intoksikasi benzodiazepine

13
MATERI FARMASI FORENSIK • Visum et Repertum • Penggolongan Racun • Pemeriksaan Forensik, Pengambilan Bahan, Bahan Pengawet, Cara Pengiriman Bahan • Keracunan Narkotika • Keracunan Gas CO dan CO2 • Keracunan Sianida • Keracunan Alkohol • Keracunan Benzodiazepine • Keracunan H2S

Upload: rhita-semfiks

Post on 26-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

MATERI FARMASI FORENSIK

MATERI FARMASI FORENSIKVisum et RepertumPenggolongan RacunPemeriksaan Forensik, Pengambilan Bahan, Bahan Pengawet, Cara Pengiriman BahanKeracunan NarkotikaKeracunan Gas CO dan CO2Keracunan SianidaKeracunan AlkoholKeracunan BenzodiazepineKeracunan H2SINTOKSIKASI BENZODIAZEPINEDr. Mohammad Tegar Indrayana, SpFBagian Forensik Kedokteran dan Studi Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Psikotropika

PSIKOTROPIKAUndang-undang (UU) No 5 tahun 1997 zat atau obat, baik alamiah atau sintetik bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilakuPsikotropika golongan IEx : MDMAPsikotropika golongan IIEx : Amphetamine, Phencyclidine (PCP)Psikotropika golongan III Ex : FlunitrazepamPsikotropika golongan IV Ex: Alprazolam (Xanax), Bromazepam (Lexotan) dll3PENDAHULUANHipnotik-sedatifPenemuan Chlordiazepoxide di tahun 1950anPengobatan insomnia dan ansietas pada pasien rawat jalan,pengobatan kejang pada status epileptikusFarmakodinamikSSP: depresi SSP, sedasi, hipnosis, pre-anestetik (amnesia anterograd), efek relaksasi otot (berhubungan dgn efek sedasi, hipnosis dan ansietas)

Mekanisme KerjaPotensiasi inhibisi neuron dengan GABA (Gamma-Aminobutyric Acid) sebagai mediatorGABA tramsmitter pada sinaps saraf bermolekul kecil, bekerja cepat, bersifat inhibisiDisekresikan oleh ujung-ujung saraf: medula spinalis, serebelum, ganglia basalis dan sebagian korteks serebri5Obat-Obat Golongan BenzodiazepineAlprazolamChlordiazepoxideClonazepamClorazepateDiazepamEstazolamFlurazepamLorazepamOxazepamPrazepamQuazepamTermazepamTriazolam

EFEK AKUTBenzodiazepine memperpanjang potensiasi GABA berikatan dengan reseptor depresi SSPManifestasi klinik: sedatif, ansiolitik (mengurangi kecemasan), amnesiaHigh potency benzodiazepine: flunitrazepam (10 x Diazepam) dimanfaatkan utk induksi anestesia, menurunkan ansietas, menciptakan amnesia meskipun tersadar, compliant patientEFEK KRONIKRebound anxiety atau insomniaSakit kepala, mual, muntah, tremor pada otot

FLUNITRAZEPAM (ROHYPNOL)Drug of choice dalam tindakan kriminal DFSA (Drug Facilitated-Sexual Assault) Desas-desusPenelitian:Hindmarch and Brinkmann (1999): 6 spesimen urine dari 1033 sampel dari korban pemerkosaan positif flunitrazepam. Alkohol (40%), Cannabinoid (20%), Benzodiazepine golongan lain (12%)ElSohly dan Salamone (1999) : 6 sampel urine dari 1179 sampel positif flunitrazepamSelebihnya: Alkohol, cannabinoids dan benzodiazepine golongan lainRaymon, et al (1999):Ditemukan 10% pada sampel urine pengemudi yang terkena DUI (Drives Under Influence) Kesimpulan:Flunitrazepam lebih sering disalah gunakan untuk mendapatkan efek alcohol-like intoxication daripada alat untuk DFSAMETODE ANALISISBenzodiazepine stabil di dalam darah dan urine selama beberapa mingguRekomendasi: tabung dengan zat pengawet (sodium fluoride dan potassium oxalate)Disimpan dalam lemari pendingin sebelum dianalisisBila waktu kejadian > 48 jam ambil sampel rambut (catatan: diambil setidaknya 7 hari post insiden)Presumptive test: immunoassay analysisConfirmative test: HPLC (High Performance Liquid Chromatography) atau GC-MS (Gas Chromatography with Mass Selective detection)