halo internis edisi highlight pin xi pb

12
Highlight PIN PAPDI XI RIAU Welcome to PIN PAPDI XI RIAU Susunan Redaksi: Penanggung Jawab: Prof. DR. Dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP *Pemimpin Redaksi: Dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM *Bidang Materi dan Editing: Dr. Wismandari, SpPD, FINASIM, Dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD, FINASIM, Dr. Alvin Tagor Harahap, SpPD; Dr. Nadia A. Mulansari, SpPD *Koresponden: Cabang Jakarta, Cabang Jawa Barat, Cabang Surabaya, Cabang Yogyakarta, Cabang Sumut, Cabang Semarang, Cabang Padang, Cabang Manado, Cabang Sumbagsel, Cabang Makassar, Cabang Bali, Cabang Malang, Cabang Surakarta, Cabang Riau, Cabang Kaltim, Cabang Kalbar, Cabang Dista Aceh, Cabang Kalselteng, Cabang Palu, Cabang Banten, Cabang Bogor, Cabang Purwokerto, Cabang Lampung, Cabang Kupang, Cabang Jambi, Cabang Kepulauan Riau, Cabang Gorontalo, Cabang Cirebon, Cabang Maluku, Cabang Tanah Papua, Cabang Maluku Utara, Cabang Bekasi, Cabang Nusa Tenggara Barat, Cabang Depok, Cabang Bengkulu, Cabang Sulteng *Sekretariat: sdr. M. Muchtar, sdr. Husni, sdr. M. Yunus, sdri. Oke Fitia, sdri. Anindya Yustikasari *Alamat: PB PAPDI, GedungICB Bumiputera, Ground Floor 2B, Jl. Probolinggo No. 18, Gondangdia, Menteng, Jakarta 10350. Telp. (021) 2300818, Fax. (021) 2300588, 2300755; SMS 085695785909; Email: [email protected]; Website: www.pbpapdi.org 28 Juni 2013

Upload: hakien

Post on 15-Jan-2017

224 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Halo Internis Edisi Highlight PIN XI PB

Highlight PIN PAPDI XI RIAU

28 Juni 2013 1

Halo INTERNIS

Highlight PIN PAPDI XI RIAU

Welcome to PIN PAPDI XI RIAU

Susunan Redaksi: Penanggung Jawab: Prof. DR. Dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP *Pemimpin Redaksi: Dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM *Bidang Materi dan Editing: Dr. Wismandari, SpPD, FINASIM, Dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD, FINASIM, Dr. Alvin Tagor Harahap, SpPD; Dr. Nadia A. Mulansari, SpPD *Koresponden: Cabang Jakarta, Cabang Jawa Barat, Cabang Surabaya, Cabang Yogyakarta, Cabang Sumut, Cabang Semarang, Cabang Padang, Cabang Manado, Cabang Sumbagsel, Cabang Makassar, Cabang Bali, Cabang Malang, Cabang Surakarta, Cabang Riau, Cabang Kaltim, Cabang Kalbar, Cabang Dista Aceh, Cabang Kalselteng, Cabang Palu, Cabang Banten, Cabang Bogor, Cabang Purwokerto, Cabang Lampung, Cabang Kupang, Cabang Jambi, Cabang Kepulauan Riau, Cabang Gorontalo, Cabang Cirebon, Cabang Maluku, Cabang Tanah Papua, Cabang Maluku Utara, Cabang Bekasi, Cabang Nusa Tenggara Barat, Cabang Depok, Cabang Bengkulu, Cabang Sulteng *Sekretariat: sdr. M. Muchtar, sdr. Husni, sdr. M. Yunus, sdri. Oke Fitia, sdri. Anindya Yustikasari *Alamat: PB PAPDI, GedungICB Bumiputera, Ground Floor 2B, Jl. Probolinggo No. 18, Gondangdia, Menteng, Jakarta 10350. Telp. (021) 2300818, Fax. (021) 2300588, 2300755; SMS 085695785909; Email: [email protected]; Website: www.pbpapdi.org

28 Juni 2013

Page 2: Halo Internis Edisi Highlight PIN XI PB

Highlight PIN PAPDI XI RIAU Halo INTERNIS

28 Juni 20132

Selamat berjumpa kembali para sejawat internis dalam Halo Internis edisi Highlight PIN PAPDI XI Riau. Di tengah keraguan akan berlangsungnya hajatan tahunan

kita dikarenakan musibah asap di Riau, PIN PAPDI tetap dilangsungkan dan Halo Internis edisi khusus ini akhirnya bisa didistribusikan. Seperti bak pepatah sekali layar terkembang,maka perahu harus melaju.

Edisi khusus kali ini mengulas kepengurusan PB PAPDI periode 2012-2015, mulai terpilihnya Prof. DR. Dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP sebagai Ketua Umum PB PAPDI dan Prof. DR. Dr. Siti Setiati, SpPD, K-Ger, FINASIM sebagai Ketua Umum KIPD pada KOPAPDI XV di Medan, 12 Desember 2012 lalu , Pelantikan Pengurus PB PAPDI dan KIPD sampai Rekernas PB PAPDI dan Semua Cabang. Di awl kepengurusan yang baru, PAPDI bekerjasama denganKemenkes RI menyelenggarakan Hari Kesehatan Sedunia, 7 April silam. Berbagai kegiatan dilakukan dalam rangka kampanye “Waspadai Hipertensi, Kendalikan Tekanan Darah”.

