gambaran sistem pelayanan kesehatan...
TRANSCRIPT
GAMBARAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN JEMAAH UMRAH
PADA PENYELENGGARA PERJALANAN IBADAH UMRAH (PPIU)
DI WILAYAH JAKARTA
TAHUN 2016
Skripsi
Oleh
Annisa Sayyidatul Ulfa
NIM. 1112101000034
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438 H / 2017 M
ii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
Skripsi, Maret 2017
Nama: Annisa Sayyidatul Ulfa, NIM: 1112101000034
Gambaran Sistem Pelayanan Kesehatan Jemaah Umrah pada Penyelenggara
Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di Wilayah Jakarta Tahun 2016
xxvi + 108 halaman, 12 grafik, 3 tabel, 2 bagan, 8 lampiran
ABSTRAK
Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) merupakan perusahaan
perjalanan yang melayani perjalanan ibadah umrah bagi umat muslim. Dalam
melayani perjalanan umrah, salah satu pelayanan yang harus dilaksanakan dalam
perjalanan umrah yaitu pelayanan kesehatan. Untuk itu, penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui gambaran sistem pelayanan kesehatan yang dilakukan PPIU
pada jemaah umrah di wilayah Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel yang diteliti
sebanyak 71 PPIU yang diperoleh melalui metode simple random sampling.
Analisis yang digunakan adalah analisis univariat untuk mendeskripsikan seluruh
variabel.
Hasil penelitian menunjukan bahwa masih banyak PPIU yang tidak
menyediakan petugas kesehatan (tenaga medis) dalam perjalanan umrah (67,6%).
PPIU menganggarkan biaya kesehatan untuk obat-obatan dan pelayanan asuransi
(56,3%). Namun, banyak PPIU yang tidak mengganggarkan vaksin meningitis.
Fasilitas kesehatan yang disediakan oleh PPIU adalah obat-obatan dan pelayanan
kesehatan selama di Arab Saudi (64,8%). Akan tetapi, jemaah tetap dianjurkan
untuk membawa obat-obatan sendiri. Prosedur yang tersedia di PPIU sudah baik
(53,5%) karena uraian dari kegiatan pelayanan kesehatan yang tidak terlalu rumit.
Proses pelayanan kesehatan PPIU ketika berada di Arab Saudi cenderung baik
(56,3%), karena banyak lingkungan eksternal yang membantu dalam pelayanan
kesehatan. Proses pelayanan asuransi PPIU baik, karena terbantu dengan adanya
jaminan asuransi dari berbagai pihak seperti maskapai penerbangan dan
pemerintahan Arab Saudi. Tidak adanya pencatatan untuk jemaah sakit menjadi
tugas PPIU yang belum dilaksanakan terkait pencegahan penyakit kedepannya.
Hasil penelitian diharapkan menjadi informasi dan rekomendasi bagi PPIU
sebagai pelaksana teknis perjalanan dan bagi pembuat kebijakan dalam melakukan
pengawasan dan membuat pengaturan untuk perjalanan umrah.
Kata Kunci: Pelayanan Kesehatan, Jemaah umrah, PPIU
Daftar bacaan: 79 (1983-2017)
iii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
DEPARTEMENT OF PUBLIC HEALTH
HEALTH CARE MANAGEMENT CONCENTRATION
Undergraduate Thesis, March 2017
Name : Annisa Sayyidatul Ulfa, ID Number : 1112101000034
Health Care System Illustration Umrah Pilgrims of Penyelenggara
Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) In Jakarta 2016
xxvi + 108 pages, 12 graphics, 3 tables, 2 schemes, 8 attachments
ABSTRACT
Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) is a travel company that serves
trip for Muslims in performing Umrah. In serving the Umrah trip, one of the
services that must be implemented in the course of Umrah is the health services.
Therefore, this study was conducted to describe the health care system that has
been provided by PPIU on Umrah pilgrims in the Jakarta area. This research was
descriptive quantitative with qualitative approaches. The samples studied were 71
PPIU obtained through a simple random sampling method. The analysis was
univariat analysis to describe all the variables.
The results showed that there were still many PPIU that do not provide health
workers (medical personnel) in Umrah travel (67,6%). PPIU was budgeted health
costs for pharmaceuticals and insurance services (56.3%). However, many of
them did not budget meningitis vaccine. Health facilities provided by PPIU are
medicines and health care services for Saudi Arabia (64.8%). However, the
pilgrims were recommended to bring the drugs by themselves. Procedure in PPIU
is good (53.5%) for a description of the activities of health services is not too
complicated. The PPIU process of health care in Saudi Arabia tends to be good
(56.3%), due to the external environment that supports in health care. PPIU
insurance service process is quite good, because it was supported by the insurance
of various parties such as airlines and the government of Saudi Arabia. The
absence of registration for sick pilgrims was the PPIU‟s duty that had not been
implemented yet related to the upcoming disease prevention.
The research results are expected to be information and recommendation
for PPIU as executor travel and for policy makers to do supervision and make
regulation for umrah travel.
Keywords: Health services, Umrah pilgrims, PPIU
References: 79 (1983 – 2017)
iv
v
vi
RIWAYAT HIDUP
Identitas Personal
Nama : Annisa Sayyidatul Ulfa
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 20 November 1995
Alamat Asal : Jalan Bintang Mas, No 27, RT 04/03. Nanggewer
Cibinong Bogor. 16912
No. Handphone : 085780346891 / 0895360482444
Alamat Email : [email protected]
Program Studi : Kesehatan Masyarakat (MPK)
Pendidikan Formal
TK : TK Insan Sejati Cibinong
SD : MI Tarbiyatul Aulad Nanggewer Cibinong
SMP : MTsNegri Cibinong
SMA : SMA Plus PGRI Cibinong
Prestasi
- Gold Medal as Singer in Folklore Category on Penabur National Choir
Festival 2013
- Juara I Lomba Poster Kesehatan PSO BEM Kesehatan Masyarakat 2013
- Juara II Basket Putri “Olympiart” BEM FKIK UIN Jakarta 2014
- Juara II Futsal Putri “Olympiart” BEM FKIK UIN Jakarta 2014
- Gold Medal as Singer in Folklore Category on 3rd
Bali International Choir
Championship 2014
- Gold Medal as Singer in Female Choir Category on 3rd
Bali International
Choir Championship 2014
- Silver Medal as Singer in Folklore Category on 2nd
Penabur National Choir
Festival 2015
- Silver Medal as Singer in Mixed Youth Choir Category on 2nd
Penabur
National Choir Festival 2015
- Penerima Student Achievement Award Milad Ke-11 Fakultas Kedokteran dan
vii
Ilmu Kesehatan UIN Jakarta 2015
- Bronze Prize,as a Singer on Busan Choral Festical and Competition 2016
- Penerima Beasiswa Bank Indonesia RI 2016 – 2017
Pengalaman Organisasi, Karir dan Pelatihan
- Participant in Choir Training Paduan Suara Mahasiswa UIN Jakarta 2013
- Anggota Dept. Kesenian & Olahraga HMPS Kesehatan Masyarakat 2013-2014
- Ketua Pelaksana Pekan Seni Olahraga BEM Kesehatan Masyarakat 2014
- Peserta “Tobacco Control Youth Camp : Pelatihan Advokasi bagi Mahasiswa
dalam Upaya Advokasi Pengendalian Tembakau” 2014
- Peserta “Satgas GAN UIN Jakarta : Penyuluh Muda Anti Narkoba” 2014
- Volunteer Divisi Hubungan Masyarakat PSM UIN Jakarta 2014
- Volunteer Tim Pengawas Pemilihan Presiden Jaringan Pendidikan Pemilih
untuk Rakyat (JPPR) 2014
- Anggota Departemen Penelitian dan Pengembangan Paduan Suara Mahasiswa
UIN Jakarta 2014 – 2015
- Anggota Divisi Program Satuan Tugas Gerakan Anti Narkoba (Satgas GAN)
UIN Jakarta 2014 – 2015
- Conductor Paduan Suara Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (PASIFIK)
2014 – 2015
- Sekretaris Tobacco Control Youth Community 2014 – 2015
- Ketua Departemen Kajian Aksi dan Isu Strategis HMPS Kesehatan Masyarakat
UIN Jakarta 2014 – 2015
- Panitia Seminar Beasiswa dan Launching SB (Sahabat Beasiswa) Chapter
Jakarta 2015
- Participant in Capacity Building on Tobacco Control MovementTobacco
Control Support Centre IAKMI 2015
- Participant in “2nd Indonesian Conference on Tobacco or Health Youth
Forum” ICTOH 2015
- Pimpinan Produksi “Mini Concert Spirit” Paduan Suara Mahasiswa UIN
Jakarta 2015
- Narasumber Penyuluhan kesehatan Kuliah Kerja Nyata, Desa Situ Ilir,
Cibungbulang 2015
- Enumerator in “Effects of Lifestyle, Diet, and GeneticPolymorphism in
Colorectal Cancer” Research Project 2015
- Praktik Kerja Lapangan di Divisi Program dan Pelaporan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor 2016
- Panitia Seminar Nasional Rumah Sakit Syariah Kesehatan Masyarakat 2015
- Anggota Departemen Urusan Rumah Tangga Paduan Suara Mahasiswa UIN
Jakarta 2015 – 2016
- VolunteerNarasumber Penyuluh Kesehatan “No Tobacco Community” 2016
viii
- Committee of Cultural seminar “Strategies in Preserving National Cultures”
in Busan Indonesia Center, South Korea 2016
- Committe and Singer as International Concert “GITA RAYA” in Busan
Indonesia Center, South Korea 2016
- Enumerator in“Developing a Simulation Model of Integrated Medical Care in
The Handling of Indonesian Pligrims”Collaboration Research International
2016
- Volunteer Kegiatan Quick Count Pilkada DKI Jakarta oleh Kencana Citra
Indonesia 2017
- Enumerator pada “Pengembangan alat ukur respon emosional ibu melalui
keinginan dan ketertarikan ibu terhadap bayi sejak hamil dan setelah
melahirkan” Penelitian Disertasi 2017
- Relawan Program Community Development RW 07 Kelurahan Katulampa
Sekolah Relawan 2017
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan kuasa-Nya sehingga penulisan Skripsi yang
berjudul “Gambaran Sistem Pelayanan Kesehatan Jemaah Umrah pada
Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di Wilayah Jakarta Tahun
2016” berhasil diselesaikan pada waktu yang tepat. Pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kedua Orang tua, Hj. Maesyaroh, H. Cecep Junaedi,Kakak Putri Haryani
dan Adik Muhammad Farhan Gozali yang selalu mendoakan, memberi
dukungan moril dan materil, semangat serta selalu memberikan kasih
sayangnya yang tiada henti kepada penulis;
2. Bapak dr. Yuli Prapancha Satar, MARS dan Ibu Fajar Ariyanti, SKM,.
M.Kes,. PhD., selaku Pembimbing I dan II yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama penyusunan skripsi ini;
3. Ibu Riastuti Kusuma Wardani, MKM., selaku penanggungjawab
Peminatan MPK;
4. Seluruh PPIU, Kementerian Agama: Bapak Kartono, Bapak Arfi, Bapak
Agung dan jemaah yg di wawancara, karena telah bersedia menjadi
responden;
5. Keluarga besar Program Studi Kesehatan Masyarakat khususnya
Peminatan Manajemen Pelayanan Kesehatan yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, terimakasih atas semangat dan kebersamaan kita
selama ini;
x
6. Sahabat satu rumah, sahabat sepermainan dan Bapak Pembimbing tiga
yang selalu memberikan arahan, masukan dan semangat ketika mulai
bosan membuat skripsi;
7. Keluarga besar PSM UIN Jakarta dan PASIFIK UIN Jakarta yang selalu
memberi warna dalam penulisan skripsi ini;
8. Keluarga BEM Kesmas UIN Jakarta dan HMPS Kesmas UIN Jakarta yang
telah memberikan inspirasi dan warna selama perkuliahan di Kesmas ini;
9. Keluarga Generasi Bank Indonesia (GenBI) UIN Jakarta yang selalu
memotivasi saya untuk lulus bersama;
10. Sahabat-sahabat di SMA Pesat dan MTsN Cibinong. Sahabat Dansa,
Spanyol, grup 3an, grup Yippie Hippie dan yang lainnya yang tak bisa
disebut satu persatu;
11. Semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Permohonan maaf penulis sampaikan jika terdapat kesalahan baik
pada tata bahasa dan penulisan skripsi ini.Saran dan kritik membangun
sangat diharapkan agar kemudian penelitian ini dilanjutkan kepada tingkat
yang lebih sempurna.Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk
kepada kita semua.Aamiin.
Ciputat, Februari 2017
Penulis
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................ Error! Bookmark not defined.
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR BAGAN.............................................................................................. xvii
DAFTAR ISTILAH ........................................................................................... xviii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 4
C. PERTANYAAN PENELITIAN .................................................................. 4
D. TUJUAN PENELITIAN .............................................................................. 5
1. Tujuan Umum ........................................................................................... 5
2. Tujuan Khusus .......................................................................................... 5
E. MANFAAT PENELITIAN .......................................................................... 5
1. Bagi Penyelenggara Umrah ...................................................................... 5
2. Bagi Pengembangan Keilmuan ................................................................ 6
F. RUANG LINGKUP PENELITIAN ............................................................. 6
BAB II ..................................................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................... 7
xii
A. PELAYANAN KESEHATAN UMRAH .................................................... 7
1. UMRAH ................................................................................................... 7
2. PELAYANAN KESEHATAN ................................................................. 9
3. PELAYANAN KESEHATAN UMRAH ............................................... 11
B. MANAJEMEN ........................................................................................... 16
1. Planning (Perencanaan).......................................................................... 17
2. Organizing (Pengorganisasian) .............................................................. 19
3. Actuating (Pelaksanaan) ......................................................................... 20
4. Controling (Pengawasan) ....................................................................... 21
C. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN PADA JEMAAH UMRAH ...... 22
1. Input ........................................................................................................ 23
2. Proses ...................................................................................................... 28
3. Output ..................................................................................................... 28
D. KERANGKA TEORI................................................................................. 29
BAB III.................................................................................................................. 30
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH ............................................ 30
A. KERANGKA KONSEP ............................................................................. 30
B. DEFINISI OPERASIONAL ...................................................................... 33
C. DEFINISI ISTILAH................................................................................... 37
BAB IV ................................................................................................................. 39
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 39
A. JENIS PENELITIAN ................................................................................. 39
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN .................................................. 40
C. POPULASI, SAMPEL DAN INFORMAN PENELITIAN....................... 40
D. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA.................................................... 42
E. UJI VALIDITAS ........................................................................................ 45
F. MANAJEMEN DATA............................................................................... 46
G. ANALISIS DATA ..................................................................................... 47
H. TRIANGULASI DATA ............................................................................. 49
BAB V ................................................................................................................... 51
xiii
HASIL ................................................................................................................... 51
A. Gambaran input SDM pada pelayanan kesehatan jemaah umrah .............. 51
1. Petugas kesehatan pendamping jemaah umrah ...................................... 51
2. Petugas asuransi kesehatan jemaah umrah ............................................. 53
B. Gambaran input pembiayaan pada pelayanan kesehatan jemaah umrah ... 54
C. Gambaran input fasilitas pada pelayanan kesehatan jemaah umrah .......... 55
D. Gambaran input prosedur pada pelayanan kesehatan jemaah umrah......... 60
E. Gambaran proses pelaksanaan pelayanan kesehatanjemaah umrah........... 62
F. Gambaran proses pelaksanaan pelayanan asuransi jemaah umrah ............ 65
G. Gambaran output jemaah yang di vaksin sebelum keberangkatan ............ 67
H. Gambaran output jemaah sakit pada perjalanan umrah ............................. 69
I. Gambaran output jemaah meninggal ketika perjalanan umrah .................. 70
BAB VI ................................................................................................................. 73
PEMBAHASAN ................................................................................................... 73
A. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 73
B. Gambaran input SDM pada pelayanan kesehatanjemaah umrah ............... 73
1. Petugas kesehatan pendamping jemaah umrah ...................................... 74
2. Petugas pelayanan asuransi kesehatan.................................................... 77
C. Gambaran input pembiayaan pada pelayanan kesehatan jemaah umrah ... 79
D. Gambaran input fasilitas pada pelayanan kesehatan jemaah umrah .......... 83
E. Gambaran input prosedur pada pelayanan kesehatan jemaah umrah......... 85
F. Gambaran proses pelayanan kesehatan pada jemaah umrah...................... 88
G. Gambaran proses pelayanan asuransi pada jemaah umrah ........................ 92
H. Gambaran output jemaah yang di vaksin sebelum keberangkatan ............ 97
I. Gambaran output jemaah sakit ketika perjalanan umrah ......................... 100
J. Gambaran output jemaah meninggal ketika perjalanan umrah ................ 102
BAB VII .............................................................................................................. 106
SIMPULAN & SARAN ...................................................................................... 106
A. Simpulan .................................................................................................. 106
xiv
B. Saran ......................................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ xviii
LAMPIRAN ....................................................................................................... xxvi
xv
DAFTAR GRAFIK
5.1 Distribusi Frekuensi Gambaran SDM kesehatanPPIU di wilayah
Jakarta berdasarkan ketersediaan petugas kesehatan pendamping
umrah 50
5.2 Distribusi Frekuensi Gambaran SDM kesehatanPPIU di wilayah
Jakarta berdasarkan ketersediaan petugas asuransi kesehatan 52
5.3 Distribusi Frekuensi Gambaran pembiayaan kesehatan PPIU di
wilayah Jakarta 53
5.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Fasilitas pelayanan kesehatan
PPIU di wilayah Jakarta 55
5.5 Distribusi Frekuensi Ketersediaan fasilitas pelayanan vaksin pada
pelayanan kesehatan PPIU di wilayah Jakarta 56
5.6 Distribusi Frekuensiketersediaan fasilitas pemeriksaan
kesehatanPPIU di wilayah Jakarta 57
5.7 Distribusi Frekuensi Gambaran Prosedur pelayanan kesehatan
PPIU di wilayah Jakarta 59
5.8 Distribusi Frekuensi Gambaran Prosedur pelayanan kesehatan
PPIU di wilayah Jakarta berdasarkan ketersediaan SOP pelayanan
kesehatan 60
5.9 Distribusi Frekuensi Gambaran proses pelayanan kesehatan
jemaah umrah pada PPIU di wilayah Jakarta 61
5.10 Distribusi Frekuensi Gambaran proses pelayanan kesehatan
jemaah umrah pada PPIU di wilayah Jakarta berdasarkan
pelayanan yang diberikan ketika perjalanan umrah di Tanah Suci 61
5.11 Distribusi Frekuensi Gambaran proses pelayanan kesehatan
jemaah umrah pada PPIU di wilayah Jakarta berdasarkan
pemeriksaan kesehatan pasca pulang umrah (setibanya di
Indonesia) 62
5.12 Distribusi Frekuensi Gambaran proses pelayanan asuransi jemaah
umrah pada PPIU di wilayah Jakarta 64
xvi
DAFTAR TABEL
3.1
3.2
Definisi Operasional
Definisi Istilah
33
36
4.1 Pengodean Kuesioner 45
xvii
DAFTAR BAGAN
2.1 Kerangka Teori 29
3.1 Kerangka Konsep 30
xviii
DAFTAR ISTILAH
Dirjen : Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
IHR : International Health Regulation / Peraturan Kesehatan
Internasional
Jemaah : Jemaah Umrah yang telah mendaftarkan diri untuk
menunaikan ibadah umrah baik yang telah melaksanakan
maupun yang belum melaksanakan
Kanwil
Muassasah
Muthowif
:
:
:
Kantor Wilayah Kementerian Agama
Organisasi gabungan antara pembimbing tawaf dan
pembimbing ziarah
Pembimbing tawaf
|KJRI : Konsulat Jendral Republik Indonesia
OPV : Oral Poliovirus Vaccine
PHU : Pembinaan Haji dan Umrah
PMA
PMK
:
:
Peraturan Menteri Agama
Peraturan Menteri Kesehatan
PPIU : Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah
Vaksin : Antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih
hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya diolah yang
bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di
dunia, dimana terdapat 85% orang di Indonesia yang beragama Islam
(Putra, 2016). Hal tersebut yang menjadi salah satu faktor tingginya
kebutuhan ibadah haji di Indonesia.Indonesia memiliki sistem
keberangkatan haji yang cukup panjang yaitu dengan sistem first come
first served dimana pendaftar yang pertama mendaftar untuk berangkat
haji didahulukan untuk berangkat (Dirjen PHU, 2016). Selain itu, dibuat
pula sistem prioritas dimana keberangkatan haji diprioritaskan untuk yang
belum pernah melaksanakan ibadah haji dengan waktu tunggu sekitar 4
sampai 5 tahun.
Sistem pelaksanaan haji yang cukup panjang tersebut, warga
Indonesia yang ingin pergi mengunjungi Baitullah menjadikan umrah
sebagai alternatif perjalanan.Hal tersebut dibuktikan dengan minat
masyarakat untuk melaksanakan ibadah umrah begitu tinggi (Arhan,
2014). Fakta tersebut dikatakan oleh Abdu Djamil, Dirjen PHU, bahwa
umrah sudah menjadi sebuah trend yang terus meningkat setiap tahunnya,
hingga mencapai 100 ribu jemaah setiap bulannya (Rangkuti, 2016).
Menurut Arhan (2014), jemaah umrah meningkat setiap tahunnya. Dari
tahun 2011 jumlah jemaah hanya 295.000 orang dan meningkat menjadi
1.000.000 orang di tahun 2013.
2
Melihat angka minat umrah yang setiap tahunnya semakin
meningkat, banyak PPIU swasta yang mengambil kesempatan.Hal tersebut
dikarenakan penyelenggaraan umrah di Indonesia hampir seluruhnya
dilakukan oleh PPIU swasta. Data Kemenag tahun 2013 menyatakan
bahwa terdapat 528 PPIU penyelenggara, hingga tahun 2016 angka
penyedia Travel haji dan umrah meningkat menjadi 667 travel (Data
Kementerian Agama, 2013 & 2016).
Meningkatnya PPIU swasta penyelenggara umrah tersebut menjadi
tanggung jawab pemerintah, karena tidak sedikit kerugian akibat
pelayanan umrah jika pelayanan kurang baik, mengingat banyak risiko
yang mungkin ditimbulkan dari perjalanan umrah. Oleh sebab itu,
kemenag menetapkan standar pelayanan perjalanan umrah, dimana salah
satu pelayanan yang harus diberikan PPIU yaitu pelayanan kesehatan,
mengingat risiko yang mungkin ditimbulkan serta melihat kondisi negara
Arab Saudi yang termasuk negara endemis penyakit menular.
Dari hasilwawancara studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan
Agustus 2016 kepada beberapa jemaah umrah, pelayanan kesehatan yang
dilakukan yaitu pelaksanaan vaksin sebelum keberangkatan, penanganan
kesehatan oleh ketua rombongan jika ada yang sakit, serta pelayanan
kesehatan di rumah sakit Arab Saudi jika penyakit yang diderita oleh
jemaah tak mampu ditolong oleh ketua rombongan. Berdasarkan hasil
studi pendahuluan tersebut pula, didapatkan bahwa tidak ada jaminan atau
asuransi yang diberikan oleh PPIU ketika ada yang sakit atau meninggal
pasca pelaksanaan umrah.
3
Ditambah lagi berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
kepada PPIU, dinyatakan bahwa PPIU tidak memiliki data terkait jemaah
umrah yang sakit. Karena, PPIU tidak melakukan pencatatan terkait
jemaah sakit, serta pelaporan yang dilakukan oleh PPIU sebatas kepada
keluarga jemaah.Padahal, hal tersebut menjadi penting sebagai evaluasi
pelayanan, guna perlindungan jemaah terhadap penyakit menular.
Dari hasil studi pendahuluan, banyak hal-hal mengenai pelayanan
kesehatan tidak dilakukan sesuai dengan peraturan yang ada. Seperti :
penanganan kesehatan dilakukan oleh ketua rombongan, bukan
olehpetugas kesehatan. Selain itu, tidak adanya jaminan kesehatan yang
dilakukan oleh PPIU pasca perjalanan umrah dalam bentuk asuransi.Hal
tersebut melanggar dari amanat peraturan-peraturan yang ada.Dimana
PPIU bisa mendapatkan sanksi administratif dari Kemenag terkait
pelanggaran yang dilakukan.
Melihat kondisi tersebut, peneliti merasa perlu akan melihat sistem
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PPIU kepada jemaah umrahnya
sesuai dengan PMA Nomor 18 tahun 2015. Oleh sebab itu, peneliti tertarik
untuk mengetahui bagaimana sistem pelayanan kesehatan terkait sumber
daya manusia, pembiayaan, fasilitas dan prosedur yang diberikan sebagai
input dari proses pelayananan kesehatan dan perlindungan asuransi yang
dilakukan oleh PPIU pada jemaah umrah, serta output dari hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan tersebut.
4
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah diuraikan pada latar
belakang, ditemukan PPIU yang tidak melaksanakan pelayanan kesehatan
dengan baik dan tidak sesuai dengan amanat PMA Nomor 18 Tahun
2015.Hal tersebut berdampak pada banyaknya jemaah yang sakit pasca
melakukan ibadah umrah. Hal tersebut mungkin terjadi karena kurang
baiknya pelayanan kesehatan umrah yang diberikan PPIU kepada jemaah
umrah.Oleh karena itu, perlunya dilakukan penelitian untuk melihat
bagaimana sistem pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh PPIU kepada
jemaah umrah.
C. PERTANYAAN PENELITIAN
Penelitian ini akan menjawab pertanyaan tentang bagaimana gambaran
sistem pelayanan kesehatan jemaah umrah pada Penyelenggara Perjalanan
Ibadah Umrah (PPIU) di Jakarta tahun 2016 yang meliputi:
a. Bagaimana gambaran input (sumber daya manusia, pembiayaan,
fasilitas dan prosedur) pada pelaksanaan pelayanan kesehatan jemaah
umrah pada PPIU di Jakarta tahun 2016?
b. Bagaimana gambaran proses pelaksanaan pelayanan kesehatan jemaah
umrah pada PPIU di Jakarta tahun 2016?
c. Bagaimana gambaran proses pelaksanaan asuransi jemaah umrah pada
PPIU di Jakarta tahun 2016?
d. Bagaimana gambaran output (jemaah yang di vaksin, jemaah sakit,
jemaah meninggal) pada pelaksanaan pelayanan kesehatan jemaah
umrah pada PPIU di Jakarta tahun 2016?
5
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
pelaksanaan pelayanan kesehatan jemaah umrah pada PPIU tahun
2016 di wilayah Jakarta.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu :
a. Diketahuinya gambaran input (sumber daya manusia, pembiayaan,
fasilitas dan prosedur) pada pelaksanaan pelayanan kesehatan
jemaah umrah pada PPIU di Jakarta tahun 2016.
b. Diketahuinya gambaran proses pelaksanaan pelayanan kesehatan
jemaah umrah pada PPIU di Jakarta tahun 2016.
c. Diketahuinya gambaran proses pelaksanaan asuransi jemaah
umrah pada PPIU di Jakarta tahun 2016.
d. Diketahuinnya gambaran output (jemaah yang di vaksin, jemaah
sakit, jemaah meninggal) pada pelaksanaan pelayanan kesehatan
jemaah umrah pada PPIU di Jakarta tahun 2016.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Penyelenggara Umrah
Bagi Penyelenggara Umrah, penelitian ini diharapkan bisa
menjadi sumber informasi, serta masukan pada pelaksanaan pelayanan
kesehatan jemaah umrah guna meningkatkan mutu pelayanan, serta
6
menjadi bahan untuk perbaikan peraturan guna meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dalam pelayanan umrah.
2. Bagi Pengembangan Keilmuan
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi informasi serta
pengembangan penelitian selanjutnya terutama terkait
penyelenggaraan kesehatan pada pelayanan perjalanan ibadah umrah.
F. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sistem pelayanan
kesehatan jemaah umrah pada PPIU di wilayah Jakarta tahun 2016. Jenis
penelitian ini menggunakan prosedur penelitian mixed method, desain
penelitian sequential explanatory design dengan data yang digunakan
adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini telah dilaksanakan pada
bulan Oktober – Desember 2016 pada biro perjalanan/ travel umrah yang
temasuk kedalam Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah di wilayah
Jakarta sebagai informan kunci.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini, peneliti akan menjelaskan teori-teori yang digunakan
dalam penelitian. Adapun teori-teori yang dijelaskan yaitu teori pelayanan
kesehatan umrah, manajemen serta sistem pelayanan kesehatan jemaah umrah.
A. PELAYANAN KESEHATAN UMRAH
1. UMRAH
a. Pengertian Umrah
Kata „umrah berasal dari kata i’timar yang berarti ziarah, yaitu
menziarahi Ka‟bah dan bertawaf sekelilingnya; bersa‟i antara bukit
Shafa dan Marwah, serta mencukur (atau memotong) rambut (Bagir,
2008).Umrah adalah ziarah ke Baitullah, hukum dari melaksanakan
umrah adalah fardhu „ain bagi setiap laki-laki maupun perempuan
sekali seumur hidup sebagaimana haji (Zurinal, 2008).
b. Perbedaan Haji dan Umrah
Haji dan umrah merupakan kegiatan berkunjung ke Baitullah untuk
melaksanakan ibadah yang diperintahkan dalam Al-Qur‟an. Perbedaan
haji dan umrah terletak pada waktu pelaksanaan dan kegiatan-kegiatan
didalamnya, ibadah haji dilaksanakan hanya pada bulan Dzulhijjah,
yaitu dari tanggal 8 s/d 13, sedangkan umrah dapat dilaksanakan kapan
saja selain hari Arafah dan Idul Adha serta hari Tasyrik. Tempat
melaksanakan ibadah haji adalah di Masjidil Haram untuk
8
melaksanakan tawaf dan sai, wukuf di Arafah dan jumroh di
Mina.Sedangkan umrah hanya di lakukan di Makkah untuk tawaf dan
sai saja (Saleh, 2008).
Perbedaan yang kedua terdapat pada hukum dari melaksanakan
umrah. Banyak pendapat yang berbeda-beda akan hal tersebut.
Dikatakan dalam Al-Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 196 bahwa :
“Sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah”
Pendapat mazhab Syafi‟i dan Hanbali menerangkan bahwa
penyebutan kata “haji” dan “umrah” secara berurutan tersebut dimaknai
bahwa hukum umrah itu sama dengan haji yaitu wajib. Namun oleh
mazhab Maliki, Hanafi dan Abu Tsawr menjelaskan bahwa dalil
wajibnya umrah adalah keliru.Pasalnya, objek yang diwajibkan disini
ialah penyempurnaan haji dan umrah setelah ihram untuk keduanya
dilakukan (Al-Kahlawi, 2009).
c. Rukun umrah
Rukun umrah merupakan hal yang harus dilakukan agar umrah
yang dilakukan sah menurut syariat Islam. Adapun rukun umrah yaitu:
1) Ihram disertai niat
2) Thawaf
3) Sa‟i
4) Tahalul
9
d. Wajib umrah
Wajib umrah adalah kegiatan yang wajib dilakukan demi
menyempurnakan umrah, namun jika tidak dilakukan maka kewajiban
dari jemaah yaitu membayar DAM. Adapun yang termasuk wajib
umrah yaitu Ihram dari miqatnya dan menjaga diri dari larangan ihram
sebagaimana larangan pada haji (Al-Musnad, 2007), yaitu :
1) Bagi laki-laki tidak boleh memakai pakaian yang ada jahitannya
dan tidak boleh menutup kepala
2) Bagi wanita tidak boleh menutup wajah dan dua telapak tangannya
3) Memotong kuku dan rambut/bulu badan
4) Membunuh atau memburu binatang darat
5) Memotong atau mencabut tanaman di tanah Haram
6) Nikah atau menikahkan
7) Bercumbu rayu atau bersetubuh
8) Mencaci maki atau mengucapkan kata-kata kotor
9) Memakai wangi-wangian dan minyak rambut
10) Berbuat kekesaran seperti bertengkar atau berkelahi.
2. PELAYANAN KESEHATAN
a. Pengertian pelayanan
Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas
orang lain secara langsung (Tangkilisan, 2005). Pelayanan juga
didefinisikan sebagai menghargai melalui “pengabdian” untuk
mewujudkan layanan prima, tetapi bukan untuk menempatkan diri kita
10
sebagai “hamba sahayanya” (Barata, 2003). Pelayanan yang
diperlukan manusia pada dasarnya ada dua jenis, yaitu :
1) Layanan fisik, yang bersifat pribadi sebagai manusia
2) Layanan administratif, yang diberikan oleh orang lain selaku
anggota organisasi, baik itu organisasi massa atau negara.
b. Pengertian Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan yang bersifat medik
dasar kedokteran berdasarkan kebutuhan meliputi upaya pengobatan/
pemulihan dan rujukan dengan tidak mengabaikan upaya peningkatan/
pencegahan/ perlindungan. (Herijulianti, 2001) Tujuan dari adanya
pelayanan kesehatan yaitu :
1) Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik dasar kedokteran bagi
masyarakat yang datang berobat maupun yang dirujuk;
2) Peningkatan pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan pada
individu yang datang berkunjung.
Dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009
dijelaskan bahwa dasar hukum dalam pemberian pelayanan kesehatan
yaitu pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit suatu kelompok
dan masyarakat. Selain itu, pengaturan pemberian pelayanan
kesehatan oleh penyelenggara pelayanan kesehatan dilaksanakan
secara bertanggung jawab, aman, bermutu serta merata dan
nondiskriminatif. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung
11
jawab atas penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud sebelumnya.
Penyelenggaraan kesehatan umrah termasuk kesehatan matra
yang dilakukan terhadap jemaah umrah serta pihak petugas yang
terkait, mulai dari perjalanan pergi, selama di Arab Saudi, pulang dari
Arab Saudi sampai dengan dua minggu setelah tiba kembali ke Tanah
Air (PMK No. 61 tentang Kesehatan Matra).
3. PELAYANAN KESEHATAN UMRAH
a. Peraturan Kesehatan Pada Jemaah Umrah
Peraturan pelayanan kesehatan Indonesia untuk jemaah umrah
diatur khusus dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 18 tahun 2015
pasal 14, 15 dan terkait pelayanan kesehatan, penyediaan vaksin dan
perlindungan untuk jemaah umrah. Adapun pelayanan kesehatan yang
dimaksud pada pasal 14 yaitu: (1) Penyediaan petugas kesehatan; (2)
Penyediaan Obat-Obatan; (3) Pengurusan bagi jemaah umrah yang
sakit selama di perjalanan dan di Arab Saudi. Kemudian disambung
dengan pasal 15 yang menjelaskan tentang kewajiban vaksin
meningitis, yaitu: (a) setiap jemaah wajib melakukan vaksinasi
meningitis; (b) Vaksinasi meningitis sebagaimana dimaksud pada ayat
(a), menjadi tanggung jawab jemaah secara individu; (c) PPIU dapat
memfasilitasi vaksinasi meningitis jemaah; (d) Dalam hal PPIU
memfasilitasi pemberian vaksinasi meningitis pada jemaah, wajib
mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
12
Selanjutnya penjabaran tentang pasal 16 tentang perlindungan
jemaah umrah yaitu: (1) Asuransi jiwa, kesehatan dan kecelakaan; (2)
Pengurusan dokumen jemaah yang hilang selama perjalanan ibadah;
dan (3) Pengurusan jemaah yang meninggal sebelum tiba kembali di
tempat domisili.
Selain dari PMA tersebut, WHO memberikan persyaratan
vaksin dan rekomendasi untuk perjalanan internasional. Vaksin yang
direkomendasikan oleh WHO yaitu meningitis, vaksin polio untuk
negara dengan kasus endemik polio serta seluruh kedatangan akan
menerima 1 dosis OPV tanpa memandang umur dan status vaksin.
b. Jaminan / Asuransi Kesehatan
1) Pengertian asuransi
Asuransi adalah sebuah kemauan untuk menetapkan kerugian-
kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti (substitusi)
kerugian-kerugian besar yang belum pasti (Salim, 2007). Dalam arti
lain yaitu salah satu cara bagi pelaku bisnis untuk mengurangi risiko
terhadap kerugian yang mungkin terjadi dalam sebuah transaksi
bisnis, karena asuransi tersebut akan membantu untuk mengganti
biaya kerugian yang diderita, sehingga kerugian tersebut bisa di
minimalisir (Aqimuddin, 2010). Dari pengertian tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa masyarakat ataupun instansi mau membayar
jaminan hari ini, agar bisa tenang menghadapi kerugian-kerugian
besar yang mungkin terjadi pada waktu yang akan datang.
13
2) Asuransi kesehatan
Jaminan kesehatan atau dengan nama lain disebut asuransi
kesehatan diartikan sebagai suatu perjanjian dimana si
penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan
menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya
karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu
peristiwa yang tak tentu (Kitab UU Hukum Dagang, 1987).
Menurut Senduk (2009) asuransi kesehatan dijelaskan sebagai
asuransi yang memberikan penggantian biaya kesehatan yang
mencakup tiga macam, yaitu:
i. Pemeliharaan Kesehatan, seperti check up kesehatan,
pembelian makanan kesehatan maupun vitamin
ii. Perawatan, yaitu apabila mengalami sakit yang
mengharuskan untuk memeriksakan diri ke dokter ataupun
rawat inap di RS serta tindakan operasi
iii. Pengobatan, yaitu biaya pembelian obat-obatan sebagai
penunjang dari perawatan yang dilakukan.
Basuki (1993) dalam Adisasmito (2007) menerangkan bahwa
asuransi kesehatan dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
i. Asuransi Santunan Cacat
Asuransi ini bertujuan untuk menggantikan sebagian
dari kerugian keuangan ketika orang yang diasuransikan tidak
dapat bekerja karena sakit atau kecelakaan.
14
ii. Asuransi Biaya Perawatan
Asuransi ini bertujuan untuk membayar biaya
perawatan medis akibat karena sakit atau kecelakaan.
iii. Asuransi kecelakaan
Asuransi kecelakan adalah asuransi yang memberikan
santunan apabila terjadi kecelakaan pada seseorang yang bisa
mengakibatkan kecacatan atau meninggal dunia (Senduk,
2009). Berdasarkan perlindungannya, asuransi kecelakaan
dibagi dua, yaitu:
a) Asuransi kecelakaan yang memberikan santunan hanya
jika akibat dari kecelakaan tersebut korbannya
meninggal dunia.
b) Asuransi kecelakaan yang memberikan santunan tidak
bagi korban meninggal dunia saja, akan tetapi juga
ketika anda mengalami kecacatan tetap/permanen baik
yang bersifat total maupun sebagian.
iv. Asuransi jiwa
Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan
menanggung orang terhadap kerugian finansial tak terduga
yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau
hidupnya terlalu lama (Salim, 2007). Asuransi jiwa pula
dapat didefinisikan sebagai pemberi harapan bagi para
janda dan anak-anak yang ditinggal mendadak oleh tulang
punggung keluarganya (Tan, 2009). Dengan begitu dapat
15
disimpulkan bahwa asuransi jiwa merupakan jaminan
finansial yang diberikan ketika seseorang meninggal lebih
cepat atau hidup yang telalu lama dimana jika meninggal
terlalu cepat maka hilangnya pendapatan seseorang pada
sebuah keluarga atau jika seseorang yang sudah masuk
batas maksimal umur produktifnya namun masih hidup,
maka bisa diberikan jaminan finansial agar hidupnya masih
bisa berjalan.
c. Vaksinasi Meningitis
Definisi vaksinasi meningitis dalam PMK Nomor 58 merupakan
pemberian vaksin meningitis yang khusus diberikan dalam rangka
meningkatkan kekebalan seseorang terhadap penyakit meningitis atau
radang selaput otak. Oleh karena itu, apabila suatu saat seseorang
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan.
Pemberian vaksin meningitis wajib dilakukan kepada setiap
orang yang akan melakukan perjalanan internasional dari dan ke
negara terjangkit atau endemis penyakit meningitis, atau atas
permintaan negara tujuan wajib diberikan vaksin meningitis sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, dalam hal ini Negara Arab
Saudi. Ketentuan tersebut disebutkan dalam beberapa peraturan yaitu
PMA Nomor 18 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perjalanan
Ibadah Umrah, PMK Nomor 58 tahun 2013 Tentang Pemberian
16
Sertifikat Vaksinasi Internasional dan The Third Edition International
Health Regulations, 2005.
d. Pelayanan Kesehatan Arab Saudi
Kementerian Kesehatan Arab Saudi menggolongkan pelayanan
kesehatan untuk jemaah haji maupun umrah termasuk kedalam
pelayanan kesehatan untuk pengunjung dan penduduk.Disini
kementerian menyediakan pelayanan kesehatan untuk jemaah dan
pengunjung dengan motto “Kesehatan Jemaah Adalah Misi
Kita”.Kementerian selalu menjadikan pelayanan kesehatan untuk
jemaah sebagai prioritasnya.
Pelayanan kesehatan Arab Saudi terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan gratis untuk jemaah haji dan pengunjung selama haji
sertaselain musim haji.Selain dari pelayanan kesehatan gratis,
kementerian menyediakan vaksin pencegahan untuk jemaah dan
pengunjung Arab Saudi yang telah terhubung dengan badan
internasional tentang kesehatan jemaah, epidemi dan penyakit
menular. (Ministry of Health Portal, 2017)
B. MANAJEMEN
Manajemen diartikan sebagai seni dalam proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya untuk
mencapai tujuan/sasaran kinerja (Sumarsan, 2013). Selain itu, manajemen
diartikan pula sebagai sebuah ilmu bagaimana menggunakan sumber daya
secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang
17
telah ditetapkan sebelumnya (Muninjaya, 2004). Dari kedua pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah sebuah ilmu dan seni
dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian sumber daya secara efektif, efisien dan rasional untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama.
Adapun George R Terry (1986) dalam Herujito (2001)
menyebutkan fungsi manajemen ada 4 komponen, yaitu :
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan merupakan pemilihan dan menghubungkan fakta,
menggunakan asumsi-asumsi tentang masa depan dalam membuat
visualisasi dan perumusan kegiatan yang diusulkan dan memang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan (Terry, 2013).
Pengertian lain diutarakan oleh Zakiyudin (2013) bahwa perencanaan
merupakan proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan
cara mencapainya. Perencanaan dalam organisasi merupakan suatu
kegiatan yang esensial. Karena memang fungsi manajemen yang lain
merupakan implementasi dari keputusan perencanaan.
Dalam pengklasifikasian perencanaan, Stoner dan Wankel dalam
Zakiyudin (2013) membaginya kedalam dua jenis, yaitu rencana
strategis dan rencana operasional. Rencana strategis merupakan proses
perencanaan jangka panjang yang formal untuk menentukan dan
mencapai tujuan organisasi. Sedangkan rencana operasional
merupakan rencana yang menggambarkan tentang bagaimana rencana
18
strategis diimplementasikan. Rencana operasional tersebut dibagi lagi
kedalam dua jenis yaitu rencana tetap dan rencana sekali pakai.
Fungsi perencanaan dijelaskan oleh Darmawan (2016) sebagai
berikut:
a. Perencanaan Sebagai Pengarah
Perencanaan akan menghasilkan upaya-upaya pencapaian tujuan
dengan cara yang lebih terkoordinasi. Organisasi yang tidak
menjalankan perencanaan sangat mungkin untuk mengalami
konflik kepentingan, pemborosan sumber daya, dan ketidak
berhasilan dalam pencapaian tujuan. Hal tersebut dikarenakan
bagian-bagian dari organisasi bekerja secara sendiri-sendiri tanpa
ada koordinasi yang jelas dan terarah. Perencanaan dalam hal ini
memegang fungsi pengarahan dari apa yang harus dicapai oleh
organisasi.
b. Perencanaan Sebagai Minimalisasi Ketidakpastian
Segala sesuatu dalam hidup akan mengalami perubahan. Tidak
terkecuali dalam organisasi atau perusahaan. Perubahan sering
kali sesuai dengan apa yang kita perkirakan, akan tetapi tidak
jarang pula perubahan jauh dari apa yang kita kira sebelumnya,
sehingga menimbulkan ketidakpastian organisasi. Ketidakpastian
inilah yang dapat diminimalisasi melalui kegiatan perencanaan.
Dengan adanya perencanaan, diharapkan ketidakpastian yang
mungkin akan terjadi di masa yang akan datang dapat diantisipasi.
