k u r i k u l u m · 2020. 2. 1. · k u r i k u l u m pendidikan al-islam, kemuhammadiyahan dan...
TRANSCRIPT
-
K U R I K U L U M PENDIDIKAN AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN
DAN BAHASA ARAB (ISMUBA) TAHUN 2017
Untuk SMP MUHAMMADIYAH
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
2017
-
| Kurikulum ISMUBA | | ii | | SMP Muhammadiyah |
K U R I K U L U M PENDIDIKAN AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN
DAN BAHASA ARAB (ISMUBA) TAHUN 2017
ISBN : 978-602-5400-85-8
Tim Penyelaras:
No Nama Jabatan 1 Prof. Dr. H. Baedhowi, M.Si. Pengarah
2 Dr. H.Tasman Hamami, M.A. Koordinator
3 Dr. H. Masykuri, M.Ed. Anggota
4 Dr. H. Suwadi, M.Ag.,M.Pd. Anggota
5 Dr. Arif Budi Raharjo, M.Si. Anggota
6 Drs. Achmad Muhammad, M.Ag. Anggota
7 Farid Setiawan, M.Pd.I Anggota
8 Nur Huda Kurniawan, M. Pd Anggota
9 Bagus Mustakim, M.Pd Anggota
10 Drs. H. Sarjono, M.Si Anggota
11 Dr. Hj. Casmini, M.Si Anggota
12 Dr. Hendro Widodo, M.Pd. Anggota
13 Dr. Ridwan, M.Hum. Anggota
14 Dr. Suyatno, M.Pd.I Anggota
15 Dr. Mohammad Ali, M.Ag. Anggota
16 Prof. Dr. H. Mundzirin Yusuf, M.Si Anggota
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
2017
-
| Kurikulum ISMUBA | | iii | | SMP Muhammadiyah |
K U R I K U L U M PENDIDIKAN AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN
DAN BAHASA ARAB (ISMUBA) TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah swt. atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga buku kurikulum pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba) dapat dapat diselesaikan.
Pendidikan Muhammadiyah yang didirikan K.H Ahmad Dahlan pada tahun 1911 dalam bentuk lembaga pendidikan modern merupakan “sintesa” atas realitas adanya sistem pendidikan yang dikotomis. Pada saat itu terdapat pendidikan Islam dengan sistem pondok pesantren tradisional yang hanya mengajarkan pengetahuan agama saja, dan di sisi lain diselenggarakan sistem pendidikan modern ala kolonial yang sekuler. Melihat sistem pendidikan yang dikotomis itu, K.H. Ahmad Dahlan secara kreatif berijtihad membangun suatu sistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik, berupa sekolah umum yang mengintegrasikan ilmu-ilmu agama Islam, dan madrasahyang mengintegrasikan ilmu-ilmu umum. Sistem pendidikan ini memiliki ciri utama, yaitu diajarkan ilmu agama Islam dan bahasa Arab, dan dalam perkembangannya diajarkan pula mata pelajaran kemuhammadiyahan. Ketiga mata pelajaran ini, yaitu Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan bahasa Arab lazim disebut Ismuba bagi sekolah dan madrasah Muhammadiyah merupakan ciri khusus dan keunggulan. Sejak Awal berdirinya, Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah dirancang dengan sistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik, sehingga menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan umum sesuai jenjangnya, dan agama Islam, Kemuhmammadiyahan serta bahasa Arab. Masyarakat menilai dan menaruh harapan besar kepada pendidikan Muhammadiyah justru karena adanya ciri khusus dan keunggulan tersebut.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan muhammadiyah dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta harapan masyarakat, maka pendidikan Ismuba di sekolah Muhammadiyah tersebut, dipandang perlu adanya pengembangan kurikulum Ismuba, yang mencakup konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran dan penilaian pendidikan Ismuba, standar kompetensi lulusan, standar isi, struktur kurikulum, dan beban belajar.
Akhirnya buku kurikulum ini diharapkan berfungsi untuk menjadi standar mutu pengelolaan pendidikan pada sekolah Muhammadiyah. Disamping itu, buku ini merupakan acuan operasional bagi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengelola kurikulum pada tingkat satuan pendidikan secara optimal, sekaligus menjadi acuan operasional bagi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah atau dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota dalam melakukan koordinasi dan supervisi penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan.
Terima kasih kepada semua pihak dan masukan positif diharapkan untuk penyempurnaan buku kurikulum ini. Semoga Allah mencatatnya sebagai amal jariyah.
Jakarta, 16 Februari 2017
Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. H. Baedhowi, M.Sc. R. Alpha Amirrachman, M.Phil., Ph.D.
-
| Kurikulum ISMUBA | | iv | | SMP Muhammadiyah |
-
| Kurikulum ISMUBA | | v | | SMP Muhammadiyah |
-
| Kurikulum ISMUBA | | vi | | SMP Muhammadiyah |
-
| Kurikulum ISMUBA | | vii | | SMP Muhammadiyah |
DAFTAR ISI
Halaman Judul i Kata Pengantar iii SK Pemberlakuan Kurikulum ISMUBA iv Bab I Landasan Kurikulum 1
A. Latar Belakang Pemikiran 1 B. Tujuan Pengembangan Kurikulum ISMUBA 2 C. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Muhammadiyah 2 D. Muatan/Struktur Kurikulum Ismuba 3 E. Beban Belajar Kurikulum Ismuba 3 F. Prinsip Penyusunan Kurikulum 4 G. Prinsip Pengelolaan Kurikulum 6 H. Pihak yang Terlibat 7 Bab II Standar Kompetensi Lulusan 8 Bab III Standar Isi 10
A. Kelas VII 11 B. Kelas VIII 19 C. Kelas IX 27 Bab IV Standar Proses 35
A. Dasar Pemikiran 35 B. Prinsip Pembelajaran 36 C. Perencanaan Pembelajaran 37 D. Pelaksanaan Pembelajaran 39 Bab V Standar Guru Ismuba 44
A. Pendahuluan 44 B. Maksud dan Tujuan 44 C. Ketentuan Umum 44 D. Persyaratan 45 Bab VI Standar Penilain 46
A. Dasar Pemikiran 46 B. Tujuan 47 C. Ruang Lingkup 47 D. Prinsip-prinsip Penilaian 47 E. Penilaian oleh Guru 48 F. Penilaian Majelis Dikdasmen 48 G. Penilaian Sikap 48 H. Penilaian Pengetahuan 55 I. Penilaian Keterampilan 60 J. Pelaksanaan Penilaian oleh Guru 64 K. Pelaksanaan Penilaian oleh Majelis Dikdasmen 69 L. Laporan Hasil Penilaian 70 M. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 72 N. Kegiatan Semester Pendek Pada SKS 73
-
| Kurikulum ISMUBA | | viii | | SMP Muhammadiyah |
O. Rapor Sistem Paket dan Sistem SKS 74 P. Kriteria Kenaikan Kelas 75
Bab VII Penutup 76 Referensi 77
Lampiran-lampiran Silabus Kelas VII 79 Silabus Kelas VIII 154 Silabus Kelas IX 231
-
| Kurikulum ISMUBA | | 1 | | SMP Muhammadiyah |
BAB I LANDASAN KURIKULUM
AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK
A. Latar Belakang Pemikiran Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragamannya yang terdapat di
setiap daerah. Keragaman tersebut melahirkan kebutuhan dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dalam rangka meningkatkan mutu dan mencerdaskan kehidupan masyarakat. Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
Muhammadiyah secara kelembagaan merespons kebutuhan masyarakat dengan menciptakan sistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik, berupa sekolah umum yang mengintegrasikan ilmu-ilmu agama Islam, dan madrasah yang mengintegrasikan ilmu-ilmu umum. Sistem pendidikan Islam ini, didukung oleh adanya kurikulum yang senantiasa dikembangkan sesuai dengan faktor internal dan eksternal.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: 1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilainilai kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa:
1. Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik; dan
2. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan.