Ada kabar baik dari delegasi PB PAPDI yang menghadiri ACP. Gagasan untuk membentuk Asean Chapter of ACP, akhirnya disetujui. Tak lama lagi akan terbentuk ACP Chapter Asean.

Demikian sepatah kata dari redaksi, selamat mengikuti PIN XI Riau. Bernas Ilmiah, kudapan kuliner, tidur nyenyak di Kota Bertuah Pekanbaru.

Selamat datang kepada peserta PIN PAPDI XI, RIAU

BIDANGHUMASPUBLIKASI DANMEDIA

Page 3: Halo Internis Edisi Highlight PIN XI PB

Highlight PIN PAPDI XI RIAU

28 Juni 2013 3

Halo INTERNIS

PAPDI cabang Riau selaku tuan rumah Pertemuan Ilmiah Na-sional (PIN) XI PAPDI 2013 siap

menyambut sejawat dari seluruh Indonesia. PIN XI PAPDI akan ber-langsung di Hotel Pangeran, Pekan Baru , Riau dari 28 Juni hingga 30 Juni 2013. Selama tiga hari peserta PIN XI akan memperoleh pelbagai perkembangan terkini dalam bidang ilmu penyakit dalam sambil menik-mati keramahan alam dan makanan khas Bumi Lancang Kuning. ”Kami menghimbau sejawat ramai-ramai datang ke Kota Bertuah. Kami, tuan rumah siap mensukseskan PIN XI ini,” ujar Ketua PAPDI cabang Riau, Dr. Rayendera, SpPD, FINASIM.

Panitia, kata Dr. Rayendera, telah bekerja maksimal untuk kelancaran acara ini. Panitia PIN XI adalah anggo-ta PAPDI cabang Riau dan melibatkan dokter umum dan perawat dari rumah sakit di Pekanbaru. Dr. Rayendera me-negaskan semua sarana, akomoda-si, dan transportasi telah rampung, namun ia berharap asap tebal yang menggelayuti langit Pekanbaru dapat segera teratasi. “Untuk menghilang-

kan asap ini, Pemda telah melakukan antisipasi , berupa hujan buatan dan pemadaman titik-titik api. Minggu ini asap mulai menipis, tidak menghala ngi jarang pandang dan bandara su-dah normal kembali,” katanya

PIN merupakan pertemuan il-miah tahunan Pengurus Besar Per-himpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. PB PAPDI setiap tahunnya menyelenggarakan acara ini dengan

tujuan untuk membantu para dokter, terutama internis yang tersebut di seluruh Indonesia untuk meningkat-kan skill dan meng up date ilmu pe ngetahuan, khususnya di bidang ilmu penyakit dalam. ”Dengan adanya PIN ini diharapkan dokter spesialis pe nyakit dalam dapat memperoleh pe ngetahuan dan ketrampilan tam-bahan dalam rangka peningkatan pelayanan secara holistik kepada

Ramai-ramai ke Riau. Bernas ilmiah,

kudapan kuliner, tidur nyenyak

di Kota Bertuah, Pekanbaru.

PIN XI PB PAPDI RIAU:

DR. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, FINASIM, MMB, FACP.

Dr. Rayendera, SpPD, FINASIM.

Update in Diagnostic Procedures and Treatment in Internal Medicine

Page 4: Halo Internis Edisi Highlight PIN XI PB

Highlight PIN PAPDI XI RIAU Halo INTERNIS

28 Juni 20134

pasien,” kata Ketua Pelaksana PIN XI DR. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, FINASIM, MMB, FACP.

Penyelenggaraan PIN pun ber-gantian di kota-kota cabang PAPDI di Indonesia. Menurut Dr. Ari, tempat penyelenggaraan PIN di berbagai kota propinsi dimaksudkan untuk pemerataan dan update disiplin ilmu di bidang penyakit dalam khususnya bagi anggota PAPDI yang tersebar di 36 cabang dari Sabang sampai Me rauke. Model penyelenggaraan PIN pun berbeda dengan symposium kedokteran lainnya. PIN lebih meng-utamakan model lokakarya dengan tema-tema aktual untuk memudah-kan peserta berinteraksi lebih jauh dengan para pembicara yang pakar dibidangnya. Hal ini diharapkan agar internis dapat menatalaksana pasien secara holistik dan mampu mena ngani kasus-kasus yang kerap terjadi di wilayah masing-masing.

Tema “Update in Diagnostic Procedures and Treatment in Inter-nal Medicine” menjadi daya tarik

tersendiri bagi internis untuk ikut PIN. Ditambah lagi dengan kemasan yang menarik, berupa kuliah umum, temu ahli dan workshop, menjadikan PIN agenda tahunan yang tak terle-watkan, “PIN menjadi agenda wajib tahunan .Tema-temanya aktual sesuai dengan kebutuhan kita ketika ber-praktik, terutama bagi sejawat yang ada di daerah. Dengan ini seorang internis dapat selalu meng-update kemampuan yang diperlukan dalam menjalankan profesinya,” ujar Dr. Rayendra

Pada PIN kali ini, kata internis yang berpraktik di RSUD Dr. Arifin Ahmad Riau akan diselenggarakan temu alumni pada malam harinya. Dokter-dokter dari almamater tertentu masing-masing akan saling bertemu menjalin silahturahmi yang di antara mereka.

