instrumen evaluasi untuk akreditasi berkala...

21
Lampiran 3 INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAH DIREKTORAT PEMBINAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT – DITJEN DIKTI bekerja sama dengan LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, IKATAN PENYUNTING INDONESIA, & KANTOR MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI JAKARTA, MEI 2000

Upload: ngothien

Post on 03-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

Lampiran 3

INSTRUMEN EVALUASI UNTUK

AKREDITASI BERKALA ILMIAH

DIREKTORAT PEMBINAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT – DITJEN DIKTI

bekerja sama dengan LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,

IKATAN PENYUNTING INDONESIA, & KANTOR MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

JAKARTA, MEI 2000

Page 2: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

Daftar Isi

Halaman

Kata Pengantar ………………………………………………. ii Pendahuluan …………………………………………………. 1 Instrumen Evaluasi ………………………………………….. 4 Formulir Isian Penilaian untuk Akreditasi Berkala …………. 13

Page 3: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

Kata Pengantar

Direktur Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat – Ditjen Dikti

Salah satu hasil tim penelitian keadaan berkala ilmiah di lingkungan perguruan tinggi yang diketuai oleh Prof.Dr.Ir. Edi Guhardja adalah sebuah instrumen yang dapat dipakai untuk mengevaluasi mutu terbitan ilmiah Indonesia. Landasan pemikiran, komponen data paspor dan kriteria instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun oleh Prof.Dr. Mien A. Rifai. Kemudian kriteria tadi diperluas dengan butir-butir serta angka-angka penilaian berpembobotan berbeda yang dikembangkan oleh Prof.Dr.Ir. Soemartono Sosromarsono. Selanjutnya instrumen yang dihasilkan terus diujicobakan pada sejumlah berkala ilmiah, dan hasilnya dapat dianggap memuaskan. Sesudah dilakukan penyempurnaan seperlunya instrumen evaluasi tadi lalu dipakai oleh suatu tim yang diperluas untuk keperluan penilaian terbitan berkala ilmiah dikalangan perguruan tinggi pada tahun 1993. Hasil evaluasi itulah yang dipakai sebagai dasar pengakreditasian berkala ilmiah perguruan tinggi yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1995. Sebagaimana diketahui dalam waktu dekat hanya karya ilmiah yang dimuat dalam berkala yang diakreditasi yang dapat diperhitungkan untuk keperluan promosi staf dikalangan perguruan tinggi. Berdasarkan uji coba evaluasi berkala di kalangan perguruan tinggi tadi dan ditambah dengan pengalaman penilaian karya tulis untuk jabatan fungsional peneliti yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, diduga akan dapat dikembangkan suatu instrumen penilaian penilaian yang dapat dikembangkan suatu instrumen penilaian yang dapat dijadikan sarana akreditasi majalah ilmiah secara nasional. Oleh karena itu instrumen tadi kemudian dibahas dalam Rapat Koordinasi Riset dan Teknologi Nasional 1996 yang diselenggarakan Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, dan dari pertemuan itu diterima sejumlah masukan perbaikan yang pada dasarnya untuk menghilangkan kesan keeksklusifan. Usulan-usulan itu kemudian digarap dengan melibatkan pakar tambahan dari Badan Litbang Pertanian, Pusat Perpustakaaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian (Bibliotheca Bogoriensis) – Deptan, Pusat

Page 4: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

Dokumentasi dan Informasi Ilmiah – LIPI, serta Ikatan Penyunting Indonesia. Hasil penyempurnaan itu kemudian diterbitkan dalam buku Risalah Rakornas Ristek 1996 sehingga instrumen evaluasi berkala ilmiah ini dapat dikatakan sudah diterima secara nasional. Cetakan pertama terbit bulan Agustus tahun 1997. Setelah dievaluasi berdasarkan temuan-temuan dilapangan dan diperbaiki kekurangannya, juga dengan mengikut sertakan Departemen Agama, maka diterbitkan “ Instrumen Evaluasi untuk Akreditasi Berkala Ilmiah” cetakan kedua, Mei 2000. Sesuai dengan tradisi internasional, pengakreditasian majalah ilmiah tidak dapat dilakukan hanya sekali tetapi harus dilaksanakan secara berkala. Oleh karena itu diperlukan peninjauan ulang terhadap kinerja semua majalah baik yang sudah mendapatkan akreditasi maupun yang belum pernah dievaluasi, untuk menyempurnakan pengakreditasian yang sudah dikeluarkan oleh Dirjen Dikti yang ada sekarang. Kegiatan akreditasi ini telah diselenggarakan secara rutin setiap tahun, dan hasil akreditasi berlaku untuk masa tiga tahun. Mengingat kepentingannya dalam jangka panjang, Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat menganggap perlu untuk menerbitkan (dengan dibiayai oleh proyek Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) dan menyebarluaskan instrumen evaluasi tadi, apalagi karena oleh Kantor menteri Negara Riset dan Teknologi telah dikembangkan suatu mekanisme cara penilaian sendiri (self evaluation system) sesuatu majalah yang dapat dilakukan oleh para penyuntingnya. Dengan demikian upaya evaluasi untuk keperluan akreditasi majalah ilmiah di kalangan Dikti akan dipermudah berkat kerjasama antara pihak-pihak yang berkepentingan dan tim evaluasi yang bernaung di Ditjen Dikti. Dalam waktu mendatang pengakreditasian secara nasional memang harus dilakukan di bawah suatu koordinasi bersama. Pelaksanaan akreditasi pada tahun 2000, dilaksanakan dengan kerjasama Badan Akreditasi Nasional. Besar harapan kami penerbitan dan penyebarluasan instrumen evaluasi ini akan membantu upaya nasional dalam meningkatkan pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan dengan demikian ikut pula mempercepat usaha pembinaan sumber daya manusia Indonesia. Jakarta, Mei 2000

Page 5: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

Prof.Dr.Ir. Jajah Koswara

Pendahuluan Dalam menilai hasil karya ilmiah kecendikiawanan karyawan lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan Indonesia, sejak tahun 1975 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia melakukan evaluasi dan pemantauan mutu majalah ilmiah dan bentuk terbitan lain Indonesia guna dipakai sebagai pengukur keberhasilan seseorang yang memangku jabatan penelitian. Penilaian itu lebih ditekankan kepada isi dan substansi terbitan sehingga dikenal adanya tiga kategori terbitan, yaitu yang bersifat ilmiah, semi ilmiah dan populer, serta campuran diantara ketiganya. Dirasakan bahwa pengakreditasian sangat sederhana ini kurang berhasil mengangkat harkat suatu majalah ataupun memapankan tradisi terbitan bermutu. Walaupun pada waktu sudah dirasakan keperluan membenahi segi penyuntingan majalah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu terbitan, usaha nyata untuk memperbaiki ketimpangan yang ada baru dilaksanakan secara sporadis dan kurang bersistem. Ketika Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat – Ditjen Dikti pada awal tahun 1990-an membentuk suatu tim untuk menelaah keadaan sekitar tiga ratus majalah ilmiah yang diterbitkan oleh lingkungan perguruan tinggi, ditemukan bahwa memang terdapat kelemahan mendasar pada penyuntingan sebagian terbesar berkala yang ada. Sebagai jalan pintas untuk mengatasi tumpukan masalah yang dihadapi itu, tim peneliti tersebut menyarankan dilaksanakannya berbagai kegiatan, antara lain penataran bagi para penyunting, mengusahakan penerbitan suatu buku pengantar (Rifai, MA. 1995. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press), dan penyusunan sebuah instrumen evaluasi berkala ilmiah. Instrumen evaluasi yang dihasilkan tadi kemudian mengalami beberapa perbaikan, terutama sebagai akibat dari pada uji coba evaluasi berkala ilmiah dalam lingkungan perguruan tinggi, telaahan beberapa pakar perpustakaan, dan masukan dari Ikatan Penyunting Indonesia (IKAPINDO). Setelah dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional Riset dan Teknologi

Page 6: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

1996, akhirnya instrumen evaluasi yang telah disempurnakan itu disetujui untuk dijadikan bahan dalam melakukan akreditasi majalah ilmiah secara nasional. Untuk memudahkan pelaksanaan akreditasi dikembangkanlah suatu mekanisme cara penilaian yang dapat dilakukan sendiri oleh para pengelola berkala ilmiah. Kriteria dan Bobot Sebagaimana diketahui selain untuk dipakai sebagai penjati diri, data paspor suatu berkala atau majalah ilmiah dapat pula menentukan mutu bentuk terbitan tersebut. Dengan demikian berbagai data paspor tadi- yang meliputi nama berkala, lembaga penerbit, penyunting, keberkalaan, dan tiras, serta ditambah dengan seperangkat data lain seperti substansi, gaya penulisan dan kemantapan penulisan merupakan kriteria yang dapat dijadikan pedoman untuk menentukan peringkat dan status akreditasi sesuatu berkala ilmiah. Kriteria yang bermacam-macam itu dengan sendirinya tidak memiliki nilai yang sama dalam kegiatan pengevaluasian, sehingga diperlukan suatu pembobotan yang berbeda-beda agar diperoleh hasil yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Sesuai dengan makna dan kepentingannya, peringkat bobot yang diberikan kepada setiap kriteria yang berbeda-beda tadi adalah sebagai berikut : nama berkala –5, kelembagaan penerbit –5, penyunting –30, kemantapan penampilan –10, gaya penulisan –10, substansi –25, keberkalaan –12, dan kewajiban pasca terbit –3. Cara Pemberian dan Perhitungan Nilai Untuk memudahkan pelaksanaan evaluasi sendiri, mutu (dan dengan demikian peringkat akreditasi) suatu berkala, setiap kriteria dalam instrumen evaluasi dijabarkan menjadi beberapa butir. Berdasarkan data yang dapat diambil langsung dari sejumlah nomor terbitan dan/atau jilid, serta bersumberkan keterangan yang diberikan oleh pengelola suatu berkala, dapatlah setiap butir kriteria tadi diberi nilai secara kuantitatif. Agar pengevaluasian dapat dilakukan dengan cepat, untuk setiap kriteria disuguhkan seperangkat pilihan masing-masing dengan angka atau nilai skor yang diberikan atau diperoleh sudah merupakan angka mutlak untuk setiap butir kriteria.

Page 7: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

Dengan demikian, nilai yang dapat diraih suatu berkala untuk akreditasi adalah jumlah absolut nilai skor, yang perhitungannya sudah dibobot. Adapun penafsiran kisaran nilai yang dapat diperoleh sesuatu berkala ilmiah adalah : Suatu majalah menjadi terakreditasi jika sedikit-dikitnya memperoleh nilai cukup. Adapun pengelompokan nilai dan predikatnya seperti tertera di bawah ini :

Status Nilai Predikat

Tidak terakreditasi

<30 30 – 39 40 – 49 50 – 59

Sangat Buruk Buruk Sangat Kurang Kurang

Terakreditasi

60 – 69 70 – 79

80 – 100

Cukup (C) Baik (B) Sangat Baik (A)

Page 8: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

Instrumen Evaluasi 1. Nama Berkala 1. Nama berkala hendaklah singkat sehingga mudah diacu 2. Nama yang dipakai sebaiknya menonjolkan bidang ilmu, dan bukannya

nama lembaga atau kota penerbitnya. 3. Istilah dan kata yang terkandung didalam nama (majalah, berkala,

jurnal, buletin, berita, pemberitaan, risalah, forum, warkat, nota teknis, kontribusi, komunikasi) seyogyanya dipakai dengan makna yang tepat dan sesuai.

4. Dituntut adanya keselarasan antara nama dan disiplin ilmu, bidang, akademis atau profesi.

Nama Berkala Nilai Skor 1. Kesesuaian nama

a. Sangat spesifik dan sesuai dengan spesialisasi 5 bidang ilmu

b. Spesifik dan menggambarkan disiplin bidang ilmu 4 c. Agak spesifik tetapi kurang mencerminkan bidang ilmu 3 d. Nama bersifat umum 2 e. Menggunakan nama lembaga dan/atau lokasi 1

II. Kelembagaan Penerbit 1. Lembaga penerbit hendaklah merupakan badan hukum (seperti lembaga

penelitian, perguruan tinggi, organisasi profesi ilmiah) yang mampu memberikan jaminan kesinambungan dana dan naungan hukum.

Page 9: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

2. Pengelolaan penerbitan seyogianya dimandatkan pada suatu satuan organik bersifat teknis ilmiah yang diduga tidak akan terlalu terpengaruh oleh adanya perubahan reorganisasi lembaga sehingga akan memiliki kantor, ruang kerja dan alamat yang tetap.

3. Kegiatan penerbitan harus melembagakan landasan pembakuan nasional, dan internasional, serta mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlak, khususnya dalam kaitannya dengan ISSN, dan peraturan lain.

Kelembagaan Penerbit Nilai Skor 1. Pranata penerbit

a. Satuan teknis ilmiah organisasi, berdasar mandat 3 yang jelas b. Lembaga induk 2 c. Bentuk satuan lain 1 d. Tidak jelas 0

2. Pelembagaan landasan hukum a. ISSN 2 b. SK Pimpinan 1 c. Tidak ada 0

III. Penyunting 1. Penyuntingan dituntut melibatkan mitra bestari (peer group) dari

lingkungan luas sebagai penelaah ahli. 2. Para penyunting hendaklah terdiri atas perorangan berkualifikasi dan

berpengalaman yang mempunyai waktu, kemauan, kemampuan, dan commitment.

3. Pengangkatan resmi sebagai anggota sidang penyunting dilakukan bukan krena jabatan struktural ex officio tetapi karena kualifikasi kepakaran seseorang.

4. Penggarisan tugas (misalnya penyunting penyelia, penyunting pelaksana, penyunting tamu) seyogianya dinyatakan secara tegas dan gambalang.

5. Cakupan mandat bidang keilmuan diupayakan agar lengkap terwakili oleh anggota sidang penyunting.

Page 10: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

Penyunting Nilai Skor 1. Pelibatan mitra bestari sebagai penelaah ahli

a. Pakar internasional >50% 10 b. Pakar Nasional >50% 7 c. Pakar Lingkungan setempat 4 d. Pakar Lingkungan sendiri 0

2. Kualifikasi penyunting a. Lebih dari 50% S2/peneliti dan/atau S3/ahli peneliti 5 b. Kurang dari 50% S2/peneliti dan/atau S3/ahli peneliti 3 c.Hanya S1 atau dibawahnya 1 Nilai Skor

3. Keterlibatan aktif penyunting pelaksana a. 16 jam per minggu 5 b. 8 jam perminggu 3 c. 4 jam perminggu 1

4. Keperwakilan pakar bidang ilmu dalam komposisi Penyunting a. Baik 5 b. Cukup 3 c. Kurang 1

5. Penggarisan tugas a. Ada dan berfungsi 5 b. Ada tetapi kurang berfungsi 3 c. Tidak jelas 1

IV. Kemantapan Penampilan 1. Konsistensi ukuran, tata letak, tipe huruf, jenis kertas, sistem

penomoran, jumlah halaman per jilid dan lain-lainnya dituntut agar dijaga.

2. Penampilan umum berkala (eye catching) sehingga menonjol jika tersimpan dalm meja pajangan kumpulan majalah yang baru datang.

Kemantapan Penampilan Nilai Skor 1. Ukuran berkala

Page 11: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

a. Mantap 1 b. Tidak 0

2. Tata letak a. Mantap 1 b. Tidak 0

3. Tipe huruf a. Mantap 1 b. Tidak 0

4. Jenis kertas a. Mantap 1 b. Tidak 0 Nilai Skor

5. Konsistensi jumlah halaman/jilid a. Selisih tidak melebihi 5% 2 b. Selisih tidak melebihi 25% 1 c. Selisih melebih 25% 0

6. Warna sampul a. Mantap 1 b. Tidak 0

7. Berpenciri terkenali dari jauh a. Ya 2 b. Ya/tidak 1 c. Tidak 0

8. Rancangan memikat a. Ya 1 b. Tidak 0

V. Gaya Penulisan 1. Kemantapan tata cara penyajian (sistematika, pembaban, pengadaan

abstrak dan kata kunci), penulisan (gaya, sistem pengacuan pustaka, daftar kepustakaan) penyuguhan pelengkap dan pendukung (macam gambar, foto, tabel, grafik), serta ketaatasasan pada gaya selingkung mutlak wajib dipertahankan.

Page 12: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

2. Kemapanan pencantuman baris kredit yang meliputi nama-nama penulis (yang harus tanpa gelar akademis) dan alamat lembaga tempat kegiatan penelitian supaya dilakukan secara bertaat asas.

3. Petunjuk jelas bagi penulis dalam setiap jilid dituntut untuk selalu diberikan.

4. Pembacaan contoh cetak oleh penulis sebagai kendali gaya penulisan seyogianya diselenggarakan.

Gaya Penulisan Nilai Skor 1. Sistematika penulisan/pembaban

a. Lengkap 1 b. Kurang 0

2. Abstrak dan kata kunci a. Ada 1 b. Tidak 0 Nilai Skor

3. Kata kunci a. Ada 1 b. Tidak 0

4. Penyajian instrumen pendukung (gambar, tabel, catatan Kaki, bagan dsb) a. Informatif dan komplementer 1 b. Kurang 0

5. Cara pengacuan dan pengutipan a. Baku 1 b. Tidak 0

6. Penyusunan daftar pustaka a. Baku 1 b. Tidak 0

7. Pencantuman nama penulis dan alamat lembaga a. Baku 1 b. Tidak 0

8. Petunjuk bagi calon penulis dalam setiap jilid a. Rinci 1 b. Kurang jelas 0

9. Pembacaan contoh cetak oleh penulis

Page 13: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

a. Dilakukan 1 b. Tidak 0

VI. Substansi 1. Cakupan bidang keilmuan keseluruhan majalah merupakan indikator

mutu yang penting, dengan catatan bahwa makin berspesialisasi makin tinggi nilainya.

2. Sumbangan majalah pada kemajuan i8lmu dan teknologi, yang diukur dari derajat keorisinalan tulisan yang dimuat, menentukan posisi majalah dalam pencaturan pengembangan dan penguasaan ilmu.

3. Bobot pustaka acuan, yang ditentukan dengan melihat perbandingan kadar sumber primer, serta kemuktahiran bahan yang diacu dengan melihat proporsi terbitan 10 tahun terakhir, merupakan tolok ukur mutu berkala ilmiah yang penting. Keseringan mengacu pada diri sendiri (self citation) mengurangi nilai

4. Analisis, sintesis, dan penyimpulan, serta perampatan dan pencetusan teori baru yang secara mapan dituangkan dalam tulisan-tulisan yang dimuat akan meningkatkan martabat berkala ilmiah.

5. Dampak Ilmiah, yang antara lain diukur dari keseringan diacu,

kemampuannya berfungsi sebagai pemacu kegiatan penelitian berikutnya.

6. Keuniversalan lebih dipentingkan dibandingkan kenasionalan, apalagi kelokalan.

Substansi Nilai Skor 1. Cakupan keilmuan berkala

a. Superspesialis (misalnya ftaksonomi jamur) 2,5 b. Spesialis (misalnya fisiologi) 2 c. Cabang ilmu (misalnya botani) 1,5 d. Disiplin (misalnya biologi) 1 e. Kombinasi (a, b, c, d) 0,5

2. Aspirasi wawasan berkala a. Internasional 5 b. Regional 4 c. Nasional 3

Page 14: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

d. Kawasan 2 e. Lokal 1

3. Keorisinilan sumbangan berkala pada kemajuan Ilmu dan teknologi a. Tinggi 5 b. Cukup 4 c. Sedang 3 d. Kurang 2 e. Rendah 1

4. Dampak ilmiah berkala a. Tinggi 2,5 b. Cukup 2 c. Sedang 1,5 d. Kurang 1 e. Rendanh 0,5

5. Kadar perbandingan sumber acuan primer : lainnya a. >80% 2,5 b. 40-80% 1 c. <40% 0,5

6. Derajat kemuktahiran pustaka acuan a. >80% 2,5 b. 40-80% 1 c. ,40% 0,5 Nilai Skor

7. Analisis dan sintesis a. Baik 2 b. Cukup 1 c. Kurang 0,5

8. Penyimpulan dan perampatan a. Baik 3 b. Cukup 2 c. Kurang 1

VII. Keberkalaan 1. Ketaatan periode frekuensi penerbitan haruslah sesuai dengan jadwal

yang ditentukan, dan/atau sesuai dengan nama yang disandang majalah.

Page 15: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

Perlu dicatat bahwa penerbitan tak teratur (irregular) merupakan u7kuran keberklaan yang diperkenankan, asal tegas dikatakan.

2. Kemantapan tata penomoran perlu dijaga sesuai dengan keberkalaan dengan mencantumkan nomor jilid (dapat dengan angka romawi) dan nomor bagian (umumnya dengan angka arab) yang tidak tergantung pada tahun terbit.

3. Penomoran halaman yang berkesinambungan dari 1-n dalam suatu jilid yang belum ditutup dengan indeks isi, dan bukan mulai lagi dari halaman 1 untuk setiap nomor bagian yang terbit, merupakan indikator keberkalaan supaya diadakan.

4. Indeks penutup jilid sebagai petanda dilakukannya kendali keberkalaan supaya diadakan.

5. Ketersediaan dana dan naskah berkelanjutan adalah salah satu ukuran penjamin keberkalaan.

Keberkalaan Nilai Skor 1. Jadwal penerbitan

a. Sesuai dengan jadwal yang ditentukan 2 b. Tidak sesuai 1 c. Tidak menyebut jadwal penerbitan 0

2. Tata penomoran jurnal a. Konsisten 2 b. Tidak konsisten tetapi bersistem 1 c. Tidak bersistem 0 Nilai Skor

3. Penomoran halaman a. Berurut dalam satu jilid 2 b. Tiap nomor dimulai dengan halaman 1 0

4. Indeks tiap jilid a. Ada 2 b. Tidak ada 0

5. Sumber dana a. Terjamin dengan teratur 2 b. Terjamin tetapi tidak teratur 1 c. Tidak terjamin 0

6. Ketersediaan naskah a. > 200% isi satu nomor 2

Page 16: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

b. 100% isi satu nomor 1 c. < 100% isi satu nomor 0

VIII. Kewajiban Pasca Terbit 1. Berkala hendaklah memberikan cetak lepas (reprint, offprint) kepada

setiap penulis untuk memperluas keterjangkauan. 2. Peraturan wajib disimpan mutlak harus ditaati. Ketersediaan berkala

dalam perpustakaan utama merupakan salah satu pengukur keluasan persebaran.

Kewajiban Pasca Terbit Nilai Skor 1. Menyediakan cetak lepas

a. Ya 1 b. Tidak 0

2. Memenuhi wajib simpan (di Arsip Nasional atau PDII) a. Ya 2 b. Tidak 0

IX. Lain-lain Butir-butir yang diperkenankan 1. Iklan dapat dimuat asal dicantumkan dalam halaman berpenomoran

khusus yang tidak mengganggu kesinambungan penomoran halaman jilid, dan harus terpisah sehingga bisa dibuang dalam proses penjilidan.

2. Artikel ulasan dan tinjauan atas undangan dapat dipertimbangkan pemuatannya, malahan dianjurkan untuk terbitan oleh organisasi profesi sebagai penampung pertanggungjawaban ilmiah ketua himpunan.

3. Rubrik tinjauan buku baru dianjurkan diadakan.

Page 17: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

4. Pemuatan obituari tokoh ilmuwan dalam bidang cakupan majalah sangat dianjurkan.

Butir-butir yang tidak boleh ada 1. Foto penulis artikel, kecuali ketua organisasi profesi ilmiah yang

membacakan orasi pertanggungjawaban ilmiah tas undangan. 2. Berita keluarga, berita organisasi, berita peristiwa keilmuan.

Lampiran 3

Formulir Isian Penilaian Akreditasi Jurnal Ilmiah

JUDUL BERKALA : ………………………………………………………… I S S N : ………………………………………………………… PENERBIT : …………………………………………………………

Page 18: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

ALAMAT : ………………………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………………………………… …………………………………………………………

PENILIAN SENDIRI

PENILIAN KOMISI I

PENILIAN KOMISI II

KRITERIA

Pilihan Butir

Kriteria

Nilai Skor

Pilihan Butir

Kriteria

Nilai Skor

Pilihan Butir

Kriteria

Nilai Skor

I. Nama berkala

1. Kesesuaian nama

II. Kelembagaan Penerbit

1. Pranata penerbit

2. Pelembagaan landasan hukum

III. Penyunting

1. Pelibatan mitra bestari sebagai penelaah ahli

2. Kualifikasi penyunting

3. Keterlibatan aktif penyunting pelaksana

4. Keperwakilan pakar bidang ilmu dalam komposisi penyunting

5. Penggarisan tugas

PENILIAN SENDIRI

PENILIAN KOMISI I

PENILIAN KOMISI II

KRITERIA

Pilihan Butir

Kriteria

Nilai Skor

Pilihan Butir

Kriteria

Nilai Skor

Pilihan Butir

Kriteria

Nilai Skor

IV. Kemantapan Penampilan

1. Ukuran Berkala

2. Tata Letak

Page 19: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

4. Jenis Kertas

5. Konsistensi jumlah halaman/jilid

6. Warna sampul

7. Berpenciri terkenali dari jauh

8. Rancangan memikat

9. Kesan umum kemantapan

V. Gaya Penulisan

1. Sistematika penulisan

2. Konsistensi pembaban

3. Abstrak dan kata kunci

4. Penyajian gambar dan tabel

5. Cara pengacuan dan pengutipan

6. Penyusunan daftar pustaka

7. Pencantuman nama penulis dan alamat lembaga

8. Petunjuk bagi calon penulis dalam setiap jilid

9. Pembacaan contoh cetak oleh penulis

VI. Substansi

1. Cakupan keilmuan berkala

2. Aspirasi wawasan berkala

3. Keorisinalan sumbangan berkala pada kemajuan ilmu dan teknologi

4. Dampak ilmiah berkala

5. Kadar perbandingan sumber acuan primer : lainnya

6. Derajat kemuktahiran pustaka

Acuan

7. Analisis dan sintesis

8. Penyimpulan dan perampatan

PENILIAN SENDIRI

PENILIAN KOMISI I

PENILIAN KOMISI II

KRITERIA

Pilihan Butir

Kriteria

Nilai Skor

Pilihan Butir

Kriteria

Nilai Skor

Pilihan Butir

Kriteria

Nilai Skor

VII. Kemantapan Penampilan

1. Ukuran Berkala

2. Tata penomoran jurnal

Page 20: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

3. Penomoran halaman

4. Indeks tiap jilid

5. Sumber dana

6. Ketersediaan naskah

VIII. Tiras

1. Tiras minimum terpenuhi

2. Menyediakan cetak lepas

3. Memenuhi wajib simpan (di ARNAS atau PDII)

JUMLAH

IX. Lain-lain

a. Penyediaan halaman khusus untuk iklan

b. Pemuatan artikel ulasan dan tinjauan atas undangan

c. Penemuan tinjauan buku baru

d. Pemuatan obituari ilmuwan dalam bidang cakupan majalah

e. Pemuatan foto penulis artikel

f. Pemuatan berita keluarga, berita organisasi, berita peristiwa keilmuan

Lampiran 3

Page 21: INSTRUMEN EVALUASI UNTUK AKREDITASI BERKALA ILMIAHbirosdmkepri.com/.../2017/03/Lampiran3-ttg-Usulan_jurnal_ilmiah.pdf · instrumen evaluasi tersebut bersumber dari makalah yang disusun

INSTRUMEN EVALUASI UNTUK

AKREDITASI BERKALA ILMIAH

DIREKTORAT PEMBINAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT – DITJEN DIKTI

bekerja sama dengan LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,

IKATAN PENYUNTING INDONESIA, & KANTOR MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

JAKARTA, MEI 2000