__griya_apung_minarula_(polycult.pdf
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
1/26
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM :
Griya Apung Minarula (Polycultu re Design): Pelopor Productivity
Improvementpada Budidaya Rumput Laut Euchema spinosum
di Lepas Pantai
BIDANG KEGIATAN:
PKM-KARSA CIPTA
Diusulkan Oleh :
Muhammad Nasir 115080313111009 (2011)
Vebryawan Eko S. M. 115080301111055 (2011)
Muhammad Halim A. 115080300111039 (2011)
Siti Sufiyah Adawiyah 115080300111132 (2011)
Ayu Mandasari Nasution 125080300111124 (2012)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
2/26
ii
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
3/26
iii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN PKM-KARSA CIPTA ..................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vi
RINGKASAN ........................................................................................... vii
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3. Tujuan ............................................................................................. 2
1.4. Luaran yang di Harapkan ................................................................. 2
1.5. Kegunaan ........................................................................................ 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 4
2.1. Budidaya Rumput Laut di Indonesia ................................................ 4
2.2. Biologi Rumput LautEuchema spinosum........................................ 42.3. Permasalahan Budidaya Rumput LautEuchema spinosum............... 4
2.4. Griya Apung Minarula ..................................................................... 5
BAB 3. METODOLOGI PELAKSANAAN................................................ 7
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan....................................................... 7
3.2. Alat dan Bahan ................................................................................ 7
3.3. Pelaksanaan Program ....................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................... 9
4.1. Anggaran Biaya ............................................................................... 9
4.2. Jadwal Kegiatan .............................................................................. 9
Daftar Puataka .......................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 11
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
4/26
iv
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. GambarEuchema spinosum...................................................... 4
Gambar 2. Bagan Metode Pelaksanaan Kegiatan ........................................ 8
Gambar 3. Desain Griya Apung Minarula ................................................ 19
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
5/26
v
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Anggaran Biaya PKM Karsa Cipta ............................................... 9
Tabel 2. Jadwal Kegiatan PKM Karsa Cipta ............................................... 9
Tabel 3. Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana........................................ 11
Tabel 4. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 16
Tabel 5. Susunan Organisasi Tim Pelaksana............................................. 17
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
6/26
vi
vi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA .... 11
LAMPIRAN II. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN .................... 16
LAMPIRAN III. SUSUNAN ORGANISASI TIM ................................... 17
LAMPIRAN IV. SURAT PERNYATAAN KETUA ................................ 18
LAMPIRAN V.GAMBARAN TEKNOLOGI YANG DITERAPKAN .... 19
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
7/26
vii
vii
RINGKASAN
Indonesia merupakan salah satu negara bahari terbesar di dunia. Sumber daya
kelautan merupakan kekayaan alam yang memiliki peluang besar untukdimanfaatkan. Salah satu sumber daya hayati kelautan yang dimiliki Indonesiaadalah rumput laut. Budidaya Rumput Laut Dalam pembangunan diwilayah
pesisir, salah satu pengembangan kegiatan ekonomi yang sedang digalakkanpemerintah adalah pengembangan budidaya rumput laut. Namun kenyataanya,produksi rumput laut sekarang menurun yang disebabkan kurangnya sistempengamanan pada pembudidayaan di laut lepas. Banyak Rumput Laut padabudidaya laut lepas rusak, hilang, dan gagal panen akibat dari perubahan iklimserta tertabraknya rumput laut oleh kapal yang menyebabkan produk rumput lauthanyut menjadi turunnya produksi . Oleh karena itu perlu adanya peningkatan dan
