gambaran pengetahuan mahasiswa stikes santo...

19
Jurnal Kesehatan Kartika 1 GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO BORROMEUS MENGENAI DAMPAK GLOBAL WARMING BAGI KESEHATAN DISUSUN OLEH : ELIZABETH ARI ELIZABETH NELAWATY

Upload: duongdieu

Post on 07-Aug-2019

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 1

GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA

STIKES SANTO BORROMEUS MENGENAI DAMPAK GLOBAL WARMING BAGI KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

ELIZABETH ARI

ELIZABETH NELAWATY

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 2

ABSTRAK

Pada abad 21 kesehatan lingkungan hidup kita mengalami kerusakan, hal ini menjadi fokus

perhatian dunia terutama dalam hal kenaikan suhu bumi yang sering disebut dengan global

warming. Kurangnya kepedulian masyarakat dalam mengurangi efek dari global warming dapat

mengakibatkan bumi ini hancur dan dampak dari global warming dapat mengakibatkan

meningkatnya faktor resiko dan penyakit yang mengancam kesehatan manusia secara global.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan variabel tunggal

yaitu mengukur gambaran pengetahuan mahasiswa mengenai dampak global warming bagi

kesehatan. Jumlah sampel 134 mahasiswa STIKes Santo Borromeus melalui angket. Uji

instrument data dengan menggunakan uji statistik yaitu uji validitas dan uji reabilitas dan

pengolahan data dengan menggunakan program Excel dan manual.

Hasil penelitian diperoleh bahwa 59 responden (44.03%) yang tingkat pengetahuannya

cukup mengenai dampak umum dari global warming, sedangkan yang pengetahuannya baik

berjumlah sekitar 53 responden (39,55%) dan hanya 22 responden (16.42%) yang

pengetahuannya kurang. Sebagian responden yaitu 66 orang (49.25%) yang tingkat

pengetahuannya kurang mengenai dampak global warming bagi kesehatan, sedangkan yang

pengetahuannya cukup berjumlah sekitar 43 responden (32.09%) dan hanya 25 responden

(18.66%) yang pengetahuannya baik. Sebagian responden yaitu 69 orang (51%) yang tingkat

pengetahuannya kurang mengenai upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi global

warming, sedangkan yang pengetahuannya cukup berjumlah sekitar 53 responden (40%) dan

hanya 12 responden (9%) yang pengetahuannya baik.

Rekomendasi dari penelitian ini bagi institusi STIKes Santo Borromeus adalah menyediakan

literatur di perpustakaan, terutama yang berkaitan mengenai dampak global warming bagi

kesehatan dan saran bagi mahasiswa agar dapat menggunakan fasilitas internet dengan baik

untuk mencari informasi secara khusus mengenai Global Warming yang up to date sehingga dapat

menambah pengetahuan dan berusaha melakukan kegiatan 4R (Reduse, Reuse, Recycle dan

Repair) atau dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat nantinya untuk melakukan 4R.

kata kunci : pengetahuan, global warming, dampak bagi kesehatan

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 3

A. PENDAHULUAN

Lingkungan hidup yang sehat merupakan suatu ekosistem yang lestari, karena hidup

berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang selalu mengadakan interaksi saling

menguntungkan. Tetapi dengan semakin berkembangnya peradaban saat ini yaitu pada abad

21, kesehatan lingkungan hidup kita mengalami kerusakan, hal ini menjadi fokus perhatian

dunia terutama dalam hal kenaikan suhu bumi yang sering disebut dengan global warming.

Global warming atau pemanasan global yaitu keadaan suhu bumi mengalami

peningkatan yang disebabkan oleh manusia. Pemicu utama dari global warming ini adalah

meningkatnya emisi karbon akibat penggunaan energi fossil (batu bara, minyak dan

sejenisnya) yang berlebihan. Dengan kata lain penyebabnya adalah akibat pola konsumsi

dan gaya hidup para masyarakat. Masalah lingkungan hidup ini sudah kita rasakan saat ini.

Peningkatan temperatur permukaan bumi yang sedang berlangsung saat ini dapat

menyebabkan reaksi perusakan lapizan ozon secara perlahan. Pemanasan global juga

memicu meningkatnya penggunaan pendingin yang tentunya mengakibatkan pemanasan

global pula. Meningkatnya global warming sungguh sangat memperihatinkan masa depan

bumi. Jika global warming tak bisa diatasi, akibatnya bisa sangat fatal. Dengan

memburuknya keadaan bumi, dapat menelan korban yang berkaitan dengan rusaknya

lingkungan hidup.