-
| Kurikulum ISMUBA | | 2 | | SMP Muhammadiyah |
Sebagai sub sistem dalam sistem pendidikan nasional, Pendidikan Muhammadiyah yang didirikan K.H Ahmad Dahlan pada tahun 1911 dalam bentuk lembaga pendidikan modern merupakan “sintesa” atas realitas adanya sistem pendidikan yang dikotomis. Pada saat itu terdapat pendidikan Islam dengan sistem pondok pesantren tradisional yang hanya mengajarkan pengetahuan agama saja, dan di sisi lain diselenggarakan sistem pendidikan modern ala kolonial yang sekuler. Melihat sistem pendidikan yang dikotomis itu, K.H. Ahmad Dahlan secara kreatif berijtihad membangun suatu sistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik, berupa sekolah umum yang mengintegrasikan ilmu-ilmu agama Islam, dan madrasahyang mengintegrasikan ilmu-ilmu umum.
Sistem pendidikan ini memiliki ciri utama, yaitu diajarkan ilmu agama Islam dan bahasa Arab, dan dalam perkembangannya diajarkan pula mata pelajaran kemuhammadiyahan. Ketiga mata pelajaran ini, yaitu Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan bahasa Arab lazim disebut Ismuba bagi sekolah dan madrasah Muhammadiyah merupakan ciri khusus dan keunggulan. Sejak Awal berdirinya, sekolah dan Madrasah Muhammadiyah dirancangsistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik, sehingga menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan umum sesuai jenjangnya, dan agama Islam, Kemuhmammadiyahan serta bahasa Arab. Masyarakat menilai dan menaruh harapan besar kepada pendidikan Muhammadiyah justru karena adanya ciri khusus dan keunggulan tersebut.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan muhammadiyah dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta harapan masyarakat, maka pendidikan Ismuba di sekolah dan madrasah Muhammadiyah tersebut, dipandang perlu adanya pengembangan kurikulum Ismuba, yang mencakup konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran dan penilaian pendidikan Ismuba, standar kompetensi lulusan, standar isi, struktur kurikulum, dan beban belajar.
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum Ismuba Kurikulum Ismuba ini disusun dan dikembangkan dengan tujuan
1. Menjadi standar mutu pengelolaan pendidikan pada sekolah Muhammadiyah.
2. Menjadi acuan operasional bagi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengelola kurikulum pada tingkat satuan pendidikan secara optimal.
3. Menjadi acuan operasional bagi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dalam melakukan koordinasi dan supervisi penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan
C. Visi, MIsi dan Tujuan Pendidikan Muhammadiyah Visi pendidikan Muhammadiyah adalah berkembangnya fungsi pendidikan dasar dan
menengah Muhammadiyah mencakup sekolah, madrasah dan pondok pesantren yang berbasis Al-Islam Kemuhammadiyahan, holistik integratif, bertata kelola baik, serta berdaya saing dan berkeunggulan.
-
| Kurikulum ISMUBA | | 3 | | SMP Muhammadiyah |
Sebagai sub sistem dalam sistem pendidikan nasional, Pendidikan Muhammadiyah yang didirikan K.H Ahmad Dahlan pada tahun 1911 dalam bentuk lembaga pendidikan modern merupakan “sintesa” atas realitas adanya sistem pendidikan yang dikotomis. Pada saat itu terdapat pendidikan Islam dengan sistem pondok pesantren tradisional yang hanya mengajarkan pengetahuan agama saja, dan di sisi lain diselenggarakan sistem pendidikan modern ala kolonial yang sekuler. Melihat sistem pendidikan yang dikotomis itu, K.H. Ahmad Dahlan secara kreatif berijtihad membangun suatu sistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik, berupa sekolah umum yang mengintegrasikan ilmu-ilmu agama Islam, dan madrasahyang mengintegrasikan ilmu-ilmu umum.
Sistem pendidikan ini memiliki ciri utama, yaitu diajarkan ilmu agama Islam dan bahasa Arab, dan dalam perkembangannya diajarkan pula mata pelajaran kemuhammadiyahan. Ketiga mata pelajaran ini, yaitu Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan bahasa Arab lazim disebut Ismuba bagi sekolah dan madrasah Muhammadiyah merupakan ciri khusus dan keunggulan. Sejak Awal berdirinya, sekolah dan Madrasah Muhammadiyah dirancangsistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik, sehingga menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan umum sesuai jenjangnya, dan agama Islam, Kemuhmammadiyahan serta bahasa Arab. Masyarakat menilai dan menaruh harapan besar kepada pendidikan Muhammadiyah justru karena adanya ciri khusus dan keunggulan tersebut.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan muhammadiyah dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta harapan masyarakat, maka pendidikan Ismuba di sekolah dan madrasah Muhammadiyah tersebut, dipandang perlu adanya pengembangan kurikulum Ismuba, yang mencakup konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran dan penilaian pendidikan Ismuba, standar kompetensi lulusan, standar isi, struktur kurikulum, dan beban belajar.
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum Ismuba Kurikulum Ismuba ini disusun dan dikembangkan dengan tujuan
1. Menjadi standar mutu pengelolaan pendidikan pada sekolah Muhammadiyah.
2. Menjadi acuan operasional bagi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengelola kurikulum pada tingkat satuan pendidikan secara optimal.
3. Menjadi acuan operasional bagi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dalam melakukan koordinasi dan supervisi penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan
C. Visi, MIsi dan Tujuan Pendidikan Muhammadiyah Visi pendidikan Muhammadiyah adalah berkembangnya fungsi pendidikan dasar dan
menengah Muhammadiyah mencakup sekolah, madrasah dan pondok pesantren yang berbasis Al-Islam Kemuhammadiyahan, holistik integratif, bertata kelola baik, serta berdaya saing dan berkeunggulan.
Misi pendidikan Muhammadiyah:
1. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang unggul dan berkemajuan; 2. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang holistik dan integratif yakni
mengembangkan potensi akal, hati, dan keterampilan yang seimbang; 3. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang akuntabel dan inklusif; 4. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang didukung iptek dan imtak.
Sedangkan tujuan pendidikan Muhammadiyah adalah
1. Terciptannya tranformasi (perubahan cepat kearah kemajuan) tata kelola Sekolah, Madrasah, dan Pondok Pesantren Muhammadiyah pada semua jenjang yang dilakukan secara baik, maju, professional, dan modern.
2. Berkembangnya sistem gerakan dan tata kelola Sekolah, madrasah, dan Pondok Pesantren Muhammadiyah yang berkualitas utama bagi terciptanya kondisi dan factor-faktor pendukung terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-sebenarnya.
3. Berkembangnya peran strategis Sekolah, Madrasah, dan Pondok Pesantren Muhammadiyah secara kualitatif dalam kehidupan umat, bangsa, dan dinamika global.
