isi pengaruh cahaya

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan merupakan satu-satunya mahluk yang dapat mengolah atau membuat makanan sendiri, yakni melalui proses fotosintesis oleh karena itu tumbuhan sering disebut produsen dalam rantai makanan. Agar tumbuhan dapt bertahan dengan baik dan proses fotosintesis berlagsung dengan optimal maka diperlukan tempat tumbuh yang sesuai dengan kebutuhan tumbuhan. Tetapi jika semua tumbuhan atau tanaman dikembangkan didaerah yang optimal untuk lingkungan tumbuhnya akan sulit dilakukan dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan karena pertambahan penduduk sangat tinggi sehingga luas lahan untuk budidaya tanaman berkurang oleh karena itu, tanaman tidak harus dibudidayakan pada lingkungan yang paling optimum tetapi bisa juga dibudidayakan pada tempat lainnya. Tanaman memiliki mekanisme tahan atau adaptasi terhadap lingkungan tumbuh yang kurang mendukung atau cekaman. Akan tetapi tumbuhan memiliki tingkat adaptasi yang berbeda terhadap cekaman, sehingga dibutuhkan pengujian cekaman untuk mengetahui ketahanan tanaman tertentu dalam merespon suatu cekaman tentu pula. Untuk menguji tingkat adaptasi tanaman terhadap cekaman tertentu aka diperlukan 1

Upload: joeniar-fariz-andria

Post on 02-Aug-2015

189 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Pengaruh Cahaya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan merupakan satu-satunya mahluk yang dapat mengolah atau membuat

makanan sendiri, yakni melalui proses fotosintesis oleh karena itu tumbuhan sering

disebut produsen dalam rantai makanan. Agar tumbuhan dapt bertahan dengan baik dan

proses fotosintesis berlagsung dengan optimal maka diperlukan tempat tumbuh yang

sesuai dengan kebutuhan tumbuhan. Tetapi jika semua tumbuhan atau tanaman

dikembangkan didaerah yang optimal untuk lingkungan tumbuhnya akan sulit

dilakukan dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan karena pertambahan penduduk

sangat tinggi sehingga luas lahan untuk budidaya tanaman berkurang oleh karena itu,

tanaman tidak harus dibudidayakan pada lingkungan yang paling optimum tetapi bisa

juga dibudidayakan pada tempat lainnya. Tanaman memiliki mekanisme tahan atau

adaptasi terhadap lingkungan tumbuh yang kurang mendukung atau cekaman.

Akan tetapi tumbuhan memiliki tingkat adaptasi yang berbeda terhadap

cekaman, sehingga dibutuhkan pengujian cekaman untuk mengetahui ketahanan

tanaman tertentu dalam merespon suatu cekaman tentu pula. Untuk menguji tingkat

adaptasi tanaman terhadap cekaman tertentu aka diperlukan cekaman buatanm,

cekaman buatan tersebut diujikan pada benih tanaman. Pengujian terhadap benih

tanaman tersebut dilakukan dengan berbagai macam, salah satu bentuk pengujian

cekaman ialah dengan memberikan cekaman kekeringan yakni dengan memberikan

sedikit bahkan tidak memberikan air pada benih pada saat dikecabahkan. Tingkat

ketahanan benih dapat diketahui melalui banyaknya benih yang berkecambah dalam

keadaan baik.

Kekeringan menimbulkan cekaman bagi tanaman yang tidak tahan kering,

kekeringan terjadi jika lengas tanah lebih rendah dari titik layu tetap. Kondisi di atas

timbul karena tidak adanya tambahan lengas baik dari air hujan maupun irigasi

sementara evapotranspirasi tetap berlangsung. Pertumbuhan dan hasil tanaman tidak

1

Page 2: Isi Pengaruh Cahaya

hanya dipengaruhi oleh cekaman kekeringan, merupakan hasil integrasi dari semua

pengaruh cekaman pada proses fotosintesis, respirasi, metabolisme pertumbuhan, dan

reproduksi.

