jobsheet_matlab_1_120534400698
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
1/23
Jobsheet 1
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKKUM MATLAB 1
PEMBANGKITKAN SINYAL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Praktikum Pemrosesan Sinyal
Dosen Pembimbing
Siti Sendari
Oleh:
Nadia Rizky Nahari 1!"#$$!!%&'
Randy (rsuma 1!"#$$#1$""
PT) * !1
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Maret 2015
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
2/23
Jobsheet 1
PRAKTIKKUM MATLAB 1
PEMBANGKITKAN SINYAL
I. TUJUAN
Mahasis+a da,at membangkitkan bebera,a -enis sinyal dasar yang banyak digunakan dalamanalisa Sinyal dan Sistem.
II. DASAR TEORI
a. Si!a"
Sinyal meru,akan sebuah /ungsi yang berisi in/ormasi mengenai keadaan tingkah
laku dari sebuah sistem se0ara /isik. Meski,un sinyal da,at di+u-udkan dalam bebera,a 0ara
dalam berbagai kasus in/ormasi terdiri dari sebuah ,ola dari bebera,a bentuk yang
ber2ariasi. Sebagi 0ontoh sinyal mungkin berbentuk sebuah ,ola dari banyak 2ariasi +aktu
atau sebagian sa-a. Se0ara matematis sinyal meru,akan /ungsi dari satu atau lebih 2ariable
yang berdiri sendiri 3inde,endent 2ariable4. Sebagai 0ontoh sinyal +i0ara akan dinyatakan
se0ara matematis oleh tekanan akustik sebagai /ungsi +aktu dan sebuah gambar dinyatakan
sebagai /usngsi ke5terang5an 3brightness4 dari dua 2ariable ruang 3s,atial4.
Ga#$ar 1. %&t&' (i!a" a)*i&
Se0ara umum 2ariable yang berdiri sendiri 3inde,endent4 se0ara matematis
di+u-udkan dalam /ungsi +aktu meski,un sebenarnya tidak menun-ukkan +aktu. Terda,at
ti,e dasar sinyal yaitu:
1. Sinyal +aktu kontinyu 3continous-time signal 4
. Sinyal +aktu diskrit 3discrete-time signal 4
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
3/23
Jobsheet 1
Pada sinyal kontinyu 2ariable inde,endent 3yang berdiri sendiri4 ter-adi terus5
menerus dan kemudian sinyal dinyatakan sebagai sebuah kesatuan nilai dari 2ariable
inde,endent. Sebaliknya sinyal diskrit hanya menyatakan +aktu diskrit dan mengakibatkan
2ariabel inde,endent hanya meru,akan him,unan nilai diskrit. 6ungsi sinyal dinyatakan
sebagai 7 dengan untuk menyertakan 2ariable dalam tanda 3.4. Untuk membedakan antarasinyal +aktu kontinyu dengan sinyak +aktu diskrit kita menggunakan symbol tuntuk
menyatakan 2ariable kontinyu dan symbol nuntuk menyatakan 2ariable diskrit. Sebagai
0ontoh sinyal +aktu kontinyu dinyatakan dengan /ungsi 73t4 dan sinyal +aktu diskrit
dinyatakan dengan /usng 73n4. Sinyal +aktu diskrit hanya menyatakan nilai integer dari
2ariable inde,endent.
$. Si!a" +a,t) K&ti!)
Suatu sinyal 73t4 dikatakan sebagai sinyal +aktu5kontinyu atau sinyal analog ketika
dia memiliki nilai real ,ada keseluruhan rentang +aktu t yang ditem,atinya. Sinyal +aktu
kontinyu da,at dide/inisikan dengan ,ersamaan matematis sebagai berikut.
F)-(i Step *a F)-(i Ramp ta/a,
Dua 0ontoh sederhana ,ada sinyal kontinyu yang memiliki /ungsi step dan /ungsi
ramp 3tan-ak4 da,at diberikan se,erti ,ada 8ambar a. Sebuah /ungsi step da,at di+akili
dengan suatu bentuk matematis sebagai:
Disini tangga satuan 3 step4 memiliki arti bah+a am,litudo ,ada u3t4 bernilai 1 untuk
semua t 9!.
Ga#$ar 2.F)-(i step *a )-(i ramp (i!a" ,&ti!)