D. Muatan/Struktur Kurikulum Ismuba Struktur Kurikulum Ismuba pada Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
No Mata Pelajaran
Kelas, Semester dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
1 2 1 2 1 2
1 Al-Qur’an (Tahsin Tilawah, Tahfidz) 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Aqidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
3 Pendidikan Fikih 3 3 3 3 3 3
4 Pendidikan Tarikh 1 1 1 1 1 1
5 Pendidikan Kemuhammadiyahan 1 1 1 1 1 1
6 Pendidikan Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
Jumlah Jam 12 12 12 12 12 12
E. Beban Belajar Kurikulum Ismuba Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab di sekolah Menengah
Pertama Muhammadiyah selain merupakan ciri khusus sekaligus sebagai keunggulan yang diselenggarakan dengan sistem paket. Sistem Paket adalah penyelenggaraan program pendidikan yang siswanya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang ditetapkan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengikuti pembelajaran melalui sistem tatap muka, pembiasaan, penugasan
-
| Kurikulum ISMUBA | | 4 | | SMP Muhammadiyah |
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua kegiatan belajar itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan secara terpadu dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara siswa dengan guru. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada jenjang sekolah menengah pertama adalah 40 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka mata pelajaran pendidikan Ismuba per minggu pada sekolah menengah pertama sebanyak 12 jam pelajaran. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan dan pembiasaan untuk sekolah menengah pertama Muhammadiyah adalah sebagaimana tertera pada tabelberikut:
Tabel 1
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka dan Ekuivalen Jam Pembalajaran Pendidikan Ismuba
Jenjang, kelas
Satu jam pelajaran
(menit)
Jumlah jam Per/minggu
Minggu Efektif
Per/tahun
Jumlah jam pelajaran Per/tahun
Jumlah jam per/Tahun
(@60 menit SMP
VII-IX 40 12 34-38 408 - 456 (16.320 –
18.240 menit) 272-304
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh guru.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa.
F. Prinsip Penyusunan Kurikulum
Kurikulum Ismuba disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. agar dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
-
| Kurikulum ISMUBA | | 5 | | SMP Muhammadiyah |
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua kegiatan belajar itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan secara terpadu dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara siswa dengan guru. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada jenjang sekolah menengah pertama adalah 40 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka mata pelajaran pendidikan Ismuba per minggu pada sekolah menengah pertama sebanyak 12 jam pelajaran. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan dan pembiasaan untuk sekolah menengah pertama Muhammadiyah adalah sebagaimana tertera pada tabelberikut:
Tabel 1
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka dan Ekuivalen Jam Pembalajaran Pendidikan Ismuba
Jenjang, kelas
Satu jam pelajaran
(menit)
Jumlah jam Per/minggu
Minggu Efektif
Per/tahun
Jumlah jam pelajaran Per/tahun
Jumlah jam per/Tahun
(@60 menit SMP
VII-IX 40 12 34-38 408 - 456 (16.320 –
18.240 menit) 272-304
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh guru.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa.
F. Prinsip Penyusunan Kurikulum
Kurikulum Ismuba disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. agar dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
-
| Kurikulum ISMUBA | | 6 | | SMP Muhammadiyah |
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
G. Prinsip Pengelolaan Kurikulum Kurikulum Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA)
dikembangkan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP dan Pedoman Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengembangan kurikulum ini memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum sesuai dengan mata pelajaran sebagai berikut.
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, sebagai kader Muhammadiyah dan kader bangsa. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan Muhammadiyah secara nasional sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi wilayah dan daerah, jenjang dan jenis pendidikan.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
-
| Kurikulum ISMUBA | | 7 | | SMP Muhammadiyah |
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
G. Prinsip Pengelolaan Kurikulum Kurikulum Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA)
dikembangkan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP dan Pedoman Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengembangan kurikulum ini memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum sesuai dengan mata pelajaran sebagai berikut.
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, sebagai kader Muhammadiyah dan kader bangsa. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan Muhammadiyah secara nasional sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi wilayah dan daerah, jenjang dan jenis pendidikan.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum ISMUBA dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan soft skills.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan wilayah/daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan wilayah/daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai dengan ajaran Islam yang berkemajuan.
H. Pihak yang Terlibat Kurikulum Ismuba dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh tim
pengembanga kurikulum Ismuba Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang terdiri dari kelompok guru dan pakar pendidikan.
-
| Kurikulum ISMUBA | | 8 | | SMP Muhammadiyah |
BAB II STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan capaian minimal dari pada setiap jejang pendidikan, untuk matapelajaran pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab. SKL ini terdiri dari dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Tabel 2.1
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab
DIMENSI SIKAP SMP
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, memiliki semangat dan konsisten dalam
berakidah Islam dengan menjadikan al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hidup, 2. berakhlak karimah; berkarakter, jujur, peduli, santun dalam berkomunikasi dan
pergaulan sehari-hari, 3. bertanggungjawab, istiqomah dan berkemajuan 4. pembelajar sejati, sepanjang hayat, dan kritis dalam mengambil ibrah 5. sehat jasmani dan
rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara dan kawasan regional. DIMENSI PENGETAHUN 1. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, metakognitif dan suprarasional
pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan: a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, e. humaniora, f. keislaman, g. Kemuhammadiyahan, dan h. Bahasa Arab.
2. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara, dan kawasan regional
DIMENSI PENGETAHUN Faktual Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, keislaman, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
-
| Kurikulum ISMUBA | | 9 | | SMP Muhammadiyah |
BAB II STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan capaian minimal dari pada setiap jejang pendidikan, untuk matapelajaran pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab. SKL ini terdiri dari dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Tabel 2.1
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab
DIMENSI SIKAP SMP
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, memiliki semangat dan konsisten dalam
berakidah Islam dengan menjadikan al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hidup, 2. berakhlak karimah; berkarakter, jujur, peduli, santun dalam berkomunikasi dan
pergaulan sehari-hari, 3. bertanggungjawab, istiqomah dan berkemajuan 4. pembelajar sejati, sepanjang hayat, dan kritis dalam mengambil ibrah 5. sehat jasmani dan
rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara dan kawasan regional. DIMENSI PENGETAHUN 1. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, metakognitif dan suprarasional
pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan: a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, e. humaniora, f. keislaman, g. Kemuhammadiyahan, dan h. Bahasa Arab.
2. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara, dan kawasan regional
DIMENSI PENGETAHUN Faktual Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, keislaman, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional. Konseptual Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, keislaman, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara dan kawasan regional Prosedural Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan Pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode tingkat sederhana berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, keislaman, kemuhammadiyahan dan bahasa arab terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional. Metakognitif Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam Mempelajari pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, keislaman, kemuhammadiyahan dan bahasa arab terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional. Suprarasional Pengetahuan tentang keimanan terhadap hal yang ghaib dan menggunakannya dalam mempelajari ilmu keislaman DIMENSI KETERAMPILAN Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: 1. kreatif, 2. produktif, 3. kritis, 4. mandiri, 5. kolaboratif, dan 6. komunikatif melalui pendekatan yang beragam; normative, ilmiah, dan pendekatan lain sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri
-
| Kurikulum ISMUBA | | 10 | | SMP Muhammadiyah |
BAB III STANDAR ISI
Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam Standar Isi untuk setiap mata pelajaran.
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain
sikap spritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan dan kedalaman materi ditentukan
sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan proses perolehannya mempengaruhi Standar Isi.
Standar isi terdiri dari Kompetensi Inti (KI) merupakan capaian minimal dari pada setiap matapelajaran. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) merupakan turunan dari KI dalam setiap matapelajaran pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab.
