implikasi pendidikan dar! q.s yusuf ayat 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/ela humaeroh_implikasi...

80

Upload: lydan

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana
Page 2: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86TENTANG SIKAP NABI YA'KUB AS MENGHADAPI ANAKNYAYANG BERSALAH TERHADAP FIGUR SEORANG AYAH DALAM

MENDIDIK ANAK - ANAKNYA

..

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat MenempuhGelar Sarjana pada Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Bandung

Oleh:

ELA HUMAEROHN PM: 963001051

No. h.I1l&Ii·; 01 2'~03 fI

INo. ~lasli ~. ~4t. ~ \~"'" xi"..,._-- - -

\S~ - 'i'Lv--/..A~~ ~.

FAKULTAS TARBIYAHUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

1421 HI 2001 M

Page 3: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

IMPLIKASI PENDIDIKAN DARI Q.S YUSUF AYAT 84-86TENTANG SIKAP NABI YA'KUB AS MENGHADAPI ANAKNYA

YANG BERSALAH TERHADAP FIGUR SEORANG AYAH DALAMMENDIDIK ANAK-ANAKNYA

Disetujui oleh,

Pembimbing I

H. Agus Halimi, Dr's, M.Ag

Mengetahui,

Ketua

Jurusan Pendidikan Agama IslamFakultas Tarbiyah

Universitas Islam Bandung

H. Agus Halimi, Drs., M.Ag

PembimbingII

Fitroh Hayati, S.Ag

PYMTFakultas TarbiyahUniversitas Islam Bandung

v ".~Sobar AI Ghazal, Drs.M.Pd.

Page 4: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUFAYAT 84-86 TENTANG SIKAP NABI YA'KUB MENGHADAPIANAKNYA YANG BERSALAH TERHADAP )!'IGUR SEORANG AYAHDALAM MENDIDIK ANAK-ANAKNYA, telah dimunaqosahkan dalamSidang Munaqosah yang diselenggarakan oleh Fakultas Tarbiyah UniversitasIslam Bandung, pada hari Sabtu tanggal 3 Pebruari 2001. Sripsi ini telah diterimasebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama pada JurusanPendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Uiversitas Islam Bandung.

Bandung,3 Pebruari 2001

Panitia Ujian Sidang

Ketua,

~"H!:~ \j ..

S bar AI Ghazal, Drs., M.Pd

Ketua Merangkap Anggota,

(

-­Dedih Surana, Drs., M.Ag

ggota,

L

TlMPENGUJI

Sekertaris,

.H. Agus Halimi, Drs., M.Ag.

An gota

Sobar Al Ghazal, Drs., M.Pd

Anggota,

H. Sanusi Uwes, Dr., M.Pd

Page 5: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

:;MOTTO:

''';{ai anattu d"irilignfafi sfiafat dan. surufifafimanusia 6er6uat fi.s6ajitan dan. farangfafi (merelig)dari fi.smungi{gran dansa6arfafi atas sesuatu (fi.ssusafian)yang menimpa tamu (ligrena) sesunggufinya yang demikian. itu(aaafafi) dari perligra-perligra yang m6eratlign o{efi)1.[fafi. "

(0'. Luqman : 17)

'l(upersem6afitan Vntut:'Kfaua orangtuatu, taligk;ligtatu,aaik;aaittu dati dambaan. fiati.

I

Page 6: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

Nama

Npm

Fakultasl Jurusan

Program

Judul

ABSTRAK

: Ela Humaeroh

: 96300]05]

: Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam

: SI

: Implikasi Pendidikan Q.S. Yusuf Ayat 84-86 Tentang

Sikap Nabi Ya'kub as Menghadapi Anaknya Yang

Bersalah Terhadap Figur Seorang Ayah Dalam Mendidik

Anak-Anaknya,

Rasulullah saw.sebagai Nabi penutup telah mempraktekan setiap detaildari ajaran Islam pada dirinya, keluarganya, masyarakatnya, dan negara, termasukdi dalamnya pedoman mendidik anak menjadi shalih yang menjadi dambaansetiap manusia sejak Nabi Adam sampai hari kiamat. Karena begitu sempumanyaRasulullah saw dalam menyampaikan risalah ilahiyah, maka Allahswt.memproklamasikan kesempumaan tugas yang beliau jalankan dan agamayang beliau bawa sebagaimana termaktub dalam QS Al Maidah ayat 3 : Pada hariini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu; dan telah Kucukupkankepadamu nikmat-Ku dan telah Kuridlai Islam itu menjadi agama bagimu. Makabarang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.

A] Qur'an sebagai pedoman hidup umat manusia dan umat Islamkhususnya, di dalamnya banyak ayat-ayat yang mengandung pelajaran-pelajaranyang akan membawa manusia kepada jalan kebenaran, di antaranya yangterkandung dalam QS Yusuf ayat 84-86 tentang bagaimana cara Nabi Ya'qubdalam mendidik anak-anaknya, yang apabila dikaji dapat dijadikan referensi untukpengembangan dan praktek pendidikan.

Berpijak pada asumsi diatas, maka upaya untuk melakukan penelitianterhadap kandungan QS Yusuf ayat 84-86 dari sudut pandang pendidikandilakukan penulis, yang di rumuskan dalam judul Implikasi pendidikan dari QsYusuf ayat 84-86 tentaug sikap Nabi Ya'qub as dalam menghadapi auaknyayang bersalah terhadap figur seoraug ayah dalam mendidik anak-anaknya.

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui isi kandunganQS Yusuf ayat 84-86 menurut pendapat para mufassir, untuk mengetahui esensiQS Yusuf ayat 84-86, untuk mengetahui pandangan para ahli pendidikan tentangsikap Nabi Ya'qub dalam menghadapi dan mendidik anak-anaknya yangberpengaruh terhadap figur seorang ayah dalam mendidik keluarganya, dan untukmengetahui implikasi pendidikan QS yusuf ayat 84-86.

Page 7: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptifanalitik, dengan teknik penelitian book survey atau study literatur, sehinggapenelitian ini bersifat kualitatif.

Dan dari hasil keseluruhan aktivitas penelitian ini, maka dapatdisimpulkan: lsi kandungan QS Yusuf ayat 84-86 menurut pendapat para mufassiradalah : a) Nabi Ya'qub as sanggup menahan amarah dan tetap bersabar dalammengahadapi cobaan yang menimpanya yang diakibatkan berita yang dibawa olehanak-anaknya tentang wafatnya Nabi Yusuf anak yang paling ia kasihi; b)Penjelasan dari anak-anaknya supaya Nabi Ya'qub melupakan dan jangan ternsrnenerus mengingat Yusuf, karena dengan mengingatnya akan menjadikannyalemah dan binasa; c) Ketawakalan Nabi Ya'qub dalam menerima cobaan, yanghanya mengadukan setiap kesusahannya itu kepada Allah swt semata.

Esensi QS Yusuf ayat 84-86 ialah: a) Nabi Ya'qub as sebagai orang tuadapat bersikap sabar dalam mengendalikan kemarahan terhadap anak-anaknyayang berbohong; b) Ketawakalan dalam menerima cobaan dan tidak mudah putusasa untuk terns mencari jalan keluarnya

Pandangan para ahli pendidikan tentang sikap Nabi Ya'qub as dalammenghadapi anak-anaknya yang bersalah terhadap figur seorang ayah dalammendidik anak-anaknya adalah; a) 'SiW sabar harus dimiliki oleh seorang ayahd£~~m mendidik anak-anaknya dan rnenghadapi setiap masalah ~munculd~ am kelnarga; b) Seorang.ayah (orang tua) selain berusaha, hendaknya selalub'il' awakal kepada Allah dalam setiap persoalan yang ada.

Implikasi pendiilikll:\'l-Q8 Yusuf ayat 84-86 ialah; Sikap sabar dantawakalharus dimiliki oleh seoraa.jg ayah Jhjam rnemimpin keluarga, terutama yangbertalian erat dengan tuias-tugas sebagai ~p.rang pemimpin keluarga dan sebagaifigur juga anutan bagikeluarga terutama bagi anak-anak, seperti yang telah dirontohkan oleh Nabi Ya'qub as dalam mendidik anak-anaknya, yang tidakme»ghukum anak-anaknya ywg bersalah melainkan dengan cara memberitauladan kepada anak-anaknya ylUlg .bersalah tersebut, yakni dengan bertawakalkepada Allah. .

Bandung, 3 Pebruari 200 1

Penulis

Menyetujui,

===-:::Z;:.z$/7~(~=-

H. Agus Halimi Drs. M.AgPembimbing T

Fitroh Hayati SAgPembimbing IT

Page 8: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

KATAPENGANTAR

Bismillaahirrohmaniirrohirn

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi yang telah

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya shalawat dan salam senantiasa di

limpahkan kepada junjunan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah

membawa umatnya dari jaman kegelapan ke jaman terang benderang demikian

pula keluarga, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir jaman.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat dalam

mengikuti ujian sidang sarjana yang dilaksanakan oleh Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Bandung. Dalam penyusunan skripsi ini, banyak sekali

hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi, namun berkat pertolongan Allah dan

kerja keras akhimya skripsi ini dapat terselesaikan. Hal ini juga tidak lepas dari

peran serta berbagai pihak yang telah banyak rnernbantu penulis, maka dalarn

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Yang tercinta Ibunda dan Ayahanda sebagai orang yang paling berjasa di

dalam hidup penulis, yang selalu rnemberikan dorongan baik rnoril maupun

rnaterildalam setiap langkah penulis .

2. Bapak H. Agus Halimi, Drs. M.Ag, yang merupakan pembimbing I yang telah

membantupenulis, sehingga skripsi ini dapat tcrsclesaikan.

3. Ibu Fitroh Hayati, S.Ag, selaku pembimbing II yang juga telah banyak

memberikan petunjuk dan saran kepada penulis di dalam penyelesaian skripsi

uu.

Page 9: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

4. Para dosen dan karyawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah UNISBA

5. Buat yang tercinta Kakak-kakakku Taufik, Echa, Yance dan adik-adikku

Sofyan, Eva serta Keponakanku Tharisa Ramadhanti.

6. A'Oman S.ag atas semangat, perhatian, pengertian, cinta kasih dan do' anya.

7. Sahabatku EUy, Deni, Ida, Nunung, Dalilah, Mila, cicih, Mastika, Welly,

serta rekan-rekan angkatan "96" yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Akhirnya kepada Allah jualah segala permohonan, semoga amal kebaikan

dan keikhlasan yang telah diberikan menjadi amal shaleh dan mendapat keridhoan

dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT Amin

Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan

I1mu Pendidikan khususnya, dan mudah-mudahan dapat menjadi sumbangan bagi

para orang tua sebagai pendidik dalam keluarganya.

Bandung, 3 Pebruari 200 I

Penulis

11

Page 10: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

DAFTARISI

Kata Pengantar .

Daftar isi . 111

BAB I: Pendahuluan

D. Kerangka pemikiran....

E. Metode dan teknik penelitian......

G. Sumber kajian . .. ..

H. Sistematika Pembahasan .

BAB II : Pendapat Mufassirin Tentang Q.S Yusuf ayat 84 - 86

A

B.

C

F.

Latar Belakang Masalah..

Perumusan Masalah ..

Tujuan dan kegunanan penelitian..

Langkah-Iangkah penelitian ......

I

6

7

8

9

10

11

12

Makna Mufradat ..

Munasabah Ayat .......

Teks dan terjemah Q.S Yusuf ayat 84 --86 ..

Tabel ayat perkalimat Q.S Yusufayat 84 -86 .

Tafsiran Q.S. Yusuf ayat 84-86 .

13

13

15

16

21

21Ismail Ibnu Katsir., ..1.

A.

B.

C

D.

E.

2. Abdullah Muhammad Ibnu Hamid AI anshari............. 22

." 25

3.

4.

5.

6.

Muhammad AI Razi Fakhruddin .

Abi 9asim Jarullah ..

Muhammad Husain At Thoba Thobai

Ahmad Mustafa Al Maraghi ..

23

24

24

F.

7. Hamka ..

Rangkuman .

............................................... 26

................................. 27

111

Page 11: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

G. Esensi Q.S. Yusufayat 84-86 . . 27

BAB ill: Teori tentang sikap dan peran orang tua dalam mendidik anaknya.

A. Pengertian sikap dan peran seorang ayah dalam keluarga. 29

1. Sikap orang tua dalam rnendidik anak...... 30

2. Peran ayah dalam keluarga 32

B. Sikap sabar dan tawakal sebagai sikap pendidik 34

C. Mendidik melalui tarhib (hukuman) 37

BAB IV : Implikasi pendidikan Qs Yusuf ayat 84-86 tentang sikap Nabi Yaqub

as dalam menghadapi anaknya yang bersalah terhadap figur seorang

ayah dalam mendidik anak-anaknya.

A. Analisis pendidikan terhadap esensi Qs yusuf ayat 84-86 50

1. Sikap sabar dan tawakal merupakan hal yang utama da1am

pendidikan . 50

2. Figur seorang ayah dalam mendidik anak-anaknya....... 54

B. lmplikasi pendidikan Qs Yusufayat 84-86................................ 57

1. Sikap sabar dan tawakal yang hams dimil iki oleh seorang ayah

dalam mendidik anak-anaknya ......................................57

2. Memberikan tauladan dan hukuman terhadap anak-anak yang

bersalah ..... . 61

BAB V: Kesimpulan, saran dan penutup

A. Kesimpulan " .

B.Saran-saran .

C. Penutup ..

Daftar pustaka

Lampiran

IV

65

66

67

Page 12: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Manusia adalah makhluk yang mempunyai keunikan-keunikan dan

kelebihan dibandingkan dengan makhluk Allah SWT yang lain. Dengan

keunikan-keunikan seperti itulah maka manusia bebas mernilih apakah manusia

itu akan menjalankan kebenaran atau akan mencmpuh jalan yang sesat , berbeda

dengan malaikat yang selalu menjalankan kebenaran dan tidak pernah melanggar

yang Allah SWT perintahkan. Sebaliknya, syetan selalu menjalankan perkara

yang dilarang oleh Allah SWT dan tidak pernah berbuat baik sedikitpun . Oleh

sebab itulah mengapa manusia menjadi makhluk yang paling sempurna di alam

semesta ini.

Allah SWT memberikan anugerah yang sangat besar kepada manusia yang

tidak diberikan kepada makhluk Allah lainnya.Yaitu berupa akal dan ilmu.

Dengan akal dan ilmu itu1ah manusia dapat mengelola dan memanfaatkan alam

semesta ini. Untuk mencapai kesemuanya itu manusia memerlukan pendidikan,

karena pendidikan merupakan langkah awal dalam membina dan mernbentuk

watak manusia sesuai dengan fitrahnya. Dengan jelas Allah menyebutkan bahwa

dalam hidupnya, manusia hams berupaya mensucikan, mengembangkan, dan

meninggikan diri agar manusia terangkat dalam keutamaan. Allah SWT berfirman

dalam surat asy Syams: 7-10)

Page 13: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

2

_ r ..--_ ..- _~ --_~-.""""'-'."'Q- __ --- ..... __ ....,J' -_ ....... --;--, --- ....... -

~)y...,.~b):~~[C.... cLIJ->~~':;';J l"J)-~~ l.»;'" L..h/ -;;~

Artinya: Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allahmengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaon.Sesungguhnya, beruntunglah orang yang menyucikan jtwa ttu, dansesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Depag RJ 1989:1064)

Dalam rangka membina dan mcngembangkan watak positif manusia itu,

AlIah SWT. melalui wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, yakni AI

qur'an, memerintahkan supaya memperhatikan ayat-ayatnya, antara lain, kisah-

kisah yang terdahulu atau orang-orang yang diceritakan daJam Al qur'an yang

scbelumnya tidak diketahui oleh manusia , seperti Lukmanul Hakim, Ashabul

kahfi, Zulkamain , Siti Maryam , dan yang lain sebagainya. Diantara sekian

banyak kisah-kisah yang diriwayatkan dalam Al quran adalah kisah Nabi

Ya'kub dan anak-anaknya . Mengingat cukup panjangnya riwayat tersebut,

dimulai dari Yusuf kecil sampai dengan dewasa, maka yang dijadikan objek

kajian adalah dari QS. Yusuf ayat 84 - 86 , yang berbunyi :

Artinya: 84: Dan Ya 'kub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata:"aduhai duka citaku terhadap yusuf dan kedua matanya menjadiputih kerena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahanamarahnya (terhadap anak-anaknya).

