hasanah 0s2 jurnal hasanah

10
Jurnal Kesehatan Masyarakat FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DIKECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 2012 FACTORS RELATED TO PERFORMANCE OF POSYANDU CADRE IN BUKIT SUB DISTRICT BENER MERIAH REGENCY ON 2012 Hasanahá á Mahasiswa Stikes U’Budiyah Banda Aceh Intisari Selama ini pelaksanan kegiatan di posyandu masih sering menemui hambatan dan tantangan terutama dalam hal pembinaan dan pembagunannya, manajemen kesehatan dan pengelolaan adalah salah satu kunci berhasil tidaknya pembangunan kesehatan dalam meningkatkan peran serta masyarakat. Oleh sebab itu, bila di posyandu dilakukan manajemen dengan baik dan teratur, dapat dipastikan bahwa seluruh program posyandu akan berhasil dan berdaya guna. Salah satu aspek penting dari keseluruhan manejemen yang terdapat di posyandu adalah aspek kader/pelaksanaannya. Kader, sebagaimana diketahui adalah sekelompok orang yang terlatih dan terdidik serta mempunyai keterampilan tentang sesuatu untuk melaksanakan program tertentu agar dapat berhasil dengan sukses dan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja kader posyandu di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Penelitian ini bersifat Analitik dengan desain cross sectional yaitu menjelaskan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja kader Posyandu di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Penelitian dilakukan pada tanggal 16 Juli sampai dengan 23 Juli Tahun 2012. Populasi dengan jumlah 106 orang kader Posyandu, dengan jumlah sampel 52 orang kader posyandu. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Teknik analisa data menggunakan statistik uji chi-square. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara fasilitas posyandu dengan kinerja kader posyandu di Kecamatan Bukit bahwa dengan nilai p = 0.000 (p < 0.005). Terdapat hubungan antara motivasi kader dengan kinerja kader posyandu dengan nilai p = 0.001 (p < 0.005). Terdapat hubungan antara upah/gaji kader dengan kinerja kader posyandu dengan nilai p = 0.043 (p < 0.005). Diharapkan kepada kader posyandu sebagai bahan masukan guna meningkatkan program kinerja kader. Kata kunci : kinerja kader posyandu, fasilitas, motivasi, upah/ gaji. Abstract Nowadays, the conduct of activities in Posyandu, neighborhood health center, is still often confronted with obstacles and challenges, especially in terms of establishing and constructing. Health management is a key to get the success of constructing health development in enhancing public participation. Therefore, if Posyandu management done properly and regularly, the whole Posyandus’ management program will be success and efficient. One of the important aspect of the overall manegement contained posyandu cadre’s aspects / implementation. Cadre, as it is known is a group of people who are trained and educated, and have the skills to carry out something about a particular program in order to succeed with success as expected. To determine the factors associated with performance of Posyandu cadre in Bukit sub district , Bener Meriah regency. This is a cross-sectional design Analytic that describes the factors related to the performance of Posyandu cadre in Bukit sub district, Bener Meriah regency. The research was conducted on July 16 to July 23 in 2012. The Population of cadre is 106 people and the sample of this research is 52 posyandu. Techniques of data collection by interview using a questionnaire. Data analysis using the chi-square statistic. Show that there is a relationship between Posyandu’s facility and

Upload: dadan

Post on 31-Dec-2015

54 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hasanah 0s2 Jurnal Hasanah

Jurnal Kesehatan Masyarakat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJAKADER POSYANDU DIKECAMATAN BUKIT KABUPATEN