Dampak yang diakibatkan oleh global warming dapat secara langsung maupun tidak

langsung. Adapun dampak langsung yang terjadi yaitu perubahan iklim seperti gelombang

panas dan musim dingin yang ekstrim dapat membuat jantung berpacu lebih keras yang

dapat menyebabkan kematian (www.detiknews.com). Dampak nyata lainnya akibat

pemanasan global terjadinya kerusakan lingkungan yang terdiri antara lain banjir, kebakaran

hutan dan lain-lain yang akhirnya berdampak terhadap kesehatan

(www.drfatnan.wordpress.com). Selain itu, dampak langsung dari global warming adalah

penyakit asthma dan terjadinya kanker kulit akibat meningkatnya intensitas sinar ultraviolet di

permukaan bumi

Dampak tidak langsung yang disebabkan oleh global warming yaitu meningkatnya

penyakit menular antara lain : Malaria, Demam Berdarah Dengue, dan penyakit yang

ditularkan melalui udara dan air (www.drfatnan.wordpress.com). Ini diakibatkan dengan

meningkatnya suhu memberikan ruang (ekosistem) untuk nyamuk berkembang biak

(www.andaka.com)

Melihat dampak yang akan terjadi, pemanasan global dapat mengakibatkan

meningkatnya faktor resiko dan penyakit yang mengancam kesehatan manusia secara

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 4

global. Di Indonesia sudah merasakannya langsung, yakni tingginya angka korban yang

menderita Demam Berdarah (www. drfatnan.wordpress.com). Penyakit seperti Demam

Berdarah tahun 2007 saja telah merenggut nyawa sebanyak 1.396 jiwa (www.majalah-

farmacia.com). Data lain juga mengungkapkan akibat tingginya suhu rata-rata bumi

mengakibatkan Bogor cenderung mengarah ke temperature hangat, curah hujan tinggi dan

sangat lembab. Kondisi ini yang sangat disenangi oleh virus flu burung. Terlihat pada

Desember 2004 sampai Februari 2005 terjadi wabah flu burung di Bogor (www.okezone.com)

Perubahan suhu yang menjadi lebih panas juga berpengaruh pada produksi makanan

yang mengakibatkan terjadinya kekeringan sehingga gagal panen yang dampaknya terjadi

kekurangan gizi. (www.gang-cemara.blogspot.com). Hal ini dapat mengakibatkan kondisi gizi

para masyarakat kurang baik. Selain itu, mengakibatkan ketersediaan air minum dan udara

yang kita hirup tidak terjamin baik untuk tubuh kita sehingga dapat mempengaruhi

kesehatan.

Banyaknya kejadian alam yang juga dapat mempengaruhi kesehatan, salah satunya

banjir. Banjir mengakibatkan kota tergenang mempengaruhi kualitas air minum, tetapi di lain

pihak para masyarakat akan kehausan sehingga dapat meyebabkan tingginya angka

penderita diare. Kebakaran hutan pula dapat mempengaruhi kesehatan. Asap yang

mengandung debu halus dan berbagai oksida karbon itu menyebabkan gangguan

pernapasan dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), mulai asma, bronkhitis hingga

penyakit paru obstruktif kronis (COPD). (www.gang-cemara.blogspot.com)

Melihat kejadian-kejadian terjadi telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk

mengurangi dampak global warming tetapi bila tanpa partisipasi masyarakat sendiri maka

sulit untuk berjalan. Seperti halnya kegiatan pada beberapa bulan lalu untuk mematikan

sebuah lampu 5 watt antara pukul 19.00-21.00 WITA yang dihimbau oleh PLN Bali. Dalam

pelaksanaannya belum seluruh masyarakat Bali yang peduli untuk melakukan itu.

(www.andaka.com)

Kurangnya kepedulian yang ditampakkan oleh masyarakat dalam mengurangi efek dari

global warming dapat mengakibatkan bumi ini hancur. Lama-kelamaan lapizan ozon akan

semakin menipis dan mengakibatkan bumi kita ini akan tenggelam dan merusak seluruh

ekosistem.

Berdasarkan fenomena diatas dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu

Bagaimana gambaran pengetahuan mahasiswa STIKes Santo Borromeus mengenai

dampak Global Warming bagi kesehatan.

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 5

B. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif kuantitatif yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswa STIKes

Santo Borromeus mengenai dampak global warming bagi kesehatan. Adapun batasan

penelitian ini global warming tidak dibahas secara meluas tetapi difokuskan pada dampak

global warming bagi kesehatan.