85: Mereka berkata : "Demi Allah senantiasa kamu mengingati Yusuf,sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau termasukorang-orang yang binasa."

Page 14: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

3

86: Ya 'kub menjawab: "sesungguhnya hanya kepada Allah akumengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dariAllah apa yang kamu tiada mengetahuinya." (Depag Rl1989: 362)

Tafsir Al Maroghi (1394 H: 49-53) menjelaskan ayat di atas bahwa

ketika itu Ya'kub berkata : "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf. Aku telah

menunggu-nunggu kedatangan mereka dengan membawa kabar gembira tentang

pertemuan dengan Yusuf, namun harapanku hampa, digantikan dengan kepergian

anakku yang menjadi penawar hatiku dari kesedihan terhadapnya". Duka citanya

karena kehilangan Yusuf, tidak disertai oleh kehilangan Bunyamin, karena

kecintaannya kepada Yusuf dan harapan akan bertemu dengannya telah

memenuhi segenap relung kalbunya, berbeda dengan kecintaan kepada yang

lainnya. Dan hatinya penuh dengan kemarahan kepada anak-anaknya. Dia

menekan kesedihan didalam hatinya, tanpa mengeluarkan kata-kata buruk. Dalam

cobaan yang ditimpakan kepadaku yaitu perpisahan dengan Yusuf beserta

kesudahannya yang baik, sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kalian

ketahui.

Sedangkan Ibnu Katsir ( 1407 H:876) menyimpulkan ayat di atas bahwa

Nabi Ya'kub berpaling dari mereka dan berkata :"Aduh kesedihan ku atas

Yusuf." Yakni, kehilangan kedua anaknya, semakin menambah kesedihan Ya'kub

atas kehilangan Yusuf, hingga kedua matanya menjadi putih karena sedih. Dia

adalah seorang yang memendam (kemarahan). Ya'kub diam tidak mengadukan

persoalannya kepada makhluk.

Sesuai dengan uraian dan tafsiran para mufassir di atas yang menyatakan

bagaimana sikap dan perlakuan Nabi Ya'kub dalarn menghadapi anak-anaknya,

Page 15: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

4

ketika anak-anaknya berbuat suatu kesalahan berupa kabar buruk tentang

saudaranya (Yusuf) bahwa ia telah meninggal, ia sanggup menahan diri, menahan

kemarahan, lapang hati, dan banyak bersabar, disamping itu Nabi Ya'kub tidak

menceritakan kesedihannya kepada c.apapuu melainkan beliau hanya

mengadukan pennasalahannya itu kepada Allah semata. Selain itu sikap Nabi

Ya'kub yang bijaksana yang hanya memendam kemarahan tidak sampai keluar

kata-kata yang kotor terhadap anak-anaknya yang membawa kabar bahwa Nabi

Yusuf telah tiada. Dalam kisah ini banyak sekali pelajaran yang dapat di ambil

sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Yusuf ayat III yang berbunyi :

~U-Y\J·:~~-~· 6 ., -:;~~?{J~. _ -' • J. _ (' ,_. v

Artinya : "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi

orang-orang yang mempunyai akal"(Depag Rl.1989:366).

Maka latar belakang di atas apabila dikaitkan dengan kontek pendidikan

berimplikasi bagaimana seorang Ayah (orangtua atau pendidik) harus menjadi

panutan atau figur bagi anak-anaknya karena keteladanan memberikan pengaruh

yang lebih besar dari pada omelan atau hukuman. Dalam hal ini, seorang ayah

atau orang tua selain menjadi seorang pemimpin, juga pendidik dan pengajar.

Ayah (orangtua dan pendidik) juga harus bisa menjadi seorang pembimbing dan

figur yang baik bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, para Nabi dan Rosul, dalam

hal ini Nabi Ya'kub, hendaknya dijadikan contoh atau suri teladan oleh para ayah

(orangtua atau pendidik), seperti dalam firman Allah SWT :

.~.- --_~~\~\_\..:~ ~:t\j2j....." _ .... ~ J17\.

Page 16: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

5

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada diri Rosulullah itu suri teladan yang balk

bagimu. (Depag RJ.1989:670).

Sikap adalah kesiapan dan kesediaan untuk bertindak karena dorongan

atau motivasi tertentu. (Rafi'udin dan Maman Abdul Djaliel,1997:87). Sikap

merupakan suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. (Ngalim

Purwanto,1990:141).

Sikap seorang ayah perlu bijaksana apabila anak melakukan perbuatan

yang tidak terpuji atau kesalahan untuk pertama kalinya, maka ia diperingatkan

tanpa disampaikan dihadapan orang banyak, terutama jika anak itu berusaha

untuk menyemburiyikannya. Akan tetapi, apabila anak mengulangi kesalahan

tersebut untuk kedua kalinya, maka ia boleh dicela secara diam-diam dan

dmasehati agar tidak mengulanginya lagi, dengan tujuan agar tidak menjatuhkan

harga dirinya (anak). (AI Ghazali, 1983:536 - 538).

Abdurrahman An Nahlawi (1995:260) menyatakan pada dasamya,

manusia sangat cenderung memerlukan sosok teladan dan anutan yang mampu

mengarahkan manusia pada jalan kebenaran dan sekaligus menjadi perumpamaan

dinamis yang menjelaskan cara mengamalkan syariat Allah. Oleh karena itu,

Allah mengutus Rasul-rasul-Nyauntuk menjelaskan berbagai syariat,

sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur'an surat an Nanl : 43-44., .." .. J ... ...... .., ..~ __ .. -- -...... .~ ~ .....:: ... __ .. - ~ -- .. ..- ,.,-pu~5~\J-w\ ~..L..-...L; ~}~-'o.J. Y~Y~~LJ:u.......,",;\L.y

,.. 11'- ....... ~ _ -: _ ---.J -.- ..- ~ __ ».» _.-:- -:.» ~ / \.... .... ,,""_ ~- -

~\~~L.u:~~J~\~ tLJ J->~~t)~'~"";' \~.:»~ J

. . . z>;J=2;;?JDan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang kami

beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai

Page 17: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

6

pengeiahuan jika kamu tidak mengetahui keterangan-keterangan (mukjizat) dankitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al QUI' 'an, agar kamu menerangkankepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supayamereka memikirkan. (Depag R1 1989 : 408)

Dengan melihat asumsi-asumsi konseptual diatas, maka upaya untuk

menggali implikasi pendidikan dari Q.S Yusuf ayat 84 - 86 terhadap bagaimana

sikap seorang ayah dalam menghadapi anak-anaknya yang berbuat kesalahan,

dilakukan dalam bentuk penelitian dengan j udul: IMPLIKASI PENDIDIKAN

DARI QS. YUSUfi' AYAT 84-86 TENTANG SIKAP NABI YA'KUB AS

MENGHADAPI ANAKNYA YANG BERSALAH TERHADAP FIGUR

SEORA.~G AYAH DALAM MENDIDIK ANAK-ANAKNYA.

B. PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah diperlukan untuk membatasi permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini, yakni tentang sikap dan perlakuan Nabi Ya'kub

terhadap anak-anaknya yang terumuskan pada pertanyaan-pertanyaan sebagai

berikut:

1. Bagaimana isi Qur'an surat Yusuf ayat 84 -- 86 menurut pendapat para

mufassir?

2. Bagaimana esensi Q.S Yusuf ayat 84 - 86 dari pendapat para mufassir?

3. Bagaimana pandangan para ahli pendidikan tentang figur seorang ayah dalam

mendidik anak-anaknya ?

Page 18: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

7

4. Bagaimana implikasi pendidikan Q.S Yusuf ayat 84-86 tentang sikap Nabi

Ya'kub menghadapi anaknya yang bersalah terhadap figur seorang ayah

dalam mendidik anak-anaknya?

c. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai.

Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:

I. Untuk mengetahui tafsiran Q.S Yusuf ayat 84 - 86 menurut para mufassir.

2. Untuk mengetahui esensi Q.S Yusuf ayat 84 - 86 dari pandangan para

mufassir.

3. Untuk mengetahui pandangan para ahli pendidikan tentang sikap Nabi

Yakub as dalam menghadapi anak-anaknya yang bersalah terhadap figur

seorang ayah dalalh mendidik anak-anaknya.

4. Untuk mengetahui implikasi pendidikan Q.S Yusuf ayat 84 - 86 tentang figur

seorang ayah dalam mendidik anak-anaknya.

Adapun kegunaan penelitian irri adalah:

I. Untuk menambah wawasan bagi para ayah (orang tua atau pendidik) dalam

menanamkan sikap sabar dan tawakal melalui pemahaman ayat yang dibahas

dalam penelitian ini.

2. Sebagai bahan masukkan bagi para ayah (orang atau pendidik) untuk

penanaman sikap sabar dan tawakal dalam mendidik anak-anaknya,

Page 19: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

8

D.KERANGKAPE~N

Kerangka pernikiran adalah:"Pola berfikir ilmiah yang secara garis besar

menggambarkan apa-apa yang hams dikerjakan oleh peneliti dalam memecahkan

masalah" (Hadari nawawi, 1983:176).

Berdasarkan uraian tersebut, maka yang menjadi kerangka pemikiran

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Al Qur'an merupakan kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Saw untuk

menjadi pedoman bagi umat manusia, yang didalamnya terdapat petunjuk dan suti

teladan untuk kehidupan manusia. Dan Allah menegaskan dalam Al Quran

bahwa siapa yang berpegang kepada pedoman hidup (Al-Quran) maka hidupnya

akan selamat, sebaliknya siapa yang berpaling maka hidupnya akan sempit dan

kesusahan sebagaimana firman Allah:

lalu siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan celaka. Dan siapa yang

berpaling dan peringatan-Ku, maka sesungguhnya bagi ia adalah kehidupan

yang sulit."]Depag RI,1989:49J).

Surat Yusuf ayat 84 - 86 telah memberikan gambaran kepada kita,

bagaimana seorang ayah dalam menghadapi anak-anaknya yang melakukan

kesalahan. Yakni seorang ayah (orang tua atau pendidik) harus merniliki sikap

kesabaran yang tinggi dengan tidak memarahi mereka dan tidak menghukum

anak-anaknya. Sikap sabar dan tawakal Nabi Ya'kub dalam QS Yusuf ayat 84-

86 kiranya dapat dijadikan teladan oleh setiap pemimpin dalam memimpin kaum

yang mereka pimpin.

Page 20: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

9

Ayah adalah seorang permmpm bagi keluarganya begitu pula dengan

pendidik adalah pemimpin bagi anak-anak didiknya, dan seorang permmpm

apabila ingin sukses dalam tujuan kepemimpinannya, maka seorang pemimpin

perlu menghiasi dirinya dengan akhlak yang baik dan menjauhkan diri dari

berbagai bentuk akhlak yang buruk. Sehubungan dengan itu maka pada prinsipnya

setiap pemimpin perlu memiliki kelebihan-kelebihan tertentu dalam sifat-sifatnya.

Kepemimpinan seorang ayah dalam memimpin keluarganya (anak-anaknya),

supaya bersikap sabar (menahan amarah) dan tawakal dalam menghadapi

kesalahan anaknya. Karena orang tua adalah sumber imitasi dan identifikasi bagi

anak, dapat kiranya ayah (orang tua) sebagai pendidik dapat memberikan

bimbingan melalui contoh dan tauladan yang baik.

Dalam hal ini, Al Qur' an telah memberikan peringatan kepada orang tua,

terutama ayah. Ketika seorang ayah memberikan kehangatan dan kasih sayang

kepada anak-anaknya, semaksirnal mungkin dia Hams berusaha untuk memelihara

kedudukannya sebagai sosok teladan bagi anak-anaknya.tAbdurrahman An

Nahlawi,1995 : 264)

E. METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

1. Metode penelitian

Suatu masalah dapat dipecahkan dengan baik, apabi1a menggunakan

metode yang tepat. Yang dimaksud dengan metode penelitian adalah cara atau

usaha untuk menyelidiki yang cermat dan tertuju pada masalah dan

pemecahannya.(Rohman Natawijaya,1987:43)

Page 21: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

10

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif

analitik, artinya suatu usaha mengumpulkan data, penyusunan, analisa dan

interpretasi yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada dan ada pada masa

sekarang (Winamo Surakhmad, 1994 : 139)

Adapun alasan menggunakan metode deskriptif analitik adalah:

a. Memungkinkan untuk dapat menggambarkan permasalahan yang dihadapi

beserta hambatan-hambatannya.

b. Karena masalah yang di teliti merupakan wahyu Allah yang kemudian

dihubungkan dengan proses pendidikan yang berlangsung pada masa

sekarang, maka penulis berusaha untuk mengungkapkan persoalan dengan

cara mengaplikasikan dan menginterpretasikan kandungan ayat yang di teliti

dengan didukung oleh teori-teori menurut para ahli pendidikan .

2. Teknik penelitiah

Teknik yang digunakan dalam penelitian ihi adalah book survey atau studi

literatur yaitu dengan membaca, memahami, menganalisis serta

menginterprestasikan dan menyusunnya dari berbagai kitab dan buku. (TIM lAIN

SGD,l994:13). Teknik ini digunakan karema penelitian ini bersifat kualitatif.

F. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Adapun langkah-langkah pcnelitian yang akan dilaksanakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Menentukan masalah yang akan diteliti;

2. Merumuskan masalah;

Page 22: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

II

3. Merumuskan tujuan sesuai dengan masalah yang sedang dibahas;

4. Menentukan metode dan teknik penelitian;

5. Menafsirkan ayat dengan menggunakan berbagai macam tafsir dengan

menghimpun pendapat para mufassir dan menganalisisnya dengan

mengangkat teorinya sebagai bahan analisis;

6. Mengemukakan pandangan para ahli pendidikan tentang figur seorang ayah

dalam mendidik anak-anaknya sebagai alat analisis;

7. Melakukan analisis;

8. Menyimpulkan aktivitas penelitian dan hasil-hasilnya secara keseluruhan.

G. SUMBER K4.,HAN

Adapun sumber kajian yang digunakan daiam penelitian ini adalah:

I. Tafsir Ibnu Katsirlsmail Ibnu Katsir.

2. Tafsir Al Qurtubi,Abdullah Muhammad Ibnu Hamid AI-anshari

3. Tafsir Fachrurazi.Muhammad Ar-Razi Fachruddin

4. Tafsir AI Kasyaf, Abi Qasim Jarullah;

5. Tafsir Mizan,Muhammad Husein Toba taba'i.

6. Tafsir Al Maragi.Ahmad Musthafa Al Maraghi

7. Tafsir AI-Azhar,HAMKA

8. Dan buku-buku pendidikan yang menunjang dan relevan dengan penelitian

tm.

Page 23: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

12

H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Pembahasan skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I, merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka

pemikiran, metode dan teknik penelitian, langkah-langkah penelitian, sumber

kajian, dan sistematika pembahasan.

Bab IT, membahas tafsir QS Yusuf ayat 84 - 86 menurut mufassirin,

meliputi teks dan terjemah ayat, munasabah ayat, makna mufradat, pendapat para

mufassirin dari QS. Yusuf ayat 84 - 86, rangkuman dan essensi dari Q.S Yusuf

ayat 84-86.

Bab In, merupakan landasan teoritis. Yang mengungkap pandangan para

ahJi pendidikan tentang teori sikap seorang ayah dalam mendidik anak-anaknya

dengan rincian: pengertian sikap dan peranan seorang ayah dalam keluarga, sikap

sabar dan tawakal sebagai sikap pendidik, mendidik melalui tarhib (hukuman).

Bab IV, Implikasi dan Q.S Yusuf ayat 84 - 86 tentang sikap Nabi Ya'kub

dalam menghadapi anaknya yang bersalah terhadap Figur seorang ayah dalam

mendidik anak-anaknya.

Bab V merupakan bab penutup, di dalamnya mengungkap kesimpulan,

saran-saran, dan penutup.

Page 24: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

BABll

PENDAPAT MUFASSIRIN

TENTANG Q.S YUSUF AYAT 84-86

A. Teks dan Terjemah Q.S Yusuf : 84-86

___ ~ - ... ..-' - ~ , ... - .. -- - co ~ .. ~ .... .- -- -- ~.-I ....... --:: --.....""-

"'~ ':JJ \J_~..:.:. ;"'.. .'~ l.i<-->J":'J"-~~ _1~~JJiJ___ ,./( .. ~ --=:-_ ..... -"./,....-- ~_ ..-~#'.A// p- ........ - \ _ ...... _Co('~.~

. fU \ L,:.. .? ~ G---> .<.)i.J \<~ .LiJ \:; Ijl; .u J :.ru ~ .J.. -:» _ -./ ., ___ 1 .-.-A _ ' -:,;; _ \ __ "J __ _"-,.....xr P :: <: "~.- _, .-_

l-~\V:::"~~~\ vI}~~v~~\u...:\~I;~/~\~_-:-'~Y)0'-/

Artinya:84: Dan Ya 'kub berpaling dan mereka/anak-anaknya) serayaberkata: "Aduhat duka citaku terhadap Yusuf dan kedua tnatanyamenjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yangmenahan amarahnya (terhadap anak-anaknya) ".

85: Mereka berkata: "Demi Allah senantiasa kamu mengingati Yusuf,sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau termasukorang-orang yang binasa ".

86: Yakub menjawab: "Sesungguhnya hanya kepada Allah akumengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dariAllah apa yang kamu tiada mengerahuinya". (Depag Rl1989:362)

B. Munasabah Ayat

Munasabah ayat antara ayat sebelum dan sesudahnya dalam Qs. Yusuf ini

sangat berkaitan sekali, yaitu ayat 83 dan 87 yang artinya adalah " Ya'kub

berkata: 'Hanya diri kalian sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang

buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (k.esabaranku). Mudah-mudahan

Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia-lah yang

Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (83). " Hai anak-anakku, pergilah kalian,

13

Page 25: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

14

maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya, dan janganlah kalian

berputus asa dan rahmat Allah. Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat

Allah, melainkan kaum yang kafir (87)". Dalam tafsir A1 Maraghi menyatakan

meski dalam kesedihan atas kehilangan putranya, akan tetapi beliau dapat

menekan kesedihannya dalam hati saja dan Ya'kub dalam kesabaran yang sebaik­

baiknya, tidak gundah, tidak pula mengadu kepada seorang pun. la mengadu

hanya kepada Allah sernata, dan kepada-Nyalah Beliau gantungkan harapannya.

Ya'kub berkata kepada anak-anaknya: "pergilah kalian dan cari tahulah berita

tentang mereka dengan pendengaran dan penglihatan kalian, sehingga kalian

benar-benar yakin tentang perkara mereka dan janganlah kalian berputus asa dari

rahmat Allah, bahwa Dia akan melapangkan kesusahan ini, Sehingga, jiwa

menjadi tentram dan hati menjadi tenang. Karena sesungguhnya, tidak berputus

asa dari rahmat Allah kecuali kaum yang kafir kepada kekuasaan dan kelapangan

rahmat-Nya, serta tidak mengetahui bahwa Allah mempunyai kebijaksanaan yang

sempurna dan kasih sayang yang halus pada harnba-hamba-Nya. Sehingga,

apabila mereka tidak berhasil memperoleh apa yang mereka inginkan, seperti

menyingkirkan malapetaka atau mengambil manfaat, maka mereka membunuh

dirinya sendiri karena bersedih dan berduka cita. Adapun orang yang benar-benar

beriman, tidak akan dibuat berputus asa oleh musibah dan kesusahan dari rahmat

Tuhan-nya, dan bahwa Dia akan melapangkan kesusahannya. Oleh sebab itu, Ibnu

Abas berkata, "Sesungguhnya orang yang beriman akan menyebut-nyebut

kebaikan Allah Ta 'ala karena kebaikan yang diharapkannya di waktu mendapat

musibah dan memuji-Nya di waktu lapang".

Page 26: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

1S

C. Malum Mufradat

TABEL

I Kalimat:. ., ...... --~-,'"

~~.~\~\ dan

AbdullahMuhammad

2.

I No Nama Penafsir Keteran an I

I

' Ismail Ibnu Katsir 2/ rJaS Seorang yang memendam kemarahan,I 1407 HI 259 I dan diam tidak mengadukan pcrmasalahannya

kepada orang lam, sedangkan kalimat (~!JGI)sesungguhn a aku men adukan duka citaku.~~S Menahan dan menyembunyikan

Ibnu kemarahan denzan penuh kesedihan SedangkanAnshari I hakikat

c

Hamid Al- WIKurtubi 1387 HI 247- Menurut bahasa adalah apa yang datang pada251 manusia dari sesuatu yang merusak yang tidak

dapat disaj ikan ataupun disembunyikan. Menurut

IHasan adalah kebutuhanku dan dikatakan yaitu

~I kesedihan yang sangat.

IMuhammad AI Razi J;-S Boleh diartikan r; \01 ,yaitu yangFachruddin 1270 menahan kesedihan.dan tida menampakkannya.

I H:196-202 Sedangkan kalimat <?'~.~ maksudnya aku

Itidak menyebutkan kesedihan yang besar dankesedihan yang sedikit ini kepada siapapun.

4 I Abi Qasim Jarullah ~Ia adalah yang penuh dengan kemarahan1467-538 H/339 terhadap anak-anaknya, tetapi tidak

menampakkan kemurkaannya. Sedangkan kalimat

I( \ s::..:.., I ) pengertiannya sesungguhnya

I aku tidak. mengadukan hal ini kepada siapapun

f-=-j . dan kalian dan dari selain kalian5 I Muhammad.Husain 1£ Maksudnya adalah ra menahan

I Al-Thobathoba'i amarahnya dan menyembunyikan kesedihannya,1393 H:230-234 tidak menampakkannya sedikitpun kepada anak-

Ianaknya. Sedangkan kalimat ~ \ adalahbentuk masdar yang artinya '~I yangdisebarkan.

...J..... .

6 Alnnad Musthafa Al ~ Hatinya penuh dengan kemarahankepada anak-anaknya, ia hanya menekankesedihan didalam hatinya, tanpa mengeluarkankata-kata buruk. Sedangkan kalimatmakna asalnya ialah rnenaburkan dan

Page 27: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

16

[I I me~ceraiberaikan sesuatu, kemudian digunaka;lI I dalam arti memperlihatkan kesedihan ata~"uI

=--_-+-"k:-:e~.embiraan yang tersimpan dalam hati.

L'7 I--=H

cca-m--=k--=a- 1984 HI 35- Maksud dari ~ adalah bahwa kemarahan

j 37 dan kesedihan itu tetap ada, tetapi hanya I

I berperang dalam hati saja. "

D. Tabel ayat perkalimat Q,S Yusuf ayat 84 - 86

TABELI

W~Ta-fs-i-r- Uraian . -I Keterangan II. Ibnu K=a=ts=C-ir- -+ Ya'kub berpaling dari anak-anaknyat27 J407H1259

dengan tetap mengingat YusufII I' kesedihannya yang telah

Ialu,sehingga kedua matanya

I Imenjadi putih.Dan dia diam dengantidak menceritakannya kepada

I I

rnakhluk.dan memendam semua

rkesedihan dan kesusahann a

2.~ A[ Qurtubi I Ya'kub berpaling dari mereka, /[387 HIdimana ketika mengetahui berita I 25 [

Itentang Bunyamin, maka I

I sempurnalah kesedihannya,

I

I sehingga ia tidak dapat melihatdengan kedua matanya (buta), dan

Iyang tinggal hanyalah mimpi, AllahMaha mengetahui akan keadaanYa'kub, sebab kedua matanya putihkarena menangis, dan sebabmenangis adalah karena sedih. Iamenahan kesedihan dankesusahann a.Ia berpaling dari mereka, lari danmenjauh dari anak-anaknya, sebab

LL1

ia mendengar perkataan anak-

I

anaknya, maka duka citanya_____ sep1akin besar terhadap Yusuf

Page 28: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

4. AI Mizan

5. AI Kassyaf

6. AI Maraghi

17

Dengan menahan bibimya daririntihan, dan menahan bibimya danmengucapkan vanz tidak lavakYa'kub as berpaling dari anak- 2/ 1393 HI 232­anaknya, setelah ia berbincang 233dengan mereka. Penglihatannya Ihilang karena kesedihan terhadap 1

yusuf, dan ia menahan amarahnya,menyembunyikan kesedihannya,namun tidak menampakannyasedikitpun kepada anak-anaknya. I I

I,

I, ~---'Azh---'ar-+-='-'====-==~==-+-~~~

Kesimpulan: dari pendapat para mufassir di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

Nabi Ya'kub dapat menahan kemarahannya dan bersabar dalam menghadapi

anak-anaknya, juga sanggup mengendalikan perasaannya ketika sedih

Page 29: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

18

menimpanya. Ia tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak layak atau kotor. Ini

nampak pada sikap hidup Nabi Ya'kub pada saat itu.

TABEL n

Pengertian Kalimat:

TafsirIbnu Katsir

2.

3.

4.

5.

6.

Al Qurtubi

Fahrurrazi

Al Mizan

Al Kassyaf

Al Maraghi

Anaknya berkata kepada Ya'qub 1387 HI 247-251kamu senantiasa mengingat Yusufsehingga kamu meniadi hancurAnak-anaknya berkata kepada 17-18 I 544-604bapaknya (Ya'qub) sesungguhnya HI 196-202kamu senantiasa mengingat Yusufdengan kesedihan dan tangisankepadanya, sehingga membuatkamu sakit dan tidak berguna ataumati karena berduka.Mereka (anak-anaknya) berkata: 21 1393 HI230­Demi Allah, senantiasa kamu 134mengingat Yusuf, sehingga kamumengidap penyakit yang berat atautermasuk orang-orang yang binasaAnaknya berkata kepada Ya'qub 2/467-538 HIkamu senantiasa mengingat Yusuf 338-340sehingga kamu menjadi binasaBerkatalah anak-anaknya kepada 131 1394 H 149­Ya'kub: Sesungguhnya engkau 53sekarang benar-benar berada dalam

I

cobaan yang sangat berat. Kamikhawatir engkau sampai kenada

Page 30: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

19

-- ;::::::t@aan yang lebih dan itu. ~

I

I 7. Al Azhar I Mereka berkata :" Derni Allah! 13-14/1984 HISelalu engkau teringat Yusuf, 35-36

II sehingga jadilah engkau sakit-sakit, . II

I

atau engkau termasuk orang-orangI _~ ----"~ng binasa JL- --.J

Kesimpulan dari pendapat para Mufassir adalah: Mereka (anak-anaknya) ketika

melihat bapaknya bersedih mereka memberikan penjelasan kepada Ya'qub

bahwasannya tidak ada gunanya selalu mengingat Yusuf karena dengan selalu

mengingatinya, Yaqub akan menjadi lemah, binasa dan hancur

TABEL m

Pengertia Kalimat:

,

544.604 1

I

.

Tafsir Uraian Keterangan_.

Ibnu Katsir Ya'kub menjawab perkataan anak- 21 1407 HI 876-anaknya: "Sesungguhnya banya , 877kepada Allahlah aku serahkan, danaku mengadukan kesedihan dankesusahanku, aku mengetahui dariAllah apa yang kamu tidakketahui Yakni aku mengetahui

I bahwa impian Yusuf itu benar dankelak aku akan bersujud kepada- INya".

Al Kurtubi Ya'kub menyerahkan musibah daniJ387 HI 251kesusahannya kepada Allah, danak u mengetahui bahwa rnimpiYusuf itu benar, dan sesungguhnyaaku akan sujud kepada-Nya. ,

~-+I I. I

I

ii

I

MI

r 3. Fachrurraz~AkU tidak menyebutkan kesedihan ' 17-181I :i I :ang besar dan kesedihan yang HI 197

U' I 'I sedikit ini kepada siapapun,_____.---.-J melainkan hanya kepada Allah.

Page 31: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

20

Dan aku tahu daridan kebaikan-Nyatidak ketahui.

rahmat A~yang kamu

4. AI Kassyaf

Setelah mendengarkan penjelasan \1/ 1393 HI 231­dari anak-anaknya, ia menahan 232kesedihannya dan kesusahannya,serta menyerahkan semuanyakepada Allah dan ia yakin bahwaYusuf masih hidup dari rahmatAllah.

5. Mizan

6. Al Maraghi

7 AIAzhar

Ya'kub menekan kesedihannya 13/dan kesusahannya dengan I 53menyerahkan segalanya kepadaAllah, dengan berharap semogaperpisahan dengan Yusuf beserta Ikesudahannya yang baik,sesungguhnya aku rnengetahui apayang kalian tidak ketahui.Walaupun kesedihan dan 13-14/kesusahan telah menimpanya tapi 34-36ia tidak mengeluhkan nasibnyakepada orang lain, sebab II

menurutnya orang lain tidak akan Idapat melepaskan dari kesedihan Iitu. Hanya kepada Allah jua ddaina Imemohon dilepaskankesedihan dan kesusahan itu.

-~------~.

i I

Kesimpulan pendapat para mufassir diatas adalah, bahwa Nabi Yaqub walaupun

sedang dilanda kesusahan yang diakibatkan kabar dari anak-anaknya yang

Page 32: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

21

memberitahukan bahwa nabi Yusuf as telah meninggal dunia. Akan tetapi beliau

tidak pemah mengadukan kesedihan dan kesusahannya itu kepada orang lain

melainkan hanya kepada Allah SWT sajalah beliau mengadukan masalah tersebut.

E. Tafsiran Q.S Yusuf ayat 84 - 86 menurut para Mufassirin:

1. Imam Jalalulhafidh lmanududdin Abilfidza Ismail Ibnu Katsir Al-

Quraidimasqi (Tafsir Ibnu Katsir, 1407 H:259).

Ya'kub berpaling dari anak-anaknya dan ia berkata sambiI mengingat

kesedihan yang lama, yaitu hilangnya Yusuf, sehingga duka citaku terhadap

Yusuf semakin bertambah. Ia menahan amarahnya, ia tidak mengadukan

urusannya kepada orang lain. Menumt Dlohak ( ~~ ) artinya orang yang

berduka lagi bersedih, maka ketika itu anak-anaknya merasa iba kepadanya dan

berkata kepada Ya'kub dengan penuh belas kasih kepadanya: "Hal ini tidak akan

memecahkan masalah, sehingga kamu menjadi lemah kekuatannya, dan apabila

ini terns berlanjut, kami khawatir ayah akan hancur dan binasa"

.. -- "" .. ~ '", -- ~-( ..... : \.0.,1\J:\ \10;') maksudnya Ya'kub menjawab perkataan anak-v'.J7s-:'.../ ' '-', ,

anaknya: " Sesungguhnya aku rnengadukan duka citaku hanya kepada-Nya dan

-'-~- -- -- \ .... ~_ .. "-( ~".,1--J ~ \.,.~\. \ I \.) aku mengharapkan dari-Nya kebaikan. Ibnu Abbas

J.../ ,yr.../berpendapat tentang ayat ini, bahwa mimpi Yusuf ini benar dan sesungguhnya

Allah akan rnemperlihatkannya dan Al Aufi berkata: "A1..u mengetahui bahwa

mimpi Yusuf ini benar dan aku niscaya akan bersujud kepada-Nya.

Page 33: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

22

2. Abdullah Muhammad Ibnu Hamid AI- Anshari (Tafsir Al Qurtubi, 1387

H: 247-251) .

Ya'qub berpaling dari rnereka (anak-anaknya) ketika mendengar berita

dari anak-anaknya tentang Bunyamin, maka semakin bertambanlah musibah dan

semakin sempurnalah kesedihannya. Akibat dari kesedihan itulah maka matanya

menjadi putih dikarenakan seringnya menangis sehingga matanya menjadi buta.

Menurut Nuhas: "Sesungguhnya suatu kaum bertanya tentang kesedihan Ya'kub;

menurut ulama ada tigajawaban:

1. Ketika Ya'kub mengetahui Yusuf as masih hidup, ia khawatir akan

agamanya, oleh karena itu kesedihannya semakin bertambah.

2. Ya'kub sedih karena ia telah menyerahkan kepada anak-anaknya sedangkan

ketika itu Yusuf masih kecil,dan ia sangat menyesaJinya.

3. Kesedihan itu bukan sesuatu yang diiarang, karena yang dilarang itu adalah

meratap dan mencabik-cabik baju, dan berkata dengan perkataan yang tidak

layak. Telah bersabda Nabi SAW mata yang mengucurkan airmata dan hati

yang bersedih, dan kami tidak mengatakan itu sesuatu yang dimurkai Tuhan",

Allah telah menjelaskan dengan firman-Nya ( ~) yang artinya

menahan kesedihan dan menahan kemarahan dengan menyembunyikannya.

Anaknya berkata kepada Ya'kub: "Demi Allah kamu terus mengingat

Yusuf, sehingga kau menjadi lemah, hancur tidak mempunyai akal lagi karena

kesedihan atau tertambat kecintaannya. Dan kamu termasuk orang - orang yang

mati". Hal im untuk mencegah Ya'kub dati kesedihan terhadap Yusuf, dan

Ya'kub berkata: "Kesusahanku kuserahkan kepada Allah semata, dan aku

Page 34: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

23

mengetahui dati kebaikan Allah SWT kepadaku sehingga aku berbaik sangka

kepada-Nya. Dan Ya'kub berkata kepada malaikat rnaut; "Apakah engkau telah

merenggut nyawa Yusuf ? Malaikat menjawab, tidak maka ini menguatkan

pengharapannya kepada anaknya (Yusuf) masih hidup.

3. Muhammad Ar-Razi Fachruddin dalam (Tafsir Fachrurrazi,17-18,1270

H. :192-202)

Ketika hatinya sedih disebabkan ia mendengar perkataan anak-anaknya

tentang Bunyamin, maka duka citanya semakin besar terhadap Yusuf as, seraya

berkata: "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf sesungguhnya kesedihannya

semakin bertambah terhadap perpisahan Yusuf ", kemudian beliau menahan

bibirnya dari rintihan, dan menahan bibirnya dari mengucapkan yang tidak layak,

dan inilah yang dimaksud dengan firman Allah( ~~.;~ ) cc Dan dia

adalali seorang yang menahan amarahnya" dan kemudian dia tidak

memperlihatkan pengaduannya kepada seorang pun dari makhluk-Nya dengan

dalil. "Sesungguhnya hanya kepada Allahlah aku mengadukan kesusahan dan

kesedihanku". Semua itu menunjukan bahwa ketika bertambab musibab maka

semakin bertambah kuat cobaan yang dialaminya, akan tetapi dia akan tetap

bersabar dan berusaba menaban kesusahan itu dan tidak pemab menampakan

pengaduannya. Oleh karena itu sudah selayaknya dia mendapatkan pujian yang

sangat besar.

Diceritakan bahwa Yusuf as bertanya kepada Jibril "Apakah engkau

tahu(Jibril) tentang Ya'qub?" Jibril menjawab "Ya", Yusuf bertanya lagi

Page 35: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

24

bagaimana kesedihannya T' .libril menjawab "Kesedihan seperti orang yang

mempunyai seorang anak kemudian anaknya meninggal". Yusuf bertanya lagi.

"Apakah baginya itu akan mendapatkan pahala?" .libril menjawab "Ya, dia akan

mendapatkan pahala sebanyak orang-orang yang mati syahid( mati dijalan Allah)"

4. Abi Qasirn Jarullah (Tafsir Al Kassyaf, 2, 467-538 H: 338-340)

Ya'qub berpaling dari anak-anaknya, karena tidak suka mendengar berita

yang mereka bawa yang membuat Nabi Ya'kub amat sangat sedih sekaligus

marah terhadap anak-anaknya. Walaupun ia penuh dengan kemarahan terhadap

anak-anaknya, ia tidak menampakan kemurkaannya. Maksudnya ia memalingkan

diri dari mereka dan rnenghadap Allah serta mengadu kepada-Nya, sehingga

kedua matanya telah berubah menjadi putih keruh artinya dapat melihat dengan

penglihatan yang lemah atau rabun. Mata Ya'kub tidak pemah kering dan berhenti

dari menangis sejak waktu perpisahannya dengan Yusuf sampai mereka bertemu.

Tidak ada yang lebih mulia disisi Allah dimuka bumi ini daripada Ya'kub, karena

tabiat manusia itu sudah terbentuk untuk tidak dapat menahan dirinya ketika

dirundung kesedihan yang mendalam.

5. Muhammad Husaiu At Thobathoba'i (Tafsir Mizan, Juz 2, 1393 H: 230-

234)

Setelah berbincang dan mendengar penjelasan dari anak-anaknya, lalu

Ya'qub berpaling dan menjauh dari mereka. Maksud dari ( ~'::il) adalah

kesedihan dan kemarahan yang hakikatnya getaran atau gejolak dalam hati,

Page 36: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

25

syahwat atau nafsu dendam. Sehingga kedua matanya menjadi hitam, buta dan

tidak dapat melihat karena kesedihannya dan tidak menampakkan kemarahannya

sedikitpun kepada anak-anaknya. Sehingga anak-anaknya berkata "Demi Allah,

ayah terns mengingati Yusuf sampai kau sakit-sakitan dan hampir binasa". Dari

kedukaan dan kesedihan itu, Aku tidak mengadukan kepadamu hai anak-anakku

dan keluargaku. Dia tidak ada kejemuan dari apa yang diminta hamba-Nya dari

berbagai kebutuhan-kebutuhan dan Aku tidak berputus asa dati usaha dan

meminta rahmat kepada-Nya .

6. Ahmad Mushtafa AI Maraghi (Tafsir AI Maraghi,13,1394 R: 49 - 53)

Ya'kub berpaling dati mereka karena tidak suka mendengar berita yang

mereka bawa. Ya'kub berkata, "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf. Bertahun­

tahun aku telah menunggumu, namun yang datang hanyalah harapan yang hampa,

dan digantikan dengan kepergian anakku yang menjadi penawar kesedihanku.

Oleh sebab kesedihannya itu, matanya menjadi tidak dapat melihat (rabun), dan

hatinya penuh dengan kemarahan kepada anak-anaknya. Dia menekan

kesedihannya di dalam hati tanpa mengeluarkan kata-kata yang buruk. Dan anak­

anaknya berkata:" Sesungguhnya engkau benar-benar berada dalam cobaan yang

sangat berat. Kami khawatir engkau sampai pada keadaan yang lebih berat dari

itu. Dengan kata - kata ini, mereka bermaksud mencegah ayahnya dan menangis

dan berduka cita. Kemudian Ya'kub menjawab :"Janganlah kalian mencela atas

kesedihanku ini, karena aku tidak mengeluh kepada kalian dan tidak juga kepada

seorang makhlukpun untuk mengadukan kesedihan yang telah lama aku simpan.

Page 37: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

26

Aku mengadukannya hanya kepada Allah, dalam cobaan yang ditimpakan

kepadaku yaitu perpisahan dengan Yusuf beserta kesudahannya yang baik.

Sesungguhnya Aku mengetahui dari apa yang kamu tidak ketahui dan impian

Yusuf adalah benar, sehingga suatu ketika aku akan bersujud kepada-Nya.

7. Hamka (AI Azhar, 13-14,1984 H:35-37)

Kesabaran bukanlah artinya tidak ada perasaan. Kesabaran adalah

kesanggupan mengendalikan perasaan ketika sedih menimpa, ini nampak pada

sikap-sikap hidup Nabi Ya'kub pada saat ia mendapat musibah dengan

dikabarkannya Yusuf telah hilang , ketika mendengar kabar dan anak-anaknya

bertambahlah kesedihan Ya'kub, akan tetapi ia tetap bersabar menahan

perasaannya, sehingga selaput matanya menjadi putih, disebabkan aitmata yang

mengalir bertahun-tahun ,seakan akan tidak ada airmata yang akan dikeluarkan

lagi

Melihat ayahnya seperti itu anak-anaknya mencoba menghiburnya dengan

berkata: "Akankah ayah akan tetap terns seperti ini, sampai ayah menjadi orang

yang sakit-sakitan, sampai matamu menjadi rabun, kami takut ayah meninggal

dengan membawa kesedihan yang dipendam didalam hati". Dan Ya'kub

menjawab : "Kalan sekiranya Yusuf sudah meninggal, aku tidak mungkin sampai

demikian sengsara oleh kesedihan, mataku pun tidak akan sampai putih, karena

Allah telah memberitahuku tentang Yusuf dari apa yang kamu tidak ketahui,dan

aku tidak mengeluhkan nasibku kepada orang lain, sebab orang lain tidak akan

Page 38: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

27

dapat melepaskan kesedihan dan kesusahanku. Hanya kepada Al1ahlah aku

memohon dilepaskan dari kesedihan dan kesusahan ini",

F. Rangkumarr

Berdasarkan pendapat para Mufassir, maka pada dasarnya pendapat

mereka adalah sama, hanya perbedaanya dari segi redaksinya saja. Adapun isi

kandungan Q S Yusuf Ayat 84-86 dapat dirangkum sebagai berikut : Nabi Ya'kub

as dengan berusaha untuk tetap bersabar dalam menerima cobaan yang

dialaminya berupa kabar buruk yang dibawa oleh anak-anaknya tentang

meninggalnya Nabi Yusuf, dan dari berita tersebut mengakibatkan kedua

matanya menjadi putih karena kesedihan atas kabar yang diterimanya. Dengan

kesabaran yang tinggi, Yaqub tidak memarahi mereka atau menghukum mereka

(anak-anaknya), namun beliau hanya berkata:"Allah Maha Pelindung dan

Mencintai orang-orang yang sabar", Selanjutnya Nabi Ya'qub as pun tetap

bersabar dengan tidak mengadukan kesedihan dan kesusahannya kepada makhluk

lain (rnanusia), melainkan hanya kepada Allah SWT. Dengan demikian terbukti

bahwa Nabi Yaqub as memiliki sifat sangat sabar dan tawakal dalam menghadapi

kenakalan-kenakalan yang diperbuat oleh anak-anaknya.

G. Esensi surat Yusuf ayat 84-86

Berdasarkan uraian pendapat para mufassir, maka essensi Q.S Yusuf ayat

84-86 adalah sebagai berikut:

Page 39: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

28

1. Nabi Ya'qub sebagai orang tua dapat bersikap sabar dalam (mengendalikan

kemarahannya) dengan tidak mengeluarkan kata-kata yang kotor dalam

menghadapi kenakalan dan kesalahan yang diperbuat oleh anak-anaknya.

2. Nabi Ya'qub tetap bertawakal dalam menerima cobaan serta tidak putus asa

untuk mencari jalan keluarnya.

Page 40: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

BABIII

TEORI TENTANG SIKAP DAN PERAN OR<\NG TUA

DALAM MENDIDIK ANAKNYA

A. Pcngertian sikap dan peran seorang ayah dalam keluarga

Sikap adalah Kesedian beraksi dan senantiasa terarah terhadap sesuatu

hal, suatu objek. Sebab tidak adanya sikap tanpa adanya objek (W.A Gerungan,

1987:149). Kesiapan dan kesediaan untuk bertindak karena dorongan atau

motivast tertentu (Rafi'udin dan Maman Abdul Djaliel, \997:87).

M Ngalim Purwanto (1990:141) mengungkapkan "Bahwa yang sangat

memegang peranan penting di dalam sikap adalah faktor perasaan atau emosi,

dan faktor reaksi/ respon atau kecenderungan untuk beraksi". Dalam beberapa

hal, sikap merupakan penentu yang penting dalam tingkah laku manusia. Sebagai

reaksi maka sikap selalu berhubungan dengan dua altematif, yaitu senang dan

tidak senang, menurut dan melaksanakannya atau menghindari dan menjauhinya.

Dalam perkembangannya menurut Rafi'udin dan Maman Abdul Djaliel

(\997:87) " Sikap akan berkembang melalui suatu proses yang dikenal dengan

sosialisasi, imitasi, dan adaptasi ". Bagi anak kecil, sikap merupakan suatu proses

imitasi, dimana ia meniru perbuatan orang dewasa, bersifat mekanis serta pasif,

karena nilai-nilai yang diperolehnya diterima secara final dan belum diolah

berdasarkan rasio.

29

Page 41: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

30

I. Sikap orang tuadalam mendidik anak.

Orang tua adalah "pendidik sejati, pendidik karena kodratnya". (M

Ngalim Purwanto :1990:68) , "orang tua adalali naungan bagi anak-anaknya dan

menjadi anak panah bagi mereka dalam segala hal" (AI Ghazali 1983: 422).

Muhammad Thalib (1997:116) mengemukakan bahwa sikap adalah

mencakup penampilan lahiriah, sedang sifat meliputi is! batin atau isi hati oleh

karena itu orang tua sebagai pendidik dan panutan bagi anak-anaknya hams

memiliki sikap-sikap yang bisa menunjang keberhasilan dalam mendidik anaknya

diantaranya adalah:

a Tawadlu artinya orang tua bersikap rendah hati pada orang lain dalam art!

menghormati orang lain dengan ikhlas. Dan dampak yang diharapkan dari

prilaku tersebut adalah anak terlatih atau rnengikutinya dengan melihat orang

tuanya seperti itu.

b Sabar. Sikap sabar periu dimiliki oleh orang tua dalam mendidik anaknya,

karena kunci sukses dalam menghadapi ujian dalam melaksanakan pendidikan

adalah bersikap sabar dan berpasrah diri kepada Allah.

c Jujur. Orang tua bertanggung jawab untuk mempraktekan sikap jujur ini pada

dirinya sendiri dan anaknya, baik jujur dalam berjanji maupun dalam

bercerita, sehuingga anak-anaknya akan rneniru sikap tersebut.

d Pema'af Orang tua hams bersikap pemaaf terhadap anaknya, melalui

kesanggupannya menahan diri, lapang hati, banyak sabar dan tidak cepat

marah pada hal-hal kecil. Jika ia rnenginginkan anaknya shalih, maka

hendaklah ia memberikan teladan pada mereka dengan menampilkan sikap

Page 42: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

31

suka memaafkan kesalahan orang lain. Demikian juga apabila ia bersalah,

maka hendaknya ia meminta maaf pada orang yang menjadi sasaran

kesalahannya.

e Adil. Orang tua hendaknya bisa bersikap adil terhadap anak-anaknya,

misalnya dalam memperlakukan anak-anaknya dengan cara yang sarna ra

tidak membedakan antara yang besar dengan yang kecil.

f Penyantun atau kasih sayang. Orang tua harus memberikan kasih sayang

kepada semua anak-anaknya, memperlakukan mereka dengan sewajamya dan

tidak berlebih-lebinan

Sedangkan menurut Abdullah Nashih Ulwan (1995:337-352)

mengungkapkan bahwa "pendidik dalam mendidik harus memiliki sifat-sifut yang

mendasar, sehingga mampu meninggalkan bekas yang dalam pada diri anak, dan

mendapatkan tanggapan positif bagi anak" diantaranya adalah:

a Ikhlas. Artinya orang tua sebagai pendidik hendaknya mencanagkan niatnya

semata-mata untuk Allah dalam seluruh pekerjaan edukatifnya, baik berupa

perintah, larangan, nasehat, pengawasan, atau hukuman.

b Takwa. Seorang pendidik atau orang tua hendaknya merniliki sifat takwa,

yaitu menjaga diri dari azab Allah dengan senantiasa merasa berada dibawah

pengawasan-Nya (muraqabah)

c llmu. Sudah merupakan keharusan yang tidak ada seorangpun yang

mengingkannya, bahwa pendidik harus memiliki pengetahuan tentang konsep­

konsep dasar pendidikan yang dibawa oleh syariat Islam.

Page 43: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

32

Dengan memperhatikan teori-teori di atas, maka seorang pendidik hams

bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didiknya. Oleh sebab itu seorang

pendidik hams mempunyai berbagai sikap yang bisa menunjang kepada

keberhasilan proses belajar mengajar yang diantaranya telah dijelaskan di atas.

Begitu pun dengan orang tua, sebagai pendidik di dalam keluarga hams pula

mempunyai sikap-sikap yang terpuj i sehingga dapat memberikan tauladan

sekaligus mendidik anak-anaknya. Sesuai dengan pendapat Ahmad Tafsir (1991:

74) menyatakan bahwa pendidik dalam Islam adalah siapa saja yang bertanggung

jawab terhadap perkembangan anak didik dan didalarn Islam, orang tua adalah

yang paling bertanggung jawab terhadap anak-anaknya.

2. Peran ayah dalam keluarga

Peran adalah: cc ciri-ciri yang dimiliki oleh individual yang sifatnya khas

dan istimewa''. ( Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa:

1991 :751) sedangkan keluarga adalah "sekelompok orang yang terdiri dari ayah,

ibu dan anak atau suami, istri dan anak-anaknya. " (lubis Salam: 1997:7).

Rasa tanggung jawab orang tua sebagai pendidik, merupakan tanggung

jawab yang besar dalarn pendidikan anak baik aspek keimanan maupun tingkah

laku kesehariannya, da1am pembentukan anak baik dari aspek jasmani maupun

rohaninya dan dalam mempersiapkan anak baik aspek mental maupun sosialnya.

Dan rasa tanggung jawab ini senantiasa mendorong upaya menyeluruh dalam

mengawasi anak dan memperhatikannya, mengarahkan dan mengikutinya,

membiasakan dan melatihnya.

Page 44: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

33

M Ngalim Purwanto (\987:71) mengemukakan bahwa "Seorang ayah

memegang peranan penting dalam keluarga, anak memandang bahwa ayahnya

sebagai yang tertingg), sehingga kegiatan sehari-harinya sangat besar

pengaruhnya terhadap anak-anaknya". Peran dan fungsi seorang ayah dalam

ke1uarga itu antara lain ada!ah:

a. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat. Maksudnya ada1ah seorang

ayah sebagai jembatan untuk bersosialisasi antara keluarga dengan masyarakat

umum.

b. Sebagai pe1indung dan pemberi perasaan aman bagi keluarga, yang artinya

bahwa seorang ayah atau pemimpin dalam ke1uarga haruslah bisa melindungi

dan memberikan rasa aman bagi anggota keluarga yang dipimpinnya, baik

dari segi kebutuhan hidup sehari-hari maupun dari aneaman yang sifatnya

dapat mempengaruhi keutuhan dan keharmonisan keluarga.

e. Hakim atau orang yang pertama mengadili jika ada suatu perselisihan antara

anggota keluarga. Maksudnya adalah apabila dalam keluarga terjadi

perselisihan maka seorang ayah hams mampu dan menjadi orang yang

pertama kali memberikan peringatan dan teguran da1am perselisihan tersebut.

d. Pendidik dalam segi rasional, Maksudnya ada1ah bahwa seorang ayah hams

mampu memberikan sesuatu contoh yang baik dan jadi panutan bagi anggota

keluarga atau dengan kata lain tidak sela1u emosiona1 dalam menghadapi

berbagai masa1ah yang muneu! dalam ke1uarga.

Sedangkan menurut Al Ghazali yang dikutip oleh M Athiyah AI Abrasyi

(1969:115) bahwa kewajiban seorang ayah terhadap anaknya, antara lain:

Page 45: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

34

mendidiknya dengan baik, mengasuhnya, mengajarnya dengan akhlak atau moral

yang tinggi dan menyingkirkannya dari teman-temannya yang j ahat atau nakal.

Oleh karena banyaknya sikap dan peranan yang hams di miliki oleh orang

tua atau seorang ayah dalam keluarganya, maka penulis akan mencoba

mengangkat teori pendidikan tentang sikap sabar dan tawakal yang harus dimiliki

orang tua sesuai dengan yang menjadi spesifikasi sikap seorang ayah sebagai

pendidik. Sebagaimana yang telah di contohkan oleh Nabi Ya,qub as dalam

menghadapi anak-anaknya, yakni yang terkandung dalam Q.S yusufayat 84-86.

B. Sikap sabar dan tawakal scbagai sikap pcndidik

Menurut Imam Al Ghazali yang dikutip oleh Moh. Amin (1997:41) bahwa

bakikat sabar adalah tahan menderita gangguan dan tahan menderita ketidak

senangan orang lain. Siapa yang mengeluh dari buruknya kelakuan orang lain, hal

demikian menunjukan atas buruknya kelakuan sendiri, karena budi pekerti yang

baik adalah sanggup menderita yang tidak disenangi.

Ahmad Muhammad AI Hufy seperti yang dikutip oleh Mob Amin

(J 997:42) mengungkapkan macam-macam sabar dengan merujuk kepada Al

Qur' an sebagai berikut:

I. Sabar dalam menghadapi rintangan serta omongan yang menyakitkan daJam

menyampaikan kebenaran, dan berani memberantas yang sesat, dan memberi

penerangan kepada masyarakat mengenai kebaikan. Sabar itu laksana obor

yang menerangi manusia untuk mencapai kesempumaan (Q.S An Nahl :127)

Page 46: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

35

2. Sabar dalam melaksanakan kewajiban kepada Allah yaitu mengenai ibadah

dan ketaatan yakni lunduk kepada Allah dan marnpu mengekang hawa nafsu

dan mengalahkannya dengan meninggalkan maksiat dan melalaikan agama

(Q.S Ar Ra'd :22).

3. Sabar dalam membela negara dan lanah air dan dalarn mencari rizki, giat

bekerja dalam lapangan produksi dan sungguh-sungguh menunaikan tugasnya

dan itulah yang menimbulkan harapan, memperbaharui kegiatan serta

mengokohkan niat dan azam ( Q.S Al Baqarah :158).

Sedangkan menurut Abdul Fatah (1995: 101) bahwa sabar terbagi kepada

beberapa macam diantaranya adalah: sabar menjalankan ketaatan, sabar

menghadapi cobaan duniawi, sabar menjauhi kemaksiatan, dan sabar atas semua

urusan manusia. Empat kesabaran itu oleh Imam Al Ghazali diringkas menjadi

dua macam yaitu: sabar badaniah dan sabar kejiwaan.

I. Sabar badaniah, yaitu menahan kepayahan badan setelah banyak mengerjakan

amal ibadah atau menahan penderitaan, misalnya sabar alas pukulan yang

ditimpakan kepadanya.

2. Sabar kejiwaan. Sabar kejiwaan ini terbagi kepada beberapa macam misalnya:

sabar menahan syahwat perut dan farji atau disebut iffah, tenang dalam

menerima cobaan; sabar dalam keadaan kaya dan kesabaran ini di sebut

keleguhan jiwa; sabar dalam menghadapi amarah; sabar dalam menghadapi

bencana yang menyedihkan; sabar dalam menahan ucapan dan kesabaran ini

di sebul pandai menyimpan rahasia; sabar dalam menahan berlebih-lebihan;

dan sabar menerima pembagian yang sedikil dari Allah.

Page 47: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

36

Sesuai dengan teori-teori di atas yang diungkapkan maka bisa disimpulkan

bahwa sikap sabar itu mempunyai kriteria atau ciri-ciri diantaranya adalah:

L Tidak cepat marah ketika menemui kekesalan yang menimpa dirinya.

2. Tidak mudah putus asa ketika menghadapi sebuah kesulitan.

3. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan atau tindakan melainkan

selalu mempertimbangkan secara matang terlebih dahulu. Dan kesemuannya

itu tidak akan lepas dari usaha mengendalikan ernosi

Sebagaimana pendapat Ahmad Faried (1997:71) pengendalian diri adalah

sikap membcntengi dan menjauhkan diri untnk mewujudkan hawa nafsu yang ada

pacta diri, dengan bersikap tenang berseri penuh keceriaan dan bersabar diri serta

menerima setiap cobaan dari Allah SWT dengan lapang dada dan tawakal.

Mengenai tawakal adalah pecahan dari wakalah (perwakilan), dikatakan

wakkalah amrahu zlaa fulan yakni ia menyerahkan urusan dan bersandar kepada-

Nya dalam urusan tersebut, Artinya tawakal adalah bersandarnya hati pada Allah

sernata-mata (AI Ghazali 1999: 331). Dan mengcnai sikap tawakal ini Allah Swt

telah menjelaskan dalam Q.S An Najrn ayat 39-40 yang berbunyi:

tf:;:~~~~~-Q;~C9}0~~t;~;~" Bahwa manusia itu hanya memperoleh apa yang diusahakannya dan usahanya

itu kelak akan dilihat sendiri". (Depag RI 1993:874 )

Apabila mernperhatikan keterangan-kcterangan ill atas maka orang tua

sebagai pendidik apabila ingin berhasil dalam melaksanakan tugasnya, hendaknya

memiliki sikap yang baik diantaranya adalah sikap sabar dan tawakal tersebut,

baik sabar dan tawakal dalam hal mendidik anak rnaupun dalarn kehidupan sehari-

Page 48: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

37

hari. Sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh Abdurrahman An Nahlawi

(1995:171) bahwa seorang pendidik hendaknya mengajarkan ilmunya dengan

sabar. Dengan begitu, ketika dia harus memberikan latihan berulang-ulang pada

anak didiknya, dia melakukan dengan kesadaran bahwa setiap orang memiliki

kemampuan yang berbeda.

Sikap sabar dan tawakal ini jelas harus dimiliki oleh setiap pendidik dan

orang tua dalam mendidik anak-anaknya, dan hal ini sangat bertalian erat dengan

salah satu alat pendidikan, yaitu pemberian hukuman dalam pendidikan yang

secara teoritis akan diuraikan di bawah ini,

C. Mendidik melalui tarhib (hukuman )

Tarhib adalah "ancaman atau intimidasi melalui hukuman yang

disebabkan oleh terlaksananya sebuah dosa, kesalahan, atau perbuatan yang

dilarang oleh Allah ".(Abdurrahman An-Nahlawi, 1995:296).

Sedangkan M Athiyah Al Abrasy ( 1970: 153) menyatakan bahwa

hukuman dalam pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan atau perbaikan, bukan

sebagai hardikan atau balas dendam.

1. Hukuman dalam Pendidikan

Dalam Islam, suatu hukurnan itu pantas diberikan, bilamana nestapa yang

ditimbulkan mempunyai nilai positif atau mempunyai ni1ai pendidikan. Hukuman

dalam pendidikan merupakan alat atau jalan terakhir yang ditempuh oleh pendidik

didalam melaksanakan pendidikannya dan itupun apabila benar-benar tidak ada

jalan lain lagi agar tujuan pendidikan yang diharapkan bisa tercapai dengan baik.

Page 49: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

38

Meski demikian, untuk melaksanakan hukuman itupun ada metode yang harus

diperhatikan dan ditempuh oleh pendidik.

Abdullah Nashih Ulwan (1999:312-322) mengungkapkan bahwa metode

Islam dalam memberikan hukuman kepada anak, diantaranya:

a. Lemah lembut dan kasih sayang adalah dasar perbaikan anak.

Bukhari dalam Adabul Mufrid meriwayatkan

Artinya : "Hendaknya kamu bersikap lemah lembut.kasih sayang, dWJ

hindorilah sikap keras lagi keji"

Dengan melihat keterangan di atas maka dalam menghadapi seorang anak itu

orangtua atau pendidik harus menggunakan kasih sayang agar anak merasakan

bahwa langkah itu sebagai suatu perbaikan untuk dirinya dan bukan suatu

hukuman. Dengan demikian, anak mendapat prioritas tersendiri dengan arahan

nabawi kepada kelornpok mereka yang harus mendapatkan pemeliharaan,

kelemah lembutan, dan kasih sayang.

b. Menjaga anak dari tabiat yang salab dengan menggunakan hukuman. Anak-

anak dilihat dari segi kecerdasannya yang berbeda, baik karakter maupun

pemberian tanggapannya, juga dari pembawaannya, tergantung pada

perbandingan masing-masing. Diantara mereka ada yang berpenampilan

tenang, ada pula yang berpembawaan emosional dan keras. Sebagaian anak,

hanya cukup dengan menampilkan muka cemberut dalam melarang dan

memperbaikinya, ada juga anak yang tidak bisa dengan cara itu, tetapi narus

Page 50: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

39

dengan kecaman. Bahkan terkadang orangtua sebagai pendidik perlu

menggunakan tongkat untuk dihadiahkan kepada anak yang bersalah itu,

sebagai hukuman agar membuatnya jera.

c. Dalam upaya pembenahan atau perbaikan, hendaknya dilakukan secara

bertahap, dari yang paling ringan hingga yang paling keras (pukulan),

Maksudnya bahwa menggunakan hukuman pukulan itu adalah cara yang

paling akhir. lui berarti bahwa disana terdapat beberapa cara dalam

memperbaiki dan mendidik, Semua tahapan hukuman itu dapat digunakan satu

persatu, sebelum menggunakan hukuman fisik yang dapat memberikan hasil

dalam meluruskan kebengkokan anak, yang dapat meningkatkan derajat moral

dan sosialnya dan membentuk manusia yang seutuhnya.

Dalam kegiatan pendidikan, segala hal harus diarahkan untuk

membimbing anak didik kearah yang lebih baik. Maka, segala bentuk perbuatan

anak didik yang membahayakan atau menyimpang dari tercapainya tujuan

pendidikan harus dibetulkan dengan mempergunakan hukuman sebagai alat untuk

membetulkannya dari perbuatan yang menyimpang. Rasulullah Saw telah

meletakkan metode tata cara bagi pada pendidik untuk memperbaiki, mendidik,

membentuk moral dan spiritualnya. Sehingga pendidik dapat mengambil yang

lebih baik untuk mendidik dan mernperbaiki dan pada akhimya dapat membawa

sampai tujuan yang diharapkan.

Adapun metode yang digunakan Rasulullah sebagaimana yang dijelaskan

oleh Abdullah Nashih Ulwan (1999:314-322) adalah sebagai berikut:

a. Menunjukan kesalahan dengan pengarahan, sebagaimana dalam hadits,

Page 51: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

40

"Ketika aku kecil, berada dalam asuhan Rasulullali Saw. pada suatu harikeuka tanganku bergerak kesana kemah diatas meja makan yang berisikanmakanan, berkatalah Rasululiah., "Wahaz anak, sebutlali nam Allah,makanlah dengan tangan kananmu. Dan makanlah yang dekat denganmu. ..

Dalam hal ini bahwa Rasulullah memberikan petunjuk pada Umar bin Abu

Salamah terhadap kesalahannya dengan nasehat yang baik, pengarahan yang

membekas ringkas dan jelas, dengan menunjukan muka berseri-seri, agar

terkesan bahwa hukuman itu tidak dimaksudkan untuk menyakitinya,

melainkan untuk kebaikannya.

b. Menunjukan kesalahan dengan ramah tamah. Rasulullah dalam mengajan

anak mengenai bagaimana bersopan santun kepada orang tua, Beliau

memperlihatkannya dengan mengorbankan yang menjadi haknya kepada

orang yang lebih tua darinya. Hal ini dilakukannya dihadapan anak-anak

dengan ramah tamah.

Sebagaimana dalam Hadits Bukhari dan Muslim.

J~.:;L .::-;--; \-~;i -1:; i~;:.JJ~,1\j':;J_ ./ .. V ...-- _ -../..... -?-........" \ .... / ..... J

j~-~~~\J:,~;j\:JGt\~~\~~~:;;~~<--s; ,_.~;~)§ ~~§\ ;)(j\j~\.~:[~~':\j~:;;(r

1...,-. ., \ . ' ...--

(u::c;:.;~\~~Xj\~):~~~\-=SJ~~/~!2\~/

"Rasulullah Saw. diberi minuman, dan beliau meminumnya sebagian.Disebelahnya duduk seorang anak, dan disebelah kirinya beberapa orang tua.Rasulullah Saw. berkata kepada anak itu, Apakah engkau mengizinkanku

Page 52: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

41

untuk memberi kepada mereka? Maka anak itu menjawab, Tidak, demi AllahBagianku yang diberikan oleh engkau tidak akan saya berikan kepada siapapun. Kemudian Rasulullah Saw.meletakan minuman itu ketangan anaktersebut. Dan dia adalah Abdul1ah bin Abbas".

c. Menunj ukan kesalahan dengan memberikan lsyarat, dimana orang tua dapat

menghukum seorang anak yang kurang baik dengan memalingkan wajahnya

kearah lain, dengan demikian mudah-mudahan membekas dalam ingatannya.

d. Menunjukan kesalahan dengan kecaman, yaitu dengan melontarkan kata-kata

yang dapat menj erakan.

e. Menunjukan kesalahan dengan memutuskan hubungan (memboikot), dimana

orang tua menghukum anak, misalnya dengan mengurangi uang jajannya,

tidak diajak berbicara ataupun dengan bentuk sikap yang lainnya.

f Menunjukan kesalahan dengan memukul, hal ini dilakukan pada tahap yang

terakhir, setelah nasehat dan si anak meninggalkannya. akan tetapi, orang tua

tidak boleh menggunakan yang lebih keras jika yang ringan sudah bermanfaat,

Sebagaimana sabda Nabi:

~~~v~~;·__\-r~~;l)~-''; ~£J~'1~))~~:'__ .. ~....- .J--~ ....-'....-

~~~ c. ,LI\"'JArtinya: "Suruhlah anak-anak kalian mengerjakan shalat sejak berusia tujuh

tahun, pukullah jika melalaikannya, ketika mereka bcrusia sepuluh tahun, dan

pisahkan tempat tidurnya".(Abu Daud dan Hakim).

g. Menunjukan kesalahan dengan memberikan Hukuman yang membuat jera,

yaitu dengan memberikan hukurnan didepan saudara dan teman-ternannya,

maka hukuman ini akan merringgalkan bekas yang besar pada jiwa mereka

secara keseluruhan dan memperhitungkannya seribu kali terhadap hukurnan

Page 53: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

42

yang akan menimpanya. Dengan begitu, mereka bisa mengambil pelajaran

darinya.

Sedangkan menurut pendapat AI-Ghazali (1983:537) jika seorang anak

melakukan kesalahan untuk pertama kalinya maka hendaknya orang tua

mengampuni dan orang tua pura-pura tidak mengetahuinya, dan jangan membuka

rahasianya dan jangan menodai kehormatannya. Tetapi pengampunan itu jangan

diperlihatkan, terlebih lagi diperlihatkan dihadapan orang lain, karena

dikhawatirkan akan menimbulkan kesalahan yang kedua kalinya dan seterusnya.

Sebaliknya, apabiJa kelakuan yang salah itu sudah didiamkan, tetapi ia masih juga

rnelakukan kesalahan untuk kedua kalinya, maka ia harus diberi hukuman secara

rahasia, yaitu hanya ayah dan anak yang mengetahuinya, dan anak diberi

peringatan berupa nasehat dengan tidak memperbanyak kata-kata yang tidak

berguna dan jangan terlalu banyak mencela.

2. Maksud dan tujuan tarhib (hukuman) dalam pendidikan.

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati (1991:154-155) mengemukakan bahwa

"maksud orang memberikan hukuman itu bermacam-macam hal ini sangat

bertalian erat dengan pendapat orang tentang teori-teori hukuman " diantaranya:

a. Teori perbaikan

Menurut teori ini, hukuman diadakan untuk membasmi kejahatan. Jadi

maksud dari hukuman itu untuk memperbaiki si pelanggar supaya tidak

berbuat kesalahan seperti itu lagi. Teori ini lebih bersifat mendidik karena

bennaksud memperbaiki si pelanggar, baik lahiriah maupun batiniah.

b. Teori menakut-nakuti

Page 54: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

43

Menurut teori ini, hukuman diadakan untuk menimbulkan perasaan takut pada

si pelanggar akan akibat perbuatannya yang melanggar itu sehingga ia akan

selalu takut melakukan perbuatan itu dan mau meninggalkannya. Pada tcori

ini masih memerlukan teori perbaikan. Sebab, dengan ini besar kemungkinan

anak meninggalkan suatu perbuatan itu hanya karena takut, bukan karena

keinsyafan bahwa perbuatannya memang buruk. Dalam hal ini anak tidak

terbentuk kata hatinya.

c. Teori perlindungan

Menurut teori ini hukuman untuk melindungi masyarakat dari perbuatan­

perbuatan yang tidak wajar. Dengan adanya hukuman ini, masyarakat dapat

dilindungi dan kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan si pelanggar.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tiap teori itu masih

belum lengkap karena masing-masing rnasih hanya mencakup satu aspek saja.

Dan tiap-tiap teori tadi saling membutuhkan kelengkapan dan teori yang lain.

Sedangkan tujuan dan tarhib atau penggunaan teori hukuman adalah untuk

menyeimbangkan fitrah manusia yang senantiasa berlawanan supaya tidak

melampaui batas. Tidak termasuk orang yang sombong, takabur dan tidak pula

cepat putus asa apabila menemukan kesulitan. Selain itu tarhib mempunyai

beberapa keistimewaan diantaranya adalah:

1) Bersandar pada keterangan dan argumentasi

2) Setiap ayat al Qur'an atau hadits yang mengandung tarhib, mengandung

isyarat kepada keimanan pada Allah dan han akhir.

Page 55: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

44

3) Dapat menumbuhkan rasa kehati-hatian dalam segala tindakan yang baik

maupun yang buruk.

4) Dapat mengubah perasaan Rabbaniah; Khauf, raja'.

5) Menyeimbangkan antara kesan dan perasaan, tidak takabur dan tidak pula

putus asa.

6) Dapat menanamkan kesadaran akan keterkaitan kepada Allah.

7) Menanamkan keiman dan akidah yang kuat.

Jadi dengan singkat dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan dari

digunakannya hukuman adalah untuk memperbaiki tabiat dan tingkah laku anak

didik, dalam rangka mendidik anak kearah yang lebih baik.

3. Macam-macam hukuman dalam pendidikan

M Ngalirn Purwanto (1987:87-89) mengemukakan bahwa yang dimaksud

dengan macam-macam hukuman itu adalah sebagai berikut:

a. Ada pendapat yang membedakan hukuman itu menjadi dua macam, yaitu:

1) Hukuman preventif, yaitu hukuman yang di1akukan dengan maksud agar

tidak atau terjadi pelanggaran, Hukuman ini bermaksud untuk mencegah

jangan sampai terjadi pelanggaran sehingga hal itu dilakukan sebelum

pelanggaran itu dilakukan. Misa1nya seseorang dimasukkan atau ditahan

da1am penjara (selama menantikan keputusan hakim); karena perkara

tersebut ditahan preventif dalam penjara.

2) Hukuman represif, yaitu hukuman yang di1akukan olch karena adanya

pe1anggaran, oleh adanya dosa yang telah diperbuat. Jadi, hukuman ini

dilakukan sete1ah terjadi pe1anggaran atau kesalahan.

Page 56: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

01 2~03

45

IIi lUNISBAJ;

b. Wiliam Stern membedakan tiga macam hukuman yang disesuaikan dengan

tingkat perkembangan anak-anak yang menerima hukuman itu.

1) Hukuman normatif

Hukuman normatif adalah hukuman yang bermaksud memperbaiki moral

anak-anak. Hukwnan ini dilakukan terhadap pelanggaran-pelanggaran

mengenai norma-norma etika, seperti berdusta, menipu dan mencuri. Jadi,

hukuman normatif sangat erat hubungannya dengan pembentukan watak

anak-anak. Dengan hukwnan ini, pendidik berusaha mempengaruhi kata

hati anak, menginsyafkan anak itu terhadap perbuatannya yang salah, dan

memperkuat kemauannya untuk selalu berbuat baik dan menghindari

kejahatan.

2) Hukwnan asosiatif

Umumnya, orang mengasosiasikan antara hukuman dan kejahatan atau

pelanggaran, antara penderitaan yang diakibatkan oleh hukwnan dengan

perbuatan pelanggaran yang dilakukan. Untuk menyingkirkan perasaan

yang tidak enak (hukuman) itu biasanya orang menjauhi perbuatan tidak

baik.

3). Hukuman logis

Hukwnan ini dipergunakan terhadap anak-anak yang telah besar. Dengan .

hukuman ini, anak mengerti bahwa dengan hukuman itu adalah akibat

yang logis dari pekerjaan atau perbuatannya yang tidak baik. Anak

mengerti bahwa ia mendapat hukwnan itu adalah akibat dari kesalahan

yang diperbuatnya.

Page 57: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

46

4. Syarat-syarat hukuman dalam pendidikan

Ahmad Tafsir (1991: 186) mengemukakan bahwa sebenarnya tidak ada

seorang ahli pendidikan yang menghendaki digunakannya hukuman dalam

pendidikan kecuali bila terpaksa. Hadiah atau pujian lebih dipentingkan

ketimbang hukuman dalam pendidikan islam diakui perlunya hukuman berupa

pukulan dalam hal bila anak yang berumur sepuluh tahun belum juga mau shalat.

Ahli didik muslim berpendapat bahwa hukuman itu tidak boleh berupa siksaan,

baik badan maupun jiwa, Bila keadaan amat memerlukan hukuman, maka

hukuman itu hams digunakan dengan sangat hati-hati dan penuh pertimbangan,

apalagi hukuman yang bersifat pendidikan, hams memenuhi syarat-syarat tertentu.

Dalam Islam menjatuhkan hukuman diperbolehkan dengan melalui

pukulan, apabila nukuman-hukuman yang lebih lembut dan halus sudah

dijalankan dan hukuman tersebut tidak bisa merubah akhlak anak. Hal ini sesuai

dengan sabda Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Abu Daud:

",-~- "..,I ~./ .. ---- ... --_----'_~-~./- /- P...:'-- .....~ ""J

~r~..J~'-;"Y~L,L\_PJ~YL,.:J~1)J·J\~j".... O-..J/ .......... .. ,,/

~':::~·L,\rJ

Artinya: "Penntahkanlan anak-anakmu untuk menjalankan ibadah shalat ketika

mereka berumur tujuh tahun dan pukullah mereka ketika berumur sepuluh

tahurubila belum mau menjalankan shalat)

Adapun syarat-syarat dalam memberikan hukuman yang mendidik

rnenurut M Ngalim Purwanto (1987:175 antara lain adalah:

Page 58: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

47

a. Tiap-tiap hukuman hendaknya dapat dipertanggung jawabkan Ini berarti

hukuman tidak boleh dilakukan dengan sewenang-wenang. Biarpun dalam hal

ini, seorang pendidik atau orang tua agak bebas menentukan hukuman mana

yang akan diberikan kepada anak didiknya.

b. Hukuman itu sedapat-dapatnya bersifat rnemperbaiki. Yang berarti bahwa

hukuman hams mempunyai nilai pendidikan yang normatif bagi si terhukum.

c. Hukuman tidak boleh bersifat ancaman atau pembalasan dendam yang bersifat

perorangan dan hukuman demikian tidak memungkinkan adanya hubungan

antara pendidik dan peserta didik.

d. Hukuman tidak boleh diberikan dalam keadaan marah dan tiap-tiap hukuman

harus diberikan dengan sadar dan sudah diperhitungkan serta sudah

dipertimbangkan terlebih dahulu.

e. Jangan melakukan hukuman badan sebab pada hakikatnya hukuman tersebut

dilarang oleh negara, tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan merupakan

penganiayaan terhadap sesama makhluk.

f Hukuman tidak boleh merusak hubungan antara pendidik dan anak-didik.

g. Bagi si terhukum (anak), hukuman itu hendaknya dapat dirasakannya sendiri

sebagai kedukaan atau penderitaan yang sebenarnya, karena hukuman itu anak

merasa menyesal dan merasa bahwa untuk sementara waktu ia kehilangan

kasih sayang pendidiknya.

h. Sehubungan dengan point-point yang telah diterangkan diatas, maka perlulah

adanya kesanggupan memberi maaf dari si pendidik setelah menjatuhkan

hukuman.

Page 59: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

48

Sedangkan menurut Abdullah Nashih Ulwan (1988: 166-168) ) Syarat­

syarat hukuman yang mendidik adalah:

a. Ketika memukul pendidik hendaknya menghindari anggota badan yang peka.

b. Puku1an pertama untuk hukuman hendaknya tidak terlalu keras dan tidak

menyakiti.

c. Pendidik tidak burn-bum dalam memberikan hukuman pukulan, kecuali

setelah menggunakan semua hukuman yang sipatnya lembut tidak dapat

merubah terdidik.

d. Jika kesalahan anak yang pertama kalinya, maka hendaknya pendidik

memberikan kesempatan untuk bertobat.

e. Pendidik tidak memukul dalam keadaan marah, karen a dikhawatirkan

menimbulkan bahaya terhadap anak didik.

f Tidak memukul anak sebelum ia berumur sepuluh tahun.

5. Akibat dar; hukuman bagi anak didik

Dari penjelasan diatas, kita mengetahui bahwa teori dan maksud hukuman

itu bennacam-macam dan dari situ kita ketahui pula bahwa dengan usaha-usaha

yang di1akukan pendidik di da1am menghukum anak didiknya bennacam-macam

pula. Tiap-tiap pendidik mempunyai sikap dan cara sendiri-sendiri dalam

mempergunakan hukuman tersebut.

Biarpun demikian, tiap-tiap hukuman da1am pendidikan mengandung

maksud yang sama, yakni bertujuan untuk memperbaiki watak dan kepribadian

anak didik meskipun hasi1nya belum tentu dapat diharapkan. Akan tetapi hasil

Page 60: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

49

akibat yang akan timbul dari berbagai macam hukuman seperti yang telah

diuraikan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Menirnbulkan perasaan dendam pada si terhukum. Ini adalah akibat yang

timbul dari hukuman yang sewenang-wenang dan tanpa rasa tanggungjawab.

Dan akibat semacam inilah yang harus dihindari oleh seorang pendidik.

b. Menyebabkan anak lebih pandai menyembunyikan pelanggaran. Ini pun

akibat yang tidak baik dan sama sekali tidak diharapkan oleh para pendidik.

c. Memperbaiki lingkah laku sipelanggar, contohnya yang suka bercanda dalam

kelas, karena mendapatkan hukuman, mungkin pada akhirnya dapat mernbah

perbuatannya.

d. Mengakibatkan si pelanggar menjadi kehilangan perasaan salah, oleh karena

kesalahannya dianggap telah dibayar dengan hukuman yang telah dideritanya.

e. Akibat yang lain adalah memperkuat kemauan sipelanggar untuk menjalankan

kebaikan.

Page 61: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

BABIY

IMPLIKASI PENDIDIKAN Q.S YUSUF AYAT 84-86 TENTANG SIKAP

NABI YA'QUB AS DALAM MENGHADAPI ANAKNYA YANG

BERSALAH TERHADAP FIGUR SEORANG AYAH DALAM

MENDIDIK ANAK-ANAKNYA

A. Analisis Pendidikan Terhadap Esensi Q.S Yusuf ayat 84-86

Di antara sekian banyaknya sikap-sikap pendidik dalam melaksanakan

tugas pendidikannya, yang telah dikemukakan di bab III, ada satu sikap penting

yang harus dimiliki oleh setiap pendidik menurut Q.S. Yusuf ayat 84 - 86 yakni

sikap sabar dan tawakal. Sikap sabar dan tawakal ini rnerupakan sikap yang

dicontohkan oleh Nabi Ya'kub as. Sebagai contoh yang baik daJarn mendidik

keluarganya terutama anak-anaknya, seperti yang terangkurn daJam pendapat

para mufassirin yang telah dibahas di bab II.

1. Sikap sabar dan tawakal merupakan hal yang utama dalam pendidikan

Kesabaran adalah sesuatu yang diberikan Allah kepada manusia sebagai

cobaan. Barang siapa yang bersabar dalam menghadapi berbagai persoalan dalam

hidupnya di dunia niscaya Allah akan mernbantunya, seperti janji Allah dalam

firman-Nya:--.. - ----- \ --U:~_l;',J \L Jil \~L

"...Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang saber" (Q.S. AJ Baqarah :

153).

Setiap manusia sama sekali tidak dapat rneninggalkan kesabaran itu,

jikalau ia ingin menjadi orang yang baik dan shalih. Dalam segala hal-ihwal dan

50

Page 62: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

5 I

keadaan ia tetap memerlukan kesabaran hati, keteguhan dan ketabahan, Karena

seperti yang diungkapkan oleh Imam AI-Ghazali (1975 : 907) bahwa setiap orang

dalam melakukan aktivitas kehidupannya, senantiasa akan menjumpai dua hal

yang saling bertentangan, yaitu yang sesuai dengan kehendaknya dan sesuatu

yang tidak sesuai dengan kehendaknya. Untuk menghadapi keduanya dituntut

kesabaran. adapun penjelasan kedua hal di atas adalah:

a. Sesuatu yang sesuai dengan kehendaknya adalah seperti kesehatan, harta

kekayaan, kedudukan tinggi dan lain sebagainya. Dalam hal ini membutuhkan

kesabaran dari beberapa segi:

I) Tidak boleh ambisius kepadanya dan tidak boleh tertipu. Kesehatannya,

kekayaan, dan kedudukan tinggi janganlah sampai menjadikannya

sombong dan takabur sehingga dibenci oleh Allah.

2) Hendaknya ia tetap sabar menunaikan hak-hak Allah dengan mentaati

Perintah-Nya, la pun hams sabar atas nikmat tersebut dengan cara

menggunakannya di jalan yang diridhai Allah.

Sebagaimana firrnan Allah dalam Q.S Al Munafiqun ayat 9 :

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah. harta kekayaanmu dan

anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat kepada Allah." (Depag Rl,

1993: 9370)

3).Tidak lupa daratan, serakah dalam meraih dan memperolehnya

Page 63: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

52

b. Sedangkan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak diri ialah hal-hal yang

tidak Iepas dari orang.

I) Adakalanya tidak terkait dengan usaha si hamba, seperti bencana yang

memmpa.

2) Adakalanya pula ia terkait dengan ikhtiar si hamba, tetapi setelah si hamba

ada dalam kungkungannya, ia tidak mampu berikhtiar melepaskan diri dari

padanya.

3) Adakalanya hal-hal itu terkait dengan ikthtiar si hamba, seperti taat atau

maksiat.

Meskipun kelihatannya mudah untuk mempunyai sifat sabar, tetapi semua

orang bisa mengamalkan sifat sabar dalam setiap tindakannya. Orang mudah

marah, kerap menggerutu, suka mengadu kepada orang lain adalah tanda-tanda

dia tidak punya kesabaran. Begitu pula orang yang hanya menyerah begitu saja

atas semua keadaan yang menimpa pada dirinya tanpa ada usaha untuk

memperbaikinya, dia pun bukan orang yang sabar. Orang yang seperti ini pada

hakikatnya adalah pemalas.

Adapun usaha untuk mempunyai dan mengamalkan sikap sabar dalam

pribadi seseorang tidak bisa dipaksakan, karena untuk mengamalkan sikap sabar

tersebut seseorang hams mempunyai beberapa faktor da1am kesabaran itu.

Seperti yang diungkapkan oJeh H. Hamzah Yakub (1983 : 121) kesabaran itu

tidak dapat dipaksakan begitu saja dalam pribadi seseorang, melainkan ada

beberapa faktomya:

Page 64: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

53

I. Syaja'ah atau keberanian: Sescorang dapat bersabar terhadap sesuatu jika

dalam jiwanya ada keberanian menerima musibah atau keberanian dalam

mengerjakan sesuatu. Dari seorang pengecut sukar diharapkan padanya

sikap sabar.

2. Kesadaran dan pengetahuan: Kesadaran adalah sumber kesabaran. Jika

seseorang tahu dan sadar akan manfaat sesuatu pekerjaan barulah dia dapat

bersabar dalam mengerjakannya. Ini diingatkan oleh Nabi Khidir a.s

kepada Nabi Musa a.s:

~~~4~L:S~L::'~"Bagairnona engkau dapat bersabar terhadap sesuatu yang engkau tidok

mempunyai pengetahuan cukup dalam hal ini?" (Depag RI, 1993 : 454).

3. Al Quwwah atau kekuatan: Dari seseorang dapat bersabar terhadap

sesuatu jika dalam dirinya tersimpan sejumlah kekuatan. Fisik atau

kekuatan jasmaniah yang meliputi otot, kekuatan jiwa atau semangat,

kekuatam akal pikiran dan kecerdasan.

Sedangkan Tawakal merupakan ungkapan tentang penyandaran hati yang

diwakilkan. Manusia tidak bisa disebut tawakal kepada selainnya kecuali setelah

ia bersandar kepadanya dalam beberapa hal, yaitu dalam masalah simpati,

kekuatan dan petunjuk.

Ada tiga tingkatan di Iihat dari segi kekuatan dan kelemahannya:

I. Keadaannya benar-benar yakin terhadap penyerahannya kepada Allah dan

pertolongan-Nya, seperti keadaannya yang yakin terhadap orang yang dia

tunjuk sebagai wakilnya.

Page 65: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

54

2. Keadaannya bersarna Allah adalah orang yang bertawakal, yang

tawakalnya murni dari tawakal yang lainnya, tidak rnenengok kepada

selain yang ditawakali dan hatinya tidak ada tempat untuk selainnya.

3. Dihadapan Allah seperti mayit ditangan orang-orang yang

memandikannya. Keadaan ini jarang yang bertahan terus. (Ibnu Qudamah,

1999:341)

2. Figur seorang ayah dalam rnendidik anak-anaknya.

Sebelum dibahas lebih lanjut mengenai figur seorang ayah dalam

mendidik anak-anaknya, perlu kiranya kita melihat kembali salah saru contoh

yang terkandung dalam Al Qur'an dan sekaligus merupakan ayat yang sedang

diteliti oleh penulis, yaitu tentang bagaimana sikap Nabi Ya'qub as ketika

mendengar berita yang menjadikan kedua matanya buta karena kesedihan yang

diterimanya, akibat kabar yang dibawa oleh anak-anaknya tentang kematian Nabi

Yusuf as, anak yang paling beliau cintai. Dalam Qur'an surat Yusuf ayat 84-86

diterangkan bahwa ketika Nabi Ya'qub as mendengar berita bohong yang dibawa

oleh anak-anaknya, beliau seraya memalingkan diri dan sanggup menahan amarah

terhadap anak-anaknya tersebut, setelah itu beliau pun rnenyerahkan dan

mengadukan semua kesulitan itu hanya kepada Allah swt.

Dari riwayat diatas, dapat kita ambil pelajaran betapa kesabaran dan

ketawakalan yang beliau miliki sangat agung dan mulia, bukannya menjatuhkan

hukuman kepada anak-anaknya yang telah berbuat kesalahan dan kedhaliman,

malah sebaliknya beliau hanya bersabar atas prilaku yang di buat oleh anak­

anaknya tersebut .

Page 66: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

55

Sikap yang di contohkan oleh Nabi Ya' gub as dalam riwayat itu apabila

kita hubungkan dengan teori-teori pendidikan yang telah diuraikan dalam bab III,

maka sikap Nabi Ya'qub yang hanya memalingkan diri dari anak-anaknya, bisa di

kategorikan kedalam teori perbaikan, karena teori perbaikan ini menginginkan

supaya si pelanggar memperbaiki sikap yang tidak baik tersebut dan tidak

meJakukan kesalahan semacam itu lagi. Sedangkan dalam macam-macam

hukuman sikap Nabi Ya'qub tersebut, termasuk kedalam hukuman yang nonnatif.

Karena selain memiliki maksud dan tujuan yang sarna dengan teori perbaikan,

hukuman normatif ini sangat erat hubungarmya dengan pembentukan watak

dengan berusaha rnempengaruhi kata hati dan menginsyafkannya dari perbuatan­

perbuatan yang salah.

Oleh karena itu menurut Edi Suardi (1980:23) bahwa untuk menjadi

orang tua, orang tidak cukup tahu tetapi pada pertama kalinya harus merupakan

seorang pribadi. Untuk menjadi pendidik, orang tua harus merupakan figur yang

berkepribadian yang tinggi.

Dari ungkapan tersebut dapat dipahami babwa untuk menjadi pendidik dan

pembimbing orang tua harus merupakan seorang pribadi, karena kajiannya adalah

mengapa orang tua sebagai orang yang mempunyai cara dalam mendidik anak­

anaknya, sebab dalam pekerjaannya tidak hanya membimbing dalam lingkungan

ke1uarga agar mengetabui beberapa hal, tetapi orang tua juga melatih

keterampilan dan terutama sikap anak-anaknya.

Masalah yang penting adalah mengapa orang tua dikatakan merupakan

pendidik dan pernbimbing. Orang tua dikatakan seperti itu, karena orang tua

Page 67: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

56

merupakan pendidik utarna dan pertama bagi anak-anaknya, karena dari

merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. ( Zakiyah Darajat, 1992:35)

Dengan demikian orang tua sebagai pendidik dan pembimbing utama

dalam keluarga harus menanamkan nilai-nilai yang terkandung pada berbagai

pengetahuan yang dibarengi dengan contoh-contoh teladan dari sikap dan tingkah

lakunya, diharapkan anak dapat menghayati dan kemudian menjadikan miliknya,

sehingga dapat menumbuhkan sikap mental yang diharapkan.

Menurut Suardiman (1984: 51) bahwa orang tua sebagai pendidik dan

pembimbing akhlak da1am lingkungan keluarga yaitu, mempunyai iman yang kuat

dan berwatak luhur dengan berakhlak mulia. Oleh karena itu, tugas orang tua

bukan sekedar menumpahkan semua ilmu pengetahuan tetapi juga mendidik dan

membimbing anak-anaknya menjadi seorang yang berpribadi baik dan berakhlak

mu1ia. Sebagai seorang pendidik dan pembimbing, orang tua harus memenuhi

beberapa syarat khusus. Untuk mendidik orang tua dibekali dengan ilmu

pengetahuan sebagai dasar, disertai pula seperangkat latihan keterampilan dan

pada kondisi itu pula, orang tua belajar mempersiapkan beberapa sikap yang

diperlukan.

Orang tua adalah contoh dalam pandangan anak, yang akan ditirunya

dalam tindak tanduk dan tata santunnya, disadari ataupun tidak bahkan tercetak

dalam jiwa dan perasaan suatu gambaran keteladanan orang tuanya, baik dalam

ucapan atau perbuatan baik material atau spritual, diketahui atau tidak

diketahuinya, Dinyatakan oleh Ramayulis dkk (1987: 13) bahwa "orang tua

sebagai pengendali keluarga dan pendidik anak-anak, apabila sudah mempunyai

Page 68: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

57

anak". Maka dari itu patutlah kiranya kita mencontoh pada sikap yang dirniliki

oleh Nabi Ya'qub as dalam menjalankan dan mendidik keluarganya.

B. IMPLIKASIPENDIDIKAN Q.S YUSlJF AYAT 84-86

1. Sikap sabar dan tawakal yang hams dimiliki oleh seorang ayah dalam

mendidik anak-anaknya.

Al Qur'an sebagai sumber dari segal a sumber hukum dalam Islam dapat

dijadikan pedoman hidup dan kehidupan dan dalam Al Qur'an banyak sekali

pelajaran-pelajaran yang Allah Swt berikan kepada manusia agar manusia dapat

mencapai kebahagian hidup di dunia dan di akhirat kelak. Begitu pula dengan

masalah pendidikan, banyak sekali ayat-ayat Al Qur'an yang menerangkan

tentang kependidikan, diantaranya dalam surat Yusuf ayat 84-86

Uraian dalam Analisis diatas, memberikan gambaran mengenai proses

pendidikan yang bcrkaitan dengan salah satu sikap yang hams dimiliki oleh

seorang ayah dalam menjalankan tugas kependidikan bagi anak-anaknya, yakni

sikap sabar dan tawakal dalam menjalankan tugas pendidikannya dengan

menggunakan salah satu alat pendidikan yaitu hukuman atau mendidik melalui

tarhib.

Sedangkan untuk merealisasikan sifat sabar dan tawakal dalam proses

pendidikan, yang erat hubungannya dengan kewajiban dan tanggung jawab yang

di pikul orang tua dalam memberikan pendidikan terhadap anak. Sebagai salah

satu momen dari tripusat pendidikan ( istilah Ki Hajar Dewantara), keluarga

rnerupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak. Dalam kedudukan ini

Page 69: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

58

wajarlah apabila kehidupan keluarga sehari-hari, pada saat-saat tertentu, beralih

menjadi situasi kehidupan keluarga yang dihayati si terdidik sebagai iklim

pendidikan, yang mengundangnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang

mengarah kepada tujuan pendidikan. Maka ayah (orang tua) perlu kiranya

mengambil contoh atau langkah-langkah sebagai berikut:

(a) jujur dalam bergaul dengan anak.

Orang tua hams berhati-hati dalam bergaul dengan anak-anaknya, jangan

sampai ia mendengar kebohongan dirinya meskipun ia masih kecil, sebab apabila

hal itu terjadi akan menghilangkan semua nasihatnya yang benar dan tidak

diperdulikan oleh anak. Misalnya, jika ada seseorang mencari salah seorang bapak

dan ibunya, lalu orang tuanya menugasi anaknya untuk mengatakan:

"Sesungguhnya bapak atau ibu saya sedang tidak ada." Maka tindakan seperti itu

sama dengan mengajari anak bahwa perkataan yang mulia tidak harus selalu

diikuti dengan perbuatan. Dalam sebuah riwayat dari Abdullah bin Umar,

diriwayatkan bahwa ketika ia masih kecil Rasulullah pemah datang kernmahnya.

Lalu ia pergi bennain. Maka ibunya memanggilnya: "Hai Abdullah, kesini, saya

beri sesuatu \" Lalu Rasulullah saw bersabda: "Apa yang hendak kau berikan

kepadanya 'I" ibunya menjawab : "Kurma." Kemudian Rasulullah bersabda: "Jika

tidak kau lakukan itu, akan ditulis kebohongan atas kamu." (HR Abu Dawud).

(b) Menemani anak pergi kemasjid.

Orang tua hams membiasakan menemani dan membimbing anak-anWJillOi'4_

pergi ke masjid karena dengan demikian selain untuk memberikan pelajaran yang

baik terhadap diri anak maka anak pun akan terjaga dari pergaulan-pergaulan

Page 70: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

59

yang kurang baik yang biasanya dilakukan oleh anak-anak yang lain. Misalnya

menggangu orang shalat, berisik dan bercanda di dalam masjid.

(c) Melatih anak mcngerjakan shalat

Orang tua hendaknya membiasakan dan melatih anak-anaknya untuk

selalu mengerjakan shalat. Dalam Q S 52:21 yang artinya "Dan orang-orang yang

beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan.kami

hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurang

sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap tnanusia terikat dengan apa yang

di kerjakannya. " Jika kcadaan keturunan dan anak cucu demikian, maka layaklah

bila orang tua bersikeras menanamkan keimanan pada j iwa anak-anak mereka

sejak kecil. Dan cara yang pertama adalah mengajari mereka untuk melakukan

shalat.

(d) Melatih anak berpuasa.

Sebagai mana halnya melatih anak untuk mengerjakan shalat, begitu pula

dengan berpuasa. Anak hams dilatih melakukan puasa Ramadhan sejak kecil jika

mereka mampu melakukannya.

(e) Mengajari anak berzikir.

Tugas lain orang tua terhadap anaknya adalah mengajari zikir kepada

Allah swt. Dalam setiap gerak-gerik dan dimanapun berada. Misalnya anak hams

dibiasakan mengucapkan salam apabila mau memasuki rurnah. Mengucapkan

tahlil dan takbir setiap kali melihat hal-hal yang menakjubkan dirinya dan lain

sebagainya.

Page 71: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

60

(f) Memisahkan tempat tidur anak.

Orang tua diwajibkan memisahkan tempat tidur anak-anak mereka, antara

yang laki-Iaki dan perempuan sejak kecil, karena dalam sebuah hadist Rasulullah

saw bersabda yang artinya: "Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat pada

saat mereka berusia tujuh tahun dan pukulah mereka jika enggan untuk

melakukannya pada saat mereka berusia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat

tzdur mereka. Dan hikmah dari memisahkan tempat tidur mereka ketika

menginjak usia sepuluh tahun, yaitu bahwa pada usia ini mendekati masa dewasa,

untuk itu mereka harus dilatih mempunyai rasa malu. Baik dengan saudara

kandungnya maupun dengan orang lain.

(g) Melatih anak berjuang di jalan Allah.

Anak-anak harus dilatih berjuang dijalan Allah. Mereka harus

dikondisikan mencintai perjuangan dijalan Allah, diberi dorongan, dan diberitahu

bahwa hal itu merupakan salah satu kewajiban dalam Islam. Misalnya dengan

mengerjakan "Amal Ma'rufNahi Mungkar".

Dari ketujuh contoh atau langkah-Iangkah yang harus ditempuh oleh orang

tua tersebut perlu adanya tambahan bahwa orang tua harus bisa mengendalikan

dirinya apabila dalam pengajaran tersebut menemui hal-hal yang kurang baik dan

kurang diharapkan misalnya anak bermalas-malasan dan lamban dalam menerima

apa yang orang tua ajarkan. Dalam mendidik hendaknya orang tua apabila

menemui hal seperti itu agar tetap berusaha mencari jalan untuk penyelesaiannya

dengan tetap tabah dalam menunggu hasil dari usahanya serta terus berdo' a sebab

usaha tanpa doa itu akan sia-sia, oleh karena itu orang tua harus rnelakukan

Page 72: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

61

kedua-duanya yakni ( berusaha dan berdoa ) dengan terus-menerus agar

mendapatkan kelapangan dan kemudahan. Dan dalam menjalankan tugasnya

tersebut, seorang ayah (orang tua) sebagai pemimpin dalam keluarga hendaknya

memiliki kesabaran, seperti kesabaran yang di contohkan oleh Nabi Ya' qub as

karena dengan kesabaran seperti itu maka akan terbina keluarga yang kita

dambakan. Dan selain itu, orang tua adalah merupakan figur pertama yang di tiru

oleh anak-anaknya apabila orang tua tidak mempunyai akhlak yang baik itulah

yang akan diambil dan ditiru oleh anak-anaknya yakni kelakuan yang tidak baik

pula dan sebaliknya apabila orang tua sehari-harinya menunjukan sikap atau

akhlak yang baik yang penuh kesabaran dalam membina dan memimpin ke1uarga,

bijaksana dalam menyelesaikan setiap persoalan yang tirnbul dalam keluarga

maka sikap orang tua itulah yang akan dilihat pertama kali oleh anaknya dan

mungkin akan menjadi anutan bagi anak-anaknya dalam menjalankan

kehidupanya.

2. Memberikan tauladan dan hukuman terhadap anak-anak yang bersalah.

Pada dasamya manusia sangat cenderung memerlukan sosok teladan dan

anutan yang dapat mengarahkan manusia pada jalan kebenaran, salah satunya

adalah kisah Nabi ya' qub as. Dan keteladan yang dapat diambil dari kisah Nabi

Ya'qub as dalam Quran surat Yusuf ayat 84-86 diantaranya adalah, kesabaran

dalam menahan amarah dan memendam amarahnya dalam hati sehingga tidak

sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak layak terhadap putra-putranya yang

berdusta dan ketawakalan yang beliau miliki dalam menerima cobaan yang datang

Page 73: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

62

dari anak-anaknya, yang rnernbawa kabar tentang kematian Nabi yusuf anak yang

sangat dicintainya.

Kebutuhan rnanusia akan keteladanan lahir dari gharizah (naluri) yang ada

dalarn jiwa manusia, yaitu peniruan. Gharizah adalah hasrat atau keinginan yang

mendorong anak untuk mengikuti teladan yang ada pada diri seseorang.

Ada tiga hal yang menyebabkan timbulnya peniruan pada diri seorang

anak diantaranya adalah:

1. keinginan untuk rneniru dan mencontoh dari seorang anak timbul atau

terdorong oleh keinginan halus yang tidak dirasakan untuk meniru orang

yang dikaguminya. Dan peniruan tidak hanya pada tingkah laku yang baik

saja akan tetapi tingkah laku yang kurang baik pun secara tidak disengaja

akan di menjadi contoh bagi si anak,

2. kesiapan untuk meniru, setiap tahapan usia anak mempunyai kesiapan

untuk meniru prilaku yang dilihatnya.

3. Tujuan, setiap peniruan mempunyai tujuan yang kadang-kadang diketahui

atau tidak tujuan dari peniruan tersebut

Dari asumsi diatas maka dapat kita pahami bahwa orang tua adalah figur

pertama yang akan ditauladani oleh anak-anaknya, oleh sebab itu perlulah kiranya

para orang tua sadar betul akan fungsi dan kedudukannya sebagai pendidik bagi

anak-anaknya, Dan orang tua hendaknya memahami pula hakekat dan tujuan

pendidikan yang akan diberikan untuk anaknya, jika tidak memahami hal tersebut

maka akan berakibat fatal bagi pembinaan dan perkembangan kepribadian anak.

Page 74: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

63

Seorang laki-laki adalah imam dalam rumah tangganya dengan penuh

kasih sayang dan bijaksana ia hams berusaha membina keluarganya serta semua

yang ada dalam lingkungan tanggung jawabnya, kedalam kehidupan yang baik

dan benar kehidupan yang diridhoi oleh Allah Swt, yang dapat menghantarkan

mereka ke alam kesejahteraan di dunia dan akhirat. Maka kisah atau keteladanan

yang dimiliki atau dicontohkan oleh Nabi Ya' qub as patutlah kiranya dapat

dijadikan tauladan bagi orang tua atau seorang ayah dalam mendidik anak­

anaknya.

Dengan kata lain perhatian seorang ayah terhadap pendidikan anaknya

tennasuk salah satu kewajiban yang sangat penting dan mulia, sebaliknya seorang

ayah yang mengabaikan tugas pendidikan untuk putranya berarti mengabaikan

tugas dan kewajiban yang diberikan kepadanya, dalam hal pendidikan untuk

anaknya.

Oleh karena, para orang tua atau pendidik dalam kaitan ini hams

mempunyai sikap sabar maka seperti yang telah dijelaskan diatas, hal ini bertalian

erat dengan salah satu alat pendidikan yaitu hukuman. Dan dalam penggunaan

hukuman untuk anak yang bersalah ini hendaknya orang tua atau pendidik dalam

hal ini, hendaknya memperhatikan berbagai aspek serta efek atau akibat yang

mungkin muneul nantinya terhadap anak atau peserta didik.

Dalam Islam, suatu hukuman itu pantas diberikan, bilamana nestapa yang

ditimbulkannya mempunyai nilai positif atau mempunyai nilai pendidikan.

Dalam dunia pendidikan hukuman merupakan hal yang wajar, bilamana derita

yang ditimbulkan oleh hukuman itu memberi sumbangan bagi perkembangan

Page 75: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

64

moral anak didik. Perkembangan moral yang dimaksud adalah keinsyafan

terhadap moralitas dan kerelaan untuk berbuat sesuai dengan moralitas.

Dari uraian diatas, maka hukuman harus diberikan terutama kepada

peserta didik yang bersalah atau melanggar peraturan yang telah ditetapkan. Agar

ia menyadari bahwa yang telah clilakukannya adalah perbuatan yang salah, dan

hukuman yang diberikan dapat memperbaiki perbuatannya yang salah tersebut.

Hukuman dikatakan berhasil, bila dapat membangkitkan perasaan

bertobat, penyesalan akan perbuatannya. Akan tetapi, harns diingat pula bahwa

hukuman dapat menimbulkan efek samping lain seperti:

a. Karena hukuman tersebut, anak merasa hubungan dengan orang dewasa

terputus, karena dengan hukuman tersebut anak merasa dirinya tidak dicintai

oleh pendidikuya.

b. Dengan diterimanya hukuman itu, anak merasa bahwa harga dirinya atau

martabat pribadinya terlanggar, anak merasa mendapatkan penilaian yang

tidak wajar.

Dua hal tersebut harus dapat dipahami oleh orang tua atau pendidik,

karena hukuman itu mempunyai korelasi dengan pengetahuan susila manakala

hukuman dapat mengenalkan anak dengan kesalahannya. Disamping itu seorang

ayah (orang tua) atau pendidik harus senantiasa bisa menjaga hubungan yang

baik dengan anak dan akan sangat bijaksana jika seorang ayah (orang tua) atau

pendidik melaksanakan dan meletakan hukuman pada tempat yang sebenamya

Page 76: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

Jl 240~

PABV

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTill'

A. KESIMPULAN

Dari keseluruhan kegiatan penelitian ini. maka dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut:

1. Kandungan Q.s. Yusufayar 84 - 86 menurut para mufassir;

a. Kesabaran Nabi Ya'qub as dalam menghadapi cobaan yang menimpanya

yang diakibatkan berita yang dibawa oleh anak-anaknya tentang wafatnya

Nabi Yusuf anak yang paling ia cintai.

b. Nasihat anak-anaknya supaya bisa melupakan Nabi Yusuf as yang telah

tiada, karena dengan mengmgatnya terns menerus akibatnya Nabi Ya'qub

akan semakin lemah dan binasa.

c. Nabi Ya'qub as walaupun menerima cobaan dan kesedihan tersebut beliau

tetap tawakal kepada Allah

2. Esensi Q,S. Yusuf ayar 8-/ - 86 menurut para mufassir ialah Nabi yakub

sebagai ayah dan pendidik telah memiliki dua sikap sebagai berikut:

a. Sikap sabar dalam menghadapi berbagai kenakalan anak yang berbeda-

beda.

b. Sikap tawakal dalam menghadapi segala musibah yang menimpanya baik

itu dari kenakalan anak-anak maupun dari kehidupan yang lain.

Page 77: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

6l1.

3. Pandangan para ahli pendidikan tentang sikap seorang ayah sebagai

pendidik dalam memberikan hukuman terhadap anak-anaknya.

a. Sikap sabar harus dimiliki oleh seorang ayah untuk menghadapi segala

permasalahan yang muneul dan anak-anaknya maupun dari yang lainnya.

b. Seorang ayah sebagai pemimpin dalam keluarga, hendaknya bersikap

tawakal dalam menghadapi permasalahan yang timbul dalam keluarga,

dengan tetap berusaha dan mengembalikan segalanya kepada Allah Swt

4. Implikasi pendidikan Q.S. Yusufayat 84 - 86 ..

Seorang ayah sebagai pemimpin bagi keluarga, pembimbing dan pendidik

bagi anak-anaknya haruslah memiliki sikap sabar dan tawakal di dalam

menjalankan tugashya sebagai kepala keluarga, karena apabila seorang kepala

keluarga atau orang tua tidak mempunyai sikap seperti yang telah disebut di atas

(sabar dan tawakal), maka niseaya rumah tangga yang kita harapkan akan sulit

untuk diwujudkan, oleh karena itu seorang ayah hams berlaku adil terhadap anak­

anaknya dan tetap bijaksana eli dalam meruutuskan setiap masalah yang sewaktu­

waktu pasti timbul baik itu dari anak maupun dari anggota keluarga lainnya.

B. SARAN - SARAN

1. Bagi para pendidik dan ayah sebagai orang tua

Pendidik hendaknya da1am menja1ankan tugas dan fungsinya selalu

bersikap sabar dalam menghadapi berbagai permasalahan yang timbul dari peserta

didik, begitupula dengan seorang ayah (Orang tua) sebagai pembimbing,

pendidik, pemirnpin, dan yang menjadi panutan bagi anggota keluarganya

Page 78: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

67

hendaknya selalu bersikap sabar dalam rnenghadapi berbagai permasalahan yang

timbul dari anak-anaknya. Dan ketika anak berbuat kesalahan maka seorang ayah

haruslah lebih bijaksana dalam mengarnbil keputusan.

2. Bagi para peneliti selanjutnya

Penelitian ini telah mengungkapkan tentang sikap sabar dan bertawakal

yang harus dimiliki oleh seorang ayah sebagai pendidik dalam memberikan

hukuman terhadap anak yang berbuat kesalahan, ini berdasarkan pada surat Yusuf

ayat 84-86. Dalam penelitian selanjutnya dan untuk memperkokoh konsepsi

tentang hal-hal yang di atas, kiranya perlu dikaji lagi ayat-ayat yang relevan

dengan ayat diatas.

C.PENUTUP

Alhamdulillah, wasyukrillah, pada akhirnya skripsi tentang "lmplikasi

pendidikan Q.S Yusuf ayat 84 - 86 tentang sikap Nabi Ya'kub dalam

menghadapi anak-anak yang bersalah terhadap figur seorang ayah dalam

mendidik anak-anaknya" dapat di selesaikan, dengan harapan semoga karya

ilrniah ini dapat memperkaya referensi pendidikan Islam yang inya Allah akan

berguna bagi pengembangan ilmu pendidikan Islam ke depan. Amin ya Robbal

Alamin.

Page 79: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Fatah, Kehidupan Manusia di Tengah-tengah Alam Materi, RinekaCipta, Jakarta, 1995.

Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam, Juz 2, Pustaka Amani,Jakarta, 1999.

Abdullah Muhammad Ibnu Hamid Al anshari, Tafsir A 1- Qurtubi, 1387 H.

______ , Pendidikan Dalam Islam, CY. Asyifa, Semarang, 1988.

Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah danMasyarakat, (terjemah, Drs Shihabuddin) Gema Insani Press,Jakarta, 1995.

Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991.

Abi Qasim Jarullah, Tafsir Al-Kassyaf, Juz 2, 467- 538 H.

Ahmad Musthafa Al Maraghi, Tafsir Al Maraghi, Juz 13, 1394 H

Ahmad Tafsir, llmu pendidikan dalam perspektif islam, PT Remaja RosdaKarya, Bandung , 1991.

Ahmad Faried, Menyucikan jiwa, RisaJah Gusti, Surabaya, 1997.

Depag RI, AI-Qur 'an dan Terjemahnya, Lubuk Agung, Bandung, 1989.

Edi Suardi, Pedagogik, Angkasa, Bandung, 1980.

Hamka, Tafsir Al Azhar, Juz 13-14, 1984 H.

Hamzah Ya'kub, Etika Islam, CY. Diponegoro, Bandung, 1983.

Ibnu Qudamah, Minhajul Qashidin (Jalan Orang-Orang Yang MendapatPetunjuk), Pustaka Al-Kautsar, 1999.

Imam AI-Ghazali, Bimbingan Untuk Mencapai Tingkat Mu 'min, C.Y DiponegoroBandung,1983

Ismail Ibnu katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Juz 2, 1407 H

Page 80: IMPLIKASI PENDIDIKAN DAR! Q.S YUSUF AYAT 84-86elibrary.unisba.ac.id/files/Ela Humaeroh_Implikasi Pendidikan Dari... · Luqman: 17) 'l (upersem6afitanVntut ... yang beliau bawa sebagaimana

69

Lubis Salam, Menuju Keluarga Sakinah, PT. Terbit Tcrang, Surabaya, 1997.

M. Athiyah Al-Abrasyi, Dusur-Dasar pokok pendidikan islam, (Terjemahan:Bustami. A, dan Djahar Bahry) PT. Bulan Bintang, Jakarta,l970.

Mob, Amin, Sepuluh Induk Akhlak Terpuji, Kalam Mulia, 1997.

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosda

Karya,bandung,1990.

.Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT.Remaja Rosda Karya,Bandung, 1987.

Muhammad Ar-razi Fachruddin, Tafsir Fachrurrazi, Juz 17-18, 1270 H

Muhammad Husaein Thoba thabai, Tafsir Mizan, Juz 2, 1393 H.

Muhammad Thalib, 50 Petloman Mendidik Anak menjadi Sholih, Irsyad BaitusSalam, Bandung, 1996.

Rafi'udin; Maman Abdul Djalie1, Prinsip dan Strategi Dokwah, Pustaka Setia,Bandung, 1997.

Rahman Natawijaya, Metode-Metode Research dan Prosedur, Yayasan PusatBimbingan pendidikan, Bandung, 1987

Ramayulis, Pendidikun Islam Dalam Rumah Tangga, Kalam Mulia, Jakarta, 1987.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa. Kamus BesarBahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1991.

WA.Gerungan, Psikologi Sosial, Pt Eresco Bandung,1987.

Winamo Surakhmad, Pengantar Penelitian llmiah, Tarsito, Bandung, 1994.

Zakiyah Daradjat, llmu Pendidikan Islam, Bumi Akrasa, Jakarta, 1992.