irgasi mll

Upload: irfan-adi

Post on 17-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    1/45

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Irigasi merupakan upaya yang diterapkan manusia untuk mengairi lahan

    pertanian. Dalam dunia modern saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat

    diterapkan oleh manusia. Pada zaman dahulu irigasi diterapkan dengan cara

    mengairi sungai yang melimpah ke lahan pertanian. Namun demikian, irigasi

    juga biasa diterapkan dengan membawa air lalu menggunakan wadah dan

    kemudian menuangkan pada tanaman satu-persatu. Untuk irigasi dengan model

    seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.

    ebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak

    cara yang dapat diterapkan manusia untuk mengairi lahan pertaniannya. !isalnya

    dengan cara irigasi permukaan, irigasi lokal, irigasi dengan penyemprotan, irigasi

    tradisional dengan ember, irigasi pompa air, dan irigasi tanah kering dengan

    terasisasi.

    Di dalam perencanaan irigasi tahapan yang harus dikerjakan"dianalisis dan

    die#aluasi meliputi, lokasi dan perkiraan daerah irigasi, garis besar rencana

    pertanian, sumber daya air, prasarana in$rastruktur, skala prioritas pengembangan,

    dan persyaratan pengembangan dari Dirjen Pengairan, dampak sosial ekonomi

    dan lingkungan. %ahap perencanaan &tahap perencanaan pendahuluan, tahap

    perencanaan akhir'. %ahap perencanaan pendahuluan meliputi pengukuran &peta

    topogra$i, penelitian kemampuan tanah', menentukan letak bangunan, tata letak

    jaringan, petak tersier, tipe bangunan, trase saluran, jaringan dan bangunan

    pembuang, termasuk analisis hidrologi &waterbalance'. %ahap perencanaan akhir

    &pengukuran dan peyelidikan hidrometri"hidrologi, topogra$i, geologi teknik,

    model hidrolis dan laporan akhir'.

    (

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    2/45

    1.2 LOKASI PERENCANAAN

    Untuk menentukan lokasi perencanaan terlebih dahulu harus diterapkan

    sur#ey mengenai kondisi lapangan sekarang ini. ur#ey ini harus diterapkan

    untuk menyelidiki sebab-sebab daerah tersebut memerlukan irigasi. Prosesnya

    adalah sebagai berikut)

    a. %entukan secara umum daerah yang dirancang untuk diairi.

    b. %entukan daerah yang akan disur#ey, bila perlu diadakan

    wawancara untuk mendapatkan data-data.

    c. *dakan perbandingan dengan memeriksa debit sumber air, ukuran-

    ukuran $asilitas yang telah ada.

    +okasi perencanaan yang akan direncanakan adalah )

    ambar peta irigasi ) D.I **UND/

    ub Daerah Irigasi ) +0/U/N

    kema 1aringan Irigasi ) +hoksukon, 2ukit entang, +ueng 2aro

    +uas *real Irigasi ) 3453 0a

    *ir normal ) (,43 +"det"0a

    eadaan %anah ) %anah +iat

    1ika daerah yang akan disur#ey sudah ditentukan, maka diadakan

    $easibility study &studi kelayakan' tentang pengembangan daerah yaitu daerah

    seperti)

    a. Daerah tanpa $asilitas irigasi

    b. Daerah yang menggunakan air secara

    irasional.

    c. Daerah yang pertahapan penggunaan

    airnya tidak stabil.

    6

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    3/45

    1.3 MAKSUD DAN TUJUAN IRIGASI TEKNIS

    %ujuan utama irigasi teknis adalah merencanakan suatu sistem irigasi yang

    tepat guna dan berhasil agar sawah-sawah dapat diairi dengan debit air yang

    cukup dan dengan biaya yang seekonomis mungkin.

    elain itu irigasi mempunyai tujuan-tujuan yang lain, yaitu)

    a. !embasahi tanah, artinya jika hujan turun t idak menentu atau

    curah hujan kurang maka tanah pertanian tidak akan sampai kekeringan.

    b. !enyuburkan tanah, karena umumnya air yang dialirkan berasal

    dari sungai, maka tanah akan menerima zat-zat yang diperlukan untuk

    pertumbuhan dalam lumpur yang terbawa air. %anaman juga dirangsang

    perna$asannya oleh air.

    c. !empertinggi tanah yang rendah dengan sedimen atau lumpur

    yang diendapkan oleh air.

    d. !ewujudkan keman$aatan air yang menyeluruh, terpadu, dan

    berwawasan lingkungan.

    e. !eningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.

    (.7 SASARAN YANG INGIN DICAPAI

    *dapun sasaran yang ingin dicapai dari penulisan rancangan ini adalah

    sebagai berikut)

    a. Untuk memperluas pengetahuan penulis

    secara nyata bagaimana merencanakan saluran dan jaringan irigasi di

    lapangan, khususnya di daerah *rakundo, +hoksukon, 2ukit entang yang

    luas areal irigasinya adalah 3453 0a.

    b. Untuk menambah wawasan, mengadakan

    pengamatan dan mempelajari hal yang baru mengenai perencanaan irigasi

    di lapangan.

    c. 2erguna bagi penulis untuk meningkatkan

    kemampuan dalam hal tulisan ilmiah.

    5

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    4/45

    (.3 PRAKIRAAN HASIL

    Perencanaan induk pengembangan irigasi di Pro#insi *ceh, abupaten

    *ceh %imur Di aluran Induk 1ambu *ye disusun berdasarkan atas rencana

    pengembangan sumber daya air dan rencana tata ruang wilayah serta

    memperhatikan kelestarian sumber daya air dan ditetapkan dengan Pemda dan

    juga didasarkan pada kesepakatan bersama antar sektor, antar wilayah, antar

    Pemda, masyarakat, dan petani, serta pihak lain yang berkepentingan.

    Dari penjelasan di atas diharapkan perencanaan irigasi yang diterapkan di

    daerah *rakundo, +hoksukon, 2ukit entang ini akan terlaksana dengan baik dan

    memberikan hasil yang maksimal dan dapat menguntungkan semua pihak

    khususnya para pengguna irigasi &petani'.

    elain itu, hasil yang ingin dicapai dalam perencanaan ini adalah untuk

    terpenuhinya kebutuhan air normal terhadap tanaman, sesuai dengan pola tanam

    dan tercapainya e$isiensi dalam perencanaan dimensi saluran.

    7

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    5/45

    BAB II

    PEMBAGIAN PETAK IRIGASI

    Dalam merencanakan perencanaan irigasi perlu diterapkan pembagian

    petak irigasi yang mencakup tentang tahap-tahap irigasi, pembagian daerah

    irigasi, $aktor yang mempengaruhi kebutuhan air, rancangan sumber air dan

    penyaluran air, perencanaan kebutuhan air, sistem irigasi, jenis saluran, jenis

    bangunan irigasi.