Variabel yang digunakan oleh peneliti adalah variabel tunggal yaitu mengukur

pengetahuan mahasiswa Stikes Borromeus mengenai dampak global warming bagi

kesehatan.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i STIKes Santo Borromeus Bandung.

Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi. (Notoatmodjo, 2005: 79). Untuk mendapatkan sampel

yang digunakan dalam penelitian perlu menggunakan rumus. Populasi Prodi Keperawatan

pada STIKes Santo Borromeus kurang dari 10.000 maka formula yang digunakan, yaitu :

n = N = 201 = 201

1 + N (d2) 1 + 201 (0,05)2 1 + 0,5

= 134 orang

Keterangan :

N = besarnya populasi

n = besar sampel

d = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan

Jadi, jumlah sampel dalam dalam penelitian ini kurang lebih 134 orang.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Mahasiswa/i Prodi Keperawatan yang bersekolah di STIKes Santo Borromeus Bandung

2. Mahasiswa/i Prodi Keperawatan yang bersedia menjadi responden

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 6

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Mahasiswa/i yang bukan Prodi Keperawatan yang bersekolah di STIKes Santo

Borromeus Bandung

2. Mahasiswa/i yang bukan Prodi Keperawatan yang tidak bersedia menjadi responden

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengambilan sampel secara

acak sederhana (simple random sampling). Cara yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu

dengan mengundi anggota populasi (lottery technique). Semua anggota populasi akan diberi

nomor lalu akan dilakukan pengundian hingga ditemukan 134 orang.

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya. (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang

digunakan adalah menggunakan metode angket.

Pengumpulan data ini dilakukan melalui angket yang diajukan kepada responden yang

ditujukan pada mahasiswa/i Prodi Keperawatan STIKes Santo Borromeus Bandung, melalui

langkah:

1. Responden adalah sampel dari populasi mahasiswa/i Prodi Keperawatan STIKes Santo

Borromeus Bandung.

2. Menyerahkan angket kepada responden untuk diisi.

3. Mengambil kembali angket setelah responden selesai mengisi.

Instrument yang akan digunakan oleh peneliti adalah angket yang berisi pertanyaan

tertutup, beberapa pertanyaan yang akan dibagikan kepada mahasiswa/i Prodi Keperawatan

STIKes Santo Borromeus Bandung mengenai Global Warming.

Uji instrument data yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan uji statistik

yaitu uji validitas dan uji reabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar – benar mengukur

apa yang diukur. (Notoatmodjo, 2005: 129)

Uji Validitas yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan program SPSS

13.0. Untuk mengetahui validitas angket dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel

dengan nilai r hitung. Pada jumlah responden 10 dengan tingkat kemaknaan 5%

didapatkan angka r tabel = 0,632. Kemudian menentukan nilai r hasil perhitungan; nilai r

hasil dapat dilihat pada kolom ‘Corrected item-Total Correlation’. Keputusannya untuk

masing – masing pertanyaan / variabel dibandingkan nilai r hasil dengan nilai r tabel,

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 7

dengan ketentuan : bila r hasil > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid. (Maria dkk, 2007

: 49).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan. (Notoadmojo, 2005: 133). Uji reliabilitas yang digunakan

peneliti adalah dengan menggunakan program SPSS 13.0. Untuk mengetahui reliabilitas

caranya adalah ; membandingkan nilai r hasil dengan r tabel. Dalam uji reliabilitas

sebagai nilai r hasil adalah nilai ‘Alpha’ ( terletak di awal output ). Ketentuannya bila r

Alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel.

Metoda Pengolahan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan

program Excel dan manual. Setelah data terkumpul jawaban dikelompokkan terlebih dahulu

sesuai dengan jawaban yang benar, bila benar diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0.

Setelah itu peneliti mengklasifikasikan per responden ke dalam kategori baik, cukup, dan

kurang melalui program Excel. Kemudian peneliti menjumlahkan berapa responden yang

masuk dalam kategori baik, cukup, dan kurang. Apabila data jumlah responden yang

diinginkan sudah didapatkan maka data tersebut dimasukkan kedalam rumus sebagai berikut

:

Rumus distribusi proporsi :

P = %100×n

x

(Arikunto, 2002)

Keterangan :

P : Prosentase jawaban responden

x : Jumlah jawaban responden

n : Jumlah nilai maksimal jawaban responden

Kemudian nilai persentase dimasukkan kedalam standar kriteria objektif Arikunto, ( 2002 :

313 ) yaitu sebagai berikut :

