karakteristik personal auditor dan tekanan anggaran waktu ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/12...
TRANSCRIPT
93
Karakteristik Personal Auditor dan Tekanan
Anggaran Waktu, Pengaruhnya Terhadap Penerimaan Perilaku
Disfungsional Audit
Yoosita Aulia1)
1)Universitas Airlangga
Abstract
The main objective of this paper is to analize and review comprehensively the effect of
personal auditor characteristic (locus of control, organizational commitment, auditor
performance, and turn over intention) to the budget time pressure partially nor
simultaneously. This research also analize and review comprehensively the effect of
personal auditor characteristic (locus of control, organizational commitment, auditor
performance, and turn over intention) to the acceptance of dysfunctional audit behaviour
partially nor simultaneously. This paper uses quantitative approach. Questonaire is used
for obtaining data, had been distributed to KAP in Surabaya. Surabaya is the capital city of
JawaTimur that is considered to represent the performance of auditor. The sampling is
done using nonprobability sampling, convenience sampling. Data were analyzed using
Confirmatory Faktor Analysis (CFA). Hypothesis were tested using Structural Equation
Model (SEM).
The result shows that all the variables studied has not been much empirical support to the
theoritical basis that drafted. Auditor personal characteristic comprise: locus of control,
organizational commitment, auditor performance, and turn over intention do not affect the
acceptance of dysfunctional audit behaviour. Only variabel perceived time budget pressure
have a significant impact on the acceptance of dysfunctional audit behaviour.
Keywords : locus of control, dysfunctional audit behaviour.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji secara komprehensif pengaruh
karakteristik personal auditor yaitu locus of control dan komitmen organisasi, kinerja
auditor, dan turn over intention terhadap tekanan anggaran waktu baik secara parsial
maupun simultan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji secara
komprehensif pengaruh karakteristik personal auditor yaitu locus of control dan komitmen
organisasi, kinerja auditor, dan turn over intention terhadap penerimaan perilaku
disfungsional audit baik secara parsial maupun simultan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner
sebagai cara untuk memeroleh data. Kuesioner penelitian dibagikan pada KAP di Surabaya,
karena Surabaya merupakan ibu kota propinsi, dianggap dapat mewakili kinerja auditor di
Jawa Timur. Penentuan sampel dilakukan dengan tehnik non probabilty sampling, yaitu
convenience sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Confirmatory Faktor
Analysis (CFA). Hipotesis diuji dengan menggunakan Structural Equation Modelling
(SEM). Penelitian ini memberikan temuan bahwa semua variabel yang diteliti yaitu locus of
control dan komitmen organisasi, kinerja auditor, dan turn over intention tidak berpengaruh
terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit. Hanya variabel tekanan anggaran waktu
yang berpengaruh signifikan terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit.
Kata Kunci: Locus of Control, Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit.
94 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106
Pendahuluan
Saat ini arus globalisasi telah terjadi
di berbagai sektor kehidupan. Arus glo-
balisasi sebagaimana dimaksud, termasuk
didalamnya adalah jasa akuntan. Adanya
globalisasi tersebut, menjadi tantangan
tersendiri bagi profesi akuntan, baik
akuntan dalam negeri maupun akuntan
asing. Sementara ini, cukup banyak akun-
tan asing bekerja di Indonesia berafiliasi
dengan akuntan publik yang telah ada.
Adanya globalisasi dan keberadaan akun-
tan asing akan meningkatkan persaingan
di antara KAP yang ada, sehingga meng-
haruskan para akuntan dapat bekerja se-
cara profesional dan berintegritas tinggi.
Hal ini diperlukan agar pihak yang berke-
pentingan terhadap laporan audit percaya
dengan laporan kinerja manajemen, baik
bagi perusahaan publik maupun pemerin-
tahan. Mereka mengharapkan mendapat-
kan laporan audit yang berkualitas dari
auditor.
Laporan audit yang berkualitas
tinggi berhubungan dengan karakteristik
personal auditor. Karakteristik personal
auditor (Locus of Control dan komitmen
organisasi), kinerja auditor, keinginan
pindah kerja (turnover intention) auditor,
serta tekanan anggaran waktu yang dira-
sakan auditor dapat berpengaruh terhadap
penerimaan perilaku disfungsional audit,
baik secara langsung maupun tidak lang-
sung melalui tekanan anggaran waktu
yang dirasakan auditor. Oleh karenanya,
agar hasil audit dapat dipercaya oleh pu-
blik, auditor harus memiliki integritas
dalam menjalankan profesinya, serta ti-
dak melakukan penerimaan perilaku dis-
fungsional audit. Auditor mempunyai pe-
ranan penting dalam rangka membentuk
kepercayaan para pemakai informasi
pelaporan keuangan.
Kegiatan audit tidak terlepas dari
permasalahan keperilakuan, seperti ke-
mungkinan adanya auditor yang melaku-
kan penyimpangan perilaku dalam pelak-
sanaan prosedur audit sehingga dapat
menurunkan kualitas audit. Penyim-
pangan perilaku ini dikenal dengan istilah
perilaku audit disfungsional (dysfunc-
tional audit behavior). Penelitian Basuki
dan Mahardani (2006), Malone dan Ro-
bert (1996), dan Outley dan Pierce
(1996a) menunjukkan bahwa tindakan
disfungsional audit terjadi dalam pelak-
sanaan prosedur audit.
Berdasarkan pada hasil-hasil empiris
sebelumnya ada beberapa faktor yang
menyebabkan adanya penerimaan terha-
dap perilaku disfungsional audit. Bebe-
rapa faktor tersebut adalah karakteristik
personal auditor, kinerja auditor dan turn
over intention serta faktor situasional.
Karakteristik personal auditor yang diuji
dalam penelitian ini adalah locus of
control dan komitmen organisasi. Faktor
situasional yang diteliti dalam penelitian
ini adalah tekanan anggaran waktu dalam
pelaksanaan audit.
Beberapa penelitian empiris yang ada
mengungkapkan bahwa locus of control
auditor berkaitan dengan penerimaan
auditor terhadap perilaku disfungsional
dalam audit. Hasil penelitian Donelly et
al., (2003) mengungkapkan adanya hubu-
ngan positif antara locus of control eks-
ternal dengan penerimaan perilaku dis-
fungsional audit. Penelitian Shapeero et
al., (20003) menemukan adanya hubu-
ngan positif antara individu yang me-
miliki locus of control eksternal dan ke-
inginan untuk melalukan manipulasi ter-
hadap pencapaian tujuan personal. Se-
mentara itu hasil penelitian Hastuti
(2013) menyatakan bahwa locus of con-
trol internal berpengaruh negatif terhadap
perilaku penurunan kualitas audit, se-
dangkan locus of control eksternal berpe-
ngaruh positif terhadap perilaku penu-
runan kualitas audit. Faktor lain yang ber-
pengaruh terhadap penerimaan perilaku
disfungsional audit adalah komitmen or-
ganisasi. Komitmen organisasi adalah si-
kap yang mencerminkan loyalitas karya-
wan pada organisasi dan berkelanjutan
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....95
sehingga anggota organisasi dapat
mengekspresikan perhatiannya terhadap
organisasi dan keberhasilan, serta kema-
juan yang berkelanjutan (Luthans, 2006:
249). Hasil penelitian Outley dan Pierce
(2012) menunjukkan adanya hubungan
signifikan antara antara komitmen orga-
nisasi dengan perilaku disfungsional
audit. Selain itu penelitian Paino et al.,
(2011) mengemukakan bahwa komitmen
organisasi berpengaruh negatif terhadap
perilaku disfungsional audit.
Selain faktor komitmen organisasi
yang dapat memengaruhi penerimaan
perilaku disfungsional audit, terdapat ki-
nerja auditor dan turn over intention (kei-
nginan untuk berpindah kerja). Kinerja
auditor adalah tindakan atau pelaksanaan
tugas pemeriksaan yang telah diselesai-
kan oleh auditor dalam kurun waktu ter-
tentu (Trisnaningsih, 2003). Hasil peneli-
tian Irawati (2005) menunjukkan bahwa
auditor yang memiliki persepsi yang ren-
dah terhadap kinerjanya dianggap akan
memperlihatkan penerimaan perilaku dis-
fungsional audit. Hal ini dikarenakan
auditor dengan kinerja rendah akan me-
rasa harus meningkatkan dengan berbagai
tindakan termasuk salah satunya perilaku
disfungsional audit, seperti menghentikan
satu atau beberapa prosedur audit tanpa
menghentikan prosedur lainnya untuk
mencapai waktu tugas yang ditetapkan
oleh atasan.
Di samping kinerja auditor, turn over
intention juga memengaruhi penerimaan
perilaku disfungsional audit. Turn over
intention adalah keinginan individu untuk
meninggalkan perusahaan (organisasi).
Malone dan Robert (1996) berpendapat
bahwa auditor yang memiliki keinginan
untuk meninggalkan perusahaan audit ke-
mungkinan terlibat dalam perilaku dis-
fungsional audit karena takut terhadap
kemungkinan penghentian perilaku mere-
ka terdeteksi menurun. Keinginan untuk
meninggalkan perusahaan berkaitan de-
ngan dampak negatif potensial perilaku
mereka terhadap pengukuran kinerja dan
promosi.
Kajian Literatur dan Pengembangan
Hipotesis Teori Atribusi
Teori ini dikemukakan oleh Fritz
Heider (1958) yang menyampaikan
bahwa perilaku seorang individu diten-
tukan oleh kekuatan internal dan eks-
ternal (Suartana, 2010). Kekuatan internal
merupakan faktor-faktor yang berasal
dari dalam diri seseorang yang memenga-
ruhi perilakunya. Sedangkan kekuatan
eksternal adalah faktor-faktor yang bera-
sal dari luar diri seseorang yang berpe-
ngaruh terhadap perilakunya (Robbins
2008 : 177). Dalam penelitian ini teori
atribusi digunakan untuk menjelaskan pe-
ngaruh karakteristik personal auditor (lo-
cus of control / Loc dan komitmen orga-
nisasi), kinerja auditor dan turn over in-
tention terhadap penerimaan perilaku dis-
fungsional audit melalui tekanan angga-
ran waktu.
Teori Model Stress Kerja
Stress kerja diidentikkan dengan
tekanan yang dirasakan oleh individu
sebagai akibat stressor (penyebab stress)
yang didapatkan di lingkungan kerja yang
selanjutnya akan memengaruhi sikap,
intensi, dan perilaku individual (Silaban,
2009). Penyebab stress yang diterima
individu dalam lingkungan kerja bisa
berasal dari faktor eksternal maupun
internal. Faktor eksternal yang sering
dijumpai adalah urusan keluarga dan
urusan pribadi lainnya, sementara faktor
internalnya adalah beban kerja, konflik
peran, kondisi lingkungan kerja dan
kendala anggaran waktu. Individu akan
mngalami stress ketika kondisi lingku-
ngannya memaksa untuk memenuhi per-
mintaan di luar kemampuannya. Namun
demikian, tidak semua individu akan
merespon permintaan tersebut sebagai
potensi penyebab stress. Hal ini dikarena-
kan kemampuan tiap individu dalam me-
96 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106
H6 H1
H2 H6
Locus of Control
(LO)
Komitmen
Organisasi
(KA)
Kinerja
Auditor (KI)
Aksepbilitas
Perilaku
Disfungsional
Auditor(APDA)
H9
Tekanan
Anggaran Waktu
Yang dirasakan
Auditor (TAWD)
Turnover
Intention (TO)
H
3
H4
H7
H8
H5
respon permintaan berbeda antara satu
dengan lainnya (Gibson et al., dalam Sila-
ban, 2009).
Keterbatasan anggaran waktu audit
dapat mengakibatkan auditor mengalami
suatu tekanan dalam melaksanakan tugas
audit tertentu, yang selanjutnya akan
berpengaruh terhadap perilaku auditor
dalam melaksanakan program audit. Hal
tersebut sesuai dengan yang dinyatakan
dalam literature stress yang berkaitan
dengan pekerjaan (stress-kerja), bahwa
stressor (penyebab stress) yang dihadapi
oleh individual di lingkungan kerja dapat
mengakibatkan individu merasakan ada-
nya tekanan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan, yang selanjutnya akan dapat
memengaruhi sikap, intense, dan perilaku
individu (Silaban, 2009).
Model Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan pe-
ngembangan hipotesis di atas dapat di-
gambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Model Penelitian
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif, dan dilakukan
pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
ada di Surabaya dengan menggunakan
kuisioner dalam mengumpulkan data.
Pemilihan lokasi penelitian di Surabaya,
karena Kota Surabaya merupakan Ibukota
Provinsi di Jawa Timur yang menjadi
populasi penelitian ini sehingga dapat
mewakili kinerja auditor eksternal di
provinsi Jawa Timur.
Populasi pada penelitian ini adalah
auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang berada di Surabaya
sebanyak 16 KAP, dan terdaftar dalam
direktori KAP tahun 2013. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan
secara non probabilitas (non probability
sampling), yaitu convenience sampling.
Pengumpulan data pada penelitian
dilakukan dengan cara menyebarkan se-
jumlah kuesioner pada KAP yang ada di
Surabaya disesuaikan dengan jumlah
auditor yang ada pada KAP tersebut.
Variabel-variabel Penelitian
Variabel dependen pada penelitian
ini adalah Penerimaan Perilaku Disfung-
sional Audit, yaitu sikap auditor mene-
rima perilaku disfungsional dalam proses
audit (Donnely, et.al, 2002), serta va-
riabel tekanan anggaran waktu auditor
yang dipandang sebagai variabel mediasi.
Variabel independen adalah variabel
yang mempengaruhi variabel lain, meli-
puti; Locus of control, kinerja, komitmen
organisasi, kinerja auditor, turnover
intention, serta tekanan anggaran waktu.
Analisis data
Berbagai macam analisis akan
dilakukan peneliti untuk mengolah data
penelitian, yaitu analisis deskriptif, uji
non response bias, uji CFA (Confirma-
tory Factor Analysis), dan uji hipotesis
dengan menggunakan program Structural
Equation Modelling (SEM) Amos 6.
Analisis deskriptif Analisis deskriptif ditujukan untuk
memberikan gambaran mengenai demo-
grafi responden. Analisis deskriptif dalam
penelitian ini diolah dengan Statistical
Package for Social Sciences 20 (SPSS
20), yaitu software yang berfungsi untuk
menganalisis data, melakukan perhitu-
ngan statistik, baik untuk statistik para-
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....97
metrik dan non-parametrik dengan basis
windows.
Uji Hipotesis
Pengukuran konstruk dan hubungan
antar variabel akan dinilai dengan meng-
gunakan SEM dari paket software
statistik AMOS 6.
Model Persamaan struktural diagram
jalur dalam penerimaan perilaku
disfungsional dirumuskan sebagai
berikut :
TAWD = γ1.1 LoC + γ1.2 KO + γ1.3
KA + γ 1.4 TO +
z1….................(1)
PPDA = γ2.1 LoC + γ2.2 KO + γ2.3
TAWD + γ 2.4 KA + γ2.5 TO +
z2…......................................(2)
Keterangan :
PPDA =Penerimaan Perilaku Dis-
fungsional Auditor
TAWD =Tekanan Anggaran Waktu
Yang Dirasakan
LoC = Locus of control
KO = Komitmen organisasi
KA = Kinerja Auditor
TO = Turnover Intention
Temuan Hasil penelitian
Pengujian (pengembangan) hipotesis
Hipotesis 1 : Tekanan anggaran waktu
memediasi pengaruh ko-
mitmen organisasi terha-
dap penerimaan perilaku
disfungsional audit pada
KAP di Surabaya.
Hipotesis 2 : Tekanan anggaran waktu
memediasi pengaruh locus
of control terhadap peneri-
maan perilaku disfungsio-
nal audit pada KAP di
Surabaya.
Hipotesis 3 : Tekanan anggaran waktu
memediasi pengaruh ki-
nerja auditor terhadap pe-
nerimaan perilaku disfung-
sional audit pada KAP di
Surabaya.
Hipotesis 4 : Tekanan anggaran waktu
memediasi pengaruh Turn-
over intention terhadap pe-
nerimaan perilaku disfung-
sional audit pada KAP di
Surabaya.
Hipotesis 5 : komitmen organisasi ber-
pengaruh terhadap peneri-
maan perilaku disfungsio-
nal audit pada KAP di
Surabaya.
Hipotesis 6 : locus of control berpenga-
ruh terhadap penerimaan
perilaku disfungsional au-
dit pada KAP di Suraba-
ya.
Hipotesis 7 : kinerja auditor berpengaruh
terhadap penerimaan peri-
laku disfungsional audit
pada KAP di Surabaya.
Hipotesis 8 : Turnover intention berpe-
ngaruh terhadap peneri-
maan perilaku disfungsio-
nal audit pada KAP di Su-
rabaya.
Hipotesis 9 : tekanan anggaran waktu
(TAWD) berpengaruh ter-
hadap penerimaan perilaku
disfungsional audit pada
KAP di Surabaya.
Uji prasyarat
Pengujian Normalitas
Untuk menguji normalitas distribusi
data yang digunakan dalam analisis dapat
menggunakan uji-uji statistik. Nilai statis-
tik untuk menguji normalitas itu disebut
Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai
kritis maka dapat diduga bahwa distribusi
data adalah tidak normal. Nilai kritis da-
pat ditentukan berdasarkan tingkat signi-
fikansi 0,01 [1%] yaitu sebesar ± 2,58
(Ferdinand, 2005-139-140). Hasil pengu-
jian normalitas dapat dilihat Tabel 1
98 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106
Tabel 1
Hasil analisis uji normalitas distribusi data
penelitian
(Assessment of normality)
Berdasarkan Tabel 1 hasil uji
menunjukkan bahwa pada kolom c.r ni-
lainya masuk dalam rentang ± 2,58, itu
berarti asumsi normalitas terpenuhi (Fer-
dinand, 2005:140)
Uji Validitas dan Reliabilitas konstruk
dan variance extracted
Multikolinearitas atau singularitas
dapat dideteksi dari determinan matriks
kovarians. Nilai determinan matriks
kovarians yang sangat kecil memberi
indikasi adanya problem multikolineari-
tas atau singularitas (Tabachnich & Fidel,
1998:716, dalam Ferdinand, 2002:108-
109).
Selanjutnya dalam program AMOS,
aplikasi akan segera memberikan peri-
ngatan bila terjadi singularitas pada ma-
triks, kovariansnya (Ferdinand, 2002 :
109). Dari hasil pengujian AMOS dipero-
leh bahwa nilai determinan matriks kova-
rian adalah 95.903 (lampiran) yang masih
lebih besar dari nol. Jadi dapat
disimpulkan tidak ada bukti adanya
multikolinearitas atau singularitas dalam
kombinasi variabel data ini, jadi data
penelitian ini dapat dianalisis lebih lanjut
(Ferdinand, 2006:355).
Model Struktural dan Analisis
Persamaan Struktural
Setelah uji persyaratan SEM
terpenuhi maka memasuki langkah pe-
ngujian kesesuaian model dimana meru-
pakan derajat kesesuaian hasil estimasi
model dengan input matriks data pene-
litian. Berikut adalah hasil pengujian
struktural model. Model setelah modifi-
kasi dapat dilihat Gambar 2.
Gambar 2. Model Struktural Pengujian
Analisis Kesesuaian Model (Goodness
of Fit Test)
Melalui tahapan pencarian dan pe-
ngembangan sebuah model dengan jus-
tifikasi yang kuat sebagai model yang di-
pakai untuk membuktikan kausalitas teo-
ritis melalui uji coba data empirik untuk
menunjukkan pengaruh karakter indivi-
dual locus of control, komitmen organisa-
si, tekanan anggaran waktu, kinerja in-
dividual, serta turnover berpengaruh ter-
hadap penerimaan perilaku disfungsional
auditor.
