gangguan asam urat_rev

42
PENYEBAB DAN PENGOBATAN GANGGUAN ASAM URAT PADA USIA LANJUT MAKALAH KESEHATAN OLAHRAGA Oleh : Amalia Barikah NIM. 10601244182 Dosen Pengampu : Farida Mulyaningsih, M.Kes PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

Upload: hamstersbarikah

Post on 04-Aug-2015

332 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan Asam Urat_rev

PENYEBAB DAN PENGOBATAN GANGGUAN ASAM URAT

PADA USIA LANJUT

MAKALAH KESEHATAN OLAHRAGA

Oleh :

Amalia Barikah

NIM. 10601244182

Dosen Pengampu :

Farida Mulyaningsih, M.Kes

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012

Page 2: Gangguan Asam Urat_rev

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang

berjudul “Penyebab dan Pengobatan Gangguan Asam Urat pada Usia Lanjut” ini tepat

pada waktunya.

Melalui makalah ini penulis hendak memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai Pengobatan Asam urat yang paling sering diderita oleh lanjut usia. Selain itu

penulis juga ingin memaparkan pengertian Asam urat, faktor penyebab, gejala yang

timbul, tindakan pegobatan, serta upaya pengobatan Asam urat dengan metode medik.

Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan

dalam penyusunan makalah ini, baik dari isi maupun penulisannya. Untuk itu kritik dan

saran dari semua pihak yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi

penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

atas segala bantuan semua pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Yogyakarta, 4 Agustus 2012

Penulis

Amalia Barikah

NIM : 10602144182

ii

Page 3: Gangguan Asam Urat_rev

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah .....................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan........................................................................................................3

BAB II. KAJIAN TEORI  

A. Pengertian Gangguan Asam Urat (hiperurisemia).....................................................4

B. Komplikasi Akibat Tingginya Kadar Asam Urat (hiperurisemia).............................8

BAB III. PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri dan Gejala Gangguan Asam Urat...............................................................10

B. Stadium Gangguan Asam Urat ................................................................................11

C. Pencegahan Gangguan Asam Urat...........................................................................12

D. Tindakan Medis Kepada Penderita Gangguan Asam Urat.......................................15

E. Olahraga dan Terapi yang Cocok untuk Penderita Gangguan Asam Urat...............21

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan................................................................................................................24

B. Saran  ........................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................26

iii

Page 4: Gangguan Asam Urat_rev

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gangguan asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan

seseorang. Pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi

merupakan penyebab penyakit ini. Meskipun demikian, bukan berarti penderita asam

urat tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung protein. Asalkan jumlahnya

dibatasi, tidak masalah. Selain itu, pengaturan diet yang tepat bagi penderita asam urat

mampu mengontrol kadar asam dan urat dalam darah. Penderita asam urat tinggi,

memang harus hati-hati terhadap makanan.

Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat.

Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan

oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional.

Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi

yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan

laboratorium.

Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk

kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan

nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel

tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua

makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan)

atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).

Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya

tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada

setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah

makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh

menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa

kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen.

1

Page 5: Gangguan Asam Urat_rev

Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat.

Akibatnya banyak orang suka menyamaratakan semua makanan. Orang menyantap apa

saja yang dia inginkan, tanpa mempertimbangkan kandungan di dalamnya. Makanan

sumber dari produk hewani biasanya mengandung purin sangat tinggi.Produk makanan

mengandung purin tinggi kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat

mengalami gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan,

jumlah purin dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas normal.

Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar

asam urat adalah alkohol, ikan hearing, telur, dan jeroan.Ikan hearing atau sejenisnya

(sarden), dan jeroan merupakan sumber senyawa sangat potensial. Yang tergolong

jeroan bukan saja usus melainkan semua bagian lain yang terdapat dalam perut hewan –

seperti hati, jantung, babat, dan limfa (kelenjar getah bening).

Konsumsi jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin.

Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darahnya, yang berbentuk butiran dan

mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan rasa sangat sakit. Jeroan memang

merupakan salah satu hidangan menggiurkan, di antaranya soto babat, sambal hati dan

sate jantung. Tetapi salah satu dampaknya, jika tubuh kelebihan senyawa purin maka si

empunya diri mengalami sakit pada persendian.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud gangguan Asam urat ?

2. Bagaimana ciri-ciri gangguan Asam urat dan gejala yang timbul dari penyakit

tersebut?

3. Tindakan medik yang perlu dilakukan untuk mencegah dan mengobati penderita

gangguan Asam urat.

4. Olahraga dan terapi apa yang cocok untuk penderita gangguan asam urat?

2

Page 6: Gangguan Asam Urat_rev

C. Tujuan

1. Mengurangi pembentukan asam urat sehingga kadarnya dalam darah berada di

dalam batas-batas normal. Tujuan ini dicapai dengan membatasi konsumsi

makanan, khususnya yang tinggi purin (kandungan purin 150 mg – 1500 mg/100

gram bahan makanan).

2. Mempermudah ekskresi asam urat ke dalam urin dengan peninggian pH urin

melalui diet tinggi sisa basa dan peningkatan asupan cairan. Diet tinggi sisa basa

dilakukan dengan mengurangi konsumsi bahan makanan yang mengasamkan urin

dan memperbesar konsumsi bahan makanan yang membuat urin lebih alkalis.

3. Menurunkan berat badan jika penderitanya terlalu gemuk dan kemudian

mempertahankan berat badan yang normal.

3

Page 7: Gangguan Asam Urat_rev

BAB II

Kajian Teori

A. Gangguan Asam Urat/Hiperurisemia

Hiperurisemia telah dikenal sejak abad ke-5 SM. Penyakit ini lebih banyak

menyerang pria daripada perempuan, karena pria memiliki kadar asam urat yang lebih

tinggi daripada perempuan selain itu karena perempuan mempunyai hormon esterogen

yang ikut membuang asam urat melalui urin. Faktor tersebut semakin menambah

kekhawatiran masyarakat terutama yang tinggal di daerah perkotaan karena pola makan

mereka yang serba mewah tetapi salah (Utami,2004)

Gangguan Asam Urat atau Hiperurisemia merupakan keadaan meningkatnya

asam urat dalam darah akibat gangguan metabolisme purin. Nukleotida ini bukan

merupakan protein esensial karena lima puluh persen lebih purin berasal dari

metabolisme tubuh sendiri. Sebagai bagian dari materi genetik (DNA dan RNA), purin

terdiri atas guanin dan adenin. Salah satu produk limbah purin pada manusia adalah

asam urat yang sulit larut dalam urin (garam urat lebih larut daripada asam urat). Dalam

urin dengan pH 5, hanya 10% asam urat yang larut jika dibandingkan dalam urin

dengan pH 7. Padahal urin kita pada umumnya memiliki pH sekitar 5,8 (Biokimia

Harper).

Sebenarnya produk nitrogenus hasil metabolisme purin diekskresikan lewat 3

bentuk: (1) NH3, (2) urea dan (3) senyawa urat. Hewan yang hidup dalam air seperti

ikan akan mengekskresikan produk limbah tersebut dalam bentuk NH3 karena adanya

air sebagai pelarut. Manusia dan hewan lainnya akan mengekskresikan dalam bentuk

urea (ureotelik) dan senyawa urat (urikotelik). Hanya saja, manusia, burung, amfibi dan

reptil tidak memiliki enzim urikase yang dapat mengubah asam urat menjadi senyawa

yang mudah larut, yaitu alantoin, sehingga terdapat depot asam urat dalam tubuh. Pada

laki-laki, depot asam urat berkisar 1200 mg sedang pada wanita, sekitar 600 mg. Pasien

penyakit gout tanpa tofus memiliki depot asam urat sekitar 2 gm hingga 4 gm,

sedangkan pasien dengan tofus bisa mengandung depot asam urat sampai sebesar 30 gm

(Biokimia Harper). Nukleotida lainnya, pirimidin (sitosin, timidin, uridin), jarang

menimbulkan permasalahan kesehatan karena produk limbahnya bersifat larut dalam

urin.

4

Page 8: Gangguan Asam Urat_rev

Gangguan asam urat / hiperurisemia ada 2 jenis, yaitu :

1. Primer

Disebabkan oleh produksi asam urat yang berlebihan.

2. Sekunder

Disebabkan oleh obat / racun yang mengakibatkan produksi asam urat naik dan

menyebabkan serangan akut / mendadak (obat golongan salisilat, diuretik).

1) Definisi Hiperurisemia

a) Definisi

Hiperurisemia adalah konsentrasi monosodium urat dalam plasma yang melebihi

batas kelarutan yaitu lebih dari 7 mg/dl (Asdie,2000). Hiperurisemia berkaitan

dengan resiko mengalami penyakit gout (Asdie,2000)

b) Etiologi

Berdasarkan penyebabnya hiperurisemia dibagi menjadi 2 yaitu :

Hiperurisemia primer, yang penyebabnya belum diketahui dan hiperurisemia

sekunder, yang diketahui penyebabnya seperti kelainan glikogen dan ginjal

(Utami,2004).

Sedang menurut buku lain karangan Krisnatuti, penyebab hiperurisemia adalah

gangguan metabolisme sejak lahir. Gangguan ini menyebabkan kadar asam urat

dalam serum tinggi. Selain itu, kadar asam urat juga tegantung pada beberapa faktor

antara lain konsumsi makanan yang tinggi purin, berat badan, jumlah alkohol yang

diminum,obat diuretik atau analgetik, faal ginjal dan volume urin perhari

(Krisnatuti,2008).

Sedangkan menurut Junaidi, hiperurisemia terjadi karena pembentukan asam urat

berlebihan, pengeluaran asam urat melalui ginjal kurang dan perombakan dalam

usus yang berkurang(Junaidi,2006)

c) Patofisiologi

Pada manusia, asam urat adalah produk akhir dari degradasi purin. Fungsi

fisiologisnya tidak diketahui sehingga dianggap sebagai sampah. Cadangan urate

meningkat beberapa kali pada individu yang mengalami gout. Akumulasi

berlebih ini bisa muncul baik dari overproduksi atau sekresi yang kurang.

5

Page 9: Gangguan Asam Urat_rev

Purin yang merupakan sumber asam urat berasal dari tiga sumber: purine dari

makanan, perubahan asam nukleat jaringan menjadi nukleotida purine, dan

sintesis de nouvo basa purine.

Abnormalitas pada sistem enzim yang mengatur metabolisme purine bisa

berakibat pada overproduksi asam urat. Peningkatan aktivitas phosphoribosyl

pyrophosphate (PRPP) synthetase berakibat peningkatan konsentrasi PRPP,

penentu pada sintesis purine. Defisiensi hypoxanthine-guanine phosphoribosyl

transferase (HGPRT) bisa berakibat pada overproduksi asam urat.. HGPRT

bertanggung jawab untuk konversi guanine menjadi asam guanilat dan

hypoxanthine menjadi asam inosinat. Kedua konversi ini membutuhkan PRPP

sebagai co-substrate dan merupakan reaksi penting pada sintesis asam nukleat.

