halitosis.pptx
DESCRIPTION
bau mulutTRANSCRIPT
Pendahuluan
Berasal dari kata: “halitos” nafas “osis” kondisi/keadaan tak normal
Mempengaruhi psikososial: Malu atau rendah diri Tidak mau bergaul atau menghindari
pergaulan sosial Tidak bebas bicara Kurang percaya diri Mempengaruhi kehidupan
Pendahuluan
Halitosis bukan merupakan penyakit tetapi gejala dari beberapa penyakit atau kelainan
Penyebab halitosis: Faktor dalam mulut Faktor luar mulut Faktor fisiologis
Penyebab Halitosis
Faktor dalam mulut: OH buruk Tempat yang dapat menyebabkan
pengumpulan makanan dalam mulut: gigi malposisi, kehilangan interdental papil, resesi gingiva
Adanya poket periodontal Tindakan pembedahan Pemakaian protesa
Penyebab Halitosis
Faktor luar mulut: Kelainan tractus respiratorius: tumor ganas
pada tractus, hidung dan nasofaringeal Abses paru-paru, gejala: demam tidak
teratur, berat badan menurun drastis Tuberculosis Makanan mengandung bawang putih &
minuman beralkohol Penderita Diabetes Mellitus
Penyebab Halitosis
Faktor fisiologis: Bangun tidur Puasa Tekanan emosional Pada orang lanjut usia Pada perokok berat Coated tongue
Penyebab Halitosis
Untuk membedakan penyebab dari dalam/luar, digunakan Metode Brening penderita diinstruksikan menutup mulut, kemudian bernafas melalui hidung Bila bau dari paru-paru Bila tidak bau dari mulut
Penyebab Halitosis
Bersumber dari beberapa tempat utama: hidung, paru-paru & rongga mulut
Dr. Tonzetich (Canada): gas/senyawa sulfur yang mudah menguap atau dikenal sebagai Volatile Sulfur Compunds (VSC), merupakan penyebab utama halitosis
Penyebab Halitosis
Rongga mulut memiliki peranan yang besar terhadap terjadinya halitosis
Beberapa faktor dalam mulut yang berperan besar terhadap kondisi halitosis: Saliva Lidah Interdental papil
Saliva
Aktifitas pembusukan oleh bakteri, yaitu adanya degradasi protein menjadi asam-asam amino mikroorganisme
pH saliva VSC pH rendah (asam) menghambat
pembentukan VSC pH netral/alkali menguntungkan terhadap
pembentukan VSC meningkatkan terjadinya halitosis
Lidah
Sumber utama halitosis pada lidah dorso posterior lidah
Permukaan lidah merupakan tempat utama aktivitas serta pembiakan bakteri pembersihan lidah sangat penting
Interdental Papil
Tempat utama tempat akumulasi plak dan kalkulus serta terdapatnya sulkus gingiva serta kemungkinan terjadinya poket dan penyakit gingiva & periodontal
Perawatan
Prinsip perawatan halitosis: menjaga kesehatan dan kebersihan gigi & mulut
Menggunakan bahan anti halitosis yaitu bahan yang dapat mengkonversi VSC menjadi senyawa yang tidak berbau dan tidak menguap lagi, misalnya yang mengandung Chlorine dioxide
Tongue cleaner
Lesi: atas kelainan patologis pada jaringan lunak
Ulser/ulkus: lesi dangkal & berbatas jelas , lapisan epidermal diatasnya telah hilang. Biasanya sakit obat topikal. Ditemukan pada penyakit Stomatitis Aphtosa, infeksi virus (Herpes Simpleks & Varicella Zoster)
Vesikel: benjolan, mengandung cairan bening, berbatas jelas dalam epidermis, d < 1 cm. Dinding epitel dari vesikel tipis mudah pecah menjadi bentuk ulkus
Bulla: lesi vesikel dengan d > 1 cm. Umumnya ditemukan pada penyakit Pemphigus, Pemphigoid dan luka bakar.
Makula: lesi datar dan berbatas jelas karena perubahannya dari warna kulit yang normal. Warnanya bisa merah karena adanya lesi vaskuler atau peradangan atau berpigmen karena adanya melanin & obat-obatan tampak berwarna biru atau hitam.
PapulaLesi yang padat, lebih menonjol diatas permukaan kulit, d < 1 cm. Dapat dijumpai dalam berbagai penyakit, termasuk Eritema Multiforme, Rubela & Lupus Eritematosus
PlakLesi padat yang lebih menonjol dari jaringan sekitarnya, d > 1 cm. Plak merupakan papula yang besar.