BENER MERIAH TAHUN 2012

FACTORS RELATED TO PERFORMANCE OF POSYANDU CADRE INBUKIT SUB DISTRICT BENER MERIAH REGENCY ON 2012

Hasanahˡ

Mlahasiswa Stikes U’Budiyah Banda Aceh

Intisari

Selama ini pelaksanan kegiatan di posyandu masih sering menemui hambatan dan tantangan terutamadalam hal pembinaan dan pembagunannya, manajemen kesehatan dan pengelolaan adalah salah satukunci berhasil tidaknya pembangunan kesehatan dalam meningkatkan peran serta masyarakat. Oleh sebabitu, bila di posyandu dilakukan manajemen dengan baik dan teratur, dapat dipastikan bahwa seluruhprogram posyandu akan berhasil dan berdaya guna. Salah satu aspek penting dari keseluruhan manejemenyang terdapat di posyandu adalah aspek kader/pelaksanaannya. Kader, sebagaimana diketahui adalahsekelompok orang yang terlatih dan terdidik serta mempunyai keterampilan tentang sesuatu untukmelaksanakan program tertentu agar dapat berhasil dengan sukses dan sesuai dengan yang diharapkan.Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja kader posyandu di Kecamatan BukitKabupaten Bener Meriah. Penelitian ini bersifat Analitik dengan desain cross sectional yaitumenjelaskan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja kader Posyandu di Kecamatan BukitKabupaten Bener Meriah. Penelitian dilakukan pada tanggal 16 Juli sampai dengan 23 Juli Tahun 2012.Populasi dengan jumlah 106 orang kader Posyandu, dengan jumlah sampel 52 orang kader posyandu.Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Teknik analisa datamenggunakan statistik uji chi-square. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara fasilitas posyandudengan kinerja kader posyandu di Kecamatan Bukit bahwa dengan nilai p = 0.000 (p < 0.005). Terdapathubungan antara motivasi kader dengan kinerja kader posyandu dengan nilai p = 0.001 (p < 0.005).Terdapat hubungan antara upah/gaji kader dengan kinerja kader posyandu dengan nilai p = 0.043 (p <0.005). Diharapkan kepada kader posyandu sebagai bahan masukan guna meningkatkan program kinerjakader.

Kata kunci : kinerja kader posyandu, fasilitas, motivasi, upah/ gaji.

Abstract

Nowadays, the conduct of activities in Posyandu, neighborhood health center, is still often confrontedwith obstacles and challenges, especially in terms of establishing and constructing. Health managementis a key to get the success of constructing health development in enhancing public participation.Therefore, if Posyandu management done properly and regularly, the whole Posyandus’ managementprogram will be success and efficient. One of the important aspect of the overall manegement containedposyandu cadre’s aspects / implementation. Cadre, as it is known is a group of people who are trained andeducated, and have the skills to carry out something about a particular program in order to succeed withsuccess as expected. To determine the factors associated with performance of Posyandu cadre in Bukitsub district , Bener Meriah regency. This is a cross-sectional design Analytic that describes the factorsrelated to the performance of Posyandu cadre in Bukit sub district, Bener Meriah regency. The researchwas conducted on July 16 to July 23 in 2012. The Population of cadre is 106 people and the sample ofthis research is 52 posyandu. Techniques of data collection by interview using a questionnaire. Dataanalysis using the chi-square statistic. Show that there is a relationship between Posyandu’s facility and

Page 2: Hasanah 0s2 Jurnal Hasanah

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Posyandu’s performance in Bukit sub district that the value of p = 0.000 (p <0.005). There is arelationship between motivation and performance Posyandu cadre with p = 0.001 (p <0.005). There is arelationship between wage / salary posyandu cadre performance with p = 0.043 (p <0.005). Expected tothe Posyandu cadre as inputs to improve program performance of cadre.

Keywords: posyandu cadre performance, facilities, motivation, wage/ salary.

PENDAHULUAN

Menurut WHO (2004) sumberdaya manusia yang sehat danberkualitas, merupakan modal utamaatau investasi dalam pembangunankesehatan. Kesehatan bersama-samadengan pendidikan dan ekonomimerupakan tiga pilar yang sangatmempengaruhi kualitas hidupsumberdaya manusia yang dijabarkandalam indeks pembangunan manusia(IPM). Laporan UNDP tahun 2004dalam pedoman umum pengelolaanposyandu menyatakan Indonesia tahun2002 mempunyai IMP yang mendudukiperingkat III dari 175 negara di duniadan merupakan yang terendah dinegara-negara Asia Tenggara.

Selama ini pelaksanan kegiatan diposyandu masih sering menemuihambatan dan tantangan terutama dalamhal pembinaan dan pembagunannya,manajemen kesehatan dan pengelolaanadalah salah satu kunci berhasiltidaknya pembangunan kesehatan dalammeningkatkan peran serta masyarakat.Oleh sebab itu, bila di posyandudilakukan manajemen dengan baik danteratur, dapat dipastikan bahwa seluruhprogram posyandu akan berhasil danberdaya guna. Salah satu aspek pentingdari keseluruhan manejemen yangterdapat di posyandu adalah aspekkader/ pelaksanaannya. Kader,sebagaimana diketahui adalahsekelompok orang yang terlatih danterdidik serta mempunyai keterampilantentang sesuatu untuk melaksanakanprogram tertentu agar dapat berhasildengan sukses dan sesuai dengan yangdiharapkan (Depkes RI, 2001).

