagian kedua dari sekresi ditambahkan ke dalam sekresi empedu pertama. Sekresi tambahan ini
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
berupa larutan ion-ion natrium dan bikarbonat encer yang disekresikan oleh sel-sel epitel sekretoris yang terletak di dalam duktulus dan duktus.
Mekanisme pengosongan empedu dari kandung empedu:
Makan berlemak dalam duodenum mukosa duodenum melepaskan kolesitokinin ke dalam darah merangsang kandung empedu berkontraksi menghantarkan gelombang peristaltic melalui duktus biliaris komunis menuju spingter oddi menyebabkan gelombang awal relaksasi terhadap spingter oddi. spingter oddi relaksasi empedu dapat masuk ke dalam duodenum pars descenden.
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
(Interactive Atlas of Clinical Anatomy, Frank N. Netter, MD)
1. fisiologi kantung empedu,
Menyimpan, memekatkandengan cara menyerap kandungan air yang ada di dalam cairan empedu, dan mengeluarkan empedu dari kantng empedu. Mekanisme ini tergantung dari aktifitas transfor aktif natrium dalam epitel
2. fisiologi empedu
empedu melakukan dua fungsi penting
1. empedu memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorpsi lemak, karena asam empedu melakukan 2 hal : (1) asam empedu membantu mengemulsikan partikel partikel lemak yang besar dalam makanan menjadi banyak bentuk partikel kecil yang dapat diserang oleh enzim lipase yang disekresikan getah pancreas (2) asam empedu membantu transport dan absorpsi produk akhir lemak yang dicerna menuju dan melalui membrane mukosa intestinal
2. empedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan yang penting dari darah. Meliputi bilirubin dan kelebihan kolesterol
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
3. komposisi cairan empedu
Empedu hati Empedu kandung empedu
Air 97,5 gr/dl 92 gr/dl
Garam empedu 1,1 gr/dl 6 gr/dl
Bilirubin 0,04 gr/dl 0,3 gr/dl
Kolesterol 0,1 gr/dl 0,3-0,9 gr/dl
Asam asam lemak 0,12 gr/dl 0,3 sampai 1,2 gr/dl
Lesitin 0,04 gr/dl 0,3 gr/dl
Na+ 145mEq/l 130 mEq/l
K+ 5 mEq/l 12 mEq/l
Ca+ 5 mEq/l 23 mEq/l
Cl- 100 mEq/l 25 mEq/l
HCO3- 28 mEq/l 10 mEq/l
guyton
3. Anatomi dan fisiologi dari pankreas dan lien? bagaimana mekanisme perangsangan keluarnya?dalam bentuk apa?interaksi dengan makanan?
Pankreas
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Pancreas merupakan organ yang memiliki fungsi sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin. Bagian Eksokrin akan menghasilkan enzim-enzim pencernaan seperti amylase, lipase dan tripsin yang dapat menghiddrolisis karbohidra, lemak dan protein. Bagian Endokrinnya menghasilkan hormone Insulin dan Glukagon.
Pancreas berbentuk seperti huruf J yang memiliki bagian-bagian Caput, Collum, Corpus, dan Cauda. Keberadaannya dalam cavum abdomen terletak pada region epigastrium hingga sediit pada hipokondriaka sinistra, menyilang pada bidang transpirolica. Pancreas termasuk organ ekstraperitoneum (kecuali bagian cauda).
Pankreas dapat dibagi dalam :
- Caput Pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian caput meluas ke kiri di belakang arteria san vena mesentericasuperior serta dinamakan Processus Uncinatus.
- Collum Pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatis terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
- Corpus Pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk segitiga.
- Cauda Pancreatis berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilium lienale.
Hubungan Pankreas dengan organ lain1. Ke anterior :dari kanan ke kiri: colon transversum dan perlekatan mesocolon
transversum, bursa omentalis, dan gaster.
2. Ke posterior : dari kanan ke kiri: ductus choledochus, vena portae hepatis dan vena lienalis, vena cava inferior, aorta, pangkal arteria mesenterica superior,
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
musculus psoas major sinistra, glandula suprarenalis sinistra, ren sinister, dan hilum lienale.