    2.1 TAHAP TAHAP PERENCANAAN IRIGASI

    Dalam perencanaan irigasi maka perlu diadakan sur#ey terlebih dahulu,

    mengenai kondisi tanah pertanian dan kebutuhan air serta sumber air yang

    dibutuhkan didaerah penyaluran yang akan dialiri irigasi. %ahap yang terpenting

    dalam perencanaan irigasi adalah pengambilan data-data dalam penyusunan

    perencanaan.

    aat ini permintaan masyarakat lokal untuk dibuatkan irigasi merupakan

    hal yang paling pokok dalam perencanaan daerah irigasi. Dalam hal ini penulis

    mencoba mengambil data pada lokasi)

    ambar Peta Daerah Irigasi ) D.I **UND/

    ambar ub Daerah Irigasi ) +0/U/N

    kema 1aringan Irigasi ) +hoksukon, 2ukit entang, +ueng 2aro

    +uas *real Irigasi ) 3453 0a

    eadaan %anah ) %anah +iat

    Data 8urah 0ujan ) (,9 !m"hari

    0idrologi ) (,3 !m"hari

    limatologi ) ( !eter

    3

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    6/45

    ebutuhan *ir Normal ) (,43 +"det"0a

    Pola %anam ) 6 %ahun

    2.1.1 Survey Me!e"# Ke"$"" Se%"r"!

    ur#ey dilakukan untuk mengetahui sebab-sebab, Daerah tersebut

    membutuhkan sarana irigasi agar pembangunan irigasi diterapkan tidak sia-sia

    maka perlu ditinjau beberapa proses yaitu )

    a. !enentukan luas daerah yang akan dialiri oleh irigasi.

    b. !enentukan daerah yang akan disur#ey serta wawancara dengan

    masyarakat tani untuk mendapatkan data-data yang akurat terhadap

    kebutuhan sarana irigasi yang dibutuhkan daerah pertanian baik secara

    teknis perencanaan maupun kebutuhan masyarakat tani.

    c. !emeriksa dan membuat perbandingan debit sumber air serta ukuran-

    ukuran $asilitas yang telah ada dengan kebutuhan.

    *dapun hal-hal yang mempengaruhi produkti$itas pertanian yang layak

    untuk diperhatikan dalam perencanaan adalah )

    (. Pengaruh Iklim

    Iklim mempunyai kaitan dengan suhu udara yang berpengaruh pada

    penguapan &e#aporasi' dan transpirasi. %erjadinya perbedaan suhu udara

    merupakan salah satu sebab terjadinya angin terhadap lajunya penguapan.

    6. iklus *ir

    0idrologi membuktikan adanya siklus air yang terjadi. ebutuhan airuntuk pengairan tanaman pertanian dengan kwalitas dan kwantitas yang

    tepat guna sasaran dapat meningkatkan produksi tanaman petani secara

    maksimal menurut waktu yang diharapkan oleh kalangan petani.

    2erhubung sirkulasi dan distribusi air di alam tidak merata atau tidak

    sesuai dengan kebutuhan tanaman ditiap-tiap daerah pertanian maka

    timbulah pemikiran agar irigasi dapat membagi rata kebutuhan air menurut

    kebutuhan tanaman petani. Dengan adanya irigasi maka yang memerlukan

    4

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    7/45

    air dapat mengalirkan air ke pertanian yang dibutuhkan sedangkan yang

    airnya berlebih dapat membuangnya melalui drainase sehingga usaha dan

    hasil produkti#itas pertanian dapat diterapkan secara maksimal.

    5. %opogra$i

    %opogra$i daerah yang kurang menguntungkan mengakibatkan air hujan

    yang jatuh dipermukaan tanah sebagian besar mengalir menuju tempat

    yang rendah akibatnya tempat yang rendah berlebihan air, ehingga saat

    dataran yang lebih tinggi memerlukan air maka harus mengambil air dari

    daerah yang rendah sedangkan pengambilan air dari daerah yang rendah

    membutuhkan tenaga besar oleh sebab itu timbulah pemikiran bahwa

    pembuatan irigasi sangat dibutuhkan oleh pertanian.

    2.1.2 Survey Ke&u'u(" A#r

    ur#ey ini dibagi 6 &dua' bagian yaitu )

    a. ebutuhan *ir Di Persawahan

    ebutuhan air untuk persawahan di Daerah yang kecil diperkirakan dari

    dalamnya kebutuhan air di kali dengan luas daerah irigasi dan ditambah

    dengan kehilangan air dalam saluran.

    b. ebutuhan *ir Di +adang

    ebutuhan air diladang diperkirakan dengan mengalihkan e#apotranspirasi

    dengan luas daerahnya.

    2.1.3 Survey S")ur" Ir#!"*# D" Dr"#"*e Y"! A$"

    ur#ey diterapkan untuk mengambil data mengenai air agar diketahuibanyaknya air yang tersedia untuk pertanian dan yang sanggup di buang melalui

    drainase. ondisi lokasi keadaan tanah di saluran +hoksukon adalah tanah liat

    dengan ele#asi 67 meter dari ketinggian air laut, di areal tersebut memiliki curah

    hujan (,9 !m"hr dan data hidrologis yang didapat adalah (,3 !m"hr. Irigasi dan

    drainase mempunyai $ungsi yang saling mendukung dalam usaha mencapai hasil

    produkti#itas yang optimal bagi pertanian. Penetapan jaringan irigasi erat

    kaitannya dengan jaringan drainase dan pada kondisi tertentu jaringan irigasi dan

    9

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    8/45

    drainase dibuat terpisah.

    aluran irigasi yang ber$ungsi ganda sebagai saluran pemberi dan saluran

    drainase akan menimbulkan kesulitan pengoperasian. !engingat dasar penentuan

    kapasitas antara saluran pemberi dan saluran drainase memang berbeda maka baik

    saluran maupun bangunan yang mempunyai $ungsi ganda akan menjadi sukar

    perhitungannya dan mahal biaya pembuatannya. 1adi pada keadaan umum sebagai

    prinsip dikehendaki adanya jaringan irigasi dan jaringan drainase yang terpisah.

    arena saluran drainase ditentukan berdasarkan jumlah #olume air pada suatu

    daerah yang harus dibuang dalam jangka waktu tertentu sedangkan saluran irigasi

    ditentukan berdasarkan kebutuhan air maksimal untuk tanaman pertanian dengan

    memperhatikan koe$esiensi kehilangan air saat mencapai tujuannya.

    2.1.+ Survey D"'" H#$r,),!# D" Me',$,),!#

    Data-data yang perlu dikumpul yaitu )

    a. Data meteorologi meliputi curah hujan, suhu e#aporasi, kecepatan angin,

    suhu udara, kelembaban, lamanya penyinaran matahari.

    b. ur#ey air tanah.

    c. ur#ey kwalitas karena terkadang mengandung unsur berbahaya, bagi

    tanaman dan suhu air yang terlalu dingin juga akan merusak hasil produksi

    tanaman.

    2.2 PEMBAGIAN DAERAH IRIGASI

    aluran induk adalah saluran yang mengambil air langsung dari bangunan

    penangkap air yaitu bendung pada sungai. Daerah pengairan yang dilayani saluran

    induk ini merupakan daerah irigasi yang disebut petak primer. aluran sekunder

    mengambil air dari saluran induk atau saluran primer dan melayani sebagian

    daerah dalam petak primer. Daerah yang dilayani saluran sekunder disebut petak

    skunder. aluran tersier mengambi air dari bangunan pembagi pada saluran

    skunder maupun pada saluran primer dan melayani suatu satuan luas yang disebut

    :

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    9/45

    petak tersier. 8abang saluran tersier ini merupakan saluran kwarter dan melayani

    petak kwarter. Dalam suatu daerah irigasi, pembagian daerah kedalam petak yang

    lebih kecil dengan maksud mencapai pembagian daerah yang ideal untuk

    mendukung pengelolaan air yang e$ekti$ tidak selalu mudah berhubung keadaan

    daerah yang sudah punya batas alam yang tidak beraturan. *gar pembagian air di

    tiap sektor menjadi baik maka dibuat saluran sub untuk melayani petak sub

    tersebut. aluran kwarter dalam pembicaraan irigasi sering disebut dengan saluran

    distribusi. Pengelolaan air pada tingkat tersier pada umumnya diterapkan oleh

    petani dan kontrolnya diterapkan pemerintah.

    2.3 -AKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN AIR

    2anyaknya kebutuhan air tergantung pada )

    a. 1enis %anaman.

    Padi membutuhkan lebih banyak air daripada jenis tanaman lainnya.

    b. 1enis %anah.