• Baik : > 75%

• Cukup : 60% - 75%

• Kurang baik : < 60%

Kemudian untuk mengetahui persentase tiap kategori didalam pengetahuan maka digunakan

maka digunakan rumus perhitungan distribusi frekuensi sebagai berikut :

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 8

P = n

f x 100%

( Arikunto, 2002 )

Dimana :

P : persentase responden

f : jumlah responden yang termasuk dalam criteria

n : jumlah keseluruhan responden

Hasil dari perhitungan persentase tersebut diinterpretasikan dengan menggunakan skala :

0 % : tidak seorang responden

1 % -19 % : sangat sedikit responden

20 % - 39 % : sebagian kecil responden

40 % - 59 % : sebagian responden

60 % - 79 % : sebagian besar responden

80 % - 99 % : hampir seluruh responden

100 % : seluruh responden ( Arikunto, 2002 )

Setelah didapat hasilnya maka peneliti menggunakannya untuk disajikan dalam bentuk

diagram.

Etika penelitian keperawatan yang dilakukan oleh peneliti meliputi informed consent

sebelum melakukan penelitian, anonimity (tanpa nama) pada saat melakukan pengukuran

atau pengumpulan data, dan confidentiality (kerahasiaan). Adapun pelaksanaan penelitian,

pengolahan data dan penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan Juli 2009.

C. HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk diagram pie yang terdiri dari pengertian global

warming, penyebab global warming, dampak umum global warming, dampak global warming

bagi kesehatan dan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi global warming.

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika

1. Pengertian Global Warming

Diagram 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pengertian Global Warming

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa 131 responden (97.76%) yang tingkat

pengetahuannya baik mengenai pengertian global warming dan hanya 3 responden

(2.24% ) yang pengetahuannya kurang sedangkan yang cukup 0.

2. Penyebab Global Warming

Diagram 2

Kesehatan Kartika

Pengertian Global Warming

Diagram 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pengertian Global Warming

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa 131 responden (97.76%) yang tingkat

pengetahuannya baik mengenai pengertian global warming dan hanya 3 responden

(2.24% ) yang pengetahuannya kurang sedangkan yang cukup 0.

Penyebab Global Warming

Diagram 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Penyebab Global

Warming

97.76%

2.24%

0%

0%

Baik

Kuran

g

9

Diagram 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pengertian Global Warming

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa 131 responden (97.76%) yang tingkat

pengetahuannya baik mengenai pengertian global warming dan hanya 3 responden

. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Penyebab Global

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa 58 responden (43.28%) yang tingkat

pengetahuannya baik mengenai penyebab dari global warming dan terdapat 66

responden (49.26%) yang penge

pengetahuannya kurang.

3. Dampak Umum Global Warming

Diagram 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Dampak Umum Global

Kesehatan Kartika

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa 58 responden (43.28%) yang tingkat

pengetahuannya baik mengenai penyebab dari global warming dan terdapat 66

responden (49.26%) yang pengetahuannya cukup dan hanya 10 responden (7.46%) yang

pengetahuannya kurang.

Dampak Umum Global Warming

Diagram 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Dampak Umum Global

Warming

49.25%43.29 %

7.46%

0%

Baik Cukup Kurang

39.55%

44.03 %

16.42%0%

Baik

Cukup

Kuran

g

10

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa 58 responden (43.28%) yang tingkat

pengetahuannya baik mengenai penyebab dari global warming dan terdapat 66

tahuannya cukup dan hanya 10 responden (7.46%) yang

Diagram 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Dampak Umum Global

Baik

Cukup

Kuran

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa 59 responden (44.03%)

pengetahuannya cukup mengenai dampak umum dari global warming, sedangkan yang

pengetahuannya baik berjumlah sekitar 53 responden (39,55%) dan hanya 22 responden

(16.42%) yang pengetahuannya kurang.

4. Dampak Global Warming Bagi Kesehatan

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa sebagian responden yaitu 66 orang

(49.25%) yang tingkat pengetahuannya kurang mengenai dampak global warming bagi

kesehatan, sedangkan yang pengetahuannya cukup berjumlah sekitar 43 responden

(32.09%) dan hanya 25 responden (18.66%) yang pengetahuannya baik.

Kesehatan Kartika

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa 59 responden (44.03%)

pengetahuannya cukup mengenai dampak umum dari global warming, sedangkan yang

pengetahuannya baik berjumlah sekitar 53 responden (39,55%) dan hanya 22 responden

(16.42%) yang pengetahuannya kurang.

