ii#penelitiqn universitystaffnew.uny.ac.id/upload/132162017/penelitian/b15akti... · 2017-01-23 ·...
TRANSCRIPT
lsBN 978-?79'981 17 -6'9
':'ra.r::.tl:jr:;ti.ri.
:
'l'-,.1f ." ,- :' . ,,1
,,ir,,tl=,..,,,,,,,,,, : -',1,',i...r.lti;. :: ."i:l eninghqtqn Kuolitqs Pendidihon d6#''' "'::;::;:i:i;t:
," ii#Penelitiqn Kimiq'Menyongsong UNV'ttl\r I I .
-i sebogqi World Closs University jr
Bl: l:'.'
Sf,MIlIV AR NJ AS I O AIi AU KIIIdIA
;iffi
dalan nngk"
. ;'.t
..t 1a+1
:tx, .,i.,(i:.. ,:, ,,...i:fi. ::|.'4.:. ..:.*
. .i.11*
i: : . i.?r:;a
tt-
:r': )\n.:.i4
:..1: .' .:.::?a
' ' 'i:':1
.-:::.4.:,t
'':s
._ _i.&,rii:i-*' :.!;/:;..;i:8,
,-Ist:s
. i:i&ig.'4.&
#'t,:lti,
,ri.@\.j4i*|,: , aEur:iR
..r&
. rt::+l}]
.a;.jatt
,tt/*r4Yi.l
=*?;. ,,i:l!.{l:|f€
:i&
. *\.n. +i8l
:w',..jsrd
r: ijiq.5{' €.::j
l.'::+:
:::i':'i''
:1.:.a:
,jrti..i,;
Diselenggarakan oleh :
jlrusan Pendidikan Kin-ria
FMIPALINY" . ..
-luh.,n 2009
\aF NAT-44,o" fr &-bz-r,'
DAFTAR ISI
PEMAKALAH UTAMAProf. Dr. Siamsul Arifin Achmad
K"un"kuiogu*o,-r Hayati sebagai Panggung Ilmu Pengetahuan
Kirnia Bahan Alam Yang Indah
Prof. Dr. Nurfina Aznam, APt' SU
Peningkatan Kualitas Penciidikan Dan Penelitian Kimia Menuju
UNY Sebagai World Class UniversityProf. Dr. Sr-rwarsih MadYa
K"biiokon Peningkatan Kualitas Profesionalisme gum di DiYPEMAKALAH PENDAMPINC
nri Wiaiyantoro, Elvi Rusmiyanto Pancaning Wardoyo, dan WollyCandramila
1
Karakterisasi SenyawaAntihiperlipidemik dari( G nr c irin nt nn gos t sn n Linn\
Aktif Antihiperglikemia danFraksi Metanol Kulit Batang Manggis
C. Bud marwanti 5
sintesis senyawa 4-Hidroksi -5-Dimetilaminometil-3-MetoksibenzilAlkohol densau Bahan Dasar Vanilin Melalui Reaksi Mannich
Haryoto, Euis H.Hakim, Yana M. Syah, Sjamsul A. Achmad, lia D.