    %anah liat mempunyai kapasitas menahan air lebih tinggi dan

    permeabilitas kecil. Pasir mempunyai kapasitas menahan air yang lebih

    kecil dan permeabilitas yang lebih tinggi. %anah liat membutuhkan air

    lebih sedikit dibandingkan dengan tanah pasir, tanah pada daerah

    +hoksukon adalah %anah liat.

    c. %opogra$i.

    Daerah yang permukaan tanahnya miring membutuhkan air yang lebih

    banyak dibandingkan dengan dataran yang tanahnya datar sebab pada

    daerah miring air yang mengalir dipermukaan lebih besar dari pada yang

    meresap kedalam tanah. edangkan pada daerah datar yang terjadi adalah

    sebaliknya.

    d. Iklim.

    ;aktor iklim yang dominan dalam mempengaruhi kebutuhan air adalah

    suhu. emakin tinggi suhu maka semakin tinggi penguapan dan makin

    besar pula kebutuhan air. Iklim pada daerah +hoksukon adalah iklim tropis

    yang berdominan panas dan dingin. Di areal ini memiliki curah hujan (,9

    !m"hr dan hidrologinya adalah (,3 !m"hr.

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    10/45

    e. 8ara 2ercocok %anam.

    Penanaman secara bergilir &rotasi', membutuhkan lebih sedikit air

    maksimum yang harus dialirkan kesuatu lokasi disbanding dengan

    penanaman serentak.

    2.+. RANCANGAN SUMBER AIR DAN PENYALURAN AIR

    8ara pemberian air harus diselidiki dengan memperhatikan hal-hal sebagai

    berikut )

    a. 1enis dan lokasi sumber air.

    b. 8ara penyaluran air dan $asilitas penyaluran air.

    c. ambungan sumber air dengan $asilitas penyaluran air dan besarnya air yang

    dialirkan.

    d. 8ara memperbaiki suhu air, kwalitas air dan letak $asilitas-$asilitasnya.

    2.+.1 Su&er A#r D" C"r" Pe!")"y"

    Pemilihan sumber air hendaknya berdasarkan beberapa kondisi dasar

    antara lain )

    a. Debit minimum air yang tersedia cukup besar.

    b. 1umlah air yang tersedia cukup besar.

    c. walitas dan suhu air yang baik.

    2.+.2 Pey")ur" D" D#*'r#&u*# A#r

    Penyaluran dapat digunakan dengan membuat saluran dan air secara

    alamiah mengalir ke lokasi yang lebih rendah atau bersamaan dengan

    pemompaan. 1ika lokasi yang dialiri letaknya lebih tinggi dari sumber air, maka

    terpaksa harus digunakan pompa untuk menaikkan air.

    2./ PERENCANAAN KEBUTUHAN AIR

    *da beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah )

    a. 8ara penentuan besarnya keperluan air, biasanya ditentukan berdasarkan

    hasil yang diukur sebenarnya.

    b. Penentuan air yang diperlukan untuk pengelolaan tanah.

    (=

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    11/45

    c. eperluan air untuk daerah yang luas.

    d. ebutuhan air normal yang direncanakan (,43 +iter"dt"0a.

    2.0 SISTEM IRIGASI

    *da 3 &lima' jenis sistem irigasi yang telah ada, sistem yang akan dipakai

    tergantung pada keadaan topogra$i, biaya serta teknologi yang ada.

    2.0.1 Ir#!"*# Gr"v#'"*# Gr"v#'y Irr#!"'#,

    istem ini adalah sistem irigasi yang telah meman$aatkan gaya tarik bumi

    untuk mengalirkan air. *ir mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang

    lebih rendah karena gaya gra#itasi. 1enis irigasi yang termasuk dalam sitem irigasi

    gra#itasi adalah )

    a. Irigasi genangan liar.

    *ir dialirkan kepermukaan sawah melalui sedikit bangunan pengatur,

    terdiri dari beberapa jenis yaitu )

    (. Irigasi tanah lebak &lebak tanah yang lebih rendah disepanjang sisi

    sungai'.

    6. Irigasi banjir.

    5. Irigasi pasang surut &tidak dikendalikan'.

    b. Irigasi genangan dari saluran.

    Pemberian dan pembuangan air dapat dikendalikan sepenuhnya, terbagi

    beberapa jenis pula yaitu )

    (. Irigasi genangan.

    6. Irigasi petak jalur.

    5. Irigasi petak.

    7. Irigasi alur dan gelombang.

    *ir dialirkan melalui alur-alur yang berada di sisi deretan tanaman.

    2.0.2 Ir#!"*# B""( T""( Su& Sur4"5e Irr#!"'#,

    *ir tanah dialiri melalui bawah permukaan tanah. *ir dialirkan melalui

    saluran-saluran dari sisi petak sawah. *kibat adanya air ini, muka air tanah pada

    ((

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    12/45

    petak-petak sawah akan naik, kemudian air tanah akan mencapai zona akaran

    secara kapiler. Dengan demikian tanaman memperoleh air.

    2.0.3 Ir#!"*# Te'e*" Tr#5%)e Irr#!"'#,

    istem irigasi disalurkan melalui jaringan pipa dan di teteskan tepat di

    sekitar perakaran tanaman. Irigasi ini juga menggunakan mesin pompa air sebagai

    tenaga penggerak.

    2.0.+ Ir#!"*# S#r"" C),*e$ Gr"v#'"'#, Irr#!"'#,

    Pada sistem ini air disalurkan melalui jaringan pipa, kemudian

    disemprotkan ke permukaan tanaman. Irigasi ini juga menggunakan mesin pompa

    air sebagai tenaga penggerak.

    2.0./ Ir#!"*# P"*"! Suru'

    istem irigasi ini meman$aatkan terjadinya surut air laut untuk mengairi

    sawah, berbeda dengan irigasi pasang surut genangan liar, irigasi pasang surut ini

    dapat dikendalikan sepenuhnya. ra#itasi sistem irigasi yang dipakai dalam

    pengerjaan tugas ini adalah sistem irigasi dengan jenis saluran irigasi genangan.

    *ir di salurkan ke saluran pembawa, dari saluran pembawa ini air disadap

    menggenangi petak sawah tertinggi, kemudian mengalirkannya sampai kepetak

    sawah yang paling rendah. *ir yang berlebihan yaitu air sisa yang mengalir dari

    petak sawah paling bawah"akhir dari suatu petak tersier dibuang melalui saluran

    pembuang &drainase'. ldealnya setiap sawah mempunyai tempat penyadapan danpembuangan sendiri.

    2.6 JENIS SALURAN

    *ir yang dialiri dari sumbernya ke petak-petak sawah, dari petak sawah ke

    saluran pembuangan seluruhnya melalui saluran irigasi. Dilihat dari $ungsinya,

    saluran dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok.

    (6

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    13/45

    2.6.1 S")ur" Pe&""

    !engaliri air dari sumber ke petak sawah, dilihat dari tingkat

    percabangannya, saluran pembawa dibedakan menjadi )

    a. aluran primer, mengaliri air dari sumbernya dan membagikan ke saluran -

    saluran sekunder.

    Irigasi dari sungai biasanya diterapkan dengan mendirikan bendung

    untuk menaikkan muka air dan menyadapnya melalui saluran yang

    mengalirkan air kesaluran primer. Pertama dibahas dulu dari peta situasi yang

    telah dibuat apakah kita memerlukan sebuah saluran primer atau lebih. 1ika

    lokasi yang akan dialiri terletak disepanjang sisi sungai saja, maka cukupdibuat satu saluran primer saja.

    +ain halnya jika lokasi itu berbentuk memanjang, yang menjurus ke

    arah sungai, dalam hal ini sebaiknya beberapa saluran primer masing-masing

    menerima air langsung dari sungai.