Di samping up date pengetahuan, para sejawat bersama keluarga dapat menikmati wisata alam, sejarah dan kuliner di Kota Bertuah Pekanbaru. Wisata air sungai Siak menjadi pili-

han tujuan wisata yang sayang bila dilewatkan. Istana Siak menjadi buk-ti kejayaan kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau. Sedangkan bagi penggemar wisata kuliner, makanan khas Riau gulai asam pedas patin Riau menjadi tujuan wisata kuliner favo rit. Sementara untuk sejawat yang ingin membeli cinderamata khas Riau dapat mengunjungi Pasar Bawah yang menjual berbagai souvenir de ngan harga cukup miring.

Dengan begitu, PIN XI Riau diharapkan menjadi daya tarik tersendiri. Dan kami, tuan rumah menghimbau sejawat beserta kelu-arga bersama-sama dapat mengisi liburan mengunjungi Bumi Lancang Kuning. Sambil meningkatkan kom-petensi dalam ilmu penyakit dalam, sejawat dan keluarga dimanjakan oleh wisata alam, sejarah dan kuli ner di Kota penghasil minyak dan sawit ini. Selamat bernas ilmiah, kudapan kuliner, tidur nyenyak di Kota Bertuah, Pekanbaru, Riau.(HI)

JURNAL INTERNASIONAL

Page 5: Halo Internis Edisi Highlight PIN XI PB

Highlight PIN PAPDI XI RIAU

28 Juni 2013 5

Halo INTERNIS

Ballroom 1 Hotel Aryaduta, Medan, seketika riuh rendah. Para delegasi dari 36 cabang

PAPDI yang terbentang dari Sabang sampai Merauke bertemu melakukan sidang organisasi pada Kongres Na-sional Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (KOPAPDI) XV, Medan 12-15 Desember 2012 lalu. Perdebatan mewarnai jalannya sidang yang berlangsung hingga dini hari. Namun, kerja keras tersebut tak sia-sia. KOPAPDI XV Medan menelur-kan beberapa keputusan strategis untuk keberlangsungan PAPDI tiga tahun ke depan. Diantaranya, adalah terpilihnya Prof. DR. Dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP sebagai Ketua Umum PB PAPDI, dan Prof. DR. Dr. Siti Setiati, SpPD, K-GER, MEpid, FINASIM sebagai Ketua BPH KIPD.

Di dampuk sebagai Ketua Umum PB PAPDI periode 2012-2015, Prof. DR. Dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP

“ Pelantikan bersama PAPDI dan KIPD merupakan pertama kali terjadi. Ini menjadi momentum pertama untuk bersinergi menjalankan renstra”

Dari KOPAPDI XV Medan Hingga Rakernas 2013 PB PAPDI:

langsung tancap gas. Rapat-rapat marathon pun dilakukan untuk men yusun kepengurusan dan ren-cana-rencana stretegis PB PAPDI peri-ode 2012-2015. “Kepengurusan PB PAPDI mendatang lebih professional. Program kerja yang dibuat terukur dengan indikator-indikator keber-hasilannya. Kami dibantu konsultan managemen, akhirnya saya pun juga belajar managemen,” aku Prof. Idrus.

Selanjutnya, Pengurus PB PAPDI periode 2012-2015 terbentuk. Pe-lantikan dan pengukuhan pengurus PB PAPDI dilakukan bersamaan de ngan Badan Pengurus Harian Kolegi-um Ilmu Penyakit Dalam (BPH KIPD), di Hotel JW Marriot, 16-17 Februari 2013 lalu. Pengurus PB PAPDI dan BPH KIPD 2012-2015 langsung dilantik oleh Ketua Umum PB IDI, Dr. Zainal Abidin, MH yang didampingi Ketua Bidang Orga nisasi PB IDI Dr. Adib Khumaedi, SpOT. Acara pelantikan berlangsung khid-mat, dengan ditandai penyematan pin PAPDI oleh Ketua Umum PB IDI dan

diakhiri foto bersama pengurus PB PAPDI, BPH KIPD, dan Ketua Umum serta Ketua Bidang Organisasi PB IDI.

Pada sambutannya, Dr. Zainal Abidin, MH mengatakan pada era globalisasi tantangan kian berat. Secara internal, dokter dituntut untuk selalu mening-katkan kompetensinya. Disisi lain, ma-suknya dokter asing, terutama dokter

dari negara-negera Asean, suatu yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Di samping itu, terhitung awal 2014 mulai diberlakukan-nya sistem jaminan sosial nasional akan mengubah paradigma sistem pelayanan dan pembiayaan keseha-tan nasional. “Diperlu-kan peran aktif PAPDI untuk bersama-sama menghadapi era glo-balisasi ini,” ujar Dr. Zainal.