Vaskularisasi dan Limfatik Arteriae
- Arteri pancreaticoduodenalis superior (cabang a.gastroduodenalis )
- Arteri pancreaticoduodenalis inferior (cabang a.mesenterica cranialis)
- Arteri pancreatica magna dan arteri pancretica caudalis dan inferior cabang arterilienalis
Venae
Venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta.
Aliran Limfatik
Kelenjar limfe terletak di sepanjang arteria yang mendarahi kelenjar.Pembuluh eferen akhirnya mengalirkan cairan limfe ke nodi limfe coeliaci dan mesenterica superiores.
PersarafanBerasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan parasimpatis (vagus).
Ductus Pankreaticus
1. Ductus Pancreaticus Mayor (Wirsungi) Mulai dari cauda dan berjalan di sepanjang kelenjar menuju ke caput, menerima banyak cabang pada perjalanannya. Ductus ini bermuara ke pars desendens duodenum di sekitar pertengahannya bergabung dengan ductus choledochus membentuk papilla duodeni mayor Vateri. Kadang-kadang muara ductus pancreaticus di duodenum terpisah dari ductus choledochus.
2.Ductus Pancreaticus Minor (Santorini)Mengalirkan getah pancreas dari bagian atas caput pancreas dan kemudian bermuara ke duodenum sedikit di atas muara ductus pancreaticus pada papilla duodeni minor.
Feneis, Heinz, dkk. Pocket Atlas of human Anatomy. 4th Edition.Stuttgart : Thieme, 2000 Diktat Anatomi Situs Abdominis FK Unissula
a. Anatomi
Pancreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas.Strukturnya lunak, berlobulus dan terletak pada dinding posterior abdomen di belakan peritoneum.Pancreas menyilang transpyloricum.Pancreas dapat dibagi dalam caput, collum, corpus dan cauda.
Caput pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum.Sebagian caput meluas ke kiri di belakang arteria dan vena mesenterica superior serta dinamakan processus uncinatus.
Collum pancreatic merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menguhubungkan caput dan corpus pancreatic. Collum pancreatic terletak di
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
depan pangkal vena porta hepatic dan tempat dipercabangkannya arteri mesenterica superior dari aorta.
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
(Interactive Atlas of Clinical Anatomy, Frank N. Netter, MD
Pancreas merupakan suatu organ yang berada di region epigastrika dan kuadran kiri atas.Terdiri dari 3 bagian yaitu caput, corpus dan cauda.Caput pancreas berbentuk pipih dengan facies anterior dan facies posterior.Pada bagian yang berbatasan dengan corpus membentuk procssus uncinatus. Diantara processus uncinatus dan corpus terdapat incisura pankreatica yang ditempati oleh vasa mesenterica superior. Truncus coeliacus terletak pada margo superior pankreatis dan vasa lienalis (cabang truncus coeliacus) terbentang sepanjang margo tersebut. Vasa lienalis tersebut setelah sampai dihilus lienalis akan mempercabangkan vasa lienalis, gastrica breves dan gastroepiploica sinistra. Pankreas memiliki duktus untuk sekresi enzim2 pencernaan yaitu duktus pankreatikus wirsungi dan kadan2 ada duktus pankreatikus santorini.Duktus pankreatikus mayor memiliki m. sphincter ductus pancratici untuk mengatur keluarnya kelenjar.
INNERVASI : saraf simpatis torachal 6-10 dan parasimpatis dari truncus vagalis.