perubahan dalam kegiatan pembudidayaan Rumput Laut di laut lepas.Berdasarkan
Uraian diatas perlu pengembangan dan terobosan baru, dimana melakukanmodifikasi budidaya rumput laut di laut lepas dangan teknik polikultur yangdinamakan dengan Griya Apung Minarula (Polyculture Design): PeloporProductivity Improvement pada Budidaya Euchema spinosum di Laut Lepas."Griya Apung Minarula ini merupakan usaha dari menjawab permasalahan diatas
pada budidaya rumput laut dilepas pantai. Griya Apung Minarula merupakanbudidaya rumput laut di laut lepas yang melakukan teknik polikultur antaraEucheuma spinosum dan ikan kerapu macan. Griya Apung Minarula memilikikemampuan dalam meningkatan produksi rumput laut. Griya Apung Minarula
juga berdampak ramah lingkungan yang menerapkan reycicle, memanfaatkanbotol bekas minuman untuk dijadikan pembuatan Griya Apung Minarula. Sistem
pengamananan Griya Apung Minarula sangat baik dan terkontrol sehingga tidakterjadi kerusakan akibat perubahan iklim dan tertabrak oleh kapal. Kegiatan iniakan dilakukan di daerah Pantai Bentar di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timurdengan jangka waktu selama 5 bulan. Metode yang digunakan dalam kegiatan inimeliputi 5 hal yaitu: Tahap Sosialisasi dan Analisis, Tahap Desain, TahapPrototype, Tahap Implementasi dan Monitoring, serta Tahap Evaluasi.Diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan menghasilkan keluaran berupadesain budidaya polyculture pada rumput laut Euchema spinosum dan mamumenghasilkan prototype yang sesuai. Sehingga dengan adanya hal ini akanmeningkatkan hasil produksi para pelaku usaha budidaya dan mampumengatasiberbagai macam permasalahan yang terjadi pada budidaya tersebut.
Keywodr:Budidaya, productivity improvement, Euchema spinosum, Griya
minarula.
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
8/26
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara bahari terbesar di dunia. Sumber
daya kelautan merupakan kekayaan alam yang memiliki peluang besar untuk
dimanfaatkan. Salah satu sumber daya hayati kelautan yang dimiliki Indonesia
adalah rumput laut. Budidaya Rumput Laut Dalam pembangunan diwilayah
pesisir, salah satu pengembangan kegiatan ekonomi yang sedang digalakkan
pemerintah adalah pengembangan budidaya rumput laut. Pengembangan budidaya
rumput laut di Indonesia dirintis sejak tahun 1980-an dalam upaya merubah
kebiasaan penduduk pesisir dari pengambilan sumberdaya alam ke arah budidaya
rumput laut yang ramah lingkungan dan usaha budidaya ini dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat pembudidaya juga dapat digunakan untuk
mempertahankan kelestarian lingkungan perairan pantai (Kordi,2011).
Namun kenyataanya, produksi rumput laut sekarang menurun yang
disebabkan kurangnya sistem pengamanan pada pembudidayaan di laut lepas.
Banyak Rumput Laut pada budidaya laut lepas rusak, hilang, dan gagal panen
akibat dari perubahan iklim serta tertabraknya rumput laut oleh kapal yang
menyebabkan produk rumput laut hanyut menjadi turunnya produksi . Oleh
karena itu perlu adanya peningkatan dan perubahan dalam kegiatan
pembudidayaan Rumput Laut di laut lepas.
Berdasarkan Uraian diatas perlu pengembangan dan terobosan baru,
dimana melakukan modifikasi budidaya rumput laut di laut lepas dangan teknik
polikultur yang dinamakan dengan Griya Apung Minarula (Polyculture
Design): Pelopor Productivity Improvement pada Budidaya Euchema spinosumdi
Laut Lepas. "Griya Apung Minarula ini merupakan usaha dari menjawabpermasalahan diatas pada budidaya rumput laut dilepas pantai. Griya Apung
Minarulamerupakan budidaya rumput laut di laut lepas yang melakukan teknik
polikultur antara Eucheuma spinosum dan ikan kerapu macan. Griya Apung
Minarula memiliki kemampuan dalam meningkatan produksi rumput laut.
Griya Apung Minarula juga berdampak ramah lingkungan yang menerapkan
reycecle, memanfaatkan botol bekas minuman untuk dijadikan pembuatan Griya
Apung Minarula. Sistem pengamananan Griya Apung Minarula sangat baik
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
9/26
2
dan terkontrol sehingga tidak terjadi kerusakan akibat perubahan iklim dan
tertabrak oleh kapal.
1.2Perumusan Masalah
Beberapa hal yang mendasari program ini adalah :
- Apa saja permasalahan yang ada pada budidaya rumput laut Euchema
spinosumdi Indonesia ?