Defisiensi pada enzim HGPRT berakibat peningkatan metabolisme guanine dan

hypoxanthine menjadi asam urat dan lebih banyak PRPP untuk berinteraksi

dengan glutamine pada langkah pertama jalur sintesis purine. Ketiadaan total

HGPRT berakibat sindrom Lesch-Nyhan pada masa anak-anak, yang dicirikan

dengan athetosis, spasticity, keterbelakangan mental, dan produksi berlebihan

asam urat.

Asam urat juga bisa overproduksi sebagai konsekuensi dari peningkatan

penghancuran asam nukleat jaringan, seperti pada myeloproliferasi dan kelainan

limfoproliferasi.

Purine dari makanan memegang peranan penting pada pembentukan

hiperurisemia pada absennya gangguan pada metabolisme dan ekskresi purine.

Sekitar dua per tiga asam urat yang diproduksi tiap hari diekskresikan di urine.

Sisanya dieliminasi melalui saluran cerna setelah degradasi enzimatik oleh

bakteri kolon. Penurunan ekskresi asam urat di urine di bawah tingkat produksi

mengakibatkan hiperurisemia dan peningkatan cadangan natrium urate.

Obat yang menurunkan kliren asam urat oleh ginjal melalui modifikasi filtrasi

atau salah satu proses pada transpor tubular termasuk duretik, salisilat (<2

g/hari), pirazinamide, etambutol, asam nikotinat, etanol, levodopa, siklosporin

dan obat sitotoksik.

Individu normal memproduksi 600-800 mg asam urat tiap hari dan

mengekskresikan kurang dari 600 mg di urine. Individu yang mengekskresikan

lebih dari 600 mg pada diet bebas purine dianggap memproduksi terlalu banyak.

Individu hiperurisemia yang mengekskresikan kurang dari 600 mg asam urat per

6

Page 10: Gangguan Asam Urat_rev

24 jam pada diet bebas purine dianggap memproduksi di bawah normal. Pada

diet normal, ekskresi >1000 mg per 24 jam mencerminkan overproduksi; kurang

dari itu mungkin normal.

Penyimpanan asam urat pada cairan sinovial mengakibatkan inflamasi yang

melibatkan mediator kimia yang menyebabkan vasodilatasi, peningkatan

permeabilitas vaskular, dan aktivitas kemotaktik untuk leukosit

polimorfonuklear. Fagositosis kristal urat oleh leukosit berakibat lisis sel dengan

cepat dan pelepasan enzim proteolitik ke sitoplasma. Reaksi inflamasi yang

muncul dihubungkan dengan sakit persendian yang hebat, erythema, panas dan

membengkak.

Nefrolitiasis asam urat terjadi pada 10-25% pasien dengan gout. Faktor yang

membuat individu rentan terhadap nefrolitiasis asam urat termasuk ekskresi

berlebihan asam urat melalui urin, urin yang asam, dan urin yang pekat.

Pada nefropati asam urat akut, gagal ginjal akut terjadi sebagai hasil dari

penghalangan aliran urine sekunder sehingga terjadi presipitasi kristal asam urat

yang masif pada tubulus pengumpul dan ureter. Sindrome ini sering terjadi pada

pasien dengan myeloproliferasi atau kelainan limfoproliferasi dan hasil dari

keganasan yang masif, terutama ketika memulai kemoterapi. Nefropati urat

kronik disebabkan penyimpanan jangka panjang kristal urat pada parenkim

ginjal.

Tophi (deposit urat) jarang pada subjek gout dan merupakan komplikasi akhir

dari hiperurisemia. Tempat paling umum untuk deposit tophaceous pada pasien

dengan gout artritis berulang adalah pada dasar jempol kaki, sisi luar telinga,

olelacranon bursae, tendon Achiles, lutut, pergelangan tangan dan tangan.

2) Pembentukan Purin

Asam Urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, baik purin yang

berasal dari bahan pangan maupun dari hasil pemecahan purin asam nukleat tubuh.

Dalam serum, monosodium urat terutama berada dalam bentuk natrium urat, sedangkan

dalam saluran urin, monosodium urat dalam bentuk asam urat. Zat gizi yang digunakan

dalam pembentukan purin di dalam tubuh yaitu glutamin, glisin,aspartat, dan CO2. Hati

adalah tempat yang terpenting dalam sintesa purin (Krisnatuti,2008).

7

Page 11: Gangguan Asam Urat_rev

Secara ilmiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua

makanan dari sel hidup, yakni makanan, tanaman dan juga pada hewan. Jadi, asam urat

merupakan hasil metabolisme didalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh

berlebih( Suryo Wibowo. 2009 ).

3) Keluhan dan Diagnosis

Tanda-tanda hiperurisemia adalah terjadinya serangan mendadak pada sendi,

terutama sendi ibu jari kaki. Serangan pertama sangat sakit dan sering dimulai pada

pertengahan malam. Sendi menjadi cepat bengkak, panas, dan kemerah-merahan.