    2iaya pembuatan akan bertambah tetapi akan tertutup dibanding

    murahnya dengan biaya pembuatan saluran, karena saluran akan lebih kecil

    dimensinya. elain itu sebuah saluran primer yang harus melayani lokasi

    yang panjang sekali harus berukuran besar dan kehilangan energinyapun

    besar. elanjutnya untuk saluran yang demikian itu, biasanya memotong

    sungai atau saluran-saluran kecil dan titik potong itu terpaksa di buat

    bangunan yang mahal untuk mengalirkan saluran primer. *dapun daerah yang

    harus di alirkan mempunyai kemiringan yang agak kecil sehingga air dapat

    langsung di sadap dari sungai.

    b. aluran sekunder, membawa air dari saluran primer dan membagikannya

    kesaluran-saluran tersier.

    Dari saluran primer air akan disadap oleh saluran-saluran sekunder

    untuk dialirkan daerah yang sedapat mungkin dikelilingi oleh saluran-saluran

    alam dan digunakan untuk membuang air yang berlebihan. 1alan raya, jalan

    kereta api dapat merupakan batas-batas yang baik sebab dengan

    menggunakan jalan raya sebagai batas kita dapat sekaligus menggunakannya

    (5

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    14/45

    sebagai jalan inspeksi dari saluran sekunder. Untuk mengalirkan petak

    sekunder yang jauh dari bangunan sadap, kita dapat menggunakan saluran

    muka sehingga kita tidak perlu membuat bangunan yang mahal. aluran

    punggung yaitu saluran yang memotong"melintang terhadap garis tinggi

    sedemikian rupa sehingga melalui titik tertinggi dari daerah sekitar.

    c. aluran tersier, membawa air dari saluran sekunder dan membagikan

    kepetak -petak sawah.

    Dari saluran sekunder, air disadap oleh saluran tersier untuk petak

    dengan luas yang sesuai dengan perencanaannya. sebagai batas petak tersier

    yang terletak di sepanjang saluran primer dan menerima langsung dari saluran

    tersier maka di gunakan saluran-saluran alam, jalan-jalan, jalan kereta api dan

    tanah-tanah tinggi. Dalam hal ini, saluran menerima air tanpa melalui saluran-

    saluran sekunder. 1ika saluran tersier disadap dari saluran sekunder yang

    merupakan saluran garis tinggi maka saluran tersier dapat mengalirkan air

    dalam dua arah.

    2.6.2 S")ur" Pe&u"!

    aluran pembuang digunakan untuk membuang air yang berlebihan dari

    petak sawah ke sungai. aluran lembah yaitu saluran yang memotong melintang

    terhadap garis tinggi, saluran lembah melalui lembah dari ketinggian tanah-tanah

    setempat. ungai-sungai atau saluran pembuang biasanya merupakan saluran

    lembah.

    2.7 JENIS BANGUNAN IRIGASI

    *ir dibagikan kesaluran-saluran atau petak sawah melalui bangunan-bangunan irigasi, bangunan irigasi di kelompokkan dalam 6 &dua' kelompok.

    2.7.1 B"!u" P,%,%

    a. 2angunan penangkap air yang $ungsinya menghimpun air, misalnya

    waduk dan bendungan.

    b. 2angunan bagi yaitu bangunan tempat saluran yang lebih besar

    membagikan air ke saluran-saluran yang lebih kecil.

    c. 2angunan sadap yaitu bangunan tempat saluran primer atau sekunder

    (7

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    15/45

    membagikan air ke petak sawah.

    d. 2angunan pengukur untuk mengukur air yang dibagikan"disadap di

    bangunan pembagi.

    2.7.2. B"!u" Pe)e!%"8

    a. 2angunan persilangan yaitu sarana irigasi yang memotong sungai untuk

    melintaskan air menyeberangi sungai atau jalan raya.

    b. 2angunan terjun atau bangunan jungkir ber$ungsi sebagai pemusnah

    energi berlebihan yang timbul akibat perbedaan tinggi muka air yang

    besar.

    c. Pintu bilas yaitu untuk menghanyutkan endapan ke saluran.

    d. 2angunan peluap untuk membuang kelebihan debit air.

    2.7.3 N,e%)"'ur

    Nomenklatur adalah nama petunjuk &indeks' yang jelas dan singkat dari

    suatu objek, yaitu petak atau saluran ataupun bangunan. ehingga akan

    memudahkan dalam pelaksanaan aksploitasi dan pemeliharaan dari tiap-tiap

    bagian dari jaringan irigasi syarat-syarat dalam penentuan indeks adalah sebagai

    berikut )

    a. ebaiknya terdiri dari satu huru$.

    b. 0uru$ harus dapat menyatakan petak, saluran atau bangunan.

    c. +etak objek dan saluran beserta arahnya.

    d. 1enis saluran pengangkut dan pembuang.

    e. 1enis bangunan untuk pembagian dan pemberian air dan talang siphon.

    $. 1enis petak, primer atau sekunder.

    C"r"95"r" 8e&er#" "" :

    (' 2angunan utama ) bendung, rumah pompa, pengambilan bebas dengan

    namanya sesuai dengan nama kampung terdekat lokasi irigasi. ungai

    yang disadap airnya dengan kodenya.

    6' aluran induk namanya sesuai dengan nama sungai atau kampung terdekat

    dan di imbuhi indeks angka (, 6, 5 dan seterusnya yang menyatakan ruas

    (3

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    16/45

    salurannya.

    5' aluran sekunder namanya yang sesuai dengan nama kampung, desa atau

    kota terdekat.

    7' 2angunan bagi"sadap dengan namanya sesuai dengan nama saluran

    dihulunya dan di imbuhi indeks angka (, 6, 5 dan seterusnya.

    3' 2angunan silang seperti gorong-gorong, talang, jembatan dan siphon

    namanya sesuai dengan letak bangunan pada ruas saluran.

    4' Di dalam petak tersier diberi kotak berukuran panjang 5 cm dan lebar (,3

    cm. Dalam kotak ini diberi kode dari saluran mana petak tersebut

    mendapat air irigasi. *rah saluran tersier kanan atau kiri dari bangunan

    bagi"sadap dilihat dari aliran air kotak dibagi menjadi dua bagian, atas dan

    bawah. 2agian bawah dibagi dua yaitu kanan dan kiri kolom sebelah kiri

    menunjukkan luas petak dalam hektar dan kolom sebelah kanan

    menunjukkan besar debit air yang diperlukan untuk menentukan dimensi

    saluran tersier dalam liter"detik.

    8ontoh )

    Untuk mendapatkan debit normal air yang akan dialiri keseluruh areal persawahan

    adalah )

    > &jumlah air bersih &N;' ? luas total areal persawahan' ) e saluran

    > &(,4= +"det"ha ? 3453' " =, (=55= +"det

    .+.n

    3453 0a (,43 +"det"0a

    Dimana )

    .+.n > Nama aluran

    6 > Nomor 2angunan

    n > *rah ebelah anan

    3453 0a > +uas petak dalam hektar

    (,43 > 2esar debit dalam +"det"0a

    (4

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    17/45

    BAB III

    METODOLOGI

    aluran yang direncanakan dalam tugas ini adalah saluran Primer,

    ekunder dan %ersier.

    3.1 PERENCANAAN

    Dalam hal Perencanaan saluran $aktor - $aktor yang harus diperhatikan

    dalam perencanaan saluran adalah)

    a. Dimensi saluran didasarkan pada kapasitas terbesar, yaitu kapasitas

    pada musim kemarau.

    b. +etak saluran pembawa harus sedemikian rupa sehingga seluruh areal

    dapat dialiri. Untuk itu sedapat mungkin saluran di letakkan di

    punggung bukit.

    c. aluran pembawa sedapat mungkin dipisahkan dari saluran

    pembuang. ecepatan pada saluran pembawa kecil sedangkan saluran

    pembuang kecepatan besar.

    d. aluran primer mempunyai syarat @ syarat )

    ('.aluran primer tidak terlalu panjang.