-
Bagaimana cara mengatasi permasalahan budidaya rumput laut
Euchema spinosumdi Indonesia ?
-
Apakah desain budidaya Griya Apung Minarula pada budidaya
rumput laut mampu mengatasi masalah budidaya rumput laut
Euchema spinosumdi Indonesia ?
1.3Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari program ini adalah
1. Terciptanya desain dan alat pada budidaya Euchema spinosum yang
maksimal agar dapat digunakan oleh para pelaku budidaya untuk
meningkatkan hasil produksi.
2.
Desain dan alat Griya Apung Minarula mampu mengatasi berbagai
masalah pada budidaya rumput laut Euchema spinosum di area lepas
pantai wilayah laut Indonesia.
1.4Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini antara
lain sebagai berikut :
1. Desain Budidaya Polikultur Rumput lautEuchema spinosum
Desain budidaya ini akan dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengembangan budidaya rumput laut Euchema spinosum yang mengacupada peningkatan produksi dari para pelaku budidaya. Desain budidaya ini
mengacu pada pelaksanaan budidaya rumput laut Euchema spinosum da
ikan kerapu macan yang saling berintegrasi.
2. Prototype Budidaya
Prototype sebagai hasil dari rancangan desain budidaya polikultur ini akan
dapat digunakan sebagai dasar dalam pembuatan desain budidaya dan
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
10/26
3
kajian terhadap usaha peningkatan produksi pada budidaya rumput laut
Euchema spinosum.
1.5Kegunaan
Kegunaan dari Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Karsacipta
(PKM-KC) ini adalah:
1. Meningkatkan hasil produksi pada budidaya rumput laut Euchema
spinosum di lepas pantai sehingga para pelaku budidaya mampu
memperoleh peningkata hasil produksi pada tiap kali panen.
2.
Mengatasi permaslahan-permaslahan yang ada pada budidaya rumput laut
Euchema spinosumseperti hilangnya alat budidaya, lemahnya pengawasan
terhadap area budidaya, kerusakan area budidaya akibat perlakuan fisik
dan serangan dari organisme pengganggu pada rumput laut Euchema
spinosum di area lepas pantai wilayah laut Indonesia.
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
11/26
4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Budidaya Rumput Laut di Indonesia
Dalam pembangunan diwilayah pesisir, salah satu pengembangan
kegiatan ekonomi yang sedang digalakkan pemerintah adalah pengembangan
budidaya rumput laut. Pengembangan budidaya rumput laut merupakan salah
satu alternatif pemberdayaan masyarakat pesisir yang mempunyai keunggulan
dalam hal : (1) produk yang dihasilkan mempunyai kegunaan yang beragam,
(2) tersedianya lahan untuk budidaya yang cukup luas serta (3) mudahnya
teknologi budidaya yang diperlukan (Departemen Kelautan dan Perikanan,2001).
Pengembangan budidaya rumput laut di Indonesia dirintis sejak tahun
1980-an dalam upaya merubah kebiasaan penduduk pesisir dari pengambilan
sumberdaya alam ke arah budidaya rumput laut yang ramah lingkungan dan usaha
budidaya ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya juga dapat
digunakan untuk mempertahankan kelestarian lingkungan di daerah perairan
pantai (Ditjenkan Budidaya, 2004).
2.2 Biologi Rumput Laut Euchema spinosum
Rumput laut merupakan ganggang yang hidup di laut dan tergolong
dalam divisio thallophyta. Thallus ini ada yang tersusun hanya oleh satu sel
(uniseluler) atau banyak sel (multiseluler). Menurut Atmaja (1996) secara
taksonomi rumput laut jenis Eucheuma dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisio : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieriaceae
Genus : EucheumaSpesies :Eucheuma spinosum Gambar 1.Euchema spinosum
2.3Permasalahan Budidaya Rumput Laut Euchema spinosum
Usaha budidaya secara intensif memberikan prospek cerah. Budidaya
Eucheuma dapat meningkatkan produksi dan ekspor rumput laut dari Indonesia.