Dampak Global Warming Bagi Kesehatan

Diagram 4. Distribusi Frekuensi Jawaban Dampak

Global Warming Bagi Kesehatan

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa sebagian responden yaitu 66 orang

(49.25%) yang tingkat pengetahuannya kurang mengenai dampak global warming bagi

sedangkan yang pengetahuannya cukup berjumlah sekitar 43 responden

(32.09%) dan hanya 25 responden (18.66%) yang pengetahuannya baik.

18.66 %

32.09 %

49.25%

0%Baik Cukup Kurang

11

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa 59 responden (44.03%) yang tingkat

pengetahuannya cukup mengenai dampak umum dari global warming, sedangkan yang

pengetahuannya baik berjumlah sekitar 53 responden (39,55%) dan hanya 22 responden

agram 4. Distribusi Frekuensi Jawaban Dampak

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa sebagian responden yaitu 66 orang

(49.25%) yang tingkat pengetahuannya kurang mengenai dampak global warming bagi

sedangkan yang pengetahuannya cukup berjumlah sekitar 43 responden

(32.09%) dan hanya 25 responden (18.66%) yang pengetahuannya baik.

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika

5. Upaya dalam Menghadapi Global Warming

Diagram 5. Distribusi Frekuensi Jawaban Upaya dalam Menghadapi Global

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa sebagian responden yaitu 69 orang

(51%) yang tingkat pengetahuannya kurang mengenai upaya yang dapat dilakukan dalam

menghadapi global warming, sedangkan yang pengetahuannya cukup berjumlah sekitar

53 responden (40%) dan hanya 12 responden (9%) yang pengetahuannya baik.

D. PEMBAHASAN

Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian

1. Pengertian Global Warming

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 131 responden (97.76%) yang tingkat

pengetahuannya baik. Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa/i sudah tidak asing

lagi atau mengenal akan istilah global warming.

Istilah ini sering sekali diperbincangkan melalui

maupun yang audiovisual. Banyak media yang menjelaskan istilah global warming

membuat istilah ini dikenal dan diketahui di kalangan masyarakat khususnya

mahasiswa/i.

Global warming adalah proses peningkatan suhu rata

daratan di bumi (

Kesehatan Kartika

Upaya dalam Menghadapi Global Warming

Diagram 5. Distribusi Frekuensi Jawaban Upaya dalam Menghadapi Global

Warming

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa sebagian responden yaitu 69 orang

(51%) yang tingkat pengetahuannya kurang mengenai upaya yang dapat dilakukan dalam

menghadapi global warming, sedangkan yang pengetahuannya cukup berjumlah sekitar

(40%) dan hanya 12 responden (9%) yang pengetahuannya baik.

Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian

Pengertian Global Warming

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 131 responden (97.76%) yang tingkat

pengetahuannya baik. Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa/i sudah tidak asing

lagi atau mengenal akan istilah global warming.

Istilah ini sering sekali diperbincangkan melalui berbagai media baik yang visual

maupun yang audiovisual. Banyak media yang menjelaskan istilah global warming

membuat istilah ini dikenal dan diketahui di kalangan masyarakat khususnya

Global warming adalah proses peningkatan suhu rata-rata di atmosfer, laut dan

daratan di bumi (www.proz.com). Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini

9%

40%51%

0%

Baik

Cukup

Kurang

12

Diagram 5. Distribusi Frekuensi Jawaban Upaya dalam Menghadapi Global

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa sebagian responden yaitu 69 orang

(51%) yang tingkat pengetahuannya kurang mengenai upaya yang dapat dilakukan dalam

menghadapi global warming, sedangkan yang pengetahuannya cukup berjumlah sekitar

(40%) dan hanya 12 responden (9%) yang pengetahuannya baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 131 responden (97.76%) yang tingkat

pengetahuannya baik. Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa/i sudah tidak asing

berbagai media baik yang visual

maupun yang audiovisual. Banyak media yang menjelaskan istilah global warming

membuat istilah ini dikenal dan diketahui di kalangan masyarakat khususnya

di atmosfer, laut dan

). Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 13

tejadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba

(Notoadmojo, 2003:121)

Hal ini menunjukkan dengan seringnya terpapar informasi terutama dalam mengenai

global warming melalui penginderaan, khususnya penglihatan dan pendengaran akan

menambah pengetahuan.

2. Penyebab Global Warming

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 66 responden (49.26%) yang pengetahuannya

cukup. Ini terlihat dari banyaknya responden yang menjawab bahwa peningkatan

kebutuhan akibat meningkatnya laju pertumbuhan penduduk tidak termasuk penyebab

dari global warming.