19
c. Perencanaan Sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya
Pada fungsi ini, perencanaan sebagai pengawas pemakaian
sumber daya. Jika perencanaan dilakukan dengan baik, maka
jumlah kebutuhan sumber daya, cara penggunaannya dan tujuan
penggunaanya dapat dipersiapkan dengan baik sebelum kegiatan
dijalankan. Dengan demikian, pemborosan yang terkait dengan
penggunaan sumber daya yang dimiliki organisasi dapat
diminimalkan, sehingga tingkan efisiensi organisasi akan
meningkat.
d. Perencanaan Sebagai Penetapan Standar Pengawasan Kualitas
Dalam perencanaan, organisasi menentukan tujuan dan rencana-
rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam pengawasan,
organisasi akan membandingkan antara tujuan yang ingin dicapai
dengan realisasi atau kondisi faktual di lapangan, mengevaluasi
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi, hingga
mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk memperbaiki
kinerja organisasi.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah proses penyusunan orang dan sumber
daya fisik untuk melaksanakan rencana dalam mencapai tujuan
organisasi (Iman, 2009).Pengorganisasian merupakan tahap lanjutan
setelah perencanaan agar implementasi perencanaan dapat berjalan
efektif dan efisien. Pada pengertian lain, Aryanto dkk (2013)
menerangkan bahwa organizing atau pengorganisasian adalah suatu
20
aktivitas yang berkaitan dengan penyusunan struktur organisasi.
Struktur tersebut disusun sedemikian rupa sehingga dapat
menunjukkan siapa melakukan apa, siapa berada dimana, serta siapa
melapor kepada siapa dalam hubungan pekerjaan.
Menurut Muninjaya (2004), terdapat enam langkah penting dalam
menyusun fungsi pengorganisasian, yaitu:
a. Tujuan organisasi yang telah disusun pada saat fungsi
perencanaan harus dipahami oleh staf.
b. Membagi pekerjaan dalam bentuk kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan kepada staf yang ada.
c. Menggolongkan kegiatan pokok kedalam elemen kegiatan yang
mencerminkan apa yang harus dikerjakan oleh staf.
d. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan
menyediakan fasilitas pendukung untuk melaksanakan tugasnya.
e. Memilih dan menempatkan staf yang dipandang cakap dalam
melaksanakan tugas tertentu organisasi.
f. Mendelegasikan wewenang.
3. Actuating (Pelaksanaan)
Actuating adalah rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan
aktivitas memengaruhi orang lain agar mereka suka melaksanakan
usaha-usaha ke arah pencapaian sasaran atau tujuan administrasi
(Mubarak, 2009). Fungsi actuating yaitu usaha atau proses untuk
menggerakkan orang atau bagian/kelompok dari organisasi secara
21
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Dimyanti dan Nurjaman dalam Arsana (2016) unsur-unsur
yang termasuk kedalam fungsi menggerakkan adalah:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan (unsur kepemimpinan
dan komunikasi).
b. Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab (unsur
instruksi serta pengembangan staf dan organisasi).
c. Memberikan pengarahan penugasan dan motivasi (unsur
motivasi, penumbuhan partisipasi dan penghargaan)
4. Controling (Pengawasan)
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin
bahwa tujuan-tujuan organisasi dari manajemen tercapai. Ini
berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan (Iman 2009). Pengertian tersebut menunjukkan adanya
hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan.Pada
pengertian lainnya, pengawasan diartikan sebagai suatu proses untuk
mengukur penampilan kegiatan atau pelaksanaan kegiatan suatu
program yang selanjutnya memberikan pengarahan-pengarahan agar
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai (Notoatmodjo, 2011).
Umumnya tujuan dari pengawasan menurut Iman (2009) yaitu:
a. Pengukuran kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur,
peraturan dan hukum yang berlaku.
b. Menjaga sumber daya yang dimiliki organisasi.
22
c. Pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh
organisasi dipercayainya informasi dan keterpaduan informasi
yang ada didalam organisasi.
d. Kinerja yang sedang berlangsung dan kemuadian
membandingkan kinerja aktual dengan standar serta menetapkan
tingkat penyimpangan yang kemudian mencari solusi yang tepat.
C. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN PADA JEMAAH UMRAH
Pelaksanaan layanan kesehatan pada jemaah umrah akan dijelaskan
oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan sistem, dimana pendekatan
ini dipakai sebagai sebuah analisis manajemen dengan konsep organisasi
formal dan teknis. Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk
memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-
bagian yang saling berhubungan. Pendekatan sistem memberi manajer
cara memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian
dari lingkungan eksternal yang lebih luas (Handoko, 2014).
Menurut Marimin (2006), Pendekatan sistem adalah suatu
pendekatan analisis organisatoris yang menggunakan ciri-ciri sistem
sebagai titik tolak analisis. Oleh karena itu, pendekatan sistem dapat
diterapkan dengan memfokuskan kepada berbagai elemen sistem dimana
proses perubahan dan gerakannya akan memengaruhi keberhasilan dari
suatu sistem. Pada dasarnya pendekatan sistem ini dilakukan untuk
mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi perilaku dan keberhasilan
suatu proses atau suatu sistem, mulai dari input, proses, output suatu
program.
23
Adapun pengertian dari komponen-komponen sistem tersebut
adalah:
1. Input
Input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat
melaksanakan pekerjaan administrasi atau manajemen. Hal ini dikenal
pula sebagai perangkat administrasi (Azwar, 2010). Untuk input pada
pelayanan kesehatan Umrah, Kementerian Agama melimpahkan
seluruh pelayanan termasuk pelayanan kesehatan kepada
Penyelenggara Pelayanan Ibadah Umrah (PPIU). Adapun perangkat
input tersebut menurut Koontz dan O‟Donnels (1964) adalah 6 M,
yaitu :
a. Sumber Daya Manusia (Man)
Sumber daya manusia (SDM) merupakan satu-satunya
sumber daya yang memiliki akal perasaan, keinginan,
keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya dimana
potensi tersebut mampu memengaruhi upaya organisasi dalam
mencapai tujuan (Sutrisno, 2011). Dalam kasus ini akan dibahas
SDM yang melayani bidang kesehatan dalam pelayanan umrah.
Adapun pengertian dari SDM kesehatan yaitu setiap orang
yang memperoleh pendidikan baik formal maupun nonformal
yang mendedikasikan diri dalam berbagai upaya yang bertujuan
mencegah, mempertahankan serta meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat (Kurniati, 2012).
24
Adanya SDM dalam sebuah organisasi tentunya memiliki
fungsi, dimana fungsi tersebut harus sejalan dengan fungsi
manajemen yang dituju. Notoatmodjo (2009) mengelompokkan
fungsi manajeman SDM tersebut kedalam fungsi manajerial dan
fungsi operasional. Fungsi manajerial terdiri dari perencanaa,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Sedangkan
fungsi operaional terdiri atas pengadaan SDM, pengembangan,
kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan
kerja.
Dalam pelayanan PPIU pada jemaah umrah terdapat SDM
yang bertanggungjawab terhadap pelayanan jemaahnya dalam
memberikan pelayanan kesehatan jemaah umrah. Adapun untuk
melihat gambaran SDM pada pelayanan kesehatan jemaah umrah
di PPIU, peneliti mengadopsi dari PMA Nomor 18 pasal 14
bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan salah satunya yaitu
penyediaan petugas kesehatan.
b. Pembiayaan (Money)
Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomis yang
diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan
akan terjadi untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk harga
pokok yang dikorbankan didalam usaha untuk memeroleh
penghasilan (Sumarsan, 2013).
Pembiayaan pada PPIU ini termasuk kedalam biaya pabrikasi
atau sering disebut biaya produksi, yang terdiri dari:
25
1) Biaya bahan
Biaya bahan merupakan bahan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan barang jadi. Biaya bahan merupakan
nilai atau besarnya rupiah yang terkandung dalam bahan yang
digunakan untuk proses produksi. Pada PPIU, yang termasuk
kedalam biaya bahan yaitu: biaya transportasi, biaya
penginapan, biaya peralatan umrah (koper, ihram/mukena)
buku panduan, biaya asuransi, biaya vaksin meningitis dll.
2) Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja adalah gaji atau upah karyawan dalam
proses produksi. Dalam kasus PPIU merupakan karyawan
yang bekerja dalam melayani perjalanan umrah maupun
petugas pendamping.
3) Biaya overhead pabrik (BOP)
Biaya overhead pabrik adalah biaya bahan tidak langsung,
biaya tenaga kerja tidak langsung dan semua biaya pabrikasi
lainnya yang tidak dapat dibebankan langsung ke produk
tertentu.Dalam hal ini misalnya adalah biaya gaji manajer,
biaya listrik, biaya obat-obatan dll.
c. Fasilitas
Fasilitas kesehatan merupakan salah satu komponen yang
harus tersedia atas terselenggaranya pelayanan kesehatan
jemaah umrah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Tersedianya obat-obatan dan fasilitas
26
vaksinasi meningitis merupakan dua dari pelayanan kesehatan
yang harus dipenuhi oleh PPIU dalam penyelenggaraan
kesehatan.
Dalam PMK Nomor 58 tahun 2014 dijelaskan bahwa obat
merupakan bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi
yang digunakan untuk memengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
Sedangkan menurut PMK Nomor 58 tahun 2013, vaksinasi
adalah pemberian vaksin yang khusus diberikasn dalam rangka
menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit. Dalam perjalanan umrah, vaksin
yang digunakan adalah vaksin meningitis sebagai bentuk
perlindungan untuk virus meningitidis atau yang menyerang
pada selaput otak.
d. Prosedur (Method)
Prosedur merupakan sebuah langkah atau cara yang
dilakukan untuk melakukan sesuatu. Dalam hal ini, Prosedur
juga bisa disebut sebagai rencana operasional tetap dengan
bentuk prosedur standar. Prosedur standar ini merupakan
penerapan kebijakan yang dilakukan melalui sejumlah aturan
yang lebih detil. Fisik dari prosedur ini memungkinkan adanya
27
seperangkat petunjuk rinci untuk melaksanakan urutan tindakan
yang terjadi.
Pada PPIU, kebijakan umum yang mengatur adanya
pelaksanaan pelayanan kesehatan yaitu PMA Nomor 18 Tahun
2015 tentang penyelenggaraan umrah. Selain itu ada pula
peraturan dari Kementerian Pariwisata Nomor 4 Tahun 2014
tentang Standar Usaha Perjalanan Umrah, Peraturan Mentri
Kesehatan Nomor 61 Tahun 2013 tentang Kesehatan Matra, dan
yang lainnya.
a. Pasar (Market)
Pasar merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan
untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk
membelanjakannya (Saraswati, 2006). Dalam pengertian
sederhana, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya pembeli
dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa
(Fuad, 2006).
Dalam pembagian segmen pasar, dikenal dengan sebutan
segmentasi pasar yang berarti suatu kelompok konsumen yang
sudah ada atau prospek, yang memiliki karakteristik sama dalam
memberikan respon atas program pemasaran. Segmentasi pasar
adalah proses identifikasi segmen pasar (Susanto, 2004).
Segmentasi pasar PPIU yaitu warga negara Indonesia yang
beragama Islam.Siapapun bisa menjadi sasaran. Karena umrah
menjadi salah satu kebutuhan untuk ibadah umat muslim,
28
berziarah ke makam para rasul dan mengunjungi tempat-tempat
bersejarah umat muslim.
b. Mesin (Machine)
Menurut KBBI, mesin merupakan perkakas untuk
menggerakkan atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan
roda, digerakkan oleh tenaga manusiaatau motor penggerak,
menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam. Dalam
kegiatan pelayanan kesehatan, PPIU tidak menggunakan mesin
dalam melakukan pelayanannya.
2. Proses
Proses adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini dikenal pula dengan
nama fungsi manajemen (Azwar, 2010). Pada prosesnya, PPIU
melakukan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang tercantum
pada PMA Nomor 18 tahun 2015.
3. Output
Output merupakan pencapaian dari suatu pekerjaan atau proses
yang telah dilakukan (Azwar, 2010). Untuk output pada pelayanan
kesehatan jemaah umrah yaitu terlaksananya pelayanan kesehatan
serta jaminan kesehatan sesuai dengan peraturanyang ada, dibuktikan
dengan dokumen pencatatan yang dilakukan oleh PPIU.
29
D. KERANGKA TEORI
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dibuat, maka dapat
disimpulkan kerangka teori pada bagan 2.1.Dalam penelitian ini, tujuan
yang ingin dihasilkan yaitu menganalisis pelaksanaan pada pelayanan
kesehatan jemaah umrah pada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah
berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 18 tahun 2015.
Tujuan penelitian yang ingin dicapai ialah menggunakan
pendekatan sistem sebagai kerangka alur penelitiannya. Untuk itu, perlu
melihat konsep C.G. Schoderbek, P.B.Schoderbek, A.G.Kefalas (1980)
dalam Winardi (2010) yang menggambarkan pelayanan kesehatan dengan
menggunakan konsep manajemen sistem, karena dasar suatu sistem
merupakan gabungan dari elemen-elemen (subsistem) didalam suatu
proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi.
Untuk itu, penulis menyusun kerangka teori mengacu dari C.G.
Schoderbek, P.B.Schoderbek, A.G.Kefalas (1980) dalam Winardi (2010)
sebagai kerangka teori penelitian.
Lingkungan Eksternal
Lingkungan Internal
Bagan 2.1 Kerangka teori
Sumber : C.G. Schoderbek, P.B.Schoderbek, A.G.Kefalas (1980) dalam Winardi
(2010)
INPUT PROSES
(transformasi) OUTPUT Produk
2
Jasa2
Ide2
Sumber2 daya
manusia dan
non- manusia
30
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A. KERANGKA KONSEP
Berdasarkan kerangka teori pada bagan 2.1, peneliti mengadopsi
kerangka teori tersebut menjadi sebuah kerangka konsep, agar konsep
penelitian yang akan dilakukan jelas dan tidak keluar dari tema penelitian.
Berikut kerangka konsepnya :
Bagan 3.1 Kerangka konsep
INPUT
Sumber Daya Manusia
Pembiayaan
Fasilitas
Prosedur
PROSES
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Asuransi
OUTPUT
Jemaah yang di vaksin
Jemaah sakit
Jemaah meninggal
31
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dari sistem pelayanan
kesehatan jemaah umrah yang dilakukan pada PPIU di wilayah Jakarta.Terdapat
beberapa variabel yang tidak diteliti. Variabel output yang terdiri dari produk-
produk, jasa-jasa ataupun ide-ide disini tidak diteliti. Karena pada kali ini peneliti
berfokus pada proses sistem pelaksanaan yang terjadi, hasil manajemen yang
berbentuk jasa dimana peneliti tidak mampu menjangkau dokumen data karena
keterbatasan akses dokumen oleh perusahaan.
Adapun variabel yang diteliti yaitu Sumber Daya Manusia dan sumber
daya non manusia untuk input dari sistem pelayanan kesehatan jemaah umrah.
Untuk sumber daya non manusia, dijabarkan lagi mengutip dari teori Koontz dan
O‟Donnels (1964) menjadi pembiayaan, Fasilitas dan Prosedur. Untuk variabel
pasar dan mesin tidak diteliti.Karena pasar pada kasus ini dianggap homogen dan
tidak mempengaruhi penelitian. Sedangkan mesin tidak diteliti karena dalam
proses pelayanan kesehatan PPIU ini tidak menggunakan mesin. Proses pelayanan
kesehatan jemaah umrah juga menjadi variabel yang diteliti. Masing-masing
setiap variabel dibahas secara kuantitaif dan kualitatif.
SDM sebagai salah satu variabel input yang diteliti karena SDM sebagai
pelaksana dari sebuah sistem pelayanan yang diberikan kepada jemaah. Pada hal
ini ketersediaan petugas kesehatan yang diamati, karena mengacu pada PMA
nomor 18 tentang penyelenggaraan umrah. Tersedianya petugas kesehatan pada
PPIU akan meningkatkan pelayanan kesehatan pada jemaah umrah tersebut.
Pembiayaan kesehatan menjadi salah satu variabel input yang diteliti
karena selain dari sumber daya manusia, sumber daya financial pun termasuk
32
salah satu sumber daya strategis yang mutlak harus dimiliki oleh sebuah
perusahaan atau organisasi (Sutrisno, 2012). Pada kasus ini, pembiayaan yang
diteliti yaitu anggaran untuk pelayanan kesehatan dan asuransi jemaah umrah.
Fasilitas sebagai salah satu variabel input yang diteliti karena dari
pelayanan umrah termasuk kesehatan tentunya membutuhkan barang-barang
penunjang untuk jemaah yang diamanatkan oleh PMA nomor 18 tentang
penyelenggaraan umrah. Pada hal ini ketersediaan obat-obatan menjadi salah satu
Fasilitas pada pelayanan kesehatan umrah.
Prosedur menjadi salah satu variabel input yang diteliti karena dalam
menjalankan sebuah pelayanan tentunya sebuah manajemen atau perusahaan
harus memiliki pedoman atau acuan pelaksanaan pelayanan atau standar
operasional prosedur agar setiap langkah pelayanan yang diberikan kepada jemaah
bisa seragam dan sesuai dengan maksud tujuan pelayanan perusahaan. Pada kasus
ini kepatuhan PPIU terhadap PMA nomor 18 tentang penyelenggaraan umrah
serta ketersediaanya SOP yang dilaksanakan sebagai pedoman pelayanan
kesehatan.
Untuk variabel proses pelaksanaan pelayanan kesehatan jemaah umrah,
peneliti mengadopsi PMA Nomor 18 tahun 2015 sebagai pedoman umum dalam
pelaksanaan kesehatan jemaah umrah yang dikeluarkan Kementerian Agama.
Dalam proses tersebut digolongkan menjadi dua kategori pelayanan, yaitu :
Pelayanan Kesehatan serta Pelayanan Asuransi. Pada kedua variabel tersebut akan
dibahas berdasarkan proses manajemen.
33
B. DEFINISI OPERASIONAL
Dalam melakukan penelitian, definisi operasional berguna untuk melihat batasan pengertian mengenai variabel yang akan diteliti
agar variabel tersebut dapat diukur dan dianalisis.Untuk definisi masing-masing variabel akan dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi Pengukuran
Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Sumber Daya
Manusia
Ketersediaan petugas kesehatan
yang bertugas sebagai pelayan
kesehatan pendamping jemaah
umrah pada PPIU.
Pengisian
kuesioner
Telaah
dokumen
Indept
Kuesioner
Dokumen
struktur
kepegawaian
Pedoman
wawancara
1. Baik, jika persentase
ketersediaan lebih dari
50%
2. Kurang baik, jika
persentase ketersediaan
lebih dari 50%
Memperoleh gambaran
penyimpangan sumber daya
kesehatan
Ordinal
Ketersediaan petugas pelayanan
asuransi kesehatan jemaah umrah
pada PPIU.
34
Variabel Definisi Pengukuran
Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Pembiayaan Ketersediaan anggaran kesehatan
yang dikeluarkan khusus untuk
menanggung pelayanan kesehatan
serta pelayanan asuransi jemaah
umrah pada PPIU.
Pengisian
kuesioner
Indept
Kuesioner
Pedoman
wawancara
1. Baik, jika skor ≥ mean /
median
2. Kurang baik, jika skor <
mean / median
Memperoleh gambaran
penyimpangan sistem Input
(pembiayaan)
Ordinal
Fasilitas Ketersediaan obat atau fasilitas
kesehatan yang digunakan pada
pelayanan kesehatan jemaah umrah
pada PPIU.
Pengisian
Kuesioner
Indept
Kuesioner
Pedoman
wawancara
1. Baik, jika skor ≥ mean /
median
2. Kurang baik, jika skor <
mean / median
Memperoleh gambaran
penyimpangan sistem Input
(Fasilitas)
Ordinal
35
Variabel Definisi Pengukuran
Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Prosedur Ketersediaan dan kelengkapan
Standar operasional prosedur atau
pedoman panduan kegiatan yang
dijadikan acuan sebagai arahan
yang harus dilakukan dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
Pengisian
kuesioner
Telaah
dokumen
Indept
Kuesioner
Dokumen
Peraturan/ SOP
/ Kebijakan
Pedoman
wawancara
1. Baik, jika skor ≥ mean /
median
2. Kurang baik, jika skor <
mean / median
Memperoleh gambaran
penyimpangan sistem Input
(SOP)
Ordinal
Pelayanan
Kesehatan
Kegiatan PPIU dalam melayani
kesehatan jemaah umrah sebelum,
selama dan setelah perjalanan
umrah sesuai dengan peraturan atau
SOP yang ada.
Pengisian
kuesioner
Indept
Kuesioner
Pedoman
wawancara
1. Baik, jika skor ≥ mean /
median
2. Kurang baik, jika skor <
mean / median
Memperoleh gambaran
penyimpangan sistem proses
(Pelayanan Kesehatan)
Ordinal
36
Variabel Definisi Pengukuran
Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Asuransi
Kesehatan
Kegiatan PPIU dalam memberikan
jaminan atau asuransi kesehatan,
asuransi kecelakaan dan asuransi
kematian kepada jemaah umrah
yang tercantum dalam SOP yang
ada dalam waktu sebelum, selama
dan setelah perjalanan umrah.
Pengisian
kuesioner
Indept
Kuesioner
Pedoman
wawancara
1. Baik, jika skor ≥ mean /
median
2. Kurang baik, jika skor
<mean / median
Memperoleh gambaran
penyimpangan sistem proses
(Pelayanan Asuransi)
Ordinal
37
C. DEFINISI ISTILAH
Tabel 3.2
Definisi Istilah
Istilah Definisi Alat Ukur Cara ukur Sumber Informasi
Jemaah vaksin Jumlah jemaah yang di vaksin sebelum
keberangkatan umrah, baik oleh PPIU
maupun perorangan.
Telaah
dokumen
Indept
Laporan
vaksinasi
jemaah umrah
Pedoman
wawancara
1. Manager HRD PPIU, dari PPIU
terpilih
2. Sekretaris Direktur Utama PPIU,
dari PPIU terpilih
3. Staf pelayanan umrah, dari PPIU
terpilih
Jemaah sakit Jumlah jemaah yang sakit ketika
perjalanan umrah dan/ atau setelah pulang
umrah
Telaah
dokumen
Indept
Laporan
jemaah sakit
Pedoman
wawancara
1. Manager PPIU HRD, dari PPIU
terpilih
2. Sekretaris Direktur Utama PPIU,
dari PPIU terpilih
3. Staf pelayanan umrah, dari PPIU
terpilih
38
Istilah Definisi Alat Ukur Cara ukur Sumber Informasi
Jemaah meninggal Jumlah jemaah yang meninggal ketika
perjalanan umrah dan/ atau setelah pulang
umrah
Telaah
dokumen
Indept
Laporan
jemaah
meninggal
Pedoman
wawancara
1. Manager HRD PPIU, dari PPIU
terpilih
2. Sekretaris Direktur Utama PPIU,
dari PPIU terpilih
3. Staf pelayanan umrah, dari PPIU
terpilih
39
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian mixed method deskriptif.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggabungkan dua prosedur
penelitian kuantitatif dan kualitatif yang digunakan secara bergantian atau
bertahap (Sugiyono, 2008). Pengertian deskriptif adalah menuturkan dan
menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel dan
fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikan apa
adanya (Subhana, 2001). Pada penelitian ini peneliti menggunakan
sequential explanatory design yaitu pengumpulan data kuantitatif
dilakukan pertama kali dan dianalisis, kemudian data kualitatif dan
dianalisis.Jenis sequential explanatory design ini lebih menekankan pada
kuantitatif (Creswell, 2010).
Pada penelitian ini, data kualitatif digunakan untuk menjelaskan
data kuantitatif.Data kualitatif didapatkan melalui wawancara dengan
partisipan secara mendalam serta telaah dokumen.Sedangkan data
kuantitatif didapat dengan menggunakan instrumen kuesioner. Data
kuantitatif digunakan untuk mendapatkan gambaran fenomena pelayanan
kesehatan yang terjadi pada PPIU di jakarta pada input dan proses
pelayanan.Setelah itu, dilakukan wawancara mendalam untuk
mendapatkan penjelasan mengenai kendala-kendala yang dihadapi oleh
PPIU, sehingga diketahui bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi.
40
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini telah dilakukan pada biro perjalanan umrah atau
travel di Jakarta yang tergabung dalam Penyelenggara Perjalanan Ibadah
Umrah (PPIU) dan mendapat izin dari Dirjen Pelayanan Haji dan Umrah
Kementerian Agama, pada bulan oktober sampai desember tahun 2016.
Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada legalitas bisnis travel
yang sah dilaksanakan serta dari tupoksi penyelenggara pelayanan umrah
dimana travel atau biro perjalanan wisata menjadi penanggungjawab
penuh atas pelayanan perjalanan jemaah umrah termasuk pelayanan
jaminan kesehatan.
C. POPULASI, SAMPEL DAN INFORMAN PENELITIAN
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh travel PPIU yang
memiliki izin dari Kementerian Agama yang berada di wilayah DKI
Jakarta dengan jumlah populasi sebanyak 384 travel
2. Sampel
Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sebagian dari
populasi yang telah ditentukan. Pengambilan sampel dilakukan
dengan Prosedur simple random sampling dimana seluruh anggota
populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel namun
dengan kriteria untuk dapat menjadi responden.
41
Berikut adalah perhitungan besar sampel untuk penelitian ini:
Keterangan :
n = besar sampel yang dibutuhkan oleh peneliti
zα = standar deviasi normal dengan asumsi tingkat kehandalan 90%
P = proporsi pelayanan kesehatan yang rendahsebesar 50% (0,5)
Q = 1-P
d = derajat akurasi presisi 10% (0,1)
Berdasarkan perhitungan hasil besar sampel pada setiap
variabel, maka jumlah sampel minimal yang dibutuhkan sebayak 68
travel PPIU. Untuk menghindari terjadinya drop out atau missing
maka jumlah responden ditambah, sehingga total keseluruhan sampel
menjadi 71 travel PPIU dengan cara pengocokkan nomor urut PPIU
berdasarkan frame sampel yang ada.
3. Kriteria inklusi sampel
a. Travel yang masih terdaftar dan memiliki izin dari Kementerian
Agama.
b. Melakukan pemberangkatan umrah rutin minimal sekali dalam
satu tahun.
c. Bersedia menjadi responden penelitian.
4. Informan penelitian
Informan penelitia ini berjumlah tujuh orang dari tujuh PPIU yang
berbeda.Pemilihan informan ini dilakukan berdasarkan pertimbangan
42
tertentu, yaitu orang yang paling mengetahui, berpengalaman dalam
pelayanan umrah terkhusus pelayanan kesehatannya.Pemilihan
informan ini disesuaikan dengan prinsip penelitian kualitatif yaitu
kesesuaian (appropriatness) dan kecukupan (adequacy).Prinsip
kesesuaian berarti bahwa sampel dipilih atas dasar pengetahuan yang
dimiliki yang berkaitan dengan judul penelitian.Prinsip kecukupan
berarti bahwa data yang diperoleh seharusnya keseluruhan dari
fenomena yang berkaitan dengan masalah penelitian, karena itu harus
memenuhi karakteristik-karakteristik yang berkaitan dengan penelitian
(Lapau, 2013).
Informan yang menjadi responden dalam pengambilan data primer
pada penelitian ini yaitu Manager HRD PPIU, staf pelayanan umrah
PPIU dan sekretaris direktur utama PPIU.Sedangkan untuk data
triangulasi, yang menjadi responden penelitian adalah jemaah umrah
yang melaksanakan ibadah umrah pada tahun 2016 serta staf dari
Kementerian Agama Subdit Umrah.
D. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
1. Sumber Data
Pengumpulan data yang dipakai untuk pengambilan informasi
yaitu data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer
dilakukan dengan cara pengisian kuesioner dan wawancara mendalam.
Sedangkan pengambilan data sekunder diambil dengan cara telaah
dokumen.
43
2. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan pada pendekatan kuantitatif
yaitu responden terpilih diminta kesediaannya untuk mengisi
kuesioner yang disediakan. Pertanyaan dalam kuesioner berupa
pertanyaan tertutup dengan bahasa yang disesuaikan dan dipahami
oleh responden. Jika responden tidak bersedia, maka dilakukan
pengocokkan ulang untuk mendapatkan responden. Pada pendekatan
kualitatif, peneliti melakukan wawancara secara mendalam kepada
informan terpilih dan melakukan telaah dokumen PPIU terkait input
penelitian.
3. Instrumen pengumpulan data
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk
pengumpulan data.Kuesioner, tabel telaah dokumen serta pedoman
wawancara mendalam sebagai instrumen penelitian yang mencakup
beberapa variabel yang diteliti. Instrumen yang akan digunakan untuk
mengambil data kuantitatif adalah kuesioner, sedangkan data kualitatif
didapatkan dengan cara wawancara mendalam dan telaah dokumen.
Pengisian kuesioner dilakukan dengan mengisi suatu daftar yang
berisi rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah yang diteliti
(Narbuko, 2005). Kuesioner tersebut dilakukan uji coba terlebih
dahulu pada populasi lain yang memiliki karakteristik sama dengan
responden. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan kepada responden dapat dimengerti atau
tidak.
44
Pada kuesioner terdapat beberapa pertanyaan mengenai sumber
daya manusia kesehatan, pembiayaan kesehatan, fasilitas kesehatan,
prosedur yang digunakan untuk melayani kesehatan, proses pelayanan
kesehatan serta proses asuransi kesehatan yang dilakukan di PPIU
Jakarta pada tahun 2016.
Telaah dokumen merupakan sumber data pada penelitian
kualitatif yaitu dengan memasukan catatan publik, surat-surat pribadi,
dokumen-dokumen responden (Merriam, 2009).Pada penelitian ini
peneliti menggunakan dokumen struktur kepegawaian yang ada pada
PPIU sebagai salah satu bahan triangulasi metode yang digunakan.
Instrumen penelitian terakhir adalah pedoman wawancara,
merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data
dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan
dari sasaran penelitian (responden), atau bercakap-cakap berhadapan
muka dengan orang tersebut. Jadi data tersebut diperoleh langsung
dari responden melalui suatu pertemuan atau percakapan
(Notoatmodjo, 2010).
Pertanyaan yang diberikan untuk PPIU yaitu sama dengan
pertanyaan kuantitatif yaitu seputar variabel yang diteliti. Namun
pertanyaan yang diajukan pada jemaah merupakan pertanyaan seputar
pelayanan yang diberikan oleh PPIU selama umrah sesuai dengan
variabel yang diteliti.Pertanyaan untuk jemaah umrah merupakan
pertanyaan seputar pelayanan yang didapatkan jemaah dari
PPIU.Sedangkan pertanyaan untuk Subdit Umrah Kementerian
45
Agama adalah pertanyaan seputar kebijakan yang dibuat dan
pengawasan yang dilakukan oleh Kementerian Agama pada
PPIU.Pada pelaksanaannya peneliti melakukan probing pada poin-
poin pertanyaan saat mewawancarai informan untuk memperoleh
informasi mengenai hal-hal secara mendalam.
E. UJI VALIDITAS
Validitas adalah sebuah pengukuran untuk melihat besar tingkat
ketepatan suatu instrumen penelitian (Arikunto, 2011).Pengujian
penelitian dilakukan untuk mengetahui pertanyaan kuesioner yang valid
mapun tidak valid yang berpengaruh pada layak atau tidaknya pertanyaan
kuesioner tersebut digunakan dalam penelitian.
Seluruh variabel dilakukan uji validitas dengan skala
guttmandengan melakukan validitas isi (test content). Uji validitas ini
memiliki tujuan untuk mengetahui bahwa setiap pertanyaan pada
kuesioner yang digunakan sudah cukup mewakili konsep yang diinginkan
(Di lorio, 2005). Validitas isi dilakukan dengan melihat tanggapan
responden saat menjawab kuesioner.Setiap pertanyaan kuesioner
dinyatakan valid jika responden langsung menjawab tanpa adanya
keraguan dalam memahami maksud pertanyaan dan durasi waktu
menjawab kuesioner dengan estimasi waktu yang ditetapkan peneliti.
Pengujian validitas dilakukan pada subjek yang memiliki
karakteristik hampir sama dengan populasi PPIU Jakarta, yaitu pada PPIU
Tangerang Selatan. Dalam kuesioner penelitian ini terdapat beberapa
46
pertanyaan kuesioner yang tidak valid.Oleh karena itu, dilakukan
perbaikan redaksi kata dan penghilangan pertanyaan dari daftar kuesioner.
F. MANAJEMEN DATA
Semua data primer pada pendekatan kuantitatif yang telah
terkumpul kemudian dilakukan pengolahan melalui tahap-tahap sebagai
berikut :
a. Pengodean data (coding)
Yaitu membuat klasifikasi data dan memberi kode pada jaawaban dari
setiap pertanyaan dalam kuesioner. Koding yang dibuat sebelum
pertanyaan disebarkan yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1 Pengodean Kuesioner
Kode Keterangan
A1 – A5 Identitas responden
B1 – B4 Gambaran SDM pada pelayanan
kesehatan umrah PPIU
C1 – C4 Gambaran pembiayaan pada pelayanan
kesehatan umrah PPIU
D1 – D5 Gambaran Fasilitas pada pelayanan
kesehatan umrah PPIU
E1 – E4 Gambaran Prosedur pada pelayanan
kesehatan umrah PPIU
F1 – F6 Gambaran pelayanan kesehatan umrah
PPIU
G1 – G15 Gambaran pelayanan asuransi pada
pelayanan kesehatan umrah PPIU
47
b. Menyunting data (data editing)
Dari seluruh data yang telah didapat, kuesioner yang telah diisi
dilihat kelengkapan jawabannya sebelum dilakukan proses input data
ke dalam komputer.
c. Memasukkan data (data entry)
Sebelum dilakukan input, peneliti terlebih dahulu membuat
template sesuai dengan format kuesioner yang digunakan, kemudian
memasukkan jawaban yang telah diberi kode dengan menggunakan
software computer. Data yang dientry adalah seluruh variabel yang
diteliti sesuai dengan kuesioner.
d. Membersihkan data (data cleaning)
Tahap terakhir yaitu pengecekan kembali data yang telah
dimasukkan untuk memastikan data tersebut benar.Data tersebut dicek
kembali untuk memastikan data bersih dari kesalahan, sehingga data
siap untuk dianalisis.
G. ANALISIS DATA
1. Analisis data kuantitatif
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis
statistik univariat.Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan dan
menggambarkan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel
penelitian. Adapun analisis univariat dalam penelitian ini bertujuan
untuk memberikan informasi mengenai:
a. Gambaran Sumber daya kesehatan pada PPIU
48
b. Gambaran Pembiayaan kesehatan pada PPIU
c. Gambaran Fasilitas Kesehatan pada PPIU
d. Gambaran Prosedur pelaksanaan kesehatan pada PPIU
e. Gambaran Proses pelayanan kesehatan jemaah umrah pada PPIU
f. Gambaran Proses pelayanan asuransi jemaah umrah pada PPIU
2. Analisis data kualitatif
Teknik analisis data yang akan digunakan yaitu teknik analisis
Interaktif Miles dan Huberman (1994) dalam Pawito (2008). Teknik
analisis pada penelitian ini terdiri dari tiga komponen yaitu :
a. Reduksi data (Data Reduction)
Hal pertama yang dilakukan adalah mereduksidata atau
transkip uraian wawancara yang dilakukan secara lengkap dan
rinci mengenai apa yang dilihat dan didengar baik secara
langsung maupun hasil rekaman. Transkip disusun berdasarkan
data yang diperoleh, kemudian direduksi, dirangkum, dipilih hal
yang pokok agar terfokus pada penelitian.
b. Penyajian Data (Data Display)
Setelah data dirangkum dan dikategorikan sesuai pokok
permasalahan, kemudian peneliti membuat dalam bentuk matriks
dimana memudahkan peneliti dalam melihat data yang ada.
49
c. Penarikan dan pengujian kesimpulan (Drawing and Verifying
Conclusions)
Penarikan dan pengujian kesimpulan dilakukan dengan
membandingkan hasil pada teori dan standar yang ada, sehingga
bisa disimpulkan penyebab dari suatu masalah dengan melihat
dari suatu sistem.Dalam hal ini standar yang dipakai dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan dan perlindungan jemaah
umroh adalah PMA Nomor 18 tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Umrah.
H. TRIANGULASI DATA
Triangulasi merupakan pengujian kredibilitas dari berbagai sumber
dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2008). Triangulasi
data yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan triangulasi prosedur/
teknik dan triangulasi sumber.
1. Triangulasi Prosedur
Triangulasi Prosedur ini dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam
penelitian ini, data didapat dengan menggunakan kuesioner, kemudian
diperdalam dengan wawancara mendalam, dan melihat dokumen yang
tersedia pada PPIU.
50
2. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan melakukan pencarian
informasi dan fakta dari sumber lainnya untuk menggali topik yang
sama. Triangulasi sumber yang dilakukan yaitu dengan melakukan
wawancara mendalam kepada jemaah yang diberikan pelayanan dan
Subdit Umrah Kementerian Agama sebagai pembuat kebijakan yang
dapat mendukung informasi.
51
BAB V
HASIL
Responden pada penelitian ini merupakan petugas PPIU di wilayah Jakarta
yang menangani bidang pelayanan umrah.Jumlah seluruh responden sebanyak 71
orang.Informan penelitian kualitatif sebanyak tujuh orang dari tujuh PPIU untuk
memberikan penjelasan mendalam mengenai variabel yang diteliti. Berikut adalah
hasil penelitian yang di peroleh :
A. Gambaran input SDM pada pelayanan kesehatan jemaah umrah
1. Petugas kesehatan pendamping jemaah umrah
Grafik 5.1 Distribusi Frekuensi Gambaran SDM kesehatanPPIU di wilayah
Jakarta berdasarkan ketersediaan petugas kesehatan pendamping umrah
Grafik 5.1 menunjukan bahwa sebagian besar (67,6%) PPIU di wilayah
Jakarta tidak menyediakan petugas kesehatan sebagai pendamping
pelaksanaan umrah.
32.4
67.6
0102030405060708090
100
Ya Tidak
52
Berdasarkan hasil wawancara pada PPIU dan jemaah umrah dapat
dikatakan bahwa PPIU tidak menyediakan petugas kesehatan dikarenakan
adanya pelayanan kesehatan gratis dari rumah sakit Arab Saudi yang bisa
langsung menangani pasien jemaah umrah, sehingga PPIU menganggap
bahwa tidak adanya petugas kesehatan pendamping, dalam hal ini tenaga
medis atau dokter, itu tidak menjadi masalah dan masih bisa diatasi oleh
ketua rombongan atau pendamping yang lain. Dari jemaah umrah pun
menyetujui bahwa selama perjalanan umrah tidak terdapat petugas
kesehatan yang mendampingi.Jika jemaah mengalami sakit-sakit ringan,
maka mereka lebih mandiri untuk mengobati dirinya sendiri dengan obat-
obatan pribadi yang dibawa oleh jemaah atas saran dari PPIU. Berikut
kutipan wawancara PPIU:
PPIU B:
“kalau ada yang sakit disana, yang ngurus pihak sana. Dirumah sakit
sananya gak bayar, gratis. Jadi kalau sakit pun diserahkan ke pihak
arabnya.Jadi, gak ada dokter juga bisa langsung dibantu sama
pendamping umrahnya”.
PPIU G:
“petugas kesehatan pendampingnya gak ada. Disana kan ada rumah
sakit gratis untuk umrah. Tapi hanya untuk penyakit tertentu aja.Sejauh
ini sih alhamdulillah jarang yang sakit parah. Rata-rata jemaah kaget
sama cuaca yang beda sama indo, kakinya pegel-pegel karna jalan
terus”
Jemaah II:
“Dokter ya?Gak ada kalau dokter. Adanya pembimbing ibadah sama
pendamping dari travel itu empat orang”
Berbeda pandangan dari Subdit Pembinaan Haji dan Umrah, dikatakan
bahwa petugas kesehatan memang diwajibkan ada pada setiap perjalanan
umrah untuk mendampingi para jemaah. Hal tersebut selaras dengan amanat
53
PMA Nomor 18 Tahun 2015.Petugas kesehatan diwajibkan ada karena
untuk menangani sakit ringan jemaah umrah, dimana jemaah umrah
memang berisiko tinggi terhadap penyakit ringan mengingat perbedaan
kondisi dan cuaca yang ekstrim. Berikut kutipan wawancaranya:
“Yang harus disiapkan oleh PPIU itu memberikan pelayanan
kesehatan dan menyediakan petugas kesehatan ... “
“Kalau petugasnya itu dari mana, itu boleh diluar dari PPIU. Biasanya
kan ada tuh jadi Cuma kontrak perjalanan buat umrah aja. atau lebih
bagus dia punya dokter sendiri. Tapi itu gak wajib, yang punya dokter
sendiri.Yang penting pas sakit disana ada yang obatin gituu.”
2. Petugas asuransi kesehatan jemaah umrah
Grafik 5.2Distribusi Frekuensi Gambaran SDM kesehatanPPIU di wilayah
Jakarta berdasarkan ketersediaan petugas asuransi kesehatan
Berdasarkan grafik 5.2, menunjukan bahwa lebih dari setengah (56,3%)
PPIU di wilayah Jakarta menyediakan petugas asuransi. Hal ini cenderung
baik mengingat pentingnya asuransi bagi perjalanan umrah. Berdasarkan
hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa tidak adanya petugas asuransi
dikarenakan petugas asuransi dialihkan pada petugas asuransi yang bermitra
dengan PPIU. Selain itu, ada pula terdapat PPIU yang menggabung antara
56.3
43.7
0102030405060708090
100
Ya Tidak
54
petugas administrasi umum dengan asuransi. Berikut kutipan
wawancaranya:
PPIU G:
“Kalau untuk asuransi, kita kerjasama sama asuransi swasta.Jadi gak
ada petugas di kantornya. Jadi, setiap ada pemberangkatan tinggal
lapor aja, otomatis asuransi nya langsung aktif”
PPIU D:
“Untuk staff asuransi kita digabung dengan administrasi. Karena
asuransi kan urusan administrasi juga, kayak dokumen dokumen aja.
Nanti urusan dia mau claim itu tinggal diurus ke yang bersangkutan.
Jadi digabung”
B. Gambaran input pembiayaan pada pelayanan kesehatan jemaah umrah
Grafik 5.3Distribusi Frekuensi Gambaran pembiayaan kesehatan PPIU di
wilayah Jakarta
Berdasarkan grafik 5.3 dapat diketahui bahwa gambaran pembiayaan
pelayanan kesehatan PPIU di wilayah Jakarta hampir seimbang, dengan beda
selisih presentase 1,4%. Dapat disimpulkan bahwa setengahnya PPIU
menganggarkan untuk pembiayaan kesehatan, namun belum maksimal.Hal
yang dianggarkan oleh PPIU yaitu obat-obatan dan sebagian vaksin
meningitis.PPIU yang tidak menganggarkan biaya kesehatan beralasan bahwa
50.7 49.3
0102030405060708090
100
Baik Kurang Baik
55
travelnya hanya memfasilitasi kebutuhan perjalanan seperti biaya akomondasi
dll.Untuk pembiayaan asuransi, sudah banyak PPIU yang mengganggarkan
asuransi kedalam paketnya. Baik PPIU yang bermitra dengan asuransi pihak
luar, maupun memanfaatkan penggunaan asuransi BPJS.
PPIU A:
“ budget meningitis ya? Kalau itu sesuai paket. Kita ada 3 paket, paket
promo, paket regular dan paket vip. Kalau promo dan regular itu
meningitis gak termasuk. Kalau vip dapet. Tapi kalau asuransi pasti
ada.”
PPIU C :
“Anggaran kesehatannya ada untuk obat-obatan saja...”
“Ada budget untuk asuransi.Tapi masing-masing jemaah membayar
sendiri asuransinya. Kalo mereka gak mau, ya tidak mendapat
asuransi”
Selain itu, berikut pemaparan dari jemaah terkait pembiayaan kesehatan
yang dikeluarkan oleh jemaah:
Jemaah I:
“Kalau asuransi sudah termasuk. Tapi kalo untuk meningitis, kita bayar
lagi ke travel. Abis itu bareng-bareng se rombongan travel buat vaksin”
Jemaah II:
“Biaya vaksin meningitis kita sendiri, kalau asuransi kayanya sudah
otomatis”
C. Gambaran input fasilitas pada pelayanan kesehatan jemaah umrah
Grafik 5.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Fasilitas pelayanan kesehatan
PPIU di wilayah Jakarta
50.7 49.3
0102030405060708090
100
Baik Kurang Baik
56
Berdasarkan grafik 5.4 dapat diketahui bahwa gambaran fasilitas
pelayanan kesehatan PPIU di wilayah Jakarta hampir seimbang.Data tersebut
dijelaskan oleh PPIU bahwa fasilitas dari pelayanan kesehatan yang
disediakan oleh PPIU yaitu obat-obatan, dan beberapa mengkordinir vaksin
meningitis. Berikut kutipan wawancaranya
PPIU B:
“Fasilitas kesehatannya yaa obat-obatan. Sama biasanya kalo di
kantor cabang itu suka akomodir untuk suntik meningitis bareng
bareng satu rombongan. Jadi nanti jemaah bayar lagi buat suntik
meningitis bareng-bareng gitu”.