    6'.emiringan saluran harus kecil.

    5'.Usahakan aliran selalu lurus.

    3.1.1. K"8"*#'"* S")ur"

    2esarnya kapasitas saluran tergantung dari luas daerah yang akan dialiri.

    apasitas saluran dapat dihitung dengan rumus )

    aluran Induk " Primer )rsiersaluran teskundersaluraninduksalurantotal e?e?e

    a* ?

    e

    a* ?A ==

    (9

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    18/45

    aluran ekunder )rsiersaluran teskundersalurantotal e?e

    a* ?

    e

    a* ?A ==

    aluran %ersier )rsiersaluran tetotal e

    a* ?

    e

    a* ?A ==

    Dimana ) A > Debit aluran &m5"detik'.

    * > +uas areal yang dialiri &ha'.

    N; > ebutuhan bersih &netto' air sawah

    a > ebutuha air normal &(,43 lt"dt"ha'.

    e total > B$$isiensi irigasi secara keseluruhan.

    e aluran induk"primer > =, =, =,:

    3.1.2. Mee'u%" Mu%" A#r T#"8 S")ur"

    (. aluran %ersier

    %inggi muka air pada saluran tersier, ditentukan oleh letak sawah

    tertinggi yang akan dialiri pada petak tersier, tinggi air yang tergenang

    disawah diambil setinggi =,(= m di tambah dengan panjang saluran

    yang di alirkan dengan kemiringannya.

    6. aluran kunder dan aluran Primer

    Untuk menetukan tinggi muka air saluran skunder adalah tergantung

    tinggi muka air saluran tersier yang akan dialirkan oleh salurannya

    dan tinggi muka air di hilir ditambah panjang saluran dikali

    kemiringan salurannya dengan rumus sebagai berikut )

    0u > 0h > &+ ? I'

    Dimana ) 0u > %inggi muka air dihulu saluran.

    0h > %inggi muka air di hilir saluran.

    + > Panjang saluran Primer dan kunder.

    I > emiringan saluran.

    (:

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    19/45

    3.2. MENENTUKAN DIMENSI TIAP SALURAN

    apasitas aliran di suatu saluran dihitung dengan rumus trickler )

    (' C > k. 6"5. I("6

    Dimana ) C > ecepatan *liran, &m5"dt'

    > 1ari-jari 0idrolis, &m'

    I > emiringan aluran

    k > oe$isien kekasaran strickler, untuk k > 73

    0arga k > 73 dapat dilihat pada tabel dibawah ini )

    %abel. 0arga oe$isien ekasaran trickler Untuk aluran %anah

    ecara praktis dapat digunakan rumus )

    6' C > =,76 . A =,(:6

    umus untuk menghitung"mendesain dimensi saluran dapat digunakan )

    5' > * " P

    * > &b m.h'. h b > n.h untuk +uas penampang saluran

    * > &n.h m.h'. h

    * > &n m'. h6

    7' P > b 6.h (m6 +

    3' A > C.*

    ( +ebar Dasar &m'

    h > %inggi *ir &m'

    m > emiringan %alut & ( Certikal ) m horizontal '

    3.3 PERENCANAAN BANGUNAN SADAP;BAGI

    Untuk kepentingan pembagian air diperlukan bangunan bagi dan bangunan

    sadap. 2angunan bagi adalah bangunan ditempat saluran induk menyabang

    menjadi saluran@saluran sekunder atau bangunan ditempat saluran induk

    memberikan air kepada saluran sekunder. 2angunan sadap adalah bangunan yang

    memberikan air dari saluran induk " sekunder kepada saluran tersier.

    +azimnya pada bangunan@bangunan tersebut, agar dapat menguasai peil

    muka air dihulunya, dibuatkan konstruksi penebat, konstruksi penebat itu dapat

    dipersatukan dan dapat pula terpisah, tidak bergandeng dengan bangunan bagi "

    sadap, asalkan tidak jauh letaknya, berhubung mempunyai $ungsi lain, misalnya

    sebagai bangunan terjun.

    2angunan bagi " sadap perlu diperlengkapi dengan konstruksi pengukurair, agar supaya pembagian " pemberian air menurut jatah dapat diterapkan dengan

    teliti.

    3.+ MENENTUKAN DIMENSI PINTU

    6=

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    21/45

    z

    h h ma?

    ttp

    h air

    Plat Injak

    %uas " -oda PenggerakPintu

    =,3 m7,== m

    =,5m

    Dalam tugas perencanaan ini, pintu yang dipakai hanyalah pintu jenis

    omijn. Dimana pemilihan jenisnya tergantung lebar dasar saluran dan debit air

    saluran.

    eterangan )

    h > %inggi muka air diudik pintu

    h maks > %inggi muka air maksimun diatas bangunan.

    h air > %inggi muka air diatas bangunan.

    tp > %inggi pada kedudukan terendah diukur dari dasar saluran

    normal

    t > %inggi lantai

    3./ CARA PEMBUATAN TABEL

    (. olom ( ) No uasDiisi dengan no ruas saluran Primer, sekunder, dimulai dari saluran

    yang paling jauh dari bendung.

    6. olom 6 ) %inggi *ir &h'

    %inggi air yang akan digunakan dilapangan &disesuaikan'.

    5. olom 5 ) +ebar Dasar aluran &b'

    6(

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    22/45

    +ebar dasar saluran yang akan digunakan dilapangan &harga b ini

    adalah pembulatan ke 3 cm terdekat'

    - untuk aluran Primer b > 6h

    - untuk saluran ekunder b > h

    5. olom 7 ) emiringan talud &m'

    emiringan talud diambil ( ) (

    7. olom 3 ) +uas penampang rencana &*'

    Didapat dari b dan h dengan menggunakan rumus )

    A < & = ( ( untuk menentukan luas penampang pintu

    Dimana ) * > +uas Penampang &m6

    '

    b > +ebar Dasar aluran &m'

    h > %inggi *ir &m'

    3. olom 4 ) eliling 2asah &P'

    Untuk keliling basah dipakai rumus )

    P < 2( 2=&

    4. olom 9 ) 1ari @ jari hidrolik &'

    Untuk jari @ jari hidrolik dipakai rumus )

    R < P

    A

    h

    hhb=

    ++

    &66

    '&

    9. olom : ) 1ari @ jari hidrolik &6"5 '

    :. olom < ) emiringan aluran &i'

    emiringan saluran ini telah ditentukan ) =,===3

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    23/45

    ecepatan air pada saluran dengan dimensi yang telah dibulatkan

    dengan mengggunakan rumus )

    > < % . R2;3. #1;2

    Dimana )

    k > koo$esien trickler &ditentukan > 73'

    > 1ari@jari hidrolis &m'

    i > emiringan saluran &ditentukan > =,===3'

    (6. olom (5 ) %inggi jagaan &w'

    %inggi jagaan ini disuaikan dengan tinggi air

    (7. olom (7 ) Debit encana &A'

    Untuk tinggi jagaan dipakai rumus )

    ? < A . >

    Dimana ) * > +uas Penampang &m6'

    C > ecepatan *liran &m"dtk'

    65

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    24/45

    BAB I>

    PERHITUNGAN

    Dalam merencanakan suatu saluran Irigasi kita perlu mencari luas dalam

    setiap petak@petak sawah. Dalam tugas rancangan ini luas setiap petak setelah

    dicari dari peta situasi adalah )

    U'u% )u"* *")ur" 8r#er :

