__griya_apung_minarula_(polycult.pdf

Upload: ailimillah948

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    1/26

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM :

    Griya Apung Minarula (Polycultu re Design): Pelopor Productivity

    Improvementpada Budidaya Rumput Laut Euchema spinosum

    di Lepas Pantai

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM-KARSA CIPTA

    Diusulkan Oleh :

    Muhammad Nasir 115080313111009 (2011)

    Vebryawan Eko S. M. 115080301111055 (2011)

    Muhammad Halim A. 115080300111039 (2011)

    Siti Sufiyah Adawiyah 115080300111132 (2011)

    Ayu Mandasari Nasution 125080300111124 (2012)

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2013

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    2/26

    ii

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    3/26

    iii

    DAFTAR ISI

    PENGESAHAN PKM-KARSA CIPTA ..................................................... ii

    DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv

    DAFTAR TABEL ...................................................................................... v

    DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vi

    RINGKASAN ........................................................................................... vii

    BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1

    1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 2

    1.3. Tujuan ............................................................................................. 2

    1.4. Luaran yang di Harapkan ................................................................. 2

    1.5. Kegunaan ........................................................................................ 3

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 4

    2.1. Budidaya Rumput Laut di Indonesia ................................................ 4

    2.2. Biologi Rumput LautEuchema spinosum........................................ 42.3. Permasalahan Budidaya Rumput LautEuchema spinosum............... 4

    2.4. Griya Apung Minarula ..................................................................... 5

    BAB 3. METODOLOGI PELAKSANAAN................................................ 7

    3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan....................................................... 7

    3.2. Alat dan Bahan ................................................................................ 7

    3.3. Pelaksanaan Program ....................................................................... 7

    BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................... 9

    4.1. Anggaran Biaya ............................................................................... 9

    4.2. Jadwal Kegiatan .............................................................................. 9

    Daftar Puataka .......................................................................................... 10

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 11

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    4/26

    iv

    iv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. GambarEuchema spinosum...................................................... 4

    Gambar 2. Bagan Metode Pelaksanaan Kegiatan ........................................ 8

    Gambar 3. Desain Griya Apung Minarula ................................................ 19

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    5/26

    v

    v

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Anggaran Biaya PKM Karsa Cipta ............................................... 9

    Tabel 2. Jadwal Kegiatan PKM Karsa Cipta ............................................... 9

    Tabel 3. Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana........................................ 11

    Tabel 4. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 16

    Tabel 5. Susunan Organisasi Tim Pelaksana............................................. 17

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    6/26

    vi

    vi

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN I. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA .... 11

    LAMPIRAN II. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN .................... 16

    LAMPIRAN III. SUSUNAN ORGANISASI TIM ................................... 17

    LAMPIRAN IV. SURAT PERNYATAAN KETUA ................................ 18

    LAMPIRAN V.GAMBARAN TEKNOLOGI YANG DITERAPKAN .... 19

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    7/26

    vii

    vii

    RINGKASAN

    Indonesia merupakan salah satu negara bahari terbesar di dunia. Sumber daya

    kelautan merupakan kekayaan alam yang memiliki peluang besar untukdimanfaatkan. Salah satu sumber daya hayati kelautan yang dimiliki Indonesiaadalah rumput laut. Budidaya Rumput Laut Dalam pembangunan diwilayah

    pesisir, salah satu pengembangan kegiatan ekonomi yang sedang digalakkanpemerintah adalah pengembangan budidaya rumput laut. Namun kenyataanya,produksi rumput laut sekarang menurun yang disebabkan kurangnya sistempengamanan pada pembudidayaan di laut lepas. Banyak Rumput Laut padabudidaya laut lepas rusak, hilang, dan gagal panen akibat dari perubahan iklimserta tertabraknya rumput laut oleh kapal yang menyebabkan produk rumput lauthanyut menjadi turunnya produksi . Oleh karena itu perlu adanya peningkatan dan

    perubahan dalam kegiatan pembudidayaan Rumput Laut di laut lepas.Berdasarkan

    Uraian diatas perlu pengembangan dan terobosan baru, dimana melakukanmodifikasi budidaya rumput laut di laut lepas dangan teknik polikultur yangdinamakan dengan Griya Apung Minarula (Polyculture Design): PeloporProductivity Improvement pada Budidaya Euchema spinosum di Laut Lepas."Griya Apung Minarula ini merupakan usaha dari menjawab permasalahan diatas