PPIU F:
“itu yaa obat-obatan aja sama dokter pendamping. Jadi kalau ada
yang sakit-sakit ringan disana, bisa diatasi sendiri sama dokternya”
Selain itu, berikut pemaparan dari jemaah terkait Fasilitas kesehatan
yang diberikan oleh PPIU:
Jemaah I:
“obat-obatan: Gak tau si yaa, soalnya saya gak minta. Kan kita disuruh
bawa obat-obatan sendiri. Jadi kalo pas flu itu kita minum obat punya
kita sendiri”
57
Selain dari data diatas, terdapat grafik mengenai informasi fasilitas
yang tersedia pada PPIU yaitu:
Grafik 5.5 Distribusi Frekuensi Ketersediaan fasilitas pelayanan vaksin pada
pelayanan kesehatan PPIU di wilayah Jakarta
Berdasarkan data 5.5, lebih dari setengah sampel (54,9%) PPIU tidak
memfasilitasi pelayanan vaksin bagi jemaah umrahnya, hal tersebut
disampaikan oleh PPIU bahwa PPIU hanya menjadi perantara fasilitas
vaksin saja.Sedangkan yang melakukan vaksin adalah rumah sakit atau KPP
penyedia vaksin.Akan tetapi, adapula PPIU yang memfasilitasi atau
mengantar jemaahnya ke rumah sakit untuk melakukan vaksin secara
rombongan. Berikut kutipan wawancaranya:
PPIU C:
“Tidak ada pelayanan vaksin. Karena travel kami hanya sekedar
menjadi jembatan atau perantara saja, sedangkan yang menyediakan
fasilitas suntik vaksin meningitis adalah pusat”
PPIU F:
“Tergantung jemaahnya, ingin melakukan suntik vaksin sendiri atau
ikut dengan travel. Secara tidak langsung, travel akan membantu
menyediakan untuk jemaah jika ikut dengan travel. Namun ada juga
jemaah yang diluar kota dan memilih untuk melakukan sendiri”
45.1 54.9
0102030405060708090
100
ya tidak
58
Jemaah I:
“Saya vaksinnya bareng-bareng satu rombongan travel, seharian,
Cuma tinggal nunggu antrian, di periksa, disuntik gitu biasa”.
Jemaah II:
“Vaksin saya sendiri.Saya ke rumah sakit fatmawati, nanya ke temen
katanya disitu bisa vaksin jadi saya kesana, daftar, diperiksa dulu,
disuntik, terus dikasih buku kuningnya”.
Hal tersebut didukung oleh penjelasan Subdit PHU bahwa vaksin
meningitis menjadi tanggung jawab dari jemaah umrah masing-
masing.Dengan catatan PPIU boleh memfasilitasinya.Berikut penjelasan
dari Subdit PHUterkait pelayanan vaksin meningitis:
“Iya jadi kalau yang itu kan di peraturannya disebutkan bahwa vaksin
meningitis merupakan kewajiban sendiri.Peraturan itu dibuat karena
itu ketentuan dari Arab Saudi.Jadi kita hanya mengikuti saja. Nah,
untuk yang umrah ini kan terdiri dari semua golongan ya. Mulai dari
kakek nenek, anak muda, ibu-ibu, ada yang gak bisa baca, ada yang
gak bisa jalan sendiri, makanya PPIU disini boleh tuh bikin janjian
serombongan vaksin bareng gitu, travelnya yang koordinir. Itu
namanya memfasilitasi. Kalo peraturan yang sekarang itu travel udah
gak boleh panggil dokter buat vaksin ke travelnya. Jadi harus
jemaahnya yang dateng ke rumah sakit atau KPP misalnya.Jadi intinya
yaa boleh sekedar fasilitasi.Mengantar. Gak boleh travel yang
melakukan. Cuma kalo emang gak memfasilitasi gak papa. Asal travel
harus jamin kalau jemaahnya udah suntik semua”
Grafik 5.6 Distribusi Frekuensiketersediaan fasilitas pemeriksaan
kesehatanPPIU di wilayah Jakarta
40.8
59.2
0102030405060708090
100
ya tidak
59
Berdasarkan data 5.6, sebagian besar PPIU tidak memfasilitasi
pemeriksaan kesehatan bagi jemaah umrahnya (59,2%). Adapun alasan
pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan umrah tidak disediakan oleh
PPIU, karena hal tersebut menjadi tanggung jawab jemaah pribadi serta hal
tersebut tidak terdapat pada peraturan yang ada. Berikut penjelasan terkait:
PPIU C:
“Untuk pemeriksaan kesehatan itu diserahkan kepada masing-masing
jemaah dan menjadi tanggung jawab masing-masing jemaah”
PPIU E:
“Ada, klinik yang kerjasama dengan travel itu diperuntukkan
memberikan pelayanan kesehatan. Jadi jemaah bisa periksa disitu”
PPIU F:
“Kami menyediakan dan memfasilitasi, namun hanya sekedar mediasi
saja, kayak sharing-sharing disana yang harus dipersiapkan apa saja
gitu”
Berikut pemaparan dari Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah terkait
fasilitas kesehatan yang harus disediakan oleh PPIU:
“Yang harus disiapkan oleh PPIU itu memberikan pelayanan
kesehatan dan menyediakan petugas kesehatan itu selama perjalanan
umrah pokoknya.Kan disana perubahan cuacanya ekstrim kaan, jadi
PPIU harus siap sedia petugas dan obat-obatannya juga ketika ada
jemaahnya sakit. Biar bisa langsung ditangani sama travelnya …”
60
D. Gambaran input prosedur pada pelayanan kesehatan jemaah umrah
Grafik 5.7 Distribusi Frekuensi Gambaran Prosedur pelayanan kesehatan PPIU di
wilayah Jakarta
Pada grafik 5.7 menunjukan bahwa lebih dari setengah (53,5%) PPIU di
wilayah Jakarta memiliki Prosedur/ standar prosedur pelayanan kesehatan
yang baik.Ada pula PPIU yang SOP nya sesuai dengan pihak lain yang
bekerjasama dalam bidang kesehatan. Berikut hasil kutipan wawancaranya:
PPIU A:
“untuk SOP kita punya sendiri, untuk acuannya mengacu pada
permenag sama dari perusahaan”.
PPIU E:
“Ada. Tapi, untuk pelayanan kesehatan disini kan rata-rata kerjasama
yaa, kaya dengan klinik dan dengan asuransinya, nah SOP nya itu
diatur oleh kedua belah pihak, jadi yaa saya rasa sudah cukup lengkap.
Karena persetujuannya oleh dua kepala kan.”
Namun ada pula pernyataan dari PPIU yang bertentangan dengan
pernyataan PPIU sebelumnya.Bahwa terdapat PPIU yang tidak memiliki
acuan khusus tentang SOP terkait pelayanan kesehatan.Hal tersebut
dikarnakan pelayanan kesehatan memiliki kegiatan yang cukup
simpel.Sehingga SOP tersebut termasuk kedalam SOP administrasi umum.
Berikut kutipan wawancara terkait :
53.5 46.5
0102030405060708090
100
Baik Kurang Baik
61
47.9 52.1
0102030405060708090
100
Baik Kurang Baik
PPIU B:
“Kalau khusus untuk pelayanan kesehatannya kita gak ada. Soalnya
kan pelayanan itu hanya vaksin dan asuransi yaa, jadi itu masuk di
persyaratan administrasinya aja”
PPIU C:
“Tidak ada.Itu memang kekurangan kami.Disini juga tidak ada
persyaratan atau ketentuan klaim pelayanan kesehatan. Yaa, garis
besarnya pada penyelenggaraan umrah kurang memperhatikan
mengenai hal kesehatan”
PPIU D:
“Kita Gak ada SOP khusus kesehatan. Karna pelayanan kesehatan pun
kita serahkan kepada jemaah masing-masing”
PPIU G:
“SOP tertulisnya si gak ada. Karna mungkin simple kali yaa kan
pelayanan kesehatannya sedikit, jadi semuanya berjalan baik-baik aja”
Pernyataan diatas didukung pula oleh data distribusi frekuensi
ketersediaanSOP pelayanan kesehatan sebagai berikut:
Grafik 5.8 Distribusi Frekuensi Gambaran Prosedur pelayanan kesehatan
PPIU di wilayah Jakarta berdasarkan ketersediaan SOP pelayanan kesehatan
Pada grafik 5.8 menunjukan bahwa lebih dari setengah (52,1%) PPIU di
wilayah Jakarta tidak memiliki Prosedur/ standar prosedur pelayanan
kesehatanhal tersebut sesuai dengan kutipan wawancara dan data terkait.
62
E. Gambaran proses pelaksanaan pelayanan kesehatanjemaah umrah
Grafik 5.9 Distribusi Frekuensi Gambaran proses pelayanan kesehatan
jemaah umrah pada PPIU di wilayah Jakarta
Berdasarkan grafik 5.9, terlihat bahwa proses pelayanan kesehatan pada
PPIU cenderung baik (56,3%). Data tersebut diperoleh berdasarkan kuesioner
yang mengukur pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terlaksana pada pra
keberangkatan, selama perjalanan dan pasca kepulangan dari perjalanan
umrah. Selain data kuantitatif diatas, data tersebut diperjelas dengan data
sebagai berikut:
Grafik 5.10 Distribusi Frekuensi Gambaran proses pelayanan kesehatan jemaah
umrah pada PPIU di wilayah Jakarta berdasarkan pelayanan yang diberikan ketika
perjalanan umrah di Tanah Suci
56.3
43.7
0102030405060708090
100
Baik Kurang Baik
62
38
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Baik Kurang Baik
63
Terlihat dari grafik 5.10 bahwa proses pelayanan kesehatan jemaah
umrahyang diberikan kepada jemaah ketika perjalanan umrah di tanah suci
terlihat baik (62%).
Grafik 5.11 Distribusi Frekuensi Gambaran proses pelayanan
kesehatan jemaah umrah pada PPIU di wilayah Jakarta berdasarkan
pemeriksaan kesehatan pasca pulang umrah (setibanya di Indonesia)
Terlihat dari grafik 5.11 bahwa proses pelayanan kesehatan jemaah
umrahpasca pulang yaitu umrah kurang baik (33,8%). Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan selama perjalanan umrah di
Arab Saudi dapat dikatakan baik. Akan tetapi, pada pelayanan sebelum
keberangkatan dan pasca perjalanan umrah bisa dikatakan kurang baik terlihat
dari pelayanan kesehatan yang diberikan pra keberangkatan (grafik 5.5) dan
pasca kepulangan dari Tanah Suci (grafik 5.11) Berikut kutipan hasil
wawancara yang mendukung:
PPIU A:
“untuk cek kesehatan sebelum keberangkatan itu bukan tanggungjawab
kita, tapi kita mewajibkan ada surat keterangan sehat. Jadi jemaahnya
periksa kesehatan sendiri. Kalau ada yang sakit dan gak bisa
ditanganin oleh dokter dari kita disana, nanti kita bantu untuk antar ke
rumah sakit dan langsung ditangani sama petugas sana. Jadi kita udah
gak bisa ngapa-ngapain lagi”.
33.8
66.2
0102030405060708090
100
Baik Kurang Baik
64
PPIU C:
“Kalau dari tavelnya hanya menyediakan obat-obatan ringan saja.
Tapi kalau penyakitnya udah lumayan serius gitu ya, kita langsung
bawa ke rumah sakit disana”
PPIU B:
“Kalau ada yang sakit atau kena penyakit disana itu yang ngurus pihak
sana.Jadi penyakit apapun yaa diobatin.Gratis. Gak bayar. Jadi
langsung diserahkan ke pihak rumah sakitnya”
PPIU D:
“para jemaah hanya diingatkan saja untuk membawa obat-obatan
pribadi. Karena jika terjadi apa-apa di bandara atau pesawat kan ada
pihak penerbangan yang membantu. Dan kalau di saudi sendiri juga
ada pemerintah arab yang membantu, jadi travel di permudah”
PPIU G:
“Iya memang tidak ada (pemeriksaan setibanya di Indonesia). Disana
cukup handling bandara doing, setelah itu pemeriksaannya gak ada
dari travel”
Kesimpulan diatas pun dilengkapi oleh hasil kutipan wawancara
jemaah. Dikatakan oleh jemaah bahwa penanganan kesehatan jika sakit
ringan menjadi tanggungjawab pribadi. Namun jika sakit cukup parah, maka
ketua rombongan atau petugas kesehatan membawanya ke rumah sakit di
Arab Saudi.Berikut pemaparan hasil wawancara jemaah umrah terkait proses
pelayanan kesehatan:
Jemaah I:
“Prosesnya yang sakit itu? Waktu itu si ada satu rombongan saya itu
dibawa sama pendamping kerumah sakit, terus saya gatau disana
prosesnya gimana”
Jemaah III:
“Kalau ada yang sakit, mekanismenya sih lapor ke muttowifnya atau
tour leadernya.Tapi berhubung kemaren ada yang sakit kanker dan
keluarga udah siap obat, jadi penanganannya hanya dibantu jemaah
umroh yang dokter tadi. Paling lapor muttowif sama tour leader”
65
F. Gambaran proses pelaksanaan pelayanan asuransi jemaah umrah
Grafik 5.12 Distribusi Frekuensi Gambaran proses pelayanan asuransi
jemaah umrah pada PPIU di wilayah Jakarta
Dari grafik 5.12 menunjukan bahwa proses pelayanan asuransi pada
PPIU lebih dari setengahnya baik (53,5%). Hal tersebut disebutkan bahwa
pelayanan kesehatan di Arab Saudi sudah di tanggung sepenuhnya oleh
pemerintahan. Berikut kutipan pernyataan PPIU:
PPIU F:
“untuk asuransi disana sudah terjamin kalau sakit, soalnya rumah sakit
disana kan memang gratis. Kalau di Indonesianya pakai asuransi bpjs
biasa”.
PPIU C:
“Asuransinya paling asuransi kalau ada kenapa-kenapa aja disana.
Kan mereka bayar masing-masing, jadi bisa aja ada yang udah punya
asuransi sendiri jadi gak pakai asuransi dari kita gapapa”
Akan tetapi setelah ditelusuri, baiknya asuransi pelayanan kesehatan
tersebut hanya ketika berada di Arab Saudi saja.Namun, ketika di Indonesia
terlihat kurang baik.Terlihat dari jemaah yang kurang mengerti dengan sistem
asuransi yang diberikan.Berikut data pendukung terkait asuransi yang
diberikan PPIU kepada jemaah umrah:
53.5 46.5
0102030405060708090
100
Baik Kurang Baik
66
Grafik 5.13 Distribusi Frekuensi Gambaran proses pelayanan asuransi
jemaah umrah ketika perjalanan umrah di Tanah Suci pada PPIU di wilayah
Jakarta
Dari grafik 5.13 menunjukan bahwa proses pelayanan asuransi jemaah
umrah ketika perjalanan umrah di Tanah Suci pada PPIU terlihat baik
(82,4%).
Grafik 5.14Distribusi Frekuensi Gambaran proses pelayanan asuransi jemaah
umrah ketika di Indonesia pada PPIU di wilayah Jakarta
Dari grafik 5.14 menunjukan bahwa proses pelayanan asuransi jemaah
umrah ketika di Indonesia pada PPIU terlihat kurang baik (33,8%).Berikut
kutipan hasil wawancara jemaah umrah terkait proses pelayanan asuransi:
Jemaah II:
“Travel gak ngasih tau apa-apa. kayaknya si kalo sakit yaa otomatis
bisa ke rumah sakit. Cuma gak ngerti sistemnya gimana”
82.4
17.6
0102030405060708090
100
Baik Kurang Baik
33.8
66.2
0102030405060708090
100
Baik Kurang Baik
67
Jemaah III:
“Kalau asuransinya lebih ke asuransi kematian si, waktu itu dijelasin
pas manasik umrah.Kalau sakit mah engga. Kecuali sakit parah dan
harus sampe dirawat mungkin”
G. Gambaran output jemaah yang di vaksin sebelum keberangkatan
Gambaran output jemaah yang di vaksin, PPIU menyebutkan bahwa
seluruh jemaah yang hendak berangkat ke Arab Saudi pasti di vaksin.
Kesimpulan tersebut didapat dari penjelasan PPIU serta peraturan yang ada
bahwa vaksin meningitis merupakan salah satu syarat dalam pembuatan visa
perjalanan menuju Arab Saudi yang diwajibkan sebagaiizin berkunjung ke
negara dengan risiko penyakit menular yang tinggi.
Wajibnya jemaah akan melakukan vaksin meningitis tersebut tidak
dibarengi dengan fasilitas pelayanan vaksin yang disediakan oleh PPIU.
Berdasarkan grafik 5.5 disebutkan bahwa terdapat 54,9% PPIU yang tidak
menjadikan vaksin meningitis sebagai input dari fasilitas kesehatannya. Hal
tersebut dikarenakan terkait pembiayaan yang dibuat terpisah oleh PPIU
dandalam PMA pun tertulis bahwa vaksin merupakan tanggung jawab dari
jemaah pribadi. PPIU hanya boleh memfasilitasinya saja.
PPIU A:
“Kalau yang regular itu masing-masing, kalau yang vip itu kita
kordinir kapan bisa vaksin di RS yang udah ditentukan, kapan bisa nya
terus diantar dari travel”
68
PPIU E:
“Kalau untuk vaksin kita merekomendasikan RS yang bisa dilakukan
vaksin, kalau nantinya dia mau vaksin dimana juga terserah
jemaahnya”
Kewajiban jemaah terhadap vaksin meningitis diatur sangat ketat dalam
IHR.Proses pengawasan PPIU terhadap jemaah yang melakukan vaksin atau
tidak yaitu dengan cara melihat sertifikat vaksin atau lebih sering disebut
dengan buku kuning. PPIU tidak melakukan pencatatan khusus terkait
pelaksanaan vaksin meningitis, karena bukti dari vaksin tersebut langsung
dilakukan pengurusan untuk membuat visa perjalanan umrah. Sehingga,
pencatatan dilakukan secara gabung dengan administratif lainnya.
PPIU A:
“Pencatatan vaksin meningitis gak ada. Tapi bukti vaksinnya itu yang
jadi arsip kita untuk persyaratan”
PPIU G:
“Gak adasih. Bukti vaksin kan sebagai persyaratan visa. Jadi langsung
diurus untuk keperluan itu aja”
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pemaparan dan informasi dari
responden bahwa PPIU memastikan seluruh jemaah yang berangkat umrah
tersebut telah di vaksin meningitis. Karena, vaksin meningitis merupakan
amanat dari peraturan terkait umrah dan menjadi syarat dikeluarkannya visa
perjalanan ke Arab Saudi, dibuktikan dengan sertifikat vaksin atau buku
kuning.Akan tetapi, pada pelayanan PPIU, banyak PPIU yang tidak
menyediakan fasilitas pelayanan vaksin meningitis karena terkait pembiayaan
dan mengacu pada PMA yang ada. Tidak ada pencatatan khusus terkait
vaksin meningitis yang dilakukan oleh PPIU, karena hal tersebut merupakan
69
salah satu syarat administratif yang berkaitan langsung dengan perjalanan.
Sehingga, buku kuning langsung diserahkan kepada pihak terkait untuk
dibuatkan visa perjalanannya.
H. Gambaran output jemaah sakit pada perjalanan umrah
Jemaah yang sakit pada perjalanan umrah dikatakan oleh PPIU bahwa
akan mendapatkan pertolongan oleh petugas kesehatan atau tour leader nya
dengan cara diberikan obat-obatan atau di bawa ke rumah sakit Arab Saudi
secara gratis. Hal tersebut dikatakan oleh PPIU dan jemaah.Akan tetapi pihak
PPIU telah memberikan arahan kepada jemaah untuk membawa obat-
obatannya sendiri. Sehingga ketika sakit ringan, jemaah bisa menangani
dirinya sendiri.
PPIU C:
“Kalau dari tavelnya hanya menyediakan obat-obatan ringan saja.
Tapi kalau penyakitnya udah lumayan serius gitu ya, kita langsung
bawa ke rumah sakit disana”
PPIU D:
“Hanya diingatkan saja untuk membawa obat-obatan pribadi... Dan
kalau di saudi sendiri juga ada pemerintah arab yang membantu, jadi
travel di permudah”
Tidak ada data untuk jemaah yang sakit pada PPIU.Hal tersebut karena
PPIU tidak melakukan pencatatan terkait jemaah yang sakit.Hal tersebut
dijelaskan oleh PPIU bahwa PPIU tidak melakukan pencatatan. Jika jemaah
ada yang sakit, maka PPIU hanya memberitahukan keluarga jemaah serta
pencatatan oleh tour leader nya untuk pemantauan saja. Tidak ada pelaporan
yang dilakukan terkait jemaah yang sakit, baik ke pihak PPIU maupun kepada
kemenag.
70
PPIU A:
“Pencatatan gak ada.Jadi kalau emang ada yang sakit lumayan parah
itu langsung diantar ke rumah sakit.Kalau udah sembuh langsung
diantar. Jadi pencatatannya gak ada”
PPIU G:
“Dicatat sama tour leadernya sebagai pemantauan aja. Tapi gak untuk
dilaporin”
Kesimpulan dari gambaran jemaah sakit ketika perjalanan umrah yaitu
jemaah sakit akan mendapat pertolongan dari petugas kesehatan/pendamping
umrahdengan cara dibawa ke rumah sakit yang berada di Arab Saudi secara
gratis. Jemaah yang mendapatkan pertolongan tersebut hanya jemaah yang
sakit cukup serius hingga tidak bisa beraktivitas. Sedangkan untuk jemaah
yang sakit ringan, mereka bertanggungjawab akan dirinya masing-masing
dengan obat-obatan yang dibawanya sendiri ataupun dari pihak PPIU. PPIU
tidak melakukan pencatatan terkait jemaah yang sakit. Adapun PPIU yang
mencatat hanya untuk pemantauan Tour Leader nya saja, namun tidak
dijadikan sebagai laporan.
I. Gambaran output jemaah meninggal ketika perjalanan umrah
Jemaah yang meninggal pada pelaksanaan ibadah umrah di Arab Saudi
tidak dapat di bawa ke Indonesia. Hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab
pemerintah Arab Saudi untuk menguburkan jemaah yang meninggal
tersebut.Dijelaskan oleh PPIU bahwa PPIU tidak bisa membawa jemaah yang
meninggal karena peraturan dari Arab Saudi, sehingga pengurusan PPIU
terhadap jemaah hanya sebatas administrasi dan pelaporan kepada muassasah
dan kemenag.
71
PPIU A:
“tuk pengurusan jenazah jemaah di tanah haram pihak travel hanya
mengurus surat-surat tuk nantinya disambungkan ke muassasah dan
KJRI di sana ”
PPIU B:
“Laporan itu dilakukannya pas periode umrahnya gitu. Kalau laporan
kesehatan adanya pas laporan kepulangan ada yang meninggal atau
engga, soalnya kan kalau meninggal jenazahnya gak bisa dibawa
pulang, jadi pas kepulangan itu bisa berkurang kan jemaahnya. Gitu”
Jemaah yang meninggal dilaporkan oleh PPIU kepada kemenag dengan
bukti sertifikat kematian yang diberikan oleh muassasah dan melalui sistem
informasi yang disediakan oleh kemenag yaitu LRPU (Laporan Rencana
Perjalanan Umrah).Data yang dilaporkan oleh PPIU terkait jemaah tersebut
yaitu data kematian dan penyebab kematian saja. Hal tersebut dijelaskan oleh
PPIU sebagai laporan per periode perjalanan. Sehingga setiap melakukan
perjalanan langsung dilaporkan oleh PPIU.
PPIU E:
“Travel kami melaporkan per berapa bulan atau periode gitu, pihak
travel mengirim manifest ke sistem kemenag yang namanya LRPU
(Laporan Rencana Perjalanan Umrah), manifest nya berupa data
jemaah, kontak yang dapat dihubungi ketika di saudi dan nama
dokternya”
Pihak travel tidak menelusuri lebih lanjut mengenai penyebab atas
kematian jemaah. Hal tersebut disebutkan oleh PPIU bahwa dalam pelaporan
diwajibkan untuk melakukan pelaporan atas penyebabnya.Namun, hanya
sampai disitu.Tidak ada penelusuran lanjutan karena hal tersebut bukan
lingkup dari pelayanan pejalanan umrah.
72
PPIU D:
“untuk penyebabnya dicatat, nanti kan ada di surat kematiannya …”
“tugas kita sampai disitu saja, pelaporan kematian, penyebabnya,
sampai pengurusan ahli waris kepada keluarga untuk asuransi yang
didapat. Kalau penelusuran penyebab penyakit itu engga”
Dengan demikian, kesimpulan yang didapat untuk jemaah yang
meninggal di Arab Saudi dikatakan bahwa jenazah jemaah tidak dapat dibawa
pulang ke Indonesia.Hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah Arab
Saudi. Pencatatan yang dilakukan oleh PPIU terhadap jemaah yang
meninggal yaitu dengan melakukan pelaporan penyebab kematiannya dengan
bukti sertifikat kematian serta pelaporan berbasis sistem informasi yang
langsung dikelola oleh kemenag. Tidak ada penelusuran lanjutan mengenai
penyebab jemaah yang meninggal, karena travel hanya bertanggungjawab
hingga pelaporan data kematian dikeluarkan oleh muassasah yang kemudian
dilaporkan kepada kementerian di Indonesia
73
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat keterbatasan yang tidak dapat dihindari
ketika penelitian dilakukan. Keterbatasan penelitian tersebut adalah
ketersediaan serta akses dokumen meliputi:
1. Dokumen rincian anggaran, namun peneliti membahasnya menggunakan
daftar harga umrah dan fasilitas yang ditawarkan oleh PPIU.
2. Dokumen SOP, peneliti membahas hal ini menggunakan data
wawancara mendalam yang dilakukan kepada PPIU.
3. Data jemaah vaksin meningitis dan data kematian jemaah umrah, akan
tetapi peneliti membahas hal tersebut menggunakan peraturan yang ada,
serta data beberapa kasus yang terdapat pada website kemenag.
B. Gambaran input SDM pada pelayanan kesehatanjemaah umrah
Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah sumber daya yang
memiliki akal perasaan yang memperoleh pendidikan baik formal maupun
informal, yang mendedikasikan diri dalam berbagai upaya dan bertujuan
untuk mencegah, mempertahankan serta meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat (Sutrisno, 2011). SDM Kesehatan pada PPIU ini diukur
berdasarkan ketersediaan petugas kesehatan pendamping umrah dan petugas
asuransi kesehatan dalam pelayanan umrah.
74
1. Petugas kesehatan pendamping jemaah umrah
Berdasarkan hasil penelitian (grafik 5.1), diperoleh informasi bahwa
ketersediaan petugas kesehatan pendamping umrah pada PPIU di wilayah
Jakarta tergolong kurang baik (32,4%). Data tersebut didapat berdasarkan
kuesioner penelitian dan wawancara yang dilakukan kepada PPIU.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan PMA Nomor 18 Tahun
2015 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah, dimana telah
dijelaskan pada peraturan tersebut dalam pasal 14 bahwa salah satu
pelayanan kesehatan yang wajib diberikan oleh PPIU adalah penyediaan
petugas kesehatan. Dalam peraturan tersebut diperjelas oleh hasil
wawancara pada Subdit Pembinaan Haji dan Umrah bahwa penyediaan
petugas kesehatan yang dimaksud adalah petugas kesehatan yang
mendampingi jemaah umrah dalam melaksanakan ibadah umrah yang
berlatarbelakang medis seperti perawat atau dokter.Petugas kesehatan disini
bertanggungjawab atas jemaah umrah selama jemaah melakukan perjalanan
ibadah umrah. Oleh karena itu, peneliti disini membahas akan pentingnya
petugas kesehatan yang berperan dalam pelaksanaan ibadah umrah.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menarik kesimpulan bahwa
rendahnya ketersediaan petugas kesehatan pendamping jemaah umrah yaitu
karena PPIU menganggap akan banyak pihak yang membantu melayani dari
sisi kesehatan diluar dari petugas PPIU tersebut, sehingga PPIU diringankan
bebannya terhadap jemaah dalam urusan kesehatan. Hal ini dikemukakan
oleh PPIU D yaitu jika terjadi hal yang tidak diinginkan di bandara atau
pesawat akan ada pihak penerbangan yang membantu. Terlebih jika terjadi
75
sesuatu di Arab Saudi, akan ada bantuan dari petugas kesehatan di Arab
Saudi. Dimana Pemerintah Arab Saudi menyediakan fasilitas kesehatan
gratis, sehingga travel di permudah.
Berdasarkan pemaparan dari jemaah yang melakukan ibadah umrah,
pada perjalanannya jemaah tidak didampingi oleh petugas kesehatan atau
dokter.Akan tetapi pendampingan dilakukan oleh pembimbing ibadah
umrah saja yang berjumlah dua sampai empat orang. Namun, selain dari
pembimbing ibadah yang mendampingi dari Indonesia, terdapat banyak staf
PPIU yang mendampingi di setiap perjalanannya, sehingga banyak orang-
orang travel yang siap membantu akan kebutuhan jemaah. Walaupun tidak
ada dokter yang mendampingi, jika ada yang sakit cukup serius langsung
dibawa ke rumah sakit di Arab Saudi oleh pihak PPIU.Namun jika sakit
ringan, itu tanggung jawab masing-masing jemaah. Dari hal tersebut,
terlihat bahwa PPIU belum mengetahui dengan benar tentang tupoksi yang
harus dilakukan oleh petugas kesehatan.
Lain dari hal tersebut, peneliti melihat dari segi fungsi manajemen
SDM Kesehatan di PPIU berdasarkan Notoatmodjo (2009), sebagai sebuah
organisasi atau perusahaan yang melayani jasa perjalanan ibadah umrah,
PPIU seharusnya bisa menerapkan fungsi manajerial dan fungsi operasional
dalam mengatur SDM yang akan diadakan, karena penyediaan SDM
memiliki peran strategis dalam membangun dan merencanakan karyawan
yang benar-benar berkualitas (Fahmi, 2012). Jika melihat dari tugas yang
harus dilakukan ketika melayani jasa perjalanan ibadah umrah, PPIU harus
bisa memperkirakan kebutuhan apa saja yang harus disediakan dan
76
menganalisis dengan benar tupoksi dari petugas kesehatan pendamping
umrah untuk jemaahnya, risiko apa yang mungkin terjadi serta solusi yang
bisa dilakukan untuk menanggulanginya. Dalam fungsi manajerial dikenal
sebagai perencanaan.
Hal tersebut tak terkecuali dengan perencanaan sumber daya
manusia.Disini peneliti melihat bahwa pelayanan wajib yang harus
disediakan oleh PPIU salah satunya adalah pelayanan kesehatan.Dari hal
tersebut terlihat apakah PPIU harus menyediakan petugas kesehatan atau
tidak, dengan risiko yang mungkin terjadi pada jemaah umrah adalah flu
dan penyakit ringan lainnya. Jemaah harus mengobati dirinya sendiri karena
dari travel tidak menyediakan petugas kesehatan. Sedangkan Direktorat
Pembinaan Haji dan Umrah menyampaikan bahwa petugas kesehatan
dibutuhkan agar bisa melakukan penanganan medis secepat mungkin,
karena risiko perubahan cuaca yang ekstrim bisa membuat pertahanan tubuh
menurun.Sehingga, jemaah yang sakit bisa langsung diberikan penanganan
agar ibadahnya tidak terganggu.
Oleh karena itu, menurut penyediaan petugas kesehatan pendamping
perjalanan umrah bisa dipahamikebutuhan akan pelayanan ketika berada di
Tanah Suci serta tugas pokok yang harus dilakukan oleh petugas. Perbedaan
suhu, kondisi, cuaca, serta hal lain yang memicu tingginya risiko terhadap
jemaah menjadi hal yang bisa dipertimbangkan ketika memutuskan untuk
menyediakan tenaga kesehatan atau tidak. Walaupun telah disebutkan oleh
PPIUbahwa banyak pihak lain yang membantu terkait kesehatan di Arab
Saudi, dan terdapat rumah sakit gratis yang disediakan oleh Pemerintah
77
Arab Saudi. Namun jika jemaah terkena penyakit yang diakibatkan oleh
faktor risiko yang telah disebutkan, maka penyembuhan harus dilakukan
oleh masing-masing jemaah sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan
oleh PPIU.
Berdasarkan pembahasan mengenai gambaran petugas kesehatan
pendamping jemaah umrah pada PPIU di wilayah Jakarta, dapat
disimpulkan masihkurang baik. Hal ini disebabkan karena kurangnya
perencanaan yang baik mengenai kebutuhan sumber daya manusia
kesehatan berdasarkan informas tugas pokok dan kebutuhannya, sehingga
PPIU tidak patuh dalam melaksanakan amanat PMA Nomor 18 tahun 2015
tentang penyelenggaraan umrah. Untuk itu, seharusnya PPIU lebih membuat
perencanaan pegadaan SDM berdasarkan kebutuhan dan risiko yang
mungkin terjadi, sehingga adanya peraturan pemerintah dengan
rekomendasi tersebut menjadi hal yang tidak perlu diragukan lagi untuk
dilaksanakan.Selain itu, Kementerian Agama sebagai pemilik peraturan
harus mengawasi lebih baik lagi dalam setiap kelengkapan perjalanannya,
agar tidak ada PPIU yang mengambil kesempatan untuk melanggar.
2. Petugas pelayanan asuransi kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian (grafik 5.2) terlihat bahwa
ketersediaan petugas pelayanan asuransi terlihat kurang baik.Data
tersebut didapat berdasarkan kuesioner serta wawancara yang dilakukan
kepada PPIU.
Berdasarkan wawancara lebih lanjut yang dilakukan kepada PPIU,
dikatakan pula bahwa petugas pelayanan asuransi yang ada merupakan
78
kerjasama dari petugas asuransi sosial maupun swasta. Hal tersebut
disampaikan oleh beberapa PPIU bahwa PPIU menjalin kerjasama
dengan asuransi pihak swasta sehingga petugas dan seluruh perihal
asuransi, baik asuransi kesehatan, kecelakaan dan kematian merupakan
sudah dialihkan kepada asuransi tersebut.
Berdasarkan peraturan PMA Nomor 18 Tahun 2015 dijelaskan
bahwa kewajiban dari PPIU yaitu memberikan perlindungan
diantaranya asuransi kesehatan, jiwa dan kecelakaan. Namun, ketentuan
tentang petugas asuransi tidak dijelaskan secara detil. Hal tersebut
membuat ruang kesempatan bagi PPIU dalam penyediaan asuransi yang
beragam.Hal tersebut memungkinkan PPIU melepas tanggung jawab
asuransi kepada pihak swasta maupun dari luar tersebut.
Hal tersebut terlihat pada hasil wawancara dengan jemaah yang
tidak mengetahui bagaimana proses dan asuransi yang terdapat pada
PPIU. PPIU tidak menjelaskan secara detil bagaimana teknis pelayanan
asuransi yang diberikan karena pelayanan asuransi merupakan
kerjasama dengan pihak kedua.
Untuk itu, seperti pembahasan petugas kesehatan pendamping
umrah, harus dilakukan perencanaan sumber daya manusia secara detil
terkait kebutuhan apa saja yang diperlukan, tugas yang memang
dibutuhkan, agar jemaah mengerti, merasa aman dan nyaman dalam
perjalanan ibadah umrahnya.
79
C. Gambaran input pembiayaan pada pelayanan kesehatan jemaah
umrah
Pembiayaan pada pelayanan kesehatan PPIU merupakan nilai
sumber daya yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk harga
pokok yang dikorbankan didalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
Pembiayaan PPIU ini dibagi kedalam tiga bagian berdasarkan Sumarsan
(2013), yaitu biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya bahan tidak
langsung.Dalam pembiayaan pada pelayanan kesehatan PPIU, klasifikasi
anggaran biaya kesehatan untuk jemaah umrah termasuk kedalam biaya
bahan, yang merupakan biaya yang digunakan langsung sebagai bahan
produksi, seperti vaksin meningitis dan asuransi kesehatan. Akan tetapi
berdasarkan data grafik 5.5 diketahui bahwa hampir setengah dari PPIU
yang menjadi responden di wilayah jakarta (49,3%) kurang baik dalam
menganggarkan biaya kesehatan pada biaya produksinya.
Hal tersebut terjadi karena melihat dari pembiayaan yang dilakukan
oleh PPIU, bahwa pembiayaan kesehatan yang terdiri atas vaksin
meningitis, asuransi dan obat-obatan itu diluar dari biaya yang harus
dibayarkan. Ada PPIU yang hanya menyediakan asuransi saja, asuransi dan
obat-obatan saja, bahkan ada yang tidak menyediakan sama sekali. Terdapat
pula PPIU yang bekerjasama dengan pihak asuransi diluar perusahaanya
dimana jika jemaah mau mendaftarkan asuransi bisa melalui asuransi yang
bekerjasama dengan PPIU tersebut, tetapi biaya tersebut diluar dari biaya
umrah yang telah ditentukan.Namun, jika jemaah tidak mau mendaftarkan
80
asuransi pada perusahaan asuransi yang sudah bermitra tersebut, maka hal
itu diperbolehkan.Akan tetapi, ada PPIU yang memasukan biaya kesehatan
lengkap kedalam biaya yang harus dibayarkan, namun dengan paket VIP
dengan kisaran harga $3400, atau sekitar Rp54.000.000 dalam rupiah.
Selain itu, banyak pula yang menjadikan biaya kesehatan menjadi
biaya bahan tidak langsung, bukan menjadi biaya bahan yang wajib
ditanggung perorangan.Karena menurut PPIU G obat-obatan yang
disediakan hanya obat-obatan ringan yang umum saja, sedangkan obat-
obatan pribadi dibawa masing-masing.Oleh karena itu, pembiayaan
kesehatan tidak menjadi biaya bahan yang menjadi biaya utama dalam
kebutuhan produksi.
Penjelasan mengenai pembiayaan kesehatan pada PPIU dijelaskan
oleh PPIU E bahwa jika biaya vaksin dianggarkan sebagai cost yang
dibayarkan kepada travel, dikhawatirkan biaya tersebut terlalu tinggi dengan
biaya yang dianjurkan kemenag sebagai biaya umrah. Selain itu, PPIU C
menjelaskan bahwa biasanya orang tertarik dengan biaya yang murah, jadi
persaingan harga dilakukan oleh para PPIU untuk menarik customer karena
customer belum mengetahui apa saja fasilitas yang didapatnya, sehingga
banyak travel yang tidak memasukan biaya vaksin meningitis, airport tax,
dan asuransi pada biaya yang harus dibayar.
Melihat dari kasus tersebut, bertolak belakang dengan standar
minimal biaya umrah yang ditetapkan. Biaya minimum umrah yang
dianjurkan oleh Kemenag bersama dengan kesepakatan perkumpulan PPIU
81
di Indonesia yaitu sebesar $1700 sekitar Rp23.000.000. Biaya tersebut
disesuaikan dengan standar minimal biaya yang mengacu pada UU nomor
13 tahun 2008. Namun walaupun demikian, masih banyak PPIU yang
membuat harga dibawah standar tersebut, bahkan banyak PPIU yang
menawarkan promo umrah dengan harga jauh dari standar hingga mencapai
harga Rp15.000.000.
Berdasarkan temuan-temuan PPIU tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa penganggaran yang kurang baik mengenai pembiayaan kesehatan
tersebut dikarenakan persaingan harga antar PPIU yang demi menarik
perhaitan calon customer yang akan melakukan ibadah umrah. Walaupun
Kemenag telah menetapkan standar minimal harga, akantetapi hal tersebut
kurang diperhatikan.Walaupun pada akhirnya calon jemaah harus
membayar biaya tambahan yang cukup banyak demi menutupi biaya-biaya
yang tidak termasuk dalam harga paket umrah yang sudah di tentukan.
Dari kasus diatas, banyak PPIU yang menerapkan strategi promosi
penurunan harga.Hal tersebut dapat terjadi karena pasar dari ibadah umrah
ini melingkupi semua golongan, yaitu dari menengah ke bawah hingga
menengah ke atas, sehingga range harga yang ditawarkan dibuat bervariasi
dari paket promo hingga paket VIP.Dari promosi penurunan harga tersebut
PPIU menginformasikan pula melalui pemasarannya bahwa fasilitas apasaja
yang didapat jika memilih paket promo atau paket VIP.Oleh karena itu,
semua kalangan yang ingin melaksanakan ibadah umrah bisa mendapatkan
pelayanan yang diinginkan sesuai dengan kemampuan membayarnya.
Seperti dijelaskan oleh Madura (2007) dalam bukunya bahwa suatu produk
82
berkualitas yang diberi harga secara wajar mungkin tidak akan laku dijual
kecuali jika produk tersebut dipromosikan agar para pelanggan mengetahui
keberadaannya.
Strategi pemasaran tersebut memang cukup efektif dalam menarik
minat jemaah yang memiliki ekonomi menengah kebawah.Namun, memiliki
risiko yang cukup tinggi jika pelayanan yang diberikan tidak
maksimal.Padahal PPIU sebagai penanggung jawab penuh atas perjalanan
umrah bertanggungjawab atas seluruh kebutuhan dan keamanan dari para
jemaah dalam melaksanakan ibadah umrah.Untuk itu, pemerintah membuat
aturan sebagai penyeragaman kualitas agar jemaah bisa beribadah dengan
aman dan nyaman.Namun adanya aturan tersebut masih belum 100% ditaati
karena strategi PPIU yang berlomba-lomba untuk menarik pasar yang selalu
meningkat setiap tahunnya.
Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa gambaran pembiayaan
kesehatan pada PPIU hampir kurang baik.Hal tersebut dikarenakan masih
banyaknya PPIU yang menerapkan strategi promosi persaingan harga
dengan memangkas pelayanan demi mendapatkan harga seminimal
mungkin.Padahal dengan begitu, banyak sekali risiko yang mungkin bisa
terjadi. Seharusnya dari pihak Kemenag bisa mengawasi hal tersebut
dikarenakan penjaminan pelayanan yang tidak sesuai standar akan membuat
risiko yang lebih besar terhadap jemaah. Dan sebagai calon jemaah yang
akan melaksanakan ibadah umrah, harus cerdas memilih PPIU dengan harga
yang wajar dan pelayanan yang aman dan nyaman. Pada penawaran harga
terlalu rendah seharusnya bisa membuat calon jemaah waspada akan hal
83
tersebut, melihat kebutuhan yang diperlukan cukup banyak dan
keterjaminan keamanan serta kenyamanan dalam pelaksanaan ibadah
umrah.
D. Gambaran input fasilitas pada pelayanan kesehatan jemaah umrah
Fasilitas dalam pelayanan kesehatan PPIU adalah fasilitas-fasilitas
dan obat-obatan yang diberikan oleh PPIU sebagai penunjang kebutuhan
dalam pelayanan kesehatan. Melihat hasil penelitian, gambaran Fasilitas
kesehatan pada PPIU dapat dijelakan bahwa Fasilitas dalam pelayanan
kesehatan pada PPIU hampir seimbang antara yang baik (50,7%) dengan
yang kurang baik (49,3%).
Hasil penelitian tersebut didukung oleh pernyataan dari PPIU bahwa
salah satu fasilitas yang dibawa oleh PPIU adalah obat-obatan. Namun obat-
obatan yang dibawa oleh PPIU tidak lah melingkupi semua obat.PPIU
hanya membawa obat-obat ringan, umum, dan sesuai dengan standar obat-
obatan yang telah ditetntukan oleh masing-masing perusahaannya.
Selain itu, terdapat pula fasilitas kesehatan yang diberikan yaitu
konsultasi dengan petugas kesehatan. Konsultasi diberikan oleh PPIU
karena PPIU tersebut bekerjasama dengan klinik. Ada juga PPIU yang
menyediakan fasilitas vaksinasi, tergantung permintaan dari jemaah yang
ingin diantar oleh travel atau tidak.
Hal yang pasti tersedia pada pelayanan adalah fasilitas pelayanan
ketika berada di Arab Saudi. Hal tersebut dikarenakan fasilitas disediakan
oleh pemerintah Arab Saudi untuk para jemaah yang melakukan ibadah ke
Baitullah. Fasilitas tersebut sangat membantu para PPIU untuk
84
menyelenggarakan paket perjalanan ibadah dengan jaminan kesehatan yang
sudah tertanggung oleh pemerintahan Arab Saudi.
Namun, dari seluruh fasilitas yang harus disediakan diatas, tidak
semua PPIU menyediakannya. Dari data terlihat bahwa hampir setengah
dari PPIU kurang baik dalam menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan.Hal
tersebut karena PPIU berkata jika hal-hal tersebut merupakan tanggung
jawab dari jemaah.Kecuali pelayanan kesehatan di Arab Saudi serta obat-
obatan yang umum-umum. Akan tetapi, dalam peraturan Direktorat PHU
disebutkan obat-obatan dan pelayanan kesehatan wajib dalam
penyelenggaraan kesehatan pada jemaah umrah. Peraturan tersebut dibuat
karena memenuhi standar yang ideal dengan ketentuan yang tidak
rumit.Namun, jika akhirnya memang tidak dilakukan, pasti ada yang
dikorbankan dari pihak jemaah sebagai penerima layanan.