Iuliawatv. Lailv Bin Din, Talifah Latip10
Senvara,a Dimerstilbenoid Dari Kulit(Dipterocarpaceae) darr Efek Sitotoksisitas388
Batang Slnren Oaslisterhadap Sel Ler,rkemia P-
Indvah Sulistvo Arty 76
Sintesis Beberapa Senyawa Mono Para-Hidroksi Kalkon dan UjiSitotoksisitasnya Terlladap Sel Raji
Soerva Dewi M, Saptono Hadi, Eliza Nur Setyowati 23
lsolasi dan Identifikasi Komponen Kimia PenyusunMinvak Atsiri Daurr Sirih Merah (Pipcr crocnttrnr Ruiz)
Sri Atun 29
Plrytochemical Study Some Phenolic Compounds from AnisopternMnrcinntn
Sri Handavani 34
Mempelajari Sintesis Senyawa Tabir Surya MelaluiModifikasi Reaksi Kondensasi Aldol Silang
Retno Arianinsrum & Sri Handavani '39Aktivitas Sebagai Pencegah 2-Deoksiribosa dariBuah Pare (Monordica Clnrantin L.\
Fx. Ashar Andriyanto dan Supriyanto C. 43
Uji Mutu Bahan Standar Pembanding Berdasarkan Data DukungMetoda Nvala Spektrornetri Serapan Atom (SSA)
Dadaus Hermarvanr, Atti Glttrtartir, Zainul Kamal? 48
Uji Cemaran Logarn Kadrnir-rrn (Cd) dalam Air Sr.rngai CidunanKabupaten Serarrg secara Spektrofotometri Seraparr Atom
Susiti as tri 52
Silika Termodifikasi Sr-rlfortat: Sintesis, Karakterisasi dan
)*-.-. 't/ ---
t r''
vll
t.:;l:!:.;: :'-r Iai:+:,-iii:.r:tj.li:.: i
1::;i.Aii.::::fi:.:r'll
",;il r .i l
r**;,i*.r i
-i:-"."r'!t l
?'14:--$:: ::l
Aktivitas Sebagai Pencegah 2-Deoksiribosa dariBuah Pare (Momordicn Charrtftiu L-)
Retno Arianingruml clan Sri lianclayani
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNYe-mailr : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk tnenentukan aktivitas sebagai pencegah degradasi 2-deoksiribosa dalanr
fraksi kloroform, etil asetat, dan metanol sisa dari biji, serabut buah, dan daging buah dari pare putih
dan hijau. Masirrg-masing sampel diekstraksi dengan pelarut metanol pada suhu karnar' selanjutnya
dipartisi berturutlturut dingan pelarut n-heksana, kloroform, dan etil asetat' Aktivitas sebagai
f"n."gnfr degradasi 2-deckslribosa dilakukan dengan metode Fenton. Hasil penelitian menunjukkan
Lahwa"aktiyitas sebagai pencegah degradasi 2-deoksiribosa banyak ditemukan pada fraksi etil asetat
dan fraksi rnetanol sisa. Aktivitas fraksi metanol sisa dari serabut buah pare hijau, daging buah pare
putih, dan daglng buah pare hijau dengan IC56 berhrrut-turut sebesar 1,535 ppm; 8,744 ppm; dan
i,ZSO pp*.Jrnititl aktivitas lebih tinggi dibanding kontrol positif vitamin C (lCsp = 10,571 ppm )'
BHT (IC5s: 253,863 ppm), dan rutin (lC5e: 28'164 ppm)'
Katakunci : 2-deoksiribosa, biji, serabut bual4 daging buah. pare putih, dan pare hijau'
Pendahuluan
Pare (Momordica charantia I.) merupakan
salah satrr tanaman dari famili Cucurbitaceae yang
banyak ditemukan di daerah tropika' Di
masyarakat, dikenal 3 ltiga) macam pare, yaitu :
pare hijau, pare putih, dan pare ular. Pare hijau dan
pare putih banyak ditemukan di pasaran. Pare hijau
buahnya berwama hiiau berbentiik lonjong ketil'berbintil halus, dan rasanya pahit. Pare putih
berwama putih kehijauan, berbentuk bulat panjang
dan rasanya tidak terlalu pahit dibandingkan
dengan pare hijau.Di Indonesia, Cina, dan India tanaman pare
dikenal memiliki banyak khasiat sebagai obat
tradisional untuk mengobati beberapa penyakit
(Murakami, T., et. a1.,2000). Di Indonesia buah
pare yang rasanya pahit diantaranya berkhasiat
untuk mengobati penyakit batuk, radang
tenggorokan, sakit mata merah, demam, malaria,
penambah nafsu makan, kecing manis' disentri,
reumatik, sariawan dan infeksi cacing. Daun pare
dikenal mampu mengobati sakit lever, demam,
sifilis, gononhea, dan cacingan. Akar tanaman
pare digunakan untuk mengobati disentri dan rvasir,
sedangkan bijinya selain digunakan sebagai obat
cacing dan impotensi juga dikenal berkhasiat
mengobati kanker (Anonim, 2007).
