judul program mitigasi berbasis lahan pada kawasan karst...
TRANSCRIPT
Judul Program Mitigasi Berbasis Lahan pada Kawasan Karst, DAS Kritis, dan Kawasan Konservasi di Kabupaten Gunungkidul
Pelaksana Yayasan JAVLEC Indonesia
Fokus Area Mitigasi Berbasis Lahan
Kerangka Presentasi
1. Deskripsi Kegiatan
2. Tujuan & Output
3. Capaian Tahun Pertama
4. Dukungan Stakeholders
5. Tantangan
6. Lessons Learned & Best Practices
7. Strategi Keberlanjutan
Deskripsi Kegiatan
Judul Program Program Mitigasi Berbasis Lahan pada Kawasan Karst, DAS Kritis, dan Kawasan Konservasi di Kabupaten Gunungkidul
Lokasi Kab. Gunungkidul, DIY
Pelaksana Yayasan Javlec Indonesia
Fokus Area Mitigasi Berbasis Lahan
Waktu Pelaksanaan 24 Bulan (April 2016 – Maret 2018)
Jumlah Pendanaan IDR 3.410.770.000,-
Penanggung Jawab Kegiatan Rohni Sanyoto
Manajer Program Panji Anom
Financial Siti Nurkhasanah
Deskripsi Kegiatan
Kab. Gunung Kidul memiliki luas wilayah 1485,36 Km2 yang merupakan kawasan karst yang termasuk dalam deret Gunung Sewu
Total luas hutan di Kab. Gunung Kidul seluas 56.849.43 hektar yang terdiri dari hutan rakyatseluas 41.953,93 hektar dan hutan negara seluas 14.895,50 hektar (Dishutbun DIY, 2014)
Tahun 2013 terdapat 13.673,62 hektar lahan kritis dan sangat kritis berada di Kab. Gunung Kidul(BP DAS SOP, 2014)
Stock Karbon : 20,8 ton (HKm – Shorea,2013), 32 ton (HR Semoyo– Arupa,2013), 19,053 (HR Nglanggeran – FKT UGM,2012)
Standard kelayakan stok karbon pada hutan 1). Rendah : <35 ton/hektar, 2). Sedang : 35 – 100 ton/Ha 3).Tinggi : >100 ton/Ha (BAPPENAS)
Deskripsi Kegiatan
MILESTONES:
SosialisasiKegiatan
Community Carbon Accounting
RencanaKelolaHutan
PengayaanTanaman
Tata RuangDesa
RPJM Desa
PemeliharaanTanaman
KebijakanPerubahanIklim
IntegrasiTRD, RKH, RPJM Desa, CCA
NaskahAkademisRencanaAksiDaerah
Asistensi dan Fasilitasi
Tujuan & OutputTujuan Output Indikator
Mitigasi berbasis lahan padakawasan karst, DAS kritis, danKawasan konservasi
Output 1: Adanya penambahan stok karbonpada Hutan Rakyat, Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, dan Hutan Tanaman Rakyat
• Penambahan 5 jenis vegetasi pada 2400 Ha hutan rakyat (HR), hutan desa (HD), hutan kemasyarakatan (HKm) dan hutan tanaman rakyat (HTR)
• Peningkatan cadangan karbon 2 ton per hektar pada masa akhir proyek
• Berjalannya penghitungan cadangan karbon berbasis komunitas (CCA)
• Penanaman pada sekitar 100 hektar lahan kritis
Objectives:• Mendorong percepatan
penambahan stok karbon di areal Hutan Rakyat, HutanDesa, Hutan Kemasyarakatandan Hutan Tanaman Rakyat
• Melakukan perencanaanpengelolaan hutan padaHutan rakyat, Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, dan Hutan Tanaman Rakyat
• Inisiasi kebijakan lokal terkaitdengan program mitigasiperubahan iklim
Output 2: Terbangunnya Rencana Kelola Hutan pada Hutan Rakyat, Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat
• Terbangunnya partisipasi masyarakat dalam proses kegiatan
• Tersusunnya 10 Rencana Kelola Hutan Kelompok pada HR, HD, HKm dan HTR
• Berjalannya assesmen pengelolaan hutan
• Terdapat setidaknya 3 kali peningkatan kapasitas masyarakat dalam bentukpelatihan ataupun asistensi teknis
Output 3: Inisiasi kebijakan lokal terkaitdengan mitigasi perubahan iklim
• Setidaknya terdapat 6 rencana tata ruang desa
• Terbentuknya setidaknya 6 RPJM Desa
• Terdapat setidaknya 1 kajian kebijakan daerah mengenai upaya mitigasi dan upaya penetapan wilayah
• Terselenggaranya 6 kali pertemuan multipihak pada level daerah