Kini manusia terus membangun apapun dengan hanya didasari oleh kepentingan

ekonomi dan teknologi saja, tanpa pernah memperhatikan masalah lingkungan yang akan

timbul kemudian (Akhadi, 2009: 56). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kebutuhan

akibat meningkatnya laju pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan penyebab global

warming.

Selain itu, dengan meningkatnya jumlah penduduk maka memicu peningkatan

kebutuhan pangan, sumber energi, perumahan serta kebutuhan-kebutuhan dasar

manusia lainnya yang dapat memicu peningkatan jumlah limbah yang dilepaskan ke

lingkungan, penggunaan kendaraan bermotor (CO2), penggundulan hutan yang akhirnya

dapat meningkatkan suhu permukaan bumi.

Hal ini menunjukkan masih banyak masyarakat terutama dalam hal ini mahasiswa/i

yang belum menyadari bahwa dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang

berdampak pada peningkatan kebutuhan yang untuk mencapainya melaui hasil dari bumi.

Akhirnya dapat menyebabkan global warming.

Oleh karena itu, sangat diperlukan penyediaan sumber informasi khususnya

mengenai global warming sehingga nantinya diharapkan dengan mengetahui penyebab

global warming para masyarakat khususnya mahasiswa/i tidak melakakukan tindakan

yang dapat menyebabkan global warming.

3. Dampak Umum Global Warming

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 59 responden (44.03%) yang tingkat

pengetahuannya cukup. Kebanyakan jawaban yang kurang tepat dari responden

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 14

diantaranya seperti peningkatan permukaan laut merupakan dampak yang dirasakan

secara tidak langsung, ada juga yang menjawab bahwa meningkatnya angka penyakit

menular yang berasal dari vector nyamuk bukan merupakan dampak tidak langsung dari

global warming.

Hal ini menandakan bahwa para masyarakat khususnya mahasiswa/i masih belum

mengetahui secara jelas dampak yang dirasakan dari global warming dan belum dapat

membedakan dampak yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dampak umum yang terjadi akibat global warming terbagi dalam dua, yaitu dampak

langsung dan dampak tidak langsung. Dampak langsung yang dirasakan yaitu terjadinya

bencana alam, peningkatan air permukaan laut dan penipisan lapisan ozon. Peningkatan

suhu permukaan bumi mengakibatkan pemuaian air samudera dan pelelehan gletser

serta es di kedua kutub bumi. Gletser dan gunung es yang selama ini membeku akan

mencair dan menggelontarkan airnya ke lautan yang berakibat pada bertambahnya

volume air laut (Akhadi, 2009:91). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan permukaan

laut merupakan dampak yang terjadi secara langsung akibat terjadinya pemanasan bumi.

Dampak secara tidak langsungnya yaitu meningkatnya penyakit-penyakit menular,

seperti Demam Berdarah, Malaria dan sebagainya. Pemanasan global berpengaruh

terhadap faktor inkubasi ekstrinsik dari nyamuk sehingga menjadi lebih pendek apabila

suhu kelembaban lingkungan meningkat (Akhadi, 2009: 94). Dengan meningkatnya suhu

permukaan bumi (global warming) mengakibatkan perkembangbiakan nyamuk meningkat

akibat suhu yang menjadi lembab dan kering sehingga dapat meningkatkan angka

kejadian penyakit DBD, Malaria dan sebagainya.

Masih kurangnya informasi sangat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hal ini

terlihat karena kurangnya informasi terutama mengenai global warming yang disediakan

membuat tingkat pengetahuan mahasiswa/i STIKes Santo Borromeus mengenai dampak

umum global warming dalam kategori cukup, oleh karena itu pentingnya mahasiswa

mendapatkan informasi tentang global warming dari berbagai literature sehingga dapat

menambah pengetahuan dan peran serta mahasiwa dalam memerangi dampak global

warming bagi kesehatan.

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 15

4. Dampak Global Warming Bagi Kesehatan

Hasil menunjukkan diperoleh bahwa sebagian responden yaitu 66 orang (49.25%)

yang tingkat pengetahuannya kurang. Nilai ini cukup tinggi pada responden yang tidak

mengetahui mengenai dampak global warming bagi kesehatan karena banyaknya

responden yang menjawab salah seperti diare bukan merupakan salah satu dampak

global warming, akibat pemanasan global yang menyebabkan kekeringan tidak

berpengaruh pada status gizi manusia dan menganggap bahwa kanker kulit merupakan

penyakit satu-satunya.

Ini menandakan masih banyaknya masyarakat khususnya mahasiswa/i yang belum

mengetahui bahwa akhirnya global warming dapat mempengaruhi kesehatan.

Dampak global warming bagi kesehatan yaitu meningkatnya penyakit- penyakit yang

diantaranya yaitu Diare, Malnutrisi, Malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD), Infeksi

Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Kanker kulit.

Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke

tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi,

defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain (jurnal

www.andaka.com). Ini menunjukkan bahwa dengan terjadinya bencana alam (dampak

langsung) akan mengakibatkan pula dampak bagi kesehatan yaitu terjadinya penyakit,

antara lain : Diare dan Malnutrisi. Selain itu dengan terjadinya pemanasan dapat

menyebabkan terjadinya kekeringan. Kekeringan mengakibatkan penurunan status gizi

masyarakat karena panen yang terganggu (www.gang-cemara.blogspot.com), dengan

kata lain dapat menyebabkan malnutrisi. Banyak dari mahasiswa/i yang belum menyadari

penyakit-penyakit ini meningkat akibat adanya global warming.

Penyakit lainnya yaitu kanker kulit, dengan terjadinya penipisan lapisan ozon

mengakibatkan intensitas sinar ultraviolet yang masuk ke bumi menjadi tinggi yang

beresiko bagi kulit. Banyak dari para mahasiswa/i yang mengetahui dampak ini namun

mereka masih belum memamahami bahwa penyakit ini bukan satu-satunya dampak

global warming bagi kesehatan.

5. Upaya dalam Menghadapi Global Warming

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 16

Hasil penelitian menunjukkan lebih dari sebagian responden yaitu 69 orang (51%)

yang tingkat pengetahuannya kurang, jawaban yang tidak tepat dari responden

diantaranya menggurangi penggunaan kendaraan pribadi dan bahan bakar bukan

merupakan upaya dalam menghadapi global warming, ada responden yang menjawab

bahwa penggunaan listik yang secukupnya merupakan tindakan yang tidak ada

hubungannya dengan upaya menghadapi global warming dan ada yang menjawab bahwa

4R hanya dilakukan untuk mengurangi polusi yang diakibatkan penumpukan sampah.

Hal ini disebabkan belum banyaknya program pemerintah, belum banyaknya iklan-

iklan atau ajakan-ajakan untuk para masyarakat khususnya mahasiswa/i mengenai

upaya-upaya yang yang dapat dilakukan dalam menghadapi global warming. Salah satu

upaya dalam menghadapi global warming, yaitu melakukan 4R (Reduce, Reuse, Recycle,

Repair). Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak

lingkungan. Dengan kita mengurangi penggunaan seperti tissue, penggunaan kertas dan

lainnya maka kita akan menyelamatkan lingkungan. Seperti kita ketahui, kertas berasal

dari pohon. Dengan kita menguranginya kita tetap mempertahankan pohon yang

berfungsi sebagai paru-paru kota.

Upaya lainnya yaitu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan bahan bakar.

Mobil sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar di wilayah perkotaan juga perlu

diantisipasi dengan mengubah perilaku hidup orang (Gatut & Hari, 2003:49). Dengan kata

lain meminimalisasi penggunaan kendaraan.

Upaya yang terakhir yaitu mengenai penghematan listrik. Gas rumah kaca didominasi

oleh karbon dioksida (CO2). Sebagian besar CO2 dihasilkan oleh pembangkit listrik

berbahan bakar fosil. Dengan demikian, hemat listrik secara tidak langsung juga akan

mengurangi kadar CO2 di atmosfer (Gatut & Hari, 2007: 45). Upaya ini banyak belum

diketahui mahasiswa/i, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman bahwa ada kaitannya

antara listik dengan global warming.

Begitu banyak upaya yang belum diketahui oleh mahasiswa/i Prodi Keperawatan

STIKes Santo Borromeus Bandung dalam menghadapi Global Warming. Oleh karena itu,

sangat diperlukan penyediaan sumber yang membahas global warming dan

keingintahuan mahasiswa tentang dampak global warming bagi kesehatan sehingga

nantinya diharapkan dapat melakukan upaya dalam menghadapi Global Warming.

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 17

E. SIMPULAN

Global warming adalah terjadinya peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi.