Beberapa penelusuran literatur menunjukkan
pula bahwa dalam tanaman ini mengandung
senyawa kimia yang memiliki aktivitas biologiyang menarik. Dalam buah pare mengandung
triterpenoid, albiminoid, karbohidrat, beberapa
vitamin (A, B dan C), dan zat wama. Daunnya
mengandung rnomordisina; momordina, karatenoid,
resin, dan minyak lemak. Sementara akarnya
mengandung asam momordiai dan asam oieanolat,
sefia bijinya mengandung saponin- alkaloid,
triterpenoid, dan asam momordial.Beberapa penelitian lain menunjukkan pula
adanya senyawa flavanoid pada buah pare' Selain
itu di dalam ekstrak metanol buah pare juga
ditemukan beberapa senyawa triterpenoid seperti
(19R, 23 E)-5beta, l9-epoksi-19-metoksicucurbita-6,23.25,-trien-19-al, dan (23 E)-3beta-hidroksi-7beta,2,s-dime-toksi-cucur-bita-5,23-dien- 1 9-al.Bersama senyawa tersebut juga terdapat tetrasiklintriterpenoid, yaitu (19R, 23 E)-5beta, l9-epoksi-19-dimetoksicucurbita-6,23-dien-3beta-ol dan (19R,
23 E)-5beta, 19-epoksi-19-metoksicucurbita-6,23-diena-3beta-25-diol (Kimura,Y ., et al. ,2005).
Penelitian yang telah dilakukan olehKarunayake, et.al. (1984) dalam Murakami, T., et-
aL, QA}U menunjukkan bahwa ekstrak alkoholikbuah M. chorantia yang berasal dari Sri Lankadapat menghambat kenaikan glukosa darah pada
tikus. Penelitian lain menunjukkan bahwa
flavonoid yang diisolasi dart M. chararttio efektifmeningkatkan kadar hemoglobin dalarn tikus(Anila L dan Vijayalakshmi, N.R, 2000).
Dalam brji pare telah diketahui pula adanya
ser.lyawa alpha dan beta momorkadn, sefta protein
MAP 30 (rnornordica antiviral protein 30) yang
memilki aktivitas antitumor dan anti HIV (Lee-
Huang S. et.al. 1995 dan Mock. J.W. et al, 1996).
Adanya kandungan senyawa-senyawa kimiatersebut mendorong untuk dilakukan suatu
penelitian lebih lanjut rnengenai aktivitas
%a1ghft duajifutn dafam Seminar 5\tasionaf'](jmia Jumsan Qenfififutn f% IAA 'L)vv*'{ rfe ngan'Iema "Qeningfuttan (uafitas
eencfitrifum {an eenefitfun,liima lMenyongsong 'OI,f{ se1agai hl/orff (kss '7)ni'versity" parfa 17 ofto1er 2a09 cfi Quang
.geninar fgLlQl 'L)5{Y
merupakan salah satu penyusun Deovl'riltottrrclerc
ncirl (DNA) yartg sangat betperan penting dalarn
proses biosintesis proteill' Kerusakan pada sellyawa
ini akan berpengaruh terhadap proses biosintesis
protein Can enzim yang sangat diperlukan oleh
tubuh. Salah satu penyebab kerusakan DNA adalah
adanya raclikal bebas (fi'ee raciica[) di dalam tubuh'
Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang
mempunyai satu elektron atau lebih yang tidak
berpasangan, sehingga bersifat reaktif (Muhilal,
1991). Pencegahan pernbentukan radikal bebas
dapat diiakukan dengart menggunakan senyawa
yang dapat berperan sebagai antioksidan. seperti
vitamin C clan E, karoten, serta s€nyawa-senyawa
golongan fenol, amin dan amino-fenol (Ketaren,
1986). Oleh karena adanya senyawa alkalcid,
flavanoid dan senyawa biohktif lainnya dalam
tanaman tersebut, maka perlu dilakukan ujiaktivitasnya sebagai pencegah degradasi 2-
deoksiribosa, khususnya terhadap buah pare hijau
dan putih yang banyak ditemukan di pasaran dan
dikonsumsi oleh masyarakat. Uji dilakukan
terhadap biji, serabut buah, dan daging buah yang
lnenyatu dengatt kulit pada pale putih dar' hijau
yang diekstraksi menggunakan pelarut metanol'
selanjutnya dipartisi dengan pelarut n-heksana'
kloroform, dan etil asetat.
