gastrointestinal bleeding
TRANSCRIPT
GASTROINTESTINAL BLEEDING
Sangat penting untuk menentukan lokasi dan beratnya perdarahan .
Ada beberapa jenis :
Hematemesis : muntah darah berwarna merah segar atau seperti kopi
perdarahan akut dari saluran pencernaan atas, proximal dari ligamen treitz
Melena : berak darah berwarna hitam kental menyulit adanya degradasi darah di
usus perdarahan dari sel pencernaan atas
Hematochezia : perdarahan rektal berwarna merah segar berasal dari kolon
Perdarahan gastrointestinal akut bagian atas
Diagnosa banding
Penyebab terbanyak : ulkus peptik, gastritis dan gx sisa hipertensi portal (yaitu :
varises esofagus, gaster, gastropati portal)
Penyakit Ulkus Peptik :
Terdiri dari ulkus gaster, duodenal dan stomal penyebab separuh dari
seluruh perdarahan saluran cerna atas
Perdarahan terjadi karena ulkus meluas dan mengenai dinding lateral
pembuluh darah
Penyebab ulkus gastroduodenal terbanyak : infeksi H.pylori dan pemakaian
NSAID
GASTRITIS
Definisi : adanya perdarahan mukosal, eritema dan erosi
Penyebab Gastritis :
NSAID
Stress gastritis terjadi pada penderita di ICU dengan gagal nafas, hipotensi,
sepsis, gagal ginjal, luka bakar, peritonitis, ikterus atau trauma neurologis
Kemoterapi yang dimasukkan melalui arteri hepatika (jarang) menyebabkan
nekrosis mukosa lambung dan duodenum
WORK UP
1. Resusitasia. Menentukan kegawatan keadaan klinis
Hematemesis melena atau hematochezia menunjukkan adanya perdarahan besar
Pucat, hipotensi, takikardi = kehilangan darah > 40 % harus segera diberikan replacement
Hipotensi postural > 10 mmHg : penurunan volume darah 20 % Akses IV (infus) bila shock pasang CVP Pasang NGT, aspirasi Aspirat berwarna merah segar dan tidak bersih dengan lavas adalah
indikasi endoskopi atas emergensi Cek hematokrit, trombosit, faktor pembekuan dan blood typing dan
crossmatching Kehilangan darah yang signifikan harus segera diganti dengan NS
sambil menunggu transfusi darah Penderita dengan nemodinamik tidak stabil harus dirawat di ICU
2. Anamnesa Sambil melakukan resusitasi dilakukan anamnesa segera Riwayat penyakit peptik dan sindroma depresi menunjukkan kemungkinan
perdarahan ulkus Penting untuk menanyakan pemakaian NSAID, alkohol zat kaustik Penderta dengan kecurigaan penyakit hepar harus diterangi agresif,
biasanya dilakukan endoskopi atas karena resiko varises
3. Pemeriksaan Fisik Stigmata kulit dari cirrhosis atau keganasan Telangiektasi kutaneus multiple menunjukkan kemungkinan hereditary
hemoorhagic telangiectasia Infadenopati hepatosplenomegali dan massa abdominal kemungkinan
neoplasma Splenomegali, ascites atau dilatasi pembuluh darah abdomen menunjukkan
kemungkinan hipertensi portal
TEST TAMBAHAN1. Pemeriksaan laboratorium
HCT, trombosit, faal hemotasis Hematoksit yang rendah dan indeks mikrositik menunjukkan adanya
perdarahan kronis Trombositopenia karena penyakit sumsum tulang, kelainan autoimun,
hiopertensi portal dengan spenomegali Prothrombin time memanjang
2. Endoskopi atas
Indikasi : Perdarahan yang tidak dapat berhenti spontan Kecurigaan adanya cirrhosis atau fistula aortaenterik
Kontra indikasi Kecurigaan adanya perforasi Status kardiopulmonal yang jelek kontra indikasi Penurunana keasadaran relatif
3. Seintigraphy & angiography Indikasi sentrigraphy
Perdarahan yang singkat sehingga tak dapat dideteksi melalui endoskopi Sensitigrafi dengan ggm c sulfur koloid atau eritrosit yang diberi label ggmTc
pertechnetate dapat melihat sumber perdarahan jika tingkat perdarahan melebihi 0,5 cc/menit
Indikasi angiografiJika endoskopi tidak bisa menvisualisasikan lumen karena perdarahan masif
4. Pemeriksaan radiografik lainJika curiga adanya fistula aortaenterik CT scan abdomen dan MRI (setelah endoskopi menyingkirkan kemungkinan sumber perdarahan lain)
PRINSIP PENANGANANI. TRANSFUSI KOMPONEN DARAH
Sebelum transfusi datang, diberikan NS dahulu Perhatikan umur, penyakit jantung dan adanya perdarahan persisten Hematokrit harus dijaga 30 % pada orang tua Untuk meminimalkan kemungkinan overlord cairan lebih baik memakai
PRC Fresh frozen plasma atau trombosit diberikan jika ada kelainan faal
hematosis. Bisa diberikan pada penderita yang mendapat trasnfusi multipel karena darah transfusi mengandung sedikit faktor pembekuan
Pada perdarahan masif (>3liter) harus diberikan darah hangat untuk mencegah hipotermia
II. OBAT Ulkus peptikum dan stress gastritis: antagonis reseptorH2 intravena Varises atau gastropati portal : vasopressin intravena 0,2 - 0,4/menit
pada penderita tanpa kontra indikasi jantunga. Nitrogliserin transdermal atau TV : menurunkan tekanan portalb. Analog sintesis vasopresin : terlipresin, lebih efektif dibanding
vasopresinc. Somatostatin dan analognya oktreotide (dosis 25-50g/jam)
Perdaraan karena lesi angiodisplastik : estrogen iv atau oral
III. ENDOSKOPI TERAPEUTIK Urgent upper endoscopy dilakukan pada perdarahan akut saluran cerna
atas pada kecurigaan penyakit liver, fistula aortoenterik atau perdarahan yang tidak dapat berhenti
a. Sebelumnya lambung dibersihkan di NCT memakai salin atau air pada suhu kamar untuk meningkatkan visualisasi
b. Ulkus dengan perdarahan aktif : dilakukan endoskopi terapi dengan metode thermal dan nonthermal
c. Thermal : elektrokauter bipolar, heater probe application, Nd YAG laser
d. Non thermal : injeksi vasokonstriktur (epinefrin), sklerosan (alkohol dan ethanolamin), salin
e. Penyebab lain yang bisa diatasi dengan endoskopi terapetik adalah robekan maloory_Weiss, lesi angiodisplastik, erosi dientafoy
f. Penyebab yang sulit diatasi dengan endoskopi terapetik = stress gastritis, NSAID- induced gastritis, gastropati portal
Emergency upper endoskopy diindikasikan untuk penanganan perdarahan varises esofagusa. injeksi skleroterapi (sodium morrharvate, ethanolamin)b. injeksi variceal band
Varises gaster sulit untuk dikontrol dengan skleroterapi ataupun "banding" dan memerlukan penanganan non endoskopi
IV. KOMPRESI MEKANIS Penderita perdarahan varices yang gagal dengan endoskopi terapi
diberikan temponade balon memakai pipa sengktaken blakemore atau Linton-Nichlas 90 % perdarahan berhenti. Angka perdarahan ulang tinggi.
V. ANGIOGRAFI TERAPETIK Embolisasi angiografi dengan spons gelatin (gelfoanm) atau bekuan.
Antologus : untuk terapi perdarahan ulkus peptikum Vasopresin intra arterial atau embolisasi = untuk terapi perdarahan karena
stress gastritits, robekan mallory Weiss, hemolia, hemosuccus pancreatics, neoplasma
Trasjugular intrahepatic portosystemic shunt (TIPS) melalui angiografi : stent logam yang bisa dibesarkan dipasang diantara vena hepatica dan vena porta untuk menurunkan tekanan portal
VI. BEDAH Indikasi :
a. Kegagalan endoskopi terapetik atau angiografi
b. Intervensi bedah awal untuk perdarahan berulang atau persisten ulkus, robekan Mallory-Weiss, erosi dieulatoy, fistula aortoenterik
Antrektomi : lambung "watermelon" Urgent portacaval shunting atau esofagus deveskularisasi untuk
perdarahan karena hipertensi portal Traspalasi hepar untuk perdarahan variceal berulang pada penderita
penyakit liver stadium lanjut Splenektomi : perdarahan dari gastric varices terisolasi karena trombosis
vena lienalis
KOMPLIKASI :
Perdarahan berlebihan dan kematian(mortalitas 8-10%, pada perdarahan berulang / menetap : 30-40%)
Yang penting adalah mencegah terjadinya perdarahan pertama atau berulangnya perdarahanMisalnya : Ulkus = terapi untuk H.pylori NSAID induced gastritis dan ulkus : prostaglandin, antagonis reseptor H2 Stress gastritis : antagonis reseptor H2, antasid dosis tinggi, sukrafat Varices esofagus : terapi propanolol STE dan bard ligation
PERDARAHAN GASTROINTESTINAL BAWAH AKUTDiagnosis banding Penyebab terbanyak : divertikulosis dan angiodisplasia Perdarahan kronik : hemorrhpid dan keganasan kolon
Divertikulosis Perdarahan divertikular terjadi pada 3 % penderita divertikulasis akut. Berak
berwarna merah atau maron dan tidak nyeri kadang-kadang bisa terjadi melena Meskipun divertikel lebih banyak terdapat disigmoid tetapi perdarahan terjadi
lebih sering pada sebelah kanan Sebagian besar kasus sembuh sendiri dan tidak berulang sehingga tidak perlu
penganganan khusus
Angiodisplasia 20-40% perdarahan akut saluran cerna bawah disebabkan oleh vascular ectasia
dan angiodisplasia Angiodisplasia juga penyebab umum dari perdarahan kronik Lesi angiodisplasia pada kolon biasanya multipel, kecil (<5 mm) dan terletak di
kolon kanan dan sekum Berhubungan dengan umur lanjut dan penyakit katub aorta
Penyakit perianal Hemoorhoid fisura ani : perdarahan sedikit Polip dan karsinoma
Varices rektal : perdarahan bisa sampai mengancam jiwa
NEOPLASMA Neoplasma kolon (jinak maupun garis), sering pada orang tua dan
menimbulkan perdarahan intermitan, atau perdarahan tersamar
LAIN - LAIN Inflammatory bowel disease : perdarahan sedikit kadang-kadang masif Kolik iskhemik Infeksi (campylobacter jejuni, Salmonela spp, Shigella spp, E .coli) Radiasi (akut/kronik) Divertikulum meckeli Intussusepsi Fistula aorta enterik, ulkus rektal soliter, ulkus sekal (sering karena NSAID)
WORK UP1. Resusitasi
Koreksi defisit volume dan stabilisasi hemodinamik Pasang NGT dan endoskopi atas
2. Anamnesa dan pemeriksaan fisik Riwayat sebelumnya ada penyakit saluran cerna (hemorrhoid, IBD) Gejala yang menyertai (diare, nyeri) kemungkinan kolitis atau keganasan Pada keganasan didapatkan penurunan BB, anoreksia, limfadenpati massa
yang dapat diraba3. Tes tambahan
a. Endoskopi - kolonoskopi untuk perdarahan yang telah berhenti atau yang lambat.- Pada kolonoskopi dengan hasil relatif dilakukan retroskopi peroral
b. Skintigrafi dan angiografi- Angiografi untuk perdarahan yang cepat > 0,5 ml/detik. Sebelum
angiografi lebih baik dilakukan skintigrafi untuk menentukan lokasi perdarahan
- Skintigrafi yang sangat penting untuk mendeteksi Meckel's
PRINSIP PENANGANAN
1. OBAT-OBATAN
Hemoorhoid, fistura ani, ulkus rektal soliter = bulk forming agent, menghindari mengejan, "sitzbath"
Salep kortikosteroid dan supositon sering digunakan tapi efektifitas dipertanyakan
Kombinasi estrogen - progesteron mengurangi perdarahan pada beberapa penderita angiodisplasia
IBD : obat anti inflamasi Formalin intrarektal : radiation proctitis dan oksigen hiperbarik
2. Endoskopi terapetik Kolonoskopik kauter bipolar, kauter monopolar, "heater probe application"
dan Nd: YAG lasser = sukses menangani angiodisplasia dan proktokolitis radiasi kronis
3. Angiografi terapetik Untuk perdarahan yang ekstensif Intravaskuler vasopressin ; toksisitas cardiovaskular tinggi Angiografi embolisis dipertimbangkan sebagai prosedur terakhir karena
resiko infark usus (13 - 18 %)
BEDAH
Dilakukan pada beberapa kasus (divertikulum meckel, beberapa keganasan) Hemikolektomi dextran atau subtotal kolektomi dilakukan pada perdarahan
berulang yang signifikan tapi sumbernya tidak ditemukan Kecurigaan angiodisplasia di usus halus = esteroskopi intraoperatif
KOMPLIKASI Morbiditas tinggi - resiko transfusi
PENATALAKSANAAN PASIEN PERDARAHAN SALURAN PENCERNAAN BAGIAN ATAS
Vital signResusitasi :- DL trombosit- Faktor koagulasi- Tipe darah & reaksi
silang- IV line (2)- NGTAx dan pemeriksaan fisik
Kehilangan volume atau tak ada perdarahan yg bermaknaKetidakstabilan hemodinamik tak ada perdarahan aktif
Tidak ada perdarahan aktif
Tetap stabil Perdarahan berulang
ulkus Sumber perdarahan tak ditemukan Varises kelainan vaskular atau tidak teratasi dgn endoskopi Esofagus terapetik
Kegagalan terapi kegagalan terapi
kegagalan terapi
PENATALAKSANAAN PERDARAHAN SALURAN CERNA BAWAH AKUT
- IV normal salin- PRC - Faktor pembekuan
(jika diperlukan)
Pengobatan empiris
Urgent upperendoscopy
Evaluasi elektif dengan endoskopiBarium radiografi
Skleroterapi dan pengikatan variseal
Kauter dan injeksi
Vasopressin atau oktreotid dan tamponade balon
Angiografi terapetikBedah urgen
TIPS dan Bedah
Angiografi terapetik dan bedah urgen
Vital signResusitasi :- DL trombosit- Faktor koagulasi- Tipe darah & reaksi silang- IV line (2)- NGTAx dan pemeriksaan fisikTes penunjang atas indikasiNGT jika ada kecurigaan sumber dari sal. cerna atas
Kehilangan volume tak ada kehilangan yg bermakna
Atau ketidakstabilan tak ada perdarahan aktif hemodinamik
perdarahan aktif tidak ada
Kemungkinan perdarahan aktif sumber tak didapatkan Sumber dari kecurigaan dari Sal.cerna atas sal.cerna bawah
normal
perdarahan berulang perdarahan berulang minimal memerlukan transfusi
Perdarahan tampak
Terapi gagal atau perdarahan yang sedang berlangsung tetapi sumbernya tak diketahui
IV = normal salinTransfusi PRC atau faktor pembekuan
Eradikasi elektif dengan kolonoskopi atau sigmoidoskopi
Urgent upperendoscopy
Urgent colonoscopy setelah lavement
Erythrocyte sentrigrafi dilanjutkan dgn angiografi
Endoskopic cantery atau injectionEmbolisasi angiografik atau vasopressin
Bedah Urgen
Barium radiografi usus halusEnteroskopiSean meckel's
Suplemen besi
Pertimbangkan :- angiografi
diagnostik- enteroskopi
intraoperatif- terapi hormonal
empiris untuk AVM
- kolektomi porsial