Meskipun serangan pertama terjadi pada jari ibu kaki, tetapi sendi-sendi yang lain

seperti lutut, tumit, pergelangan tangan dan kaki juga merasa sakit ( Krisnatuti,2008)

Orang yang merasakan gejala dan serangan pertama, sebaiknya segera di diagnosis

melalui pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan cairan sendi, atau melakukan uji

radiologis (Utami,2004)

4) Penderita Hiperurisemia

Penyakit hiperurisemia lebih sering menyerang laki-laki diatas umur 40 tahun,

karena kadar asam urat pada pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. Pada

usia ini, pria mengalami penurunan kemampuan yaitu tak seenergik pria yang berusia

20 tahun karena mempunyai masalah dengan otot atau persendian. Jika penyakit ini

menyerang wanita, maka pada umunya wanita yang menderita adalah wanita yang

sudah menopause. Pada wanita yang belum menopause, memiliki kadar hormon

estrogen yang cukup tinggi. Hormon ini membantu mengeluarkan asam urat darah

melalui kencing. Laki-laki tidak memiliki hormone estrogen yang tinggi, sehingga asam

urat sulit dikeluarkan melalui kencing dan resikonya adalah kadar asam urat bisa

menjadi tinggi (hiperurisemia).

Pada anak-anak jarang menderita hiperurisemia, jika anak-anak terserang

hiperurisemia, kemungkinan ada penyakit lain yang menyebabkan kadar asam urat

tinggi, seperti gangguan hormon, penyakit ginjal, kanker darah ataupun faktor

keturunan. (Utami,2004).

B. Komplikasi Akibat Tingginya Kadar Asam Urat (hiperurisemia)

1) Kencing batu

Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah akan mengendap di ginjal dan saluran

perkencingan, berupa kristal dan batu.

2) Merusak ginjal

8

Page 12: Gangguan Asam Urat_rev

Kadar asam urat yang tinggi akan mengendap di ginjal sehingga merusak ginjal.

3) Penyakit jantung

Dalam kasus penyakit jantung koroner, asam urat menyerang endotel lapisan bagian

paling dalam pembuluh darah besar. Jika endotel mengalami disfungsi atau rusak, akan

menyebabkan penyakit jantung koroner.

4) Stroke

Asam urat bisa menumpuk di pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah tidak

lancar dan meningkatkan resiko penyakit stroke.

5) Merusak saraf

Jika tumpukan monosodium urat terletak dekat dengan saraf maka bisa mengganggu

fungsi saraf.

6) Peradangan tulang

Jika asam urat menumpuk di persendian, lama-lama akan membentuk tofus yang

menyebabkan artrhitis gout akut, sakit rematik atau peradangan sendi bahkan bisa

sampai terjadi kepincangan. (Vitahealth,2005 dan Kertia,2009)

9

Page 13: Gangguan Asam Urat_rev

BAB III

PEMBAHASAN

A. Ciri – ciri dan Gejala Gangguan Asam Urat/Hiperurisemia

Berdasarkan subkomite The American Rheumatism Association yang menetapkan

kriteria diagnostik untuk asam urat adalah:

a. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.

b. Thopus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan

mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.

c. Lebih dari sekali mengalami serangan arthritis akut

d. Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari

e. Oligoarthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4 )

f. Kemerahan di sekitar sendi yang meradang

g. Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak

h. Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal pertama

i. Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki)

j. Tophus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular

(tulang rawan sendi) dan kapsula sendi

k. Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL)

l. Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja)

m. Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.

Gejala-gejala Asam Urat diantaranya :

a. Sendi terasa nyeri, ngilu, linu, kesemutan dan bahkan membengkak dan

berwarna kemerahan ( meradang ).

b. Biasanya persendian terasa nyeri saat pagi hari (baru bangun tidur) atau malam

hari.

c. Rasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang.

d. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan

tangan dan siku.

e. Pada kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat bergerak.

10

Page 14: Gangguan Asam Urat_rev

Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk

mengurangi peradangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat

analgesik/NSAID, kortikosteroid, tirah baring, atau dengan pemberian kolkisin.

Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar asam

urat dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang

memacu pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang

menghambat pembentukan asam urat (misal allopurinol).

B. Stadium Gangguan Asam Urat

Sama halnya dengan penyakit kanker yang terdiri atas beberapa stadium. Kasus

asam urat tingkat keparahannya terdiri dari empat tahapan/stadium:

1. Tahap Asimtomatik (stadium I)

2. Tahap Akut (stadium II)

3. Tahap Interkritikal (stadium III)

4. Tahap Kronik (Stadium IV)

1.Tahap Asimtomatik (stadium I)

Tanda-tanda gangguan asam urat/gout pada stadium I atau permulaan biasanya ditandai

dengan peningkatan kadar asam urat tetapi tidak dirasakan oleh penderita karena tidak

merasakan sakit sama sekali dan tidak disertai gejala nyeri, arthritis, tofi/tofus maupun

batu ginjal atau batu urat di saluran kemih.

2.Tahap Akut (stadium II)

Asam urat Stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai dengan rasa nyeri

yang hebat, bengkak, merah dan terasa panas pada pangkal ibu jari kaki. Biasanya

serangan muncul pada tengah malam dan menjelang pagi hari. Serangan seperti ini bisa

hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari (10 hari) dan bila diberi obat akan

sembuh dalam waktu kurang lebih 3 hari. Interval serangan yang cukup lama dan sendi

masih dalam keadaan normal.

11

Page 15: Gangguan Asam Urat_rev

3. Tahap Interkritikal (stadium III)

Asam urat Stadium III adalah tahap interval di antara dua serangan akut. Biasanya

terjadi setelah satu sampai dua tahun kemudian. Interval serangannya bertambah pendek

namun penderita masih bisa melakukan aktivitas normal tanpa ada rasa sakit sama

sekali bila tidak sedang kambuh.

4. Tahap Kronik (stadium IV)

Tahapan kronik ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi atau perubahan

bentuk pada sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk seperti semula, ini disebut

gejala irreversibel atau arthritis gout kronis. Pada kondisi ini frekwensi kambuh akan

semakin sering dan disertai rasa sakit terus menerus yang lebih menyiksa dan suhu

badan bisa tinggi. Bila demikian bisa menyebabkan penderita tidak bisa jalan atau

lumpuh karena sendi menjadi kaku kaku tak bisa ditekuk.

C. Pencegahan Hiperurisemia

1) Hindari Kegemukan

Meskipun tidak selalu, tetapi orang yang kegemukan umumnya mengonsumsi

protein dalam jumlah yang berlebihan. Kita tahu bahwa protein mengandung purin yang

banyak sehingga menyebabkan kadar asam urat dalam darah meninggi.

2) Kurangi Asupan Makanan Tinggi Purin

Mengurangi makanan tinggi purin perlu karena purin merupakan senyawa yang

akan dirombak menjadi asam urat dalam tubuh.

3) Banyak Minum / tinggi cairan

Konsumsi cairan yang banyak terutama dari minuman dapat membantu

pengeluaran asam urat melalui urine.

4) Hindari Latihan Fisik berlebihan

Kurang olahraga akan menyebabkan protein yang dikonsumsi dalam makanan

lebih cenderung menghasilkan asam urat, tetapi aktifitas fisik yang berlebih juga tidak

bagus karena bisa memacu terjadinya serangan akut penyakit hiperurisemia pada sendi

tersebut.

12

Page 16: Gangguan Asam Urat_rev

5) Hindari Berat Badan Kurang

Berat badan yang kurang salah satunya disebabkan karena asupan kalori yang

kurang. Kekurangan kalori akan meningkatkan asam urat darah dengan adanya keton

bodies yang dapat mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.

6) Kurangi Konsumsi Makanan berlemak

Makanan yang mengandung lemak, akan menyebabkan lemak tertimbun di

dalam tubuh. Pembakaran lemak menjadi kalori akan meningkatkan keton darah

(ketosis) yang akan menghambat pembuangan asam urat melalui urin.

7) Kurangi konsumsi alkohol

Karena alkohol merupakan salah satu sumber purin yang juga dapat

menghambat pembuangan purin melalui ginjal, sehingga disarankan tidak sering

mengonsumsi alkohol.

8) Hindari sepatu hak tinggi dan sempit

Pemakaian sepatu hak tinggi akan menyebabkan aliran darah sekitar sendi

kurang lancar. Aliran darah yang kurang lancar disekitar sendi akan memicu rasa nyeri

sendi. (Khomsan,2006)

Terapi Pencegahan

Prinsip umum

Jika serangan pertama asam urat akut ringan dan segera merespon terhadap

perawatan, konsentrasi serum urat pasien hanya naik sedikit, dan ekskresi asam

urat melalui urine tidak berlebihan (<1000 mg/24 jam pada diet normal), maka

perawatan profilaksis bisa ditunda.

Jika pasien mendapat serangan asam urat yang parah, terjadi komplikasi litiasis

asam urat, serum asam urat naik (>10 mg/dl), atau ekskresi asam urat melalui

urin selama 24 jam > 1000 mg, maka perawatan profilaksis harus segera

dilakukan setelah serangan akut.

13

Page 17: Gangguan Asam Urat_rev

Terapi profilaksis juga sesuai untuk pasien dengan serangan asam urat yang

sering (yaitu lebih dari dua atau tiga per tahun) bahkan jika konsentrasi serum

asam urat normal atau sedikit naik.

Kolkisin

Kolkisin yang diberikan 0,55-0,6 dua kali sehari bisa efektif untuk mencegah

artritis berulang pada pasien yang tidak terlihat memiliki tophi dan konsentrasi

serum urat-nya sedikit naik. Pasien yang merasakan onset serangan akut harus

meningkatkan dosis menjadi 1mg tiap 2 jam; umumnya serangan akan hilang

setalah 1 atau 2 mg.

Terapi Penurunan Asam Urat

Pasien dengan riwayat asam urat berulang dan konsentrasi serum asam urat yang

naik signifikan mungkin paling baik dirawat dengan terapi penurun asam urat.

Kolkisin, 0,5 mg dua kali sehari, harus diberikan selama 6-12 bulan pertama

terapi antihiperurisemi untuk mengurangi resiko serangan akut yang bisa terjadi

selama awal terapi penurunan asam urat.

Tujuan terapetik dari terapi antihiperurisemi adalah mengurangi konsentrasi

serum urat di bawah 6 mg/dl.

Evaluasi Hasil Terapi

Pasien harus dimonitor untuk berkurangnya sakit pada sendi dan juga efek

samping dan interaksi obat sehubungan dengan terapi. Rasa sakit yang hebat

pada serangan asam urat seharusnya mulai berkurang dalam sekitar 8 jam sejak

perawatan dimulai. Hilangnya sakit, erythema, dan inflamasi biasanya terjadi

dalam 48-72 jam.

14

Page 18: Gangguan Asam Urat_rev

D. Tindakan Medis Kepada Penderita Gangguan Asam Urat

1. Istirahat

Jika terjadi serangan akut, maka sendi harus diistirahatkan.

2. Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan membantu mempertahankan

kesehatan tulang rawan meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot disekitarnya

sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih banyak.