    pada budidaya rumput laut dilepas pantai. Griya Apung Minarula merupakanbudidaya rumput laut di laut lepas yang melakukan teknik polikultur antaraEucheuma spinosum dan ikan kerapu macan. Griya Apung Minarula memilikikemampuan dalam meningkatan produksi rumput laut. Griya Apung Minarula

    juga berdampak ramah lingkungan yang menerapkan reycicle, memanfaatkanbotol bekas minuman untuk dijadikan pembuatan Griya Apung Minarula. Sistem

    pengamananan Griya Apung Minarula sangat baik dan terkontrol sehingga tidakterjadi kerusakan akibat perubahan iklim dan tertabrak oleh kapal. Kegiatan iniakan dilakukan di daerah Pantai Bentar di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timurdengan jangka waktu selama 5 bulan. Metode yang digunakan dalam kegiatan inimeliputi 5 hal yaitu: Tahap Sosialisasi dan Analisis, Tahap Desain, TahapPrototype, Tahap Implementasi dan Monitoring, serta Tahap Evaluasi.Diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan menghasilkan keluaran berupadesain budidaya polyculture pada rumput laut Euchema spinosum dan mamumenghasilkan prototype yang sesuai. Sehingga dengan adanya hal ini akanmeningkatkan hasil produksi para pelaku usaha budidaya dan mampumengatasiberbagai macam permasalahan yang terjadi pada budidaya tersebut.

    Keywodr:Budidaya, productivity improvement, Euchema spinosum, Griya

    minarula.

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    8/26

    1

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Indonesia merupakan salah satu negara bahari terbesar di dunia. Sumber

    daya kelautan merupakan kekayaan alam yang memiliki peluang besar untuk

    dimanfaatkan. Salah satu sumber daya hayati kelautan yang dimiliki Indonesia

    adalah rumput laut. Budidaya Rumput Laut Dalam pembangunan diwilayah

    pesisir, salah satu pengembangan kegiatan ekonomi yang sedang digalakkan

    pemerintah adalah pengembangan budidaya rumput laut. Pengembangan budidaya

    rumput laut di Indonesia dirintis sejak tahun 1980-an dalam upaya merubah

    kebiasaan penduduk pesisir dari pengambilan sumberdaya alam ke arah budidaya

    rumput laut yang ramah lingkungan dan usaha budidaya ini dapat meningkatkan

    pendapatan masyarakat pembudidaya juga dapat digunakan untuk

    mempertahankan kelestarian lingkungan perairan pantai (Kordi,2011).

    Namun kenyataanya, produksi rumput laut sekarang menurun yang

    disebabkan kurangnya sistem pengamanan pada pembudidayaan di laut lepas.

    Banyak Rumput Laut pada budidaya laut lepas rusak, hilang, dan gagal panen

    akibat dari perubahan iklim serta tertabraknya rumput laut oleh kapal yang

    menyebabkan produk rumput laut hanyut menjadi turunnya produksi . Oleh

    karena itu perlu adanya peningkatan dan perubahan dalam kegiatan

    pembudidayaan Rumput Laut di laut lepas.

    Berdasarkan Uraian diatas perlu pengembangan dan terobosan baru,

    dimana melakukan modifikasi budidaya rumput laut di laut lepas dangan teknik

    polikultur yang dinamakan dengan Griya Apung Minarula (Polyculture

    Design): Pelopor Productivity Improvement pada Budidaya Euchema spinosumdi

    Laut Lepas. "Griya Apung Minarula ini merupakan usaha dari menjawabpermasalahan diatas pada budidaya rumput laut dilepas pantai. Griya Apung

    Minarulamerupakan budidaya rumput laut di laut lepas yang melakukan teknik

    polikultur antara Eucheuma spinosum dan ikan kerapu macan. Griya Apung

    Minarula memiliki kemampuan dalam meningkatan produksi rumput laut.

    Griya Apung Minarula juga berdampak ramah lingkungan yang menerapkan

    reycecle, memanfaatkan botol bekas minuman untuk dijadikan pembuatan Griya

    Apung Minarula. Sistem pengamananan Griya Apung Minarula sangat baik

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    9/26

    2

    dan terkontrol sehingga tidak terjadi kerusakan akibat perubahan iklim dan

    tertabrak oleh kapal.

    1.2Perumusan Masalah

    Beberapa hal yang mendasari program ini adalah :

    - Apa saja permasalahan yang ada pada budidaya rumput laut Euchema

    spinosumdi Indonesia ?

