hiperplasi endometrium & ket
DESCRIPTION
reproduksiTRANSCRIPT
![Page 1: Hiperplasi Endometrium & KET](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082902/577cc52d1a28aba7119b91c4/html5/thumbnails/1.jpg)
Hiperplasi Endometrium
Definisi
Hiperplasia endometrium adalah proliferasi kelenjar dengan bentuk dan ukuran tidak
teratur (ireguler) serta memiliki rasio kelenjar-stroma yang meningkat.Hiperplasia
endometrium adalah kondisi abnormal berupa pertumbuhan berlebihan endometrium.
Kelainan ini merepresentasikan spektrum perubahan biologis dan morfologis dari kelenjar
dan stroma endometrium yang bervariasi antara proliferasi normal endometrium dan
adenokarsinoma in situ. Pertumbuhannya berlebihan atau penebalan pada dinding uterus yang
dapat terjadi pada semua bagian endometrium. Kelainan ini bersifat benigna ( jinak ), akan
tetapi pada sejumlah kasus dapat berkembang kearah keganasan uterus atau cancer rahim.
Sejumlah wanita berada pada resiko tinggi menderita hiperplasia endometrium.
Endometrium merupakan lapisan paling dalam dari rahim. Lapisan ini tumbuh dan
menebal setiap bulannya dalam rangka mempersiapkan diri terhadap terjadinya kehamilan,
agar hasil konsepsi bisa tertanam. Jika tidak terjadi kehamilan, maka lapisan ini akan keluar
saat menstruasi.
Hormon yang ada di tubuh wanita: estrogen dan progesteron mengatur perubahan
endometrium, dimana estrogen merangsang pertumbuhannya dan progesteron
mempertahankannya. Sekitar pertengahan siklus haid, terjadi ovulasi (lepasnya sel telur dari
indung telur). Jika sel telur ini tidak dibuahi (oleh sperma), maka kadar hormon (progesteron)
akan menurun, sehingga timbullah haid/menstruasi.
Pada saat mendekati menopause, kadar hormon-hormon ini berkurang. Setelah
menopause wanita tidak lagi haid, karena produksi hormon ini sangat sedikit sekali. Untuk
mengurangi keluhan atau gejala menopause sebagian wanita memakai hormon pengganti dari
luar tubuh (terapi sulih hormon), bisa dalam bentuk kombinasi estrogen ditambah progesteron
ataupun estrogen saja. Estrogen tanpa pendamping progesteron (unoppesd estrogen) akan
menyebabkan penebalan endometrium. Pada beberapa kasus sel-sel yang menebal ini
menjadi tidak normal yang dinamakan Hiperplasis atipik yang merupakan cikal bakal kanker
rahim.
Epidemiologi
![Page 2: Hiperplasi Endometrium & KET](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082902/577cc52d1a28aba7119b91c4/html5/thumbnails/2.jpg)
Hiperplasia endometrium ialah lesi yang dapat menjadi prekursor kanker
endometrium. Sementara kanker endometrium adalah keganasan ginekologi yang sering
ditemukan. Sebanyak 40.000 kasus terdiagnosis di Amerika pada tahun 2005. Hiperplasia
endometrium sering ditemukan pada wanita pascamenopause. Kelainan ini sering
dihubungkan dengan perdarahan pervaginam yang banyak atau ireguler. Meski banyak pada
pascamenopause, namun wanita pada usia berapa pun dapat berisiko jika terpapar dengan
estrogen eksogen. Kelainan ini cukup sering ditemukan pada wanita muda dengan anovulasi
kronik.
Etiologi
Hiperplasia endometrium biasa terjadi akibat rangsangan / stimulasi hormon estrogen
yang tidak diimbangi oleh progesteron. Pada masa remaja dan beberapa tahun sebelum
menopause sering terjadi siklus yang tidak berovulasi sehingga pada masa ini estrogen tidak
diimbangi oleh progesteron dan terjadilah hiperplasia. Kejadian ini juga sering terjadi pada
ovarium polikistik yang ditandai dengan kurangnya kesuburan (sulit hamil).
Klasifikasi secara Histopatologis
- Simple Hiperplasia : gambaran swiss cheese pattern.
- Complex hiperplasia
- Atopik hiperplasia
Faktor Resiko
Risiko terjadinya kelainan Hiperplasia endometrium meningkat pada wanita dengan
factor sebagai berikut:
- Usia sekitar menopause.
- Menstruasi yang tidak beraturan atau tidak ada haid sama sekali.
- Overweight.
- Diabetes.
- Polycystic ovary syndrome.
- Mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron untuk mengganti estrogen yang sudah
tidak diproduksi lagi dan untuk mengurangi gejala dari menopause
Pemeriksaan Pada Hiperplasia Endometrium:
![Page 3: Hiperplasi Endometrium & KET](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082902/577cc52d1a28aba7119b91c4/html5/thumbnails/3.jpg)
- USG: Terutama yang transvaginal.
- Biopsi : pengambilan sampel endometrium, selanjutnya di periksa dengan
mikroskop (PA)
- Dilatasi dan Kuretase (D&C): leher rahim dilebarkan dengan dilatator kemudian
hiperplasianya dikuret. Hasil kuret lalau di PA-kan.
- Hysteroscopy: memasukkan kamera (endoskopi) kedalam rahim lewat vagina.
Dilakukan juga pengambilan sampel untuk di PA-kan
Pengobatan
Pada kebanyakan kasus hiperplasisa dapat diobati dengan obat2an yaitu dengan
memakai progesteron. Progesteron menipiskan/menghilangkan penebalan serta mencegahnya
tidak menebal lagi. Namun pemakain progesteron ini menimbulkan bercak (spotting).
Setelah mengkonsumsi progeteron dalam waktu tertentu, dilakukan evaluasi kembali
endometriumnya dengan cara di biopsi atau metode sampling lainnya. Jika tidak ada
perbaikan, dilakukan dapat diberikan obat lagi. Histerektomi atau pengangkatan rahim
dilakukan jika anak sudah cukup atau hiperplasia nya jenis atipik. Namun jika masih ingin
punya anak maka masih ada pilihan dilakukan terapi hormonal.
Hal – hal yang dapat mengurangi risiko terjadinya hiperplasia endometrium:
- Terapi sulih hormon yang seimbang (estrogen plus progesteron).
- Jika haid tidak teratur (tidak tiap bulan ada), dapat diberikan progesteron agar
tidak terjadi penebalan endometrium. Pil KB yang mengandung kombinasi
estrogen-progesteron dapat memncegah hiperplasia pada wanita dengan haid yang
tidak teratur.
- Jika overweight, kurangi BB.
![Page 4: Hiperplasi Endometrium & KET](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082902/577cc52d1a28aba7119b91c4/html5/thumbnails/4.jpg)
Kehamilan EktopikDefinisi
Pada kehamilan normal, telur yang
sudah dibuahi akan melalui tuba falopi
(saluran tuba) menuju ke uterus
(rahim). Telur tersebut akan
berimplantasi (melekat) pada rahim dan
mulai tumbuh menjadi janin. Pada
kehamilan ektopik, telur yang sudah
dibuahi berimplantasi dan tumbuh di
tempat yang tidak semestinya.
Kehamilan ektopik paling sering terjadi
di daerah tuba falopi (98%), meskipun
begitu kehamilan ektopik juga dapat terjadi di ovarium (indung telur), rongga abdomen
(perut), atau serviks (leher rahim).
Kehamilan ektopik terjadi pada 1 dari 50 kehamilan. Hal yang menyebabkan besarnya angka
kematian ibu akibat kehamilan ektopik adalah kurangnya deteksi dini dan pengobatan setelah
diketahui mengalami kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik merupakan salah satu penyebab
terbesar kematian ibu pada triwulan pertama dari kehamilan. Resiko kehamilan ektopik
sangat besar karena kehamilan ini tidak bisa menjadi normal. Bila telur tersebut tetap tumbuh
dan besar di saluran tuba maka suatu saat tuba tersebut akan pecah dan dapat menyebabkan
perdarahan yang sangat hebat dan mematikan. Apabila seseorang mengalami kehamilan
ektopik maka kehamilan tersebut harus cepat diakhiri karena besarnya risiko yang
ditanggungnya.
Penyebab
Ada berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Namun perlu
diingat bahwa kehamilan ektopik dapat terjadi pada wanita tanpa faktor risiko. Faktor risiko
kehamilan ektopik adalah :
1. Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
![Page 5: Hiperplasi Endometrium & KET](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082902/577cc52d1a28aba7119b91c4/html5/thumbnails/5.jpg)
Risiko paling besar untuk kehamilan ektopik. Angka kekambuhan sebesar 15% setelah
kehamilan ektopik pertama dan meningkat sebanyak 30% setelah kehamilan ektopik kedua.
2. Penggunaan kontrasepsi spiral dan pil progesteron
Kehamilan ektopik meningkat apabila ketika hamil, masih menggunakan kontrasepsi spiral (3
– 4%). Pil yang mengandung hormon progesteron juga meningkatkan kehamilan ektopik
karena pil progesteron dapat mengganggu pergerakan sel rambut silia di saluran tuba yang
membawa sel telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi ke dalam rahim
3. Kerusakan dari saluran tuba
Telur yang sudah dibuahi mengalami kesulitan melalui saluran tersebut sehingga
menyebabkan telur melekat dan tumbuh di dalam saluran tuba.
Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan saluran tuba diantaranya adalah :
- Merokok : kehamilan ektopik meningkat sebesar 1,6 – 3,5 kali dibandingkan
wanita yang tidak merokok. Hal ini disebabkan karena merokok menyebabkan
penundaan masa ovulasi (keluarnya telur dari indung telur), gangguan pergerakan
sel rambut silia di saluran tuba, dan penurunan kekebalan tubuh
- Penyakit Radang Panggul : menyebabkan perlekatan di dalam saluran tuba,
gangguan pergerakan sel rambut silia yang dapat terjadi karena infeksi kuman
TBC, klamidia, gonorea Endometriosis : dapat menyebabkan jaringan parut di
sekitar saluran tuba
- Tindakan medis : seperti operasi saluran tuba atau operasi daerah panggul,
pengobatan infertilitas seperti bayi tabung --> menyebabkan parut pada rahim dan
saluran tuba.
Tanda dan Gejala
Pada minggu-minggu awal, kehamilan ektopik memiliki tanda-tanda seperti kehamilan pada
umumnya, yaitu terlambat haid, mual dan muntah, mudah lelah, dan perabaan keras pada
payudara.
Tanda-tanda yang harus diperhatikan pada kehamilan ektopik adalah :
- Nyeri hebat pada perut bagian bawah, nyeri tersebut dapat terasa tajam awalnya
kemudian perlahan lahan menyebar ke seluruh perut. Nyeri bertambah hebat bila
bergerak
- Perdarahan vagina (bervariasi, dapat berupa bercak atau banyak seperti
menstruasi)
![Page 6: Hiperplasi Endometrium & KET](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082902/577cc52d1a28aba7119b91c4/html5/thumbnails/6.jpg)
- Khas gejala KET : nyeri tiba – tiba disertai syok / pingsan.
- Dikatakan KE Terganggu jika sampai terjadi ruptur dan perdarahan.
-
Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan panggul untuk mengkonfirmasi ukuran rahim dalam masa kehamilan
dan merasakan perut yang keras.
- Pemeriksaan darah untuk mengecek hormon ß-hCG. Pemeriksaan ini diulangi 2
hari kemudian. Pada kehamilan muda, level hormon ini meningkat sebanyak 2
kali setiap 2 hari. Kadar hormon yang rendah menunjukkan adanya suatu masalah
seperti kehamilan ektopik.
- Pemeriksaan ultrosonografi (USG). Pemeriksaan ini dapat menggambarkan isi
dari rahim seorang wanita. Pemeriksaan USG dapat melihat dimana lokasi
kehamilan seseorang, baik di rahim, saluran tuba, indung telur, maupun di tempat
lain
Tatalaksana
Karena kehamilan ektopik dapat mengancam nyawa, maka deteksi dini dan pengakhiran
kehamilan adalah tatalaksana yang disarankan. Pengakhiran kehamilan dapat dilakukan
melalui :
1. Obat-obatan
Dapat diberikan apabila kehamilan ektopik diketahui sejak dini. Obat yang digunakan adalah
methotrexate (obat anti kanker)
2. Operasi
Untuk kehamilan yang sudah berusia lebih dari beberapa minggu, operasi adalah tindakan
yang lebih aman dan memiliki angka keberhasilan lebih besar daripada obat-obatan. Apabila
memungkinkan, akan dilakukan operasi laparaskopi
Prognosis
Seseorang yang mengalami kehamilan ektopik bukan berarti tidak dapat mengalami
kehamilan normal namun berarti seseorang memiliki kemungkinan untuk mengalami
kehamilan ektopik lagi di masa depan.
Apabila saluran tuba ruptur (pecah) akibat kehamilan ektopik dan diangkat melalui operasi,
seorang wanita akan tetap menghasilkan ovum (sel telur) melalui saluran tuba sebelahnya
namun kemungkinan hamil berkurang sebesar 50 %. Apabila salah satu saluran tuba
terganggu (contoh karena perlekatan) maka terdapat kemungkinan saluran tuba yang di
![Page 7: Hiperplasi Endometrium & KET](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082902/577cc52d1a28aba7119b91c4/html5/thumbnails/7.jpg)
sebelahnya mengalami gangguan juga. Hal ini dapat menurunkan angka kehamilan
berikutnya dan meningkatkan angka kehamilan ektopik selanjutnya.