Untuk suatu sinyal +aktu5kontinyu 73t4 hasil kali 73t4 u3t4 sebanding dengan 73t4
untuk t9! dan sebanding dengan nol untuk t !. Perkalian ,ada sinyal 73t4 dengan sinyal u3t4
mengeliminasi suatu nilai non5zero 3bukan nol4 ,ada 73t4 untuk nilai t !. 6ungsi ramp
3tan-ak4 r3t4 dide/inisikan se0ara matematik sebagai:
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
4/23
Jobsheet 1
*atatan bah+a untuk t 9 ! slo,e3kemiringan4 ,ada r3t4adalah senilai 1. Sehingga ,ada kasus
ini r3t4 meru,akan ;unit slo,e
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
5/23
Jobsheet 1
4. Si!a" Di(,rit
Pada teori system diskrit lebih ditekankan ,ada ,emrosesan sinyal yang berderetan.
Pada se-umlah nilai 7 dimana nilai yang ke57 ,ada deret 73n4 akan dituliskan se0ara /ormal
sebagai:
Dalam hal ini 73n4 menyatakan nilai yang ke5n dari suatu deret ,ersamaan 3G4 biasanya tidak
disarankan untuk di,akai dan selan-utnya sinyal diskrit diberikan se,erti 8ambar 3$4.
Meski,un absis digambar sebagai garis yang kontinyu sangat ,enting untuk menyatakan
bah+a 73n4 hanya meru,akan nilai dari n. 6ungsi 73n4 tidak bernilai nol untuk n yang bukan
integerH 73n4 se0ara sederhana bukan meru,akan bilangan selain integer dari n.
Ga#$ar . Pe--a#$ara (e4ara -rai( *ari (e$)a' (i!a" 6a,t) *i(,rit
Sinyal +aktu diskrit mem,unyai bebera,a /ungsi dasar se,erti berikut:
7 Se,)e I#3)"(
Ga#$ar 5. Si!a" I#3)"(
Deret unit sam,le 3unit5sam,el se>uen0e4 I3n4 dinyatakan sebagai deret dengan nilai
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
6/23
Jobsheet 1
Deret unit sam,le mem,unyai aturan yang sama untuk sinyal diskrit dan system dnegan
/ungsi im,uls ,ada sinyal kontinyu dan system. Deret unit sam,le biasanya disebut dengan
im,uls diskrit 3die0rete5time im,uls4 atau disingkat im,uls 3im,ulse4.
7 Se,)e Ste3
Deret unit ste, 3unit5ste, se>uen0e4 u3n4 mem,unyai nilai:
Unit ste, dihubungkan denganunit sam,le sebagai:
Unit sam,le -uga da,at dihubungkan dengan unit ste, sebagai:
Ga#$ar 8. Se,)e Ste3
7 Si)( Di(,ritDeret eks,onensial real adalah deret yang nilainya berbentuk an dimana a adalah nilai real.
Deret sinusoidal mem,unyai nilai berbentuk (sin 3?onE J4.
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
7/23
Jobsheet 1
Ga#$ar 9. Si!a" Si)( Di(,rit
Deret y3n4 dinyatakan berkalai 3,eriodik4 dengan nilai ,eriode N a,abila y3n4 C
y3nEN4 untuk semua n. Deret sinuosuidal mem,unyai ,eriode @?! hanya ,ada saat nilai real
ini beru,a beru,a bilangan integer. Parameter ?! akan dinyatakan sebagai /rekuensi dari
sinusoidal atau eks,onensial kom,leks meski,un deret ini ,eriodik atau tidak. 6rekuensi
?!da,at di,ilih dari
nilai -angkauan kontinyu. Sehingga -angkauannya adalah ! ?!3atau 5 ?! 4 karena
deret sinusoidal atau eks,onensial kom,leks dida,atkan dari nilai ?! yang ber2ariasi dalam
-angkauan k ?!3kE14 identik untuk semua ksehingga dida,atkan ?! yang ber2ariasi
dalam -angkauan ! ?! .
III. PERANGKAT YANG DIPERLUKAN
5 1 3satu4 buah P* atau la,to, lengka, sound 0ard dan OS indo+s
5 1 *D atau /lashdisk yang berisi ,erangkat lunak a,likasi M(TL(.