Foto

Dok

HI

Pelantikan Pengurus PB PAPDI dan KIPD oleh Ketua Umum IDI

Page 6: Halo Internis Edisi Highlight PIN XI PB

Highlight PIN PAPDI XI RIAU Halo INTERNIS

28 Juni 20136

Sebelum pelantikan, pengurus PB PAPDI melakukan rapat pleno. Rapat yang dihadiri seluruh pengurus baik dari PAPDI maupun KIPD ini mem-bahas dan mensosialisasikan renstra yang dipaparkan oleh Ketua Umum PB PAPDI dan Ketua BPH KIPD. Pada acara itu, masing-masing saling mem-perkenalkan pengurus PB PAPDI dan BPH KIPD yang dipaparkan oleh Sek retaris Jenderal PB PAPDI Dr. Sally Aman nasution, SpPD,K-KV, FINASIM, FACP dan Sekretaris Jenderal KIPD Dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM. “Pertemuan dan pelantikan bersama antara PB PAPDI dan KIPD dalam mem-bahas renstra merupakan kejadian pertama kali yang dilakukan kedua or-ganisasi, dan hal ini menjadi momen-tum untuk sinergi kegiatan bersama antara PAPDI dan KIPD secara terukut dan terencana,” ungkap Prof. Idrus.

Rakernas Perdana Pengurus Baru

Setelah pengurus PB PAPDI dan KIPD dilantik, selanjutnya PB PAPDI menyelenggarakan rapat kerja na-sional (Rakernas PB PAPDI) dengan seluruh cabang PAPDI di Indonesia. Acara ini berlangsung di Hotel Harris, Jakarta 6-7 April 2013 lalu. Rakernas PB PAPDI dihadiri oleh ketua-ketua dari 36 cabang PAPDI yang berada di tiap propinsi di Indonesia, perwakilan

dari departemen Ilmu Penyakit Da-lam Fakultas Kedokteran di Indonesia dan pengurus dari PB PAPDI dan KIPD.

Menurut Prof. Idrus ada bebera-pa persoalan penting di PAPDI, baik internal maupun eksternal. Di inter-nal, isu fragmentasi di tubuh ilmu pe nyakit dalam. “Kami ke depan tetap komitmen mempertahankan keutu-han ilmu penyakit dalam. Itu sudah tak bisa kompromi lagi,” ujarnya

Secara eksternal, isu menge-nai Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). PAPDI mesti menyikapi ha-ti-hati jangan sampai hal ini justru mengganggu tatanan yang sudah ada. Persoalan lain, kesiapan me nyongsong AFTA 2015. “Isu-isu ini tentu kami sikapi dengan hati-hati. Kami telah menyiapkan tim ad hoc untuk membuat kajian setiap persoa-lan tadi,” tegas prof. Idrus.

kompetensi internis melalui CPD, dan menjalin kerjasama lebih erat dalam lingkup regional, seperti AFIM. Serta kerjasama international dengan ACP. “kita akan membentuk ACP Chapter Asean,” ujarnya.

Program kerja yang tak kalah pentingnya, lanjut Prof. Idrus, ke-beradaan PAPDI harus dirasakan secara umum oleh masyarakat dan khususnya seluruh anggota, terutama anggota yang bertugas di daerah ter-pencil. “Pada dasarnya, saya katakana pengurus PAPDI adalah pelayan kare-nakami member pelayanan kepada anggota dan masyarakat,” ujarnya seperti dilansir dalam Halo internis Highlight KOPAPDI XV Medan.

Rakernas yang berlangsung dua hari ini dihadiri oleh beberapa narasumber. Diantaranya adalah Dr. Untung Sutardjo, MKes Kepala Badan PPSDM Kemekes RI, Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SpF, SH Staf Ahli Kemenkes RI, dan Prof. Dr.dr. Herkutanto. SpF, SH. Rakernas kali ini juga menampilkan pembicara dari Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) yang khusus membahas terkait de ngan Pendidikan Sp.I dan Sp.II Pe nyakit Dalam. Cukup banyak pemba-hasan dan diskusi yang disampaikan. Di sesi terakhir, tiap-tiap tim ad hoc memaparkan hasil kajian terhadap persoalannya masing-masing. (HI)

“Kami ke depan tetap komitmen mempertahankan keutuhan

ilmu penyakit dalam. Itu sudah tak bisa kompromi lagi”

Program-program PAPDI ke de-pan, tambah Prof. Idrus, adalah kon-solidasi anggota, melanjutkan apa yang tealh dirintis Ketua Umum PB PAPDI sebelumnya, DR. Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD,K-HOM, FINASIM, FACP. Selanjutnya, meningkatkan

Foto

Dok

HI

Pengurus PB PAPDI dan cabang Rakernas 2013

Page 7: Halo Internis Edisi Highlight PIN XI PB

Highlight PIN PAPDI XI RIAU

28 Juni 2013 7

Halo INTERNIS

PAPDI bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan mengedukasi masyarakat akan bahayanya hipertensi.

Hari Kesehatan Dunia yang jatuh setiap 7 April kerap dija-dikan momentum peringatan

akan bahaya gangguan kesehatan. Untuk, tahun ini Organisasi Keseha-tan Dunia (WHO) menetapkan tema Hari Kesehatan Dunia mengenai ba-haya hipertensi.