Sebagai perbandingan, dilakukan pe-
meriksaan terhadap indeks-indeks good-
ness off fit yang lain. Hasil pemeriksaan
indeks-indeks goodness of fit tersebut
dapat dilihat pada Tabel 2.
.66
locus of control
loc1
.07
e5
1.00
1
loc2
.82
e4 .74
1
loc3
.11
e3
.921
loc4
.10
e2
.881
.01
komitmen auditor
ka3
.30
e8
ka2
.34
e7
ka1
.43
e6
1.00
1
-1.93
1
-2.51
1
.19
komitmen organisasi
ko1
.31
e9
ko2
.00
e10
ko3
.17
e11
1.00
1
1.41
1
1.15
1
.19
turnover intention
toi1.15
e15
toi2.13
e16
toi3.14
e17
toi4.11
e18
1.00
1
.98
1
1.05
1
.94
1Chi-Square=204.149
Prob=.425
GFI=.875
AGFI=.813
TLI=.997
RMSEA=.012
ka4
.21
e19
-2.72
1
TAWD
ta1
.24
e211.00
1
ta2
.06
e221.07 1
ta3
.09
e23
1.061
ta4
.28
e24
.55
1
APDA
pp1
.14
e311.00
1
pp2
.15
e32.981
pp3
.11
e331.07 1
pp4
.05
e34
1.161
pp5
.05
e35
1.14
1
-.02
.00
-.06
-.12
-.03
-.16
-.07
.34
-.16
-.73
-.03
.13
.10
.13
-.01
.28
z11
.17
z21
-.02
.05
.04
-.03
-.03
-.05
.02
.01
-.01-.08
-.04.01
.03
.03
-.01
.16 .04
.04
-.04
-.09
.03
.02
-.05
-.02
-.05
.01
.02
.02
.02
-.04
-.05
.05
-.03
.05
.03
-.04
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....99
Tabel 2
Indeks Structural Equation Modelling
Goodness of
Fit Measure
Cut-off
Value
Hasil
Analisis
Evaluasi
Model
2 –chi-
square
Kecil 204.149
Significant
Probability
> 0.05 0.425
Baik
RMSEA > 0.08 0.012 Marginal
GFI > 0.90 0.875 Cukup
Baik
AGFI > 0.90 0.813 Cukup
Baik
CMIN/DF ≤ 2.0 1.016 Baik
TLI > 0.95 0.997 Baik
CFI > 0.95 0.998 Baik
Berdasarkan Tabel 2 bahwa uji per-
syaratan SEM telah terpenuhi, ternyata
dari indeks Structural Equation Model-
ling tetap menunjukkan nilai yang baik
meskipun pada nilai RMSEA yang ku-
rang sesuai dengan kriteria yang telah di-
tentukan (marginal), berikut ini penjela-
san dari masing-masing :
1. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai
2-chi-square yang didapat sebesar
204.149. Semakin kecil nilai Statistik
Chi-Square (2) maka semakin baik
model itu (karena dalam uji beda chi-
square, 2 = 0, berarti benar-benar
tidak ada perbedaan, Ho diterima) dan
diterima berdasarkan probabilitas
dengan cut off value sebesar p > 0,05
atau p > 0,10.
2. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai
RMSEA (The Root Mean Square
Error Approximation) sebesar 0,012,
jadi dapat disimpulkan bahwa tidak
dapat diterimanya suatu model yang
menunjukkan sebagai model yang
baik, karena nilai RMSEA yang lebih
kecil atau sama dengan 0,08 meru-
pakan indeks untuk dapat diterimanya
model yang menunjukkan sebagai se-
buah close fit dari model berdasarkan
derajat kebebasan.
3. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai
GFI sebesar 0,875, sehingga model
tersebut baik (better fit), dimana nilai
GFI berada antara 0 (poor fit) sampai
dengan 1,0 (perfect fit). Nilai > 0,90
merupakan model yang baik (better
fit).
4. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai
AGFI (Adjusted Goodness of Fit)
sebesar 0,813, dimana tingkat pene-
rimaan yang direkomendasi adalah
bila AGF1 > 0,90, sehingga dapat di-
interpretasikan bahwa model berada
pada tingkatan yang kurang baik good
overall model fit.
5. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai
CMIN/DF (The Minimum Sample
Discrepancy Function) sebesar 1,016,
sedangkan nilai 2 relatif < 2,0 atau
bahkan kadang < 3,0 adalah indikasi
dari acceptable fit antara model de-
ngan data, sehingga dapat disim-
pulkan bahwa ada indikasi dari ac-
ceptable fit antara model dengan data.
6. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai
TLI (Tucker Lewis Index) sebesar
0,997, dimana nilai yang direkomen-
dasikan sebagai acuan untuk diterima-
nya sebuah model adalah penerimaan
> 0,95, sehingga dapat disimpulkan
bahwa model yang diuji terhadap se-
buah baseline model adalah baik.
7. Berdasarkan Tabel 5.2 didapat nilai
CFI (Comparative Fit Index) sebesar
0,998, dimana, nilai yang direkomen-
dasikan adalah CFI > 0,95, sehingga
dapat disimpulkan bahwa model sa-
ngat baik untuk mengukur tingkat
penerimaan sebuah model.
Pengujian Hipotesis
Langkah selanjutnya adalah menguji
hipotesis kausalitas, yaitu menguji apa-
kah antar variabel penelitian sesuai de-
ngan hipotesis yng telah ditentukan. Ber-
kaitan dengan ini, maka hasil analisis pe-
ngujian hipotesis didapatkan hasil seba-
gaimana dapat dilihat Tabel 3.
100 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106
Tabel 3
Hasil Pengujian Hipotesis
Berdasarkan Tabel 3 hasil pengujian
hipotesis dapat dijelaskan sebagai beri-
kut:
Hipotesis 1 Tekanan anggaran waktu
tidak memediasi pengaruh komitmen
organisasi terhadap penerimaan perilaku
disfungsional audit pada KAP di Suraba-
ya. Hal ini ditunjukkan dari besarnya
tingkat signifikansi 0,372 (lebih besar
dari 0,05)
Hipotesis 2 Tekanan anggaran waktu
tidak memediasi pengaruh locus of con-
trol terhadap penerimaan perilaku dis-
fungsional audit pada KAP di Surabaya.