Awal tahun 1990 ekspor rumput laut kering Indonesia sebesar 11.878 ton dan
hampir seluruhnya merupakan hasil dari peningkatan produksi budidaya, pada
tahun 1999 ekspor Eucheuma mencapai hampir 18.243 ton. Perairan Indonesia
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
12/26
5
dapat memproduksi Eucheuma kering 25.000 ton pada tahun 2001. Sehingga
tahun 2004, ekspor rumput laut Indonesia telah mencapai 50.120 ton dengan nilai
24.322.000 $ US (Aslan,1991)
Namun seiring dengan berjalannya waktu mulai timbul beberapa
permasalahan dalam budidaya rumput laut Euchema spinosum. Berikut adalah
beberapa masalah yang timbul dalam usahapembudidayaan rumput laut Euchema
spinossum :
Budidaya rumput laut pada umumnya memerlukan waktu dan biaya yang
cukup tinggi sehingga produksi yang dihasilkan seringkali tidak maksimal.
Metode budidaya di Indonesia masih kurang efektif karena masih sangat
lemah dalam mengantisipasi masalah seperti hilangnya alat budidaya.
Kerusakan alat budidaya pada malam hari akibat tertabrak kapal atau
perlakuan fisik lainnya, dan
Ancaman dari organisme yang mengganggu perkembangan budidaya.
2.4 Griya Apung Minarula (Policulture design)
Griya Apung Minarula adalah salah satu desain budidaya poikultur
dengan jenis ikan karnivora diamana dalam desain ini terdapat berbagai macam
keunggulan untuk mengatasi permasalahan pada budidaya Euchema spinosum.
Sebelumnya kita telah memahami bahwa terdapat banyak kendala dalam
pelaksanaan budidaya rumput laut. Oleh karena itu dari berbagai macam
permasalahan yang ada ini, diciptakanlah sebuah desain budidaya polikultur yang
mampu mengakomodir permasalahan-permaslahan yang ada.
Griya Apung Minarula ini mengkombinasikan 2 metode budidaya
rumput laut yang sudah dilakukan yaitu metode apung dan tali panjang. Sehingga
dalam pembuatannya relatif lebih mudah dilakukan karena pada dasarnyakerangka dasar dari pembuatan Griya Apung Minarulaini hampir sama.
Akan tetapi dalam prakteknya nanti, ada beberapa penyempurnaan yang
diciptakan dalam desain ini seperti:
Adanya budidaya Polikultur dengan ikan karnivora yaitu ikan kerapu macan
( litopterus fuccogatus). Alasan pemilihan dari ikan ini adalah karena ikan ini
termasuk ikan yang tidak akan mengganggu pertumbuhan dari rumput laut.
Karena pada umumnya ikan kerapu macan ini adalah tipikal ikan demersal
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
13/26
6
yang hampir menghabiskan sebagian hidup di perairan bawah. Sebelummnya
memang sudah ada polikultur dengan ikan, namun rata-rata ikan yang
digunakan mampu menyebabkan kerusakan pada budidaya rumput laut
Euchema spinosumseperti ikan bandeng, ikan gabus dan ikan gurami. Selain
itu karen tipikal dari ikan kerapu macan ini adalah kanivora, maka ini akan
sangat berguna sebagai predator bagi organisme pemakan rumput laut yang
ada di sekitar area budidaya.
Adanya penyempurnaan dalam bentuk alat budidaya yang sangat efektif,
efisien, kokoh dan aman. Sehingga akan mempekecil resiko terhadap
kerusakan alat budidaya rumput lautEuchema spinosum.
Adanya penggunaan unsur Phosphor dalam desain alat budidaya. Ini sangat
berguna untuk mengatasi masalah kerusakan dari alat atau area budidaya
rumput laut akibat kerusakan fisik seperti tertabrak kapal atau saling
bersinggngan. Hal ini karena unsur Phosphor akan memancarkan cahaya pada
malam hari dan akan sangat berguna sebbagai penanda dari area dan alat
budidaya.
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
14/26
7
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi ini dilaksanakan
dalam waktu 5 bulan. Pembuatan alat dilaksanakan di Universitas Brawijaya
dan Penerapan alat dilaksanakan di home industri rengginang Pamekasan,
Madura.