Hal ini dijelaskan hasil penelitian Khairiyah (2011) bahwa salah satu
bukti fisik yang didapatkan oleh jemaah pada PPIU tertentu dalam
kesehatan yaitu kesiapan tim medis (dokter), obat-obatan dan konsumsi
dengan menu Indonesia. Hal tersebut disebutkan karena perbedaan suhu,
lingkungan, iklim dan sebagainya membuat kemungkinan perubahan
metabolisme tubuh, sehingga risiko timbulnya gangguan dapat terjadi.Untuk
itu, antisipasi dari pihak PPIU yaitu menyediakan tim medis, obat-obatan
dan konsumsi menu Indonesia agar jemaah bisa tetap menyesuaikan diri
disana. Biasanya untuk menanggulangi perubahan iklim yang ekstrim di
Arab Saudi, PPIU memberikan informasi kepada jemaah apakah disana
85
musim dingin atau musim panas, sehingga jemaah bisa memutuskan
pakaian yang dibawa apakah membawa jaket yang tebal dan lainnya.
Dari situ, peneliti dapat menyimpulkan bahwa gambaran fasilitas
pelayanan kesehatan pada PPIU sudah baik namun belum maksimal pada
semua PPIU.Fasilitas kesehatan yang direkomendasikan oleh PMA Nomor
18 tahun 2015 tidak terlalu memberatkan pada PPIU.Pasalnya PPIU hanya
diminta menyediakan petugas kesehatan, obat-obatan, fasilitasi pelayanan
vaksin meningitis (tidak wajib). Namun, masih saja ada PPIU yang sama
sekali tidak menyediakan, tidak menjadi salah satu prioritas atau hanya
menjadi syarat tersedia saja. Seharusnya PPIU bisa memaksimalkan
kebutuhan jemaah dalam bidang kesehatan karena risiko yang mungkin
terjadi cukup besar, sehingga jemaah yang melakukan ibadah dapat tetap
beribadah dengan nyaman dan sehat.
E. Gambaran input prosedur pada pelayanan kesehatan jemaah umrah
Prosedur pada pelayanan kesehatan PPIU merupakan sebuah
langkah atau cara yang dilakukan untuk melakukan kegiatan pelayanan
kesehatan. langkah atau cara tersebut dituangkan dalam sebuah prosedur
yang terstandar baik yang sudah dilakukan akreditasi, maupun yang belum.
Hasil penelitian tentang gambaran prosedur pada pelayanan kesehatan PPIU
menunjukkan bahwa lebih dari setengah namun hampir seimbang (53,5%)
PPIU memiliki standar prosedur pelayanan kesehatan yang baik.
Hasil temuan penelitian tersebut dijelaskan dengan argumen PPIU
yang memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) khusus dalam
pelayanan kesehatan serta asuransi.Akantetapi, ada pula PPIU yang tidak
86
memiliki SOP khusus terkait pelayanan kesehatan, sehingga SOP pelayanan
kesehatan digabung dengan SOP administrasi yang ada.Selain itu, terdapat
pula SOP untuk pelayanan kesehatan berada pada instansi swasta yang
bekerjasama dengan PPIU, sehingga PPIU menyerahkan sepenuhnya
pelayanan kesehatan maupun asuransi kepada pihak mitra tersebut.
Melihat dari fungsi nya SOP sebagai petunjuk rinci untuk
melaksanakan pelayanan kesehatan yang bisa disebut juga sebagai
perencanaan operasional tentunya memiliki peran penting dalam
keberlangsungan pelayanan. Jika tidak adanya perencanaan operasional,
maka dikhawatirkan semua kegiatan tidak terlaksana sesuai dengan fungsi
adanya SOP.
Sesuai dengan fungsinya SOP yang termasuk kedalam perencanaan
operasional telah dijelaskan oleh Darmawan (2016) bahwa SOP memiliki
empat fungsi yang cukup penting dalam keberlangsungan kegiatan
organisasi.Pertama, perencanaan sebagai pengarah. Dimana fungsi SOP
yang ini bertujuan agar kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan,
meminimalisasi bekerja sendiri-sendiri antar divisi dan ketidakberhasilan
dalam mencapai tujuan. Jika fungsi SOP ini bisa diterapkan dengan baik,
maka bisa menjadi acuan arah koordinasi yang jelas sehingga
ketidakberhasilan dalam mencapai tujuan bisa diminimalkan.
Fungsi yang kedua yaitu perencanaan sebagai minimalisasi
ketidakpastian.Seperti yang kita tahu bahwa PPIU dalam menjalankan
perjalanan bisnis ini terikat dengan aturan PMA dan keadaan lingkungan
87
eksternal yang cukup luas. Hal tersebut memicu terjadinya risiko
perubahan-perubahan keadaan karena kendali PPIU sebagai pelaku bisnis
tidak bisa mengatur hal itu semua.Untuk itu, jika SOP tersedia dengan jelas,
maka hal-hal ketidakpastian yang mungkin terjadi bisa diminimalisasi
sehingga bisa langsung ditanggulangi dengan baik oleh PPIU.
Fungsi yang ketiga adalah sebagai minimalisasi pemborosan sumber
daya. SOP dalam hal ini berfungsi sebagai pengatur jumlah kebutuhan, cara
menggunakan dan tujuannya. Jika sejak sebelumnya sudah tersusun rapi
pada SOP, maka pemborosan dalam penggunaan sumber daya yang dimiliki
dapat diminimalkan.Karena setiap penggunaanya sudah sesuai dengan SOP
yang ada tentu dengan perhitungan stok yang ada pula. Dengan begitu,
tingkat efisiensi akan meningkat.
Fungsi yang terakhir adalah perencanaan sebagai penetapan standar
pengawasan kualitas.PPIU sebagai organisasi yang komersil tentu harus
menjaga kualitas pelayanan, baik pelayanan inti perjalanan umrah maupun
pelayanan pendukung seperti pelayanan asuransi, kesehatan, perlengkapan
umrah dan lainnya.Dengan kualitas yang terjaga, tentunya dapat membuat
pelayanan prima sehingga jemaah yang menjadi customer PPIU tersebut
bisa puas dengan pelayanan yang diberikan PPIU. Dengan adanya SOP
sebagai pengendali kegiatan untuk mencapai tujuan, dengan melihat adanya
ketidaksesuaian bisa menjadi evaluasi dan perbaikan selanjutnya bagi PPIU.
Sebagai penjagaan pula, Direktorat PHU melakukan pengawasan
manajemen yang dilakukan oleh PPIU berdasarkan prosedur yang ada.
88
PPIU yang prosedurnya sudah memenuhi standar atau ISO akan dengan
mudah memperpanjang izin yang diberikan oleh Direktorat PHU. Namun
untuk PPIU yang prosedurnya tak terstandar bisa memperlambat dan bahkan
dipersulit dalam memperpanjang izin.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa SOP salah satu input
yang penting dalam keberlangsungan organisasi. Melihat PPIU sebagai
organisasi profit yang mencari keuntungan dalam memberikan pelayananya.
Gambaran PPIU terkait SOP kesehatan sudah cukup baik, namun tetap perlu
ditingkatkan, karena angka pencapaiannya masih bisa terus ditingkatkan
guna peningkatan kualitas pelayanan pula.
F. Gambaran proses pelayanan kesehatan pada jemaah umrah
Proses Pelayanan Kesehatan merupakan kegiatan transformasi
sumber daya (input) yang ada menjadi output sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai. Kegiatan proses pelayanan kesehatan pada PPIU disini akan
dibahas berdasarkan fungsi manajemen yang George Terry (1986) dalam
sule (2005).
Berdasarkan data hasil penelitian grafik 5.8 didapatkan bahwa
gambaran proses pelayanan pada PPIU cenderung baik dengan persentase
sebesar 56,3%. Hasil tersebut diperjelas oleh hasil wawancara dari beberapa
PPIU, bahwa walaupun PPIU tidak memfasilitasi vaksin meningitis atau
pemeriksaan kesehatan, akan tetapi seluruh jemaah wajib melakukan itu
sebagai persyaratan untuk umrah. Kewajiban tersebut didukung oleh PMA
nomor 18 tahun 2015 bahwa, setiap jemaah wajib melakukan vaksinasi
89
meningitis dimana hal tersebut menjadi tanggung jawab jemaah secara
individu, namun PPIU dapat memfasilitasi vaksinasi meningitis jemaah.
Selain itu, aturan tersebut diperkuat dengan salah satu persyaratan
visa untuk keberangkatan menuju Arab Saudi yaitu dengan melampirkan
buku kuning sebagai bukti telah dilakukannya penyuntikan vaksin
meningitis pada calon jemaah.Hal tersebut yang menjadikan tidak semua
PPIU memfasilitasi vaksin meningitis. Ditambah lagi oleh penjelasan dari
Direktorat PHU bahwa saat ini pelayanan fasilitas vaksin meningitis yang
bisa dilakukan hanya sebatas mengantar jemaah ke tempat pelaksanaan
vaksin (rumah sakit, kantor kesehatan pelabuhan dll). Tidak ada lagi
pemanggilan dokter ke tempat PPIU untuk melakukan vaksin meningitis,
karena hal tersebut sudah tidak diizinkan.
Selain dari fasilitas pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan yang
harus diberikan adalah penyediaan SDM kesehatan yaitu petugas kesehatan
pendamping jemaah umrah, serta pelayanan asuransi kesehatan. Ketiga hal
tersebut sebuah kesatuan pelayanan dimana jika semua fasilitas pelayanan
kesehatan tersebut tersedia, kemudian ada yang sakit, maka kemungkinan
masalah besar yang akan muncul menjadi kecil. Namun mendengar hasil
dari wawancara PPIU yang ada, bahwa adanya PPIU tidak menyediakan
tenaga kesehatan dan obat-obatan yang minim, maka kemungkinan risiko
lebih besar bisa timbul.
Tidak tersedianya pelayanan kesehatan di Arab Saudi dijelaskan
oleh PPIU bahwa jika ada yang sakit kambuh atau terkena penyakit di Arab
90
Saudi itu yang mengurusi petugas kesehatan dari rumah sakit di Arab
Saudi.Dokter atau pendamping hanya bertugas mengantar, dan tidak boleh
ikut menanganinya.Sehingga banyak PPIU yang tidak menyediakan
pelayanan kesehatan karena keadaan tersebut.
Jika melihat pada fungsi manajemen yang seharusnya, PPIU yang
tidak melayani bidang kesehatan disini kurang baik dalam melakukan fungsi
manajemen tersebut.Sejatinya fungsi manajemen yang diawali dengan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengontrolan menjadi
terpotong prosesnya langsung pada penggerakkan dan pengawasan saja
karena eksekutornya sudah tersedia di Arab Saudi. Perencanaan yang
kurang matang mengenai pelayanan apa saja yang dapat diberikan, menjadi
poin utama keruntuhan proses pelayanan yang selanjutnya.
Selain dari pelayanan kesehatan dalam perjalanan umrah, terlihat
bahwa PPIU tidak melayani dalam pemeriksaan kesehatan sesampainya
jemaah di Indonesia (grafik 5.11), hal tersebut sangat berisiko bagi jemaah
dan lingkungan sekitarnya. Dalam peraturan yang ada, memang tidak
dituliskan PPIU harus melakukan pemeriksaan kesehatan pasca kepulangan.
Akan tetapi, hal tersebut bisa menjadi jaminan yang diberikan kepada
jemaah sebagai sebuah perlindungan yang diberikan ketika pergi
umrah.berangkat dengan keadaan sehat dan pulang pun masih dalam
keadaan sehat.
Dari hasil penelitian terlihat cenderung baik namun belum maksimal
pada pelayanan pra keberangkatan dan pasca kepulangan dari Arab
91
Saudi.Disitu terlihat pula banyak PPIU yang memanfaatkan kebijakan
pelayanan kesehatan gratis yang ada di Arab Saudi, sehingga PPIU merasa
tidak diberatkan dan PMA yang menjadi acuan bisa diatasi karena PPIU
beranggapan bahwa sudah terjamin pelayanannya.
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Khairiyah (2014), bahwa
pada kasus ketika jemaah ada yang sakit, maka pendamping menunggu
jemaah yang dirawat di rumah sakit demi perlindungan dari pihak PPIU
yang bertugas. Karena jika sudah sakit parah disana, maka dokter dari PPIU
pun tidak berhak untuk merawatnya sehingga dirasa pendampingan pada
pasien saja sudah cukup.
Dari kasus tersebut kita dapat melihat bahwa teori fungsi manajerial
tidak bisa selalu dilaksanakan dalam kondisi yang terus senantiasa
berubah.Dari situ PPIU bisa menyadari bahwa adanya dukungan luar yang
menjadi sebuah peluang mereka untuk tetap menjalankan aturan dengan
mudah tanpa terbebankan dengan lebih. Menurut Herbert G. Hicks (1972)
dalam Winardi (2010) mengatakan bahwa terdapat elemen-elemen di dalam
lingkungan sebuah organisai yaitu: (1) Orang-orang (manusia); (2) Sumber
daya fiskal dan iklim; (3) Kondisi-kondisi ekonomi dan pasar; (4) Sikap-
sikap; dan (5) Hukum dan peraturan-peraturan perundang-undangan. Dari
kelima elemen tersebut, PPIU memanfaatkan sumber daya fiskal yang ada
sehingga dapat meringankan kewajiban dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan yang ada.
92
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gambaran pelayanan
kesehatan pada PPIU cenderung baik untuk pelaksanaan pelayanan ketika di
Arab Saudi, karena terdapat sumber daya fiskal dari lingkungan eksternal
yaitu Pemerintah Arab Saudi terkait pelayanan kesehatan gratis serta
peraturan-peraturan yang membuat jemaah menjadi mandiri dalam tanggung
jawab terhadap kesehatannya. Namun tetap PPIU harus menjadi
penanggungjawab utama terhadap pelayanan kesehatan.Karena tugas PPIU
sebagai pengawas terhadap pelayanan kesehatan yang sudah mandiri dan
tersedia tersebut dapat menjadi peluang atau bahkan ancaman jika tidak
terpantau dengan baik.
Akan tetapi, dalam hal pelayanan kesehatan pra keberangkatan dan
pasca kepulangan PPIU masih belum maksimal dalam melakukan
tugasnya.Tidak adanya perlindungan yang diberikan untuk memastikan
jemaah berangkat dengan sehat dan pulang dengan keadaan sehat
pula.Disini perlu menjadi perhatian bagi PPIU dan pembuat kebijakan
dalam melindungi masyarakatnya dalam hal mencegah penyebaran masuk
penyakit dan penurunan kualitas hidup jemaahnya pasca pulang umrah.
G. Gambaran proses pelayanan asuransi pada jemaah umrah
Asuransi merupakan salah satu manajemen risiko pilihan terakhir
yang dibuat untuk menanggulangi risiko, ancaman atau kemungkinan suatu
tindakan atau kejadian yang menimbulkan dampak yang berlawanan dengan
tujuan yang ingin dicapai.Asuransi merupakan salah satu ketentuan yang
harus dilaksanakan oleh PPIU sebagai pelayan publik.
93
Pelayanan asuransi pada PPIU merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan yang harus diberikan oleh PPIU kepada jemaahnya. Hal tersebut
tertuang dalam PMA Nomor 18 Tahun 2015 bahwa PPIU wajib memberi
perlindungan kepada jemaahnya dengan asuransi jiwa, kesehatan dan
kecelakaan. Berdasarkan data hasil penelitian, gambaran proses pelayanan
asuransi pada PPIU dapat dikatakan baik (53,5%).
Hasil tersebut diperjelas dengan pernyataan dari PPIU bahwa pada
travel A, E, F dan G menyediakan asuransi pada pelayanannya. Akan tetapi
sebagian mereka menyebutkan bahwa asuransi yang dilaksanakan yaitu
bekerjasama dengan perusahaan asuransi lain, dan ada pula yang
bekerjasama dengan BPJS, sehingga premi yang dibayarkan sesuai dengan
kesepakatan antara PPIU dan lembaga asuransi tersebut.Namun, terdapat
pula PPIU yang tidak mewajibkan bahkan tidak menyediakan asuransi
untuk jemaahnya.Hal tersebut diungkapkan oleh PPIU karena sekarang ini
banya terdapat jemaah yang memiliki asuransi sendiri sehingga jemaah
tidak wajib mengikuti asuransi yang disediakan oleh PPIU.
Selain itu, terdapat pula PPIU yang tidak menyediakan sama sekali
pelayanan asuransi.Hal tersebut disadari oleh PPIU sebagai kekurangan
mereka yang akan terus diperbaiki. Dari kasus tersebut, jika melihat
ketentuan hal-hal yang harus diberikan PPIU yaitu salahsatunya adalah
asuransi.Namun tetap ada saja PPIU yang tidak menyediakannya dengan
berbagai alasan.Faktor terkait dari ketidaktersediaannya asuransi yaitu
masalah pembiayaan.Banyak PPIU yang tidak mencantumkan pembiayaan
kesehatan dengan lengkap karena faktor persaingan harga antar PPIU.
94
Menelusuri kasus tersebut, peneliti menganalisis dengan informasi
sebagai berikut:
1. Berdasarkan PMA Nomor 18 tahun 2015, pelayanan asuransi yang
wajib diberikan oleh PPIU kepada jemaah adalah asuransi jiwa,
asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan.
2. Kebijakan yang ada pada Arab Saudi yaitu pelayanan kesehatan
gratis serta santunan untuk jemaah haji atau umrah yang meninggal
ketika sedang perjalanan haji atau umrah oleh pemerintah Arab
Saudi (Supriyanto, 2015).
3. Kebijakan undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
penerbangan dari sisi bandar udara yaitu memberikan pelayanan
khusus untuk yang sakit, keselamatan, kenyamanan dan tanggung
jawab kerugian atas kematian pada pengguna jasa bandar udara.
Untuk itu, berdasarkan informasi diatas, dapat disimpulkan bahwa
seluruh perjalanan yang dilalui oleh jemaah untuk ibadah umrah sudah
terlindungi oleh lingkungan eksternal perusahaan yaitu dari maskapai
penerbangan dan pemerintahan Arab Saudi melalui kebijakannya tersebut.
Jika dilihat dari kesimpulan diatas, maka secara tidak langsung
jemaah yang melakukan ibadah umrah sudah terlindungi dengan asuransi
yang terdapat pada lingkungan eksternal. Sehingga terdapat anggapan
bahwa gugurlah kewajiban PPIU dimana pada kasus ini PPIU kembali
memanfaatkan sumber daya fiskal lingkungan eksternal sebagai penunjang
dari pelayanan utama yaitu perjalanan umrah.
95
Pada kasus ini PPIU harus bisa menjamin jika memang tidak
menyediakan perlindungan atau asuransi kepada jemaah, maka pihak PPIU
harus bertanggungjawab jika hal yang tidak diinginkan benar-benar
terjadi.Karena PPIU sebagai fungsi kontrol terhadap seluruh
keberlangsungan sumber daya fiskal eksternal tersebut. Dari sebagian
jemaah yang diwawancarai pun menyatakan bahwa mereka mengetahui
terlindungi oleh asuransi yang diberikan PPIU, namun sebagian besar
mereka tidak tahu bagaimana teknis asuransi yang didapatkan. Sehingga
yang mereka tahu hanya membayar asuransi tapi tidak tahu apa yang bisa
mereka dapatkan dan bagaimana caranya ketika ingin mengklaim asuransi
tersebut.Hal tersebut dapat terjadi karena ketersediaan SOP terkait
pelayanan asuransi yang tidak terjamin.Jika memang SOP pelayanan dan
asuransi kesehatan tersedia dengan baik, maka ketidaktahuan jemaah akan
prosedur teknis tidak akan terjadi.
Selain hal tersebut, PPIU menyatakan bahwa jaminan yang
disediakan adalah ketika perjalanan menuju Tanah Suci, ketika berada di
Tanah Suci, hingga jemaah sampai dengan selamat sampai Tanah Air atau
bahkan sampai rumahnya masing-masing.Namun penjaminan hal tersebut
tidak dibersamai dengan pelayanan yang optimal. Pasalnya tidak adanya
penjaminan yang dilakukan oleh pihak PPIU bahwa jemaah tidak terinfeksi
penyakit tertentu ketika tiba di Tanah Air. Karena sesampainya para jemaah
ke Tanah Air tidak dilakukannya pengecekkan kesehatan karena disebutkan
oleh PPIU bahwa hal tersebut tanggung jawab pusat serta sudah terdeteksi
96
melalui sinar-X yang ada di bandara.Namun untuk kejelasan prosedurnya
tidak ada pada kegiatan tersebut.
Selain itu pula, banyak PPIU yang tidak mengetahui amanat PMK
Nomor 61 Tahun 2013 Tentang Kesehatan Matra bahwa perlakuan
kesehatan matra terhadap jemaah umrah yaitu dilakukan mulai dari
perjalanan pergi, selama di Arab Saudi, pulang dari Arab Saudi sampai
dengan dua minggu setelah tiba kembali ke Tanah Air. Banyak PPIU yang
tidak mengetahui adanya amanat tersebut sehingga perlindungan yang
diberikan oleh PPIU tidak mencakup hal tersebut.Hal itu dijelaskan oleh
PPIU bahwa mereka tidak mengetahui adanya peraturan tersebut dan merasa
bahwa jika telah selamat sampai Indonesia merupakan bukan lagi tanggung
jawab dari PPIU.
Sebelumnya Direktorat PHU dimintai keterangan akan PMK
tersebut, Beliau menjelaskan bahwa sistem peraturan tersebut sama dengan
sistem haji yang menjamin jemaahnya masih bisa diberi pelayanan
kesehatan setelah dua minggu kedatangan dari Arab Saudi. Namun, untuk
kontrol kasus ini masih sulit karena banyak jemaah sendiri yang memang
tidak melapor pada PPIU dan PPIU pun tidak menjamin bahkan tidak
mengetahui adanya peraturan tersebut.
PMK Nomor 61 Tahun 2013 yang merupakan amanat dari
Kementerian Kesehatan merupakan peraturan yang dibuat sebagai upaya
kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal pada
lingkungan matra yang serba berubah.Kementerian Kesehatan pada hal ini
97
bertujuan untuk melindungi jemaah agar bisa menyesuaikan diri dan tetap
sehat selama perjalanan hingga kembali lagi ke rumah. Namun, kekeliruan
yang terjadi adalah hal tersebut banyak yang tidak mengetahui, karena
setelah ditanyakan kepada pihak PPIU bahwa yang mengawasi PPIU dalam
menjalankan bisnis perjalanan tersebut hanya dari Kementerian Agama.
Sementara tidak ada bentuk pengawasan khusus oleh Kementerian
Kesehatan sebagai bentuk tanggung jawab atas perlindungan kesehatan
terhadap jemaah yang menunaikan ibadah umrah.
Untuk itu, berdasarkan hasil temuan tersebut dapat disimpulkan
bahwa perlindungan yang diberikan oleh sebagian PPIU kepada jemaah
berupa asuransi kesehatan, kecelakaan dan jiwa sudah baik. Beberapa PPIU
tidak menyediakan asuransi, namun memanfaatkan asuransi yang
disediakan oleh lingkungan eksternal yang terhubung langsung dengan
jemaah.Hal tersebut cukup berisiko terhadap jemaah jika PPIU hanya
sebagai tangan kedua sebagai bentuk tanggung jawab perlindungan terhadap
jemaahnya. Untuk itu, alangkah lebih baik jika PPIU menyediakan asuransi
sendiri, sehingga jaminan lebih jelas. Jika memang risiko tersebut muncul,
maka urusan administrasi yang harus ditangani bisa langsung
diberikan.Selain itu, jemaah harus banyak bertanya mengenai mekanisme
asuransi yang diberikan, agar jemaah merasa aman dalam menjalankan
ibadah.
H. Gambaran output jemaah yang di vaksin sebelum keberangkatan
Vaksinasi merupakan pemberian vaksin yang khusus diberikan
dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara
98
aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan
tidak menjadi sumber penularan. Vaksinasi merupakan kegiatan pencegahan
yang salah satunya dilakukan pada kegiatan ibadah haji dan umrah.Vaksin
yang diwajibkan pada perjalanan haji dan umrah yaitu vaksin meningitis.
Kewajiban vaksinasi meningitis untuk jemaah umrah dan haji sudah
diatur oleh berbagai peraturan yang ada.Peraturan Menteri Agama,
Peraturan Menteri Kesehatan, IHR, serta peraturan dari pemerintah Arab
Saudi.Vaksinasi tersebut memang sangat penting di kalangan pendatang
baru yang hendak mengunjungi Negara Arab Saudi. Terlihat pada hasil
penelitian tentang output jemaah umrah yang di vaksin, PPIU menyebutkan
bahwa 100% jemaah yang menjalani umrah pasti di vaksin meningitis. Hal
tersebut dapat dipastikan karena vaksin meningitis merupakan salah satu
syarat keluarnya visa perjalanan jemaah yang hendak mengunjungi Arab
Saudi.
Pada proses yang ada, banyak PPIU yang tidak memfasilitasi dalam
arti mendampingi jemaah untuk melaksanakan vaksin meningitis. Hal
tersebut didasarkan pada PMA tentang penyelenggaraan umrah bahwa
vaksin meningitis merupakan tanggung jawab dari jemaah pribadi.Namun,
PPIU boleh memfasilitasinya. Hal tersebut disampaikan pula oleh Subdit
PHU dimana PPIU memang tidak sepenuhnya harus bertanggungjawab atas
terlaksananya vaksin meningitis.
Berlandaskan pada penelitian, terlihat pulabahwa banyak PPIU yang
tidak menyediakan input pelayanan kesehatan dengan baik seperti petugas
99
kesehatan, fasilitas vaksin dan pelayanan kesehatan lainnya dikarenakan
memang peraturan yang memuat pengaturan pelayanan kesehatan disini
masih lemah. Tanggung jawab yang limpahkan kepada PPIU sebagai
penyelenggara perjalanan umrah masih minim akan pelayanan kesehatan,
sehingga pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh PPIU terhadap
jemaah umrah bisa dikatakan kurang maksimal dengan kebijakan yang ada.
Hal tersebut bertolakbelakang terhadap salah satu tujuan dari
pelayanan kesehatan yaitu terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik dasar
bagi masyarakat (Herijulianti, 2001). Sedangkan disini PPIU hanya
membuat vaksin meningitis sebagai persyaratan administrasi yang harus
dilengkapi sebagai syarat keberangkatan,bukan sebagai kebutuhan dasar
yang sifatnya melindungi jemaah terhadap kemungkinan tertularnya
penyakit. Hal tersebut terlihat dari PPIU yang tidak menyediakan fasilitas
vaksin meningitis, tidak terdapat petugas kesehatan dalam pelayanan, serta
PPIU memandirikan jemaah dalam melakukan vaksin meningitis.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam ketercapaian output
pelaksanaan vaksin meningitis 100% dikarenakan peraturan yang mengikat
untuk dilakukannya vaksin tersebut cukup kuat,karena banyak peraturan
yang memuat bentuk keharusan PPIU dalam melakukan vaksin terhadap
jemaah. Akan tetapi, pada proses pelaksanaannyaPPIU sebagai
penanggungjawab seluruh perjalanan umrah melepaskan tanggung jawab
vaksin kepada jemaah. Hal tersebut dapat terjadi karena PPIU tidak
maksimal dalam penyediaan input pada pelayanan kesehatan. Untuk itu,
sebaiknya kemenag dalam membuat kebijakan terkait vaksin meningitis ini
100
ditanggungjawabkan kepada PPIU, agar seluruh pelaksanaan dapat
terpantau dengan baik sertapendataan untuk vaksin tersebut bisa
terdokumentasikan dengan baik.
I. Gambaran output jemaah sakit ketika perjalanan umrah
Dalam perjalanan umrah ke Arab Saudi, jemaah yang mengalami
sakit ringan seperti flu, demam dll, menjadi wajar dengan kondisi perbedaan
cuaca dan suhu yang ada. Dalam perjalanannya, PPIU disebutkan harus
bertanggungjawab untuk melindungi dan melayani terkait seluruh pelayanan
termasuk pelayanan kesehatan.
Kewajiban PPIU terhadap jemaah sakit yaitu menolong dalam hal
pengobatan penyakit terkait, salah satunya dengan cara menyediakan
petugas kesehatan. Menurut hasil penelitian yang ada, pada input nya
sebagian besar PPIU tidak menyediakan petugas kesehatan dalam hal ini
dokter atau tenaga medis sebagai pendamping umrah. Hal ini dapat terlihat
dampaknya bagihasil output yang ada, yaitu dengan ketidaktersediaanya
data jemaah yang sakit ketika dalam perjalanan umrah.
Ketidaktersediaannya petugas kesehatan pada PPIU berdampak pada
keberlangsungan proses pelayanan kesehatan yang tidak maksimal. Hal
tersebut terlihat ketika ada jemaah yang mengalami sakit ringan, tidak diberi
tindakan apa-apa, hanya mengonsumsi obat-obatan yang dibawa masing-
masing.Hal tersebut kurang baik karena bisa mengganggu kelancaran ibadah
jemaah yang seharusnya dapat melaksanakan ibadah dengan sehat, tetapi
101
harus sakit dan tidak ditolong karena tidaktersedianya petugas kesehatan
disana.
Hal tersebut juga berdampak pada ketidaktersediaanya data
kesehatan terkait jemaah yang sakit. Jika jemaah yang sakit dicatat, tentu
bisa menjadi bahan evaluasi untuk PPIU dan sistem pelayanan kesehatan
pada jemaah umrah. Akan tetapi, hal tersebut tidak dapat terjadi karena
tidak dicatatnya jemaah yang sakit,sehingga tidak adanya bahan evaluasi
sebagai perbaikan untuk PPIU yang menjadikan PPIU menjalankan
pelayanan perjalanan umrah seperti biasanya.
Hal tersebut tentu tidak sesuai dengan tujuan pelayanan kesehatan
yakni untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan
pada individu yang datang berkunjung (Herijulianti, 2001). Tujuan tersebut
tidak bisa dicapai dengan maksimal ketika salah satu data pendukung dalam
hal ini data kesakitan tidak tersedia. Tidak ada proses evaluasi sebagai
perbaikan yang bisa dilakukan, sehingga proses dalam upaya peningkatan
pelayanan kesehatan pada jemaah umrah disini akan cenderung statis.
Tidak adanya salah satu input yang diharuskan yaitu petugas
kesehatansangat berdampak pada penilaian output dari sebuah pelayanan
yang ada. Untuk itu, seharusnya PPIU dapat lebih memahami dan
menerapkan setiap amanat dari peraturan yang ada, sehingga hasil output
dari pelayanan yang dilakukan bisa tersedia sebagai bahan evaluasi
pelayanan kesehatan untuk kemajuan pelayanan PPIU selanjutnya.
102
J. Gambaran output jemaah meninggal ketika perjalanan umrah
Kematian merupakan sebuah kepastian. Tidak ada yang tahu kapan
datangnya, karena hal tersebut tidak dapat di prediksi. Tidak terkecuali
dalam keadaan beribadah sekalipun. Dalam perjalanan ibadah haji atau
umrah, tidak menutup kemungkinan seseorang bisa meninggal dunia.
Pemerintah Arab Saudi dalam hal ini sudah mengaturnya pada peraturan
bahwa pengunjung Arab Saudi yang meninggal ketika perjalanan ibadah haji
atau umrah tidak diperkenankan untuk di bawa ke negara asal nya. Jemaah
yang meninggal menjadi tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi untuk
dimakamkan di Arab Saudi.
PPIU menyebutkan bahwa jemaah yang meninggal tidak bisa dibawa
kembali ke Indonesia. Untuk penggantiannya, jemaah yang meninggal
mendapat santunan dari Arab Saudi sebagai pengganti kematiannya. PPIU
menerangkan bahwa pihak PPIU tidak bisa mengusahakan untuk
mengembalikan jenazah jemaah. Karena hal tersebut cukup rumit dan sulit,
sehingga PPIU memberikan santunan sebagai bentuk tanggung jawab dan
asuransi kematian kepada ahli waris keluarga jemaah.
PPIU sebagai penanggungjawab perjalanan, dalam hal ini wajib
membuat keterangan kematian dan melaporkannya kepada muassasah dan
KJRI sebagai laporan telah terjadi pengurangan jemaah yang kembali ke
Indonesia. Hal ini wajib dilakukan oleh PPIU, jika tidak maka PPIU akan di
denda sebesar Rp.70.000.000 atas kekurangan jemaah yang kembali tanpa
keterangan yang jelas. Pelaporan yang dilakukan berisikan data diri, tanggal
kedatangan jemaah ke Arab Saudi, serta penyebab kematiannya. Data
103
tersebut akan di dokumentasikan pada sertifikat kematian yang dikeluarkan
oleh muassasah.
Pelaporan yang dilakukan oleh PPIU disesuaikan dengan kebutuhan
yang diminta oleh peraturan yang tersistem. Termasuk pada penyebab
kematian. Penyebab kematian yang di minta menjadi sebuah kebutuhan
yang harus dilaksanakan guna administratif, sehingga hal tersebut sudah
otomatis akan dilaporkan. Setelah selesai segala pengurusan administratif
dan ahli waris, selesai sudah tugas PPIU dalam hal ini kewajiban PPIU
dalam menangani jemaah meninggal. Hal tersebut tidak sesuai jika melihat
dari sudut pencegahan dan penelusuran kematian jemaah.
Pada PMK nomor 61 tentang kesehatan matra disebutkan bahwa
dalam penyelenggaraan kesehatan matra dibangun dan dikembangkan
koordinasi yang diarahkan untuk meningkatkan upaya pemantauan wilayah,
kewaspadaan dini, kesiapsiagaan dan upaya pengendalian, serta
meningkatkan kajian dan penelitian. Dalam hal ini, pemantauan, kajian dan
penelitian tersebut bisa termasuk kedalam kajian dan penelitian dalam
penyebab kematian.
Kematian memang menjadi sebuah takdir, akan tetapi jika kasus
yang terjadi atas dasar penyakit menular ataupun accident kecelakaan masal
seharusnya bisa dilakukan pencegahan dalam hal tersebut. PPIU pada saat
ini belum melaksanakan penelusuran penyebab kematian dengan alasan hal
tersebut bukan ranah dari petugas karena PPIU menerangkan bahwa
kegiatan PPIU sebatas memastikan hingga jemaah sampai di rumah. Jika ada
yang meninggal, maka dilakukan pengurusan administratif yang sudah ada
104
pada prosedur. Data kematian yang seluruhnya di himpun oleh kementerian
agama menjadi data arsip yang hanya menjadi laporan, namun belum ada
penindaklanjutan yang dilakukan.
Melihat dari struktural yang ada, PPIU memang sebagai pelaksana
teknis dan penanggungjawab penuh atas perjalanan, jika memang PPIU
menaruh perhatian cukup baik akan kasus kematian yang ada selama ini,
seharusnya PPIU bisa menjadi evaluator pribadi, mengingat hal tersebut
berpengaruh pula terhadap keberlangsungan pelayanan. Selain itu, sebagai
pemegang kebijakan yang memiliki data kematian secara jelas, kementerian
agama seharusnya bisa mengambil alih masalah tersebut dengan membuat
kebijakan yang sesuai akan kelanjutan dari penanganan kematian jemaah
tersebut.
Jika melihat dari peraturan yang dibuat, penindaklanjutan atas
penelusuran kematian jemaah umrah tersebut seharusnya menjadi
pengawasan kementerian kesehatan langsung yang dalam hal ini urusan
matra. Peraturan tentang kesehatan matra yang telah dibuat oleh kementerian
kesehatan mengarahkan tanggung jawab pada instansi permerintahan pusat,
provinsi, kota maupun kabupaten untuk ikut dalam keterlibatan pengawasan
kesehatan matra. Dari peraturan tersebut, terlihat adanya ketidakjelasan
tentang peraturan yang ada, tanggungjawab akan pengawasan dan
pembinaan tentang kesehatan matra belum terlihat koordinasi yang jelas
siapa yang melaksanakan. Terlebih kementerian kesehatan disini pun tidak
melakukan pengawasan langsung akan pengawasan mengenai kesehatan
umrah.
105
Oleh karena itu, kesimpulan yang bisa diambil untuk pengurusan
jenazah jemaah yaitu PPIU menerangkan bahwa PPIU mengurus jenazah
hingga bagian administrasi serta penguburan selesai. Pencatatan yang
dilaporkan langsung kepada kemenag sebagai bentuk laporan pengurangan
jemaah yang kembali ke Indonesia. Sistem pelaporan tersebut sudah cukup
lengkap dalam pelaksanaan penanganan administrasi untuk jemaah yang
meninggal. Akan tetapi, dalam hal penelusuran akan penyebab kematiannya
ini dirasa belum di sentuh. Hal ini disebabkan belum adanya ikut serta PPIU
maupun kementerian kesehatan dalam hal penelusuran penyebab kematian
ataupun kebijakan yang mengatur, sehingga hal tersebut menjadi keadaan
yang dibiarkan untuk ditelusuri.
106
BAB VII
SIMPULAN & SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran sistem
pelayanan kesehatan pada PPIU di wilayah Jakarta, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Masih banyak PPIU yang tidak menyediakan petugas kesehatan (tenaga
medis) dalam perjalanan umrah (67,6%).
2. PPIU menganggarkan biaya kesehatan untuk obat-obatan dan pelayanan
asuransi (56,3%). Namun, banyak PPIU yang tidak mengganggarkan
untuk pelayanan vaksin meningitis.
3. Fasilitas kesehatan yang disediakan oleh PPIU adalah obat-obatan dan
pelayanan kesehatan selama di Arab Saudi (64,8%). Akan tetapi, jemaah
tetap dianjurkan untuk membawa obat-obatan sendiri.
4. Prosedur yang tersedia di PPIU sudah baik (53,5%) karena uraian dari
kegiatan pelayanan kesehatan yang tidak terlalu rumit.
5. Proses pelayanan kesehatan PPIU ketika berada di Arab Saudi cenderung
baik (56,3%), karena banyak lingkungan eksternal yang membantu dalam
pelayanan kesehatan.
6. Proses pelayanan asuransi PPIU sudah baik, karena terbantu dengan
adanya jaminan asuransi dari berbagai pihak seperti maskapai
penerbangan dan pemerintahan Arab Saudi.
107
7. Jemaah umrah bisa dipastikan di vaksin seluruhnya, karena terikat
terhadap peraturan yang ada.
8. Tidak ada pencatatan yang dilakukan oleh PPIU terkait jemaah sakit,
karena hal tersebut tidak menjadi suatu kewajiban yang harus dilaporkan
kepada pusat.
9. Jemaah yang meninggal di Tanah Suci tidak dapat di bawa ke tempat
asalnya. Pencatatan data kematian yang dilakukan sebatas penyebab dan
waktu kematian. Tidak dilakukan penelusuran terkait kematiannya
tersebut.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. PPIU sebagai pelaku pelayanan langsung harus lebih merencanakan
pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan kebutuhannyaterkait
penyediaan petugas kesehatan, anggaran kesehatan danfasilitas yang
diberikan, serta harus memberikan sosialisasi tentang hak-hak yang
diterima oleh jemaah dari PPIU terkait pelayanan dan asuransi
berdasarkan peraturan yang ada.
2. Kementerian Agama sebagai penanggungjawab umum sebaiknya
meningkatkan pengawasan kepada PPIU sejak pemberian izin hingga
setiap kali memberangkatkan jemaah umrah dalam hal pelayanan
kesehatan,Kementerian Agama juga harus lebih tegas terhadap
peneggakkan pelaksanaan pelayanan pendukung seperti penyediaan
108
petugas kesehatan, karena hal tersebut merupakan tombak awal
terciptanya hasil pelayanan yang baik.
3. Kementerian kesehatan seharusnya ikut serta dalam pengawasan
pelayanan kesehatan terkait penelusuran dan pencegahan penyakit yang
berisiko, sehingga hal-hal yang mungkin terjadi bisa di cegah dengan
kontrol pengawasan langsung dari kementerian kesehatan dalam bentuk
laporan sakit atau meninggal, serta dalam kebijakan yang dibuat.
4. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut seputar
kesehatan jemaah umrah terkait faktor risiko pada jemaah umrah atau
pelayanan kesehatan, misalnya penelitian untuk mengetahui faktor-faktor
risiko jemaah umrah atau gambaran pelayanan kesehatan pada instansi
swasta atau layanan publik lainnya.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Al-qur‟an dan Terjemahnya.Departemen Agama Republik Indonesia, Pustaka
Agung Harapan 2006.
Arikunto, S. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
Al-Kahlawi, Ablah Muhammad.2009.Buku Induk Haji dan Umrah untuk
Wanita.Jakarta : Zaman.
Al-Musnad, Muhsmmad bin „Abdul „Aziz. 2007. Fatwa-fatwa Haji dan Umrah.
Jakarta : Pustaka Imam Asy-Syafi‟i.
Aqimuddin, Eka An. 2010. Tip Hukum Praktis : Masalah Seputar Bisnis. Jakarta :
Raih Asa Sukses.
Arhan, Nike Ari. 2014. Usaha Agen Travel
Umrah.[online].http://biayaumroh.org/usaha-agen-travel-umroh. Diakses
pada 28 Juni 2016 pukul 07:10.
Arsana, I Putu Jati.2016.Manajemen Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah.Yogyakarta : CV Budi Utama.
Aryanto, Vincent Didiek Wiet. Dkk. 2013.Manajemen Dalam Konteks
Indonesia.Yogyakarta : PT Kanisius.
Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan edisi ketiga.Ciputat :
Binarupa Aksara Publisher.
Bagir, Muhammad. 2008. Fiqih Praktis I : Menurut Al-Quran, As-Sunnah dan
Pendapat Para Ulama. Bandung : Karisma.
xix
Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta : PT Elex
Media Komputindo.
Darmawan, Ede Surya. 2016. Administrasi Kesehatan Masyarakat: Teori dan
Praktik. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Di lorio, Colleen Konichi. 2005. Measurment in Health Behaviour: Methods for
Reasearch and Education. USA : Jossey-Bass.
Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah. 2016. Rekam Jejak
Pelaksanaan Ibadah Haji di Indonesia. Kementerian Agama Republik
Indonesia. [online] Diunduh pada 28 Juni 2016 pukul 06:45.
Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah. 2016. BPIH 2016
Memudahkan Jemaah Haji. Kementerian Agama Republik
Indonesia.[online] Diunduh pada 28 Juni 2016 pukul 06:48.
Ebrahim, SH dkk. 2009. Pandemic H1N1 and the 2009 Hajj. Science Policy
Forum : Vol. 326. [online] www.sciencemag.org Diunduh pada 28 Juni
2016 pukul 14:48
Fahmi, Irham. 2012. Manajemen: Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung : Alfabeta
Fuad, M. Dkk. 2006.Pengantar Bisnis.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Gatrad, AR & Sheikh, A. 2005.Hajj: Journey of a lifetime. BMJ : Vol 330, No.
7483, pp. 133-137., 10.1136/bmj.330.7483.133. [online]
Hamid, Abdul dan Ahmad Saebani. 2009. Fiqh Ibadah : Refleksi Ketundukan
Hamba Allah kepada Al-Khaliq Perspektif Al-Quran dan As-Sunnah.
Bandung : Pustaka Setia.
Handoko, T. Hani. 2014. Manajemen : Edisi 2. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
xx
Herijulianti, Eliza, dkk. 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen.Jakarta : Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Idroes, Ferry N. 2008. Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3
Pilar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaanya di
Indonesia. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Iman, Indra. Siswandi. 2009. Aplikasi Manajemen Perusahaan: Analisis Kasus
dan Pemecahannya Edisi 2. Jakarta : Mitra Wacana Media.
KBBI. 2017. Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online. [online]. Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (http://kbbi.web.id/ diakses pada 18
Januari 2017. Pukul 12:08)
Kementerian Agama Republik Indonesia.2013.Daftar Penyelenggara Perjalanan
Ibadah Umrah (PPIU) Tahun 2013 M / 1434 H.
Kementerian Agama Republik Indonesia.2016.Daftar Penyelenggara Perjalanan
Ibadah Umrah (PPIU) Tahun 2016 M / 1437 H.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia.1983.Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang Untuk Indonesia.
Khairiyah, Nadiatul. 2011. Evaluasi Pelayanan Umroh Angkatan Ke-6 Tahun
2011 PT. Mulia Utama Tour Jakarta. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
Kurniati, Anna. Ferry Efendi. 2012. Kajian SDM Kesehatan di Indonesia. Jakarta
: Salemba Medika.
xxi
Lapau, Buchari. 2013. Metode Penelitian Kesehatan : Metode Ilmiah Penulisan
Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Madura, Jeff. 2007. Pengantar Bisnis: Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat.
Marimin, dkk. 2006. Sistem Informasi Manajemen : Sumber Daya Manusia.
Bogor : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Merriam, Sharan B. 2009. Qualitative Research: A Guide to Design and
Implementation. United States of America: Jossey-Bass.
Ministry of Health Portal. 2017. Health Awareness: Health of Visitors and
Residents .http://ww.moh.gov.sa/en/HealthAwareness/pages/001.aspx
[online] .Kingdom of Saudi Arabia.Diakses pada 26 Februari 2017.
Mubarak, Wahid Iqbal. Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori
dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.
Muninjaya, A A Gde. 2004. Manajemen Kesehatan, Edisi 2. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta :
PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta :
PT Rineka Cipta.