Hal ini ditunjukkan dengan besarnya
tingkat signifikansi 0,720 (lebih besar
dari 0,05)
Hipotesis 3 Tekanan anggaran waktu ti-
dak memediasi pengaruh kinerja auditor
terhadap penerimaan perilaku disfung-
sional audit pada KAP di Surabaya. Hal
ini ditunjukkan dari besarnya tingkat
signifikansi 0,794 (lebih besar dari 0,05)
Hipotesis 4 Tekanan anggaran waktu
tidak memediasi pengaruh turnover inten-
tion terhadap penerimaan perilaku dis-
fungsional audit pada KAP di Surabaya.
Hal ini ditunjukkan dengan tingkat sig-
nifikansi 0,746 (lebih besar dari 0,05)
Hipotesis 5 komitmen organisasi tidak
berpengaruh terhadap penerimaan perila-
ku disfungsional audit (PPDA) pada
KAP di Surabaya. Hal ini ditunjukkan de-
ngan tingkat signifikansi 0,209 (lebih
besar dari 0,05)
Hipotesis 6 locus of control tidak berpe-
ngaruh terhadap penerimaan perilaku dis-
fungsional audit (PPDA) pada KAP di
Surabaya. Hal ini ditunjukkan dengan
tingkat signifikansi 0,585 (lebih besar
dari 0,05)
Hipotesis 7 kinerja auditor tidak ber-
pengaruh terhadap penerimaan perilaku
disfungsional audit (PPDA) pada KAP di
Surabaya dapat diterima. Hal ini ditun-
jukkan dengan tingkat signifikansi 0,227
(lebih besar dari 0,05)
Hipotesis 8 Turnover intention tidak
berpengaruh terhadap penerimaan perila-
ku disfungsional audit (PPDA)pada KAP
di Surabaya. Hal ini ditunjukkan dengan
tingkat signifikansi 0,366 (lebih besarl
dari 0,05)
Hipotesis 9 tekanan anggaran waktu
(TAWD) berpengaruh terhadap peneri-
maan perilaku disfungsional audit (PP-
DA) pada KAP di Surabaya. Hal ini di-
tunjukkan dengan tingkat signifikansi
0,001 (lebih kecil dari 0,05)
Hasil pengujian atas model pengu-
kuran, model persamaan struktural secara
keseluruhan, dan model persamaan struk-
tural tersebut menunjukkan model fit de-
ngan data. Begitu juga hasil pengujian
atas reliabilitas dan validitas konstruk ju-
ga menunjukkan semua konstruk memi-
liki validitas yang baik. Selanjutnya hasil
evaluasi atas asumsi-asumsi model persa-
maan struktural menunjukkan data pene-
litian memiliki distribusi normal, bebas
dari data outliers, dan tidak terdapat
multikolinearitas.
Diskusi Hasil Temuan Penelitian
Berdasarkan landasan teoritik dan
empiris telah disusun hipotesis pada
penelitian ini secara simultan, dimana
faktor karakteristik personal auditor ; lo-
cus of control dan komitmen organisasi,
kinerja auditor, serta turnover intention
berpengaruh terhadap penerimaaan peri-
laku disfungsional audit melalui tekanan
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....101
anggaran waktu bagi auditor. Begitu pula
karakter individual locus of control dan
komitmen organisasi, tekanan anggaran
waktu, kinerja auditor, serta turnover in-
tention berpengaruh terhadap penerima-
an perilaku disfungsional auditor.
Berdasarkan hasil temuan penelitian
ini diketahui bahwa secara simultan se-
mua variabel penelitian tidak memberi-
kan pengaruh signifikan terhadap peneri-
maan perilaku disfungsional audit melalui
tekanan anggaran waktu yang dirasakan,
begitu juga semua variabel dalam peneli-
tian ini tidak memberikan pengaruh ter-
hadap penerimaan perilaku disfungsional
audit, hanya variabel tekanan anggaran
waktu yang dirasakan memberikan pe-
ngaruh signifikan terhadap penerimaan
perilaku disfungsional audit. Hasil peneli-
tian ini menunjukkan bahwa faktor utama
yang mendorong auditor dalam melaku-
kan perilaku audit disfungsional adalah
karena faktor tekanan anggaran waktu
yang dirasakan. Hal ini sejalan dengan
pendapat Alderman dan Deitrick (1982);
Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan
Pierce, 1996a; Pierce dan Sweeney,
2004). Adanya tekanan anggaran waktu
yang dirasakan auditor dapat mengaki-
batkan auditor dapat merasakan tekanan
dalam pelaksanakan program audit akibat
ketidakseimbangan antara waktu yang
diberikan dengan waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas audit. Kondi-
si ini selanjutnya dapat mendorong audi-
tor melakukan tindakan audit disfung-
sional.
Penelitian ini memang untuk menguji
model penerimaan perilaku disfungsional
audit dengan menghubungkan karakteris-
tik individual auditor (locus of control
dan komitmen organisasi), kinerja audi-
tor, serta turnover) terhadap penerimaan
perilaku disfungsional audit mealaui teka-
nan anggaran waktu yang dirasakan audi-
tor. Model penerimaan perilaku disfung-
sional audit ini diuji dan dibangun ber-
dasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu
dan landasan teoritik, terutama berkaitan
dengan akuntansi keperilakuan.
Berdasarkan hasil analisis data dan
pengujian hipotesis, penelitian ini meng-
hasilkan beberapa temuan yang dapat
dijelaskan sebagai berikut : Pertama;
Tekanan anggaran waktu tidak meme-
diasi pengaruh Komitmen organisasi ter-
hadap penerimaan perilaku disfungsional
audit yang ditunjukkan dengan tingkat
signifikansi 0,372 (lebih besar dari 0,05).