3.2Alat dan Bahan
1. Jaring
2.
Kayu
3.
Gunting
4.
Jangkar
5.
Botol Bekas
6. Benih Ikan Kerapu Macan
7. BenihEuchema spinosum
8.
Tali Tambang
9.
Fosfor
10.
Pisau
11.
Pakan Ikan Kerapu Macan
3.3Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program dibagi dalam 5 tahap yaitu :
1.Sosialisasi dan Analisis
Metode yang digunakan pada tahap ini yaitu :
a.
Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait dengan melibatkan struktur
manajemen atas sampai ke level bawah agar mendapatkan data yang
konkrit dan lengkap. Pada tahap ini juga dilakukan proses sosialisisasi dengan
tujuan agar masyarakat mau menrima dan mengenal desain budidaya Griya
Apung Minarula.
b. Survey langsung kelapangan, survey dilaksanakan untuk mendapatkan
hasil sesungguhnya dan gambaran seutuhnya sebelum masuk ke tahap
perisiapan alat dan bahan serta design.c. Menelaah setiap informasi yang diperoleh dari data-data
4 Tahap Desain
Tahap Desain ini akan memberikan output berupa gambar design Griya
Apung Minarula yang akan diterapkan oleh para pelaku budidaya rumput laut
Euchema spinosum, dimana dapat dilihat dari berbagai sisi, baik dari sisi atas
maupun dari sisi samping. Hasil dari Desain berupa:
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
15/26
8
Skema kerja dalam pelaksanaan desain budidaya ( tata cara, alokasi waktu,
persiapan peralatan dan tahap pelaksanaan)
Gambar Desain dari alat budidaya Griya Apung Minarula
5
Tahap Prototype
Tahap prototype ini memiliki tujuan untuk membuat alat budidaya Griya
Apung Minarula seperti yang telah ada pada rancangan desain. Pembuatan alat
ini harus berdasarkan rancangan desain yang sebelumnya sehigga akan
menghasilkan keluaran seperti apa yang sudah diaharapkan. Pelaksanaannya
dilakukan dengan cara persiapan alat dan bahan, penyediaan, pembuatan alat dan
evaluasi tambahan yang diperlukan.
6
Tahap Implementasi dan Monitoring
Dalam implementasi, para pelaksana budidaya rumput laut dengan desain
budidya Griya Apung Minarula ini, akan menerapkan semua yang telah
direncanakan dan di design sebelumnya. Pada tahap ini juga akan
dilaksanakan monitoring secara berkala menggunakan manajemen project dan
manajemen resiko untuk meminimalkan resiko dan masalah sekecil mungkin.
Monitoring yang dilakukan berupa pengamatan pada :
Infrastruktur peralatan : dengan mengamati kondisi peralatan dan
keadaan area yang telah dibangun.
Memperhatikan jalannya skema pelaksanaan.
7
Tahap Evaluasi
Dalam tahapan evaluasi ini akan dilaksanakan dalam periode 1 minggu
sekali untuk melihat seberapa efektif dan mengontrol jalannya pelaksanaan desain
budidaya Griya aapung minarula. Evaluasi ini juga bertujuan untuk mengevaluasi
serta memperbaiki hal-hal yang berguna untuk pengembangan selanjutnya.
Gambar 2. Bagan metode pelasanaan kegiatan
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
16/26
9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1Anggaran Biaya
Adapun rencana anggaran biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan
program ini sebagai berikut:
Tabel 1. Anggaran Biaya PKM Karsa Cipta
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 3.095.000
2 Bahan Habis Pakai 4.170.000
3 Perjalanan 1.760.000
4 Lain-lain 2.500.000
Jumlah 11.525.000
4.2Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini direncanakan dikerjakan dalam waktu lima bulan dengan
rincian kegiatan sebagai berikut:
Tabel 2. Jadwal Kegiatan PKM Karsa Cipta
No. KegiatanI II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Tahap Sosialisasi
dan Analisis
2 Tahap Desain
3 Tahap Prototype
4
Tahap Impementasi
dan Monitoring
5 Thap Evaluasi
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
17/26
10
DAFTAR PUSTAKA
Aslan, L.M. 1991. Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Rumput Laut. Pustaka
Sinar Harapan. Jakarta. 95 hal.
