hubungan kinerja dosen, keaktifan mahasiswa, dan … filei hubungan kinerja dosen, keaktifan...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN KINERJA DOSEN, KEAKTIFAN MAHASISWA,
DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
AKUNTANSI KEUANGAN DASAR II
Studi Kasus: Mahasiswa Angkatan 2015 Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Nurulliana Maharsi
NIM : 121334066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Ku Persembahkan Karya Ini Untuk ;
ALLAH SWT
Kedua Orangtua ku tersayang, Purwanto dan Kozimah
Kakak ku, Novita Sakti Dewanti
Segenap Keluarga ku
Orang-orang yang selalu tulus menyayangi ku, I love you all
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
One smile can start a friendship, one word can end a fight, one look can
save a relationship, one person can change your life
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
(Q.S Ar-ra’d 11)
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari
sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan
hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (Q.S Al-Insyirah, 6-8)
“Siapapun yang memuji agamanya sendiri dengan meremehkan agama
lainnya hanya akan merendahkan martabat agamanya sendiri.
Kerukunan antar umat beragama atau kepercayaan patut dihargai.
Hendaknya kita mau mendengar dan memahami nilai-nilai kebenaran
dari agama lainnya” (King Asoka)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN KINERJA DOSEN, KEAKTIFAN MAHASISWA, DAN
GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
KEUANGAN DASAR II
Studi Kasus: Mahasiswa Angkatan 2015 Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Nurulliana Maharsi
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan positif kinerja
dosen dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II (AKD II), (2)
hubungan positif keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran dengan prestasi
belajar AKD II, (3) hubungan positif gaya belajar mahasiswa dengan prestasi
belajar AKD II.
Jenis penelitian ini adalah penelitan studi kasus. Penelitian dilaksanakan
pada bulan September 2016. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa angkatan
2015 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi. Jumlah
populasi dalam penelitian ini sebanyak 80 orang mahasiswa. Teknik pengumpulan
data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik pengujian hipotesis
menggunakan korelasi Spearman Rank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak ada hubungan antara kinerja
dosen dengan prestasi belajar AKD II (nilai Sig.(2-tailed) = 0,474); (2) Ada
hubungan positif keaktifan mahasiswa dengan prestasi belajar AKD II (nilai
Sig.(2-tailed) = 0,002); (3) Tidak ada hubungan gaya belajar dengan prestasi
belajar AKD II (nilai Sig.(2-tailed) gaya belajar visual = 0,740; gaya belajar
auditorial = 0,493; gaya belajar kinestetik = 0,993).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN LECTURER’S PERFORMANCE,
STUDENT’S LEARNING ACTIVITY, LEARNING STYLE AND
LEARNING ACHIEVEMENT ON ADVANCED ACCOUNTING
PRINCIPLE
A Case Study on Students of 2015 Batch of Economic Study Program, Expertise
in Accounting Education, Sanata Dharma University
Nurulliana Maharsi
Sanata Dharma University
2017
The research aims to know: (1) the relation between lecturer’s performance
and learning achievement of Advanced Accounting Principle, (2) the relation
between student’s learning activity and learning achievement of Advanced
Accounting Principle, (3) the relation between learning style and learning
achievement of Advanced Accounting Principle.
This research is a case study research. This research was carried out in
September, 2016. Populations of this research were students of 2015 batch of
Economic Study Program, Expertise in Accounting Education, Sanata Dharma
University. Numbers of population of this research were 80 students. The
techniques of collecting data were questionnaires and documentation. The
technique of hypothesis testing was correlation Spearman Rank.
The results of study are: (1) there is not any relation between lecturer’s
performance and learning achievement of Advanced Accounting Principle (the
value of Sig.(2-tailed) is 0,474); (2) there is a positive relation between student’s
active learning and learning achievement of Advanced Accounting Principle (the
value of Sig.(2-tailed) is 0,002); (3) there is not any relation between learning
style and learning achievement of Advanced Accounting Principle (the value of
Sig.(2-tailed) visual = 0,740; audithory = 0,493; kinesthetic = 0,993).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
kasih dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Kinerja Dosen, Keaktifan Mahasiswa, dan Gaya Belajar Mahasiswa
dengan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Dasar II” dengan lancar. Penulisan
skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Selama
penyusunan dan penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma dan Ketua
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen
Pembimbing, yang telah meluangkan waktu dalam membimbing,
mendampingi, membantu, dan memberikan saran dan kritik untuk
kesempurnaan skripsi ini.
4. Ibu Rita Eny P, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing sebelumnya, yang
telah meluangkan waktu dalam membimbing, dan memberikan saran dan
kritik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Segenap staf dosen pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, yang telah memberikan pengetahuan dan bantuan selama
proses perkulihan
6. Ibu Theresia Aris Sudarsilah, selaku sekretariat Program Studi Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, yang telah membantu kelancaran
proses administrasi selama perkuliahan dan penelitian.
7. Pemimpin dan seluruh staf beserta karyawan perpustakaan Universitas Sanata
Dharma yang telah melayani peminjaman buku-buku serta menyediakan
fasilitas selama belajar hingga penyusunan skripsi.
8. Seluruh staf BAA Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
pengalaman bekerja yang luar biasa. Terimakasih Pak Kris, Pak Heru, Pak
Joko, Pak Devi, Bu Linda, Mbak Yovi, Mbak Hengki, Mbak Wira.
9. Orangtua saya Purwanto dan Kozimah, yang telah mengantarkan saya menjadi
sarjana, serta telah memberikan materi, doa, kasih sayang dan dukungan yang
sangat luar biasa.
10. Kakak saya, Novita Sakti Dewanti yang telah memberikan dukungan serta
kucuran dana yang senantiasa saya porotin hehe. Terimakasih banyak.
11. Adik-adik saya, Ika Listiyani dan Muhammad Abdul Aziz. Sukses jadi bagian
dari perpajakan STAN dan tetap membanggakan keluarga, serta jangan
lupakan perjuangan semua keluarga yang telah mengantarkan kalian menjadi
sekarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
12. Om Tanggang dan Mbak Bulik, terimakasih telah memberikan tempat tinggal
selama di Jogja.
13. Robertus Dani Setiawan, mas pacar yang telah memberikan kasih sayang,
semangat, dan dukungan. Senantiasa membantu ketika sedang kesusahan.
14. Sahabat-sahabatku yang dulu dekat benget, Ayu, Sisil, Yosep, Galing, Tomi.
Kangen kalian banget. Kangen main sama-sama lagi. Ayo main.
15. Okti, Destri, Adis, Eny, Agnes, Oliv, Cimar, Siska Boru. Terimakasih banyak
banget, atas bantuan dan semangatnya untuk penulis bisa menyelesaikan
skripsi ini.
16. Teman-teman PAK B yang telah berproses bersama selama 4 tahun.
Terimakasih atas bantuan, kerjasama, dan kenangannya.
17. Teman-teman PPL DBZ semuanya. Yang selalu rencana main tapi cuma jadi
wacana aja hehe.
18. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik atau saran dari
pembaca dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 25 Januari 2017
Penulis,
Nurulliana Maharsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
MOTTO ................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......... vii
ABSTRAK ................................................................................. viii
ABSTRACK ................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Batasan Masalah ........................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 8
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Kinerja ........................................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Pengertian Kinerja ................................................................. 9
2. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ..................................... 10
3. Penilaian Kinerja ................................................................... 12
4. Fungsi Penilaian Kinerja ....................................................... 16
5. Dosen ..................................................................................... 18
B. Kinerja Dosen ............................................................................... 21
1. Mengajar yang Efisien ........................................................... 22
2. Sasaran Evaluasi Kinerja Dosen ............................................ 23
3. Cara Evaluasi ......................................................................... 25
C. Keaktifan Belajar .......................................................................... 26
1. Pengertian Keaktifan Belajar ................................................. 26
2. Klasifikasi Keaktifan ............................................................. 28
3. Asas Keaktifan ....................................................................... 29
D. Gaya Belajar .................................................................................. 30
1. Pengertian Gaya Belajar ........................................................ 30
2. Jenis-Jenis Gaya Belajar ........................................................ 31
3. Indikator Gaya Belajar .......................................................... 36
E. Prestasi Belajar .............................................................................. 40
1. Pengertian .............................................................................. 40
2. Faktor yang Mempegaruhi Prestasi Belajar .......................... 41
F. Akuntansi Keuangan Dasar II ....................................................... 46
G. Penelitian yang Relevan ................................................................ 46
H. Kerangka Berpikir ......................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
I. Paradigma Penelitian .................................................................... 50
J. Perumusan Hipotesis ..................................................................... 51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 52
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 52
C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 52
D. Populasi ......................................................................................... 53
E. Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel ................................... 54
1. Operasionalisasi Variabel ...................................................... 54
2. Pengukuran Variabel ............................................................. 58
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 59
G. Teknik Pengujian Instrumen ......................................................... 59
1. Uji Validitas ........................................................................... 60
2. Uji Reliabilitas ....................................................................... 70
H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 72
1. Pengujian Statistik Deskriptif ................................................ 72
2. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................. 73
I. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 73
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma .............................................. 76
B. Arti logo, Visi, dan Misi Universitas Sanata Dharma ................... 80
C. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi ................................ 81
D. Deskripsi Program Studi ............................................................... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
E. Kurikulum ..................................................................................... 86
F. Proses Pembelajaran ..................................................................... 86
G. Sumber Daya Manusia .................................................................. 86
H. Kemahasiswaan ............................................................................. 87
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................... 89
1. Deskripsi Karakteristik Responden ....................................... 89
2. Deskripsi Variabel Responden .............................................. 91
B. Pengujian Prasyarat Analisis ......................................................... 96
C. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 98
D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 104
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 113
B. Saran ............................................................................................. 114
C. Keterbatasan .................................................................................. 117
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 119
LAMPIRAN ................................................................................. 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Konversi Nilai Akhir...................................................................... 46
Tabel 2.2 Nilai Akhir Keberhasilan Belajar Mahasiswa ............................... 46
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ........................................................................ 54
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Kinerja Dosen .............................................. 55
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Keaktifan Belajar .......................................... 56
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar ................................................ 57
Tabel 3.5 Nilai Akhir Keberhasilan Belajar Mahasiswa ............................... 58
Tabel 3.6 Skala Pengukuran Likert ............................................................... 59
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja Dosen ....................... 61
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Ulang I Validitas Variabel Kinerja Dosen ......... 62
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Ulang II Validitas Variabel Kinerja Dosen ........ 63
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Variabel Keaktifan Mahasiswa ......... 64
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Ulang I Validitas Variabel Keaktifan
Mahasiswa ..................................................................................... 65
Tabel 3.12 Hasil Pengujian Validitas Variabel Gaya Belajar ....................... 67
Tabel 3.13 Hasil Pengujian Ulang I Validitas Variabel Gaya Belajar .......... 68
Tabel 3.14 Hasil Pengujian Ulang II Validitas Variabel Gaya Belajar ....... 69
Tabel 3.15 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .................................................. 71
Tabel 3.16 Panduan Acuan Patokan (PAP) Tipe II ...................................... 72
Tabel 3.17 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi Spearman ........................ 75
Tabel 4.1 Pejabat Prodi Pendidikan Akuntansi ............................................. 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 4.2 Dosen dan Tenaga Administrasi Prodi Pendidikan Akuntansi ...... 87
Tabel 4.3 Kegiatan Program Studi Pendidikan Ekonomi ............................. 88
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................. 90
Tabel 5.2 Kategori IPK ................................................................................. 90
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan IPK .................................. 91
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Kinerja Dosen .............................................. 92
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran .. 93
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Gaya Belajar ................................................ 94
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar AKD II ............................... 95
Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas Bivariat Kinerja Dosen dan Prestasi
Belajar AKD II .............................................................................. 96
Tabel 5.9 Hasil Uji Normalitas Bivariat Keaktifan Mahasiswa
dalam Pembelajaran dan Prestasi Belajar AKD II ........................ 97
Tabel 5.10 Hasil Uji Normalitas Bivariat Gaya Belajar dan Prestasi
Belajar AKD II ............................................................................. 98
Tabel 5.11 Hasil Hipotesis Hubungan Kinerja Dosen dengan Prestasi
Belajar AKD II ............................................................................. 99
Tabel 5.12 Hasil Hipotesis Hubungan Keaktifan Mahasiswa
dalam Pembelajaran dengan Prestasi Belajar AKD II ................... 100
Tabel 5.13 Hasil Hipotesis Hubungan Gaya Belajar Visual
dengan Prestasi Belajar AKD II ................................................... 102
Tabel 5.14 Hasil Hipotesis Hubungan Gaya Belajar Auditorial
dengan Prestasi Belajar AKD II ................................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel 5.15 Hasil Hipotesis Hubungan Gaya Belajar Kinestetik
dengan Prestasi Belajar AKD II ................................................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I Surat Ijin Penelitian ............................................................. 122
Lampiran II Kuesioner Penelitian ........................................................... 124
Lampiran III Data Penelitian .................................................................... 132
Lampiran IV Hasil Uji Validitas ............................................................... 142
Lampiran V Hasil Uji Reliabilitas ........................................................... 152
Lampiran VI R tabel ........................................................................... 154
Lampiran VII Hasil Penghitungan PAP ..................................................... 156
Lampiran VIII Hasil Uji Normalitas ........................................................... 158
Lampiran IX Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu sarana untuk menjawab berbagai tantangan
yang berkaitan dengan perkembangan informasi, globalisasi, pasar bebas,
bahkan masalah kerukunan berbangsa dan bernegara. Dalam membangun
manusia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu
wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena
keberhasilan dunia pendidikan adalah sebagai faktor penentu tercapainya
tujuan pembangunan nasional di bidang pendidikan yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang – Undang
Sisdiknas yang bertumpu pada keyakinan pemerintah akan pentingnya
pendidikan dalam kehidupan manusia, bahwa pendidikan merupakan usaha
agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses
pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.
Pendidikan merupakan proses pendewasaan diri seseorang. Melalui
pendidikan akan tercipta perubahan tingkah laku dari seseorang yaitu dari
yang sebelumnya tidak tahu menjadi mengerti tentang sesuatu hal. Menurut
Undang – Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat (1) menegaskan bahwa :
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Hal tersebut menunjukan bahwa pendidikan merupakan upaya yang
terencana, yang menggunakan berbagai proses dan metode tertentu dengan
tujuan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik agar
terjadi perubahan pengetahuan, tingkah laku dan keterampilan. Dengan
demikian, pendidikan merupakan sarana utama dalam upaya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia sehingga negara menjadi maju dan tidak
menjadi negara yang terbelakang daripada negara lain dalam berbagai aspek,
baik ekonomi, sosial, politik dan sebagainya. Oleh karena itu, tanggung jawab
terhadap pendidikan tidak hanya oleh satu pihak saja melainkan semua pihak
turut andil dalam tanggung jawab pendidikan.
Dalam proses pembelajaran, unsur proses belajar memegang peranan
yang penting. Inti dari kegiatan pendidikan adalah kegiatan belajar mengajar.
Keberhasilan siswa dalam mengikuti program pendidikan di sekolah dilihat
berdasarkan prestasi belajarnya. Menurut Slameto (2003:32), salah satu
indikator untuk melihat kualitas pendidikan diantaranya dengan melihat
prestasi belajar siswa. Realisasinya adalah peningkatan prestasi belajar, baik di
tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas
maupun di perguruan tinggi. Prestasi belajar merupakan bagian akhir dari
proses belajar itu sendiri. Prestasi belajar merupakan tolok ukur maksimal
yang telah dicapai seorang siswa setelah melakukan proses belajar. Banyak
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, faktor-faktor itu dapat berasal dari
anak sendiri (internal), misalnya tingkat intelegensi, keaktifan belajar atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
gaya belajar anak itu sendiri, sedangkan dari luar diri anak (eksternal)
misalnya dari guru/dosen, kampus, atau media pengajaran yang digunakan.
Dalam proses pembelajaran di universitas, kegiatan interaksi antara
dosen dan mahasiswa merupakan kegiatan yang dominan. Dosen merupakan
kelompok yang paling penting dalam lembaga pendidikan perguruan tinggi,
karena dosenlah yang melaksanakan fungsi utama program studi yaitu
melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi: pengajaran, penelitian dan
pengabdian. Dalam perkembangan yang kompetitif dan mengglobal, setiap
lembaga termasuk lembaga pendidikan membutuhkan personil, terutama
tenaga dosen yang berprestasi tinggi. Kinerja dosen yang berkualitas
diperlukan dalam rangka peningkatan mutu institusi pendidikan yang dapat
menghasilkan lulusan yang memiliki mutu tinggi dan berprestasi yang bisa
bersaing di era sekarang ini. Seorang dosen memiliki tanggung jawab yang
besar, mereka tidak hanya bertanggung jawab dalam transfering knowledge
tetapi lebih dari itu mereka juga berperan sebagai guru dan pendidik, karena
dosen adalah orang yang secara langsung bertemu dengan mahasiswa untuk
memberikan ilmu, baik ilmu mata kuliah maupun ilmu tentang kehidupan.
Prestasi belajar mahasiswa akan tercapai secara optimal jika hal-hal
yang terkait dengan kinerja dosen di dalam pengajaran baik, seperti
penguasaan materi oleh dosen, keterampilan mengajar dosen, strategi
mengajar dosen, penggunaan bahasa yang digunakan dalam menyampaikan
materi, evaluasi oleh dosen, interaksi dosen dengan mahasiswa, dan
pengelolaan kelas oleh dosen. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dosen juga dituntut untuk bisa menciptakan suasana yang bermakna,
menyenangkan, kreatif dan dinamis untuk meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa. Hal ini menempatkan dosen pada posisi yang sangat penting
karena dosen adalah bagian dari perguruan tinggi yang bertugas
menyampaikan jasa pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi berkaitan langsung
dengan mahasiswa dan dosen sebagai pendidik. Keberhasilan pendidikan di
perguruan tinggi dapat diketahui dari prestasi mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Keaktifan mahasiswa merupakan hal yang perlu diperhatikan
dosen sehingga proses pembelajaran yang ditempuh benar-benar memperoleh
hasil yang optimal. Keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran juga akan
mendorong pencapaian prestasi belajar yang semakin baik. Mahasiswa
berperan aktif dalam setiap kegiatan perkuliahan, disiplin mengikuti
perkuliahan, dan mandiri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
dosen. Seorang mahasiswa dapat mencapai prestasi yang baik manakala ia
merasa senang dan tertarik untuk terlibat aktif dalam setiap perkuliahan
maupun dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.
Hal yang harus mendapat perhatian pada saat peningkatan mutu
pendidikan yaitu masalah gaya belajar, mengingat keberhasilan pencapaian
tujuan belajar sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan pendidikan. Gaya
belajar atau learning style merupakan sebuah pendekatan yang menjelaskan
mengenai bagaimana individu belajar seperti memahami dan mengingat
informasi. Dengan mengenal gaya belajar masing-masing akan memudahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
bagi mahasiswa untuk belajar maupun pengajar untuk mengajar dalam proses
pembelajaran. Mahasiswa akan dapat belajar dengan baik dan hasil belajarnya
baik, apabila ia mengerti gaya belajarnya. Hal tersebut memudahkan
mahasiswa dapat menerapkan pembelajaran dengan mudah dan tepat.
Meningkatkan kemampuan intelegensinya yang sangat mempengaruhi hasil
belajar.
Setiap mahasiswa pasti memiliki gaya belajar yang berbeda-beda yang
dipakai dalam usaha mencapai tujuan belajarnya. Dengan mengenal gaya
belajar masing-masing maka pembelajaran dapat dilakukan dengan mudah dan
tepat. Keberhasilan dalam menggunakan gaya belajar akan membawa dampak
yang positif dalam meningkatkan prestasi belajar. Oleh karena itu untuk
membantu meningkatkan prestasi belajar mahasiswa agar dapat menjadi lebih
optimal, maka faktor-faktor tersebut hendaknya dapat difungsikan secara
maksimal sehingga pada akhirnya prestasi belajar yang diraih akan menjadi
lebih baik
Prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus (BKK) Pendidikan Akuntansi pada mata kuliah Akuntansi
Keuangan Dasar II (AKD II) secara umum kurang memuaskan. Pencapaian
nilai A dan B masih di bawah rata-rata dan sebagian besar mendapat nilai C
dan D. AKD II merupakan mata kuliah pokok dalam kurikulum Program Studi
(Prodi) Pendidikan Akuntansi. Mata kuliah AKD II dibagi menjadi dua yaitu
teori AKD II dan praktik AKD II. Dalam buku Pedoman Program Studi
Pendidikan Akuntansi disebutkan bahwa mata kuliah AKD II adalah mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
kuliah yang mendiskusikan teknik-teknik pencatatan dan prosedur-prosedur
akuntansi untuk penyusunan neraca, akuntansi untuk perusahaan, investasi
dalam saham dan obligasi, hutang jangka panjang laporan sumber dan
penggunaan dana, dan pengenalan pada akuntansi biaya (cost accounting).
Meskipun sebagai mata kuliah pokok yang bisa menjadi dasar pengalaman
sebelum terjun ke dunia kerja, prestasi belajar mahasiswa Prodi Pendidikan
Akuntansi pada mata kuliah AKD II saat ini belum menunjukkan hasil yang
memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya nilai mata kuliah AKD
II yang diperoleh serta masih banyak mahasiswa yang mengulang mata kuliah
tersebut pada kelas angkatan di bawahnya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kinerja Dosen,
Keaktifan Mahasiswa, dan Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar
Akuntansi Keuangan Dasar II : Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 2015
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
B. Batasan Masalah
Pada penelitian ini penulis perlu membatasi permasalahan dengan tujuan
agar pembahasan tidak terlalu meluas. Terdapat berbagai faktor yang
berhubungan dengan prestasi belajar mata kuliah AKD II. Pembatasan
masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1. Peneliti membatasi faktor yang akan diteliti adalah kinerja dosen dalam
pengajaran pada mata kuliah AKD II
2. Keaktifan mahasiswa dalam kegiatan belajarnya pada mata kuliah AKD II
3. Variabel gaya belajar mahasiswa yang diteliti hanya gaya belajar visual,
auditorial dan kinestetik pada mata kuliah AKD II.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan positif kinerja dosen dengan prestasi belajar AKD
II?
2. Apakah ada hubungan positif keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran
dengan prestasi belajar AKD II?
3. Apakah ada hubungan positif gaya belajar dengan prestasi belajar AKD II?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah agar suatu
penelitian dapat lebih terarah dan ada batasan–batasannya tentang objek yang
diteliti. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif kinerja dosen dengan
prestasi belajar AKD II.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif keaktifan mahasiswa
dalam pembelajaran dengan prestasi belajar AKD II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif gaya belajar dengan
prestasi belajar AKD II.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Dosen
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan masukan, saran
maupun kritik setelah proses pembelajaran berlangsung sehingga dosen
dapat mengevaluasi pembelajarannya dengan cermat dan membuat
pembelajaran selanjutnya menjadi lebih baik lagi.
2. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi dan refleksi
untuk mahasiswa.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah literatur dan dapat
menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian
yang sejenis dimasa mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN TEORETIK
Bab ini akan mengulas beberapa teori yang menjadi landasan perumusan
hipotesis. Teori berikut disajikan sebagai pegangan dalam menentukan perumusan
hipotesis. Teori yang disajikan merupakan teori yang berhubungan dengan kinerja
dosen, keaktifan mahasiswa, gaya belajar, dan prestasi belajar.
A. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang
padanyanya dalam bahasa inggris adalah performance yang dalam bahasa
Indonesia diartikan sebagai performa. Menurut Wirawan (2008:5) kinerja
adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-
indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu.
Pekerjaan adalah aktivitas menyelasaikan sesuatu atau membuat sesuatu
yang hanya memerlukan tenaga dan keterampilan tertentu seperti yang
dilakukan pekerja kasar. Contoh pekerjaan, yaitu sopir bus, pembantu
rumah tangga, tukang cukur, dan tukang kayu. Sementara itu, profesi
adalah pekerjaan yang untuk menyelesaikannya memerlukan penguasaan
dan penerapan teori ilmu pengetahuan yang dipelajari dari lembaga
pendidikan tinggi seperti yang dilakukan oleh profesional. Contoh profesi
adalah, manajer, dokter, dosen, guru, hakim, dan akuntan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Prawirosentono (1992:2) mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja
yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi dalam rangka upaya mencapai tujuan secara legal. Sementara
Indra Bastian (Irham Fahmi, 2010:3) menyatakan bahwa kinerja adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi,
dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis
(strategic planning) suatu organisasi.