• Adanya naskah akademis mengenai upaya mitigasi dikaitkan dengan tataruang daerah
Capaian Tahun PertamaCAPAIAN : Program Mitigasi Berbasis Lahan pada Kawasan Karst, DAS Kritis, dan Kawasan Konservasi di Kabupaten Gunungkidul
Kuater 1 (April – Juni) Kuarter 2 (Juli – September) Kuarter 3 (Oktober – Desember) Kuarter 4 (Januari – Maret)
Ph
ase
Sosialisasi Program
Pelaksanaan CCA
CCA Tim Lapangan
Tata Ruang Desa
Penetapan Lokasi Tanam
30,01 Ton/Ha
Fasilitasi RKH - HR Penyusunan RKH
Distribusi Bibit
Penanaman
Fasilitasi RKP
AUDIENSI TRD
Pemetaan TRD
ToT Carbon Accounting
Training Inventarisasi PS
Capaian Tahun PertamaLEVEL OUPUT TARGET REALISASI
Penambahan Stock Karbon 5 Jenis Vegetasi pada 2400 Ha 23 Jenis vegetasi pada 3315 Ha, 106.300
Penanaman 100 Ha Telaga, LahanKritis
5 Jenis pada 120 Ha Telaga, LahanKritis, 6 Jenis Tanaman Lokal
Baseline Stock Karbon 30,01 dengan Hipotesa 34,89 padaakhir Program
Terbangunnya RencanaKelola Hutan
10 RKH 6 RU HKm, 3 RKH – HR 34 Kelompok HKm, 6 HTR, 2 HD, 4 HR
3 kali peningkatan Kapasitas 3 Kali Training Kelola Hutan
Inisiasi Kebijakan 6 RTRD6 RPJM Desa
- Process 6 Desa lokus- Draft RKP 6 Desa process di
Kecamatan
6 Kali Pertemuan Multipihak Level Kabupaten
1 kali Pertemuan
PENERIMA MANFAAT
20 Desa Lokasi Pengayaan Tanaman
34 Kelompok HKm, 6 Kelompok HTR, 2 Kelompok HD, 4 Kelompok HR
6 Desa Lokasi Tata Ruang
6 Desa Lokasi Perencanaan Desa
Bappeda, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan – KPH DIY
BP – DAS Serayu Opak Progo
Dukungan StakeholdersSTAKEHOLDERS PERAN KONTRIBUSI
Pemerintah Desa Mitra Pelaksanaan Program • Dukungan pendanaan setidaknya senilai 180 Juta utkpelaksanaan kegiatan TRD
• Dukungan materiil setidaknya senilai 60 Juta utk kegiatanperencanaan Desa
• Dukungan materiil senilai lebih dari 80 juta dalampelaksanaan kegiatan penanaman
Masyarakat Mitra Pelaksanaan Program • Swadaya masyarakat dalam bentuk materiil terkait denganpenanaman ( Pupuk, Ajir)
BUPATI dan Jajarannya Kebijakan Program • Dukungan kebijakan pelaksanaan program• Dukungan program – program bagi masyarakat
BAPPEDA, PU, TATARUANG, LingkunganHidup, BPPH, BP-DAS
Kebijakan Pembangunan Daerah
• Dukungan data dan infromasi untuk kegiatan yang dijalankan
• Kondisi topografi setiap desa berbeda-beda, namun secara umumberbukit karst yang terjal sehingga target – target pelaksanaankegiatan agak mundur
• Penyesuaian pemenuhan administrasi dengan kondisi actual pelaksanaan kegiatan
Tantangan
• 3 Wana Desa terbentuk dengan prioritas untuk ruang Hijau Desadan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dengan pengusahaantanaman buah
• Pola budidaya kehutanan monokultur kayu bergeser ke arah polaagroforestry yang dituangkan dalam rencana kelola hutan termasukpemanfaatan untuk ekowisata
Lessons Learned & Best Practices
Strategi Keberlanjutan
- Rencana Aksi Daerah yang menjadi Goal dari Program merupakangaransi keberlanjutan program oleh Pemerintah Daerah dengandidukung oleh aktivitas – aktivitas pada tingkat pemerintah desa.
- Pengembangan lokus – lokus kegiatan, merupakan salah satu jalanuntuk mengembangkan contoh – contoh yang dapat dijadikanrujukan, referensi bagi desa – desa lain untuk melakukan kegiatansejenis
Strategi Keberlanjutan-Scalling Up
- RAD Tingkat Kabupaten dapat menjadi rujukan pada tingkat Nasional
- Tata Ruang Desa Level Kecamatan
- Kelola Hutan Perhutanan Sosial bagian RPHJP KPH / DinasKehutanan
- Program – program pengayaan tanaman, Reboisasi, Rehabilitasi berbasis pada stock karbon