Pawito. 2008. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta : LKiS Pelangi
Aksara.
Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Perjalanan Ibadah Umrah.
xxii
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2013 Tentang Pemberian
Sertifikat Vaksinasi Internasional.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2013 Tentang Kesehatan Matra.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2407 Tahun 2011 Tentang Pelayanan
Kesehatan Haji.
Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Standar Usaha Jasa Perjalanan Wisata.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang-
undang Penyelenggaraan Haji.
Pinmas.2017. Kuota Haji Indonesia Tahun 2017 Bertambah
52.200.https://www.kemenag.go.id/berita/443667/kuota-haji-indonesia-
tahun-2017-bertambah-52-200. [online] Diakses pada 19 Februari 2017
pukul 08:10.
Putra, Erik Purnama. 2016. Persentase Umat Islam di Indonesia Jadi 85
Persen.[online]Republika.co.id. Diakses pada 28 Juni 2016 pukul 05:50.
Ramadhan, Mitra. 2014. Pemalsuan Buku Vaksin Haji dan Umroh di Bekuk.
Merdeka.com :https://m.merdeka.com/peristiwa/pemalsu-buku-vaksin-haji-
dan-umroh-dibekuk.html.[online] Diakses pada 1 Februari 2017 pukul
08:10.
Rangkuti, Affan. 2015. Rata-rata Jemaah Umroh Berangkat Perhari 195
Orang.[online] haji.kemenag.go.id/v2/content/rata-rata-jemaah-umroh-
berangkat-perhari-195-orang. Diakses pada 28 Juni 2016 pukul 06:56.
xxiii
Rangkuti, Affan. 2016. Dirjen PHU :Manfaatkan Kelemahan JemaahUmrah
Akan Berhadapan Dengan Saya. [online]
haji.kemenag.go.id/v2/content/dirjen-phu-manfaatkan-kelemahan-
jemaah-umrah-akan-berhadapan-dengan-saya. Diakses pada 2 Agustus
2016 pukul 14:19.
Rochim, Abdurachman. 2011. Segala Hal Tentang Haji dan Umrah. Jakarta :
Erlangga.
Saleh, Hassan. 2008. Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer.Jakarta :
RajaGrafindo Persada.
Salim, Abbas. 2007. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta : PT Grafindo
Persada.
Saraswati, Mila dan Ida Widaningsih. 2006. Be Smart : Ilmu Pengetahuan Sosial
(Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi). Jakarta : Grafindo Media
Pratama.
Sasmito, Adi. 2007. Sistem Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Senduk, Safir. 2009. Seri Perencanaan Keuangan Keluarga : Mengantisipasi
Risiko. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Sirnayatin, Titin Ariska. (2013). Membangun Karakter Bangsa Melalui
Pembelajaran Sejarah.Universitas Pendidikan Indonesia.
Subana dan Sudrajat. 2001. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka
Setia.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta.
xxiv
Sugiono. 2009. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian – Metode Penelitian
Manajemen. Yogyakarta.
Sule, Ernie Tisnawati. Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen.
Jakarta : Kencana.
Sumarsan, Thomas. 2013. Sistem Pengendalian Manajemen : Konsep, Aplikasi
dan Pengukuran Kinerja, Edisi 2. Jakarta : Indeks.
Supriyanto, Agus. 2015. Arab Saudi Beri Layanan Kesehatan Gratis Untuk
Jamaah Haji.[online]http://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/berita-
jurnal-haji/15/08/27/ntqm4a313-arab-saudi-beri-layanan-kesehatan-
gratis-untuk-jamaah-haji . Diakses pada 26 Agustus 2016 pukul 07:45.
Susanto, A.B. dan Himawan Wijarnako. 2004. Power Branding : Membangun
Merk Unggurl dan Organisasi Pendukungnya. Bandung : Quantum
Bisnis & Manajemen (PT Mizan Publika).
Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana.
Syalaby, Achmad. 2016. Ratusan Biro Travel Umrah Bodong Beroperasi di
Jabar.[online] m.republika.co.id/ berita/dunia-Islam/Islam-
nusantra/16/04/21/o5z5sg394-ratusan-biro-travel-umrah-bodong-
beroperasi-di-jabar. Diakses pada 26 Agustus 2016 pukul 08:00.
Tan, Inggrid. 2009. Buku Pintar Asuransi – Harapan Terakhir yang Tak Terduga.
Yogyakarta : Andi Offset.
Terry, George R. 2013. Prinsip-Prinsip Manajemen (Guide to
Management).Jakarta : Bumi Aksara.
Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005.Manajemen Publik. Jakarta : Gramedia
Widiasarana Indonesia.
xxv
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 Tentang Penerbangan dari Siisi Bandar
Udara.
Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Winardi. 2010. Asas-Asas Manajemen. Bandung : Mandar Maju.
World Health Organization (WHO). 2016. List of Countries, territories and Areas
: Vaccination Requirements and Recommendations for International
Travellers, Including Yellow Fever and Malaria. [online] Diakses pada 2
Agustus 2016 pukul 14:15.
Zakiyudin, Ais. 2013. Teori dan Praktek Manajemen : Sebuah Konsep yang
Aplikatif Disertai Profil Wirausaha Sukses. Jakarta : Mitra Wacana
Media.
Zurinal dan Amminuddin. 2008. Fiqh Ibadah. Jakarta : Lembaga Penelitian
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
xxvi
LAMPIRAN
Kuesioner Penelitian
GAMBARAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN JEMAAH UMRAH
PADA PENYELENGGARA PERJALANAN IBADAH UMRAH (PPIU)
DI WILAYAH JAKARTA
TAHUN 2016
Identitas A1. No. Responden (diisi oleh peneliti) A2. Nama Travel A3. Alamat Travel A4. No. Telp/Hp A5. Tahun Izin
Pertanyaan Ya Tidak Sumber Daya Manusia
B1. Apakah ada staf yang menangani pelayanan kesehatan jemaah umrah?
B2. Apakah Staf yang menangani pelayanan kesehatan adalah orang yang berlatarbelakang pendidikan kesehatan?
B3. Apakah ada staf khusus yang menangani asuransi kesehatan jemaah umrah?
B4. Apakah ada petugas kesehatan khusus (dokter/petugas kesehatan) yang mendampingi jemaah pada setiap umrah?
Pembiayaan C1. Apakah ada anggaran tersendiri untuk pembiayaan
pelayanan kesehatan pada pelayanan umrah?
C2. Apakah ada anggaran tersendiri untuk pembiayaan pelayanan asuransi kesehatan pada jemaah umrah?
C3. Apakah ada anggaran tersendiri untuk pembiayaan pelayanan asuransi kecelakaan pada jemaah umrah?
C4. Apakah ada anggaran tersendiri untuk asuransi kematian jemaah umrah?
Fasilitas D1. Apakah travel memfasilitasi vaksin meningitis untuk
jemaah umrah?
D2. Apakah travel memfasilitasi pemeriksaan kesehatan untuk jemaah umrah?
D3. Apakah ada obat-obatan khusus yang selalu tersedia ketika perjalanan umrah?
D4. Apakah travel Anda bekerjasama dengan Rumah Sakit di Arab Saudi untuk jemaah umrah?
D5. Apakah travel Anda bekerjasama dengan Rumah Sakit di Indonesia untuk jemaah umrah?
Prosedur E1. Apakah travel Anda memiliki acuan khusus sebagai
pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan jemaah umrah?
E2. Apakah travel Anda memiliki acuan khusus sebagai pedoman pelaksanaan pelayanan asuransi jemaah umrah?
E3. Apakah travel Anda mengacu pada Peraturan Menteri Agama Nomor 18 tahun 2015 sebagai pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan dan asuransi jemaah umrah?
E4. Apakah travel Anda membuat kebijakan sendiri sebagai pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan/asuransi jemaah umrah? Sebutkan! (..................................................................................)
Pelayanan Kesehatan F1. Travel Anda memberikan pelayanan kesehatan kepada
jemaah umrah
F2. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada jemaah umrah berupa vaksinasi meningitis sebelum keberangkatan umrah
F3. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada jemaah umrah berupa pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan umrah
F4. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada jemaah umrah berupa layanan fasilitas kesehatan ketika di Tanah Suci
F5. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada jemaah umrah berupa pengobatan ketika di Tanah Suci
F6. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada jemaah umrah berupa pemeriksaan kesehatan setelah tiba di bandara Tanah Air.
F7 Pelayanan kesehatan yang diberikan pada jemaah umrah berupa pengobatan pasca kepulangan jemaah maksimal dua minggu setelah tiba di tanah air
Pelayanan Asuransi G1. Travel memberikan asuransi kesehatan kepada jemaah
umrah
G2. Asuransi kesehatan yang diberikan pada jemaah umrah berupa pengobatan ketika mengalami sakit di Tanah Suci
G3. Asuransi kesehatan yang diberikan pada jemaah umrah berupa perawatan ketika mengalami sakit di Tanah Suci
G4. Asuransi kesehatan yang diberikan pada jemaah umrah berupa pengobatan ketika mengalami sakit setibanya di Indonesia
G5. Asuransi kesehatan yang diberikan pada jemaah umrah berupa perawatan ketika mengalami sakit setibanya di Indonesia
G6. Travel memberikan asuransi kecelakaan kepada jemaah umrah
G7. Asuransi kecelakaan yang diberikan pada jemaah umrah berupa perlindungan ketika perjalanan menuju Tanah Suci.
G8. Asuransi kecelakaan yang diberikan pada jemaah umrah berupa perlindungan ketika ibadah umrah.
G9. Asuransi kecelakaan yang diberikan pada jemaah umrah berupa perlindungan ketika perjalanan menuju Tanah Air.
G10. Asuransi kecelakaan yang diberikan pada jemaah umrah berupa perlindungan sampai jemaah korban kecelakaan sembuh.
G11. Travel memberikan asuransi kematian kepada jemaah umrah.
G12. Asuransi kematian yang diberikan berupa finansial kepada keluarga jemaah umrah yang meninggal di perjalanan menuju Tanah Suci.
G13. Asuransi kematian yang diberikan berupa finansial kepada keluarga jemaah umrah yang meninggal ketika ibadah umrah di Tanah Suci.
G14. Asuransi kematian yang diberikan berupa finansial kepada keluarga jemaah umrah yang meninggal di perjalanan menuju Indonesia.
G15. Asuransi kematian yang diberikan berupa finansial kepada keluarga jemaah umrah yang meninggal ketika sampai di Indonesia pasca melakukan ibadah umrah.
PERSETUJUAN INFORMAN PENELITIAN
Kegiatan ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa peminatan
Manajemen Pelayanan Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sistem
pelayanan kesehatan pada Pelaksana Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di
wilayah Jakarta tahun 2016.
Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini diakukan dengan menggunakan
panduan wawancara kepada informan mengenai input dari pelaksanaan, proses
pelaksanaan serta output dari pelaksanaan pelayanan kesehatan pada jemaah umrah di
masing-masing PPIU. Oleh karena itu, kami berharap Bapak/Ibu bersedia menjadi
informan dalam penelitian ini.
Saya mengerti sepenuhnya risiko dan manfaat dari keikutsertaan saya pada
penelitian ini dan saya menyatakan setuju untuk ikut serta sebagai informan penelitian.
Nama Informan :
Jabatan :
Nama PPIU :
Tanda Tangan : ______________ Tanggal: ..............................
Pukul :
Nama Peneliti : Annisa Sayyidatul Ulfa
Tanda Tangan : _______________ Tanggal: ..............................
Pukul :
Narahubung: Annisa Sayyidatul Ulfa
Hp : 085780346891
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM
GAMBARAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN JEMAAH UMRAH PADA PENYELENGGARA PERJALANAN IBADAH UMRAH (PPIU)
DI WILAYAH JAKARTA TAHUN 2016
Tanggal :
Waktu Wawancara :
1. Identitas Informan
Nama PPIU :
Nama :
Jabatan :
2. Input
1. Sumber Daya Manusia
a. Apakah ada SDM khusus untuk menangani pelayanan kesehatan ?
b. Mengapa tidak ada SDM khusus yang menangani pelayanan kesehatan?
c. Apakah ada staff pelayanan asuransi yang menangani khusus asuransi
kesehatan?
d. Mengapa staf pelayanan asuransi dan yang lainnya tidak dibedakan?
e. Apakah ada petugas kesehatan (dokter/ petugas kesehatan) yang
mendampingi jemaah ketika perjalanan umrah?
f. Mengapa tidak ada petugas kesehatan khusus (dokter/petugas kesehatan)
yang mendampingi jemaah ketika perjalanan umrah?
2. Pembiayaan
a. Apakah ada anggaran khusus untuk pelayanan kesehatan?
b. Mengapa tidak ada anggaran khusus untuk pelayanan kesehatan?
c. Berapa jumlah/persentase anggaran yang dikeluarkan untuk pelayanan
kesehatan dari biaya total perjalanan umrah?
d. Apakah ada anggaran khusus untuk pelayanan asuransi?
e. Mengapa tidak ada anggaran khusus untuk pelayanan asuransi?
f. Berapa jumlah/persentase anggaran yang dikeluarkan untuk pelayanan
kesehatan dari biaya total perjalanan umrah?
g. Apakah ada dana tambahan yang harus dibayarkan oleh jemaah diluar biaya
perjalanan ketika mau mendapatkan pelayanan kesehatan/ asuransi?
3. Material
a. Fasilitas kesehatan apa saja yang tersedia pada travel?
b. Apakah travel memfasilitasi vaksin meningitis untuk jemaah umrah?
Mengapa?
c. Apakah travel memfasilitasi pemeriksaan kesehatan untuk jemaah umrah?
Mengapa?
d. Bagaimana kelengkapan obat-obatan yang dibawa ketika perjalanan umrah?
e. Apakah travel Anda bekerjasama dengan rumah sakit di Indonesia?
Mengapa?
4. Metode
a. Apakah ada SOP mengenai pelayanan kesehatan? Bagaimana kelengkapan
SOP tersebut?
b. Bagaimana pelaksanaan dari SOP tersebut?
c. Bagaimana pelaksanaan dari pemantauan SOP pelayanan kesehatan dan/
pelayanan asuransi terhadap pelayanan yang dilakukan?
3. Proses
1. Pelayanan Kesehatan
a. Bagaimana teknis pelaksanaan pelayanan vaksin meningitis yang dilakukan
untuk jemaah umrah?
b. Bagaimana teknis pelaksanaan pemeriksaan kesehatan sebelum
keberangkatan umrah?
c. Pengobatan apa saja yang diberikan untuk jemaah umrah ketika perjalanan
umrah?
d. Apakah ada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan setibanya di Indonesia?
2. Pelayanan Asuransi
a. Pelayanan asuransi apa saja yang tersedia pada travel?
b. Bagaimana proses pelayanan asuransi yang tersedia?
c. Bagaimana proses klaim asuransi tersebut?
e. Adakah ketentuan khusus yang disyaratkan travel kepada jemaah untuk
meng-klaim asuransi tersebut?
4. Output
1. Apakah dilakukan pencatatan terhadap jemaah yang sakit?
2. Apakah dilakukan pecatatan pada vaksin meningitis?
3. Apakah dibuat laporan tahunan yang melingkupi kesehatan/kematian jemaah
selama perjalanan umrah?
4. Bagaimana bentuk pengawasan dari Kementerian Agama ?
5. Apakah ada bentuk pengawasan kementerian kesehatan sebagai kontroling
pelayanan kesehatan dan asuransi untuk perjalanan umrah?
Informan PPIU A Informan PPIU B Informan PPIU C Informan PPIU D Informan PPIU E Informan PPIU F Informan PPIU G SDM
Apakah ada petugas kesehatan pada travel Bapak/Ibu? Mengapa? Kalau petugas kesehatan itu kayak bagian divisi kesehatannya gitu kita gak ada, perusahaan travel ini kan gak terlalu besar, jadi belum ada divisi kesehatannya sendiri. Mungkin kalau nanti perusahaan ini lebih besar lagi, mungkin InshaAllah bisa ada
Petugas kesehatan kita gak ada, kan buat kesehatannya jemaah urus sendiri. Kaya vaksin, surat keterangan sehat gitu-gitu jadi kita tinggal nerima dokumennya aja.
Kalau staff khusus kesehatan disini sih gak ada, di struktural juga gak ada, hanya sebatas staff administrasi. Karena mungkin disini kita fokus pada perlengkapan menuju perjalanan umrah saja.
Tidak ada, tidak disediakan. Karena masalah pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab jemaah sendiri. Seperti jemaah harus suntik meningitis sendiri. Travel tidak menyediakan
Ada. Dokter. Tapi tidak masuk struktural. Dia bertugas untuk mendampingi jemaah ketika umrah saja
Ada tersedia. Dokter untuk pemeriksaan kesehatan didalam struktural.
Kalau untuk umrah tidak ada tenaga kesehatan, karena jemaah sudah diwajibkan untuk suntik meningitis sendiri.
Apakah ada staff pelayanan asuransi yang menangani khusus asuransi kesehatan? mengapa? Divisi asuransi kita ada.
Kalau staff asuransi kita ada.
Tidak ada staff asuransi khusus. Kita gabung dengan administrasi.
Untuk staff asuransi kita digabung dengan administrasi. Karena asuransi kan urusan administrasi juga, kayak dokumen dokumen aja. Nanti urusan dia mau claim itu tinggal diurus ke yang bersangkutan. Jadi digabung.
Ada. Ada. Kalau untuk asuransi, kita kerjasama sama asuransi swasta. Jadi gak ada petugas di kantornya. Jadi, setiap ada pemberangkatan tinggal lapor aja, otomatis asuransi nya langsung aktif.
Apakah ada petugas kesehatan (dokter/ petugas kesehatan) yang mendampingi jemaah ketika perjalanan umrah? Mengapa?
Kalau tim kesehatan setiap berangkat kita ada satu dokter
Dokter disana? Gaada. kalau ada yang sakit disana, yang ngurus pihak sana. Dirumah sakit sananya. Gak bayar, gratis. Jadi kalau sakit pun diserahkan ke pihak arabnya. Jadi, gak ada dokter juga bisa langsung dibantu sama pendamping umrahnya
Kalau untuk tim medis, pasti ada. Tapi bukan dokter. Jadi kaya penanggung jawab kesehatannya gitu aja.
Tidak ada. Itu sudah menjadi tanggungjawab dari tourguide nya kalau sakit.
Ada kok. Dokter Kita menyediakan pendamping tenaga kesehatan. Ada dokter
Gak ada. Disana kan ada rumah sakit gratis untuk umrah. Tapi hanya untuk penyakit tertentu aja. Sejauh ini sih alhamdulillah jarang yang sakit parah. Rata-rata jemaah kaget sama cuaca yang beda sama indo, kakinya pegel-pegel karna jalan terus.
Telaah Dokumen Struktur Organisasi Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada - Ada - Tidak Ada
Pembiayaan Apakah ada anggaran khusus untuk pelayanan kesehatan? mengapa?
budget meningitis ya? Kalau itu sesuai paket. Kita ada 3 paket, paket promo, paket regular dan paket vip. Kalau promo dan regular itu meningitis gak termasuk. Kalau
kalau budget meningitis itu tergantung harga,tapi kalau budget khusus kesehatannya si gak ada
Anggaran kesehatannya ada untuk obat-obatan saja. Probing: Vaksin meningitis gak termasuk. Kan yang inti itu umrahnya. Kalau fasilitas vaksin biasanya orang gak
Tidak Ada. Tidak terdapat pada paket umrah. Karena travel ini hanya membayar tiket pesawat pp dan hotel. Untuk handling airport beda lagi, bayarnya sendiri. Tapi kalau pelayanan
Ada pastinya. Ada kok.
Anggaran kesehatan dari travel paling obat-obatan biasa aja. Sekali perjalanan gak sampe lima ratus ribu. Kalau untuk vaksin kan mereka sendiri. Kalau kita
vip dapet. Paling sama buat obat-obatan yah.
kepikiran biaya tambahannya. Jadi kalau vaksinnya termasuk, persaingan harga nya lumayan besar sama travel lain.
kesehatannya tidak ada.
masukkan ke cost yang mereka bayarkan itu takutnya terlalu mahal dari biaya yang diharuskan kemenag itu.
Berapa jumlah/persentase anggaran yang dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan dari biaya total perjalanan umrah Wah, kalau itu bagian keuangannya yang tau. Saya kurang tau.
- Saya kurang tau detilnya. Yang jelas anggaran kesehatannya untuk obat saja
- Wah, saya kurang paham terkait ini
Kalau ini bagian keuangan yang tau. Saya terkait pelayanannya saja.
Sekali perjalanan gak sampe lima ratus ribu. Nah gak tau tuh presentase nya gimana hehe
Apakah ada anggaran khusus untuk pelayanan asuransi? Mengapa? Oh kalau anggaran asuransi pastinya ada. Itu kan salah satu yang wajib pas mau izin buka travel
Asuransi ada. Ada. Tapi masing-masing jemaah membayar sendiri asuransinya. Kalo mereka gak mau, ya tidak mendapat asuransi.
Gak ada. Sama kaya pelayanan kesehatan itu kan.
Ada. Ada. Tapi bentuknya kerjasama gitu sama asuransi swasta semua biaya nya dia yang urus
Untuk asuransi kita ada juga
Berapa jumlah/persentase anggaran yang dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan dari biaya total perjalanan umrah? berapanya saya gak tau juga.
Oh gak tau deh kalo itung-itungannya berapa. hehehe
Itu urusannya sama partner asuransi kita. Saya gak tahu hehehe
- Kalau ini sih urusannya kerjasama dengan asuransinya, jadi sudah menjadi urusan asuransi
- Itu tigaratus limapuluh ribu rupiah
Apakah ada dana tambahan yang harus dibayarkan oleh jemaah diluar biaya perjalanan ketika mau mendapatkan pelayanan kesehatan/ asuransi?
Yaa itu kalau dia Gak ada sih ya.. Tidak ada dana Tidak ada. Ya ada diluar biaya Tidak ada. Seluruh Biaya tambahan
paket regular atau promo, dia harus bayar untuk vaksin meningitis sendiri sama pemeriksaan kesehatan sendiri, gitu.
Cuma paling itu sii, yang vaksin buat buku kuning itu.
penambahan diluar paket untuk kesehatan. Adanya untuk airport tax paling. Soalnya itu ditanggung sendiri.
paket. Soalnya untuk asuransi.
biaya sudah include termasuk untuk pelayanan kesehatan bagi jemaah.
meningitis kali yaa. Kan dia bayar sendiri kalo yang itu.
Fasilitas kesehatan apa saja yang tersedia pada travel? Fasilitasnya kita yaa suntik meningitis untuk kelas vip sama obat-obatan aja paling. Cuma kita kan banyak cabang.
Fasilitas kesehatannya yaa obat-obatan. Sama biasanya kalo di kantor cabang itu suka akomodir untuk suntik meningitis bareng bareng satu rombongan. Jadi nanti jemaah bayar lagi buat suntik meningitis bareng-bareng gitu.
Fasilitas kesehatan ya? Kaya obat-obatan gitu paling.
Kalau fasilitas kesehatan paling konseling tentang kesehatan gitu si, itu juga sama petugas administrasi karna biasanya jemaah tanya tanya obat-obatan yang harus dibawa apa, gitu si.
Fasilitasnya terdapat klinik gitu, itu juga kerjasama dengan travel kliniknya
Itu yaa obat-obatan aja sama dokter pendamping. Jadi kalau ada yang sakit-sakit ringan disana, bisa diatasi sendiri sama dokternya.
Kalau fasilitas kita nyediain obat-obatan untuk jemaah. Tapi obat-obat yang umum aja, kayak minyak kayu putih, obat pusing dll. Sisanya jemaah harus bawa sendiri.
Apakah travel memfasilitasi vaksin meningitis untuk jemaah umrah? Mengapa? Sebenernya kan gak ada kewajiban buat memfasilitasi suntik, jadi yaa itung-itungan budget nya aja mba. Kalo paketnya murah yaa banyak tambahannya.
Tergantung permintaan jemaah si, kalau jemaahnya minta vaksin dilakukan bersama yaa travel bisa memfasilitsasi. Tapi dasarnya diserahkan ke jemaah
Tidak ada. Karena travel kami hanya sekedar menjadi jembatan atau perantara saja, sedangkan yang menyediakan fasilitas suntik vaksin meningitis adalah pusat
Karena vaksin kan pribadi, jadi itu tanggung jawab masing-masing jemaah
Sekarang sudah ada peraturan travel sudah tidak boleh kerjasama dengan RS manapun, tapi disana hanya mengarahkan ke RS yang ada izin meningitisnya. Jadi sifatnya
Tergantung jemaahnya, ingin melakukan suntik vaksin sendiri atau ikut dengan travel. Secara tidak langsung, travel akan membantu menyediakan untuk jemaah jika ikut
Untuk suntik meningitis dilakukan individu di rumah sakit yang menyediakan atau di bandara soeta atau halim
merekomendasikan dengan travel. Namun ada juga jemaah yang diluar kota dan memilih untuk melakukan sendiri.
Apakah travel memfasilitasi pemeriksaan kesehatan untuk jemaah umrah? Mengapa? Pemeriksaan kesehatan tidak ada. Tapi dari travel mewajibkan ada surat keterangan sehat. Jadi jemaah periksa kesehatan sendiri.
Medical checkup tidak ada. Paling pemeriksaan sebelum suntik meningitis adanya
Untuk pemeriksaan kesehatan itu diserahkan kepada masing-masing jemaah dan menjadi tanggung jawab masing-masing jemaah
Memang tidak disediakan. Tanggung jawab masing-masing jemaah.
Ada, klinik yang kerjasama dengan travel itu diperuntukkan memberikan pelayanan kesehatan. Jadi jemaah bisa periksa disitu.
Kami menyediakan dan memfasilitasi, namun hanya sekedar mediasi saja, kayak sharing-sharing disana yang harus dipersiapkan apa saja gitu.
Memang pada prosedurnya tidak ada.
Bagaimana kelengkapan obat-obatan yang dibawa ketika perjalanan umrah? Iyaa ada. kalau untuk obat-obatan pasti bawa, sesuai sama standar obat-obat yang ada di perusahaan kita.
Kalau obat-obatan pribadi yang bawa jemaah. Kita menyediakan obat-obat yang umum saja.
Biasanya si yang dibawa hanya obat-obatan ringan
Obat-obat ringan saja yang dibawa. Selebihnya jemaah disuruh membawa kebutuhan obatnya sendiri
Obat-obatan ringan saja si.. kalo bawa yang berat-berat juga pasti banyak banget, kan penyakit orang beda-beda hehe
Kita bawa obat-obatan sebatas obat-obat ringan saja. Kalau yang berat-berat itu tanggungjawab jemaah pribadi
Obat-obatan kita bawa secukupnya aja yang umum. Kalo ada yang penyakit tersendiri, dia bawa obat sendiri
Apakah travel bekerjasama dengan RS di Indonesia? Mengapa? Kami gak kerjasama, karna menurut kami itu gak dibutuhkan ya. Soalnya kan kami covernya pas perjalanan hingga bener-bener jemaah
Kita belum terlalu besar mba travelnya, jadi kalo harus kerjasama kayanya engga deh. Kecuali mungkin RS untuk melayani meningitis, kalo
Kami gak kerjasama. Karena memang tidak diperbolehkan
Enggak. Soalnya itu gak ada dalam SOP nya, jadi kita si nurut saja
Tidak. Mungkin belum saatnya kali yaa hehe kita baru kerjasama dengan klinik saja
Travel kami bekerjasama dengan RS yang ada dan sesuai dengan rujukan BPJS calon jemaah
Tidak ada dalam SOP kami. Jadi kami memang tidak bekerjasama.
sampe dirumah. Kalau emang di perjalanannya amit-amitnya kenapa-kenapa yaa kita pake aja asuransi, itu kan bisa di RS mana aja. Jadi gak perlu kerjasama
buat berobat juga kita engga.
Apakah ada SOP mengenai pelayanan kesehatan? Bagaimana kelengkapan SOP tersebut? Untuk SOP kita ada pastinya. SOP kita mengacu pada permenag dan dari perusahaan. Dan SOP kita setiap tahun di audit oleh lembaga audit eksternal dan internal sebagai perbaikan terus oleh WQA.
Kalau khusus untuk pelayanan kesehatannya kita gak ada. Soalnya kan pelayanan itu hanya vaksin dan asuransi yaa, jadi itu masuk di persyaratan administrasinya aja.
Tidak ada. Itu memang kekurangan kami. Disini juga tidak ada persyaratan atau ketentuan klaim pelayanan kesehatan. Yaa, garis besarnya pada penyelenggaraan umrah kurang memperhatikan mengenai hal kesehatan.
Kita Gak ada SOP khusus kesehatan. Karna pelayanan kesehatan pun kita serahkan kepada jemaah masing-masing.
Ada. Tapi, untuk pelayanan kesehatan disini kan rata-rata kerjasama yaa, kaya dengan klinik dan dengan asuransinya, nah SOP nya itu diatur oleh kedua belah pihak, jadi yaa saya rasa sudah cukup lengkap. Karena persetujuannya oleh dua kepala kan.
Iyaa ada dong. Menurut saya sudah lengkap. Semuanya sudah tersusun jelas mengenai prosedur untuk pelayanan kesehatannya.
SOP tertulisnya si gak ada. Karna mungkin simple kali yaa kan pelayanan kesehatannya sedikit, jadi semuanya berjalan baik-baik aja.
Bagaimana pelaksanaan dari SOP tersebut?
Sejauh ini sii baik yaa. Keliatan gak baik itu kan ketika ada kasus ya. Tapi sejauh ini baik baik aja.
- - - Lancar-lancar ajaa, walaupun saya gak hapal detil-detilnya banget yaa. Cuma kan kalau pelayanan kesehatan itu dikit yaa, jadi sejauh ini
Iyaa baik ko, travel kami melakukan semua prosedur dengan baik.
-
lancar. Bagaimana pelaksanaan dari pemantauan SOP pelayanan kesehatan dan/ pelayanan asuransi terhadap pelayanan yang dilakukan?
Pemantauannya yaa laporan dari administrasinya gimana apa yang kurang dan bermasalah gitu. Tapi sejauh ini sii baik-baik aja. Gak ada masalah yang serius banget.
- - - Biasanya pemantauannya dari laporan per kelompok berangkatnya itu, habis itu langsung di komunikasiin sama jemaah, langsung beres deh
Kita ada pemantauan rutin gitu dan komunikasi nya yang jelas dari kedua belah pihaknya.
-
Bagaimana teknis pelaksanaan pelayanan vaksin meningitis yang dilakukan untuk jemaah umrah?
Kalau yang regular itu masing-masing, kalau yang vip itu kita kordinir kapan bisa vaksin di RS yang udah ditentukan, kapan bisa nya terus diantar dari travel. Probing: Iya vaksin meningitis kan wajib, salah satu syarat untuk dapet visa umroh itu buku vaksin meningitis itu. Jadinya pasti vaksin
Kita bebaskan saja, jemaah vaksin dimana saja. Probing: Nanti kita minta buku kuning sebagai buktinya. Jadi gak mungkin gak vaksin
Kami hanya merekomendasikan RS untuk tempat vaksinnya saja, jemaah yang memilih dimana dia akan melakukan vaksinnya Probing: Oiya nanti kan yang udah vaksin dikasih buku kuning, jadi kita liat nya dari situ kalau mereka beneran vaksin atau engga.
Masing-masing jemaah melakukan vaksin sendiri, travel hanya meminta jemaah mengumpulkan tanda bukti telah melakukan suntik vaksin.
Kalau untuk vaksin kita merekomendasikan RS yang bisa dilakukan vaksin, kalau nantinya dia mau vaksin dimana juga terserah jemaahnya.
Seperti yang udah saya jelaskan sebelumnya, pihak travel hanya sebagai pengantar, mendaftarkan dan merekomendasikan. Selebihnya pihak medis yang berwenang melakukan suntik vaksin. Berati dalam hal ini pihak travel menyediakan dan memperhatikan untuk pelayanan tersebut.
Travel ini kan tidak menyediakan pelayanan tersebut. Jadi kita menyuruh jemaahnya untuk melakukan vaksin sendiri. Nanti kita tinggalminta bukti vaksinnya yaitu buku kuning itu.
Bagaimana teknis pelaksanaan pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan umrah?
Pemeriksaan kesehatan gak ada, tapi travel mewajibkan ada surat keterangan sehat. Jadi jemaah periksa kesehatannya sendiri
Medical check up gak ada sih, paling pemeriksaan sebelum vaksin aja.
Pihak travel meminta bukti surat kesehatan lainnya yang telah dilakukan jemaah untuk menjadi bukti kalau jemaah telah melakukan pemeriksaan kesehatan
Masing masing cek kesehatan di institusi sendiri, kita meminta bukti surat keterangan sehatnya saja.
Ada pemeriksaan di klinik bagi yang mau periksa. Kita memfasilitasi. Probing: Datanya masuk ke klinik, kalo travel gak pegang data kaya gitunya. Paling surat keterangan sehatnya yang kita minta.
Itu dilakukan medical checkup untuk para calon jemaah. Kita Cuma minta surat keterangan sehat aja.
Tidak ada sih. Paling sebelum suntik vaksin mungkin yaa mereka di periksa dulu. Soalnya kalau mau vaksin kan harus sehat, tekanan darahnya harus normal kalao gasalah yang gitu-gitu pokonya.
Pengobatan apa saja yang diberikan untuk jemaah umrah ketika perjalanan umrah? Yaa tergantung jemaahnya sakit apa, kalau penyakitnya gak parah-parah banget itu biasanya ditanganin langsung sama dokter kita. Tapi, kalo misalnya sakitnya lumayan parah disana, kita langsung bawa ke rumah sakit di sana supaya langsung ditanganin
Kalau ada yang sakit atau kena penyakit disana itu yang ngurus pihak sana. Jadi penyakit apapun yaa diobatin. Gratis. Gak bayar. Jadi langsung diserahkan ke pihak rumah sakitnya
Kalau dari tavelnya hanya menyediakan obat-obatan ringan saja. Tapi kalau penyakitnya udah lumayan serius gitu ya, kita langsung bawa ke rumah sakit disana
Hanya diingatkan saja untuk membawa obat-obatan pribadi. Karena jika terjadi apa-apa di bandara atau pesawat kan ada pihak penerbangan yang membantu. Dan kalau di saudi sendiri juga ada pemerintah arab yang membantu, jadi travel di permudah
Pengobatan yaa seperlunya kalau yang ringan-ringannya itu, sama ada pengawasan tenaga medis dari kita. Probing: kalau gitu langsung dibawa ke Rumah sakit arab sana, langsung ditanganin sama petugas sana. Iyaa rumah sakitnya emang gratis
Kalau dari kita paling Cuma obat-obatan sama pemantauan oleh tim medis yang disediakan. Probing: Kalau ada yang sakit parah disana, yaa langsung dibawa ke rumah sakit sana. Disana rumah sakitnya gratis
Tidak ada, lebih bentuk pengawasan saja untuk yang memiliki keluhan Probing: Kalau sakit di arab saudi nya ada rumah sakit yang emang disediakan gratis untuk para jemaah seluruh dunia. Jadi langsung dibawa kesana aja.
Apakah ada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan setibanya di Indonesia?
Pemeriksaan khusus si tidak ada \ya. Paling ada X-ray biasanya di bandara untuk cek kesehatannya.
Tidak ada, langsung pulang saja. Paling sebelum pulang ada doa bersama dulu bersyukur sudah sampai di tanah air lagi dengan selamat. Abis itu langsung pulang ke rumah masing-masing
Tidak ada pemeriksaan. Sesampai di bandara langsung ke keluarga masing-masing. Kalau ada yang di jemput keluarga berati sendiri. tapi kalau tidak, kita antar sampai rumah.
Tidak ada memang. Soalnya di bandara ada sinar X gitu buat memeriksa kesehatan. jadi kita memantau aja.
Gak ada si kita. Itu tanggung jawab pusat biasanya. Jadi kita langsung aja pulang hehe
Kita menyediakan kok. Saat jemaah pulang ke indonesia pas sampe di bandanranya itu kita melakukan pemerilksaan. Untuk travel yang sudah berizin sudah seharusnya menyediakan. Kalau sesuai baca peraturannya sih seperti itu.
Iya memang tidak ada. Disana cukup handling bandara doing , setelah itu pemeriksaannya gak ada dari travel. Probing: yaa emang gaada, gimana yaa jelasin kenapa nya gatau hehe
Pelayanan asuransi apa saja yang tersedia pada travel? Asuransi emang harus ada yaa. Soalnya salah satu syarat juga kaan buat buka travel. Kita ada asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan juga, sama kalau jemaah ada yang meninggal disana, kita beri santunan. Tapi nanti jenazah nya gak bisa dibawa pulang. Karena memang peraturan dari arab saudinya seperti itu, jadi kita beri
Yaa itu kekurangannya, ada tapi kurang di perhatikan oleh travel. Yang penting ada doang gitu, biar memenuhi persyaratan. Itu aja Probing: Mungkin untuk mengurusi asuransi masih terlalu kerepotan karena banyak yang harus diurus. Sedangkan SDM nya hanya terbatas.
Asuransinya paling asuransi kalau ada kenapa-kenapa aja disana. Kan mereka bayar masing-masing, jadi bisa aja ada yang udah punya asuransi sendiri jadi gak pakai asuransi dari kita gapapa.
Pada travel kami tidak ada asuransinya. Probing : Alasannya yaa sama kaya yang tadi sebelumnya itu.
Kita kerjasama dengan asuransi swasta, walaupun ada sedikit masalah yaa. Jadi sekarang lagi di tanggung sama travel dulu. Cuma masih diusahakan untuk tetap kerjasama. Kalau apa apanya si diserahkan ke pihak asuransinya. Kita gak ngerti soalnya
Kita adanya asuransi BPJS.
Kita kan kerjasama dengan asuransi swasta. Jadi pelayanan pelayanannya mereka yang urus. Kita terima beres aja
santunan. Tapi nanti dari pihak arab nya juga memberi santunan. Jadi dapet double. Dari kita dapet, dari arab dapet. Probing: Kalau di indonesia kan sebelum keberangkatan itu tanggung jawab masing-masing aja. Pas pulangnya kita antar sampe rumah. Kalau setelah itu sakit yaa itu tanggung jawab masing-masing lah.
Bagaimana proses pelayanan asuransi yang tersedia? Prosesnya itu sekalian pas daftar umrah, jadi syarat untuk umrah itu bisa sekaligus menjadi syarat untuk asuransinya
Untuk proses nya jemaah Cuma bayar aja. Bilang ke jemaahnya kalo itu sudah termasuk asuransi.
Prosesnya pertama jemaah yang mau ikut asuransi kita langsung didaftarkan dan disuruh membayar premi sesuai dengan tanggungan yang diinginkan. Terus ngumpulin dokumen dokumen biasa aja si.
- Seluruhnya diurus oleh pihak asuransi. Jadi kita gak terlalu paham
Prosesnya sesuai dengan alur BPJS aja
Karna kita kerjasama, jadi kalau ada orang yang daftar sebagai jemaah kita, tinggal kita laporkan ke pihak asuransi. Terus langsung otomatis aktif asuransinya.
Bagaimana proses klaim asuransi tersebut?
Proses klaimnya biasanya kita langsung antar kalo emang sakit, atau meninggal kita langsung berikan kepada keluarga bersangkutan.
Selama ini si belum ada yang pernah klaim. Tapi kalau ada yang mau klaim tinggal langsung ke petugas asuransi nya
Klaimnya kita sistem rembers. Jadi dilihat bukti pembayarannya abis itu kita ganti gitu
- - Sesuai juga sama yang sudah disediakan oleh BPJS mba
Proses klaim nanti dibantu sama orang kina tinggal laporan kenapa-kenapanya, nanti bisa langsung dapet atau harus nunggu dulu. Tergantung kasusnya gitu.
Adakah ketentuan khusus yang disyaratkan travel kepada jemaah untuk meng-klaim asuransi tersebut? Ketentuan khususnya gak ada si. Dokumen dokumen biasa sama surat pernyataan persetujuan gitu.
Setau saya sih gak ada yaa. Syarat-syarat nya sama aja sekalian sama kaya data-data untuk umrahnya
Engga ada si. Cuma ada form ketentuan dan persetujuannya gitu dari pihak asurasnisinya
- Ada si sepertinya. Tapi itu kembali ke asuransinya langsung.
Iyaa. Jemaah diharuskan menyetujui pada perjanjian yang diberikan terkait asuransinya.
Gak ada si, biasa biasa aja. Ketentuannya yang jelas kita beri tau ke jemaah, jemaah setuju udah gitu aja
Apakah dilakukan pencatatan terhadap jemaah yang sakit? Pencatatan gak ada. Jadi kalau emang ada yang sakit lumayan parah itu langsung diantar ke rumah sakit. Terus di tinggal sama dokternya, karna emang gak boleh ditungguin juga. Kalau udah sembuh langsung diantar.
Pencatatan si gaada. Kalau kita sebagai penyambung informasi aja. Kalau ada yang sakit langsung kita informasiin ke keluarga yang ada disitu. Terus langsung yang lainnya lanjut ibadah lagi
Masing-masing travel seharusnya memang melakukan pencatatan pada keadaan masing-masing jemaahnya. Karena masing-masing travel kan beda pemberangkatannya. Jadi ada rombongan rombongan gitu.
Ada, tapi data nya datanya gak sampe / gak ada di travel. Probing: Kan di travel ada marketing, nah yang mencatat itu bagian marketing. Istilah marketingnya itu calo. Dan data tersebut dicatat riwayat penyakit
Iya jelas ada pencatatannya. Probing: Yang mencatat pihak yang menjadi pendamping saat perjalanan, kemudian pihak staff travel mendata serta melaporkannya ke kemenag berupa
Iyaa jelas ada pencatatannya untuk dilaporkan.
Dicatat sama tour leadernya sebagai pemantauan aja. Tapi gak untuk dilaporin.
Jadi pencatatannya gak ada.
jemaah sebelum berangkat ketika mendaftar. Sedangkan saat perjalanan sudah tanggung jawab maskapai perjalanan. Kalau di arab saudi ya tanggung jawab pemerintahan Saudi Arabia.
manifest gitu. Melaporkannya per berapa bulan/periode gitu. Saya lupa rentangnya . manifest nya berisi data jemaah, kontak yang dapat dihubungi ketika di Saudi sama nama dokternya.
Apakah dilakukan pecatatan pada vaksin meningitis? Pencatatan vaksin meningitis gak ada. Tapi bukti vaksinnya itu yang jadi arsip kita untuk persyaratan
Kalau untuk vaksin meningitis, jemaah yang sudah suntik itu lembaran kartu hasilnya atau buku kuningnya akan masuk ke perusahaan. Jadi arsip tapi bentuknya. Bukan laporan
Ya, sama seperti jawaban sebelumnya. Jika ada jemaah yang tidak melakukan suntik vaksin akan membahayakan jemaah dan travel tidak mengijinkan pemberangkatan.
Iya ada. Pengisian data diri jemaah dan dokumen kesehatan sebatas buku kuning (suntik meningitis) yang dilakukan masing-masing jemaah untuk menjadi bukti pemberangkatan, jika tidak ada tidak dapat berangkat.
Ya ada. Pencatatan meningitis wajib dilakukan. Untuk pendataan kalau jemaah tersebut sudah di vaksin
Iya dilakukan juga. Pencatatannya kan dilaporkan nanti. Jika ada yang belum melakukan vaksin tidak diijinkan untuk berangkat
Gak adasih. Probing: Bukti vaksin kan sebagai persyaratan visa. Jadi langsung diurus untuk keperluan itu aja.
Apakah dibuat laporan tahunan yang melingkupi kesehatan/kematian jemaah selama perjalanan umrah? Laporan tahunan melingkupi kesehatan itu adanya laporan kematian aja, itu soalnya untuk dilaporkan ke
Laporan itu dilakukannya pas periode umrahnya gitu. Kalau laporan kesehatan adanya pas laporan kepulangan ada
Pastinya ada laporan. Laporan tahunan yang harus disetorkan ke pusat. Probing: Yang melingkupi kesehatan itu paling
Kalau untuk laporan itu hanya ada bukti pemberakatan jemaah, adanya dokumen perjalanan visa, paspor. Kalau dokumen kesehatan
Travel kami melaporkan per berapa bulan atau periode gitu, pihak travel mengirim manifest ke sistem kemenag yang
Kalau di travel kami terdapat laporan manifest jemaah umrah setiap bulan atau tahun yang disetorkan atau
Laporan kesehatan adanya petugas kesehatan sama ada kematian atau sakit terus masih stay di
kemenag. Kalau yang lain-lain enggak
yang meninggal atau engga, soalnya kan kalau meninggal jenazahnya gak bisa dibawa pulang, jadi pas kepulangan itu bisa berkurang kan jemaahnya. Gitu
vaksin meningitis. Kalau data kematian juga ada.
sebatas buku kuning saja (suntik meningitis) yang dilakukan masing-masing jemaah untuk menjadi bukti pemberangkatan dan semua itu yang nantinya akan dilaporkan ke pusat.
namanya LRPU (Laporan Rencana Perjalanan Umrah), manifest nya berupa data jemaah, kontak yang dapat dihubungi ketika di saudi dan nama dokternya.
dilaporkan ke kemenag dan sudah include data jemaah sakit, berangkat dan pulang.
saudi. Itu aja. Soalnya ngikutin form dari kemenag aja
Bagaimana bentuk pengawasan dari Kementerian Agama ? Pengawasan dari kemenag itu jadi setiap musim umrah, kemenag membuat posko pemantauan umrah di bandara. Terus dari kemenag itu ada sistem informasi, lupa namanya apa. jadi setiap travel harus menginput jemaahnya kedalam sistem kemenag supaya dari kemenag tau jemaahnya yang berangkat ada berapa. Probing: Itu di inputnya
Pengaawasan dari kemenag itu kita harus ngelapor gitu si via online. Pake aplikasi gitu kita ngasih data kapan berangkat, kapan pulang, ada transit atau engga. Pokoknya mengenai perjalananyan gitu. Mungkin kan sering banyak jemaah umroh yang terlantar kan, jadinya laporannya terkait keberangkatan sama kepulangan gitu
Kalau dari kemenag mengawasinya dilakukan melalui asosiasi.