IV. LANGKA:7LANGKA: PER%OBAAN
.1 Pe#$a-,ita Si!a" +a,t) K&ti!) Si)(&i*a
1. Disini kita men0oba membangkitkan sinyal sinusoida untuk itu 0oba anda buat ,rogram
se,erti berikut:
6sC1!!H
tC31:1!!4@6sH
s1Csin3,it"4H
,lot3ts14
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
8/23
Jobsheet 1
Ga#$ar ;. %&t&' Si!a" Si)(
Sinyal yang terbangkit adalah sebuah sinus dengan am,litudo (m, C 1 /rekuensi /C "Bz dan
/ase a+al A C !. Dihara,kan anda sudah memahami tiga ,arameter dasar ,ada sinyal sinus
ini. Untuk lebih memahami 0oba lan-utkan dengan langkah berikut.
. Lakukan ,erubahan ,ada nilai s1:
s1Csin3,it1!4HDan ,erhatikan a,a yang ter-adi kemudian ulangi untuk mengganti angka 1! dengan 1" dan
!. Perhatikan a,a yang ter-adi.
=a+ab : Pada hasil ,raktikum yang telah dilakukan ketika angka 1! diganti dengan 1" !
maka hasilnya adalah gambar sinusnya semakin lan0i, dan semakin ra,at
s1Csin3,it1"4H
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
9/23
Jobsheet 1
s1Csin3,it!4H
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
#. *oba anda edit kembali ,rogram anda sehingga bentuknya ,ersis se,erti ,ada langkah 1
kemudian lan-utkan dengan melakukan ,erubahan ,ada nilai am,litudo sehingga bentuk
,erintah ,ada s1 men-adi:
s1Csin3,it"4H
*oba ,erhatikan a,a yang ter-adi Lan-utkan dengan merubah nilai am,litudo men-adi $ "
% sam,ai !. (,a ,engaruh ,erubahan am,litudo ,ada bentuk sinyal sinus
=a+ab : Ketika nilai amlitudo diubah Q ubah maka hasil sinusnya akan semakin ra,at ketikanimai am,litudo di naikkan.s1=2*sin(2*pi*t*10);
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
10/23
Jobsheet 1
s1=2*sin(2*pi*t*20);
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
$. Kembalikan ,rogram anda sehingga men-adi se,erti ,ada langkah ,ertama. Sekarang 0oba
anda lakukan sedikit ,erubahan sehingga ,erintah ,ada s1 men-adi:
s1Csin3,it" E ,i@4H
*oba anda ,erhatikan a,a yang ter-adi (,a yang baru sa-a anda lakukan adalah merubah
nilai /ase a+al sebuah sinyal dalam hal ini nilai AC @ C &! o. Sekarang lan-utkan langkah
anda dengan merubah nilai /ase a+al men-adi $"o 1!o 1'!o dan "o. (mati bentuk sinyal
sinus terbangkit dan 0atat hasilnya.
s1=2*sin(2*pi*t*5 + pi/4); (45)
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
11/23
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
12/23
Jobsheet 1
.2. Pe#$a-,ita Si!a" Per(e-i
Disini akan kita bangkitkan sebuah sinyal ,ersegi dengan karakteristik /rekuensi dan
am,litudo yang sama dengan sinyal sinus. Untuk melakukannya ikuti langkah berikut ini. 1.
uat sebuah /ile baru dan berinama 0obakotak.m kemudian buat ,rogram se,erti berikut ini.
6sC1!!HtC31:1!!4@6sH
s1CSU(R)3,i"t4H
,lot3ts1line+idth4
a7is3! 1 51. 1.V4
Ga#$ar
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
13/23
Jobsheet 1
s1=square(2*pi*10*t);
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
s1=square(2*pi*15*t);
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
s1=square(2*pi*20*t);
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
14/23
Jobsheet 1
#. Kembalikan bentuk ,rogram men-adi se,erti ,ada langkah ,ertama Sekarang 0oba anda
rubah nilai /ase a+al men-adi men-adi $"o 1!o 1'!o dan "o. (mati dan 0atat a,a yang
ter-adi dengan sinyal ,ersegi terbangkit.