Penelitian ini penting di lakukan sebagai
upaya untuk mengetahui lebih lanjut manfaat
tanaman pare yang selama ini banyak dikonsumsi
sebagai sayuran buah baik secara langsung maupun
lida\ langsgng, Pe4elillqn ini qefqpq\qn penglltlaq
awal untuk melakukan eksplorasi senyawa bioaktifyang berpotensi sebagai pencegah degradasi 2-
deoksiribosa. Informasi yang diperoleh dari
penelitian ini akan bermanfaat pula bagi
penyediaan bahan baku obat di bidang industri
farmasi.
biologinya, khr-rsusuya sebagai pencegah degladasr
l-deoksiri bosa Senyarva l-deoksrlrbosa
Metodologi
Bahan dan AIat
Buah pare putih dan hijau diperoleh dari Pasar
Gowok, Sleman Yogyakarta' Identifi kasi tumbuhan
dilakukan di bagian Biologi Farmasi, Fakultas
Fannasi, Universitas Gadjah Mada. Ekstraksi yang
dilakukan meliputi : Biji, serabut buah dan daging
buah dari pare putih dan hijau. Pelarut yang
digunakan antara lain metanol, n-heksan,
kloroform, dan etil asetat. Bahan uji aktivitas
sebagai pencegah degradasi 2-deosksiribosa:
etanol, buffer potasium fosfat pH 7,4;HtOz'HCl,asam askorbat (vitamin C p.a), 2-deoksiriboda,
FeSO.r. TBA (Asam tiobarbiturat), TCA (TriChloro Acid)- BHT , rutin, akuades-
Alat untuk ekstraksi meliputi : Buchi
Rotavapor, pengaduk magnet, peralatan gelas,
penyarinu (kairl salinlr). sedartgkarr aiat u:ttrrk u.;t
aktivitas sebagai penceg.lll 2-deosksiribosa nleliputi
: spektrofbtometer UV- nlikrc pipet- tip- peralatan
gelas. pipet. sartrlrg tangan.
Prosedur PenelitianPenelitian dilakukan dengarr melakukan
ekstraksi terhadap tnasitrg-masitrg bUi' serabut
buah, dan daging buah dari pare putih dan hijau
dengan teknik maserasi Irenggunakan pelarut
metanol pada suhu kamar selama 2 r 24 jam'
Ekstrak tersebut selanjutnya dievaporasi pada
tekanan rendah menggutrakan evaporator vakum
hingga diperoleh ekstak metairol yang pekat'
Masing-masing ekstrak dipartisi dengan tingkat
kepolaran dari rendah ke tinggi, yaitu berturut-turut
menggunakan pelarut tt-heksan, kloroform, dan etil
asetat. Selanjutnya fraksi pelarut dengan rendemen
besar dilakukan uji aktivitas sebagai pencegah
degradasi 2-deoksiribosa secara invitro
menggunakan metode Fenton.
Sebanyak 0,02 mL larutan sampel pada
berbagai konsentlasi (62,5 ; 125;250;500; dan
1000 ppm) ditambahkan dengan reagen Fenton
yang terdiri dari : 0,2 ml larutan deoksiribosa 9mN{; 0,2 mL . asam askorbat 0,01 mM ; 0,2 mLlarutan buffer fosfat pH 7,4; 0,2 mL larutan
hidrogen peroksida 0,03 yo: dan 0,2 mL larutan
FeSO.r 0,1 mM. Larutan tersebut dihomogenkan.
Campuran tersebut diinkubasi selama 30 menit
pada suhu 37"C. Hal yang sama juga dilakukan
pada tabung reaksi yang mengandung reagen yang
sama tetapi tidak mengandung senyawa yffiEdianalisis. Reaksi dihentikan dengan penambahan
3 mL larutan aiam tiobaibifurat y-ng terdiri daii16,8 g TCA yang dilarutkan dalam 100 mL HCI0,125 N dan 0,416 g TBA kemudian dipanaskan
dan diaduk hingga homogen, dan ditambah dengan
0,015 g BHT yang dilarutkan dalam l0 mL etanol.
Larutan tersebut dipanaskan pada suhu 80'Cselama 15 menit dalam penangas air. Setelah
didinginkan, disentrifus selama 5 menit pada 5500
rpm. Wama merah dari larutan yang terbentuk
diukur absorbansinya pada panjang gelombang
maksimum menggunakan spektrofotometer UV.Sebagai pembanding (kontrol pcsiti{) digunakanvitamin C, BHT, dan rutin dan sebagai blangkodigunakan larutan buffer potasium fosfat pH7,4-
Teknik Pengumpulan dan Analisis DataData hasil absorbansi masing-masing sampel
dikumpulkan, selanjutnya kemampuan mencegah
degradasi 2-deoksiribosa dihitung sebagai
persentase (7o) berkurangnya absorbansi larutan
yang mengandung senyawa bioaktif yang dapat- mencegah degradasi 2-deoksiribosa dibandingkan
dengan larutan blangko. Semakin besar
berkurangnya absorbansi, berarti semakin kuat
aktivitasnya sebagai pencegah degradasi 2-
36
deoksiribosa. Rurntts perhitunganrlya sebagat
berikut :
o/n aktivitas : Ao - As x 100%
AoKeterangan :
Ao = abiorbansi tanpa penambahan sampel
As : absorbansi samPel
Besamva IC 50 dihitung nlerggttnakan
Dersam3an rlgresi linear dari grafik log konsentrasi
i*"rU" x) veisus probit (sebagai sumbu y)' Harga
orobit diperoleh dari konversi proscntase aktlvltas
!.Uuoui pencegah degradasi 2-deoksiribosa yang
aif i,i"e rn"ngiunukun Tabel l{arga Probit '
Hasil dan Pembahasan
Hasil ekstraksi mdnggunakan pelarut metanol'
kemudian dipartisi dengan pelarut. n-heksana'
kloroform, dan etil asetat diperoleh rendemen
tJi"n-U"^u"t pada fraksi metanol sisa' Pada fraksi
;-h;li-t;' diperoleh hasil vang relatif . sedikit'
t"it.gg",farf. dilakukan uji aktivitas pada fraksi
i".."uui. Hal ini menunjukkan bahwa pada buah
pare putih clan hijau banyak ml.eandung-:tlyu*u
i"tg'*f"if polar vang larut .dalam i":*:ll- du^
beberapa ,"nyu,u" yung lebih t::dul tingkat
t.poturu.,nyu yang terlaiut dalam klorofrom dan
etil asetat.Aktivitas sebagai pencegah degradasi. 2-
a"otiiriUot" dapat dlnyatakan sebagai harga IC5s
(lrtltibitirttt (-ottLatttt'(tliott)' N4enlu-ut 1(irll cl :lizooz;- lC.,r < 100 ppnr dikategorikan sangat aktif:
IOO-fbOO ppn-, dikategolikan aktif- 1000-5000 ppm
clikategoriian meniliki aktivitas rendah: dan >
iOOO,ipo* clikategorikan tidak aktil' Sebagai
kontrol' pc,sitil claiam penelitian ini digunakan
vitanrin i. gHf. dan rutin yang memiliki harga
lC;s berturut-turut sebesar 10,571 pprn (sangat
ufii0;25i,86i pprn (akti{); dan 28'164 ppm
(sangat aktii).Hasil uji aktivitas pada fraksi
. klorofo.rm
(Gambar 1) rnenunjrrkkan bahrva maslng-masulg
Lagian buah pare rnemiiiki aktivitas relatif lebih
,"n'd"h dibonCing vitamin C, dar.r rutin' Namun'
fr"f.ti kloroforrl ciaging pare hijau memiliki
aktivitas lebih tinggi dibanding dengan BHT'
Dernikian juga bila ditinjau dari harga. IC56
(faUJ r), menurtJukkan bahwa aktivitas sebagai
p"n."g"t' 2-deokiiribosa pada fraksi. kloroform