VASKULARISASI : a. pancreaticoduodenale superior (cabang dari truncus coeliacus)
a. pancreaticoduodenale inferior ( cabang dari a mesenterica sup)
rr. pancreatici a. lienalis
Anatomi klinik. Snell
4. fisiologi pancreas
terdapat 3 rangsangan dasar yang penting dalam menyebabkan sekresi pankreatik:
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
- asetilkolin, yang dilepaskan oleh nervus vagus parasimpatis demikian juga dari saraf2 kolinergik di dalam system saraf enteric
- kolesistokinin, yang disekresikan oleh mukosa duodenum dan jejunum bagian atas ketika makanan masuk ke dalam usus halus
- sekretin, yang disekresikan oleh mukosa duodenum dan jejunum yang sama ketika makanan yang sangat asam masuk ke usus halus.Asetilkolin dan kolesistokinin menyebabkan pancreas mensekresi enzim2 pencernaan dengan jumlah cairan yang relative sedikit sedangkan sekretin merangsang sekresi larutan natrium bikarbonat .
Sekresi pankreatik terjadi dalam 3 fase yaitu:
- fase sefalik: sinyal2 saraf yg sama dari otak yang menyebabkan asetilkolin dilepaskan oleh ujung2 n. vagus dalam pancreas. Hal ini menyebabkan sejumlah enzim dilepaskan ke dalam duktus pankreatikus enzim dlm jumlaah sedang di ekskresikan ke dlm asini pancreas, menghasilkan krg lebih 20% dari total sekresi pancreas sesudah makan. Namun sejumlah kecil sekresi pancreas keluar dari ductus pankreatikus ked lm usus krn hnya sedikit air dan elektrolit yg di sekresikan bersama enzim.
- fase gastric: rangsangan saraf terhadap sekresi enzim berlangsung terus menghasilkan lagi 5-10% dari enzim yang disekresikan sesudah makan. Walaupun demikian hanya sejumlah kecil yang masuk ke dalam duodenum karena kurangnya cairan.
- Fase intestinal: sesudah kimus 9hasil pencernaan yg sudah dip roses di lambung) masuk ke dalam usus halus, sekresi pancreas menjadi sangat banyak, terutama sebagai respon terhadap hormone sekretin.
Fisiologi Guyton & Hall
b. Anatomi
- Morfologi Berfungsi sbg sistem R.E.S (organ lymphoid terbesar & tempat
merusak Hb eritrosit). Merupakan organ Intraperitoneal . Parenkim langsung dibungkus capsula lienalis. Letak : Regio Hypochondrium sinistra. Facies :
o Facies Diaphragmatica (cembung) berhadapan dg diaphragma & costa 9 - 11 sinistra
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
o Facies Visceralis (datar) mempunyai 3 impressio :impressio renalis, gastrica, & colica
Hilus : Merupakan pertemuan dr impressio pd facies visceralis, tempat keluar masuknya van lienalis.
- Vaskularisasioleha. lienalis masuk ke hilus lienalis melewati lig. Phrenicolienalis. Cabang a. lienalis (a. gastrica brevis & a. gastroepiploica sinistra) melalui lig.Gastrolienalis menuju ke gaster.Vena mengikuti arterinya.
- InnervasiSimpatis : T6-T10Parasimpatis : n. vagus
FaciesDiaphragmatica
Margo Superior
Ekstremitas
Posterior
Margo Inferior
Ekstremitas
Anterio
r
Lig. Splenorenal
Hilum
Lienali
s
A. Lienali
s
V. Lienali
s
Lig. Gastrolienalis
Facies Viscera
lis, Facies Renalis
Facies Viscera
lis, Facies Gastric
a
Facies Visceralis,
Facies Colica
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Fisiologi1. Sebagai RES (reticuloendotelial system)2. Pembentukan darah saat di janin (5-8 bulan)3. Penyaringan darah (penghancuran sel darah yang abnormal seperti
SDM dan SDP)
HistologiBerbentuk seperti spons. Terdapat pulpa merah,putih dan marginal.
Pembentukan Bilirubin
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Eritrosit Tua Umur 120 hari
Hemoglobin
Heme Globin
4 inti pyrol
Fe
Biliverdin
B1
Biliverdin reduktase
Heme Oksigenas
e
Heme Okigenas
e
+ Albumin
Transport Plasma
Ke Sel Hepar
B 1 tidak larut air butuh
kendaraan u/
menuju ke
Hepatosit melalui aliran darah
Asam Amino
dibawa transferrin
u/ sintesis
protein
Di R. E. S
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
METABOLISME BILIRUBIN NORMAL
1. Metabolisme bilirubin
Usus Besar
Ginjal
B1
B1
+ Protein
YBilirubin Glukoronida
Glukoronil Transferase
+ Albumin
Di Usus Halus dibantu kerja bakteri
Ke Sel Hepar
Mewarnai Feces
Urobilinogen
Sterkobilinogen
Di Hepar
+ Protein
ZB2
UrobilinMewarnai Urin
direabsorbsi di mukosa usus
Ikut sirkulasi
darah
sterkobilin
Oksidasi
Oksidasi
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Destruksi SDM Biliverdin Bilirubin Unconjugated, berikatan dng albumin Vena Lienalis
Vena porta Hepatosit Konjugasi dengan bantuan glukoronil transferase menjadi
Bilirubin conjugated Duktus hepatikus Duktus cysticus Vesica Fellea Ductus
Choledoccus Pankreas Duodenum Pars Descenden Urobilinogen Usus
Sterkobilinogen Sterkobilin Feses
Destruksi SDM Biliverdin Bilirubin Unconjugated, berikatan dng albumin Vena Lienalis
Vena porta Hepatosit Konjugasi dengan bantuan glukoronil transferase menjadi
Bilirubin conjugated Duktus hepatikus Duktus cysticus Vesica Fellea Ductus
Choledoccus bergabung dng Duktus Wirsungi (Pankreas) Duodenum Pars Descenden
Urobilinogen mell proses oksidasi Ginjal Urobilin urine
4. Hubungan organ sistem enterohepatik? Apa yang terjadi jika ada salah satu organ sistem enterohepatik mengalami kerusakan?apakah itu mempengaruhi organ lain dalam satu sistem EH?
Hubungan / peran hepar dengan sistem enterohepatikHati merupakan organ homeostasis yang memainkan peranan dalam proses metabolisme. Hati mempunyai berbagai fungsi termasuk menyimpan glikogen, mensintesis protein plasma, dan menyaring darah.Empedu disekresikan secara terus-menerus oleh sel-sel hati, namun sebagian besar normalnya disimpan dalam kantung empedu yang digunakan dalam pencernaan lemak sampai diperlukan dalam duodenum dengan volume maksimum 30-60mL. Sekresi empedu selama 12 jam (sekitar 450mL) dapat disimpan dalam kandung empedu karena air, natrium, klorida dan kebanyakan elektrolit kecil lainnya secara terus-menerus diabsorpsi melalui mukosa kandung empedu, memekatkan sisa zat empedu yang mengandung garam empedu, kolesterol, lesitin, dan bilirubin. Absorpsi kandung empedu disebabkan oleh transport aktif natrium melalui epitel kandung empedu, dan keadaan ini diikuti oleh absorpsi sekunder ion klorida, air dan kebayakan zat-zat terdifusi lainnya.
Hubungan / peran pancreas dengan sistem enterohepatikPankreas terbentuk dari dua sel dasar yang mempunyai fungsi sangat berbeda. Sel sel eksokrin yang berkelompok kelompok disebut asini menghasilkan unsur unsur getah
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
pancreas. Sel sel endokrin atu Pulau Langerharns menghasilkan sekret endokrin, insulin dan glukagon untuk metabolisme karbohidrat.Patofisiologi, Sylvia A. Price
Hubungan / peran kandung empedu dengan sistem enterohepatikKandung empedu mempunyai peranan dalam pencernaan lemak.Kandung empedu menampung ±50ml empedu yang dapat dibuat kembali dalam merespon pencernaan makanan.Dalam keadaan puasa kira-kira setengah dari empedu secara terus-menerus dialirkan ke dalam kandung empedu untuk disimpan. Selama empedu berada dalam kandung empedu, maka akan terjadi peningkatan konsentrasi empedu oleh terjadinya proses reabsorpsi ion-ion Natrium, Kalsium, dan bikarbonat diikuti oleh difusi air sehingga terjadi penurunan pH intrasistik. Kandung empedu mampu menurunkan volumenya jika diisi empedu 80-90 %Buku Ajar IPD jilid 1edisi IV
Hubungan / peran lien dengan sistem enterohepatikLimpa menghasilkan, memantau, menyimpan dan menghancurkan sel darah. Limpa berfungsi sebagai 2 organ;
bagian yang putih merupakan sistem kekebalan untuk melawan infeksi dan bagian yang merah bertugas membuang bahan-bahan yang tidak diperlukan dari dalam darah (misalnya sel darah merah yang rusak).
sel darah putih tertentu (limfosit) menghasilkan antibodi pelindung dan memegang peranan penting dalam melawan infeksi.
limfosit dapat dibentuk dan mengalami pematangan di dalam bagian putih limpa.
bagian merah limpa mengandung sel darah putih lainnya (fagosit) yang mencerna bahan yang tidak diinginkan (misalnya bakteri atau sel yang rusak) dalam pembeluh darah.
Bagian merah memantau sel darah merah (menentukan sel yang abnormal atau terlalu tua atau sel yang mengalami kerusakan) dan menghancurkannya.
karena itu, bagian merah ini kadang disebut sebagai kuburan sel darah merah.
bagian merah juga berfungsi sebagai cadangan untuk elemen-elemen darah, terutama sel darah putih dan trombosit.
Pada banyak binatang, bagian merah ini melepasakan elemen darah ke dalam darah sirkulasi pada saat tubuh memerlukannya; tetapi pada manusia pelepasan elemen ini bukan merupakan fungsi limpa yang penting.
Jika limpa diangkat melalui pembedahan (splenektomi), tubuh akan kehilangan beberapa kemampuannya untuk menghasilkan antibodi pelindung dan untuk membuang bakteri yang tidak diinginkan dari tubuh.
sebagai akibatnya, kemampuan tubuh dalam melawan infeksi akan berkurang.
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
tidak lama kemudian, organ lainnya (terutama hati) akan meningkatkan fungsinya dalam melawan infeksi untuk menggantikan kehilangan tersebut, sehingga peningkatan resiko terjadinya infeksi tidak akan berlangsung lama.
Jika limpa membesar (splenomegali), kemampuannya untuk menangkap dan menyimpan sel-sel darah akan meningkat. Splenomegali dapat menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dalam sirkulasi.
Jika limpa yang membesar menangkap sejumlah besar sel darah yang abnormal, sel-sel ini akan menyumbat limpa dan mengganggu fungsinya.
Proses ini menyebabkan suatu lingkaran setan, yaitu semakin banyak sel yang terperangkap dalam limpa, maka limpa akan semakin membesar; semakin membesar limpa, maka akan semakin banyak sel yang terperangkap.
jika limpa terlalu banyak membuang sel darah dari sirkulasi (hipersplenisme), bisa timbul sejumlah masalah, seperti:
anemia (karena jumlah sel darah merah berkurang)
sering mengalami infeksi (karena jumlah sel darah putih berkurang)
kelainan perdarahan (karena trombosit berkurang).
Pada akhirnya limpa yang sangat membesar juga menangkan sel darah merah yang normal dan menghancurkannya bersama dengan sel-sel yang abnormal.
