healing garden : aplikasi taman inklusif dalam perancangan ... · desain inklusif menempatkan orang...

5
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Abstrak—Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) merupakan sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan penngobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui pelayangan rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan tindakan medik. Terdapat 3 isu utama yang mendasar yang menjadi dasar pemikiran dalam merancang Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Jember ini, yaitu: sirkulasi bangunan, psikologi pengguna, dan servis network. Dengan mengangkat 3 isu tersebut sebagai hal yang harus dipenuhi untuk menjadi solusi desain, maka tema inklusivitas dipilih menjadi tema rancangan. Dengan desain inklusif yang diterapkan dalam bangunan, maka diharapkan kebutuhan fisik dan rohani pasien dapat terpenuhi. Healing Garden atau yang biasa diartikan sebagai Taman Penyembuhan dapat menjadi solusi alternatif sebagai upaya penyembuhan bagi pasien di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut. Pada Transformasi gubahan massa untuk menghadirkan desain yang inklusif digambarkan melalui penataan Taman Inklusif pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut. Kata Kunci— RSGM, Jember, Inklusivitas, Healing Garden I. PENDAHULUAN EALING GARDEN merupakan sebuah taman yang dapat menyembuhkan suatu penyakit layaknya obat, mampu menurunkan emosi dan tingkat stress yang sangat tinggi melalui penyediaan ruangan untuk menenangkan pikiran, memperbaiki mental dan kesehatan emosi seseorang. Peran utama dari healing garden adalah menyediakan semacam ruangan perlindungan layaknya cagar alam bagi tumbuhan, ruangan ini memungkinkan menjadi ruangan untuk meditasi bagi penggunanya sehingga membangkitkan kenangan atau memori yang menyenangkan. Menurut WHO, kesehatan yang sesungguhnya adalah kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial bukan hanya berarti pada ketiadaan suatu penyakit. Objek yang dirancang adalah Rumah Sakit Giigi Dan Mulut yang terletak di Kabupaten Jember. Objek ini diharapkan mampu mewadahi kebutuhan semua orang dan semua kalangan. Pada perancangan objek ini terdapat 3 isu utama yang mendasar yang harus diperhatikan, yaitu: Sirkulasi Bangunan, Psikologi Pengguna dan Servis Network. Ketiga isu tersebut harus dapat diwadahi dalam sebuah desain yang inklusif. Berdasarkan isu tersebut, penulis mengusulkan sebuah rancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang mampu Gambar 1. Gambar Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Jember Healing Garden : Aplikasi Taman Inklusif dalam Perancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut sebagai Upaya Penyembuhan Pasien Aulia Purnamasari dan Ispurwono Soemarno Arsitektur, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected] dan [email protected] H

Upload: duongmien

Post on 14-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Healing Garden : Aplikasi Taman Inklusif dalam Perancangan ... · Desain inklusif menempatkan orang di jantung proses desain. 2. Desain inklusif mengakui keragaman dan perbedaan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1

Abstrak—Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) merupakan sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan penngobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui pelayangan rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan tindakan medik.

Terdapat 3 isu utama yang mendasar yang menjadi dasar pemikiran dalam merancang Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Jember ini, yaitu: sirkulasi bangunan, psikologi pengguna, dan servis network. Dengan mengangkat 3 isu tersebut sebagai hal yang harus dipenuhi untuk menjadi solusi desain, maka tema inklusivitas dipilih menjadi tema rancangan. Dengan desain inklusif yang diterapkan dalam bangunan, maka diharapkan kebutuhan fisik dan rohani pasien dapat terpenuhi.

Healing Garden atau yang biasa diartikan sebagai Taman Penyembuhan dapat menjadi solusi alternatif sebagai upaya penyembuhan bagi pasien di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut. Pada Transformasi gubahan massa untuk menghadirkan desain yang inklusif digambarkan melalui penataan Taman Inklusif pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut.

Kata Kunci— RSGM, Jember, Inklusivitas, Healing Garden

I. PENDAHULUAN EALING GARDEN merupakan sebuah taman yang dapat menyembuhkan suatu penyakit layaknya obat,

mampu menurunkan emosi dan tingkat stress yang sangat tinggi melalui penyediaan ruangan untuk menenangkan pikiran, memperbaiki mental dan kesehatan emosi seseorang. Peran utama dari healing garden adalah menyediakan semacam ruangan perlindungan layaknya cagar alam bagi tumbuhan, ruangan ini memungkinkan menjadi ruangan untuk meditasi bagi penggunanya sehingga membangkitkan kenangan atau memori yang menyenangkan. Menurut WHO, kesehatan yang sesungguhnya adalah kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial bukan hanya berarti pada ketiadaan suatu penyakit.