Pengujian cekaman dilakukan pada benih, karena benih merupakan bahan dasar

dalam budidaya tanaman yang memegang peranan yang sangat penting baik dalam

memperbanyak tanaman maupun dalam mendapatkan produk hasil tanamannya. Benih

sebagai komoditi perdagangan dan sebagai unsur baku yang mempunyai peranan

penting dalam produksi pertanian. Benih bermutu dengan kualitas yang tinggi selalu

diharapkan oleh petani. Oleh karena itu, benih harus selalu dijaga kualitasnya sejak

diproduksi oleh produsen benih, dipasarkan hingga sampai di tangan petani untuk

proses penanaman. Untuk menjaga kualitas benih tersebut, maka peranan pengujian

benih menjadi sangat penting dan harus dilakukan terhadap benih baik ditingkat

produsen benih, pedagang benih maupun pada tingkat petani.

1.2 Tujuan

Praktikum di lakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap

perkecambahan benih.

2

Page 3: Isi Pengaruh Cahaya

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Proses-proses perkecambahan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan faktor-

faktor lingkungan seperti air, O2, cahaya dan suhu. Salah satu yang paling berpengaruh

terhadap perkecambahan benih yaitu cahaya. Cahaya dalam hubungannya dengan

proses pertumbuhan tanaman dapat mempunyai beberapa macam kegunaan antara lain

fotosintesis, cahaya dalam hubungannya dengan klasifikasi tanaman, sejumlah peristiwa

yang terjadi dalam tubuh tanaman. Misalnya, sintesis khlorofil, kelaku-an stomata dan

sebagainya, transpirasi. Kualitas cahaya berpengaruh berbeda terhadap proses-proses

fisiologi tanaman. Tiap proses fisiologi  di dalam respon terhadap kualitas cahaya juga

berbeda-beda sehingga di dalam menganalisis komposisi cahaya untuk tiap-tiap proses

fisiologi tersebut sangat sukar. Tiap-tiap spesies tanaman juga mempunyai tanggapan

yang berbeda-beda terhadap tiap kualitas cahaya. Biji-bijian dari banyak spesies tidak

akan berkecambah pada keadaan gelap, biji-biji itu memerlukan rangsangan cahaya.

Karena itu kelihatannya perkecambahan yang dikendalikan cahaya merupakan satu

adaptasi tanaman yang tidak toleran terhadap penaungan. Beberapa peneliti telah

memperlihatkan bahwa biji yang peka terhadap cahaya tidak akan berkecambah

dibawah kanopi daun. Cahaya sendiri memiliki suatu intensitas, kerapatan pengaliran

atau intensitas menunjukkan pengaruh primernya terhadap fotosintesis dan pengaruh

sekundernya pada morfogenetika pada intensitas rendah, tetapi sebagian memerlukan

energi yang lebih besar (Mancinelli dan Rabino, 1987).

Cahaya memegang peranan yang sangat penting dalam perkecambahan biji dari

beberapa tanaman. Cahaya berpengaruh terhadap prosentase perkecambahan benih

dan laju perkecambahan. Pengaruh cahaya pada benih bukan saja dalam jumlah

cahaya yang diterima tetapi juga intensitas cahaya dan panjang hari. Cahaya

bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk

proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil.

Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses

pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian

3

Page 4: Isi Pengaruh Cahaya

yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakkan di tempat

yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi.

Adanya penyinaran sinar matahari akan menimbulkan cahaya. Selain berperan

dalam proses fotosintesis, cahaya juga sangat dibutuhkan untuk : Pembentukan zat

warna hijau (chlorophyll) Pertumbuhan tanaman dan kwalitas daripada produksi.

Tanaman yang kurang cahaya matahari pertumbuhannya lemah, pucat dan memanjang.

Setiap jenis sayuran menghendaki syarat-syarat yang sangat berlawanan, ada suatu jenis

yang menghendaki penyinaran panjang, ada pula yang pendek. Yang dimaksud

penyinaran panjang ialah lebih dari 12 jam, sedang penyinaran pendek kurang dari 12

jam.

Kebutuhan benih terhadap cahaya untuk berkecambah berbeda-beda tergantung

pada jenis tanaman. Benih yang dikecambahkan pada keadaan kurang cahaya atau gelap

dapat menghasilkan kecambah yang mengalami etiolasi, yaitu terjadinya pemanjangan

yang tidak normal pada hipokotil atau epikotil, kecambah pucat dan lemah. Pigmen

yang memegang peranan dalam perkecambahan biji adalah phytochrome yang sulit

ditentukan karena hanya terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit dalam biji.

          Biji light sensitive yang telah mengadakan imbibisi bila disinari dengan sinar

merah (660 mu) mengakibatkan phytocrome merah berubah bentuk menjadi bentuk

phytocrome infra merah yang aktif sehingga dapat menyebabkan perkecambahan

biji. Pada biji-biji tertentu justru perkecambahan dihambat dengan adanya cahaya dan

tidak terpengaruh kelembaban yang ada.Pengaruh cahaya terhadap perkecambahan

dibedakan menjadi :

1. Tanaman yang perkecambahannya membutuhkan cahaya.

Contoh :   Latuca sativa, Nicotiana tabacum

2. Tanaman yang berkecambahan baik pada keadaan yang becahaya (intensitas lebih

tinggi, perkecambahan lebih baik).

Contoh :   Daucus carota, Ficus elastica, Rumput-rumputan

3. Tanaman yang perkecambahannya dihambat dengan adanya cahaya.

Contoh :   Liliaceae, Nigella spp.

4. Tanaman yang perkecambahannya sangat berkurang bila kena cahaya.

Contoh :   Licopersicum esculentum, Bromus spp.

4

Page 5: Isi Pengaruh Cahaya

Bagaimana cahaya berpengaruh pada perkecambahan yaitu dimulai dengan

hipokotil yang dengan cepat memanjang dan mengangkat kotiledon hingga ke

permukaan tanah. Biji akan mengetahui dirinya telah berda di prmukaan tanah setelah

menangkap cahaya, dan akan memperlambat laju pertumbuhan hipokotil, tapi

mempercepat pertumbuhan epikotil hingga tumbuh daun. Tetapi apabila terdapat di

tempat gelap terus menerus, maka pertumbuhan hipokotil tidak dikontrol oleh cahaya,

demikian juga dengan pertumbuhan epikotil, sehingga pertambahan panjangnya tampak

lebih cepat dibandingkan di tempat terang.

Benih mempunyai sifat yang bervariasi terhadap kebutuhan cahaya untuk

perkecambahannya. Berdasarkan pengaruh cahaya terhadap perkecambahan, benih

diklasifikasikan menjadi 3 golongan, yaitu:

a) Benih yang bersifat positively photoblastic (perkecambahannya

membutuhkan cahaya atau dipercepat oleh cahaya), misalnya benih selada, tembakau.

b) Benih yang bersifat negatively photoblastic (perkecambahannya tidak

membutuhkan cahaya, atau perkecambahannya dihambat oleh adanya cahaya),

misalnya benih bawang (Allium sp), bayam (Amarantus sp).

c) Benih dapat berkecambah sama baik di tempat gelap atau ada cahaya, misal

kubis, kacang-kacangan.

Pengaruh cahaya dan perkecambahan benih dikontrol oleh suatu pigmen

penyerap cahaya, yang dikenal dengan “ phytochrom”. Phytochrom adalah sejenis

protein yang memiliki komponen yang dapat menyerap cahaya.

Di dalam benih terdapat 2 phytochrom yang sifatnya reversible atau bisa bolak-

balik yaitu:

a) Phytochrom merah, yaitu phytochrom yang mempunyai panjang gelombang

650 nm; dapat menyerap sinar merah (Pr). Phytochrom merah bersifat menghambat

perkecambahan.

b) Phytochrom infra merah : yaitu phytochrom yang mempunyai panjang

gelombang 730 nm; dapat menyerap sinar infra merah (Pfr). Phytochrom infra merah

bersifat merangsang perkecambahan.

Jika pada biji yang bersifat positively photoblastic yang sedang berimbibisi,

dikenai cahaya matahari yang kaya akan cahaya merah, maka cahaya merah tersebut

5

Page 6: Isi Pengaruh Cahaya

akan diserap oleh phytochrom merah (Pr) yang terdapat pada benih dan segera

phytochrom merah (Pr) tersebut akan diubah menjadi phytochrom infra merah (Pfr),

yang bersifat merangsang proses terjadinya perkecambahan. Sebaliknya jika biji yang

bersifat positively photoblastic diimbibisikan pada kondisi (gelap) yang kaya akan

cahaya infra merah, maka cahaya infra merah ini akan diserap oleh phytochrom infra

merah (Pfr) yang terdapat pada benih dan segera phytochrom infra merah (Pfr) ini akan

diubah menjadi phytochrom merah (Pr) yang bersifat menghambat proses

perkecambahan.

6

Page 7: Isi Pengaruh Cahaya

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang kami gunakan :

Alat : Bahan :

1. Pinset (gambar 1.2) 1. Benih Salada

2. Wadah plastik

3. Tisu

4. Sprayer (gambar 1.1)

Gambar 1.1 gambar 1.2

7

Page 8: Isi Pengaruh Cahaya

3.2 Prosedur Kerja

1. Semprot / basahi tisu denan sprayer hingga lembab

2. Letakkan tisu yang lembab tadi di wadah plastik

3. Susun benih selada di atasnya secara teratur

4. Tutup wadah tersebut, kemudian letakkan di tempat gelap untuk

mengetahui perkecambahan di tempat gelap, dan di tempat terang untuk

mengetahui pengaruh cahaya di tempat terang

5. Amati perkecambahan setelah 5 – 7 hari.

6. Ukur panjang kecambah, dan lihat perbedaan panjang kecambah, daya

berkecambah serta warna daun pada tempat gelap dan tempat terang

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pada pengujian pengaruh cahaya pada perkecambahan selada kali ini, kami

mengamati 8 kelompok yang dibagi menjadi 2, yaitu kelompok 1 – 4 di tempat terang,

dan kelompok 5 – 8 di tempat gelap.

8

Page 9: Isi Pengaruh Cahaya

Kelompok Gelap/terang DB Panjang kecambah

(cm)

Warna daun

1 Terang - - -

2 Terang 95% 3.35 Hijau

3 Terang 100 % 3,97 Hijau

4 Terang - - -

5 Gelap - - -

6 Gelap 100% 4,97 Hijau muda

7Gelap 77,5% 1,7 Tumbuh tapi

tidak ada daun

8 Gelap 72,5% 2,28 4,8

Pembahasan

1. Pada kelompok 1, 4, dan 5 benih selada tidak dapat tumbuh karena media

untuk tumbuh benih selada dan berkecambah kekurangan air, karena air juga

9

Page 10: Isi Pengaruh Cahaya

berpengaruh dalam berkecambah pada benih untuk proses imbibisi, jika air

tidak mencukupi, maka benih tidak dapat berkecambah.

2. Perbedaan daya berkecambah pada kelompok 2 dan 3 pada tempat terang

dengan kelompok 6, 7 dan 8 pada tempat gelap, terlihat bahwa benih selada

yang dikecambahkan pada tempat terang daya berkecambahnya lebih dari

90% dan perkecambahannnya seragam dan teratur sedangkan di tempat

gelap antara 70 hingga 90% dan perkecambahannya tidak seragam. Pada

kelompok 6, daya berkecambah 100% dimungkinkan media tumbuh terdapat

air yang cukup banyak.

3. Perbedaan ukuran atau panjang kecambah di tempat terang dengan di tempat

gelap, bahwa panjang kecambah selada pada tempat terang lebih panjang

daripada kecambah selada yang dikecambahkan di tempat gelap.

4. Perbedaan warna daun juga terlihat, bahwa benih selada yang

dikecambahkan pada tempat terang, warna daun hijau sedangkan di tempat

gelap hijau muda, bahkan pada kelompok 7, benih dapat tumbuh tetapi tidak

ada daun.

Dari 8 kelompok pengamatan benih selada yang dikecambahkan di tempat

terang dan tempat gelap, membuktikan bahwa selada termasuk benih fotoblastis, yaitu

benih yang dalam proses perkecambahannya memerlukan cahaya. Dilihat dari

perbedaan daya berkecambah, ukuran/panjang kecambah, serta warna daun, di tempat

terang dan gelap. Benih salada yang dikecambahkan di tempat terang mengalami

perkecambahan yang lebih seragam dan teratur dibandingkan benih salada yang

disimpan di tempat gelap. Pada benih salada yang tidak terkena cahaya, pertumbuhan

kecambah tidak seragam dan teratur.          

10

Page 11: Isi Pengaruh Cahaya

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bahwa salada termasuk benih yang bersifat dipengaruhi cahaya dalam tahap

pertumbuhan kecambahnya. Hal ini berdasarkan pengamatan pada benih salada yang

mendapat perlakuan tempat terang , pertubumbuhan kecambah terlihat teratur dan

seragam. Berbeda dengan benih salada yang  diberi perlakuan tempat gelap, tingkat

pertumbuhan tidak seragam

5.2 Saran

Kami membutuhkan kritik serta saran untuk memperbaiki kesalahan dalam

penulisan laporan ini, agar selanjutnya lebih baik.

11