3. Obat anti inflamasi

Obat anti inflamasi / peradangan dan obat yang digunakan untuk menurunkan kadar

asam urat didalam darah misalnya allopurinol, bekerja menghambat pembentukan asam

urat di dalam tubuh.

4. Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan, dianjurkan untuk menurunkan berat badannya kenormal

atau bahkan 10-15% dibawah normal.

5. Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan

yang tinggi mengandung purin.

6. Hindari alkohol

Seseorang yang menderita hiperurisemia, harus menghindari alkohol. Karena alkohol

dapat meningkatkan asam laktat plasma, asam laktat plasma yang dihasilkan ini akan

menghambat pengeluaran asam urat. (Junaidi,2006)

Diet Bagi Penderita Gangguan Asam Urat

1. Tujuan

1) Mengurangi pembentukan asam urat

2) Pengobatan jangka panjang untuk mencegah terjadinya komplikasi

3) Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk dan

mempertahankannya dalam batas normal

(krisnatuti, 2008)

15

Page 19: Gangguan Asam Urat_rev

Syarat diet

1) Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih atau gemuk, maka

asupan energy sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-1000 kkal dari kebutuhan

energy normal.

2) Protein cukup, yaitu 1,0-1,2 kg/BB atau 10-15% dari kebutuhan energy total.

3) Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin > 150

mg/100 gr.

4) Lemak rendah, yaitu 10-20% dari kebutuhan energy total. Lemak dapat

menghambat pengeluaran asam urat/ purin melalui urine.

5) Vitamin dan mineral cukup.

6) Asupan cairan dianjurkan 2-2,5 Liter/hari.

Asupan Sumber Purin

Bahan pangan yang tinggi kandungan purinnya dapat meningkatkan kadar asam

urat dalam urin antara 0,5-0,75 gr/ml purin yang dikonsumsi. Konsumsi lemak atau

minyak tinggi seperti makanan yang digoreng, santan, margarin, mentega, dan buah

yang mengandung lemak tinggi seperti durian dan alpukat dapat mengganggu

pengeluaran asam urat. Konsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar asam urat serum

karena menurunkan pengeluaran asam urat dari ginjal (krisnatuti,2008)

Apabila telah terjadi pembengkakan sendi atau kadar asam urat darah lebih dari

10 mg/dl, penderita harus diberikan diit bebas purin. Diet bagi penderita hiperurisemia

harus dikurangi kandungan purinnya hingga kira-kira hanya mengkonsumsi sekitar 100-

150 mg purin per hari. Penderita hiperurisemia diberikan diit rendah protein karena

protein dapat meningkatkan produksi asam urat. Penderita hiperurisemia dapat

diberikan protein sebesar 50-70 g/hari atau 0,8-1,0 g/kg berat badan/hari

(Krisnatuti,2008)

Pengelompokan bahan makanan menurut kadar purin:

Kelompok I : kandungan purin tinggi (100-1000 mg/ 100 gr bahan makanan),

sebaiknya dihindari yaitu otak, hati, jantung, jeroan, kerang.

Kelompok II : Kandungan purin sedang (9-100mg/ 100 gr bahan makanan), dibatasi

maksimal 50-75 gr (1-1,5 potong) yaitu daging, ikan, kacang kering dan hasil

olahannya, melinjo, kangkung.

Kelompok III : Kandungan purin rendah, dapat diabaikan, dapat dimakan setiap hari

yaitu nasi, ubi, singkong, susu, keju, telur, mie.

16

Page 20: Gangguan Asam Urat_rev

(Almatsier, 2005)

Gangguan asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan

seseorang. Pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi

merupakan penyebab penyakit ini. Meskipun demikian, bukan berarti penderita asam

urat tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung protein. Asalkan jumlahnya

dibatasi, ya tidak masalah. Selain itu, pengaturan diet yang tepat bagi penderita asam

urat mampu mengontrol kadar asam dan urat dalam darah. Penderita asam urat tinggi,

memang harus hati-hati terhadap makanan. Diet yang dilakukan, harus memenuhi syarat

sebagai berikut :

1. Pembatasan purin

Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat

harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan

sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin

dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-

150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per

hari).

2. Kalori sesuai kebutuhan

Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh

berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang

kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap

memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa

meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies yang akan mengurangi

pengeluaran asam urat melalui urin.

3. Tinggi karbohidrat

Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik

dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan

pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya

tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti

17

Page 21: Gangguan Asam Urat_rev

gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa

akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

4. Rendah protein

Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat

dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah

yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang

dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau

0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein

nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.

5. Rendah lemak

Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang

digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi

lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.

6. Tinggi cairan

Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui

urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak

2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau

kopi. Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang

mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon,

blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-

buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit

mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan

durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.

7. Tanpa Alkohol

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang

mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi

alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma.

Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.

18

Page 22: Gangguan Asam Urat_rev

Terapi non-medikamentosa

Alkohol merupakan salah satu sumber purin dan juga dapat menghambat

pembuangan purin melalui ginjal sehingga disarankan tidak sering mengonsumsi

alkohol. Pasien juga disarankan untuk meminum cairan dalam jumlah banyak karena

jumlah air kemih sebanyak 2 liter atau lebih setiap harinya akan membantu pembuangan

urat dan meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih.

Ada beberapa jenis makanan yang diketahui kaya purin, antara lain daging, baik

daging sapi, babi, kambing, atau makanan dari laut (seafood), kacang-kacangan, bayam,

jamur, dan kembang kol. Tenaga kesehatan umumnya selalu menyarankan untuk

menghindari atau mengurangi konsumsi makanan tersebut. Akan tetapi, sampai

beberapa tahun yang lalu belum ada bukti nyata yang mendukung hal itu.

Makanan yang harus dihindari atau dikurangi jumlahnya :

Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.

Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.

Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.

Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.

Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti

tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo,

emping.

Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang

kol, buncis.

Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa.

Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur,

tape, tuak.

Sedangkan makanan yang harus Anda kurangi asupannya dalam arti dalam porsi

sedikit masih bisa Anda makan, yaitu :

a. ikan, daging kambing, daging ayam, daging sapi,

b. tempe, emping, kacang, oncom,

c. beberapa jenis sayuran tertentu seperti brokoli, bayam, kangkung, kol dan tauge.

19

Page 23: Gangguan Asam Urat_rev

Prinsip Diet Hiperurisemia (Asam urat)

Diet hiperurisemia pertama-tama harus mengikuti dahulu prinsip umum diet gizi

seimbang seperti yang dikemukakan dalam Pedoman Empat-Sehat Lima-Sempurna dan

13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Selanjutnya diet tersebut mengacu pada lima pedoman

yang disyaratkan dalam diet rendah purin: (1) pembatasan bahan makanan yang tinggi

purin; (2) alkalinisasi urin untuk memudahkan ekskresi asam urat (3) peningkatan

asupan cairan; (4) penurunan berat badan pada pasien dengan kegemukan;dan (5)

penghindaran alkohol.

Bahan makanan yang diperbolehkan adalah:

1. Bahan Makanan Sumber DHA (Docosahexaenoic acid): semua jenis bahan

makanan pokok dapat dikonsumsi dengan jumlah seimbang menurut kebutuhan

masing-masing. Makanan pokok terdiri atas bijian dan umbi, termasuk produk

olahannya seperti mie atau bihun.

2. Bahan Makanan Sumber Protein:

- susu dan hasil olahannya, keju, telur,

- daging, ayam, ikan (maksimal 50 gram/hari)

- kacang-kacangan kering maksimal 25 gram/hari atau tahu/tempe 50 gram/hari

3. Bahan Makanan Sumber Vitamin-Mineral:

- semua jenis buah-buahan

- semua jenis sayuran kecuali bayam, buncis, kembang kol, kacang polong,

jamur, asparagus, yaitu maksimal 50 g/hari

4. Minuman: semua minuman kecuali yang mengandung alkohol

5. Bumbu: semua bumbu kecuali ragi.

20

Page 24: Gangguan Asam Urat_rev

E. Olahraga dan terapi yang cocok untuk penderita gangguan Asam Urat

Olahraga adalah salah satu cara penting untuk tetap hidup sehat. Apalagi,

penyakit asam urat sendiri dapat disebabkan oleh makanan yang mengandung lemak

tinggi sehingga diperlukan aktivitas yang dapat membantu proses pembakaran lemak.

Namun, bila gerakan yang terlalu energik dapat menimbulkan rasa nyeri pada penderita

asam urat, maka olahraga yang cocok adalah dengan senam.

Senam penderita asam urat merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh

penderita asam urat. Selain dapat membantu dalam bergerak dan proses pembakaran

lemak, senam juga tidak akan terlalu memberatkan bagi penderita asam urat karena

gerakannya yang tidak terlalu sulit. Selain itu, senam sendiri merupakan olahraga yang

murah, bahkan dapat dikatakan gratis.

a. Senam Ergonomik, Senam Penderita Asam Urat

Senam ergonomik merupakan senam penderita asam urat. Gerakan pada senam

ergonomik ini cukup efektif, efisien, dan tidak memberatkan bagi penderita asam urat.

Gerakan pada senam ergonomik tidak seperti yoga atau gerakan fitness lainnya yang

lebih rumit dan lebih melelahkan. Gerakannya sendiri merupakan gerakan yang umum

dilakukan sehari-hari karena dasar dari senam ini adalah bahwa setiap orang pasti

mampu menjalankan senam ini. Walaupuan dilakukan oleh orang yang baru pertama

kali melakukan gerakan senamnya, namun tidak akan menimbulkan rasa sakit atau

nyeri, baik pada saat gerakan dilakukan maupun setelah selesai senam. Hal yang perlu

diperhatikan adalah rutinitas dan konsistensi dalam melakukan senam ini. Untuk

keperluan terapi atau pengobatan asam urat, senam penderita asam urat ini sebaiknya

dilakukan setiap satu jam dalam sehari setiap dua hari sekali.

Dikarenakan penderita asam urat yang mudah merasa nyeri pada bagian

persendian tubuh, maka senam yang dapat dilakukan adalah senam ergonomik yang

memiliki gerakan sederhana dan tidak terlalu melelahkan. Contoh dari gerakan senam

ini adalah dengan melakukan jalan di tempat secara cepat sambil memutar tangan ke

depan dan ke belakang. Gerakan ini dilakukan bersamaan dengan gerakan

menggelengkan kepala ke samping kiri dan ke samping kanan. Gerakan-gerakan

tersebut merupakan gerakan yang dilaukan sebagai pemanasan atau warming up.

21

Page 25: Gangguan Asam Urat_rev

Dengan rutin melakukan gerakan-gerakan senam ergonomik tersebut, maka rasa nyeri

yang dialami penderita asam urat akan hilang dengan sendirinya.

b. Jalan Kaki

Olahraga ringan seperti jalan kaki  bermanfaat untuk penderita rematik karena

asam urat. Pasalnya, jalan kaki membakar kalori, memperkuat otot dan membangun

tulang yang kuat tanpa mengganggu persendian yang sakit.

Untuk melakukan olahraga sebaiknya meminta pendapat dokter  supaya mengetahui

gerakan-gerakan terbaik.

Lakukan jalan kaki  4-5 kali seminggu selama 30-45 menit setiap latihan.

Mulailah aktivitas olahraga secara perlahan. Mulailah suatu program latihan baru secara

perlahan-lahan

c. Olahraga rutin

Seperti renang dan naik sepeda. Olahraga ini merupakan olahraga terbaik karena dapat

menggerakkan semua sendi.

Untuk melenyapkan nyeri tumit akibat asam urat :

-  Jangan melakukan gerakan untuk beberapa hari pada saat nyeri parah.

-  Kurangi jarak lari anda.

-  Anda dapat kembali ke aktivitas rutin anda bila nyeri tumit secara perlahan-lahan

membaik atau lenyap.

Yang dapat Anda lakukan di rumah:

*  Kompres es/dingin. Kompres es batu yang dibungkus dengan kain di daerah nyeri

selama 15 sampai 20 menit, tiga atau 4 kali sehari atau setelah aktivitas. Atau anda bisa

coba urut es. Ambil se botol air es dan urut kan di atas daerah yang nyeri sekitar 5

sampai tujuh menit. Urut es teratur dapat menolong untuk mengurangi nyeri.

* Gunakan membungkus hangat. Gunakan handuk hangat pada daerah yang terkena dan

membungkus akan mendapatkan efek menenangkan.

22

Page 26: Gangguan Asam Urat_rev

* Siapkan mandi hangat untuk kaki. Campur cuka sari apel dan air panas, dingin selama

satu menit dan mencelupkan kaki Anda di bak mandi. Atau, merendam jahe dalam bak

mandi.

Solusi Mengatasi Asam Urat

Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar

normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.

Kontrol makanan yang dikonsumsi.

Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu

membuang purin yang ada dalam tubuh.

23

Page 27: Gangguan Asam Urat_rev

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak

boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap

metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan

senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85

persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin

dari makanan hanya sekitar 15 persen.

Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7

mg/dl dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk

mengonsmsi bahan makanan golongan B. Juga membatasi diri mengkonsumsi lemak

serta disarankan untuk banyak minum air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih

terdapat gejala-gejala peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan

dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut. Oleh karena itu, mulai saat ini, cobalah

untuk mengonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah yang tidak berlebihan dan

tidak berkekurangan agar kesehatan tubuh dapat terus terpelihara.

Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan

rutin memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan asam

urat akan terus berlanjut.

B. Saran

Gangguan hiperurisemia atau asam urat banyak diderita oleh kaum lanjut usia

dan pada wanita yang sudah mengalami menopause menjadi lebih rentan terkena

penyakit asam urat. Perlu adanya pengontrolan dan pemilihan jenis pangan yang baik

untuk dikonsumsi. Masih sedikitnya penyuluhan tentang kadar asam urat pada lansia

sehingga diperlukan adanya program-program penyuluhan tentang asam urat pada

wanita pra lanjut usia dan lanjut usia.

Hasil penelitian menunjukkan masih sangat rendah pengetahuan mengenai asam

urat pada wanita lanjut usia. Informasi mengenai asam urat memang tidak terlalu

mereka ketahui karena masih sedikit sekali penyuluhan tentang asam urat. Diharapkan

24

Page 28: Gangguan Asam Urat_rev

program-program penyuluhan mengenai pengetahuan tentang pola konsumsi makan

yang baik dan aktivitas fisik pada pembinaan wanita pra dan usia lanjut semakin

digalakkan. Sehingga diharapkan gangguan asam urat dapat dikontrol bahkan dicegah

sedini mungkin. Diharapkan ada penelitian lanjutan mengenai pola konsumsi wanita

lanjut usia sebelum dan sesudah memasuki usia lanjut dan menderita penyakit asam

urat.

25

Page 29: Gangguan Asam Urat_rev

DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, Suryo. (2009). 100 Questions & Answers ASAM URAT. Jakarta: Elex Media

Komputindo

Asdie, A. (2000). Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Volume 4. Jakarta: EGC

Krisnatuti, Diah. (2008). Perencana Menu untuk Penderita Gangguan Asam Urat.

Jakarta: Penebar Swadaya

Harmanto, Ning. (2005). Menggempur Asam Urat & Rematik dengan Mahkota

Dewa Menuju gaya Hidup Sehat. Jakarta: Agromedia Pustaka

Utami, Prapti. (2004). Terapi Jus untuk Rematik dan Asam Urat. Jakarta: Agromedia

Pustaka

Almatsier, S. (2005). Prinsip Dasar Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

http://davidmalelak.blogspot.com/2012/03/gout-dan-hiperurisemia.html : 3 Agustus,

2012, 14:12

http://haliya-halid.com/cara-mengobati-asam-urat/ : 4 Agustus 2012, 16:25

http://www.ningharmanto.com/2010/08/asam-urat-dan-reumatik/ : 4 Agustus 2012,

17:11

http://artikelkesehatanwanita.com/olah-raga-yang-bisa-dilakukan-dan-harus-dihindari-

penderita-asam-urat.html ; diakses 12 Agustus 2012, 11:20

http://artikelkesehatanwanita.com/senam-penderita-asam-urat.html ; diakses 12

Agustus 2012, 11:39

26