Dari beberapa pengertian kinerja yang telah disampaikan oleh para
ahli, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah keluaran atau hasil kerja dari
suatu kegiatan atau program yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
2. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Wirawan (2008:6) kinerja pegawai merupakan hasil sinergi
dari sejumlah faktor. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Faktor internal pegawai, terdiri dari faktor bawaan dari lahir dan faktor
yang diperoleh ketika ia berkembang. Faktor bawaan misalnya bakat,
sifat pribadi, keadaan fisik dan kejiwaan, sementara faktor yang
diperoleh misalnya, pengetahuan, keterampilan, etos kerja,
pengalaman kerja, dan motivasi kerja.
b. Faktor lingkungan internal organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya,
pegawai memerlukan dukungan organisasi tempat ia bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Dukungan tersebut sangat mempengaruhi tinggi rendahnya pegawai.
Misalnya strategi organisasi, dukungan sumber daya yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan serta sistem manajemen dan
kompensasi.
c. Faktor lingkungan eksternal organisasi. Faktor-faktor eksternal
organisasi adalah keadaan, kejadian, atau situasi yang terjadi di
lingkungan eksternal organisasi yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Misalnya krisis ekonomi dan keuangan.
Kinerja mempunyai hubungan kausal dengan kompetensi. Kinerja
merupakan fungsi dari kompetensi, sikap, dan tindakan. Kompetensi
melukiskan karakteristik pengetahuan, keterampilan, perilaku dan
pengalaman untuk melakukan suatu pekerjaan atau peran tertentu secara
efektif. Pengetahuan melukiskan apa yang terdapat dalam kepala
seseorang seperti pemahaman mengenai sesuatu. Keterampilan melukiskan
kemampuan yang dapat diukur yang telah dikembangkan melalui praktik
atau pelatihan. Sikap melukiskan perasaan mengenai sesuatu, melukiskan
senang atau tidak senang mengenai objek tertentu. Dalam sikap
terkandung perasaan, kepercayaan, nilai-nilai, dan cenderung berperilaku
dengan cara tertentu. Sikap mempunyai tiga komponen yaitu (Wirawan:
2008:10) :
a. Komponen afektif dari sikap adalah aspek perasaan emosional
terhadap objek, orang, atau situasi. Komponen ini terkondisi melalui
hubungan atau pengalaman mengenai objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Komponen kognitif adalah kepercayaan, nilai-nilai yang dimiliki
seseorang mengenai suatu objek. Kepercayaan atau nilai-nilai ini dapat
berasal dari observasi personal, apa yang dilihat, didengar, atau dirasa
mengenai fakta, spekulatif, atau sesuatu yang fiktif.
c. Komponen behavioral. Sikap seseorang terhadap suatu objek
mempengaruhi perilakunya terhadap objek tersebut. Dengan demikian,
kita dapat memprediksi perilaku seseorang terhadap suatu objek
dengan mengetahui sikapnya terhadap objek tersebut.
d. Tindakan. Kompetensi dan sikap tidak akan menghasilkan kinerja
tanpa dioperasikan dalam tindakan. Banyak orang yang pandai atau
berkompeten dan bersikap positif terhadap sesuatu, namun ia
NATO−no action, talk only, maka ia tidak akan menghasilkan kinerja.
3. Penilaian Kinerja
a. Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna
mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena
adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya
manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat
bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan,
melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya
tentang bagaimana kinerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Simamora (2004:338) mengemukakan bahwa penilaian kinerja
adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi
pelaksanaan kerja individu karyawan. Menurut Mathis dan Jackson
(2006:382) penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses
mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka
jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian
mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan. Penilaian
kinerja juga disebut pemeringkatan karyawan, evaluasi karyawan,
tinjauan kerja, evaluasi kinerja, dan penilaian hasil. Sedangkan
menurut Handoko (1994:11) penilaian kinerja merupakan cara
pengukuran kontribusi-kontribusi dari individu dalam organisasi. Nilai
penting dari penilaian kinerja adalah menyangkut penentuan tingkat
kontribusi individu atas kinerja yang diekspresikan dalam penyelesaian
tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Jadi secara umum dapat didefinisikan bahwa penilaian kinerja
adalah sebagai penilaian hasil kerja nyata dengan standar kualitas
maupun kuantitas yang dihasilkan oleh setiap pegawai. Penilaian
kinerja pegawai mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi
yang dapat dicapai setiap pegawai. Apakah prestasi yang dicapai setiap
pegawai baik, sedang, atau kurang. Penilaian prestasi penting bagi
setiap pegawai dan berguna bagi organisasi untuk mengambil
keputusan dan menetapkan tindakan kebijaksanaan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Unsur-Unsur Penilaian Kinerja
Menurut Wirawan (2008:143) unsur-unsur penilaian kerja
meliputi hal-hal dibawah ini:
1) Kesetiaan
Dalam arti sempit kesetiaan adalah ketaatan, dan pengabdian
kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan pemerintah. Sedangkan
dalam arti luas yang dimaksud dengan kesetiaan adalah tekad dan
kesanggupan menaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu
disertai dengan kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan
kesanggupan tersebut harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah
laku sehari-hari serta dalam melaksanakan tugas.
2) Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang
tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang
dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi seorang pegawai
dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan
kesungguhan pegawai yang bersangkutan.
3) Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja
dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan
kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani
mengambil risiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan
yang diakuinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4) Ketaatan
Ketaatan adalah kesanggupan seorang tenaga kerja untuk
menaati segala ketetapan, peraturan perundang-undangan dan
peraturan kedinasan yang berlaku, menaati perintah yang diberikan
oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak
melanggar larangan yang ditentukan.
5) Kejujuran
Kejujuran adalah ketulusan hati tenaga kerja dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan serta kemampuan untuk tidak
menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan kepadanya.
6) Kerja sama
Kerja sama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk
bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan
suatu tugas yang ditentukan, sehingga tercapai daya guna dan hasil
guna yang sebesar-besarnya sesuai dengan target yang ditentukan.
7) Prakarsa
Prakarsa adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk
mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan suatu
tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa
menunggu perintah dari atasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
8) Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seorang tenaga kerja
untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut memiliki
kemauan dan semangat kerja dalam melaksanakan tugasnya.
4. Fungsi Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur
yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat
yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil. Dengan demikian,
penilaian prestasi adalah merupakan hasil kerja personil dalam lingkup
tanggung jawabnya. Fungsi penilaian kinerja menurut Wirawan (2004:24):
a. Memberikan balikan (feedback) kepada ternilai mengenai kinerjanya.
Ketika merekrut pegawai, organisasi atau institusi mengharapkan
ia memenuhi ketentuan atau ekspektasi organisasi. Ia harus
melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya sesuai dengan
uraian tugas, prosedur operasi, dan memenuhi standar kinerjanya.
Dengan diberitahukannya kinerja seorang tenaga kerja atau pegawai, ia
mengetahui hasil upayanya, kelemahan dan kekuatan kinerjanya, serta
apa yang harus ia lakukan dimasa yang akan datang untuk
mempertahankan jika kinerjanya baik dan sangat baik.
b. Alat memotivasi ternilai.
Kinerja ternilai yang memenuhi standar kinerja sangat baik atau
superior, penilaian kinerja merupakan alat untuk memotivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kinerjanya. Ternilai mengetahui tentang kinerja yang dinilai sangat
baik dan merupakan kebanggaan untuk mencapainya.
c. Penentuan dan pengukuran tujuan kinerja.
Dalam sistem evaluasi kinerja yang menggunakan manajemen by
objectivies, evaluasi kinerja dimulai dengan menentukan tujuan atau
sasaran kerja pegawai ternilai pada awal tahun.
d. Konseling kinerja buruk.
Dalam penilaian kinerja, tidak semua pegawai mampu memenuhi
standar kinerjanya atau kinerjanya buruk. Bagi pegawai seperti ini,
penilai akan memberikan konseling mengenai penyebab rendahnya
kinerja ternilai dan mengupayakan peningkatan kinerja di tahun
mendatang.
e. Mendukung perencanaan sumber daya manusia.
Organisasi atau institusi yang mapan mempunyai perencanaan
sumber daya manusia yang sitematis untuk masa mendatang. Organisai
ini mampu memprediksi berapa jumlah pegawai yang bermutu pada
waktu tertentu.
f. Menentukan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Kinerja organisasi ditentukan oleh dua faktor: faktor kinerja
pegawai dan faktor nonpegawai. Jika kinerja pegawai rendah,
pemecahannya berupa penyelenggaraan pengembangan SDM yang
berupa, pelatihan, pendidikan, dan pengembangan pegawai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
g. Alat manajemen kinerja organisasi.
Kinerja organisasi sangat ditentukan oleh kinerja pegawai. Jika
kinerja setiap pegawai memenuhi harapan organisasi, maka
kemungkinan kinerja organisasi tercapai juga tinggi.
h. Pemberdayaan pegawai.
Penilaian kinerja merupakan alat memberdayakan pegawai agar
mampu menaiki jenjang karir. Penilaian kinerja menentukan apakah
kinerja pegawai dapat dipergunakan sebagai ukuran untuk
meningkatkan karirnya.
5. Dosen
Sesuai dengan Pasal 1 Undang-Undang No. 14 tahun 2005
mengenai Guru dan Dosen.
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Pengertian dosen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen digolongkan dalam 3 jenis
yaitu, dosen tetap, dosen luar biasa atau dosen tidak tetap dan dosen tamu.
a. Kualifikasi Dosen
Dalam UU No.14 Tahun 2005 Mengenai Guru dan Dosen, dosen
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang
dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kualifikasi akademik dosen sebagaimana yang dimaksud diperoleh
melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi
sesuai dengan bidang keahlian. Dosen memiliki kualifikasi akademik
minimum:
1) lulusan program magister untuk program diploma atau program
sarjana; dan
2) lulusan program doktor untuk program pascasarjana
Selain kualifikasi akademik, setiap orang yang memiliki keahlian
dengan prestasi luar biasa juga dapat diangkat menjadi dosen, tentunya
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh masing-masing senat
akademik satuan pendidikan tinggi.
b. Profil Pengajar
Hamalik (Rimang, 2011:34) mengemukakan bahwa tugas
seorang pengajar adalah mengajar dan perannya terdapat di dalam
kelas, peran yang harus dimiliki adalah sebagai berikut:
1) Sebagai pengajar, mampu menyampaikan ilmu pengetahuan,
sehingga memiliki keterampilan menyampaikan informasi kepada
peserta didik dengan menggunakan bahasa yang santun.
2) Sebagai pemimpin kelas, memiliki keterampilan dalam memimpin
dan mengarahkan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3) Sebagai pembimbing, memiliki keterampilan dalam mengarahkan
dan mendorong kegiatan belajar peserta didik.
4) Sebagai pengatur lingkungan, memiliki keterampilan
mempersiapkan dan menyediakan alat dan bahan pelajaran. Atau
dalam definisi lain pengajar harus mempunyai keahlian sebagai
„ahli lingkungan‟ dalam arti bila di lingkungan dimana pengajar
tersebut bekerja dirasakan terjadi situasi yang kurang
menyenangkan, atau bila di kelas dimana ia mengajar terjadi situasi
yang kurang mendukung proses belajar mengajar, maka pengajar
harus pula mampu mengubahnya.
5) Sebagai partisipan, memiliki keterampilan untuk memberikan
saran, mengarahkan pemikiran kelas dan memberikan penjelasan.
6) Sebagai ekspeditur, memiliki keterampilan menyelidiki sumber-
sumber masyarakat yang akan digunakan.
7) Sebagai perencana, terampil dalam memilih dan meramu bahan
ajar secara profesional.
8) Sebagai penanya, terampil dalam bertanya yang dapat merangsang
berpikir peserta didik dalam memecahkan masalah.
9) Sebagai supervisor, terampil dalam mengawasi kegiatan peserta
didik dan ketertiban kelas.
10) Sebagai motivator, terampil dalam mendorong semangat peserta
didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
11) Sebagai evaluator, terampil dalam menilai peserta didik secara
objektif, kontinyu dan secara komprehensif.
12) Sebagai konselor, perlu memiliki keterampilan dalam membantu
peserta didik yang mengalami kesulitan tertentu.
13) Sebagai pelebur suasana, mampu memberikan humor atau candaan
agar peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti
pembelajaran. Dengan humor mungkin dapat menciptakan suasana
hangat atau akrab.
14) Sebagai penerima kritik, mau menerima umpan balik (feedback)
dari peserta didik atau dari teman sejawatnya dengan maksud agar
proses belajar mengajar dapat terus ditingkatkan secara
keseluruhan.
B. Kinerja Dosen
Proses pendidikan formal di perguruan tinggi mencakup kegiatan
pembelajaran yang dilakukan antara pendidik/pengajar (dosen) dengan peserta
didik (mahasiswa). Dalam hal ini dosen dituntut untuk memiliki kemampuan
melakukan perancangan berbagai hal berkaitan dengan kegiatan pembelajaran
mata kuliah yang diampunya. Kinerja dosen pada suatu perguruan tinggi
merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap dosen sebagai prestasi kerja
yang dihasilkan oleh dosen tersebut sesuai dengan peranannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
1. Mengajar yang Efisien
Melakukan persiapan atau perencanaan pengajaran adalah tahapan
yang sangat penting, karena pada kegiatan persiapan dan perencanaan
inilah pelaksanaan pengajaran akan berjalan dengan baik. Terdapat
sepuluh tahapan persiapan atau perencanaan yang perlu dilakukan menurut
Soekartawi (1995:40), yaitu :
a. Mempelajari silabus. Di tiap lembaga pendidikan terkadang dijumpai
adanya perbedaan dalam pembuatan silabus, namum pada dasarnya
dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu silabus yang telah
disiapkan oleh jurusan, fakultas, universitas, atau lembaga pendidikan
yang bersangkutan; silabus yang disiapkan sendiri oleh pengajar.
b. Menetapkan tujuan dan kelompok sasaran. Walaupun tujuan ini telah
ditetapkan di silabus, sebaiknya perlu ditetapkan apa tujuan
instruksional umum dan tujuan instruksional khusus. Tujuan
instruksional umum biasanya merupakan goals dari bahan ajar yang
diberikan, yaitu tujuan relatif yang ingin dicapai, sedangkan tujuan
instruksional khusus berisi tujuan yang sifatnya operasional yang harus
dikuasai oleh mahasiswa.
c. Membuat satuan acara pengajaran (SAP). SAP adalah penjabaran yang
lebih terperinci dari bahan ajar yang diberikan untuk tujuan mencapai
tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus. Dengan
SAP, maka mahasiswa dapat mengetahui dengan cepat tentang isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
bahan ajar yang akan diberikan pada waktu pembelajaran tersebut
berlangsung.
d. Memilih model instruksi yang relevan. Tiap pengajar mempunyai
keahlian atau kesenangan dalam memilih model instruksi yang dipakai
sehari-hari di kelas. Model instruksi yang digunakan sebaiknya sesuai
dengan bahan ajar atau ilmu pengetahuan yang diberikan.
e. Membuat cara evaluasi. Cara evaluasi dapat berupa ujian lisan, tertulis,
mengumpulkan tugas, kuis atau lainnya.
f. Menetapkan tempat dan waktu. Biasanya memang bukan tugas
pengajar. Namun demikian, pengajar dapat saja mengusulkan tempat
dan waktu yang lebih sesuai dengan waktu yang ia miliki.
g. Menetapkan buku wajib dan pilihan.
h. Membagikan hand out.
i. Melakukan pengajaran yang baik.
j. Melaksanakan evaluasi diri sendiri. Evaluasi yang dimaksudkan disini
adalah evaluasi terhadap diri sendiri mengenai cara mengajar yang
sudah dilakukan atau kemampuan berkomunikasi, sebagai bahan
evaluasi untuk bisa lebih baik lagi.
2. Sasaran Evaluasi Kinerja Dosen
Salah satu tugas dan tanggung jawab dosen, sebagaimana
diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No.60 tahun 2010, adalah
melaksanakan pendidikan dan pengajaran. Tugas ini, merupakan utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
seorang dosen yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh karena
sebagai realisasi dari tugas utama suatu perguruan tinggi, yaitu
melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar dalam upaya mendidik
mahasiswa.
Sebagai pendidik, dosen mengemban tugas dan tanggung jawab
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki mahasiswa, baik segi
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Sesuai dengan tugas utama dosen sebagai pendidik dan
pengajar, maka yang menjadi sasaran evaluasi kinerja dosen meliputi
(LPM USD, 2008:35) (Pedoman Penilaian Kinerja Dosen, 2009:17) :
a. Persiapan atau perencanaan pembelajaran yang dilakukan dosen,
seperti: penyusunan dan pengembangan SAP, silabus, handout
perkuliahan.
b. Pelaksanaan pembelajaran, antara lain kemampuan dalam
penyampaian materi pelajaran, penguasaan materi, penggunaan alat
bantu pendidikan, manajemen kelas, pemberian tugas-tugas
perkuliahan, penggunaan metoda pembelajaran.
c. Evaluasi hasil belajar meliputi: antara lain penetapan alat atau jenis
evaluasi yang digunakan, kesesuaian penggunaan jenis evaluasi
dengan tujuan pembelajaran, relevansi antara soal dengan materi
perkuliahan yang disampaikan mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Kemampuan dosen dalam menjalin atau berinteraksi dengan
mahasiswa, memotivasi mahasiswa, membantu mahasiswa yang
mengalami masalah dalam belajar.
3. Cara Evaluasi
Dalam melaksanakan tugasnya, dosen haruslah melakukan evaluasi
dari tugas yang ia berikan selama perkuliahan. Evaluasi dapat dilakukan
pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan kehendak pengajar (tes
mingguan atau kuis) dan dapat pula mengikuti waktu yang telah ditetapkan
fakultas atau universitas (ujian tengah semester/ujian akhir semester).
Evaluasi ini sebaliknya berjalan pada dua arah, yaitu evaluasi pengajar
yang berasal dari mahasiswa dan evaluasi mahasiswa yang berasal dari
pengajar.
Menurut Soekartawi (1995:25) bentuk-bentuk evaluasi terhadap
mahasiswa biasanya dapat berupa, antara lain:
a. Evaluasi bahwa mahasiswa telah menyelesaikan seperangkat program
yang diberikan. Biasanya dilakukan pada lembaga pelatihan atau
dalam bentuk kursus yang memerlukan waktu yang singkat.
b. Ujian tertulis. Ujian dalam bentuk uraian, bentuk ujian yang paling
populer dilaksanakan. Biasanya cara ujian ini dilakukan pada ujian
tengah semester atau pada akhir semester.
c. Ujian lisan. Ujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
kemampuan mahasiswa dalam memahami materi. Pelaksanaan ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara
pengajar dengan mahasiswa.
d. Ujian memilih alternatif. Tersedia dalam berbagai kemungkinan
seperti ujian pilihan ganda atau ujian memilih benar salah.
e. Ujian penampilan. Misalnya mengikuti pelatihan perancangan media
pengajaran, atau pada saat mengikuti program pengalaman lapangan.
C. Keaktifan Belajar
1. Pengertian Keaktifan Belajar
Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan
aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan
pengalaman belajar. Keaktifan belajar mahasiswa merupakan unsur dasar
yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan adalah
kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berpikir
sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman, 2001: 98).
Sedangkan menurut Usman (2000:24) keaktifan adalah keterlibatan
intelektual emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang
bersangkutan, asimilasi dan akomodasi kognitif dalam pencapaian
pengetahuan, perbuatan serta pengalaman langsung terhadap balikannya
(feedback) dalam pembentukan sikap.
Dari pengertian tersebut dapat diartikan keaktifan mahasiswa adalah
suatu kegiatan atau kesibukan fisik maupun nonfisik yang dilakukan oleh
mahasiswa melalui suatu pendidikan. Suatu kegiatan atau kesibukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
belajar yang dilakukan mahasiswa dan merupakan suatu interaksi antara
mahasiswa dan dosen dalam rangka mencapai tujuan belajar. Keaktifan
mahasiswa dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksi
pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif membangun pemahaman atas
persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam proses
pembelajaran. Keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran merupakan hal
yang perlu diperhatikan dalam upaya mencapai prestasi belajar yang
optimal. Mahasiswa yang belajarnya aktif dan memiliki motivasi yang
tinggi akan mampu mencapai prestasi belajar yang tinggi akan mampu
mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Menurut Sudjana (2004:61) mengemukakan keaktifan siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam:
a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.
b. Terlibat dalam pemecahan masalah.
c. Bertanya pada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan
yang dihadapinya.
d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
memecahkan masalah.
e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.
f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.
g. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis.
h. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Klasifikasi Keaktifan
Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh mahasiswa di
kampus. Aktivitas mahasiswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat
seperti yang lazim dilakukan oleh kebanyakan mahasiswa. Jenis-jenis
aktivitas siswa dalam belajar adalah sebagai berikut (Sardiman, 1988: 99):
a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca,
memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
b. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi.
c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: percakapan,
diskusi, musik, pidato.
d. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin.
e. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
f. Motor activities, antara lain melakukan percobaan, membuat
konstruksi, bermain.
g. Mental activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
menganalisa, mengambil keputusan.
h. Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, tenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Asas Keaktifan
Asas keaktifan dari berbagai segi antara lain (Wahyudi, 2012:15) :
a. Segi pendidikan. Keaktifan anak dalam mencoba atau mengerjakan
sesuatu dengan minat besar, artinya dalam pendidikan dan pengajaran
percobaan-percobaan yang dilakukan akan memantapkan hasil
studinya. Lebih dari itu akan menjadikannya rajin, tekun, tahan uji dan
percaya pada diri sendiri. Ia mempunyai rasa optimis dalam
menghadapi hidup. Sebagai contoh seorang murid yang berhasil dalam
menulis atau mengarang, ia akan lebih tekun, rajin dan mempunyai
pandangan luas.
b. Segi pengamatan. Diantaranya alat indera yang paling penting untuk
memperoleh pengetahuan adalah pendengaran dan penglihatan, akan
tetapi bukan berarti alat yang lain kurang atau tidak baik.
c. Segi berpikir. Telah dimaklumi bahwa seluruh tugas dan kegiatan di
sekolah memerlukan pikiran, pendengaran, penglihatan dan akan selalu
diusahakan aktif.
d. Segi kejiwaan. Gerakan-gerakan yang dilakukan anak adalah sesuai
dengan keadaan dan nalurinya. Dengan demikian ia dapat
menggunakan alat inderanya dengan baik. Dalam situasi belajar, ia
akan lebih menerima dan menguasai bahan pelajaran jika dia aktif
jasmani maupun rohani. Jadi seorang guru harus menjadikan siswa
aktif dalam aktivitas belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
D. Gaya Belajar
1. Pengertian Gaya Belajar
Gaya belajar merupakan sebuah pendekatan yang menjelaskan
mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh
masing-masing orang untuk berkonsentrasi pada proses, dan menguasai
informasi yang sulit dan baru melalui persepsi yang berbeda. Gaya bersifat
individual bagi setiap orang, dan untuk membedakan orang yang satu
dengan orang lain. Dengan demikian, secara umum gaya belajar
diasumsikan mengacu pada kepribadian-kepribadian, kepercayaan-
kepercayaan, pilihan-pilihan, dan perilaku-perilaku yang digunakan oleh
individu untuk membantu dalam belajar mereka dalam suatu situasi yang
telah dikondisikan. Gaya belajar dapat secara mudah digambarkan sebagai
bagaimana orang-orang memahami dan mengingat informasi.
Secara teori menurut Susilo (2006:15) gaya belajar merupakan suatu
proses gerak laku, penghayatan, serta kecenderungan seseorang pelajar
mempelajari atau memperoleh suatu ilmu dengan cara yang tersendiri.
Gaya belajar cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari
lingkungan dan memproses informasi tersebut. Sementara menurut
Nasution (2009:94) yang dinamakan gaya belajar adalah cara yang
konsisten yang dilakukan oleh seorang siswa dalam menangkap stimulus
atau informasi, cara mengingat, berpikir dan memecahkan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Jenis-jenis Gaya Belajar
DePorter dan Hernacki (2015: 113) mengemukakan tiga jenis gaya
belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses
informasi. Ketiga gaya belajar itu adalah sebagai berikut:
a. Gaya Belajar Visual
Individu memiliki kecenderungan gaya belajar visual lebih
senang dengan melihat apa yang sedang dipelajari. Gambar atau
simbol akan membantu mereka yang memiliki gaya belajar visual
untuk lebih memahami ide informasi yang disajikan dalam bentuk
penjelasan. Apabila seseorang menjelaskan sesuatu kepada orang yang
memiliki kecenderungan gaya belajar visual, mereka akan
menciptakan gambaran mental tentang apa yang dijelaskan oleh orang
tersebut. Ciri-ciri gaya belajar visual adalah sebagai berikut (DePorter
dan Hernacki, 2015:116):
1) Rapi dan teratur.