Atmadja, W.S.; A. Kadi.; Sulistijo dan R. Satari. 1996. Pengenalan Jenis-jenis
Rumput Laut di Indonesia. Puslitbang Oseanologi Nasional-LIPI. Jakarta.
191 hal.
Departemen Kelautan dan Perikanan.2001. Statistik dan Informasi Hasil
Perikanan.Departemen Kelautan dan Perikanan: Jakarta
Ditjenkan Budidaya.2004. Hasil Budidaya Perikanan Indonesia tahun 2004.
Direktorat Jendral Perikanan Budidaya: Jakarta
Kordi, K. M. G. H., 2011. Kiat Sukses Budidaya Rumput Laut di Laut dan
Tambak. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
18/26
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA
Tabel 3. Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
19/26
12
2.) Anggota Pelaksana
2.1.Anggota Pelaksana 1
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
20/26
13
2.2. Anggota Pelaksana 2
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
21/26
14
2.3. Anggota Pelaksana 3
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
22/26
15
2.4. Anggota Pelaksana 4
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
23/26
16
LAMPIRAN II. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN
Tabel 4. Justifikasi Anggaran Kegiatan
No. Jenis Pengeluaran Spesifikasi Volume Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Biaya Penunjang1.Jaring 100 meter 10.000/meter 1.000.000
2.Kayu Sedang 6x6 m 5 buah 138.500 692.500
3. Kayu Kecil 4x4 m 4 buah 58.250 233.000
4. Papan Kayu 90x30 cm 1 buah 95.000 95.000
5. Gunting 1 buah 10.000 10.000
6.
Pisau 1 buah 15.500 15.500
7.
Tali Tambang 100 m 1 buah 425.000 425.000
8.
Botol Bekas 100 buah 300 30.000
9.
Jangkar 4 buah 148500 594.000Sub Total 3.095.000
2 Biaya Habis Pakai
1. Fosfor 4 Bulan 5 Kg 400.000 2.000.000
2. Pakan Ikan Kerapu Macan 4 Bulan 20 Kg 50.000 1.000.000
3. Benih Ikan Kerapu MacanUkuranSedang
30ekor
20.000 600.000
4. BenihEucheuma spinosum 10 kg 57.000 570.000
Sub Total 4.170.000
3 Biaya Transportasi
1. Transportasi DaratMalang-Probolinggo
5orang
40.000/ minggu 640.000
2. Transportasi LautPantaiLokasiBudidaya
5orang
70.000/kapal 1.120.000
Sub Total 1.760.000
4 Biaya Lain-Lain
1. X banner 300.000
2. Leaflet 200.000
3. Sewa tempat 1.000.000
4. Dokumentasi200.000
5. Laporan 100.000
6. Tenaga Kerja 700.000
Sub Total 2.500.000
Total Keseluruhan 11.525.000
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
24/26
17
LAMPIRAN III. SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN
TUGAS
Tabel 1. Susunan Organisasi Tim Pelaksana
No. Nama Program Studi Bidang Ilmu
Alokasi Waktu
(jam/minggu)
Uraian
Tugas
1 Muhammad NasirTehnologi HasilPerikanan Pendidikan 48 jam / minggu Kordinator
2Vebryawan EkoS.M.
Tehnologi HasilPerikanan Teknologi 48 jam / minggu Desaigner
3Muhammad Halim
ATehnologi Hasil
Perikanan Bahasa 48 jam / minggu PJ. Lapang
4 Siti Sufiyah A.Tehnologi Hasil
Perikanan Keuangan 48 jam / minggu Bendahara
5 Ayu Mandasari N.Tehnologi Hasil
Perikanan Administrasi 48 jam / minggu Penghubung
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
25/26
18
LAMPIRAN IV. SURAT PERNYATAAN KETUA
-
7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf
26/26
19
LAMPIRAN V. GAMBARAN TEKNOLOGI YANG DITERAPKAN
Gambar 3. Desain Prototipe Griya Apung Minarula