=a+ab : Ketika merubah nilai /ase a+al dari mulai yang terendah ke yang tinggi makadida,at hasil lebar gelombang yang berbeda. Ketika nilai /ase a+al $" dera-at maka
gelombang men-adi ra,at dibanding dengan nilai /ase a+al 1'! dera-at dan begitu seterusnya.s1=square(2*45*5*t);
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
s1=square(2*120*5*t);
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
15/23
Jobsheet 1
s1=square(2*180*5*t);
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
s1=square(2*225*5*t);
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
. Pe#$a-,ita Si!a" +a,t) Di(,rit= Se,)e K&(ta
Disini akan kita lakukan ,embangkitan sinyal +aktu diskrit. Sebagai langkah a+al kita mulai
dengan membangkitkan sebuah sekuen unit ste,. Sesuai dengan namanya unit ste, berarti
nilainya adalah satu satuan. Untuk itu anda ikuti langkah berikut ini.
1. uat ,rogram baru dan anda ketikkan ,erintah se,erti berikut:
WPembangkitan Unit Ste, Sekuen
LCin,ut3Pan-ang 8elombang 39C$!4C 4
PCin,ut3Pan-ang Sekuen C 4
/or nC1:L
i/ 3n9CP4
ste,3n4C1H
elseste,3n4C!H
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
16/23
Jobsheet 1
end
end
7C1:LH
stem37ste,4
Ga#$ar 10.%&t&' (e,)e (te3 ter$a-,it
. (nda ulangi langkah ,ertama dengan 0ara me5run,rogram anda dan masukan nilai untuk
,an-ang gelombang dan ,an-ang sekuen yang berbeda5beda. *atat a,a yang ter-adi
Jawab : Dari percobaan yang telah dilakukan, grafk yang dihasilkan ketika nilai
panjang menunujukkan, misalnya bernilai 3, maka grafk akan dimulai dari titik
ke 3 untuk bernilai 1 sampai dengan nilai L = ! " Dan begitu seterusnya"
#anjang $elombang %&='!(=!
L = ! #anjang )ekuen =3# = 3
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 500
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
17/23
Jobsheet 1
. Pe#$a-,ita Si!a" +a,t) Di(,rit= Se,)e P)"(a
Disini akan kita bangkitkan sebuah sinyal +aktu diskrit berbentuk sekuen ,ulsa untuk itu
ikuti langkah berikut ini
1. uat ,rogram baru dengan ,erintah berikut ini.
LCin,ut3Pan-ang 8elombang 39C$!4C 4
PCin,ut3Posisi Pulsa C 4
/or nC1:L
i/ 3nCCP4
ste,3n4C1H
else
ste,3n4C!H
end
end
7C1:LH
stem37ste,4
a7is3! L 5.1 1.V4
Ga#$ar 11.%&t&' (e,)e 3)"(a ter$a-,it
. =alankan ,rogram diatas berulang5ulang dengan 0atatan nilai L dan P dirubah5subah sesuai
kehendak anda ,erhatikan a,a yang ter-adi *atat a,a yang anda lihat.
=a+ab : Dari ,er0obaan yang telah dilakukan nilai ,an-ang gelombang dan ,an-ang sekuen
yang berbeda Q beda maka ketika ,an-ang gelombang C 1!! Posisi ,ulsa C 1! maka hasil
gra/ik yang dihasilkan akan memun0ulkan nilai ,osisi ,ulsa ,ada urutan 1! yang menon-ol
dari ,ada yang lainnya. egitu -uga dengan ,er0obaan yang lainnya ,osisi ,ulsa akan lebih
menon-ola dari ,ada yang lain.
#anjang $elombang %&='!(=1!!
L = 1!! #osisi #ulsa =1! # =1!