Kader posyandu ini merupakanfaktor yang harus diperhatikan, dimulaidari pembekalan teori sampai kepadapraktek langsung di lapangan tentangtugas-tugas di posyandu, para kaderdiharapkan dapat mencapai tujuan-tujuan posyandu terutama yangmenyangkut dengan upaya-upayakesehatan dasar terhadap masyarakat.Pendidikan di bidang keterampilankesehatan sampai kepada pengelolaanadministrasi perlu dilaksanakan.Kekurangan yang terjadi selama inidalam upaya meningkatkan kinerja parakader posyandu adalah aspekpendidikan dan akselerasinya terhadaptugas - tugas mereka di masyarakatyang terasa kurang memadai danhampir tidak diperhatikan sama sekalioleh Puskesmas induknya. Keberhasilantugas para kader posyandu, seringdidasarkan pada motivasi individualtanpa memulai sistem pendidikan yangtersistem dan berkelanjutan. Kondisi inisangat umum terjadi di setiap posyandudimana puskesmas sebagaipembinaannya kurang memperhatikanaspek pendidikan kader yangberkelanjutan ini. Diperburuk lagidengan tidak adanya evaluasi terhadapkebersihan dan ukuran-ukuran yangditerapkan terhadap tugas para kader.Bahkan dapat dikatakan, di beberapatempat para kader dipangggil untukbekerja secara seremonial dansementara, sehubungan dengankunjungan kerja pejabat daerah ataukepentingan lainnya ( Depkes RI,2000).

Page 3: Hasanah 0s2 Jurnal Hasanah

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Pembinaan pendidikan kader posyandudi tingkat desa tidak sepenuhnyaditangani oleh puskesmas. Pembinaanposyandu dilakukan oleh PKK, LKMD,Pamong Desa, dan sebagainya.Sedangkan di tingkat Kecamatandilakukan oleh Tim PosyanduKecamatan, yaitu Puskesmas, PLKB,dan lain-lain (Isbandi, 1999). Dengandemikian, sesungguhnya tidak adakendali bagi pelaksanaan prosespendidikan kader beserta tahapanevaluasi keberhasilannya. Namunkenyataannya muncul ketidakberhasilanupaya kesehatan di Posyandu yangmelibatkan peran serta masyarakatmelalui kader-kader posyandu.

Jumlah posyandu di ProvinsiNanggroe Aceh Darussalam mencapai5.674 buah dan jumlah kader 34.044.Jumlah penduduk di Provinsi NanggroeAceh Darussalam tahun 2004 berjumlah4.378.875 atau 954.339 kepala keluarga(Dinkes Prop. NAD, 2004).

Jumlah posyandu di KecamatanBukit Kabupaten Bener Meriah Tahun2012 adalah yang terdiri 1 puskesmas,dan di Kecamatan Bukit terdiri dari 40desa dengan jumlah kaderkeseluruhannya adalah 106 (PuskesmasKec. Bukit Kab. Bener Meriah 2012 ).

Berdasarkan studi pendahuluan diPuskesmas Simpang Tiga KecamatanBukit Kabupaten Bener Meriah adalahbanyak kader yang tidak aktif sebagaikader posyandu karena peranan petugasPuskesmas sangat diperlukan dalammemotivasi dan membantu kaderposyandu dalam memberikan pelayanankesehatan kepada masyarakat termasukdidalamnya memberikan pelatihankepada kader posyandu agar kaderposyandu dapat terus aktif berpartisipasidalam kegiatan Posyandu.Selain itu dengan melihat tingkatposyandu di desa-desa maka upayapetugas puskesmas dalam membimbingkader untuk memotivasi masyarakat

agar memanfaatkan posyandu sebagaisalah satu tempat pelayanan kesehatandinilai masih perlu ditingkatkan agarcakupan program utama sebagai salahsatu indikator penentu tingkatkemandirian posyandu dapat memenuhitarget sehingga kegiatan posyandu akandapat terus dipertahankankelestariannya dan dapat ditingkatkankualitas kader posyandu yang memilikiperan penting sebagai pelaksanakegiatan posyandu agar derajatkesehatan di masyarakat dapatmeningkat.