Kedua; Tekanan anggaran waktu tidak
memediasi pengaruh Locus of control
terhadap penerimaan perilaku disfung-
sional audit yang ditunjukkan dengan
tingkat signifikansi 0,720 (lebih besar
dari 0,05). Ketiga; Tekanan anggaran
waktu tidak memediasi pengaruh kinerja
auditor terhadap penerimaan perilaku
disfungsional audit dengan ditunjukkan
dengan tingkat signifikansi 0,794 (lebih
besar dari 0,05). Keempat; Tekanan ang-
garan waktu tidak memediasi pengaruh
Turnover intention terhadap penerimaan
perilaku disfungsional audit yang ditun-
jukkan dengan tingkat signifikansi 0,746
(lebih besarl dari 0,05). Kelima: Komit-
men organisasi tidak berpengaruh terha-
dap penerimaan perilaku disfungsional
audit (PPDA) yang ditunjukkan dengan
tingkat signifikansi 0,209 (lebih besar
dari 0,05). Keenam; Locus of control ti-
dak berpengaruh terhadap penerimaan
perilaku disfungsional audit (PPDA) yang
ditunjukkan dengan tingkat signifikansi
0,585 (lebih besar dari 0,05). Ketujuh;
Kinerja auditor tidak berpengaruh terha-
dap penerimaan perilaku disfungsional
audit (PPDA)yang ditunjukkan dengan
tingkat signifikansi 0,227 (lebih besar
dari 0,05). Kedelapan: Turnover inten-
tion tidak berpengaruh terhadap peneri-
maan perilaku disfungsional audit (PP-
DA) yang ditunjukkan dengan tingkat
signifikansi 0,366 (lebih besarl dari 0,05);
serta Kesembilan; Tekanan anggaran
waktu (TAWD) berpengaruh terhadap
penerimaan perilaku disfungsional audit
102 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106
(PPDA) Hal ini ditunjukkan dengan
tingkat signifikansi 0,001 (lebih kecil dari
0,05). Karakteristik personal auditor yang
terdiri dari locus of control dan komitmen
organisasi, kinerja auditor, dan turn over
intention dalam penelitian ini mem-
berikan temuan yang tidak berpengaruh
terhadap penerimaan perilaku disfungsio-
nal auditor. Hal ini berdasarkan pada data
yang diperoleh bahwa kondisi ini dise-
babkan KAP di Surabaya telah mem-
berikan kesejahteraan yang lebih baik
kepada para karyawannya sehingga kar-
yawannya mampu bertahan lama di
dalam suatu KAP serta karakteristik
personal para auditornya yang rata-rata
loyal, memiliki komitmen organisasi dan
kepribadian locus of control internal yang
tinggi, dan kompetensi yang tinggi,
sehingga menghasilkan kinerja yang baik
bagi institusi tempat mereka bekerja.
KAP-KAP di Surabaya memiliki banyak
job, baik di dalam maupun di luar kota
dan beberapa proyek besar, sehingga
dapat memberikan kesejahteraan bagi
para karyawannya. Adanya kondisi
positif yang berasal dari dalam KAP, dan
didukung oleh individu-individu yang
berkarakteristik locus of control internal
yang tinggi, akan meningkatkan komit-
men para karyawannya terhadap organi-
sasi KAP sehingga individu-individu
tersebut dapat memberikan kinerja yang
positif bagi KAP. Berdasarkan hasil
penelitian ini, maka karakteristik personal
auditor yang terdiri dari locus of control
dan komitmen organisasi; kinerja audi-
tor, dan turn over intention dalam peneli-
tian ini memberikan temuan yang tidak
berpengaruh terhadap penerimaan perila-
ku disfungsional auditor.
Temuan hasil penelitian ini memberi
masukan berharga pada literatur akuntan-
si keperilakuan, terutama karakteristik
personal auditor, kinerja auditor dan turn-
over intention pengaruhnya terhadap pe-
nerimaan perilaku disfungsional audit
yang memiliki implikasi teoritis dan
praktis. Secara teoritis, temuan hasil pe-
nelitian ini mengonfirmasi hasil-hasil
penelitian terdahulu dan memberikan pe-
ngetahuan baru tentang pengaruh karak-
teristik personal auditor, kinerja auditor,
dan turnover intention terhadap peneri-
maan perilaku disfungsional audit melalui
tekanan anggaran waktu yang dirasakan.
Hasil temuan penelitian terhadap
semua variabel yang diteliti belum ba-
nyak memberikan dukungan secara empi-
ris terhadap landasan teori yang disusun.
Hanya variabel pengaruh tekanan ang-
garan waktu yang dirasakan memberikan
pengaruh signifikan terhadap penerimaan
perilaku disfungsional audit, sehingga hal
ini telah memberikan dukungan secara
empiris.
Hasil temuan penelitian ini belum
dapat dijadikan sebagai bahan masukan
bagi pimpinan KAP dalam mengevaluasi
kebijakan untuk menciptakan lingkungan
kerja yang dapat mencegah kemungkinan
auditor melakukan penerimaan perilaku
disfungsional audit. Kebijakan ini, misal-
nya dalam hal penyusunan anggaran wak-
tu audit, sistem evaluasi terhadap kinerja
personel auditor, rekruitmen auditor baru,
dan sebagainya.
Peneliti menyadari hasil penelitian
ini masih banyak memiliki beberapa
keterbatasan dan kelemahan yang dapat
digunakan sebagai arah untuk perbaikan
penelitian mendatang. Penelitian selanjut-
nya dapat dilakukan untuk membuktikan
lebih lanjut atas karakteristik personal au-
ditor ini pengaruhnya terhadap terhadap
penerimaan perilaku disfungsional audit
dengan menambah jumlah responden dan
jumlah KAP yang lebih besar dalam jang-
kauan wilayah yang lebih luas lagi agar
hasilnya dapat dijadikan rujukan yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Kesimpulan dan saran
Penelitian ini dilakukan untuk mem-
buktikan pengaruh hubungan antara va-
riabel-variabel penelitian yang diamati,
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....103
yaitu karakteristik personal auditor yaitu
locus of control dan komitmen organi-
sasi; kinerja auditor, turnover intention
dan tekanan anggaran waktu, baik secara
langsung dan tidak langsung terhadap
penerimaan perilaku disfungsional audit.
Penelitian ini menggunakan analisis
Structural Equation Modelling, dimana
berdasarkan hasil analisis uji normalitas,
validitas dan reliabilitas konstruk, serta
kesesuaian model telah terpenuhi, sehing-
ga persyaratan penggunaan SEM dapat
dilakukan dengan indeks Structural
Equation Modelling menunjukkan nilai
yang baik, meskipun nilai RMSEA yang
kurang sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan (marginal).
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa variable Komitmen organisasi dan
Locus of control; Kinerja auditor, serta
Turnover intention terbukti tidak berpe-
ngaruh signifikan terhadap penerimaan
perilaku disfungsional audit melalui Te-
kanan Anggaran Waktu yang dirasakan
auditor. atau dapat dikatakan dalam pene-
litian ini, tekanan anggaran waktu tidak
bisa memediasi pengaruh komitmen orga-
nisasi dan locus of control; kinerja audi-
tor, dan turnover intention terhadap pene-
rimaan perilaku disfungsional audit.
Begitu pula variabel Locus of control dan
Komitmen organisasi; Kinerja Auditor
dan Turnover intention, tidak terbukti
berpengaruh terhadap Penerimaan perila-
ku disfungsional audit, sementara hanya
variabel Tekanan anggaran waktu yang
dirasakan auditor memberikan pengaruh
signifikan terhadap variabel Penerimaan
perilaku disfungsional audit.