Yaa sebatas laporan pemberangkatan dan kepulangan aja.
Bentuknya seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya melalui sistem tersebut.
Yaa seperti yang saya jelaskan sebelumnya. Adanya pengawasan melalui laporan manifest setiap bulan atau tahunnya.
Bentuk pengawasannya kita itu disuruh untuk melaporkan setiap keberangkatan dan kepulangan, itu dilakukan setiap musim umrah. Disitu jadinya kemenag tau kalau travel kita udah melakukan perjalanan umrah
ketika pas umrah aja. Pas musim umrah. Kalau untuk audit dari kemenag itu dari akreditasi masing-masing travelnya ya. Jadi kemenag ngeliat kita akreditasinya gimana, itusesuai sama akreditasi yang kita lakuin sendiri yang tadi saya jelaskan.
Apakah ada bentuk pengawasan kementerian kesehatan sebagai kontroling pelayanan kesehatan dan asuransi untuk perjalanan umrah? Selama saya disini si belum pernah yaa ada pengawasan dari kemenkes. Kemenkes sejauh ini belum ada kontribusinya.
Belum ada deh kayaknya kalau dari kemenkes.
Sepertinya ada. Namun tidak secara langsung.
Setau saya sii tidak ada yaa. Hanya dari kemenag aja yang kaya tadi itu.
Ada, kemenkes juga ikut andil dalam hal ini. Probing: Kemenkes pengawasannya melalui kemenag. Sepertinya ada staff khusus yang melaporkan ke kemenkes atau sebaliknya staff kemenkes yang mencari info terkait jemaah. Kemungkinan pada saat perjalanan ada
Ada pengawasan pada keberangkatan dan kepulangan agar jemaah yang sehat harus tetap sehat saat berangkat dan pulang hal tersebut juga menjadi perhatian bagian kemenkes terlebih jika jemaah sakit setelah umrah akan menjadi bahaya bagi masyarakat juga.
Dari kemenkes ya? Kayak nyabelum pernah deh. Yang rutin laporan itu yaa dari kemenag itu.
petugas yang berjaga untuk kesehatan jemaah dan bekerjasama dengan pihak maskapai perjalanan. Sedangkan saat di Saudia pemerintahan Indonesia bekerja sama dengan pemerintahan Arab dan diserahkan sepenuhnya dalam pemberian fasilitas ke Pemerintahan Arab.
PERSETUJUAN INFORMAN PENELITIAN
Kegiatan ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa peminatan
Manajemen Pelayanan Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sistem
pelayanan kesehatan pada Pelaksana Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di
wilayah Jakarta tahun 2016.
Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini diakukan dengan menggunakan
panduan wawancara kepada informan utama mengenai input dari pelaksanaan serta
proses pelaksanaan pelayanan kesehatan pada jemaah umrah di masing-masing PPIU.
Oleh karena itu, kami berharap Bapak/Ibu bersedia menjadi informan dalam penelitian
ini.
Saya mengerti sepenuhnya risiko dan manfaat dari keikutsertaan saya pada
penelitian ini dan saya menyatakan setuju untuk ikut serta sebagai informan penelitian.
Nama Informan :
Instansi :
Tanda Tangan : ______________ Tanggal: ..............................
Pukul :
Nama Peneliti : Annisa Sayyidatul Ulfa
Tanda Tangan : _______________ Tanggal: ..............................
Pukul :
Narahubung: Annisa Sayyidatul Ulfa
Hp : 085780346891
No Pertanyaan Informan Utama
1.
Bagaimana Kemenag melakukan pengawasan
Pengawasan untuk PPIU? Kami melakukan pengawasan dimulai ketika sebuah PPIU ingin membuka usaha perjalanan umrah itu berupa izin mereka membuka usaha perjalanan umrah. Jadi mereka harus persentasi tentang perusahaan mereka, bagaimana keadaan perusahaan mereka sesuai dengan ketentuannya atau enggak. kemudian pemeriksaan kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi, itu dokumen dokumen harus jelas supaya ketika nanti memberangkatkan, travelnya tanggung jawab pada jemaahnya. Kemudian kami melakukan pengawasan lagi sebelum travel memberangkatkan. Jadi ada namannya sistem informasi LRPU (Laporan Rencana Perjalanan Umrah) itu harus diisi oleh travel mengenai data jemaahnya berapa,terus rencana berangkat jam berapa sampai pulang lagi jam berapa, pesawatnya apa, hotelnya apa. Jadi kita bener-bener tau tavel memberangkatkan jemaah itu gak bohong. Kita cek, abis itu kalo emang lagi musim nya, kita buat posko umrah di bandara. Disitu kita awasi travel yang mau memberangkatkan. Di arab saudi juga kita punya team untuk mengawasi itu namanya ada konsul haji. Konsul haji itu untuk pengawasan umrah juga ketika musimnya. Disitu lebih ke mengawasi teknis banget. Kayak nanti ditanya pembimbingnya dicek lagi jemaahnya, kayak memastikann gitu. Jadi biar perjalanannya aman lancar. Jemaah gak ada yang terlantar.
2.
Apa saja yang harus disiapkan PPIU dalam bidang kesehatan?
Yang harus disiapkan oleh PPIU itu memberikan pelayanan kesehatan dan menyediakan petugas kesehatan itu selama perjalanan umrah pokoknya. Kan disana perubahan cuacanya ekstrim kaan, jadi PPIU harus siap sedia ketika ada jemaahnya sakit. Biar bisa langsung ditangani sama travelnya. Jadi jemaah bisa ibadah dalam keadaan sehat walafiyat. Probing: Kalau petugasnya itu dari mana, itu boleh diluar dari PPIU. Biasanya kan ada tuh jadi Cuma kontrak perjalanan buat umrah aja. atau lebih bagus dia punya dokter sendiri. Tapi itu gak wajib, yang punya dokter sendiri. Yang penting pas sakit disana ada yang obatnya. in gituu.
4.
Mengapa tanggungjawab umrah diserahkan langsung kepada PPIU?
Nah sebenernya gini, pemerintah itu boleh melaksanakan penyelenggaraan ibadah umrah. Itu ada di undang-undang. Tapi kemenag masih kasih kesempatan untuk swasta istilahnya untuk melakukan perjalanan itu. Kita yang kasih izinnya saja, buat kebijakan dan peraturan yang harus dilakukan, mengawasi setiap PPIU nya dan lain-lain. Tapi kalau untuk pelaksanaannya itu masih kita serahkan semua ke PPIU.
5.
Bentuk perjalanan umrah dan haji itu disamakan atau tidak?
Tentu bentuk perjalanannya beda. Kalau haji itu pelaksanaannya di bulan haji saja. Tapi kalau umrah itu bisa setiap waktu kecuali bulan haji itu. Cuma keberangkatannya yang di serahkan ke masing-masing travel lagi. Probing: Iya, lebih ke tour. Tapi ada kewajiban ibadahnya juga. Gak bener-bener tour doang. Soalnya ada paket yang setelah umrah itu langsung ke turki, eropa, dll nah itu udah masing-masing travel urusannya.
6. Meningitis kewajiban Iya jadi kalau yang itu kan di peraturannya disebutkan bahwa vaksin meningitis merupakan kewajiban sendiri.
jemaah. Tapi PPIU boleh memfasilitasinya. Maksudnya gimana?
Peraturan itu dibuat karena itu ketentuan dari arab saudi. Jadi kita hanya mengikuti saja. Nah, untuk yang umrah ini kan dari semua golongan ya. Mulai dari kakek nenek, anak muda, ibu-ibu, ada yang gak bisa baca, ada yang gak bisa jalan sendiri, makanya PPIU disini boleh tuh bikin janjian serombongan vaksin bareng gitu, travelnya yang koordinir. Itu namanya memfasilitasi. Kalo peraturan yang sekarang itu travel udah gak boleh panggil dokter buat vaksin ke travelnya. Jadi harus jemaahnya yang dateng ke rumah sakit atau kpp misalnya. Jadi intinya yaa boleh sekedar fasilitasi. Mengantar. Gak boleh travel yang melakukan. Cuma kalo emang gak memfasilitasi gak papa. Asal travel harus jamin kalau jemaahnya udah suntik semua.
7.
Peraturan di kemenkes ada kesehatan matra tentang perlindungan jaminan hingga 2 minggu setelah selesai umrah. Itu maksudnya gimana pak?
Itu maksudnya jaminan yang diberikan oleh PPIU seperti pelayanan kesehatan masih bisa dilakukan selama dua minggu setelah umrah gitu.
PERSETUJUAN INFORMAN PENELITIAN
Kegiatan ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa peminatan
Manajemen Pelayanan Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sistem
pelayanan kesehatan pada Pelaksana Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di
wilayah Jakarta tahun 2016.
Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini diakukan dengan menggunakan
panduan wawancara kepada informan utama mengenai input dari pelaksanaan serta
proses pelaksanaan pelayanan kesehatan pada jemaah umrah di masing-masing PPIU.
Oleh karena itu, kami berharap Bapak/Ibu bersedia menjadi informan dalam penelitian
ini.
Saya mengerti sepenuhnya risiko dan manfaat dari keikutsertaan saya pada
penelitian ini dan saya menyatakan setuju untuk ikut serta sebagai informan penelitian.
Nama Informan :
Keberangkatan tahun :
Tanda Tangan : ______________ Tanggal: ..............................
Pukul :
Nama Peneliti : Annisa Sayyidatul Ulfa
Tanda Tangan : _______________ Tanggal: ..............................
Pukul :
Narahubung: Annisa Sayyidatul Ulfa
Hp : 085780346891
Jemaah I Jemaah II Jemaah III Apakah ketika ibu/bapak melaksanakan ibadah umrah terdapat petugas kesehatan medis/dokter yang mendampingi?
Gak ada, adanya pembimbing ibadah itu laki-laki satu, perempuan satu. Sama satu lagi itu penanggungjawab umum gitu. Tapi disana banyak petugas dari travel juga. Cuma bukan dokter si, yang bantu ngarah-ngarahin kita kemana-kemananya. Probing: Kalau ada yang sakit yang bantuin yaa pembimbingnya. Alhamdulillah rombongan saya gada yang dibawa ke rumah sakit. Paling sakit sakit flu biasa, itu minum obat-obat yang dibawa doang.
Dokter ya? Gak ada kalau dokter. Adanya pembimbing ibadah sama pendamping dari travel itu empat orang. Terus di arab saudinya banyak staf stafnya juga. Misalnya pas dateng ke madinah itu ada daritravelnya nyambut kita, ngelayanin kita. Probing: Waktu itu di rombongan saya ada yang sakit satu orang, dia dibawa ke rumah sakit disana sama pihak travel yang ada di arab saudi. Dia standby disana gitu, jadi yaa tinggal dibawa aja. Kalau ada yang sakit sakit ringan sii itu sendiri-sendiri aja. Kan disuruh bawa obat-obatan sendiri, jadi minum obat sendiri aja. Lebih mandiri aja si jemaahnya.
Kalau pas selama pelaksanaan umrah itu gaada. Itu kalau dari kelompok grup nya kita gaada sih, tapi kebetulan pas di kelompok saya ada dokter, jadi yang nanganin itu beliau. Gitu. Probing: Kalau ada yang sakit, mekanismenya sih lapor ke muttowifnya atau tour leadernya. Tapi berhubung kemaren ada yang sakit kanker dan keluarga udah siap obat, jadi penanganannya hanya dibantu jemaah umroh yang dokter tadi. Paling lapor muttowif sama tour leader.
Paket yang Bapak/Ibu bayarkan itu sudah termasuk biaya vaksin meningitis dan asuransi belum? Kalau asuransi sudah termasuk. Tapi kalo untuk meningitis, kita bayar lagi ke travel. Abis itu bareng-bareng se rombongan travel buat vaksin. Probing: Bayarnya 530.000 kalau ga salah. Lupa. Pokoknya sekitar 500.000, tapi kata travelnya, biaya buat vaksinnya 300.000, sisannya buat transportasi bis dan makan.
Biaya vaksin meningitis kita sendiri, kalau asuransi kayanya sudah otomatis. Probing: Yaa kita vaksin sendiri-sendiri, travel gak nemenin. Cuma disuruh vaksin, terus kasih buku kuningnya ke travel.
Kalau misalnya untuk asuransi iya, udah termasuk. Tapi kalau vaksin sendiri-sendiri, soalnya kan ada tuh yang masing-masing pernah umrah dalam jangka waktu enam bulan jadi masih ada sisa vaksinnya. Jadi yang vaksin masing-masing yang belum aja. jadi asuransi udah termasuk tapi kalau vaksin belum.
Apakah dari pihak travel menyediakan obat-obatan yang dibawa selama perjalanan? Gak tau si yaa, soalnya saya gak minta. Kan kita disuruh bawa obat-obatan sendiri. Jadi kalo pas flu itu kita minum obat punya kita sendiri. Mungkin kalau kita minta, baru
Saya kurang tau, soalnya saya gak sakit waktu itu, soalnya kita emang disuruh bawa obat sendiri-sendiri sii.
Kemarin sih engga ngeliat ada. Masing-masing penanganan sendiri.
dikasih. Bagaimana proses vaksin meningitis bapak/ibu?
Saya vaksinnya bareng-bareng satu rombongan travel, seharian, Cuma tinggal nunggu antrian, di periksa, disuntik gitu biasa.
Vaksin saya sendiri. Saya ke rumah sakit fatmawati, nanya ke temen katanya disitu bisa vaksin jadi saya kesana, daftar, diperiksa dulu, disuntik, terus dikasih buku kuningnya.
Saya prosesnya ke fatmawati, terus persyaratannya bawa apa aja saya lupa. Ada di web.
Bagaimana proses pengobatannya jika ada yang sakit? Prosesnya yang sakit itu? Waktu itu si ada satu rombongan saya itu dibawa sama pendamping kerumah sakit, terus saya gatau disana prosesnya gimana.
Proses jelasnya saya kurang tau. Yang jelas yang sakit itu langsung dibawa sama pembimbing ke rumah sakit, terus gak tau lagi.
Kemarin muttowifnya nyamper terus bilang mau dihubungin RS atau engga. Tapi karena di rombongan ada yang dokter, jadi di tanganin sama dokter itu. Sakitnya pun lemes engga bisa jalan gitu sih. Gak sampe dibawa ke RS
Bagaimana mekanisme asuransi dari travel yang dilakukan? Saya gak tau, soalnya travel gak bilang apa-apa terkait asuransi itu. Probing: Iya, setelah saya sampe indonesia saya langsung batuk-batuk. Sebenernya udah dari pas mau pulang. Cuma makin parah pas hari ketiga setelah pulang. yaa itu saya berobat sendiri lah. Udah bukan tanggung jawab travel lagi
Saya gak kenapa-kenapa si, jadinya gak tau itu sistemnya gimana. Probing: Travel gak ngasih tau apa-apa. kayaknya si kalo sakit yaa otomatis bisa ke rumah sakit. Cuma gak ngerti sistemnya gimana
Kalau asuransinya lebih ke asuransi kematian si, waktu itu dijelasin pas manasik umrah. Probing: Iya kalau sakit mah engga. Kecuali sakit parah dan harus sampe dirawat mungkin.
Struktur Organisasi PPIU A
Komisaris Direktur Utama Direktur Marketing Direktur Oprasional Sekretaris Direksi Presenter Manager Operasional Manager Keuangan IT Receptionist Umrah dan Booking Seat Dokumen Haji dan BPIH Pendaftaran Umrah/Haji Data Entry Jaringan Konfirmasi Fax Id & Asuransi Card Spv. Keuangan Keuangan Validasi Komisi Spv Hrd & Asuransi Klaim Humas Spv HRD Pengiriman Security Office Boy
Struktur Organisasi PPIU B
komisaris utama
komisaris
Direktur Utama
Operasional Ticketing Marketing Promosi
Pembimbing Ibadah
Struktur Organisasi PPIU C
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Direktur Operasional
Direktur Marketing
Kantor Cabang
Travel Dokumen
Haji & Umrah
Ticketing
Handling Airport
Direktur Keuangan
Accounting Kasir
Struktur Organisasi bagian divisi umrah dan Haji PPIU E
Direktur Utama
General Manager
Manager Umrah dan Haji
Manager Coorporate
Supervisor Umrah dan Haji
Marketing
Team Medis
Struktur Organisasi PT. PPIU E
Direktur Utama
General Manager
Wholesaler
Ticketing
Reservasi Hotel
General Manager Umrah
dan Haji
Manager Umrah dan Haji
SPV Umrah dan Haji
Staf Marketing
MAnager Coorporate
Kepala Perwakilan
General Manager Keuangan
Akunting
Kasir
Senior Manager Sekretaris
Struktur Organisasi PPIU G
NO JABATAN TUGAS REPORT KE
1 Komisaris Utama
1. Menerima laporan dari diretur utama tentang perusahaan
2. Sebagai controlling, planning, organizing dan actualing dari perusahaan
2 Komisaris
1. Berkewajiban mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi
Komisaris Utama
2. Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan
3 Direktur Utama 1. memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan perusahaan Komisaris Utama
2. Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan tertinggi perusahaan. 3. bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termaksud juga keuntungan perusahaan 4. merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan. 5. bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubunggannya dengan dunia luar perusahaan 6. menetapkan stategi-strategi strategis untuk mencapai visi dan misi perusahaan 7. menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan melaporkan pada pemegang saham 8. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.
4 Direktur 1. Membantu tugas diretur utama Direktur Utama
5 General Manager
1. Manage tugas semua dept head
Direktur Utama
2.Manage semua action plan 3.Manage target dan budjet penjualan 4. Mengatur mareting budget 5. merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan dengan maksimal 6. merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan menganalisis semua aktivitas bisnis perusahaan
6 Sekertaris
1.Dokumentasi
Direktur Utama General Manager
2.Pengaturan schedule pertemuan dan perjanjian direktur utama dan general manager 3. mengurus kontrak kerjasama antar perusahaan 4. notulen rapat 5. menjadi perantara pihak-pihak yang ingin
berhubungan dengan pimpinan 6. pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan
7 HRD
1. mengelola peraturan perusahaan untuk karyawan
Direktur Utama
General Manager
2. memonitoring pola erja karyawan 3. bertanggung jawab atas masuk dan keluar karyawan 4. bertanggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, perhitungan gaji, cuti, bonus dan tunjangan 5. melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan atau kebijakan perusahaan 6. mengurus asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan 7. membuat pengaturan jadwal training karyawan 8. bertanggung jawab penuh terhadap proses recruitment karyawan, mulai mencari calon karyawan, wawancara hingga seleksi 9. melakukan seleksi, promosi, transferring dan demosi pada karyawan yang dianggap perlu 10. membuat kontrakkerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya kontrak kerja
8 Ticketing MGR
1. Memastikan semua Job desk Team berjalan dengan baik
General Manager
2.Berhubungan dengan airlines untuk group booking 3.Koordinator untuk issue ticket group 4.Koordinator untuk penerimaan manifest group 5.Handle Reservasi group SV 6.Propose sales ticketing plan ke GM
9 Ticketing Supervisor 1.Handle reservasi group EY/EK/JF/RJ
Group Tcketing MGR 2.Memantau time limit deposit dan issue ticket
3.Mengingatkan time limit ke customer
10 Group Ticketing 1.Handle reservasi group QR/TK/KU/WY/SV Group Tcketing
MGR
2.Memantau time limit deposit dan issue ticket 3.Mengingatkan time limit ke customer
11 Ticketing Mesangger 1.Mengantar dokumen dan surat ke Airlines Group Ticketing
MGR 2.Membantu tugas ticketing dengan hubungan ke airlines
12 Travel Cons Support 1.Bundle LG and Invoice Group Ticketing MGR
13 FIT Ticketing
1.Handle ticket Int FIT
Travel Cons MGR 2.Handle ticketing Corporate 3.Tele sales produk umroh 4.Marketing block seat 5.Menerima telpon masuk
6.Berhubungan dengan Airlines
14 Ticketing Reservation
15 SALES TICKET
1. Menjual ticket ke Travel agent Ticketing mgr &
General Manager 2.Menjual ticket FIT ke corporate 3.Koordinir antara reservasi KAW dengan Airlines
16 MARKETING KOORDINATOR
1.Mempersiapkan event pameran
General Manager
2.Mencari calon marketing freelance 3.Memasarkan produk KAW 4.Membuat materi pemasaran 5.Memperhatikan kualitas pelayanan 6.Berinovasi dalam rencana pemasaran
17 Travel Consultant Manager
1. Memastikan semua Job desk Team berjalan dengan baik
General Manager 2.Customer Service ( walkin guest servc ) 3.Tele sales Produk Umroh 4.Konsultan Haji /Umroh 5.Menerima telpon masuk
18 Travel Consultant
1.Customer Service ( walkin guest servc )
Travel Cons MGR
2.Tele sales Produk Umroh 3.Konsultan Haji /Umroh 4.Terima dokumen dan membuat manifest FIT 5.Membuat room list berdasarkan manifest FIT 6.Menerima telpon masuk
19 Travel Consultant
1.Customer Service ( walkin guest servc )
Travel Cons MGR 2.Tele sales Produk Umroh 3.Konsultan Haji /Umroh 4.Handle ticket domestik 5.Menerima telpon masuk
20 Travel Consultant
1.Customer Service ( walkin guest servc )
Travel Cons MGR
2.Tele sales Produk Umroh 3.Konsultan Haji /Umroh 4.Handle ticket domestik 5.Menerima telpon masuk 6. Membuat LOBC
21 UMROH/HAJI MANAGER
1.Memastikan semua job desk team berjalan dgn baik
General Manager 2.Memeriksa hasil pekerjaan team 3.Memberikan approval atas produksi team 4.Membuat Break down paket Umroh 5.Kontrol team handle dan teknis Airport
6.Membuat budjet dan target produksi 7.Propose product plan ke GM 6.Manage proses lisensi haji dan Umroh
22 UMROH/HAJI Production
1.Menerima dokumen dan membuat manifest Group
UMROH/Haji MGR
2.Membuat room list group 3.Kontrol perlengkapan Umroh dan Haji 4.Back up semua file manifest dan room list di server 5.Membuat perencanaan dan produk Haji mendatang 6.Berhubungan dengan proses lisensi umrah dan haji
23 SALES UMRAH
1.Membuat paket informasi semua keberangkatan Umroh
UMROH/HAJJ MGR
2.Membantu pembuatan dan persiapan Marketing tools 3.Menerima manifest dan visa control
24 Airport
Handle/SALES UMRAH
1.Airport Handle UMROH/HAJJ
MGR 2.Control Visa KAW 3.Membantu pembuatan dan persiapan Marketing tools
25 SALES UMRAH 1.Tele sales Produk Umroh
UMROH/HAJJ MGR 2.Konsultan Haji /Umroh
3. Membuat paket
26 Hotel Sales & Reservation Manager
1.Memastikan job desk team berjalan dgn baik
General Manager
2.Membuat reservasi hotel International 3.Membuat perencanaan penjualan dan pemasaran Hotel 4.Membuat budjet dan paket produksi 5.Kontrol team Saudi untuk penyediaan kamar hotel 6.Propose Sales dan Reservation hotel plan ke GM 7. bertanggung jawab atas LA umrah plus diluar Makkah & Madinah exp: eropa, cairo, dubai, aman aqso, istanbul
27 Hotel sales staff
1.Reservasi hotel
Hotel sales MGR
2.Mencari kontrak hotel berikut harganya 3.Menjual produk hotel 4.Membuat materi pemasaran hotel 5.Memperhatikan kualitas pelayanan hotel 6.Pelaporan penjualan dan pembelian Produk Hotel
28 IT web design 1.Web design General Manager 2.Design Graphics
3.Membuat Marketing tools
29 IT web design ASST 1.Web design
IT Web Design 2.Design Graphics 3.Membuat Marketing tools
30 VISA Section incharge
1. Penerimaan dokumen pengurusan visa
Direktur Utama
2.Proses entry visa 3.Proses Mofa visa 4.Delivery untuk pengurusan stamp visa ke KBSA 5.Pick Up passport dari KBSA yang sudah di stamp visa 6. Penyerahan Passport ke client
31 Visa Section 1. Filling dokumen pengurusan visa
VISA Section incharge 2.Filling keluar masuk passport
3.Pengurusan paket info
32 Finance Departement Head
1.menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan yang akan dipertanggung jawabkan kepada Direktur Utama.
General Manager/Dirut
2. mencatat penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dan menangani masalah hutang piutang. 3.Bank in -out report 4.Document Keeper
5. Cash Flow
6. Family Treasure 7. Merencanakan, mengatur dan mengontrol perencaaan, laporan dan pembiayaan perusahaan 8. Merencanakan, mengatur dan mengontrol pengembangan sistem dan prosedur keuangan perusahaan
33 Visa Finance Staff
1.Pembuatan laporan passport masuk
Direktur Utama 2.Laporan penagihan pembayaran visa 3.Laporan keuangan visa 4.Laporan utang piutang bagian visa
34 Finance Supervisor 1.BSP IATA Billing
General Manager/Dirut 2.Report Transaksi Perbankan
3.Report IATA BSP
35 General Finance Staff 1.Report Penjualan agent dan FIT
General Manager/Dirut 2.Finance Report
3.Report utang piutang client
36 Hotel Finance Staff
1.Report penjualan agent
Finance 2.Report harga paket Umroh/Haji dan penjualannya 3.Membantu tugas finance 4.Penagihan hutang ke client
37 Messangger 1.Pengantaran invoice ke client Cashier/Finance
2.Membantu tugas finance dan cashier Bank in-out
38 Messangger 1.Pengantaran invoice ke client
Cashier/Finance 2.Membantu tugas finance dan cashier Bank in-out
39 Kepala Administrasi perusahaan
1. bertanggung jawab terhadap legalitas perusahaan dan ijin yang lainnya Direktur Utama
40 Asst Administrasi Perusahaan
1.membantu kepala administrasi perusahaan dalam menjalankan tugasnya
41 Kepala Security
1. Bertanggung jawab terhadap keamanan kantor
General Manager
2. Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk 3. Mengawasi keadaan atau hal-hal yang mencurigakan di sekitar tempat tugasnya 4. mengadakan penelitian dan pemeriksaan terhadap segala sesuatu yang tidak wajar dan tidak pada tempatnya 5. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi suatu tindak pidana
42 Asst Security
1. membantu kepala security dalam menjaga keamanan kantor
General Manager
2. Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk 3. Mengawasi keadaan atau hal-hal yang mencurigakan di sekitar tempat tugasnya 4. mengadakan penelitian dan pemeriksaan terhadap segala sesuatu yang tidak wajar dan tidak pada tempatnya
5. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi suatu tindak pidana
43 Asst Security
1. membantu kepala security dalam menjaga keamanan kantor
General Manager
2. Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk 3. Mengawasi keadaan atau hal-hal yang mencurigakan di sekitar tempat tugasnya 4. mengadakan penelitian dan pemeriksaan terhadap segala sesuatu yang tidak wajar dan tidak pada tempatnya 5. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi suatu tindak pidana
44 Kepala Office Boy
1. Bertanggung jawab terhadap kebersihan kantor
General Manager 2. Memelihara setiap perlengkapan atau peralatan yang digunakan untuk bekerja 2. Photo Copy 3. Menyediakan/menghidangkan makanan atau minuman untuk tamu dan karyawan
45 Asst Office Boy
1. Bertanggung jawab terhadap kebersihan kantor
Kepala Office Boy 2. Memelihara setiap perlengkapan atau peralatan yang digunakan untuk bekerja 3. Photo Copy 4. Menyediakan/menghidangkan makanan atau minuman untuk tamu dan karyawan
46 Asst Office Boy 1. Bertanggung jawab terhadap kebersihan kantor Kepala Office Boy
2. Memelihara setiap perlengkapan atau peralatan yang digunakan untuk bekerja 3. Photo Copy
4. Menyediakan/menghidangkan makanan atau minuman untuk tamu dan karyawan
Sumber : kemenag.co.id
KERANGKA SAMPEL PENELITIAN GAMBARAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN JEMAAH UMRAH PADA PENYELENGGARA PERJALANAN IBADAH UMRAH (PPIU)
DI WILAYAH JAKARTA TAHUN 2016
No Nama PPIU Alamat
1 PT. BLANG
PONTE TOURS & TRAVEL
Gedung Daniprisma, Jl. Sultan Hasanuddin no. 47-48, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Kota Administrasi Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Telp. (021) 7260416, 8477014, Fax. (021) 7394943, Email: [email protected]
2 PT. ALFA KAZA MUSTIKA
Jl. Krt Radjiman Widyodiningrat No. 1A, RT.001/RW.014, Kel. Jatinegara, Kec. Cakung, Kota Adm Jakarta Timur, DKI Jakarta, Telp. (021) 46836182, Fax. (021) 46836183, Email: [email protected]
3 PT. LAZUARDI TITIAN WISATA
Jl. Raya Condet No. 9 , RT. 005/03, Kel. Balekambang, Kec. Kramat Jati, Kota Administrasi Jakarta Timur, DKI Jakarta Telp. (021) 87782862, Fax. (021) 87799668, Email: [email protected]
4 PT. REZEKI
BIPERLANUM INDOJAYA
Jl. Meruya Selatan No. 26 RT. 005, RW. 001, Kel. Joglo, Kec. Kembangan, Kota Admn Jakarta Barat, DKI Jakarta, Telp. (021) 58902666, Fax. (021) 5841450, Email: [email protected]
5 PT. STARINDO
MITRADASA CIPTA
Jl. RS. Fatmawati No. 160 C, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Telp. (021) 7566004, Fax. (021) 7656017, Email: [email protected]
6 PT. RAYA MANDIRI
JL. JAMBORE RAYA NO. 5, RT/RW 006/013, KEL. CIBUBUR, KEC. CIRACAS, JAKARTA TIMUR, DKI JAKARTA, TELP. (021) 87750042. FAX (021) 87750041. EMAIL : [email protected]
7 PT. MIDEAST EXPRESS
Jl. Lapangan Roos Raya No. 8, Rt. 8, Rw. 005, Kel. Bukit Duri, Kec. Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Telp. (021) 8304602, 8311371, 8355000, Fax. (021) 8355703, Email: [email protected]
8 PT.
MULTAZAM WISATA ROHANI
JL. RADIN INTEN NO 85G LT. II, RT. 001 RW. 007 KEC. DUREN SAWIT, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR, TELP. (021) 22863462, FAX. (021) 22863462. EMAIL : MWRTOUR\2GMAIL.COM
9 PT. REZEKI IRAMA ABADI
MTH SQUARE UNIT CW B8A, JALAN OTISTA RAYA NO. 390, KEL. BIDARA CINA, KEC. JATINEGARA, JAKARTA TIMUR. TELP. (021)29067312-13. FAX. (021) 29067311. EMAIL : [email protected]
10 PT. WISATA
PUTRA AL IRSHAD
JL. RAYA CONDET GG. PUCUNG I NO. 105 RT/RW 005/02 KEL. BALEKAMBANG KEC. KRAMAT JATI KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP. 021-8091896 FAX. 80885586, 80885589 EMAIL: [email protected]
11 PT. MENAN EKSPRESINDO
GEDUNG ARVA, JL. R.P. SOEROSO NO. 40, RT. 002, RW. 002, KEL. GONDANGDIA, KEC. MENTENG, JAKARTA PUSAT, DKI JAKARTA, TELP. (021) 31905511, EMAIL: [email protected]
12 PT. SAFIR HARAMAIN
Gedung The Promenade Lt. 2 Unit G2, JL. Warung Buncit Raya No. 98, Rt. 001 Rw. 007, Kel. Pejaten Barat, Kec. Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Telp. (021) 7980269, 7980152, Fax. (021) 79802233
13 PT. HAPPY PRIMA WISATA
Gedung TWINK Lt. 5 Jl. Kapten Tendean No. 82, Kel. Mampang Prapatan, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Telp. (021) 7900225, Fax. (021) 7900219, Email: [email protected]
14 PT.
KAMANDRE JAYA PRIMA
Jl. Bugis No. 1 RT. 001 Rw. 011 Kelurahan Kebon Bawang Kecamatan Tanjung Priok Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta Telp (021) 43901260, Fax (021) 43800401, Email:[email protected]
15 PT. KRISMA
MAKKAH WISATA
Jl. Pahlawan Revolusi, Rt. 005, Rw. 0042, Kel. Pondok Bambu, Kec. Duren Sawit, Kota Administrasi Jakarta Timur, DKI Jakarta, Telp. (021) 86615087, Fax. (021) 86615895, Website: www.krismawisata.com
16 PT. ROYAL
JAVA TOUR & TRAVEL
Jl. Melawai VIII No. 9, Kel. Melawai, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Telp. (021) 7251917, 7266617, 7264170, Fax. (021) 7269553, Email: [email protected]
17 PT. MARCO TOUR & TRAVEL
JL. JEND BASUKI RACHMAT KOBER ULU NO. 15 RT. 002, RW. 009, KEL. RAWABUNGA, KEC. JATINEGARA, JAKARTA TIMUR, DKI JAKARTA, TELP. (021) 8576343, FAX. (021) 85909503, EMAIL: [email protected]
18 PT. SURYA SEKAWAN NUSA
JL. TEBET BARAT IX NO. 58 RT/RW 006/004 KEL. TEBET BARAT KEC. TEBET KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TELP. 021-83700876, 83704156, 8350964 FAX. 8309087
Sumber : kemenag.co.id
19 PT. ARFINA MARGI WISATA
JL. SISIMANGARAJA KOMP. MASJID AL-AZHAR KEL. SELONG KEC. KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN TELP. 021-72787647, 72787648 FAX. 72799759 EMAIL: [email protected]
20 PT. OTI
ANDAYU WISATA
JL. RAYA CIRACAS RT : 005, RW. 006, KEC. CIRACAS, JAKARTA TIMUR, TELP (021) 84996676,FAX (021) 8707865, EMAIL : [email protected]
21 PT.
MAQBULAH TOUR & TRAVEL
GEDUNG TRANKA JL. RAYA PASAR MINGGU KM. 17,5 NO. 17 RT 001/01 KEL. PEJATEN TIMUR KEC. PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN, TELP 021-7982305 FAX. 021-7941286
22 PT. AERO
GLOBE INDONESIA
JL. PRAPATAN NO. 32 KEL. SENEN KEC. SENEN KOTA JAKARTA PUSAT TELP. 83780479 FAX. 83780482
23 PT. TUNAS
INDONESIA TOURS AND TRAVEL
GEDUNG SATMARINDO, JL. AMPERA RAYA NO.5 RT. 002, RW. 002, KEL. CILANDAK TIMUR, KEC. PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN, TELP. (021) 78832108, 7805922, 7805907, FAX. (021) 7801953, EMAIL: [email protected]
24 PT. QIBLAT JL. MURTADHO XV RT.008/RW.06 KELURAHAN PASEBAN, KECAMATAN
SENEN, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT, TLP (021) 3146984, EMAIL: [email protected]
25 PT. MEDINA MITRA WISATA
JL. MUALIM AMINUDIN NO. 103 CIBUBUR CIRACAS JAKARTA TIMUR TELP. 021-87750281 EMAIL: [email protected]
26 PT.
MAHABBAH WISATA MULIA
JL. KOL SUGIONO NO. 15 RT. 00 RW. 006 DUREN SAWIT, DUREN SAWIT, JAKARTA TIMUR, DKI JAKARTA, TELP. 021-8617916, FAX. 021-86616835, EMAIL : [email protected]
27 PT. ARDIBO
BRAGAMAS WISATA
JL. CIPINANG CEMPEDAK RAYA NO. 5 JAKARTA, TELP (021) 8520048-49, FAX(021) 8520050
28 PT. ASYESA JLN. PEDATI RAYA NO. 34 JAKARTA TIMUR TELP. 021-8579701 FAX. 8514179
29 PT. TIMOHO AGUNG WISATA
JL. HARSONO RM NO. 19 RT. 002/004 PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN 12550. TELP. 021-7829201
30 PT. ALBARIK TOUR&TRAVEL
GD. STIKES BINAWAN LT.3 JL. KALIBATA RAYA NO. 25-30 RT.010/005 KEL. CAWANG, KEC. KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR, TELP. 021 80872891
31 PT. EURASIA
WISATA TOUR&TRAVEL
JL. HOS COKROAMINOTO NO. 85 KECAMATAN MENTENG JAKARTA PUSAT, TELP (021) 3148004, FAX (021) 31925051
32 PT. LABAIKA CIPTA IMANI
JL. RADAR AURI NO. 99-1 KECAMATAN CIRACAS JAKARTA TIMURTELP (021) 87756310, FAX (021) 87756310, EMAIL : [email protected]
33 PT. KHALIFA
INTERNATIONAL BUSSINES
JL. BASUKI RAHMAT NO. 25 KECAMATAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR, TELP. (021) 8517262, FAX (021) 85900431, EMAIL : [email protected]
34 PT.
INTERCULTURE TOURINDO
JL. TAMBAK NO. 2 KELURAHAN PEGANGSAAN KEC. MENTENG JAKARTA PUSAT, TELP. (021) 31927316, FAX (021) 31927334, EMAIL : [email protected]
35 PT. DINAR
MUSAFIR PERJALANAN WISATA
JL. KH. ABDULLAH SYAFIIE NO. 55 RT.006 RW. 009 KEL. BUKIT DURI KEC. TEBET JAKARTA SELATAN, TELP (021) 8298793, FAX (021) 83706411, EMAIL: [email protected]
36 PT. SELARAS
CITANUSA WISATA
JL. CIPUTAT RAYA NO. 100 A RT.014 RW. 001, KEL. KEBAYORAN LAMA, JAKARTA SELATAN 12240, TELP (021) 29236202, FAX (021) 29236302, EMAIL : [email protected]
37 PT. MATRA
TUR ANTARNUSA
JL. TEUKU CIK DITIRO NO.61, KEL. GONDANGDIA, KEC. MENTENG, JAKARTA PUSAT, TELP.(021) 3193 4556, EMAIL: [email protected].