lir".nJtun paling banyak pada bagian daging.buah
pute ttiluu'pada bagian daging buah pare hijatr'
l.ngun' IC;o sebesar 36'299 ppm (lebih tinggi
Jiu""ol"g Eur;- ruou serabut baik pare putih
;;;; ;"'" hijau, dan biji pare putih. tidak
,n"nunlui.t un udunyu aktivitas' namun pada biji
pare hijau menunjukkan - -1duny1
aktivitas
meskipun-rendah (IC5s : 4'801,755 ppm)' Adanya
senyawa golongan flavanoid dan terpenoid yang
i"ti'"-t aitam -tloroform memberikan kontribusi
terhadaP aktivitas tersebut'
.E ro
940S30
20
200 400 600 800
Konsentrasi (PPm)
-{- Fraksi Kloroform Biji i
Pare Putih
_S- Fraksi KloroformSerabut Pare Putih
Fraksi KloroformDaging Pare Putih
'.-)<-- Fraksi Kloroform Biji
Pare Hijau
-x- Fraksi KloroformSerabut Pare Hijau
-9- Fraksi KloroformDaging Pare h'rjau
--'- Vit C
._-_ BHT
-.'- Rutin
10
Gambar 1. Grafik perse. Aktivitas Fraksi Kloroform Biji, Serabut B^uah, dan Daging Buah dari Pare Putih
danHijaudibandirrgkandenganKontrolPositifVitaminC.BHT,danRutin
JI
Tatrel l. tlarga lC56dari Fr-aksi Klorolomr Biji, Serabut Buah. dan Daging Buah Pare Putih dan Pare Hijau.
No Buah Bagian IC Ketera
Pare Putih Biii 142.724.98 Tidak aktifSerabut Buah 795.609.51 Tidak aktif
Daging buah 334.657 Aktif
2 Pare Hijau Biii 4 801.755
Serabut Buah 4.t39.996.7 Tidak aktifDasins buah 36.299 Saneat aktif
a0
60
50
70
4D
30
+FtaksrE!'lAs€talaij,Pare Pulih
--#-FraksiEtrlAsotatSerabut Pa.e Putih
FraksiElil as€t5 IDaging Pare Pulih
-':. FtalsiElilAsetar i!BiiiP?re Hiiau
+-FraksiElil Asetal l
S e ra b u I P a rsH'lau
+-FraksiEtil AsolatDagi.q Pate llijau
i---*-*.u ira m in c ]l
rli
't!s r\
I \t*--t-"
200 4oo 600 800 1000
K o n s e n tra s I (p p m )
Gambar 2. Giafik Persen Aktivitas Fraksi Etil Asetat Biji, Serabut Buah, dan Daging Buah dari Pare Putih
dan Hijau dibandingkan dengan Kontrol Positif Vitamin c, BHT, dan Rutin
il
ii
Tabel 2. Harga lCso d aging Buah Pare Putih dan Pare Hiiau
No Buah Rloian IC* Keteransan
I Pare Putih Biii 1.t54.782 Aktifitas rendah
Serabut Buah 21.5r3 Sansat aktifDaeins buah 51.404 Sansat aktif
2. Pare Hijau Biii 79.086 Sansat aktifSerabut Buah s3.592 Sansat aktifDaeine buah 20.724 Sansat aktif
Pada fraksi etil asetat, semua bagian buah pare
memiliki aktivitas sebagai pencegah 2-deoksiribosa(Gambar 2 dan Tabel 2). Aktivitas tertinggi pada
daging buah pare hijau, <iengan IC5s sebesar
20,720 ppm (iebih tinggi bila dibanding BHT dan
rutin). Aktivitas terendah terdapat pada biji pare
putih dengan IC5e sebesar 1.154,782 ppm. Harga
IC56 dari serabut buah pare putih dan daging buah
pare putih, masing-masing sebesar 21,513 ppm
(lebih tinggi dibanding BHT dan rutin) dan 5l'404ppm (lebih tinggi di banding BHT). Sedangkan
harga IC56 dari biji dan serabut buah pare hijau,
masing-masing sebesar 79,086 ppm dan 53,592
ppm (lebih tinggi dibanding BHT).