2) Berbicara dengan cepat.
3) Berencana dan mengatur jangka waktu yang baik.
4) Teliti dan detail.
5) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun
presentasi.
6) Pengeja yang baik dan dapat mengeja kata-kata yang sebenarnya
dalam pikiran mereka.
7) Mengingat apa yang dilihat daripada didengar.
8) Mengingat dengan asosiasi visual.
9) Biasanya tidak terganggu dengan keributan.
10) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika
ditulis dan seringkali minta bantuan orang lain untuk
mengulanginya.
11) Pembaca cepat dan tekun.
12) Lebih suka membaca daripada dibacakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
13) Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh serta
bersikap waspada sebelum secara mental, merasa pasti tentang
suatu masalah atau proyek.
14) Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam
rapat.
15) Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain.
16) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat "ya atau
tidak".
17) Lebih suka mekukan demontrasi daripada pidato.
18) Lebih suka seni daripada musik.
19) Seringkah mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak
pandai memilik kata-kata.
20) Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin
memperhatikan.
b. Gaya Belajar Auditoral
Individu memiliki kecenderungan gaya belajar auditorial
kemungkinan akan belajar lebih baik dengan cara mendengarkan.
Mereka menikmati saat-saat mendengarkan apa yang disampaikan oleh
orang lain. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar
menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi
atau pengetahuan. Hal ini berarti bahwa langkah awal dalam belajar
siswa harus mendengar, baru kemudian bisa mengingat dan memahami
informasi yang diterima. Ciri-ciri gaya belajar auditorial adalah
sebagai berikut (DePorter dan Hernacki, 2015:118):
1) Mudah terganggu oleh keributan.
2) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku
ketika membaca.
3) Senang membaca keras dan mendengarkan.
4) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama dan warna
suara.
5) Berbicara dalam irama yang berpola.
6) Biasanya pembicara yang fasih.
7) Lebih suka musik daripada seni.
8) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
didiskusikan daripada yang dilihat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
9) Suka berbicara, berdiskusi dan menjelaskan tentang sesuatu
panjang lebar.
10) Mempunyai masalah-masalah dengan pekerjaan yang melibatkan
visualisasi seperti memotong-motong bagian-bagian hingga sesuai
satu sama lain.
11) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.
12) Lebih suka gurauan daripada membaca komik.
c. Gaya Belajar Kinestetik
Individu yang memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik
akan lebih baik apabila terlibat secara fisik dalam kegiatan langsung.
Mereka akan belajar apabila mereka mendapat kesempatan untuk
memanipulasi media untuk mempelajari informasi baru. Ciri-ciri gaya
belajar kinestetik adalah sebagai berikut (DePorter dan Hernacki,
2015:118):
1) Berbicara dengan pelan.
2) Menanggapi perhatian fisik.
3) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka.
4) Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang lain.
5) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak.
6) Mempunyai perkembangan awal otot yang benar.
7) Belajar melalui manipulasi dan praktek
8) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.
9) Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca.
10) Banyak menggunakan isyarat tubuh.
11) Tidak dapat duduk diam dalam jangka waktu lama.
12) Tidak dapat mengingat geografis kecuali jika mereka memang
telah pernah berada di tempat itu.
13) Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.
14) Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot, mereka
mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca.
15) Kemungkinan tulisannya jelek.
16) Ingin melakukan sesuatu.
17) Menyukai permainan yang menyibukkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Suyono dan Haryanto (2011:148) mengacu pada gaya belajar
menurut DePorter dan Hernacki mengidentifikasikan tiga gaya belajar
yakni sebagai berikut :
a. Gaya Belajar Visual (Belajar dengan Cara Melihat)
Gaya belajar tipe ini menjelaskan bahwa kita harus melihat
dahulu buktinya dan kemudian baru mempercayainya. Ada beberapa
karakteristik yang khas bagi mahasiswa dengan gaya belajar ini yaitu:
lirikan ke atas bila berbicara, berbicara dengan tempo cepat. Bagi
mahasiswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan
penting adalah mata/penglihatan (visual), dalam hal ini metode
pengajaran yang digunakan dosen sebaiknya lebih banyak atau
menitikberatkan pada peragaan/media, ajak mereka ke obyek-obyek
yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara
menunjukkan alat peraganya langsung pada mahasiswa atau
menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya
belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya
untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di
depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan
gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan
menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku
pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka
mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Gaya Belajar Auditorial (Belajar dengan Cara Mendengar)
Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang mengandalkan
pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Ada
beberapa karakteristik yang khas bagi mahasiswa dengan gaya belajar
ini yaitu: lirikan ke kiri atau ke kanan mendatar bila berbicara,
berbicara dengan tempo sedang. Mahasiswa yang bertipe auditori
mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat
pendengarannya), untuk itu maka dosen sebaiknya mengunakan suara
yang lantang dan jelas agar tipe auditori mampu menerima materi.
Mahasiswa yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih
cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa
yang pengajar katakan. Mahasiswa auditori dapat mencerna makna
yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya),
kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis
terkadang mempunyai makna yang minim bagi mahasiswa auditori
mendengarkannya. Mahasiswa seperti ini biasanya dapat menghafal
lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan
kaset.
c. Gaya Belajar Kinestetik (Belajar dengan Cara Bergerak, Bekerja dan
Menyentuh)
Mahasiswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar
melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Orang seperti ini sulit
untuk duduk diam berlama-lama mendengarkan pelajaran karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat.
Mahasiswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan
sentuhan.
3. Indikator Gaya Belajar
Mengacu pada teori dan ciri-ciri gaya belajar menurut DePorter &
Hernacki (2015:116) seperti yang diuraikan di atas maka diketahui
indikator-indikator dari masing-masing gaya belajar sebagai berikut :
a. Visual
Gaya belajar visual adalah belajar dengan cara melihat. Indikator
siswa yang kecenderungan belajar visual adalah:
1) Belajar dengan cara visual
Mata/penglihatan mempunyai peranan yang penting dalam
aktivitas belajar. Lebih mudah memahami pelajaran dengan
melihat bahasa tubuh/ekspresi wajah dosen, membaca, menulis.
2) Memperhatikan penampilan.
Seorang visual mementingkan penampilan, baik dalam hal
pakaian maupun kondisi lingkungan di sekitarnya. Biasanya
penampilan maupun tulisannya rapi dan teratur, kamarnya tertata,
senang mengamati objek-objek yang ada di sekitarnya secara
detail.
3) Mengingat dengan asosiasi visual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Mahasiswa lebih cepat memahami suatu materi bila guru
menerangkan menggunakan media gambar atau simbol, senang
menandai materi yang penting dengan pena warna-warni.
4) Lebih menyukai seni lukis daripada seni musik
Orang yang bertipe belajar visual menyukai akan keindahan.
Dia lebih menyukai sebuah lukisan daripada mendengarkan musik.
5) Teliti
Mereka sangat cermat dan berhati-hati dalam mengerjakan
sesuatu. Seorang visual selalu mengedepankan kesempurnaan
dalam ia bekerja.
6) Sulit menerima instruksi verbal
Mudah lupa dengan sesuatu yang disampaikan secara lisan
dan sering kali harus minta bantuan orang untuk mengulanginya.
b. Auditorial
Gaya belajar auditorial adalah belajar dengan cara mendengar.
Indikator siswa yang kecenderungan belajar audiotorial adalah:
1) Belajar dengan cara mendengarkan
Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan
belajarnya melalui telinga/alat pendengarannya. Mereka belajar
lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan
apa yang guru/dosen katakan.
2) Baik dalam aktivitas lisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Siswa auditorial berbicara dengan irama yang terpola,
biasanya pembicara yang fasih, suka berdiskusi dan menjelaskan
segala sesuatu panjang lebar.
3) Mudah terganggu dengan keributan
Siswa dengan tipe auditorial ini peka terhadap suara yang
didengarnya, jadi mereka akan sangat terganggu jika ada suara lain
disamping dalam aktivitas belajarnya.
4) Menggerakkan bibir atau bersuara ketika membaca.
Ketika sedang melakukan aktivitas membaca biasanya tipe
ini akan bersuara/menggerakkan bibirnya.
5) Memiliki kepekaan terhadap musik
Mereka mampu mengingat dengan baik apa yang didengar,
sehingga dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama,
dan warna suara.
6) Lemah dalam aktivitas visual
Informasi tertulis terkadang sulit diterima oleh siswa bergaya
belajar auditori.
c. Kinestetik
Siswa kinestetik belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan
menyentuh. Ciri- cirinya adalah:
1) Belajar dengan aktivitas fisik
Seorang yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar
melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Mereka lebih suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
bergerak daripada diam seperti praktik, demonstrasi, uji coba, dan
lain-lain. Mereka tidak tahan untuk duduk berlama-lama
mendengarkan pelajaran dan merasa bisa belajar lebih baik jika
prosesnya disertai kegiatan fisik.
2) Peka terhadap ekspresi dan bahasa tubuh
Seseorang dengan gaya belajar kinestetik mudah menghafal
dengan cara melihat gerakan tubuh/fisik dan ketika menghafal akan
sambil berjalan mempraktikkan
3) Berorientasi pada fisik/banyak bergerak
Seorang kinestetik biasanya mempunyai kebiasaan
mengetuk-ngetukkan jari atau suatu benda atau menggerakkan
kakinya ketika mendengarkan, ketika membaca jarinya akan
menunjuk bagian yang sedang dibaca, biasanya lebih cenderung
menggunakan bahasa non verbal seperti mengangguk,
menggeleng, mengacungkan jempol.
4) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatiannya
Saat berbicara maka dia cenderung akan menyentuh lawan
bicaranya untuk mendapatkan perhatian bisa berupa mengusap
punggung, memegang tangan, atau pundak.
5) Suka coba-coba dan kurang rapi
Belajar melalui memanipulasi dan praktik, kemungkinan
tulisannya jelek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
E. Prestasi Belajar
1. Pengertian
Proses belajar yang dialami oleh seorang siswa dapat menghasilkan
perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan dalam
bidang nilai dan sikap. Adanya perubahan tersebut tampak dalam prestasi
belajar yang dihasilkan oleh siswa melalui evaluasi belajar atau tes prestasi
yang diberikan oleh pengajar.
Prestasi merupakan suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai oleh
siswa. Tes prestasi adalah tes yang mengukur prestasi yang dimaksudkan
sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar
(Winkel, 1996:64). Jadi usaha untuk mengetahui suatu hasil belajar sangat
ditentukan adanya evaluasi suatu hasil belajar yang dicapai oleh siswa,
evaluasi tersebut dimaksudkan untuk melihat sejauh mana proses belajar
tercapai. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang, perubahan tersebut sebagai hasil proses
belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya,
keterampilan, kecakapan, dan kemampuannya, daya reaksinya, daya
penerimaannya, dan aspek-aspek lain yang ada pada individual (Sudjana,
2009:28). Sementara menurut Winkel (1996:36), belajar merupakan suatu
aktifitas mental atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dari pengertian di atas, prestasi belajar dapat diartikan sebagai
perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Sunaryo, 1983:4). Prestasi belajar yang diperoleh siswa
merupakan perubahan dari kegiatan belajar yang dapat diukur secara
langsung dengan tes dan dapat dihitung hasilnya. Dengan demikian hasil
pengukuran dari prestasi belajar dituangkan dalam bentuk angka-angka
atau huruf yang diperoleh dari hasil ulangan, tugas-tugas dan ujian akhir.
Biasanya untuk mengukur tinggi rendahnya prestasi yang dicapai siswa
dalam belajar di sekolah ditunjukkan dengan nilai-nilai yang tercantum
dalam rapor yang didapat pada akhir semester dan akhir tahun pelajaran.
Begitupun dalam jenjang perguruan tinggi, mahasiswa akan memperoleh
kartu hasil studi untuk melihat prestasi belajarnya dalam tiap semester.
Selanjutnya Mulyono (1990:700) mengungkapkan bahwa prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran yang biasanya ditunjukkan oleh nilai tes atau angka yang
diberikan oleh pengajar. Prestasi belajar selalu dikaitkan dengan tes hasil
belajar atau tes prestasi.
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Berhasil atau tidaknya peserta didik dalam belajar dapat disebabkan
oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar, baik
yang berasal dari dalam diri peserta didik (faktor internal) maupun dari
luar diri peserta didik (faktor eksternal). Slameto (2010:54)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak
sekali jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada
dalam diri individu yang sedang belajar seperti faktor jasmaniah
(kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, bakat, minat,
perhatian, kesiapan) sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di
luar individu (dirinya) seperti keluarga, sekolah, masyarakat.
Sejalan dengan faktor di atas, Dalyono (2009:55) juga
mengungkapkan berbagai faktor yang menentukan pencapaian prestasi
belajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor internal
1) Kesehatan
Kesehatan jasmani maupun rohani memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap kemampuan belajar anak. Dengan
memelihara kesehatan secara jasmani maupun rohani, maka
mahasiswa akan memiliki badan dan pikiran yang sehat sehingga
dapat memaksimalkan proses belajar dengan baik.
2) Intelegensi dan Bakat
Kemampuan belajar bukan hanya dipengaruhi oleh kesehatan
mahasiswa tetapi dapat dipengaruhi oleh intelegensi dan bakat yang
dimiliki oleh mahasiswa tersebut. Mahasiswa yang memiliki
kecerdasan (intelegensi) yang tinggi, maka kegiatan belajar akan
berlangsung dengan baik sehingga dapat mencapai prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
yang baik, sebaliknya mahasiswa yang memiliki kecerdasan yang
rendah, maka akan mengalami kesulitan dalam proses belajar
sehingga hasil yang diperoleh akan rendah. Selain itu bakat yang
dimiliki mahasiswa juga akan mempengaruhi keberhasilan belajar.
Apabila mahasiswa memiliki intelegensi yang tinggi dan memiliki
bakat, maka proses belajar tersebut akan berjalan dengan baik
sehingga dapat mencapai hasil belajar yang baik. Seseorang yang
memiliki keduanya akan lebih unggul dibandingkan dengan anak
yang hanya memiliki salah satunya.
3) Minat dan Motivasi
Minat yang dimiliki oleh anak disebabkan adanya daya tarik
dari dalam maupun luar dari dirinya. Apabila mahasiswa memiliki
minat yang tinggi terhadap sesuatu, maka ia akan mencari
informasi dan menyenangi tentang sesuatu yang diminatinya
tersebut. Sedangkan motivasi adalah dorongan dari dalam diri anak
untuk melakukan sesuatu. Apabila mahasiswa memiliki motivasi
yang tinggi dalam proses belajarnya, maka ia akan melaksanakan
proses belajarnya dengan sungguh-sungguh, tekun dan tidak putus
asa dalam menghadapi masalah.
4) Gaya belajar
Gaya belajar mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya
berbeda. Apabila mahasiswa telah mengetahui gaya belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dimilikinya, maka kegiatan belajar akan mudah dilakukan,
sehingga ia dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.
b. Faktor Eksternal
1) Keluarga
Keluarga adalah lingkungan yang sangat dekat dengan anak.
Faktor keluarga terutama orang tua sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan mahasiswa seperti faktor pendidikan, penghasilan, dan
perhatian orang tua. Besar kecilnya penghasilan akan
mempengaruhi tersedia atau tidaknya fasilitas belajar yang dapat
menunjang belajar mahasiswa di rumah.
2) Sekolah/kampus
Sekolah atau dalam jenjang perguruan tinggi adalah kampus
merupakan tempat dimana terjadinya kegiatan belajar mengajar.
Keadaan kampus dapat mempengaruhi ketercapaian hasil yang
tinggi. Tinggi rendahnya kualitas dosen dan cara mengajar akan
mempengaruhi keberhasilan belajar mahasiswa. Selain itu faktor
kurikulum, kemampuan mahasiswa, fasilitas belajar, ruangan kelas,
dan tata tertib juga mempengaruhi prestasi belajar yang akan
dicapai oleh mahasiswa.
3) Masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan tempat
tinggal siswa sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan belajar
anak. Apabila lingkungan masyarakat mahasiswa merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
lingkungan masyarakat yang berpendidikan tinggi, maka
kemungkinan besar mahasiswa akan menempuh pendidikan sampai
jenjang pendidikan tinggi.
4) Lingkungan sekitar
Keadaan lingkungan tempat tinggal sangat penting dalam
mempengaruhi prestasi belajar seperti, keadaan lingkungan,
bangunan rumah/kost, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim.
Dalam pendidikan di Universitas Sanata Dharma kegiatan pengukuran
prestasi belajar mahasiswa dari suatu mata kuliah dilakukan antara lain
melalui ujian sisipan, tengah semester, tugas, kuis, presentasi dan lain-lain.
Dalam mengerjakan kuis, ujian sisipan, tengah semester dan ujian akhir
semester mahasiswa harus mengerjakan soal-soal atau item-item tes prestasi
belajar suatu mata kuliah dengan waktu pengukuran yang telah ditentukan
(Pedoman Prodi, 2012:59).
Pengolahan nilai akhir evaluasi hasil proses pembelajaran setiap mata
kuliah, dapat didasarkan pada tiga kemungkinan sistem penilaian yaitu
dengan menggunakan metode Penilaian Acuan Patokan (PAP), Penilaian
Acuan Norma (PAN) atau Penilaian Acuan Kombinasi (PAK). Menurut
Buku Pedoman Prodi, nilai akhir keberhasilan belajar mahasiswa dinyatakan
dalam bentuk huruf dengan bobot kuantitatif sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 2.1
Konversi Nilai Akhir
Rentang Nilai Huruf Mutu
80 – 100 A
66 – 79 B
56 – 65 C
46 – 55 D
>46 E
Tabel 2.2
Nilai Akhir Keberhasilan Belajar Mahasiswa
Huruf Arti Angka Mutu
A Sangat Baik 4
B Baik 3
C Cukup 2
D Kurang 1
E Gagal 0
F. Akuntansi Keuangan Dasar II
Mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar II (AKD II) merupakan
kelanjutan dari mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I (AKD I) yang
diperoleh pada semester satu. Mata kuliah ini ditawarkan pada semester dua.
Materi AKD II hampir sama dengan AKD I, namun dalam AKD II dijelaskan
secara terperinci mengenai akuntansi keuangan untuk berbagai akun penting
dalam Neraca. Akun penting tersebut terdiri dari Akuntansi untuk Kas,
Piutang, Aset Tetap, Kewajiban Lancar dan Jangka Panjang, Investasi dalam
Sekuritas dan Modal Saham & Laba Ditahan.
G. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Umi Sumyati (2010) yang berjudul
“Hubungan Kinerja Dosen, Lingkungan Kelas, dan Lingkungan Tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tinggal Mahasiswa dengan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan
I”. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada mahasiswa
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan Universitas Sanata Dharma tahun akademik 2009/2010 yang
berjumlah 90 orang. Metode pengumpulan data dengan kuesioner dan
analisis data menggunakan pengujian statistic non parametric (Chi
Square). Hasil penelitian menunnjukkan bahwa terdapat hubungan kinerja
dosen dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I dengan
perhitungan X2
hitung 31,9554 > X2 tabel 3,841 dan nilai derajat asosiasi
yang diperoleh adalah sebesar r=0,724 yang berada dalam kategori tinggi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Fridolin Ivan Pratama (2013) yang berjudul
“Hubungan Antara Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar pada Mata
Kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I”. Penelitian ini dilakukan pada
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma tahun angkatan 2012 yang
berjumlah 74 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner
dan analisis data menggunakan korelasi Product Moment. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan dengan
koefisien korelasi sebesar 0.643 dan tingkat signifikansi 0,000 < 0.05.
Kesimpulan dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa proses belajar
secara aktif sangat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Semakin
tinggi tingkat keaktifan belajarnya maka semakin baik prestasi yang
diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
H. Kerangka Berfikir
1. Hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Dasar II
Pembelajaran di perguruan tinggi melibatkan interaksi secara
langsung antara dosen dengan mahasiswa. Dosen tidak hanya bertugas
menyampaikan materi saja tetapi juga dituntut untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat tiga
tahapan yaitu perencanaan, proses/kegiatan, dan hasil. Perencanaan
pembelajaran dipersiapkan oleh dosen, proses/kegiatan pembelajaran
dilakukan oleh dosen dengan mahasiswa, dan hasil adalah output dari
proses pembelajaran atau pencapaian dari proses/kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan yang dinyatakan sebagai prestasi belajar. Prestasi
belajar yang dicapai oleh mahasiswa dinyatakan dengan huruf mutu yaitu
A, B, C, D dan E. Pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar II prestasi
belajar yang dicapai mahasiswa belum menunjukkan hasil yang
memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai rata-rata mata kuliah
Akuntansi Keuangan Dasar II serta masih banyaknya mahasiswa yang
mengulang mata kuliah tersebut pada kelas angkatan di bawahnya. Ada
banyak faktor yang menyebabkan prestasi belajar mahasiswa kurang
memuaskan salah satunya adalah kinerja dosen. Dalam hal memberikan
pengajaran di dalam kelas setiap dosen memiliki cara dan kemampuan
yang berbeda satu sama lain. Dengan demikian diduga bahwa dosen yang
memiliki kinerja yang baik dalam kegiatan belajar mengajar di kelas akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Dosen mampu memberikan
arah pada kegiatan belajar sehingga mahasiswa mempunyai motivasi yang
tinggi dan akan belajar seoptimal mungkin untuk mendalami materi
pelajaran yang dipelajari sehingga prestasi yang dicapai juga optimal.
2. Hubungan keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran dengan prestasi
belajar Akuntansi Keuangan Dasar II
Dalam proses belajar, seseorang dalam hal ini mahasiswa akan
mengalami perubahan tingkah laku dan pola berpikir. Belajar tidak hanya
terjadi di ruang kelas saja, tetapi di setiap lingkungan hidup manusia.
Belajar aktif merupakan sebuah proses mahasiswa merangkum arti, baik
itu teks, dialog, pengalaman fisis dan sebagainya. Belajar yang berhasil
harus melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis.
Aktivitas fisik adalah mahasiswa giat aktif dengan anggota badan, seperti
membuat sesuatu, bermain maupun bekerja, ia tidak hanya duduk,
mendengarkan, dan melihat, atau hanya pasif. Mahasiswa yang memiliki
aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-
banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran. Oleh karena
itu mahasiswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses belajar, tidak hanya
menunggu instruksi dari dosen, karena dengan aktif dalam pembelajaran
dan mengembangkan pengetahuan sendiri, belajar akan semakin mudah
dan mahasiswa akan lebih mudah mengimplementasikan ilmu
pengetahuan, sehingga prestasi belajar mahasiswa akan menjadi baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3. Hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan
Dasar II
Kunci menuju sukses adalah menemukan keunikan gaya belajarnya
sendiri. Tiap-tiap mahasiswa adalah individu yang unik begitu pun gaya
belajar yang dimiliki mahasiswa bersifat individu seperti halnya tanda
tangan. Prestasi seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang salah
satunya adalah gaya belajar atau learning style. Mahasiswa yang belajar
dengan menggunakan gaya belajar mereka yang dominan, ternyata mampu
mencapai nilai tes yang jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar
dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajarnya. Sekali mahasiswa
telah mengenali gaya belajar yang dimiliki, maka ia dapat menerapkan
cara belajar yang baik yang sesuai dengan gaya belajarnya untuk
memaksimalkan prestasi belajarnya. Oleh karena itu, peneliti menduga
terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi
belajar.
I. Paradigma Penelitian
X1
Y
rX3Y
rX1Y
X1
X1
rX2Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Keterangan:
X1 = Kinerja dosen
X2 = Keaktifan mahasiswa
X3 = Gaya belajar
Y = Prestasi belajar mahasiswa
rX1Y = Hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar
rX2Y = Hubungan keaktifan mahasiswa dengan prestasi belajar
rX3Y = Hubungan gaya belajar mahasiswa dengan prestasi belajar
J. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan, tetapi kesimpulan tersebut belum
final dan masih harus diuji.
1. Ho1 : Tidak ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Dasar II
Ha1 : Ada hubungan positif kinerja dosen dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Dasar II
2. Ho2 : Tidak ada hubungan keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran
dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II
Ha2 : Ada hubungan positif keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran
dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II
3. Ho3 : Tidak ada hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Dasar II
Ha3 : Ada hubungan positif gaya belajar dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Dasar II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus, yaitu suatu
penelitian yang dilakukan terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi,
lembaga, atau gejala tertentu (Arikunto, 2006:142). Ditinjau dari wilayahnya,
maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit.