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
18/23
Jobsheet 1
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
. Pe#$et),a Si!a" Si)( 6a,t) Di(,rit
Pada bagian ini kita akan di0oba untuk membuat sebuah sinyal sinus diskrit. Se0ara umum
si/at dasarnya memiliki kemiri,an dengan sinus +aktu kontinyu. Untuk itu ikuti langkah
berikut
6sC!H W/rekuensi sam,ling
tC3!:6s514@6sH W,roses normalisasi
s1Csin3,it4H
stem3ts14
a7is3! 1 51. 1.V4
Ga#$ar 12. %&t&' (i)( *i(,rit
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
19/23
Jobsheet 1
. Lakukan ,erubahan ,ada nilai 6s sehingga bernilai #! $! "! %! G! dan '!. *atat a,a
yang ter-adi
=a+ab : Dari hasil ,er0obaan ketika nilai 6s dirubah dari #! ke '! ada ,erubahan gra/ik
yang sangat berbeda yaitu dari titik yang membentuk gelombang sinus. Ketika /rekuensisam,ling '! maka titik sam,ling akan semakin banyak dibandingkan dengan titik sam,ling
,ada 6s C #!Fs=30;
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Fs=80;
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
#. Lakukan ,erubahan ,ada nilai 6s sehingga bernilai 1' 1" 1 1! dan '. *atat a,a yang
ter-adi
=a+ab : Dari ,er0obaan diatas
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
20/23
Jobsheet 1
Fs=18;
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Fs=15;
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Fs=12;
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
21/23
Jobsheet 1
Fs=10;
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Fs=8;
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
22/23
Jobsheet 1
.5. Pe#$a-,ita Si!a" De-a #e#aaat,a i"e >.6a?
Kita mulai bermain dengan /ile .+a2. Dalam hal ini kita lakukan ,emanggilan sinyal audio
yang ada dalam hardisk kita. Langkah yang kita lakukan adalah se,erti berikut.
1. (nda buat /ile kuat1.m se,erti berikut
y1C+a2read3audio#.+a24H
6sC1!!!!H
+a2,lay3y16sasyn04 W Memainkan audio sinyal asli
. *obalah untuk menam,ilkan /ile audio yang telah anda ,anggil dalam bentuk gra/ik
sebagai /ungsi +aktu. Perhatikan bentuk tam,ilan yang anda lihat. (,a yang anda 0atat dari
hasil yang telah anda da,atkan tsb
=a+ab : dari ,er0obaan diatas /ile dari . +a2 akan ditam,ilkankan dalam bentuk gra/ik sesuai
dengan /rekuensi suara yang dikeluarkan ada yang suara tinggi dan ada suara yang rendah
dan itu semua ditam,ilkan ,ada gra/ik.y1=wavread('nada1wav');
Fs=10000;
audi!p"ayer(y1#Fs) $ %e&ainan audi! sinya" as"i
p"!t(y1);
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
x 104
-0.4
-0.3
-0.2
-0.1
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
5. DATA DAN ANALISA
(nda telah melakukan berbagai langkah untuk ,er0obaan ,embangkitan sinyal sinus baik
diskrit ma,un kontinyu dan anda -uga sudah mem,ela-ari bagaimana memba0a audio /ile
.+a2.
Xang harus anda lakukan adalah:
1. =a+ab setia, ,ertanyaan yang ada ,ada setia, langkah ,er0obaan diatas.
. *oba anda buat sebuah sinyal sinus dan anda sim,an men-adi /ile .+a2
=a+ab :Fs=44100
Sistem Pemrosesan SInyal Universitas Negeri Malang
-
8/19/2019 Jobsheet_Matlab_1_120534400698
23/23
Jobsheet 1
re = audi!re!rder(Fs# 1,# 2);
-et(re)
$ .e!rd y!ur v!ie !r 3 se!nds
re = audi!re!rder;
disp('tart speain-')
re!rd"!in-(re# 3);disp('nd ! .e!rdin-');
$ "ay a te re!rdin-
p"ay(re);
$ t!re data in d!u"epreisi!n array
&y.e!rdin- = -etaudi!data(re);
$ "!t te wave!r&
p"!t(&y.e!rdin-);
save('nada&at'#'&y.e!rdin-')
"!ad nada&at
audi!write('iniwav'#&y.e!rdin-#Fs);
audi!write('ini2wav'#&y.e!rdin-#Fs/2);
"ear &y.e!rdin- Fs
0 0.5 1 1.5 2 2.5
x 104
-0.2
-0.15
-0.1
-0.05
0
0.05
0.1
0.15
Kesimpulan
Dari percobaan jobsheet 1 ini dapat disimpulkan bahwa setiap perubahan pada
nilai amplitudo, *rekuensi, nilai sekuen, perubahan sudut dan nilai + nilai lainnya
sangat berpengaruh pada output, apalagi dengan ilustrasi gambar grafk maka
sangat ada banyak perbedaan yang terjadi apabila nilai + nilai tersebut diubah +ubah"