Seperti diketahui, hipertensi masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Saat ini penyakit tekanan darah tinggi ini menempati urutan pertama penyebab kematian. Di Indonesia sendiri, angka kejadi-an hipertensi berdasarkan Riskesdas Departemen Kesehatan Tahun 2007 mencapai 31%. Data pasien hiper-tensi di RSCM yang mengunjungi poli rawat jalan maupun rawat inap peri-ode tahun 2010-2012 sebanyak lebih dari 15.000 kunjungan penderita.

Untuk itu, sebagai wujud peng-abdian kepada masyarakat, PAPDI menggalang kewaspadaan terhadap hipertensi. Pengurus Besar PAPDI menggelar serangkaian acara pada bulan April atau bulan hipertensi.

Diantaranya gath-ering untuk awak media cetak mau-pun elektronik di Munik Restoran, pada 8 April lalu yang mengulas seputar hipertensi dengan narasum-ber Ketua Umum PB PAPDI Prof. DR. Dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINA-SIM, FACC, FESC,

FAPSIC, FACP dan Koordinator Bidang Humas, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat Dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD,K-KV, FINASIM dan moderator Dr. Eka Ginanjar, SpPD, FINASIM.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Idrus mengungkapkan rasa terimak-asih kepada rekan-rekan media agar dapat menyampaikan informasi pen ting bahaya hipertensi dan bagaima-na pencegahannya kepada khalayak luas. “Di sini peran media baik cetak maupun elektronik cukup strategis untuk mengedukasi masyarakat akan ba-haya resiko penyakit hipertensi,” ujar Prof. Idrus sembari mem-beritahukan kepada rekan-rekan media sebagai Ketua Umum PB PAPDI terpilih sejak Desember 2012 silam menggantikan DR.Dr. Aru W. Sudoyo, Sp-PD,K-HOM, FINASIM, FACP.

Prof. idrus menambahkan pada bulan Hipertensi ini, PAPDI bekerjasa-ma dengan Kementerian Kesehatan menggelar seminar tentang hiper-tensi untuk masyarakat. Seminar awan telah diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta yang dihadiri ratusan masyarakat dari berbagai kalangan. Hadir sebagai pembicara Dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD, FINASIM, Dr. Aida Lydia, PhD, SpPD, K-GH FINASIM dan Dr. Dono Antono, SpPD,K-KV FINA-SIM serta moderator Dr. Dharmeizar, SpPD, K-GH. Dan menetapkan bulan April 2013 merupakan bulan “Ke-waspadaan Terhadap hipertensi”.

Di samping itu, PB PAPDI juga menghimbau kepada 36 cabang PA-

Waspadai Hipertensi Kendalikan Tekanan Darah

Foto

Dok

HI

PB PAPDI - Kemenkes menyelenggarakan Seminar Hipertensi

Hari Kesehatan Dunia 2013

Page 8: Halo Internis Edisi Highlight PIN XI PB

Highlight PIN PAPDI XI RIAU Halo INTERNIS

28 Juni 20138

PDI dari di seluruh Indonesia untuk berperan aktif memperingati Hari Kesehatan Sedunia tahun ini. Dan PAPDI juga menyelenggarakan Jur-nalis Award tentang hipertensi bagi awak media.

Sementara Dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD,K-KV, FINASIM banyak memaparkan bahaya, pengobatan dan pencegahan penyakit hiperten-si. Menurutnya Hipertensi ditengarai sebagai pemicu terhadap terjadinya semua penyakit kardivaskular mayor, seperti PJK, stroke, penyakit arteri perifer, dan gagal jantung dengan risiko yang meningkat antara 2-3 kali lipat dibanding populasi tanpa hiper-tensi.

Bahayanya, tambah Dr. Ika, hiper-tensi merupakan silent killer karena penderita tidak akan menemukan gejala apa-apa pada tubuhnya. Dan hipertensi menjadi salah satu faktor risiko utama terjadinya gangguan pada jantung dan pembuluh darah, dan secara khusus menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK) dan gagal jantung pada usia dewasa muda maupun usia lanjut. Seperti diketahui faktor genetik berperan sangat besar dalam terjadinya hipertensi yaitu 40-50%., sedangkan faktor lingkungan berperan sebesar 10-30%.

Oleh karena itu, lanjut Dr. Ika, yang paling penting adalah men cegah hipertensi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menjalankan pola hidup yang sehat, seperti berhen-ti merokok, makan banyak sayuran dan buah-buahan, menghindari makanan cepat saji karena banyak me ngandung natrium. Berolahraga se-cara teratur dan dilakukan secara kon-tinu setiap hari selama 30-60 menit. Ia mengajak semua orang, khususnya mereka memiliki keluarga yang pen-derita hipertensi harus melakukan kontrol secara berkala.

Dengan Demikian, PAPDI ber-harap masyarakat cukup memahami resiko hipertensi dan bersama-sama mewaspadai hipertensi dan kenda-likan tekanan darah sehingga upaya global menekan prevalensi hipertensi menjadi kenyataan.(HI)

PAPDI Cabang Serentak Peringati Hari Kesehatan Sedunia 2013

Semarak Hari Kesehatan Sedun-ia tidak hanya dirasakan warga Jakarta. Gaungnya pun terasa

hingga di daerah-daerah. Beragam bentuk kegiatan digelar untuk mem-peringati bahaya risiko hipertensi, mulai dari seminar, bersepeda san-tai, olah raga massal hingga lomba menulis bertema “Waspadai Hiper-tensi, Kendalikan Tekanan darah”.