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
5. Bagaimana embriologi dari sistem enterohepatik?a. Hepar dan Vesica Fellea
Primodium hepar timbul pd pertengahan minggu ketiga sebagai pertumbuhan epitel entoderm pd ujung distal foregut disebut diverticulum hepar/tunas hepar
Tunas hepar berproliferasi dengan cepat dan menembus septum transversum Sementara sel2 hepar terus menembus septum transversum, hubungan antara
diverticulum hepatis dan duodenum meyempit dan membentuk saluran empedu
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Sebuah tonjolan kecil ke ventral terbentuk dari saluran empedu akan membentuk vesica fellea atau ductus cysticus
Sel2 hepar akan bercampur dengan v.vitellinae dan v.umbilicales untuk membentuk sinusoid2 hepar dan jaringan yang melapisi ductus biliferus
Sel hemopoetik, sel kupffer dan jaringan ikat berasal dari mesoderm septum transversum
b. Lien
Berasal dari foregut : bagian anal foregut timbul invaginasi embrio lien yang bermigrasi di dalam lig.gasrtolienalis (omentum majus)
c. PancreasDibentuk oleh 2 tunas yang berasal dari epitel endoderm duodenum : Tunas pancreas dorsalTumbuh di dalam mesogastrium dorsal Tunas pancreas ventralBerasal dari diverticulum saluran empedu dan tumbuh di dalam mesogastrium ventralSaat duodenum berputar ke kanan dan membentuk huruf C, tunas pancreas ventral bergeser ke dorsal dengan cara yang serupa pergeseran ductus choledochus tunas pancreas ventral berada tepat di caudodorsal tunas pancreas dorsal
Embrilogi kedokteran langma. Edisi 7. Egc. Jakarta. 2000
Pembentukan Hepar dan Ductus CholedochusHepar berasal dari ujung distal usus depan sbg tunas padat dari sel entoderm.pada tempat asal tunas terletak pd puncak lengkung duodenum yg sedang berkembang dan sesuai dgn titik pertengahan bagian kedua duodenum yg telah selesai dibentuk. Tunas hepar berkembang ke depan ke dalam massa mesoderma splanknik yg disebut septum transversum. Kemudian ujung tunas membagi dua menjadi ramus dexter dan sinister, yg menjadi asal berkembangnya kolom sel-sel entoderm ke dalam mesoderm vascular. Sepasang venae vitellinus dan venae umbilicalis yg berjalan melalui septum transversum mjd terbelah oleh invasi kolom sel-sel hepar dan membentuk sinusoid-sinusoid hepar. Kolom sel-sel entoderm membentuk plicae hepaticae. Jaringan ikat hepar dibentuk dari mesenkim septum transversum.Kemudian tunas hepar utama dan ramus terminal dexter dan sinister membentuk saluran ductus hepaticus communis dan ductus hepaticus dexter dan sinister. Hepar bertambah besar dengan pesat dan menempati sebagian besar cavitas abdominalis, lobus dexter mjd lebih besar dari lobus sinister
Vesica Biliaris dan ductus cysticusVesica biliaris berkembang dari tunas hepar sbg sel-sel padat yang tumbuh keluar. Ujung dari pertumbuhan ke luar ini membentuk vesica biliaris, sedangkan sisa tangkai yang sempit membentuk ductus cysticus. Kemudian vesica biliaris dan ductus cysticus mengalami kanalisasi. Akhirnya ductus cysticus bermuara ke ductus hepaticus communis dan membentuk ductus choledochus.
Sumber : anatomi klinis. Richard S. Snell, MD, PhD.
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
6. Fungsi lien sebagai RES?
Fungsi LimpaLimpa dalah organ limfoid terbesar. Fungsinya:
a. Utamanya menyaring darah. Karena mempunyai system Retikuloendotelial, maka limpa sangat efektif sebagai penyaring antigen, mikroorganisme, dan eritrosit tua atau abnormal. Materi yang terperangkap pada anyaman reetikular kemudian dibuang dari darah oleh makrofag dan sel reetikular fagositik.
b. Berperan dalam daur ulang besi. Makrofag menghancurkan hemoglobin (Hb) eritrosit tua. Besi dikembalikan ke sumsum tulang untuk dipakai lagi dalam sintesis ulang Hb baru oleh eritrosit yang sedang berkembang. Heme dari Hb didegradasi dan diekskresi ke dalam empedu oleh hepatosit.
c. Semasa fetal, sebagai organ hemopoietik yang menghasilkan eritrosit dan granulosit. Kemampuan ini makin menurun setelah lahir
d. Berperan juga sebagai reservoir darah sehingga banyak darah yang bisa ditampung (karena strukturnya longgar mirip spons). Bila diperlukan, darah simpanan itu dikembalikan ke sirkulasi umumFisiologi Guyton
Pancreas :
Pankreas adalah campuran jaringan eksokrin dan endokrin.Pankreas adalah kelenjar memanjang yang terletak di belakang dan di bawah lambung, diatas lengkung pertama duodenum.Pankreas merupakan kelenjar campuran yang mengandung jaringan eksokrin dan endokrin.