.
-
| Kurikulum ISMUBA | | 11 | | SMP Muhammadiyah |
BAB III STANDAR ISI
Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam Standar Isi untuk setiap mata pelajaran.
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain
sikap spritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan dan kedalaman materi ditentukan
sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan proses perolehannya mempengaruhi Standar Isi.
Standar isi terdiri dari Kompetensi Inti (KI) merupakan capaian minimal dari pada setiap matapelajaran. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) merupakan turunan dari KI dalam setiap matapelajaran pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab.
.
Tabe
l 3.1
K
ompe
tens
i Int
i (K
I) da
n K
ompe
tens
i Das
ar (K
D) P
endi
dika
n A
l-Is
lam
, Kem
uham
mad
iyah
an d
an B
ahas
a A
rab
Jenj
ang
SMP
Muh
amm
adiy
ah
K
elas
VII
KO
MP
ETEN
SI IN
TI 1
(S
IKA
P S
PR
ITU
AL)
K
OM
PET
ENSI
INTI
2
(SIK
AP
SO
SIA
L)
KO
MP
ETEN
SI IN
TI 3
(P
ENG
ETA
HU
AN
) K
OM
PET
ENSI
INTI
4
(KET
RA
MP
ILA
N)
1.
Men
ghar
gai d
an m
engh
ayat
i aj
aran
aga
ma
Isla
m
2.
Men
ghar
gai d
an m
engh
ayat
i pe
rilak
u ju
jur,
dis
iplin
, ta
nggu
ngja
wab
, ped
uli
(tol
eran
si, g
oton
g ro
yong
), sa
ntun
, per
caya
diri
, dal
am
berin
tera
ksi s
ecar
a ef
ektif
de
ngan
ling
kung
an s
osia
l dan
al
am d
alam
jang
kaua
n pe
rgau
lan
dan
kebe
rada
anny
a
3.
Mem
aham
i pen
geta
huan
(f
aktu
al, k
onse
ptua
l, da
n pr
osed
ural
) ber
dasa
rkan
rasa
in
gin
tahu
nya
tent
ang
ilmu
peng
etah
uan,
tekn
olog
i, se
ni,
buda
ya te
rkai
t fen
omen
a da
n ke
jadi
an ta
mpa
k m
ata
4.
Men
coba
, men
gola
h, d
an m
enya
ji da
lam
rana
h ko
nkre
t (m
engg
unak
an, m
engu
rai,
mer
angk
ai, m
emod
ifika
si, d
an
mem
buat
) dan
rana
h ab
stra
k (m
enul
is, m
emba
ca, m
engh
itung
, m
engg
amba
r, d
an m
enga
rang
) se
suai
den
gan
yang
dip
elaj
ari d
i se
kola
h da
n su
mbe
r lai
n ya
ng
sam
a da
lam
sud
ut p
anda
ng/t
eori
KO
MP
ETEN
SI D
ASA
R
(SIK
AP
SP
RIT
UA
L)
KO
MP
ETEN
SI D
ASA
R
(SIK
AP
SO
SIA
L)
KO
MP
ETEN
SI D
ASA
R
(PEN
GET
AH
UA
N)
KO
MP
ETEN
SI D
ASA
R
(KET
RA
MP
ILA
N)
A.
Pen
didi
kan
Al-Q
ur’a
n H
adis
Se
mes
ter G
asal
1.
1 Te
rbia
sa m
emba
ca a
l-Qur
’an
deng
an m
eyak
ini b
ahw
a A
llah
Swt.
aka
n m
enin
ggik
an d
eraj
at
oran
g ya
ng b
erim
an d
an b
erilm
u
2.1
Men
unju
kkan
per
ilaku
sem
anga
t m
enun
tut i
lmu
seba
gai
impl
emen
tasi
Q.S
. al-
Muj
adila
h/58
: 11,
Q.S
. ar-
Rahm
an /5
5: 3
3 da
n
Had
is te
rkai
t
3.1
Mem
aham
i m
akna
Q.S
. al-
Muj
adila
h /5
8: 1
1, Q
.S. a
r-Ra
hman
/55:
33
dan
Had
is te
rkai
t te
ntan
g m
enun
tut i
lmu
4.1.
1 M
emba
ca Q
.S. a
l-Muj
adila
h /5
8:
11 d
an Q
.S. a
r-Ra
hman
/55:
33
deng
an ta
rtil
4.
1.2
Men
unju
kkan
haf
alan
Q.S
. al
Muj
adila
h /5
8: 1
1, Q
.S. a
r-Ra
hman
/55:
33
dan
Had
is te
rkai
t de
ngan
lanc
ar
4.1.
3 M
enya
jikan
ket
erka
itan
se
man
gat m
enun
tut i
lmu
den
gan
pesa
n Q
.S. a
l-Muj
adila
h /5
8: 1
dan
Q
.S. a
rRah
man
/55:
33
1.2
Terb
iasa
mem
baca
al-Q
ur’a
n de
ngan
tart
il
2.2
Mem
iliki
sem
anga
t dan
per
ilaku
di
sipl
in d
alam
mem
baca
al-
Qur
’an
3.2
Mem
aham
i mak
na Q
.S. A
sy-
Syam
s te
ntan
g ke
tera
tura
n al
am
sem
esta
seb
agai
buk
ti ke
kuas
aan
Alla
h SW
Tbes
erta
had
is te
rkai
t
4.2.
1 M
elaf
alka
n Q
.S. A
sy- S
yam
s d
an
hadi
s te
rkai
t 4.
2.2
M
enun
jukk
an h
afal
an Q
.S. A
sy-
Syam
s da
n ha
dis
terk
ait
-
| Kurikulum ISMUBA | | 12 | | SMP Muhammadiyah |
4.2.
3 M
empr
esen
tasi
kan
mak
na Q
.S.
Asy
-Sya
ms,
ser
ta h
adis
terk
ait
Sem
este
r Gen
ap
1.3
Terb
iasa
mem
baca
al-Q
ur’a
n de
ngan
mey
akin
i bah
wa
Alla
h Sw
t. m
enci
ntai
ora
ng-o
rang
ya
ng ik
hlas
, sab
ar, d
an p
emaa
f
2.3
Men
unju
kkan
per
ilaku
ikhl
as,
saba
r, d
an p
emaa
f seb
agai
im
plem
enta
si p
emah
aman
Q.S
. an
Nis
a/4:
146
, Q.S
.al-B
aqar
ah/2
: 15
3, d
an Q
.S. A
li Im
ran/
3: 1
34,
dan
H
adis
terk
ait
3.3
Mem
aham
i m
akna
Q.S
. an-
Nis
a/4:
146
, Q.S
. al-B
aqar
ah/2
: 15
3, d
an Q
.S. A
li Im
ran/
3: 1
34
sert
a H
adis
terk
ait t
enta
ng
ikhl
as, s
abar
, dan
pem
aaf
4.3.
1 M
emba
ca Q
.S. a
n-N
isa/
4: 1
46,
Q.S
. al-B
aqar
ah/2
: 153
, dan
Q.S
. A
li Im
ran/
3: 1
34 d
enga
n ta
rtil
4.
3.2
Men
unju
kkan
haf
alan
Q.S
. an-
Nis
a/4:
146
, Q.S
. al-B
aqar
ah/2
: 15
3, d
an Q
.S. A
li Im
rān/
3: 1
34
sert
a H
adis
terk
ait d
enga
n la
ncar
4.
