ibmi 23

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada setiap akhir tahun, masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa ini. Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per 1

Upload: sacha-meliala

Post on 16-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah perbankan

TRANSCRIPT

Page 1: IBMI 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia

tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Para

ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang

menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan

menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada setiap akhir tahun, masing-

masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat

pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan munculnya

angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan

tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa ini.

Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhan

ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh

ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber

pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi

yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus

menerus dalam jangka panjang. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi

biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain

yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan

pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi

riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan

ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah tentang pertumbuhan ekonomi,

akumulasi modal dan pertumbuhan penduduk.

C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui

tentang pertumbuhan ekonomi, akumulasi modal dan pertumbuhan penduduk.

1

Page 2: IBMI 23

BAB II

PEMBAHASAN

A. PERTUMBUHAN EKONOMI

1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi        

            Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat

bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat

dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan

kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor

produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang

sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan

produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat

dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).

            Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas

produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap

penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun

sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih

tinggi nyata dan kerja meningkat. Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi

suatu negara sebagai “kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi

yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada

kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”. 

2. Indikator yang Digunakan Untuk Menghitung Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi, yaitu :

a. Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)

b. Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)

            Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah

PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah, terbatas pada negara yang

bersangkutan.

2

Page 3: IBMI 23

3. Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk

Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total negara,

yang merupakan nilai pasar barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode

tertentu oleh faktor produksi yang di sebuah negara. Kenaikan GDP muncul melalui:

a. Kenaikan penawaran tenaga kerja

Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih

banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru

cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.

b. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia

Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh

kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja

maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal

sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.

c. Kenaikan produktivitas

Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu

memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh

faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan

ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 1999;326)

4. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi

            Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih

dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic

Product (GDP). PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di

dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di

Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB). PDB jika dibagi

dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena

memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu

tempat. Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan

jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :

a. Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi merujuk pada 3 sumber pertumbuhan, yaitu:

1) Peningkatan tenaga kerja

2) Peningkatan modal

3) Peningkatan efisiensi dimana kedua faktor ini digunakan.

3

Page 4: IBMI 23

Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang tersedia bekerja lebih lama,

atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat

meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah

pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output lebih diperoleh dari

jumlah tenaga kerja dan/atau modal sama ini disebut Total Factor Productivity (TFP).

b. Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa

output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan

penurunan pada tenaga kerja, modal atau TFP menyebabkan penurunan output atau

setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana

alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.

            Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa

diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan,

misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi

barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro

Pusat Statistik (BPS). Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut

dengan PDB nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke

waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.

            Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB

riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil dipilihlah 1 tahun dasar,

misalnya tahun 2000. Lalu, nilai barang dan jasa dihitung berdasarkan harga yang berlaku

pada tahun tersebut. Karena harga barang tetap, PDB riil dianggap berubah sesuai perubahan

kuantitas barang/jasa. Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output

produksi secara riil. Inilah yang disebut pertumbuhan ekonomi. Jadi “pertumbuhan ekonomi”

mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian.

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah : g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

Dimana :

g = tingkat pertumbuhan ekonomi

PDBs = PDB riil tahun sekarang

PDBk = PDB riil tahun kemarin

Contoh soal :

PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, dan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420

triliun. Berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun

dasarnya berada pada tahun 2007?

4

Page 5: IBMI 23

Jawab : g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

5.   Manfaat Pertumbuhan Ekonomi

Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:

a. Laju pertumbuhan untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan

nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat

kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja

konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.

b. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk

perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar

penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga

internasional lainnya.

c. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi

perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur

daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)

B. AKUMULASI MODAL

Todaro (2000) menjelaskan bahwa ada tiga faktor atau komponen utama dalam

pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa, yaitu :

1. Akumulasi Modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang

ditanamkan pada tanah, peralatan fisik dan sumbersaya manusia.

2. Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selanjutnya dengan sendirinya

membawa pertumbuhan angkatan kerja

3. Kemajuan teknologi.

Akumulasi modal (capital accunulation) terjadi apabila sebagian dari pendapatan

ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan.