Data dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber dan hasil penelitian
hanya berlaku pada kasus yang diselidiki. Penelitian ini merupakan studi kasus
pada mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi
Univesitas Sanata Dharma angkatan 2015.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Prodi Pendidikan Ekonomi BKK
Pendidian Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Subjek penelitian adalah orang yang dimintai informasi atau orang
yang memberikan sumber informasi. Subjek penelitian ini adalah
mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta angkatan 2015 yang menempuh mata kuliah Akuntansi
Keuangan Dasar II.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian penelitian
untuk diamati. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah
kinerja dosen, keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran, gaya belajar dan
prestasi belajar mata kuliah AKD II
D. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2012:119), adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata
Dharma tahun angkatan 2015. Penelitian ini adalah penelitian populasi karena
melibatkan seluruh mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 sebagai
subyek penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 80 orang
dengan rincian sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
Tahun Angkatan Kelas Jumlah Mahasiswa
2015 A 40
B 40
Jumlah 80
Sumber: Sekretariat Prodi PE BKK PAK 2016, diolah
Setelah penelitian dilakukan ternyata hanya 77 responden yang mengisi
kuesioner maka dari itu ada 3 kuesioner tidak terisi dikarenakan ada
mahasiswa yang pada waktu dilakukan penelitian tidak masuk.
E. Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini ada empat variabel yang akan diteliti yaitu: kinerja
dosen, keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran, gaya belajar dan prestasi
belajar mahasiswa.
1. Operasionalisasi Variabel
a. Kinerja Dosen
Kinerja dosen adalah hasil yang dicapai oleh pendidik dalam
bentuk kualitas maupun kuantitas sesuai dengan peran/tugasnya dalam
pembelajaran yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai/standar
tertentu dimana individu tersebut bekerja. Dalam penilaian kinerja
dosen, ada tiga tahap yang ingin dinilai yaitu tahap persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi (LPM USD, 2008:35) (Pedoman Penilaian
Kinerja Dosen 2009:17). Berikut ini disajikan kisi-kisi kuesioner
kinerja dosen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner Kinerja Dosen
Tahap Indikator No. item Jumlah
butir
Persiapan Persiapan silabus 1,2 2
Menyiapkan presensi 3 2
Menyampaikan prosedur
perkuliahan 4 1
Pelaksanaan Kedisiplinan 5,18 2
Penggunaan media dalam
pembelajaran 6 1
Penerapan metode
pembelajaran 7,8 2
Penguasaan materi 9 1
Pemberian tugas 10 1
Manajemen kelas 11,12 2
Membangkitkan minat belajar 13 1
Menerima umpan balik 14,15,24 3
Penampilan dosen 16 1
Penggunaan bahasa 17 1
Evaluasi Prosedur ujian 19,22,23 3
Obyektifitas 20 1
Transparansi nilai 21 1
Kesesuaian ujian dengan
materi yang disampaikan 25 1
Jumlah item 25
Sumber: LPM USD (2008:35) dan Pedoman Penilaian Kinerja Dosen
(2009:17), diolah.
b. Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran
Kuesioner berisi item-item yang menyajikan pernyataan-
pernyataan berdasarkan indikator keaktifan siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar. Kuesioner ini disusun berdasarkan pengertian
pembelajaran yang aktif dimana mahasiswa aktif membangun
pengetahuannnya. Dalam kuesioner ini terdapat poin-poin yang
menandakan mahasiswa belajar secara aktif pada; awal proses
pembelajaran, saat proses pembelajaran, akhir pembelajaran dan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
luar jam pelajaran. Kuesioner yang dimaksud seperti tertuang oleh
kisi-kisi berikut (Sudjana, 2004:61):
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Kuesioner Keaktifan
No. Indikator Keaktifan Belajar No. item Jumlah
item
1. Awal proses pembelajaran
Mempersiapkan materi
1
1
2.
Pada saat proses pembelajaran
1. Kehadiran aktif
2. Mendengarkan aktif
3. Bertanya
4. Menjawab pertanyaan
5. Mengelola materi
a. Membaca
b. Mencatat
c. Mengerjakan sesuatu
d. Mengerjakan soal
6. Mengungkapkan gagasan
2
3,4,5
6
7
8,16
9,10
11,12
13
14
1
3
1
1
2
2
2
1
1
3. Akhir proses pembelajaran
Evaluasi/kuis
15
1
4. Di luar jam pembelajaran
1. Mengerjakan sesuatu
a. Mengerjakan tugas
b. Belajar sendiri
2. Melakukan kegiatan
a. Belajar kelompok
17,18
19
20
1
1
1
Jumlah Item 20
Sumber: Sudjana (2004:61) dan Sardiman (1998:88), diolah.
c. Gaya Belajar
Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh
siswa dalam berinteraksi dengan sumber balajar, menangkap
informasi, mengingat, berpikir, dan memecahkan soal (DePorter &
Hernacki, 2015:116). Berikut ini disajikan kisi-kisi kuesioner :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar
Tipe Indikator No. item Jumlah
butir
Visual
Belajar dengan cara visual 1,2,3,4,5 5
Memperhatikan penampilan 6,7 2
Mengingat dengan asosiasi
visual 8,9,10,11 4
Menyukai seni lukis 12 1
Teliti 13 1
Sulit menerima instruksi verbal 14,15 2
Auditorial
Belajar dengan cara
mendengarkan 16,17,18,19 4
Baik dalam aktivitas lisan 20,21,22,23 4
Perhatian mudah terpecah 24 1
Menggerakkan bibir ketika
membaca atau bersuara ketika
membaca
25,26 2
Menyukai seni musik 27,28 2
Lemah dalam aktivitas visual 29,30 2
Kinestetik
Belajar dengan aktivitas fisik 31,32,33,34,35 5
Peka terhadap ekspresi dan
bahasa tubuh 36,37,38 3
Berorientasi pada fisik/banyak
bergerak 39,40,41,42 4
Menyentuh orang untuk
mendapatkan perhatian 43 1
Suka coba-coba dan kurang rapi 44,45 2
Jumlah item 45
Sumber: DePorter & Hernacki (2015:116), diolah.
d. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai
oleh siswa yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari
hasil tes mengenai materi tertentu (Sunaryo,1983:4). Prestasi belajar
yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah skor final mata kuliah
Akuntansi Keuangan Dasar II yang ditawarkan Prodi Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi tahun akademik 2015/2016
semester genap. Nilai akhir keberhasilan mahasiswa dinyatakan
dengan skor angka lalu dikonversikan menjadi huruf mutu sebagai
berikut:
Tabel 3.5
Nilai Akhir Keberhasilan Belajar Mahasiswa
Rentang Nilai Huruf Mutu Arti
80 – 100 A Sangat Baik
66 – 79 B Baik
56 – 65 C Cukup
46 – 55 D Kurang
>46 E Gagal
Sumber: (Buku Pedoman Prodi Pendidikan Ekonomi BKK
Pendidikan akuntansi, 2012:21)
Sistem penilaian menggunakan sistem PAP. Penilaian dilakukan
dengan terlebih dahulu menetapkan batas lulus yang merupakan batas
minimum. Dengan menggunakan persentase sebagai pedoman, skor
sebesar 56% ditetapkan sebagai batas bawah untuk lulus dengan nilai
C. Skor batas bawah untuk nilai A, B, D, dan E ditetapkan oleh dosen
yang bersangkutan.
2. Pengukuran Variabel
Pengukuran semua variabel penelitian mengacu pada skala Likert 5
butir skala. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2012:136). Dalam mengukur sikap, pendapat dan persepsi
disediakan lima alternatif jawaban yaitu sangat setuju (ss), setuju (s), ragu-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
ragu (r), tidak setuju (ts) dan sangat tidak setuju (sts). Penskoran untuk
kelima alternatif jawaban tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.6
Skala Pengukuran Likert
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (R) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:192).
2. Teknik dokumentasi, adalah pengumpulan data dengan cara mengutip data
atau keterangan yang ada di kampus atau dengan mempelajari data-data
yang tertulis atau tercatat yang telah ada hubungannya dengan masalah
yang diteliti. Data yang dikumpulkan melalui metode ini yaitu data
mengenai jumlah mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi dan prestasi
belajar mahasiswa angkatan 2015 pada mata kuliah Akuntansi Keuangan
Dasar II.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Untuk menguji apakah data termasuk valid dan reliabel, maka digunakan
teknik pengujian instrumen sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1. Uji validitas, yaitu pengukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai nilai validitas yang tinggi. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,
2006:168). Dalam melakukan fungsi ukurnya menggunakan rumus
korelasi Product Moment dari Karl Pearson, yaitu:
Keterangan:
Rxy : koefisien korelasi antara X dan Y
∑X : jumlah skor X
∑Y : jumah skor Y
∑XY : jumlah hasil kali antara X dan Y
N : banyaknya responden
Untuk menentukan valid tidaknya instrumen maka ketentuannya
adalah sebagai berikut:
a. Bandingkan nilai r-hitung dengan nilai r-tabel. Nilai r-tabel di peroleh
dari tabel r product moment.
b. Jika nilai r-hitung ≥ r-tabel dengan taraf signifikansi 5% dapat
disimpulkan bahwa butir pertanyaan valid, jika sebaliknya maka
pertanyaan tersebut tidak valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Uji validitas dilakukan pada setiap butir pernyataan. Pengujian
validitas pada variabel ini akan menggunakan program komputer
Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 17.0. Pengambilan
kesimpulan pada uji validitas diperoleh dengan membandingkan nilai
rhitung dengan rtabel. Nilai rtabel dengan nilai n = 77 responden dan derajat
kebebasan (df = n – 2) sebesar 75 (df = 77 – 2) pada taraf signifikansi 5%
maka rtabel sebesar 0.224.
a. Uji Validitas Kinerja Dosen
Dalam kuesioner terdapat 25 item pernyataan tentang kinerja
dosen yang diuji validitasnya. Adapun rangkuman hasil uji validitas
untuk variabel kinerja dosen adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Kinerja Dosen
No item Rhitung Rtabel Keterangan
1 0.392 0.224 Valid
2 0.541 0.224 Valid
3 0.521 0.224 Valid
4 0.452 0.224 Valid
5 0.404 0.224 Valid
6 0.306 0.224 Valid
7 0.568 0.224 Valid
8 0.527 0.224 Valid
9 0.501 0.224 Valid
10 0.360 0.224 Valid
11 0.249 0.224 Valid
12 0.363 0.224 Valid
13 0.479 0.224 Valid
14 0.454 0.224 Valid
15 0.385 0.224 Valid
16 0.415 0.224 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
No item Rhitung Rtabel Keterangan
17 0.386 0.224 Valid
18 0.429 0.224 Valid
19 0.551 0.224 Valid
20 0.491 0.224 Valid
21 0.598 0.224 Valid
22 0.125 0.224 Tidak Valid
23 0.045 0.224 Tidak Valid
24 0.275 0.224 Valid
25 0.569 0.224 Valid
Setelah dilakukan uji validitas dengan program komputer SPSS
diketahui bahwa ada 23 item pernyataan yang dinyatakan valid karena
rhitung > rtabel dan 2 item pernyataan yang dinyatakan tidak valid karena
rhitung < rtabel. Dikarenakan ada item yang tidak valid maka item tersebut
selanjutnya akan dihapus dan dilakukan pengujian ulang validitas.
Adapun hasil pengujian ulang setelah item pernyataan yang tidak valid
dihapus menghasilkan 22 item pernyataan yang valid dan 1 item
pernyataan yang tidak valid sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Ulang I Validitas
Variabel Kinerja Dosen
No item Rhitung Rtabel Keterangan
1 0.414 0.224 Valid
2 0.544 0.224 Valid
3 0.524 0.224 Valid
4 0.447 0.224 Valid
5 0.441 0.224 Valid
6 0.275 0.224 Valid
7 0.599 0.224 Valid
8 0.538 0.224 Valid
9 0.508 0.224 Valid
10 0.380 0.224 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
No item Rhitung Rtabel Keterangan
11 0.260 0.224 Valid
12 0.418 0.224 Valid
13 0.518 0.224 Valid
14 0.457 0.224 Valid
15 0.371 0.224 Valid
16 0.421 0.224 Valid
17 0.382 0.224 Valid
18 0.479 0.224 Valid
19 0.565 0.224 Valid
20 0.473 0.224 Valid
21 0.590 0.224 Valid
24 0.215 0.224 Tidak Valid
25 0.563 0.224 Valid
Dari tabel di atas diketahui ada 1 item pernyataan diyatakan tidak
valid karena nilai rhitung < rtabel sehingga item tersebut dihapus dan
dilakukan pengujian validitas kembali menggunakan program
komputer SPSS versi 17.0 dengan menghilangkan item pernyataan
yang tidak valid. Hasil pengujian ulang setelah item pernyataan yang
tidak valid dihapus menghasilkan 22 item pernyataan yang valid
sebagai berikut :
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Ulang II Validitas
Variabel Kinerja Dosen
No item Rhitung Rtabel Keterangan
1 0.425 0.224 Valid
2 0.549 0.224 Valid
3 0.523 0.224 Valid
4 0.446 0.224 Valid
5 0.453 0.224 Valid
6 0.272 0.224 Valid
7 0.617 0.224 Valid
8 0.531 0.224 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No item Rhitung Rtabel Keterangan
9 0.507 0.224 Valid
10 0.388 0.224 Valid
11 0.285 0.224 Valid
12 0.442 0.224 Valid
13 0.544 0.224 Valid
14 0.459 0.224 Valid
15 0.339 0.224 Valid
16 0.400 0.224 Valid
17 0.349 0.224 Valid
18 0.502 0.224 Valid
19 0.563 0.224 Valid
20 0.450 0.224 Valid
21 0.582 0.224 Valid
25 0.571 0.224 Valid
Berdasarkan tabel di atas tampak 22 item pernyataan dinyatakan
valid karena rhitung > rtabel, maka 22 item tersebut telah dapat mewakili
setiap variabel persepsi mahasiswa terhadap kinerja dosen.
b. Uji Validitas Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran
Dalam kuesioner terdapat 20 item pernyataan tentang keaktifan
mahasiswa dalam pembelajaran yang diuji validitasnya. Adapun
rangkuman hasil uji validitas untuk variabel keaktifan mahasiswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran
No item Rhitung Rtabel Keterangan
1 0.426 0.224 Valid
2 0.196 0.224 Tidak Valid
3 0.597 0.224 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No item Rhitung Rtabel Keterangan
4 0.647 0.224 Valid
5 0.655 0.224 Valid
6 0.289 0.224 Valid
7 0.461 0.224 Valid
8 0.504 0.224 Valid
9 0.549 0.224 Valid
10 0.337 0.224 Valid
11 0.571 0.224 Valid
12 0.534 0.224 Valid
13 0.457 0.224 Valid
14 0.388 0.224 Valid
15 0.358 0.224 Valid
16 0.466 0.224 Valid
17 0.549 0.224 Valid
18 0.509 0.224 Valid
19 0.534 0.224 Valid
20 0.310 0.224 Valid
Setelah dilakukan uji validitas dengan program komputer SPSS
diketahui bahwa ada 19 item pernyataan yang dinyatakan valid karena
rhitung > rtabel dan 1 item pernyataan yang dinyatakan tidak valid karena
rhitung < rtabel. Dikarenakan ada item yang tidak valid maka item tersebut
selanjutnya akan dihapus dan dilakukan pengujian ulang validitas.
Hasil pengujian ulang setelah item pernyataan yang tidak valid dihapus
menghasilkan 19 item pernyataan yang valid sebagai berikut:
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Ulang I Validitas
Variabel Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran
No item Rhitung Rtabel Keterangan
1 0.407 0.224 Valid
3 0.573 0.224 Valid
4 0.672 0.224 Valid
5 0.672 0.224 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
No item Rhitung Rtabel Keterangan
6 0.311 0.224 Valid
7 0.463 0.224 Valid
8 0.513 0.224 Valid
9 0.537 0.224 Valid
10 0.339 0.224 Valid
11 0.590 0.224 Valid
12 0.544 0.224 Valid
13 0.412 0.224 Valid
14 0.404 0.224 Valid
15 0.353 0.224 Valid
16 0.483 0.224 Valid
17 0.554 0.224 Valid
18 0.509 0.224 Valid
19 0.546 0.224 Valid
20 0.311 0.224 Valid
Berdasarkan tabel di atas tampak 19 item pernyataan dinyatakan
valid karena rhitung > rtabel, maka 19 item tersebut telah dapat mewakili
setiap variabel persepsi mahasiswa terhadap keaktifan mahasiswa
dalam pembelajaran.
c. Uji Validitas Gaya Belajar Mahasiswa
Dalam kuesioner terdapat 45 item pernyataan tentang gaya
belajar mahasiswa yang diuji validitasnya. Adapun rangkuman hasil uji
validitas untuk variabel gaya belajar mahasiswa adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 3.12
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Gaya Belajar Mahasiswa
No item Rhitung Rtabel Keterangan
item1 0.084 0.224 Tidak Valid
item2 0.049 0.224 Tidak Valid
item3 0.155 0.224 Tidak Valid
item4 0.356 0.224 Valid
item5 0.175 0.224 Tidak Valid
item6 0.282 0.224 Valid
item7 0.296 0.224 Valid
item8 0.407 0.224 Valid
item9 0.324 0.224 Valid
item10 0.195 0.224 Tidak Valid
item11 0.192 0.224 Tidak Valid
item12 -0.030 0.224 Tidak Valid
item13 0.214 0.224 Tidak Valid
item14 0.351 0.224 Valid
item15 0.354 0.224 Valid
item16 0.226 0.224 Valid
item17 0.265 0.224 Valid
item18 0.158 0.224 Tidak Valid
item19 0.229 0.224 Valid
item20 0.263 0.224 Valid
item21 -0.030 0.224 Tidak Valid
item22 0.248 0.224 Valid
item23 0.339 0.224 Valid
item24 0.120 0.224 Tidak Valid
item25 0.315 0.224 Valid
item26 0.150 0.224 Tidak Valid
item27 0.331 0.224 Valid
item28 0.474 0.224 Valid
item29 0.282 0.224 Valid
item30 0.078 0.224 Tidak Valid
item31 0.374 0.224 Valid
item32 0.219 0.224 Tidak Valid
item33 0.241 0.224 Valid
item34 0.380 0.224 Valid
item35 0.343 0.224 Valid
item36 0.173 0.224 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No item Rhitung Rtabel Keterangan
item37 0.287 0.224 Valid
item38 0.416 0.224 Valid
item39 0.383 0.224 Valid
item40 0.370 0.224 Valid
item41 0.205 0.224 Tidak Valid
item42 0.130 0.224 Tidak Valid
item43 0.265 0.224 Valid
item44 0.135 0.224 Tidak Valid
item45 -0.080 0.224 Tidak Valid
Setelah dilakukan uji validitas dengan program komputer SPSS
diketahui bahwa ada 26 item pernyataan yang dinyatakan valid karena
rhitung > rtabel dan 19 item pernyataan yang dinyatakan tidak valid karena
rhitung < rtabel. Dikarenakan ada item yang tidak valid maka item tersebut
selanjutnya akan dihapus dan dilakukan pengujian ulang validitas.
Hasil pengujian ulang setelah item pernyataan yang tidak valid dihapus
menghasilkan 25 item pernyataan yang valid sebagai berikut:
Tabel 3.13
Hasil Pengujian Ulang I Validitas
Variabel Gaya Belajar Mahasiswa
No item Rhitung Rtabel Keterangan
item4 0.355 0.224 Valid
item6 0.260 0.224 Valid
item7 0.284 0.224 Valid
item8 0.413 0.224 Valid
item9 0.202 0.224 Tidak Valid
item14 0.304 0.224 Valid
item15 0.390 0.224 Valid
item16 0.257 0.224 Valid
item17 0.293 0.224 Valid
item19 0.274 0.224 Valid
item20 0.260 0.224 Valid
item22 0.254 0.224 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No item Rhitung Rtabel Keterangan
item23 0.353 0.224 Valid
item25 0.266 0.224 Valid
item27 0.362 0.224 Valid
item28 0.496 0.224 Valid
item29 0.259 0.224 Valid
item31 0.390 0.224 Valid
item33 0.246 0.224 Valid
item34 0.410 0.224 Valid
item35 0.468 0.224 Valid
item37 0.416 0.224 Valid
item38 0.497 0.224 Valid
item39 0.412 0.224 Valid
item40 0.360 0.224 Valid
item43 0.300 0.224 Valid
Dari tabel di atas diketahui masih ada 1 item pernyataan
diyatakan tidak valid karena nilai rhitung < rtabel sehingga item tersebut
dihapus dan dilakukan pengujian validitas kembali menggunakan
program komputer SPSS versi 17.0 dengan menghilangkan item
pernyataan yang tidak valid. Hasil pengujian ulang setelah item
pernyataan yang tidak valid dihapus menghasilkan 25 item pernyataan
yang valid sebagai berikut :
Tabel 3.14
Hasil Pengujian Ulang II Validitas
Variabel Gaya Belajar Mahasiswa
No item Rhitung Rtabel Keterangan
item4 0.351 0.224 Valid
item6 0.246 0.224 Valid
item7 0.282 0.224 Valid
item8 0.403 0.224 Valid
item14 0.290 0.224 Valid
item15 0.394 0.224 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
No item Rhitung Rtabel Keterangan
item16 0.238 0.224 Valid
item17 0.280 0.224 Valid
item19 0.266 0.224 Valid
item20 0.262 0.224 Valid
item22 0.267 0.224 Valid
item23 0.355 0.224 Valid
item25 0.266 0.224 Valid
item27 0.352 0.224 Valid
item28 0.497 0.224 Valid
item29 0.263 0.224 Valid
item31 0.397 0.224 Valid
item33 0.263 0.224 Valid
item34 0.418 0.224 Valid
item35 0.472 0.224 Valid
item37 0.429 0.224 Valid
item38 0.500 0.224 Valid
item39 0.411 0.224 Valid
item40 0.359 0.224 Valid
item43 0.317 0.224 Valid
Berdasarkan tabel di atas tampak 25 item pernyataan dinyatakan
valid karena rhitung > rtabel, maka 25 item tersebut telah dapat mewakili
setiap variabel persepsi mahasiswa terhadap gaya belajar mahasiswa.
2. Uji reliabilitas (keandalan), suatu instrumen yang cukup dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah
valid (Arikunto, 2006:178). Uji reliabilitas ditujukan untuk mengetahui
taraf kepercayaan dari suatu instrumen. Hal ini berarti menunjukkan
konsistensi alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama. Pengukuran ini
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.
Rumus Cronbanch’s Alpha :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Keterangan:
r : koefisien reliabilitas instrumen (cronbach’s alpha)
k : banyaknya butir pertanyaan
Ʃσ2 : total varian butir
σ2
t : total varian
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai koefisien Cronbach’s Alpha > 0,6 (Gozali, 2001:42). Jadi jika nilai
koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan
tersebut dapat dikatakan reliabel.
Dalam uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS versi 17.0. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas untuk ketiga
variabel:
Tabel 3.15
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
No. Variabel Cronbach’s
Alpha Rtabel Kesimpulan
1. Kinerja Dosen 0.868 0,6 Reliabel
2. Keaktifan Mahasiswa 0.869 0,6 Reliabel
3. Gaya Belajar Mahasiswa 0.806 0,6 Reliabel
Suatu variabel dikatakan reliabel jika Cronbach’s Alpha lebih besar
dari 0,6. Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian dari tiga variabel
dinyatakan reliabel (dapat dipercaya) karena nilai Cronbach’s Alpha
masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
H. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau
memberikan gambaran mengenai objek yang diteliti melalui data sampel
atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2007:206) Dalam
penelitian ini menggunakan acuan penilaian yaitu PAP tipe II dan
dilengkapi dengan penghitungan mean (rata-rata), median (skor yang
membagi distribusi frekuensi menjadi dua sama besar), dan modus (skor
yang mempunyai frekuensi terbanyak dalam sekumpulan distribusi skor)
untuk variabel kinerja dosen, keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran,
gaya belajar, dan prestasi mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar II.
Tabel 3.16
Panduan Acuan Patokan (PAP) Tipe II
Nilai Presentil Kategori
81% - 100% Sangat Tinggi
66% - 80% Tinggi
56% - 65% Cukup
46% - 55% Rendah
>45% Sangat Rendah
Sumber: (Masidjo, 1995:153)
Dalam PAP tipe II terdapat batas atau patokan yang paling rendah
(passing score) yaitu 56% dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi
nilai cukup. PAP II umumnya merupakan cara menghitung dengan skor
minimal 0 dan skor maksimal 100. Pada penelitian ini, peneliti telah
menetapkan skor terendah 1 dan skor tertinggi 5, maka untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
mendeskripsikan kategori variabel kinerja dosen, keaktifan mahasiswa
dalam pembelajaran dan gaya belajar, langkah yang terlebih dahulu harus
dilakukan adalah menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus
PAP tipe II, sebagai berikut :
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
2. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum data diolah menggunakan statistik parametrik maupun non
parametrik, harus dilakukan pengujiian normalitas terlebih dahulu. Uji
normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji
normalitas bivariat. Pengujian normalitas data dilakukan dengan bantuan
program SPSS. Kriteria pengujian data adalah jika R Square yang
diperoleh dari perhitungan lebih dari 0,8 maka distribusi data dapat
dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai R Square yang diperoleh dari
perhitungan kurang dari 0,8 maka distribusi data dapat dikatakan tidak
normal.