Berbagai pihak, termasuk PAPDI turut peduli terhadap risiko penya-kit ini.“Kami mengimbau kepada 36 cabang PAPDI untuk berpartisipasi aktif meAngkampayekan waspadai hipertensi,” kata Ketua Umum PB PAPDI Prof. DR. Dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP

Beberapa cabang menyambut himbauan ini. Di an taranya PAPDI cabang Cirebon bekerjasama dengan Dinkes Kota Cirebon menggelar sem-inar kesehatan dengan tema”Ken-dalikan Tekanan Darah : Cegah Komplikasi dan Raih Hidup Berkual-itas”. Seminar itu diadakan di Hotel Zamrud Cirebon, 27 April lalu den-gan pembicara dr. Sutiadi Kusuma, SpPD, Dr. Irwan haris, SpPD, dan Dr. Wizhar Syamsuri, SpPD, FINASIM serta selaku Moderator Dr. Dedi Nuralamsyah, SpPD., FINASIM.

Palguna, SpPD, FINASIM dan Dr. IGN. Ommy Agustriadi, SpPD. Seminar berlangsung meriah dengan dihadi-ri masyarakat sekitar dan beberapa awak media setempat.

Sementara di Nusa Tenggara Barat, PAPDI cabang NTB juga menye-lenggarakan hal serupa. Seminar dengan tema “Waspadai Hiperten-si, Kendalikan Tekanan Darah” ber-langsung di Mataram Lombok dengan menghadirkan pembicara Dr. I Gede

PAPDI cabang Purwokerto meng-gelar seminar hipertensi di Aula RSUD Margono Sukarjo Purwokerto. Tampil sebagai pembicara Dr. Haidar Alatas,SpPD, K-GH, Dr. Aditiawarman, SpPD, dan Dr. Ma’mun, SpPD dengan dihadiri 160 perserta dari masyarakat

setempat. Di Cabang lain, PAPDI cabang Sumatera Barat tak kalah semaraknya memperingati Hari Kesehatan Sedu nia 2013. Berbagai acara seperti siaran radio mengenai hipertensi, kampanye anti rokok hingga seminar hipertensi, digelar sepanjang bulan April 2013 atau bulan hipertensi. (HI)

Seminar Hipertensi PAPDI cabang NTB

Seminar Hipertensi PAPDI cabang Purwokerto

Seminar Hipertensi PAPDI cabang SumbarSeminar Hipertensi PAPDI cabang Cirebon

Foto

Dok

HI

Page 9: Halo Internis Edisi Highlight PIN XI PB

Highlight PIN PAPDI XI RIAU

28 Juni 2013 9

Halo INTERNIS

Dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACPSekretaris Jenderal PB PAPDI

Keanggotaan ACP tersebar di seluruh dunia, dan tak lama lagi akan dibuka cabang baru

ACP di ASEAN.Ada kabar gembira untuk para

internis di kawasan Asean. Tak lama lagi, akan terbentuk American Col-lege of Physicians (ACP) Internal Med-icine, Chapter Asean. “Akan diresmi-kan tanggal 1 Juli,” ujar Dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penya-kit Dalam Indonesia (PB PAPDI) ketika ditemui dikantor PB PAPDI.

ACP merupakan perhimpunan profesi kedokteran spesialis terbe-sar di Amerika Serikat. Saat ini, ACP memiliki anggota sebanyak 133.000

orang, yang terdiri dari internis, subspe-sialis penyakit dalam, residen, dan fellow yang mengaplikasikan keahlian klinisnya pada diagnosa, terapi, dan perawatan pasien dewasa. Kemajuan dalam bidang diagnos-tik, pengobatan dan akademis, membawa Negeri Paman Sam menjadi kiblat kedok-teraan bagi pelbagai negara, termasuk In-donesia.

Kendati begitu, ACP tidak hanya ‘milik’ Amerika. Keanggotaan

ACP tersebar di lebih dari 125 negara. ACP memiliki perwakilan lokal berupa

sama dengan organisasi lain dan per-kumpulan internis di seluruh dunia pada berbagai program.

Pembentukan Chapter Asean di-gagas oleh internis dari beberapa negara Asean, termasuk Indonesia. Keberadaan Chapter Asean diharap-kan akan mendukung perkembangan ilmu penyakit dalam di negara-negara Asean. “Pembentukan Chapter Asean memiliki arti penting karena dunia medis banyak berkiblat ke Amerika. Dengan terbentuknya chapter ini, maka ada beberapa keuntungan yang kita dapatkan,” jelas Dr. Sally.

Keuntungan yang diperoleh, menurut ahli kardiologi ini, diantara-nya adalah ACP memiliki berbagai program training untuk para residen maupun internis dan pembentukan chapter akan membuka akses ter hadap pelatihan-pelatihan tersebut. Dan, Indonesia dan negara-negara ASEAN lain dapat meminta para ahli di ACP untuk menjadi pembicara da-lam berbagai konferensi ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan medis. “Terbentuknya chapter secara resmi akan menguntungkan kita. Apalagi, ACP punya berbagai kegiatan un-tuk negara berkembang, dan den-gan adanya chapter, maka ACP akan memberi prioritas yang lebih besar,” ujar dokter yang menerima fellow dari ACP tahun ini.