Akumulasi modal akan menambah sumberdaya baru (contohnya, pembukaan tanah-tanah

yang semula tidak digunakan) atau meningkatkan kualitas sumberdaya (misalnya, perbaikan

sistim irigasi, pengadaan pupuk, pestisida). Todaro (2000) menjelaskan bahwa akumulasi

modal (Capital Accumulation) terjadi bila sebagian pendapatan ditabung dan diinvestasikan

kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan dikemudian hari. Pengadaan

pabrik baru, mesin, peralatan dan bahan baku meningkatkan stok modal secara fisik

negara  (yakni nilai riil netto atas seluruh barang modal produktif secara fisik) dan hal itu

memungkinkan akan terjadinya peningkatan output dimasa mendatang.

5

Page 6: IBMI 23

Investasi dalam pembinaan sumberdaya manusia juga meningkatkan kualitasnya

sehingga pada akhirnya akan membawa dampak positif yang sama terhadap angka produksi,

bahkan akan lebih besar lagi mengingat terus bertambahnya jumlah manusia. Pendidikan

formal, program pendidikan dan pelatihan dalam kerja atau magang, kursus dan aneka

pendidikan infomal lainnya perlu diefektifkan untuk mencetak tenaga terdidik dan

sumberdaya manusia yang terampil melalui investasi langsung dalam pembangunan.

 Menurut Dr Singer (Jhingan; 1994) pembentukan modal terdiri dari barang yang

nampak seperti pabrik, alat-alat dan mesin, maupun barang yang tidak nampak seperti

pendidikan bermutu tinggi, kesehatan, tradisi ilmiah dan penelitian. Untuk memahami

bagaimana akumulasi modal dan perubahan teknologi dapat menggerakkan perekonomian,

maka model pertumbuhan neo-klasik yang dikenalkan Robert Solow menggambarkan  suatu

perekonomian dimana output merupakan hasil kerja dari dua jenis input, yaitu modal dan

tenaga kerja (Samuelson; 1995). Proses pembentukan modal bersifat kumulatif dan

membiayai diri sendiri serta mencakup tiga tahapan yang saling berkaitan, yaitu :

1. Keberadaan tabungan nyata dan kenaikannya.

2. Keberadaan lembaga keuangan dan menyalurkan ke jalur yang dikehendaki.

3. Menggunakan tabungan untuk investasi barang modal.

Pembentukan modal ialah kunci utama pertumbuhan ekonomi. Di satu pihak ia

mencerminkan permintaan efektif, dan di pihak lain ia menciptakan efisiensi produktif bagi

produksi masa depan. Pembentukan modal mempunyai arti penting bagi Negara kurang

berkembang. Proses pembentukan modal menghasilkan kenaikan output nasional dalam

berbagai cara. Pembentukan modal diperlukan untuk memenuhi permintaan penduduk di

Negara itu. Investasi di bidang barang modal tidak hanya meningkatkan produksi tetapi juga

kesempatan kerja. Pembentukan modal membawa kearah kemajuan teknologi. Kemajuan

teknologi membawa ke arah spesialisasi dan penghematan dalam produksi skala luas.

Pembentukan modal membantu usaha penyediaan mesin, alat dan perlengkapan bagi tenaga

buruh yang makin meningkat. Penyediaan overheadsocial dan ekonomi seperti pengangkutan,

sumber tenaga, pendidikan dan sebagainya di negara bersangkutan dimungkinkan melalui

pembentukan modal ini juga. Pembentukan modal ini pula yang membawa kearah penggalian

sumber alam, industrialisasi dan ekspansi pasar yang diperlukan bagi kemajuan ekonomi.

C. PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat

dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per

6

Page 7: IBMI 23

waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies,

tapi mengarah pada manusia, dan digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai

pertumbuhan penduduk dan digunakan pada pertumbuhanpenduduk dunia (Weeks.J.R.1986.).

Pertumbuhan penduduk merupakan perubahan jumlah penduduk baik pertambahan

maupun penurunannya. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran

(natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan

kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non

alami. Migrasi ada 2 yaitu migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi

masuk (imigrasi), dan yang mengurangi penduduk disebut migrasi keluar (emigrasi). Dengan

kemajuan teknologi kesehatan kelahiran dapat diatur dan kematian dapat dicegah. Akibatnya

turunnya angka kematian secara drastis. Sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

maka masyarakat atau negara, pertumbuhan penduduknya mengalami 4 periode yaitu:

1. Periode I

Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan

adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.

2. Periode II

Tahap ini angka kematian mulai turun karena perbaikan gizi makanan dan kesehatan.

Akibatnya pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran tinggi.

3. Periode III

Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat

kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran

menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.

4. Periode IV

Masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun perlahan hingga

pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini disebut periode penduduk stasioner.

Dari empat periode di atas, pertumbuhan penduduk Indonesia berada pada periode

kedua dan sekarang menuju periode ketiga. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan

angkatan kerja secara tradisional salah satu faktor positif memacu pertumbuhan ekonomi.

Jumlah tenaga kerja yang lebih besar akan menambah jumlah tenaga produktif, sedangkan

pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih besar. Positif

atau negatifnya pertambahan penduduk bagi pembangunan ekonomi tergantung pada

kemampuan sistem perekonomian yang bersangkutan untuk menyerap dan secara produktif

memanfaatkan tambahan tenaga kerja tersebut. Kemampuan itu dipengaruhi oleh tingkat dan

jenis akumulasi modal dan tersedianya input atau faktor penunjang, seperti kecakapan

manajerial dan administrasi.

7

Page 8: IBMI 23

BAB III

KESIMPULAN

Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output

perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang.

Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu

tingkat pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) dan tingkat pertumbuhan PNB (Produk

Nasional Bruto). Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

Todaro (2000) menjelaskan bahwa akumulasi modal (Capital Accumulation) terjadi

apabila sebagian pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan

memperbesar output dan pendapatan dikemudian hari.

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat

dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per

waktu unit” untuk pengukuran. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja

secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan

ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga

produktif, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar

domestiknya lebih besar.

8

Page 9: IBMI 23

DAFTAR PUSTAKA

Case, Karl E and Fair, Ray C. 1999, Prinsip-prinsip Ekonomi Jilid I, Edisi Kedelapan,

Jakarta : Erlangga.

Dornbuch , R Dan Fischer , S , 1994: 649-651  Buku Ekonomi Pembangunan, Jakarta :

Penerbit Ghalia Indonesia. 

Jhingan, 1994. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan, Jogjakarta : Rajawali press.

Michael P. Todaro, 2000, Economic Development, Seventh Edition, Ney York University,

Addison Mesley.

Sadono Sukirno, 1994, Pengantar Teori Mikroekonomi, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Samuelson, Paul A. Dan Nordhaus William D. 1995. Makro Ekonomi. Edisi ke- 17. Cetakan

Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Weeks. J. R.,1986. Population. California. Wadsworth Publishing Company.

9

Page 10: IBMI 23

KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan

kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan

tugas  makalah ini.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.

Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat

bantuan, dorongan, dan bimbingan dari banyak pihak sehingga kendala-kendala yang penulis

hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang PERTUMBUHAN

EKONOMI, AKUMULASI MODAL DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK, yang disajikan

berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di

susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun

maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan

dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi

sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa STIE IBMI Medan. Saya

sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, saya

meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang

dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Medan, April 2015

Hormat kami,

Penulis

10i

Page 11: IBMI 23

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2

A. Pertumbuhan Ekonomi................................................................................. 2

B. Akumulasi Modal......................................................................................... 5

C. Pertumbuhan Penduduk............................................................................... 6

BAB III KESIMPULAN.................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9

11ii

Page 12: IBMI 23

MAKALAH TEORI EKONOMI MAKRO

PERTUMBUHAN EKONOMI, AKUMULASI MODAL

DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK

DISUSUN OLEH :

AISYAH ESKOWATI 13110108

RENI NAINGGOLAN 13110151

GORANTI 13110207

DOSEN : IKA SWANTIKA, SE

PROGRAM STUDI MANAJEMEN B SORE

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI IBMI

MEDAN

201512