Bagian eksokrin yang predominan terdiri dari kelompok-kelompok sel sekretorik seperti anggur yang membentuk kantung-kantung atau asinus, yang berhubungan dengan duktus yang akhirnya bermuara ke duodenum.Bagian endokrin yang lebih kecil terdiri dari pulau-pulau jaringan endokrin terisolasi, pulau-pulau langerhans (islets of langerhans), yang tersebar di seluruh pankreas. Hormon terpenting yang disekresikan oleh sel-sel pulau langerhans adalah insulin dan glukagon.
Eksokrin
Pankreas eksokrin mengeluarkan getah pankreas yang terdiri dari dua komponen, yaitu :
1. sekresi enzimatik poten dan
2. sekresi alkali encer (cair) yang kaya akan natrium bikarbonat (NaHCO3).
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Enzim pankreas disintesis oleh retikulun endoplasma dan kompleks Golgi sel asinus, dan kemudian disimpan di dalam granula zimogen dan dikeluarkan melalui proses eksositosis bila diperlukan.
Sel – sel asini menghasilkan beberapa enzim yang disekresikan melalui ductus pankreas yang bermuara ke duodenum.
Ketiga jenis enzim pankreas yaitu:1. Enzim-enzim proteolitik, yang berperan dalam pencernaan protein.
Tiga enzim proteolitik utama yang disekresikan oleh pankreas adalah tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase, yang masing-masing disekresikan dalam bentuk inaktif.Setelah disekresikan ke dalam lumen duodenum, tripsinogen diaktifkan menjadi bentuk aktifnya, tripsin oleh enterokinase, suatu enzim yang terbenam diatas luminal sel-sel yang melapisi mukosa duodenum. Tripsin kemudian secara oktokatalisismengaktikan lebih banyak tripsinogen. Tripsinogen harus tetap inaktif dalam didalam pankreas untuk mencegah enzim proteolitik mencerna sel-sel tempat ia terbentuk. Kimotripsinogen dan prokarboksipeptidase, enzim proteolitik pankreas lainnya, diubah oleh tripsin masing-masing menjadi bentuk-bentuk aktif mereka, kimotripsin dan karboksipeptidase, didalam lumen duodenum. Dengan demikian setelah eritrokinase mengaktifkan sebagian tripsin, tripsin kemudian bertanggung jawab untuk menyelesaikan proses pengaktifan selanjutnya.
1. Amilase pankreas, berperan penting dalam pencernaan karbohidrat dengan mengubah polisakarida menjadi disakarida. Amilase disekresikan melalui getah pankreas dalam bentuk aktif karena amilase tidak membahayakan sel-sel sekretorik.
2. Lipase pankreas, sangat penting karena merupakan satu-satunya enzim yang disekresikan diseluruh sistem pencernaan yang dapat menuntaskan lemak. Lipase pankreas menghidrolisis trigliserida makanan menjadi monogliserida dan asam lemak bebas, yaitu satuan lemak yang dapat diserap. Kolesterol esterase untuk hidrolisis ester kolesterol sedangkan fosfolipase untuk memecah asam lemak dan fosfolipid.Tiga rangsangan dasar yang menyebabkan sekresi pankreatik :1. Asetikolin : disekresikan ujung nervus vagus parasimpatis dan saraf-saraf kolinergenik.2. Kolesistokinin : disekresikan mukosa duodenum dan jejunum rangsangan asam. 3. Sekretin : disekresikan mukosa duodenum dan jejunum rangsangan asam.
Endokrin
Terdiri atas 4 sel, yaitu : sel α, sel β, sel σ, dan sel F.Fungsi endokrin kelenjar pankreas diperankan oleh pulau langerhans.Sekresi sel – sel ini berupa hormon yang akan langsug diangkut melalui pembuluh darah.Sel Hormon Target utama Efek Hormonal Regulasi.
