ibmi 23
DESCRIPTION
makalah perbankanTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia
tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Para
ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang
menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan
menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada setiap akhir tahun, masing-
masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat
pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan munculnya
angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan
tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa ini.
Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhan
ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh
ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi
yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus
menerus dalam jangka panjang. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi
biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain
yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan
pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi
riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan
ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah tentang pertumbuhan ekonomi,
akumulasi modal dan pertumbuhan penduduk.
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
tentang pertumbuhan ekonomi, akumulasi modal dan pertumbuhan penduduk.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan
kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor
produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang
sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan
produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat
dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun
sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih
tinggi nyata dan kerja meningkat. Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi
suatu negara sebagai “kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi
yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada
kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”.
2. Indikator yang Digunakan Untuk Menghitung Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi, yaitu :
a. Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
b. Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah
PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah, terbatas pada negara yang
bersangkutan.
2
3. Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk
Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total negara,
yang merupakan nilai pasar barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode
tertentu oleh faktor produksi yang di sebuah negara. Kenaikan GDP muncul melalui:
a. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih
banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru
cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
b. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh
kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja
maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal
sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
c. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu
memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan
ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 1999;326)
4. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi
Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic
Product (GDP). PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di
dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di
Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB). PDB jika dibagi
dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena
memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu
tempat. Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan
jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
a. Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi merujuk pada 3 sumber pertumbuhan, yaitu:
1) Peningkatan tenaga kerja
2) Peningkatan modal
3) Peningkatan efisiensi dimana kedua faktor ini digunakan.
3
Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang tersedia bekerja lebih lama,
atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat
meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah
pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output lebih diperoleh dari
jumlah tenaga kerja dan/atau modal sama ini disebut Total Factor Productivity (TFP).
b. Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa
output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan
penurunan pada tenaga kerja, modal atau TFP menyebabkan penurunan output atau
setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana
alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa
diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan,
misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi
barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro
Pusat Statistik (BPS). Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut
dengan PDB nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke
waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.
Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB
riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil dipilihlah 1 tahun dasar,
misalnya tahun 2000. Lalu, nilai barang dan jasa dihitung berdasarkan harga yang berlaku
pada tahun tersebut. Karena harga barang tetap, PDB riil dianggap berubah sesuai perubahan
kuantitas barang/jasa. Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output
produksi secara riil. Inilah yang disebut pertumbuhan ekonomi. Jadi “pertumbuhan ekonomi”
mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah : g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
Dimana :
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, dan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420
triliun. Berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun
dasarnya berada pada tahun 2007?
4
Jawab : g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
5. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
a. Laju pertumbuhan untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan
nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat
kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja
konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
b. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk
perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar
penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga
internasional lainnya.
c. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi
perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur
daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)
B. AKUMULASI MODAL
Todaro (2000) menjelaskan bahwa ada tiga faktor atau komponen utama dalam
pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa, yaitu :
1. Akumulasi Modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang
ditanamkan pada tanah, peralatan fisik dan sumbersaya manusia.
2. Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selanjutnya dengan sendirinya
membawa pertumbuhan angkatan kerja
3. Kemajuan teknologi.
Akumulasi modal (capital accunulation) terjadi apabila sebagian dari pendapatan
ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan.
Akumulasi modal akan menambah sumberdaya baru (contohnya, pembukaan tanah-tanah
yang semula tidak digunakan) atau meningkatkan kualitas sumberdaya (misalnya, perbaikan
sistim irigasi, pengadaan pupuk, pestisida). Todaro (2000) menjelaskan bahwa akumulasi
modal (Capital Accumulation) terjadi bila sebagian pendapatan ditabung dan diinvestasikan
kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan dikemudian hari. Pengadaan
pabrik baru, mesin, peralatan dan bahan baku meningkatkan stok modal secara fisik
negara (yakni nilai riil netto atas seluruh barang modal produktif secara fisik) dan hal itu
memungkinkan akan terjadinya peningkatan output dimasa mendatang.
5
Investasi dalam pembinaan sumberdaya manusia juga meningkatkan kualitasnya
sehingga pada akhirnya akan membawa dampak positif yang sama terhadap angka produksi,
bahkan akan lebih besar lagi mengingat terus bertambahnya jumlah manusia. Pendidikan
formal, program pendidikan dan pelatihan dalam kerja atau magang, kursus dan aneka
pendidikan infomal lainnya perlu diefektifkan untuk mencetak tenaga terdidik dan
sumberdaya manusia yang terampil melalui investasi langsung dalam pembangunan.
Menurut Dr Singer (Jhingan; 1994) pembentukan modal terdiri dari barang yang
nampak seperti pabrik, alat-alat dan mesin, maupun barang yang tidak nampak seperti
pendidikan bermutu tinggi, kesehatan, tradisi ilmiah dan penelitian. Untuk memahami
bagaimana akumulasi modal dan perubahan teknologi dapat menggerakkan perekonomian,
maka model pertumbuhan neo-klasik yang dikenalkan Robert Solow menggambarkan suatu
perekonomian dimana output merupakan hasil kerja dari dua jenis input, yaitu modal dan
tenaga kerja (Samuelson; 1995). Proses pembentukan modal bersifat kumulatif dan
membiayai diri sendiri serta mencakup tiga tahapan yang saling berkaitan, yaitu :
1. Keberadaan tabungan nyata dan kenaikannya.
2. Keberadaan lembaga keuangan dan menyalurkan ke jalur yang dikehendaki.
3. Menggunakan tabungan untuk investasi barang modal.
Pembentukan modal ialah kunci utama pertumbuhan ekonomi. Di satu pihak ia
mencerminkan permintaan efektif, dan di pihak lain ia menciptakan efisiensi produktif bagi
produksi masa depan. Pembentukan modal mempunyai arti penting bagi Negara kurang
berkembang. Proses pembentukan modal menghasilkan kenaikan output nasional dalam
berbagai cara. Pembentukan modal diperlukan untuk memenuhi permintaan penduduk di
Negara itu. Investasi di bidang barang modal tidak hanya meningkatkan produksi tetapi juga
kesempatan kerja. Pembentukan modal membawa kearah kemajuan teknologi. Kemajuan
teknologi membawa ke arah spesialisasi dan penghematan dalam produksi skala luas.
Pembentukan modal membantu usaha penyediaan mesin, alat dan perlengkapan bagi tenaga
buruh yang makin meningkat. Penyediaan overheadsocial dan ekonomi seperti pengangkutan,
sumber tenaga, pendidikan dan sebagainya di negara bersangkutan dimungkinkan melalui
pembentukan modal ini juga. Pembentukan modal ini pula yang membawa kearah penggalian
sumber alam, industrialisasi dan ekspansi pasar yang diperlukan bagi kemajuan ekonomi.
C. PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per
6
waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies,
tapi mengarah pada manusia, dan digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai
pertumbuhan penduduk dan digunakan pada pertumbuhanpenduduk dunia (Weeks.J.R.1986.).
Pertumbuhan penduduk merupakan perubahan jumlah penduduk baik pertambahan
maupun penurunannya. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran
(natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan
kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non
alami. Migrasi ada 2 yaitu migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi
masuk (imigrasi), dan yang mengurangi penduduk disebut migrasi keluar (emigrasi). Dengan
kemajuan teknologi kesehatan kelahiran dapat diatur dan kematian dapat dicegah. Akibatnya
turunnya angka kematian secara drastis. Sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
maka masyarakat atau negara, pertumbuhan penduduknya mengalami 4 periode yaitu:
1. Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan
adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.
2. Periode II
Tahap ini angka kematian mulai turun karena perbaikan gizi makanan dan kesehatan.
Akibatnya pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran tinggi.
3. Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat
kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran
menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.
4. Periode IV
Masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun perlahan hingga
pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini disebut periode penduduk stasioner.
Dari empat periode di atas, pertumbuhan penduduk Indonesia berada pada periode
kedua dan sekarang menuju periode ketiga. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan
angkatan kerja secara tradisional salah satu faktor positif memacu pertumbuhan ekonomi.
Jumlah tenaga kerja yang lebih besar akan menambah jumlah tenaga produktif, sedangkan
pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih besar. Positif
atau negatifnya pertambahan penduduk bagi pembangunan ekonomi tergantung pada
kemampuan sistem perekonomian yang bersangkutan untuk menyerap dan secara produktif
memanfaatkan tambahan tenaga kerja tersebut. Kemampuan itu dipengaruhi oleh tingkat dan
jenis akumulasi modal dan tersedianya input atau faktor penunjang, seperti kecakapan
manajerial dan administrasi.
7
BAB III
KESIMPULAN
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output
perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang.
Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu
tingkat pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) dan tingkat pertumbuhan PNB (Produk
Nasional Bruto). Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
Todaro (2000) menjelaskan bahwa akumulasi modal (Capital Accumulation) terjadi
apabila sebagian pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan
memperbesar output dan pendapatan dikemudian hari.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per
waktu unit” untuk pengukuran. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja
secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan
ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga
produktif, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar
domestiknya lebih besar.
8
DAFTAR PUSTAKA
Case, Karl E and Fair, Ray C. 1999, Prinsip-prinsip Ekonomi Jilid I, Edisi Kedelapan,
Jakarta : Erlangga.
Dornbuch , R Dan Fischer , S , 1994: 649-651 Buku Ekonomi Pembangunan, Jakarta :
Penerbit Ghalia Indonesia.
Jhingan, 1994. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan, Jogjakarta : Rajawali press.
Michael P. Todaro, 2000, Economic Development, Seventh Edition, Ney York University,
Addison Mesley.
Sadono Sukirno, 1994, Pengantar Teori Mikroekonomi, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Samuelson, Paul A. Dan Nordhaus William D. 1995. Makro Ekonomi. Edisi ke- 17. Cetakan
Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Weeks. J. R.,1986. Population. California. Wadsworth Publishing Company.
9
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dari banyak pihak sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang PERTUMBUHAN
EKONOMI, AKUMULASI MODAL DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK, yang disajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa STIE IBMI Medan. Saya
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, saya
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang
dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Medan, April 2015
Hormat kami,
Penulis
10i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2
A. Pertumbuhan Ekonomi................................................................................. 2
B. Akumulasi Modal......................................................................................... 5
C. Pertumbuhan Penduduk............................................................................... 6
BAB III KESIMPULAN.................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9
11ii
MAKALAH TEORI EKONOMI MAKRO
PERTUMBUHAN EKONOMI, AKUMULASI MODAL
DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK
DISUSUN OLEH :
AISYAH ESKOWATI 13110108
RENI NAINGGOLAN 13110151
GORANTI 13110207
DOSEN : IKA SWANTIKA, SE
PROGRAM STUDI MANAJEMEN B SORE
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI IBMI
MEDAN
201512