hubungan antara trombositopenia dengan lamanya hari perawatan pada penderita demam berdarah dengue

64
HUBUNGAN ANTARA TROMBOSITOPENIA DENGAN LAMANYA HARI PERAWATAN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM TAHUN 2012 SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Oleh : SUNARYO NPM 61109031 PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BATAM 2013

Upload: anzha-windy

Post on 29-Nov-2015

94 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

HUBUNGAN ANTARA TROMBOSITOPENIA DENGAN LAMANYA

HARI PERAWATAN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE

(DBD)

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH

KOTA BATAM TAHUN 2012

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Oleh :

SUNARYO

NPM 61109031

PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BATAM

2013

Page 2: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TROMBOSITOPENIA DENGAN LAMANYA

HARI PERAWATAN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE

(DBD) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH KOTA

BATAM TAHUN 2012

Nama : Sunaryo

NPM : 61109031

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Seminar SKRIPSI

Program Studi Kedokteran Universitas Batam Tahun Akademik 2012/2013

Batam, 25 Februari 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Putra Hendra, Sp.PD Rini Susanti, M.Pd

Page 3: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

UNIVERSITAS BATAM

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

BATAM

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

NAMA : SUNARYO

NPM : 61109031

PROGRAM STUDI : S1 KEDOKTERAN

FAKULTAS : KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

JUDUL SKRIPSI :

HUBUNGAN ANTARA TROMBOSITOPENIA DENGAN LAMANYA

HARI PERAWATAN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE

(DBD) DI RSUD EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM TAHUN 2012

Batam, Februari 2013

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Putra Hendra, Sp.PD Rini Susanti, M.Pd

Mengetahui :

Ketua Program Studi Dekan Fakultas

S1 Kedokteran Kedokteran dan Ilm Kesehatan

Dr. dr. Ibrahim Ali, SH, M.Sc dr. Muharso, SKM

Page 4: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

MOTTO

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang,

tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak di ketahui, dan Anda

tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. (William Feather)

The way to be ahead is getting started now. If you star now, next year you will

know a lot of things are unknow right now, and you will not know the future if you

are waiting. (William Feather)

Page 5: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

BIODATA PENULIS

Nama : Sunaryo

Npm : 61109031

Tempat & Tanggal Lahir : Palembang, 7 Januari 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Perum. Dotamana Grand Bsi H/25 Batam Center

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD (1997-2003) : SD Negeri Telang Rejo

SMP (2003-2006) : SMP Negeri 1 Muara Telang

SMU (2006-2009) : Madrasah Aliyah (IPA) PP.Qodratullah

S1 KEDOKTERAN (2009-2013) : Fakultas Kedokteran Universitas Batam

Page 6: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

BATAM

PROGRAM STUDI S1 KEDOKTERAN

SKRIPSI, 20 FEBRUARI 2013

NAMA : Sunaryo

NPM : 61109031

HUBUNGAN ANTARA TROMBOSITOPENIA DENGAN LAMANYA

HARI PERAWATAN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE

(DBD) DI RSUD EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM TAHUN 2012

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar

Trombositopenia dengan lamanya hari perawatan pada penderita Demam Berdarah

Dengue (DBD). Penelitian dilaksanakan di Bagian Poli Anak dan Poli Penyakit

Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kota Batam pada tanggal 23 Januari – 23

Februari 2013.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah cross sectional analytic.

Populasi penelitian ini berjumlah 80 orang, sedangkan sampel yang diguanakan

dalam penelitian sebanyak 60 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah

purposive random sampling. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data

dengan wawancara. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan

dianalisis menggunakan Uji Chi Square.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di bagian Poli Anak

dan Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kota Batam pada tanggal 23

Januari-23 Februari, maka diperoleh jumlah penderita yang mempunyai kadar

Trombositopenia rendah (di bawah 50.000/ul) adalah (20%) atau 12 orang dimana

jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penderita Demam Berdarah

Dengue (DBD) yang mempunyai kadar Trombositopenia tinggi (di atas 50.000/ul)

adalah (80%) atau 48 orang.

Dari tabel tersebut menunjukan bahwa persentasi terjadinya Demam

Berdarah Dengue (DBD) meningkat antara umur 7 tahun-13 tahun, sedangkan dari

hasil analisis data didapatkan bahwa tidak selalu penderita Demam Berdarah

Dengue (DBD) yang mempunyai kadar Trombositopenia di bawah 50.000/ul masa

perawatannya lebih lama di banding yang kadar Trombositopenianya di atas

50.000/ul. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sacara statistik tidak terdapat

hubungan antara kadar Trombositopenia dengan lamanya hari perawatan.

Kata kunci : kadar trombositopenia – demam berdarah dengue

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES BATAM

UNIVERSITY

Page 7: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

MEDICINE DEPARTMENT

SKRIPSI, FEBRUARY 23rd

2013

NAME : Sunaryo

NPM : 61109031

THE CORRELATION BETWEEN THROMBOCYTOPENIA AND THE

DURATION OF HOSPITALIZATION TOWARDS PATIENTS

UNDERGOING DENGUE HEMORRHAGIC FEVER AT RSUD EMBUNG

FATIMAH BATAM CITY IN THE YEAR OF 2012.

ABSTRACT

The objectives of this study is to evaluate the correlation between the degree

of thrombocytopenia and duration of hospitalization to patients who is undergoing

Dengue Hemorrhagic Fever. This study is conducted in Children Poly and Internist

Poly at Public Hospital in Batam City from January 23rd

to February 23rd

2013.

This study uses approach called as a cross sectional analytic. The population

of this study is 80 patients, while the sample that is used consist of 60 patients. The

technique of sampling in this study is purposive random sampling. Technique of

collecting the data is by interviewing. The data is presented in form of table and it is

analyzed by using Chi Square test.

Based on the result of study which has been conducted in Children Poly and

Internist Poly at Public Hospital of Batam City started from January 23rd

to

February 23rd

, so it is gained the total of patients who have low degree of

thrombocytopenia (under 50.000/ul) consist of 20 % of population or 12 patients.

While, It is less than the total of patients who have high degree of

thrombocytopenia (up to 50.000/ul) consist of 80 % of population or 48 patients.

From that table showed that the percentage of occuring Dengue Hemorrhagic

Fever increases between 7 up to 13 years old, while the result of data analysis

gained, it doesn’t meant that patients who have the degree of thrombocytopenia

which is less than 50.000/ul, always have the hospitalization time longer than the

high degree of thrombocytopenia. Therefore, it can be concluded that there is no

correlation between degree of thrombocytopenia and duration of hospitalization

statistically.

Key words : thrombocytopenia rate – incidence of dengue hemorrhagic fever

Page 8: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proses penyusunan SKRIPSI

ini. Penyelesaian SKRIPSI ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,

oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

tulus kepada :

1. Rektor Universitas Batam Prof. Dr. Ir. M. Jemmy Rumengan, SE. MM

2. Dekan Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Batam Dr.

dr. Muharso, SKM

3. Ketua Program Studi S1 Ilmu Kedokteran Fakultas Kesehatan Universitas

Batam Dr. dr. Ibrahim,SH. M.Sc

4. Dr. Putra Hendra, Sp.PD selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan saran hingga terselesainya SKRIPSI ini.

5. Rini Susanti, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan saran hingga terselesainya SKRIPSI ini.

6. Kedua Orang Tua saya yang selalu memotivasi sehingga penyelesaian

SKRIPSI ini bisa terselesaikan tepat waktu.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan SKRIPSI ini baik secara

langsung ataupun tidak langsung.

Semoga SKRIPSI ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca semua.