    * > 36: 756 4

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    25/45

    +.1 PERHITUNGAN DEBIT SALURAN

    Untuk menentukan debit disetiap saluran dapat di gunakan rumus )

    e

    aAQ

    =

    Dimana )

    A > Debit *ir &m"det'

    * > +uas area yang dialiri &0a'

    a > ebutuhan air Normal &(,43 lt"dt"ha'

    e > - al. Primer > =, =,< - al. %ersier > =,:

    +.1.1 S")ur" Pr#er

    3453 . (,43

    uas * A > -------------- > (=55=,: lt"dt"ha > (=,55=: m5"dt

    =, -------------- > (=55=,: lt"dt"ha > (=,55=: m5"dt

    =, ------------- > (=:< lt"dt"ha > (,=:< m5"dt

    =,:

    756 . (,43

    %*.5.*. A > -------------- > : =,: -------------- > ((:(,:( lt"dt"ha > (,(:(:( m5

    "dt

    63

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    26/45

    =,:

    :5: . (,43

    %*.3 A > -------------- > (96:,59 lt"dt"ha > (,96:59 m5"dt

    =,:

    7 -------------- > (=(:,:9 lt"dt"ha > (,=(::9 m5"dt

    =,:

    (6( . (,43

    %*.( A > -------------- > 67 =,67 -------------- > 5(3,34 lt"dt"ha > =,5(33 m5"dt

    =,:

    599 . (,43

    %*.9 A > -------------- > 999,34 lt"dt"ha > =,99934 m5"dt

    =,:

    ((4< . (,43

    %*.: A > -------------- > 67((,=4 lt"dt"ha > 6,7(( m5"dt

    =,:

    +.2 PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN

    Dalam menentukan Dimensi aluran ada beberapa langkah @ langkah yang

    harus dibuat dengan menggunakan rumus @ rumus tertentu, untuk mencari lebar

    dasar saluran &b' dan tinggi muka air &h' dapat kita coba @ coba.

    *dapun rumus @ rumus yang dipakai adalah )

    h > dicoba - coba

    b > 6h & Untuk aluran Primer '

    b > h & Untuk aluran ekunder"%ersier '

    * > &bh'h

    P > 6h 6 b

    64

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    27/45

    >bh +

    +

    66

    h'h&b

    C > k . 6"5. i("6

    A > * . C

    k > 73 oe$isien kekasaran strickler m("5"dtk

    m > ( ) ( & kemiringan talud hor #ert '

    i > =,===3 & emiringan dasar saluran '

    w > =,6= @ =,5= m

    +.2.1 S")ur" Pr#er SP

    Dicoba )

    k > 73

    h > (.4 m

    b > 6h

    > 6. (.4 > 5.6 m

    * > &bh'h > &5.6 (.4' (.4' > 9.4 m

    P > 6h 6 b

    > 6. (.4 6 5.6 > 9.9 m

    > *"P

    > 9.9 " 9.9 > ( m

    C > k.6"5 . i("6

    C > 73 . (6"5 . =.===3("6

    C > ( m

    A > *.C

    A > 9.9 . (

    69

    h

    b

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    28/45

    A > 9.9 m5"dtHHHHcocok.

    7.6.6 S")ur" Se%u$er SS

    (. &uas *'

    Dicoba )

    k > 73

    h > =,: m

    b > h > =,: m

    * > &bh'h

    > &=,: =,:' =,: > (,9 m

    P > 6h 6 b

    > 6 . =,: 6 =,: > 5,5 m

    > *"P

    > (,9 " 5,5 > =,7 m

    C > k.6"5

    . i("6

    C > 73 . =,76"5 . =.===3("6

    C > =,4 m

    A > *.C

    A > (,3 . =,4

    A > =,< m5"dtHHHHHcocok.

    6:

    (.4 m

    5.6 m

    =.5= m

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    29/45

    =.: m

    =.: m

    =.5= m

    =.3 m

    =.3 m

    =.6= m

    7.6.5 S")ur" 'er*#er ST

    (. &uas *' %*.6

    Dicoba )

    k > 73

    h > =,3 m

    b > h > =,3 m

    * > &bh'h

    > &=,3 =,3' =,3 > =,3 m

    P > 6h 6 b

    > 6. =,3 6 =,3 > (,< m

    > *"P

    > =,3 " (,< > =,6 m

    C > k.6"5 . i("6

    C > 73 . =,66"5 . =.===3("6

    C > =,7 m

    A > *.C

    A > =,3 . =,7

    A> =,6 m5

    "dtHHHHHcocok.

    6

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    30/45

    +.3. PINTU ROMINJ

    Pelaksanaan tugas ini,pintu yang di pakai hanyalah pintu jenis rominj

    dimana pemilihan jenisnya tergantung lebar saluran dan debit air pada saluran.

    Dimana )

    h > tinggi muka air

    h !a? > tinggi muka air ma?imum diatas bangunan

    h ada > tinggi muka air diatas bangunan

    > tinggi lantai

    %p > tinggi pintu dari dasar saluran

    0 >

    5"6

    ..9(.(

    bm

    Q

    cara menguji dapat tidaknya pintu rominj dipakai

    Dimana )

    A > Debit *ir

    m > emiringan %alut b > +ebar aluran

    Perhitungan dapat tidaknya pintu rominj dipakai untuk ruas &primer'

    A > 9,9m5"dt

    m > (

    b > 5,6 >>>>>>>>>>>>>>>h !a? > (,

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    31/45

    * > b ? h

    > 5,6 ? (,4 > 3,( m6

    C >(,3

    9,9=

    A

    Q> (,3 m6"dt

    A >6

    9,9

    6=

    Q> 5,< m6"dt

    0J >

    5"6

    9(,(

    bxmx

    Q

    >

    5"6

    6,5(9(,(

    9,9

    xx

    > (,6

    Untuk pintu rominj h !a? > (,>>>>>>>>>>>>>>pintu rominj dapat dipakai

    +.+. PERHITUNGAN BANGUNAN SADAP

    +.+.1 B"!u" S"$"8 Pr#er

    Dimensi Pintu (

    Dimana )

    A > ( m5"dtk

    K > (= cm > =.( m

    k > =,73 m

    0 > h"=.:

    > =,:"=.:

    5(

    A > 9,9 m"dtk

    b > 5,6 mh > (,4 m

    Pintu

    (

    Pintu 6

    A > ( m"dtkb > =,: m

    h > =,: m

    A > ( m"dtk

    b > =,: m

    h > =,: m

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    32/45

    A > =,< m"dtk

    b > =,: m

    h > =,: m

    A > =,6 m"dtk

    b > =,3 mh > =,3 m

    A > =,< m"dtk

    b > =,: m

    h > =,: m

    Pintu (

    Pintu 6

    > (

    !aka )

    2 >zgxHxk

    Q

    ..6

    2 >(,=:(, =,= =,6 m5"dtk

    K > (= cm > =.( m

    k > =,73 m

    0 > h"=.:

    > =,3"=.:

    > =,4 m

    !aka )

    2 >zgxHxk

    Q

    ..6

    2 >(,=:(, =,3 m

    !aka pintu yang diambil > =,4 m ? =,3 m

    +.+.3 B"!u" S"$"8 Ter*#er

    56

    Pintu 2

    A > =,5 m"dtkb > =,4 mh > =,4 m

    A > =,< m"dtkb > =,: mh > =,: m

    A > =,6 m"dtkb > =,3 mh > =,3 m

    Pintu 1

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    33/45

    Dimana )

    A > =,6 m5"dtk

    K > (= cm > =.( m

    k > =,73 m

    0 > h"=.:

    > =,4"=.:

    > =,: m

    !aka )

    2 >

    zgxHxk

    Q

    ..6

    2 >(,=:(, =,3 m

    !aka pintu yang diambil > =,: m ? =,3 m

    +./. KOLAM OLAKAN DAN BANGUNAN TERJUN

    Dimana )

    h > (,4 m &didapat dari h tertinggi dari perhitungan dimensi saluran'