Oleh karena itu, diperlukan kerjasama semua pihak dalam pengefektifankembali peran posyandu di tengahmasyarakat termasuk didalamnya yaitumengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan kinerja kader yangjuga berperan penting dalampelaksanaan kegiatan posyandu.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkanpermasalahannya adalah : “faktor-faktorapa saja yang berhubungan dengankinerja kader posyandu di KecamatanBukit Kabupaten Bener Meriah tahun2012.

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor apasaja yang mempengaruhi kinerja kaderposyandu di Kecamatan BukitKabupaten Bener Meriah Tahun 2012.

Tujuan Khusus

a. Mengetahui hubungan fasilitasposyandu dengan kinerja kaderposyandu di Kecamatan Bukit

Page 4: Hasanah 0s2 Jurnal Hasanah

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Kabupaten Bener Meriah Tahun2012

b. Mengetahui hubungan fasilitasposyandu dengan kinerja kaderposyandu di Kecamatan BukitKabupaten Bener Meriah Tahun2012.

c. Mengetahui hubungan motivasidengan kinerja kader posyandu diKecamatan Bukit Kabupaten BenerMeriah Tahun 2012.

d. Mengetahui hubungan upah/gajidengan kinerja kader posyandu diKecamatan Bukit Kabupaten BenerMeriah Tahun 2012.

Manfaat Penelitian

a. Bagi Dinas Kesehatan KabupatenBener Meriah sebagai bahanmasukan untuk mengoptimalkankinerja kader posyandu di wilayahkerjanya.

b. Puskesmas kecamatan bukit, untukbahan masukan dalam peningkatankinerja kader posyandu.

c. Bagi kader posyandu sebagai bahanmasukan guna meningkatkanprogram kinerja posyandu

d. Bagi peneliti dapat menambahwawasan dalam melakukanpenelitian khususnya tentang kinerjakader posyandu.

e. Bagi masyarakat memberikaninformasi bagi masyarakat tentangpentingnya keaktifan kader.

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori dan tinjauankepustakaan yang telah dikemukakanoleh DepKes RI (2001) danNotoadmodjo (2003). Maka kerangkakonsep dapat digambarkan sebagaiberikut :

V. Independen V. Dependen

Hipotesa

1. Ha : Ada hubungan antarafasilitas dengan kinerja kaderposyandu di Kecamatan BukitKabupaten Bener Meriah.

2. Ha : Ada hubungan antaramotivasi dengan kinerja kaderposyandu di Kecamatan BukitKabupaten Bener Meriah.

3. Ha : Ada hubungan antaraupah/gaji dengan kinerja kaderposyandu di Kecamatan BukitKabupaten Bener Meriah.

Populasi dan Sampel1. Populasi

Populasi dalam penelitian iniadalah semua kader posyandu diKecamatan Bukit yang terdiri 40 desa,maka di peroleh populasi sebanyak 106orang kader pada Bulan Mei 2012.

2. Sampel

Jumlah sampel sebanyak 52orang, dengan keteria sampel sebagaiberikut :a. Bersedia menjadi reaspondenb. Bisa membaca dan menulisc. Desa yang mudah dijangkau

Fasilitas

Motivasi

Upah/Gaji

KinerjaKader

Page 5: Hasanah 0s2 Jurnal Hasanah

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat Analitik dengandesain cross sectional, dengan tujuanuntuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan kinerja kaderposyandu dalam pelayanan kesehatan diKecamatan Bukit Kabupaten BenerMeriah Tahun 2012.

Tempat dan waktu

Penelitian dilakukan di PosyanduKecamatan Bukit Kabupaten BenerMeriah, pada tanggal 16 Juli sampaidengan 23 Juli tahun 2012.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1Distribusi Frekuensi Kinerja Kader

Posyandu di Kecamatan BukitKabupaten Bener Meriah

No Kategori F %

1 Baik 47 90,38

2 Kurang baik 5 8,33

Total 52 100

Berdasarkan tabel 1 di atasmenunjukkan bahwa dari 52 respondenterdapat 47 responden (90,38%) yangkinerjanya baik.

Tabel 2Distribusi Frekuensi Fasilitas Posyandu

di Kecamatan Bukit KabupatenBener Meriah

No Kategori F %

1 Lengkap 44 84,61

2 Tidak lengkap 8 15,38

Total 52 100

Berdasarkan table 2 di atasmenunjukkan bahwa dari 52 respondenterdapat 44 responden (84,61% ) yangfasilitas lengkap.

Tabel 3Distribusi Frekuensi Motivasi Kader

Posyandu di Kecamatan BukitKabupaten Bener Meriah

No Kategori F %

1 Tinggi 44 84,61

2 Rendah 8 15,38

Total 52 100

Berdasarkan tabel 3 di atasmenunjukkan bahwa dari 52 respondenterdapat 44 responden (84,61%) yangmotivasi tinggi.

Page 6: Hasanah 0s2 Jurnal Hasanah

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Tabel 4Distribusi upah/gaji kader posyandu di

kecamatan bukit kabupaten bener meriahTahun 2012

No Kategori F %

1 Ada 34 65,38

2 Tidak 18 34,61

Total 52 100

Berdasarkan tabel 4 di atasmenunjukkan bahwa dari 52 respondenterdapat 34 responden (65,38% )yangmendapat upah.

Tabel 5Hubungan Fasilitas Posyandu dengan Kinerja Kader Posyandu di Kecamatan Bukit

Kabupaten Bener Meriah

No FasilitasKinerja Kader Jumlah Uji Statistik

Kurang baik Baik

f % f % f % P

1 Tidak Lengkap 5 62,5 3 37,5 8 15,380,0002 Lengkap 0 0 44 100 44 84,61

Total 5 9,6 47 90,4 52 100

Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa 44 orang kader yang fasilitas posyandulengkap, teryata tidak ada kinerja kader yang kurang baik. Sedangkan 8 orang kader yangfasilitas posyandu kurang lengkap, ternyata ada 3 orang (37,5%) yang kinerja kaderposyandunya baik. Berdasarkan hasil uji Ch i- square menunjukkan bahwa ada hubungan antarafasilitas dengan kinerja kader posyandu dengan nilai P-Value 0,000 < 0,05.

Page 7: Hasanah 0s2 Jurnal Hasanah

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Tabel 6Hubungan Motivasi Kader dengan Kinerja Kader Posyandu di Kecamatan Bukit

Kabupaten Bener Meriah

No MotivasiKinerja kader

Jumlah Uji StatistikKurang baik Baik

f % f % f % P

1 Rendah 4 50 4 50 8 15,380.001

2 Tinggi 1 2,3 43 97,7 44 84,61

Total 5 9,6 47 90,4 52 100

Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa 44 orang kader yang motivasi tinggi,teryata ada 1 orang (2,3%) yang kinerja kader posyandunya kurang baik. Sedangkan 8 orangkader yang motivasi rendah, ternyata ada 4 orang (50,0%) yang kinerja kader posyandunya baik.Berdasarkan hasil uji Ch i- square menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi dengankinerja kader posyandu dengan nilai P-Value 0,001 < 00.5.

Tabel 7Hubungan Upah/gaji Kader dengan Kkinerja Kader Posyandu di Kecamatan Bukit

Kabupaten Bener Meriah

No Upah/gajiKinerja kader

JumlahUji Statistik

Kurang baik Baik

f % P % F % P

1 Tidak ada 4 22,2 14 77,8 18 34,610,043

2 Ada 1 2,9 33 97,1 34 65,38

Total 5 9,6 47 90,.4 52 100

Berdasarkan tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa 34 orang kader yang upah/gaji ada, teryataada 1 orang (2,9%) yang kinerja kader posyandunya kurang baik. Sedangkan 18 orang kaderyang tidak ada upah/gaji, teryata ada 4 orang (22,2%) yang kinerja kader posyandunya baik.Berdasarkan hasil uji square menunjukkan bahwa ada hubungan antara upah/gaji dengan kinerjakader posyandu dengan nilai P-Value 0,043 < 0,05.