Batam, 25 Februari

2013

Penulis

Page 9: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.. .................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .. ....................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... ....................................................................... iii

MOTTO ............................................................................................................ iv

BIODATA PENULIS ..................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

1.3.1. Tujuan Umum ..................................................................... 5

1.3.2. Tujuan Khusus ..................................................................... 5

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Epidemiologi ................................................................................ 7

2.2. Teori Pustaka ................................................................................ 8

2.2.1. Definisi ................................................................................ 8

2.2.2. Etiologi ................................................................................ 8

2.2.3. Patogenesis .......................................................................... 9

2.2.4. Manifestasi Klinis dan Perjalanan Penyakit ........................ 12

2.2.5. Pemeriksaan Penunjang ...................................................... 13

2.2.5.1. Laboratorium ........................................................... 13

2.2.5.2. Pemeriksaan Radiologis .......................................... 14

2.2.6. Demam Dengue (DD) ......................................................... 15

2.2.7. Demam Berdarah Dengue (DBD) ....................................... 15

2.2.8. Diagnosis Banding .............................................................. 16

2.2.9. Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue .............................. 17

2.2.10. Penatalaksanaan ................................................................ 17

2.2.11. Prognosis ........................................................................... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ......................................................... 20

3.2. Hipotesa ....................................................................................... 20

3.3. Variabel Penelitian ........................................................................ 20

3.4. Defenisi Operasional ..................................................................... 21

3.5. Desain Penelitian .......................................................................... 21

3.6. Populasi dan Sampel ..................................................................... 22

3.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 23

3.8. Pengumpulan Data ........................................................................ 23

3.9. Pengolahan Data............................................................................ 24

3.10. Analisa Data ................................................................................ 24

3.11. Jadwal Penelitian ......................................................................... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 10: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

4.1. Hasil Penelitian dan Analisa Data ................................................ 25

4.1.1. Hasil Penelitian ................................................................... 25

4.1.2. Analisa Data ........................................................................ 32

4.2. Pembahasan .................................................................................. 42

4.3. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .................................................................................. 48

5.2. Saran ............................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 50

LAMPIRAN

Page 11: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pernyataan Keaslian Tulisan

Lampiran 2 Permohonan izin Permintaan data ke RSUD Embung Fatimah Kota

Batam

Lampiran 3 Surat Persetujuan Permintaan data dari RSUD Embung Fatimah

Kota Batam

Page 12: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi derajat penyakit infeksi virus dengue …………………….. 17

Tabel 4.1. Distribusi kejadian demam berdarah dengue menurut jenis kelamin

……………………………………………………………………..…. 25

Tabel 4.2. Distribusi kejadian demam berdarah dengue menurut usia.

…………………………………………………................................. 26

Tabel 4.3. Distribusi Trombositopenia dengan kejadian demam berdarah dengue

.............................................................................................................. 26

Tabel 4.4. Distribusi kadar Trombositopenia dengan lamanya hari perawatan

menurut jenis kelamin…………….………………………..………….. 28

Tabel 4.5. Data Konfirmasi Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit

Tahun 2004-2008….………………………………………………….. 44

Page 13: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. : Proporsi kadar Trombositopenia pada Penderita

Demam Berdarah Dengue (DBD) ………..………..……..……...…..

27

Grafik 4.3. : Angka Insiden Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000

Penduduk di Indonesia Tahun

2009…...……………………..………...………. 43

Page 14: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis.Data

dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempatiurutan pertama dalam jumlah

penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga

tahun 2009, WorldHealth Organization (WHO) mencatat negara Indonesia

sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.

Demam berdarah dengue pada negara-negara tropis, umumnya meningkatan pada

musim penghujan di mana banyak genangan air bersih yang menjadi tempat

berkembang biak nyamuk Aedes aegypty. Penyakit Demam Berdarah Dengue

merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya dan dapat menimbulkan

kematian dalam waktu singkat bila tidak segera ditangani.Umumnya wabah

demam berdarah kembali meningkat menjelang awal musim kemarau di daerah

perkotaan (Suroso & Umar 1999).

Wabah dengue pertama kali ditemukan di dunia tahun 1635 di kepulauan Karibia

dan selama abad 18, 19 dan awal abad 20, wabah penyakit yang menyerupai

Dengue telah digambarkan secara global di daerah tropis dan beriklim sedang.

Penyakit DBD di Asia Tenggara ditemukan pertama kali di Manila tahun 1954

dan Bangkok tahun 1958 (Soegijanto S, Sustini F, 2004).Demam Berdarah

Dengue dilaporkan menjadi epidemic di Hanoi (1958), Malaysia (1962-1964),

Saigon (1965), dan Calcutta. (1963) (Soedarmo, 2002)

DBD di Indonesia pertama kali ditemukan di Surabaya tahun 1968, tetapi

konfirmasi virologist baru diperoleh tahun 1970.

Page 15: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Kasus pertama di Jakarta dilaporkan tahun 1968, diikuti laporan dari Bandung

(1972) dan Yogyakarta (1972) (Soedarmo, 2002).

Epidemic di luar Jawa dilaporkan tahun 1972 di Sumatera Barat dan Lampung,

disusul Riau, Sulawesi Utara, dan Bali (1973), serta Kalimantan Selatan dan

Nusa Tenggara Barat (1974). DBD telah menyebar ke seluruh propinsi di

Indonesia sejak tahun 1997 dan telah terjangkit di daerah pedesaan (Suroso T,

1999).

Jumlah kasus DBD di Indonesia tahun 2007 mencapai 140.000 kasus dan 1.380

orang meninggal, dengan CFR (Case Fatality Rate) sebesar 0,98%. Selama tahun

2008, kasus DBD menurun menjadi 137.469 kasus dan jumlah kematian

sebanyak 1187 kasus (CFR 0,86%). Tahun 2009 terdapat 77.489 kasus DBD,

angka kematian mencapai 585 orang dengan CFR sebesar 0,76%. (Rita

Kusriastuti, 2009).

Berdasarkan data dari Depkes RI pada tahun 2010, jumlah kasus DBD di

Indonesia dari Januari s/d Maret 2010 sebanyak 14.875 kasus, dengan angka

kematian 167 orang dengan CFR sebesar 1,13%.Walaupun menurun secara

signifikan, angka kematian di beberapa propinsi masih tetap lebih dari 1%.Hal ini

beberapa bahwa kabupaten/kota belum mencapai target nasional Case Fatality

Rate (CFR) yaitu <1%. (Rita Kusriastuti, 2009).

Berdasarkan pada situasi di atas, World Health Organization (WHO) menetapkan

Indonesia sebagai salah satu negara hiperendemik dengan jumlah populasi yang

terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) sebanyak 32 propinsi dari 33 propinsi

di Indonesia dari 355 kabupaten/kota dari 444 kota terkena Demam Berdarah

Dengue (DBD).Hal ini berarti setiap hari dilaporkan terdapat sebanyak 380 kasus

DBD, dan 1-2 orang meninggal setiap harinya. (Rita Kusriastuti, 2009).

Page 16: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di kota Batam sendiri pada dua tahun

terakhir terjadi penurunan angka kesakitan DBD. Pada tiga tahun terakhir terjadi

penurunan yang mana pada tahun 2011 insiden rate( IR ) DBD adalah 60,19 per

100.000 penduduk. Tahun 2010 adalah 76,78 per 100.000 penduduk,jika

dibandingkan dengan tahun 2009 ( IR 122,99 per 100.000 penduduk ) terjadi

penurunan.

Melihat kejadian kasus DBD setiap bulannya pada tahun 2010 dan 2011 di kota

Batam terdapat perbedaan pola musim penularan,akan tetapi terdapat persamaan

puncak kasus yang terjadi pada bulan Desember. Penyakit DBD menyerang

hampir seluruh wilayah di kota Batam termasuk daerah pedalaman.

Kejadian DBD banyak terjadi di daerah Kecamatan Sekupang dengan proporsi

sekitar 20% dari kerjadian DBD di kota Batam tahun 2011. Pada daerah lainnya

di Kota Batam kejadian DBD berkisar 40-70 kasus dan bahkan daerah Bulang

tidak terdapat kasus DBD. (Dinas Kesehatan Kota Batam, 2011)

Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic

fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan

manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai lekopenia,

ruam, limfadenopati, trombositopeniadan diathesis hemoragik. (Suhendro,

Nainggolan, Chen, 2006).

Perbedaan utama antara DD dan DBD adalah pada DBD ditemukan adanya

kebocoran plasma.(WHO, 1997).Penyakit DBD disebabkan oleh virus Dengue

dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae.DBD ditularkan ke manusia melalui

gigitan nyamukAedes yang terinfeksi virus Dengue. Virus Dengue penyebab

Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan DengueShock

Syndrome (DSS) termasuk dalam kelompok B Arthropod Virus (Arbovirosis)

Page 17: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus,famili Flaviviride, dan

mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu: Den-1, Den-2, Den-3, Den-4.(Suhendro,

Nainggolan, Chen, 2006).

Trombositopenia didefinisikan sebagai jumlah trombosit kurang dari

100.000/mm3.Jumlah trombosit rendah ini dapat merupakan akibat berkurangnya

produksi atau meningkatnya penghancuran trombosit.Namun, umumnya tidak

ada manifestasi klinis hingga jumlahnnya kurang dari 100.000/mm3

dan lebih

lanjut dipengaruhi keadaan-keadaan lain yang mendasari atau yang menyertai,

seperti leukemia atau penyakit hati.(Patofisiologi, Edisi 6, Price, Sylvia A. and

Lorraine M. Wilson).

Survei awal yang telah dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Embung

Fatimah Kota Batam menunjukkan bahwa kasus demam berdarah dengue pada

tahun 2012 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, kasus

terbanyak terjadi pada anak-anak antara umur 3 bulan – 13 tahun.

Pada studi epidemiologi belum di jelaskan dengan pasti adanya hubungan kadar

Trombositopenia pada Penderita Demam Berdarah Dengue dengan lamanya hari

perawatan. Belum adanya data yang pasti mengenai hubungan antara kadar

Trombositopenia pada Penderita Demam Berdarah Dengue dengan lamanya hari

perawatan, menjadi dasar bagi peneliti untuk mengevaluasi antara Hubungan

antara Trombositopenia dengan Lamanya Hari Perawatan pada Penderita Demam

Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Embung Fatimah Kota Batam Tahun 2012.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Hubungan antara Trombositopenia dengan lamanya hari perawatan

pada Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah

Embung Fatimah Kota Batam Tahun 2012?

Page 18: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Secara umum, penelitian ini di bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara Trombositopenia dengan lamanya hari perawatan pada Penderita

DemamBerdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah Embung

Fatimah Kota Batam Tahun 2012.

1.3.2. Adapun tujuan khusus dari Penelitian ini adalah :

1.3.2.1. Mengidentifikasi apakah terdapat kadar Trombositopenia yang

rendahatau di bawah 50.000/ul pada Penderita Demam Berdarah

Dengue (DBD) di RSUD Embung Fatimah Kota Batam Tahun

2012.

1.3.2.2. Mengidentifikasi angka kejadian Demam Berdarah Dengue di

RSUD Embung Fatimah Kota Batam Tahun 2012.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikannya secara

langsung serta mengetahui secara keilmuan tentangHubungan antara

Trombositopenia dengan lamanya hari perawatan pada Penderita Demam

Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah Embung

Fatimah Kota Batam Tahun 2012.

Page 19: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

1.4.2. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan bacaan dan tambahan ilmu pengetahuan bagi masyarakat

tentang Hubungan antara Trombositopenia dengan lamanya hari

perawatan pada Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD).

1.4.3 Bagi Peneliti lain

Diharapkan dapat menjadi bahan kajian serta motivasi untuk penelitian

lebih lanjut.

Page 20: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Epidemiologi

Demam berdarah dengue (DBD) tersebar di wilayah Asia Tenggara, Pasifik

Barat dan Karibia.Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di

seluruh wilayah tanah air. Insiden DBD di Indonesia antara 6 hingga 15 per

100.000 penduduk (1989 hingga 1995), dan pernah meningkat tajam saat

kejadian luar biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998,

sedangkan mortalitas DBD cenderung menurun hingga mencapai 2% pada tahun

1999.

Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vector nyamuk Genus Aedes

(terutama A. aegypti dan A. albapictus).Peningkatan kasus setiap tahunnya

berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan

bagi nyamuk betina yaitu bejana yang berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekas

dan tempat penampungan air lainnya).

Beberapa faktor diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi virus dengue

yaitu :

1). Vektor: perkembang biakan vector, kebiasaan menggigit, kepadatan vector

dilingkungan, transportasi vector dilingkungan, transportasi vector dari satu

tempat ke tempat lain.

2). Pejamu: terdapatnya penderita di lingkungan/keluarga, mobilisasi dan

paparan terhadap nyamuk, usis dan jenis kelamin.

3). Lingkungan : curah hujan, suhu, sanitasi dan kepadatan penduduk.

(Suhendro, Nainggolan, Chen, 2006).

Page 21: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

2.2. Teori Pustaka

2.2.1. Definisi Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue

haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri

sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopeniadan

diathesis hemoragik.Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai

oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan

di rongga tubuh.Sindrom renjatan dengue (dengue syok syndrome) adalah

demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok (Suhendro,

Nainggolan, Chen, 2006).

2.2.2. Etiologi Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus

dengue, yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae.

Flavivirus merupakan virus dengan diameter 30mm terdiri dari asam

ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul 4 x 10.

Terdapat 4 serotype yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 yang

semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah

dengue, keempat serotype ditemukan di Indonesia dengan DEN-3

merupakan serotype terbanyak. Terdapat reaksi silang antara serotype

dengue dengan Flavivirus lain seperti Yellow fever, Japanese

encephalitis dan West Nile virus (Suhendro, Nainggolan, Chen 2006).

Page 22: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

2.2.3 Patogenesis Demam Berdarah Dengue (DBD)

Patogenesis terjadinya demam berdarah dengue hingga saat ini masih

diperdebatkan.Berdasarkan data yang ada, terdapat bukti yang kuat bahwa

mekanisme immunopatologis berperan dalam terjadinya demam berdarah

dengue dan sindrom renjatan dengue.

Secondary heterologus dengue infection

Virus replication Anamnestic antibody response

Virus antibody complex

Platelet aggregation Coagulation activation Complement

Impaired platelet Platelet factor Plasmin activation

function III release Activated Hagemen Anaphylatoxi

Platelet removal by RES Consumptive Kinin

Thrombocytopenia Cloting factors Kini

Vascular permeability

Excessive FDP Shock

Gambar 1. Hipotesis secondary heterologous infection

(Sumber: Suvatt 1977-dikutip dari Sumarmo)

Respon imun yang diketahui berperan dalam pathogenesis DBD adalah :

a) Respon humoral berupa pembentukan antibody yang berperan dalam proses

netralisasi virus, sitolisis yang dimensi komplemen dan sitotoksisitas yang

dimediasi antibody. Antibody terhadap virus dengue berperan dalam

mempercepat replikasi virus pada monosit atau makrofag. Hipotesis ini

disebut antibody dependent enhancement (ADE).

b) Limfosit T bai T-helper (CD4) dan T sitotoksik (CD8) berperan dalam

respon imun seluler terhadap virus dengue. Diferensiasi T helper yaitu THI

akan memproduksi interferon gamma, IL-2 dan limfokin, sedangkan TH2

memproduksi IL-4, IL-5, IL-6 dan IL-10.

Page 23: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

c) Monosit dan makrofag berperan dalam fagositosis ini menyebabkan virus

dengan opsonisasi antibody. Namun proses ini menyebabkan peningkatan

replikasi virus dan sekresi sitokin oleh makrofag.

d) Selain itu aktivasi komplemen oleh kompleks imun menyebabkan

terbentuknya C3a dan C5a.

Halstead pada tahun 1973 mengajukan hipotesis secondary heterologous

infection yang menyatakan bahwa DHF terjadi bila seseorang terinfeksi ulang

virus dengue dengan tipe yang berbeda.Re-infeksi menyebabkan reaksi

anamnestik antibody sehingga mengakibatkan konsentrasi kompleks imun

yang tinggi.

Kurang dan Ennis pada tahun 1994 merangkum pendapat Halstead dan peneliti

lain, menyatakan bahwa infeksi virus dengue menyebabkan aktivasi makrofag

yang me-fagositosis kompleks virus-antibody non netralisasi sehingga virus

bereplikasi di makrofag. Terjadinya infeksi makrofag oleh virus dengue

menyebabkan aktivasi T helper dan T sitotoksik sehingga disekresi berbagai

mediator inflamasi seperti TNF-a, IL-1, PAF (platelet activating factor), IL-6

dan histamine yang mengakibatkan terjadinya disfungsi sel endotel dan terjadi

kebocoran plasma.Peningkatan C3a dan C5a terjadi melalui aktivasi oleh

kompleks virus-antibody yang juga mengakibatkan terjadinya kebocoran

plasma.

Tombositopenia pada infeksi dengue terjadi melalui mekanisme :

1) Supresi sumsum tulang

2) Destruksi dan pemendekan masa hidup trombosit.

Gambaran sumsum tulang pada fase awal infeksi (<5 hari) menunjukkan

keadaan hiposeluler dan supresi megakariosit.

Page 24: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Setelah keadaan nadir tercapai akan terjadi peningkatan proses hematopoiesis

termasuk megakariopoiesis. Kadar trombopoietin dalam darah pada saat terjadi

trombositopenia justru menunjukkan kenaikkan, hal ini menunjukkan

terjadinya stimulasi trombositopenia. Destruksi trombosit terjadi melalui

pengikatan fragmen C3g, terdapatnya antibody VD, konsumsi trombosit

selama proses koagulopati dan sekuestrasi di perifer. Gangguan fungsi

trombosit terjadi melalui mekanisme gangguan pelepasan ADP, peningkatan

kadar b-tromboglobulin dan PF4 yang merupakan petanda degranulasi

trombosit.

Koagulopati terjadi sebagai akibat interaksi virus dengue endotel yang

menyebabkan disfungsi endotel.Berbagai penelitian menunjukkan

terjadinya koagulopati konsumtif pada demam berdarah dengue stadium

Page 25: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

III dan IV.Aktivasi koagulasi pada demam berdarah dengue terjadi melalui

aktivasi jalur akstrinsik (tissue factor pathway). Jalur intrinsic juga

berperan melalui aktivasi factor Xia namun tidak melalui aktivasi kontak

(kalikrein CI-inhibitor complex). (Suhendro, Nainggolan, Chen, 2006).

2.2.4 Manifestasi klinis dan perjalanan penyakit

Manifestasi klinis infeksi virus dengue dapat bersifat asimtomatik, atau dapat

berupa demam yang tidak khas, demam dengue, demam berdarah dengue atau

sindrom syok dengue (SSD).

Pada umumnya pasien mengalami fase demam 2-7 hari, yang diikuti oleh fase

kritis selama 2-3 hari. Pada waktu fase ini pasien sudah tidak demam, akan

tetapi mempunyai risiko untuk terjadi renjatan jika tidak mendapat pengobatan

adekuat (Kabra, Jain, Singhal, 1999).

Dengue Virus Infection

Asymtomatic Symptomatic

Undifferentiated Dengue fever Dengue Haemorrhagic

fever syndrome fever

Without With Unussual No shock Dengue Shock

Haemorrhage haemorrahage Syndrome

Dengue Dengue

Fever Haemorrhagic fever

Gambar 3.Manifestasi klinis infeksi virus dengue (Sumber : Monograph on

Dengue/Dengue Haemorragic fever, WHO 1993)

Page 26: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

2.2.5 Pemeriksaan Penunjang Demam Berdarah Dengue (DBD)

2.2.5.1 Laboratorium

Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menapis pasien

tersangka demam dengue adalah melalui pemeriksaan kadar

hemoglobin, hematokrit, jumlah trombosit dan hapusan darah tepi

untuk melihat adanya limfositosis relative disertai gambaran limfosit

plasma biru.

Diagnosis pasti didapatkan dari hasil isolasi virus dengue (cell culture)

ataupun deteksi antigen virus RNA dengue dengan teknik RT-PCR

(Reserve Transcriptase polymerase Chain Reaction), namun karena

teknik yang lebih rumit, saat ini tes serologis yang mendeteksi adanya

antibody spesifik terhadap dengue berupa antibody IgM maupun IgG.

Parameter Laboratoris yang dapat diperiksa antara lain :

Leukosit : dapat normal atau menurun. Mulai hari ke-3 dapat ditemui

limfositosis relative (>45% dari total leukosit) disertai adanya

limfosit plasma biru (LPB) > 15% dari jumlah total leukosit yang

pada fase syok akan meningkat.

Trombosit : umumnya dapat trombositopenia pada hari ke 3-8.

Hematokrit : kebocoran plasma dibuktikan dengan ditemukannya

peningkatan hematokrit > 20% dari hematokrit awal, umumnya pada

hari ke-3 demam.

Hemostasis : dilakukan pemeriksaan PT, APTT, Fibrinogen, D-

Dimer, atau FDP pada keadaan yang dicurigai terjadi perdarahan

atau kelainan pembekuan darah.

Page 27: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Protein/albumin : dapat terjadi hipoproteinemia akibat kebocoran

plasma.

SGOT/SGPT (serum alanin aminotransferase) : dapat meningkat.

Ureum, Kreatinin : bila didapatkan gangguan fungsi ginjal.

Elektrolit : sebagai parameter pemantauan pemberian cairan.

Golongan darah : dan cross match (uji cocok serasi): bila akan

diberikan transfuse darah atau komponen darah.

Immune serologi dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG terhadap

dengue.

IgM : terdeteksi mulai hari ke 3-5, meningkat sampai minggu ke-3,

menghilang setelah 60-90 hari.

IgG : pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke-14, pada

infeksi sekuder IgG mulai terdeteksi hari ke-2.

Uji HI : dilakukan pengambilan bahan pada hari pertama serta saat

pulang dari perawatan, uji ini digunakan untuk kepentingan

surveilans. (Suhendro, Nainggolan, Chen, 2006).

2.2.5.2 Pemeriksaan Radiologis

Pada foto dada didapatkan efusi pleura, terutama pada hemitoraks

kanan tetapi apabila terjadi perembesan plasma hebat, efusi pleura

dapat dijumpai pada kedua hemitoraks. Pemeriksaan foto rontgen

dada sebaiknya dalam posisi lateral dekubitus kanan (pasien tidur

pada sisi badan sebelah kanan). Asietes dan efusi pleura dapat pula

dideteksi dengan pemeriksaan USG.

Page 28: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Masa inkubasi dalam tubuh manusia sekitar 4-6 hari (rentang 3-14

hari), timbul gejala prodromal yang tidak khas seperti : nyeri kepala,

nyeri tulang belakang dan perasaan lelah.(Suhendro, Nainggolan,

Chen, 2006).

2.2.6 Demam Dengue (DD)

Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua

atau lebih fase manifestasi klinis sebagai berikut :

Nyeri kepala

Nyeri retro-orbital

Mialgia / artralgia

Ruam kulit

Manifestasi perdarahan (petekie atau uji bending positif).

Leukopenia

Dan pemeriksaan serologi dengue positif, atau ditemukan pasien

DD/DBD yang sudah dikonfirmasi pada lokasi dan waktu yang sama.

2.2.7 Demam Berdarah Dengue (DBD)

Berdasarkan kriteria WHO 1997 diagnosis DBD ditegakkan bila semua

hal di bawah ini dipenuhi :

Demam atau riwayat dema akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik.

Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarah berikut :

Uji bending positif

Petekie, ekimosis, atau purpura.

Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarah gusi), atau

perdarahan dari tempat lain.

Hematemesis atau melena

Page 29: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul)

Terdapat minimal satu tanda plasma leakage (kebocoran plasma)

sebagai berikut :

Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan

umur dan jenis kelamin

Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan,

dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya

Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura, asites atau

hipoproteinemia

Dari keterangan di atas terlihat bahwa perbedaan utama antara DD

dan DBD adalah pada DBD ditemukan adanya kebocoran

plasma.(WHO, 1997).

2.2.8 Diagnosis Banding

Diagnosis banding perlu dipertimbangkan bilamana terdapat kesesuaian

klinis dengan demam tiroid, campak, influenza, chikungunya dan

leptospirosis.(Suhendro, Nainggolan, Chen, 2006).

Seluruh kriteria di atas untuk DBD disertai kegagalan sirkulasi dengan

manifestasi nadi yang cepat dan lemah, tekanan darah turun (<20

mmHg), hipotensi dibandingkan standar seusia umur, kulit dingin dan

lembab serta gelisah (Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan, 2006)

Page 30: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

2.2.9 Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue

Untuk menentukan penatalaksanaan pasien infeksi virus dengue, perlu

diketahui klasifikasi derajat penyakit seperti tertera pada table 1.

Tabel 1. Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue

DD/DBD Derajat Gejala Laboratorium

DD Demam disertai 2 atau lebih tanda:

sakit kepala, nyeri retro-orbital,

mialgia, atralgia

Leukopenia

Trombositopenia, tidak

ditemukan bukti

kebocoran plasma

Serologi

Dengue

Positif

DBD I Gejala di atas ditambah uji bending

positif

Trombositopenia

(<100.000/ul), bukti

ada kebocoran plasma

DBD II Gejala di atas ditambah perdarahan

spontan

Trombositopenia

(<100.000/ul), bukti

ada kebocoran plasma

DBD III Gejala di atas ditambah kegagalan

sirkulasi (kulit dingin dan lembab

serta gelisah)

Trombositopenia

(<100.000/ul), bukti

ada kebocoran plasma

DBD IV Syok berat disertai dengan tekanan

darah dan nadi tidak terukur

Trombositopenia

(<100.000/ul), bukti

ada kebocoran plasma

DBD derajat III dan IV juga disebut sindrom syok dengue (SSD)

2.2.10 Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tidak ada terapi spesifik untuk demam dengue, prinsip utama adalah

terapi suportif. Dengan terapi suportif yang adekuat, angka kematian

dapat diturunkan hingga kurang dari 1%.

Page 31: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Pemeliharaan volume cairan sirkulasi merupakan tindakan yang paling

penting dalam penanganan kasus DBD.Asupan cairan pasien harus tetap

dijaga, terutama cairan oral.Jika asupan cairan oral pasien tidak mampu

dipertahankan, maka dibutuhkan suplemen cairan melalui intravena

untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi secara bermakna.

Penatalaksanaan DD atau DBD tanpa penyulit adalah :

1. Tirah baring

2. Makan lunak dan bila belum nafsu makan diberi minum 1,5-2 liter

dalam 24 jam (susu, air dengan gula, atau sirop) atau air tawar

ditambah garam.

3. Medikamentosa yang bersifat simtomatis. Untuk hiperpireksia dapat

diberi kompres, antipiretik golongan asetaminofen, eukinin, atau

dipiron dan jangan diberikan asetosal karena bahaya perdarahan.

4. Antibiotik diberikan bila terdapat kemungkinan terjadi infeksi

sekunder.

Pada pasien dengan tanda renjatan dilakukan :

1. Pemasangan infuse dan dipertahankan selama 12-48 jam setelah

renjatan terjadi diatasi.

2. Observasi keadaan umum, nadi, tekanan darah, suhu, dan

pernapasan tiap jam, serta Hb dan Ht tiap 4-6 jam pada hari

pertama selanjutnya tiap 24 jam.

Pada pasien Dengue Syok Syndrome (DSS) diberi cairan intravena yang

diberikan dengan diguyur, seperti NaCl, laktat Ringer yang dipertahankan

selama 12-48 jam setelah renjatan teratasi.

Page 32: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Bila tidak tampak adanya perbaikkan dapat diberikan plasma atau plasma

ekspanser atau dekstran atau preparat hemasel sejumlah 15-29 ml/kg berat

badan dan dipertahankan 12-48 jam setelah renjatan teratasi. Bila pada

pemeriksaan didapatkan penurunan kadar Hb dan Ht maka diberi transfuse

darah.(Suhendro, Nainggolan, Chen, 2006).

2.2.11 Prognosis

Kematian karena demam dengue hampir tidak ada.Pada DBD/DSS

mortalitasnya cukup tinggi. Penelitian pada orang dewasa di Surabaya,

Semarang, dan Jakarta Menunjukkan bahwa prognosis dan perjalanan

penyakit umumnya lebih ringan dari pada anak-anak.(Suhendro, Nainggolan,

Chen, 2006).

Page 33: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka Kerja Hubungan antara Trombositopenia dengan lamanya hari perawatan

pada Penderita Demam Berdarah Dengue di RSUD Embung Fatimah

Kota Batam Tahun 2012

3.2. Hipotesa

Ada Hubungan antara Trombositopenia dengan lamanya hari perawatan pada

Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah

Embung Fatimah Kota Batam Tahun 2012.

3.3. Variable Penelitian

1. Variable Independen : Kadar Trombositopenia

2. Variable Dependen : Demam Berdarah Dengue

3. Variable luar :

a. terkendali : umur, jenis kelamin

Lama Hari

Perawatan

Lama Hari

Perawatan

Trombosit di

bawah 50.000/ul

Trombosit di

atas 50.000/ul

Trombositopenia Demam Berdarah

Dengue (DBD)

Page 34: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

b. tak terkendali : kepadatan penduduk, lingkungan, musim

penghujan

3.4. Definisi Operasional

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue

haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus

dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi

yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopeniadan diathesis

hemoragik.(Suhendro, Nainggolan, Chen, 2006).

Perbedaan utama antara DD dan DBD adalah pada DBD ditemukan adanya

kebocoran plasma.(WHO, 1997).

2. Trombositopenia

Trombositopenia didefinisikan sebagai jumlah trombosit kurang dari

100.000/mm3.Jumlah trombosit rendah ini dapat merupakan akibat

berkurangnya produksi atau meningkatnya penghancuran trombosit.Namun,

umumnya tidak ada manifestasi klinis hingga jumlahnnya kurang dari

100.000/mm3

dan lebih lanjut dipengaruhi keadaan-keadaan lain yang

mendasari atau yang menyertai, seperti leukemia atau penyakit

hati.(Patofisiologi, Edisi 6, Price, Sylvia A. and Lorraine M. Wilson).

3.5 Desain Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian studi korelasi dimanapenelitian

hubungan antara dua variabel pada suatu situasi ataukelompok subjek dengan

pendekatan cross sectional dimana data yang menyangkut variable bebas dan

Page 35: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

variable terikat dikumpulkan dalam waktuyang sama (Dr. Soekidjo

Notoadmojo,2002).

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek dan subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil simpulan.

Populasi Penelitian ini adalah seluruh penderita Demam Berdarah Dengue

(DBD) yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota

Batam tahun 2012 dengan jumlah penderita sebanyak 80 orang.

3.6.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi.Sedangkan untuk sampel penelitian ini adalah seluruh dari

penderita demam berdarah dengue yang pernah di rawat inap di Rumah

Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam tahun 2012.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Random Sampling

yaitu Pengambilan sampel secara random atau acak.Teknik pengambilan

sampel dari populasi mempunyai ciri-ciri tertentu yaitu kriteria inklusi dan

kriteria eksklusi (Notoatmodjo, 2010). Sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Kriteria

inklusi dalam penelitian ini adalah:

Page 36: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

1. Pasien demam berdarah dengue yang ada di Rumah Sakit Umum

Daerah Embung Fatimah Kota Batam Tahun 2012.

2. Pasien demam berdarah dengue yang di diperiksa kadar

Trombositnya.

3. Dapat memebaca dan menulis

4. Sehat jiwa

5. Mampu mendengar

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

sebagai sampel. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

1.Menderita gangguan kesehatan jiwa

2.Tidak mampu mendengar dan membaca

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian di lakukan di bagian Rekam Medis RSUD Embung Fatimah Kota

Batam pada bulan Januari-Februari 2013.

3.8 Pengumpulan Data

Catatan Rekam Medis pasien Demam Berdarah Dengue di bagian Poli Anak dan

Penyakit Dalam RSUD Embung Fatimah Kota Batam pada bulan April 2012 –

Januari 2013.

Page 37: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

3.9 Pengolahan Data

Pengukuran kadar Trombositopenia pada Penderita Demam Berdarah Dengue

oleh ahli laboratorium klinik RSUD Embung Fatimah Kota Batam. Untuk

selanjutnya data yang terkumpul diolah sesuai masalah penelitian yang pada

akhirnya dapat mengetahui hubungan antara trombositopenia dengue dengan

lamanya hari perawatan pada penderita demam berdarah dengue.

3.10. Analisa Data

Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan histogram, dengan

menggunakan rumus chi kuadrat menggunakan program SPSS 16.0 for

window.

3.11. Jadwal Penelitian

Penelitian di lakukan pada tanggal 23 Januari – 23 Februari 2013

Page 38: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Analisa

Telah dilaksanakan penelitian di RSUD Embung Fatimah Kota Batam pada

tanggal 23 Januari – 23 Februari 2013. Dari penelitian didapatkan 80 orang yang

memenuhi kriteria inklusi sebagai subjek penelitian, kemudian di tentukan

besarnya sampel penelitian sebanyak 60 sampel berdasarkan rumus penentuan

besar sampel. Penentuan sampel menggunakan cara random sampling yang di

sajikan sebagai berikut.

Tabel 4.1.

Distribusi kejadian demam berdarah denguemenurut jenis kelamin.

Jenis Kelamin Demam Berdarah Dengue (DBD) %

Laki-Laki 38 63,3

Perempuan 22 36,7

Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel 1 di atas tampak bahwa menurut jenis kelamin didapatkan

kejadian demam berdarah dengue pada laki-laki sebanyak 38 sampel (63,3%) dan

pada perempuan sebanyak 22 sampel (36,7%).

Page 39: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Tabel 4.2.

Distribusi kejadian demam berdarah dengue menurut usia.

Usia Demam Berdarah Dengue (DBD) %

3 Bulan – 2 Tahun 10 16,7

3 Tahun – 6 Tahun 20 33,3

7 Tahun – 13 Tahun 29 48,3

14 Tahun – 41 Tahun 1 1,7

Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel 2 di atas maka tampak bahwa kejadian demam berdarah dengue

pada umur 3 bulan–2 tahun sebanyak 10 sampel (16,7%), pada umur 3 tahun–6

tahun sebanyak 20 sampel (33,3%), terbanyak pada kelompok 7-13 tahun dengan

presentase (48,3%) dan paling sedikit pada kelompok usia 14-41 tahun dengan

presentase (1,7%).

Tabel 4.3.

Distribusi Trombositopenia dengan kejadian demam berdarah dengue

Kadar Trombositopenia Demam Berdarah Dengue

(DBD)

%

Rendah 12 (Di Bawah 50.000/ul) 20

Tinggi 48 (Di Atas 50.000/ul) 80

Jumlah 60 100

Page 40: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Berdasarkan tabel 3 di atas, sebagian besar kejadian demam berdarah dengue

memiliki kadar trombositopenia rendah atau di bawah 50.000/ul sebanyak 12

sampel (20%) dan sisanya dengan kadar trombositopenia tinggi atau di atas

50.000/ul sebanyak 48 sampel (80%).

Histogram

Proporsi kadar Trombositopenia pada Penderita

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Berdasarkan histogram di atas menunjukkan bahwa kadar trombositopenia pada

penderita demam berdarah dengue di atas 50.000/ul sebanyak 48 sampel (80%)

dan kadar trombositopenia di bawah 50.000/ul sebanyak 12 sampel atau (20%).

0

10

20

30

40

50

60

Trombositopenia di atas50.000/ul

Trombositopenia di bawah50.000/ul

Page 41: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Tabel 4.4.

Distribusi kadar Trombositopenia dengan lamanya hari perawatan

menurut jenis kelamin

Laki-Laki

Di Atas 50.000/ul Lama Hari

Perawatan

Di Bawah 50.000/ul Lama Hari

Perawatan

Alif, 9 Tahun

(71.000/ul)

4 Arif, 10 Tahun 9

Bulan (37.000/ul)

8

Naufal, 10 Tahun

(53.000/ul)

5 Ragil, 4 Tahun 1

Bulan (48.000/ul)

6

Ridho, 8 Tahun

(97.000/ul)

3 Dimas, 11 Tahun

(41.000/ul)

4

Ramadhan, 6 Tahun

(71.000/ul)

2 Azril, 2 Tahun 6

Bulan (42.000/ul)

3

Faiz, 3 Tahun

(60.000/ul)

3 Hariansyah, 9

Tahun (47.000/ul)

6

Niko, 2 Tahun

(69.000/ul)

2 Daniel, 11 Tahun 6

Bulan (45.000/ul)

4

Afif, 2 Tahun

(77.000/ul)

3 Zaki, 4 Bulan

(37.000/ul)

4

Danu, 5 Tahun

(96.000/ul)

3

Hafiz, 5 Tahun

(53.000/ul)

6

Zainul 5 Tahun 1

Page 42: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

(50.000/ul)

Fahri, 7 Tahun

(98.000/ul)

3

Riandi, 6 Tahun

(66.000/ul)

3

Fajar, 7 Tahun

(135.000/ul)

2

Doli, 2 Tahun

(57.000/ul)

4

Haidir, 2 Tahun

(63.000/ul)

4

Rifki, 13 Tahun

(133.000/ul)

3

Bima, 3 Bulan

(50.000/ul)

4

Gilang 11 Tahun 5

Bulan (69.000/ul)

3

Rut, 10 Tahun

(83.000/ul)

6

Yeremia, 13 Tahun

(81.000/ul)

3

Dimas, 5 Tahun 8

Bulan (69.000/ul)

3

Angga, 4 Tahun

(50.000/ul)

2

Page 43: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Andeswa, 10 Tahun

(80.000/ul)

4

Rizki, 5 Tahun

(67.000/ul)

2

Julius, 7 Tahun

(93.000/ul)

3

Edo, 12 Tahun

(131.000/ul)

5

Fajar, 12 Tahun 4

Bulan (115.000/ul)

6

Zidan, 6 Tahun

(115.000/ul)

6

Aditya, 7 Tahun 5

Bulan (50.000/ul)

4

Luthfy, 8 Tahun

(55.000/ul)

5

Tengku, 6 Tahun 6

Bulan(58.000/ul)

4

Page 44: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Perempuan

Di Atas 50.000/ul Lama Hari

Perawatan

Di Bawah 50.000/ul Lama Hari

Perawatan

Gusneli, 41 Tahun

(128.000/ul)

2 Pingkan, 4 Tahun

(43.000/ul)

5

Sabrina, 10 Tahun

(134.000/ul)4

5 Tasya, 7 Tahun

(40.000/ul)

6

Daniar, 6 Tah4un

(75.000/ul)

2 Marini, 8 Tahun

(40.000/ul)

4

Cindy, 8 Tahun

(70.000/ul)

3 Jilian, 8 Tahun

(32.000/ul)

4

Ulya, 4 Bulan

(93.000/ul)

3 Elsa, 7 Bulan

(47.000/ul)

4

Siti, 5 Tahun 10

Bulan (63.000/ul)

9

Serin 6 Tahun

(121.000/ul)

4

Natasya, 12 Tahun

(54.000/ul)

5

Tabina, 7 Tahun

(50.000/ul)

7

Nida, 1 Tahun 7

Bulan (50.000/ul)

4

Robeka, 5 Tahun

(84.000/ul)

6

Page 45: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Desi, 10 Tahun

(95.000/ul)

2

Muaminatul, 7

Tahun (88.000/ul)

4

Tisa, 1 Tahun

(64.000/ul)

8

Enjelina, 13 Tahun

(81.000/ul)

3

Nadya, 6 Tahun

(77.000/ul)

4

Amara, 3 Tahun 3

Bulan (61.000/ul)

3

Berdasarkan tabel 4 di atas, distribusi kejadian kadar Trombositopenia dengan

lamanya hari perawatan menurut jenis kelamin di peroleh hasil bahwa pada

4.2 Analisa Data

Dari kedua variabel tersebut setelah diuji statistik dengan menggunakan uji Chi

Square dengan nilai α : 0,05 didapatkan nilai ρ : 0,278 < α (0,05). Jadi Ho

diterima dan H1 ditolak. Hasil dari uji asosiasi Coefficient Contingency

didapatkan value 0,375.Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara

trombositopenia dengan lamanya hari perawatan pada penderita demam berdarah

dengue di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Batam Tahun 2012.

Page 46: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

FREQUENCIES VARIABLES=LamanyaHariPerawatan Trombositopenia

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet0]

Statistics

Lamanya HariPerawatan Trombositopenia

N Valid 60 60

Missing 0 0

Page 47: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Frequency Table

Lamanya Hari Perawatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Satu Hari 1 1.7 1.7 1.7

Dua Hari 8 13.3 13.3 15.0

Tiga Hari 16 26.7 26.7 41.7

Empat Hari 17 28.3 28.3 70.0

Lima Hari 6 10.0 10.0 80.0

Enam Hari 8 13.3 13.3 93.3

Tujuh Hari 1 1.7 1.7 95.0

Delapan Hari 2 3.3 3.3 98.3

Sembilan Hari 1 1.7 1.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Page 48: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Trombositopenia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Di Atas 48 80.0 80.0 80.0

Di Bawah 12 20.0 20.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Page 49: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

CROSSTABS

/TABLES=LamanyaHariPerawatan BY Trombositopenia

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ CC

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

[DataSet0]

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

LamanyaHariPerawatan *

Trombositopenia

60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Page 50: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Lamanya Hari Perawatan * Trombositopenia Crosstabulation

Count

Trombositopenia

Total Di Atas Di Bawah

- LamanyaHariPerawatan Satu Hari 1 0 1

Dua Hari 8 0 8

Tiga Hari 15 1 16

Empat Hari 11 6 17

Lima Hari 5 1 6

Enam Hari 5 3 8

Tujuh Hari 1 0 1

Delapan Hari 1 1 2

Sembilan Hari 1 0 1

Total 48 12 60

Page 51: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 9.824a 8 .278

Likelihood Ratio 11.728 8 .164

Linear-by-Linear

Association

3.376 1 .066

N of Valid Cases 60

a. 14 cells (77.8%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is .20.

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .375 .278

N of Valid Cases 60

Page 52: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

NPAR TEST

/CHISQUARE = Lamanya Hari Perawatan Trombositopenia

/EXPECTED=EQUAL /MISSING ANALYSIS.

NPar Tests [DataSet0]

Chi-Square Test

Frequencies

Lamanya Hari Perawatan

Observed N Expected N Residual

Satu Hari 1 6.7 -5.7

Dua Hari 8 6.7 1.3

Tiga Hari 16 6.7 9.3

Empat Hari 17 6.7 10.3

Lima Hari 6 6.7 -.7

Enam Hari 8 6.7 1.3

Tujuh Hari 1 6.7 -5.7

Delapan Hari 2 6.7 -4.7

Sembilan Hari 1 6.7 -5.7

Page 53: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Lamanya Hari Perawatan

Observed N Expected N Residual

Satu Hari 1 6.7 -5.7

Dua Hari 8 6.7 1.3

Tiga Hari 16 6.7 9.3

Empat Hari 17 6.7 10.3

Lima Hari 6 6.7 -.7

Enam Hari 8 6.7 1.3

Tujuh Hari 1 6.7 -5.7

Delapan Hari 2 6.7 -4.7

Sembilan Hari 1 6.7 -5.7

Total 60

Page 54: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Trombositopenia

Observed N Expected N Residual

Di Atas 48 30.0 18.0

Di Bawah 12 30.0 -18.0

Total 60

Test Statistics

Lamanya Hari Perawatan Trombositopenia

Chi-Square 47.400a 21.600

b

df 8 1

Asymp. Sig. .000 .000

a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The

minimum expected cell frequency is 6.7.

b. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The

minimum expected cell frequency is 30.0.

Page 55: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

4.2 Pembahasan

Secara umum dari hasil penelitian didapatkan bahwa kadar trombositopenia

rendah atau di bawah 50.000/ul tidak selalu masa perawatannya lebih lama di

bandingkan yang kadar trombositopenia di atas 50.000/ul.

Setelah dilakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Batam

menujukkan bahwa data yang diperoleh pada pasien demam berdarah dengue

pada tahun 2012 mengalami peningkatan di bandingkan tahun sebelumnya.

Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic

fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan

manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai lekopenia,

ruam, limfadenopati, trombositopeniadan diathesis hemoragik.Pada DBD terjadi

perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan

hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh.Sindrom renjatan dengue

(dengue syok syndrome) adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh

renjatan/syok (Suhendro, Nainggolan, Chen, 2006).

Page 56: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Gambar 4.3

Angka Insiden Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk

di Indonesia Tahun 2009

(Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009)

Pada tahun 2009 tampak provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan Angka

Insiden (AI) Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi (313 kasus per 100.000

penduduk), sedangkan Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi dengan Angka

Insiden (AI) Demam Berdarah Dengue (DBD) terendah (8 kasus per 100.000

penduduk). Terdapat 11 (33%) provinsi termasuk dalam daerah resiko tinggi (AI >

55 kasus per 100.000 penduduk). Sedangkan untuk provinsi Kepulauan Riau

menduduki peringkat ke 5 Angka Insiden (AI) Demam Berdarah Dengue (DBD)

(115 kasus per 100.000 penduduk).

Page 57: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Tabel 4.5

Data Konfirmasi Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Tahun 2004-2008

No Tahun Rawat Jalan Rawat Inap 50

Peringkat

Kematian

Laki-

Laki

Perempuan Total Laki-

Laki

Perempuan Total

1 2004 13.960 12.536 26.496 26.420 23.321 49.741 19

2 2005 23.041 19.866 42.907 40.913 36.626 77.539 30

3 2006 22.699 20.905 43.604 42.312 39.080 81.392 30

4 2007 27.226 28.120 55.346 42.603 38.172 80.775 19

5 2008 4.467 4.214 8.681 47.334 43.132 90.466

(Sumber : Ditjen Yanmed Depkes RI, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009)

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit

Laporan kasus rawat inap dan kasus rawat jalan pasien Demam Berdarah Dengue

(DBD) di Rumah Sakit dari tahun 2004-2008 (Tabel 4.5) tidak diketahui jumlah

rumah sakit yang melaporkan dari tahun ke tahun, sehingga sulit menganalisis atau

menginterpretasi data tersebut. Dari data ini tampak cukup banyak pasien Demam

Berdarah Dengue (DBD) yang di rawat jalan, sehingga perlu dilakukan validasi data

apakah pasien rawat jalan adalah pasien control pasca rawat inap saja atau pasien

lama ditambah dengan pasien baru. Dari data ini tampak peringkat kematian Demam

Berdarah Dengue (menurut 50 peringkat kematian), tidak termasuk dalam 10 besar

penyebab kematian.

Page 58: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Pemeriksaa laboratorium standar yang diajukan oleh World Health Organization

(1997) yang di adaptasi oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia untuk

Demam Berdarah Dengue adalah Trombositopenia dan Uji Torniquet (Thomas

Suroso dkk, 2000).

Pemeriksaan laboratorium yang lazim dilakukan, selain pemeriksaan standar

World Health Organization (WHO) pada penderita Demam Berdarah Dengue

(DBD) :

Pemeriksaan Darah Tepi

Pemeriksaan darah tepi dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan yang

terjadi dalam darah baik secara seluler maupun perubahan komposisi darah.

Jenis pemeriksaan yang dilakukan salah satunya adalah :

Pemeriksaan Hematokrit (Ht)

Tujuannya, untuk mengetahui adanya hemokonsentrasi yang terjadi pada

penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Nilai Hematokrit adalah : besarnya

volume total sel-sel darah, khususnya eritrosit dibandingkan volume keseluruhan

darah dan dinyatakan dalam %. prinsip pemeriksaannya adalah darah dengan

antikoagulan diputar atau disentrifuge kemudian dibandingkan panjang kolom

total cairan. Ada 2 metode pemeriksaan, yaitu makrohematokrit menggunakan

tabung wintrobe dan pemeriksaan mikrohematokrit menggunakan tabung

hematokrit. (Riadi Wirawan, Erwin Silman, 1998)

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan di bagian Rekam Medis Rumah

Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam pada tanggal 23 Januari-23

Februari 2013 diperoleh hasil seperti pada (Tabel 1) Distribusi kejadian demam

berdarah dengue menurut jenis kelamin. Dapat terlihat bahwa pada laki-laki

sebanyak 38 sampel (63,3%) dan pada perempuan sebanyak 22 sampel (36,7%).

Page 59: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Pada (tabel 2) tampak bahwa kejadian demam berdarah dengue terbanyak pada

kelompok 7-13 tahun dengan presentase (48,3%) dan paling sedikit pada

kelompok usia 14-41 tahun dengan presentase (1,7%). Sedangkan pada (tabel 3)

sebagian besar kejadian demam berdarah dengue memiliki kadar

trombositopenia rendah atau di bawah 50.000/ul sebanyak 12 sampel (20%) dan

sisanya dengan kadar trombositopenia tinggi atau di atas 50.000/ul sebanyak 48

sampel (80%).

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa secara statistik

tidak terdapat hubungan antara kadar Trombositopenia dengan lamanya hari

perawatan pada Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Hasil dari penelitian

ini sendiri tidak signifikan yang kemungkinan disebabkan oleh jumlah populasi

yang diambil tidak selektif dan bersifat hanya pada satu Rumah Sakit atau tidak

bervariasi.

Halstead pada tahun 1973 mengajukan hipotesis secondary heterologous

infection yang menyatakan bahwa DHF terjadi bila seseorang terinfeksi ulang

virus dengue dengan tipe yang berbeda.Re-infeksi menyebabkan reaksi

anamnestik antibody sehingga mengakibatkan konsentrasi kompleks imun yang

tinggi.

Kurang dan Ennis pada tahun 1994 merangkum pendapat Halstead dan peneliti

lain, menyatakan bahwa infeksi virus dengue menyebabkan aktivasi makrofag

yang me-fagositosis kompleks virus-antibody non netralisasi sehingga virus

bereplikasi di makrofag. Terjadinya infeksi makrofag oleh virus dengue

menyebabkan aktivasi T helper dan T sitotoksik sehingga disekresi berbagai

mediator inflamasi seperti TNF-a, IL-1, PAF (platelet activating factor), IL-6

dan histamine yang mengakibatkan terjadinya disfungsi sel endotel dan terjadi

Page 60: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

kebocoran plasma.Peningkatan C3a dan C5a terjadi melalui aktivasi oleh

kompleks virus-antibody yang juga mengakibatkan terjadinya kebocoran plasma.

4.3. KeterbatasanPenelitian

Meskipun telah mendapatkan gambaran tentang kadar trombositopenia, umur,

dan jenis kelamin pada penderita demam berdarah dengue. Namun dalam

penelitian ini masih memiliki keterbatasan yaitu : penelitian ini tidak

memfokuskan pada semua hasil uji laboratorium pada penderita demam

berdarah dengue, keterbatasan sampel, dan hanya memfokuskan pada satu

Rumah Sakit sehingga penelitian ini masih diperlukan adanya penelitian lanjut.

Page 61: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

5.1.1. Pada penelitian ini tidak didapatkan hubungan yang signifikan, pada penderita

Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan kadar Trombositopenia rendah

atau di bawah 50.000/ul tidak selalu mengalami masa perawatan lebih lama

di bandingkan dengan kadar Trombositopenia di atas 50.000/ul.

5.1.2. Jumlah pasien demam berdarah dengue di RSUD Embung Fatimah pada

tahun 2012 mengalami peningkatan di bandingkan tahun sebelumnya.

5.1.3. Uji statistikChi Square dengan nilai α : 0,05 didapatkan nilai ρ : 0,278 < α

(0,05). Jadi Ho diterima dan H1 ditolak. Hasil dari uji asosiasi Coefficient

Contingency didapatkan value 0,375. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan antara trombositopenia dengan lamanya hari perawatan.

5.2. Saran

5.2.1. Bagi Peneliti Lain

5.2.1.1. Perlu diadakan penelitian lanjutan karena dari hasil yang didapatkan

menunjukkan bahwa kadar trombositopenia rendah atau di bawah

50.000/ul tidak selalu masa perawatannya lebih lama di bandingkan

yang kadar trombositopenia di atas 50.000/ul.

5.2.1.1. Perlu diadakan penelitian lanjut tentang Uji Pemeriksaan

Laboratorium Hematokrit.

5.2.2. Bagi RSUD Embung Fatimah

Meningkatkan mutu pelayanan terkait masalah penyakit demam berdarah

dengue karena Setelah dilakukan penelitian di RSUD Embung Fatimah Kota

Page 62: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Batam menujukkan bahwa data yang diperoleh pada pasien demam berdarah

dengue pada tahun 2012 mengalami peningkatan di bandingkan tahun

sebelumnya.

5.2.3. Bagi Masyarakat

Menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat agar terhindar dari penyakit Demam

Berdarah Dengue (DBD).

Page 63: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

DAFTAR PUSTAKA

Katzung. 2002. Farmakologi: Dasar dan Kinik Buku-2 Edisi-8. alih bahasa oleh

BagianFarmakologi FKUI. Jakarta: Salemba medika. Hal. 449-454, 464-465

Nainggolan F. (2007). Epidemiology and Clinical Pathogenesis of Dengue in

Indonesia; presented at Seminar on Management ofDengue Outbreaks; University of

Indonesia; Jakarta; November 22

Partakusuma L. (2007); Diagnostic for Dengue; presented at Seminar for

Dengue Management; Borobudur Hotel; Jakarta, June 20.

Persatuan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2007. Buku Ajar Ilmu

PenyakitDalam Jilid II Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit

Dalam FKUI

Polson, A.K., Chris C., Chang M.S., James G.O., Ngan C., and Sam C. R.,.

Susceptibility of Two Cambodian Population of Aedesaegypti Mosquitos Larvae to

Temephos During 2001. Dengue Buletin. 2001, 25 : 79-83.

Price, Sylvia A. and Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis

Proses-Proses Penyakit Volume 2 Edisi 6.Jakarta : EGC

Pudjihardjo, dkk. 1993. Metode penelitian dan Statistik terapan. Surabaya:

AirlanggaUniversity Press. Hal. 57-58

Subdirektorat Arbovirosis, Database kasus DBD di Indonersia Tahun 1968 –

2009, ’Ditjen PP&PL, Kementerian Kesehatan RI

Subdirektorat Arbovirosis, Tatalaksana Demam Berdarah Dengue Di Indonesia,

Ditjen PP&PL Departemen Kesehatan, 2006

Page 64: Hubungan Antara Trombositopenia Dengan Lamanya Hari Perawatan Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Suroso T. Anti Larvae (Aedes aegypti) Programmes Through Community

Participation in Indonesia.Dengue Newsletter, 1982. 8 (no1 & 2): 12-15.

Suwandono et al. (2007.)Dengue Virus epidemiology in major cities of

Indonesia; presented at Seminar on Management ofDengue Outbreaks; University of

Indonesia; Jakarta; November 22.

WHO (1999).Guideline of treatment of Dengue Fever / Dengue Hemorrhagic

Fever in Small Hospitals; New Delhi.

World Health Organization.Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment,

Prevention and Control.New edition. Geneva. 2009.