I. Pengujian Hipotesis
Analisis Korelasi Product Moment
Teknik pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi Product Moment
Pearson, yaitu mengukur keeratan hubungan antara hasil-hasil pengamatan
dari populasi asal sampel mempunyai dua variabel dan berdistribusi normal
(Sugiyono, 2007:248). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2222 ..
.
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
∑X : skor total variabel X
∑Y : skor total variabel Y
N : jumlah responden
Setelah ditemukan nilai rXY kemudian ditabulasikan dengan nilai rtabel
product moment taraf signifikansi 5%. Nilai rXY dapat digunakan untuk
melihat dua variabel tersebut berhubungan atau tidak.
Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel
Ha = Ada hubungan (korelasi) antara dua variabel
Dasar pengambilan keputusan jika rhitung > α = 0,05 maka Ho diterima
dan sebaliknya jika rhitung < α = 0,05 maka Ho ditolak. Setelah
membandingkan nilai probabilitas, maka langkah selanjutnya adalah
mengintepretasikan nilai koefisien korelasi. Interpretasi nilai koefisien
digunakan untuk melihat tingkat keeratan korelasi. Untuk mengetahui
koefisien korelasi maka dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Sudjana, 1996:380):
Keterangan :
r : koefisien korelasi sederhana
n : jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 3.17
Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kategori
0,00 – 0,20 Sangat lemah
0,21 – 0,40 Lemah
0,41 – 0,70 Kuat
0,71 – 0,90 Sangat Kuat
0,91 – 0,99 Kuat Sekali
1 Sempurna
Sumber: (Sujarweni, 2012:61)
Sifat nilai koefisien bersifat antara plus (+) atau minus (-). Makna sifat
korelasi adalah:
a. Korelasi positif (+) berarti bahwa jika variabel X mengalami kenaikan,
maka variabel Y juga akan mengalami kenaikan, begitu sebaliknya.
b. Korelasi negatif (-) berarti jika variabel X mengalami penurunan, maka
variabel Y akan mengalami kenaikan, begitu sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma
1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma
Ide mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh
Prof. Moh. Yamin, S.H. selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan Republik Indonesia tahun 1950an disambut baik oleh para
imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim
disingkat S.J.) Pada waktu itu, Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1,
antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Brito) di Yogyakarta yang dikelola
oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di
Semarang yang dikelola oleh Pater W.J. Van der Maulen, S.J. dan Pater H.
Bastiaanse, S.J. Setelah mendapat dukungan dari Conggregatio de
Propaganda Fide, Pater Kester yang pada waktu itu menjabat sebagai
Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus menjadi
sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal
20 Oktober 1955. PTPG Sanata Dharma diresmikan oleh pemerintah pada
17 Desember 1955.
PTPG Sanata Dharma awalnya mempunyai empat jurusan yaitu
bahasa Inggris, Sejarah, IPA dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi
Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi
Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PTPG Sanata Dharma. Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K.
Looymans, S.J. yang pada waktu itu menjadi pejabat di Departemen
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja
Indonesia. “Sanata Dharma” yang dibaca “Sanyata Dharma”, memiliki arti
“kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan
pelayanan itu ditunjukkan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et
Eclessia).
2. Perkembangan Universitas Sanata Dharma (1958-1993)
Seiring berjalannya waktu, PTPG Sanata Dharma menyesuaikan diri
dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan. Pada bulan November 1958 PTPG Sanata
Dharma berubah nama menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Sanata Dharma dan menjadi bagian dari Universitas Katolik
Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa ini FKIP, Sanata Dharma
berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK
Menteri PTIP No. 1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962
tanggal 11 Juli 1962. Walaupun menjadi bagian dari Universitas Katolik
Indonesia, namun secara de facto FKIP Sanata Dharma tetap berdiri
sendiri.
FKIP Sanata Dharma dalam mengatasi kerancuan antara menjadi
bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta, dengan
kemandiriannya sebagai sebuah institusi pendidikan FKIP Sanata Dharma
berubah nama menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No. 237 / B - Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1
September 1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana
Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma dipercaya pemerintah untuk
mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika,
Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Namun, program
Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program
Diploma II Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
3. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)
Seiring berjalannya waktu, IKIP Sanata Dharma melakukan
penyesuaian diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta
kemajuan zaman, pada tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK
Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan
menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD.
Dengan perkembangan ini, USD diharapkan tetap memajukan sistem
pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas, USD
terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya.
Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru tetapi tetap
mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Universitas Sanata Dharma memiliki
delapan fakultas dengan 23 Program Studi, empat Program Pascasarjana,
dua Program Profesi, dan Program Kursus Bersertifikat. Universitas
Sanata Dharma mengalami banyak perkembangan, meliputi berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
aspek, baik sarana fisik (gedung, laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas
fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga /
pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian,
pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat. Kualitas yang baik telah
dibuktikan oleh USD dari hasil Ristek Dikti tahun 2015. USD berhasil
menduduki peringkat 24 dari 3320 Perguruan Tinggi se-Indonesia dan
peringkat 2 sebagai Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia dan peringat 1
Perguruan Tinggi Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta
(http://ristekdikti.go.id/sk-klasifikasi-dan-pemeringkatanperguruan-tinggi-
di-indonesia-tahun-2015).
Keberhasilan yang diperoleh USD tidak hanya menjadi suatu
kepuasan semata akan tetapi juga sebagai dorongan semangat untuk
semakin meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik sesuai dengan
mottonya “Cerdas dan Humanis”.
Nama-nama yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas
Sanata Dharma:
1. Prof. Dr. N. Driyarkara, S.J. (1955-1967)
2. Drs. J. Drost, S.J. (1968-1976)
3. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977-1984)
4. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984-1988)
5. Drs. Tutoyo, M. Sc. (1988-1993)
6. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001)
7. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST. (2001-2006)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
8. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006-2014)
9. Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D. (2014-sekarang)
B. Arti Logo, Visi, dan Misi Universitas Sanata Dharma
1. Arti Logo
Universitas Sanata Dharma berlambangkan daun teratai coklat
bersudut lima dengan sebuah obor hitam yang menyala merah, sebuah buku
terbuka dengan tulisan Ad Maiorem Dei Gloriam dan tulisan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta berwarna hitam di dalamnya.
a. Bingkai adalah teratai bersudut lima. Teratai adalah
lambang kemuliaan. Sudut lima melambangkan
Pancasila.
b. Obor melambangkan hidup dengan semangat yang menyala-nyala.
c. Buku yang terbuka melambangkan ilmu pengetahuan yang selalu
berkembang.
d. Teratai warna coklat melambangkan sikap dewasa yang matang.
e. “Ad Maiorem Dei Gloriam” berarti kemuliaan Allah yang lebih besar.
2. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma
a. Visi Universitas Sanata Dharma
"Menjadi penggali kebenaran yang unggul dan humanis demi
terwujudnya masyarakat yang semakin bermartabat."
b. Misi Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
1) Mengembangkan sistem pendidikan holistik yang merupakan
perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan
melalui pendekatan yang berciri cura personalis, dialogis,
pluralistik, dan transformatif.
2) Menciptakan masyarakat akademik Universitas yang mampu
menghargai kebebasan akademik serta otonomi keilmuan, mampu
bekerjasama lintas ilmu, dan mampu mengedepankan kedalaman
dari pada keluasan wawasan keilmuan dalam usaha menggali
kebenaran lewat kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian
pada masyarakat.
3) Menghadirkan pencerahan yang mencerdaskan bagi masyarakat
melalui publikasi hasil kegiatan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat, pengembangan kerjasama dengan
berbagai mitra yang memiliki visi serta kepedulian sama, dan
pemberdayaan para alumni dalam pengembangan keterlibatan nyata
di tengah masyarakat.
C. Sejarah Program Studi Pendidikan Akuntansi
Program Studi (Prodi) Pendidikan Akuntansi merupakan salah satu
program studi di bawah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma (JPIPS-FKIP-USD). Prodi
ini merupakan kelanjutan dari Jurusan Ekonomi yang dibuka tanggal 17
Desember 1955 ketika Perguruan Tinggi Pendidikan Guru didirikan atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
desakan Menteri Pendidikan Muhammad Yamin untuk menaggapi perlunya
pendidikan calon guru SLTP dan SLTA. Pendirian Sanata Dharma dilandasi
oleh semangat untuk membantu masyarakat yang pada waktu itu sangat
membutuhkan tenaga guru sekolah menengah yang baik di berbagai bidang.
Jurusan ini didirikan oleh Dr. A.M. Kuylaars, S.J. atau lebih akrab
dengan nama Prof. Dr. AM. Kadarman, S.J. Pada waktu berdirinya (1958),
Prodi Pendidikan Ekonomi menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP
Sanata Dharma. Selanjutnya berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tanggal 28 Januari 1985, Jurusan Ilmu Ekonomi diganti nama
menjadi Jurusan Pendidikan Dunia Usaha yang memiliki dua jalur, yaitu Prodi
Pendidikan Ekonomi Koperasi dan Prodi Pendidikan Akuntansi, dengan status
“disamakan”. Status ini ditetapkan kembali pada tanggal 14 Mei 1986
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
0363/0/1986.
Sejak IKIP Sanata Dharma berganti menjadi Universitas Sanata Dharma
berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 266/Dikti/Kep/1993, Prodi Pendidikan
Akuntansi berada dibawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
FKIP. Pada tahun 1999 nama Prodi Pendikan Ekonomi Koperasi dan Program
Studi Pendidikan Akuntansi berganti nama menjadi Prodi Pendidikan
Ekonomi (PE) Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi (BKK-
PEK) dan BKK Pendidikan Akuntansi (PAK) berdasarkan SK Dirjen Dikti
No. 143/DIKTI/Kep/1999 tentang Penataan Prodi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tidak lama setelah perubahan nama prodi, tepatnya tahun 2002 kopertis
Wilayah V Yogyakarta memberikan nilai A terhadap kelayakan
penyelenggaraan Prodi PE BKK PEK dan BKK PAK. Pada tahun 2004 Prodi
PEK mendapatkan status terakreditasi dengan nilai A dari Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi Nasional RI dalam Surat Keputusan No.
042/BAN-PT/Ak-VII/S1/X/2004 tertanggal 15 Oktober 2004. Selanjutnya
pada tanggal 26 Desember 2006 Prodi PEK berganti nama menjadi Prodi
Pendidikan Ekonomi (PE) berdasarkan Surat Dirjen ikti No. 258/D2.2/2006.
Pada tahun 2009 Prodi PE berhasil mempertahankan status akreditasinya
yaitu A (SK BAN-PT No. 019/BAN-PT/Ak-XII/S1/VII/2009) yang mulai
berlaku pada tanggal 17 Juli 2009 hingga 17 Juli 2014. Tahun 2014, Prodi PE
kembali melakukan kegiatan akreditasi. Kegiatan akreditasi dilakukan untuk
mengetahui mutu kegiatan pembelajaran yang telah dilaksankan selama lima
tahun silam. Hasil dari kegiatan akreditasi oleh BAN-PT menetapkan bahwa
ststus akreditasi Prodi Pendidikan Ekonomi adalah A (SK No. 372/SK/BAN-
PT/Akred/S/IX/2014) yang mulai berlaku pada tanggal 20 September 2014
hingga 19 September 2019.
Pejabat di Prodi Pendidikan Akuntansi sejak berdiri hingga sampai saat
ini yaitu :
Tabel 4.1
Pejabat Prodi Pendidikan Akuntansi
Jabatan Nama Pejabat Masa Jabatan
Ketua Jurusan Ekonomi
PTPG Sanata Dharma Dr. A.M. Kadarman, S.J. 1957-1962
Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi
FKIP Sanata Dharma Dr. A.M. Kadarman, S.J. 1962-1965
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Jabatan Nama Penjabat Masa Jabatan
Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi
FKIP IKIP Sanata Dharma
Dr. A.M. Kadarman, S.J. 1965-1968
Drs. Th. P.M. Gieles, S.J. 1968-1977
Drs. J. Markiswo 1977-1982
Drs. Th. P.M. Gieles, S.J. 1982-1986
Ketua Jurusan Pendidikan
Dunia Usaha FPIPS IKIP
Sanata Dharma
Drs. Th. P.M. Gieles, S.J. 1986-1987
Drs. E. Sumardjono, MBA. 1987-1990
Drs. Th. P.M. Gieles, S.J. 1990-1993
Ketua Prodi Pendidikan
Akuntansi
Drs. FX. Muhadi, M.Pd. 1993-2003
S. Widanarto Prijowuntato,
S.Pd., M.Si. 2003-2007
Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. 2007-2015
Ketua Prodi Pendidikan
Akuntansi Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. 2015-sekarang
D. Deskripsi Program Studi
Berdasarkan Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma dan FKIP,
diturunkan visi dan misi Prodi Pendidikan Akuntansi sebagai berikut :
1. Visi
Menjadi program studi pendidikan ekonomi yang unggul di tingkat
nasional dalam menghasilkan pendidik dan tenaga kerja kependidikan
dalam bidang keahlian khusus Pendidikan Ekonomi dan Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi yang professional, cerdas dan humanis pada
tahun 2017.
2. Misi
a. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang berlandaskan paradigma
Pedagogi Ignasian yang berciri-ciri personalis, dialogis, pluralistik dan
transformatif untuk menghasilkan pendidik dan tenaga kependidikan
dalam Bidang Pendidikan Ekonomi Keahlian Khusus Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Ekonomi dan Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang
profesional, cerdas dan humanis.
b. Menyelenggarakan penelitian yang menghargai kebebasan akademik
dan otonomi keilmuan untuk mengembangkan ilmu pendidikan,
ekonomi dan akuntansi.
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang mengasah
kepekaan dan kepedulian sosial sebagai penerapan ilmu dan hasil
penelitian untuk memberdayakan masyarakat.
d. Menghadirkan pencerahan bagi masyarakat yang mencerdaskan
melalui publikasi ilmiah dan pengembangan kerja sama dengan
lembaga mitra dan alumni.
3. Tujuan Program Studi
a. Dihasilkannya calon pendidik dan tenaga kependidikan dalam bidang
Pendidikan Ekonomi Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi dan
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang profesional, cerdas, dan
humanis.
b. Terselenggaranya proses pendidikan yang berlandaskan paradigma
Pedagogi Ignasian dan Student Centered Learning dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
c. Terselenggaranya penelitian yang independen, objektif, dan jujur di
bidang ilmu pendidikan, ekonomi dan akuntansi.
d. Terselenggaranya pengabdian kepada masyarakat yang terprogram
untuk memberdayakan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
e. Terselenggaranya publikasi ilmiah dan pengembangan kerjasama yang
sinergis dengan lembaga mitra dan alumni.
E. Kurikulum
Perkembangan kurikulum senantiasa dilakukan secara periodik untuk
merealisasikan visi/misi, penyesuaian dengan kurikulum nasional dan sebagai
pertahan relevansi di dunia kerja. Kurikulum yang saat ini digunakan di
Program Studi Pendidikan Ekonomi yaitu Kurikulum 2013.
F. Proses Pembelajaran
Pengembangan proses pendidikan/pembelajaran dilaksanakan dalam
rangka merealisasikan visi, misi, dan tujuan Prodi, yaitu pengembangan proses
pembelajaran ke arah student centered. Beberapa kegiatan yang mendukung
pembelajaran antara lain pemanfaatan fasilitas pendukung pembelajaran
berupa komputer dan internet, berinteraksi akademis dengan pihak lain di
dalam atau di luar disiplin ilmu yang ditekuni melalui kegiatan survei,
kunjungan perusahaan, study tour, pelatihan pengembangan kepribadian,
refleksi karya, kegiatan studium generale, dan sebagainya.
G. Sumber Daya Manusia
Proses pembelajaran Prodi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi didukung oleh dosen-dosen dan tenaga administrasi yaitu sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 4.2
Dosen dan Tenaga Administrasi Prodi Pendidikan Akuntansi
No Nama Jabatan
1. Drs. FX. Muhadi, M.Pd Dosen
2. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. Dosen
3. Sebastianus Widanarto Projowuntato, S.Pd.,
M.Si. Dosen
4. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Dosen
5. Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. Dosen
6. Cornelio Purwantini, S.Pd., M.Si. Dosen
7. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Dosen
8. Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P.,
M.Pd. Dosen
9. Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. Dosen
10 Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd.,
M.Pd. Dosen
11. Theresia Aris Sudarsilah Tenaga
Administrasi
H. Kemahasiswaan
Kegiatan kemahasiswaan di Program Studi Pendidikan Ekonomi ini
terbagi menjadi dua yaitu:
1. HIMAPENSI (Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
dan Pendidikan Akuntansi) dengan tugas yaitu :
a. Sebagai perwakilam mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
yang bertanggung jawab kepada Wakil Ketua Program Studi.
b. Bertugas merencanakan, menyelenggarakan dan mengembangkan
kegiatan-kegiatan ko dan ekstra kurikuler bersama Wakil Ketua
Program Studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
2. Kegiatan-Kegiatan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Tabel 4.3
Kegiatan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Kegiatan ko kurikuler Kegiatan ekstra kurikuler
a. Riset pasar (semester I) a. Lomba seni/alat peraga
b. Studi ekskursi ke perusahaan di
DIY-Jateng (semester III)
b. Lomba karya tulis
c. Studi ekskursi ke perusahaan di
luar DIY-Jateng (semester V)
c. Retret/rekoleksi
d. Penelitian kolaboratif dosen-
mahasiswa (semester VII)
d. Dialogal dosen – mahasiswa
e. Pengabdian pada masyarakat
Sumber: Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Hasil penelitian meliputi karakteristik responden dan variabel
responden. Karakteristik responden adalah suatu karakteristik yang
berhubungan dengan identitas responden meliputi jenis kelamin dan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) sedangkan variabel responden merupakan
pendeskripsian variabel yang diteliti meliputi: kinerja dosen, keaktifan
mahasiswa dalam pembelajaran, gaya belajar mahasiswa dan prestasi belajar
AKD II
Kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa sebanyak 80 dan yang
dikembalikan sebanyak 77 atau response rate sebesar 96,25%. 3 kuesioner
kosong dikarenakan ada responden yang tidak masuk sewaktu peneliti
melakukan penelitian. Berikut ini hasil analisis deskripsi karakteristik
responden dan deskripsi variabel responden
1. Deskripsi Karakteristik Responden
Tujuan dilakukan analisis deskriptif pada karakteristik responden
adalah untuk menganalisis data yang berhubungan dengan identitas
responden. Data-data ini meliputi: jenis kelamin dan IPK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
a. Jenis Kelamin
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
Responden Presentase
1. Laki-laki 24 31,2%
2. Perempuan 53 68,8%
Jumlah 77 100%
Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat diketahui bahwa responden
dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 24 responden atau sebesar
31,2% sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 53 responden
atau sebanyak 68,8%. Maka berdasarkan hasil penelitian, mayoritas
responden berjenis kelamin perempuan.
b. IPK
Kategori IPK yang digunakan berdasarkan aturan dari
Universitas Sanata Dharma yaitu:
Tabel 5.2
Kategori IPK
IPK Kategori
3,51 – 4,00 Amat baik
2,76 – 3,50 Baik
2,00 – 2,75 Cukup
1,00 – 1,99 Kurang
0,00 – 0,99 Sangat kurang
Berdasarkan lima kategori tersebut, maka IPK mahasiswa
disajikan dalam tabel frekuensi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan IPK
No IPK Jumlah
Responden Presentase
1. 0,00 – 0,99 0 0%
2. 1,00 – 1,99 3 3,9%
3. 2,00 – 2,75 40 51,9%
4. 2,76 – 3,50 25 32,5%
5. 3,51 – 4,00 9 9%
Jumlah 77 100%
Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat diketahui bahwa tidak ada
responden yang mendapatkan IPK 0,00 – 0,99 atau 0%, yang
mendapatkan IPK 1,00 – 1,99 sebanyak 3 responden atau sebesar
3,9%, yang mendapatkan IPK 2,00 – 2,75 sebanyak 40 responden atau
sebesar 51,9%, yang mendapatkan IPK 2,76 – 3,50 sebanyak 25
responden atau sebesar 32,5%, dan yang mendapatkan IPK 3,51 – 4,00
sebanyak 9 responden atau sebesar 9%. Maka berdasarkan hasil
penelitian, mayoritas responden mendapatkan IPK pada rentang 2,00-
2,75.
2. Deskripsi Variabel Responden
Pendeskripsian data untuk masing-masing variabel menggunakan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Pemilihan PAP tipe II karena skor
telah ditetapkan sesuai dengan batas pengujian minimal yang dapat
meluluskan (passing score) lebih rendah dari model penilaian yang lainnya
(presentil 56). Penghitungan dengan menggunakan PAP tipe II pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
masing-masing variabel dapat dilihat di lampiran. Berikut hasil dari
penilaian tiap-tiap variabel responden:
a. Kinerja Dosen
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Kinerja Dosen
No Interval Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori Mean
1 93 – 110 26 33,77% Sangat Tinggi
89,21
2 80 – 92 43 55,84% Tinggi
3 71 – 79 7 9,09% Cukup Tinggi
4 62 – 70 1 1,30% Rendah
5 22 – 61 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 77 100%
Tabel 5.4 menunjukkan sebanyak 26 mahasiswa atau 33,77%
mahasiswa mempunyai persepsi bahwa kinerja dosen pengampu mata
kuliah sangat tinggi, sebanyak 43 mahasiswa atau 55,84% mempunyai
persepsi bahwa kinerja dosen pengampu mata kuliah tinggi, sebanyak
7 mahasiswa atau 9,09% mempunyai persepsi bahwa kinerja dosen
pengampu mata kuliah cukup tinggi, sedangkan 1 mahasiswa atau
1,30% mempunyai persepsi bahwa kinerja dosen pengampu mata
kuliah rendah, dan tidak ada mahasiswa atau 0% yang mempunyai
persepsi bahwa kinerja dosen sangat rendah. Nilai mean untuk variabel
kinerja dosen sebesar 89,21, median sebesar 88, dan modus sebesar 86.
Nilai mean sebesar 89,21 dalam tabel distribusi frekuensi masuk dalam
kategori tinggi. Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
bahwa secara umum, sebagian besar responden mempunyai persepsi
bahwa kinerja dosen pengampu mata kuliah sudah berlangsung tinggi.
b. Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran
No Interval Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori Mean
1 81 – 95 5 6,50% Sangat Tinggi
69,06
2 69 – 80 37 48,05% Tinggi
3 62 – 68 24 31,16% Cukup Tinggi
4 54 – 61 9 11,69% Rendah
5 19 – 53 2 2,60% Sangat Rendah
Jumlah 77 100%
Tabel 5.5 menunjukkan sebanyak 5 mahasiswa atau 6,50%
mahasiswa mempunyai keaktifan dalam pembelajaran yang sangat
tinggi, sebanyak 37 mahasiswa atau 48,05% mempunyai keaktifan
dalam pembelajaran yang tinggi, sebanyak 24 mahasiswa atau 31,16%
mempunyai keaktifan dalam pembelajaran yang cukup tinggi,
sebanyak 9 mahasiswa atau 11,69% mempunyai keaktifan dalam
pembelajaran yang rendah, dan sebanyak 2 atau 2,60% mempunyai
keaktifan dalam pembelajaran yang sangat rendah. Nilai mean untuk
variabel keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran sebesar 69,06,
median sebesar 69, dan modus sebesar 73. Nilai mean sebesar 69,06
dalam tabel distribusi frekuensi masuk dalam kategori tinggi.
Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara
umum, sebagian besar responden mempunyai keaktifan dalam
pembelajaran yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
c. Gaya Belajar
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Gaya Belajar
Gaya Belajar Frekuensi Frekuensi
Relatif
Visual 46 59,74%
Auditorial 5 6,49%
Kinestetik 21 27,27%
Visual – Auditorial 2 2,60%
Visual – Kinestetik 3 3,90%
Auditorial – Kinestetik 0 0%
Jumlah 77 100%
Berdasarkan tabel 5.6 mengenai distribusi frekuensi gaya belajar
menunjukkan sebanyak 46 mahasiswa atau sebesar 59,74%
mempunyai gaya belajar visual, sebanyak 5 mahasiswa atau sebesar
6,49% mempunyai gaya belajar auditorial, sebanyak 21 mahasiswa
atau sebesar 27,27% mempunyai gaya belajar kinestetik, sebanyak 2
mahasiswa atau sebesar 2,60% mempunyai gaya belajar visual-
auditorial, sebanyak 3 mahasiswa atau sebesar 3,90% mempunyai gaya
belajar visual-kinestetik, dan tidak ada mahasiswa atau 0% yang
mempunyai gaya belajar auditorial-kinestetik Berdasarkan data
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan gaya belajar
yang paling dominan pada populasi yang diteliti adalah gaya belajar
visual, yaitu sebanyak 46 mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
d. Prestasi Belajar AKD II
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar AKD II
No Interval Jumlah
Responden Presentase Kategori Nilai
1. 80 – 100 5 6,49% Sangat Baik A
2. 66 – 79 8 10,39% Baik B
3. 50 – 65 41 53,25% Cukup C
4. 40 – 49 23 29,87% Kurang D
5. < 40 0 0% Gagal E
Jumlah 77 100%
Berdasarkan Tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 5
responden atau sebesar 6,49% mendapatkan nilai sangat baik atau A
pada mata kuliah AKD II, sebanyak 8 responden atau sebesar 10,39%
mendapatkan nilai baik atau B pada mata kuliah AKD II, sebanyak 41
responden atau sebesar 53,25% mendapatkan nilai cukup atau C pada
mata kuliah AKD II, sebanyak 23 responden atau sebesar 29,87%
mendapatkan nilai kurang atau D pada mata kuliah AKD II, dan tidak
ada responden yang mendapatkan nilai E pada mata kuliah AKD II
atau sebesar 0%. Maka berdasarkan data tersebut, mayoritas responden
mendapatkan nilai cukup atau C pada mata kuliah AKD II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
B. Pengujian Prasyarat Analisis
Pengujian Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya
distribusi data penelitian. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian
ini adalah normalitas bivariat dengan bantuan program SPSS versi17.
a. Pengujian normalitas kinerja dosen dan prestasi belajar AKD II
Hasil uji normalitas variabel kinerja dosen dan prestasi belajar AKD II
adalah sebagai berikut:
Tabel 5.8
Hasil Uji Normalitas Bivariat Kinerja Dosen dan Prestasi
Belajar AKD II
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .572 100.190 1 75 .000 .036 .015
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Berdasarkan Tabel 5.8, nilai R Square sebesar 0,572 lebih rendah dari
0,8 sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk kinerja
dosen dan prestasi belajar AKD II adalah tidak normal.
b. Pengujian normalitas keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran dan
prestasi belajar AKD II
Hasil uji normalitas variabel keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran
dan prestasi belajar AKD II adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 5.9
Hasil Uji Normalitas Bivariat Keaktifan Mahasiswa dalam
Pembelajaran dan Prestasi Belajar AKD II
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .414 53.038 1 75 .000 .041 .010
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Berdasarkan Tabel 5.9, nilai R Square sebesar 0,414 lebih rendah dari
0,8 sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk keaktifan
mahasiswa dalam pembelajaran dan prestasi belajar AKD II adalah
tidak normal.
c. Pengujian normalitas gaya belajar dan prestasi belajar AKD II
Hasil uji normalitas variabel gaya belajar dan prestasi belajar AKD II
adalah sebagai berikut:
Tabel 5.10
Hasil Uji Normalitas Bivariat Gaya Belajar dan Prestasi Belajar
AKD II
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .564 97.054 1 75 .000 .036 .016
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Berdasarkan Tabel 5.10, nilai R Square sebesar 0,564 lebih rendah dari
0,8 sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk gaya
belajar mahasiswa dan prestasi belajar AKD II adalah tidak normal.
C. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian prasyarat analisis, yaitu uji normalitas bivariat
diketahui bahwa distribusi data untuk hubungan kinerja dosen, keaktifan
mahasiswa dalam pembelajaran, dan gaya belajar dengan prestasi belajar
AKD II tidak normal, sehingga teknik pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan korelasi Spearman Rank dengan bantuan program SPSS for
Windows versi 17.
1. Hubungan Kinerja Dosen dengan Prestasi Belajar AKD II
a. Rumusan Hipotesis
Rumusan hipotesis untuk kinerja dosen dengan prestasi belajar AKD II
sebagai berikut:
Ho1 : Tidak ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Dasar II
Ha1 : Ada hubungan positif kinerja dosen dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Dasar II
b. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi Spearman
Rank adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 5.11
Hasil Uji Hipotesis Hubungan Kinerja Dosen dengan Prestasi
Belajar AKD II
Correlations
kinerjadosen prestasiakd2
Spearman's rho kinerjadosen Correlation Coefficient 1.000 .083
Sig. (2-tailed) . .474
N 77 77
prestasiakd2 Correlation Coefficient .083 1.000
Sig. (2-tailed) .474 .
N 77 77
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa nilai probabilitas Sig. (2-tailed) untuk
hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar AKD II sebesar 0,474.
Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari α = 0,05. Hal itu berarti
rumusan hipotesis yang diterima adalah Ho1. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi
belajar AKD II.
2. Hubungan Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran dengan Prestasi
Belajar AKD II
a. Rumusan Hipotesis
Rumusan hipotesis untuk keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran
dengan prestasi belajar AKD II sebagai berikut:
Ho1 : Tidak ada hubungan keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran
dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Ha1 : Ada hubungan positif keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran
dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II
b. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi Spearman
Rank adalah sebagai berikut:
Tabel 5.12
Hasil Uji Hipotesis Hubungan Keaktifan Mahasiswa dalam
Pembelajaran dengan Prestasi Belajar AKD II
Correlations
keaktifan prestasiakd2
Spearman's rho keaktifan Correlation Coefficient 1.000 .355**
Sig. (2-tailed) . .002
N 77 77
prestasiakd2 Correlation Coefficient .355** 1.000
Sig. (2-tailed) .002 .
N 77 77
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa nilai probabilitas Sig. (2-tailed) untuk
hubungan keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran dengan prestasi
belajar AKD II sebesar 0,002. Nilai probabilitas tersebut lebih rendah
dari α = 0,05. Hal itu berarti rumusan hipotesis yang diterima adalah
Ha2. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar AKD
II. Sementara itu, nilai koefisien korelasi Spearman sebesar (+) 0,355.
Tanda plus menunjukkan bahwa hubungan keaktifan mahasiswa dalam
pembelajaran dengan prestasi belajar AKD II mempunyai korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
positif. Korelasi positif bermakna jika semakin tinggi keaktifan
mahasiswa, maka semakin tinggi prestasi belajar AKD II yang didapat
mahasiswa. Sebaliknya jika keaktifan mahasiswa semakin rendah,
maka semakin rendah prestasi belajar AKD II yang didapat
mahasiswa. Nilai 0,355 dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua
variabel tersebut mempunyai keeratan korelasi yang lemah karena
berada di interval 0,21 – 0,40.
3. Hubungan Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar AKD II
a. Rumusan Hipotesis
Rumusan hipotesis untuk gaya belajar dengan prestasi belajar AKD II
sebagai berikut:
Ho1 : Tidak ada hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Dasar II
Ha1 : Ada hubungan positif gaya belajar dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Dasar II
b. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi Spearman
Rank adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 5.13
Hasil Uji Hipotesis Hubungan Gaya Belajar Visual dengan
Prestasi Belajar AKD II
Correlations
GBvisual PrestasiAKD2
Spearman's rho GBvisual Correlation Coefficient 1.000 .050
Sig. (2-tailed) . .740
N 46 46
PrestasiAKD2 Correlation Coefficient .050 1.000
Sig. (2-tailed) .740 .
N 46 46
Tabel 5.13 menunjukkan bahwa nilai probabilitas Sig. (2-tailed)
untuk hubungan gaya belajar visual dengan prestasi belajar AKD II
sebesar 0,740. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari α = 0,05.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan gaya
belajar visual dengan prestasi belajar AKD II
Tabel 5.14
Hasil Uji Hipotesis Hubungan Gaya Belajar Auditorial dengan
Prestasi Belajar AKD II
Correlations
GBauditori prestasiAKD2
Spearman's rho GBauditori Correlation Coefficient 1.000 .410
Sig. (2-tailed) . .493
N 5 5
prestasiAKD2 Correlation Coefficient .410 1.000
Sig. (2-tailed) .493 .
N 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 5.14 menunjukkan bahwa nilai probabilitas Sig. (2-tailed)
untuk hubungan gaya belajar auditorial dengan prestasi belajar AKD II
sebesar 0,493. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari α = 0,05.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan gaya
belajar auditorial dengan prestasi belajar AKD II
Tabel 5.15
Hasil Uji Hipotesis Hubungan Gaya Belajar Kinestetik dengan
Prestasi Belajar AKD II
Correlations
GBkinestetik prestasiAKD2
Spearman's rho GBkinestetik Correlation Coefficient 1.000 .002
Sig. (2-tailed) . .993
N 21 21
prestasiAKD2 Correlation Coefficient .002 1.000
Sig. (2-tailed) .993 .
N 21 21
Tabel 5.15 menunjukkan bahwa nilai probabilitas Sig. (2-tailed)
untuk hubungan gaya belajar kinestetik dengan prestasi belajar AKD II
sebesar 0,993. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari α = 0,05.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan gaya
belajar kinestetik dengan prestasi belajar AKD II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan Kinerja Dosen dengan Prestasi Belajar AKD II
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kinerja
dosen dengan prestasi belajar AKD II. Hasil penelitian tersebut didukung
hasil perhitungan pada nilai coefficient correlation Spearman = 0,083 dan
nilai probabilitas (ρ) hasil pengujian menunjukkan Sig. (2-tailed) = 0,474
> α 0,05.
Hasil penelitian mengatakan bahwa kinerja dosen tidak
menyebabkan prestasi belajar mahasiswa meningkat. Deskripsi data
kinerja dosen menunjukkan kategori tinggi, hal ini terlihat ada 43
mahasiswa (55,84%) yang menilai kinerja dosen berada pada kategori
tinggi. Kinerja dosen yang dinilai tinggi oleh mahasiswa dalam hal
mempersiapkan memulai perkuliahan seperti silabus dan presensi,
penguasaan dosen atas materi perkuliahan, dosen memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk berpartisipasi aktif melalui bertanya dan
berdiskusi, dosen telah memberikan tugas mandiri untuk meningkatkan
pemahaman materi perkuliahan, penampilan dosen menunjukkan kerapian
dan kewibawaan selayaknya seorang dosen, kedisiplinan dosen dan
kesesuaian antara soal ujian dengan materi yang disampaikan. Sedangkan
prestasi belajar AKD II menunjukkan nilai cukup, hal ini terlihat ada 41
mahasiswa (53,25%) dan ada 23 mahasiswa (29,87%) yang memiliki nilai
kurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dugaan awal
penelitian tidak didukung oleh bukti empiris hasil pengujian hipotesis.
Beberapa hal yang diduga menyebabkan ketidaksejalanan hasil penelitian
ini dengan tinjauan teoritisnya adalah rendahnya kinerja mahasiswa
sendiri. Kinerja mahasiswa yang rendah akan membuat prestasi belajar
menurun. Dosen sudah datang tepat waktu namun mahasiswa datang
terlambat, hal seperti itu akan membuat mereka kehilangan penjelasan
materi yang sudah disampaikan sebelumnya. Selain itu tugas-tugas yang
diberikan oleh dosen sebagai pendalaman materi tidak dikerjakan secara
optimal, optimal yang dimaksud seperti lebih mengandalkan orang lain
atau dengan kata lain menyontek pekerjaan teman dan mengerjakan tugas
secara setengah-setengah akan membuat mahasiswa tidak memahami
materi tersebut dan akan berdampak pada kurangnya pemahaman terhadap
materi perkuliahan. Mahasiswa juga diberi kesempatan oleh dosen untuk
bertanya mengenai materi yang sulit untuk dimengerti, akan tetapi hal ini
tidak dipergunakan oleh mahasiswa untuk bertanya kepada dosen, dan
pada akhirnya apabila materi tersebut keluar dalam evaluasi seperti ujian,
kuis atau tugas mereka tidak bisa menjawab yang berdampak pada
menurunnya prestasi belajar. Selain itu kurangya mahasiswa
mengalokasikan waktu untuk membaca buku yang menjadi referensi
dalam perkuliahan, padahal sebagian besar bahan yang menjadi soal untuk
pendalaman materi seperti tugas, kuis maupun ujian berasal dari materi
yang berada di buku. Penggunaan media seperti PowerPoint (PPT) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
fasilitas prodi seperti laptop dan viewer juga sudah dimanfaatkan secara
efektif oleh dosen akan tetapi mahasiswa tidak memperhatikan akan
membuat mereka tidak memahami materi yang disampaikan. Dosen juga
sudah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk saling berdiskusi
di dalam pelaksaan pembelajaran. Bekerja dalam kelompok akan
mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi, akan tetapi apabila
hal ini tidak diupayakan oleh mahasiswa akan membuat semangat belajar
menurun dan berdampak pada menurunnya prestasi belajar (Wirawan,
2008:143)
Hal lain yang diduga menyebabkan ketidaksejalanan hasil penelitian
ini dengan tinjauan teoritisnya adalah dalam pelaksanaan pembelajaran
dosen kurang melakukan variasi metode dan media pembelajaran yang
relevan dan menarik untuk meningkatkan minat dan pemahaman materi
pembelajaran. Penerapan metode pembelajaran yang diterapkan oleh
dosen seperti ceramah dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas tidak
bisa diikuti dengan baik oleh mahasiswa sehingga kegiatan pembelajaran
di dalam kelas terkesan menjenuhkan membuat mahasiswa kurang
berminat mengikuti mata kuliah yang dibawakan oleh dosen yang
berdampak pada menurunnya prestasi belajar. Dosen juga tidak
membagikan hasil nilai tugas dan nilai ujian sisipan sehingga mahasiswa
tidak dapat mengetahui letak kesalahan pengerjaan tugas dan mahasiswa
tidak mendapat masukan untuk memperbaiki penguasaan materi
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat Suprayadi, (1999:
178) yang menyatakan bahwa dosen mempunyai pengaruh yang cukup
dominan terhadap kualitas pembelajaran karena dosenlah yang
bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran di kelas bahkan sebagai
penyelenggara pendidikan di lingkungan kampus.
2. Hubungan Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran dengan
Prestasi Belajar AKD II
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar AKD II.
Hasil penelitian tersebut didukung hasil perhitungan pada nilai coefficient
correlation Spearman = 0,355 dan nilai probabilitas (ρ) hasil pengujian
menunjukkan Sig. (2-tailed) = 0,002 < α 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kedua variabel mempunyai arah hubungan yang
bersifat positif dengan keeratan korelasi yang lemah. Sifat hubungan
keduanya adalah positif yang mempunyai makna jika mahasiswa semakin
aktif belajar maka semakin meningkat pula prestasi belajar AKD II, begitu
pula sebalikknya, semakin menurun keaktifan belajarnya maka menurun
pula prestasi belajar AKD II.
Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa keaktifan mahasiswa
dalam pembelajaran menunjukkan kategori tinggi, hal ini terlihat ada 37
mahasiswa (48,05%) yang menilai tinggi. Akan tetapi skor untuk prestasi
belajar menunjukkan nilai cukup, sehingga uji korelasi Spearman
menghasilkan hubungan yang lemah. Hal ini disebabkan hubungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
kurang sensitif antara kedua variabel. Hubungan sensitif terjadi jika saat
semua responden secara konsisten menjawab setiap butir pernyataan yang
menghasilkan skor tinggi untuk satu variabel dan skor tinggi untuk
variabel lain sehingga korelasi kedua variabel menjadi kuat. Oleh sebab
itu, hubungan yang kurang sensitif keaktifan mahasiswa dalam
pembelajaran dengan prestasi belajar AKD II karena tidak semua
responden secara konsisten dalam menghasilkan skor tinggi untuk kedua
variabel, melainkan skor tinggi untuk keaktifan belajar dan skor rendah
untuk prestasi belajar. Keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran yang
dinilai tinggi antara lain mahasiswa sudah mengikuti dan mengerjakan soal
evaluasi yang diberikan dosen, memberi tanda pada bagian-bagian penting
pada catatan atau buku cetak untuk memudahkan belajar, memperhatikan
dan menyimak penjelasan dari dosen, mencatat apa yang telah dijelaskan
dosen selama perkuliahan berlangsung, dan membaca buku paket/modul.
Sedangkan prestasi belajar AKD II menunjukkan nilai cukup, hal ini
terlihat ada 41 mahasiswa (53,25%) dan ada 23 mahasiswa (29,87%) yang
memiliki nilai kurang.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dugaan awal
penelitian didukung oleh bukti empiris hasil pengujian hipotesis. Hasil ini
sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Pratama (2013) dan
Wahyudi (2012) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara
keaktifan belajar dengan prestasi belajar. Semakin baik keaktifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
mahasiswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan antar mahasiswa di
universitas, maka akan semakin tinggi prestasi belajarnya. Hasil penelitian
ini juga sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana (2004:
60) yang mengatakan bahwa belajar aktif memiliki keeratan dengan
prestasi belajar. Mahasiswa yang belajarnya aktif dan memiliki motivasi
yang tinggi akan mampu mencapai prestasi belajar yang tinggi. Keaktifan
mahasiswa dalam kegiatan belajar tidak lain untuk mengkonstruksi
pengetahuan mereka sendiri. Hampir tidak pernah terjadi proses belajar
tanpa keaktifan individu atau siswa yang belajar. Hamalik (2003:137)
menyatakan bahwa pada hakekatnya keaktifan belajar terjadi dan terdapat
pada semua perbuatan belajar serta memberikan kontribusi terhadap hasil
yang dicapai.
3. Hubungan Gaya Belajar Mahasiswa dengan Prestasi Belajar AKD II
Hasil penelitian dari gaya belajar menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan gaya belajar visual, auditorial maupun kinestetik dengan prestasi
belajar AKD II. Hasil penelitian tersebut didukung oleh nilai probabilitas
Sig. (2-tailed) dari masing-masing gaya belajar sebesar 0,740 untuk gaya
belajar visual, 0,493 untuk gaya belajar auditorial dan 0,993 untuk gaya
belajar kinestetik. Hasil tersebut mempunyai nilai probabilitas yang lebih
besar dari α = 0,05. Dilihat dari nilai probabilitas ketiganya yang lebih
besar dari 0,05, maka dapat dikatakan gaya belajar tidak mempunyai
hubungan dengan prestasi belajar AKD II. Dalam deskripsi data gaya
belajar sebenarnya terdapat lima mahasiswa yang mempunyai gaya belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
kombinasi. Dua mahasiswa mempunyai gaya belajar Visual-Auditorial dan
tiga mahasiswa mempuyai gaya belajar Visual-Kinestetik. Hasil dari uji
hipotesis keduanya tidak ditampilkan karena tidak mempunyai nilai
probabilitas atau nilai Sig, hal tersebut diduga karena mempunyai nilai N
yang sedikit, dan peneliti hanya berfokus pada tiga jenis gaya belajar saja
yaitu Visual, Auditorial, dan Kinestetik sesuai dengan teori DePorter &
Hernacki.
Hasil penelitian mengatakan bahwa gaya belajar tidak mempunyai
hubungan dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2011) yang mengatakan bahwa
gaya belajar memberikan hubungan yang bermakna dengan prestasi
belajar yang dicapai. Deskripsi data gaya belajar menunjukkan gaya
belajar yang dominan dimiliki oleh mahasiswa angkatan 2015 program
studi Pendidikan Akuntansi adalah gaya belajar visual yaitu sebanyak 46
mahasiswa. Hal yang menyebabkan ketidakseimbangan gaya belajar
dengan prestasi belajar diduga masih banyak mahasiswa yang belum
menyadari gaya belajar yang dimilikinya, sehingga mereka belum mampu
mengoptimalkan gaya belajar yang mereka miliki. Di sisi lain mungkin
ada dari mereka yang mengetahui dengan gaya seperti apa mereka belajar,
namun belum menjadikan kegiatan tersebut sebagai suatu kebiasaan yang
dilakukan. Selain itu diduga proses pembelajaran di kelas tidak sesuai
dengan gaya belajar yang dimiliki mahasiswa, hingga pada akhirnya
mereka menjadi tidak tahu harus belajar dengan cara yang seperti apa agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
pengetahuan bisa diserap oleh mereka. Kemampuan seseorang untuk
memahami dan menyerap materi berbeda tingkatannya. Ada yang cepat,
sedang dan ada pula yang lambat, karenanya mereka seringkali harus
menempuh cara yang berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau
materi yang sama.
Rita Dunn dalam Joko Susilo (2006:7) menjelaskan bahwa
munculnya gaya belajar dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain faktor
fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan. Susilo (2006:99) berpendapat
bahwa gaya belajar dipengaruhi oleh kepribadian dasar, kebiasaan, serta
berkembang bersama waktu dan pengalaman. Pada tahun-tahun pertama
sekolah dan sekolah lanjutan, pendidikan biasanya masih bersifat
tradisional. Informasi kebanyakan diberikan secara visual atau auditorial
saja, sehingga kebiasaan dalam memperoleh informasi secara visual atau
auditorial ini akan menyebabkan peserta didik lebih berpola dengan gaya
belajar visual atau auditorial. Kebiasaan belajar secara visual atau
auditorial ini juga akan mereka bawa pada saat memasuki bangku kuliah.
Beberapa penelitian menunjukkan banyak anak akan menyerap lebih
banyak informasi ketika disampaikan dalam bentuk visual atau auditorial
(pandang dan dengar) atau keduanya, yaitu audiovisual seperti dalam
multimedia (Rose & Nicholl, 2002:35).
Dari data penelitian diketahui bahwa prestasi belajar AKD II masih
tergolong rendah, hal ini terlihat masih dominan nya nilai C dan D pada
AKD II. Maka dari itu mahasiswa diharapkan mampu mengenali dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
memahami gaya belajarnya serta dapat mengoptimalkan cara belajar yang
sesuai dengan gaya belajarnya untuk dapat meningkatkan prestasi
belajarnya. Menurut Dunn & Dunn dalam Sugihartono (2007:53) pribadi
yang mampu memanfaatkan gaya belajarnya dengan optimal akan
memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap tingginya
prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab V mengenai
hubungan kinerja dosen, keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran, dan gaya
belajar dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II, maka dapat
ditarik kesimpulan:
1. Tidak ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Dasar II. Kesimpulan ini didukung oleh hasil uji statistik yang
menunjukkan nilai probabilitas atau Sig.(2-tailed) sebesar 0,474 > α 0,05
dan nilai koefisien korelasi Spearman sebesar (+) 0,083.
2. Ada hubungan positif keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran dengan
prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II. Kesimpulan ini didukung
oleh hasil uji statistik yang menunjukkan nilai probabilitas atau Sig.(2-
tailed) sebesar 0,002 < α 0,05 dan nilai koefisien korelasi Spearman
sebesar (+) 0,355. Nilai korelasi Spearman sebesar (+) 0,355 dapat
diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan yang lemah.
3. Tidak ada hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Dasar II. Kesimpulan ini didukung oleh hasil uji statistik yang
menunjukkan nilai probabilitas atau Sig.(2-tailed) > α 0,05 yaitu sebesar
0,740 untuk visual, 0,493 untuk auditorial, dan 0,993 untuk kinestetik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
B. Saran
1. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan kinerja dosen dengan
prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II, oleh karena itu penulis
menyarankan agar memaksimalkan proses pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik sehingga proses-proses yang dialami oleh mahasiswa
diharapkan dapat berperan maksimal untuk menumbuhkan motivasi dalam
belajar. Dalam memaksimalkan proses pembelajaran yang ada di kelas
sebaiknya dosen menggunakan metode yang membantu mahasiswa
menyerap pengetahuan seperti membuat game atau menayangkan video
atau dengan gambar-gambar yang relevan yang bisa menarik perhatian dan
membangkitkan minat mahasiswa agar tertarik dengan materi perkuliahan.
Selain itu dosen perlu mengetahui tingkat pemahaman yang dimiliki
mahasiswa. Setiap mahasiswa mempunyai tingkat pemahaman yang
berbeda, ada yang dijelaskan langsung mengerti, ada pula yang harus
dipandu pelan-pelan. Oleh sebab itu dosen harus memberikan materi
secara jelas agar mahasiswa dapat menangkap apa yang sedang dijelaskan
oleh dosen. Disisi lain banyak mahasiswa yang mengeluhkan pemberian
nilai evaluasi yang dilakukan dosen kurang obyektif. Terdapat beberapa
temuan perbedaan dalam penetapan nilai final yang tertera di SIA antara
mahasiswa satu dengan yang lain. Sebagai seorang pengajar, dosen
diharuskan memberikan perlakuan yang sama kepada setiap mahasiswa
sebagaimana yang disampaikan oleh Hamalik (Rimang, 2011:34) bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
dosen harus memiliki peran sebagai evaluator yang terampil dalam menilai
peserta didik secara objektif, kontinyu dan komprehensif.
2. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif keaktifan mahasiswa
dalam pembelajaran dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan
antara dua variabel tersebut masuk dalam kategori lemah. Oleh karena itu,
sebaiknya mahasiswa sadar betul akan pentingnya sebuah proses yang
aktif dalam pembelajaran, karena proses aktif tersebut merupakan bagian
terpenting dalam pembelajaran. Mahasiswa yang melalui proses belajar
yang aktif akan mendapatkan hasil yang baik. Hasil atau prestasi bukanlah
yang terutama dalam belajar, melainkan proses mencapai hasil itulah yang
terutama. Menurut Sudjana (2004:60) mahasiswa yang belajarnya aktif
dan memiliki motivasi yang tinggi mampu mencapai prestasi belajar yang
tinggi. Untuk bisa mencapai prestasi yang memuaskan disarankan agar
mahasiswa lebih meningkatkan partisipasinya di kelas, lebih aktif bertanya
maupun menjawab pertanyaan, konsentrasi dan memperhatikan dosen
ketika sedang memberikan materi, menggunakan waktu belajar sebaik
mungkin, mencoba mengerjakan tugas secara mandiri agar dapat
mengukur tingkat pemahaman masing-masing dan menarik manfaat dari
mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar II. Kegiatan copy-paste akan
memunculkan sifat malas dan bisa menyebabkan mahasiswa menjadi tidak
mandiri dan hanya ingin mengandalkan orang lain saja, hal ini bisa
berdampak pada ketidaksiapan mahasiswa dalam menghadapi ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Bekerja dalam kelompok akan mempermudah mahasiswa dalam
pemahaman materi, untuk itu disarankan sesering mungkin berdiskusi atau
melakukan belajar kelompok dengan teman. Untuk mahasiswa yang sudah
mempunyai keaktifan dalam pembelajaran yang tinggi diharapkan terus
mempertahankan proses belajar yang aktif, karena dengan aktif belajar
mahasiswa akan lebih mudah menyerap materi perkuliahan dan tidak
hanya mengharapkan ilmu pengetahuan hanya dari dosen. Mahasiswa
dituntut untuk lebih giat belajar agar dapat meningkatkan prestasi
belajarnya.
3. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan gaya belajar dengan
prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II. Oleh karena itu, mahasiswa
perlu mengenali gaya belajar yang dimiliki dan mengoptimalkan gaya
belajarnya sehingga mampu menemukan metode belajar yang sesuai
dengan diri mahasiswa. Mahasiswa seharusnya menyadari bahwa belajar
dan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi adalah tanggung jawab
mahasiswa, sedangkan dosen atau faktor eksternal yang lain hanya sebagai
fasilitator yang membantu mahasiswa dalam mencapai prestasi belajar.
Dosen juga perlu mengetahui dan memahami tentang gaya belajar serta
dapat mengidentifikasi gaya belajar dan mempertimbangkan perbedaan
masing-masing mahasiswa dalam menyusun kegiatan instruksionalnya
disesuaikan dengan gaya belajar mahasiswa. Selain itu pemahaman dosen
atas gaya belajar mahasiswa diharapkan mampu membuat dosen untuk
memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk menyerap informasi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
memahami suatu materi dengan caranya sendiri sesuai dengan gaya
belajarnya.
4. Bagi peneliti berikutnya hendaknya perlu mencermati kembali instrumen
penelitian yang telah digunakan peneliti sebelumnya. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui kesesuaian instrumen dengan konstruknya. Selain itu,
peneliti berikutnya hendaknya tidak hanya menggunakan teknik
pengumpulan data dengan kuesioner saja akan tetapi juga menggunakan
teknik wawancara supaya dapat menguatkan hasil penelitian yang
diperoleh.
C. Keterbatasan
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian dan penyajian hasil
penelitian memiliki keterbatasan. Keterbatasan penelitian ini adalah
ketidakmampuan peneliti melacak kejujuran responden dalam memberikan
jawaban kuesioner karena kebenaran penelitian ini tergantung dari keseriusan
mahasiswa dalam mengisi kuesioner. Namun demikian, penulis telah berusaha
untuk mengingatkan responden penelitian untuk memberikan jawaban apa
adanya dan menjamin kerahasiaan jawaban saat pengisian kuesioner, apabila
responden dalam menjawab kuesioner tidak secara jujur maka hasil penelitian
ini tentu tidak menggambarkan kondisi yang sesungguhnya. Penulis juga telah
memberikan petunjuk pengisian kuesioner yang mudah dipahami oleh
responden, dan penulis juga memberikan pengantar secara lisan saat terlibat
langsung dalam penyebaran kuesioner untuk mendorong responden agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
semakin bersungguh-sungguh dalam mengisi kuesioner. Selain itu juga dalam
hal penyebaran kuesioner tidak semua mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi angkatan 2015 dapat mengisi kuesioner yang disusun oleh penulis
hal ini disebabkan karena ada mahasiswa yang keluar dan tidak masuk saat
pengisian kuesioner.
Penelitian ini bersifat studi kasus yaitu penelitian yang mendalami suatu
kasus pada satu unsur tertentu, sehingga hasil penelitian hanya berlaku pada
kasus itu sendiri dan tidak dapat digeneralisasikan di luar kasus tersebut. Oleh
sebab itu, hasil penelitian ini hanya berlaku untuk mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
_________. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi. (2012). Yogyakarta: USD.
Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Ekonomi. (2015). Yogyakarta: USD.
Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
DePorter, Bobbi dan M. H. (2015). Quantum Learning Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. (Alih bahasa: Alwiyah Abdurrahman).
Bandung: KAIFA.
DePorter, B, et al. (2012). Quantum Teaching. (Alih bahasa: Ary Nilandari).
Bandung: KAIFA.
Fahmi, I. (2010). Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung. Alfabeta.
Hamalik, O. (1983). Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung:
Tarsito.
__________. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ghozali, I. (2001). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jusup, H. (2011). Dasar-Dasar Akuntansi (Jilid 2). Yogyakarta: BP STIE YKPN.
Manual Mutu Proses Pembelajaran. (2008). Yogyakarta: MM LPM-USD.
Mathis R.L dan Jackson J.H. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Salemba Empat.
Nasution. (2009). Berbagai Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Pedoman Penilaian Kinerja Dosen. (2009). FIP-UPI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Pratama, F. (2013). “Hubungan Antara Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar
pada Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I”. Skripsi. Universitas
Sanata Dharma: Tidak diterbitkan.
Rose, Colin dan Nicholl, M. J. (2002). Accelerated Learning. (Alih Bahasa: Dedi
Ahimsa). Bandung: Nuansa.
Sardiman. (1988). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press.
Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan STIE YKPN.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soekartawi. (1995). Meningkatkan Efektivitas Mengajar. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sudjana, N. (1996). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito.
_________. (2004). Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
_________. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
________. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sujarweni, V. Winata dan Poly Endrayanto. (2012). Statistika untuk Penelitian.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Sumiyati, U. (2010). “Hubungan Kinerja Dosen, Lingkungan Kelas, dan
Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa dengan Prestasi Belajar Akuntansi
Keuangan Lanjutan I”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma: Tidak
diterbitkan.
Sunaryo. (1983). Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Depdikbud.
Suprayadi. (1999). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita
Karya Nusa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Susilo, J. (2006). Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar. Yogyakarta: PINUS.
Suyono dan Haryanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
Umar, H. (2002). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Usman, M. (2000). Menjadi Guru yang Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Uyanto, Stanislaus S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS (edisi 3).
Jakarta: Graha Ilmu.
Wahyudi, N.S. (2012). “Pengaruh Sikap Belajar Dan Keaktifan Mahasiswa
Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun
Akademik 2010/2011”. Skripsi. FKIP Universitas Muhammadiyah
Surakarta: tidak diterbitkan.
Winkel, W. S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Wirawan. (2008). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi, dan
Penelitian. Jakarta. Salemba Empat.
Wulandari, R. (2012). “Hubungan Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa Semester IV Program Study D IV Kebidanan Universitas
Sebelas Maret”. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada. 2, (1), 45-52.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN I
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
LAMPIRAN II
Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
HUBUNGAN KINERJA DOSEN, KEAKTIFAN MAHASISWA,
DAN GAYA BELAJAR MAHASISWA DENGAN PRESTASI
BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN DASAR II
Studi Kasus: Mahasiswa Angkatan 2015 Program Studi Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi
KUESIONER
Oleh :
Nurulliana Maharsi
NIM :121334066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Yogyakarta, September 2016
Kepada
Yth Saudara/i Responden
Di tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya
bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Kinerja Dosen,
Keaktifan Mahasiswa, Dan Gaya Belajar Mahasiswa Dengan Prestasi
Belajar Akuntansi Keuangan Dasar II”
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara menjadi
responden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab
keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Jawaban kuesioner
Saudara tidak akan berpengaruh terhadap nilai akademik Saudara. Sejalan dengan
etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan
memastikan bahwa jawaban Saudara hanyalah semata-mata untuk mencapai
tujuan penelitian ilmiah ini.
Manfaat penelitian ini yaitu untuk memberikan masukan, saran maupun
kritik setelah proses pembelajaran berlangsung, sehingga dosen dan mahsiswa
dapat mengevaluasi pembelajarannya dengan cermat dan membuat pembelajaran
selanjutnya menjadi lebih baik lagi.
Demikian permohonan dari saya. Atas perhatian dan kerjasama Saudara,
saya mengucapkan terimakasih.
Peneliti
Nurulliana Maharsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Petunjuk Pengisian Kuesioner:
1. Kuesioner terdiri dari 3 bagian :
Bagian I : Pernyatan mengenai kinerja dosen
Bagian II : Pernyatan mengenai keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran
Bagian III : Pernyatan mengenai gaya belajar mahasiswa
2. Tulislah identitas Anda pada kolom yang telah tersedia!
3. Bacalah kuesioner ini dengan cermat dan teliti!
4. Berilah tanda cek (√) pada jawaban yang menurut Anda sesuai!
5. Selesai mengisi, telitilah kembali dan pastikan setiap pertanyaan dalam kuesioner
ini telah terjawab semua!
6. Lembar kuesioner harap dikembalikan kepada peneliti!
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
NIM : ..........................
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *)
(*coret salah satu)
Nilai AKD II : .........................
IPK : .........................
BAGIAN II
KINERJA DOSEN
Skala Penilaian Jawaban
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Skala Penilaian
SS S R TS STS
A Dalam tahap persiapan memulai kuliah, dosen
pengampu mata kuliah saya:
1 Mempersiapkan silabus materi perkuliahan yang telah
disusun.
2 Membagikan silabus dan menyampaikan isi silabus
kepada mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
3 Menyiapkan daftar presensi dan melaksanakan presensi di
kelas.
4 Melakukan sosialisasi dan kesepakatan tentang agenda
perkuliahan, kehadiran, materi, penilaian, tugas dan tata
tertib yang harus diikuti mahasiswa pada saat awal
pertemuan.
B Dalam tahap pelaksanaan kuliah, dosen pengampu
mata kuliah saya:
5 Tepat waktu dalam mengawali dan mengakhiri
perkuliahan.
6 Menggunakan media dalam proses pengajarannya.
7 Terampil dalam menggunakan metode perkuliahan yang
sesuai dengan materi kuliah dan tujuan kuliah.
8 Memberikan kesempatan berpartisipasi aktif melalui
bertanya dan berdiskusi.
9 Menguasai materi perkuliahan.
10 Memberikan tugas mandiri pada mahasiswa untuk
meningkatkan pemahaman materi perkuliahan.
11 Memiliki kemampuan menegakkan peraturan dalam
perkuliahan, misalnya bermain HP atau keluar masuk
ruangan.
12 Memiliki kemampuan dalam menciptakan suasana kelas
yang kondusif.
13 Memiliki kemampuan dalam memotivasi mahasiswa agar
aktif dalam proses belajar mengajar.
14 Terbuka dalam menerima pendapat/pertanyaan yang
terkait dengan materi perkuliahan.
15 Terbuka dalam menerima saran dan kritik dari mahasiswa
tentang upaya-upaya perbaikan kualitas pembelajaran.
16 Berpenampilan rapi dan serasi dalam berpakaian.
17 Menggunakan bahasa yang sopan, jelas dan santun dalam
pelaksanaan perkuliahan.
18 Mengganti pelaksanaan kuliah ketika libur ataupun
kosong.
C Dalam tahap evaluasi, dosen pengampu mata kuliah
saya:
19 Melaksanakan UTS dan UAS, sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan/kalender akademik.
20 Obyektif dalam memberikan nilai.
21 Transparan (mencantumkan detail nilai di SIA) dalam
penetapan nilai akhir mahasiswa.
22 Membuat soal ujian yang sesuai dengan materi kuliah
yang disampaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
BAGIAN II
KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN
Skala Penilaian Jawaban
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Skala Penilaian
SS S R TS STS
1. Sebelum kuliah dimulai saya sudah membaca terlebih
dahulu bahan kuliah yang akan saya ikuti.
2. Saya mendengarkan dengan baik apa yang dijelaskan
oleh dosen mata kuliah selama perkuliahan berlangsung.
3.
Saya ikut berpikir ketika mendengarkan penjelasan
yang diberikan oleh dosen mata kuliah selama
perkuliahan berlangsung.
4. Saya memperhatikan dan menyimak penjelasan dari
dosen ataupun teman di kelas.
5. Jika saya tidak memahami penjelasan materi dari dosen,
maka saya akan bertanya.
6. Saya aktif menjawab pertanyaan yang diberikan dosen
7. Saya membaca materi kuliah untuk membantu dalam
belajar selama perkuliahan.
8. Saya mencatat apa yang telah dijelaskan dan ditulis di
papan tulis oleh dosen selama perkuliahan berlangsung.
9. Saya membuat bagan atau skema di buku catatan untuk
mempermudah saya belajar.
10.
Saya memberi tanda di bagian-bagian penting seperti
definisi, rumusan-rumusan pada catatan atau buku cetak
saya dengan tulisan berwarna atau menggarisbawahi
sehingga memudahkan saya dalam belajar.
11. Saya membuat ringkasan atau rangkuman agar
memudahkan saya dalam belajar.
12. Saya mengerjakan sendiri soal-soal latihan yang
diberikan oleh dosen pada saat di dalam kelas.
13. Saya mengungkapkan gagasan/pendapat saya ketika
memberikan kesempatan untuk berpendapat.
14. Saya mengikuti dan mengerjakan soal evaluasi yang
diberikan oleh dosen berupa kuis atau ujian.
15. Saya membaca buku paket/modul untuk memudahkan
saya dalam belajar.
16. Saya mengerjakan pekerjaan rumah (PR) atau tugas
yang diberikan oleh dosen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
17. Saya membandingkan penyelesaian soal oleh dosen
dengan penyelesaian soal yang saya lakukan.
18. Saya mempelajari sendiri bahan-bahan lain di rumah.
19. Saya melakukan belajar kelompok di luar jam kuliah.
BAGIAN III
GAYA BELAJAR
Skala Penilaian Jawaban
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan Skala Penilaian
SS S R TS STS
1. Saya selalu membaca instruksi/petunjuk sebelum
mengerjakan tugas atau soal.
2. Setelah selesai belajar, saya merapikan meja belajar,
buku, pensil dan alat tulis lainnya.
3. Saya selalu mementingkan penampilan, baik dalam hal
pakaian maupun presentasi.
4. Saya lebih mudah mengingat sesuatu apa yang saya
lihat daripada yang saya dengar.
5. Saya sering kali mengetahui apa yang harus saya
katakan tetapi tidak pandai memilih kata-kata.
6. Saya sering kali lupa dengan apa yang disampaikan
dosen jika saya tidak mencatatnya.
7. Saya mudah belajar dengan mendengarkan penjelasan
secara langsung daripada mempelajarinya sendiri dari
buku.
8. Saya mudah memahami isi pembicaraan seseorang
hanya dengan mendengar suaranya ketika berbicara.
9. Saya mudah merasakan apa yang dirasakan oleh orang
lain hanya dengan mendengar suaranya.
10. Saya berbicara dengan irama terpola.
11. Saya lebih suka berdiskusi dengan teman daripada
melihat LCD atau membaca buku.
12. Saya biasanya berbicara dengan cepat ketika sedang
berdiskusi dengan teman.
13. Saya biasanya menggerakkan bibir ketika membaca.
14. Saya senang bersenandung atau menyanyikan sebuah
lagu sambil mengerjakan tugas atau saat sedang sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
15. Seringkali saya menjadikan suatu lagu sebagai lagu
tema/soundtrack suatu kejadian dalam hidup saya.
16. Saya biasanya mengalami kesulitan mengingat
informasi-informasi secara tertulis.
17 Saya mudah menghapal sesuatu yang telah saya sentuh.
18. Saya lebih senang belajar melalui praktik langsung.
19. Saya mudah menjelaskan sesuatu kepada orang lain
dengan mempraktikkannya.
20. Saya tidak betah untuk duduk diam dalam waktu yang
lama.
21. Saat mengingat suatu pengalaman, saya seringkali ingat
bagaimana perasaan saya terhadap pengalaman itu.
22. Saya cukup peka terhadap perubahan ekspresi tubuh
lawan bicara saya apakah dia senang atau bosan.
23. Ketika menyampaikan pendapat atau menjawab
pertanyaan, saya biasanya menggerakkan tangan saat
menerangkan.
24. Ketika mendengarkan penjelasan dosen saya selalu
mengetuk-ngetuk pena, jari, atau kaki saya.
25. Ketika menjelaskan suatu materi yang ditanya teman,
atau ketika saya berbicara, saya terbiasa menyentuh
teman tersebut untuk memperoleh perhatiannya.