    -

    Bagaimana cara mengatasi permasalahan budidaya rumput laut

    Euchema spinosumdi Indonesia ?

    -

    Apakah desain budidaya Griya Apung Minarula pada budidaya

    rumput laut mampu mengatasi masalah budidaya rumput laut

    Euchema spinosumdi Indonesia ?

    1.3Tujuan

    Tujuan yang ingin dicapai dari program ini adalah

    1. Terciptanya desain dan alat pada budidaya Euchema spinosum yang

    maksimal agar dapat digunakan oleh para pelaku budidaya untuk

    meningkatkan hasil produksi.

    2.

    Desain dan alat Griya Apung Minarula mampu mengatasi berbagai

    masalah pada budidaya rumput laut Euchema spinosum di area lepas

    pantai wilayah laut Indonesia.

    1.4Luaran Yang Diharapkan

    Luaran yang diharapkan dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini antara

    lain sebagai berikut :

    1. Desain Budidaya Polikultur Rumput lautEuchema spinosum

    Desain budidaya ini akan dapat digunakan sebagai dasar dalam

    pengembangan budidaya rumput laut Euchema spinosum yang mengacupada peningkatan produksi dari para pelaku budidaya. Desain budidaya ini

    mengacu pada pelaksanaan budidaya rumput laut Euchema spinosum da

    ikan kerapu macan yang saling berintegrasi.

    2. Prototype Budidaya

    Prototype sebagai hasil dari rancangan desain budidaya polikultur ini akan

    dapat digunakan sebagai dasar dalam pembuatan desain budidaya dan

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    10/26

    3

    kajian terhadap usaha peningkatan produksi pada budidaya rumput laut

    Euchema spinosum.

    1.5Kegunaan

    Kegunaan dari Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Karsacipta

    (PKM-KC) ini adalah:

    1. Meningkatkan hasil produksi pada budidaya rumput laut Euchema

    spinosum di lepas pantai sehingga para pelaku budidaya mampu

    memperoleh peningkata hasil produksi pada tiap kali panen.

    2.

    Mengatasi permaslahan-permaslahan yang ada pada budidaya rumput laut

    Euchema spinosumseperti hilangnya alat budidaya, lemahnya pengawasan

    terhadap area budidaya, kerusakan area budidaya akibat perlakuan fisik

    dan serangan dari organisme pengganggu pada rumput laut Euchema

    spinosum di area lepas pantai wilayah laut Indonesia.

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    11/26

    4

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Budidaya Rumput Laut di Indonesia

    Dalam pembangunan diwilayah pesisir, salah satu pengembangan

    kegiatan ekonomi yang sedang digalakkan pemerintah adalah pengembangan

    budidaya rumput laut. Pengembangan budidaya rumput laut merupakan salah

    satu alternatif pemberdayaan masyarakat pesisir yang mempunyai keunggulan

    dalam hal : (1) produk yang dihasilkan mempunyai kegunaan yang beragam,

    (2) tersedianya lahan untuk budidaya yang cukup luas serta (3) mudahnya

    teknologi budidaya yang diperlukan (Departemen Kelautan dan Perikanan,2001).

    Pengembangan budidaya rumput laut di Indonesia dirintis sejak tahun

    1980-an dalam upaya merubah kebiasaan penduduk pesisir dari pengambilan

    sumberdaya alam ke arah budidaya rumput laut yang ramah lingkungan dan usaha

    budidaya ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya juga dapat

    digunakan untuk mempertahankan kelestarian lingkungan di daerah perairan

    pantai (Ditjenkan Budidaya, 2004).

    2.2 Biologi Rumput Laut Euchema spinosum

    Rumput laut merupakan ganggang yang hidup di laut dan tergolong

    dalam divisio thallophyta. Thallus ini ada yang tersusun hanya oleh satu sel

    (uniseluler) atau banyak sel (multiseluler). Menurut Atmaja (1996) secara

    taksonomi rumput laut jenis Eucheuma dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    Divisio : Rhodophyta

    Kelas : Rhodophyceae

    Ordo : Gigartinales

    Famili : Solieriaceae

    Genus : EucheumaSpesies :Eucheuma spinosum Gambar 1.Euchema spinosum

    2.3Permasalahan Budidaya Rumput Laut Euchema spinosum

    Usaha budidaya secara intensif memberikan prospek cerah. Budidaya

    Eucheuma dapat meningkatkan produksi dan ekspor rumput laut dari Indonesia.