3.3
Men
yajik
an k
eter
kaita
n ik
hlas
, sa
bar,
dan
pem
aaf
deng
an p
esan
Q
.S. a
n-N
isa/
4: 1
46, Q
.S.
alBa
qara
h/2:
153
, dan
Q.S
. Ali
Im
ran/
3: 1
34
1.4
Terb
iasa
mem
baca
al-Q
ur’a
n de
ngan
tart
il 2.
4 M
emili
ki s
eman
gat d
an p
erila
ku
disi
plin
dal
am m
emba
ca a
l-Q
ur’a
n
3.4
Mem
aham
i mak
na Q
.S. A
l-Faj
r te
ntan
g ba
lasa
n ba
gi m
anus
ia
yang
tida
k be
riman
bes
erta
had
is
terk
ait
4.4.
1 M
elaf
alka
n Q
.S. A
l Faj
r 4.
4.2
Men
unju
kkan
haf
alan
Al F
ajr
4.4.
3 M
empr
esen
tasi
kan
mak
na Q
.S. A
l Fa
jr, s
erta
had
is te
rkai
t B
. P
endi
dika
n A
qida
h A
khla
k
Sem
este
r Gas
al
1.1.
M
eyak
ini k
eber
adaa
n A
llah
SWT
2.1
Mem
iliki
sik
ap ju
jur d
an
bert
angg
ungj
awab
seb
agai
im
plem
enta
si k
eim
anan
kep
ada
Alla
h SW
T
3.1.
M
emah
amim
akna
berim
an
kepa
da A
llah
SWT
4.1.
M
enya
jikan
mak
na d
an c
onto
h pe
rilak
u be
riman
Kep
ada
Alla
h SW
T
1.2.
M
eyak
ini k
eesa
an A
llah
SWT
(Tau
hid
Rubb
ubiy
ah)
2.2.
M
emili
ki s
ikap
tegu
h pe
ndiri
an
seba
gai i
mpl
emen
tasi
ke
tauh
idan
Rub
bubi
yah
3.2.
M
emah
ami m
akna
tauh
id
Rubb
ubiy
ah
4.2.
M
enya
jikan
con
toh
peril
aku
yang
m
ence
rmin
kan
mak
nata
uhid
Ru
bbub
iyah
1.3.
M
eyak
ini b
ahw
a A
llah
Swt.
Mah
a
Men
deng
ar, d
an M
aha
Mel
ihat
2.3.
M
enun
jukk
an p
erila
ku p
erca
ya
diri,
ttek
un, t
eliti
, dan
ker
ja
kera
s
seba
gai i
mpl
emen
tasi
mak
na a
l- as
-Sam
i’, d
an a
l- Ba
shir
3.3.
M
emah
ami m
akna
al-A
sma‘
u al
- H
usna
: as-
Sam
i’,
dan
al-B
ashi
r
4.3.
M
enya
jikan
con
toh
peril
aku
yang
m
ence
rmin
kan
oran
g ya
ng
men
elad
ani a
l-Asm
a’u
al-H
usna
: al
-as-
Sam
i’, d
an a
l- Ba
shir
1.4.
M
engh
ayat
i aja
ran
Isla
m te
ntan
g 2.
4.
Mem
iliki
per
ilaku
Ker
ja k
eras
3.
4.
Mem
aham
imak
naK
erja
ker
as
4.4.
M
enya
jikan
con
toh
peril
aku
Ker
ja
-
| Kurikulum ISMUBA | | 13 | | SMP Muhammadiyah |
4.2.
3 M
empr
esen
tasi
kan
mak
na Q
.S.
Asy
-Sya
ms,
ser
ta h
adis
terk
ait
Sem
este
r Gen
ap
1.3
Terb
iasa
mem
baca
al-Q
ur’a
n de
ngan
mey
akin
i bah
wa
Alla
h Sw
t. m
enci
ntai
ora
ng-o
rang
ya
ng ik
hlas
, sab
ar, d
an p
emaa
f
2.3
Men
unju
kkan
per
ilaku
ikhl
as,
saba
r, d
an p
emaa
f seb
agai
im
plem
enta
si p
emah
aman
Q.S
. an
Nis
a/4:
146
, Q.S
.al-B
aqar
ah/2
: 15
3, d
an Q
.S. A
li Im
ran/
3: 1
34,
dan
H
adis
terk
ait
3.3
Mem
aham
i m
akna
Q.S
. an-
Nis
a/4:
146
, Q.S
. al-B
aqar
ah/2
: 15
3, d
an Q
.S. A
li Im
ran/
3: 1
34
sert
a H
adis
terk
ait t
enta
ng
ikhl
as, s
abar
, dan
pem
aaf
4.3.
1 M
emba
ca Q
.S. a
n-N
isa/
4: 1
46,
Q.S
. al-B
aqar
ah/2
: 153
, dan
Q.S
. A
li Im
ran/
3: 1
34 d
enga
n ta
rtil
4.
3.2
Men
unju
kkan
haf
alan
Q.S
. an-
Nis
a/4:
146
, Q.S
. al-B
aqar
ah/2
: 15
3, d
an Q
.S. A
li Im
rān/
3: 1
34
sert
a H
adis
terk
ait d
enga
n la
ncar
4.
3.3
Men
yajik
an k
eter
kaita
n ik
hlas
, sa
bar,
dan
pem
aaf
deng
an p
esan
Q
.S. a
n-N
isa/
4: 1
46, Q
.S.
alBa
qara
h/2:
153
, dan
Q.S
. Ali
Im
ran/
3: 1
34
1.4
Terb
iasa
mem
baca
al-Q
ur’a
n de
ngan
tart
il 2.
4 M
emili
ki s
eman
gat d
an p
erila
ku
disi
plin
dal
am m
emba
ca a
l-Q
ur’a
n
3.4
Mem
aham
i mak
na Q
.S. A
l-Faj
r te
ntan
g ba
lasa
n ba
gi m
anus
ia
yang
tida
k be
riman
bes
erta
had
is
terk
ait
4.4.
1 M
elaf
alka
n Q
.S. A
l Faj
r 4.
4.2
Men
unju
kkan
haf
alan
Al F
ajr
4.4.
3 M
empr
esen
tasi
kan
mak
na Q
.S. A
l Fa
jr, s
erta
had
is te
rkai
t B
. P
endi
dika
n A
qida
h A
khla
k
Sem
este
r Gas
al
1.1.
M
eyak
ini k
eber
adaa
n A
llah
SWT
2.1
Mem
iliki
sik
ap ju
jur d
an
bert
angg
ungj
awab
seb
agai
im
plem
enta
si k
eim
anan
kep
ada
Alla
h SW
T
3.1.
M
emah
amim
akna
berim
an
kepa
da A
llah
SWT
4.1.
M
enya
jikan
mak
na d
an c
onto
h pe
rilak
u be
riman
Kep
ada
Alla
h SW
T
1.2.
M
eyak
ini k
eesa
an A
llah
SWT
(Tau
hid
Rubb
ubiy
ah)
2.2.
M
emili
ki s
ikap
tegu
h pe
ndiri
an
seba
gai i
mpl
emen
tasi
ke
tauh
idan
Rub
bubi
yah
3.2.
M
emah
ami m
akna
tauh
id
Rubb
ubiy
ah
4.2.
M
enya
jikan
con
toh
peril
aku
yang
m
ence
rmin
kan
mak
nata
uhid
Ru
bbub
iyah
1.3.
M
eyak
ini b
ahw
a A
llah
Swt.
Mah
a
Men
deng
ar, d
an M
aha
Mel
ihat
2.3.
M
enun
jukk
an p
erila
ku p
erca
ya
diri,
ttek
un, t
eliti
, dan
ker
ja
kera
s
seba
gai i
mpl
emen
tasi
mak
na a
l- as
-Sam
i’, d
an a
l- Ba
shir
3.3.
M
emah
ami m
akna
al-A
sma‘
u al
- H
usna
: as-
Sam
i’,
dan
al-B
ashi
r
4.3.
M
enya
jikan
con
toh
peril
aku
yang
m
ence
rmin
kan
oran
g ya
ng
men
elad
ani a
l-Asm
a’u
al-H
usna
: al
-as-
Sam
i’, d
an a
l- Ba
shir
1.4.
M
engh
ayat
i aja
ran
Isla
m te
ntan
g 2.
4.
Mem
iliki
per
ilaku
Ker
ja k
eras
3.
4.
Mem
aham
imak
naK
erja
ker
as
4.4.
M
enya
jikan
con
toh
peril
aku
Ker
ja
Ker
ja k
eras
dan
man
diri
dan
man
diri
dan
man
diri
kera
s da
n m
andi
ri 1.
5 M
eyak
ini b
ahw
a ju
jur,
am
anah
, da
n is
tiqam
ah a
dala
h pe
rinta
h
agam
a
2.5
Men
unju
kkan
per
ilaku
juju
r,
aman
ah, d
an is
tiqam
ah d
alam
ke
hidu
pan
seha
ri-ha
ri
3.5
Mem
aham
i mak
na p
erila
ku ju
jur,
am
anah
, dan
istiq
amah
4.
5 M
enya
jikan
mak
na p
erila
ku ju
jur,
am
anah
, dan
istiq
amah
Sem
este
r Gen
ap
1.6
Berim
an k
epad
a m
alai
kat-
mal
aika
t Alla
h SW
T 2.
6 M
enun
jukk
an p
erila
ku d
isip
lin
seba
gai c
erm
inan
iman
kep
ada
mal
aika
t
3.6
Mem
aham
i mak
na im
an k
epad
a M
alai
kat b
erda
sark
an d
alil
naql
i 4.
6 M
enya
jikan
con
toh
peril
aku
yang
m
ence
rmin
kan
iman
kep
ada
Mal
aika
t Alla
h SW
T 1.
7 M
eyak
ini b
ahw
a ho
rmat
dan
pa
tuh
kepa
da o
rang
tua
dan
guru
, dan
em
pati
terh
adap
se
sam
a
2.7
Men
unju
kkan
per
ilaku
hor
mat
da
n pa
tuh
kepa
da o
rang
tua
dan
guru
, dan
em
pati
terh
adap
se
sam
a
3.7
Mem
aham
i mak
na h
orm
at d
an
patu
h ke
pada
ora
ng tu
a da
n gu
ru, d
an e
mpa
ti te
rhad
ap
sesa
ma
4.7
Men
yajik
an m
akna
hor
mat
dan
pa
tuh
kepa
da o
rang
tua
dan
guru
, da
n em
pati
terh
adap
ses
ama
1.8.
M
engh
ayat
i aja
ran
Isla
m
tent
angc
erda
s,be
rkem
ajua
n da
n ko
mpe
titif
2.8.
M
emili
ki s
ikap
cer
das,
be
rkem
ajua
n da
n ko
mpe
titif
3.8.
M
emah
ami m
akna
cer
das,
be
rkem
ajua
n da
n ko
mpe
titif
4.8.
M
enya
jikan
con
toh
sika
p ce
rdas
, be
rkem
ajua
n da
n ko
mpe
titif
C.
Pen
didi
kan
Ibad
ah
Sem
este
r Gas
al
1.1.
M
enja
lank
an s
yaria
t Isl
am
tent
ang
thah
arah
dan
kes
ehat
an
repr
oduk
si
2.1.
M
emili
ki s
ikap
per
ilaku
hid
up
bers
ih d
an p
erca
ya d
iri d
alam
pe
nam
pila
n da
n ke
seha
tan
repr
oduk
si
3.1.
M
emah
ami k
eten
tuan
sya
riat
Isla
m te
ntan
g th
ahar
ah d
an
kese
hata
n re
prod
uksi
4.1.
M
empr
akte
kkan
ket
entu
an
syar
iat I
slam
tent
ang
thah
arah
da
n ke
seha
tan
repr
oduk
si
1.2
Men
unai
kan
Shal
at F
ardh
u se
baga
i im
plem
enta
si k
etaa
tan
berib
adah
2.2.
M
emili
ki s
ikap
dis
iplin
seb
agai
im
plem
enta
si S
hala
t Far
dhu
3.2.
M
emah
ami k
eten
tuan
Sh
alat
Fard
lu
4.2
Mel
aksa
naka
n Sh
alat
Far
dlu
1.3
Men
unai
kan
Shal
at B
erja
ma’
ah
seba
gai w
ujud
pem
aham
aan
hidu
p be
rsam
a
2.3.
M
emili
ki s
ikap
bek
erja
sam
a da
n di
sipl
in s
ebag
ai im
plem
enta
si
Shal
atBe
rjam
a’ah
3.3.
M
emah
ami k
eten
tuan
Sha
lat
Berja
ma’
ah
4.3
Mem
prak
tekk
anSh
alat
Berja
ma’
ah
Sem
este
r Gen
ap
1.4
Men
unai
kan
Shal
at Ju
m’a
t 2.
4 M
emili
ki s
ikap
dis
iplin
dan
3.
4 M
emah
ami k
eten
tuan
Sha
lat
4.4
Mel
aksa
naka
n Sh
alat
Jum
’at
1.5
seba
gai w
ujud
ket
aata
n be
ribad
ah
Men
unai
kan
Shal
at Ja
ma’
keti
ka
bepe
rgia
n ya
ng m
enun
jukk
an
keta
atan
ber
ibad
ah
2.
5 pe
duli
seba
gai i
mpl
emen
tasi
Sh
alat
Jum
’at
Mem
iliki
sik
ap d
isip
lin d
an
tang
gug
jaw
ab d
alam
ber
ibad
ah
3.5
Jum
’at
Mem
aham
i ket
entu
an S
hala
t Ja
ma’
4.5
Mem
prak
tekk
anSh
alat
Jam
a’
1.6
Men
unai
kan
Shal
atQ
asha
r ke
tika
kead
aan
tert
entu
seb
agai
2.
6 M
emili
ki s
ikap
tang
gug
jaw
ab
dala
m b
erib
adah
3.
6 M
emah
ami k
eten
tuan
Sha
lat
Qas
har
4.6
Mem
prak
tekk
an S
hala
t Qas
har
-
| Kurikulum ISMUBA | | 14 | | SMP Muhammadiyah |
impl
emen
tasi
ket
aata
n be
ribad
ah
D.
Pen
didi
kan
Tari
kh
Sem
este
r Gas
al
1.1.
men
ghay
ati p
erju
anga
n N
abi
Muh
amm
ad s
aw. p
erio
de
Mak
kah
dala
m m
eneg
akka
n ris
alah
Alla
h Sw
t.