Penyebab global warming, diantaranya : efek rumah kaca, peningkatan emisi karbon,

kerusakan hutan tropis, dan besarnya laju pertumbuhan penduduk. Global warming juga

berdampak bagi kesehatan, yaitu meningkatnya penyakit - penyakit yang diantaranya yaitu

Diare, Malnutrisi, Malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD), Infeksi Saluran Pernapasan Akut

(ISPA) dan Kanker kulit. Dalam menghadapi global warming diperlukannya upaya-upaya,

yang antara lain : aksi go green, melakukan 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Repair),

penghematan listrik, meminimalisasi penggunaan kendaraan pribadi dan bahan bakar, dan

mengurangi penggunaan AC atau lemari es

Hasil di atas menunjukkan pentingnya penyediaan sumber informasi baik visual maupun

audiovisual sangat diperlukan untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai global

warming sehingga nantinya diharapkan dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang termasuk

dalam upaya untuk mengurangi dampak dari dari global warming.

F. REKOMENDASI

Bagi Institusi STIKes Santo Borromeus Bandung

1. Agar dapat menyediakan literatur mengenai Global Warming yang dapat tersedia di

perpustakaan, terutama yang berkaitan mengenai dampak global warming bagi

kesehatan.

2. Agar dapat melakukan upaya-upaya dalam menghadapi global warming, seperti : waktu

bekerja bila matahari sedang terik maka tidak perlu menggunakan lampu, pemanfaatan

kertas yang sesuai kebutuhan dalam bekerja dan sebagainya.

Bagi mahasiswa/i STIKes Santo Borromeus Bandung

1. Agar mahasiswa/i dapat menggunakan fasilitas internet dengan baik untuk mencari

informasi secara khusus mengenai Global Warming yang up to date sehingga dapat

menambah pengetahuan.

2. Agar mahasiswa/i dapat membantu institusi untuk melakukan upaya dalam menghadapi

global warming dengan ikut serta melakukan kegiatan, seperti : pada saat kegiatan

berlangsung bila cahaya matahari sudah dapat membantu tidak perlu menggunakan

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 18

lampu lagi, melakukan kegiatan 4R (Reduse, Reuse, Recycle dan Repair) atau dapat

memberikan penyuluhan kepada masyarakat nantinya untuk melakukan 4R.

DAFTAR PUSTAKA

Akhadi, Mukhlis. 2009. Ekologi Energi Mengenali Dampak Lingkungan dalam Pemanfaatan

Sumber-Sumber Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Alikodra, Hadi dkk. 2008. Global warming. Bandung: Nuansa.

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendy, Christiantie. 1995. Perawatan Pasen DHF. Jakarta: EGC.

Gatut & Hari. 2007. Akankah Indonesia Tenggelam akibat Pemanasan Global. Jakarta: Penebar

Plus.

Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba

Medika

Maria, Fransiska dkk. 2007. Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian Kesehatan. Bandung: Dewa

Ruchi

Maslan, Rizal. 2008. Waspadai Peningkatan Epidemik Penyakit Akibat Global Warming. www.

detiknews.com. Diakses tanggal 25 Mei 2009. jam 23:00 WIB.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar). Jakarta : Rineka

Cipta.

Nursalam. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA STIKES SANTO …stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2010/201004/xxx201004-005.pdfJurnal Kesehatan Kartika 3 A. PENDAHULUAN Lingkungan hidup yang

Jurnal Kesehatan Kartika 19

Agrica. 2009. Dampak Global Warming Bagi Bumi. www.agrica.wordpress.com. Diakses tanggal

23 Juni 2009 puku 20:37 WIB.

Andaka, Dedy. 2008. Dampak pemanasan Global terhadap Kesehatan. www.andaka.com. Diakses

tanggal 31 Juli 2009 jam 22:00 WIB

Andono. 2008. Atmosfer dan Pemanasan Global. www.student.unimaas.nl. Diakses tanggal 25 Mei

2009 jam 22:45 WIB.

. 2007. Pemanasan Global. www.wikipedia.com. Diakses tanggal 23 Juli 2009 jam

18:35 WIB.

. 2008. Pemanasan Global. www.proz.com. Diakses tanggal 25 Mei 2009 jam 22:00 WIB.

. 2007. Pepohonan Tidak Mampu Cegah Global Warming. www.okezone.com.Diakses

tanggal 6 Maret WIB pukul 21:00 WIB.

. 2008. Pengaruh Pemanasan Global. www. gang-cemara.blogspot.com. Diakses

tanggal 25 Mei 2009 jam 22:30 WIB

. 2009. Global Warming. www.mcarmand.co.cc. diakses tanggal 6 Maret pukul 19:00

WIB.

Drfatnan. 2007. Pemanasan Global Bagi Kesehatan. www.drfatnan.wordpress.com. Diakses

tanggal 6 Maret 2009 jam 17:00 WIB.

Panji. 2008. Pengertian Global Warming. www.kabarduniamu.blogspot.com. Diakses 31 Juli 2009

jam 21:05 WIB.