    Awal tahun 1990 ekspor rumput laut kering Indonesia sebesar 11.878 ton dan

    hampir seluruhnya merupakan hasil dari peningkatan produksi budidaya, pada

    tahun 1999 ekspor Eucheuma mencapai hampir 18.243 ton. Perairan Indonesia

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    12/26

    5

    dapat memproduksi Eucheuma kering 25.000 ton pada tahun 2001. Sehingga

    tahun 2004, ekspor rumput laut Indonesia telah mencapai 50.120 ton dengan nilai

    24.322.000 $ US (Aslan,1991)

    Namun seiring dengan berjalannya waktu mulai timbul beberapa

    permasalahan dalam budidaya rumput laut Euchema spinosum. Berikut adalah

    beberapa masalah yang timbul dalam usahapembudidayaan rumput laut Euchema

    spinossum :

    Budidaya rumput laut pada umumnya memerlukan waktu dan biaya yang

    cukup tinggi sehingga produksi yang dihasilkan seringkali tidak maksimal.

    Metode budidaya di Indonesia masih kurang efektif karena masih sangat

    lemah dalam mengantisipasi masalah seperti hilangnya alat budidaya.

    Kerusakan alat budidaya pada malam hari akibat tertabrak kapal atau

    perlakuan fisik lainnya, dan

    Ancaman dari organisme yang mengganggu perkembangan budidaya.

    2.4 Griya Apung Minarula (Policulture design)

    Griya Apung Minarula adalah salah satu desain budidaya poikultur

    dengan jenis ikan karnivora diamana dalam desain ini terdapat berbagai macam

    keunggulan untuk mengatasi permasalahan pada budidaya Euchema spinosum.

    Sebelumnya kita telah memahami bahwa terdapat banyak kendala dalam

    pelaksanaan budidaya rumput laut. Oleh karena itu dari berbagai macam

    permasalahan yang ada ini, diciptakanlah sebuah desain budidaya polikultur yang

    mampu mengakomodir permasalahan-permaslahan yang ada.

    Griya Apung Minarula ini mengkombinasikan 2 metode budidaya

    rumput laut yang sudah dilakukan yaitu metode apung dan tali panjang. Sehingga

    dalam pembuatannya relatif lebih mudah dilakukan karena pada dasarnyakerangka dasar dari pembuatan Griya Apung Minarulaini hampir sama.

    Akan tetapi dalam prakteknya nanti, ada beberapa penyempurnaan yang

    diciptakan dalam desain ini seperti:

    Adanya budidaya Polikultur dengan ikan karnivora yaitu ikan kerapu macan

    ( litopterus fuccogatus). Alasan pemilihan dari ikan ini adalah karena ikan ini

    termasuk ikan yang tidak akan mengganggu pertumbuhan dari rumput laut.

    Karena pada umumnya ikan kerapu macan ini adalah tipikal ikan demersal

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    13/26

    6

    yang hampir menghabiskan sebagian hidup di perairan bawah. Sebelummnya

    memang sudah ada polikultur dengan ikan, namun rata-rata ikan yang

    digunakan mampu menyebabkan kerusakan pada budidaya rumput laut

    Euchema spinosumseperti ikan bandeng, ikan gabus dan ikan gurami. Selain

    itu karen tipikal dari ikan kerapu macan ini adalah kanivora, maka ini akan

    sangat berguna sebagai predator bagi organisme pemakan rumput laut yang

    ada di sekitar area budidaya.

    Adanya penyempurnaan dalam bentuk alat budidaya yang sangat efektif,

    efisien, kokoh dan aman. Sehingga akan mempekecil resiko terhadap

    kerusakan alat budidaya rumput lautEuchema spinosum.

    Adanya penggunaan unsur Phosphor dalam desain alat budidaya. Ini sangat

    berguna untuk mengatasi masalah kerusakan dari alat atau area budidaya

    rumput laut akibat kerusakan fisik seperti tertabrak kapal atau saling

    bersinggngan. Hal ini karena unsur Phosphor akan memancarkan cahaya pada

    malam hari dan akan sangat berguna sebbagai penanda dari area dan alat

    budidaya.

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    14/26

    7

    BAB 3. METODE PELAKSANAAN

    3.1Waktu dan Tempat Pelaksanaan

    Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi ini dilaksanakan

    dalam waktu 5 bulan. Pembuatan alat dilaksanakan di Universitas Brawijaya

    dan Penerapan alat dilaksanakan di home industri rengginang Pamekasan,

    Madura.

    3.2Alat dan Bahan

    1. Jaring

    2.

    Kayu

    3.

    Gunting

    4.

    Jangkar

    5.

    Botol Bekas

    6. Benih Ikan Kerapu Macan

    7. BenihEuchema spinosum

    8.

    Tali Tambang

    9.

    Fosfor

    10.

    Pisau

    11.

    Pakan Ikan Kerapu Macan

    3.3Pelaksanaan Program

    Pelaksanaan program dibagi dalam 5 tahap yaitu :

    1.Sosialisasi dan Analisis

    Metode yang digunakan pada tahap ini yaitu :

    a.

    Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait dengan melibatkan struktur

    manajemen atas sampai ke level bawah agar mendapatkan data yang

    konkrit dan lengkap. Pada tahap ini juga dilakukan proses sosialisisasi dengan

    tujuan agar masyarakat mau menrima dan mengenal desain budidaya Griya

    Apung Minarula.

    b. Survey langsung kelapangan, survey dilaksanakan untuk mendapatkan

    hasil sesungguhnya dan gambaran seutuhnya sebelum masuk ke tahap

    perisiapan alat dan bahan serta design.c. Menelaah setiap informasi yang diperoleh dari data-data

    4 Tahap Desain

    Tahap Desain ini akan memberikan output berupa gambar design Griya

    Apung Minarula yang akan diterapkan oleh para pelaku budidaya rumput laut

    Euchema spinosum, dimana dapat dilihat dari berbagai sisi, baik dari sisi atas

    maupun dari sisi samping. Hasil dari Desain berupa:

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    15/26

    8

    Skema kerja dalam pelaksanaan desain budidaya ( tata cara, alokasi waktu,

    persiapan peralatan dan tahap pelaksanaan)

    Gambar Desain dari alat budidaya Griya Apung Minarula

    5

    Tahap Prototype

    Tahap prototype ini memiliki tujuan untuk membuat alat budidaya Griya

    Apung Minarula seperti yang telah ada pada rancangan desain. Pembuatan alat

    ini harus berdasarkan rancangan desain yang sebelumnya sehigga akan

    menghasilkan keluaran seperti apa yang sudah diaharapkan. Pelaksanaannya

    dilakukan dengan cara persiapan alat dan bahan, penyediaan, pembuatan alat dan

    evaluasi tambahan yang diperlukan.

    6

    Tahap Implementasi dan Monitoring

    Dalam implementasi, para pelaksana budidaya rumput laut dengan desain

    budidya Griya Apung Minarula ini, akan menerapkan semua yang telah

    direncanakan dan di design sebelumnya. Pada tahap ini juga akan

    dilaksanakan monitoring secara berkala menggunakan manajemen project dan

    manajemen resiko untuk meminimalkan resiko dan masalah sekecil mungkin.

    Monitoring yang dilakukan berupa pengamatan pada :

    Infrastruktur peralatan : dengan mengamati kondisi peralatan dan

    keadaan area yang telah dibangun.

    Memperhatikan jalannya skema pelaksanaan.

    7

    Tahap Evaluasi

    Dalam tahapan evaluasi ini akan dilaksanakan dalam periode 1 minggu

    sekali untuk melihat seberapa efektif dan mengontrol jalannya pelaksanaan desain

    budidaya Griya aapung minarula. Evaluasi ini juga bertujuan untuk mengevaluasi

    serta memperbaiki hal-hal yang berguna untuk pengembangan selanjutnya.

    Gambar 2. Bagan metode pelasanaan kegiatan

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    16/26

    9

    BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    4.1Anggaran Biaya

    Adapun rencana anggaran biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan

    program ini sebagai berikut:

    Tabel 1. Anggaran Biaya PKM Karsa Cipta

    No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

    1 Peralatan Penunjang 3.095.000

    2 Bahan Habis Pakai 4.170.000

    3 Perjalanan 1.760.000

    4 Lain-lain 2.500.000

    Jumlah 11.525.000

    4.2Jadwal Kegiatan

    Kegiatan ini direncanakan dikerjakan dalam waktu lima bulan dengan

    rincian kegiatan sebagai berikut:

    Tabel 2. Jadwal Kegiatan PKM Karsa Cipta

    No. KegiatanI II III IV V

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1

    Tahap Sosialisasi

    dan Analisis

    2 Tahap Desain

    3 Tahap Prototype

    4

    Tahap Impementasi

    dan Monitoring

    5 Thap Evaluasi

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    17/26

    10

    DAFTAR PUSTAKA

    Aslan, L.M. 1991. Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Rumput Laut. Pustaka

    Sinar Harapan. Jakarta. 95 hal.

    Atmadja, W.S.; A. Kadi.; Sulistijo dan R. Satari. 1996. Pengenalan Jenis-jenis

    Rumput Laut di Indonesia. Puslitbang Oseanologi Nasional-LIPI. Jakarta.

    191 hal.

    Departemen Kelautan dan Perikanan.2001. Statistik dan Informasi Hasil

    Perikanan.Departemen Kelautan dan Perikanan: Jakarta

    Ditjenkan Budidaya.2004. Hasil Budidaya Perikanan Indonesia tahun 2004.

    Direktorat Jendral Perikanan Budidaya: Jakarta

    Kordi, K. M. G. H., 2011. Kiat Sukses Budidaya Rumput Laut di Laut dan

    Tambak. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    18/26

    11

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    LAMPIRAN 1. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA

    Tabel 3. Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    19/26

    12

    2.) Anggota Pelaksana

    2.1.Anggota Pelaksana 1

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    20/26

    13

    2.2. Anggota Pelaksana 2

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    21/26

    14

    2.3. Anggota Pelaksana 3

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    22/26

    15

    2.4. Anggota Pelaksana 4

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    23/26

    16

    LAMPIRAN II. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN

    Tabel 4. Justifikasi Anggaran Kegiatan

    No. Jenis Pengeluaran Spesifikasi Volume Satuan (Rp) Total (Rp)

    1 Biaya Penunjang1.Jaring 100 meter 10.000/meter 1.000.000

    2.Kayu Sedang 6x6 m 5 buah 138.500 692.500

    3. Kayu Kecil 4x4 m 4 buah 58.250 233.000

    4. Papan Kayu 90x30 cm 1 buah 95.000 95.000

    5. Gunting 1 buah 10.000 10.000

    6.

    Pisau 1 buah 15.500 15.500

    7.

    Tali Tambang 100 m 1 buah 425.000 425.000

    8.

    Botol Bekas 100 buah 300 30.000

    9.

    Jangkar 4 buah 148500 594.000Sub Total 3.095.000

    2 Biaya Habis Pakai

    1. Fosfor 4 Bulan 5 Kg 400.000 2.000.000

    2. Pakan Ikan Kerapu Macan 4 Bulan 20 Kg 50.000 1.000.000

    3. Benih Ikan Kerapu MacanUkuranSedang

    30ekor

    20.000 600.000

    4. BenihEucheuma spinosum 10 kg 57.000 570.000

    Sub Total 4.170.000

    3 Biaya Transportasi

    1. Transportasi DaratMalang-Probolinggo

    5orang

    40.000/ minggu 640.000

    2. Transportasi LautPantaiLokasiBudidaya

    5orang

    70.000/kapal 1.120.000

    Sub Total 1.760.000

    4 Biaya Lain-Lain

    1. X banner 300.000

    2. Leaflet 200.000

    3. Sewa tempat 1.000.000

    4. Dokumentasi200.000

    5. Laporan 100.000

    6. Tenaga Kerja 700.000

    Sub Total 2.500.000

    Total Keseluruhan 11.525.000

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    24/26

    17

    LAMPIRAN III. SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN

    TUGAS

    Tabel 1. Susunan Organisasi Tim Pelaksana

    No. Nama Program Studi Bidang Ilmu

    Alokasi Waktu

    (jam/minggu)

    Uraian

    Tugas

    1 Muhammad NasirTehnologi HasilPerikanan Pendidikan 48 jam / minggu Kordinator

    2Vebryawan EkoS.M.

    Tehnologi HasilPerikanan Teknologi 48 jam / minggu Desaigner

    3Muhammad Halim

    ATehnologi Hasil

    Perikanan Bahasa 48 jam / minggu PJ. Lapang

    4 Siti Sufiyah A.Tehnologi Hasil

    Perikanan Keuangan 48 jam / minggu Bendahara

    5 Ayu Mandasari N.Tehnologi Hasil

    Perikanan Administrasi 48 jam / minggu Penghubung

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    25/26

    18

    LAMPIRAN IV. SURAT PERNYATAAN KETUA

  • 7/21/2019 __Griya_Apung_Minarula_(Polycult.pdf

    26/26

    19

    LAMPIRAN V. GAMBARAN TEKNOLOGI YANG DITERAPKAN

    Gambar 3. Desain Prototipe Griya Apung Minarula