Senyawa-senyawa golongan flavanoid dan
alkaloid yang larut dalam fraksi ini memberikankontribusi sebagai pencegah degradasi 2-
deoksiribosa yang lebih tinggi dibanding senyawa-
senyawa yang relatif kurang polar pada {iaksikloroform.
Demikian juga pada fraksi metanol sisa, semua
bagian buah pare memiliki aktivitas sebagai
pencegah 2-deoksiribosa (Gambar 3 dan Tabel 3).
Aktivitas tertinggi pada bagian serabut buah
pare hijau (lC;o sebesar 1,535 ppm), dan aktivitasterendah terdapat pada bagian biji pare putih (lC5s
sebesar 619,441 ppm).
Bila dibandingkan dengan kontrol positif,aktivitas dari fraksi metanol sisa bagian serabut
38
pare hijau. daging buah pare putih (l!,, -l-110ppm), dan daging buah pare hijau (lc'o =8'744
ppm) relaiif lebih tinggi dibanding denqan r itamin
C, gHf, dan rutin. Aktivitas fi'aksi nretanol sisa
dari serabut buah pare putih (1C56 : 13,332 pprn)
lebih rendah dibancling vitamin C, rramun lebih
tinggi dibanding BHT dan rutin' seciangkan
aktiuitat fraksi rnetanol sisa dari biji pare putih dan
biji pare hijau (lC5s : 428,647 ppm) lebih rendah
dibanding vitamin C, BHT, dan rutin' Meuulut
Anna P- (1994), di dalam daging buah pare
mengandung vitamin C. Hal ini akan tnemberikan
kontribusi pada tingginya aktivitas sebagai
pencegah 2-deoksiribosa. Selain itu adanya
,"tyu*u-t"nyu*u golongan fenolat yang larut
dalam fraksi metanol juga akan mernberikan
kontribusi terhadap tingginya aktivitas sebagai
pencegah degradasi 2-deoksiribosa'' Senyawa 2-deoksiribosa merupakan salah satu
penyusun Deoxyribonucletc acid (DNA) yang
sangat berpe|arl perltitlg dalarl-r proses biosirrtesrs
protein. DNA nrelaltri proses tlanskripsi akan
diubah nrenjadi RNA. dan selanjtrtni'a trelaltri
proses trartslasi akan diubah menjadi protein
berclasarkan intbrrrtasi genetik dari basa-basa yang
teldapat pada P.NA. Salah satu penlebab kerusakari
DNA adalah adanya radikal bebas (fi'ee radical) di
dalam tubuh. Radikal bebas adalah suatu atonr atau
molekui yang mernpunyai satu elektlcn atau lebih
yang tidak betpasangan' sehirlgga bersif'at l'eaktil(Muhilal. 1991). Pencegahan pembentukan radikal
bebas dapat dilakukan dengan menggunakan
senyawa vang dapat berperan sebagai antioksidan.
seperti vitamin C dan E, karoten, serta senyawa-
,"nyutuu golongan fenol, arnin dan amino-fenol
(Ketaren, 1986). Adanya senyawa goiongan
flavanoid, terpenoid, fenolat dan vitamin C yang
terdapat dalam buah pare memberikan kontribusi
terhadap aktivitas tersebut.
Fraksi KloroformDaging Fbre tutih
- -:'-- Fraksi Kloroform Brji
fbre Htjau
--x- Fraksi KloroformSerabut l%re F{jau
--o- Fraksi KloroformDaging [?are hijau
--+-- Vit C
* BHT
--+- Fraksi Kloroform Biji
Fare futih
--m-- Fraksi KloroformSerabut Pare futih
I
0l--
-
0 200 400 600 800 1000
Konsentrasi (ppm)i
l
- Rltin
Gambar 3. Grafik persenlAktivitas Fraksi Metanol Biji, Serabut Buah, {an Daging Buah dari Pare Putih dan
Hijau dibandingkan dengan Kontrol Positif Vitamin c, BHT, dan Rutin
o(EI.;j
s
Tabel 3. Harga IC5e dari Fraksi Metanol Sisa Biji, Serabut Buah, dan Daging Buah Pare Putih dan Pare Hijau'
No Buah Baeian IC.n Ket n
I Pare Putih Biii 619.441 Akrif
Serabut Buah IJJJZ Saneat Aktifl)agins buah 8,744 Saneat Aktif
2. Pare Hijau Brji 428,647
39
Sangat aktif
Dari penelitian ini dapat pula diperolehinformasi bahrva aktivitas sebagai pericegalidegradasi 2-deoksir-ibosa umumnya terdapat pada
bagian daging buah yang menyatu dengan kulitbuah. Aktivitas pada daging pare hijau relatif lebihtinggi dibanding daging pare putih.
Kesimpulan
i. Aktivitas sebagai pencegah degradasi 2-deoksiribosa banyak ditemukan pada iraksi etilasetat dan fraksi metanol sisa.
2. Aktivitas fraksi metanol sisa dari serabut buahpare hijau, daging budh pare putih, dan dagingbuah pare hijau dengan IC56 bertutur-turutsebesar 1,535 ppm; 8,744 ppm; dan 1,780ppm memiliki aktivitas lebih tinggi dibandingkontrol positif vitamin C (IC50: 10,571 ppm ),BHT (ICjo : 253,863 ppm), dan rutin (IC56 =28,164 ppm).
Ucapan Terimakasih
Ucapan terimakasih diberikan kepadaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi, DepartemenPendidikan Nasional atas dana Penelitian DosenMuda yang kami terima untuk terselenggarnyapenelitian ini.
Tokuda, II. 2005. Cucurbitane{ypetriterpenoids frorn the fruit of fulomordicaclrurantia. J. Nar. Prod.68(5): 807-9.
Ketaren S. 1986. Pengantar Tehtologi Minyak danLenak Patrgan. Jakarta : UI. Press
Leung-Huang, S., Huang P.L., Chen H.C,Iluang P.L, Bourinbaiar A., Huang H.[, andKunag H.F. 1995. Anti HIV and anti-turnoractivities of recombinant MAP30 from bittermelon. Gene.lSl(2) : 151-6.
Mock J.W., Ng T.B., Wong R.N., Yao Q.2.,Yeung H.W, and Fong W.P. 1996.Demonstration of ribonuclease activity in theplant ribosome-inactivating proteins alpha- andbeta-nromorcharins. Life Sci, 59(22), I 853-9
lVluhilal. 1991. Teori radikal Bebas dalam Gizi danKedokteran, Cermin Dunia Kedokteran, No. 73.hal9-11.
Murakami, T., Emoto, A., Matsuda E., andYoshikawa M. 2001. Structures of newcucurbitane-type . triterpene glycosides,goyaglycosides-a, -b, -c, -d, -e, -f, -g, and -h,and new oleanane-type triterpene saponins,goyasaponins I, II, and III, from the fresh fruitof Japanese Momordica charantia .L., Chem.Phann. Bull. 49(1) 54-63. PharmaceuticalSociety ofJapan.
Daftar Pustaka
Anna Poedjiadi. 1994. Dasar-dasar Biokimia,Penerbit Universitas Indonesia.
Anila L, and Vijayalakshmi N.R. (2000).Beneficial effect of flavonoids from Sesamumindicum, Emblica fficinalis, and Momordicac ltaranti a. P hytother Res. I 4(8): 592-5.
Anonim, 2007. Pare ( Momcrdica charantia)(http.wwrv.iptek.net.id/ind/warintek/ Budidaya_pertanian _idx.pphp?doc), diakses 6 Juni2007
Kim H.J., Eun J.C., Sung II.C., Shin K.C., HeuiD.P., Sang W.C. 2002. Antioxidative activityof resveratrol and its derivatives isolated fromseeds of Paeonia lactiflora. Biosci. Biotechnol.66 (e), 1990-19e3
Kimura Y., Akihisa, T., Yuasa, N., Ukiya, M.,Suzuki, T, Toriyama, M, Motohashi, S., and
40