1. α (Glukagon) Target adalah hati, dan jaringan adiposa. Efek adalah merombak cadangan lipid, merangsang sintesis glukosa dan pemecahan glikogen di hati, menaikan kadar glukosa. Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang rendah, dihambat oleh somatostatin.
2. β (Insulin) Target adalah sebagian besar sel. Efek adalah membantu pengambilan glukosa oleh sel, menstimulasi pembentukan dan penyimpanan glikogen dan lipid, menurunkan kadar glukosa darah. Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang tinggi, dihambat oleh somatostatin.
3. σ (Somatostatin) Target adalah sel langerhans lain, epitel saluran pencernaan. Efek adalah menghambat sekresi insulin dan glukagon, menghambat absorbsi usus dan
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
sekresi enzim pencernaan. Distimulasi oleh makanan tinggi-protein, mekanismenya belum jelas.
4. F (Polipeptida pankreas)Target adalah organ pencernaan. Efek adalah menghambat kontraksi kantong empedu, mengatur produksi enzim pankreas, mempengaruhi absorbsi nutrisi oleh saluran pencernaan. Distimulasi oleh makanan tinggi-protein dan rangsang
Fisiologi Guyton&Hall
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
HUBUNGAN TIAP ORGAN DALAM SISTEM ENTEROHEPATIK Pembentukan bilirubin
Hepar + lien pemecahan eritrosit/ pembentukan bilirubin
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI
Hepar + vesica fellea hepar membentuk empedu, VF menyimpan+memekatkan, dan mengeluarkan empedu, bersama ductus pancreas yg mengeluarkan getah pancreas
Hepar+ pancreas pancreas untuk pencernaan, hepar untuk metabolismenya.
Hubungan antara Hepar, sistem bilier dan pankreas ditinjau dari aspek biokimia dan patologi klinik kandung empedu dan saluran empedu ekstrahepatik menghubungkan hati dengan tractus
gastrointestinalis, sehingga merupakan penghubung penting sirkulasi enterohepatik. Dengan atau tanpa melalui kandung empedu maka empedu akan dialirkan melalui saluran empedu ini. Kandung empedu tidak vital dalam kehidupan, tanpa alat ini manusia biasanya tidak akan mengalami gangguan fisiologikPatologi. FKUI
empedu dihasilkan oleh sel hati ke dalam saluran empedu, yaitu mengalir ke dalam duodenum. Di antara makan, orifisium duodenum duktus ini tertutup dan empedu mengalir ke dalam vesika fellea, tempat ia disimpan. Bila makanan memasuki mulut, sfingter sekeliling orifisium relaksasi; bila isi lambung memasuki duodenum, maka hormon CCK (kolesistokinin) dari mukosa usus menyebabkan vesika fellea berkontraksi. Duktus cystikus mendrainase vesika fellea, dan duktus hepatikus bersatu dengan duktus cystikus untuk membentuk duktus choledochus. Dan kemudian memasuki duodenum pada papila duodenum.Fisiologi Kedokteran. Ganong. EGC
duktus pankreas dan empedu (kadang-kadang melebar membentuk ampula, panjang 5mm) bermuara ke dalam papila duodeni mayor, yang terletak pada sisi cekung duodenum sekitar 8 cm dari pilorus. Duktus pankreatikus asesorius bermuara ke dalam duodenum pada papila minor atau asesorius, 2cm di sebelah anterosuperior papila duodeni mayor.Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI
A. perbedaan bilirubun konjungasi dan tidak konjungasibilirubin tidak terkonjungasi :a. mempunyai afinitas terhadap otak (toksik)b. tidak mewarnai jaringan lainc. tidak larut dalam aird. bilirubin indirecte. hemobilirubin
bilirubin terkonjungasia. tidak mempunyai afinitas terhadap otakb. mewarnai jaringan lainc. larut dalam aird. bilirubin directe. cholebilirubinPatologi. FKUI
[ ] KARINA APRILIANA PUTRI