    C > ( m6"dtk

    g > 5,6 m

    maka )

    K > 0 K

    0 > h &&C6' " &6 ? g''

    > (,4 &&(6' " &6 ? (,4 m

    K > =,5

    K > 0 K

    > (,4 =,5

    > (,< m

    55

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    34/45

    8 > =,7

    > 0 8

    > (,4 =,7

    > 6 m

    4,(

    (,6 m

    !aka digunakan rumus )

    ("5 F K"0 F 7"5

    =,5 F (,6 F (,5

    D > &=,4 ? 0' &(,79 ? K'> &=,4 ? (,4' &(,: ?(, &(:,3 ? 9,9("6' " & 9,9 ( m

    57

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    35/45

    t > &6,7 ? dc' &=,7 ? K '

    > &6,7 ? (' &=,7 ? (,

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    36/45

    ( )7(=

    .. dNSbSa

    ( )(kk

    e

    e

    S

    MT

    /.1. Per(#'u!" P,)" T""

    ebutuhan air untuk pengolahan lahan padi.

    ebutuhan air untuk penyiapan dapat ditentukan berdasarkan kedalaman

    tanah dan porositas tanah di sawah.

    PL > Pd ;i

    Dengan )

    PL > kebutuhan air untuk penyiapan lahan & mm '

    a > derajat kejenuhan tanah setelah penyiapan lahan &M'

    b > derajat kejenuhan tanah sebelum penyiapan lahan &M'

    N > porositas tanah, dalam M rata-rata per kedalaman tanah

    d > asumsi kedalaman tanah setelah pekerjaan penyiapan lahan &mm'

    Pd > kedalaman genangan setelah pekerjaan penyiapan lahan &mm'

    ;i > kehilangan air di sawah selama ( hari &mm'

    ebutuhan air untuk penyiapan lahan dapat ditentukan secara empiris

    sebesar 63= mm, meliputi kebutuhan untuk penyiapan lahan dan untuk lapisan ait

    awal setelah transplatasi selesai.

    edangkan untuk lahan yang sudah lama tidak ditanami, kebutuhan air

    untuk penyiapan lahan dapat ditentukan sebesar 5== mm, yaitu untuk persemaian

    termasuk dalam kebutuhan air untuk penyiapan lahan.

    *nalisis kebutuhan air selama pengolahan lahan dapat menggunakan

    metoda seperti yang diusulkan oleh Can de oor dan Kiljstra &( kebutuhan air untul mengganti kehilangan air akibat e#aporasi

    dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan &mm"hari'

    Bo > B#aporasi potensial &mm"hari'

    P > perkolasi &mm"hari'

    k > konstanta

    54

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    37/45

    % > jangka waktu pengolahan &hari'

    > kebutuhan air untuk penjenuhan &mm'

    e > bilangan eksponen ) 6,9(:6

    Diketahui data-data sebagai berikut )

    ebutuhan air untuk menjenuhkan adalah 63= mm, Perkolasi sebesar 6

    mm"hr, waktu pengolahan adalah 5= hari dan e#aporasi potensial sebesar 7 mm"hr.

    2erapakah kebutuhan air untuk pengolahan lahan

    Penyelesaian )

    Diketahui ) > 63= mm

    P > a ( > (,43 ( > 6,43 mm"hr

    % > 5= hr

    Bo > 6,3= mm"hr

    e > 6.9(:6

    Ditanya ) I...

    1awab )

    !enghitung air untuk mengganti e#aporasi dan perkolasi )

    ! > Bo P

    ! > 6,3= 6,43 > 3,(3 mm"hr

    !enghitung konstanta )

    k >63=

    5=(3,3 x

    S

    MT= > =,4(:

    !enghitung kebutuhan air untuk pengolahan lahan )

    I >(k

    k

    e

    eM > 3,(3 ?

    '(9(:6,6&

    9(:6,64(:,=

    4(:,=

    > ((,=36 mm"hr

    1adi kebutuhan air selama pengolahan lahan adalan sebesar ((,=36 mm"hr.

    - Penggunaan konsumti$

    B% > kc . Bto

    Bto > Bpan ? kpan

    Dengan )

    B% > e#apotranspirasi tanaman &mm"hari'

    59

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    38/45

    kc > koe$isien tanaman

    Bto > e#aporasi tetapan"tanaman acuan &mm"hari'

    Bpan > pembacaan panci e#aporasi

    kpan > koe$isien panci

    /.2. B#' D#8#$"( L"8"! Tr"*8)"'"*# Le( A")

    2ibit padi ditransplantasi saat dua daun telah muncul pada batang muda,

    biasanya saat berumur :-(3 hari. 2enih harus disemai dalam petakan khusus

    dengan menjaga tanah tetap lembab dan tidak tergenang air. aat transplantasi dari

    petak semaian, perlu kehati-hatian dan sebaiknya dengan memakai cethok, serta

    dijaga tetap lembab. 1angan bibit dibiarkan mengering. ekam &sisa benih yang

    telah berkecambah' biarkan tetap menempel dengan akar tunas, karena

    memberikan energi yang penting bagi bibit muda. 2ibit harus ditransplantasikan

    secepat mungkin setelah dipindahkan dari persemaian sekitar O jam, bahkan lebih

    baik (3 menit. aat menanam bibit di lapangan, benamkan benih dalam posisi

    horisontal agar ujung-ujung akar tidak menghadap ke atas &ini terjadi bila bibit

    ditanam #ertikal ke dalam tanah'. Ujung akar membutuhkan keleluasaan untuk

    tumbuh ke bawah. %ransplantasi saat bibit masih muda secara hati-hati dapat

    mengurangi guncangan dan meningkatkan kemampuan tanaman dalam

    memproduksi batang dan akar selama tahap pertumbuhan #egetati$. 2ulir padi

    dapat muncul pada malai &misalnya kupingJ bulir terbentuk di atas cabang, yang

    dihasilkan oleh batang yang subur'. +ebih banyak batang yang muncul dalam satu

    rumpun, dan dengan metode IP, lebih banyak bulir padi yang dihasilkan oleh

    malai.

    /.3. B#' D#'"" S"'u S"'u D"r#8"$" Se5"r" Beru8u

    2itit ditransplantasi satu-satu daripada berumpun, yang terdiri dari dua

    atau tiga tanaman. Ini dimaksudkan agar tanaman memiliki ruang untuk menyebar

    dan memperdalam perakaran. ehingga tanaman tidak bersaing terlalu ketat untuk

    memperoleh ruang tumbuh, cahaya, atau nutrisi dalam tanah. istem perakaran

    menjadi sangat berbeda saat tanaman ditanam satu-satu.

    5:

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    39/45

    /.+. J"r"% T"" Y"! Le&"r

    Dibandingkan dengan baris yang sempit, bibit lebih baik ditanam dalam

    pola luasan yang cukup lebar dari segala arah. 2iasanya jarak minimalnya adalah

    63 cm ? 63 cm.

    ebaiknya petani berani mencoba berbagai jarak tanam dalam berbagai

    #ariasi, karena jarak tanam yang optimum &yang mampu menghasilkan rumpun

    subur tertinggi per m6' tergantung kepada struktur, nutrisi, suhu, kelembaban dan

    kondisi tanah yang lain. Pada prinsipnya tanaman harus mendapat ruang cukup

    untuk tumbuh. !ungkin *nda pernah juga menggunakan metode lain selain IP,

    namun jarang yang jarak tanam terbaiknya di bawah 6= cm ? 6= cm. 0asil panen

    maksimum diperoleh pada sawah subur dengan jarak tanam 3= ? 3= cm sehingga

    hanya 7 tanaman per m6.