Menurut Dr. Sally kurikulum pen-didikan penyakit dalam di Indone-sia faktanya mengacu ke Amerika. Tak heran, bila internis Indonesia

Selangkah Menuju ASEAN Chapter of ACP

Keanggotaan ACP tersebar di seluruh dunia, dan tak lama lagi akan dibuka cabang baru ACP di ASEAN.

Chapter di beberapa negara. Saat ini, Chapter ACP berada di Brazil, Kanada, Chile, Jepang, Meksiko, Saudi Arabia, Kolombia, and Venezuela. Sebagai anggota dari International Society of Internal Medicine (ISIM), ACP bekerja

Foto

Dok

HI

Prof. DR. Dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP ketika mengikuti ACPdan Dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP

Page 10: Halo Internis Edisi Highlight PIN XI PB

Highlight PIN PAPDI XI RIAU Halo INTERNIS

28 Juni 201310

yang telah cukup banyak teregistrasi menjadi anggota ACP Chapter Inter-nasional. “Tentu ini mempermudah terbentuknya Chapter Asean. Dalam kaitannya dengan pasar bebas, maka masyarakat luas dapat melihat bah-wa segala sesuatu yang dikerjakan oleh internis kita, adalah bukan tanpa guideline,” ujarnya.

Ide untuk membentuk Chapter ASEAN ini hadir saat Kongres Perhim-punan Dokter Spesialis Penyakit Da-lam Indonesia (KOPAPDI) XV di Med-an Desember 2012 lalu. Sebenarnya, Indonesia ingin membuat chapter sendiri. Namun ternya-ta, ada persyaratan yang belum mampu dipenuhi seperti jum-lah member dan fellow yang dimiliki Indone-sia. Ketika bertemu dengan negara-neg-ara ASEAN lain yaitu, Filipina, Singapura, Thailand, dan Malay-sia, ternyata mereka memiliki keinginan yang sama namun juga terbentur oleh jumlah keanggotaan yang tidak mencukupi. Akhirnya, negara-negara ASEAN ber-pikir, kenapa mereka tidak bergabung saja untuk membentuk Chapter ASE-AN.

Diakui Dr. Sally, Malaysia umum nya masih menjadikan British sebagai panduan, namun Singapura, yang awalnya juga berkiblat ke British be-beberapa tahun terakhir mengubah ke Amerika. “Bahkan anggota ACP dan fellow dari Singapura ternyata yang terbanyak di antara negara ASE-AN,” ujarnya.

Dimulai dari pertemuan lima neg-ara di Medan, akhirnya disepakati untuk mulai melakukan upaya-upaya guna berdirinya Chapter tersebut. Pe nyusunan proposal dilakukan di antara lima negara ASEAN tersebut, kemudi-an diajukan ke ACP. “Kami melakukan kontak melalui email,” ujar Dr. Sally menggambarkan bagaimana komuni-kasi dilakukan. Proposal yang diajukan disetujui oleh ACP, dan kelima negara

ASEAN diminta untuk datang ke San Fransisco untuk menghadiri acara ACP awal April lalu. “Pihak ACP pada intin-ya ingin mengetahui seberapa besar keinginan kami untuk membentuk Chapter ASEAN. Mereka, misalnya, an-tara lain menanyakan bagaimana pen-gaturan untuk menjadi Ketua di antara kami,” paparnya.

Diakui Dr. Sally, secara internal para anggota ini belum memutuskan siapa yang akan menjadi ketua nan-tinya. Negara-negara ASEAN saat itu menjawab, ketua akan dipilih secara rotasi di antara lima negara terse-

but. Untunglah, pihak ACP menilai kesungguhan lima negara ini, dan meminta agar ASEAN Chapter diper-siapkan dengan baik.

Usai pertemuan San Fransisco, lima negara ASEAN berkejaran dengan wak-tu mempersiapkan ASEAN Chapter. Dalam waktu yang berdekatan, yaitu 5-8 Mei 2013 di Filipina akan diadakan Kongres Asean Federation of Internal Medicine (AFIM) pertama bersamaan dengan Kongres Philippine College of Physicians (PCP). Pertemuan tersebut sekaligus akan digunakan untuk ha-bis-habisan mempersiapkan Chapter. Namun karena dirasa akan banyak pembahasan, maka sebelumnya akan dilakukan pertemuan di Pattaya,Thai-land pada acara Annual Meeting The Royal College of Physicians of Thai-land, 24 April 2013.

Di Pattaya, pertemuan sekaligus membicarakan mengenai keorgani-sasian AFIM, yang terkait erat dengan chapter. Pertemuan di Pattaya san-

gat alot yang menghabiskan waktu hampir lima jam membahas kata per kata berbagai tentang kepengurusan, konstitusi, law agreement, board of region, komisi-komisi, dan lain-lain. Pada pertemuan itu Indonesia di-wakili oleh Dr. Sally. Pembicaraan pun berlanjut ke Manila. “Alhamdulillah, sudah terbentuk, tinggal ditandatan-gani oleh masing-masing negara,” ujarnya. Sayang, Malaysia tidak dapat hadir di Manila karena sedang ber-langsung pemilihan umum di negara tersebut. Dalam pertemuan tersebut, juga berhasil disetujui logo AFIM yang

merepresentasikan negara-negara anggo-ta AFIM.