Penelitian tentang keperilakuan audi-
tor ini memang masih banyak keterbata-
san, antara lain jumlah sampel penelitian
yang masih rendah hanya 16 KAP di
Surabaya dengan jumlah responden seba-
nyak 105 auditor, sehingga hasilnya me-
nunjukkan hasil yang tidak sesuai rumu-
san hipotesis. Namun demikian semoga
penelitian ini dapat memberikan tanta-
ngan dan gambaran awal untuk dilakukan
penelitian lebih lanjut dalam skala peneli-
tian dengan wilayah yang lebih luas de-
ngan jumlah responden yang lebih besar.
Daftar Rujukan
Adanan Silaban, 2009, Perilaku
Disfungsional Auditor Dalam
Pelaksanaan Program Audit (Studi
Empiris di Kantor Akuntan Publik),
Disertasi, Program Doktor Ilmu
Ekonomi Konsentrasi Akuntansi,
Universitas Diponegoro Semarang.
Annisa Fatimah, 2012, Karakteristik
personal auditor sebagai anteseden
perilaku disfungsional auditor dan
pengaruhnya terhadap kualitas hasil
audit, Jurnal Manajemen dan
Akuntansi Volume 1, Nomor 1, April
2012, Sekolah Tinggi Ekonomi Asia
Malang.
Alderman, C.W., and Deitrick, J.W.
1982. “Auditor’s Perceptions of Time
Budget Pressure and Premature Sign-
0ffs: A Replication and Extension”.
Auditing: A Journal of Practice and
Theory. Vol 1 No.2, pp. 54-58.
Azad, A.N. 1994, Time Budget Pressure
and Filtering of Time Practices in
Internal Auditing: A
Survey,Managerial Auditing Journal,9
(6):17-25.
Alvaro Amaral Menezes, 2008, Analisis
dampak locus of control terhadap
kinerja dan kepuasan kerja internal
auditor (Penelitian Terhadap Internal
Auditor Di Jawa Tengah), Tesis,
Magister Akuntansi Universitas
Diponegoro, Semarang.
Basuki dan Mahardani, Y. K. 2006.
“Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu
terhadap Perilaku Disfungsional
Auditor dan Kualitas Audit pada
Kantor Akuntan Publik di Surabaya”,
Jurnal Maksi, Vol 6, No. 2, pp. 203-
223.
Agustia, Dian., 2005, Pengaruh
profesionalisme auditor terhadap
104 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106
kepuasan kerja, komitmen organisasi
dan prestasi kerja, serta turnover
intention di Jawa dan Bali, Disertasi
PDIE, Universitas Airlangga.
Ardiansah, Muhammad N. (2003),
Pengaruh Gender dan Locus of
Control terhadap
Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi
dan Keinginan Berpindah Kerja (Studi
pada
Auditor di Pulau Jawa),Tesis, S2 UNDIP,
Semarang.
Shapeero, M., Koh, H.C., and Killough,
L.N. 2003,“Underreporting Time and
Premature
Sign-off in Public Accounting”
,Managerial Auditing Journal”, Vol.
18.No. 6/7. pp. 478-489.
Frucot, Veronique; Shearon, T., Winston.
1991,Budgetary Participation, Locus
of Control, and Mexican Managerial
Performance and Job Satisfaction,The
AccountingReview, Vol. 66, No. 1, pp.
80-99.
Harini, Dwi, Agus Wahyudin, dan Indah
Anisykurlillah. 2010, “Analisis
Penerimaan Auditor atas
Dysfunctional Audit Behavior :
Sebuah Pendekatan Karakteristik
Personal Auditor” ,Simposium
Nasional Akuntansi XIII.
Castillo, Joan Joseph. 2009,
www.experiment-resources.com,
Diakses tanggal 2 Oktober 2011.
Hair Jr., Joseph F., William C. Black,
Barry J. Babin, and Rolph E.
Anderson. 2010,Multivariate Data
Analysis : A Global Perspective, New
Jersey : Pearson Prentice Hall.
Lefcourt, H. 1982,Locus of Control:
Current Trends in Theory and
Research,Second Edition, Hillsdale,
NJ: Lawrence Erlbaum.
Luthans, F.D Back, dan L. Taylor, 1987,
Organizational Commitments:
Analysis of Antecendens, Human
Relations, Vol. 40: 219-236
Beehr, T. 1998, An Organizational
Psychology Meta-Model of
Occupational Stress, In C.L. Cooper
(Eds), Theories of Organizational
Stress. New York, Oxford University
Press.
Byrne, B. M. 2001, Structural Equation
Modeling With AMOS: Basic
Concepts, Applications, and
Programming, New Jersey, Lawrence
Erlbaum Associates.
Choo, F., 1986, “Job Stress, Job
Performance, and Auditor Personality
Characteristics”, Auditing: A Journal
of Practice and Theory, Vol. 5 No.2,
pp. 17-34.
------, 1995, “Auditors’ Judgment
Performance Under Stress: A Test of
The Predicted Relationship by Three
Theoritical Models”,Journal of
Accounting, Auditing and Finance,
Vol. 10. Summer, pp. 611-641.
Cook, E. and Kelley, T. 1988, “Auditor
Stress and Time Budgets”, The CPA
Journal, Vol. 58, No. 7, pp. 83-86.
Donnely, David P., Jeffrey J. Q, and
David O., 2003, ”Auditor Acceptance
of Dysfunctional Audit Behavior : An
Explanatory Model Using Auditors
’Personal Characteristics” , Journal of
Behavioral Research In Accounting:
vol 15.
Donnely, David P., Jeffrey J. Q, dan
David O. 2003, Auditor Acceptance of
Dysfunctional Audit Behavior: An
Explanatory Model Using Auditors’
Personal Characteristics, Journal of
Behavioral Research in Accounting,
15:87-107.
DeZoort, F. T. 1998, “Time Pressure
Research in Auditing: Implications for
Practice”. The Auditor’s Report, Vol.
22. No.1. pp. 11-14.
------, and Lord, A. T. 1997, “A Review
and Synthesis of Pressure Effects
Research In
Ghozali, I., dan Fuad 2005, Structural
Equation Modeling: Teori Konsep dan
Aulia, Karakteristik Personal Auditor....105
Aplikasi dengan Program Lisrel 8.54.
Semarang, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Ghozali, I. 2005, Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS,
Edisi Ketiga, Semarang, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
------, 2005. Model Persamaan Struktual:
Konsep Aplikasi dengan Program
Amos Ver. 5.0, Semarang, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
------, 2008, Model Persamaan Struktual:
Konsep Aplikasi dengan Program
Amos 16.0, Semarang, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Heriningsih, S. 2002, “Penghentian
Prematur Atas Prosedur Audit: Sebuah
Studi Empiris Pada Kantor Akuntan
Publik”,Wahana, Vol 2, pp. 111-122.
Herningsih, Sucahyo. (2001),
Penghentian Prematur atas Prosedur
Audit: Studi Empiris pada Kantor
Akuntan Publik, Tesis, Universitas
Gajah Mada Yogyakarta.
Hyatt, T., and D. Prawitt. 2001, “Does
Congruence Between Audit Structure
and Auditors Locus of Control Affect
Job Performance?,” The Accounting
Review 76. IAI, Media Akuntansi No.
20/ th.IV/1997.
Imam Ghozali, 2004, Pergeseran
paradigma akuntansi dari positif ke
perspektif sosiologis dan implikasinya
terhadap pendidikan akuntansi di
Indonesia, Pidato Pengukuhan Jabatan
Guru Besar dalam Ilmu Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro, Semarang.
Irawati, Y., dan Mukhlasin, T.A.P.
2005,Hubungan Karakteristik Personal
Auditor Terhadap Tingkat Penerimaan
Penyimpangan Perilaku Dalam
Audit,Prosiding Simposium Nasional
Akuntansi, VIII Solo, 929-940. Jurnal
Manajemen dan Akuntansi Volume 1,
Nomor 1, April 2012 12 Karakteristik
Personal Auditor… (Annisa Fatimah)
Indrianto, N., dan Supomo, B. 2002,
Metodologi Penelitian Bisnis,Edisi
Pertama, Cetakan Kedua Yogyakarta,
BPFE.
Irawati, Y., Petrolina, A.T., dan
Mukhlasin. 2005, “Hubungan
Karakteristik Personal Auditor
Terhadap Tingkat Penerimaan
Penyimpangan Perilaku Dalam
Audit”,Simposium Nasional
Akuntansi VIII di Solo.
Jennings, B. M. 1990, “Stress, Locus of
Control, Social Support, and
Psychological Symptoms Among
Head Nurses”, Research in Nursing
and Health,December, pp. 393-401.
Kelley, T. and Margheim, L. 1990, “The
Impact of Time Budget Pressure,
Personality and Leadership Variabel
on Dysfunctional Behavior”, Auditing:
A Journal of Practice and Theory, Vol
9. No. 2. pp. 21-41.
------, and Seiler, R. E. 1982, “Auditor
Stress and Time Budget”,The CPA
Journal, December, pp. 24-34.
Lee, K., Carswell J. J., and Allen N. J.
2000, “A Meta-Analysis Review of
Occupational Commitment Relations
With Person and Work-Related
Variabel”,Journal of Applied
Psychology, Vol. 85 No. 95. pp. 799-
811.
Maryanti, P, 2005, “Analisis Penerimaan
Auditor Atas Dysfungctional Audit
Behavior: Pendekatan Karakteristik
Individual Auditor (Studi Empiris
PadaKantor Akuntan Publik di
Jawa)”,Jurnal Manajemen Akuntansi
dan Sistem Informasi, Vol 5. No. 2.
pp. 213-225.
Malone, C.F., and Robert, R. W. 1996,
“Faktors Associated With the
Incidence of Reduced Audit Quality
Behavior”, Auditing: A Journal of
Practice and Theory, Vol. 15. No. 2:
pp. 49-64.
Malone, Charles F., dan Robin W.
Roberts. 1996,Faktors Associated
106 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.93-106
With The Incidence of Reduced Audit
Quality Behavior, Auditing: A Journal
of Practice & Theory, 15 (2):49-64.
Margheim, L., and Pany K. 1986.
“Quality Control, Prematur Sign-off
and Underreporting of Time: Some
Empirical Findings,” Auditing: A
Journal of Practice and Theory, Vol.
5. No. 2. pp. 50-63.
Nurofik, 2012, Pengungkapan
tanggungjawab sosial perusahaan :
Analisis faktor-faktor keperilakuan
yang mempengaruhinya dan
hubungannya dengan kinerja
keuangan. Disertasi, Program doktor
Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Otley, David T., dan Pierce, Bernard J.
1996. Auditor Time Budget Pressure:
Consequences and Antecedents,
Accounting. Auditing and
Accountability Journal. 9: 31-58.
Otley, D. T., and Pierce, B. J. 1996a,
“Audit Time Budget Pressure:
Consequence and
Antecendents”,Accounting, Auditing
and Accountability Journal, Vol. 9
No. 1. pp. 31-58.
------, and ------.1996b, “The Operation of
Control System in Large Audit
Firms”, Auditing: A Journal of
Practice and Theory, Vol.15, No. 2,
pp. 65-84.
Pierce, B, and Sweeney, B. 2004, “Cost-
Quality Conflict in Audit Firms: An
Empirical Investigation”,Europan
Accounting Review, Vol. 13. No. 1.
pp. 415-441.
Parkes, K. 1984, “Locus of Control,
Cognitive Appraisal and Stressful
Episode”,Journal of Personality and
Social Psychologi”, Vol. 43, March,
655-688.
Puji Maryanti, 2005, Analisis penerimaan
auditor atas dysfungsional audit
behavior: Pendekatan karakteristik
personal auditor (Studi empiris pada
Kantor Akuntan Publik di Jawa), Tesis
S2, PPS Magister Sains Akuntansi,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Ress, D. W., and Cooper, C. L., 1992,
“The Occupational Stress Indicator
Locus of Control Scale: Should this be
Regarded as a State Rather than Trait
Measure?” ,Work and Stress January-
March, pp. 45-48.
Rasuli, L.O. 2009. Pengaruh Time
Budget Pressure, Perilaku
Disfungsional dan Komitmen
Organisasional Terhadap Kualitas
Audit. Studi Pada Kantor Akuntan
Publik di Jawa Timur, Tesis, Malang:
Universitas Brawijaya.
Robbins, S.P dan Timothy A.J.
2008,Organizational Behavior, Edisi
12, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.
Robbins, S.P., 2001,Organizational
Behavior, New Jersey: Prentice-Hall.
Siegel, G., dan H.R. Marconi. 1989,
Behavioral Accounting. South-
Western: Publishing Co.
Setiawan, I. A., dan Ghozali, I.
2006,Akuntansi Keperilakuan: Konsep
dan Kajian Empiris Perilaku Akuntan,
Semarang, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Wilopo, 2006. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap perilaku
disfungsional audit: Studi pada
Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur.
Jurnal Akuntansi dan Teknologi
Informasi, Vol 5 No, 2 November
2006, STIE Perbanas, Surabaya.
Yuskar & Selly Devisia, 2011, Pengaruh
independensi auditor, komitmen
organisasi, pemahaman good
governance, integritas auditor, budaya
organisasi, dan etos kerja terhadap
kinerja auditor (Studi Empiris pada
Kantor Akuntan Publik Big Four yang
Berafiliasi di Indonesia Tahun 2011),
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas, Padang.
Standard Profesional Akuntan
Publik,2011.