Page 8: Hasanah 0s2 Jurnal Hasanah

Jurnal Kesehatan Masyarakat

PEMBAHASAN

Hubungan Fasilitas Posyandu denganKinerja Kader Posyandu

Dari hasil tabel 5 menunjukkankinerja responden yang baik denganfasilitas lengkap adalah (100%) sedangkanpada responden yang kinerja kurang baikdengan fasilitas tidak lengkap (62,5%).Maka dapat diperoleh nilai P-Value adalah0,000 selanjutnya dilakukan pengujiandimana diketahui bahwa hipotesis kinerjakader posyandu (Ho) ditolak, yang berartiada hubungan yang bermakna antara fasilitasposyandu responden dengan kinerja kaderposyandu di Kecamatan Bukit KabupatenBener Meriah.

Fasilitas posyandu yaitu segalasesuatu yang dapat menunjangpenyelenggaraan kegiatan Posyandu sepertitempat atau lokasi yang tetap, dana rutinuntuk pemberian makanan tambahan (PMT),alat-alat yang diperlukan misalnya : dacin,KMS, meja, kursi, buku register dan lain-lain. bahwa semakin lengkap saran diposyandu, semakin sering ibu menimbanganaknya di posyandu. kegiatan-kegiatanposyandu tidak akan dapat berjalan denganbaik bila tidak didukung oleh adanyafasilitas yang memadai. Penyediaan fasilitaskerja adalah bahwa fasilitas kerja yangdisediakan harus cukup dan sesuai dengantugas dan fungsi dan harus dilaksanakanserta tersedia pada waktu dan tempat yangtepat (Siagian, 1998),

Menurut Eva Susanti (2006),menyatakan dalam penelitiannya bahwafasilitas yang ada di posyandu masih sangatkurang dan terbatas, sehingga prosespelaksanaan posyandu kurang lancar.

Dari hasil penelitian maka penelitiberasumsi bahwa semakin lengkap fasilitasyang ada dalam pelayanan posyandu makasemakin lancar pula dalam melakukankegiatan dalam melakukan pelayananposyandu, demikian pula sebaliknya

semakin tidak lengkap fasilitas posyandumaka semakin terhambatlah kegiatandiposyandu. Namun demikian dalampenelitian masih dijumpai 37,5% respondendalam fasilitas tidak lengkap namunkinerjanya baik, hal ini diasumsikan karenasebagian responden tiadak melihat ada atautidaknya fasilitas ditempat mereka berkerja.Contohnya seperti posyandu yang tidakmemiliki gedung posyandu, tetapi merekatetap melaksanakan kegiatan posyandudidepan atau halaman menasah ataumesjid,meskinpun fasilitasnya tidaklengkap. Hal ini sesuai dengan hasilpenelitian yang menggambarkan bahwaadanya hubungan yang bermakna antarafasilitas posyandu dengan kinerja kaderposyandu dalam pelayanan kesehatan diKecamatan Bukit Kabuaten Bener Meriah.

Hubungan Motivasi Kader denganKinerja Kader Posyandu

Dari hasil tabel 6 menunjukkankinerja responden yang baik denganmotivasi tinggi (97,7%) sedangkan padaresponden kinerja kurang baik pada motivasirendah (50%). Maka dapat diperoleh nilaiP-Value adalah 0,001 selanjutnya dilakukanpengujian dimana diketahui bahwa hipotesiskinerja kader posyandu (Ho) ditolak, yangberarti ada hubungan yang bermakna antaramotivasi responden dengan kinerja kaderposyandu di Kecamatan Bukit KabupatenBener Meriah.

Motivasi merupakan salah satu darimekanisme terbentuknya prilaku danmengalami proses perubahan ataubagaimana ia dirubah, motivasi itu sendirisering diartikan sebagai dorongan yangtimbul dari dalam diri seseorang (Inner-Driver) yang secara sadar atau tidak sadarmembuat orang berperilaku untuk mencapaitujuan yang sesuai dengan kebutuhannya.Jadi yang dimaksud dengan dorongan tadipada hakekatnya adalah kebutuhan (needs)

Page 9: Hasanah 0s2 Jurnal Hasanah

Jurnal Kesehatan Masyarakat

yang muncul dari dalam diri orang itu jugasehingga motivasi sering diartikan sebagaikebutuhan (Hasan, 2010)

Menurut Winardi (2007) mengatakanbahwa dalam penelitiannya, Motivasi inimerupakan hasil dari sebuah proses yangbersifat internal dan eksternal. Yangmembangkitkan kita untuk bertindak,mendorong kita mencapai tujuan tertentu,dan membuat kita tetap tertarik dalamkegiatan tertentu.

Dari hasil penelitian maka penelitiberasumsi bahwa semakin baik motivasiyang dimiliki seseorang dalam melakukanpelayanan posyandu maka semakin baikpula mereka dalam melakukan pelayananposyandu, demikian pula sebaliknyasemakin kurang motivasi seseorang makasemakin kurang pula tingkat kinerjaseseorang diposyandu. Namun dalampenelitian masih dijumpai (50%) respondenyang motivasi rendah namun kinerjanyabaik hal ini diasumsikan karena kader tidakmesti ada dorongan dari orang lain supayaselalu aktif dalam posyandu melainkankader hanya mencari pengalaman dalampelayanan kesehatan posyandu. Hal inisesuai dengan hasil penelitian yangmenggambarkan bahwa adanya hubunganyang bermakna antara motivasi dengankinerja kader posyandu dalam pelayanankesehatan di Kecamatan Bukit KabuatenBener Meriah.

Hubungan Upah/gaji dengan KinerjaKader Posyandu

Dari hasil tabel 7 menunjukkankinerja responden yang baik dengan adaupah (97,1%) sedangkan pada respondenkinerjanya kurang baik dengan tidakmendapatkan upah (22,2%). Maka dapatdiperoleh dengan nilai P-Value adalah 0,043selanjutnya dilakukan pengujian dimanadiketahui bahwa hipotesis kinerja kaderposyandu (Ho) ditolak, yang berarti ada

hubungan yang bermakna antara upah/gajiresponden dengan kinerja kader posyandu diKecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah.

Upah yang diberikan kepada kadersangat memotivasi keaktifannya. MenurutAprillia (2009) bahwa rendahnya jumlahupah yang diterima kader posyandu,dirasakan masih kurang untuk memotivasikinerja dan partisipasi aktif kader dalamkegiatan posyandu sehingga tanggung jawabterhadap suksesnya program, cakupan dankegiatan posyandu menjadi kurangmaksimal.

Dari hasil penelitian maka penelitiberasumsi bahwa jika ada upah/gaji yangditerima oleh kader maka untuk mendorongkader untuk semakin aktif dalam melakukanpelayanan posyandu, Demikian pulasebaliknya kalau tidak ada upah/gaji makaakan mengurangi motivasi kader dalammelakukan pelayanan posyandu. Hal inisesuai dengan hasil penelitian yangmenggambarkan bahwa adanya hubunganyang bermakna antara upah/gaji dengankinerja kader posyandu dalam pelayanankesehatan di Kecamatan Bukit KabuatenBener Meriah.

PENUTUPKesimpulan

Dari pembahasan yang telah di atas makadapat diambil kesimpulan sebagai berikut :a. Ada hubungan antara fasilitas posyandu

dengan kinerja kader posyandu diKecamatan Bukit Kabupaten BenerMeriah.

b. Ada hubungan antara motivasi posyandudengan kinerja kader posyandu diKecamatan Bukit Kabupaten BenerMeriah.

c. Ada hubungan antara upah/gaji posyandudengan kinerja kader posyandu diKecamatan Bukit Kabupaten BenerMeriah.

Page 10: Hasanah 0s2 Jurnal Hasanah

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Sarana. Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten

Bener Meriah sebagai bahan masukanuntuk mengoptimalkan kinerja kaderposyandu di wilayah kerjanya.

b. Kepada Puskesmas kecamatan bukit,untuk bahan masukan dalam peningkatankinerja kader posyandu.

c. Kepada kader posyandu sebagai bahanmasukan guna meningkatkan programkinerja posyandu

a. Kepada peneliti dapat menambahwawasan dalam melakukan penelitiankhususnya tentang kinerja kaderposyandu.

b. Kepada masyarakat memberikaninformasi bagi masyarakat tentangpentingnya keaktifan kader.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, Buku Kader Usaha PerbaikanGizi Keluarga, Jakarta, DepkesRI, 2000.

Dinas Kesehatan Provinsi NAD, ProfilKesehatan Aceh, Banda Aceh2004.

Puskesmas Simpang Tiga, Profil Kesehatan,Bener Meriah, 2011.

WHO, Enducation for health manual in

healtd enducation pamary health

care. Lenova,2004.