Dr. Sally men-jelaskan kepenguru-san AFIM akan terdi-ri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Disepaka-ti, bahwa Filipina akan menjadi Ketua AFIM pertama, karena Kon-gres AFIM pertama diadakan di Filipina. Jabatan Ketua den-

gan periode 2 tahun akan dirotasi. Selanjutnya Ketua AFIM akan dijabat oleh Singapura, dan selanjutnya In-donesia pada 2016 nanti. Indonesia dipilih menjadi Ketua berikutnya, karena pada 2016 akan berangsung World Congress of Internal Medi-cine (WCIM) di Bali. “Moderator per-temuan sangat ketat menetapkan pemilihan Ketua berdasarkan event-event tersebut,” ujar dokter Sally menggambarkan suasana sidang.

Nantinya, formasi kepengurusan AFIM sekaligus ditetapkan sebagai kepengurusan ACP Chapter. Berar-ti, hanya tinggal beberapa langkah menuju ASEAN Chapter pada 1 Juli nanti. Dr. Sally mengatakan, ASEAN Chapter akan membawa manfaat besar bagi pendidikan dan pengem-bangan ilmu para ahli penyakit dalam Indonesia. “Manfaat untuk anggota memang tujuan kami mengupayakan hal ini,” tuturnya di akhir pembic-araan. (HI)

Delegasi PB PAPDI pada Kongres AFIM

Page 11: Halo Internis Edisi Highlight PIN XI PB

Highlight PIN PAPDI XI RIAU

28 Juni 2013 11

Halo INTERNIS

Un g k a p a n ini bukan tanpa alasan. Malang melintang me-

nekuni kegemarannya, telah menga-nugerahi dokter kelahiran Jakarta, 5 September 1975 ini, berbagai kenik-matan menyaksikan aneka “surga” laut.

Nyaris berbagai titik-titik menarik telah dijelajahinya, dari ujung Barat wilayah Aceh, Belitung, Selat Sunda, Pulau Seribu, hampir semua titik di Lombok dan Bali, Bunaken, Mala-layang, Derawan, hingga ke man-canegara. “Setiap tempat, setiap titik memiliki sisi-sisi yang menarik, dari biota laut, pemandangan, serta tan-tangannya berbeda.,” ungkapnya.

Dari pengalaman menyelam itu, Night Dive, menjadi favoritnya. Pe-mandangan laut yang misterius di malam hari, menjadi alasan mengapa ia memilih men yelam pada malam

Dr. Erni Juwita Nelwan, Sp.PD, FINASIMSekretaris PIN PAPDI XI RIAU

“Surga Itu Ada Di Bawah Laut”

hari. “Di malam hari, bisa me-lihat ikan yang benar-benar

sedang tidur, lucu seka-li, suasanya juga lebih tenang, karena bina-tang-binatangnya lebih kalem,” ceritanya antu-sias.

Meski demikian, hobinya yang satu ini tak

lantas menyisakan cerita mu-lus tanpa insiden apapun. Di

awal-awal masa menekuni hobi ini, jemarinya pernah tiba-tiba bengkak karena menyentuk ikan beracun. “Se-karang, saya selalu memakai sarung tangan kalau menyelam, karena saya tidak akan bisa menahan diri tidak menyentuh kalau ikannya memang menggemaskan dan lucu, tapi juga saya tidak mau risiko,” ujarnya.

Air sepertinya memang menjadi objek favorit bagi Dr. Erni. Sejak kecil ia mengaku gemar sekali berenang. “Tiba-tiba saja suka,” demikian aku Wnya.

Ketika mendapat kesempatan pertama diving di tahun 2004 atas perkenalan dari salah seorang, ia pun segera mendaftarkan diri mengambil dive lisence dari POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia), agar memudahkannya “nyemplung” di laut manapun bahkan di man-canegara. “Selama ada dive master

lokal di sana, kita boleh masuk, de ngan license ini,” ujarnya.

Di tengah kesibukannya , Dr. Erni mengaku tetap menyempatkan wak-tu dan mengatur jadwal khusus untuk “nyemplung” ke laut. “Kadang me-manfaatkan jadwal mengajar ke daer-ah-daerah baik dari kegiatan ilmiah dari PAPDI atau Perhimpunan Tropik Infeksi, di mana dia terdaftar sebagai anggota. “Biasanya waktunya saya panjangin sehari sebelum atau ses-udah, mana waktunya paling enak, saya atur dengan tidak meninggalkan kewajiban selama di sana,” kata Dr. Erni.

Dan dia bersyukur kerap kali dapat kesempatan terbaik. Ketika tidak ada kegiatan ke daerah, ia pun mengalo-kasikan waktu tersendiri setidaknya 2-3 bulan sekali. Kini dia berharap, kelak mampu mewujudkan mimpinya menjadi dive master. (HI)

Foto

Dok

HI

Page 12: Halo Internis Edisi Highlight PIN XI PB

Highlight PIN PAPDI XI RIAU Halo INTERNIS

28 Juni 201312