2.1.
m
enel
adan
i per
juan
gan
Nab
i M
uham
mad
saw
. per
iode
M
akka
h
3.1.
m
emah
ami s
ejar
ah p
erju
anga
n
Nab
i Muh
amm
ad s
aw. p
erio
de
Mak
kah
4.1.
m
enya
jikan
str
ateg
i per
juan
gan
yang
dila
kuka
n N
abi M
uham
mad
sa
w. p
erio
de M
akka
h
1.2.
m
engh
ayat
i per
juan
gan
Nab
i M
uham
mad
saw
. per
iode
M
adin
ah d
alam
men
egak
kan
risal
ah A
llah
Swt.
2.2.
m
enel
adan
i per
juan
gan
Nab
i M
uham
mad
saw
. per
iode
M
adin
ah
3.2.
m
emah
ami s
ejar
ah p
erju
anga
n
Nab
i Muh
amm
ad s
aw. p
erio
de
Mad
inah
4.2.
m
enya
jikan
str
ateg
i per
juan
gan
yang
dila
kuka
n N
abi M
uham
mad
sa
w. p
erio
de M
adin
ah
1.3.
m
engh
ayat
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Abu
Bak
ar
Ash
-Shi
ddiq
seb
agai
pen
erus
pe
rjuan
gan
Nab
i Muh
amm
ad
saw
. dal
am m
eneg
akka
n ris
alah
A
llah
Swt.
2.3.
m
enel
adan
i per
ilaku
terp
uji
Kha
lifah
Abu
Bak
ar A
sh-S
hidd
iq
3.3.
mem
aham
i sej
arah
per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Abu
Ba
kar A
sh-S
hidd
iq
4.3.
m
enya
jikan
str
ateg
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Abu
Ba
kar A
sh-S
hidd
iq
Sem
este
r Gen
ap
1.4
men
ghay
ati p
erju
anga
n da
n ke
prib
adia
n K
halif
ah U
mar
Ibn
Kha
thab
seb
agai
pen
erus
pe
rjuan
gan
Nab
i Muh
amm
ad
saw
. dal
am m
eneg
akka
n ris
alah
A
llah
Swt.
2.3.
m
enel
adan
i per
ilaku
terp
uji
Kha
lifah
Um
ar Ib
n K
hath
ab
3.3.
mem
aham
i sej
arah
per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Um
ar
Ibn
Kha
thab
4.3.
m
enya
jikan
str
ateg
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Um
ar
Ibn
Kha
thab
1.5.
m
engh
ayat
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Uts
man
Ibn
Aff
an s
ebag
ai p
ener
us
perju
anga
n N
abi M
uham
mad
sa
w. d
alam
men
egak
kan
risal
ah
Alla
h Sw
t.
2.3.
m
enel
adan
i per
ilaku
terp
uji
Kha
lifah
Uts
man
Ibn
Aff
an
3.3.
mem
aham
i sej
arah
per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Uts
man
Ib
n A
ffan
4.3.
m
enya
jikan
str
ateg
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Uts
man
Ib
n A
ffan
1.6.
m
engh
ayat
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Ali
Ibn
Abi
Th
alib
seb
agai
pen
erus
pe
rjuan
gan
Nab
i Muh
amm
ad
saw
. dal
am m
eneg
akka
n ris
alah
2.3.
m
enel
adan
i per
ilaku
terp
uji
Kha
lifah
Ali
Ibn
Abi
Tha
lib
3.3.
mem
aham
i sej
arah
per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Ali
Ibn
Abi
Tha
lib
4.3.
m
enya
jikan
str
ateg
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Ali
Ibn
Abi
Tha
lib
-
| Kurikulum ISMUBA | | 15 | | SMP Muhammadiyah |
impl
emen
tasi
ket
aata
n be
ribad
ah
D.
Pen
didi
kan
Tari
kh
Sem
este
r Gas
al
1.1.
men
ghay
ati p
erju
anga
n N
abi
Muh
amm
ad s
aw. p
erio
de
Mak
kah
dala
m m
eneg
akka
n ris
alah
Alla
h Sw
t.
2.1.
m
enel
adan
i per
juan
gan
Nab
i M
uham
mad
saw
. per
iode
M
akka
h
3.1.
m
emah
ami s
ejar
ah p
erju
anga
n
Nab
i Muh
amm
ad s
aw. p
erio
de
Mak
kah
4.1.
m
enya
jikan
str
ateg
i per
juan
gan
yang
dila
kuka
n N
abi M
uham
mad
sa
w. p
erio
de M
akka
h
1.2.
m
engh
ayat
i per
juan
gan
Nab
i M
uham
mad
saw
. per
iode
M
adin
ah d
alam
men
egak
kan
risal
ah A
llah
Swt.
2.2.
m
enel
adan
i per
juan
gan
Nab
i M
uham
mad
saw
. per
iode
M
adin
ah
3.2.
m
emah
ami s
ejar
ah p
erju
anga
n
Nab
i Muh
amm
ad s
aw. p
erio
de
Mad
inah
4.2.
m
enya
jikan
str
ateg
i per
juan
gan
yang
dila
kuka
n N
abi M
uham
mad
sa
w. p
erio
de M
adin
ah
1.3.
m
engh
ayat
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Abu
Bak
ar
Ash
-Shi
ddiq
seb
agai
pen
erus
pe
rjuan
gan
Nab
i Muh
amm
ad
saw
. dal
am m
eneg
akka
n ris
alah
A
llah
Swt.
2.3.
m
enel
adan
i per
ilaku
terp
uji
Kha
lifah
Abu
Bak
ar A
sh-S
hidd
iq
3.3.
mem
aham
i sej
arah
per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Abu
Ba
kar A
sh-S
hidd
iq
4.3.
m
enya
jikan
str
ateg
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Abu
Ba
kar A
sh-S
hidd
iq
Sem
este
r Gen
ap
1.4
men
ghay
ati p
erju
anga
n da
n ke
prib
adia
n K
halif
ah U
mar
Ibn
Kha
thab
seb
agai
pen
erus
pe
rjuan
gan
Nab
i Muh
amm
ad
saw
. dal
am m
eneg
akka
n ris
alah
A
llah
Swt.
2.3.
m
enel
adan
i per
ilaku
terp
uji
Kha
lifah
Um
ar Ib
n K
hath
ab
3.3.
mem
aham
i sej
arah
per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Um
ar
Ibn
Kha
thab
4.3.
m
enya
jikan
str
ateg
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Um
ar
Ibn
Kha
thab
1.5.
m
engh
ayat
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Uts
man
Ibn
Aff
an s
ebag
ai p
ener
us
perju
anga
n N
abi M
uham
mad
sa
w. d
alam
men
egak
kan
risal
ah
Alla
h Sw
t.
2.3.
m
enel
adan
i per
ilaku
terp
uji
Kha
lifah
Uts
man
Ibn
Aff
an
3.3.
mem
aham
i sej
arah
per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Uts
man
Ib
n A
ffan
4.3.
m
enya
jikan
str
ateg
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Uts
man
Ib
n A
ffan
1.6.
m
engh
ayat
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Ali
Ibn
Abi
Th
alib
seb
agai
pen
erus
pe
rjuan
gan
Nab
i Muh
amm
ad
saw
. dal
am m
eneg
akka
n ris
alah
2.3.
m
enel
adan
i per
ilaku
terp
uji
Kha
lifah
Ali
Ibn
Abi
Tha
lib
3.3.
mem
aham
i sej
arah
per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Ali
Ibn
Abi
Tha
lib
4.3.
m
enya
jikan
str
ateg
i per
juan
gan
dan
kepr
ibad
ian
Kha
lifah
Ali
Ibn
Abi
Tha
lib
Alla
h Sw
t.
E.
Pen
didi
kan
Kem
uham
mad
iyah
an
Sem
este
r Gas
al
1.1.
M
ensy
ukur
i keb
erad
aan
dan
perk
emba
ngan
Per
guru
an
Muh
amm
adiy
ah
2.1.
M
enun
jukk
an s
ikap
rasa
m
emili
ki P
ergu
ruan
M
uham
mad
iyah
3.1.
M
emah
ami P
ergu
ruan
M
uham
mad
iyah
4.
1.
Men
yajik
an k
arak
teris
tik
Perg
urua
n M
uham
mad
iyah
1.2.
M
engh
ayat
i sej
arah
hid
up d
an
kepr
ibad
ian
toko
h pe
ndiri
M
uham
mad
iyah
2.2.
M
enun
jukk
an s
ikap
men
ghar
gai
dan
men
elad
ani s
ejar
ah h
idup
da
n ke
prib
adia
n to
koh
pend
iri
Muh
amm
adiy
ah
3.2.
M
emah
ami s
ejar
ah h
idup
dan
ke
prib
adia
n to
koh
pend
iri
Muh
amm
adiy
ah
4.2.
M
enya
jikan
sej
arah
dan
ke
perib
adia
n to
koh
pend
iri
Muh
amm
adiy
ah
1.3.
M
ensy
ukur
i diri
seb
agai
Pel
ajar
di
Per
guru
an M
uham
mad
iyah
2.
3.
Men
unju
kkan
sik
ap p
erca
ya d
iri
seba
gai P
elaj
ar d
i Per
guru
an
Muh
amm
adiy
ah
3.3.
M
emah
ami A
khla
k Pe
laja
r M
uham
mad
iyah
4.
3.
Men
yajik
an a
khla
k pe
laja
r M
uham
mad
iyah
Sem
este
r Gen
ap
1.4.
M
engh
ayat
i Pe
ran
Muh
amm
adiy
ah
dala
m
keba
ngki
tan
nasi
onal
2.4
Men
unju
kkan
sik
ap m
engh
arga
i Pe
ran
Muh
amm
adiy
ah
dala
m
keba
ngki
tan
nasi
onal
3.4.
M
emah
amiP
eran
M
uham
mad
iyah
da
lam
ke
bang
kita
n na
sion
al
4.4.
M
enya
jikan
con
toh
Pera
n M
uham
mad
iyah
dal
am
keba
ngki
tan
nasi
onal
1.
5.
Men
syuk
uri
atas
be
rdiri
nya
Muh
amm
adiy
ah
2.5.
M
enun
jukk
an
sika
p ba
ngga
m
enja
di
bagi
an
dari
seja
rah
Muh
amm
adiy
ah
3.5.
M
emah
ami
Sej
arah
Ber
dirin
ya
Muh
amm
adiy
ah
4.5.
M
enya
jikan
sej
arah
ber
dirin
ya
Muh
amm
adiy
ah
1.6.
m
engh
arga
i ke
prib
adia
n da
n pe
rjuan
gan
hidu
p to
koh-
toko
h M
uham
mad
iyah
be
rnila
i ke
tela
dana
n
2.6.
M
enel
adan
i ke
prib
adia
n da
n pe
rjuan
gan
hidu
p to
koh-
toko
h M
uham
mad
iyah
3.6.
M
emah
ami
kepr
ibad
ian
dan
perju
anga
n hi
dup
toko
h-to
koh
awal
Muh
amm
adiy
ah
4.6.
M
enun
jukk
an c
onto
h-co
ntoh
ke
prib
adia
n da
n pe
rjuan
gan
hidu
p to
koh-
toko
h aw
al
Muh
amm
adiy
ah
F.
P
endi
dika
n B
ahas
a A
rab
Sem
este
r Gas
al
1.1
Men
syuk
urip
enge
nala
n di
ri te
rhad
ap b
uday
a da
n ba
hasa
A
rab
2.1
Men
unju
kkan
sik
ap d
isip
lin d
an
sena
ng b
erba
hasa
Ara
b 3.
1 M
emah
ami h
uruf
-hur
uf
hija
iyya
h da
lam
bah
asa
Ara
b 4.
1.1
Men
yajik
an p
engu
capa
n hu
ruf
hija
iyya
hdal
am k
ata
baha
sa A
rab
4.1.
2 M
enya
jikan
pen
ulis
an h
uruf
hi
jaiy
yah
dala
m k
ata
baha
sa A
rab
1.2
Men
syuk
urik
emam
puan
be
rkom
unik
asi s
ebag
ai m
odal
2.
2 M
enun
jukk
an s
ikap
per
caya
diri
, be
rani
, kep
emim
pina
n da
n 3.
2 M
emah
ami
wac
ana
terk
ait
topi
kفعار
الت(p
erke
nala
n)
4.2.
1 M
elaf
alka
n k
ata
den
gan
bena
r
terk
ait t
opik
ف عار
) التpe
rken
alan
)
-
| Kurikulum ISMUBA | | 16 | | SMP Muhammadiyah |
sosi
al.
m
engh
arga
i ora
ng la
in
be
runs
ur
dlam
ir m
unfa
shil
tung
gal
4.2.
2 M
enya
jikan
art
i ko
saka
ta te
rkai
t
topi
k رف
لتعاp) ا
erke
nala
n)
4.2.
3 M
emba
ca te
ks s
eder
hana
terk
ait
topi
k رف
لتعاp) ا
erke
nala
n)
beru
nsur
dla
mir
mun
fash
il tu
ngga
l 4.
2.4
Men
yajik
an d
ialo
g te
rkai
t top
ik
Ta’a
ruf
ف)عار
(الت4.
2.5
Men
ulis
fra
sa s
esua
i kai
dah.
1.3
Men
jaga
ling
kung
an h
idup
di
rum
ah a
tau
tem
pat t
ingg
al
2.3
Men
unju
kkan
sik
ap ta
nggu
ng
jaw
ab, d
isip
lin p
edul
i, te
rhad
ap
lingk
unga
n
3.3
Mem
aham
i wac
ana
terk
ait
topi
kيتr)بي
umah
ku) b
erun
sur
isim
isya
rah
4.3.
1
Mel
afal
kan
kat
a d
enga
n be
nar
terk
ait t
opikبييت
(rum
ahku
)
4.3.
2
Men
yajik
an a
rti
kosa
kata
terk
ait
topi
kيتr)بي
umah
ku)
4.3.
3
Mem
baca
teks
sed
erha
na te
rkai
t
topi
k بييت
(rum
ahku
) ber
unsu
risim
isya
rah
4.3.
4
Men
yajik
an d
ialo
g te
rkai
t top
ik
بييت(r
umah
ku)
4.3.
5 M
enul
is fr
asa
sesu
ai k
aida
h.
1.4
Men
jaga
hub
unga
n ba
ik
terh
adap
kel
uarg
a
2.4
Men
unju
kkan
sik
ap h
orm
at,
cint
a, k
asih
say
ang
terh
adap
ke
luar
ga
3.4
Mem
aham
i wac
ana
terk
ait
topi
kريت)أس
kelu
arga
ku) b
erun
sur
dlam
ir m
unfa
shil
(mut
sann
a da
n ja
ma’
)
4.4.
1
Mel
afal
kan
kat
a d
enga
n be
nar
terk
ait t
opik
ريت )أس
kelu
arga
ku)
4.4.
2
Men
yajik
an a
rti k
osak
ata