    Untuk membuat jarak tanam yang tepat &untuk memudahkan

    pendangiran', petani dapat meletakkan tongkat-tongkat di pinggir sawah, lalu di

    antaranya diikatkan tali melintas sawah. %ali harus diberi tanda inter#al yang

    sama, sehingga dapat menanam dalam pola segi empat. Dengan jarak tanam yang

    lebar ini, memberi kemungkinan lebih besar kepada akar untuk tumbuh leluasa,

    tanaman juga akan menyerap lebih banyak sinar matahari, udara dan nutrisi.

    0asilnya akar dan batang akan tumbuh lebih baik &juga penyerapan nutrisi'. Pola

    segi empat juga memberi kemudahan untuk pendangiran &+ihat no. 4 di bawah'.

    1ika petani sudah lebih berpengalaman, mereka dapat menghemat waktu

    dengan hanya menandai titik persilangan tali di petak sawah dengan lidi atau alat

    lain. Dalam metod IP kebutuhan benih jauh lebih sedikit dibandingkan metode

    tradisional, salah satu e#aluasi IP menunjukkan bahwa kebutuhan benih hanya 9kg"0a, dibanding dengan metode tradisional yang mencapai (=9 kg"0a. 2elum

    lagi hasil panen yang diperoleh berlipat ganda karena setiap tanaman

    memproduksi lebih banyak padi.

    /./. K,$#*# T""( Te'"8 Le&"& T"8# T#$"% Ter!e"! A#r

    ecara tradisional penanaman padi biasanya selalu digenangi air. !emang

    benar bahwa padi mampu bertahan dalam air yang tergenang. Namun, sebenarnya

    5

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    40/45

    air yang menggenang membuat sawah menjadi hypo?ic &kekurangan oksigen'

    bagi akar dan tidak ideal untuk pertumbuhan. *kar padi akan mengalami

    penurunan bila sawah digenangi air, hingga mencapa Q total akar saat tanaman

    mencapai masa berbunga. aat itu akar mengalami die back &akar hidup tapi

    bagian atas mati'. eadan ini disebut juga senescenceJ, yang merupakan proses

    alami, tapi menunjukkan tanaman sulit berna$as, sehingga menghambat $ungsi

    dan pertumbuhan tanaman.

    Dengan IP, petani hanya memakai kurang dari O kebutuhan air pada

    sistem tradisional yang biasa menggenangi tanaman padi. %anah cukup dijaga

    tetap lembab selama tahap #egetati$, untuk memungkinkan lebih banyak oksigen

    bagi pertumbuhan akar. esekali &mungkin seminggu sekali' tanah harus

    dikeringkan sampai retak. Ini dimaksudkan agar oksigen dari udara mampu masuk

    ke dalam tanah dan mendorong akar untuk mencariJ air. ebaliknya jika sawah

    terus digenangi, akar akan sulit tumbuh dan menyebar, serta kekurangan oksigen

    untuk dapat tumbuh dengan subur.

    ondisi tidak tergenang, yang dikombinasikan dengan pendaringan

    mekanis, akan menghasilkan lebih banyak udara masuk ke dalam tanah dan akar

    berkembang lebih besar sehingga dapat menyerap nutrisi lebih banyak.

    Pada sawah yang tergenang air, di akar padi akan terbentuk kantung udara

    &aerenchyma' yang ber$ungsi untuk menyalurkan oksigen. Namun, karena

    kantung udara ini mengambil 5=-7=M korteks akar, maka dapat berpotensi

    menghentikan penyaluran nutrisi dari akar ke seluruh bagian tanaman. elain itu,

    penggenangan air paling baik dilakukan pada sore hari &bila pada hari itu tidak

    hujan', sehingga air yang berada di permukaan mulai mengering keesokan

    harinya. Perlakuan ini membuat sawah mampu untuk menyerap udara dan tetaphangat sepanjang hariR sebaiknya sawah yang digenangi air justru akan

    memantulkan kembali radiasi matahari yang berguna, dan hanya menyerap sedikit

    panas yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman. Dengan IP, kondisi tak

    tergenangi hanya dipertahankan selama pertumbuhan #egetati$. elanjutnya,

    setelah pembungaan, sawah digenangi air (-5 cm seperti yang diterapkan di

    praktek tradisional. Petak sawah dialiri secara tuntas mulai 63 hari sebelum panen.

    7=

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    41/45

    ebagai tambahan untuk 7 prinsip ini, 6 praktek lain sangat penting dalam

    metode IP. eduanya tidak berlawanan dan telah lama dikenal oleh petani dalam

    bercocok tanam.

    /.0. Pe$"r#!"

    Pendaringan &membersihkan gulma dan rumput' dapat dilakukan dengan

    tangan atau alat sederhana. Para petani di !adagaskar beruntung setelah

    menggunakan alat pendaringan yang telah dikembangkan International ice

    esearch Institute sejak tahun (

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    42/45

    miskin jika tidak di pupuk kimia, secara otomatis perlu diberikan masukan nutrisi

    lain. Pedomannya) dengan hasil panen yang tinggi, sesuatu perlu dikembalikan

    untuk menyubukan tanah.

    Ke5e8"'" "!# $#"'"* 8eru%"" '""( 2/ ;$'%

    1anuari ) $ &u' >67

    '& axhariu +>

    67

    '43,(5(&3=,6 x+> 6,65 m"dtk

    ;ebuari ) $ &u' >67

    '& axhariu +>

    67

    '43,(6:&3=,6 x+> 6,=5 m"dtk

    !aret ) $ &u' >67

    '& axhariu +>

    67

    '43,(5(&3=,6 x+> 6,65 m"dtk

    *pril ) $ &u' >67

    '& axhariu +>

    67

    '43,(5=&3=,6 x+> 6,(9 m"dtk

    !ay ) $ &u' >67

    '& axhariu +>

    67

    '43,(5(&3=,6 x+> 6,65 m"dtk

    1uni ) $ &u' >67

    '& axhariu +>

    67

    '43,(5=&3=,6 x+> 6,(9 m"dtk

    1uli ) $ &u' >67

    '& axhariu +>

    67

    '43,(5(&3=,6 x+> 6,65 m"dtk

    *gustus ) $ &u' >67

    '& axhariu +>

    67

    '43,(5(&3=,6 x+> 6,65 m"dtk

    eptember ) $ &u' >67

    '& axhariu +>

    67

    '43,(5=&3=,6 x+> 6,(9 m"dtk

    /ktober ) $ &u' >67

    '& axhariu +>

    67

    '43,(5(&3=,6 x+> 6,65 m"dtk

    No#ember ) $ &u' >67

    '& axhariu +>

    67

    '43,(5=&3=,6 x+> 6,(9 m"dtk

    Desember ) $ &u' >67

    '& axhariu + >67

    '43,(5(&3=,6 x+ > 6,65 m"dtk

    Tabe !ece"atan Angin #m$dtk%

    2ulan 1an ;eb !art *prl !ay 1uni 1uli *gst ep /kt No# Des

    Perata 6,65 6,=5 6,65 6,(9 6,65 6,(9 6,65 6,65 6,(9 6,65 6,(9 6,65

    Btc > 2ulan ? (,(

    Btc > 6,(9 ? (,( > 6,5:9 mm"hari

    D > Buanx

    x

    N&'

    47,:43,=

    76

  • 7/23/2019 Irgasi MLL

    43/45

    > (9,647,:43,=

    43,(x

    x> =,459 l"dtk"h

    A > BuanxAx('

    (===

    > (9,6(===

    3453459,=x

    x> 9,9:< m5"dtk

    Perhitungan debit intake &A' untuk luas areal sawah &*' 3453 0a

    Periode Btc N; D A

    Nop( 6,5:9 (.43= =,459 9,9: