hidrolika terapan 1 linda
DESCRIPTION
materi Hidrolika Terapan dari Ibu LindaTRANSCRIPT
![Page 1: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/1.jpg)
HIDROLIKA TERAPANSEMESTER GANJIL 2013/2014
![Page 2: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/2.jpg)
KLASIFIKASI ALIRAN
![Page 3: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/3.jpg)
Uniform Flow & Non Uniform Flow in Open Channel Flow
![Page 4: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/4.jpg)
Aliran Permanen Tidak Beraturan• APTB dapat terjadi karena
Perubahan tampang saluran Perubahan slope dasar Adanya bangunan pengatur
• APTB diklasifikasikan :Gradually varied flow (GVF)Rapidly varied flow (RVF)
• Pada GVF :Garis aliran dapat dianggap sebagai garis lurusDistribusi tekanan dianggap sebagai tekanan hidrostatisKehilangan energi disebabkan oleh geseran dasarEnergi kinetik dinyatakan dengan
• Pada RVF :Geseran dasar merupakan sebagian dari kehilangan energi
![Page 5: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/5.jpg)
Open Channel Flow
Adanya perbedaan kedalaman Adanya perbedaan lebar/tampang saluran adanya perbedaan kondisi dasar saluran adanya perbedaan kemiringan dasar saluran Adanya hambatan searah dengan aliran (misalnya : bangunan pengatur/pengukur debit)
![Page 6: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/6.jpg)
FORMULA ALIRAN
![Page 7: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/7.jpg)
![Page 8: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/8.jpg)
Gradually Varied Flow
- Klasifikasi kedalaman aliran
- Klasifikasi kemiringan saluran
![Page 9: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/9.jpg)
Gradually Varied Flow
Kedalaman normal (Yn) dan kedalaman kritis (Yc) membagi ruang diatas dasar saluran menjadi 3 yaitu:
Terdapat 2 kasus dimana Yn tidak ada yaitu:-So = 0 (horisontal)-So < 0 (adverse)
Dari pembagian diatas, selanjutnya diperoleh 13 macam kurva profil aliran:3 untuk Mild slope3 untuk Steep slope3 untuk Critical slope2 untuk Horisontal slope2 untuk Adverse slope
![Page 10: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/10.jpg)
Kurva M (Mild) ------ Landai
Contoh : Profil M1 : bangunan bendung, penyempitan dan belokan sungaiProfil M2 : pelebaran saluran, terjunanProfil M3 : dari saluran curam menuju saluran landai (loncat air)
![Page 11: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/11.jpg)
Kurva S (Steep) ----- curam
Contoh : Profil S1 : bangunan bendung, penyempitan dan belokan sungaiProfil S2 : pelebaran saluran, terjunanProfil S3 : dari saluran curam menuju saluran landai (loncat air)
![Page 12: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/12.jpg)
Kurva C (Critical) ----- kritis
Contoh : Profil C1 : Muka air tepat diatas pelimpah/bendungProfil C3 : Muka air tepat berada pada bukaan pintu air
![Page 13: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/13.jpg)
Kurva H (Horizontal) ----- datar
Contoh : Profil H1, H2, dan H3 sama dengan profil M1, M2, dan M3 tetapi untuk dasar saluran horisontal/datar
![Page 14: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/14.jpg)
Kurva A (Adverse) ----- S<0
Contoh : Profil A2 dan A3 serupa dengan profil H2 dan H3 tetapi untuk dasar saluran negatif (-)
![Page 15: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/15.jpg)
Rapidly Varied Flow• Perubahan Aliran secara cepat, terjadi ketika :
ada bangunan pengukur/ pengatur aliran, seperti weir, pintu, dll
loncatan hidraulik
![Page 16: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/16.jpg)
LONCATAN HIDROLIS (HYDRAULIC JUMP)• Loncatan hidrolis terjadi ketika aliran superkritis bertemu
dengan aliran subkritis pada kedalaman yang cukup.• Secara umum, l0ncatan hidrolis digunakan untuk
menentukan desain peredam energi.
2
22
1 8112
1F
y
y
![Page 17: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/17.jpg)
Panjang Loncatan Hidrolis
• Panjang loncatan hidrolis merupakan jarak horisontal awal loncatan sampai penampang dimana kedalaman air mendatar mengalami gulungan ombak dengan kedalaman air maksimum
• Karena profil muka air sangat datar ke arah akhir loncatan, banyak terjadi kesalahan dalam penentuan panjang loncatan (Lj)
• Secara teoritis, panjang loncatan dapat dihitung dengan persamaan berikut
)(9,65 12 yyLj
![Page 18: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/18.jpg)
KLASIFIKASI LONCATAN
A. Loncatan berombak (undular jump) 1,0 < F1 < 1,7 Muka air berombak sangat kecil di permukaan. Sequent depth ratio sangat kecil E2/E1 = 0
B. Loncatan lemah (weak jump) 1,7 < F1 < 2,5 Terbentuk gulungan ombak pada permukaan loncatan, tetapi permukaan di hilir tetap halus. Secara keseluruhan kecepatannya seragam dan kehilangan energi kecil.
C. Loncatan berisolasi (oscillating jump) 2,5 < F1 < 4,5 Terdapat semburan berosilasi menyertai dasar loncatan bergerak ke permukaan dan kembali tanpa periode tertentu. Setiap osilasi menghasilkan gelombang tak teratur yang besar bergerak jauh ke hilir
![Page 19: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/19.jpg)
D. Loncatan mantap(steady jump) 4,5 < F1 < 9 Ujung-ujung permukaan hilir akan bergulung dan titik dimana kecepatan semburannya tinggi cenderung memisahkan diri dari aliran, pada lncatan yang terjadi tidak dipengaruhi oleh kedalaman air bawah. Loncatan hidrolisnya sangat seimbang , dengan efektifitas peredaman energi 45 %- 70%
E. Loncatan kuat (strong/ choppy jump) F1 > 9 Kecepatan semburan tinggi akan memisahkan hempasan gelombang gulung dari permukaan loncatan, menimbulkan gelmbang hilir. Gerakan loncatan jarang terjadi tetapi efektifitas peredamannya mencapai 85%
![Page 20: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/20.jpg)
![Page 21: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/21.jpg)
Macam bangunan hidrolika
• Bangunan ukur debit• Bangunan pengatur aliran• Bangunan pengendali aliran
![Page 22: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/22.jpg)
Bangunan ukur debit
• Ambang Lebar (Broad-crested weir)Q = C.B.H^3/2
![Page 23: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/23.jpg)
Bangunan ukur debit
• Chipoletti
![Page 24: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/24.jpg)
Bangunan ukur debit
• Thompson
h
24.0 2
09,012
4,8
B
h
D
Q = k.B.h5/2
dengan :Q = debit (m3.dt-1)k = koefisien debit (m1/2.menit-1)
k = 81,2+ +
h = kedalaman air di ats mercu (m) B = lebar saluran (m) D = tinggi dari dasar saluran ke dasar mercu (m)
![Page 25: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/25.jpg)
Bangunan ukur debit
• Rechbox
h = kedalaman air di atas mercu (m) B = lebar saluran (m) b = lebar mercu (m) D = tinggi dari dasar saluran ke dasar mercu (m)
Q = k.B.h3/2
dengan :Q = debit (m3.dt-1)k = koefisien debit (m1/2.menit-1)
k = 107.1+ +14.2 h
0.177DB
2.04DBb)h(B
25.7Dh
![Page 26: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/26.jpg)
Bangunan ukur debit
• Flume
![Page 27: Hidrolika Terapan 1 Linda](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061401/55cf9409550346f57b9f341e/html5/thumbnails/27.jpg)
Bangunan ukur debit
• Flume