Objek yang dirancang adalah Rumah Sakit Giigi Dan Mulut yang terletak di Kabupaten Jember. Objek ini diharapkan mampu mewadahi kebutuhan semua orang dan semua kalangan. Pada perancangan objek ini terdapat 3 isu utama yang mendasar yang harus diperhatikan, yaitu: Sirkulasi Bangunan, Psikologi Pengguna dan Servis Network. Ketiga isu tersebut harus dapat diwadahi dalam sebuah desain yang inklusif.

Berdasarkan isu tersebut, penulis mengusulkan sebuah rancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang mampu

Gambar 1. Gambar Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Jember

Healing Garden : Aplikasi Taman Inklusif dalam Perancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut

sebagai Upaya Penyembuhan Pasien Aulia Purnamasari dan Ispurwono Soemarno

Arsitektur, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: [email protected] dan [email protected]

H

Page 2: Healing Garden : Aplikasi Taman Inklusif dalam Perancangan ... · Desain inklusif menempatkan orang di jantung proses desain. 2. Desain inklusif mengakui keragaman dan perbedaan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 2

mewadahi dan mengakomodasi kebutuhan para pasien, keluarga pasien, maupun para staf rumah sakit secara inklusif. Desain inklusif adalah tentang membuat tempat yang dapat digunakan oleh semua orang, yaitu bagaimana bangunan tersebut dirancang untuk mempengaruhi kemampuan manusia untuk bergerak, melihat, mendengar dan berkomunikasi secara efektif. Desain inklusif bertujuan untuk tidak membuat pengeksklusifan terhadap apapun agar bangunan tersebuta dapat digunakan oleh semua orang, hal ini memungkinkan semua orang untuk berpartisipasi dengan cara yang sama.

II. KONSEP PERANCANGAN

A. Isu Perancangan Terdapat 3 isu utama yang menjadi fokus utama dalam

merancang RSGM Jember ini seperti yang telah di jelaskan diawal, yaitu: Sirkulasi Bangunan, Psikologi Pengguna dan Servis Network.

Sebuah bangunan baru dapat berfungsi apabila bangunan tersebut dapat mengakomodir aktifitas dari fungsi yang terdapat di dalamnya. Pemakai bangunan adalah setiap orang yang melakukan aktifitas di dalam bangunan tersebut yang sesuai dengan fungsi bangunan. Sehingga psikologi pengguna bangunan adalah hal yang sangat perlu diperhatikan dalam perancangan Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Jember ini karena agar pengguna bangunan dapat melakukan aktifitas di dalamnya merasa nyaman dengan suasana yang di timbulkan bangunan tersebut, dengan demikian lingkungan inklusif dapat tercipta.

B. Penerapan Tema Prinsip-prinsip desain inklusif yang diterapkan dalam

bangunan adalah sebagai berikut: 1. Desain inklusif menempatkan orang di jantung proses

desain. 2. Desain inklusif mengakui keragaman dan perbedaan. 3. Desain inklusif menawarkan pilihan dimana solusi

desain tunggal tidak dapat menampung semua kebutuhan pengguna.

4. Desain inklusif memberikan fleksibilitas dalam penggunaan.

5. Desain inklusif menyediakan bangunan dan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan untuk digunakan untuk semua orang.

RSGM Jember ini merupakan fasilitas umum penyembuhan yang vital bagi semua golongan masyarakat. RSGM Jember ini stimulus penyembuhan bagi pasien tidak hanya bergantung pada obat-obatan, namun juga kondisi lingkungan dimana pasien tersebut dirawat. Lingkungan mengandung rangsang yang kemudian ditanggapi oleh manusia dalam bentuk respon tertentu.Dalam mencapai tema, pendekatan teori yang digunakan adalah teori metafora intangible (saluran kreativitas tak-teraga). Dasar pemikiran desain bangunan Pusat Rujukan Kesehatan Gigi dan Mulut ini dapat digambarkan pada diagram proses perancangan pada Gambar 3.

Gambar 2. Isu Perancangan

Gambar 3. Diagram Proses Perancangan

Gambar 4. Diagram Penjabaran Lingkungan Inklusif Bangunan

Page 3: Healing Garden : Aplikasi Taman Inklusif dalam Perancangan ... · Desain inklusif menempatkan orang di jantung proses desain. 2. Desain inklusif mengakui keragaman dan perbedaan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 3

III. HASIL RANCANGAN

A. Taman Inklusif Inklusif pada bangunan ini didesain dengan pandangan

kebutuhan fisik dan rohani pengunjung rumah sakit sebagai hal yang utama dalam desain bangunan RSGM Jember. Taman yang bersih dan dinamis membantu pasien untuk bersantai dan baik untuk kesehatan Desain inklusif berarti sebuah ruang terbuka yang aman, mudah diakses, praktis dan menyenangkan untuk digunakan. Desain ruang yang baik menciptakan ruang inklusif untuk bersantai dan bermain, yaitu tempat yang dirancang pemikiran taman digunakan untuk membuat pasien yang datang tidak stress dan yang paling penting dapat digunakan oleh semua orang. Untuk memudahkan pasien mencapai lokasi yang ingin di tuju, maka warna digunakan sebagai pengarah yang menggunakan bantuan cahaya matahari.

Untuk membuat sinar bias cahaya matahari selalu tepat berada di lokasi yang sama, arah bangunan sengaja di miringkan kearah barat dan timur, sehingga sinar bias matahari tidak berubah-ubah saat pagi-siang-sore.

Bias cahaya matahari yang berwarna warni ini ditujukan untuk terapi warna (Biocolour Therapy). Terapi warna (Biocolour Therapy)merupakan salah satu alternatif penyembuhan penyakit dengan mengaplikasikan warna-warna yang tepat dalam bentuk yang lebih terpusat dibandingkan sinar matahari. Tetapi terapi warna lebih cocok dipergunakan untuk penyakit yang sifatnya emosional, bukan fisikal. Sehingga dapat membantu merangsang psikologi pasien didalam bangunan.

Agar tetap ada angin yang berhembus kedalam taman, maka atap taman dilubangi sehingga pengguna taan tidak merasa panas. Sedangkan untuk sinar yang berwarna-warni, diusahakan tidak lebih dari 50% area taman terbias sinar berwarna, agar pengguna bangunan tidak merasa mual ketika menggunakan area taman tersebut.

Konsep taman menjadi hal yang utama dalam perancangan RSGM Jember ini, yaitu dengan taman dengan bias sinar matahari yang berwarna warni diharapkan pasien tidak bingung untuk menemukan ruang yang ingin dituju, sehingga isu sirkulasi yang menyatakan bahwa sirkulasi dalam rumah sakit harus didesain seefisien mungkin dapat dipenuhi. Dalam taman tersebut terdapat beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh pasien dan pengunjung yaitu, sebagai aula, area ruang tunggu dan sirkulasi.

Dengan adanya taman tersebut diharapkan prinsip-prinsip desain inklusif dapat dirasakan dan dinikmati oleh pasien dan keluarga. Dengan begitu, bangunan ini dapat memenuhi kebutuhan fisik dan rohani pasien yang:

a. Inklusif, sehingga semua orang dapat menggunakannya dengan aman, mudah dan komunikatif.

b. Responsif, memenuhi kebutuhan yang dinginkan. c. Fleksibel, sehingga orang yang berbeda dapat

menggunakannya dalam cara yang berbeda. d. Nyaman, sehingga setiap orang dapat

menggunakannya tanpa terlalu banyak usaha atau pemisahan.

e. Akomodatif, untuk semua orang, tanpa memandang usia, jenis kelamin, mobilitas, etnis atau keadaan.

f. Dapat digunakan oleh semua orang.

Gambar 5. Denah Taman

Gambar 6. Tampak Taman Inklusif

Gambar 7. Diagram Angin dan Cahaya pada Taman Inklusif

Gambar 8. Perspektif Taman Inklusif

Page 4: Healing Garden : Aplikasi Taman Inklusif dalam Perancangan ... · Desain inklusif menempatkan orang di jantung proses desain. 2. Desain inklusif mengakui keragaman dan perbedaan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 4

B. Konsep Gubahan Massa + Ruang Luar. Ide awal bangunan ini adalah memecah 7 klinik dan 2

massa yang terdiri atas welcoming building dan research center menjadi beberapa bagian dalam site dengan orientasi ditengah yaitu taman sebagai pengikat massa-massa tersebut.

Akibat luasan site yang tidak memungkinkan(terlalu sempit) maka, diambil keputusan desain yaitu membuat massa-massa tersebut menjadi 2 massa dengan taman ditengah sebagai orientasi bangunan.

Terlihat bahwa bangunan ini merupakan bangunan satu atap, tetapi dapam pengaplikasian bangunan, massa-massa utamanya tetap tersebar dalam tapak, tetapi dinaungi oleh satu atap, ini dimaksudkan agar pasien lebih mudah mengakses ruang dari pada mencari ruang didalam bangunan berlantai banyak. (Gambar. 9)

C. Konsep Bentuk Tahap-tahap yang digunakan dalam perancangan Rumah

sakit gigi dan Mulut dengan Taman Inklusif, yaitu : • Tahap pertama, dua buah curve utama dipertemukan. • Tahap kedua, kedua bentuk curve tersebut

dipertemukan, tetapi membentuk ruang dalam yang besar ditengahnya.

• Tahap ketiga, taman diberi penutup agar tetap dapat digunakan ketika hujan, dan tidak mendapatkan panas matahari langsung.

D. Konsep Sirkulasi Tapak Sirkulasi pada tapak sengaja dibuat agar pasien mudah

dan cepat mencapai entrance bangunan. Selain itu sirkulasi dalam tapak bangunan dibagi menjadi sirkulasi pasien dan sirkulasi servis. Jalur sirkulasi pada tapak bangunan didesain efisein, aman dan nyaman untuk memberikan kemudahan bagi pengguna bangunan dalam melakukan aktivitasnya.

IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi

masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipenuhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan tekhnologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, tetapi masalah baru muncul dalam perkembangan budaya pasien yang datang ke rumah sakit. Pasien dan keluarga mereka yang mengunjungi rumah sakit merasa takut dan stress saat mengunjungi rumah sakit , jadi perancang bekerja keras untuk memastikan bahwa pengalaman mereka didalam bangunan harus menyenangkan, nyaman dan aman. Solusi desain yang ditawarkan oleh bangunan ini adalah taman inklusif yang dapat digunakan oleh semua orang yang didasari oleh peraturan-peraturan tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Indonesia sebagai usaha untuk merangsang psikologi pengguna bangunan.

Gambar 9. Konsep Gubahan Massa + Ruang Luar

Gambar 10. Konsep Bentuk

Gambar 11. Konsep Sirkulasi Tapak

Page 5: Healing Garden : Aplikasi Taman Inklusif dalam Perancangan ... · Desain inklusif menempatkan orang di jantung proses desain. 2. Desain inklusif mengakui keragaman dan perbedaan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 5

V. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis A.P. mengucapkan terima kasih kepada Ir.

Ispurwono Soemarno, M.Arch., Ph.D dan jurusan Arsitektur, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang telah memberikan dukungan secara moral untuk menyelesaikan Perancangan Tugas Akhir .

DAFTAR PUSTAKA [1] PMK No. 1173 tentang Rumah Sakit Gigi Dan Mulut. [2] Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor

173/Menkes/Per/X/2004. [3] Data Statistik Penduduk di Eks Karisidenan Besuki. (Sensus

Penduduk 2010, BPS dan http://id.wikipedia.org). [4] Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 1204/Menkes/SK/X/2004

tanggal 19 Oktober 2004. [5] CABE Inclusion By Design. Inclusion By Design Equality, Diversity

And The Built Environment. [6] Buro Happold. Inclusive Design Capability Statement. [7] Neil Smith. Head of Inclusive Design. [8] Tunbridge Wells Borough Council. Planning Services. Inclusive

Design Guidance. [9] Mayor Of London. Inclusivity Report. [10] Designing Healthy and Inclusive Public Outdoor Spaces for Young

People. (http://environment.uwe.ac.uk/publicspaces/). [11] CABE Inclusion By Design. The Principles Of Inclusive Design. [12] RIBA. Inclusive Design: Creating A User’s World. [13] Center for Universal Design http://www.design.ncsu.edu/cud/ [14] Centre for Accessible Environments www.cae.org.uk