38 PT. DARUL
MANASEK INTERNATIONAL
RUKO PTC BLOK 8H NO. 6 PULOGADUNG TRADE CENTER JL. RAYA BEKASI KM. 21 PULOGADUNG JAKARTA TIMUR
39 PT. VAUZA TAMMA ABADI
JL. CONDET RAYA NO. 14 RT. 013/04 KEL. BATU AMPAR KEC. KRAMAT JATI KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP. 021-8090377 FAX. 80881610 EMAIL: [email protected]
40 PT. AL HIJRAH MULIA WISATA
JL. MANGGAR BLOK Y GG. IV/143 RT. 010/008 KEL. LAGOA-KOJA JAKARTA UTARA TELP. 021-4713446 FAX. 4713446
41 PT. INDONESIA SUPER HOLIDAY
JL. TEBET TIMUR DALAM RAYA NO 90 JAKARTA SELATAN TELP. 021 83708686 FAX. 021 83708585
Sumber : kemenag.co.id
42 PT. DOA
ARAFAH MADINAH
JL. KH. ABDULLAH SYAFIIE NO. 120 RT 003/09 KEL. BUKIT DURI KEC. TEBET JAKARTA SELATAN TELP. 021-83705940 FAX. 83705570 EMAIL: [email protected]
43 PT
PANAMITRA TOUR & TRAVEL
GRAHA INDUK KUD LT. 1 JL. WARUNG BUNCIT RAYA NO. 18-20 RT/RW 002/007 KEL. PEJATEN BARAT KEC. PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN TELP./FAX. 021-79190314
44 PT. RASJID
TOUR INTERNATIONAL
PLAZA 3 PONDOK PINANG BLOK E-12 LANTAI 2 JL. TB. SIMATUPANG KEL. PONDOK PINANG KEC. KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN TELP. 021-7663535 FAX. 75906184 EMAIL: [email protected]
45 PT. ARTHA
KARUNIA MULYA
JL. RM. HARSONO NO. 2 PISANGAN II KELURAHAN RAGUNAN KECAMATAN PASAR MINGGU JAKARA SELATAN TELP. 021-78848181
46 PT. KURNIA
SAIDA AL HARAMAIN
JL. RAYA CONDET NO. 13 RT. 01/13 KELURAHAN BALEKAMBANG KECAMATAN KRAMAT JATI KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP. 021-80877254, 80882761, 9371616 FAX. 80882761
47 PT. FINUSA KARYA WISATA
JLN. JATINEGARA TIMUR NO. 84 C RT.003/03 KELURAHAN BALIMESTER KEC. JATINEGARA JAKARTA TIMUR TELP. 021-85908404 FAX. (021) 85908405
48 PT. HANAN NUSANTARA
JL. RAYA HANKAM NO. 92-94 PONDOK MELATI KOTA BEKASI JAWA BARAT TELP. 021-8466609 FAX. 021-8480121
49 PT. AMANAH
BERSAMA INDONESIA
JL. DUREN TIGA RAYA NO. 9 DUREN TIGA MAMPANG JAKARTA SELATAN TELP. 021-71356333
50 PT. KARIBIN
NUR IBADAH ARBAIN
JL. OTISTA III RT.01/05 NO. 32 B CIPINANG CIMPEDAK JATINEGARA JAKARTA TIMUR TELP. 021-85913125 FAX. 021-85912989
51 PT.
ARCHIPRADA BUMI PERSADA
JL. CONDET RAYA NO. 3 RT. 007/002 KELURAHAN BALEKAMBANG, KECAMATAN KRAMAT JATI, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR, TELP/FAX. (021) 80898748, EMAIL: [email protected]
52 PT. NAJMA
GLOBAL SEJAHTERA
GD. EQUITY TOWER 27 FLOOR SUITE D, SCBD LOT 9 JL. JENDERAL SUDIRMAN KAV. 52-53 KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN TELP. 021-88860191 FAX. 8840460
53 PT. AL
MUCHTAR TOUR & TRAVEL
JL. SM. RAJA NO. 180 MEDAN SUMATERA UTARA TELP. 061-7871860, 7879337 FAX. 061-7880201
54 PT. AL-AMIR TOUR & TRAVEL
JL. DEWI SARTIKA NO. 352 RT 004/004 KEL. CAWANG KEC. KRAMATJATI JAKARTA TIMUR TELP. 021-49783759 FAX. 8011975
55 PT. TRIMAGNA ADHI WISATA
GEDUNG RAZEK LT. III JLN. BENDUNGAN HILIR KECAMATAN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT TELP. 021-5732039-40 FAX. 021-5732039-40. EMAIL: [email protected]
56 PT. AN CIPTA WISATA
JL. TENTARA PELAJAR NO. 16 KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN TELP. 021-53653461 FAX. 53653465 EMAIL: [email protected] HP. 0817833371
57 PT. HARFA HIJAU WISATA
JL. ASEM BARIS RAYA NO. 3 KEL. KEBON BARU KEC. TEBET KOTA ADM. JAKARKTA SELATAN TELP. 021-83704884 FAX. 83703630
58 PT. BALUBAID IKHWAN
JL. OTISTA III DALAM NO. III KEL. CIPINANG CEMPEDAK KEC. JATINEGARA JAKARTA TIMUR TELP. 021-8517615 FAX. 85914386 EMAIL: [email protected] HP. 08121071931
59 PT. AZ-ZAHRA TOUR & TRAVEL
JL. PESONA KALISAR BLOK A NO. 3 KALISARI PASAR REBO JAKARTA TIMUR TELP. 021-8702277, 87705000 FAX. 87720352 EMAIL: [email protected]
60 PT. AUFA
DUTA WISATA TOUR & TRAVEL
JL. KH. ABDULLAH SYAFEI NO. 36 F 4 TH. FLOOR TEBET JAKARTA SELATAN TELP. 021-8302696, 83792382, FAX. 83701517 EMAIL: [email protected], [email protected]
61 PT. C-LINE PRATAMA
GEDUNG ASCOM JL. KH. ABDULLAH SYAFEI NO. 23 A KEL KEBON BARU KEC. TEBET KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP. 021-83796630 FAX. 83796631 HP. 051574934567
62 PT. KAHA
HOLIDAY INTERNASIONAL
WISMA KAHA JL. KH. ABDULLAH SYAFII NO. 21 C LAPANGAN ROSE TEBET JAKARTA SELATAN TELP. 021-8303339 HP. 08161436867 FAX. 8306264 EMAIL: [email protected]
63
PT. RABIHA KARYA BERSAMA TOURS AND TRAVEL
JL. DR. SAHARJO NO. 181 MANGGARAI SELATAN KEC. TEBET JAKARTA SELATAN TELP. 021-8307447 HP. 087885241926/081316656615FAX. 83784936 EMAIL: [email protected]
Sumber : kemenag.co.id
64 PT. DREAM
TOURS AND TRAVEL
GRAHA MOBILKOM GROUND FLOOR JL. RADEN SALEH NO. 53 KEL. CIKINI KEC. MENTENG JAKARTA PUSAT TELP. 021-31920533, 31925048, 31925054 FAX. 31925061 EMAIL: [email protected]
65 PT. CAHAYA
TANJUNG MANDIRI
JL. LETJEN SUPRAPTO NO. 11 B/C KEL. CEMPAKA BARU KEC. KEMAYORAN JAKARTA PUSAT TELP. 021-42870692 FAX. 42803351 HP. 08567042777
66 PT. HIJRAH
BERSAMA TAQWA
JL. SAWO IV NO. 1 KEL. RAWAMANGUN KEC. PULOGADUNG JAKARTA TIMUR TELP. 021-47880160 FAX. 47880160
67 PT. GETWAY
TOUR AND TRAVEL
JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 2B-15 KEL. CEMPAKA PUTIH TIMUR KEC. CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT TELP. 021-42871065, 46233390 FAX. 427160
68 PT. NUR
BAITULLAH TRAVEL
RUKAN INKOPAU UJUNG MENTENG BLOK C NO. 37 JL. SULTAN HAMENGKUBUWONO IX KM. 25 KEL. UJUNG MENTENG KEC. CAKUNG JAKARTA TIMUR TELP. 021-46829571 FAX. 46802239
69 PT. BIRO
PERJALANAN WISATA JALUR PERDANA
JL. AYUB NO. 4 OTISTA RAYA JAKARTA TIMUR TELP. 021-8191904 FAX. 8191144 HP. 081905550993 EMAIL: [email protected]
70 PT. SAFIRA PERDANA
JL. BASUKI RAHMAT NO. 46 JATINEGARA JAKARTA TIMUR TELP. 021-85916802, 85916803 FAX. 85916803 EMAIL: [email protected]
71 PT. INSAN
CIPTA MANDIRI PRIMA
JL. CIPINANG RAYA BLOK A NO. 2 CIPINANG CIMPEDAK JAKARTA TIMUR TELP. 021-8507111 FAX. 8195248 EMAIL: [email protected]
72 PT.
ALAWISATA PANDAWA LIMA
JL. RADIO DALAM RAYA NO. 99 A RT/RW 003/01 KEL. GANDARIA UTARA JAKARTA SELATAN TELP. 021-7211212, 98022509 FAX. 7254645 EMAIL: [email protected]
73 PT. ELTEYBA
MEDINA FAUZANA
JL. CONDET RAYA NO. 6 CILILITAN KECIL KEL. CILILITAN KEC. KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR TELP. 021-80877751 FAX. 80871212
74 PT. RAPHITA WISATA
JL. SUNTER KEMAYORAN NO. 45 RT/RW 001/09 KEL. SUNTER JAYA KEC. TG. PRIOK JAKARTA UTARA TELP/FAX. 021-29615222 EMAIL: [email protected]
75 PT. NUR JARONA
JL. OTISTA III NO. AB KEL. CEMPEDAK KEC. JATINEGARA JAKARTA TIMUR TELP./FAX. 021-78847932
76 PT. GRAHA
BINTANG WISATA
JATIWARINGIN RAYA BLOK H/9 A RT 009/07 CIPINANG MELAYU KEC. MAKASSAR KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP. 021-86615243 FAX. 8612074 EMAIL: [email protected]
77 PT. MUSTIKA
TIGA BERSAUDARA
JL. RAYA KELAPA DUA WETAN NO. 17 RT/RW 007/04 KEL. KELAPA DUA WETAN KEC. CIRACAS JAKARTA TIMUR TELP. 021-87717489 FAX. 87707426
78 PT. ARAFAH LONG TOUR
JL. CIPUTAT RAYA NO. 2B PASAR JUMAT KEL. PONDOK PINANG KEC. KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN TELP. 021-34344353, 7652031 FAX. 7652034
79 PT. ZEINTA
INTAN KALIMANTAN
JL. MAMPANG PRAPATAN RAYA NO. 40 B, RT.014/002, KEL. DUREN TIGA, KEC. PANCORAN, KOTA ADM. JAKARTA SELATAN, DKI JAKARTA, TELP. (021) 79193352, 79182767, FAX. (021) 79183032, EMAIL: [email protected], WEBSITE: WWW.ZEINTA.COM
80 PT. SAMARA
BAROKAH WISATA
JL. RS FATMAWATI NO. 72 KIOS TAMAN PONDOK LABU BLOK C NO. 3 KEL. PONDOK LABU KEC. CILANDAK JAKARTA SELATAN TELP/FAX. 021-53665141
81 PT. ALIA BERSAUDARA
JL. H. KARIM NO. 45 RT. 005/05 KEL. SETU KEC. CIPAYUNG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR TELP. 021-37000658 FAX. 84991833
82 PT. ARQOM BAYU NUSABA
JL. UJAN NAIN PONDOK PETUNG RT/RW 007/05 KEL. JURANGMANGU TIMUR, KEC. PONDOK AREN KOTA TANGERANG SELATAN TELP. 021-7372004 FAX. 7352050 EMAIL: [email protected] ; [email protected]
83 PT.
ANNAMIRA ALMA MULIA
JL.SIUNG NO. 32 KEL. SETU KEC. CIPAYUNG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR TELP/FAX. 021-84900043/84999909EMAIL: [email protected]
84 PT. CITRA
MULIA EKA CEMERLANG
JL. TEBET BARAT DALAM RAYA NO. 16 D RT/RW 011/03 KEL. TEBET BARAT KEC. TEBET KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP. 021-8298610, 83781830 FAX. 83700504 EMAIL: [email protected]
85 PT. ALIF KHALISTA TOUR
JL. TAMAN MALAKA SELATAN BLOK 1 I/3 KEL. PONDOK KELAPA KEC. DUREN SAWIT KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP. 021-86905989, 86905984 FAX. 86902724 EMAIL: [email protected]
Sumber : kemenag.co.id
86 PT. ZAFARI WISATA
JL. SUNGAI SADDANG BARU NO. 75-C MAKASSAR TELP. 0411-424777, 424058 FAX. 424048 EMAIL: [email protected]
87 PT. PANGUJI LUHUR UTAMA
JL. SPG 7 NO. 17 RT/RW 005/09 KEL. LUBANG BUAYA KEC. CIPAYUNG KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP. 021-84974402, 84974408 EMAIL:[email protected]
88 PT. DUHA
WISATA SAKINAH
JL. DERMAGA RAYA NO. 125B DUREN SAWIT JAKARTA TIMUR TELP. 021-86612835
89 PT. BLOCKING TICKET CENTER
JL. WARUNG BUNCIT RAYA 10 C TR 001/011 KEL. RAGUNAN KEC. PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN TELP. 021-7812484 FAX. 021-7812486
90 PT. DAVA TOUR & TRAVEL
JL. RAYA TENGAH RT/RW 06/09 KAMPUNG TENGAH KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR TELP. 021-87793837, 87793848 FAX. 87793920
91 PT. KAFILAH ANTAR NUSA
GEDUNG APGRI JL KH. ABDULLAH SYAFEI NO. 22 A RT/RW 001/03 KEL. KEBON BARU KEC. TEBET JAKARTA SELATAN TELP. 83791134, 83704828, 70018844 FAX. 83704828 EMAIL: [email protected]
92 PT. PRIMA TOUR & TRAVEL
TAMINI SQUARE US.22 NO.1-2 JL. TAMAN MINI RAYA KECAMATAN MAKASAR
93 PT. WISATA
ANUGERAH ABADI TOUR & TRAVEL
GEDUNG BERCA JL. PALMERAH UTARA NO. 14 RT/RW 001/04 JAKARTA BARAT TELP. 021-5706753, 5706754 FAX. 5712443 EMAIL: [email protected], [email protected]
94 PT. SHABAR TOUR
JL. SAPUTRA VI NO. 12 RT. 05/05 TUPAREV DS. SUTAWINANGUN, KEC. KEDAWUNG KAB. CIREBON, TELP. 0231-210250 FAX. 226578 EMAIL : [email protected]
95 PT. CENTRAL
GLOBAL NETWORK
GD. PURI MATARI 2 JL. HR. RASUNA SAID KAV. HI-2 KEC. SETIA BUDI JAKARTA SELATAN TELP. 021-5252006 FAX. 5250245
96 PT. AIRMARK INDO WISATA
RUKAN CROWN PALACE BUSINESS PARK B 2O JL. PROF. DR. SOEPOMO NO. 231 JAKARTA TELP. 021-83787379 FAX. 83787390 EMAIL: [email protected]
97 PT. PESONA MOZAIK
JL. ASEM BARIS RAYA NO. 156 TEBET JAKARTA SELATAN TELP. 021-8296046 FAX. 83792387 EMAIL: [email protected]
98 PT. RELASI
LAKSANA WISATA
JL. LETJEND SUPRATPRO NO. 504 JL. CEMPAKA PUTIH JAKARTA TELP. 021-42887011 FAX. 021-42887013 EMAIL: [email protected]
99 PT. DUTA HAROMAIN
JL. PETAMBURAN V NO. 1 TANAH ABANG JAKARTA pusat TELP. 021-53661876, 53652387, 53652388
100 PT.
QORYATUL HAYYAT
JL. CILEDUK RAYA NO. 12 B RT/RW 001/03 KEL. PETUKANGAN UTARA KEC. PESANGGRAHAN KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP. 021-70718554, 33554635, 99761899 EMAIL: [email protected]
101 PT. NHATUR AMANI
JL PESANGGRAHAN RAYA NO. 70 A KEL. MERUYA UTARA KEC. KEMBANGAN JAKARTA BARAT TELP. 021-58906101, 58906102 FAX. 58906022 EMAIL: [email protected]
102 PT. INHIL ARJUNA WISATA
JL. CISANGGIRI V NO. 4 RT/RW 005/004 KELURAHAN PETOGOGAN, KECAMATAN KEBAYORAN BARU KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN, TELP. (021) 7230861, EMAIL: [email protected]
103 PT. HENIRA CITRA UTAMA
KALIBATA CITY SQUARE MAIL BLOK SS/05/01 JL. KALIBATA RAYA NO.01 JAKARTA SELATAN TELP. 021-29316986 FAX. 29316994 EMAIL: [email protected]
104 PT. DZIKRA AZ ZUMAR WISATA
PULOMAS RESIDENCE BLOK H NO. 23 RT/RW 012/16 KEL. KAYU PUTIH KEC. PULOGADUNG JAKARTA TIMUR TELP. 021-5427212088 FAX. 5427212088 EMAIL: [email protected]
105 PT. INDO
CITRA TAMASYA
JL. DR IDE ANAK AGUNG GDE AGUNG LOT 8.6-8.7/E33 KAWASA NMEGA KUNINGAN JAKARTA SELATAN TELP 021- 57941418/57941812
106 PT. DIAN
PRAMITA SEKATA
JL. YOS SUDARSO NO. 52 JAKARTA UTARA TELP. 021-43930008, 4352516, 4354625 FAX. 43902300 EMAIL: [email protected]
107 PT. ATTIN NABILA UTAMA
JL. RAYA PENGANTEN ALI NO. 8 CIRACAS, JAKARTA TIMUR TELP. 021-8717929 FAX. 71053737 EMAIL: [email protected]
108 PT.
ANUGERAH CITRA MULIA
APARTEMEN CERVINO VILAGE LT. MEZZANINE UNIT C JL. KH. ABDULLAH SYAFEI KAV. 27 RT/RW 012/01 KEL. TEBET KOTA ADM. JAKARTA SELATAN
Sumber : kemenag.co.id
109 PT. HIKMAH SIRRUL ASROR
JL. I GUSTI NGURAH RAI NO 4 C RT/RW 014/017 KEL. KLENDER KEC. DUREN SAWIT KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP. 021-86600961, 86609723 FAX. 86605875 EMAIL: [email protected]
110 PT. ROYAL PERMAI
JL. IR. H. JUANDA NO. 14 KEC. GAMBIR JAKARTA pusat TELP. 021-3861501 FAX. 3857068 EMAIL: [email protected]
111 PT. RIHLATUL
HIDAYAH WISATA
GEDUNG MT HARYONO SQUARE LT. 3A NO. 10 JL. MT. HARYONO KAV. 10 JAKARTA TIMUR TELP. 021-29067172 FAX. 29067174
112 PT. ALKISAI
BINA INSANI CITRA WISATA
JL. RAWA BEBEK RT/RW 003/01 KEL. PULOGEBANG KEC. CAKUNG JAKARTA TIMUR TELP. 021-4804542 FAX. 4808131 EMAIL: [email protected]
113 PT. ZAM ZAM
INDAH ABADI TOUR & TRAVEL
JL. HIDUP BARU RAYA NO. 15 GANDARIA UTARA JAKARKTA SELATAN TELP. 021-72786016, 70072059 FAX. 72786016
114 PT. FARHAN SURYA INDAH
JL. CIPINANG JAYA BLOK A NO. 7 RT/RW 004/07 KEL. CIPINANG BESAR SELATAN KEC. JATINEGARA KOTA ADMN. JAKARTA TIMUR TELP. 021-8577149 FAX. 8579615 EMAIL: [email protected]
115 PT. TAMASYA
INDAH TOUR & TRAVEL
JL. KALIBATA RAYA NO. 25 RT/RW 10/005 KEL. CAWANG KEC. KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR TELP./FAX. 021-80879381
116 PT. CAHAYA MIHRAB TUR
JL. BATU AMPAR I RT. 005/04 KEL. BATU AMPAR KEC. KRAMAT JATI KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP. 021-71441030
117 PT. LINTAS AGUNG WISATA
JL. KEBON KACANG RAYA NO. 1 FLAT NO. 3 LT. I KEL. KEBON KACANG KEC. TANAH ABANG JAKARTA pusat TELP. 021-3148690, 3146991 FAX. 3144117, 3100969
118 PT. AL-
SHAFWAH WISATA MANDIRI
GEDUNG APGRI JL. KH. ABDULLAH SYAFEI NO. 22 A KEL. KEBON BARU, KEC. TEBET JAKARTA SELATAN TELP./FAX. 021-83783597
119 PT. CITRA
NASHWA INDAH JAYA WISATA
GEDUNG GRAHA ANUGRAH LT. 7 JL. RAYA PS. MINGGU 17A KEL. PANCORAN KEC. PANCORAN JAKARTA SELATAN
120 PT. SAMIRA ALI WISATA
JL. PUSDIKLAT DEPNAKER NO. 31 RT 018/001 KEL. PINANG RANTI KEC. MAKASSAR JAKARTA TIMUR TELP. 021-80888705, 8002994 FAX. 8002994
121 PT. MABRUR
ABADI PRATAMA
JL. BRIGJEND KATAMSO (TALI RAYA) NO. 2 KEL. SLIPI KEC. PALMERAH KOTA ADM. JAKARTA BARAT TELP. 021-53676089, 53676101 FAX. 53676101
122 PT. SHOFA MARWAH
JL. RADEN SALEH NO. 62 KEL. CIKINI KEC. MENTENG JAKARTA pusat TELP. 021-3140744, 3153382 FAX. 021-3159491
123 PT. MEDIA WISATA UTAMA
GEDUNG APGRI JL. KH. ABDULLAH SYAFEI NO. 22 A KEL. KEBON BARU, KEC. TEBET JAKARTA SELATAN TELP./FAX. 021-83783597
124 PT. GARUDA ABADI
Jl. Raya Boulevard Timur Blok NE-01/38, Kel. Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Telp. (021) 45841868, Fax. (021) 45854480/79, Email:[email protected]
125 PT. SRIKANDI
NUANSA WISATA INDONESIA
JL. KH. WAHID HASYIM NO.86-88 KEL. KEBON SIRIH KEC. MENTENG JAKARTA pusat TELP. 021-70889260, 32453511, 23643108 FAX. 3906982, 4246403
126 PT. KARYA
LANA SEJAHTERA
JL. RAYA CONDET NO. 4 RT. 004/04 KEL. BALEKAMBANG KEC. KRAMAT JATI KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP. 021-8002881, 80885286,80870225 FAX. 021-8006802
127 PT. AL
MARHAMAH CAHAYA UTAMA
JL. RAYA KALIBATA NO. 4-C RT. 009/05 KEL. CAWANG KEC. KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR TELP. 021-8009483, 7090
128 PT. TRIPURI WISATA
JL. RAYA PERJUANGAN NO. 12 RT. 009/07 KEL. KEBON JERUK KEC. KEBON JERUK KOTA ADM. JAKARTA BARAT TELP. 021-5324477 FAX. 021-5325791
129 PT. ANEKA INDO WISATA
JL. EPIWALK OFFICE SUITES LANTAI 5 B525 KOMPLEK RASUNA EPICENTRUM JL. H.R. RASUNA SAID KUNINGAN JAKARTA SELATAN TELP/FAX. 021-29941141
130 PT. RIHLAH EL IBAD
JL. RAYA CONDET NO. 27 KEL. BATU AMPAR KEC. KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR TELP. 021-8007122,80882149 FAX. 021-8007112
Sumber : kemenag.co.id
131 PT. SAMARA FAJAR WISATA
JL. RAYA KALIBATA NO. 5A RT 002/07 KEL.CILILITAN KEC. KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR TELP. 021-80888780, 80888781 FAX. 8011943
132 PT. NURSA
TOURS & TRAVEL
JL. UTAN KAYU RAYA NO. 108 RT. 001/09 KELURAHAN UTAN KAYU UTARA KEC. MATRAMAN, JAKARTA TIMUR TELP. 021-85914434 FAX. 021-85914435
133 PT. AURA PESONA MASA
RUKO MEGA GROSIR CEMPAKA MAS BLOK J NO. 2 KEC. KEMAYORAN JAKARTA pusat TELP. 021-8865910 FAX. 021-8865910
134 PT. KALAM
IMRAN FAROK TOURS
RUKO MEGA GROSIR CEMPAKA MAS BLOK J NO. 2 KEC. KEMAYORAN JAKARTA pusat TELP. 021-42885037 FAX. 021-42885038
135 PT. NENO
EDUKA NIAGA OPTIMA
JL. PEJATEN RAYA NO. 11 RT. 013 / 02 KEL. JATIPADANG KEC. PASAR MINGGU KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TELP. 021-79194220 FAX. 79194220 EMAIL: [email protected]
136 PT. ALMIRA BERKAH ABADI
JL. SAHARJO NO. 123 B KELURAHAN MANGGARAI SELATAN KECAMATAN TEBET JAKARTA SELATAN TELP. 021-36633181 FAX. 021-83783186
137 PT. HODHOD
AZZA AMIRA WISATA
JL. TEBET RAYA NO. 27 A LT. 3 JAKARTA SELATAN TELP. 021-83700567 FAX. 021-83700567
138 PT. WUKUF
WISATA INDONESIA
RUKAN AVENUE NO. 8-099 JAKARTA GARDEN CITY, KEL CAKUNG TIMUR, KEC CAKUNG, JAKARTA TIMUR. TELP 021-29832540,88957658. EMAIL : [email protected]
139 PT. REDHO ILLAHI WISATA
Jl. Kramat Raya No. 6 A, Lt.4, Gd Maya Indah, Rt. 004, Rw. 002, Kel. Kramat, Kec. Senen, Kota Administrasi, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Telp. (021) 7499796, 7496093, Fax. (021) 7499796, Email: [email protected]
140 PT. BARATA WISATA
JL. A.M. SANGAJI NO. 15-B4 JAKARTA pusat TELP. 021-63863836 FAX. 021-63863837
141 PT.
BAITUSSALAM MANDIRI
JL. PEDATI RAYA NO. 34 KELURAHAN BIDARA CINA KEC. JATINEGARA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR TELP. 021-8579701 FAX. 021-8514179
142 PT. SHAKA MULIA WISATA
JL. BINTARO RAYA NO. 21 A, RT. 011, RW. 010, KEL. KEBAYORAN LAMA SELATAN, KEC. KEBAYORAN LAMA, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN, DKI JAKARTA, TELP. (021) 36060041, EMAIL: [email protected]
143 PT. ALFIDA
TOUR AND TRAVEL
JL. DEWI SARTIKA NO. 321A RT. 008, RW. 004, KEL. CAWANG, KEC. KRAMAT JATI, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR, DKI JAKARTA, TELP. (021) 8017467, (021) 80878122, EMAIL: [email protected]
144 PT. AL-MAHA TOUR & TRAVEL
JL. CIPINANG MUARA RAYA NO. 42 RT/RW. 005/02 KEC. JATINEGARA JAKARTA TIMUR, TELP. 021-8583641/8583712
145 PT. WISATA
HATI TOUR & TRAVEL
JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH NO. 33 KELURAHAN CEMPAKA PUTIH TIMUR KEC. CEMPAKA PUTIH JAKARTA pusat, TELP. 021-4269977 FAX. 021-42882314
146 PT. MILA
MURIS MALA PERKASA
Jl. Komp. Yos Sudarso I No. 55, Rt. 005, Rw. 006, Kel. Kebon Bawang, Kec. Tanjung Priok Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta, Telp. (021) 43930389, Fax. (021) 43912891, Email: [email protected]
147 PT. MULYA ALAM SEMESTA
GD. NIRO LT. 2 JL. RAYA HANKAM NO. 7 KAV. SETU KEL. SETU KEC. CIPAYUNG JAKARTA TIMUR, TELP. 021-84591046, 84599549, 8444377, 98861280 FAX. 84599549
148 PT. YASSINTA
ANDROMEDA KENCANA
WISMA ALDIRON LT. DASAR SUITE 005, JL. GATOT SUBROTO KAV. 72 KEL. PANCORAN KEC. PANCORAN JAKARTA SELATAN, TELP. 021-7982592 FAX. 7982593
149 PT. MASHA
TRAVELINDO PRATAMA
GEDUNG MENARA MTH LT.10 SUITE 1001 JL. MT HARYONO KAV. 23 KEL. TEBET TIMUR KEC. TEBET JAKARTA SELATAN, TELP. 021-72800648, 72799905 FAX. 7233659
150 PT. BIN
MAHFUDZ TRAVEL
JL. TEBET TIMUR DALAM II E NO. 14 KELURAHAN TEBET TIMUR KEC. TEBET JAKARTA SELATAN, TELP. 021-8298720 FAX. 8354466
151 PT. SAHABAT MULIA UTAMA
GEDUNG DEWAN DAKWAH JL. PANJANG NO. 12 ARTERI KELAPA DUA KEBON JERUK JAKARTA BARAT, TELP. 021-53677136 FAX. 5327091
152 PT. RAUDAH
KHARISMA WISATA
JL. JATINEGARA TIMUR IV NO. 66 KEL. RAWA BUNGA KEC. JATINEGARA JAKARTA TIMUR, TELP./FAX. 85917476
153 PT. TARWIYAH SEMESTA
WISMA GRIYA INTAN LT.2 JL. WARUNG BUNCIT RAYA 21 B JAKARTA, TELP. 021-791961123, 79196219 FAX. 021-79182713
154 PT. SYAHIDAN JL. SUKAJADI NO. 1 BANDUNG, TELP. 022-2041414/2041977
Sumber : kemenag.co.id
RAFA
155 PT. SAKINAH TOUR & TRAVEL
JL RAYA CONDET NO. 51 KEC. KRAMATJATI JAKARTA TIMUR, TELP. 021-87798913 FAX. 87798932
156 PT. HABAB
ALHANAYA TOUR & TRAVEL
JL. RAYA CONDET NO.5 RT. 05/16 KEL. CILILITAN KEC. KRAMATJATI JAKARTA TIMUR, TELP. 021-80888141 FAX. 80870323
157 PT. NUR ALA NUR
JL. DANAU SUNTER SELATAN BLOK 0-5 MEGA SUNTER NO. B.-12 KEC. TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA, TELP. 021-6518756 FAX. 6518958
158 PT. BIG TOUR AND TRAVEL
JL. KS. TUBUN NO. 28 RT/RW. 004/003, KEL. KOANG JAYA, KEC. KARAWACI, KOTA TANGERANG, JAWA BARAT, TELP. (021) 55730269, FAX. (021) 55730268, EMAIL: [email protected]
159 PT.
MANAJEMEN QOLBU TAUHIID
GD. YKKPT NO. 207 JL. ISKANDARSYAH I NO. 4 KEC. KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN, TELP. 021-7235255 FAX. 7235258
160 PT. SINDO WISATA TRAVEL
JL. PROKLAMASI NO. 61 DD, KEL. PEGANGSAAN, KEC. MENTENG, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA pusat, DKI JAKARTA, TELP. (021) 3917475, FAX. (021) 3908454, EMAIL: [email protected]
161 PT.
DAMARWULAN TOVELINDO
RUKO KELAPA GADING SQUARE BLOK M NO. 15 KELURAHAN KELAPA GADING BARAT, KEC. KELAPA GADING JAKARTA UTARA, TELP. 021-45871122
162 PT. CAHAYA
ANUGRAH AL MAWADDAH
JL. TERATAI PUTIH RAYA BLOK 19 KAVLING NO. 4C, RT/RW 003/04, KEL. MALAKA SARI, KEC. DUREN SAWIT, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR, DKI JAKARTA, TELP. (021) 86613816, FAX. (021) 86613815, EMAIL: [email protected]
163 PT. RAYAN
SIRINDO BARAKAH
JL. RAYA JATINEGARA TIMUR IV/9 RT 010 RW 002, KELURAHAN BALIMESTER, KECAMATAN JATINEGARA, KOTA ADMINSITRASI JAKARTA TIMUR, TELP. (021) 8514141, FAX. (021) 85909380, EMAIL: [email protected]
164 PT. AL
ANSHAR ASBIHU TAMA SEJAHTERA
JL. JEND. BASUKI RAHMAT NO. 12 KEL. BALIMESTER KEC. JATINEGARA JAKARTA TIMUR, TELP./FAX. 021-85900265
165 PT. KHIDMAT
LAMBAIAN KABAH
ROYAL PALACE BLOK A11, JL. PROF. DR. SOEPOMO, SH NO. 178A, BLOK A 11 NO. 178A, KEL. MENTENG DALAM, KEC. TEBET, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN, TELP. (021) 8314769, 8352529, FAX. (021) 83791974, EMAIL: [email protected]
166 PT. MABRUR TOUR & TRAVEL
JL. MAMPANG PRAPATAN RAYA NO. 56D RT. 001 RW. 06, KEL. MAMPANG PRAPATAN, KEC. MAMPANG PRAPATAN, JAKARTA SELATAN, TELP. (021) 7942010, FAX. (021) 7945659, EMAIL: [email protected]
167 PT. HASNI
MULTI BUSINESS TOUR & TRAVEL
JL. WARU NO. 28 RT. 001 RW. 008, KEL. RAWAMANGUN, KEC. PULOGADUNG, JAKARTA TIMUR, DKI JAKARTA, TELP. (021) 4706518, FAX. (021) 47883461, EMAIL: [email protected]
168 PT. MUHSANS ARGAM PUTRA
JL. UTAN KAYU RAYA NO. 70 A RT. 001, RW. 008, KEL. UTAN KAYU UTARA, KEC. MATRAMAN, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR, TELP. (021) 85901775, FAX. (021) 8520669, EMAIL: [email protected]
169 PT. PESONA
ARAFAH WISATA
JL. BANGKA RAYA RT. 005 RW.05 KELURAHAN PELA MAMPANG, KECAMATAN MAMPANG PRAPATAN, JAKARTA SELATAN, TELP. (021) 71795062, FAX. (021) 71795061, EMAIL: [email protected]
170 PT.
GAMALAMA INDO PESONA
WISMA MITRA SUNTER LANTAI 15 UNIT 15-03, JL. YOS SUDARSO KAV. 89 BLOK C-2 BOULEVAR MITRA SUNTER RW. 011 KEL. SUNTER JAYA, KEC. TANJUNG PRIOK, JAKARTA UTARA, DKI JAKARTA, TELP. (021) 29384827, FAX. (021) 29384837, EMAIL: [email protected]
171 PT. WITAMI
PRABUANA CIPTA
Jl. Rawajati Timur N0.2 Rt. 008, Rw. 008, Kel. Rawajati, Kec. Pancoran, Kota Administrasi Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Telp. (021) 797-4461, 7130-6213, Fax. (021) 797-4461, Email: [email protected]
172 PT. AL
FARRABY TOUR & TRAVEL
H. HASAN NO. 19 RT. 002 RW. 09, KELURAHAN BARU, KECAMATAN PASAR REBO, JAKARTA TIMUR, TELP. (021) 87712339, FAX. (021) 87712369, EMAIL: [email protected]
173 PT. SAFINA DANIA WISATA
JL. CIKINI II NO. 1-A, KELURAHAN CIKINI, KECAMATAN MENTENG, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA pusat, TELP. (021) 3917770, FAX. (021) 3917779, EMAIL: [email protected]
174 PT. JANNAH FIRDAUS TOUR
JL. CINERE RAYA KELURAHAN CINERE, KECAMATAN CINERE, KOTA DEPOK, JAWA BARAT, TELP. (021) 7549750/7532095, FAX. (021) 7549750, EMAIL:
Sumber : kemenag.co.id
& TRAVEL [email protected]
175 PT. WAHANA
AT-TAQWA ASSALAM
RUKO PARAMOUNT MARKETPLACE BLOK R NO. 35 GADING SERPONG DESA CURUGSANGERENG KEC. KELAPA DUA KAB. TANGERANG, BANTEN, TELP. (021) 54205701, FAX. (021) 54205676, EMAIL: [email protected]
176 PT. ANANDA
DAR AL HAROMAIN
JL. RAWASARI BARAT I NO. 16 E, RT.007/01, KEL. CEMPAKA PUTIH TIMUR, JAKARTA pusat, TELP. (021) 33042253, 45554274, FAX. (021) 4225502, EMAIL: [email protected]
177 PT. TIRTA BAROKA
GRAHA INDUK KUD, JL. WARUNG BUNCIT RAYA NO. 18-20, RT. 002, RW. 07, KELURAHAN |PEJATEN BARAT, KECAMATAN PASAR MINGGU, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN, TELP/FAX. (021) 79199498, EMAIL: [email protected]
178 PT. EL-ATIEQ TOUR & TRAVEL
JL. RAYA PONDOK KELAPA E. 10/4, RT/RW: 009/011, KELURAHAN PONDOK KELAPA, KECAMATAN DUREN SAWIT, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR, TELP. (021) 86903972, FAX. (021) 86904227, EMAIL: [email protected]
179 PT. KHALIFA WISATA
JL. KH. ABDULLAH SYAFII BLOK A NO. 29 GUDANG PELURU TEBET JAKARTA SELATAN, TELP. 021-83794854 FAX. 8309664
180 PT. AS
SYIRBANI MANDIRI WISATA
JL. TEBET TIMUR DALAM RAYA NO.99 RT.003/RW.06 KELURAHAN TEBET TIMUR, KECAMATAN TEBET, JAKARTA SELATAN, TELP. (021) 83702267, 83787992, FAX. (021) 83702267, EMAIL: [email protected]
181 PT. NUR ISLAMI TRAVEL
JL. GANGGENG RAYA NO. 36 RT 009 RW 01, KEL SUNGAI BAMBU KEC. TANJUNG PRIOK, JAKARTA UTARA. TELP 021-43901909
182 PT. QIFAYA TOUR & TRAVEL
PERKANTORAN PULOMAS I - GEDUNG 3 LANTAI 1 NO. 9, JL. JEND. AHMAD YANI NO. 2 JAKARTA TIMUR, TELP. 021-47862522 FAX. 47867824
183 PT. AWANA
TOURS & TRAVEL
JL. CIPUTAT RAYA NO.2G RT.009/08, KELURAHAN KEBAYORAN LAMA UTARA, KECAMATAN KEBAYORAN LAMA, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN, DKI JAKARTA, TELP. 7238613-14, FAX. (021) 7262446-53677830, EMAIL: [email protected]
184 PT. ALFIR WISATA
JL. DEWI SARTIKA NO. 160A KELURAHAN CAWANG, KEC. KRAMATJATI JAKARTA TIMUR 13630, TELP/FAX. 021-8001602
185 PT. AYU CIPTA INTERNUSA
JL. TB. SIMATUPANG KAV. 17 BLOK A-03 PASAR REBO JAKARTA TIMUR, TELP. 021-87795303 FAX. 87795514 EMAIL: [email protected]
186 PT. FATTUR
TOURS & TRAVEL
JL. MATRAMAN NO. 16A JAKARTA pusat, TELP. 021-3107773 FAX. 3151443
187 PT. GLOBAL ACCESS
JL. CONDET RAYA NO. 27 KRAMATJATI JAKARTA TIMUR, TELP. 021-80871619, 80871841 FAX. 80870069
188 PT. QADR JAYA MANDIRI
JL. INSPEKSI SALURAN B 1 A, RT. 005/007, KEL. CIPINANG MUARA, KEC. JATINEGARA, JAKARTA TIMUR, TLP (021) 85914106, EMAIL: [email protected]
189 PT. HAWLA MABRUR
JL. PEGAMBIRAN RAYA NO. 42A RAWAMANGUN JAKARTA TIMUR, TELP. 021-47882144, 47881889 FAX. 47881930
190 PT. NAMIRA JL. TB. SIMATUPANG RT.008 RW.002 KEL GEDONG, KEC PASAR REBO, JAKARTA TIMUR, TELP. (021) 71399839, FAX. (021) 7972348
191 PT. WISATA
RAHMAH SEMESTA
PRISMA KEDOYA PLAZA BLOK D-16 TAMAN KEDOYA PERMAI, JL. RAYA PERJUANGAN, KEBON JERUK JAKARTA BARAT 11530 TELP. 021-5358668,5358855,92604313 FAX : 021-53670516
192 PT. WISATA
TITIAN NUSANTARA
JL. ALYDRUS 84 A JAKARTA, TELP. 021- 6340049, FAX. 6342841 E-MAIL : [email protected]
193 PT. YATSRIB DAARUL ULUM
JL. RAWAJATI TIMUR I NO. 2 KALIBATA JAKARTA , TELP. 021-7984706 FAX. 79187488
194 PT. ZAM-ZAM
SUMBULA THOYYIBA
KAWASAN NIAGA DUTA MAS FATMAWATI JL. RS. FATMWATI NO.39 KELURAHAN CIPETE UTARA KECAMATAN KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN 12150 EMAIL : [email protected] TELP. 021-7494301 FAX 021.7494301
195 PT. ZIAR
NIDAUL HARAMAIN
JL. KH. ABDULLAH SYAFIIE NO. 33 RT/RW 012/009 KEL. BUKIT DURI KEC. TEBET JAKARTA SELATAN TELP. 021-83705291-92 FAX. 83705290
Sumber : kemenag.co.id
196 PT. ZIMAH TOUR & TRAVEL
SHOPPING ARCADE UNIT S-28 HOTEL GRAND SAHID JAYA JAKARTA JL. JEND. SUDIRMAN NO. 86 KEL. KARET TENGAH KEC. TANAH ABANG JAKARTA pusat TELP. 5741814, 5702307, 5704444 FAX. 5702420 EMAIL: [email protected]
197 PT. ALBILAD UNIVERSAL
JL. RAYA PONDOK GEDE NO. 8-9 A PINANG RANTI JAKARTA TIMUR, TELP. 021-87798484, FAX. 87783324
198 PT.
TRAVELINDO LUSIYANA
JL. SUMUR BATU RAYA NO. 9 RT/RW 003/02 KEL. SUMUR BATU KEC. KEMAYORAN JAKARTA pusat TELP. 021-4203873, 68566244 FAX. 021-4203873
199 PT. TRISA
BENTANG SARANA WISATA
JL. ASEM BARIS NO.13 B, KELURAHAN KEBON BARU, KECAMATAN TEBET, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN, TLP (021) 8304728, 83798653, FAX (021) 83707483
200 PT. TUNAS
ARMINDO WISATA
GEDUNG DANA PENSIUN AEROWISATA JL. KH. ABDULLAH SYAFEI NO. 21 D KEL. KEBON JERUK KEC. TEBET KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP. 021-83795691 FAX. 83795690
201 PT. TUNAS RIZKI SEMESTA
RUKAN ROYAL PALACE BLOK B NO. 24 JL. PROF. DR. SOEPOMO, SH NO. 17-B KEL. MENTENG DALAM KEC. TEBET KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP. 021-8314388, 83705285/86, 83151444, FAX. 83705285 EMAIL: [email protected]
202 PT. TUR
SILATURRAHMI NABI
JLN. KERINCI 8 NO. 1 B GUNUNG KEBAYORAN BARU JAKARTA, TELP. 021 - 72797407, FAX. 72797408.
203 PT. TURISINA BUANA
JL. BALAI PUSTAKA TIMUR NO. 39 BLOK A-6 RT/RW 001/009 KEL. RAWAMANGUN KEC. PULOGADUNG JAKARTA TIMUR
204 PT. USWAH
INSAN DINAMIKA
JL. PISANGAN LAMA RAYA NO. 8 PISANGAN TIMUR TELP. (021) 29378933, FAX (021) 29378933, JAKARTA TIMUR
205 PT.
VENICEINDAH PRATAMA
BANK PANIN pusat JL. JEND. SUDIRMAN NO. 1 JAKARTA, TELP. 021-5732880, 5732881 FAX. 5732882 EMAIL:[email protected]
206 PT. WAHANA MITRA WISATA
JL. ASEM BARIS RAYA NO. 126 B RT.006/014 KELURAHAN KEBON BARU, KECAMATAN TEBET, JAKARTA SELATAN 12830. NO TELP 021-83709933 EMAIL : INFO. [email protected]
207 PT. TISAGA
MULTAZAM UTAMA
RUKO CEMPAKA MAS BLOK I NO. 7 JL. LETJEND. SUPRAPTO KEL. SUMUR BATU JAKARTA pusat TELP. 021-42885027 FAX. 42882903
208 PT. TISAGA NURKHOTIMAH
KOMPLEK RUKO CEMPAKA PUTIH NO. 160 BLOK A.11 RT. 001/002, JL. LETJEN SUPRAPTO, KELURAHAN CEMPAKA BARU, KECAMATAN KEMAYORAN, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA pusat, TELP. (021) 42874871, EMAIL: [email protected]
209 PT. SULWOOD SINER REYSEN
JL. R.S. FATMAWATI NO. 55 C JAKARTA SELATAN, TELP. 021-7502934 FAX. 7691304 E-MAIL : [email protected]
210 PT. TONGGAK
BUMI INDAH ARAFAH
JL. CILANGKAP BARU NO. 18 A RT.009/01 KELURAHAN CILANGKAP KECAMATAN CIPAYUNG KOTA ADMINISTRASI JAKARTATIMUR, TELP. 021 97387497 EMAIL : [email protected]
211 PT.
TRAVELINA INDONESIA
JL. TAMAN KEMANG II BLOK D 3 KEMANG JAKARTA SELATAN -TELP (021) 7197622, FAX. 7196586
212 PT.
SWADHARMA TRAVELINDO
JLN. POS PENGUMBEN RAYA NO. 18 B JAKARTA BARAT, TELP. 021 - 53651555, FAX. 5307470
213 PT. TALBIA BINA SEKSAMA
GRAHA FORTUNA, JL. MAMPANG PRAPATAN NO. 96 JAKARTA, TELP. 021 - 7987200, 7987201, 79199221, FAX. 7982794.
214 PT. TAUBA ZAKKA ATKIA
RUKAN CROWN PALACE BLOK B 01 JL. PROF. DR. SOEPOMO NO. 231 MENTENG DALAM TEBET JAKARTA SELATAN, TELP. 021-83787401, FAX. 83787402 E-MAIL : [email protected]
215 PT. TERMINAL
WISATAWAN KELANA INDAH
JL. RAYA BOGOR KM 22. NO. 4-A RT/RW 010/001 KEL. RAMBUTAN KEC. CIRACAS JAKARTA TIMUR TELP. 021-87782169, 70784825 FAX. 87795329
216 PT. THAYIBA
TORA TOURS&TRAVEL
JL. PEJATEN BARAT RAYA NO. 45 E JAKSEL, TELP. 021-7181311-12, FAX. 7191843 E-MAIL : [email protected]
217 PT. TIGA CAHAYA
JL. SOEKARNO HATTA NO. 8A RT/RW 06/11 KEL. JATIMULYO KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG JAKARTA TIMUR TELP. 0341-485154 FAX.