Terimakasih Telah Meluangkan Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
LAMPIRAN III
Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
No Jenis
Kelamin IPK Nilai
AKD2
Butir Pernyataan Kinerja Dosen JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 P 2,64 42.67 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 105
2 P 2,76 51.8 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 107
3 P 2,67 52.73 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 5 4 3 3 3 80
4 L 2,87 56.08 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 80
5 P 3,00 58.02 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 84
6 P 3,88 92.78 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 5 4 4 3 3 5 4 5 5 5 4 4 96
7 L 2,40 52.73 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 4 3 4 4 5 4 3 3 4 93
8 P 2,69 53.92 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 3 3 4 5 5 5 3 5 4 5 4 88
9 P 3,29 60.98 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 84
10 L 2,09 48.52 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 95
11 P 2,18 52.33 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 2 4 4 2 1 4 73
12 P 2,62 50.83 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 103
13 P 2,87 50.58 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 103
14 L 2,58 46.52 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 2 5 5 100
15 P 2,29 49.23 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 86
16 L 2,53 51.17 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 5 4 4 4 3 4 4 79
17 P 2,33 48.8 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 84
18 L 2,31 47.1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 83
19 L 2,00 42.62 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 87
20 L 2,44 53.15 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 5 2 5 5 5 2 2 5 5 2 5 5 88
21 P 2,16 43.88 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 100
22 P 3,09 68.25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 108
23 P 3,59 70.58 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 4 5 5 4 5 5 103
24 L 1,91 46.38 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 3 5 5 4 5 4 5 4 94
25 P 2,63 56.98 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86
26 L 2,67 64.33 4 4 4 4 3 2 3 5 4 5 5 4 5 4 3 3 4 5 3 1 4 4 83
27 P 2,18 42.85 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86
28 P 1,96 47.42 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
29 P 2,38 47.48 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 90
30 L 2,33 52.25 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 4 3 75
31 L 3,53 51.23 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 3 3 5 5 5 5 3 3 5 96
32 L 2,42 52.58 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 81
33 L 2,00 42.95 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 78
34 P 2,89 61.6 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 5 5 3 4 3 4 3 3 5 4 84
35 P 3,87 80.92 4 4 4 5 4 2 3 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 2 4 4 90
36 P 3,64 71.5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 87
37 P 3,51 73.65 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4 88
38 P 3,00 52.05 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 87
39 P 2,44 43.85 4 5 5 5 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 3 4 4 92
40 L 2,33 56.42 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 94
41 P 2,87 49.55 5 5 5 5 5 2 3 5 3 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 86
42 P 2,2 47.45 5 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 1 2 4 74
43 L 2,94 54.25 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 5 4 4 3 3 3 4 84
44 L 2,67 68.15 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 87
45 L 2,71 55.45 4 4 4 4 4 2 4 5 5 5 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 91
46 L 3,04 62.38 4 5 5 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 90
47 L 2,96 48.95 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 3 64
48 P 3,62 83.4 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 85
49 P 2,78 51.03 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 103
50 P 2,85 56.58 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 97
51 P 3,12 52.4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 3 5 3 5 4 5 5 3 5 5 98
52 P 2,20 51.75 4 4 5 4 5 2 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 93
53 P 2,58 52.67 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 95
54 P 1,77 45.55 5 5 5 5 4 2 4 5 4 4 3 3 4 4 3 5 4 5 4 5 2 5 90
55 P 2,62 59.65 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 3 5 4 5 5 2 5 5 97
56 P 2,07 46.48 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 2 3 3 91
57 P 3,21 54.8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 84
58 L 2,16 47.45 5 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 92
59 P 3,00 55.48 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 3 2 4 3 3 5 5 5 5 3 4 5 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
60 L 3,02 71.4 4 4 4 5 3 4 3 5 4 5 4 2 3 4 2 4 4 5 5 3 5 4 86
61 P 2,29 52.25 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 5 4 5 3 2 1 1 75
62 P 3,41 71.8 5 5 5 5 5 2 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 3 5 5 4 5 5 96
63 L 2,23 51.7 5 5 5 5 5 1 3 5 5 4 2 3 5 4 2 4 4 4 4 3 4 4 86
64 P 3,20 65 5 5 5 5 4 2 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 90
65 P 2,60 56.45 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 4 4 4 4 5 5 94
66 P 2,80 59.83 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 98
67 P 3,75 85.55 5 5 5 5 4 2 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 3 5 5 3 4 5 91
68 P 2,62 64.62 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4 4 3 3 5 5 2 4 3 2 4 84
69 P 3,46 77.08 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 86
70 P 2,60 60.2 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 93
71 L 2,56 51.42 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 2 3 4 5 5 4 3 3 4 93
72 P 3,44 54.4 5 5 5 4 4 2 3 5 5 5 4 3 3 4 3 5 5 5 5 3 4 5 92
73 P 2,49 47.1 5 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 3 4 2 5 5 5 5 3 3 4 86
74 P 2,11 40.9 5 5 5 5 2 2 2 5 5 5 5 2 2 3 3 4 5 2 5 3 2 5 82
75 P 2,80 48.1 5 5 5 5 3 2 2 3 4 4 4 3 2 2 1 4 3 4 5 5 1 4 76
76 P 3,71 89.6 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 97
77 P 2,87 52.02 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 1 4 4 4 4 1 1 4 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
No Jenis
Kelamin IPK
Nilai
AKD2 Butir Pernyataan Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran
JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 P 2,64 42.67 1 3 4 3 5 3 5 5 1 5 2 1 4 5 5 2 1 1 1 57
2 P 2,76 51.8 3 4 3 3 3 2 2 3 3 5 5 2 3 5 5 5 3 3 5 67
3 P 2,67 52.73 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 69
4 L 2,87 56.08 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73
5 P 3,00 58.02 5 3 5 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 72
6 P 3,88 92.78 3 5 5 5 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 78
7 L 2,40 52.73 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 40
8 P 2,69 53.92 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 5 3 4 68
9 P 3,29 60.98 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 5 3 4 68
10 L 2,09 48.52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
11 P 2,18 52.33 4 4 4 4 2 2 3 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 72
12 P 2,62 50.83 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 2 3 3 4 2 3 4 3 4 56
13 P 2,87 50.58 3 4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 72
14 L 2,58 46.52 4 4 4 4 2 2 3 4 2 4 4 2 4 5 5 4 4 2 4 67
15 P 2,29 49.23 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 69
16 L 2,53 51.17 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 71
17 P 2,33 48.8 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 60
18 L 2,31 47.1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 63
19 L 2,00 42.62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
20 L 2,44 53.15 3 5 5 5 3 4 5 5 3 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 85
21 P 2,16 43.88 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 5 3 4 3 68
22 P 3,09 68.25 1 3 3 4 1 2 2 5 3 5 3 3 2 5 3 3 3 3 5 59
23 P 3,59 70.58 3 4 3 4 3 2 3 5 3 5 3 3 2 5 4 5 3 3 5 68
24 L 1,91 46.38 3 3 4 4 3 3 4 5 3 5 4 3 3 4 5 5 5 4 4 74
25 P 2,63 56.98 2 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69
26 L 2,67 64.33 3 4 4 4 5 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 61
27 P 2,18 42.85 3 2 3 3 4 3 3 4 1 4 4 3 2 4 4 4 4 2 2 59
28 P 1,96 47.42 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
29 P 2,38 47.48 2 3 3 4 3 2 2 4 3 5 5 4 2 4 4 4 3 3 4 64
30 L 2,33 52.25 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 71
31 L 3,53 51.23 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 63
32 L 2,42 52.58 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 67
33 L 2,00 42.95 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 66
34 P 2,89 61.6 4 5 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 82
35 P 3,87 80.92 4 4 5 5 4 4 4 5 2 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 83
36 P 3,64 71.5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 72
37 P 3,51 73.65 3 5 4 4 4 3 4 4 2 5 4 4 3 5 4 5 5 3 5 76
38 P 3,00 52.05 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 65
39 P 2,44 43.85 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 68
40 L 2,33 56.42 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3 71
41 P 2,87 49.55 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 68
42 P 2,2 47.45 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 67
43 L 2,94 54.25 3 4 3 4 4 3 4 5 4 5 5 3 3 5 5 4 4 3 4 75
44 L 2,67 68.15 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 66
45 L 2,71 55.45 4 5 5 4 4 4 5 5 3 5 4 3 3 5 5 4 4 3 3 78
46 L 3,04 62.38 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 64
47 L 2,96 48.95 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 48
48 P 3,62 83.4 2 3 4 3 3 3 4 2 2 2 2 4 3 4 4 3 4 3 2 57
49 P 2,78 51.03 3 4 4 4 3 3 4 4 3 5 3 3 2 4 4 4 4 4 3 68
50 P 2,85 56.58 4 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 3 3 4 4 4 4 3 3 75
51 P 3,12 52.4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 2 2 5 4 3 4 3 5 66
52 P 2,20 51.75 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 73
53 P 2,58 52.67 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 70
54 P 1,77 45.55 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 64
55 P 2,62 59.65 4 4 4 4 3 4 5 5 2 5 5 4 2 5 4 4 5 3 4 76
56 P 2,07 46.48 3 3 4 4 3 3 3 4 3 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 69
57 P 3,21 54.8 4 4 4 4 3 3 4 5 3 5 5 3 4 5 4 4 3 3 3 73
58 L 2,16 47.45 2 3 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 3 4 4 2 56
59 P 3,00 55.48 4 3 4 4 3 3 4 3 4 5 4 3 4 5 5 4 4 3 5 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
60 P 3,02 71.4 4 3 5 4 4 2 5 5 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 79
61 P 2,29 52.25 4 4 4 3 1 1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 65
62 P 3,41 71.8 4 4 4 4 4 3 4 5 2 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 73
63 P 2,23 51.7 2 4 4 5 3 3 2 2 2 3 2 2 1 5 5 5 5 3 4 62
64 L 3,20 65 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 79
65 P 2,60 56.45 3 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 3 3 4 4 3 3 4 3 70
66 L 2,80 59.83 4 5 4 4 3 3 5 5 3 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 76
67 P 3,75 85.55 3 5 4 5 5 4 4 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 2 83
68 P 2,62 64.62 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 2 64
69 L 3,46 77.08 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 73
70 P 2,60 60.2 3 3 4 4 4 3 3 5 3 5 4 3 3 4 4 4 4 3 5 71
71 P 2,56 51.42 4 4 5 5 3 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 84
72 P 3,44 54.4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 5 3 3 3 5 3 4 3 3 4 67
73 P 2,49 47.1 2 4 4 4 3 3 4 3 3 5 4 3 3 5 4 5 5 3 2 69
74 P 2,11 40.9 4 4 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 3 4 3 4 78
75 P 2,80 48.1 3 4 4 4 3 3 3 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 3 77
76 P 3,71 89.6 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 73
77 L 2,87 52.02 4 4 4 4 3 3 4 4 2 5 5 3 2 5 5 4 4 3 1 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
No Jenis
Kelamin IPK Nilai
AKD2
Butir Pernyataan Gaya Belajar Mahasiswa JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 P 2,64 42.67 4 1 5 5 4 5 3 3 3 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 106
2 P 2,76 51.8 5 3 5 5 5 5 5 2 2 2 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 5 5 5 3 3 104
3 P 2,67 52.73 4 5 4 5 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 4 3 4 100
4 L 2,87 56.08 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 4 5 4 4 5 5 5 5 2 4 104
5 P 3,00 58.02 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 86
6 P 3,88 92.78 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 5 5 3 4 5 3 3 3 94
7 L 2,40 52.73 3 2 5 4 3 3 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 91
8 P 2,69 53.92 5 3 4 5 3 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 3 5 5 5 4 5 4 3 4 3 104
9 P 3,29 60.98 5 4 4 3 4 5 3 4 4 3 2 2 3 2 3 2 4 3 5 2 5 4 3 2 3 84
10 L 2,09 48.52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 99
11 P 2,18 52.33 4 5 3 4 4 3 3 4 5 3 4 4 1 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 98
12 P 2,62 50.83 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 4 2 4 4 3 87
13 P 2,87 50.58 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 90
14 L 2,58 46.52 5 4 3 2 5 5 3 3 5 3 3 2 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 103
15 P 2,29 49.23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 96
16 L 2,53 51.17 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 89
17 P 2,33 48.8 3 4 3 4 4 4 4 3 2 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 78
18 L 2,31 47.1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 90
19 L 2,00 42.62 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 76
20 L 2,44 53.15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 121
21 P 2,16 43.88 4 5 4 5 5 5 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 93
22 P 3,09 68.25 3 3 5 3 5 4 3 3 2 3 5 5 5 5 5 3 3 5 3 3 4 4 3 5 3 95
23 P 3,59 70.58 3 5 3 4 5 5 5 4 3 3 5 4 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 3 4 4 105
24 L 1,91 46.38 5 5 5 2 5 5 5 2 2 3 4 2 2 1 3 3 4 5 4 5 4 5 4 3 5 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
25 P 2,63 56.98 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95
26 L 2,67 64.33 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 3 4 4 3 5 5 5 5 5 5 3 5 97
27 P 2,18 42.85 4 4 4 2 3 4 4 4 4 1 4 4 1 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 97
28 P 1,96 47.42 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 96
29 P 2,38 47.48 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 3 5 104
30 L 2,33 52.25 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 2 3 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 4 94
31 L 3,53 51.23 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 117
32 L 2,42 52.58 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 4 5 5 3 3 5 5 4 3 4 4 4 2 87
33 L 2,00 42.95 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 80
34 P 2,89 61.6 4 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 3 2 2 4 2 4 4 4 3 5 4 4 3 4 93
35 P 3,87 80.92 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 2 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 102
36 P 3,64 71.5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 95
37 P 3,51 73.65 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 2 5 1 3 3 3 5 4 2 5 5 3 1 4 90
38 P 3,00 52.05 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 92
39 P 2,44 43.85 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 99
40 L 2,33 56.42 4 3 3 5 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 3 3 95
41 P 2,87 49.55 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 5 5 5 3 3 3 4 3 95
42 P 2,2 47.45 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 85
43 L 2,94 54.25 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 3 104
44 L 2,67 68.15 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 89
45 L 2,71 55.45 5 5 5 5 4 4 4 3 2 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 3 105
46 L 3,04 62.38 4 3 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 1 5 3 4 3 5 4 3 2 95
47 L 2,96 48.95 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 2 2 74
48 P 3,62 83.4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 89
49 P 2,78 51.03 4 4 3 5 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 2 5 5 3 1 2 2 83
50 P 2,85 56.58 4 5 5 4 5 5 5 4 2 2 4 2 4 4 4 2 5 5 5 5 4 5 5 2 3 100
51 P 3,12 52.4 4 5 3 3 5 5 3 3 1 2 2 2 2 5 5 3 3 4 3 3 5 4 4 3 2 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
52 P 2,20 51.75 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 105
53 P 2,58 52.67 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 90
54 P 1,77 45.55 4 3 4 5 5 5 5 3 5 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 103
55 P 2,62 59.65 5 5 5 4 4 2 5 3 2 3 5 2 4 4 5 2 4 4 2 2 4 5 4 2 3 90
56 P 2,07 46.48 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 5 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 2 3 83
57 P 3,21 54.8 5 5 4 5 5 5 5 5 3 3 5 3 5 5 4 3 5 5 4 5 4 4 5 5 3 110
58 L 2,16 47.45 5 4 4 4 5 5 4 3 3 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 105
59 P 3,00 55.48 5 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 104
60 L 3,02 71.4 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 2 2 4 4 4 2 3 5 5 2 4 5 5 2 2 93
61 P 2,29 52.25 4 1 5 1 4 1 4 4 3 3 4 1 4 5 4 5 4 4 3 1 2 4 4 4 5 84
62 P 3,41 71.8 3 4 4 5 5 4 4 3 4 2 4 4 5 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 4 2 95
63 L 2,23 51.7 5 1 5 3 4 4 3 2 4 4 4 1 5 5 2 2 4 5 3 5 4 4 3 4 3 89
64 P 3,20 65 4 4 5 5 4 5 2 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 103
65 P 2,60 56.45 4 3 5 5 3 4 4 2 4 3 4 4 2 5 4 3 2 4 4 5 4 4 4 2 4 92
66 P 2,80 59.83 5 4 4 4 5 5 5 3 2 3 3 2 2 4 4 2 4 5 3 4 4 4 3 3 2 89
67 P 3,75 85.55 5 5 5 5 2 4 3 3 4 3 3 2 3 2 4 2 3 4 4 4 4 4 5 2 3 88
68 P 2,62 64.62 4 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 4 3 3 3 4 4 3 3 84
69 P 3,46 77.08 5 5 5 5 4 4 3 2 2 2 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 2 4 99
70 P 2,60 60.2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 5 4 2 5 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 94
71 L 2,56 51.42 5 5 4 5 5 3 3 4 3 4 4 3 3 5 5 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 103
72 P 3,44 54.4 5 3 4 5 5 5 5 2 1 3 3 3 2 5 5 2 4 3 3 5 5 5 5 3 4 95
73 P 2,49 47.1 4 5 4 2 4 3 4 3 3 3 5 2 5 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 2 88
74 P 2,11 40.9 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 1 1 2 5 5 2 5 5 3 5 5 5 5 4 4 100
75 P 2,80 48.1 5 5 5 5 3 5 3 4 5 5 2 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 1 3 108
76 P 3,71 89.6 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 91
77 P 2,87 52.02 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 3 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN IV
Hasil Uji Validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
A. Hasil Uji Validitas Kinerja Dosen
Uji Pertama
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 93.32 73.091 .392 . .844
item2 93.32 71.854 .541 . .841
item3 93.34 72.016 .521 . .841
item4 93.38 72.185 .452 . .842
item5 93.78 70.701 .404 . .843
item6 94.71 70.680 .306 . .848
item7 94.04 69.854 .568 . .838
item8 93.44 71.592 .527 . .841
item9 93.45 71.856 .501 . .841
item10 93.44 73.092 .360 . .845
item11 93.83 73.011 .249 . .848
item12 93.96 70.933 .363 . .845
item13 93.91 70.084 .479 . .840
item14 94.00 70.132 .454 . .841
item15 94.48 70.463 .385 . .844
item16 93.45 72.067 .415 . .843
item17 93.78 71.622 .386 . .844
item18 93.51 70.885 .429 . .842
item19 93.64 69.340 .551 . .838
item20 94.52 67.490 .491 . .840
item21 94.08 64.757 .598 . .834
item22 94.19 74.264 .125 . .853
item23 95.71 75.023 .045 . .859
item24 94.96 72.038 .275 . .848
item25 93.69 69.770 .569 . .838
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Uji Kedua (setelah item tidak valid dihapus 22, 23)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 87.57 69.222 .414 . .861
item2 87.57 68.169 .544 . .858
item3 87.58 68.325 .524 . .859
item4 87.62 68.554 .447 . .860
item5 88.03 66.605 .441 . .860
item6 88.96 67.512 .275 . .867
item7 88.29 65.917 .599 . .855
item8 87.69 67.849 .538 . .858
item9 87.70 68.133 .508 . .859
item10 87.69 69.217 .380 . .862
item11 88.08 69.178 .260 . .865
item12 88.21 66.562 .418 . .860
item13 88.16 66.002 .518 . .857
item14 88.25 66.478 .457 . .859
item15 88.73 67.017 .371 . .862
item16 87.70 68.344 .421 . .860
item17 88.03 67.999 .382 . .861
item18 87.75 66.662 .479 . .858
item19 87.88 65.578 .565 . .855
item20 88.77 64.208 .473 . .859
item21 88.32 61.406 .590 . .854
item24 89.21 69.193 .215 . .868
item25 87.94 66.219 .563 . .856
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Uji Ketiga (setelah item tidak valid dihapus)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 84.70 65.475 .425 . .864
item2 84.70 64.502 .549 . .861
item3 84.71 64.707 .523 . .862
item4 84.75 64.925 .446 . .863
item5 85.16 62.870 .453 . .862
item6 86.09 63.926 .272 . .871
item7 85.42 62.167 .617 . .857
item8 84.82 64.282 .531 . .861
item9 84.83 64.511 .507 . .862
item10 84.82 65.493 .388 . .865
item11 85.21 65.219 .285 . .868
item12 85.34 62.674 .442 . .863
item13 85.29 62.128 .544 . .859
item14 85.38 62.869 .459 . .862
item15 85.86 63.835 .339 . .867
item16 84.83 64.905 .400 . .864
item17 85.16 64.739 .349 . .866
item18 84.88 62.815 .502 . .861
item19 85.01 62.039 .563 . .859
item20 85.90 61.015 .450 . .864
item21 85.45 58.067 .582 . .858
item25 85.06 62.562 .571 . .859
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
B. Hasil Uji Validitas Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran
Uji Pertama
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 69.45 61.541 .426 .367 .855
item2 69.06 62.325 .196 .513 .869
item3 68.92 60.231 .597 .579 .849
item4 68.78 60.490 .647 .761 .848
item5 68.73 61.069 .655 .670 .849
item6 69.42 62.878 .289 .492 .860
item7 69.68 60.985 .461 .578 .854
item8 69.05 60.103 .504 .522 .852
item9 68.68 59.064 .549 .632 .850
item10 69.57 61.880 .337 .457 .859
item11 68.40 59.270 .571 .729 .849
item12 69.03 58.631 .534 .582 .850
item13 69.35 60.915 .457 .612 .854
item14 69.38 61.159 .388 .534 .857
item15 68.40 63.533 .358 .552 .857
item16 68.73 61.096 .466 .601 .853
item17 68.81 60.475 .549 .638 .851
item18 68.77 60.129 .509 .512 .852
item19 69.27 60.385 .534 .591 .851
item20 69.12 61.420 .310 .369 .861
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Uji Kedua (setelah item tidak valid dihapus)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 65.86 57.282 .407 .356 .865
item3 65.32 56.064 .573 .482 .859
item4 65.18 55.861 .672 .743 .857
item5 65.13 56.509 .672 .666 .858
item6 65.82 58.124 .311 .453 .869
item7 66.08 56.520 .463 .570 .863
item8 65.45 55.593 .513 .519 .861
item9 65.08 54.836 .537 .595 .860
item10 65.97 57.368 .339 .457 .868
item11 64.81 54.685 .590 .720 .858
item12 65.43 54.143 .544 .568 .860
item13 65.75 56.978 .412 .457 .865
item14 65.78 56.516 .404 .523 .866
item15 64.81 59.054 .353 .506 .867
item16 65.13 56.483 .483 .600 .862
item17 65.21 56.009 .554 .636 .860
item18 65.17 55.721 .509 .512 .861
item19 65.68 55.854 .546 .573 .860
item20 65.52 56.937 .311 .369 .871
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
C. Hasil Uji Validtas Gaya Belajar
Uji Pertama
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 159.45 140.672 .084 . .770
item2 159.55 141.330 .049 . .772
item3 160.01 138.566 .155 . .768
item4 158.94 137.456 .356 . .762
item5 159.71 139.286 .175 . .767
item6 159.21 134.930 .282 . .763
item7 159.10 137.542 .296 . .763
item8 159.22 133.201 .407 . .758
item9 159.34 135.937 .324 . .762
item10 158.99 138.171 .195 . .767
item11 159.38 138.869 .192 . .767
item12 160.53 142.673 -.030 . .777
item13 159.78 138.859 .214 . .766
item14 159.21 135.930 .351 . .761
item15 159.17 135.326 .354 . .761
item16 159.40 138.191 .226 . .766
item17 159.78 137.753 .265 . .764
item18 159.56 138.566 .158 . .768
item19 159.78 137.174 .229 . .765
item20 159.92 138.020 .263 . .764
item21 159.91 142.978 -.030 . .773
item22 159.51 136.464 .248 . .765
item23 160.01 134.539 .339 . .761
item24 159.31 138.296 .120 . .771
item25 159.51 133.622 .315 . .762
item26 160.52 138.569 .150 . .769
item27 159.14 134.203 .331 . .761
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
item28 159.19 133.238 .474 . .756
item29 159.96 136.459 .282 . .763
item30 160.42 140.141 .078 . .772
item31 159.44 134.908 .374 . .760
item32 159.14 138.966 .219 . .766
item33 158.95 138.445 .241 . .765
item34 159.19 134.817 .380 . .760
item35 159.22 133.911 .343 . .760
item36 160.39 137.530 .173 . .768
item37 159.03 138.105 .287 . .764
item38 159.01 135.276 .416 . .759
item39 159.19 134.922 .383 . .760
item40 159.90 133.700 .370 . .759
item41 159.95 135.997 .205 . .767
item42 159.71 139.075 .130 . .770
item43 159.79 136.640 .265 . .764
item44 160.10 140.200 .135 . .768
item45 160.04 143.880 -.080 . .780
Uji Kedua (setelah item tidak valid dihapus 1, 2, 3, 5, 10, 11, 12, 13, 18, 21,
24, 26, 30, 32, 36, 41, 43, 44, 45)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item4 94.69 82.033 .355 .504 .800
item6 94.96 80.327 .260 .471 .805
item7 94.86 82.203 .284 .389 .802
item8 94.97 78.552 .413 .498 .796
item9 95.09 82.584 .202 .373 .806
item14 94.96 81.433 .304 .676 .802
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
item15 94.92 79.783 .390 .566 .798
item16 95.16 82.107 .257 .344 .804
item17 95.53 81.831 .293 .402 .802
item19 95.53 80.963 .274 .558 .803
item20 95.68 82.459 .260 .481 .803
item22 95.26 81.037 .254 .416 .804
item23 95.77 79.445 .353 .472 .799
item25 95.26 79.826 .266 .497 .805
item27 94.90 78.831 .362 .606 .799
item28 94.95 78.418 .496 .628 .793
item29 95.71 81.523 .259 .462 .804
item31 95.19 79.764 .390 .386 .798
item33 94.70 82.686 .246 .450 .804
item34 94.95 79.497 .410 .473 .797
item35 94.97 77.026 .468 .467 .793
item37 94.78 81.016 .416 .520 .798
item38 94.77 79.287 .497 .648 .794
item39 94.95 79.603 .412 .463 .797
item40 95.65 79.178 .360 .526 .799
item43 95.55 80.751 .300 .424 .802
Uji Ketiga (setelah item tidak valid dihapus)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item4 90.83 78.379 .351 .500 .800
item6 91.10 76.910 .246 .470 .805
item7 91.00 78.526 .282 .383 .802
item8 91.12 75.078 .403 .483 .796
item14 91.10 77.936 .290 .645 .802
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
item15 91.06 76.088 .394 .551 .797
item16 91.30 78.660 .238 .310 .804
item17 91.68 78.301 .280 .390 .802
item19 91.68 77.406 .266 .528 .803
item20 91.82 78.730 .262 .474 .803
item22 91.40 77.138 .267 .371 .803
item23 91.91 75.768 .355 .468 .799
item25 91.40 76.165 .266 .492 .805
item27 91.04 75.380 .352 .605 .799
item28 91.09 74.794 .497 .626 .792
item29 91.86 77.782 .263 .460 .803
item31 91.34 76.016 .397 .385 .797
item33 90.84 78.765 .263 .431 .803
item34 91.09 75.742 .418 .472 .796
item35 91.12 73.368 .472 .463 .792
item37 90.92 77.204 .429 .498 .797
item38 90.91 75.610 .500 .647 .793
item39 91.09 75.978 .411 .462 .796
item40 91.79 75.562 .359 .524 .799
item43 91.69 76.823 .317 .386 .801
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
LAMPIRAN V
Hasil Uji Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
A. Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Dosen
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.868 .881 22
B. Hasil Uji Reliabilitas Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.869 .876 19
C. Hasil Uji Reliabilitas Gaya Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.806 .811 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN VI
R tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
LAMPIRAN
VII
Hasil Penghitungan PAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
1. Variabel Kinerja Dosen
Skor terendah yang mungkin dicapai = 22
Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 110
22 + 81% (110 – 22) = 93,28 dibulatkan menjadi 93
22 + 66% (110 – 22) = 80,08 dibulatkan menjadi 80
22 + 56% (110 – 22) = 71,28 dibulatkan menjadi 71
22 + 46% (110 – 22) = 62,48 dibulatkan menjadi 62
22 + 0% (110 – 22) = 22
2. Variabel Keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran
Skor terendah yang mungkin dicapai = 19
Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 95
19 + 81% (95 – 19) = 80,56 dibulatkan menjadi 81
19 + 66% (95 – 19) = 69,16 dibulatkan menjadi 69
19 + 56% (95 – 19) = 61,56 dibulatkan menjadi 62
19 + 46% (95 – 19) = 53,96 dibulatkan menjadi 54
19 + 0% (95 – 19) = 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
LAMPIRAN
VIII
Hasil Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
A. Hasil uji normalitas bivariat kinerja dosen dan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Dasar II
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .572 100.190 1 75 .000 .036 .015
The independent variable is Mahalanobis Distance.
B. Hasil uji normalitas bivariat keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran
dan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .414 53.038 1 75 .000 .041 .010
The independent variable is Mahalanobis Distance.
C. Hasil uji normalitas bivariat gaya belajar dan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Dasar II
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .564 97.054 1 75 .000 .036 .016
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
LAMPIRAN IX
Hasil Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
A. Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho1 : Tidak ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Dasar II.
Ha1 : Ada hubungan positif kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Dasar II.
Correlations
kinerjadosen prestasiakd2
Spearman's rho kinerjadosen Correlation Coefficient 1.000 .083
Sig. (2-tailed) . .474
N 77 77
prestasiakd2 Correlation Coefficient .083 1.000
Sig. (2-tailed) .474 .
N 77 77
B. Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho2 : Tidak ada hubungan keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran
dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II
Ha2 : Ada hubungan positif keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran
dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Correlations
keaktifan prestasiakd2
Spearman's rho keaktifan Correlation Coefficient 1.000 .355**
Sig. (2-tailed) . .002
N 77 77
prestasiakd2 Correlation Coefficient .355** 1.000
Sig. (2-tailed) .002 .
N 77 77
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
C. Pengujian Hipotesis 3
Hipotesis 3 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho3 : Tidak ada hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Dasar II
Ha3 : Ada hubungan positif gaya belajar dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Dasar II
Correlations
GBvisual PrestasiAKD2
Spearman's rho GBvisual Correlation Coefficient 1.000 .050
Sig. (2-tailed) . .740
N 46 46
PrestasiAKD2 Correlation Coefficient .050 1.000
Sig. (2-tailed) .740 .
N 46 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Correlations
GBauditori prestasiAKD2
Spearman's rho GBauditori Correlation Coefficient 1.000 .410
Sig. (2-tailed) . .493
N 5 5
prestasiAKD2 Correlation Coefficient .410 1.000
Sig. (2-tailed) .493 .
N 5 5
Correlations
GBkinestetik prestasiAKD2
Spearman's rho GBkinestetik Correlation Coefficient 1.000 .002
Sig. (2-tailed) . .993
N 21 21
prestasiAKD2 Correlation Coefficient .002 1.000
Sig. (2-tailed) .993 .
N 21 21
Correlations
GBv-k prestasiAKD2
Spearman's rho GBvk Correlation Coefficient 1.000 -1.000**
Sig. (2-tailed) . .
N 3 3
prestasiAKD2 Correlation Coefficient -1.000** 1.000
Sig. (2-tailed) . .
N 3 3
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Correlations
GBv-a prestasiAKD2
Spearman's rho GBva Correlation Coefficient 1.000 1.000
Sig. (2-tailed) . .
N 2 2
prestasiAKD2 Correlation Coefficient 1.000** 1.000
Sig. (2-tailed) . .
N 2 2
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI