kak kav dki

Upload: wilson-frans-ho

Post on 11-Oct-2015

106 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    SUKU DINAS PERTAMANAN

    KOTA ADMINISTRASI

    JAKARTA BARAT

    Program : Program pengelolaan RTH Pertamanan dan Pemakaman

    Kegiatan : Penataan Taman A, Kav. DKI RT. 09/RW. 010 Kel. Meruya Utara, Jakarta Barat

    Uraian Kegiatan : Perencanaan Teknis (DE)

    Kode Rekening : -

    Nomor Kegiatan : 1.08.10.196

    Lokasi Kegiatan : Kotamadya Jakarta Barat

    Tahun Anggaran : 2014

    KERANGKA ACUAN KERJA

    (KAK)

  • 2

    KERANGKA ACUAN KERJA A. UMUM 1. LINGKUP PEKERJAAN 1.1 Pekerjaan yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa adalah:

    a. Pengadaan, pengamanan, serta pengawasan alat dan bahan yang dipergunakan selama masa pelaksanaan

    b. Pengerahan tenaga kerja c. Pekerjaan Pelaksanaan Pembangunan Taman A Kav. DKI,

    Jakarta Barat sesuai dengan gambar kerja dan uraian dalam Rencana Anggaran Biaya

    2. PERSYARATAN KHUSUS 2.1 Beberapa persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa dan harus dilampirkan dalam surat penawaran harga antara lain:

    a. Foto copy kontrak untuk pekerjaan sejenis yang pernah dilakukan termasuk setoran pajak untuk pekerjaan sejenis.

    b. Dokumen asli kontrak dan setoran pajak harus bisa di-tunjukkan ke Panitia pada waktu klarifikasi.

    3. UKURAN 3.1 Semua ukuran harus sesuai dengan gambar rencana, apabila ada keragu-raguan mengenai dimensi dan satuan Penyedia Jasa wajib menanyakan kepada Perencana/Pengawas Lapangan.

    4. PERBEDAAN GAMBAR 4.1 Pada dasarnya apabila ada perbedaan/konflik antara gambar uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan, maka yang berlaku adalah sesuai yang tertulis.

    4.2 Ketentuan pada pasal di atas berlaku bila tidak ada ketentuan lain dari Perencana/Pengawas Lapangan.

    4.3 Meskipun demikian setiap ada perbedaan atau ketidak- sesuaian, maka sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia Jasa Pemborongan harus melaporkan secara tertulis kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan. Dan Pengawas Lapangan akan memberikan keputusan setelah berunding dengan Perencana.

    4.4 Perbedaan-perbedaan tersebut tidak bisa dijadikan alasan bagi Penyedia Jasa Pemborongan untuk mengadakan claim.

    5. SARANA KERJA 5.1 Penyedia Jasa Pemborongan wajib memasukkan identifikasi nama, jabatan, keahlian masing-masing anggota kelompok kerja pelaksanaan pekerjaan.

  • 3

    5.2 Penyedia Jasa Pemborongan wajib memasukkan daftar peralatan kerja yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.

    6. RAPAT PERSIAPAN 6.1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pengguna jasa/barang ber- PELAKSANAAN bersama-sama dengan penyedia barang/jasa, perencana, PEKERJAAN pengawas teknis, teknis, dinas teknis dan instansi terkait lain-

    nya, terlebih dahulu menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan surat perjanjian/kontrak.

    6.2 Pengguna barang/jasa harus menyelenggarakan Rapat Persiapan pekerjaan kontrak selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkan SPMK.

    6.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan adalah:

    a. Organisasi kerja b. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan d. Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil e. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan

    lapangan f. Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah

    setempat mengenai rencana kerja. g. Penyusunan program mutu proyek.

    6.4 Penggunaan Program Mutu

    a. Program mutu pengadaan barang/jasa harus disusun oleh penyedia barang/jasa dan disepakati pengguna barang/jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan.

    b. Program mutu pengendalian barang/jasa paling tidak berisi:

    1. Informasi pengadaan barang/jasa 2. Organisasi proyek, pengguna barang/jasa dan

    penyedia barang/jasa. 3. Jadwal pelaksanaan 4. Prosedur pelaksanaan pekerjaan 5. Prosedur instruksi kerja 6. Pelaksana kerja.

    7. PEMERIKSAAN PEKERJAAN 7.1 Pada tahap awal periode pada pelaksanaan pekerjaan,

    pengguna jasa pemborongan bersama-sama penyedia jasa pemborongan melakukan pemeriksaan bersama

    7.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, pengguna jasa pemborongan dapat membentuk panitia peneliti pelaksana kontrak.

    8. ORGANISASI PELAKSANA 8.1 Untuk pelaksanaan pekerjaan/proyek sesuai yang ditetapkan

  • 4

    LAPANGAN dalam surat perjanjian/kontrak, penyedia barang/jasa harus membuat organisasi pelaksana lapangan, dengan pembagian tugas, fungsi dan wewenang yang jelas tanggung jawab masing-masing.

    8.2 Penempatan personil harus profesional dan sesuai dengan keahlian bidang tugasnya masing-masing, sedangkan untuk tenaga-tenaga ahlinya harus memenuhi ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan golongan, bidang dan kualifikasi perusahaan penyedia barang/jasa yang bersangkutan.

    8.3 Untuk pelaksanaan pekerjaan/proyek penyedia jasa pemborongan menunjuk penanggung jawab lapangan (Kepala Proyek) yang dalam penunjukannya terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Kepala Unit/Satuan Kerja

    8.4 Penyedia Jasa Pemborongan tidak diperkenankan memberikan pekerjaan lain kepada wakil ataupun para penanggung jawab lapangan di luar pekerjaan/proyek yang bersangkutan.

    8.5 Selama jam-jam kerja tenaga ahli/wakilnya atau para Penangung jawab lapangan harus berada di lapangan pekerjaan kecuali berhalangan/sakit dan penyedia jasa pemborongan harus menunjuk/menempatkan penggantinya apabila yang bersangkutan berhalangan.

    8.6 Jika ternyata penanggung jawab teknis tersebut tidak memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan, maka KepalaUnit/Satuan Kerja berhak memerintahkan kepada penyedia jasa pemborongan supaya segera mengganti dengan orang lain yang ahli dan berpengalaman.

    9. TENAGA KERJA LAPANGAN 9.1 Penyedia Jasa Pemborongan wajib memasukkan identifikasi

    nama, jabatan, keahlian masing-masing anggota kelompok kerja pelaksanaan pekerjaan pemborongan.

    9.2 Penyedia jasa pemborong wajib mempekerjakan tenaga kerja yang trampil dan berpengalaman, sesuai keahliannya dalam jumlah yang cukup sesuai volume dan kompleksitas pelaksanaan pekerjaan.

    9.3 Penyedia jasa pemborong harus melaksanakan ketertiban, kebersihan, kesehatan dan keamanan lokasi/pekerjaan dengan menyediakan fasilitas

    10. SARANA DAN PRASARANA 10.1 Penyedia jasa pemborongan harus menyediakan tempat tinggal KERJA YANG MEMADAI yang memadai dan tidak mengganggu lingkungan, untuk para pekerja yang tinggal sementara di lokasi pekerjaan/proyek

    10.2 Tenaga kerja yang meliputi jumlah dan identitas masing-masing pekerja harus dilaporkan kepada pengguna jasa dalam bentuk daftar tenaga kerja.

  • 5

    11. KOORDINASI 11.1 Pada waktu pengadaan material dan pemasangan material penyedia jasa pemborongan wajib mengadakan koordinasi dengan penyedia jasa pemborongan unsur pekerjaan lainnya atas petunjuk Pemberi Tugas

    12. UNSUR-UNSUR YANG 12.1 Apabila dalam uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan DISEBUTKAN KEMBALI ini ada bagian-bagian/bab-bab yang menyebutkan kembali

    setiap unsur pada item/ayat lain, maka ini bukan berarti menghilangkan item/ayat tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan.

    13. SHOP DRAWING 13.1 Sebelum kegiatan dimulai penyedia jasa pemborongan harus mengajukan shop drawing ke owner untuk mendapatkan persetujuan.

    13.2 Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan yang harus dibuat penyedia jasa pemborongan berdasarkan gambar perencanaan yang disesuaikan dengan keadaan lapangan dan persyaratan sesuai spesifikasi maupun bahan yang dipakai.

    13.3 Shop drawing ini harus memberikan semua data yang diperlukan, termasuk keterangan, bahan, cara pemasangan, dimensi dan lain-lain.

    13.4 Penyedia jasa pemborongan harus menyediakan pekerjaan berdasarkan shop drawing tersebut yang sebelumnya telah diajukan dan mendapat persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.

    B. PEKERJAAN PERSIAPAN 14. UMUM 14.1 Sebelum penyedia jasa pemborongan melaksanakan

    pekerjaan, maka penyedia jasa pemborongan terlebih dahulu harus merundingkan dengan Pemberi Tugas/Pengawas lapangan mengenai pembagian tempet pekerjaan penimbunan bahan-bahan, tempat mendirikan gudang dan lain sebagainya, agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.

    15. PERSIAPAN PELAKSANAAN 15.1 Persiapan pelaksanaan kontrak dilakukan sebagai berikut: KONTRAK a. Penyedia jasa pemborongan membuat penjelasan rinci

    terhadap barang yang akan dikirim untuk pabrikasi sesuai dengan pesanan.

    b. Penyedia jasa pemborongan sebelum mengirimkan barang-barang yang akan digunakan dalam penyelesaian pekerjaan, terlebih dahulu harus mengajukan jadwal rencana pengiriman dan jumlah barang yang akan dikirim secara terperinci.

    16. INSPEKSI STOK MATERIAL 16.1 Inspeksi Stok Material

    a. Pengguna barang atau jasa dapat melakukan inspeksi ke tempat stok msterial yang diajukan oleh penyedia jasa

  • 6

    b. Jadwal, tempat dan ruang lingkup inspeksi harus disepakati kedua belah pihak.

    c. Biaya pelaksanaan inspeksi termasuk dalam harga kontrak.

    17. PENGIRIMAN 17.1 Penyedia jasa pemborongan memberi informasi kepada pengguna barang tentang jadwal pengiriman barang serta menyampaikan dokumen pengiriman material/bahan timbunan.

    18. ASURANSI 18.1 Penyedia jasa pemborongan harus mengasuransikan semua tenaga kerja dan pengawas lapangan yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    18.2 Penerima manfaat harus dijelaskan dalam dokumen asuransi yang disesuaikan dengan ketentuan kontrak.

    19. PERSIAPAN 19.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Taman A Kav. DKI adalah

    60 (enam puluh) hari kalender. a. Sebelum memulai kegiatan lapangan Penyedia jasa

    pemborongan wajib membuat jadwal pelaksanaan untuk disetujui oleh Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan.

    b. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat untuk rencana pelaksanaan pekerjaan dan agar kemajuan pekerjaan dari waktu ke waktu dapat dievaluasi ketepatan waktunya. Jadwal tersebut diperlukan untuk menguraikan berbagai aktifitas pekerjaan.

    c. Penyedia jasa pemborongan harus menyiapkan jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang harus diserahkan dan mendapat persetujuan dari pejabat pembuat komitmen dengan detail, yang memperlihatkan urutan kegiatan yang direncanakan.

    d. Secara berkala Penyedia jasa pemborongan harus memperbaharui jadwal pelaksanaan pekerjaan untuk menggambarkan seteliti mungkin kemajuan pekerjaan secara aktual.

    e. Jadwal pelaksanaan yang telah disetujui harus dirinci dalam laporan mingguan.

    f. Laporan jadwal kegiatan mingguan diserahkan pada setiap Senin pagi atau ditentukan lain, dimana ditunjukkan bagian/komponen/jenis pekerjaan dan kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan pada minggu berikutnya.

    g. Jadwal pelaksanaan pekerjaan sub-penyedia jasa pemborongan harus diserahkan secara terpisah atau dimasukkan ke dalam jadwal pelaksanaan keseluruhan.

    h. Laporan mingguan dan bulanan prestasi pekerjaan dicantumkan sebagai berikut: 1. Volume pekerjaan kumulatif sampai dengan minggu

    dan bulan sebelumnya. 2. Volume pekerjaan pada minggu dan bulan

    bersangkutan.

  • 7

    3. Total volume kumulatif sampai dengan minggu dan bulan bersangkutan.

    19.2 Jadwal kedatangan bahan bangunan

    Jadwal kedatangan bahan bangunan harus disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan dibuat terpisah. Dalam jadwal harus sudah termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan, rencana produksi bahan di pabrik, jadwal rencana pengiriman, pengujian, pengambilan sampel dari pengguna jasa.

    20. PEMOTRETAN 20.1 Penyedia jasa pemborongan harus membuat foto-foto ber- SELAMA warna dari bagian-bagian pekerjaan yang sedang atau telah PEKERJAAN selesai dilaksanakan, sesuai yang diminta oleh Pemberi Tugas/

    Pengawas lapangan. Hasil pemotretan harus diserahkan kepada Pemberi Tugas/Pengawas lapangan pada setiap akhir bulan. Ukuran foto sekurang-kurangnya ukuran postcard dan dipasang pada album dengan keterangan kegiatannya. Dari contoh yang dipilih Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan, Penyedia jasa pemborongan harus membuat foto dokumentasi 3 (tiga) set. Negatif foto atau soft copy dokumentasi tersebut menjadi milik pemberi tugas atau pengawas lapangan dan tidak diijinkan untuk membuat cetakan negative tanpa persetujuan tertulis dari pemberi tugas atau pengawas lapangan untuk diserahkan kepada siapapun

    21. MOBILISASI DAN 21.1 Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi dalam

    DEMOBILISASI Perincian Biaya Pekerjaan mencakup: a. Pengangkutan semua peralatan pembangunan ke lokasi

    kegiatan serta pemasangannya dimana alat-alat tersebut akan dipergunakan

    b. Pembongkaran dan pemindahan semua instalasi sementara, peralatan pembangunan dan peralatan lainnya, sedemikian rupa hingga lokasi kegiatan bersih dan teratur kembali dan diterima baik oleh Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan.

    22.PERALATAN KERJA 22.1 Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Penyedia Jasa Pemborong-an menerima SPMK, Penyedia jasa pemborongan harus memasukkan rencana kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan mengenai prosedur mobilisasi.

    Hal ini harus menjamin dilaksanakannya mobilisasi dalam waktu 10 (sepuluh) hari setelah Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan memberi nota dimulainya pekerjaan, peralatan harus sudah berada di lokasi sesuai dengan jadwal dibutuhkannya.

    Penyedia jasa pemborongan diharuskan mengajukan daftar terperinci tentang peralatan yang akan digunakan.

  • 8

    Daftar tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan disetujui oleh Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan dalam hal fungsi pekerjaan, kapasitas, jumlah, tahun pembuatan, pabrik pembuat, kondisi dan rencana waktu tiba di tempat pekerjaan. Penyedia jasa pemborongan wajib mendatangkan alat-alat tersebut tepat pada waktunya sesuai jadwal pemakaian.

    Penyedia jasa pemborongan dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memindahkan alat-alat tersebut sebagian atau seluruhnya, selama pelaksanaan pekerjaan tanpa persetujuan Pengawas Lapangan.

    Penyedia jasa pemborongan diharuskan untuk mempersiap-kan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan tiap-tiap bagian/komponen/tahap pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dimulai. Penyediaanya di tempat pekerjaan dan persiapannya harus terlebih dahulu mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari Pengawas Lapangan.

    23. BAHAN BANGUNAN 23.1 Sumber dan Jenis Bahan Bangunan

    Penyedia jasa pemborongan harus mengajukan contoh material dan daftar tertulis kepada pengawas lapangan untuk mendapat persetujuan tentang tempat asal/sumber dan macam bahan bangunan yang dipesan untuk digunakan dalam pekerjaan.

    23.2 Penyimpanan Bahan Bangunan

    Penyimpanan Bahan Bangunan harus disimpan sedemikian agar mutunya tidak menjadi berkurang maupun mengalami kerusakan.

    Cara Menumpuk Cara menumpuk bahan bangunan hendaknya sedemikian rupa agar tidak menyebabkan pemisahan bahan (segregation).

    24. GANTI RUGI 24.1 Penyedia jasa pemborongan bertanggung jawab atas biaya ganti rugi/kompensasi sehubungan dengan pendataan/ pengambilan bahan baku/bahan bangunan tersebut di atas. Tidak diadakan mata pembayaran khusus untuk pembayaran ganti rugi/kompensasi tersebut, tetapi harus sudah termasuk dalam biaya yang diajukan di dalam Dokumen Kontrak.

    25. PENYELENGGARAAN 25.1 Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam kegiatan pekerjaan KESELAMATAN DAN konstruksi wajib memenuhi ketentuan peraturan perundang- KESEHATAN KERJA (K3) undangan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang

    berlaku termasuk SKB Menaker dan Menteri PU No.Kep. 1/4/MEN/86 dan 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat kegiatan berlangsungi.

  • 9

    25.2 Penyedia jasa pemborongan mempunyai kewajiban:

    a. Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan K3 yang dilakukan oleh Penyedia Jasa.

    b. Menghentikan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan menyimpang dari ketentuan tersebut yang berlaku.

    c. Melaporkan segera apabila terjadi kecelakaan kerja kepada atasan langsungnya.

    25.3 Penyedia Jasa bertanggung jawab apabila terjadi kecelakaan dan gangguan kesehatan para pekerja di tempat kerja selama kegiatan pekerjaan berlangsung.

    26. PEKERJAAN SOFTSCAPE 26.1 Kebutuhan Umum

    Pekerjaan pada bagian ini adalah seperti yang digambarkan atau ditentukan, akan disesuaikan dengan kebutuhan dari dokumen kontrak secara keseluruhan.

    a. Lingkup Pekerjaan Penyiapan penanaman pada area perancangan diperlihatkan dalam gambar dan spesifikasi ini. Semua pekerjaan diperlihatkan pada gambar-gambar dengan catatan secara umum untuk disesuaikan dengan kegiatan tercakup, akan dibahas menurut bagian pekerjaan. Pemberi Tugas/Pengawas lapangan menyiapkan keputusan-keputusan untuk menyesuaikan keadaan lapangan dan pengganti/ jalan keluar, sehingga konsep lansekap dapat direalisasikan dalam kaitannya terhadap kondisi lapangan.

    b. Pekerjaan yang tercakup

    1) Pemilihan dan pengadaan tanaman 2) Penambahan top soil 3) Perbaikan tanah dan pembentukan muka tanah 4) Sistem drainase lansekap 5) Cara penanaman 6) Pemeliharaan 7) Garansi

    c. Bagian yang berhubungan

    1) Pemilihan dan pengadaan tanaman. 2) Penambahan top soil. 3) Perbaikan tanah dan pembentukan muka tanah 4) Batu.

    26.2 Kondisi Umum

    Tujuan utama dari spesifikasi untuk memastikan pengadaan dan penanaman tanaman yang sehat dan berkualitas tinggi sesuai jumlah kebutuhan umum proyek ini.

  • 10

    a. Pengadaan Tanaman. 1) Menyeleksi, memilih dan mengangkut tanaman ke

    proyek. 2) Jumlah tanaman yang tercantum pada daftar

    tanaman adalah jumlah perkiraan (+/-), sehingga sesuai dengan tujuannya. Kontraktor harus memeriksa seluruh jumlah tanaman berdasarkan gambar.

    3) Menentukan ukuran tanaman seperti tinggi, diameter tajuk dan diameter batang.

    b. Penggantian Tanaman. 1) Pemilihan dan penggantian produk. 2) Jika tanaman yang diminta tidak tersedia, buat

    pengajuan penggantian secara tertulis kepada Pemberi Tugas/Pengawas lapangan 1 (satu) bulan sebelum rencana penanaman. Permohonan peng-gantian dapat diajukan baik untuk tanaman sejenis yang tidak sesuai ukuran atau alternatif jenis pengganti yang disesuaikan terhadap kontrak pertanaman.

    3) Penggantian tanaman tidak dapat diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas/Pengawas lapangan.

    c. Penambahan Top Soil. Penambahan top soil harus terdiri dari tanah asli yang bebas dari puing, batu-batuan dan kotoran lainnya.

    26.3 Kondisi Pekerjaan.

    a. Pemahaman Pendahuluan Periksa dan kenali kondisi lapangan dalam kaitannya dengan pekerjaan yang tercantum dalam spesifikasi ini. Bila tidak dapat diterima atau dimengerti, tanyakan secara tertulis kepada Pemberi Tugas/Pengawas lapangan. Dengan mempelajari prosedur pekerjaan tersebut, menggambar-kan kontraktor menerima dan mengerti seluruh permasalahan yang terkait dengan pekerjaan.

    b. Pertemuan di Lapangan. Buat pertemuan antara Pemberi Tugas/Pengawas lapangan dengan pihak-pihak yang terlibat di lapangan untuk membahas pekerjaan. Ajukan permohonan pertemuan secara tertulis satu minggu sekali.

    c. Jaringan Bawah Tanah dan Gangguannya. Periksalah lapangan dari seluruh jaringan bawah tanah dari gangguan-gangguan lainnya yang akan mempengaruhi pekerjaan. Perbaiki seluruh kerusakan terhadap jaringan bawah tanah atas biaya kontraktor.

    d. Perlindungan.

  • 11

    Bertanggung jawab terhadap kerusakan hasil penanaman Perbaiki kerusakan pada kondisi semula dengan biaya yang ditanggung oleh kontraktor.

    d. Pembersihan Jaga seluruh area bersih dan teratur sepanjang pekerjaan penanaman. Bersihkan area perencanaan setiap hari.

    e. Contoh Tanaman Koordinator kegiatan mengevaluasi dan memutuskan contoh tanaman sesuai spesifikasi. Siapkan contoh tanaman yang dimintakan Pemberi Tugas/Pengawas lapangan. Tanaman yang ditolak segera diganti dan dipindahkan dari lokasi.

    26.4 Garansi

    a. Tanaman

    1) Semua tanaman yang didatangkan atau dipindahkan haruslah bergaransi secara tertulis selama 3 bulan untuk semak, ground cover dan pohon dari serah terima pekerjaan.

    Jaminan tersebut meliputi jaminan terhadap penanaman yang tidak sesuai dengan jenis, tidak sempurna, tidak sehat ataupun terhadap tanaman yang terkena penyakit

    2) Berdasarkan catatan dari Pengawas lapangan ter-hadap tanaman yang mati, kesalahan penanaman ataupun hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi, haruslah cepat diganti. Kontraktor diwajibkan menanam kembali sesuai spesifikasi

    3) Bila tanaman sudah ditanam kembali, beri saran kepada Pemberi Tugas bagaimana cara memelihara-nya. Bila informasi tersebut tidak diberikan, kontraktor bertanggung jawab terhadap biaya penanaman kembali

    4) Biaya penanaman kembali berasal dari Kontraktor selama masa pemeliharaan.

    5) Kontraktor bertanggung jawab terhadap tanaman yang hilang pada masa konstruksi

    b. Garansi Khusus

    1) Semua tanaman yang tercantum pada bagian spesifikasi ini haruslah bergaransi terhadap jenis, hybrid, warna bunga dan terhadap varitasnya

    2) Jika setelah serah terima pekerjaan, terbukti bahwa tanaman yang bergaransi berbeda terhadap jenis, hybrid, warna bunga dan varitasnya, maka kontraktor

  • 12

    harus mengganti dengan tanaman baru seperti yang dimaksud dalam spesifikasi

    3) Bila tanaman tidak sesuai dengan tanaman yang dimaksud dalam spesifikasi, maka Pengawas lapangan akan memberikan pernyataan tertulis. Semua pekerjaan harus selesai dalam 15 hari kerja terhitung hari tanggal surat

    c. Pemeriksaan Pre-Maintenance dan Pemeriksaan Akhir

    1) Pada saat selesai pelaksanaan penanaman dan diikuti dengan mulainya masa pemeliharaan, pemeriksaan akan dilaksanakan. Dan pemeriksaan akhir akan dilaksanakan kembali setelah berakhirnya masa pemeliharaan

    2) Buatlah perjanjian 5 hari sebelum pekerjaan selesai secara tertulis kepada Pemberi Tugas/Pengawas lapangan.

    3) Perencana, Kontraktor dan Pemberi Tugas/Pengawas lapangan hadir dalam pemeriksaan

    4) Pada saat pemeriksaan, Kontraktor harus sudah membersihkan tanaman-tanaman dan tanaman liar, daun-daun yang layu serta memangkas tanaman dan rumput

    5) Jika setelah pemeriksaan terhadap beberapa perubahan, baik penyesuaian terhadap rencana penanaman maupun penyesuaian terhadap kondisi lapangan maka Pengawas lapangan akan memberikan catatan

    6) Dan bila sesuatu beres, Pengawas lapangan akan memberikan persetujuan tertulis

    26.5 Pengajuan

    a. Contoh

    3 (tiga) contoh tanaman tiap jenis semak dan ground cover dan 1 contoh untuk pohon dan palem diajukan untuk persetujuan

    b. Shop Drawing

    Kontraktor harus membuat detail penanaman dan diperli-hatkan pula perubahan sesuai dengan kondisi lapangan untuk persetujuan

    C. PELAKSANAAN PEKERJAAN 27. UMUM 27.1 Penyedia jasa pemborongan harus mengambil langkah-

    langkah yang diperlukan agar diperoleh kemajuan yang memuaskan sesuai dengan detail program operasi yang

  • 13

    telah disetjui Pemberi Tugas/Pengawas lapangan. Penyedia jasa pemborongan harus mempersiapkan dan menjamin kelancaran pekerjaan, bahan-bahan bangunan dan peralatan yang harus ada setiap saat untuk menjamin penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disetujui.

    28. LINGKUP 28.1 Pembuatan gudamg

    PEKERJAAN Pembuatan gudang ini merupakan bangunan semetara PENDAHULUAN dengan luasan 6 m2, konstruksi rangka kayu, dinding

    multiplek, penutup atap seng gelombang, diberi pintu dan jendela secukupnya, letak bangunan ditentukan oleh Kepala Proyek

    28.2 Papan Nama Proyek

    a. Pemasangan papan nama proyek sebagaimana diatur pada pasal ini dipancangkan di lokasi proyek pada tempat yang mudah dilihat umum

    b. Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen

    c. Bentuk dan ukuran papan nama proyek ditetapkan sebagai berikut: 1) Dasar papan nama proyek dibuat dari triplek

    dengan ukuran 240 x 120 x 1,2 cm 2) Papan nama proyek dicetak pada digital printing

    sebagai media penulisan yang ditempel pada triplek sebagai dasar papan nama

    3) Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian disesuaikan kondisi lapangan

    4) Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam atau sesuai instruksi pelaksana teknis

    28.3 Foto Proyek

    a. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, pengguna barang/jasa dengan menugaskan kepada penyedia barang/jasa, membuat foto-foto dokumentasi untuk tahapan-tahapan pelaksanaan di lapangan

    b. Foto proyek dibuat oleh penyedia barang/jasa sesuai petunjuk pengawas teknis, disusun dalam 5 (lima) phase tahapan pelaksanaan pekerjaan

    c. Foto proyek tiap tahapan tersebut di atas dibuat 3 (tiga) set dilampirkan pada saat penagihan

    d. Pengambilan titik pandang setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai dengan petunjuk Pengawas Teknis atau Kepala Unit/Satuan Kerja

  • 14

    e. Foto setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat, dan penempatan dalam album disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, untuk teknis penempelan/penempatan dalam album ditentukan oleh pengawasan teknis. Khusus untuk pemotretan pada kondsisi keadaan kahar/memaksa force majeur diambil 3 (tiga) kali

    28.4 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

    Pengukuran dan pemasangan bowplank untuk menentukan batas-batas pekerjaan dalam rangka penerapan rencana, dilakukan oleh Penyedia Barang Jasa Pelaksana bersama-sama dengan unsur Bidang Prasarana dan Pra-sarana, Pengawas Teknis dan Perencana, untuk keperluan pekerjaan dimaksud. Penyedia Barang dan Jasa Pelaksana diwajibkan menyediakan semua bahan, peralatan, dan tenaga kerja termasuk juru ukur (surveyor). Dalam melakukan pekerjaan, Pelaksana harus selalu berpegang kepada garis-garis dasar, patok-patok dan titik-titik ukur hasil pematokan dari gambar rencana yang telah ditentukan di atas. Selama pelaksanaan, pelaksana diwajibkan untuk memelihara patok-patok dan titik-titik ukur utama tersebut

    28.5 Membersihkan lapangan dan peralatan Sebelum Penyedia jasa pemborongan melaksanakan pekerjaan, maka Penyedia jasa pemborongan terlebih dahulu harus melakukan pembersihan lapangan dan perataan tanah.

    29. PEKERJAAN 29.1 Pekerjaan Bongkaran PENATAAN DAN a. Lingkup Pekerjaan PENGHIJAUN AREA 1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,

    bahan-bahan/peralatan-peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik

    2) Pekerjaan ini meliputi pekerjaan bongkaran sesuai Bill of Quantity.

    b. Syarat-syarat Pelaksanaan

    1) Semua bongkaran bangunan lama harus dikerjakan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan bangunan lain.

    2) Segala kerusakan akibat kecerobohan pelaksana pada saat pembongkaran adalah menjadi tanggung jawab pemborong.

  • 15

    3) Bahan-bahan bongkaran tidak boleh dipergunakan kembali, kecuali item pekerjaan membolehkan memakai kembali bekas bongkaran.

    4) Bahan-bahan bongkaran harus dibuang dari lokasi kerja.

    29.2. Pekerjaan Galian Tanah.

    a. Lingkup Pekerjaan 1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,

    bahan-bahan/peralatan-peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik

    2) Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian sesuai gambar rencana.

    b. Sayarat-syarat Pelaksanaan

    1) Galian harus sesuai dengan peil-peil yang tercantum dalam gambar.

    2) Apabila terdapat air di dasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang memadai atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus-menerus, untuk menghindari tergenangnya air lumpur pada dasar galian.

    3) Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara agar tidak membahayakan bangunan lain dan pekerja.

    4) Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu harus segera diisingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk Pengawas lapangan

    5) Jika terdapat kedalaman yang berbeda dari galian yang berdekatan, maka galian harus dilakukan terlebih dahulu pada bagian yang lebih dalam dan seterusnya

    29.3 Lapis atas konstruksi paving

    a. Paving Stone (Interblok) Bahan Paving Stone (Interblok): 1) Bentuk

    Bentuk dan ukuran sesuai gambar rencana 2) Warna

    Warna paving stone yang akan dipakai adalah sesuai gambar rencana

    3) Kekuatan tekanan Kekuatan tekanan paving stone adalah tidak boleh kurang dari 300 kg/m2

    4) Pengambilan benda uji (sampling) dan penelitian.

  • 16

    Contoh benda uji harus diambil dari tumpukan di lapangan secara acak (random) sebelum paving stone dipasang dengan jumlah contoh yang diambil 1 (satu) buah dari setiap pengiriman 1000 (seribu) buah ke tempat pekerjaan atau per 25 m2 pemasangan. Terhadap contoh diadakan penelitian mengenai:

    - Kerapihan bentuk, keseragaman ukuran - Kekuatan tekan (minimal 300 kg/m2)

    Quality control (kepadatan), untuk tanah dasar dilaksanakan pada setiap luas 400 m2.

    Penelitian bahan pasir yaitu, setiap 1 (satu) sample mewakili volume 100 m3.

    Test kuat tekan beton untuk bingkai, dilaksanakan pada setiap 105 m panjang bingkai

    Apabila tidak memenuhi persyaratan di atas, seperti paving stone, bingkai beton sudah dikirim ke lapangan harus disingkirkan dari tempat pekerjaan dalam waktu 24 jam

    Biaya angkutan dan pengasetan paving stone, quality control dan test kuat tekan beton menjadi tanggung jawab kontraktor.

    b. Pasir di bawah paving stone (sand bedding)

    1) Semua bahan harus bersih, tidak boleh mengandung garam-garam bahan kimia lainnya yang dapat merusak atau membuat cacat unit-unit paving stone

    2) Kadar air saat digunakan harus merata + 10%

    3) Semua bahan harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:

    Saringan

    Prosentase berat bahan yang lolos saringan

    3/8 (9,52 mm)

    100

    No. 4 (4,76 mm)

    95 100

    No. 8 (2,38 mm)

    80 100

    No. 16 (1,19 mm)

    50 85

    No. 30 (0,59 mm)

    25 60

  • 17

    N0. 50 (0,279 mm)

    10 30

    No. 100 (0,149 mm)

    5 15

    No. 200 (0,074 mm)

    5 10

    c. Pasir Pengisian Celah (Sand Filler)

    1) Semua bahan harus bersih, tidak boleh mengandung garam-garam atau bahan kimia lainnya yang dapat merusak atau membuat cacat unit-unit paving stone

    2) Semua bahan harus mempunyai persyaratan gradasi sebagai berikut:

    Saringan Prosentase berat bahan

    yang lolos saringan No. 8 (2,38 mm) 100

    No. 16 (1,19 mm) 90 100

    No. 30 (0,59 mm) 60 90

    N0. 50 (0,279 mm) 30 630

    No. 100 (0,149 mm) 15 30

    No. 200 (0,074 mm) 5 10

    d. Pemasangan Paving Stone (Interblok)

    1) Pemasangan dilaksanakan setelah lapis base course telah siap dan mendapat persetujuan Pengawas

    2) Alat:

    Alat pemadat dan pemotong yang dipergunakan sesuai dengan petunjuk Pengawas, dengan, melihat kondisi yang ada

    e. Lapisan Sand Bedding (Pasir di bawah Paving Stone)

    Lapisan sand bedding digelar dan diratakan sekaligus setebal 7,5 cm dan harus diusahakan tebalnya seragam.

    Dengan tebal sebelum dipadatkan 7,5 cm, dimana setelah dipasang paving stone dan dipadatkan akan didapatkan tebal sand bedding menjadi 5 cm.

    f. Arah Pemasangan Paving Stone: Sesuai dengan gambar bestek

  • 18

    g. Pemadatan Pertama (Pemadatan Sand Bedding)

    Alat pemadat, menggunakan steamper. Harus dijalankan segera sesudah pemasangan unit-unit paving stone selesai.

    Unit-unit yang rusak/pecah harus segera diganti saat itu juga. Tiga atau empat kali lintasan dianggap cukup untuk memadatkan blok sampai turun mencapai peil rencana dan merangsang naiknya sebagian sand bedding ke celah-celah antara unit paving stone.

    Permukaan paving stone setelah dipadatkan, permukaannya harus rata, stabil dan tidak turun lagi, pemadatan harus dihentikan sebelum mencapai jarak 1 (satu) meter dari pasangan baris terakhir unit-unit terakhir masih terbuka, yang tidak atau belum bertemu dengan kanstain. Bila ada paving stone terpotong antara kanstain harus dipotong dengan menggunakan mesin pemotong paving stone, lubang-lubang di antara paving stone harus diisi dengan sand filler sedemikian rupa sehingga betul-betul terisi, tidak boleh diisi beton cor.

    h. Pengisian Celah-celah dengan Sand Filler

    Setelah pemadatan pertama selesai, celah-celah antara unit paving stone diisi sand filler dengan menggunakan sapu. Baik paving stone, sapu dan sand filler harus dalam keadaan kering agar tidak sulit masuk ke dalam celah-celah.

    i. Pemadatan Kedua

    1) Setelah celah-celah diisi sand filler lalu dipadatkan lagi dengan alat pemadat seperti yang dipakai pada pekerjaan pemadatan pertama sebanyak 2 (dua) atau 3 (tiga) lintasan. Celah-celah yang masih belum terisi harus segera ditambah sand filler sambil diikuti pemadatan kembali sampai seluruh celah-celah terisi rapat.

    2) Tahap akhir digilas dengan steamper

    29.4. Pekerjaan Pembesian

    a. Lingkup Pekerjaan

    1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.

    2) Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pembesian sesuai gambar rencana.

  • 19

    3) Pembesian menggunakan besi sesuai dengan gam-bar dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar dan bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan Peraturan Beton Indonesia.

    4) Besi harus bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/karat dan tidak cacat (retak-retak), mengelupas, luka dan sebagainya.

    5) Mempunyai penampang yang sama rata.

    b. Syarat-syarat Pelaksanaan

    1) Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang sesuai dengan apa yang tertera dalam gambar.

    2) Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman kontraktor atau pendapatnya, terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada maka kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar, secepatnyan hal ini diberitahukan kepada perencana.

    3) Jika diusulkan perubahan dari jalan pembesian maka perubahan tersebut hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari perencana konstruksi.

    4) Jika kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan.

    5) Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesiaan di tempat tersebut, atau di daerah overlapping sambungan yang dapat vibrator.

    6) Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.

    7) Jumlah besi per satuan panjang dan jumlah besi di tempat tersebut, tidak boleh kurang dari yang tertera dalam menyulitkan pembetonan atau penyampaian gambar (dalam hal ini yang dimaksud-kan adalah jumlah luas penampang).

    29.5 Pekerjaan Betonan

    a. Lingkup Pekerjaan

  • 20

    1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar,dengan hasil yang baik dan sempurna.

    2) Pekerjaan ini meliputi pekerjaan betonan sesuai dengan gambar rencana

    b. Syarat-syarat Pelaksanaan

    1) Pekerjaan betonan bisa dilaksanankan setelah pembesian dan bekisting dikerjakan dengan rapi.

    2) Pekerjaan betonan dikerjakan dengan takaran untuk semen, pasir dan split harus disetujui terlebih dahulu oleh konsultan pengawas.

    3) Semua materian harus benar-benar material yang bermutu baik, bersih dan disetujui perencana dan pengawas

    4) Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian.

    5) Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan konsultan pengawas.

    6) Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang yang dapat memperlemah konstruksi.

    7) Pengadukan dengan beton mixer/molen tidak boleh kurang dari 1 (satu) menit diputar setelah seluruh komponen adukan dimasukkan kedalam pengaduk/ beton molen.

    8) Penyampaian beton (adukan dari mixer) ke tempat pengecoran dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan segregasi komponen/adukan beton harus sudah dicor paling lambat 3 (tiga) menit sejak pencampuran di dalam mixer dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan kualitas beton yang disahkan. Jika digunakan bahan tambahan, maka waktu tersebut diperpanjang dalam batas-batas yang dapat dipertanggungjawabkan.

    9) Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan dengan persetujuan tertulis dari Pengawas lapangan.

    10) Pengecoran harus dilakukan dengan baik dengan menggunakan vibrator untuk menjamin kepadatan beton.

    11) Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka tempat

  • 21

    berhenti pengecoran harus disetujui Pengawas lapangan.

    12) Pada pengecoran sambungan setelah pengecoran berhenti 1 (satu) hari maka pada adukan beton lama (beton yang telah mengeras) harus diberi bahan kimia untuk memperkuat sambungan.

    13) Setelah pengecoran maka beton harus selalu dalam keadaan basah secara terus menerus selama tidak kurang dari 7 (tujuh) hari selama masa pengerasan.

    29.6 Pekerjaan Bekisting

    a. Lingkup Pekerjaan

    1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.

    2) Pekerjaan ini meliputi pekerjaan bekisting sesuai gambar rencana.

    3) Pemakaian bekisting 3 kali pakai.

    b. Syarat-syarat Pelaksanaan

    1) Bekisting harus dipasang dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar.

    2) Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan, sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan.

    3) Bekisting harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.

    29.7 Pekerjaan Pasangan Bata

    a. Lingkup Pekerjaan

    1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.

    2) Pekerjaan pasangan bata yang dimaksud sesuai gambar rencana.

    b. Syarat-syarat Pelaksanaan

  • 22

    1) Batu bata yang hendak dipasang harus direndam dalam air bersih hingga jenuh atau berhenti menge-luarkan gelembung udara.

    2) Batu bata dalam keadaan basah harus segera dipa-sang dengan spesi sebagai bahan perekat ketebalan spesi minimal 1 cm maksimal 2 cm.

    3) Pasangan batu bata harus lurus (sesuai kebutuhan) tegak dan waterpass tiap pelapisnya.

    4) Pasangan setengah batu bata dalam satu hari tidak boleh melebihi 1 m dan setiap panjang 3 m harus diselingi dengan kolom praktis.

    5) Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap pekerjaan beton (kolom dan balok) harus diberi stek-stek diameter 10 mm dan panjang 20 cm.

    6) Susunan batu bata harus sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.

    7) Bagian yang akan dipasangi batu bata harus bersih dari segala bentuk kotoran.

    8) Adukan yang digunakan untuk pasangan bata adalah 1PC : 4PP.

    29.8 Pekerjaan Plesteran dan Acian

    a. Lingkup Pekerjaan

    1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.

    2) Pekerjaan plesteran yang dimaksud sesuai gambar rencana.

    b. Syarat-syarat Pelaksanaan

    1) Pada dinding bata yang akan diplester, siar-siar sebelumnya harus dikorek sedalam 1 cm untuk memberikan pegangan pada plesteran, kemudian dinding disikat sampai bersih barulah plesteran dikerjakan.

    2) Plesteran pada permukaan yang akan diplester harus dibuat kasar, dan dibersihkan dari segala kotoran, kemudian dalam tahap pertama harus dibuat basah, selanjutnya diplester dengan adukan 1PC : 4Psr, dan dibiarkan mengering, yang selanjutnya dilakukan plesteran akhir yang dibuat datar dan lurus.

    3) Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan semen dan diratakan sesuai kondisi lapangan.

  • 23

    29.9 Pekerjaan Doodle Wall

    a. Lingkup Pekerjaan

    1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.

    2) Pekerjaan pemasangan doodle wall yang dimaksud sesuai gambar rencana.

    b. Syarat-syarat Pelaksanaan

    1) Bentukan yang digunakan ukuran, tipe, jenis sesuai gambar rencana atau petunjuk perencana dan Pengawas lapangan.

    2) Pemasangan doodle wall harus dikerjakan dengan baik sesuai gambar rencana.

    3) Untuk finishing dilakukan coating pada doodle wall secara merata.

    29.10 Pekerjaan Saluran

    a. Lingkup Pekerjaan

    1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.

    2) Pekerjaan saluran yang dimaksud adalah pekerjaan saluran precast dan box culvert cetakan pabrik tipe U-DITCH dengan spesifikasi ukuran sesuai gambar rencana.

    b. Syarat-syarat Pelaksanaan

    1) Kontraktor diwajibkan menyerahkan hasil analisa kekuatan U-DITCH yang dimaksud, beserta dukungan referensi dari pabrik yang mengeluarkan U-DITCH tersebut.

    2) Saluran yang dipakai menggunakan saluran tipe U-DITCH ukuran, bentuk dan dimensi sesuai gambar rencana.

    3) Arah aliran, kemiringan, dimensi lainnya harus sesuai dengan gambar rencana.

    4) Lubang untuk mengalirkan air, kemiringan dan dimensi-dimensi lainnya, harus sesuai dengan gambar rencana/pelaksanaan dan atau sesuai dengan petunjuk dan pengarahan tenaga ahli atau konsultan pengawas teknis.

  • 24

    5) Kontraktor hendaknya meneliti semua gambar pelaksanaan, sebelumnya dimulai pelaksanaan pekerjaannya.

    6) Apabila terdapat perbedaan-perbedaan dalam gambar rencana/pelaksanaan terhadap lapangan-nya, maka kontraktor harus memberitahukan hal tersebut kepada pihak pengawas teknis.

    29.11 Pekerjaan Shelter

    a. Lingkup Pekerjaan

    1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.

    2) Pekerjaan shelter yang dimaksud sesuai gambar rencana.

    b. Syarat-syarat Pelaksanaan

    1) Ukuran setiap detail pekerjaan shelter sesuaikan dengan gambar serta konsultasikan dengan Pengawas lapangan.

    2) Untuk detail, bentuk, bahan dan ukuran shelter agar disesuaikan dengan gambar rencana atau petunjuk PPengawas.

    3) Pekerjaan pemasangan shelter agar dikerjakan bertahap dan hati-hati agar hasil yang didapatkan sesuai dengan rencana.

    4) Untuk finishing shelter sebelum dilakukan pengecatan permukaan besi supaya dimeni dahulu, baru dilakukan finishing dengan pengecatan secara manual dengan sistem 3 lapis cat konvensional .

    29.12 Pekerjaan Papan Nama

    a. Lingkup Pekerjaan

    1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.

    2) Pekerjaan papan nama yang dimaksud sesuai gambar rencana.

    b. Syarat-syarat Pelaksanaan

    1) Ukuran setiap detail papan nama sesuaikan dengan gambar serta konsultasikan dengan pengawas lapangan.

  • 25

    2) Untuk detail, bentuk, bahan dan ukuran papan nama agar disesuaikan dengan gambar rencana atau petunjuk Pemberi Tugas/Pengawas lapangan.

    29.13 Pekerjaan Taman dan Penghijauan

    a. Lingkup Pekerjaan

    1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.

    2) Pekerjaan yang dimaksud sesuai gambar rencana.

    b. Bahan-bahan dan Produk

    1) Media tanam

    a) Campuran media tanam yang ditambahkan meru-pakan tanah asli dan bebas dari batu-batuan, biji-bijian, benih-benih tanaman liar, akar dan sub-soil.

    Campuran tanah untuk penanaman pohon dan semak terdiri dari :

    - 75% top soil yang telah bersih - 25 % pupuk kandang yang dicampur dengan 100 gram pestisida (pencegah jamur tanah)

    Campuran tanah untuk bak tanaman menghendaki persyaratan sebagai berikut: - Haruslah bebas dari tanah liat atau pasir

    berbatu-batu, tanaman liar, akar-akar, batang-batang kayu kecil dan material lainnya.

    - Pengiriman, pengangkutan dan penempatan tanah tidak dilakukan dalam keadaan basah.

    2) Fertilizer

    a) Pupuk kandang dicampur dengan top soil sebagai tanah olah untuk penanaman pohon, semak dan tanaman penutup tanah.

    3) Pencegah jamur tanah (Pestisida)

    a) Digunakan sebanyak 100 gram yang dicampurkan dengan pupuk kandang.

    c. Syarat-syarat Pelaksanaan

    1) Penanaman tanaman disesuaikan dengan gambar serta konsultasikan dengan Pengawas lapangan.

    2) Untuk detail penanaman agar disesuaikan dengan gambar rencana atau petunjuk pengawas.

  • 26

    3) Penanaman harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati agar tidak merusak sarana-sarana lainnya dan sesuai dengan rencana.

    4) Untuk finishing penanaman pohon dilakukan pemasang-an steiger yang terdiri dari 3 buah bambu bulat sebagai penopang pohon.

    5) Selama masa retensi Pemborong Jasa Pelaksanaan wajib melakukan perawatan tanaman yang terdiri dari penyiraman, pendangiran, pemupukan, dan penangan hama dan penyakit tanaman.

    30. KEBUTUHAN PERSONIL 30.1 Kebutuhan minimal personil dalam kegiatan ini terdiri dari

    tenaga ahli dan pendukung yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai. Secara terperinci kebutuhan personil pada kegiatan ini sebegai berikut:

    No. Jabatan Pendidikan Pengalaman Jumlah Personil

    1 Tenaga Ahli Lansekap

    S1 Arsitektur Lansekap

    6 tahun 1

    2 Tenaga Ahli Sipil S1 Sipil 6 tahun 1 3 Pelaksana STM 5 tahun 1 4 Administrasi SMEA 2 tahun 1

    31. KEBUTUHAN PERALATAN 31.1 Peralatan minimal yang dibutuhkan dalam kegiatan ini

    harus disediakan oleh pelaksana dan atas persetujuan pengawas pekerjaan baik dalam hal jenis dan jumlah alat yang digunakan. Berikut ini daftar peralatan yang dibutuhkan pada kegiatan ini, apabila penggunaan dan jumlah alat berbeda dapat disampaikan sesuai dengan metoda yang ditawarkan:

    No. Jenis Alat Jumlah 1. Stemper 1 unit 2. Alat bantu tukang Sesuai kebutuhan

    32. PEKERJAAN AKHIR DAN 32.1 Pekerjaan Akhir PEMERIKSAAN PEKERJAAN Pada akhir pekerjaan kontraktor harus:

    a. Membongkar semua bangunan-bangunan sementara dan mengeluarkan dari lokasi pekerjaan, kecuali terhadap sesuatu yang dinyatakan lain oleh Pemberi Tugas/Pengawas lapangan.

    b. Melakukan perapihan seperti membersihkan lapangan dari sisa bahan bangunan, sisa bongkaran bangunan sementera, sampah dan lain-lain sesuai petunjuk Pemberi Tugas/Pengawas lapangan.

  • 27

    c. Kontraktor harus melakukan perbaikan-perbaikan atau cacat dan harus selalu menjaga kerapihan lapangan sampai waktu masa pemeliharaan selesai.

    d. Kontraktor diwajibkan membuat As Built Drawing pekerjaan dan mendapat persetujuan dan Pemberian Tugas/Pengawas lapangan.

    33.2 Pemeriksaan Pekerjaan a. Pemeriksaan yang dilakukan Pemberi Tugas:

    1) Pengawas lapangan akan melaksanakan pengawasan setiap hari dan mencatat semua kegiatan pekerjaan pada Buku Harian Lapangan.

    2) Pada waktu pekerjaan akan diserahkan kepada Pihak Pertama, Pemberi tugas akan mengadakan Pemeriksaan akhir untuk pekerjaan tersebut.

    b. Pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa Serah Terima Pekerjaan (TPSTP) : 1) Sebelum diadakan Serah Terima Pertama Pekerjaan,

    Tim Pemeriksa Serah Terima Pekerjaan (TPSTP) akan mengadakan pemeriksaan hasil pekerjaan tersebut.

    2) Apabila setelah diadakan Evaluasi Pemeriksaan oleh TPSTP masih ditemukan kekurangan-kekurangan sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah ditentukan.

    3) Segala keperluan peralatan/biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pemeriksaan hasil pekerjaan dan segala akibat yang timbul dalam hal pemeriksaan ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

    33. PENJELASAN KHUSUS 33.1 Dalam pelaksanaannya setiap tahapan pekerjaan harus

    disetujui pengawas teknis sebelum berlanjut ke tahapan berikutnya.

    33.2Bila perlu dilanjutkan dengan membuat contoh langsung pekerjaan di lapangan (MOCK UP) untuk disetujui pengawas teknis dan Pejabat Pembuat Komitmen, setelah disetujui pelaksanaan dapat dilanjutkan.

    Persyaratan untuk Penyedia Barang / Jasa : Persyaratan kualifikasi penyedia barang/ jasa adalah file (soft copy) yang harus disampaikan bersama dengan file penawaran dan merupakan hasil scanning dokumen asli (bukan foto copy), antara lain : a. Memiliki Ijin Kualifikasi Kecil atau Non Kecil, Bidang Lansekap/Pertamanan yang masih

    berlaku. b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang sudah di konversi yang baru, apabila

    sedang diurus harus melampirkan surat pengurusannya. c. Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP). d. Memiliki Surat Keterangan Domisili yang dikeluarkan Kelurahan setempat dan diketahui

    oleh Camat setempat. e. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak. f. Memiliki Akte pendirian perusahaan dan perubahannya (bila ada) dan telah disyahkan

    oleh Menteri Kehakiman. g. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

  • 28

    h. Memiliki daftar susunan pemilikan saham. i. Memiliki daftar susunan pengurus. j. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya tidak sedang

    dihentikan, dan/ atau sedang menjalani sanksi pidana. k. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh). l. Telah melunasi kewajiban pajak bulanan PPh pasal 25 atau pasal 21/ pasal 23 atau

    PPN sekurang-kurangnya tiga bulan terakhir. m. Selama 4 (empat) tahun terakhir memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan

    sebagai Penyedia barang/ jasa baik dilingkungan pemerintah atau swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia barang/ jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.

    n. Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam dari instansi pemberi pekerjaan yang telah dilaksanakan baik dari instansi pemerintah maupun swasta serta tidak masuk dalam daftar hitam yang di umumkan melalui Portal Pengadaan Nasional sebagaimana tertera dalam website LKPP, www.inaproc.lkpp.go.id.

    o. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan paket pekerjaan yang dilelangkan.

    p. Memiliki tenaga ahli/ terampil sesuai yang dipersyaratkan untuk melaksanakan pekerjaan. Dengan ketentuan bahwa tenaga ahli/ terampil tersebut memiliki sertifikat keahlian/ keterampilan yang diterbitkan oleh Lembaga/ Asosiasi Sertifikasi. Pegawai tidak tetap (PTT) di Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman di 5 (lima) wilayah Kota tidak dapat dipergunakan sebagai tenaga ahli/ terampil bagi paket pekerjaan yang dipersaingkan.

    q. Pengurus perusahaan tidak diperkenankan menjadi tenaga ahli atau terampil pada perusahaan lainnya dalam persaingan paket pekerjaan yang sama (membuat surat pernyataan).

    r. Pengurus perusahaan tidak merangkap menjadi pengurus perusahaan lain pada kegiatan yang sama (membuat surat pernyataan).

    s. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas, peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.

    t. Termasuk dalam penyedia barang/ jasa yang sesuai dengan nilai paket pekerjaan. u. Menyampaikan daftar pekerjaan yang sedang dilaksanakan. v. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan kemampuan

    usaha yang dimilikinya . (membuat surat pernyataan) w. Memiliki perhitungan sisa Kemampuan Paket (SKP). x. Memiliki keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah / swasta untuk

    mengikuti pengadaan barang/ jasa sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari nilai HPS.

    File Penawaran meliputi : a. File Penawaran

    File penawaran disampaikan (hasil scaning) dalam metoda 1 file elektronik dengan format pdf terdiri dari : 1) Asli Surat Penawaran Harga.

    Surat Penawaran harga menggunakan Kop Perusahaan asli ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, bertanggal, masa berlaku penawaran, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, ditanda tangani oleh direktur atau yang dikuasakan diatas materai Rp. 6.000,00 dan stempel perusahaan. Kode pelelangan dan metode pengadaan pekerjaan yang dipersaingkan harus sesuai dengan LPSE.

    2) Asli Perincian Harga Penawaran (Bill Of Quantity)

    Perincian Spesifikasi Teknis Pekerjaan menggunakan Kop Perusahaan asli ditulis sesuai spesifikasi dalam file lelang diparaf pada setiap lembarnya dan lembar

  • 29

    terakhir ditandatangani oleh direktur atau yang dikuasakan dan distempel. Hasil perkalian menggunakan cut of 2 digit dibelakang koma.

    3) Asli Rekapitulasi Harga Penawaran

    Rekapitulasi penawaran menggunakan Kop Perusahaan asli, dan ditanda tangani oleh direktur atau yang dikuasakan diatas materai Rp 6.000,00 dan pada materai dibubuhkan tanggal.

    4) Asli Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah yang ditanda tangani oleh direktur. Upah mengacu pada standart upah dalam buku STANDARISASI HARGA SATUAN PERENCANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PROVINSI DKI JAKARTA, periode Juli - Desember 2013 dan e-harga DKI Jakarta. Komponen upah tukang taman setara dengan upah tukang lainnya dan tidak boleh ditawar.

    5) Asli analisa perhitungan pekerjaan sebagaimana dipersyaratkan bagi penawaran di bawah 80%.

    6) File penawaran teknis Asli penawaran teknis terdiri dari : a. Spesifikasi Teknis Pekerjaan; b. Jadwal waktu pelaksanaan yang sesuai dengan waktu pelaksanaan paket

    kegiatan yang dipersyaratkan; c. Metode pelaksanaan pekerjaan; d. Jenis, Kapasitas, Komposisi dan Jumlah peralatan minimal untuk

    melaksanakan pekerjaan, peralatan minimal yang diperlukan adalah: Truk angkut, stamper, molen dan mesin pompa air (alcon) (harus dibuktikan dengan bukti kepemilikan atau bukti sewa / kerjasama);

    e. Personil / tenaga inti minimal sesuai yang dipersyaratkan untuk melaksanakan pekerjaan, kebutuhan personil minimal antara lain : Tenaga Ahli Arsitektur Lansekap dan Tenaga Ahli Sipil, Tambahan tenaga (tukang) : Mandor, Pekerja, Supir.

    f. Surat Dukungan bahan / material dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan disertai asli brosur dan / atau sertifikat kualitas material sebagaimana di persyaratkan, surat dukungan yang disertakan brosur dan harga adalah Besi, Conblock/conpave dan Kanstein sesuai spek dalam daftar item seluruhnya sesuai standar minimal SNI, sedangkan untuk tanaman hanya diperlukan surat dukungan harga.

    g. Surat Pernyataan tidak menuntut apabila lelang dibatalkan karena terjadinya perubahan pada DPA-SKPD Suku Dinas Pertamanan Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2014 yang mengakibatkan berubahnya kegiatan dan nilai pagu anggaran.

    7) File isian formulir kualifikasi dan;

    8) File lain yang dipersyaratkan dalam File Pengadaan.

    b. File Kualifikasi Peserta berkewajiban untuk mengisi dan melengkapi Pakta Integritas dan Formulir Isian Kualifikasi.

    Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan dan akan melaporkan terjadinya kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) dalam pengadaan jasa lainnya.

  • 30

    Pakta Integritas dimasukkan dalam File Isian Kualifikasi dan menjadi bagian File Penawaran. Pejabat Pembuat Komitmen dalam Pakta Integritas sesuai dengan yang ditetapkan oleh Panitia Pengadaan.

    Penandatanganan Pakta Integritas terlaksana secara otomatis saat peserta menekan tombol pendaftaran pada tahap pendaftaran.

    File kualifikasi yang dipersyaratkan diatas dikemas dalam formulir kualifikasi yang telah diisi secara lengkap, bermaterai, ditanda tangani oleh direktur Badan Usaha yang bersangkutan dan distempel perusahaan. File formulir isian disampaikan kepada panitia bersamaan dengan penyampaian file penawaran dan harus melampirkan persyaratan kualifikasi sebagaimana telah diuraikan sebelumnya antara lain dengan scanning dokumen :

    1. Asli surat pernyataan secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pekerjaan diatas kop surat perusahaan;

    2. Asli surat pernyataan tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/ atau sedang menjalani sanksi pidana, diatas kop surat perusahaan;

    3. Asli surat pernyataan kebenaran file, diatas kop surat perusahaan;

    4. Asli surat pernyataan tenaga ahli/ terampil, disertai asli ijazah dan asli Sertifikat keahlian/ keterampilan serta asli KTP;

    5. Asli surat pernyataan bahwa pengurus perusahaan tidak menjadi tenaga ahli atau tenaga terampil pada perusahaan lain dalam persaingan paket pekerjaan yang sama;

    6. Asli surat pernyataan bahwa pengurus perusahaan tidak merangkap menjadi pengurus perusahaan lain dalam persaingan paket pekerjaan yang sama.

    7. Asli Daftar peralatan yang disampaikan harus disertai dengan bukti kepemilikan atau bukti sewa/ kerjasama dan memenuhi kebutuhan peralatan minimal yang dipersyaratkan;

    8. Menyampaikan asli surat kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam dari instansi pemberi pekerjaan yang telah dilaksanakan baik dari instansi pemerintah maupun swasta atau surat pernyataan memiliki kinerja baik yang ditandatangani direktur, tidak masuk dalam daftar hitam yang diumukan melalui Portal Pengadaan Nasional sebagaimana tertera dalam website LKPP, www.inaproc.lkpp.go.id;

    9. Asli Surat dukungan keuangan dari Bank Pemerintah/ Swasta yang besarnya sekurang-kurangnya 10 % (sepuluh persen) dari nilai HPS yang ditujukan kepada Panitia Pengadaan Barang / Jasa (ULP)

    10. Asli perhitungan Sisa Kemampuan Paket (SKP).

    Rumus perhitungan SKP adalah sebagai berikut : Sisa Kemampuan Paket (SKP) Jasa Usaha Kecil KP = 5 SKP = KP (jumlah paket yang sedang dilaksanakan) KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan

    Terhadap peserta yang diusulkan untuk menjadi pemenang serta cadangan pemenang akan dilakukan pembuktian kualifikasi dan klarifikasi nyata file penawaran

  • 31

    dan file kualifikasinya dengan menunjukan asli dan diminta menyampaikan foto copynya.

    34. PENUTUP 34.1 Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk digunakan sebagai pedoman teknis dalam pekerjaan Pelaksanaan Pembangunan Taman A, Kav. DKI, Jakarta Barat.

    Jakarta, 2014

    MENGETAHUI, KEPALA SUKU DINAS PERTAMANAN

    KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT Selaku

    PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

    Dra. Hj. Marfuah, M.Si NIP. 196202201989032002