Sumber : kemenag.co.id
UTAMA 0341-485155 EMAIL:[email protected]
218 PT. TIMA
AMANAH PRIMA WISATA
JL.BASUKI RAHMAT RT: 001/009 KEL. RAWABUNGA, KEC. JATINEGARA JAKARTA TIMUR TELP. 021-85913602 FAX. 85913604 EMAIL: [email protected] ; [email protected]
219 PT.
SANDHORA WAHANA WISATA
CROWN PALACE BLOK A17 JL. PROF. DR. SOEPOMO, SH NO. 231 TEBET JAKARTA SELATAN, TELP. 021-83787435, 83787436, FAX. 83703161, E-MAIL : [email protected]
220 PT. SARI
RAMADA ARAFAH
GEDUNG HOTEL KARTIKA CHANDRA - RUANG 001-003 ARCADE G JL. JENDRAL GATOT SUBROTO RT. 005 RW. 002 KEL. KARET SEMANGGI KEC. SETIABUDI JAKARTA SELATAN, DKI JAKARTA, TELP. (021) 5264081, 2500313, EXT. 73137, FAX. (021) 5264082, EMAIL: [email protected]
221 PT. SAUDI WISATA TRAVEL
JL. WARUNG JATI BARAT NO. 14A RT/RW 002/05 JATIPADANG PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN TELP. 021-78842724, 78842824 FAX. 78842761
222 PT. AROFAH
SATYA PRAKARSA
JL. RADIO DALAM RAYA F3A KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN; TELP 7228972; 72795883; EMAIL [email protected]
223 PT. SOFYAN
WISATA WISATA IHSANI TOUR & TRAVEL
JL. CUT MEUTIAH NO. 9 KEL. CIKINI KEC. MENTENG JAKARTA TELP. 021-31907613, FAX 021-31907614 EMAIL: [email protected]
224 PT. SAFA INSAN ARMANI
GRAND SLIPI TOWER LT. 9 UNIT K JL. LETJEN S PARMAN KAV. 22-24 KEL. PALMERAH KEC. PALMERAH JAKARTA BARAT TELP. 021-82582299 FAX. 82582288 EMAIL: [email protected]
225 PT. SAFANA Tour & Travel
HOTEL BUMI KARSA, KOMP. BIDAKARA JL. GATOT SUBROTO KAV. 71-73 JAKARTA, TELP. 021 - 83706116, FAX. 83706117
226 PT. SAFIIR AMAL IMANI
JL. ANGGREK NELI MURNI B-82 KEMANGGISAN JAKARTA BARAT TELP. 021-70080023-32 FAX. 53652540
227 PT. SAHARA
KAFILAH WISATA
KAFILA BISNIS CENTER, JL. RAYA BOGOR KM. 21 NO. 1-2 RT. 005/001, KELURAHAN RAMBUTAN, KECAMATAN CIRACAS, JAKARTA TIMUR, TELP. (021) 8403641, FAX. (021) 8400188, EMAIL: [email protected]
228 PT. SAHID
GEMA WISATA TOURS
SAHID JAYA HOTEL, JL. JEND. SUDIRMAN KAV.86 JAKARTA, TELP. 021 - 5702270, FAX. 5701615, 5702271
229 PT. PHINISI WISATA
Jl. Kecapi Raya No. 73 Rt. 001, Rw. 005, Kel. Jagakarsa, Kec. Jagakarsa, Kota Administrasi Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Telp. 78883132, 78893872, 7875370, 78883199, Email: [email protected]
230 PT. PRIMA
ASTUTI SEJAHTERA
Jl. Raya Pondok Gede No. 12 A, Kampung Dukuh 2 Rt. 003/01, Kel. Dukuh, Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Telp. (021) 8006091, Fax. (021) 80877292, Email: primas [email protected]
231 PT. RAUDHAH AMANI WISATA
Jl. Asem Baris Raya No. 1-A, RT. 006/004, Kel. Kebon Baru, Kec. Tebet, Kota Administrasi Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Telp. (021) 8298383, 83702779, Fax. (021) 8308282, Email: [email protected]
232 PT. RADIAN
KHARISMA WISATA
JLN.RAYA LENTENG AGUNG NO. 8 A JAKARTA SELATAN -TELP (021) 7868327/ 78888230/ 78884226FAX. 78881549 EMAIL : [email protected]
233 PT. RAUDAH EKSATI UTAMA
JL. TENGKU CIK DITIRO NO. 40 JAKARTA, TELP. 021-3924311, 3924321 FAX. 3106178 EMAIL: [email protected]
234 PT. RAUDHA RAHMA ABADI
GEDUNG PHILANTHROPY BUILDING JL. BUNCIT RAYA NO. 14 KELURAHAN JATI PADANG KEC. PASAR MINGGU KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN, TELP : (021) 7821373, FAX (021) 7821616
235 PT. RAZEK
TOURS & TRAVEL
JL. BENDUNGAN HLILIR RAYA NO. 96 B JAKARTA, TELP. 021-5735556-58, 5732039-40, FAX. 5735559 E-MAIL : [email protected]
236 PT. RESI
MANUNGGAL LESTARI
JL. UTAN KAYU RAYA NO. 64 RT/RW 013/006 KEL. UTAN KAYU KEC. MATRAMAN KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP 021-85914754 FAX. 021-86901121
237 PT. RIHLAH ALATAS WISATA
JL. UTAN KAYU RAYA NO. 64 RT/RW 013/006 KEL. UTAN KAYU KEC. MATRAMAN KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP 021-85914754 FAX. 021-86901121
238 PT. PATIHINDO PERMAI
APARTEMEN BRAWIJAYA, JL. BRAWIJAYA XII NO. 1 KEL. PULO KEC. KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN TELP. 021-7226355 FAX. 7265211
Sumber : kemenag.co.id
239 PT. PATUNA MEKAR JAYA
JL. PANGLIMA POLIM RAYA NO. 43 A KEL. MELAWAI KEC. KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN TELP. 021-7228830, 7255411 FAX. 7200414, 7200415 EMAIL: [email protected]
240 PT. PENATA RIHLAH
JL. WARUNG JATI BARAT NO. 14 A RT/RW 002/05 KEL. JATIPADANG KEC. PASAR MINGGU KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP. 021-78842724, 78842824, FAX. 78842761 EMAIL: [email protected]
241
PT.BIRO PERJALANAN WISATA PROCONFO INDAH
KOMPLEK GOLDEN PLAZA BLOK G / 3A JL. RS. FATMAWATI NO. 15 KEL. GANDARIA SELATAN KEC. CILANDAK KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP. 021-7665858, 7665885, 7665888, FAX. 7663113
242 PT. PUTRA
MARKHAMAH TOUR & TRAVEL
JL. TEBET TIMUR DALAM VI NO. 9A, TELP. 021-83783737, FAX. 83700742 JAKARTA SELATAN
243 PT. PUTRA NUSA MANDIRI
JL. JATINEGARA TIMUR NO. 84 A JAKARTA TELP. 021-8190694, 8502809-11 FAX. 8199322, 8502591 EMAIL: [email protected]
244 PT. ORIANA
CAKRAWALA TOURS & TRAVEL
JL. TALI RAYA BRIGJEN KATAMSO NO. 33 KEL. KOTABAMBU SELATAN, KEC. PALMERAH, JAKARTA BARAT, DKI JAKARTA, TELP. (021) 29414761, FAX. (021) 29414762, EMAIL: [email protected]
245 PT. PACTO GD. WISMA AGUNG JL. TAMAN KEMANG NO. 21 KELURAHAN BANGKA
KECAMATAN MAMPANG PRAPATAN BANGKA JAKARTA SELATAN. TELP 021 7196550 FAX. 7193132
246 PT. PANDI
KENCANA MURNI
RUKAN BUSINESS PARK KIRANA CAWANG RK. NO. 05 JL. D.I. PANJAITAN KAV. 48 RT. 008/02 KEL. CIPINANG CEMPEDAK KEC. JATINEGARA JAKARTA TIMUR, TELP./ FAX. 021-29067433
247 PT. PANDU AS SHOFA
PURI SENTRA NIAGA BLOK A/14 RT. 012 RW. 07 KEL. CIPINANG MELAYU, KEC. MAKASAR KOTA JAKARTA TIMUR, TELP. (021) 8603940, 8603942, 8603945, 8626470, 8626471 FAX. 8626472 EMAIL: [email protected]
248 PT. PANJI MAS WISATA
GD. BINASENTRA LT. 1 KOMP. BIDAKARA JL. GATOT SUBROTO KAV. 71-73 KEL. MENTENG DALAM KEC. TEBET KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP. 021-8297110 FAX. 83793515
249 PT. NIPINDO ANTAR WISATA
JL. PEGAMBIRAN NO. 5 RAWAMANGUN RT/RW 012/07 KEL. JATI, KEC. PULOGADUNG JAKARTA TIMUR, TELP. 021-29833000 FAX. 29833030, EMAIL : [email protected]
250 PT.
MUSLIMUN TRAVEL
JL. SRENGSENG RAYA NO. 77 JAKARTA BARAT TELP. 021-5856827 FAX. 5869821
251 PT. NOOR
HANA PERTIWI TOUR
KOMP. PERKANTORAN NIRWANA SUNTER ASRI BLOK J-2 NO. 6, JL. SUNTER PERMAI RAYA JAKARTA, TELP. 021 - 6512868, 6522173 FAX. 6512458 E-MAIL : [email protected] ; [email protected]
252 PT. NUR
RAMADHAN WISATA
JL. CEMPAKA PUTIH RAYA NO. 25 RT. 001 RW. 003, KELURAHAN CEMPAKA PUTIH BARAT, KECAMATAN CEMPAKA PUTIH, JAKARTA pusat, DKI JAKARTA, TELP. (021) 42872822, FAX. (021) 42879251, EMAIL: [email protected]
253 PT. NUR RIMA AL-WAALI
JL. MAMPANG PRAPATAN RAYA NO. 74 E JAKARTA SELATAN TELP. 021-7989269 FAX. 7916948
254 PT. NURUL
AMANAH SIRINDO
RUKAN ROYAL PALACE BLOK B NO. 24 JL. PROF. DR. SOEPOMO, SH., NO. 178 A KEL. MENTENG DALAM KEC. TEBET KODA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN DKI JAKARTA, TELP. (021) 8353827, 83790654, FAX. (021) 83705285, EMAIL: [email protected]
255 PT. NURUL ZAHRA
JL. RAYA CONDET NO. 31 RT. 004 RW. 05, KELURAHAN CILILITAN, KECAMATAN KRAMAT JATI, JAKARTA TIMUR, TELP. (02) 80887453, FAX. (021) 80887456, EMAIL: [email protected]
256 PT. ORANYE PATRIA WISATA
JL. RAYA CONDET NO. 12 RT/RW 004/005 KEL. CILILITAN KEC KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR TELP. 021-80886645 FAX. 80878509
257 PT. PANTRAVEL
JL. DR. SAHARJO NO. 96 - A, KEL. MENTENG ATAS KEC. SETIABUDI KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP.021-8291008 FAX. 8303904 EMAIL: [email protected]
258 PT. MAULANA TOUR & TRAVEL
JL. PEDATI DALAM GG. Y.I RT/RW 004/010 NO. 25 KEL. BIDARACINA KEC. JATINEGARA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR TELP. 021-8400880, 85105
Sumber : kemenag.co.id
259 PT. MUMTAZ
SABILA MABRUR
JL. TERUSAN I GUSTI NGURAH RAI RUKO SPBU NO. 11, RT/RW: 001/011, KEL. PONDOK KOPI, KEC. DUREN SAWIT, JAKARTA TIMUR, TELP. (021) 5264305, FAX. (021) 5210764, 5254906, EMAIL: [email protected]
260 PT. MUNA BINA INSANI
JL. RM. HARSONO NO. 14 RT 007/004 KEL. RAGUNAN KEC. PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN 12550 TELP 021-7822292 FAX. 021-7822293
261 PT. BINA
INSAN MUNAWAROH
WISMA IKADI JL. BAMBU APUS RAYA NO. 62 JAKARTA TIMUR, TELP. 021-28961600, 84978902 FAX. 84978903
262 PT. MUSFIRATUR
RUKO MITRA MATRAMAN JAKARTA TIMUR NO. TELP 021 85916565 FAX. 85914747 EMAIL: [email protected]
263 PT. MUTIARA LIMA WISATA
JL. CIKOKO BARAT III NO. 22, PANCORAN, JAKARTA SELATAN, TELP. 021-32854775, FAX. 7992221 E-MAIL : [email protected]
264 PT. NABILA
SURABAYA PERDANA
JL. KH. ABDULLAH SYAFIIE NO.44 RT.012 RW.009, KELURAHAN BUKIT DURI, KECAMATAN TEBET, JAKARTA SELATAN,TELP (021) 8353689-8353690, FAX (021) 8296905, EMAIL : [email protected]
265 PT. NADWA MULIA UTAMA
JL. CEMPAKA PUTIH RAYA NO. 8 BLK Q1 RT/RW 001/003 KEL. CEMPAKA PUTIH BARAT KEC. CEMPAKA PUTIH JAKARTA pusat, TELP 021-4281065, 70633196 FAX. 4257264
266 PT. MASINDO BUANA WISATA
JL. TEBET RAYA NO. 38 A RT/RW 009/04 KEL. TEBET TIMUR KEC. TEBET JAKARTA SELATAN TELP. 021-8293250 FAX. 8308661 EMAIL: [email protected]
267 PT.
MEGAHBUANA LAENA PERSADA
JL. WISMA LAENA JL.KH. ABDULLAH SYAFII NO. 7 CASABLANCA JAKARTA TELP. 021-83566660, 8356662 FAX. 8356661
268 PT. MINAMAS ANGKASA SAKTI
JL. BENDUNGAN HILIR RAYA NO. 96 B LT. III JAKARTA, TELP. 021 - 5732039, FAX. 5735559 E-MAIL : [email protected]
269 PT. MITRA
TOURS & TRAVEL
JL. ABDUL MUIS NO. 68, KEL. PETOJO SELATAN, KEC. GAMBIR, JAKARTA pusat, TLP (021) 3455188, FAX (021) 3852966, EMAIL : [email protected]
270 PT. MULIA PACIFIC TOURS
JL. RADIO DALAM RAYA NO. 16B KEL. GANDARIA UTARA KECAMATAN KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN, TLP (021) 722 9001, FAX (021) 723 5209, EMAIL: [email protected]
271 PT. MULIA RAHAYU MITRA
JL. CISANGGIRI V NO. 4 RT/RW 005/04 KEL. PETOGOGAN KEC. KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN TELP. 021-7230861, 7231779, 7231847 FAX. 7229429
272 PT. MADINAH IMAN WISATA
KOMPLEK INKOPAL BLOK. C NO. 39-41, JL. BOULEVARD BARAT, KEL. KELAPA GADING BARAT, KEC. KELAPA GADING, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA, DKI JAKARTA, TLP (021) 4585 8838, FAX (021) 4585 8803, EMAIL: [email protected]
273 PT. MAGNA
DWI ANITA TOUR
JL. BEKASI TIMUR IV NO. 03 RT. 001 RW. 08 KELURAHAN CIPINANG BESAR UTARA, KECAMATAN JATINEGARA, JAKARTA TIMUR, TELP. (021) 8516461, 8512195, FAX. (021) 8516461 EMAIL : [email protected]
274 PT.
MAKASSAR TORAJA TOUR & TRAVEL
JL OTISTA RAYA NO. 80 A RT/RW 001/004 KEL. BIDARA CINA KEC. JATINEGARA KOTA ADM. JAKARTA TIMUR
275 PT. MANASIK PRIMA
JL. CILEDUK RAYA NO. 74 RT/RW 008/006 KEL. CIPULIR KEC. KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN TELP. 72793999 FAX. 7245252
276 PT. MARBA
WISATA INDONESIA
JL. TEBET BARAT DALAM RAYA NO. 38 RT. 014, RW. 03, KEL. TEBET BARAT, KEC. TEBET, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN, TELP. (021) 83707133, FAX. (021) 83708158, EMAIL: [email protected]
277 PT. MARGI SUCI MINARFA
RUKAN GRAHA CEMPAKA MAS BLOK. D NO. 23 LT. II JL. LETJEND SUPRAPTO KEL. SUMUR BATU, JAKARTA pusat, DKI JAKARTA, TELP. (021) 4261781, (021) 4261782, EMAIL: [email protected]
278 PT. MARIAM RIADIEN
JL. BENDA RAYA NO. 54 D RT. 008 RW. 004, KEL. CILANDAK TIMUR, KEC. PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN, TELP (021) 7806236, FAX (021) 7807286, EMAIL : [email protected]
279 PT. MARWAH SARI UTAMA
JL. ASEM BARIS RAYA NO. 1-B RT. 004 KEL. KEBON BARU KEC. TEBET JAKARTA SELATAN TELP. 021-83702761 FAX. 8350392 EMAIL: [email protected]
280 PT. LINTAS
ZIARAH SAHARA
JL. ARTERI RAYA POS PENGUMBEN NO. 23 SUKABUMI SELATAN KEBON JERUK JAKARTA, TELP. 021-5342129, FAX. 5302716
Sumber : kemenag.co.id
281 PT. KANOMAS ARCI WISATA
JL. SALEMBA TENGAH NO. 12 H KELURAHAN PASEBAN, KECAMATAN SENEN, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA pusat, TELP. (021) 3928115, 3928119, 3144648, 3928560, FAX. (021) 3927904, EMAIL: [email protected]
282 PT. KEMANG
NUSANTARA TRAVEL
JL. BENDA NO. 23A RT. 001 RW. 004 KEL. CILANDAK TIMUR, KEC. PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN, TELP. (021) 78846874, FAX. (021) 7827858, EMAIL: [email protected]
283 PT.
KARSHINTA TUNGGAL WISATA
JL. RS. FATMAWATI RAYA NO. 49 RT. 001 RW 004 KEL CILANDAK BARAT KEC. CILANDAK JAKARTA SELATAN, TELP. 021 - 7662229, 7503386 FAX. 7512726
284 PT. KHARISSA
PERMAI HOLIDAY
JL. CILOSARI NO. 24 B KEL. CIKINI KEC. MENTENG JAKARTA pusat TELP. 021-3153954, 3916370, FAX. 3156106-3925101 EMAIL: [email protected]
285 PT. JASA
WISATA NUSANTARA
JL. CIPINANG BESAR NO. 6 RT 008/06 KEL. CIPINANG BESAR SELATAN, KEC. JATINEGARA KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP. 021-8197234, 8516784 FAX. 021-85903820
286 PT. MABRURO PURI SURYA JAYA B2/19 RT.02/RW.11, DESA GEDANGAN, KECAMATAN
GEDANGAN, KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMUR, TELP. (031) 8911923, 8915569, FAX. (031) 8918292, EMAIL: [email protected]
287 PT. MADANI BINA BERSAMA
TEBET BARAT DALAM NO. 73, RT. 001 RW. 05, KEL. TEBET BARAT, KEC. TEBET, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN, TELP. (021) 8295850, FAX. (021) 8316051, EMAIL: [email protected]
288 PT. MADANI PRABU JAYA
JL. DEWI SARTIKA NO. 38 C RT/RW 006/004 KEL. CAWANG KEC. KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR TELP. 021-8092031, 80873792, 80873793 FAX. 8002919 EMAIL: [email protected] , [email protected]
289 PT. KAFILAH
MAGHFIRAH WISATA
JL. MATRAMAN RAYA BLOK A1 NO. 25 JAKARTA, TELP. 021-8517172, 8519711, 8519742, FAX. 85918135 E-MAIL: [email protected]
290 PT. KINDAI
TOURS & TRAVEL
GD. GRHA 701 LT.3 JL. DANAU TOBA NO. 151 BENDUNGAN HILIR JAKATA pusat, TLP. 021- 5704843 FAX. 5735365 E-MAIL : [email protected]
291 PT. KOTA
PIRING KENCANA TOUR
JL. KEBAHAGIAAN NO. 11 B KEL. KRUKUT KEC. TAMANSARI KOTA ADM. JAKARTA BARAT TELP. 021-63854002, 63853978 FAX. 63853992 EMAIL: [email protected], [email protected]
292 PT. KUBAH
WISATA NUSANTARA
JL. CEMPAKA PUTIH TIMUR 24 RT. 016/03 KEL. CEMPAKA PUTIH TIMUR, KEC. CEMPAKA PUTIH, JAKARTA pusat, TLP (021) 4221374, EMAIL: [email protected]
293 PT. LASER PRATYAKSA
KRAMAT CENTER BLOK B-12 JL. KRAMAT RAYA NO. 7-9 RT/RW 004/002 KEL KRAMAT KEC. SENEN JAKARTA pusat TELP. 021-3928822 FAX. 3928833 EMAIL:[email protected]
294 PT.
HOLYLAND ABADI
JL. TEBET BARAT DALAM RAYA NO. 16 JAKARTA, TELP. 021 - 8378 5640 - 8378 5641, FAX. 8379 4659 E-MAIL : [email protected]
295
PT. BIRO PERJALANAN WISATA HUDAYA SAFARI
GED. MENARA DAWAH, KRAMAT RAYA NO.45 JAKARTA, TELP. 31900306, 31900309, 31900149, FAX. 3161961 E-MAIL : [email protected]
296 PT. IBADAH NUR HASANAH
JL. K.H WAHID HASYIM NO. 40 JAKARTA pusat, DKI JAKARTA (021) 3902101 FAX (021) 3902103 EMAIL: [email protected]
297 PT. INDAH
PERMATA PERMAI
JL. PACUAN KUDA RAYA NO. 3 RT.001/011, KEL. KAYU PUTIH, KEC. PULOGADUNG, JAKARTA TIMUR, TLP (021) 47863319, FAX (021) 4706413
298 PT. INDAH SAFARINA
JL. RAYA PASAR MINGGU KM. 18.3 NO. 9A JAKARTA SELATAN TELP. 021-79190107, 79184481 FAX. 79191582
299 PT. INTAN
KENCANA TRAVELINDO
JL. KH. ABDULLAH SYAFIIE NO. 3-D RT/RW 003/009 KEL. BUKIT DURI KEC. TEBET JAKARTA SELATAN TELP. 021-83795606, 70985118 FAX. 83795607
300 PT. INTAN SALSABILA
JL. TEBET BARAT DALAM RAYA NO. 55 C RT/RW 005/003 KEL. TEBET BARAT KEC. TEBET KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP. 021-83705341 FAX. 83705342
301 PT. JAMILA
ANTAR NUSA WISATA
JL. PROF. SOEPOMO, SH NO. 73 KAV. B RT/RW 001/015 KEL. MENTENG DALAM KEC. TEBET KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP. 021-83706200/6300 FAX. 021-83705900 EMAIL: [email protected]
Sumber : kemenag.co.id
302
PT.BIRO PERJALANAN WISATA HELUTRANS ALHAADII ZIARAH
PURI SENTRA NIAGA BLOK A/6 JL. RAYA KALIMALANG JATIWARINGIN RT/RW 012/07 KEL. CIPINANG MELAYU KEC. MAKASSAR KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP. 021-86601315, 86601316 FAX. 8626441
303 PT. HIDAYAH SAFIR
JL. MATRAMAMAN NO. 30 E BR. 016 KAWASAN TERPADU MENTENG SQUARE KEL. KENARI KEC. SENEN TELP. 021-31924164/70763341 FAX. 31924147 EMAIL: [email protected]
304 PT. HIJAZ TOUR & TRAVEL
JL. OTISTA RAYA NO. 141 RT/RW 006/08 KEL. BIDARA CINA KEC. JATINEGARA KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP. 021-85902642, 32230143, FAX. 85902634 EMAIL: [email protected]
305 PT. HIKMAH MULIA UTAMA
JL. PRAMUKASARI III NO. 4 (69B) RT 014/007 KEL. RAWA SARI KEC. CEMPAKA PUTIH JAKARTA pusat TELP/FAX 021-4240944 EMAIL : [email protected]
306 PT. GESYA
PRIMA BIRO PERJALANAN UMUM
JL. CIPINANG MUARA RAYA NO. 42A JATINEGARA JAKARTA TIMUR, TELP. 021-8583712, 85907723, 30072079 FAX. 85907722
307 PT. GADIKA EXPRESINDO
JL. BULAK RANTAI NO. 1C KEL. TENGAH KEC. KRAMATJATI JAKARTA TIMUR, TELP. 021-80888682, 80888942 FAX. 80888379
308 PT. GAIDO
AZZA DARUSSALAM
JL. KYAI CARINGIN BLOK A NO. 5, KELURAHAN CIDENG, KECAMATAN GAMBIR, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA pusat, TELP. (021) 34834400, FAX. (021) 34830219, EMAIL: [email protected]
309 PT. GALIH
TUNGGAL PERKASA
RUKAN ROYAL PALACE BLOK B 15 JL. PROF. DR. SOEPOMO, SH KEL. MENTENG DALAM KEC. TEBET KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP. 021-8299127, FAX. 8314284
310 PT. GAMAL
HIKMAH PUSAKA
JL. MATRAMAN DALAM II NO. 1 KEL. PEGANGSAAN KEC. MENTENG JAKARTA pusat TELP. 021-31907645, 3913061, 31900412 FAX. 3160029 EMAIL: [email protected]
311 PT. GATRA
CITRA KENCANA
JL. WARUNG JATI TIMUR NO. 28 RT/RW 007/04 KEL. KALIBATA KEC. PANCORAN JAKARTA SELATAN
312 PT. GELORA
INDAH PERDANA
JL. TANAH ABANG III NO. 19 C KELURAHAN PETOJO SELATAN KECAMATAN GAMBIR JAKARTA pusat, 021-34833366, 3457479 FAX. 3457476
313 PT. GEMA SHAFA MARWA
RUKO MUTIARA FAZA, JL. CONDET RAYA NO. 27 /RC 2 RT/RW 007/001 KEL. GEDONG KEC. PASAR REBO JAKARTA TIMUR TELP. 021-87782122, 8412967 FAX. 8412967 EMAIL: [email protected], [email protected]
314 PT. GEMA
WAHYU PRATAMA
RUKO CEMPAKA MAS BLOK.J NO. 2 JL. LETJEND SUPRAPTO JAKARTA, TELP. 021-42885037, FAX. 42885038 EMAIL: [email protected] ; [email protected]
315 PT. FAJRUL IKHSAN WISATA
GEDUNG ESQ LEADERSHIP CENTER JL. CIPUTAT RAYA NO. 1 B, PONDOK PINANG JAKARTA SELATAN, TELP. 021-7696654, 75819076 E-MAIL : [email protected]
316 PT. FARAH
FAZA ASTATAMA
JL. KRAMAT II NO. 59 KEL. KWITANG KEC. SENEN KOTA ADM. JAKARTA pusat TELP. 021-31908429 FAX. 3142209
317 PT. FEMMY
TOURS & TRAVEL
JL. HOTEL C ONE JL. . LETJEND SUPRAPTO NO. 62 KELURAHAN CEMPAKA PUTIH BARAT KECAMATAN CEMPAKA PUTIH KOTA ADM. JAKARTA pusat, DKI JAKARTA, TELP. (021) 42881156 FAX. (021) 42881159, EMAIL: [email protected]
318 PT. FLYWELL
TRAVEL INDONESIA
PRINCE CENTRE BUILDING LT. V RUANGAN 0506 JL. JEND. SUDIRMAN KAV 3-4 KEL. KARET TENGSIN KEC. TANAH ABANG JAKARTA pusat, TELP (021) 5700420, 5700443, FAX (021) 5700421, EMAIL : [email protected]
319 PT. DENA
VISTAMA TOUR & TRAVEL
WISMA DENA JL. RAYA CONDET PEJATEN NO. 14 - 16, KELURAHAN PEJATEN BARAT, KECAMATAN PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN, TELP. (021) 7944584, FAX. (021) 7944677, EMAIL: [email protected]
320 PT.
DEWISERASI INDAHWISATA
JL. TEBET RAYA NO. 25 C RT/RW 001/002 KEL. TEBET TIMUR KEC. TEBET JAKARTA SELATAN TELP. 021-83787733 FAX. 83709233
321 PT. DIAN NUSA INSANI
JL. MAMPANG PRAPATAN RAYA NO. 69 JAKARTA, TELP. 021 - 79195808, 9, FAX. 791 95789.
Sumber : kemenag.co.id
322 PT. DIAN
SALTRA PERDANA
JL. RS. FATMAWATI NO. 39 KEL. CIPETE UTARA KEC. KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN TELP. 021-72797052, 7251025, 7231394 FAX.72797053 EMAIL: [email protected]
323 PT. DINA SETYA RAHMA
JL. PEMUDA 72-73 A RAWAMANGUN JAKARTA TELP. 021-47861015 FAX. 4712777
324 PT. DIYO SIBA JL. PACUAN KUDA RAYA NO.3 JAKARTA, TELP. 021 - 47863319/21,23, FAX. 4706413
325 PT. DUA RIBU WISATA
JL. DEWI SARTIKA NO. 69 A RT/RW 001/002 KEL. CAWANG KEC. KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR TELP. 021-80882000, 80880577, 8010121 FAX. 80878204 EMAIL: [email protected]
326 PT. DUTA FARAS
JL. TERUSAN HR. RASUNA SAID NO. 25 RT/RW 003/02 KEL. KUNINGAN BARAT KEC. MAMPANG PRAPATAN KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP. 021-5266964-65 FAX. 5266999 EMAIL: [email protected]
327 PT. EDIPENI TRAVEL
JL. PROF. DR. SATRIO NO. 64 KELURAHAN KARET KUNINGAN KECAMATAN SETIABUDI JAKARTA 12940, TELP. (021) 5260649, 52900161, FAX. (021) 52901484, EMAIL: [email protected]
328 PT. BHUANA ETAM LESTARI
JL. BEKASI TIMUR IV NO. 03 RT/RW 001/008 KEL. CIPINANG BESAR UTARA KEC. JATINEGARA JAKARTA TIMUR TELP. 8583110, 8575099 FAX. 8583110 EMAIL: [email protected]
329 PT. BINA
KREASI PESONA SELARAS
JL. RAYA CASABLANCA NO. 4 MENTENG DALAM TEBET JAKARTA SELATAN 12870 TELP. 021-8353811-8353812 FAX.021-8280738 EMAIL : [email protected]
330 PT. BUDI LUHUR ABADI
JL. RAYA PONDOK GEDE NO. 8-9 PINANG RANTI JAKARTA TIMUR TELP. 012-80885745 FAX. 80885803
331 PT. CAHAYA PILIHAN UTAMA
RUKO PERMATA JL. KEBON JERUK RAYA BLOK A2 NO.7 JAKARTA BARAT -TELP (021) 5307658 FAX 53690108
332 PT. CARAKA
WISATA TOUR AND TRAVEL
JL. JATI BARU RAYA NO. 56 A KEL. CIDENG, KEC. GAMBIR, KOTA JAKARTA pusat TELP. 021-3451476, 3451479, 3456252 FAX. 3808334, 3807532 EMAIL: [email protected]
333 PT. CERIA PATRIA WISATA
JL. CEMPAKA PUTIH RAYA NO. 25 RT. 001 RW. 003, KELURAHAN CEMPAKA PUTIH BARAT, KECAMATAN CEMPAKA PUTIH, JAKARTA pusat, TELP. (021) 42872822, FAX. (021) 42879251, EMAIL: [email protected]
334 PT.
CHANDRAGAMA MUDA
PERUM CITRA 2 BLOK H-1 / 28 RT/RW 007/012 KEL. PEGADUNGAN KEC. KALIDERES KOTA ADM. JAKARTA BARAT TELP. 021-6199175 FAX. 54375337
335
PT. BIRO PERJALANAN WISATA CORDOVA ABILA
JL. KEMANG TIMUR RAYA NO. 48 KEL. BANGKA KEC. MAMPANG PRAPATAN JAKARTA SELATAN TELP. 021-7194808 FAX. 7182544
336 PT.
BAITULLOH KOTA INTAN WISATA
JL RAYA POS PENGUMBEN NO. 10 B-A RT/RW 004/05 KEL. SUKABUMI SELATAN KEC. KEBON JERUK KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT TELP. 021-53655313 FAX. 53655354
337 PT. BALDA CITRA MANDIRI
JL. WIJAYA I NO. 8 PETOGOGAN, KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN, TELP. (021) 72791209, 72797801 FAX. 7221345 EMAIL: [email protected]
338 PT. AVIANCA MULIATAMA
JL. JEND. BASUKI RAHMAT 25, KEL. CIPINANG BESAR SELATAN, KEC. JATINEGARA, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR, DKI JAKARTA, TELP. (021) 859888, FAX. (021) 85916999, EMAIL: [email protected]
339 PT. ASAMULIA EXPRESS
Jl. Tebet Timur Dalam II No. 29, Kel. Tebet Timur, Kec. Tebet, Kota Adm. Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Telp. (021) 8357000, Fax. (021) 8281026, Email: [email protected]
340 PT. ANANDA
NURUL HAROMAIN
Jl. Rawasari Barat I No. 16 E, Rt.007/01, Kel. Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Telp. (021) 33042253, 45554274, Fax. (021) 4225502, Email: [email protected]
341 PT. BARFO SIS ALKHAIRAAT
GRAHA ANUGERAH LT. 1, JL. RAYA PASAR MINGGU NO. 17A PANCORAN JAKARTA SELATAN, TELP 021-7983424 FAX. 7983425
342 PT. BASMAH ARYO WISATA
PERTOKOAN GRAHA MAS FATMAWATI BLOK A.1 NO. 31 JL RS FATMAWATI NO 71 JAKARTA SELATAN
343 PT. BATEMURI TOURS
GD. MENARA HIJAU LT.3, JL. MT HARYONO KAV. 33 JAKARTA, TELP. (021) 7985920, FAX. 7985861, 7985864, E-MAIL : [email protected]
344 PT. BAYUAJI DUNIA WISATA
GD WISMA BAYUAJI LT. 4 JL. GANDARIA TENGAH III NO. 44 KEL KRAMAT PELA KEC. KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN TELP. 021-7232274
Sumber : kemenag.co.id
345 PT. AROFAH
TRAVEL MANDIRI
H. NAWI RAYA NO. 55 KEL. GANDARIA SELATAN KEC. CILANDAK KOTA ADM. JAKARTA SELATAN TELP. 021-75914510/20/30 FAX. 75914480
346 PT.
ARRAYYAN UTAMA
JL. BALIKPAPAN RAYA NO. 11-A KEL. PETOJO SELATAN, KEC. GAMBIR JAKARTA pusat, TELP. 021-3500433, 3459712, 3459715 FAX. 3500424 EMAIL: [email protected]
347 PT. ARSTON
PESONA INDONESIA
JL RC. VETERAN NO. 6 BINTARO JAKARTA SELATAN TELP. 021-7375767, 7375669, FAX. 74702825
348 PT. BIRO
PERJALANAN WISATA ARUNA
JL. MAMPANG PRAPATAN JAKARTA SELATAN NO. 76 A KELURAHAN TEGAL PARANG KECAMATAN MAMPANG PRAPATAN JAKARTA SELATAN TELP. 021-98138845, 98139608, 7980468 FAX. 7980524
349 PT. ASIA UTAMA WISATA
BERALAMAT JL. GANDARIA III NO. 6-B, KELURAHAN KRAMAT PELA, KECAMATAN KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN, DKI JAKARTA, TELP. (021) 7201061, FAX. (021) 7221210, EMAIL: [email protected]
350 PT. AS-SALAM
MULYA AL-HAROMAIN
JL. CIPUTAT RAYA NO. 4 A RT/RW 003/010 KEL. KEBAYORAN LAMA SELATAN, KEC. KEBAYORAN LAMA KOTA ADM. JAKARTA SELATAN, TELP. 021-7290758, 7290761 FAX. 7290761
351 PT. ASSAMI ANANDA TOUR
JL. TEBET BARAT IX NO. 36 RT/RW 006/004 KEL. TEBET KEC. TEBET KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TELP. 021-8354699, 83704092, 8306804 FAX. 83795437
352 PT. ATTAQWA GARUDA INSANI
WIJAYA GRAND CENTER BLOK E NO. 05, JL WIJAYA II KEL. PULO KEC. KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN, TLP (021) 7393963/7201215/7225489, FAX (0251) 7243927, EMAIL: [email protected]
353 PT. AZIZI
KENCANA WISATA
JL. KS. TUBUN NO. 47 KEL. PETAMBURAN KEC. TANAH ABANG JAKARTA pusat TELP. 021-5742024, 5329025 FAX. 53671026 EMAIL: [email protected]
354 PT. ANDIARTA WISATA
DUTA MAS FATMAWATI BLOK C. 2 NO. 11-12 JL. RS FATMAWATI NO. 39 RT/RW 007/005 KEL. CIPETE UTARA KEC. KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN TELP. 021-7254456 FAX. 021-7254368-7210725
355 PT.
ANNATAMA PURNA
GEDUNG BINAWAN JL. KALIBATA RAYA NO. 25 RT 010 RW 005 KEL. CAWANG KEC. KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR, TELP. 021-80874663-64-65, FAX. 8013312
356 PT. ARAFAH MULIA INSANI
JL. GADING KIRANA TIMUR IX BLOK B 10 NO. 43 KELAPA GADING JAKARTA UTARA, TELP. 021-45858482, FAX. 45858483 EMAIL: [email protected]
357 PT. ARIL BUANA WISATA
JLN. LETJEN SUPRAPTO NO.22 C-D, JAKARTA PUSAT. TLP. 021-4203342, 4203333, 70771997 FAX. 4205939.
358 PT.
ARMINAREKA PERDANA
GEDUNG MENARA SALEMBA LT. 5 JL. SALEMBA RAYA JAKARTA, TELP. (021)-39842982, FAX. (021) 39842985, JL. CAMAN RAYA NO. 31 BEKASI, TELP. (021) 8651704, 8646543, FAX. 86901121, E-MAIL : [email protected]
359 PT. ARNUSAID TOUR & TRAVEL
JL. BENDUNGAN HILIR IV 18 KEL. BENDUNGAN HILIR KEC. TANAH ABANG JAKARTA pusat TELP. 021-5735505 FAX. 7340651
360 PT. AROFAH GALANG MULIA
JL. WOLTER MONGONSIDI NO. 64 KEL. PETOGOGAN KEC. KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN TELP. 021-86904874, 86904828 FAX. 86905194 EMAIL: [email protected]
361 PT. AL KHALID JAYA MEGAH
JL. PANGLIMA POLIM RAYA NO. 21C JAKARTA SELATAN, TELP. 021-7222303, 72789049, FAX. 7234343
362 PT. AL-
MARHAMAH KARUNIA UTAMA
JL. MAMPANG PRAPATAN RAYA NO. 76-A TEGAL PARANG JAKARTA SELATAN, TELP. 021-7980468 FAX. 7980524
363 PT. AMIJAYA PRAKASA
JL. HR. RASUNA SAID KUNINGAN, KEL. MENTENG ATAS, KEC. SETIABUDI JAKARTA SELATAN, TELP. 021-29386545 FAX. 83786283
364 PT. AMSA NUR INDAH MANDIRI
JL. PRAMUKA RAYA NO. A 270 JAKARTA TELP. 021-3154202, 68716306 FAX. 31902879
365 PT. AN NABA INTERNASIONAL
MT. HARYONO SQUARE OF I/09, JL. OTISTA NO. 390, KELURAHAN BIDARA CINA, KECAMATAN JATINEGARA, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR, TELP. (021) 29067258, 29067286, 70903695, FAX. (021) 29067286, EMAIL: [email protected]
366 PT. AL
BADRIYAH WISATA
Jl. Raya Komodor Halim Perdanakusuma, Rt. 002/ Rw. 001, Kel. Kebon Pala, Kec. Makasar, Jakarta Timur, Telp. (021) 8012168, 8017224-225, Fax. (021) 80887701, Email: [email protected]
Sumber : kemenag.co.id
367 PT. ABDI
UMAT WISATA INTERNATIONAL
Jl. LAPANGAN TEMBAK NO. 39, CIBUBUR, JAKARTA TIMUR, TELP (021) 8772 117-18 FAX (021)8772119, EMAIL : [email protected]
368 PT. ANA GO TRAVEL
PATRIA PARK NO. RK 16 RT/RW 006/011 JL. DI PANJAITAN KAV. 5-7 KEL. CIPINANG CEMPEDAK KEC. JATINEGARA JAKARTA TIMUR TELP. 021-85907972/85907929 FAX. 85908337
369 PT. ANAMONA TOUR & TRAVEL
JL. JAGUR III NO. 23 RT. 002 RW. 010 KEL. CIPINANG MELAYU KEC. MAKASAR KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR, TELP. (021) 8611534, FAX. (021) 86616118, EMAIL: [email protected]
370 PT. AL AMSOR
MUBAROKAH WISATA
JL. BUNCIT RAYA NO. 34 RT. 007/005, KELURAHAN KALIBATA, KECAMATAN PANCORAN, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN, TELP. (021) 7944814, FAX. (021) 7944816, EMAIL: [email protected]
371 PT. AL AQSHA JISRU DAKWAH
JL. JATINEGARA BARAT NO. 165/B RT/RW 009/03 KEL. BALIMESTER KEC. JATINEGARA KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP. 021-52900161, 85914001 FAX. 52901484 EMAIL: [email protected]
372 PT. AL-FATH TOUR & TRAVEL
JL. PESONA KALISARI BLOK A NO.3 RT. 01 RW 05, KELURAHAN KALISARI, KECAMATAN PASAR REBO, JAKARTA TIMUR, TLP (021) 87705000, FAX (021) 29626753, EMAIL: [email protected]
373 PT. AL
HARAMAIN JAYA WISATA
JL. JEN BASUKI RAHMAT NO. 21 BALI MESTER, JATINEGARA, JAKARTA TIMUR, TELP/FAX (021) 8510247, EMAIL : [email protected]
374 PT. AL TAIF SAUDI WISATA
JL. DR. SAHARJO BARKAH NO. 21 B KEL. MANGGARAI SELATAN KEC. TEBET JAKARTA SELATAN TELP. 021-83706828, 83706581 FAX. 83706828
375 PT. AL HAMDI
GLOBAL WISATA
GD PERKANTORAN PULOMAS SATU, GD I LT. 3 RG. 10A JL. JEND. A. YANI NO. 02 KEL. KAYU PUTIH KEC. PULOGADUNG JAKARTA TIMUR TELP. 021-4714785, 70915167 FAX. 4714796
376 PT. ALHIJAZ INDOWISATA
GRAHA ALHIJAZ LT. III JL. DEWI SARTIKA NO. 239 A JAKARTA TIMUR -TELP. 021 - 8012222, FAX. 8001616 E-MAIL : [email protected]
377 PT. ALIA INDAH WISATA
PURI SENTRA NIAGA BLOK E/73 RT/RW 012/07 KEL. CIPINANG MELAYU KEC. MAKASSAR KOTA ADM. JAKARTA TIMUR TELP.021-86608950 FAX. 86608948
378 PT. ADZIKRA DUTA MAS FATMAWATI BLOK C2 NO.11-12 JLN.RAYA RS. FATMAWATI NO. 39 JAKARTA SELATAN-TELP.021-7231344, FAX. 7245630
379 PT. AFI TOUR JL. FATMAWATI NO. 4C LT. 2 JAKARTA SELATAN , TELP. 021 - 7507706, 7507319 FAX. 7695586 E-MAIL : [email protected]
380 PT. AFIZ NURUL QOLBI
WIJAYA GRAHA PURI B-5, JL. WIJAYA II, KEL. PULO, KEC. KEBAYORAN BARU, JAKARTA pusat, TELP. (021) 7204067, 72799909, FAX. (021) 72796515, EMAIL: [email protected]
381 PT. AIDA
TOURINDO WISATA
JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH NO. 33 RT. 001/08 KEL. CEMPAKA PUTIH TIMUR, KEC. CEMPAKA PUTIH, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA pusat, TELP. (021) 4254686, FAX. (021) 4282314, EMAIL: [email protected]
382 PT. AL AHRAM
SARANA WISATA
JL. TEBET BARAT IX NO. 58 JAKARTA, TELP. 021 - 83700876, 83704156, 8353964, FAX. 8309087, EMAIL : [email protected]
383 PT. AL AMIN AHSAN TRAVEL
JL. PROF. SOEPOMO, SH GEDUNG 45 NO. 45 G JAKARTA SELATAN 021-8301010 FAX. 8316911
384 PT. AL AMIN UNIVERSAL
JL. PAKUBUWONO VI/109 JAKARTA SELATAN TELP. 021-7392800 FAX. 7256466 EMAIL :[email protected]
sdm1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid baik 36 50.7 50.7 50.7
kurang baik 35 49.3 49.3 100.0
Total 71 100.0 100.0
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
sdm1 71 100.0% 0 .0% 71 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
sdm1 Mean 1.79 .167
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 1.46
Upper Bound 2.12
5% Trimmed Mean 1.77
Median 2.00
Variance 1.969
Std. Deviation 1.403
Minimum 0
Maximum 4
Range 4
Interquartile Range 2
Skewness .197 .285
Kurtosis -1.241 .563
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
sdm1 .178 71 .000 .886 71 .000
a. Lilliefors Significance Correction
BIAYA1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid BAIK 36 50.7 50.7 50.7
KURANG BAIK 35 49.3 49.3 100.0
Total 71 100.0 100.0
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
BIAYA1 71 100.0% 0 .0% 71 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
BIAYA1 Mean 2.54 .144
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2.25
Upper Bound 2.82
5% Trimmed Mean 2.59
Median 3.00
Variance 1.481
Std. Deviation 1.217
Minimum 0
Maximum 4
Range 4
Interquartile Range 2
Skewness -.402 .285
Kurtosis -.680 .563
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
BIAYA1 .167 71 .000 .885 71 .000
a. Lilliefors Significance Correction
FASILITAS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid BAIK 36 50.7 50.7 50.7
KURANG BAIK 35 49.3 49.3 100.0
Total 71 100.0 100.0
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
MATERIAL 71 100.0% 0 .0% 71 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
MATERIAL Mean 2.46 .198
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 2.07
Upper Bound 2.86
5% Trimmed Mean 2.46
Median 3.00
Variance 2.795
Std. Deviation 1.672
Minimum 0
Maximum 5
Range 5
Interquartile Range 3
Skewness -.078 .285
Kurtosis -1.196 .563
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
MATERIAL .145 71 .001 .911 71 .000
a. Lilliefors Significance Correction
METHOD
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid BAIK 38 53.5 53.5 53.5
KURANG BAIK 33 46.5 46.5 100.0
Total 71 100.0 100.0
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
METODE 71 100.0% 0 .0% 71 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
METODE Mean 2.44 .165
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 2.11
Upper Bound 2.77
5% Trimmed Mean 2.49
Median 3.00
Variance 1.935
Std. Deviation 1.391
Minimum 0
Maximum 4
Range 4
Interquartile Range 3
Skewness -.471 .285
Kurtosis -.996 .563
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
METODE .192 71 .000 .867 71 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PL11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid BAIK 40 56.3 56.3 56.3
KURANG BAIK 31 43.7 43.7 100.0
Total 71 100.0 100.0
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PL11 71 100.0% 0 .0% 71 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
PL11 Mean 3.54 .305
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 2.93
Upper Bound 4.14
5% Trimmed Mean 3.54
Median 4.00
Variance 6.624
Std. Deviation 2.574
Minimum 0
Maximum 7
Range 7
Interquartile Range 6
Skewness -.256 .285
Kurtosis -1.334 .563
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PL1 .197 71 .000 .863 71 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PA11 71 100.0% 0 .0% 71 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
PA1 Mean 9.62 .512
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 8.60
Upper Bound 10.64
5% Trimmed Mean 9.86
Median 10.00
Variance 18.610
Std. Deviation 4.314
Minimum 0
Maximum 15
Range 15
Interquartile Range 7
Skewness -.536 .285
Kurtosis -.376 .563
PA11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid BAIK 38 53.5 53.5 53.5
KURANG BAIK 33 46.5 46.5 100.0
Total 71 100.0 100.0
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PA1 .106 71 .046 .924 71 .000
a. Lilliefors Significance Correction
UJI VALIDITAS
Melihat respon PPIU atas pertanyaan yang diberikan:
D = durasi pengerjaan sesuai estimasi waktu yang ditentukan
P = PPIU memahami pertanyaan
Pertanyaan
PPIU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
D P D P D P D P D P D P D P D P D P D P
B1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B3 X X X X √ √ X X √ √ √ √ X X X X √ √ √ √
B4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
D1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
D2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
D3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
D4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
D5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
E1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
E2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
E3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
E4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
F1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
F2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
F3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
F4 √ X √ √ √ √ X X √ √ √ √ X X √ X √ √ √ √
F5 √ √ √ √ √ √ X X √ √ √ √ X X √ √ √ √ √ √
F6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
F7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
G1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
G2 √ √ √ √ √ √ X X √ √ √ √ X X √ √ √ √ √ √
G3 √ √ √ √ √ √ X X √ √ √ √ X X √ √ √ √ √ √
G4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
G5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
G6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
G7 √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ √ X X √ √ √ √ √ √
G8 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
G9 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
G10 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
G11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
G12 √ √ √ √ √ √ X X √ √ √ √ X X √ √ √ √ √ √
G13 √ √ √ √ √ √ X X √ √ √ √ X X √ √ √ √ √ √
G14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
G15 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √